PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH...

22
i PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANSUMATERA DI KAB. OGAN KOMERING ILIR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Oleh : ABADAN 502015273 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMANG FAKULTAS HUKUM 2020

Transcript of PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH...

Page 1: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

i

PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS

TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGADAAN

TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL

TRANSUMATERA DI KAB. OGAN KOMERING ILIR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

ABADAN

502015273

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMANG

FAKULTAS HUKUM

2020

Page 2: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

ii

Page 3: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

iii

Page 4: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

iv

MOTTO :

“Mencari Ilmu itu Adalah Wajib Bagi Setiap Muslim Laki-Laki Maupun

Muslim Perempuan”

(HR. Ibnu Abdil Barr)

Ku persembahkan untuk :

Kepada papa dan mama , yang

selalu memberikan doa yang tulus

demi masa depanku.

Keluarga besar BRIMPALS FH

UMP dan keluarga besar BEM

FH UMP terimakasih telah selalu

kasih saran dan support untuk

saya.

Dan teruntuk teman-teman

terdekat terimakasih atas

dukungannya.

Page 5: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

v

ABSTRAK

Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam Kaitannya

Pembangunan Jalan Tol Transumatera Di Kabupaten Ogan Komering Ilir

Oleh

ABADAN

Percepatan pembangunan jalan tol sumatera yang layak secara ekonomi,

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang

Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Praktek pelaksanaan pengadaan

tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

kepemilikan tanah. Sengketa kepemilikan terjadi di masyaakat Kab. Ogan

Komering Ilir, karena tumpang tindih kepemilikan Surat Keterangan Tanah (SKT)

dan Sertipikat Hak Milik.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Penyelesaian sangketa

kepemilikan hak atas tanah dalam kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan

jalan tol transumatera Di kabupaten ogan komering ilir. (2) Faktor-faktor yang

menyebabkan sangketa kepemilikan hak tanah dalam kaitannya dengan pengadaan

tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di kabupaten ogan komering ilir.

Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan

yuridis empiris. Kajian pada data primer yang berupa wawancara pada instansi

terkait dan masyarakat. Data sekunder berupa literatur dan peraturan perundang-

undangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: Penyelesaian sengketa

yang dilakukan melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan di fasilitasi oleh

Pemerintah Kab. Ogan Komering Ilir , Kantor Pertanahan Nasional dan Dinas

Pertanahan Kab. Ogan Komering Ilir serta PT. Waskita Sriwijaya Tol. Hambatan-

hambatan dalam penyelesaian sengketa melaui ialah faktor dari para pihak, karena

mediator hanya memberi solusi dan arahan tanpa bisa memaksa dan membutuhkan

biaya dan waktu yang besar. Pilihan jalur penyelesaian tergantung pada pilihan para

pihak yang bersengketa yang sudah tentu dengan segala pertimbangan atas factor

waktu, biaya dan efisiensi.

Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Hak Atas Tanah, Pembangunan Jalan Tol

Page 6: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

vi

KATA PENGANTAR

حِيم حْمَنِ الره ِ الره بسِْمِ اللَّه

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna

mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Palembang

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

Penulisan skripsi saya ajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana pada Progam Kekhususan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang. Judul yang saya ajukan adalah.

“PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH

DALAM KAITANNYA DENGAN PENGADAAN TANAH UNTUK

PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANSUMATERA DI KAB. OGAN

KOMERING ILIR”

Dalam penyusunan dan juga penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari

bantuan, dukungan dan juga bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya saya

sebagai penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Yth, Bapak Dr. Abid Djazuli., SE., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Palembang beserta jajarannya;

2. Yth, Bapak Nur Husni Emilson.,SH.,SpN.,MH Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang beserta stafnya;

3. Yth, Bapak/Ibu Wakil Dekan I,II,III,IV, Fakultas Hukum Universitas

muhammadiyah Palembang

Page 7: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

vii

4. Yth, Bapak Mulyadi Tanzili., SH., MH selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang

5. Yth, Bapak H. Abdul Hamid Usman., SH., M.HUM dan Bapak H..

Sayrozi., SH., M.HUM selaku Pembimbing dalam penuisan skripsi ini ;

6. Yth, Bapak Yudistira Rusdi., SH., M.HUM selaku Pembimbing

Akademik Penulis selama menempuh pendidikan, yang selalu

memberikan inspirasi dan nasehat.

7. Yth, kedua orang tuaku Ayah DAUD, Mama ANIS yang telah selalu

memberikan doa yang terbaik untuk anaknya sehingga penulisan skripsi

ini terselasaikan dengan baik.

8. Yth, kakak lak-laki M. PERI SANTOSO dan kakak perempuan

FERAWATI Terimakasih telah memberikan support untuk saya

9. Kepada teman seperjuangan Fadly, Bona, Nanda, Ilham, Ananda Aulia

Zahra F, Dkk. yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu terimakasih atas

inspirasi dan saran dan waktu kalian yang telah membantu saya selama

mengerjakan skripsi ini .

Semoga segala bantuan dan moril yang telah menjadikan skripsi ini

dapat selesai dengan baik sebagi salah satu persyaratan untuk menempuh

ujian skripsi, semoga kiranya allah Swt., melimpahkan pahala dan rahmat

kepada mereka.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palembang, Maret 2020

Penulis,

ABADAN

Page 8: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

VII

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................... 4

C. Ruang lingkup dan Tujuan .................................................................. 4

D. Kerangka Konseptual.......................................................................... 5

E. Metode Penelitian ............................................................................... 7

F. Sitematika Penulisan ........................................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Hak-Hak Atas Tanah ................................................................................ 10

B. Pengadaan Tanah Untuk Pembagunan Kepentingan Umum ..................... 36

C. Sangketa Tanah ........................................................................................ 47

BAB III : PEMBAHASAN

A. Penyelesaian sangketa kepemilikan hak atas tanah dalam

kaitannyapengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera Di

kabupaten ogan komering ilir .................................................................. 57

B. Faktor-faktor yang menyebabkan sangketa kepemilikan hak tanah dalam

kaitannya dengan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol

transumatera di kabupaten ogan komering ilir .......................................... 62

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 67

B. Saran ........................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Tanah mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, karena semua orang memerlukan tanah semasa hidup sampai dengan

meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian

sebagian besar yang masih bercorak agraria. Tanah bagi kehidupan manusia

mengandung makna yang multidimensional. Pertama, dari sisi ekonomi tanah

merupakan sarana produksi yang dapat mendatangkan kesejahteraan. Kedua,

secara politis tanah dapat menetukan posisi seseorang dalam pengambilan

keputusan masyrakat. Ketiga, sebagai kapital budaya dapat menentukan tinggi

rendahnya status sosial pemiliknya. Keempat, tanah bermakna sakral karena

pada akhir hayat setiap orang akan kembali kepada tanah”.1

“Sehubungan dengan makna yang tersebut ada kecendrungan bahwa orang

yang memiliki tanah akan mempertahankan tanahnya dengan cara apapun bila

hak-haknya dilanggar. Sangat berarti tanah bagi kehidupan manusia dan bagi

suatu negara dibuktikan dengan diaturnya secara konstitusional dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) bahwa “Bumi, Air dan kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Ketententuan Pasal 33 ayat (3) UUD 19945 tersebut kemudian menjadi

landasan filosofis terhadap pengaturan tanah di Indonesia yang secara yuridis

diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peratutan Dasar

Pokok Agraria yang kemudian dikenal dengan sebutan Undang-Undang Pokok

Agraria (UUPA). UUPA memberikan perbedaan pengertian antara “bumi” dan

1 Heru Nugroho, Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta : Muhammadyah University

Press,2001 hal 237

Page 10: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

2

“tanah”. Pengertian “bumi” dalam UUPA mendapat pengaturan dalam Pasal 1

ayat (4) yang menyatakan bahwa: ”Dalam pengetian bumi, selain permukaan

bumi, termasuk tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air.” Pasal di

atas memberikan penjelasan tentang apa yang di maksud dengan istilah ”bumi”,

yaitu meliputi permukaan bumi (yang kemudian di sebut dengan tanah) berikut

apa yang ada di bawahnya (tubuh bumi) serta yang berada di bawah air.

Selanjutnya pengertian “tanah” mendapat penjelasan dalam ketentuan Pasal

4 ayat (1) bahwa: “Atas dasar hak menguasai dari negara, ditentukan adanya

macam-macam hak atas permukaan bumi, yang di sebut tanah yang dapat

diberikan dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri-sendiri maupun bersama-

sama dengan orang lain atau badan hukum”. Dalam kententuan di atas, yang

disebut tanah adalah permukaan bumi. Hak atas tanah adalah hak atas

permukaan bumi, sedangkan bumi meliputi tanah, tubuh bumi dan berikut apa

yang ada di bawahnya serta di bawah air. Sengketa tanah sering timbul dalam

kehidupan masyarakat antara lain disebabkan adanya perbuatan hak atas tanah

yang mengakibatkan rusaknya keharmonisan hubungan sosial.

Hampir di setiap daerah yang terdapat sengketa tanah, para pihak yang

terkait dan berwenang menangani permasalahan tersebut menyelesaikan dengan

berbagai cara”.2

“Sengketa mengenai bentuk dan besarnya ganti kerugian itu dan sengketa-

sengketa lainnya tidak menunda jalannya pencabutan hak dan penguasaan tanah

dan benda-benda yang bersangkutan.

Asal sudah ada keputusan pencabutan hak dari Presiden dan ganti-

kerugiannya sudah pula disediakan, maka tanah dan benda-benda itu sudah dapat

2 Jhon Salindeho, Manusia Tanah Hak dan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 1994.Hal.33

Page 11: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

3

dikuasai tanpa perlu menunggu diberikannya keputusan oleh pengadilan yang

bersangkutan.

Yang dimaksud dengan “sengketa-sengketa lainnya” itu misalnya sengketa

mengenai siapa yang sebenarnya berhak atas tanah dan benda-benda yang

haknya dicabut itu”.3

“Pengertian sengketa pertanahan dirumuskan dalam Pasal 1 Peraturan

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun

1999 tentang Tata Cara Penangan Sengketa Pertanahan, selanjutnya disebut

PMNA/KBPN1/1999, yaitu :

“Perbedaan pendapat antara pihak yang berkepentingan mengenai

keabsahan suata hak, pemberian hak atas tanah, pendaftaran hak atas tanah,

termasuk peralihan dan penerbitan tanda bukti haknya serta pihak yang

berkepentingan yang merasa mempunyai hubungan hukum dan pihak lain

yang berkepentingan terpengaruh oleh status hukum tanah tersebut.”

Konflik pertanahan yang terjadi selama ini berdimensi luas, baik konflik

horizontal maupun konflik vertikal. Konflik vertikal yang paling dominan yaitu

antara masyarakat dengan pemerintah atau perusahaan milik negara dan

perusahaan milik swasta. Misalnya salah satu kasus yang paling menonjol adalah

kasus yang paling sering terjadi adalah permasalahn sertifikat ganda atau

kepemilikan beberapa sertifikat pada sebuah bidang tanah”.4

3Efendi Perangin, Hukum Agraria Di Indonesia,Suatu Telaah Dari Sudut Pandang

Praktisi Hukum, Jakarta 1986, Hal.45 4 http://Lampungreformaagraria.blogspot.com/2016/03/penyebab-timbulnya-sengkta-

tanah.html

Page 12: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

4

Antara lain konflik yang terjadi antara masyrakat sehingga menghambat

pembangunan jalan toltransumatera dan terjadi masalah antara masyrakat itu

sendiri .

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas secara singkat

dan sederhana tentang sengketa tanah ini dengan mengangkatnya kedalam

sebuah skripsi dengan judul :“PENYELESAIAN SENGKETA

KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL

TRANSUMATERA DI KABUPATEN. OGAN KOMERING ILIR”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, dirumuskan

permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini, yaitu:

1. Bagaimanakah Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam

Kaitannya Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Transumatera di

Kabupaten.Ogan Komering Ilir ?

2. Faktor-faktor Apakah Yang Menyebabkan Sengketa Kepemilikan Hak Atas

Tanah Dalam Kaitannya Dengan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

Jalan Tol Transumatera di Kabupaten.Ogan Komering Ilir?

C. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan dalam pembahasan

masalah dengan menitik beratkan pada Penyelesaian Sengketa Kepemilikan hak

atas tanah, dengam mengambil lokasi penelitian di Kabupaten.Ogan Komering

Page 13: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

5

Ilir dan tidak menutup kemungkinan untuk juga membahas hal-hal lain yang

berhubungan dengan permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa kepemilikan hak atas tanah dalam

kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di

Kabupaten Ogan Komering Ilir

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan sengketa kepemilikan

hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah untuk

pembangunan jalan tol transumatera Kabupaten Ogan Komering Ilir

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu

pengetahuan bagi penulis dan sekaligus merupakan sumbangan pemikiran

khususnya bagi Hukum Perdata yang dipersembahkan sebagai pengabdian

pada almamater.

D. Kerangka Konseptual.

Dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas

Muhammadyiah Palembang disebutkan bahwa:

Kerangka konseptual adalah kerangka ynag menggambarkan hubungan

anatara definisi-definisi/konsep-konsep khusus yang di teliti. Konsep

merupakan salah satu unsur konkrit dari teori. Namun demikian, masih

diperlukan penjabaran lebih lanjut dari konsep ini dengan jalan memberikan

definisi operasionalnya. Untuk ilmu hukum dapat diambil misalnya dari

peraturan perundang-undangan. Definisi operasional mempunyai tujuan untuk

Page 14: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

6

mempersempit cakupan makna variabel sehingga data yang di ambil akan lebih

terfokus.5

Untuk itu guna memudahkan pembahasan dalam penelitian ini perlu

dikemukakan beberapa definisi operasional sehubungan dengan istilah-istilah

yang terkait dengan permasalahan, antara lain.

1. Penyelesaian , adalah “proses, cara, perbuatan, menyelesaikan (dalam

berbagai-bagai arti seperti pemberesan, pemecahan”.6

2. Sengketa, adalah “sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat;

pertengkaran; perbantahan”.7

Dengan demikian berati penyelesaian sengketa adalah proses, cara,

menyelesaikan sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat;

pertengkaran;pembantahan.

3. Kepemilikan, adalah “yang empunya hak dan kekuasaan atas kepemilikan

benda atau hak tersebut”.8

4. Hak atas Tanah, “Dalam pasal 16 UU Agraria disebutkan adanya dua hak

yang sebenarnya bukan merupakan hak atas tanah yaitu hak membuka tanah

dan hak memungut hasil hutan karena hak–hak itu tidak memberi

wewenang untuk mempergunakan atau mengusahakan tanah tertentu.”9

5 Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Buku Pedoman Penulisan

Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Palembang, 2015, hal.5 f6 https://jagokata.com/arti-kata/penyelesaian.html 7 https://jagokata.com/arti-kata/sengketa.html 8 W.J.S Poerwaderminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1996, Hal.650 9 https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_atas_tanah

Page 15: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

7

5. Pengadaan Tanah, adalah “kegiatan menyediakan tanah dengan cara

memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.”10

6. Pembangunan, adalah “hal (perbuatan) membangun demi kepentingan

masyarakat umum dan meningkatkan taraf masyarakat”.11

7. Jalan Tol Transumatera, adalah “jalan tol yang di bangun di sepanjang

pulau sumatera mulai dari Provinsi Daerah Istimewa Aceh sampai dengan

Provinsi Lampung termasuk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir

Sumatera Selatang.”12

8. Kabupaten Ogan Komering Ilir, adalah ”kabupaten di Sumatra Selatan yang

memiliki luas 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 787.513 jiwa. Pada

tahun 2015, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314

desa beserta 13 kelurahan.”13

E. Metode Penelitian.

1. Jenis Dan Sifat Penelitian

Selaras dengan pembahasan permasalahan, maka jenis penelitian ini

tergolong penelitian hukum sosiologis, yang bersifat deskriptif dengan

menggambarkan penyelesaian sengketa kepemilikan hak atas tanah dalam

kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di

Kabupaten Ogan Komering Ilir dan apakah yang menyebabkan sengketa

10https://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-02-

2012%20PENGADAAN%20TANAH%20BAGI%20PEMBANGUNAN%20UNTUK%20KEPENTINGAN%20UMUM.pdf

11 Yeyen Nuryani , Kamus Bahasa Indonesia untuk pelajar, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementria Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 01 Desember 2011. Hal. 41

12https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Trans_Sumatra 13https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Komering_Ilir

Page 16: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

8

kepemilikan hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah untuk

pembangunan jalan tol transumatera di Kabupaten Ogan Komering Ilir,

sehingga tidak menguji hipotesa.

2. Jenis Data

Sehubungan dengan itu, maka jenis data yang di pergunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder dan data primer..

3. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data, dilakukan dengan cara:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian keperpustakaan, yaitu melakukan pengkajian terhadap data

sekunder berupa bahan hukum primer (peraturan perundang-undangan),

bahan hukum sekunder (literatur, laporan hasil penelitian, makalah, karya

ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah), dan bahan hukum tertier

(kamus Bahasa Indonesia, kamus Bahasa Inggris, kamus Bahasa Belanda,

kamus hukum, ensiklopedia, data statistik) yang relevan dengan

permasalahan penelitian ini.

b. PenelitianLapangan (Field Research)

Penelitian lapangan, yaitu pengumpulan data primer dengan melakukan

observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, antara lain Badan

Pertanahan Nasional Kabupaten. Ogan Komering Ilir , dan PT.Waskita

Karya Palembang, serta Pengadilan Negeri Kayu Agung.

Page 17: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

9

4. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengolah dan menganalisis data yang

telah dikumpulkan secara tekstual, lalu dikontruksikan secara kualitatif, untuk

selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.

F. Sistematika Penulisan

Rencana penulis skripsi ini akan disusun secara keseluruhan dalam 4

(empat) Bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Yang menguraikan latar belakang, permasalahan, ruang

lingkup dan tujuan, definisi operasional, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Yang berisi paparan tentang kerangka teori yang erat

kaitannya dengan permasalahan yang akan di bahas.

BAB III : Pembahasan

Yang berisikan tetang penyelesaian sengketa kepemilikan

hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah

untuk pembangunan jalan tol transumatera di

Kabupaten.Ogan Komering Ilir.

Page 18: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

10

BAB IV : Penutup

Bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian-uraian yang

dijabarkan pada skripsi ini, serta memberikan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU

Heru Nugroho, Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta: Muhammadyiah

University Press,2001. Hal.237

Jhon Salindeho, Manusia Tanah Hak dan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika,

1994. Hal.33

Perangin Efendi , Hukum Agraria Di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut

Pandang Praktisi Hukum, Jakarta 1986, Hal.45

Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Buku Pedoman

Penulisan Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah

Palembang, Palembang, 2015, Hal.5

W.J.S Poerwaderminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta 1996, Hal.650

Yeyen Nuryani, Kamus Bahasa Indonesia untuk pelajar, Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementria Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta, 01 Desember 2011. Hal. 41

Abdul Hamid Usman, Dasar- Dasar Hukum Agraria,Palembang: Tunas

Gemilang Press, 2011, Hal.65

Rosnida Sembiring.Eksistensi Hak Ulayat Atas Tanah dalam

Masyarakat Adat, Pustaka Bangsa Press, Medan 2008, hal. 70

Boedi Harsono,Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan

Undang-Undang Pokok Agraria Isi Dan Pelaksanaannya, Jakarta:

Djambatan, 2005, Hal 192

Bushar Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Adat, (Jakarta:Pradnya

Paramita, 1983), hal 109

Page 20: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

Maria S.W. Sumardjono, Kebijakan Pertanahan antara Regulasi &

Implementasi, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Juni 2001, hal. 56

Imam Koeswahyono, Artikel, Melacak Dasar Konstitusional Pengadaan

Tanah Untuk Kepentingan Pembangunan Bagi Umum, 2008, H. 1

Oloan Sitorus dan Dayat Limbong, Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan

Umum, Yogyakarta : Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, 2004, Hlm. 6

Boedi Harsono, Kasus-kasus Pengadaan Tanah Dalam Putusan

Pengadilan Suatu Tinjauan Yuridis, Makalah Disajikan Dalam

Seminar Nasional “Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan (Konsepsi

Hukum, Permasalahan dan kebijaksanaan Dalam

Pemecahannya)”,Kerjasama Fakultas Hukum Trisakti dengan Badan

Pertanahan Nasional, Jakarta, 3 Desember1994, Hlm 4

John Salindeho, Masalah Tanah dalam Pembangunan, Cetakan Kedua,

Jakarta : Sinar Grafika, 1988, Hlm. 40

Boedi Harsono, Aspek-Aspek Yuridis Penyediaan Tanah Dalam Rangka

Pembangunan Nasional (Makalah: 1990), Hlm. 4

Robert L. Weku, Kajian Terhadap Tanah Ditinjau Dari Aspek Hukum

Pidana dan Hukum Perdata, Jurnal Penyerobotan Tanah,

portalgaruda.org., 1 Desember 2017

Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,Yogyakarta,

Liberty, 2006, H.113

Page 21: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

Garry Goodpaster, Tinjauan Terhadap Penyelesaian Sengketa, Dalam

Seri Dasar Hukum, Jakarta , 2015

Nia Kurniati, Hukum Agraria Sengketa Pertanahan Penyelesaian

Melalui Arbitrase Dalam Teori Dan Praktik, Bandung: Refika

Aditama, 2016, Hal. 186.

Syahril Abbas, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum adat,

Dan Hukum Nasional, Bandung: Kencana Prenada Media

Group.2016, H. 190-192

Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Alternative Penyelesaian

Sengketa, Jakarta: Pt Raja Garindo, 2001, Hal.96.

Garry Goodpaster, Tinjauan Penyelesaian Sengketa Seri Dasar-Dasar

Hukum Ekonomi Arbitrase Indonesia, Jakarta: Ghalia

Indonesia,1995, Hal.8

B. PERATURAN PER UNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok

Agraria

Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Keputusan Presiden No34 Tahun2003 tentang Kebijakan Nasional Di

Bidang Pertanahan.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No 3

Tahun 1999

Page 22: PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7824/1... · tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa

C. SUMBER LAINNYA

http://Lampungreformaagraria.blogspot.com/2016/03/penyebab-timbulnya-

sengkta-tanah.html

https://business-law.binus.ac.id/2017/05/31/ragam-dan-bentuk-alternatif-

penyelesaian-sengketa/

https://jagokata.com/arti-kata/penyelesaian.html

https://jagokata.com/arti-kata/sengketa.html

https://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-02-

2012%20PENGADAAN%20TANAH%20BAGI%20PEMBANGUNA

N%20UNTUK%20KEPENTINGAN%20UMUM.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Trans_Sumatra

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Komering_Ilir

https://pusaka.or.id/2014/11/van-vollenhoven-menyebutkan-enam-ciri-hak-

ulayat/

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,

Penanganan Kasus Pertanahan, http://www.bpn.go.id., Januari 2019

Departemen Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Edisi Ketiga, Balai Pustaka, 3003