Penyebab Dilarangnya Makan Berdiri

3
Penyebab Dilarangnya Makan Berdiri Pada dasarnya makan dan minum hendaklah dilakukan dengan duduk, santun, dan tidak tergesa-gesa. Namun beberapa keadaan yang membuat kita banyak melakukan hal yang diluar aturan yang telah ajarkan Rasullullah. Beberapa adab makan dan minum yang diajarkan rosulullah diantaranya makan dengan duduk. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah S.A.W bersabda; “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan? Beliau menjawab; “Itu kebih buruk lagi.” (Riwayat; Muslim dan Turmidzi) “Bersabda Nabi Muhammad S.A.W dari Abu Hurairah:”Jangan kalianminum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (Riwayat: Muslim) Dari hadits tersebut, kita sebagai umat manusia, sebagai hamba Allah SWT disunnahkan mengikuti ajaran Rasulullah yaitu hendaklah makan dengan duduk. Terbiasa karena dibiasakan, sadar atau tidak, tak jarang kita terlalu sering makan dan minum dengan berdiri. Rasullullah mengajarkan sesuatu tentu ada sebab akibatnya. Dengan semakin majunya teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan daya fikir manusia, sedikit banyak ada akibat yang dapat ditimbulkan dari sikap dan cara makan

description

Penyebab Dilarangnya Makan Berdiri

Transcript of Penyebab Dilarangnya Makan Berdiri

Penyebab Dilarangnya Makan Berdiri

Pada dasarnya makan dan minum hendaklah dilakukan dengan duduk, santun, dan tidak tergesa-gesa. Namun beberapa keadaan yang membuat kita banyak melakukan hal yang diluar aturan yang telah ajarkan Rasullullah. Beberapa adab makan dan minum yang diajarkan rosulullah diantaranya makan dengan duduk. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Dari Anas dan Qatadah, RasulullahS.A.W bersabda; Sesungguhnya beliaumelarangseseorangminum sambil berdiri,Qotadah berkata:Bagaimana dengan makan? Beliau menjawab; Itu kebih buruk lagi.

(Riwayat; Muslim dan Turmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad S.A.Wdari Abu Hurairah:Jangan kalianminumsambil berdiri!Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!

(Riwayat: Muslim)

Dari hadits tersebut, kita sebagai umat manusia, sebagai hamba Allah SWT disunnahkan mengikuti ajaran Rasulullah yaitu hendaklah makan dengan duduk. Terbiasa karena dibiasakan, sadar atau tidak, tak jarang kita terlalu sering makan dan minum dengan berdiri. Rasullullah mengajarkan sesuatu tentu ada sebab akibatnya. Dengan semakin majunya teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan daya fikir manusia, sedikit banyak ada akibat yang dapat ditimbulkan dari sikap dan cara makan dan minum kita. Adapun larangan makan dan minum sambil berdiri berdasarkan hal berikut:

Secara klinikal air minum yang masuk dengan posisi duduk akan disaring oleh sfringer. Dimana sfringer merupakan suatu muscular yang dapat membuka (saat air kencing keluar) dan dapat menutup. Setiap air yang diminum akan disalurkan pada pos-pos penapisan yang berada di ginjal. Sekiranya kita minum sambil berdiri secara automatik minuman tersebut akan masuk tanpa disaring terlebih dahulu. Sehingga minuman yang diminum tersebut akan langsung menuju kandung air kencing dan terjadi pengendapan (sedimentasi) di sepanjang perjalanan saluran ureter. Dikarenakan adanya endapan-endapan tersebut maka timbullah satu penyakit kristal ginjal yang sangat berbahaya. Kristal-kristal tersebut dapat menyumbat saluran kemih sedikit demi sedikit.

Berdasarkan kajian yang dijalankan oleh Dr. Abdul Razzak, beliau mengatakan bahwa makan dan minum sambil duduk adalah lebih baik untuk kesehatan, lebih aman, dan lebih puas. Dimana makanan yang kita makan dapat melewati dinding perut secara perlahan-lahan. Namun ketika makan dan minum dilakukan sambil berdiri maka makanan dan minuman tersebut akan langsung jatuh dengan cepat kedasar perut dan menabrak lapisan perut. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka dapat merusak lapisan perut sehingga makanan dan minuman sulit dicerna.

Posisi makan dan minum dengan duduk akan membuat sistem saraf dan sistem otot menjadi tenang dan aktif serta sistem pencernaan memiliki kemampuan yang bertambah untuk menerima makanan dan minuman dan sistem pencernaan akan menyerap sari-sari makanan dengan baik sehingga seluruh vitamin, gizi yang dimakan tidak terbuang sia-sia.

Prilaku makan dan minum sambil berdiri atau duduk bukanlah dibenarkan tanpa larangan atau tanpa makruh, namun demikian makan dan minum dengan duduk menjadi lebih afdhal dan baik karena merupakan perbuatan yang sering dilakukan oleh rasulullah SAW.

Source: Qiblati edisi 04 tahun II. Judul: Larangan Minum sambil berdiri, Hal 16