Penyajian Laporan Keuangan

4
Penyajian Laporan Keuangan Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan Ringkasan ini saya buat untuk bagi orang yang sulit dalam mengartikan maksud dari PSAK 1, dimana saya meringkas Penyajian Laporan keuangan yang diatur dalam PSAK 1 untuk pemahaman yang lebih sederhana. Jika ada ingin lebih mengerti secara luas mengenai PSAK 1 ini anda dapat membaca di bukunya secara langsung. Tujuan atas dibuatnya PSAK 1 adalah untuk menjadi “dasar” bagi laporan keuangan yang bertujuan umum agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 1 mengatur tentang: 1. Persyaratan bagi penyajian laporang keuangan 2. Struktur laporan keuangan 3. Persyaratan minimum 4. Isi laporan keuangan Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. “Semua dasar/pedoman/landasan dalam menyusun laporan keuangan harus berdasarkan PSAK 1”. Entitas yang dimaksud adalah perusahaan. PSAK 1 tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah. “PSAK ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah karena untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah telah diatur dalam PSAK syariah. Nah, Standar Akuntansi Keuangan itu ada 3 jenis: (i) PSAK Umum (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan); (ii) SAK ETAP; (iii) SAK syariah”. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. “Kalau menurut saya Pengertian laporan keuangan itu lebih kearah informasi keuangan yang dilaporkan dan disusun berdasarkan suatu kejadian dalam bentuk laporan”. Tujuan dari laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah memberikan informasi mengenai: 1. Posisi keuangan, 2. Kinerja keuangan, 3. Arus kas entitas, Laporan Keuangan bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

description

Ringkasan ini saya buat untuk bagi orang yang sulit dalam mengartikan maksud dari PSAK 1, dimana saya meringkas Penyajian Laporan keuangan yang diatur dalam PSAK 1 untuk pemahaman yang lebih sederhana. Jika ada ingin lebih mengerti secara luas mengenai PSAK 1 ini anda dapat membaca di bukunya secara langsung.

Transcript of Penyajian Laporan Keuangan

Page 1: Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian Laporan KeuanganPenyajian dan Penyusunan Laporan KeuanganRingkasan ini saya buat untuk bagi orang yang sulit dalam mengartikan maksud dari PSAK 1, dimana saya meringkas Penyajian Laporan keuangan yang diatur dalam PSAK 1 untuk pemahaman yang lebih sederhana. Jika ada ingin lebih mengerti secara luas mengenai PSAK 1 ini anda dapat membaca di bukunya secara langsung.

Tujuan atas dibuatnya PSAK 1 adalah untuk menjadi “dasar” bagi laporan keuangan yang bertujuan umum agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK 1 mengatur tentang:1.       Persyaratan bagi penyajian laporang keuangan2.       Struktur laporan keuangan3.       Persyaratan minimum4.       Isi laporan keuangan

Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. “Semua dasar/pedoman/landasan dalam menyusun laporan keuangan harus berdasarkan PSAK 1”.Entitas yang dimaksud adalah perusahaan.

PSAK 1 tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah. “PSAK ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah karena untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah telah diatur dalam PSAK syariah. Nah, Standar Akuntansi Keuangan itu ada 3 jenis: (i) PSAK Umum (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan); (ii) SAK ETAP; (iii) SAK syariah”.

Pengertian laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. “Kalau menurut saya Pengertian laporan keuangan itu lebih kearah informasi keuangan yang dilaporkan dan disusun berdasarkan suatu kejadian dalam bentuk laporan”.

Tujuan dari laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah memberikan informasi mengenai:1.       Posisi keuangan,2.       Kinerja keuangan,3.       Arus kas entitas,

Laporan Keuangan bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.Siapa aja sih kalangan pengguna laporan keuangan? Kalangan pengguna laporan keuangan adalah masyarakat, pemilik perusahaan, investor, pemerintah, akuntan, mahasiswa dan lain sebaginya.Laporan keuangan itu menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dari laporan keuangan pun dapat menunjukan dan/atau menentukan apakah kinerja menajemen itu baik atau tidak.

Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai;1.       Aset,2.       Liabilitas,3.       Ekuitas,4.       Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian,5.       kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan6.       arus kas

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari;1.       Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode),

Page 2: Penyajian Laporan Keuangan

2.       Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode,3.       Laporan Perubahan Ekuitas selama periode,4.       Laporan Arus Kas selama periode,5.       Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi

penjelasan lain,6.       Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif, ketika entitas: (i) menerapkan kebijakan

akuntansi secara retrospektif, (ii) membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, (iii) mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.Yang utama dan paling penting dalam laporan keuangan adalah no. 1-5, no.6 merupakan tambahan jika di perlukan.Manajemen entitas bertanggung jawab atas semua penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Karakteristik umum dalam PSAK 1:1.       Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK2.       Kelangsungan Usaha3.       Dasar Akrual4.       Materialitas dan Agregasi5.       Saling Hapus6.       Frekuensi Pelaporan7.       Informasi Komparatif8.       Konsistensi Penyajian

Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAKPenyajian yang wajar menysaratkan penyajian secara jujur dampak transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.Entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh semua yang di persayaratkan dalam SAK.

Untuk mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi SAK yang terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk:

1.       memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 25.  “Dimana PSAK 25 mengatur mengenai Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan. Untuk pengertian yang lebih lanjut anda dapat membaca PSAK 25 secara penuh dalam bukunya”.

2.       menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami.

3.       memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas. “seperti; menambahkan informasi mata uang yang digunakan, menggunakan kurs apa?, dan menjelaskan dan memaparkan semua kejadian yang berkaitan dengan hukum yang mungkin sedang dihadapi, dll”.

Kelangsungan UsahaLaporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi. Disini merupakan tugas managemen untuk membuat suatu penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha suatu perusahaan.

Dasar AkrualEntitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. “Jika anda pernah membaca artikel saya yang berjudul “Akrual vs Cash Basis” anda pasti akan memahami apa maksud dari PSAK ini. Dimana adanya perbedaan atara pajak mengakui dasar kas. Dan akan ada timbul beda waktu dan tetap. Untuk lebih lanjut memahami dasar ini anda dapat membaca artikel saya yang lain yang berjudul Akrual vs Cash Basis”.“Laporan arus kas akan di bahas dalam PSAK 2, jika anda ingin mengetahi lebih lengkap mengenai PSAK silahkan untuk membaca PSAK 2 lebih lanjut”.

Page 3: Penyajian Laporan Keuangan

Materialitas dan AgregasiDalam penentuan apakah suatu transaksi perlu untuk kita ungkapkan atau tidak, kita dapat melihat suatu transaksi itu dari material atau tidak. Jika tidak material kita boleh untuk tidak mengungkapkan transaksi tersebut. Dimana dalam PSAK 1 ini mengatakan bahwa “Entitas tidak diperlukan untuk memberikan pengungkapan khusus yang diminta oleh suatu PSAK jika informasi tersebut tidak material”.

Saling HapusEntitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau pendapatan atau beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK. “ Maksud dari kalimat ini adalah entitas tidak boleh menghapus antara aset dengan liabilitasnya, pendapatan dengan bebannya. Contoh: suatu perusahaan mempunyai hutang dari PT ABD 400jt dan piutang atas PT ABD 300jt. Perusahaan tidak boleh mencatat bahwa ia hanya memliki hutang PT ABD sebesar 100jt, tetapi perusahaan harus mengakui Piutang PT ABD 300jt dan hutang PT ABD 400jt”.

Frekuensi pelaporanDalam PSAK ini mengatur bahwa Entitas diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan dalam satu periode (Tahunan).

Informasi KomparatifDalam penyusunan laporan keuangan entitas harus menyajiakan perbandingan laporan keuangan tahun ini (periode berjalan) dengan tahun lalu (Periode lalu).

Konsistensi PenyajianSetiap penyusuanan laporan keuangan harus konsisten dalam penyajian dan pengklasifikasian. “misalkan untuk aset dibawah 1jt harus dibebankan, dan tidak termasuk kedalam aset. Jadi setiap aset dibawah 1jt harus dibebankan tidak boleh dimasukan ke dalam aset, jika dimasukan ke dalam aset maka itu sudah termasuk tidak konsisten”.

Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)Laporan posisi keuangan terdiri dari 3 yaitu: Aset, Liabilitas, dan Equitas. Yang dalam persamaan akuntansinya adalah Aset = Liabilitas + Equitas. Aset terdiri dari “aset lancar dan aset tidak lancar”. Dimana dalam penyusunan aset disusun dari yang likuid (mudah dicairkan menjadi uang) ke yang tidak likuid (tidak mudah dicairkan menjadi uang). Begitu pun untuk liabilitas terdiri dari liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar, dan cara penyusunan nya sama dengan aset itu menurut PSAK1, tetapi menurut IFRS penyusunan aset dan liabilitas dari yang tidak liquid menuju ke liquid.Dalam penyusunan aset, liabilitas dan equitas yang diatur dalam PSAK 1 berbeda dengan IFRS, mungkin dikarenakan PSAK 1 ini masih mengadopsi IFRS, belum menerima semua yang diatur dalam IFRS.

Sebagian sumber penulisan ini diambil dari PSAK1.

Untuk pengertian lebih lanjut anda dapat membaca dalam PSAK 1. Ini hanya merupakan ringkasan kecil yang saya buat untuk menambah wawasan anda dimana saya memberikan tambahan-tambahan informasi dengan pengertian saya sendiri. Jika ada pertanyaan bisa ditanyakan melalui comment di bawah ini, atau jika ada sesuatu yang ingin saya bahas bisa di tanya melalui comment dibawah ini juga.