PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT - Gunadarma...
Transcript of PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT - Gunadarma...
PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT
Tahap Penyusunan Laporan
Keuangan Auditan
Membuat
Skedul
Pendukung
Membuat
Skedul
Utama
Membuat
Working
Trial Balance
Membuat
Ringkasan
Jurnal Adj
Membuat
Laporan
Keuangan
Auditan
- Mencatat
hasil
pengujian
pengendalian
dan substantif
- Mencatat
Jurnal adj yg
diusulkan
- Penjelasan
jurnal adj
Diskusi dg
Klien utk
Persetujuan
Daftar
Ringkasan
Jurnal Adj
Tdk
Setuju S e t u j u Laporan Audit
Sesuai hasil
Audit
Membuat
Perubahan
Laporan Audit
Laporan
Keuangan
Auditan
Working
Trial Balance
Laporan
Keuangan
Auditan
Skedul
Utama
Skedul
Pendukung
Ringkasan
Jurnal Adj
Flow Penyusunan
Laporan Keuangan
Auditan
Peristiwa Kemudian (Subsequent Event)
Peristiwa kemudian adalah peristiwa yang:
1. Jumlahnya material.
2. Merupakan peristiwa yg penting dan
bersifat luar biasa.
3. Terjadi sejak tgl neraca sd selesainya
pekerjaan lapangan.
4. Perlu dijelaskan dlm laporan audit
Skema Subsequent Event
Tgl Awal
Th Diaudit Tgl Neraca
Tgl
Selesainya
Pekerjaan
Lapangan
Tgl
Penerbitan
Laporan
Audit
Periode yg Diaudit
(Audited Period)
Periode Kemudian
(Subsequent Period)
Jenis Subsequent Event
1. Peristiwa kemudian yg secara langsung mempengaruhi laporan keuangan auditan, sehingga auditor berkewajiban mengusulkan adjustment thd laporan keuangan tsb kepada klien.
2. Peristiwa kemudian yg tdk memerlukan adjustment thd laporan keuangan auditan, tetapi memerlukan komentar dlm bentuk catatan kaki dlm laporan keuangan klien atau komentar dlm laporan audit
Kondisi Perlu/Tidaknya Adjustment
1. Perlu Adjustment: bila kondisi penyebab
terjadinya peristiwa telah ada sebelum atau pd
tgl neraca. Contoh, kesalahan klien dlm
menaksir cadangan kerugian piutang pd
pelanggan besar sbl tgl neraca.
2. Tidak Perlu Adjustment: bila kondisi penyebab
terjadinya peristiwa tidak ada sebelum atau pd
tgl neraca. Contoh, penjualan rongsokan
sediaan setelah tgl neraca, dan keusangan tsb
diketahui auditor terjadi stlh tgl neraca.
Akun Terpengaruh Subsequent Event
Kas • Bank klien bangkrut.
• Keputusan pengadilan yg menyita dana klien
• Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang
jumlahnya melebihi ganti rugi yag diterima dari
perusahaan asuransi
Piutang Usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kdp sebagian besar
pelanggan yg tdk diperkirakan sblnya.
Investasi Penurunan drastis harga pasar surat berharga
Kesulitan keuangan yg dialami oleh prsh yg
mengeluarkan surat berharga yg dimiliki oleh klien sbg
investasi.
Kegagalan pembayaran bunga dan pokok pinjaman
oleh perusahaan yg mengeluarkan obligasi.
Penjualan surat berharga yang jauh di atas atau di
bawah kosnya.
Sediaan Kerugian karena kebakaran atau bencana alam lain yg
tidak diasuransikan.
Contoh Subsequent Event
Akun Terpengaruh Subsequent Event
Kenaikan atau penurunan drastis harga pasar sediaan.
Perubahan metode penentuan harga sediaan.
Penggunaan sediaan yg bersifat luar biasa sbg jaminan
penarikan kredit.
Aktiva Tetap Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yg lain, yg
tdk diasuransikan.
Rencana perluasan usaha atau pengurangan dana.
Penilaian aktiva tetap.
Keusangan aktiva tetap krn perubahan yg mendadak pd
permintaan atas produk yg dihasilkan.
Utang Lancar Komitmenpembelian yg bersifat luar biasa, yg diserta dgn
penurunan harga jual brg dagangan.
Pembatalan kontrak pembelian
Kegagalan dlm pembayaran utang wesel.
Utang Jk Panjang Kenaikan yg besar dlm utang jangka panjang.
Kegagalan dlm membayar bunga dan pokok pinjaman.
Contoh Subsequent Event
Akun Terpengaruh Subsequent Event
Modal Saham Kenaikan atau penurunan jumlah lembar saham yg beredar.
Reorganisasi struktur modal saham.
Pengubahan utang obligasi menjadi saham biasa.
Perubahan bentuk badan usaha, misalnya dari badan usaha
berbentuk CV menjadi PT.
Retained Earning Pembagian dividen yg bersifat luar biasa, yg mengganggu
modal kerja.
Penyisihan saldo laba yg bersifat luar biasa.
Laba atau rugi yg jumlahnya material, yg dikreditkan atau
didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba.
Unsur Lain Perubahan pimpinan puncak
Perubahan kebijakan manajemen
Perubahan undang-undang
Tambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian
pajak (tax refund) yg bersifat luar biasa.
Persyaratan yang diterapkan oleh pasar modal.
Contoh Subsequent Event
Prosedur Audit
Subsequent Event
Pelajari notulen rapat pemegang
saham, dewan komisaris, dan
komisi-komisi yg dibentuk dlm
periode stl tgl neraca.
Adakan wawancara dgn pimpinan
perusahaan mengenai peristiwa yg
kemungkinan berdampak material
thd penyajian laporan keungan.
Review penagihan piutang usaha yg
terjadi stl tgl neraca.
Review transaksi yg material
jumlahnya yg dicatat dlm buku
jurnal memorial.
Review jurnal penerimaan kas terutama
yg mempunyai transaksi penerimaan kas
dari penarikan kredit atau dari penjualan
aktiva tetap yg jumlahnya material.
Lakukan wawancara dgn
penasehat hukum klien.
Review laporan keuangan klien yg
dibuat dlm jangka waktu antara tgl
neraca auditan sd tgl penerbitan
laporan audit.
1
7
2
43
65
Prosedur Audit Subsequent Event
1. Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komisi-komisi yg dibentuk dlm periode stl tgl neraca.
Tujuannya adalah utk menentukan apakah dlm periode tsb tlh terjadi peristiwa yg akan memiliki dampak thd penyajian laporan keuangan klien.Kemungkinan stlh tgl neraca dewan komisaris memutuskan membeli kembali saham perusahaan yg beredar utk dimilki prsh sbg treasury stock. Jika pembelian kembali saham ini material jumlahnya mk auditor berkewajiban memberi penjelasan di dalam laporan audit. Kemungkinan lain adalah keputusan rapat pemegang saham uk mengadakan emisi saham. Informasi ini harus dijelaskan dalam laporan audit, karena emisi saham akan mempuyai pengaruh thd struktur modal perusahaan.
Prosedur Audit Subsequent Event
2. Review laporan keuangan klien yg dibuat dlm jangka waktu antara tgl neraca auditan sd tgl penerbitan laporan audit.
Laporan keuangan klien yg disajikan stlh tgl neraca memberikan informasi kepada auditor mengenai perubahan dlm setiap unsur yg disajikan dlm laporan tsb. Dgn membandingkan neraca auditan dg neraca yg dibuat setiap akhir bulan dlm periode subsequent event, auditor akan dpt mengetahui perubahan yg meterial jumlahnya, yg kemungkinan berdampak thd unsur yg disajikan oleh klien dlm laporan keuangan atau yg memerlukan tambahan penjelasan dlm laporan audit. Misalnya auditor menemukan terjadinya penurunan kos aktiva tetap dlm periode kemudian. Penyelidikan lebih intensip menunjukkan bahwa dlmperiode kemudian tlh terjadi kerugian karena kebakaran.
Prosedur Audit Subsequent Event
3. Adakan wawancara dgn pimpinan perusahaan mengenai peristiwa yg kemungkinan berdampak material thd penyajian laporan keungan.
Dgn cara ini auditor dpt mengumpulkan informasi mengenai perubahan pejabat puncak perusahaan, perubahan kebijakan manajemen, reorganisasi dan peristiwa lain yg terjadi pd periode kemudian. Hasilnya dpt digunankan utk mempertimbangkan perlunya adjusment thd laporan keuangan klien atau utk mencantumkan penjelasan dlm laporan audit
Prosedur Audit Subsequent Event
4. Lakukan wawancara dgn penasehat
hukum klien.
Dengan cara ini akan dpt diperoleh informasi
mengenai perubahan undang-undang yg
menyangkut usaha kien dan perkara
pengadilan yg ditangani penasehat hukum
serta kemungkinan menang/kalahnya atas
perkara tsb.
Prosedur Audit Subsequent Event
5. Review penagihan piutang usaha yg terjadi stl tgl neraca.
Tujuannya adalah utk menentukan cukup tdknya taksiran besarnya kerugian piutang akibat tdk tertagihnya piutang tsb. Jika dlm periode kemudian auditor mengetahui bahwa sebagia besar piutang tdk dpt ditagih, padalah piutang tsb mrpk piutang yg tercantum dlm neraca, maka jmlh cadangan kerugian piutang yg dibuat oleh klien dianggap tdk memadai lagi. Shg auditor perlu mengusulkan kpd klien utk menaikkan jmlh cadangan kerugian piutang usaha yg tercantum dlm neraca.
Prosedur Audit Subsequent Event
6. Review jurnal penerimaan kas terutama yg mempunyai transaksi penerimaan kas dari penarikan kredit atau dari penjualan aktiva tetap yg jumlahnya material.
Penarikan utang jangka panjang yg terjadi pd periode kemudian hrs dijelaskan oleh auditor dlm laporan audit. Informasi mengenai penarikan kredit tsb dpt diperoleh oleh auditor dari notulen rapat dewan komisaris dan buku jurnal penerimaan kas. Penjualan aktiva tetap yg jumlahnya material dpt diketahui oleh auditor dari notulen yg sama dan buku jurnal penerimaan kas.
Prosedur Audit Subsequent Event
7. Review transaksi yg material jumlahnya yg dicatat dlm buku jurnal memorial.
Informasi mengenai penyisihan saldo laba utk tujuan tertentu, misalnya utk pelunasan utang obligasi atau utk perluasan pabrik dpt diperiksa dari buku jurnal memorial. Auditor menganalisis transaksi yg jumlahnya material, yg dicatat stlh tgl neraca dlm jurnal umum, utk menentukan apakah trasaksi tsb memerlukan penjelasan dlm laporan audit.