PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH...
Transcript of PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH...
i
PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS
TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGADAAN
TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL
TRANSUMATERA DI KAB. OGAN KOMERING ILIR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh :
ABADAN
502015273
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMANG
FAKULTAS HUKUM
2020
ii
iii
iv
MOTTO :
“Mencari Ilmu itu Adalah Wajib Bagi Setiap Muslim Laki-Laki Maupun
Muslim Perempuan”
(HR. Ibnu Abdil Barr)
Ku persembahkan untuk :
Kepada papa dan mama , yang
selalu memberikan doa yang tulus
demi masa depanku.
Keluarga besar BRIMPALS FH
UMP dan keluarga besar BEM
FH UMP terimakasih telah selalu
kasih saran dan support untuk
saya.
Dan teruntuk teman-teman
terdekat terimakasih atas
dukungannya.
v
ABSTRAK
Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam Kaitannya
Pembangunan Jalan Tol Transumatera Di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Oleh
ABADAN
Percepatan pembangunan jalan tol sumatera yang layak secara ekonomi,
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang
Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Praktek pelaksanaan pengadaan
tanah untuk kepentingan umum dapat menimbulkan masalah, khususnya sengketa
kepemilikan tanah. Sengketa kepemilikan terjadi di masyaakat Kab. Ogan
Komering Ilir, karena tumpang tindih kepemilikan Surat Keterangan Tanah (SKT)
dan Sertipikat Hak Milik.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Penyelesaian sangketa
kepemilikan hak atas tanah dalam kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan
jalan tol transumatera Di kabupaten ogan komering ilir. (2) Faktor-faktor yang
menyebabkan sangketa kepemilikan hak tanah dalam kaitannya dengan pengadaan
tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di kabupaten ogan komering ilir.
Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan
yuridis empiris. Kajian pada data primer yang berupa wawancara pada instansi
terkait dan masyarakat. Data sekunder berupa literatur dan peraturan perundang-
undangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: Penyelesaian sengketa
yang dilakukan melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan di fasilitasi oleh
Pemerintah Kab. Ogan Komering Ilir , Kantor Pertanahan Nasional dan Dinas
Pertanahan Kab. Ogan Komering Ilir serta PT. Waskita Sriwijaya Tol. Hambatan-
hambatan dalam penyelesaian sengketa melaui ialah faktor dari para pihak, karena
mediator hanya memberi solusi dan arahan tanpa bisa memaksa dan membutuhkan
biaya dan waktu yang besar. Pilihan jalur penyelesaian tergantung pada pilihan para
pihak yang bersengketa yang sudah tentu dengan segala pertimbangan atas factor
waktu, biaya dan efisiensi.
Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Hak Atas Tanah, Pembangunan Jalan Tol
vi
KATA PENGANTAR
حِيم حْمَنِ الره ِ الره بسِْمِ اللَّه
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang
mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Palembang
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
Penulisan skripsi saya ajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana pada Progam Kekhususan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Palembang. Judul yang saya ajukan adalah.
“PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH
DALAM KAITANNYA DENGAN PENGADAAN TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANSUMATERA DI KAB. OGAN
KOMERING ILIR”
Dalam penyusunan dan juga penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari
bantuan, dukungan dan juga bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya saya
sebagai penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Yth, Bapak Dr. Abid Djazuli., SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Palembang beserta jajarannya;
2. Yth, Bapak Nur Husni Emilson.,SH.,SpN.,MH Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang beserta stafnya;
3. Yth, Bapak/Ibu Wakil Dekan I,II,III,IV, Fakultas Hukum Universitas
muhammadiyah Palembang
vii
4. Yth, Bapak Mulyadi Tanzili., SH., MH selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang
5. Yth, Bapak H. Abdul Hamid Usman., SH., M.HUM dan Bapak H..
Sayrozi., SH., M.HUM selaku Pembimbing dalam penuisan skripsi ini ;
6. Yth, Bapak Yudistira Rusdi., SH., M.HUM selaku Pembimbing
Akademik Penulis selama menempuh pendidikan, yang selalu
memberikan inspirasi dan nasehat.
7. Yth, kedua orang tuaku Ayah DAUD, Mama ANIS yang telah selalu
memberikan doa yang terbaik untuk anaknya sehingga penulisan skripsi
ini terselasaikan dengan baik.
8. Yth, kakak lak-laki M. PERI SANTOSO dan kakak perempuan
FERAWATI Terimakasih telah memberikan support untuk saya
9. Kepada teman seperjuangan Fadly, Bona, Nanda, Ilham, Ananda Aulia
Zahra F, Dkk. yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu terimakasih atas
inspirasi dan saran dan waktu kalian yang telah membantu saya selama
mengerjakan skripsi ini .
Semoga segala bantuan dan moril yang telah menjadikan skripsi ini
dapat selesai dengan baik sebagi salah satu persyaratan untuk menempuh
ujian skripsi, semoga kiranya allah Swt., melimpahkan pahala dan rahmat
kepada mereka.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Palembang, Maret 2020
Penulis,
ABADAN
VII
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................... 4
C. Ruang lingkup dan Tujuan .................................................................. 4
D. Kerangka Konseptual.......................................................................... 5
E. Metode Penelitian ............................................................................... 7
F. Sitematika Penulisan ........................................................................... 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Hak-Hak Atas Tanah ................................................................................ 10
B. Pengadaan Tanah Untuk Pembagunan Kepentingan Umum ..................... 36
C. Sangketa Tanah ........................................................................................ 47
BAB III : PEMBAHASAN
A. Penyelesaian sangketa kepemilikan hak atas tanah dalam
kaitannyapengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera Di
kabupaten ogan komering ilir .................................................................. 57
B. Faktor-faktor yang menyebabkan sangketa kepemilikan hak tanah dalam
kaitannya dengan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol
transumatera di kabupaten ogan komering ilir .......................................... 62
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 67
B. Saran ........................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Tanah mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, karena semua orang memerlukan tanah semasa hidup sampai dengan
meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian
sebagian besar yang masih bercorak agraria. Tanah bagi kehidupan manusia
mengandung makna yang multidimensional. Pertama, dari sisi ekonomi tanah
merupakan sarana produksi yang dapat mendatangkan kesejahteraan. Kedua,
secara politis tanah dapat menetukan posisi seseorang dalam pengambilan
keputusan masyrakat. Ketiga, sebagai kapital budaya dapat menentukan tinggi
rendahnya status sosial pemiliknya. Keempat, tanah bermakna sakral karena
pada akhir hayat setiap orang akan kembali kepada tanah”.1
“Sehubungan dengan makna yang tersebut ada kecendrungan bahwa orang
yang memiliki tanah akan mempertahankan tanahnya dengan cara apapun bila
hak-haknya dilanggar. Sangat berarti tanah bagi kehidupan manusia dan bagi
suatu negara dibuktikan dengan diaturnya secara konstitusional dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) bahwa “Bumi, Air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Ketententuan Pasal 33 ayat (3) UUD 19945 tersebut kemudian menjadi
landasan filosofis terhadap pengaturan tanah di Indonesia yang secara yuridis
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peratutan Dasar
Pokok Agraria yang kemudian dikenal dengan sebutan Undang-Undang Pokok
Agraria (UUPA). UUPA memberikan perbedaan pengertian antara “bumi” dan
1 Heru Nugroho, Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta : Muhammadyah University
Press,2001 hal 237
2
“tanah”. Pengertian “bumi” dalam UUPA mendapat pengaturan dalam Pasal 1
ayat (4) yang menyatakan bahwa: ”Dalam pengetian bumi, selain permukaan
bumi, termasuk tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air.” Pasal di
atas memberikan penjelasan tentang apa yang di maksud dengan istilah ”bumi”,
yaitu meliputi permukaan bumi (yang kemudian di sebut dengan tanah) berikut
apa yang ada di bawahnya (tubuh bumi) serta yang berada di bawah air.
Selanjutnya pengertian “tanah” mendapat penjelasan dalam ketentuan Pasal
4 ayat (1) bahwa: “Atas dasar hak menguasai dari negara, ditentukan adanya
macam-macam hak atas permukaan bumi, yang di sebut tanah yang dapat
diberikan dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan orang lain atau badan hukum”. Dalam kententuan di atas, yang
disebut tanah adalah permukaan bumi. Hak atas tanah adalah hak atas
permukaan bumi, sedangkan bumi meliputi tanah, tubuh bumi dan berikut apa
yang ada di bawahnya serta di bawah air. Sengketa tanah sering timbul dalam
kehidupan masyarakat antara lain disebabkan adanya perbuatan hak atas tanah
yang mengakibatkan rusaknya keharmonisan hubungan sosial.
Hampir di setiap daerah yang terdapat sengketa tanah, para pihak yang
terkait dan berwenang menangani permasalahan tersebut menyelesaikan dengan
berbagai cara”.2
“Sengketa mengenai bentuk dan besarnya ganti kerugian itu dan sengketa-
sengketa lainnya tidak menunda jalannya pencabutan hak dan penguasaan tanah
dan benda-benda yang bersangkutan.
Asal sudah ada keputusan pencabutan hak dari Presiden dan ganti-
kerugiannya sudah pula disediakan, maka tanah dan benda-benda itu sudah dapat
2 Jhon Salindeho, Manusia Tanah Hak dan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 1994.Hal.33
3
dikuasai tanpa perlu menunggu diberikannya keputusan oleh pengadilan yang
bersangkutan.
Yang dimaksud dengan “sengketa-sengketa lainnya” itu misalnya sengketa
mengenai siapa yang sebenarnya berhak atas tanah dan benda-benda yang
haknya dicabut itu”.3
“Pengertian sengketa pertanahan dirumuskan dalam Pasal 1 Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
1999 tentang Tata Cara Penangan Sengketa Pertanahan, selanjutnya disebut
PMNA/KBPN1/1999, yaitu :
“Perbedaan pendapat antara pihak yang berkepentingan mengenai
keabsahan suata hak, pemberian hak atas tanah, pendaftaran hak atas tanah,
termasuk peralihan dan penerbitan tanda bukti haknya serta pihak yang
berkepentingan yang merasa mempunyai hubungan hukum dan pihak lain
yang berkepentingan terpengaruh oleh status hukum tanah tersebut.”
Konflik pertanahan yang terjadi selama ini berdimensi luas, baik konflik
horizontal maupun konflik vertikal. Konflik vertikal yang paling dominan yaitu
antara masyarakat dengan pemerintah atau perusahaan milik negara dan
perusahaan milik swasta. Misalnya salah satu kasus yang paling menonjol adalah
kasus yang paling sering terjadi adalah permasalahn sertifikat ganda atau
kepemilikan beberapa sertifikat pada sebuah bidang tanah”.4
3Efendi Perangin, Hukum Agraria Di Indonesia,Suatu Telaah Dari Sudut Pandang
Praktisi Hukum, Jakarta 1986, Hal.45 4 http://Lampungreformaagraria.blogspot.com/2016/03/penyebab-timbulnya-sengkta-
tanah.html
4
Antara lain konflik yang terjadi antara masyrakat sehingga menghambat
pembangunan jalan toltransumatera dan terjadi masalah antara masyrakat itu
sendiri .
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas secara singkat
dan sederhana tentang sengketa tanah ini dengan mengangkatnya kedalam
sebuah skripsi dengan judul :“PENYELESAIAN SENGKETA
KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL
TRANSUMATERA DI KABUPATEN. OGAN KOMERING ILIR”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, dirumuskan
permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini, yaitu:
1. Bagaimanakah Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam
Kaitannya Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Transumatera di
Kabupaten.Ogan Komering Ilir ?
2. Faktor-faktor Apakah Yang Menyebabkan Sengketa Kepemilikan Hak Atas
Tanah Dalam Kaitannya Dengan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Jalan Tol Transumatera di Kabupaten.Ogan Komering Ilir?
C. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan dalam pembahasan
masalah dengan menitik beratkan pada Penyelesaian Sengketa Kepemilikan hak
atas tanah, dengam mengambil lokasi penelitian di Kabupaten.Ogan Komering
5
Ilir dan tidak menutup kemungkinan untuk juga membahas hal-hal lain yang
berhubungan dengan permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa kepemilikan hak atas tanah dalam
kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di
Kabupaten Ogan Komering Ilir
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan sengketa kepemilikan
hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah untuk
pembangunan jalan tol transumatera Kabupaten Ogan Komering Ilir
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan sekaligus merupakan sumbangan pemikiran
khususnya bagi Hukum Perdata yang dipersembahkan sebagai pengabdian
pada almamater.
D. Kerangka Konseptual.
Dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Muhammadyiah Palembang disebutkan bahwa:
Kerangka konseptual adalah kerangka ynag menggambarkan hubungan
anatara definisi-definisi/konsep-konsep khusus yang di teliti. Konsep
merupakan salah satu unsur konkrit dari teori. Namun demikian, masih
diperlukan penjabaran lebih lanjut dari konsep ini dengan jalan memberikan
definisi operasionalnya. Untuk ilmu hukum dapat diambil misalnya dari
peraturan perundang-undangan. Definisi operasional mempunyai tujuan untuk
6
mempersempit cakupan makna variabel sehingga data yang di ambil akan lebih
terfokus.5
Untuk itu guna memudahkan pembahasan dalam penelitian ini perlu
dikemukakan beberapa definisi operasional sehubungan dengan istilah-istilah
yang terkait dengan permasalahan, antara lain.
1. Penyelesaian , adalah “proses, cara, perbuatan, menyelesaikan (dalam
berbagai-bagai arti seperti pemberesan, pemecahan”.6
2. Sengketa, adalah “sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat;
pertengkaran; perbantahan”.7
Dengan demikian berati penyelesaian sengketa adalah proses, cara,
menyelesaikan sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat;
pertengkaran;pembantahan.
3. Kepemilikan, adalah “yang empunya hak dan kekuasaan atas kepemilikan
benda atau hak tersebut”.8
4. Hak atas Tanah, “Dalam pasal 16 UU Agraria disebutkan adanya dua hak
yang sebenarnya bukan merupakan hak atas tanah yaitu hak membuka tanah
dan hak memungut hasil hutan karena hak–hak itu tidak memberi
wewenang untuk mempergunakan atau mengusahakan tanah tertentu.”9
5 Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Buku Pedoman Penulisan
Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Palembang, 2015, hal.5 f6 https://jagokata.com/arti-kata/penyelesaian.html 7 https://jagokata.com/arti-kata/sengketa.html 8 W.J.S Poerwaderminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1996, Hal.650 9 https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_atas_tanah
7
5. Pengadaan Tanah, adalah “kegiatan menyediakan tanah dengan cara
memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.”10
6. Pembangunan, adalah “hal (perbuatan) membangun demi kepentingan
masyarakat umum dan meningkatkan taraf masyarakat”.11
7. Jalan Tol Transumatera, adalah “jalan tol yang di bangun di sepanjang
pulau sumatera mulai dari Provinsi Daerah Istimewa Aceh sampai dengan
Provinsi Lampung termasuk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sumatera Selatang.”12
8. Kabupaten Ogan Komering Ilir, adalah ”kabupaten di Sumatra Selatan yang
memiliki luas 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 787.513 jiwa. Pada
tahun 2015, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314
desa beserta 13 kelurahan.”13
E. Metode Penelitian.
1. Jenis Dan Sifat Penelitian
Selaras dengan pembahasan permasalahan, maka jenis penelitian ini
tergolong penelitian hukum sosiologis, yang bersifat deskriptif dengan
menggambarkan penyelesaian sengketa kepemilikan hak atas tanah dalam
kaitannya pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol transumatera di
Kabupaten Ogan Komering Ilir dan apakah yang menyebabkan sengketa
10https://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-02-
2012%20PENGADAAN%20TANAH%20BAGI%20PEMBANGUNAN%20UNTUK%20KEPENTINGAN%20UMUM.pdf
11 Yeyen Nuryani , Kamus Bahasa Indonesia untuk pelajar, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementria Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 01 Desember 2011. Hal. 41
12https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Trans_Sumatra 13https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Komering_Ilir
8
kepemilikan hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah untuk
pembangunan jalan tol transumatera di Kabupaten Ogan Komering Ilir,
sehingga tidak menguji hipotesa.
2. Jenis Data
Sehubungan dengan itu, maka jenis data yang di pergunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder dan data primer..
3. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data, dilakukan dengan cara:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian keperpustakaan, yaitu melakukan pengkajian terhadap data
sekunder berupa bahan hukum primer (peraturan perundang-undangan),
bahan hukum sekunder (literatur, laporan hasil penelitian, makalah, karya
ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah), dan bahan hukum tertier
(kamus Bahasa Indonesia, kamus Bahasa Inggris, kamus Bahasa Belanda,
kamus hukum, ensiklopedia, data statistik) yang relevan dengan
permasalahan penelitian ini.
b. PenelitianLapangan (Field Research)
Penelitian lapangan, yaitu pengumpulan data primer dengan melakukan
observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, antara lain Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten. Ogan Komering Ilir , dan PT.Waskita
Karya Palembang, serta Pengadilan Negeri Kayu Agung.
9
4. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengolah dan menganalisis data yang
telah dikumpulkan secara tekstual, lalu dikontruksikan secara kualitatif, untuk
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.
F. Sistematika Penulisan
Rencana penulis skripsi ini akan disusun secara keseluruhan dalam 4
(empat) Bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Yang menguraikan latar belakang, permasalahan, ruang
lingkup dan tujuan, definisi operasional, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Yang berisi paparan tentang kerangka teori yang erat
kaitannya dengan permasalahan yang akan di bahas.
BAB III : Pembahasan
Yang berisikan tetang penyelesaian sengketa kepemilikan
hak atas tanah dalam kaitannya dengan pengadaan tanah
untuk pembangunan jalan tol transumatera di
Kabupaten.Ogan Komering Ilir.
10
BAB IV : Penutup
Bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian-uraian yang
dijabarkan pada skripsi ini, serta memberikan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
Heru Nugroho, Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta: Muhammadyiah
University Press,2001. Hal.237
Jhon Salindeho, Manusia Tanah Hak dan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika,
1994. Hal.33
Perangin Efendi , Hukum Agraria Di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut
Pandang Praktisi Hukum, Jakarta 1986, Hal.45
Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah Palembang, Buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadyiah
Palembang, Palembang, 2015, Hal.5
W.J.S Poerwaderminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta 1996, Hal.650
Yeyen Nuryani, Kamus Bahasa Indonesia untuk pelajar, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementria Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta, 01 Desember 2011. Hal. 41
Abdul Hamid Usman, Dasar- Dasar Hukum Agraria,Palembang: Tunas
Gemilang Press, 2011, Hal.65
Rosnida Sembiring.Eksistensi Hak Ulayat Atas Tanah dalam
Masyarakat Adat, Pustaka Bangsa Press, Medan 2008, hal. 70
Boedi Harsono,Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan
Undang-Undang Pokok Agraria Isi Dan Pelaksanaannya, Jakarta:
Djambatan, 2005, Hal 192
Bushar Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Adat, (Jakarta:Pradnya
Paramita, 1983), hal 109
Maria S.W. Sumardjono, Kebijakan Pertanahan antara Regulasi &
Implementasi, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Juni 2001, hal. 56
Imam Koeswahyono, Artikel, Melacak Dasar Konstitusional Pengadaan
Tanah Untuk Kepentingan Pembangunan Bagi Umum, 2008, H. 1
Oloan Sitorus dan Dayat Limbong, Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan
Umum, Yogyakarta : Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, 2004, Hlm. 6
Boedi Harsono, Kasus-kasus Pengadaan Tanah Dalam Putusan
Pengadilan Suatu Tinjauan Yuridis, Makalah Disajikan Dalam
Seminar Nasional “Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan (Konsepsi
Hukum, Permasalahan dan kebijaksanaan Dalam
Pemecahannya)”,Kerjasama Fakultas Hukum Trisakti dengan Badan
Pertanahan Nasional, Jakarta, 3 Desember1994, Hlm 4
John Salindeho, Masalah Tanah dalam Pembangunan, Cetakan Kedua,
Jakarta : Sinar Grafika, 1988, Hlm. 40
Boedi Harsono, Aspek-Aspek Yuridis Penyediaan Tanah Dalam Rangka
Pembangunan Nasional (Makalah: 1990), Hlm. 4
Robert L. Weku, Kajian Terhadap Tanah Ditinjau Dari Aspek Hukum
Pidana dan Hukum Perdata, Jurnal Penyerobotan Tanah,
portalgaruda.org., 1 Desember 2017
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,Yogyakarta,
Liberty, 2006, H.113
Garry Goodpaster, Tinjauan Terhadap Penyelesaian Sengketa, Dalam
Seri Dasar Hukum, Jakarta , 2015
Nia Kurniati, Hukum Agraria Sengketa Pertanahan Penyelesaian
Melalui Arbitrase Dalam Teori Dan Praktik, Bandung: Refika
Aditama, 2016, Hal. 186.
Syahril Abbas, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum adat,
Dan Hukum Nasional, Bandung: Kencana Prenada Media
Group.2016, H. 190-192
Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Alternative Penyelesaian
Sengketa, Jakarta: Pt Raja Garindo, 2001, Hal.96.
Garry Goodpaster, Tinjauan Penyelesaian Sengketa Seri Dasar-Dasar
Hukum Ekonomi Arbitrase Indonesia, Jakarta: Ghalia
Indonesia,1995, Hal.8
B. PERATURAN PER UNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok
Agraria
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Keputusan Presiden No34 Tahun2003 tentang Kebijakan Nasional Di
Bidang Pertanahan.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No 3
Tahun 1999
C. SUMBER LAINNYA
http://Lampungreformaagraria.blogspot.com/2016/03/penyebab-timbulnya-
sengkta-tanah.html
https://business-law.binus.ac.id/2017/05/31/ragam-dan-bentuk-alternatif-
penyelesaian-sengketa/
https://jagokata.com/arti-kata/penyelesaian.html
https://jagokata.com/arti-kata/sengketa.html
https://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-02-
2012%20PENGADAAN%20TANAH%20BAGI%20PEMBANGUNA
N%20UNTUK%20KEPENTINGAN%20UMUM.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Trans_Sumatra
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Komering_Ilir
https://pusaka.or.id/2014/11/van-vollenhoven-menyebutkan-enam-ciri-hak-
ulayat/
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
Penanganan Kasus Pertanahan, http://www.bpn.go.id., Januari 2019
Departemen Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Edisi Ketiga, Balai Pustaka, 3003