Penyaluran Kredit Masih Bisa Digenjot KINERJA...

1

Transcript of Penyaluran Kredit Masih Bisa Digenjot KINERJA...

Page 1: Penyaluran Kredit Masih Bisa Digenjot KINERJA …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1551/d69f6adc_Des15-ValeIndonesiaTbk.pdfnya pemahaman perbankan pada pe - ... Penyaluran kredit ke sektor

22 F I N A N S I A L Jumat, 26 Februari 2016

Heri Faisal, Dini Hariyanti & Nadya [email protected]

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Per -wakilan Sumatra Barat (Sumbar) bah-kan menargetkan kinerja perbankan se tempat dapat tumbuh di atas 12% tahun ini.

Kepala OJK Perwakilan Sumbar In -dra Yuheri menyatakan tahun lalu in -dustri perbankan daerah tertekanan akibat pelemahan ekonomi global yang berimbas pada penurunan har -ga komoditas. “Terutama [bank] yang debiturnya dari sektor pertanian dan per dagangan, itu paling tertekan karena daya beli masyarakat jadi tu run,” ujar -nya kepada Bisnis, Kamis (25/2).

Dia mengatakan secara umum per -tumbuhan perbankan Sumbar pada ta hun lalu sedikit melambat yakni di kisaran 11%. Dia memperkirakan pa da 2016 pertumbuhan belum op -ti mal, tetapi masih lebih baik dari ta hun sebelumnya.

Indra mendorong perbankan le -bih aktif menyasar dana murah di ma syarakat dengan memanfaatkan

ja ringan bank atau bekerja sama de -ngan BPR di daerah, termasuk juga memperluas program Laku Pandai de ngan merekrut agen bank.

Apalagi, imbuhnya, ada indikasi ke -ti dakseimbangan fungsi intermediasi bank dengan tingginya loan to deposit ratio (LDR) perbankan di Sumbar yang mencapai 145,1% di pengujung 2015.

“Artinya lebih banyak dana dari luar yang masuk untuk kemudian di salurkan di Sumbar dalam bentuk kre dit. Dugaan saya, ada banyak dana di masyarakat yang belum tersentuh ak ses perbankan,” ujar Indra.

Data Kajian Ekonomi dan Ke -uangan Regional kuartal IV 2015 yang dirilis Bank Indonesia menye-

butkan aset perbankan Sumbar pada tahun lalu mencapai Rp54,31 triliun, atau bertumbuh 12,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp48,10 triliun.

Di sisi lain, kinerja kredit tumbuh 12,2% menjadi Rp48 triliun dari sebelumnya Rp42,77 triliun, sedan-gkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11,3% menjadi Rp33,08 triliun.

Direktur Operasional PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari Sya -frizal meyakini kinerja 2016 bakal lebih baik dari tahun lalu ka rena mulai membaiknya ekonomi dan adanya kebijakan pemerintah un -tuk mendorong pembangunan in fra -struktur.

“Perkiraan kami tahun ini lebih baik, target pertumbuhan Bank Na -ga ri di kisaran 12,5%,” katanya.

POTENSIOptimisme tinggi juga dikemuka-

kan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemprov meyakini penyaluran kredit perbankan di Jatim tahun ini dapat bertumbuh besar lantaran potensi pa da tahun mencapai Rp900 triliun.

Gubernur Jatim Soekarwo menga -ta kan separuh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) di wilayahnya me rupakan investasi nonfasilitas alias belum tersentuh kredit bank.

“Sekitar 58% belum dibiayai per -bankan nilainya mencapai Rp95,77 triliun. Inilah PMDN yang non -

fasilitas,” katanya di sela-sela Per te -muan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan yang digelar OJK di Su ra -baya, Kamis (25/2).

Tak hanya itu, menurutnya, po -tensi pasar industri jasa keuangan dari sisi perdagangan antardaerah men capai Rp804,58 triliun. Apabila di tambah dengan jumlah investasi nonfasilitas Rp95,77 triliun maka ter-dapat potensi Rp900,35 triliun yang be lum disentuh perbankan.

Soekarwo menyatakan peman faat -an surat kredit berdokumen luar ne -geri (SKBDN) atau letter of cre dit oleh pengusaha di Jatim juga ma sih minim. Padahal optimalisasi pe man -faatannya bisa mengakselerasi per -tum buhan ekspor antardaerah mau -pun antarprovinsi.

“Tidak ada satu bank pun yang membuat letter of credit untuk per -da gangan antarprovinsi, potensinya besar sampai Rp804 triliun,” kata Soe karno.

Kepala OJK Regional III Jatim Su -kamto mengatakan industri jasa ke -uangan di Jatim masih perlu di -tingkatkan. Menurutnya, perbaikan kinerja sektor ini merupakan sa lah satu pendorong pertumbuhan eko -nomi Jatim.

“Pangsa pasar perbankan Jatim baru sebesar 8% dari seluruh usaha per bankan nasional,” katanya.

Perbankan di Jatim pada tahun lalu membukukan total aset Rp541,95 tri -

liun (tumbuh 11,70% year-on-year/y-o-y), dana pihak ketiga Rp429,63 triliun (tumbuh 10,29% y-o-y), LDR 82,29% (minus 1,24% y-o-y), serta NPL 1,92%.

Sementara itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur (Kaltim) Cabang Balikpapan me -nyatakan bakal lebih selektif memil-ih debitur sektor konstruksi dalam pe nyaluran kredit sepanjang tahun ini demi menghindari kredit macet.

Kepala Cabang BPD Kaltim Cabang Balikpapan Muhammad Dayat men-gatakan penyaluran kredit ditarget-kan dapat mencapai Rp1,82 triliun, atau tumbuh 8,5% dari target tahun se belumnya.

“Ada 18 sektor usaha yang kami biayai. Namun, sektor utama yang jadi sasaran penyaluran kredit kami tetap sektor konstruksi, disusul de -ngan kredit konsumtif, lalu sektor so -sial budaya, hiburan, dan perorang-an, sektor persewaan dan jasa peru-saahaan, serta sektor perdagangan,” ka tanya kepada Bisnis, Selasa (23/2).

Dia menyatakan non performing loan (NPL) pada tahun lalu banyak di kontribusi sektor konstruksi, khu-susnya pihak swasta. Menurutnya, pe nyaluran kredit ke sektor usaha lain seperti pertanian dan perikanan cu kup potensial, tetapi masih tergo -long berisiko tinggi karena kurang-nya pemahaman perbankan pada pe -laku usaha kedua sektor itu.

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan bakal mem buka tiga pilihan ben tuk penyelenggaraan da na pensiun ber da sar -kan prinsip syariah guna me narik minat para pe la -ku industri.

Direktur Industri Ke -uang an Non Bank (IKNB) Sya riah Otoritas Jasa Ke -uangan (OJK) Moch. Mu -chla sin menjelaskan hal itu akan ditetapkan dalam surat edaran (SE) saat ke -tentuan mengenai dana pen siun (dapen) syariah itu sudah diresmikan.

Menurutnya, baik da na pensin pemberi kerja (DPPK) maupun da na pen-siun lembaga ke uangan (DPLK) dapat mem bentuk se buah lem baga baru un -tuk me nge lola dana pen -siun (da pen) syariah.

Di samping itu, lembaga da pen konvensional yang telah ada pada awalnya di mung kinkan untuk hanya membentuk unit usaha syariah (UUS) atau mema sarkan produk da -pen bera sas kan prinsip Islam.

“Pilihannya convert [ke dapen syariah], UUS atau me nawarkan produk sya -riah saja. Ini akan ada SE-nya,” ujar nya, Kamis (25/2).

Muchlasin menilai lang -kah tersebut dilakukan agar secara bertahap se -ma kin banyak pelaku in dus tri yang terlibat da -lam pengembangan dana

pen siun syariah. Dia men jelaskan kesediaan pelaku industri dapen untuk terlibat pada pe nye -lenggaraan jasa ke uangan syariah menjadi tan tangan utama bagi oto ritas.

Problem itu diyakini lebih besar ketimbang ke khawatiran akan ku -rang nya instrumen in -ves tasi syariah dalam pe -ngelolaan aset dapen.

Muchlasin menuturkan ter bentuknya industri da -pen syariah diyakini ti dak akan langsug diikuti de -ngan peralihan aset yang signifikan dari dapen kon vensional.

Di sisi lain, aturan in -vestasi pada dapen dinilai masih longgar sehingga me mungkinkan pelaku memilih instrumen se jenis yang sudah cukup me madai seperti deposito. “Bisa 100% di deposito, kan ada 11 bank syariah,” ujar nya.

Dia mengatakan ins tru -men sukuk juga sudah cukup banyak meski be -lum begitu populer. Se -lain itu, sinergi dengan IKNB syariah lain, se -perti pembiayaan sya ri -ah, dapat menjadi so lu si bagi peningkatan pi lihan investasi dengan pe nam -bahan sukuk.

Muchlasin menegaskan upaya untuk mendorong keterlibatan pemberi kerja dan DPLK ke industri dapen syariah menjadi target utama otoritas. (Oktaviano D.B. Hana)

DAPEN SYARIAH

OJK Tawarkan Tiga Skema

KINERJA PERBANKAN DI DAERAH

Penyaluran Kredit Masih Bisa DigenjotJAKARTA — Pelaku industri perbankan optimistis penyaluran kredit di berbagai daerah tahun ini

dapat tumbuh optimal lantaran mulai longgarnya likuiditas dan membaiknya perekonomian.

Likuditas perbankan tahun ini diyakini bakal membaik.

Penyaluran kredit ke sektor perdagangan dan pertanian cukup potensial.

Dengan lancar, Watie Kartono menjelaskan produk perusaha -an asuransi yang

di wakilinya. Beragam infor-masi dia sampaikan mulai dari keunggulan produk ketimbang kompetitor, hingga peluang ber -gabung dengan agensi yang dia ko mandoi.

“Saya juga dulu kerja kan -toran hampir 20 tahun, tetapi se telah resign uang jasanya habis sebelum satu tahun,” kata Business Director Agency Galaxy Team Alam Sutera itu saat berbicang dengan Bisnis di Ja kar ta, Selasa (22/2).

Profesi agen asuransi dijalani Watie sebagai pekerjaan sam -bilan mulai 1999. Namun, sejak 2011 ia menjalankannya dengan pe nuh waktu. Bahkan tiga tahun lalu Watie mendirikan agensi yang kini telah memiliki 400 orang anggota.

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa pernah dia wakili. Meski kerap berganti mitra, Watie mengklaim agensinya tetap tun -duk pada aturan asosiasi, salah satunya tidak aktif berjualan da -lam enam bulan pertama.

“Kalaupun ada referensi yang ma suk akan direkomendasikan ke saudara,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat dua alasan utama kenapa seorang agen pindah. Pertama, produk yang ditawarkan perusahaan sulit diterima nasabah. Dia me -ngatakan sebagai perwakilan per usahaan, agen biasanya menjadi orang pertama yang dikomplain jika produk yang di tawarkan tidak meng-cover keru gi an yang menimpa nasa-bah.

Agen juga mempertimbang-kan banyaknya persyaratan ad ministrasi dari perusahaan yang membuat nasabah malas mengklaim. Ujung-ujungnya na -sabah menghentikan polis.

Adapun alasan kedua, adalah kesejahteraan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi kepada agen. Menurut Watie, ada perusahaan asuransi yang membangun sistem kompensasi la yak bagi agen. Namun, ada juga perusahaan yang tidak melakukannya.

Sementara itu sebagian perusahaan asuransi lain terus memberikan kompensasi dari na sabah yang didapatkan bulan sebelumnya maupun bonus tim. Me nurutnya, sejumlah alasan itulah yang membuat agen sering berpindah perusahaan bahkan dalam jumlah besar jika dimotori leader yang memiliki tim besar.

Edy Tuhirman, Chief Exe -cutive Officer PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, menuturkan

per usahaan asuransi pasti kecewa jika seorang agen produktif pindah. Pasalnya untuk mengedukasi agen hing ga terampil perlu rangkaian pan -jang.

Menurutnya, situasi bisa se -makin sulit karena dari agen yang terdaftar, sekitar 20% di antaranya merupakan agen produktif. Edy menegaskan perusahaannya tidak akan me -la rang agen pindah. Saat ini Ge -nerali memiliki 11.600 agen.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, menuturkan perpindahan agen dalam in -dustri merupakan fenomena bia -sa. Namun menurutnya, hal itu bisa menjadi tidak biasa jika ada kode etik dalam asosiasi yang di langgar. (Anggara Pernando)

MIGRASI AGEN ASURANSI

Nasabah dan Kompensasi Jadi Kunci

Direktur Dwidaya Tour Erick Tjetjep (dari kiri), CEO MPM Finance Hideo Yoshino, dan Business Director Danusubroto Su -giarto berbincang seusai pe nandatanganan nota kesepahaman kemitraan pem bayaran transaksi paket per jalanan wisata antara Dwidayatour dengan MPM Finance, di Jakarta,Rabu (24/2). Kerjasama tersebut menghadirkan solusi alter-natif program cicilan un tuk pembayaran transaksi paket perjalanan wisata.

Bisnis/Nurul Hidayat

CICILAN PAKET WISATA

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Kredit Bank Umum

Sumber: OJK

(Miliar rupiah)

Sep Okt Nov Des

Modal Kerja 1,891,535 1,852,716 1,854,210 1,916,256 Investasi 985,352 979,224 992,208 1,035,889 Konsumsi 1,079,596 1,091,497 1,104,193 1,105,759 Total Kredit 3,956,483 3,923,437 3,950,612 4,057,904

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia: 26 Februari 2016