Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu...

128

Transcript of Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu...

Page 1: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 2: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 3: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Judul asli buku: Front pionnier Banjar: une agriculture entre terre et eau.Penulis: Gutierrez Marie-Laure, Ramonteu Sonia

© Orstom 1997

PeneIjemah: Titien Harwiyandani, Mohammad Hasyim

Penyelaras: Sri Ambar Wahyuni Prayoga

Desain sampul & grafis: Yanto Wahyantono

Penata letak: Yanto Wahyantono

© IRD edisi 2000ISBN 979-9236-35-5

.-

" .

Page 4: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

KATAPENGANTAR

Penelitian mengenai budi daya pasang surut di Palingkau Jaya ini dilaksanakan oleh

peneliti muda IRD ex üRSTüM dalam rangka kerja sama dengan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan. Kegiatan

penelitian ini dilakukan antara bulan April dan September 1997 selagi Proyek Lahan

Gambut Satu Juta Hektare sedang marak.

Dalam laporannya, peneliti menggarisbawahi kesulitan dan masalah yang ditimbulkan

oleh pendayagunaan lahan rawa pasang surut (antara tanah dan air). Peneliti berhasil

mempertanyakan kelayakan proyek itu secara keseluruhan, dan temyata fakta

membenarkan pendapatnya.

Kegunaan penelitian semacam ini tidak disangsikan lagi. Kiranya penelitian perlu selalu

dilakukan sebelum pelaksanaan setiap proyek pembangunan. Selain itu, tentu saja,

sarannya perlu diperhatikan.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat, dan penelitian seperti ini dilanjutkan demi

keberhasilan pembangunan dan kemaslahatan penduduk di Indonesia.

Jakarta, 23 Maret 2000

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Departemen Transmigrasi

dan Pemukiman Perambah Hutan

Ir. Harry Heriawan Saleh, M.Sc.NIP. 160031 186

Page 5: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 6: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

..

PRAKATA

Penelitian mengenai budi daya pasang surut di Palingkau ini dapat terlaksana berkat

bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

@Departemen Transmigrasi dan PPH, khususnya Puslitbang, yang telahmemberikan fasilitas di lapangan, dan daftar pustaka yang mendukungpenelitian ini;

@Penduduk Palingkau khususnya para petani yang telah menerima penelitidengan penuh kehangatan dan kesabaran, serta menunjukkan berbagai caradalam kehidupan sehari-hari, khususnya pengolahan lahan;

@Insinyur dan teknisi Departemen Transmigrasi dan PPH, Departemen Pertanian,Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen yang terkait dengan Proyek SatuJuta Hektare, yang telah berkenan memberikan data yang diperlukan;

@Kepala Desa Palingkau Jaya, Mohammad Nur dan keluarga serta pegawaiadministrasi UPT yang telah memberikan bantuan di lokasi penelitian;

@Yanto Wahyantono, ahli kartografi Orstom (sekarang IRD) yang membantudalam pembuatan peta dan sketsa/gambar lahan pertanian untuk penelitian ini;

@Viktor BOEHM, konsultan yang telah memberikan citra pengindraan jarak jauhlahan penelitian dari Spot;

@Mireille DOSSO yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporanpenelitian ini di Prancis, dan Caroline, Gwen serta Béatrice yang turutmembantu peneliti selama menjalani praktik.

Semoga hasil penelitian ini memberikan sumbangan pada pembangunan di Indonesia.

Peneliti

Page 7: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

..

DAFTARISI

KATA PENGANTAR iiiPRAKATA vDAFTAR 1S1 vii

Daftar Peta ixDaftar Gambar ixDaftar Tabel x

PENDALUAN 1Latar Belakang 3Ruang Lingkup Penelitian 4Sasaran Penelitian 5Metodologi Penelitian 6Fokus Penelitian 7Kendala Selama Penelitian 8

BAB 1: LINGKUNGAN ALAM DAN MANUSIA 9

Lingkungan alam yang tidak Mendukung IlPerubahahan Musim yang Mencolok IlDataran Rendah Pesisir yang Berawa IlReliefyang Rendah 12Pengaruh Gerakan Pasang Surut 12Tanah Masam 13

Lingkungan Manusia di Palingkau 15Masyarakat Banjar 15Lingkungan Manusia di Desa Palingkau 17Sektor Kegiatan 17Karateristik dan Kebiasaan PendudukPalingkau 18Pembagian Lingkungan Alam 21

BAB II: LINGKUNGAN YANG PENUH KENDALA 23

Pengelo1aan Hutan dan Air oleh Masyarakat Banjar 25Dua Gelombang Pendudukan, Dua Cara Pengembangan Lingkungan 25Dasar Pemanfaatan Lahan oleh Masyarakat Banjar 26

Pemanfaatan Lingkungan: Adaptasi atau Buatan? ~ 33Persawahan: pengendalian atau adaptasi? 33Kebun Rambutan sebagai Alternatifuntuk Sawah 40TeknikBudi Daya 41Pemeliharaan Tanaman 41Perkebunan di Tanah Pematang 46Pemanfaatan Lingkungan Alam: Hutan dan Sungai 48Penangkapan ikan 48Penanaman Kercut: Bahan Baku Utama untuk Kerajinan 50

vu

Page 8: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Dinamika Pengembangan Lingkungan yang Rapuh 52

Gambaran Historis Mengenai Kerapuhan Lingkungan 52Kelemahan Pola Pertanian Banjar 57Kesuburan Tanah yang Sulif Dikelola 57Penataan Kembali Lingkungan 59

Kesimpulan 61

BAB III: PROSES BERPRODUKSI DAN RIWAYAT HIDUP PETANI 63

Kriteria Pembeda Petani 65

Pemilikan dan Pemakaian Lahan 65Karakteristik Lahan Usaha: Jenis dan Luas Lahan 66Pemanfaatan Tenaga Kerja 67

Tipologi dan Riwayat Hidup Petani 71

Tipe 1: Petani Kawakan 72Tipe I-A-1: Petani Sawah 72Tipe I-A-2: Petani Rambutan 74Tipe I-B: Petani yang Menjadi Pedagang 76Tipe I-C: Petani Paro Waktu 77Tipe II: Petani dengan Usaha Sampingan 79Tipe II-A: Petani Muda Pemula 79Tipe II-B: Petani Karon 82Tipe III: Petani Sebagai Pekerjaan Sampingan. 84Tipe III-A: Pedagang 84Tipe III-B: Pegawai Negeri 84

Analisis Sosial EkonoIIJ.i 85

Dinamika Perkembangan 85Strategi Tumpang Sari 87Fungsi Ekonomi berbagai Kegiatan 88

Kesimpulan 95

BAB IV: PERSPEKTIF BARU DAN PERKEMBANGAN DEWASA INI 99

PLG Satu Juta hektare dan UPT Palingkau Jaya 101

kesulitan yang dihadapi 102

Masalah Air 102Percobaan Pola Sawif-Dupa 103Berbagai Kendala 103Tipe Petani yang Dapat Mengadopsi Pola Sawif-Dupa 109

Dampak Proyek terhadap Lingkungan 110

Kerusakan Sumber Alam dan Perubahan Ekosistem 110Kesimpu1an 115

DAFTAR PUSTAKA 117

viii

..

Page 9: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Daftar Peta

Peta 1. PLG Satu Juta Hektare dan Palingkau 4Peta 2. Daerah Asal Migran Banjar di Palingkau 16Peta 3. Fisiografi Kalimantan bagian Tenggara 19Peta 4. CUra Satelit Spot Daerah Palingkau 22Peta 5. Kawasan Agroekologi 22

Daftar Gambar

Gambar 1. Diagram Suhu-Curah Hujan IlGambar 2. Zona yang Dipengaruhi oleh Pasang Surut.. 13Gambar 3. Peralatan yang Digunakan oleh Masyarakat Banjar 26Gambar 4. Selundak 27Gambar 5. Penggalian Handil 27Gambar 6. ParU 28Gambar 7. Pengaturan Handil 29Gambar 8. Pembangunan Jalan Tani 30Gambar 9. Pembagian Petak Lahan 30Gambar 10. Skema Tipe bagian yang DUempati, Sepanjang Handil 31Gambar Il. Tingkat Penggenangan pada Petak Sawah 32Gambar 12. Penanaman Padi Lokal; Catatan Curah Hujan dan Ketinggian Air Pasang 34Gambar 13. Panen dengan Ani-ani.. 38Gambar 14. Transportasi Hasil Panen dengan Menggunakan Perahu 39Gambar 15. Pertumbuhan Pohon Rambutan 44Gambar 16. ParU diantara Dua Deretan Pohon Rambutan 45Gambar 17. Penganyaman Kercut 51Gambar 18. Transek Sepanjang Handil... 53Gambar 19. Dinamika Pendudukan Kawasan 54Gambar 20. Evolusi Lapisan Tanah yang Dibuka untuk Persawahan 58Gambar 21. Jadwal Kerja Tani 68Gambar 22. Diagram Perkembangan 86Gambar 23. Sistem Alokasi Pemasukan 97Gambar 24. Jadwal Kerja Sistem SawU-Dupa 104Gambar 25. Arus Pemasukan dan Pengeluaran l07Gambar 26. Jadwal Kegiatan Sistem Penanaman Padi Lokal 108

IX

Page 10: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Daftar Tabel

Tabel2. Ringkasan Mengenai Karakteristik Varietas Padi Tradisional 39Tabel 3. Keanekaragaman Kegiatan 69Tabel4. Ringkasan Upah Rata-Rata Kerja Tani di Palingkau 71Tabel5. Tipologi 71Tabel6. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe I-A-1: Petani Sawah) 73Tabel 7. Alasan Penggunaan Herbisida 74Tabel8. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe I-A-2: Petani Rambutan) 75Tabel9. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe I-C: Petani Paro Waktu) 78Tabel10. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe I-A: Petani Muda Pemula) 81Tabel11. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe II-B: Petani Karon) 83Tabel12. Pinjaman Padi 89Tabel13. Investasi Kebun Rambutan 91Tabel14. Jenis Pohon dalam Kebun Campur dan Pendapatan Tahunan 92Tabel15. Pendapatan yang Diperoleh dari Pengayaman 93Tabel16. Pendapatan yang Diperoleh dari Penerapan Pola Sawit-Dupa 106Tabel17. Pendapatan yang Diperoleh dari Padi Unggul (luas 0,8 ha) 106

x

Page 11: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

PENDAHULUAN

Page 12: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pcndahulu811

Latar BelakangPada tahun 1984, berkat program Revolusi hijau dan upaya pemerintah, Indonesiamencapai swasembada beras. Namun, 10 tahun kemudian (tahun 1994), Indonesiamengalami kekurangan pangan dan akhirnya terpaksa mengimpor beras kembali.

Pemerintah ingin mencapai kembali swasembada beras. Oleh karena itu, pemerintahberencana untuk memperluas lahan persawahan di luar pulau Jawa yang lahannyabelum tergarap. Untuk itulah, pemerintah melaksanakan proyek pembukaan lahanpersawahan seluas satu juta hektare yang dinamakan PLO (Proyek Lahan Oambut)satu juta hektare. Dalam hal ini pemerintah membentuk tim pelaksana, yangdiketuai oleh Menteri PekeIjaan Umum, dan Menteri Transmigrasi dan PPH(Pemukiman Perambah Hutan) sebagai salah satu anggota dalam tim tersebut.

Peran Departemen Transmigrasi dan PPH adalah memanfaatkan hasil pembukaanhutan untuk dijadikan kawasan transmigrasi. Departemen Transmigrasi dan PPHmemberikan sebidang tanah (1-2 hektare) kepada setiap keluarga transmigran yangpada umumnya berasal dari Jawa, Madura dan Bali (JAMBAL). Keluargatransmigran diberi rumah danjaminan hidup selama masa bertani (1-1,5 tahun) danpanen pertama.

Adapun tujuan yang ingin dicapai Departemen Transmigrasi dan PPH adalah:• mengentaskan penduduk dari kemiskinan dengan memberikan tanah kepada

mereka yang belum memilikinya (bidang sosial);• mengembangkan daerah luar Jawa dengan memperkenalkan cara bertani intensif

dari Jawa (bidang teknik-ekonomi);• menjalin persatuan Indonesia dengan mengintegrasikan penduduk dari daerah

yang berbeda-beda.

PLO satu juta hektare termasuk tujuan kedua, yaitu memanfaatkan lahan yangbelum diolah. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksi beras di Indonesia.

Lokasi yang dipilih untuk melaksanakan proyek itu terletak di Kalimantan Tengah,salah satu provinsi yang masih banyak memiliki lahan yang belum diolah. Lokasiproyek itu terbentang dari Palangkaraya sampai Buntok, dan dari Buntok sampaiPalingkau (lihat peta 1). Namun, lingkungan fisik yang dipilih sulit. Sebagian UnitPemukiman Transmigrasi (UPT) didirikan di atas tanah bergambut tebal (3­5 meter). Tanah yang tidak bergambut sering berupa podsol atau mengandung asamsulfat yang juga menimbulkan berbagai masalah.

Untuk mengatasi lingkungan yang penuh tantangan itu, pemerintah membangunsaluran irigasi yang airnya berasal dari tiga sungai (Barito, Kapuas, Kahayan).Jaringan irigasi tersebut dimaksudkan agar dapat mengairi seluruh lahanpersawahan satu juta hektare. Di lahan itu akan dikembangkan budi daya padi

3

Page 13: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

modern seperti di Jawa, antara Iain penggunaan varietas padi unggul yang bersikluspendek, yang dapat dipanen dua kali setahun, dan pemakaian traktor untukpengolahan tanah.

Peta 1. PLG Satu Juta Hektare dan Palingkau

JARINGAN PENGAIRAN

s

• Pela Iol<aol

Sumber : PUSDATA Dept. PU

Dicelek oleh :LREP BAPPEDA Prop. DalllKalimantan Tengah 1996

Di lokasi proyek itu, penduduk setempat hanya tinggal di tepi sungai. Penduduk asliKalimantan (Dayak dan Banjar) telah berhasil mengolah sebagian dari kawasanyang sangat luas itu. Misalnya, penduduk Banjar telah berhasil mengembangkanbudi daya padi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan (tanah bergambut danberawa). Hasil pertanian yang memuaskan itu telah mengilhami DepartemenTransmigrasi dan PPH sehingga departemen tersebut menempatkan keluargatransmigran di Kalimantan Selatan sejak tahun '60-an.

Ruang Lingkup Penelitian1

Lokasi penelitian berada di daerah Palingkau yang terletak di proyek tersebut diatas. Daerah yang telah dibuka oleh penduduk Banjar sekitar 60 tahun yang lalutersebut, sejak dua tahun dijadikan daerah percontohan dan pengembangan teknikbertani proyek tersebut. Pada waktu penelitian, UPT telah didirikan di daerahtersebut sejak beberapa bulan.

J Penelitian ini dilakukan dalam rangka kerja sama antara Orstom dan Departemen Transmigrasi danPPH. Pihak Orstom terntama ingin mengetahui pembudidayaan lahan yang dilakukan secaratradisional oleh petani setempat.

4

Page 14: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pendahululln

Sasaran PenelitianSejak lama orang Banjar menerapkan cara pemanfaatan lahan yang disesuaikandengan kondisi sulit di lingkungan berawa Kalimantan Selatan dan Tengah. Merekatelah dapat mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh pengarnh pasang surut, tanahyang bergambut, dan tanah yang mengandung asam sulfat. Daerah Palingkau Jayayang sekarang dijadikan UPT pemah dibuka oleh orang Banjar, tetapi ditinggalkan25 tahun yang lalu.

Di UPT tersebut bermukim transmigran setempat dan transmigran dari JAMBAL.Transmigran setempat mengenal keadaan daerah dan kendalanya, tetapi tidakmengetahui cara penanaman padi secara intensif, sedangkan transmigran dariJAMBAL dipandang memiliki pengalaman menanam padi secara intensif, namuntidak mengenal kendala yang ada di daerah Palingkau.

Dalam rangka mengembangkan potensi transmigran setempat bersama-samadengan transmigran dari JAMBAL yang mengharapkan perbaikan nasibnya itu,maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkanlahan pasang surut di wilayah tersebut.

Adapun sasarannya adalah:Cl) mengetahui cara tradisional pemanfaatan lahan pasang surut yang dilakukan

orang Banjar,(2) mengetahui faktor yang menyebabkan orang Banjar meninggalkan lokasi

tersebut, dan(3) mengetahui apakah pergaulan antara kelompok transmigran setempat dan

transmigran dari JAMBAL dapat menimbulkan sinergi.

Sesudah dilakukan wawancara dengan keluarga transmigran dari Jawa, Bali danKalimantan, terlihat tidak ada perbedaan yang signiflkan tentang cara bertani diantara kedua kelompok transmigran. UPT yang barn dibuka sembilan bulan (Juni1997) masih dalam tahap permulaan, sehingga, terlalu dini untuk diketahui adanyaperbedaan yang menarik pada kedua kelompok tersebut.

Kenyataannya, lahan seluas dua hektare yang disediakan bagi tiap keluarga belumsiap untuk digarap. Para petani hanya mengelola lahan pekarangan seluas 0,25hektare. Mereka mencoba menanam benih dan bibit yang diberikan olehpemerintah: varietas padi lokal dan varietas padi unggul umur pendek, IR66. Selainitu, juga diberikan segala jenis benih tanaman sayur dan bibit buah-buahan.

Maka, pengamatan difokuskan pada pertukaran keterampilan di antara anggotakelompok usaha tani transmigran, namun pekeIjaan bersama yang barn berada padatahap persiapan pembukaan lahan persawahan terhenti karena datangnya musimkemarau.

Sasaran penelitian pertama terfokus pada sejarah pembangunan wilayah Palingkauoleh orang Banjar yang tiba di tempat itu sekitar 50 tahun yang lalu. Sementara itu,sejak dua tahun yang lalu, proyek percontohan intensiflkasi padi telah dilaksanakanoleh Departemen Pertanian yang bekeIja sama dengan Departemen Transmigrasidan PPH dalam proyek PLO satu juta hektare. Untuk mengamati kebiasaan teknikbertani modem oleh petani lokal, maka, Palingkau jelas menjadi wilayah yangmenarik untuk diteliti.

5

Page 15: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Penelitian diarahkan pada minat para petani Palingkau dalam menerapkan varietaspadi siklus pendek, dan untuk menemukan kendala yang dihadapi.

Metodologi Penelitian

Sasaran penelitian

1. Menentukan Iingkup dan lokasi penelitian.

• mendapatkan gambaran tentang kendalakeadaan daerah yang diteliti;

• memahami situasi transmigrasi di lokasipenelitian proyek PLG satu juta hektare.

2. Beradaptasi dengan pertanian lokal sambilmeneliti perbedaan-perbedaan cara bertani an­tara transmigran lokal (yang mengenal ling­kungan) dan transmigran dari Jawa (yang mem­perkenalkan pertanian intensif). Mengamatipertukaran keterampilan pada kedua kelompoktersebut.

3. Mengungkap sejarah pertanian daerah pionirPalingkau sejak pembukaan daerah tersebuthingga 1997.

• Melalui Iingkungan transmigrasi: mendekatilokasi penelitian yang dilakukan di desa Paling­kau dengan bantuan transmigran lokaI.

• Dengan memasuki desa Palingkau:

o mengungkap sejarah pertanian desa Palingkau,yang keseluruhannya dikaitkan dengan sejarahpendudukan daerah tersebut;

o mencari informasi tentang kecamatan Paling­kau yang terdiri atas dua desa: Palingkau Lamadan Palingkau Baru;

o mengumpulkan data-data tentang daerah terse­but; mencari informasi tentang proyek umumyang berkaitan dengan sektor pertanian dilokasi penelitian.

6

Metode dan pengumpulan data

• Penelitian pustaka dengan menggunakan beberapasumber:

o kumpulan tulisan tentang tanah yang mengan­dung asam sulfat di Montpellier dan di Jakartaserta berbagai hasil penelitian yang telahdilakukan di Prancis;

o kumpulan tulisan dari DepartemenTransmigrasi dan PPH di Jakarta: peta danbagan organisasi desa transmigrasi.

• Wawancara dan kunjungan serta tatap mukadengan insinyur dan penyuluh pertanian di UPT;

• Pelaksanaan 15 wawancara dengan para keluargatransmigran lokal, Jawa dan Bali;

• Mengamati kelompok kerja tani pria: (pekerjaandari kelompok tersebut cepat terhenti karenatimbulnya musim kemarau tahun 1997);

• Mengamati munculnya kelompok tani wanita:kelompok ini masa kerjanya sangat terbatas.

• Wawancara dengan kepala desa di daerah trans­migrasi: tokoh masyarakat yang terkenal diPalingkau.

• Wawancara dengan 8 keluarga transmigran lokalPalingkau mengenai sejarah pengembangan wila­yah tersebut.

• Wawancara ditujukan kepada nara sumber,seperti:

o Kepala desa Palingkau Lama dan PalingkauBaru;

o Kepala handil dan ketua kelompok tani daritiap handil. Para nara sumber yang dapatdijadikan sebagai kunci informan, memilikikepentingan besar untuk memahamiperkembangan peman-faatan lingkunganmelalui arus migrasi.

• Mengumpulkan data sekunder di kantor keca­matan Kapuas Murung dan di kantor desa Paling­kau Lama dan Palingkau Baru.

• Mencari dokumen-dokumen dan peta wilayah dikantor-kantor administrasi yang berada di Paling­kau dan Kapuas, serta wawancara antara Iaindengan para teknisi:

o Departemen pelaksana proyek PLG satu jutahektare;

o Departemen Pertanian;o Pengairan;o Departemen Pekerjaan Umum.

Page 16: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

4. Menemukan lingkungan handil dan cara penda­yagunaan tanah:o menemukan sistem pertanian.

• Menemukan lingkungan dan kendalanya:• air : mengetahui gejala fisik pasang surut;• tanah: mengetahui masalah kemasaman

tanah.

• Menemukan budi daya tani:o sistem penanaman;o sistem tata air irigasi-drainase;o cara pengelolaan kesuburan tanah.

5. Penelitian sistem produksi.

• Mengetahui pengelolaan usaha tani di Paling­kau:

o mengelola tipologi pertanian di lokasi pene­litian;

o menganalisis sistem pengambilan keputusanpara petani.

• Mengetahui pembagian sumber pendapatankeluarga.

• Mengetahui kesulitan yang timbul pada pene­rapan varietas padi unggul oleh para petaniPalingkau.

6. Penentuan wilayah melalui citra satelit.

Fokus Penelitian

Pendahuluan

• Delapan kunjungan ke handil. Dengan petunjukdan penjelasan oleh para petani yang memandudan yang di temui di jalan.

• Lima wawancara yang lebih spesifik tentang:o sistem penanaman padi dan rambutan;o sistem pengelolahan air di handil.

• Melakukan wawancara sekitar 40 transmigran,yang mewakili berbagai jenis petani di lokasipenelitian:

o penyiapan kuesioner;o pelaksanaan wawancara pada handil, yang di­

wakili 4 handil: Palingkau Besar dan Kecil,Papuyu, Lasar, namun tetap terbuka melakukanpenelitian di daerah handi/lain, seperti daerahpinggiran Kapuas Murung, atau bagian Utaradari daerah tersebut hingga Mampai.

• Melaksanakan penelitian tentang konsumsi padabeberapa ibu rumah tangga.

• Mengarahkan sebagian dari kuesioner pada masa­lah penanaman varietas padi unggul IR66.

• Interpretasi citra satelit yang menunjukkan lokasipenelitian: pengecekan di lapangan:

o pengamatan beberapa peta bersama denganteknisi yang mengenal wilayah dengan baikdan terbiasa dengan penggunaan citra satelit;

o melakukan transek (denganjalan kaki, ataudengan kendaraan), dengan bantuan GPS untukmenentukan posisi;

o mencatat ulang dan menemukan hubunganpengamatan wilayah penelitian pada citra sate­lit: wilayah dari keseluruhan lokasi penelitian;

o memilih peta yang paling mewakili keragamanlingkungan.

Sejarah PerkembanganPengembangan kawasan masyarakat Banjar di Palingkau dimulai pada tahun 1940.Sejak itu, telah terjadi pergantian tiga generasi. Oleh karena itu, penelitian inidiarahkan pada sejarah perkembangan masyarakat tersebut dengan menggunakanbeberapa nara sumber. Pada kenyataannya, responden yang diwawancarai dapatmenjelaskan sejarah pertanian yang masih barn di daerah tersebut. Para respondenitu sendiri menjadi pelaku sejarah sehingga dapai diperoleh kesaksian mengenaicara pembukaan lahan (penciptaan pola pertanian Banjar), demikian pula, sejarahkedatangan orang Banjar, khususnya ketika mereka meninggalkan daerahnya 25tahun yang lalu.

7

Page 17: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Penemuan Kawasan HandilTampaknya, di daerah perdesaan yang diteliti tidak mempunyai satu kesatuan.Setiap desa terdiri atas 5 handil2 atau lebih dan pada lingkup handinah penelitian inidilakukan. Setiap handil memiliki sejarah tersendiri. Handil itu merupakan hasilperpaduan antara kelompok pionir dan lahannya. Menurut sejarah itu sendiri, parapetani dapat mengolah lahan yang khas karena kondisi setiap handil berbeda(kondisi topografik).

Dalam pene1itian ini, beberapa handil dijadikan sampel. Sampel yang digunakansebanyak 40 responden dengan pertimbangan bahwa jumlah itu dapat memenuhikeragaman usaha produksi. Dari 4 handil yang dipilih di Palingkau, ditentukan 10wawancara per handil. Handil yang diteliti adalah handil yang paling kaya akansejarah pertanian di lokasi tersebut dan yang pertama kali dibuat oleh migranBanjar.

Kendala Selama PenelitianKesulitan yang dihadapi selama penelitian adalah bahwa kebanyakan petani hanyadapat menggunakan bahasa daerah. Wawancara memerlukan lebih banyak waktudan bantuan tetangga yang sangat berharga. Satu dari hambatan peneliti untukmembaur di desa tradisional adalah karena peneliti menginap di desa transmigran,sehingga terpaksa haros bolak-balik antara dua desa itu. Oleh karena peneliti tidaktinggal bersama orang Banjar, informasi tentang cara hidup mereka menjadi sangatterbatas. Jika peneliti tinggal di daerah tersebut, maka dengan cepat, ia akanditerima penduduk.

Tidak adanya aktivitas pertanian berkaitan dengan musim kemarau yangberlangsung dari bulan Mei hingga September. Kaum laki-laki pergi mencaripekerjaan. Kadang-kadang, sulit ditemukan petani yang bersedia untukdiwawancarai, dan beberapa di antara mereka, misalnya nelayan, sering tidak ada ditempat.

Ketidaktepatan data kuantitatif merupakan salah satu kesulitan besar yang dihadapidalam penelitian ini. Menemukan data kuantitatif mengenai: produksi, biaya, hargadan masa penanaman padi dsb memang merupakan pekerjaan yang sulit.Tampaknya, sumber kesulitan tersebut berasal dari persepsi masyarakat Banjar itusendiri mengenai lingkungan. Pendayagunaan lingkungan seperti itu seluruhnyabergantung pada kondisi iklim dan pasang surut yang berobah se1ama berbulan­bulan, berminggu-minggu dan berhari-hari. Tidak ada yang pasti. Semuanyabergantung pada irama pasang surut.

2 Handil ada/ah sa/uran yang dibuat o/eh manusia yang tegak /urus ke sungai. Ke/uarga pionirtingga/ dan membuka hutan di sepanjang handil.

8

Page 18: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BAB 1

LINGKUNGAN ALAM DAN MANUSIA

Page 19: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 20: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Hab T

L1NGKUNGAN ALAM YANG TIDAK MENDUKUNG

Perubahan Musim yang MencolokPalingkau tennasuk daerah iklim tropis-basah. Curah hujan setiap tahun mencapai1895 mm (diukur selama sepuluh tahun dari 1983 sampai 1993). Pada umumnya,musim kemarau berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Oktober, sedangkanmusim hujan, mulai bulan September hingga akhir bulan April.

Batas kedua musim tersebut sangat tidak jelas. Musim kemarau sering bergeser ataumenjadi panjang. Kondisi itu dapat mengganggu masa panen padi. Jadwalpenanaman padi dapat disesuaikan dengan mulainya musim hujan. Akan tetapicurah hujan bulanan yang tidak teratur menimbulkan kekeringan pada masa panen.

Curah hujan berpengaruh pada dua hal:•pennukaan air sungai menjadi lebih tinggi;.lahan tergenang.

Gambar 1. Diagram Suhu-Curah Hujan

300

250

200

<::.~ 150.c::

~o 100

50

Bulan

Pallngkau (1983 - 1993)

.....- Suhu (T'C)

~ Curah huJan (mm)

50

45

40

35

30

25 ~

20

15

10

5

Dataran Rendah Pesisir yang BerawaLokasi penelitian berada di daerah rawa pasang surut. Area itu merupakan dataranyang sebagian tergenang dan sebagian tidak tergenang.Kontumya yang selaluberubah terbentuk dari endapan tiga sungai besar, yakni Kapuas, Barito danKahayan yang aimya berasal dari gunung Schwaner dan Muller.

Daerah dataran rendah pesisir terbagi atas tiga bagian: daerah pasang surut air laut,daerah berawa (yang menjadi objek penelitian) dan daerah hulu sungai. GunungMeratus membentuk sebuah amfiteater yang mengelilingi lekukan yang tidak Iainadalah teluk yang lama kelamaan tertimbun sendimen yang terbawa oleh tigasungai. Lekukan tersebut disebut lembah Barito.

11

Page 21: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pergantian fase transgresi dan regresi laut pada era Pleistosen menyebabkanterjadinya endapan sedimen di pesisir pantai pada dataran kontinental yang rendahyang membentuk aluviallaut dan aluvial sungai yang berasal dari era kuarter yangsekarang sudah tenggelam.

Bahan yang halus di pesisir pantai merupakan percampuran mineraI liat yangberasal dari tanah liat yang diubah oleh agradasi di daerah yang airnya merupakanpercampuran antara air laut dan tawar. Dengan demikian, kadar magnesium danpotasium mempertinggi struktur mineraI liat itu. Selain struktur senyawa, terdapatmineraI pembentukjaringan barn, seperti pirit. Hutan bakau yang dahulu terdapat ditepi pantai memudahkan terbawanya sisa-sisa organik yang menghasilkan residutumbuh-tumbuhan yang membusuk dalam kondisi hidromorfik. Bahan-bahanorganik itu memudahkan reduksi asam sulfat melalui bakteri dan menghasilkanbelerang dalam bentuk pirit:

Fe203 + 4sol- + SCH20 + Yz O2~ 2FeS2 + SHC03 + 4H20sedimen air faut energi bakteri bakteri pirit karbonat

Vegetasi pada masa itu menghasilkan bahan-bahan tumbuhan. Penghancuran bahanoleh oksidasi tidak dapat terjadi di dataran rendah yang seringkali tergenang. Bahanvegetasi yang tertimbun membentuk gambut topogen. Pembentukan daerah rawapesisir menghasilkan dua bahan utama: bahan aluvial mineraI dan bahan organik.

Reliefyang RendahRata-rata ketinggian daerah tersebut sekitar sembilan meter di atas permukaan laut.Namun, relief fisiografi terbentuk akibat proses sedimentasi yang berlangsungsecara terus-menerus. Naiknya air sungai dan air laut secara bergantian membentuk:• tanah aluvial di dataran tinggi sepanjang sungai besar dan kecil;• tanah asam sulfat di daerah berawa.

Gambut terakumulasi di daerah antara dua sungai. Ketebalannya bervariasi. Gambutmenjadi banyak jika kondisi hidromorfiknya dominan pada saat pengendapan.Kondisi bagaimanapun tidak menyebabkan terjadinya penguraian bahan organik.Penebalan gambut bergantung pada depresi. Pada umumnya, gambut makinmenebal ketika letaknya jauh dari tepi sungai besar dan kecil. .

Transek menunjukkanjalan yang berkembang secara bertahap dari tanggul ke rawa­rawa, kemudian ke rawa-rawa bergambut di lekukan. Akan tetapi, karenakebakaran, dan penggarapan lahan, lapisan gambut tersebut sangat berkurang.Perbedaan mikrotopografi sebesar beberapa sentimeter saja sangat berarti biladilihat dari tingginya air yang menggenangi tanah akibat arus pasang.

Pengaruh Gerakan Pasang SurutDaerah berawa yang terbentang antara 30 dan 50 km mulai dari tepi pantai dan darisungai hingga 5 km di daerah dataran rendah seirama dengan air pasang surut.Ketika air pasang tinggi, gerakan pasang menghadang air sungai yang permukaanairnya naik dengan cepat sebelum surut. Palingkau yang terletak di tepi KapuasMurung dipengaruhi oleh pasang surut yang dinamis. Batas pengaruh pasang surutberada di sekitar Muara Dadahup. Di daerah tersebut, air tersedia pula saat pasang.

12

Page 22: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Hab T

Mekanisme Pasang Surut

Frekuensi penyebaran pasang surut mengikuti perputaran bulan. Hari-hari yangmengalami dua kali pasang berganti dengan hari-hari yang mengalami satu kalipasang besar. Frekuensi siklus pasang surut berlangsung pada setengah bulan. Hariyang mengalami sekali pasang besar mulai pada bulan baru dan seminggukemudian diikuti oleh hari yang mengalami dua kali pasang kecil.

Gambar2. Zona yang Dipengaruhi o/eh Pasang Surut

DcBAv...------......------........1--------+....f-------....

Samua pasang mangganangi Hanya pasang lartantu mang­petak sawah. Pananaman genangi patak sawah. Pana·pedi dilakukan dalam kondisi naman padi dilakukan dalamtargenang. kondisi larganang.

(Sumber: PPM Palingkoui

Tidak ada pasang sacaralangsung mangganangi pelaksawah. Namun. curah hujandangan bolak baliknya lapis­an Iraatik akan mampenga­ruhi tingkat ganangan air dipelak sawah.

Patak tidak mamparolehpangaruh dari pasangsurul. Padi lidak dapatditanam di daarah tersebu!.

Perbedaan Amplitudo

Amplitudo antara tingkat ketinggian air maksimum dan minimum bervariasi selamasebulan. Tingkat maksimum ketinggian air terjadi pada waktu pasang besar (padahari yang hanya mengalami satu kali pasang). Selain itu, amplitudo antara tingkatketinggian air maksimum dan minimum bervariasi sepanjang tahun. Amplitudomenjadi maksimai pada bulan Desember dan Mei.

Zona Pengaruh Pasang Surut

Perbedaan variasi dalam intensitas pasang surut mempengaruhi tersedianya air dipetak sawah. Pengaruh kekuatan pasang surut bervariasi sesuai dengan jaraknyasungai dan perbandingan topografi antara tingginya air dan tanah.

Dengan demikian, dapat ditentukan tiga zona yang dipengaruhi pasang surut:• zona A, yang seluruhnya digenangi oleh air pasang surut, baik besar maupun keciI;• zona B, yang hanya digenangi oleh air pasang yang paling besar;• zona C, yang tidak secara Iangsung digenangi oleh air pasang yang besar, tetapipengaruh air pasang terjadi melalui perembesan dalam tanah;

• zona D, yang tidak mendapat pengaruh air pasang (kedalaman air tanah >50 cm).Di zona ini air hanya didapatkan dari curah hujan.

Tanah MasamJenis Tanah

Jenis tanah yang ada di Palingkau berasai dari berbagai bahan induk, yakni:• tanah organik hidromorfik yang berasai dari endapan gambut;• tanah potensiai asam sulfat yang berkembang pada sedimen aluviai mineraI seperti

inseptisoi dan entisol. Hidromorfik yang hampir permanen memperlambat pema­tangan tanah.

13

Page 23: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Profil Tanah

Profil tanah di dataran rendah memperlihatkan beberapa horizon.

Gambut berwama hitam yang berupa sisa-sisa tumbuhan yangmasih tampak dan akar tanaman (puron, kelekai, pakis, gelam).

Horizon humik berwarna cokelat kehitaman, berstruktur danterdiri dari campuran tanah liat serta bahan organik yang dalambahasa daerah disebut "tanah hitam".

Horizon liat (aluvial) berwama putih atau kuning, berstrukturpadat, disebut "tanah liat".

Horizon berwama abu-abu kebiru-biruan, banyak mengandungpirit dan berbau air laut. Petani setempat menyebutnya "tanahmati" atau "tanah racun".

Kendala Pemanfaatan Tanah Berpotensi Asam sulfat

Drainase yang berlebihan atau pengeringan tanah yang mengandung Plfltmenyebabkan terjadinya keasaman yang tinggi. Asam merusakkan minerai liat danmembebaskan aluminium yang larut dalam bentuk yang dapat dipertukarkan. pHasam dapat meracuni padi. Melalui oksidasi dan drainase, sulfur menghasilkan:.oksida besi minerai berwama kuning dalam bentuk nodul di dalam tanah atau

sebagai penciri di tepi saluran drainase;

FeS2 + 15/402 + 7/2H20 ---t Fe (OHh + 2S042- + 4H+Pirit goelil asam suifai

• aluminium sulfat yang mengasami tanah. Jika tanah menjadi kering, aluminemeracuni sejurnlah besar tanaman dan menyebabkan kekurangan fosfor;

• pergerakan ke atas sulfat besi Uarosit) berwama kuning.

FeS2 + 15/4 O2 + 512 H20 + 4/3 K + ---t 1/3 KFe3 (S04) 2(OH)6 + 4/3 S04,2- + 3H+Pirit jarosit asam sulfat

Tanah yang mengandung jarosit telah berubah menjadi tanah asam sulfat. Biasanya,pH tanah pada musim kemarau turun di bawah 4.

Jika tanah tergenang lama, pH tanah naik lagi dan risiko keracunan aluminium lebihsedikit. Sebaliknya, zat besi direduksi dan dalam bentuk keadaan seperti itu dapatdiserap dengan mudah oleh akar tanaman. Akar itu kehilangan kekuatan oksidanyang disebabkan oleh munculnya sulfur yang berasal dari reduksi sulfat yang larut.Kelebihan besi dapat menimbulkan penyakit tanaman yang disebut bronzing. Tanahyang berpotensi asam sulfat sering kali mengalami kekurangan asam fosforik, potasdan unsur mikro. Kendala utamanya berkaitan dengan kurangnya unsur mineraI.

Gambut Menyebabkan Kendala Mekanik dan Mineral

Dipandang dari kandungan kimiawinya, gambut sering kekurangan unsur hara yangdiperlukan untuk tumbuh-tumbuhan. Oleh karena perrneabilitas yang sangat besar,gambut dengan cepat mengering di perrnukaannya setelah pembukaan lahan.Berkurangnya air itu fatal pada tanaman pangan yang umurnnya memiliki sistemperakaran yang tidak dalam. Ketika air dikeluarkan, gambut mengeras dan berubahmenjadi minerai melalui proses oksidasi. Perrnukaan gambut yang mengering sulit

14

Page 24: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab T

diairi kembali melalui kapilaritasnya. Ketika lapisan tersebut menjadi terlalu kering,teIjadi hidrofobia. Kekeringan permukaan dapat dihindari dengan mempertahankanpermukaan air tanah yang tidak terlalu dalam. Namun, hal tersebut memerlukanpembuatan sistem tata air (drainaselirigasi) yang baik. Tanaman keras tertentu dapatditanam di tanah gambut namun batangnya mudah tumbang karena kurang dapatmengakar dalam tanah.

Kendala Bio/ogis yang KuatSelain kendala alam dan unsur kimia, perlu ditambahkan dua hambatan biologisyang sering dihadapi, yaitu hama penyakit dan gangguan gulma.

Pemanfaatan tanah bergantung pada kelebihan air. Air tawar dari sungai yangdipengaruhi oleh gerakan pasang surut digunakan untuk mengairi petak sawah.Kunci keberhasilannya adalah mempertahankan genangan secara terus menerusagar dapat menghindari oksidasi dan pengasaman tanah. Genangan itu bergantungpada pasang surut.

L1NGKUNGAN MANUSIA DI PALINGKAU

Masyarakat BanjarPenduduk Banjar merupakan keturunan campuran antara penduduk yang datangdari seberang laut dan penduduk setempat. Penduduk Banjar, pada awalnyamerupakan sekelompok masyarakat kecil yang datang dari kepulauan Indonesiabagian barat, sebagian dari Sumatra, pada rnilenium pertama. Kelompok yangdatang pertama, bermukirn di daerah Tabalong (lihat peta 2) di kaki gunungMeratus yang pada waktu itu dikelilingi oleh laut yang tidak begitu dalam. OrangMelayu tersebut lama kelamaan bercampur dengan penduduk Dayak Maanyan danBukit sehingga membentuk masyarakat Banjar untuk pertama kalinya. Dalamlingkungan semacam itulah kerajaan Tanjung Pura didirikan di sekitar daerahTanjung sekarang ini.

Lama kemudian, kelompok Iain (Arab, Cina, Bugis, yang datang dari pulauSulawesi, Sunda dan Jawa) membaur dalam kelompok tersebut. Masyarakat Banjaryang lahir dari pencampuran bangsa dan suku yang berbeda menggunakan bahasayang berdialek Melayu. Di lingkungan itu, terdapat pula beberapa bahasa daerah diAmuntai, Kandangan, Tanjung dan Kelua.

Teluk yang tertimbun selama berabad-abad mengganggu kehidupan ekonomi danseringkali mengacaukan kekuatan politik yang ingin mengatur lalu lintas laut dansungai. Perubahan politik secara mendadak dan migrasi yang berlangsung secarasilih berganti yang selalu teIjadi di sebelah selatan kerajaan-kerajaan KalimantanSelatan disebabkan oleh adanya endapan pasir. Pemilihan Banjarmasin sebagaipelabuhan dan kemudian sebagai ibu kota tercapai melalui proses yang panjang.Persatuan penduduk Banjar terbukti dari perlawanannya terhadap kedatanganbangsa Portugis di laut Indonesia yang mengancam perdagangan orang Islam diAsia pada tahun 1526 (Sevin, 1982).

Sejak beberapa abad, penduduk Banjar dihadapkan pada masalah pengendalian air.Mereka bermigrasi untuk menaklukkan lembah, beradaptasi dengan gerakan pasang

15

Page 25: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

surut dan tanah bergambut yang tebal. Selama beberapa waktu, penduduk Banjartelah melakukan migrasi dari Kalimantan Selatan ke bagian Barat.

Cara pemanfaatan tanah yang dikembangkan oleh penduduk Banjar merupakanhasil percampuran antara suku pedagang ini yang datang dari seberang laut dan naikke hulu untuk berdagang dan masyarakat Dayak yang berasal dari hutanKalimantan. Pada masa migrasi itu, orang Banjar selalu tinggal di dekatperkampungan orang Dayak. Mereka bergabung dengan penduduk setempat sambilmenyebarkan pandangan khas mereka tentang lahan dan cara pemanfaatan tanahyang dipadukan dengan cara bertani masyarakat setempat.

Sejarah Palingkau: Pertemuan Oua SukuMigran Banjar di Palingkau berasal dari daerah Hulu Sungai3 yang terletak disebelah barat-laut provinsi Kalimantan Selatan. Daerah itu merupakan daerahpertanian besar kedua di provinsi tersebut, setelah delta Barito yang terbentang daridaerah Kuala hingga laut Jawa. Mereka datang dari berbagai daerah (Amuntai,Negara, Kelua, Alabio, Barabai, Kandangan, Banjarmasin (lihat peta 2).

Orang Banjar pertama kali datang pada akhir tahun 1930, narnun secara besar­besaran barn pada awal tahun 1940. Migran Banjar yang pertama, meminta izinkepada masyarakat kecil Dayak untuk mengembangkan sebagian dari wilayahnya.Maka, suku Dayak membagi daerah yang luas tersebut. Sejak itu, migrasi berlanjut,secara bergelombang yang berbeda. Selama enam dasawarsa yang terakhir, terdapatbeberapa ge1ombang.

Peta 2. Daerah Asal Migran Banjar di Palingkau

LAUT JAWA

. "-SlIJlber: Proyek ORSTOM-Transmigrasl. 1985.

3 Hulu Sungai adalah daerah yang terletak di hulu sungai Negara, yang terbentang dari daerahMargasari sampai Amuntai.

16

Page 26: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab T

Lingkungan Manusia di Desa PalingkauPalingkau merupakan ibu kota kecamatan Kapuas Murung. Kecamatan itu terdiriatas 10 desa yang berada di sepanjang tepi sungai Kapuas. Palingkau terbagi atasdua desa yang berpenduduk padat di daerah tersebut: Palingkau Lama danPalingkau Baru. Keduanya berada di pusat kegiatan di daerah tersebut dan letaknyasangat dekat dengan ibu kota kabupaten Kapuas, 25 km dari Palingkau. PeIjalananke ibukota dapat ditempuh 3/4 jam dengan kendaraan umum. Kecamatan KapuasMurung yang luasnya hampir 500 km2 berpenduduk 20.000 jiwa pada tahun 1995dan kepadatan penduduknya rata-rata 40 jiwa per km2

• Namun, kepadatan itu tidakmerata antardesa.

15

19

44

6

101

1

(132)

Palingkau Baro

Palangk:au Baro

Total

Tajepan

~- .'r'['- • 1"~~. ··,\ .....t--<·.•:...:..:.___ .... ,..-_~Ï"~......

Tabe/1. Data Penduduk di Kecamatan Kapuas Murung

li ri:iiii'iliii')--'nieP8"~

Penduduk di Palingkau padat karena wilayah itu merupakan desa pertama dikecamatan yang didiami oleh migran Banjar. Orang Dayak telah tinggal di tepisungai ketika orang Banjar datang. Lambat laun, jumlah penduduk bertambah danPalingkau menjadi pusat kegiatan di wilayah tersebut.

Ada dua asal-usul penduduk Palingkau:• kelompok kecil masyarakat Dayak yang sangat erat persatuannya. Kelompok ini

berasal dari keluarga pendiri Palingkau, yang datang dari sungai Kapuas;• kelompok besar masyarakat Banjar yang datang dari berbagai daerah di Hulu

Sungai, provinsi Kalimantan Selatan.

Kedua kelompok itu beragama Islam tetapi memiliki karakter yang sangat berbeda.Hal itu akan dijelaskan kemudian pada pembahasan kegiatan sosial.

Sektor KegiatanSektor kegiatan Palingkau terpusat pada pertanian dan perdagangan. Menurut datasekunder yang telah dikumpulkan, sektor pertanian mencapai 70-80% dari tenagakerja, sementara itu, sektor perdagangan 20%. Sektor-sektor itu terutama dikuasaipenduduk Banjar, yang secara naluriah memiliki bakat di bidang perdagangan.Namun, sulit untuk mengelompokkan penduduk menurut sektor kegiatan karena

17

Page 27: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

para petani ada yang hanya bekeIja di sektor pertanian pada waktu tertentu dalamsetahun, bahkan hanya beberapa jam per hari. Selain bertani, mereka juga bekeIjasebagai pedagang, pengrajin atau buruh pabrik.

Karateristik dan Kebiasaan Penduduk PalingkauMasyarakat DayakPenduduk Dayak di Palingkau tinggal secara berkelompok, dan menyatakan sebagaikeluarga pionir yang membuka hutan di Palingkau. Banyak di antara merekaberpendidikan tinggi, menjadi pegawai negeri di Depdikbud dan di berbagai kantor.Mereka juga petani dan memiliki lahan yang subur di beberapa handil. Carapendayagunaan lingkungan saat ini tidak berbeda dengan cara orang Banjar.Mereka menyerap teknik-teknik bertani orang Banjar. Akan tetapi, dahulu sebelumkedatangan migran Banjar dari Hulu Sungai, mereka hanya mengenal padi ladang.Penduduk Dayak lebih suka membangun rumah di sepanjang tepi sungai Kapuasdaripada di sepanjang handil seperti orang Banjar.

Masyarakat BanjarPenduduk Banjar berasal dari beberapa kota dan desa di provinsi KalimantanSelatan. Mereka datang secara bergelombang selama beberapa dasawarsa.Kelompok pionir ini seringlcali terdiri atas pasangan muda atau anak muda yangtidak mempunyai tanah atau yang ingin mengembangkan lahannya. Maka, merekapergi dan membuka hutan untuk ditanami padi. Hasilnya dibawa ke daerah asalnya.Lama-lama beberapa di antara mereka tinggal menetap di daerah baro.

Dua pilihan ditawarkan kepada pemuda yang berusia produktif, yaitu tinggal dirumah keluarga dan membantu orang tua, atau merantau untuk mencari pekeIjaan ditempat Iain. Jika pemuda yang masih bebas, belum punya istri dan anak, memilihpergi, ia akan merantau dengan mengunjungi daerah-daerah dan kampung-kampunguntuk mendapatkan pengalaman baro dan mencari nasib yang lebih baik.

Pemuda itu akan menemukan jodohnya yang dijumpai dalam peIjalanan atau dirumah kenalan lamanya pada waktu ia pulang ke desanya. Oleh karena itu, ia perlumencari uang untuk membayar mas kawin kepada orang tua calon istri. Jwn1ah maskawin dapat dimusyawarahkan dan bergantung pada kecantikan si gadis. Sekarang,emas kawin sebesar Rp 2.000.000,00. Begitu menikah, sang suami akan bertang­gung jawab sebagai kepala keluarga. Tujuan utamanya adalah mencari nafkah yangdiperlukan untuk menghidupi keluarga. Jika ia tidak memiliki tanah dan pekeIjaantetap, ia dapat tinggal di rumah mertuanya dan membantu pekeIjaan mertua laki­laki. la membantu mertua bekeIja sampai akhimya memperoleh tanah sendiri ataupekeIjaan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Berdasarkan cerita yang kurang lebih sama, banyak petani datang dan membukalahan pada tahun 1950-1960. Mereka yang datang tanpa memiliki lahan, terlebihdahulu bekeIja pada petani yang telah datang lebih awal, dan sedikit demi sedikitmereka membuka lahan dan menikah dengan salah seorang anak majikannya.

18

Page 28: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab 1

Peta 3. Fisiografi Kalimantan bagian Tenggara

LAUT JAWA

Sumber: Proyek ORSTOM-Transmlgrasl, 1985.

tu1

MAKA5AR

o 30 50 90kmI! !

[!] Ibukota Propinsi

D Oaarah barawa

Katinggian

D 0-200m

§ 200-S00m

ITIIlllI 500 - 1000 m

• >1000m

~ Rangkaian". puncak gunung

Mobilitas pemuda yang merantau dapat menimbulkan teIjadinya pembauran padamasyarakat dari berbagai daerah aliran sungai di Kalimantan. Selama penelitianterlihat gejala itu, di satu sisi, berdasarkan perbedaan daerah asal pihak pria danwanita dalam satu pasangan, dan di sisi Iain, menurut riwayat hidup beberapa petanidan pedagang. Ketika masih muda, mereka memperbanyak pengalaman keIja danmerantau dari satu daerah ke daerah Iain di beberapa provinsi di Kalimantan.Penduduk di tepi sungai sangat dinamis dan selalu siap mengadu nasib di daerahIain. Tidak ada satu pun, baik tempat, waktu, maupun kehidupan yang tidakberubah.

Karakteristik Keluarga BanjarJika keluarga diartikan sebagai kesatuan produksi dan konsumsi, keluarga diPalingkau merupakan satu satuan kecil. Pada dasamya, satuan konsumsi terbataspada satuan produksi. Satuan itu merupakan ke1uarga yang paling dekat: kepalakeluarga, istri, anak dan kadang-kadang salah satu dari orang tua yang menjanda.

Pada satuan tempat tinggal, mungkin terdapat beberapa satuan produksi. Keduaorang tua, anak-anak yang be1um menikah merupakan satu kesatuan, sedangkananak yang telah berkeluarga tetapi belum memiliki rumah sendiri juga merupakansatu satuan produksi. Pasangan muda yang telah menikah dapat tinggal seatapdengan orang tuanya dan membantu mereka melakukan berbagai kegiatan:pertanian, angkutan, perdagangan, kerajinan, anyaman kercut, pekeIjaan rumah

19

Page 29: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

tangga dan istrinya yang masih muda mengurus anale. Namun tujuan utamapasangan muda adalah agar menemukan kebebasan secepatnya untuk mendapatkanrumah sendiri.

Karakteristik Pemukiman Masyarakat Banjar: Kesatuan HandilPada umumnya, pemukiman Banjar terletak di sepanjang saluran utama atau handilyang dibuat tegak lurus dengan sungai pada waktu pembukaan lahan. Sebenarnya,penataan pemukiman Banjar itu mengalami beberapa perubahan sejak tahun 1970dengan terjadinya arus pendudukan dari handil ke sepanjang sungai KapuasMurung.

Dahulu kebanyakan penduduk Banjar Palingkau tinggal di sepanjang handil dilahan pertanian. Setiap handil merupakan satu perkampungan yang memiliki mesjiddan pusat perdagangan kecil. Hingga sekarang perkampungan seperti itu masih ada,meskipun kebanyakan penduduk Banjar Palingkau pindah di dekat sungai. DiPalingkau, setiap handil merupakan satu satuan. Setiap handil didiami olehbeberapa kelompok sosial tertentu yang terdiri atas beberapa keluarga yang lama­lama menjadi satu keluarga besar. Handil juga mempunyai ciri khas dalam haltanah pertanian, penanaman dan sejarah pengembangannya.

Selain itu, ada hal yang mengherankan, yakni bahwa orang di suatu handil tidakmengetahui apa yang terjadi pada handil tetangga. Banyak informasi masuk, tetapiuntuk mengetahui isu yang beredar kalangan tetangga. Orang hanya menduga-dugadan tidak mengetahui dengan pasti. Tampaknya, orang tidak leluasa melewati batashandil, kecuali ada yang menikah dan salah satu dari pasangan pindah ke handilpasangannya (seringkali itu terjadi pada pria).

Namun, penyekatan antar handil bersifat tidak mutlak dan makin berkurang selamatiga dasawarsa terakhir. Maka, dengan berkembangnya alat perhubungan, berbagaikegiatan, dan produksi barang niaga, kegiatan berpusat di sepanjang tepi sungaiKapuas Murung, daerah pinggiran sungai yang telah menjadi pemukiman untukberbagai handil. Namun, daerah yang dibagi per handil dan per kegiatan terdapat diPalingkau. Desanya terdiri atas beberapa perkampungan: pegawai negeri, petanidari handil Lasar, Papuyu, keluarga Dayak, pedagang dan sebagainya.

WarisanMasyarakat Banjar mengenal hukum Islam yang mengatur pembagian warisan,yaitu: 2h kekayaan ke1uarga jatuh pada pria dan \h pada wanita. Namun, se1amapenelitian, tidak ditemukan warisan yang terpecah-pecah pada keluarga besarBanjar. Hal itu dapat dijelaskan karena pertanian di Palingkau masih baru danmelalui kebiasaan mewariskan tanah kepada anak yang selalu membantu orang tua.Anak-anak yang Iain meninggalkan rumah orang tuanya dan membangun rumahnyasendiri, dengan atau tanpa bantuan mertuanya. Mewariskan harta kepada anakmerupakan kebiasaan yang sering dilakukan. Beberapa keluarga mewariskan uangkepada anak yang telah berkeluarga dan satu deret pohon rambutan kepada anakyang masih lajang.

Pewarisan sawah dapat dilakukan dengan atau tanpa deretan pohon rambutan yangmembatasi sawah. Pewarisan kebun campur dapat dilakukan secara utuh: anak-anakberbagi hasil penjualan buah-buahan dari kebun. Oleh karena nilainya tidak samadan pengaturannya yang tidak tertib, kebun tersebut tidak dapat dibagi secara adil.

20

Page 30: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab 1

Tampa1mya, penting untuk diungkapkan sesuatu yang khas yang seringkali diamati:para·pemuda lajang berangkat mencari pekerjaan yang menguntungkan kerap kalijauh dari kampungnya. Ketika mereka telah menemukan jodohnya, mereka seringmenetap di daerah itu, sekaligus "mengawini tanah" keluarga wanita. Terlihatbahwa mobilitas pria di masa mudanya, jauh lebih tinggi daripada para wanîta.

Pembagian Lingkungan A/amBerdasarkan deskripsi lingkungan alam dan manusia, zona agroekologi (Iihat peta5) dapat dibedakan atas:• pemukiman;.lahan pertanian, sawah dan kebun;.lingkungan alam, sungai dan hutan.

21

Page 31: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Peta 4. Citra Satelit Spot Daerah Palingkau33 66 99 133 188 199 233 288 289 333 389 399 t33 te8 t99 533 686 599 833 888 899 133 768 799

33 66 99 133 166 199 233 266 299 333 366 399 t33 466 499 533 566 599 633 666 699 733 166

~

~'"Co>.,.,...1:l..0>

'"..<D<D

~

'"0>

'"en~

199

Peta 5. Kawasan Agroek%gi

(;, t(;, u

(;, (;, (;, 1(;,(;, (;,

(;, (;, 0 2km

(;, (;, L--........J

(;,(;, (;, (;,

(;, (;, (;,(;,

(;,(;, (;, (;, (;, Keterangan :

(;, (;, (;, (;,(;, (;, - Jalsn

(;, (;, (;, (;, (;, (;,(;, y-- Sungai

(;, (;,~ Hutan

~ Perkebunan

~ Sawah

[jJ[]]]]] Lahan tidur

• Pemukiman

Page 32: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BAB Il

LINGKUNGAN YANG PENUH KENDALA

Page 33: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 34: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bill> II

PENGELOLMN HUTAN DAN AIR OLEH MASYARAKAT BANJAR

Dua Gelombang Pendudukan, Dua Gara PengembanganLingkungan

Getombang pertama: orang Dayak yang berasat dari sungai KapuasOrang Dayak merupakan penduduk pertama wilayah Palingkau. Sebelum tahun1920, masyarakat kecil Dayak-Kapuas, telah mulai mengelola wilayah hutanberawa. Mereka berladang dengan cara wanabera pada lahan tebas bakar. Setelahmembuka tanah pematang yang tepatnya terletak di sepanjang tanggul sungai kecildan sungai besar di daerah pedalaman, mereka menanam padi ladang selama tigatahun. Sesudah gangguan gulma terlalu berat, lahannya diberakan sehingga merekaharos membuka tanah pematang baro.

Selanjutnya, mereka dapat kembali lagi ke lahan yang telah dibiarkan selama 5hingga 10 tahun. Di ladang tersebut, mereka menanam buah-buahan, seperti durian,rambutan, kecapi, dan tanaman tahunan Iain seperti karet dan rotan. Proporsi hutanyang dibuka dan dikelola oleh orang Dayak masih kecil. Dari sebagian besarwilayah berawa berupa hutan, hanya wilayah yang tidak tergenang air saja yangdipilih.

Getombang kedua: Masyarakat Banjar dari Hutu SungaiBeberapa penduduk yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan datang untukmenetap di Palingkau mulai awal tahun 1940. Mereka bermaksud bersembunyi dihutan untuk menjauhi orang Jepang yang datang di Indonesia tahun 1942.Demikianlah masyarakat Banjar "pelarian" itu menggali handil pertama diPalingkau.

Setelah Indonesia merdeka, penduduk Kalimantan bebas berpindah-pindah tempatsesuai dengan keinginannya dan berproduksi untuk kepentingan sendiri. Merekamulai mengolah lahan baro. Beberapa di antara mereka membuka hutan diPalingkau. Arus datangnya penduduk dari kabupaten Hulu Sungai telah berlang­sung sejak tahun '50-an. Mereka berdatangan setelah mengetahui bahwa ada lahansubur yang dapat dijangkau dalam waktu beberapa hari dengan sampan dari tempattinggal mereka. Maka, lahan pertanian dipadati penduduk dengan cepat. Para"perantau", selanjutnya pergi ke Kalimantan Tengah dengan tujuan memperolehlahan pertanian.

Jadi, tujuan pemuda yang datang ke Palingkau adalah menemukan lahan dengankarakteristik sebagai berikut:.lahan yang masih "perawan". Di lahan tersebut, mereka dapat menanam padi;• sungai yang banyak ikannya supaya mereka dapat menangkap ikan yang

merupakan satu-satunya sumber protein, untuk keperluan sehari-hari;• dekat dengan sungai besar, supaya mereka dapat berlalu lalang dengan mudah dan

mengekploitasi sumber alam seperti kayu atau ikan.

Masyarakat Banjar yang datang se1ama tahun '40-an, mengubah teknik pertanianorang Dayak dan memperluas wilayah pertanian. Mereka menunjukkan kepia­waiannya dalam memanfaatkan lahan berawa kepada orang Dayak. Kemudian,orang Dayak belajar menanam padi sawah di lahan yang tergenang air, dengan

25

Page 35: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

menggunakan pola pasang surut yang tidak memerlukan penyiangan. Denganteknik tersebut, petani dapat menanam padi pada lahan yang sama selama lebih darisatu dasawarsa secara berkesinambungan.

Dengan dernikian, sebagian besar hutan berawa di wilayah Palingkau telah dibudi­dayakan dan "diubah" menjadi lahan sawah. Mulai ak.hir tahun '50-an dan dalamkurun waktu tahun '60-an, kabupaten Kapuas Murung mendapatjulukan "lumbungpadi" Kalimantan Tengah.

Dasar Pemanfaatan Lahan a/eh Masyarakat BanjarAlat Pertanian yang Sesuai dengan Pengolahan Tanah Berawa

Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan tajak, sebuah alat yang dapatdigunakan untuk pengolahan ringan dan terbatas pada permukaan tanah. Alat itusesuai dengan kondisi tanah berawa (lihat gambar 3). Tajak merupakan alat khasmasyarakat Banjar. Alat tersebut dibuat oleh pandai besi di Nagara, kota asal darisebagian penduduk Palingkau yang sekarang ini. Mereka mernbawa peralatan danmenerapkan tekniknya. Kondisi alam di Nagara sebenarnya sama dengan kondisialam di Palingkau. Kota tersebut terletak di tepi sungai Barito di wilayah berawa.

Gambar 3. Pera/atan yang Digunakan a/eh Masyarakat Banjar

----;0

...---{ 2

Keterangan:

1. Tajakbulan 3. TatuJah2. Tajak surung 4. Ranggamau (anl·anl)

26

Page 36: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BabIl

Gambar 4. Selundak

~".----.• h ,

V"' o· ~ ••~

Penyempumaan Sistem lrigasi-DrainaseHandil merupakan saluran primer yang dibuat tegak lurus dengan sungai besar.Handil tersebut dibangun mulai dari cabang sungai yang ada, digali dandiperpanjang menuju pada bagian dalam lahan sepanjang beberapa kilometer (4hingga 10 km). Para nelayan berperan sebagai "penjelajah" dan menentukan lokasitempat dibuatnya handil. Sambil mencari ikan, mereka menjelajahi sejumlahcabang sungai untuk menempatkan jaring. Kemudian, mereka membuka lahan kecil(beberapa meter persegi) dan mencoba menanam padi pada lahan tersebut untuk"menguji kesuburan tanah".

Gambar 5. Penggalian Handil

Sungal kecll

+r

1Handll, saJuran utama yang digall oleh sekelompok orang

+

Penggalian handil dilakukan secara manual dengan alat yang disebut olehmasyarakat Banjar selundak (Iihat gambar 4). Alat itu sejenis sekop yang diberipegangan dan berukuran 45 cm. Kedalaman saluran tersebut mencapai dua kali

27

Page 37: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

panjang selundak, yaitu hampir satu meter. Saluran yang baro digali itu, lebamyadua meter, ukuran tersebut cuIrup untuk lalu lintas perahu. Namun, dalam kurunwaktu beberapa tahun, tanggul-tanggul tersebut hancur oleh hempasan ombak yangditimbulkan oleh lalu lintas perahu dan pasang surut. Jadi, tanggul-tanggul itu lamakelamaan ambrol sedikit demi sedikit, mengendap di dasar sungai dalam bentuklumpur.

Gambar 6. Parit

~5mIl

Ilr p"HIIHandil mempunyai tiga fungsi:• sebagai saluran drainase. Saluran ini membuang air rawa yang sangat masamdari lahan yang baro dibuka. Selain itu, handil ini juga berfungsi untuk membuangkelebihan air yang ada di lahan selama beberapa bulan pada musim hujan (bulanDesember, Januari);

• sebagai saluran irigasi. Dalam hal ini, handil sebagai saluran yang mengalirkanair tawar yang didorong oleh air pasang menuju ke sebagian lahan. Akan tetapi,perlu dicatat bahwa sistem irigasi yang dikembangkan terbatas karena masalahtopografi ataujarak tertentu lahan dengan tepi sungai;

• sebagai jalur komunikasi. Saluran tersebut dapat digunakan sebagai saranatransportasi perahu dayung dan perahu motor bagi penduduk dan mengangkuthasil produksi. Jalan yang dibangun di sepanjang saluran ini juga memungkinkanaros perjalanan dan angkutan.

Selain handil yang baro saja dijelaskan di atas, masih ada jenis saluran Iain yangdigunakan dalam sistem irigasi drainase yaitu parit. Parit adalah saluran sekunderyang dibuat secara perorangan oleh pemilik lahan dan dibuat tegak lurus padasaluran utama. Di setiap 30 depa atau lebih, terdapat satu parit. Pada saatpembuatannya, lebar parit kira-kira satu meter dan kedalamannya 50 cm. Paritterutama berfungsi sebagai drainase sekaligus sebagai irigasi. Seperti halnya handil,parit juga digunakan sebagai sarana transportasi atau untuk mengangkut hasilproduksi.

Pengendalian air dilakukan dengan cara meletakkan pintu-pintu air yang disebuttabat pada handil dan parit. Fungsi pintu itu adalah menahan air pasang dalamsaluran. Pembuatannya dilakukan secara gotong royong pada bulan Desember­Januari. Mereka membuat pematang yang terbuat dari campuran tanah, rumput,serabut kelapa yang mereka timbun di antara dua lajur gelondongan kayu galamyang disilangkan oleh tulang daun besar pohon palem. Jadi air yang terkumpul

28

Page 38: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bllb Il

dalam saluran itu dapat bertahan dan tersebar dalam petak-petak padi. Di sepanjanghandil, terdapat beberapa tabat sesuai dengan panjang handil. Tabat-tabat itudirusak apabila tidak diperluk:an lagi sebagai penampung air untuk mengairi sawah,pada bulan Mei-Juni.

Gambar 7. Pengaturan Handil

par~: ± 200 depa

D-m..'''''' ! 200 '"P" 30 '"P'

.~ - - hBndil

""

BBt::

petak: ± 200 depa x 30 depa;:, .-CI)

batas antara dua petak

- petak: ± 200 depa x 30 depa

- hBndi/J yw

Pembukaan Hutan Berawa

Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, masyarakat Banjar telah beberapa kalimelakukan pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Pembuk:aanlahan baru dimaksudkan untuk menciptakan, memperbaharui, atau menambahpemilikan tanah.

Pembukaan lahan baru selalu dilakukan serentak. Dengan cara tersebut, kerusakanyang disebabkan oleh hama dan penyakit di lingkungan baru dapat ditanggungbersama. Di samping itu, cara tersebut juga mernungkinkan efisiensi kegotong­royongan dalam pernbuatan handil dan pembuk:aan hutan. Jadi, petani merasa lebihaman jika letak lahan mereka berdekatan dengan lahan petani Iain. Oleh karena itu,handil yang dibuat letaknya dekat dengan desa yang telah ada sebelumnya (dalamhal ini di Palingkau) atau dekat dengan Unit Pernukiman Transmigrasi (seperti diTerusan).

Penentuan Iahan baru dipiIih oleh para nelayan atau pedagang. Sebenarnya, parapedagang itu melewati sungai untuk melakukan dagang dengan penduduk: yangberada di wilayah pedalaman (pertuk:aran makanan dan pakaian dengan kayu ataulogam mulia), sedangkan nelayan melokalisasi lahan subur.

Kepala Padang membagi lahan yang dibuka menjadi beberapa jatah kira-kira seluasdua hektare, di sepanjang handil. Kemudian, ia menyerahkan lahan usaha kepadamasing-masing kepala keluarga, sesuai dengan kemampuan kerja mereka. Setelahlahan dibayar oleh kepala keluarga, Kepala Padang memberikan surat yangmenyatakan bahwa ia adalah pernilik lahan tersebut.

Pembukaan hutan merupakan pekerjaan yang berat karena hutan di wilayahpinggiran sungai Kapuas Murung masih berupa rimba, ditumbuhi beberapa jenispohon besar seperti: meranti, tumi, keruing, balangiran, juga galam yang berada dipedalaman hutan.

29

Page 39: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Setiap keluarga melakukan pembukaan hutan secara perorangan dan sesuai dengankeinginan pribadi. Untuk membuka dan menanam padi pada lahan seluas0,5 hektare, tiap keluarga memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. Dengandemikian, pada urnurnnya, kepala keluarga membuka lahan secara bertahap. Merekamelakukan petjalanan bolak balik dari desa asal tempat tinggal tetap mereka, kelahan barunya. Beberapa keluarga handil mulai tinggal menetap dan melakukanbeberapa kegiatan: membuka lahan, menangkap ikan untuk kebutuhan sehari-hari,ketja sampingan seperti berdagang kecil-kecilan, buruh tani harian dan sebagainya.

Gambar 8. Pembangunan Jalan Tani

jalan lani

*iE

l• 2m ----+

pembangunan jalan tani

Kegiatan tebas bakar, pada urnurnnya dilakukan antara bulan April dan Oktober.Kegiatan itu dimulai dengan penebangan pohon, kemudian pembabatan rumput dansemak belukar. Semuanya itu dibiarkan kering di lahan mereka selama satusetengah hingga dua bulan sebelurn dikurnpulkan dan dibakar. Orang yangmembuka hutan itu pada urnurnnya menunggu masa akhir panen padi dari ladang­ladang di dekatnya untuk dibakar per petak. Selanjutnya, pohon-pohon besar yangtidak seluruhnya menjadi abu, dikurnpulkan kemudian dibakar lagi. Apabilasemuanya "sudah terbakar habis" dan ketika hujan pertama turun, para pembukalahan menaburkan benih padi secara langsung dengan menggunakan tugal, bahkantanpa mengolah tanah.

Gambar 9. Pembagian Petak Lahan

pari!

•0)

I~·.c::::>....::> .. - pe!ak: ±200 depa x 30 depa~

<Il ,'" +- jalan !anl:>Q.

.,

'" _hancii/l<:

'" l" .:1. II" .'0)r~• .:':c::

::>

'" . 1r1':.~ - pe!ak: ±200 depa x 30 depali)

l- ",'j, 't

yw

30

Page 40: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bllb Il

Seteiah menempati Iahannya, satu keIuarga membangun pondok. Pondok ituberbentuk rumah panggung kecil, Iuasnya sekitar 10m2

, dibuat dari kayu gaiam dandilengkapi dengan atap daun sagu. Rumah itu digunakan untuk tempat tinggaikeIuarga dan terutama kepala keIuarga seiama masa sibuk daiam usaha tani(penanaman dan panen). Pondok itu sering dibangun di dekat handil, pada jaianmasuk menuju ke Iahan.

Seteiah dua atau tiga tahun panen, jika ke1uarga ingin menempati Iahannya,keIuarga tersebut dapat membangun sebuah rumah di sana. Ukurannya Iebih besar,Iuasnya sekitar 40 m2

, dan Iebih nyaman karena dibuat dari kayu dengan mutu yangIebih baik. Rumah itu dibangun pada jarak 10 atau 20 meter dari handil supayatersisa tempat untuk kebun kecil. Kebun itu dapat digunakan untuk tempatpengumpuian dan pengeringan hasil panen

Di sekitar rumah itu, ke1uarga menanam berbagai jenis pohon buah-buahan (pohonkeiapa, pisang, kopi, mangga, kecapi dan sebagainya), yang dirnaksudkan untukdikonsumsi sendiri. Di seke1iling petak itu, di atas gundukan tanah yang dibuat daricampuran gambut, rumput kering dan tanah, ditanami sayuran, pohon pisang, danmangga. Sawahnya terdapat di beiakang rumah.

Gambar 10. Skema Tipe bagian yang Ditempati, Sepanjang Handil

pematang

_Jalantanl

Persepsi Ruang: di antara Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Seteiah pembukaan sawah, petani menanam padi di se1uruh petaknya. Dari hasiipengamatan genangan sawah antara pasang dan surut, terutama pada musim hujan,petani dapat membedakan bagian-bagian petak sawahnya untuk diaiokasikan sesuaidengan keperIuan yang berbeda-beda.

Tingginya genangan berbeda-beda sesuai dengan:•jarak petak dengan handil. Petak-petak yang jauh dari handil tidak tergenangi oieh

air pasang, tetapi terkena naiknya air tanah;• topografi. Perbedaan topografi hanya beberapa sentimeter saja, mengubah

genangan daiam petak sawah secara Iuas.

Untuk menentukan tingginya genangan air dalam petak sawah, petani meiakukanidentifikasi pertama, tepatnya seteiah pembabatan dan sebe1um diairi: ia berjongkok

31

Page 41: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

dan mengamati sedekat mungkin dengan permukaan tanah dan berupaya menge­tahui perbedaan topografinya.

Rasil identifikasi pertamanya dikonfmnasikan dengan keadaan air dalam petaksawah ketika pasang naik. Dengan demikian, ia dapat menentukan beberapa jenislahan:.lahan yang tidak pemah digenangi air. Tempat itu tidak dapat ditanami padi.

Lahan tersebut disebut tanah pematang;.lahan yang sedikit digenangi air. Lahan tersebut dapat ditanami padi tetapihasilnya kurang begitu baik. Lahan itu disebut tanah tinggi;

.lahan yang digenangi air tetapi tidak terlalu tinggi atau pun rendah. Lahan ini baikuntuk ditanami padi dan disebut tanah sedang;

.lahan rendah yang aimya terlalu dalam, sulit ditanami padi. Lahan ini disebuttanah rendah.

Berdasarkan observasi itu, petani dapat memilih lahannya yang terbaik untukpenanaman:• tanah tinggi, yang pada umumnya berada di pinggiran tanggul (endapan aluvialdari sungai) digunakan untuk perkebunan;

•berbagai varietas padi lokal dapat digunakan sesuai dengan tingkat genangan airyang berbeda-beda;

• tanah rendah digunakan untuk penanaman puron.

Dengan demikian, orang dapat menentukan pemetakan lahan sesual dengankebutuhan seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 11. Tingkat Penggenangan pada Petak Sawah

Pengamatanpalan1

~,.:

,,,,,,1

Tanah tinggi

PadigogoPuron

Tanah randahTanah sedang

Padi sawah

Penggenangan pada pelak C""saat pasang turun ~

'1--.lW.lll.llJ.Llllllll.llJll \~~

Tanah pematang

Kebun letak rumah

Persepsi tentang ruang cara transek tersebut dapat dikembangkan pada handil danbahkan sesuai dengan ruang pada umumnya. Lingkungan atau ruang terbagi atastanah pertanian dan tempat usaha. Tanah tinggi merupakan tempat untuk kebun,tanah rendah untuk persawahan sedangkan lingkungan alam (hutan dan sungai)tampak berbeda dari lahan pertanian.

Penggambaran lingkungan dan wilayah oleh masyarakat Banjar itu agak aneh bagiorang luar. Untuk mengukur letak dan posisi tanah, masyarakat Banjar melihatpermukaan air sebagai titik nol. Menurut mereka, bukan aimya yang naik atauturun, tetapi tanahnya yang tinggi atau rendah. Masyarakat Banjar datang dari laut,kemudian me1ayari hulu sungai. 01eh karena itu yang menjadi patokan adalahpermukaan air laut.

32

Page 42: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bllb Il

Berdasarkan observasi itu, dapat disimpulkan bahwa cara pengembangan ling­kungan bergantung pada dua unsur mendasar yaitu topografi dan batas pasangsurut.

PEMANFAATAN L1NGKUNGAN: ADAPTAS1ATAU BUATAN?

Persawahan: pengendalian atau adaptasi?Persiapan Lahan SawahTanah tanpa tunggul pohon diolah dengan tajak, yaitu alat khas masyarakat Banjaryang sesuai dengan tanah yang datar dan basah. Tajak digunakan untuk memotongrumput hingga keakar-akarnya seperti untuk "mengupas" bagian lapisan atas tanah.Gerakan tajak ke arah lahan membalik bongkahan tanah yang berumput. PekeIjaanitu lebih mudahjika dilakukan pada tanah yang basah dan lebih-lebih tergenang air.Mengoperasikan tajak merupakan pekeIjaan fisik yang memerlukan pengalamantertentu.

Setelah tanah selesai ditajak, petani masih harus mengolah rumput yang telahdipotong-potong. Jadi terdapat dua alternatif yang mempengaruhi pengolahankesuburan tanah:• rumput-rumput dapat dibiarkan membusuk di petak sawah. Hal itu disebut sistem

arnbur yaitu sistem yang memungkinkan regenerasi bahan organik. Rumput­rumput itu dikumpulkan dalarn bentuk guludan teratur yang diletakkan di petaksawah. Setelah dua rninggu digenangi air, rumput-rumput dibalik supaya mem­busuk secara bersamaan. Setelah terurai, rumput-rumput itu dipotong-potong lagikemudian disebar. Metode itu hanya mungkin diterapkanjika ketinggian air tetap.Sebenarnya lapisan air yang terlalu tipis dapat mengganggu tanarnan padi karenaadanya rumput yang terurai tersebut. Sebaliknya, terlalu banyak air dapatmenghilangkan manfaat rumput yang telah terurai karena aliran air tersebut dapatmenghanyutkannya ketika air pasang;

• rumput-rumput diletakkan di atas gundukan tanah. Hal itu disebut sistem angkotSistem ini membutuhkan pekeIjaan lebih jika dibandingkan dengan arnbur.Rumput-rumput dibiarkan terurai di atas gundukan tanah atau dikeringkankemudian dibakar. Jadi kompos atau abu yang diperoleh digunakan sebagai pupukuntuk tanaman sayuran yang ditanam pada gundukan tanah. Perlu dicatat bahwasistem kedua itu memerlukan pupuk yang digunakan di sawah untuk mengimbangihilangnya bahan organik.

Sistem pengolahan bahan organik yang terkandung dalam gulma menimbulkanmasalah dalam hal mempertahankan kesuburan tanah dan juga lamanya penanamanpadi secara berkesinambungan.

Metode Budi Daya yang Khas: Pemindahan Bibit TanamanMasyarakat Banjar menyempumakan teknik yang disesuaikan dengan perubahangenangan air secara mendadak (Iihat gambar 12).

Beberapa VarietasPola tradisional yang dijelaskan di sini, menggunakan varietas padi lokal yangbenar-benar disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Varietas padi itu dipilih

33

Page 43: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

berdasarkan tingginya batang pohon dan lamanya siklus tanaman. Varietas itu harnssesuai dengan kondisi tiap petak sawah:• tingginya harns cukup supaya tangkai padi tidak tergenang;• masa anakan yang lama memungkinkan pelipatgandaan pemindahan bibit tanaman

dan menjadikan siklus hidup tanaman mencapai 10 bulan. Jadi, siklus fisiologispadi berkaitan dengan musim hujan, mulai bulan Oktober hingga April.

Gambar 12. Penanaman Padi Loka/; Catatn Curah Hujan dan Ketinggian Air Pasang

Curah hujanbulanan

(mm)

350

Ketinggianairpasang

(cm)

350

200

100

300

9811

76

S : Penyemaian: 30 sampai 45 hari

R1 Tanam pertama: 70 sampai 85 hari

R2: Tanam akhir: 4 bulan kira-kira 120 hari

1 3 41 Bulan1

121110

100

300

200

(5"mber: Departemen PerttmiulI, 1996j

Varietas-varietas pertama yang ditanam yaitu jenis Gedabung dan Adil. Kemudianjenis Iain diperkenalkan oleh para pendatang. Barn-barn ini, varietas yang diper­kenalkan ialah Siam Vnus (bentuk biji), Siam Pahit, Pendak ...

Varietas Pendak, dengan siklus lebih lama yaitu hampir satu bulan jika dibandingdengan siklus rata-rata menghasilkan panen yang baik, tetapi lebih peka terhadapkekeringan yang teIjadi lebih awal dan tidak dapat tahan dalam kondisi topografiyang terlalu rendah.

Varietas Adil mernpakan varietas yang tahan terhadap perbedaan tingkat air.Varietas ini memberikan hasil panen yang teratur. Masa berbunga diperlukan waktulima bulan setelah penanaman terakhir. Namun harga jual varietas ini tidak begitutinggi.

Varietas Siam mernpakan varietas yang paling enak rasanya dan terntama hargajualnya paling mahal (Rp 16.000,OO/kaleng). Sayangnya, varietas ini tidak begitutahan di musim kemarau, (banyak biji yang gabuk). Varietas ini akan berbunga

34

Page 44: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bllb Il

empat bulan setelah penanaman terakhir. Keunggulan varietas ini adalah bijinyayang mudah rontok, sehingga banyak disukai dari segi tekniknya.

Banyak petani yang menggabungkan beberapa varietas padi. Cara itu dapatdilakukan untuk menganekaragamkan produk dan dengan demikian, dapat mengu­rangi risiko atau untuk mengadaptasikan dengan lebih baik varietas pada berbagaikondisi petak sawah. Beberapa petani menyemai ketan. Ketan tersebut dijualdengan harga Rp 20.000,00/kaleng.

Petani memakai varietas dengan siklus yang berbeda-beda: Berat atau Ringan,supaya waktu tanam lebih lama. Jenis berat berbeda denganjenis ringan. Perbedaanitu dilihat dari masa banyaknya muncul anakan sebelum berbunga. Jenis ringanmemerlukan waktu 1,5 bulan sedangkanjenis berat 2,5 bulan. Siklus keduajenis ituberlangsung pada saat yang berbeda dan disemai secara terpisah. Penanamanterakhir kedua jenis tersebut diberi selang waktu supaya waktu tanam lebih lama. Disisi Iain, penggeseran waktu tersebut memungkinkan suatu penyesuaian akhir darisiklus kedua jenis tersebut mulai dari berbunga hingga panen. Cara ini dapatmengurangi gangguan hama tikus.

Penyemaian: Penyemaian dilakukan dengan tugal di atas pematang yang basahtetapi tidak digenangi air secara terus menerus. Sistem pemindahan memungkinkanpenghematan bibit tanaman: untuk satu hektare lahan hanya diperlukan gabah 15kg.Penyemaian dilakukan pada jarak 5-10 cm dengan menggunakan tugal yangujungnya tidak runcing untuk meletakkan gabah yang dimasukkan dalam Iubang ditanah. Bibit-bibit itu dibiarkan tumbuh sampai tingginya meiebihi permukaan airdalam petak yaitu Iebih tinggi dari 20 cm. Hal itu memerlukan waktu kira-kira satubulan.

Kondisi Iingkungan yang terlalu kering dapat menghalangi pertumbuhan bibit.Dalam hal ini, masyarakat Banjar menggunakan teknik yang khas. Jika sampai20 hari, tanaman masih pendek (kerdil) meskipun sudah ditambah pupuk, tanamanitu dipindahkan dalam petak yang basah di kaki guludan tanah. Di tempat itu,tanaman dibiarkan sampai tinggi batangnya meiebihi permukaan air.

Lacak (pemindahan padi pertama). Penanaman pertama dilakukan kira-kira satubulan setelah penyernaian. Proses itu memerlukan kondisi khusus dalam petak:genangan air setinggi antara 10 dan 20 cm. Untuk itu, para petani sepakat untukmembangun sebuah tabat pada handil untuk mengatur tingginya permukaan air.Pada umumnya, cara itu dilakukan pada bulan Desember ketika curah hujan tinggidan selisih antara pasang naik dan pasang surut besar.

Tabat berfungsi untuk menampung air. Maka, tanaman padi ditanam di Iahan seluas1/5 dari area persawahan yang tergenang air. Petani membagi ikatan persemaianmenjadi tujuh, yang terdiri atas tiga atau empat batang. Jarak antara dua tanamanumumnya 40 cm supaya tersisa tempat yang cukup bagi tanaman untuk peranakan.

Setelah proses penanaman pertama, tanaman padi mengalami beberapa perubahansecara morfologis:• tanaman terus tumbuh. Salah satu ciri tanaman padi lokai adalah tinggi batang

sesuai dengan tinggi air. Hal ini teramati bahwa dalam kondisi topografi yangrelatif rendah artinya airnya dalam, batang tanaman padi lebih tinggi;

.tanaman padi berada pada stadium pelipatgandaan anakan. Menjelang 2,5 buIan,sebuah rumpun bibit dapat mengandung 30 hingga 40 batangjika diberi pupuk.

35

Page 45: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Jika kelebihan, bibitnya dapat dijual kepada petani Iain yang kekurangan bibit. Fasetersebut berlangsung kira-kira selama 2,5 bulan yaitu sampai akar tanaman padicukup kuat menyangga tanaman.

Tanaro (pemindahan terakhir). Proses penanaman terakhir tidak boleh tidak harusselesai pada bulan April supaya masa peranakan terjadi selama petak sawah masihdigenangi air. Keterlambatan penanaman padi akan menghasilkan sedikit anakandan produksinya akan lebih sedikit pula. Para petani menyesuaikan cara merekapada lahan yang tidak rata. Pengolahan tanah tidak terlalu berat dan sebagian besarpetak sawah tidak benar-benar rata. Ada tanah yang lebih tinggi dan lebih rendah.Tanah yang tinggi ditanami terlebih dahulu. Tanaman padi haros mempunyai cukupwaktu untuk berkembangbiak supaya dapat menekan pertumbuhan gulma ketikatanah tidak tergenang air.

Pemindahan bibit yang berulang kali memungkinkan terhambatnya masa peranakanyang membutuhkan persyaratan air tertentu hampir selama musim hujan. Hal itumerupakan semacam peningkatan mutu. Pada tanah yang tinggi misalnya, jumlahpenanarnan dapat dikurangi dengan menghilangan tahap "lacak". Namun, hal iniberakibat langsung pada produksi: butir padi tidak begitu banyak dan lebih kecil.Memang, besarnya daya tahan hidup tanaman padi yang berasal dari anakan,menghabiskan unsur yang terkandung dalam tanah. Maka, tanaman ini tidak dapatlagi menyalurkan unsur-unsur yang diperlukan untuk berbunga dan berbuah. AkibatIain dari pengurangan jumlah pemindahan tanaman itu adalah pemendekan siklushidup tanaman padi yang secara langsung menimbulkan gangguan oleh hama.

Dengan pemindahan tanaman tersebut, akan diperoleh tanaman yang lebih tahankarena usianya lebih tua pada proses tanam. Lagi pula, bukan pangkal batang tetapianakan yang ditanarn karena akan sangat menghemat benih. Sebagai perbandingan,untuk menanam varietas padi dengan siklus pendek hanya dengan satu kalipemindahan pada lahan seluas satu hektare, diperlukan 30-40 kg benih. Sementara,untuk varietas lokal dengan dua atau tiga kali pemindahan hanya diperlukan 10 kgbenih.

Keuntungan pemindahan bibit yang diperbanyak ini adalah mengikuti perkem­bangan ketinggian air pada petak. Jadi, jadwal penanaman dapat fleksibel dandisesuaikan dengan kondisi air dalarn petak. Petani menyesuaikan praktik tanampada perbedaan mikrotopografis petak. la mulai menanam padi di tempat yangairnya dapat meresap lebih dahulu.

Pengelolaan Sistem PengairanPengaturan air di tingkat handil dilakukan dengan menggunakan tabat. Pintu airtidak cukup untuk mengatur air tetapi mengatur naik turunnya air. Jika hujan lebat,air dapat mengalir pada saluran. Tabat dibuat untuk satu musim tanam dan dikelolasecara kolektif. Pengelolaan secara kolektif itu mewajibkan sinkronisasi sikluspenanarnan. Baru ketika peletakan tabat sekitar bulan Desember-Januari, parapetani mulai melakukan lacak secara serentak. Secara serentak pula, merekamengeringkan petak sekaligus membuka tabat untuk memudahkan padi berbunga,stadium fisiologis sesudah tumbuhnya anakan.

Pengolahan petak secara perorangan mungkin juga dapat di1akukan tetapimemerlukan pekerjaan khusus. Pembobolan pematang yang terletak dekat sawahdapat mengatur genangan jika air meluap. Waktu yang menentukan dalam siklus

36 ,

Page 46: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BlIb II

tanam, adalah dua bulan sesudah tanam terakhir. Sebenarnya, musim kemarau yangdatang lebih awal dapat menghambat pertumbuhan padi yang akan mengakibatkanpenurunan hasil. Jadi pengaturan tingkat air sangat penting pada masa itu.

Namun, sistem pengelolaan air dalam petak walaupun teliti belum tentu sempuma.Ketika hujan sangat deras dan pasang besar, padi tetap tergenang air.

Pengendalian Gu/maPenggenangan petak dapat menyuburkan padi sekaligus menghambat pertumbuhangulma (bulo babi dan puron ti/eus). Sebenamya, tanaman yang sudah rimbun dantinggi menutup hampir seluruh permukaan tanah dan menghalangi sinar mataharimasuk. Dengan demikian, petani tidak perlu melakukan penyiangan yang lama danmenjemukan (satu hari untuk 0,5 borang secara manual). Satu-satunya penyianganyang terpaksa dilakukan adalah pembersihan di sekitar guludan. Dengan adanyaunsur-unsur hara di guludan, gulma cenderung tumbuh meluas mulai dari tempat ituhingga ke petak.

Gara Menanggu/angi HamaVarietas padi lokal sensitif terhadap beberapa gangguan hama. Vlat penggerekbatang menyerang bagian dalam batang tanaman pada saat lacak ketika bibittanaman sudah benar-benar kuat (artinya ketika anakan sudah banyak), tetapigejala-gejala itu baru terlihat setelah tanam terakhir dalam bentuk bintik putih padaujung daun. Butir yang batangnya dihinggapi ulat penggerek, menjadi hampa. Caramenangani hama tersebut sudah ada sejak 10 tahun tetapi semua petani tidakmampu membeli obat pembasmi hama seharga Rp 30.000,00/ha. Belalang meru­pakan predator dari ulat penggerek tersebut.

Orang-orong ditakuti pada saat pengeringan petak sawah karena dapat melahapbatang yang muda. Burung pipit me1ahap padi yang sudah tua, tepatnya sebelumpanen. Orang-orangan dan tali plastik merupakan satu-satunya cara untuk meng­halaunya. Serangan tikus merupakan masalah yang paling sering muncul. Seranganitu terjadi dalam dua tahap: tikus muda memakan benih yang disemai pada awalmusim hujan. Tikus dewasa keluar dari guludan, pada waktu pengeringan sawah,untuk memakan batang tanaman padi muda sebelum padi bunting selama musimkemarau.

Namun, semua serangan itu tidak menimbulkan kerusakan besar. Memang,pemindahan bibit yang dilakukan adalah bibit tanaman yang sudah besar, jadi lebihtahan terhadap gangguan. Cara untuk menanggulanginya adalah menye1araskantahap penanaman. Penanaman serempak menghasilkan padi yang kurang sensitifterhadap gangguan hama pengrusak karena tekanan dari hama pengrusak itu terjadidi lahan yang luas. Cara itu digunakan antara Iain dengan varietas Berat dan Ringan(lihat di atas).

PanenGabah tidak dapat masak semuanya secara bersamaan. Hal itu memerlukan carapanen yang cocok. Dengan ani-ani (ranggamau) (lihat gambar 3 dan 13 ), batangpadi dipotong tepat di bagian bawah tangkainya. Dengan cara itu, petani dapatmemilih gabah yang masak. Dalam hal ini, diperlukan dua kali panen. Batanganakan yang masak 15 hari berikutnya, hanya memberikan panen yang sedikit.

37

Page 47: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Panen dengan menggunakan ani-ani juga menguntungkan karena dapat menyeleksigabah yang digunakan sebagai benih untuk penanaman pada tahun berikutnya.Kriteria yang menentukan pilihan batang adalah: gabah gemuk, banyak, sehat danbatangnya besar serta kuat. Namun, cara memotong padi seperti itu lama: 30 hariorang kerja untuk memanen satu hektare lahan! Padahal, padi harus dipanensebelum gabah rontok dengan sendirinya.

Gambar 13. Panen dengan Ani-ani

Pasca PanenSetelah panen, padi diirik, dipilah-pilah, dikeringkan, kemudian digiling. Selamaberbagai tahapan itu, beberapa produk sampingan diambil dan dimanfaatkan.

Pengirikan padi: padi yang belum dikuliti dikumpulkan dalam keranjang besar,kemudian disebar di atas beberapa tikar yang luas. Padi diirik dengan kaki supayagabah terlepas. Sisa-sisanya dimanfaatkan dalam pembuatan sapu dan petaranganayam.

Pengayakan: gabah hampa diambil dengan menggunakan tampah. Selanjutnya,gabah-gabah itu dipisahkan sesuai dengan berat relatifnya. Gabah yang hampadapat dijadikan abu gosok.

Pengeringan: gabah-gabah dijemur dibentangkan di atas tikar, selama setengah haridan sering dibalik. Hal ini dilakukan selama dua hari atau lebih. Dntuk mengetahuikering tidaknya, gabah digigit.

Penggilingan: hal ini dilakukan di pabrik. Biayanya sebesar Rp 400,00/kaleng. Kulityang terbuang dapat digunakan sebagai abu gosok.

Selain untuk dimakan, beras dapat pula digunakan sebagai bedak. Sebagian besarpenduduk desa mengoleskan bedak tersebut pada wajahnya untuk melindungi diridari sengatan matahari. Cara pembuatan bedak itu adalah sebagai berikut: berasdigiling, diremas-remas, kemudian dibiarkan terfermentasi selama tiga hari dalamair. Selanjutnya dijemur selama tiga hari sebelum dihancurkan untuk menghasilkanbedak.

38

Page 48: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab Il

Pemasaran

Sebagian besar transaksi hasil panen dilakllkan dalarn bentuk gabah, karena gabahdapat disirnpan dengan mudah. Para petani dapat menyalurkan hasil panennya:• dengan menjualnya dalarn bentuk gabah kepada petani Iain yang lebih berani

berspekulasi. Petani tersebut membeli gabah untuk dijualnya lagi ketika harga naik(lihat gambar 14);

• dengan menjualnya kepada pabrik penggilingan padi (perusahaan swasta);• dengan menjualnya sendiri di pasar lokal, setiap han Rabu pagi. Dalarn hal ini,

padi sering dijual dalarn bentuk beras, paling sering dijual kepada pengecer yangberperan sebagai perantara.

Gambar 14. Transportasi Hasil Panen dengan Menggunakan Perahu

- ~--:: - ......~- -

Harga beras ditentukan oleh pemerintah dan diatur oleh badan pemerintah: Bulog.Bulog ini menentukan harga terendah dan harga tertinggi. Dengan sistem itu, hargabeli minimum pada produsen dapat teIjamin dan sekaligus harga kebutuhan pokoktersebut juga dapat dijangkau oleh konsumen. Selama setahun, harga berubah-ubahtergantung pada perkembangan penawaran lokai. Panen tidak serempak: padi yangmasak lebih dulu terdapat di Anjir Serapat, kemudian di Berama dan Sïnar diseberang Kapuas Murung dan terakhir di Palingkau.

Karakteristik Sistem Tradisional

Berikut ini dipaparkan kelebihan dan harnbatan sistem tradisional:

Tabe/2. Ringkasan Mengenai Karakteristik Varieras Padi Tradisiona/---~~--~-----.,Pada: te1ebihan Hambatan...... ---l

Batang panjang

Tahap fisiologis

Tenaga keIja

Tahapperekonomian

Tidak perlu penyiangan

ibilitas pemindahan tanam8D

Sedikit perawatan

Sedikit pupukBenih danHargajual tinggi

Kebutuhan penting akan air selama duabulan pada saat tanam terakhir

Puncak kegiatan selama pemindahantanaman padi yang terakhir dan panen

39

Page 49: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

l'11âa'Ut?~ dM /Iv,.

Jadi, varietas padi lokal benar-benar sesuai dengan kondisi lingkungan. Tingkatpertumbuhannnya diperlarnbat karena banyaknya pemindahan tanaman yangdilakukan bertepatan dengan musim hujan untuk menjamin pengendalian terhadapgulma dengan air secara maksimal.

Kebun Rambutan sebagai Alternatif untuk SawahAsal Mula Budi Daya RambutanPohon rarnbutan sudah ada sejak lama di wilayah penelitian. Namun, hingga tahun'60-an, pohon rambutan kurang begitu dieksploitasi karena kurang produktif.Dahulu rambutan ditanarn dengan biji dan baro berbuah pada umur tujuh tahun danrasa buahnya masam. Baru menjelang tahun '60-an, teknik pengembangbiakanbaro yakni cangkok yang berasal dari daerah Hulu Sungai Selatan telah merangsangpengembangan kebun rarnbutan. Dengan pengembangbiakan cangkok,. pohonrambutan dapat berbuah mulai umur tiga tahun. Selain itu, rasa buahnya pun jugalebih manis.

Rambutan merangsang para petani pada waktu itu, karena sawah larnbat launproduksinya berkurang dan para petani mencari alternatif Iain untuk lahan mereka.Jadi, pohon rambutan dipandang sebagai kemungkinan yang menarik untukmenggantikan padi karena:•dengan menanam rambutan, para petani dapat memperoleh nilai tarnbah perhektare yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi;

•buahnya dapat disimpan selama lima hari setelah pemetikan. Waktu yang tersediaitu dapat dimanfaatkan untuk mengatur pengangkutan dan pemasarannya;

•pohon dapat bertahan di tanah yang asarn.

Palingkau merupakan pusat pengembangan rambutan di provinsi KalimantanTengah. Perlu dicatat bahwa rambutan merupakan jenis buah utama yang dikem­bangkan. Adapun buah mangga tidak dikembangkan, karena meskipun kondisi fisikdaerah itu cocole, lamanya penyimpanan hanya bertahan selama tiga hari. Dengandemikian, para petani harus segera memperdagangkannya, padahal monopoli pasardipegang oleh pulau Madura yang produknya membanjiri Kalimantan karenaharganya lebih murah. Di Palingkau, kelapa kurang begitu produktif, tidak sepertidi daerah yang aimya asin, dan selalu terlarnbat dalam berbuah. .

Sejak 10-15 tahun, diciptakan pasar untuk pencangkokan. Berkat pengetahuan yangmereka peroleh dalarn hal kualitas buah yang terkenal dan penguasaan teknikpenanaman tersebut, para petani di Palingkau menjual hasilnya sarnpai keKalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Berbagai Varietas dan KarakteristikBerbagai jenis rambutan dibedakan atas karakteristik buahnya. Buah "SariPenganten" atau "Antalagi" memiliki bentuk memanjang. Buah ini berwamakuning jika matang dan sangat manis. Varietas ini tumbuh paling baik jika curahhujan sedikit. Varietas ini dijual dengan harga lebih tinggi dari jenis yang Iain."Buah Batok" memiliki bentuk bundar. Buah ini berwama merah cerah jika sudahmatang. Varietas ini lebih cocok dalam iklim basah. "Timbul" mempunyai kulityang melekat pada isinya.

40

Page 50: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bal> Il

Varietas yang paling banyak di Palingkau adalah varietas "Batok" karena jenis inimerupakan satu-satunya varietas yang cangkokannya diperjual-belikan di pasar.Adapun jenis Iain hanya ditanam atau dimiliki oleh beberapa pemilik yang telahberhasil mendapatkannya dan mengembangbiakannya hanya untuk keperluansendiri.

Teknik Budi DayaPenanaman Pohon: Teknik TokongUntuk membudidayakan kondisi lahan yang tergenang air dua kali sehari, masya­rakat Banjar telah menciptakan teknik yang khas. Banyak cara yang dilakukanuntuk pembuatan kebun. Yang paling sering dijumpai adalah teknik tokong:guludan tanah yang berbentukpersegi (satu depa dari sisi batas).

Tokong dibuat seperti onggokan kecil dari tanah hasil galian sekitamya. Semuanyaitu ditutup dengan kompos. Tukong selalu dibuat lebih tinggi dari perrnukaan airyang paling tinggi supaya akar pohon bagian atas tidak tergenang air. Tokongdibuat selama musim hujan. Untuk mengurangi keasaman tanah, diperlukan waktudua bulan sebelum cangkokannya ditanam.

Pemeliharaan TanamanPemangkasanBeberapa petani memangkas pohon yang masih muda se1ama tiga tahun pertama.Pada musim hujan, bunga-bunganya dipotong. Hujan selama dua minggu sangatdiperlukan supaya kuncup bermunculan setelah satu bulan. Pohon yang memilikibatang rendah dan menjalar lebih mudah untuk dipanen. Namun, tidak banyakpetani yang melakukan pemangkasan pohon. Memang, rambutan hasil cangkokanmemiliki batang yang bercabang-cabang. Sementara rambutan yang berasal daribiji, yangjauh lebih tinggi dan tegak perlu diubah bentuknya supaya lebih pendek.

PenyianganPenyiangan dilakukan setiap enam bulan sekali. Rumput-rumput itu disimpanselama musim kemarau untuk dijadikan mulsa yang dapat menjaga tanah darikekeringan dan akar-akar supaya tetap segar. Penyiangan pertama dilakukantepatnya sebelum panen dan agar pemetik lebih mudah bergerak. Babat semakdilakukan dengan menggunakan parang. Rumput-rumput itu dikumpulkan dandibakar. Penyiangan kedua dilakukan ketika kuncup-kuncup daun mulai bermun­culan untuk pertama kalinya pada bulan MeL Rumput-rumput dipotong dandikumpulkan dalam parit agar membusuk. Ketika bau asam dari ferrnentasi itutercium, rumput-rumput yang sudah membusuk diletakkan dibawah pohonrambutan sebagai pupuk. Cara itu harns benar-benar dilakukan sebelum masamunculnya kuncup bunga yang pertama, jika tidak, maka akar-akamya yang sensitifterhadap panas, dapat kering.

Perawatan Tanah di sekitar PohonSupaya pertumbuhan pohon bagus, setiap tahun petani memberikan tambahan tanahpada akar. Akar-akar itu turnbuh bersamaan dengan turnbuhnya cabang dalamproporsi yang sama (ujung akar berhenti turnbuh pada ukuran 1 meter dari kanopi).Tokong juga akan diperluas IO-an cm tiap tahun hingga mencapai 4 meter lebamya.

41

Page 51: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Petani diharuskan pula menjaga volume tanah di sekitar pohon karena volume tanahtersebut cenderung berkurang. Lapisan humus memadat dan berkurang oleh hujan.Di sisi Iain, lapisan air tanah cenderung meningkat karena parit yang tidak dikerukakan tertumpuk tanah secara bertahap. Jadi, penanam harus mengeruk parit,memperdalamnya dan meletakkan tanah yang kaya akan unsur hara di bawah pohonrambutan. Dengan demikian penurunan kesuburan tanah dan nailmya air tanahdapat dihindari.

Proteksi Tanaman

Berbagai hama menyerang rambutan. Rayap sebagai parasit pada batang pohon,melubangi cabang pohon. Untuk menanggulanginya, lebih baïk mencegah daripadamembasmi: petani haros segera merusak setiap bekas rayap. Tanaman pakumenyerang semua pohon yang tidak disiangi secara teratur. Daun-daunnya menjadijarang, cabang-cabangnya kering yang nantinya mengakibatkan menurunnyajumlah produksi buahnya. Semut merah yang memilih bercokol di cabang rambutantidak menimbulkan satu kerusakan pun tetapi semut akan mengganggu parapemetik. Semut dapat dihilangkan dengan insektisida.

Teknik CangkokPencangkokan dilakukan pada pohon yang kuat cabangnya dan banyak buahnyadengan umur di atas 6 tahun4

• Cangkok dilakukan pada cabang yang sehat danrendah karena lebih mudah dikerjakan. Ranting kecil dipotong supaya cangkokyang muncul berikutnya kuat. Kemudian kulit kayu dikerok dengan mata pisauketika ranting kecil sudah kering: lebar dua torehan itu berjarak dua sentimeter.Ketika turun hujan, kerokan itu dibungkus dengan serabut kelapa. Selanjutnya,petani harus menunggu sampai akar-akamya keluar dari dalam pembungkustersebut. Akar tersebut muncul kira-kira setelah satu bulan. Baik tidaknya hasiltersebut tergantung dari curah hujan. Supaya tidak banyak yang mati, petani harusmenunggu munculnya akar yang ketiga sebelum cangkok dipotong, artinya ketikaakar serabut benar-benar berbulu.

Tanaman dipindahkan lebih dahulu dalam lumpur yang diambil dari dasar parit,kemudian dipindahkan ke tanah. Petani perlu merawatnya dengan menambahkanpupuk hingga muncul bunga yang pertama dan menyiangi secara teratur selama duabulan pertama. Lapisan pe1indung dari tanaman paku mencegah tanah dari keke­ringan dengan mencegah penguapan. Semua tindakan pencegahan dapat menghin­dari rusaknya tanaman hasil cangkokan.

Sebuah pohon dapat menghasilkan 100 cangkok bahkan 200 hingga 300 padapohon tertentu. Cangkok dapat dijual setelah satu bulan masa persemaian, sehargaRp 350,00 tetapi paling sering pohon cangkokan itu dijual antara enam dansembilan bulan, maka harganya menjadi Rp 1.000,00.

4 Perlu diketahui bahwa kualitas cangkok menjadi lebih baikjika dibuat pada pohon yang sudah tua.

42

Page 52: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

8ah Il

Hasil yang Tidak Stabil

Tampaknya, sebuah pohon dapat berbuah lebih awal pada tahun tertentu danterlambat pada tahun berikutnya. Setahun buahnya banyak, tahun berikutnya sangatsedikit. Perbedaan masa berbuah itu dapat disebabkan oleh:• reaksi pohon itu sendiri terhadap cuaca dengan kata Iain reaksi tersebut bergantungpada kecocokan siklus fisiologis rambutan dan iklim. Alasan itulah yang menye­babkan populasi pohon rambutan begitu berbeda-beda dari tahun ke tahun daripohon yang sama dan juga pada tahun yang sama dari pohon yang berbeda-beda.Kondisi cuaca yang sangat berbeda dari keadaan normal akan mengakibatkanpemetikan buah tidak dapat bersamaan. Selisih antara masa berbunga hinggaberbuah lima bulan. Karena perbedaan masa berbuah merupakan akibat dari masaberbunga dapat dipahami bahwa reaksi yang berbeda-beda dapat muncul ber­gantung pada cuaca. Kondisi kering cocok pada masa berbunga (sejak munculnyakuncup daun pertama pada bulan Mei hingga munculnya kuncup bunga pada bulanJuni, Juli, Agustus), sementara tidak adanya hujan mengganggu masa berbuah:bunga-bunga menguning, kering dan rontok tetapi kebanyakan air juga akanmengganggu. Panen dapat dilakukan secara bersamaan jika kondisi cuacanyakurang lebih seperti keadaan pada umumnya: tidak terlalu panas, tidak terlaludingin;

• kualitas perawatan pohon berbeda antar petani. Beberapa petani hanya melakukanpenyiangan sekali setahun, dan semua petani tidak memberi kompos. Oleh karenaitu tingkat produksi pohon berbeda-beda;

.umur pohon. Mulai umur 7-10 tahun hingga 15-20 tahun, pohon dapat berbuahdalam jumlah besar. Pada umur 20 tahun, jumlah buah yang dihasilkan mulaimenurun, buahnya menjadi kecil (seringnya, akar pohon itu semrawut). Selan­jutnya, produksi cangkokan lebih diutamakan daripada produksi buah. Pertama,cangkok-cangkok itu dilakukan pada cabang yang rendah yang tidak terkena sinarmatahari. Pada cabang tersebut, buah tidak dapat matang. Ada beberapa pendapat,mengenai masalah apakah produksi cangkok merusak produksi buah.

Karena pohon-pohon paling tua di Palingkau telah berumur 25-30 tahun, timbulpertanyaan bagaimana meremajakannya? Beberapa orang mengatakan bahwamereka telah mencoba merobohkan pohon-pohon tua yang tidak produktif, tetapiakar-akamya yang saling jalin-menjalin sulit dikeluarkan sehingga mengganggutanaman lainnya. Yang Iain tidak melakukan hal serupa karena mereka telahmemotong pohon tua sebelumnya. Beberapa petani lainnya berharap dapat memper­lama masa produksi pohon mereka dengan cara meremajakannya. Percobaan padalahan kecil telah terbukti: memang buahnya kurang banyak tetapi buahnya besarsehingga mudah dipasarkan.

Pemasaran

Musim rambutan mulai pada bulan September (untuk pohon yang berbuah palingdini) hingga bulan Maret (yang paling lambat). Melimpahnya buah rambutan teIjadiantara bulan Nopember dan Januari. Buah-buah itu dijual per ikat: satu ikat terdiriatas 20 buah. Harga rata-rata Rp 100,00/ikat untuk varietas Batok, Rp 125,00/ikatuntuk varietas Antalagi dan Timbul. Di awal musim, satu ikat dijual Rp 500,00sedangkan ketika buah melimpàh harga dapat turun hingga Rp 50,00.

43

Page 53: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Ketika buah membanjir di pasar pada musim rambutan, harganya paling rendah dipasar mingguan Palingkau. Namun, tak seorang petani pun mengeluhkan masalahpemasaran buahnya. Sebenarnya, beberapa pengecer datang ke petak paling tidakdua kali seminggu untuk membeli rambutan. Palingkau, pusat penghasil buah dikabupaten Kapuas, menjual buahnya ke luar daerah tersebut yaitu di tiga pusatkonsumsi yang terletak di Kalimantan Tengah: Palangkaraya, Kalimantan Selatan:Banjarmasin dan Kalimantan Timur: Samarinda. Pada umumnya, para produsenmengumpulkan buah mereka untuk dijual kepada grosir. Beberapa produsen besaryang memiliki perahu, membeli lagi buah dari petani tetangga untuk dijualnya lagike Banjarmasin atau Buntok.

Beberapa produsen di Palingkau merasa kurang beruntung karena buah-buahmereka tidak diolah di daerah itu untuk memberikan nilai tambah. Di Banjarmasinterdapat pabrik pengolahan rambutan: untuk sirup, jus. Di Palingkau, rambutanlangsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu.

Tanaman Padi Berdampingan dengan Rambutan

Petak-petak yang ditanami rambutan adalah bekas petak sawah. Seorang petaniyang ingin menanam pohon buah-buahan membuat tokong berjejer di petaknyadengan jarak kira-kira 5 depa (7 meter) dan 7 depa antara baris. Jika petani ingintetap mempertahankan sawahnya, jarak antara baris yang satu dengan yang Iaindiperbesar hingga 10 depa. Setiap tahun, tokong-tokong itu diperluas 50 cmsehingga sawah makin menyempit. Setelah lima tahun, tokong dalam satu deretmenyatu untuk membentuk surjan (lihat gambar 15).

Gambar 15. Pertumbuhan Pohon Rambutan

A. Sawah B. Pembuatan tokong

Perkiraan kasar menunjukkan bahwa produksi padi berkurang 50%. Untukmengimbangi kemerosotan itu, pemilik akan membuat lahan barn atau membelisawah yang sudah dibuka jika ia tidak mempunyai sawah Iain untuk memenuhikebutuhan beras bagi keluarganya.

44

Page 54: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bull Il

Swjan-sUIjan itu diperbesar hingga luasnya mencapai empat meter. Beberapa petanimenanam padi selama 10 tahun pada bagian lahan yang cekung. Pada lahan itu,produksinya sedikit, namun karena tidak: banyak dilak:ukan penyiangan, para petaniterus menanaminya. Setelah 12 tahun, kanopi menutup. Penjalaran kanopimenandai akhir penanaman padi di bawah pohon rarnbutan. Dari bekas sawahdahulu kini tinggal parit-parit yang memudahkan pengairan kebun rambutan (lihatgambar 16).

Gambar 16. Parit diantara Oua Deretan Pohon Rambutan

45

Page 55: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pada petak-petak, kebun rambutan berangsur-angsur menggantikan sawah.Menggabungkan tanaman pangan dan pohon buah-buahan komersial pada lahanyang sama menciptakan sebuah pola wanatani (agroforestry). Hubungan sa1ingmelengkapi antara dua tipe produksi tersebut ter1ihat jelas:•jadwal kerja hampir tidak bertumpang tindih;• kedekatan kedua tanaman itu mendorong petani untuk mengawasi keduanya

dengan hati-hati;• dua spekulasi itu memerankan fungsi yang berbeda dan saling melengkapi da1am

sistem pengelolaan keuangan petani.

Selain cara positiftersebut, terdapat pula kerugian yang dapat ditimbulkan:• efek pinggir yang terjadi di sawah karena naungan cabang-cabang rambutan. Hal

itu melemahkan batang padi di bawahnya, yang menyebabkan tanaman itu tidaktahan akan angin atau penyakit;

.pohon dapat dihinggapi burung dan segalajenis hama padi;• dua tanaman itu saling berebut unsur-unsur hara.

Jika petani menanam padi di antara dua deretan pohon rambutan, ia dihadapkanpada dua pilihan yakni tanaman padi atau rambutan. Kompos dapat digunakanuntuk pohon atau untuk padi. Pilihan itu tergantung pada perhitungan banyak faktordan terutama tergantung pada luas lahan dan kemampuan petani untuk memenuhikebutuhan keluarga.

Berbagai upaya telah dilakukan di Palingkau. Beberapa keluarga dari PalingkauBesar mencari lahan barn sete1ah lahan itu ditanami sekaligus ratusan rambutan.Adapun petani Iain membuat deretan pohon rambutan secara bertahap di tengahsawah mereka. Situasi yang berbeda-beda itu menjadi pemandangan di Pa1ingkau:deretan buah-buahan dan hamparan sawah.

Meskipun pohon rambutan merupakan tanaman utama di Palingkau, ada pu1asejumlah pohon Iain. Pohon-pohon Iain ditanam berdampingan dengan rambutansecara acak dicampur dengan rambutan di surjan: misa1nya pohon nangk:a dancempedak. Yang Iain seperti jeruk mandarin dan asam (sejenis pohon mangga)ditanam di tokong.

Perkebunan di Tanah Pematang

LetakDi Palingkau, pèrkebunan di tanahpèmatang merupakan kebun lama yang berumur50 tahun atau lebih. Tanah itu yang tidak pemah tergenang air pada umumnyaterletak di sepanjang tepi sungai dan di bagian hilir beberapa handil. Tanah ituberasal dari endapan lumpur sungai yang ada sebelum pembukaan handil. Kebunitu merupakan hasil pengembangan oleh para pionir Dayak Kapuas yang pertamadatang di Palingkau.

Pada umumnya, kebun-kebun itu ditanami berbagai jenis buah-buahan. Diantaranya yang paling sering adalah: durian, cempedak, pohon sagu, demikian pu1ajenis Iain seperti pohon sukun dan kecapi serta kalangka!a. Kedua pohon terakhiradalah pohon yang tumbuh secara alami di hutan.

46

Page 56: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab Il

Pohon sagu yang cocok pada lahan basah di tepi handil merupakan pohon yangserba guna:• daunnya digunakan untuk membuat atap rumah;•batang sagu yang besar dan berumur 10-an tahun mengandung banyak sagu yang

kaya akan karbohic1rat, dan digunakan untuk makanan itik.

Semua tanaman itu berasal dari biji dan bukan dari cangkokan seperti rambutan dariPalingkau. Pada umumnya pohon itu agak lambat berbuah: hal itu bergantung padajenis pohonnya, tetapi pohon itu mulai berbuah setelah berumur antara 7 dan 10tahun. Sebaliknya, daya tahan hidupnya sangat lama, lebih dari 50 tahun untukjenistertentu seperti durian.

Perawatan TanamanPada umumnya, peremajaan tanaman teIjadi secara alamiah. Petani hanyamendangir. Kebun campuran sangat diminati. Sebagai contoh, pohon mangga,(yang berukuran sedang) ditanam bersebelahan dengan pohon durian (yang sangattinggi). Pohon mangga dapat pula digunakan sebagai penyangga untuk memetikbuah durian. Pohon-pohon yang buahnya sedikit dan kecil ditebang.

Perawatan kebun terbatas. Rumput-rumput yang tumbuh di antara tanaman tersebutdibabat sekali setahun, kemudian dibiarkan di tempatnya. Rumput-rumput tersebutmenjadi kompos. Gulma makinjarang tumbuh karena makin di naungi pohon yangberdaun lebat. Daun pohon yang rontok di musim kemarau, akan membusuk ditanah. Daun-daun tersebut berfungsi ganda: berguna sebagai pupuk, dan padamusim kemarau daun-daun itu mengurangi penguapan. Di musim hujan, daun-daunyang mulai membusuk tersebut harns dijauhkan dari batang pohon kira-kira satumeter supaya pohon terhindar dari parasit.

Pada umumnya, pohon buah-buahan berbunga pada musim kemarau antara bulanJuni dan Agustus, waktu yang sangat kritis bagi rambutan. Jika tidak banyak hujanyang memungkinkan buah menjadi besar, buah-buah itu tetap kecil, kering danrontok. Maka, panen akan gagal. Karena banyaknya berbagai j enis buah, panenbuah ber1angsung selama musim hujan.

Fungsi Kebun CampurPerkebunan sangat berarti bagi petani karena pemilik tidak per1u bekeIja keras.Namun, penciptaan kebun memerlukan investasi jangka panjang. Di samping itu,penciptaan tersebut memer1ukan lahan yang tidak tergenang air. Sementara lahansejenis itu sudah dikembangkan dan ada pemiliknya. Kebun semacam itudiwariskan pada anak cucu. Sebagian dari kebun itu dikelola bersama supaya tetapmenjadi milik keluarga. Salah satu anggota keluarga yang bertugas merawatnya,mendapat bagian lebih besar atas hasil penjualan buah. Kebun campur biasanyadiwariskan, tetapi terkadang dapat juga dijual untuk keper1uan tertentu seperti naikhaji.

47

Page 57: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pemanfaatan Lingkungan A/am: Hutan dan SungaiPenangkapanikanPeran Perikanan dalam Pola Pertanian!kan merupakan sumber protein hewani utama bagi keluarga. Jadi, penangkapanikan merupakan salah satu kegiatan pokok keluarga: tidak ada hari tanpa ikan.Dahulu, menangkap ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sekarang, selainitu juga untuk dijual. Banyak jaringan pemasaran ikan dibentuk pada saat orangmulai mengembangkan berbagai kegiatan barn dan ketika ikan semakin jarang diPalingkau.

Nelayan berperan sebagai penjelajah. Sungai yang banyak ikannya merupakanpertanda adanya lahan yang subur. Jadi, adanya lahan untuk dibuka, dilokalisasioleh para nelayan selama melakukan perjalanan untuk mencari sungai yang banyakikannya. Menangkap ikan merupakan kegiatan yang dilakukan orang laki-Iakidewasa dernikian pula anale-anak terutama para remaja.

Gara Menangkap IkanCara menangkap ikan berbeda-beda bergantung pada musim, siang atau malam disungai besar atau kecil di pedalaman. Untuk menyesuaikan dengan berbagai kondisitersebut, ada bermacam-macam alat dan cara sebagai berikut.

Di musim hujan penangkapan ikan dilakukan di persawahan, saluran (handil danparit) serta di sungai besar. Alat-alat yang digunakan bermacam-macam, diantaranya: pancing, jala dan berbagai macam nase seperti bubu dan tangguk:. BubuÎnerupakan nase yang bentuknya memanjang, dibuat dari bilah bambu, dan durirotan. Alat itu diganjalkan dalam saluran kecil atau anak sungai. Ketika air pasang,ikan-ikan yang terbawa arns, terperangkap ke dalam bubu. Untuk menarik ikan,umpan juga diletakkan di dasar bubu. Jenis ikan yang ditangkap adalah papuyu,gabus, darat sepat dan tempala.

Alat setrnm muncul sejak kira-kira lima tahun yang lalu di daerah Palingkau. Alattersebut terdiri atas keranjang besar dan cekungannya dilengkapi dengan kumparanlistrik yang dihubungkan pada baterai berkekuatan 12Volt atau lebih. Semuanya itudikaitkan pada kabellistrik dengan dua batang besi yang dibungkus dengan gagangplastik untuk melindungi nelayan dari sengatan listrik. Nelayan meletakkan duasaluran tersebut dalam air. Di antara dua saluran tersebut, terdapat medan listrikhasil dari baterai yang telah diaktifkan. Ikan-ikan yang terkena setrum mengambangdi permukaan. Maka, nelayan tinggal "memungutnya". AJat tersebut dengan cepatmengurangi populasi ikan di sungai dan saluran di Palingkau. Sekarang ini,pemakaian alat tersebut dilarang, tetapi beberapa nelayan yang kurang mempertim­bangkan dampalmya, terus menggunakannya secara sembunyi-sembunyi, terutamapada malam hari. Cara Iain menangkap ikan yang dilarang adalah penggunaanracun atau dinamit. Para pelanggar dikenai denda sebesar Rp 100.000.000,00.

Musim kemarau merupakan masa yang paling cocok untuk memancing. Setelahselesai dari bekerja tani yaitu pemindahan tanam padi yang kedua, orang laki-IakiPalingkau pergi ke daerah yang hutannya belum seluruhnya dibabat. Merekamencari sungai yang banyak ikannya. Mereka berangkat berkelompok yang terdiriatas empat atau lima orang, masing-masing membawa perahu motornya. Tempat

48

Page 58: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bob Il

menangkap ikan kadang-kadang dapat ditempuh beIjam-jam dari Palingkau. Paranelayan membawa perbekalan makan terutama beras untuk sekitar 20 hari. Merekahidup dalam hutan, menetap di sepanjang sungai kecil yang telah diperdalam untukmemudahkan jalannya perahu dan meletakkan bubu. Kemudian, mereka menjualhasil tangkapannya ke desa atau kota terdekat. Setelah memperoleh uang(Rp300.000,00 pada musim kemarau selama 15-20 hari), mereka kembali ke desauntuk satu atau dua minggu lamanya.

Ada pula teknik Iain untuk menangkap ikan terutama teknik yang digunakan olehsuku Dayak desa Dadahup, 25 km dari Palingkau. Mereka menggali sejenis kolamikan tradisional yang dalam bahasa daerah disebut beje. Beje yang terletak di hutanyang berada beberapa kilometer dari desa. Luas beje dapat mencapai hampir duahektare. Tiap beje ada pemiliknya. Seperti halnya masyarakat Banjar membagikanhutan untuk lahan ditanami padi, masyarakat Dayak membagikan hutan untukmembuat beje untuk menangkap ikan. Di musim hujan, beje tersebut dipenuhi air,tetapi ketika musim kemarau tiba, air makin surut. Dengan demikian, ikan-ikanterkumpul dalam ceruk tanah yang masih tergenang air; Dengan demikian, berbagaijenis ikan terperangkap dalam beje itu dan para nelayan tinggal memungutinya.Fase akhir adalah mengangkut hasil penangkapan ikan yang luar biasa banyaknyaitu dengan tenaga manusia melalui hutan. Untuk itu, pemilik minta bantuan buruhorang-orang Banjar Palingkau.

Berdasarkan hasil wawancara, teknik penangkapan ikan yang hanya memerlukanbiaya untuk upah buruh itu memberikan banyak hasil: satu beje dapat menampung 1ton ikan yang dapat menghasilkan satu juta rupiah. Karena pemilik beje biasanyamempunyai lebih dari satu beje, masyarakat Banjar Palingkau mengatakan bahwabanyak orang Dadahup yang kaya. Teknik itu juga digunakan oleh masyarakatBanjar. Jadi beberapa penduduk Palingkau menggali beje di hutan galam yangsekarang sudah dibabat untuk proyek UPT Palingkau Jaya.

"Panen ikan" di Bulan Mei-Juni di Dadahup. Dadahup mempunyai keistimewaankarena ekosistemnya. Pada bulan Mei, teIjadi pertemuan antara besarnya air pasangdi Kapuas Murung dan luapan sungai Barito yang disebabkan oleh hujan.Pertemuan air di muara Mengkatip itu menimbulkan banjir hingga mencapaibeberapa kilometer dari tanggul yang tertutup hutan lebat di tanah bergambut.Gelombang itu menyebabkan air sungai bercampur gambut. Air yang berwarnahitam itu seperti racun yang membuat ikan mabuk. Maka, para nelayan tinggalmemungutinya. Para nelayan di Palingkau memanfaatkan kejadian alamiah itu.Namun tahun ini, fenomena itu tidak teIjadi dan mungkin tidak akan teIjadi lagi.Beberapa saluran yang dibangun untuk instalasi jalur irigasi yang besar yang akanmenghubungkan tiga sungai: Barito, Kapuas dan Kahayan, mengakibatkan ter­ganggunya ekosistem.

Sumber Ikan yang Menurun PesatPenurunan hasil ikan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu cara penangkapan ikanyang dilarang, pemakaian bahan kimia, dan pembangunan desa transmigrasi.

Cara penangkapan ikan yang dilarang itu menghambat peremajaan ikan. Baikdengan racun, dinamit maupun setrum tidak dapat memilah-milah antara ikan yangmasih kecil dan ikan yang sudah dapat dikonsumsi. Cara itu menghancurkansumber daya hayati. Penduduk Palingkau menandaskan bahwa sejak lima tahun,

49

Page 59: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

sumber ikan di Palingkau menurun tajam. Orang Palingkau terpaksa pergi ketempat yang lebihjauh untuk menemukan sumber ikan. Seperti yang dikatakan olehseorang penduduk Palingkau Besar: "Dahulu, untuk memperoleh ikan orang cukupmelemparkan pancing di handil."

Pemakaian herbisida, pupuk dari bahaln kimia dan pestisida berbahaya pula bagisumber hayati. Beberapa petani menyatakan dampak negatifnya terhadap ikan. Apalagi bila program intensifikasi pertanian digalakkan pemerintah?

Akibat dari pembangunan desa transmigrasi, sekarang ini penduduk Palingkau tidaklagi memiliki sumber ikan di hutan galam. Hutan tersebut dibabat untuk mendirikanpemukiman transmigrasi Palingkau Jaya. Masalah Iain yang mungkin lebih gawatbagi mereka adalah pembukaan hutan dan pembangunan UPT di daerah Dadahup.Pembangunan pemukiman itu secara cepat dapat mengakibatkan rusaknya bejepengumpul ikan dan kebun rotan masyarakat Dayak. Pembabatan hutan telahmerusak sumber rezeki suku Dayak. Di samping itu, pemerintah juga bermaksudmengubah orang Dayak menjadi petani sawah di lahan gambut ...

Akibat dari menurunnya sumber ikan adalah meningkatnya harga ikan di pasarPalingkau. Akibat itu sangat terasa tahun ini dengan meningkatnya jumlahkonsumen baro di desa transmigrasi.

Ja/an Ke/uar yang Diusu/kan a/eh PemerintahUntuk mengatasi penurunan hasil ikan, pemerintah bermaksud mengem-bangkanperikanan di tiap' desa. Desa Tajepan, daerah perbatasan di Palingkau telahinelakukan cara·itù. Kemudian, penggemukan ikan dilakukan di dalam keramba, disungai Kapuas MUiung. Untuk mengembangkan pembenihan telah dibangun tigabuah kolam. '

Penanaman Kercut: Bahan Baku Utama untuk Kerajinan .Mendong merupakan kercut yang tumbuh di lahan berair. Tanaman itu biasaditanam di daerah berawa. Ada dua jenis kercut yang disebut mendong diPalingkau: yakni puron tikus dan puron besar. Puron tikus sangat pendek, tumbuhdi alam bebas khususnya di tanah asam. Furon besar yang panjangnya dapatmencapai dua meter, ditanam oleh beberapa petani di Palingkau baïk di cekungan;;awah maupun di hutan galam. Setelah ditanam, kercut berkembang secara alami.Tanàffian itu dipotông kirrang lebih' sekali setahun ketika panjangnya sesuai denganyang diinginkan (tidak ada Inusim poton.g-yangjelas).· '.,.' .Sebelum dianyam, puron-puron haros disiapkan terlebih dahulu. Menganyamdilakukan oleh para wanita (lihat gambar 17). Penganyaman pada umumnyadilakukan di rumah, di rumah tetangga atau di rumah saudara perempuan. Anakperempuan yang masih kecil belajar menganyam dari ibunya atau kakak-kakaknya.Pada umumnya, kerajinan itu dilakukan selama enam hari dalam seminggu.Kemudian hari ketujuh digunakan untuk menjual hasilnya. Penganyaman itubiasanya dilakukan selama kira-kira enam hingga delapanjam sehari.

Untuk menyamakan panjangnya, batang-batang dipotong. Kemudian, batang-batangitu dicuci, dijemur selama dua hari. Setelah kering, kercut-kercut itu dipilah-pilahdalam beberapa bendel. Pengrajin memukul-mukulnya dengan alu selama dua jamdi atas lumpang yang bentuknya memanjang. Setelah gepeng, kercut itu siapdianyam. Produk hasil anyaman terutama adalah tikar dengan berbagai fungsi

50

Page 60: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bull II

pemakaiannya. Fungsi utamanya adalah untuk tempat menjemur padi. Sebagianbesar produksi tikar di daerah itu dikulakkan ke pasar Iain terutama di daerahKalimantan Selatan. Produk anyaman Iain adalah topi dengan berbagai bentuk danwarna.

Gambar 17. Penganyaman Kercut

Anyaman mendong terdapat di daerah berawa. Pengenalan teknik kerajinan ituberasal dari Kalimantan Selatan terutama daerah berawa Negara. Para wanitaBanjar menyalurkan kepiawaianya itu. Karena kondisinya sama dengan kondisidaerah asal, mereka dapat melanjutkan dan bahkan mengajarkan teknik kerajinanitu pada para wanita Dayak yang menganyam rotan (kerajinan yangjauh lebih rumitdan menuntut ketelitian). Perbedaan antara masyarakat Dayak dan Banjar terletakpada jenis anyamannya. Kedua masyarakat itu tidak menggunakan bahan baku yangsama, dengan demikian teknik anyaman yang digunakan pun berbeda.

51

Page 61: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

DINAMIKA PENGEMBANGAN L1NGKUNGAN YANG RAPUH

Kondisi lingkungan yang telah di paparkan sebelumnya, pada kenyataannya meru­pakan lingkungan yang sangat rapuh. Kerapuhan tersebut dipengaruhi beberapafaktor baik faktor alam maupun sosial yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Gambaran Historis Mengenai Kerapuhan LingkunganAsal Mula "Lumbung Padi di Kalimantan"Sekitar 15 tahun setelah kedatangan masyarakat Banjar pada tahun 1950-1960,Palingkau bukan lagi berupa hutan lebat karena hutan-hutan sebagai sumber utamatelah dibabat sehingga menjadi lahan pertanian. Sejauh mata memandang,terbentang hamparan sawah yang luas antara sungai Kapuas dan Kapuas Murung.Beberapa saksi menyatakan bahwa ''tak ada pohon yang tak tumbang, maka jadilahhamparan sawah itu" yang dikenal sebagai "lumbung padi provinsi KalimantanTengah". Beberapa petani pada umumnya merupakan penduduk yang berasal dariprovinsi Kalimantan Selatan yang melakukan perjalanan bolak-balik antara desaasalnya dan sawahnya yang terletak di Palingkau. Ketika itu, rambutan belumditanam dan lahannya hanya digunakan untuk persawahan. Pada umumnya, tempattinggal mereka hanyalah sebuah pondok yang terletak di petak sawah di sepanjanghandil dan hanya ditempati selama masa kerja tani. Tanggul-tanggul di KapuasMurung hampir kosong, hanya beberapa keluarga Dayak yang menempatinya.

Fase ini ditandai oleh adanya arus perpindahan penduduk dari Palingkau, mulaisekitar tahun 1960. Masyarakat Banjar yang tinggal di Kalimantan Selatan yangtidak menetap di Palingkau telah mulai meninggalkan sawahnya. Selanjutnya, arusperpindahan itu terus berkembang hingga lahan-lahan yang terletak lebih dari tigakm dari Kapuas Murung ditinggalkan secara total pada tahun 1970. Pada waktuitulah, jumlah penduduk dari beberapa desa yang sekarang ini Palingkau Lama danPalingkau Baru berkurang secara drastis. Mulai masa itu, hutan galam, spesiespionir di tanah asam, memenuhi kembali lahan yang telah ditinggalkan. Hinggatahun 1996 setelah memutuskan untuk membuka kembali lahan itu, DepartemenTransmigrasi dan PPH membangun tiga unit transmigrasi (UPT).

Faktoryang Mempengaruhi Penurunan Jumlah PendudukMenjelang tahun 1957-1958, pemberlakuan pajak yang dikenakan pada pengirimanbarang antar provinsi oleh pemerintahan Soekarno. Penduduk Kalimantan Selatanyang datang di Palingkau dengan satu-satunya tujuan untuk menanam padi untukkemudian mengirimkannya kepada keluarganya, dikenai pajak. Tujuan utamamereka itu sebenarnya untuk memanfaatkan perbedaan harga di kedua provinsi itu.Kalimantan Selatan yang berpenduduk lebih padat dengan lahan pertanian terbatasmengakibatkan harga beras tinggi. Setelah pemberlakuan pajak itu, beberapa petanitidak berminat lagi memproduksi beras di Palingkau, mulai meninggalkan lahannya.

52

Page 62: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Gambar 18. Transek Sepanjang Handil

,~beje -----.J,,,,,,,,,,,,,,

,,,,,

C DPasang surut A A B C

Kualitas tanah Tanah pematang Tanah rendah

- Penggunaan ruang * Pemukiman * Persawahan

- Cara pengembangan * Perkebunan * Perkebunankawasan

* Sawah diantara deretan rambutan

Tanah rendah

- Bekas sawah, diting­galkan karena kema­saman tanah

- Tumbuh tanaman liar

* Penanaman puron

Hutan berawaGalam

Sumberalam Ikan dalam saluran dan sawah - Ikan dalam beje di hutan Galam

Page 63: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Gambar 19. Dinamika Pendudukan Kawasan

(1) Areal pionir dan fase pengembangan kawasan: hamparan sawab

' ....1..." "

... ",....1----: :

/······r····

Két\\as.1") ang dilœmb:mgk:m olch pionir sungai

• Lamaoya fase peogembaogan: 15 hingga 20 tahun.

• Pengembangan: pembukaan hutan dan pembuatan sawah sepanjang handil.

• lIustrasi feoomena tersebut: penduduk Banjar berdatangan di Palingkau pada tahun'40-an hingga awal tahun 1960: "Palingkau menjadi lambung padi Kalimantan Tengah".

(2) Fase penurunan: sawah yang menurun kesubllrannya ditinggalkan

\

.--Kawasan yang di1inggalkanoleh para pionir Kawasan mCOllL\al d:ul

",bogian po:nduduk

• Lamanya fase penurllnlln: fase ini berlangsung sangat cepat, dalam waktu 5 tahun,2/3 dari kawasan yang telah dikembangkan terbengkalai.

Meninggalkan lahao: dampak berantai.

Meninggalkan lahan merupakan faktor yang saling terkait:o faktor politik ekonomi; pajak hasil; pekerjaan Iain yang lebih menglmtungkan dB;

o faktor alam: kebakaran di musim kemarau, tanah yang mengandung asam sulfat danbergambut;

o keterbatasan sistem pertanian yang dikembangkan oleh pioner: pengelolaan kesuburantanah yang kurang memuaskan; hubungan sosial yang menurun secara cepat.

• karena lahan ditioggalkan, butan tumbuh kembali.

• lIustrasi fenomena tersebllt: antara tahlm 1965 dan 1970, petani Palingkaumeninggalkan lahannya yang terletak di luar jangkauan pasang surut.

Page 64: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab"

(3) Periode stabilitas kawasan yang dikembangkan; fase konversi sawab menjadi perkebllnan

.. '

Ttlmbuh hlll8Jl S(.'iwndl:.'T.kawa~\Jl itll mcnjl'ldi l'llamidan diek~loiUiSi olch JX'fl­duduJ.. setC1l1paL

11,

- - - _1

i';/ .

j .:'Pengembaogao kawa..°boru !

Pendalang ban!: adanytthubungan sosial dan pionir

• "Kawasan yang dikembangkan stabil" setelah ditinggalkan selama 25 tahun,kawasan meluas 3 hingga 4 km dari pinggir sungai hingga batas pasang surut.

• Beberapa faktor yang memungkinkan stabilitas kawasan yang dikembangkansejak 25 tahun:

a sistem pemulihan kesuburan tanah. Hal ini, mungkin di beberapa petak,bergantung genangan air dan dengan demikian bergantung pengaruh pasang surut.

a pengenalan teknik baru yang dapat menjaga kesuburan tanah dalam petak:pupuk buatan (digunakan sejak 15-an tahun di Palingkau).

a mengkonversikan sawah yang kurang subur menjadi perkebunan rambutan.Penduduk mencari lahan Iain untuk membuka sawah.

MUl7cuJnya hubungal7 sosiaJ baru.a pencarian kembali lahan "subur": tanah yang belum dibuka (huatan primer), atau

tanah yang duJunya dikembangkan dan telah ditinggalkan selama 15 hingga 25 tahun.Cara tersebut dapat mengembalikan kesuburan tanah.

a pengembangan kawasan: pembabatan hutan dan pembuatan lahan persawahansepanjang handil yang digali oleh pionir.

a fase pengembangan kawasan.

• 1I1Istrasi fenomena tersebut: mulai tahun 1970 para pionir mengembangkan usaha pembu­kaan lahan; beberapa petani berangkat dan menetap secara langsung di areal baru; yanglainnya menanam pohon rambutan sebelum membuat lahan persawahan di kawasan baru.Hal itu banyak dilakukan oleh keluarga Palingkau.

Page 65: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

(4) Di kawasan yang makin stabil; kebun rambutan

..- ..

...........> ..............

tf..'1unculnya tàse pionir baru~

hi'lnlparan sawah

• Fase perluasan: kira-kira selama 15 dan 20 tahun.

• Pengembangan kawasan: pembukaan hutan dan pembuatan sawah di sepanjang handil.

• I1ustrasi fenomena tersebut: pembukaan terusan dilakukan secara bergantian, sekitartahun 1970 hingga akhir tahun 1980; sejak 5 tahun, penduduk menyatakan adanyapenurunan kesuburan tanah, hal ini mengakibatkan para pionir meninggalkan lahannya.

Pt'ngt'mbangan kembali ka\\'8sanyaog ptroab ditinggalkan

_._. _..1 ~~'Munculnya hubungan sosial; pendatang oom. pembllk..1~~··-.I:--~

~c_~t>:'~ lah~'~)a~gl ~c~~~~il1~"!?~~~~~_~~u~,,;.~~\~.. .j _

.'"(5) Fase penurunan

./ t ..'• '0- .. -

• Penurunan kesuburan Iingkungan mengakibatkan penurunan kawasan yang telahdikembangkan.

• Mengkonversikan sawah yang kurang subur menjadi perkebunan rambutan (pohonyang ditanam adalah pohon yang mudah beradaptasi dengan Iingkungan); pendudukmencari lahan baru untuk ditempati.

• Munculnya hubungan sosial baru: kelompok orang yang termotivasi untuk membukalahan baru.

• Mencari lahan "subur": hutan primer (kawasan yang belum dibuka), atau lahan yangpemah ditingalkan dan hutan telah twnbuh kembali.

• Faktor yang cocok untuk membuka kembali lahan yang pernah ditinggalkan:

o pemulihan kesuburan tanah setelah lama ditinggalkan (15 hinga 25 tahun).

o pembukaan kembali hutan yang dikelola oleh pememrintah melalui Departemen Trans­migrasi dengan menggunakan teknik baru: pembangunan sistem irigasi yang lebih me­muaskan, pemupukan dan pemakaian pestisida, kapur untuk meningkatkan pH tanah dU.

Page 66: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bob II

Pada tahun 1965, PKI memutuskan untuk memperkuat keputusan tersebut. Diperbatasan antar provinsi, didirikan pos-pos penjagaan polisi. Jika kedapatanseseorang mengirimkan hasil panen, barang itu disita se1uruhnya berikut perahunya,jika tidak disiksa mereka masih untung. Hal itu mengakibatkan arus perpindahanpenduduk yang meninggalkan lahannya di Palingkau semakin besar.

Dalam waktu yang sama, akhir tahun 1960 hingga awal tahun 1970, munculkesempatan kerja yang lebih menguntungkan daripada menggarap sawah, sepertipengolahan kayu hutan di Kalimantan. Maka, banyak orang mengorbankan kerjataninya untuk berangkat ke hutan.

Risiko iklim terutama yang berkaitan dengan kebakaran pada musim kemarauseperti yang terjadi tahun 1997 di Indonesia, mengakibatkan keadaan di Palingkausangat memprihatinkan selama tahun '60-an. Sawah rusak tepat sebelum panen,rumah-rumah di handil habis terbakar. Tanah yang sangat liat karena tidak lagimengandung lapisan organik, mengeras akibat panas. Tahun-tahun berikutnya, hasilpadi yang diperoleh sedikit.

Fenomena Iain yang masih lebih parah lagi muncul setelah terjadinya kebakaransemacam itu: padi yang ditanam di lahan yang terbakar, menguning dan pro­duksinya menjadi sedikit: kurang dari 400 kglha. Beberapa petani yang lahannyaterbakar terpaksa meninggalkannya karena tidak ada hasil yang dapat diperoleh.

Penempatan Kembali a/eh Transmigrasi

Pada tahun 1994, Departemen Transmigrasi dan PPH memutuskan untuk mengem­bangkan wilayah yang telah ditinggalkan dengan membangun tiga UPT yang dapatmenampung 1000 kepala keluarga. Maksud program transmigrasi itu untukmengubah lahan yang ditinggalkan itu menjadi lahan pertanian.

Kelemahan Pola Pertanian BanjarKesuburan Tanah yang Sulit DikelolaDampak Musim Kemarau yang Berkepanjangan

Musim kemarau yang berkepanjangan teIjadi di Kalimantan karena siklus fenomenaalam El nifio. Penduduk memperkirakan fenomena alam itu terjadi secara berkalakira-kira setiap tujuh tahun. Dampak negatifnya antara Iain: kebakaran gambutsangat mudah sekali teIjadi karena karakteristik hidrofobia gambut kering yangmenyebabkannya mudah sekali terbakar. Api-api itu dapat merebak hanya karenasepuntung rokok atau bahkan dengan sendirinya. Api itu melalap hamparan lahanyang luas dan membakar habis semua atau bagian lapisan gambut dan yang tersisahanyalah lapisan tanah liat hitam yang tertutup abu. Struktur tanah yang sangatpadat itu menyulitkan akar pohon menembus tanah. Hal itu mengakibatkanmenurunnya hasil padi yang ditanam di lahan yang terbakar: dari 3 atau 3,5 ton/hamenjadi kurang dari 1 tonlha. Penurunan tingkat air tanah di bawah tingkat yangkaya akan pirit menimbulkan oksidasi. Reaksi itu membebaskan asam sulfat danmenyebabkan pengasaman tanah. Akibat dari keasaman dan adanya racun zat besi,daun-daun padi menjadi kuning dan produktivitasnya menurun tajam: kurang dari400 kglha.

57

Page 67: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Ketika petani menghadapi masa1ah keasaman tanah di tahun 1960, mereka tidakmenemukan satu cara pun untuk mengatasinya5

• Satu-satunya ja1an keluar merekaada1ah meninggalkan lahannya dengan harapan akan kembali dan dapat mem­bukanya kembali sete1ah diberakan beberapa tahun.

Kesuburan Tanah Menurun DrastisSete1ah sekitar 10 tahun ditanami padi, kesuburan tanah berkurang. Tanah di daerahitu relatif miskin akan unsur hara. Unsur kesuburan tanah yang diperoleh darikompos tunggak pohon cepat terserap. Gambut yang ada pada saat pembukaanhutan dibakar pada tahun pertama dan digunakan sebagai pupuk. Pennukaan tanahbagian atas, lapisan antara gambut dan tanah liat, yang kaya akan bahan organik,berkurang dari tahun ke tahun karena pengolahan tanah dilakukan dengan tajak.

Gambar 20. Eva/usi Lapisan Tanah yang Dibuka untuk Persawahan

awal pembukaan

Tunggul yang membusuk

setelah 7 tahunsetelah 2 tahun

Tanah~I/al ----,.

Tanah -+gambut

Tanah -+/ambab

Kesuburan Tanah yang Bergantung Penggenangan Petak

Menurut beberapa petani, sumber kesuburan tanah terletak dalam lapisanbergambut. Cara tradisional menjaga kesuburan tanah ada1ah dengan menerapkansistem ambur, yaitu membiarkan sisa babatan (ketika menyiapkan 1ahan pertanian)membusuk dalam petak. Teknik itu benar-benar terkait erat dengan masa1ahpengendalian tingkat air dalam petak. Namun, untuk menjamin genangan air dalampetak, sistem irigasi-drainase dan tabat belum cukup efisien terutama di petak yangletaknya jauh dari muara. Di area yang terletak di luar jangkauan pasang surut,airnya tidak dapat terkendali. Kondisi penggenangan yang berubah-ubahmenghambat peremajaan kesuburan tanah. Masa1ah kesuburan tanah meningkat kehulu handil.

Ungkapan seorang petani: "air menjamin kesuburan tanah!" menggambarkanketerkaitan hubungan yang erat antara air dan tanah. Kesuburan tanah itumerupakan isti1ah yang diciptakan yang didalamnya terkandung makna bahwaunsur air sangat penting pengaruhnya. Pengelo1aan air merupakan kunci perkem­bangan fisik, kimiawi dan bio1ogis tanah yaitu kesuburannya. Air merupakansahabat sekaligus musuh yang harus dijinakkan. Pengalihan kesuburan tanah da1ampetak hanya mungkin teIjadi jika genangannya diatur. Pengo1ahan tanah yangmengandung asam sulfat juga bermasalah. Untuk jenis tanah ini, drainase yang

5 Pupuk dan kapur belum tersedia di Kalimantan Tengah pada waktu itu.

58

Page 68: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

.BllbII

berlebihan dan penggenangan yang berkepanjangan harns dihindari. Drainase areayang rendah membebaskan kadar asam yang terkumpul karena kondisi air yangmenggenang. Efek yang besar terhadap tata air menyatakan perlooya pengelolaanbersama, tanpa itu, pengontrolan tidak teIjamin.

Pengelolaan Lahan secara BersamaApapoo alasannya, kepergian sejumlah kecil penduduk handil mengganggu kesta­bilan warga secara keseluruhan. Penduduk di sekitarnya pun ikut pergi. Akhirnyadaerah itu poo ditinggalkan. Lahan yang diabaikan oleh beberapa petani mellÎm­bulkan berbagai dampak. Dengan ditinggalkannya petak-petak dan pemukiman disepanjang handil, segera moocul masalah tentang pemeliharaan handil. Oleh karenajumlah orang yang bekeIja di handil berkurang, keIja kolektif makin lama makindiabaikan. Handil dan parit tersumbat karena adanya gulma dan lumpur yangterkumpul di dasar saluran itu. Kondisi draînase menjadi memprihatinkan. Masalahtersebut makin berat dirasakan di hulu handil. Air yang menjadi masam akibatpencucian tanah tidak dapat mengalir dan tergenang. Air tersebut tidak baik untukdiminum. Orang yang tinggal di daerah itu terpaksa meninggalkan lingkungan yangmenjadi kumuh, untuk menempati pemukiman lebih dekat dengan sungai.

Pola tanam bersama dapat pula mencegah serangan hama. Supaya petani tetap dapatmenanam di daerah yang cocok bagi predator, ketentuan dan praktik tani yangutama dilakukan adalah dengan carn serempak tanam. Semua petani yangdiwawancarai menandaskan ketentuan itu terus diterapkan. Padahal, selama lahanditinggalkan, banyak petani Palingkau memiliki lahan persawahan yang terletak diantara petak yang ditinggalkan. Dengan cepat, penghasilan mereka menurun tajamakibat serangan harna terutama tikus. Karena tidak berdaya mengatasinya, akhimyamereka meninggalkan lahannya.

Tanam serempak mengurangi risiko kebakaran. Petak yang ditinggalkan menjaditempat tumbuhnya semak belukar, tumbuhan yang mudah terbakar. Petak itu akanmengakibatkan dampak negatif bagi lahan di sekitamya yang ditanami. Jadi semuapetak haros dirawat untuk mengurangi risiko kebakaran.

Penataan Kembali LingkunganDalam bagian ini dipaparkan contoh penataan kembali lahan oleh masyarakatBanjar, setelah ditinggalkan. Contoh itu memberikanjalan keluar ootuk mengatasimasalah rapuhnya lingkungan.

Membatasi Area PengembanganSebelum ditinggalkan, handil-handil dikembangkan hingga mencapai 10 km.Ketika ditinggalkan, penduduk pindah ke pinggir sungai dan handilnya digarapsepanjang tiga atau empat kilometer saja. Kawasan itu sama dengan area yangteIjangkau oleh pasang surut. Pengelolahan air sudah cukup baik bagi lahan yangtelah dikembangkan. Padahal, sistem peremajaan tanah tidak cukup begitu saja.Untuk menjaga kesuburan tanah, beberapa petani menyempumakan berbagai cara.Dengan cara itu, daerah yang telah dikembangkan dapat dipertahankan lebih lama.

59

Page 69: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Garam sebagai ja/an ke/uar sementaraUntuk mengatasi menurunnya 1apisan gambut secara bertahap dan muncu1nya tanah1iat, sejum1ah petani menggunakan garam. Hal itu dilakukan sejak tahun '60-an.Pemberian garam dimaksudkan untuk me1unakkan tanah 1iat. Dampak positif yangdirasakan hanya berlangsung se1ama lima tahun pertama. Kemudian, pemberiangaram secara terus menerus mengakibatkan tanah menjadi berpasir. Cara itu hanyamemberikan perbaikan sementara da1am jangka pendek. Sekarang ini, cara itumasih sering dilakukan tetapi garam yang digunakan te1ah disu1ing yang mengu­rangi kerusakan tanah.

Pemupukan

Di tahun '80-an, pengena1an pupuk mengubah sistem pengembangan yang lama.Mu1ai saat itu, petani dapat mengatasi kekurangan unsur kimia tanah dengan meng­gunakan pupuk. Dengan cara ini, mereka mempero1eh 7 kalenglborong, sementaratanpa pupuk, mereka hanya mempero1eh 5 kaleng.

PerkebunanPerkebunan merupakan ja1an ke1uar yang pa1ing efisien dan ekonomis yangditemukan petani untuk mengatasi penurunan kesuburan 1ahan sawah. Kesuburantanah yang rendah pada awa1nya, dipusatkan di kaki pohon me1a1ui pemberiankompos. Cara seperti itu memer1ukan tenaga keIja banyak. Akibatnya, pohonmenjadi pengikat bagi para petani. Mereka yang menanam rambutan di Palingkaudalam tahun 1970-1980, sebe1um mencari 1ahan baru untuk persawahan, se1a1utingga1 di Palingkau. Mereka pergi ke sawah hanya pada masa keIja tani.

Pembukaan Lahan BaruMasyarakat Banjar tidak segan-segan berpindah untuk menanam padi di 1ahan yangproduktivitasnya 1ebih baik. Dalam tahun 1970 dan 1980, terdapat arus pendatangyang membuka hutan dan membangun handil. Di Terusan, ter1etak di bawahKapuas, lima jam dengan perahu dari Pa1ingkau, arus pertama membuka hutanmenje1ang tahun 1971. Arus kedua, merupakan penduduk handil Pa1ingkau Besarsekarang ini, yang menetap pada tahun 1981. Daerah yang ditempati itu dekatdengan unit transmigrasi yang dibuka tahun 1980. Penempatan penduduk terusberlanjut secara bertahap hingga sekarang, tetapi, tampaknya sekarang ini peng­hasi1an menurun. Mereka hanya mempero1eh 1,8 ton/ha (5 kalenglborong) dalambeberapa handil. Jadi, banyak pemi1ik te1ah menjua1 kemba1i 1ahannya. Beberapakawasan baru memi1iki hambatan tertentu, jadi kondisi pengembangan berbedasedikit dengan kondisi di Palingkau. Di Terusan misalnya air asin naik ketikamusim kemarau.

60

Page 70: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab Il

KESIMPULANHambatan-hambatan Iingkungan dan terbatasnya upaya perbaikan, yang dinyatakandalam sejarah pertanian masyarakat Palingkau tidak hanya terbatas pada Palingkau.FIuktuasi dalam pengembangan merupakan masaiah yang terus beruiang-ulang didaerah sekitar Palingkau. Misainya di wilayah utara hingga ke desa Muara Dadahupyang terIetak beberapa kilometer dari Palingkau, desa terakhir yang dikenaipengembangan handil dan memanfaatkan pasang surut untuk penanaman padi diselatan Palingkau yakni di tanggui yang berseberangan dengan Kapuas Murung.Handil-handil itu telah dibuka sepanjang beberapa kilometer, kemudian diting­galkan sebagian karena masaiah meningkatnya kemasaman tanah, penurunankesuburan tanah, dan serangan hama.

Masyarakat Banjar mengembangkan kawasan yang sangat rapuh sehingga usahaperbaikan terhadap sumber alam hanya mungkin dilakukan secara bersama. Jikasaiah satu dari unsur pengeIoIaan itu saiah atau gagaI, dan unsur Iain yangmengganggu keseimbangan kepekaan Iingkungan, keseluruhan sistem itu dalambahaya.

61

Page 71: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 72: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BAB III

PROSES BERPRODUKSI DAN RIWAYATHIDUP PETANI

Page 73: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 74: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

KRITERIA PEMBEDA PETANI

Pemilikan dan Pemakaian LahanPemakaian Langsung: Pemilik PenggarapSetelah dibuka, tanah menjadi milik perorangan. Tidak ada tanah yang dimilikisecara bersama. Bukti kepemilikan yang masih berlaku adalah surat yang diberikanoleh orang yang memimpin pembukaan lahan. Waktu itu dikenakan biayaRpIO.OOO,OO/bagian. Kepala handil (atau keturunannya) untuk selanjutnya menga­wasi semua transaksi tanah. Sekarang ini, kelurahan berupaya untuk mempertegashak pemilikan tanah dengan mengganti surat-surat itu dengan sertifikat. Namun, iaterbentur pada masalah sulitnya mengetahui luas tanah yang dimiliki, karena hal ituterkait dengan masalah pembayaran pajak bumi.

Dalam hal kelangsungan pemilikan tanah, diperoleh penjelasan yang berbeda-bedaselama pencarian data. Beberapa petani menyatakan bahwa hale kepemilikanberlaku untuk seterusnya begitu selesai membuka dan mengembangkan lahannya.Yang Iain mengatakan bahwa setelah lima tahun tanah itu ditinggalkan, hak pemi­likan itu hilang, tanah menjadi milik negara, dan kepala handil bertugas membagi­bagikan.

Pemakaian Tidak Langsung: Sewa dan Bagi HasilJika tenaga kerja dalam keluarga tidak lagi mencukupi untuk melakukan kerja taniatau jika pemilik tidak dapat lagi mengerjakan lahannya sendiri, ada tiga kemung­kinan: menyewakan, bagi hasil dan mengupahkan.

Jika disewa, orang yang mengerjakan lahannya harns membayar sejumlah tertentusesuai dengan luas lahan yang disewa. Jwn1ah itu, yang telah disepakati denganpemiliknya, pada umumnya dibayar dengan hasil panen. Pada umumnya, jwn1ah itukira-kira sebanyak 10 kg padi/borong.

Membagi hasil dalam bahasa daerahnya disebut /caron. Orang yang mengerjakanlahannya harns membayar pemiliknya sesuai dengan panen yang ia dapatkan.Pembagian hasil panen bergantung pada siapa yang menyediakan sarana produksi.Jika si penyewa memberikan bibit dan pupuk, ia mendapatkan 2h dari hasil. Jika sipemilik memberikan bibit dan pupuk, masing-masing memperoleh separuh darihasil panen. Dalam kontrak /caron, risiko menurunnya produksi ditanggung olehkedua belah pihak, sementara dengan cara sewa, pemilik selalu memperoleh bagianyang tetap. Sistem kontrak yang sering dijumpai di Palingkau adalah sistem bagihasil (kontrak karon) karena hasil per hektare selalu rendah. Dengan cara itu, risikokegagalan ditanggung bersama. Namun, jika hasilnya menurun tajam, di bawah satuton/ha (tiga bleklborong), lahan cenderung akan ditinggalkan karena kedua belahpihak tidak lagi memperoleh keuntungan untuk melanjutkan pengolahannya.

Ketersediaan Lahan: Relatif Terbatas di PalingkauKetersediaan lahan di Palingkau makin berkurang. Semua lahan ada pemiliknyabahkan tanah yang tidak digarap pun; sebagian besar tanah telah dibuka danmeskipun tempat tinggal perniliknya jauh, ia dapat mempertahankan haknya. Situasitersebut menyebabkan macetnya pasaran lahan. Sekarang ini, orang-orang yangmenjual tanahnya karena ingin mewujudkan suatu rencana tertentu: terjun di bidang

65

Page 75: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

perdagangan atau menunaikan ibadah haji. Petani lainnya menjual tanahnya karenatidak adanya ahli waris yang mengambil alih.

Sejak adanya PLG satu juta hektare, dan berkat adanya pembangunan infrastrukturseperti jalan dan telepon, menjadikan Palingkau sebuah kota. Permintaan akantanah makin lama makin besar, sehingga harga tanah meningkat dengan cepat.Harga tanah bergantung pada pemakaiannya: sawah, kebun rambutan atau lahankosong. Akan tetapi, harga antara lahan persawahan dan kebun rambutan agaknyahampir sama: kebun seluas 0,7 hektare dengan 100 pohon rambutan yang berumur15-an tahun (yaitu 25 borong) senilai Rp 2.500.000,00 (Rp 100.000,00/borong) dan1 hektare persawahan dijual sebesar Rp 3.000.000,00 yaitu Rp 100.000,00/borong.

Namun, untuk tanah kosong sulit ditentukan harga standarnya. Harga-harga itubergantung pada potensi produktivitas lahan, juga bergantung pada posisi lahan dihandil, lamanya pengembangan, sekaligus jumlah tetangga sekitarnya. Berdasarkancontoh, harga tanah di sepanjang handil yang telah ditinggalkan sejak 10-an tahunadalah dari tahun pertama dibukanya kembali: Rp 6.000,00/borong (yaitu Rp20,OO/m2

). Pada tahun berikutnya, jumlah penduduk meningkat pesat, harga cepatmeningkat, dapat mencapai Rp 100.000,00/borong yaitu Rp 346,00/m2

).

Sekarang ini, harga tanah bergantung juga pada jauh tidaknya dari jalan-jalan barnyang dibangun sejak dua tahun yang melewati Palingkau dan menghubungkan kotaKapuas. Di sepanjang jalan baru itu, harga-harga yang melonjak menunjukkanbahwa di tempat itu terdapat potensi pasar. Berbagai macam jenis perdaganganmuncul: toko bahan makanan, warung-warung kecil, bengkel motor dU.

Perolehan LahanMembuka lahan barn membutuhkan modal awal sebanyak biaya keperluan keluargapetani selama mengerjakan lahan itu. Pembukaan hutan merupakan urusan kepalakeluarga yang memerlukan waktu lama. Hal itu tidak memungkinkannya untukmencari pekerjaan sampingan. la tidak meninggalkan tempat selama satu hinggadua bulan dan keperluan-keperluannya diperkirakan mencapai Rp 100.000/bulan.Beberapa petani yang mampu dapat membayar buruh harian sebesarRp 4.000,00/hari.

Bagi penduduk setempat, bertransmigrasi dianggap sebagai cara untuk memperolehtanah dengan biaya murah dan tidak banyak mengeluarkan tenaga. DepartemenTransmigrasi dan PPH menawarkan kepada penduduk setempat pemilikan lahanseluas 2 hektare, sebuah rumah dan jaminan hidup serta sarana produksi untukpenanaman selama 1,5 tahun. Banyak pasangan muda tertarik, tetapi keinginan itutertahan dengan adanya larangan bekerja di luar UPT selama lebih dari tiga hariseminggu selama mendapat jaminan hidup.

Lahan dapat pilla diperoleh dengan cara membeli. Petak diukur dalam borong (1 de­pa= 1,7 meter). Penjualan dilakukan dengan cara borong, sama dengan 10 x 10depa, yaitu 289 m2

• Kepala handil sebagai perantara dalam transaksijual beli tanah.la menetapkan kisaran harga jual dan turut serta dalam pengambilan keputusan.

Karakteristik Lahan Usaha: Jenis dan Luas LahanData yang tepat mengenai luas total yang dimiliki oleh setiap petani sukardiperoleh. Satu-satunya data yang diperoleh adalah daftar yang dibuat oleh kepalahandil. Padahal, daftar-daftar itu pada umumnya tidak lengkap dan hanya memper-

66

Page 76: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

hitungkan lahan yang dimiliki oleh petani di handil itu. Dengan mewawancarailangsung beberapa petani, tidak mungkffi pula diketahui secara pasti luas total yangmereka miliki. Lahan-lahan yang ditinggalkan sejak beberapa tahun pada umumnyabukan merupakan modal kekayaan bagi pemiliknya.

Petani rata-rata memiliki lahan seluas 2 hingga 3 hektare; ada pula yang mernilikilahan seluas 0,5 atau 4 hektare meskipunjarang. Luas lahan yang dimiliki dan yangdigarap merupakan salah satu faktor yang membedakan petani. Luas total lahanyang dimiliki menyebabkan perbedaan antara petani kaya dan petani pemula. Jenispetak yang diperoleh (persawahan atau kebun rambutan) berpengaruh juga dalamtipologi petani.

Beberapa kriteria pembeda Iain agaknya dipakai untuk membuat tipologi. Bab-babsebelumnya menjelaskan seberapa jauh pengaruh gerakan air pasang terhadapsawah dan pekarangan. Letak tanah dalam handil sangat penting. Sawah yangterletak dekat muara handil tidak memiliki potensi agronomis sama dengan sawahyang terletak di ujung handil. Kebun-kebun tidak begitu sensitif terhadap letak dihandil jika drainase dilakukan secara efisien. Jadi nilai tanah di setiap handil tidaksama, masing-masing mempunyai kondisi alam yang berbeda-beda.

Pemanfaatan Tenaga KerjaPertanian dengan Tenaga ManusiaPada hakikatnya, sistem pertanian Banjar sangat memerlukan tenaga keIja. TenagakeIja merupakan faktor produksi yang jarang di Kalimantan, sementara lahan yangtersedia banyak. Luas Kalimantan 540.000 km2 hanya diduduki oleh beberapa jutaorang. Kepadatan penduduknya rata-rata mencapai 5 jiwa/km2

• Untuk menyesuai­kan dengan kondisi tersebut, penduduk telah menerapkan upaya pengembanganyang tidak menuntut banyak tenaga keIja. Upaya itu terutama diarahkan padapemilihanjenis tanaman dan cara tanam: kebun buah-buahan yang mampu bertahanhidup meskipun dengan perawatan ala kadarnya, varietas padi lokal yang tidakbanyak memerlukan perawatan ... Di samping itu, upah buruh yang tinggi mem­buktikan jarangnya tenaga keIja tani. Upah buruh mencakup 30% dari produksikotor dari lahan padi lokal seluas satu hektare, sementara sarana produksi hanyamemerlukan 4% dari produksi kotor (lihat indeks 4).

Jadwal Kerja dan Puncak KegiatanJadwal keIja tani dalam Hari Orang KeIja (HOK) dipaparkan berikut ini. Sebagaicontoh, masa keIja tani untuk menggarap lahan satu hektare sawah dan kebunrambutan dengan 100 pohon bagi petani Palingkau.

Jam keIja bagi laki-Iaki di Palingkau 7 jamlhari: dimulai pagi hari pukul 7.00hingga pukul 10.00-11.00 dan setelah istirahat mulai pukul 14.00 hingga pukul17.00.

Beberapa petani mengatakan bahwa luas maksimal sawah yang dapat dikeIjakanoleh anggota keluarga (satu keluarga rata-rata terdiri dari ayah ibu dan tiga hinggaempat anak yang masih sekolah) seluas satu hektare. Beberapa kegiatan keIjaseperti tanam padi dan panen haros diselesaikan dalam waktu singkat: penanamanterakhir dalam waktu 15 hari, panen sekitar 10 hari sehingga hal itu menuntutanggota keluarga untuk bekeIja penuh. Jika luas lahan yang diolah melebihi batas

67

Page 77: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

maksimal, maka diperlukan buruh. Analisis grafik ini menunjukkan dengan jelasbahwa tidak ada kegiatan kerja tani pada musim kemarau. Waktu kosong itudimanfaatkan untuk mencari pekerjaan Iain, artinya bekerja di luar usaha pertanian.

Gambar 21. Jadwal Kerja Tani

1 musim hujan 1 l~~~~-~~~~+------

1 musim Iœmarau 1

+--+~c---------------+••c---------__

penyerœlan tlnam parll~ penyilpen "hln1.5 hart 7 harl 25 harl("'go/) (/acaIc)

penyiangan penen nIII"butan5 horI 2 bulon

=> ==

perlWlt.n10 hlirl

panen3Ohl,I r::::~~~::::J

Waktu yang dicurahkan untuk kerja samplngan

Petani MultiusahaPenduduk Kalimantan merupakan penduduk perantauan. Karena terdorong olehrasa ingin tahu, keinginan akan hal-hal yang barn, mereka suka merantau.Kebanyakan petani muda sebelurn menetap dan menikah, menje1ajahi Kalimantanuntuk mengadu nasib yang lebih baik. Orang yang diwawancarai menceritakanpengembaraannya untuk mencari kesempatan kerja yang menguntungkan:mendulang emas, bekeIja di perusahaan kayu, meramu obat-obatan dari akar pohondengan menerapkan cara pengobatan tradisional suku Dayak dan sekarang ini adayang menjadi penjual bakso.

Namun, setelah menikah, tugas utamanya adalah menghidupi keluarganya. Maka iamulai memikirkan bagaimana memperoleh tanah.

Yang dipikirkan kepala keluarga adalah bagaimana memperoleh cukup uang untukmemenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Produksi pertanian haros mendatangkanuang yang dapat terkumpul pada waktu panen. Di luar itu, keIja sampingan sangatdiperlukan. Istilah "cari uang" sangat bermakna. Kepala keluarga berangkatmencari keIja sampingan jika uangnya habis dan kembali setelah cukup memper­oleh uang, sekitar 15 hari kemudian.

la akan memanfaatkan tenaganya, yang merupakan faktor langka di Kalimantan,yang kaya akan surnber daya alam. Kesempatan kerja banyak, misalnya buruh taniharian, pengrajin, pengolahan surnber daya alam (kayu, ikan), perdagangan,angkutan. Pendapatan harian rata-rata mencapai Rp 12.000,00 pada musimkemarau. Kesempatan keIja lebih banyak pada masa itu. Musim hujan terutamadigunakan untuk melakukan kegiatan pertanian.

Kegiatan petani Palingkau banyak macamnya. Kegiatan utamanya sulit ditentukan.Apakah ia cenderung sebagai petani, pengrajin, nelayan, pedagang atau sebaliknya?Ciri utamanya adalah kemampuannya beradaptasi. Agaknya mereka tidak meng-

68

Page 78: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

khususkan diri pada satu kegiatan; ia siap beralih profesi (mengubah kegiatannya)begitu ada kesempatan yang lebih baik. Hal itu merupakan pilihan hidup: beberapapetani lebih suka menangkap ikan, kegiatan yang terkait dalam hal gaya hidup danmerupakan kesenangannya berpetualang sebagai pionir (bagaimanapun juga paranelayan tidak: akan mengubah kegiatannya). Yang lainnya berdagang agar menjadikaya.

Tabe/3. Keanekaragaman Kegiatan-----~~-TIpe kerJa dan kegfatu

- Membuka areal transmigrasi

- Menebeng pohon galam dan menjual batangnya sebagaika ban

- Memotong kayu pada perusahaan kayu

Upah huian (ftp/bart)

10.000

20.000

I.OOO.OOO/bulan

- Memotong geJondongan kayu galam menjualnya sebagaika J 1 m! ng} ...... 7._000_--I

- Tukang batu

- Sopir angkutan umum

- Menangkap ikan

Sekarang ini, pasaran kerja terbuka lebar. Kesempatan kerja banyak dan beragam,jadi ada jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang menopang unit produksimenjadi kuat. Ada kemungkinan bahwa situasi yang baik di lapangan kerja terusberlanjut dan bahkan menjadi kuat berkat pusat kegiatan banyak diciptakan denganmunculnya PLG satu juta hektare.

Waktu yang disediakan untuk pertanian dan kegiatan sampingan berbeda padasetiap petani. Beberapa petani mengembangkan kegiatan di bidang perdaganganatau kerajinan yang lama kelamaan menggantikan kegiatan tani. Yang lainnya,lambat laun meningkatkan kepemilikan tanahnya dan meluangkan waktu sepe­nuhnya untuk bertani. Jenis pekerjaan di luar bidang pertanian dan banyaknyawaktu yang disediakan untuk masing-masing sektor kegiatan kepala keluargamerupakan suatu kriteria pembeda yang menentukan tipologi petani di Palingkau.

Berbagai Sumber Tenaga Kerja dan Pemanfaatan

Petani lebih mengutamakan penggunaan tenaga kerja keluarga dan gotong royongantar petani. Jika ia memiliki beberapa hektare lahan atau ia sangat sibuk denganpekerjaan sampingannya dan ia mampu memberi upah, ia menggunakan buruhharian.

Tenaga Anggota Keluarga

Kepala keluarga mempunyai tugas beragam. la mengerjakan beberapa kegiatantani sendiri atau dibantu orang Iain. Di sawah, ia menyiapkan padi dengan tugal,penanaman dan panen dengan ani-ani. Untuk perawatan pohon rambutan, iamelakukan penyiangan dua kali setahun dan memupuk pohon-pohon sekali setahundengan menggunakan kompos buatan sendiri. Dalam beberapa tugas, ia dibantu istridanjuga anak-anaknya jika sudah mampu melakukan kerja tani di luar jam sekolah.la juga dibantu buruh harian pada masa tanam padi terakhir pada bulan Maret-April

69

Page 79: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

dan panen pada bulan Agustus. Antara masa kerja tani, ia memiliki waktu luangyang panjang untuk mencari kerja sampingan. Jadi, ia mengolah sumber alam:kayu, ikan, emas dU atau mencari keIja di kota.

Ibu ikut serta dalam penanaman padi dan panen dengan ani-ani. Di samping itu,beberapa wanita menjadi buruh harian selama masa panen. Kegiatan sejumlah besarwanita di daerah itu adalah menganyam kercut yang disebut ''puran''. Purantumbuh di daerah berawa. Para wanita bekerja selama 5 hingga 7 jam per hari,6 hari per minggu. Pada hari ketujuh dimanfaatkan untuk menjual tikar dan topihasil kerajinan.

Anak-anak terutama membantu orang tuanya memetik buah. Pekerjaan itudilak:ukan oleh anak kecil yang berumur kurang dari 10 tahun karena mereka palinggesit dan lincah jika memanjat pohon untuk memetik rambutan atau buah-buahanlainnya. Tenaga anak-anak merupakan tenaga yang tidak terlalu mahal yang hanyadibayar beberapa rupiah untuk uang jajan dan diberi beberapa buah untuk dimakandi tempat. Anak-anak membantu orang tuanya pada masa petik rambutan: anaklaki-Iakinya memetik buah dan anak perempuan mengikat buah (satu ikat 10 buah).Menangkap ikan di saluran dan sungai juga merupakan salah satu kegiatan anak­anal<:. Pada usia kira-kira 10 tahun, anak perempuan juga membantu ibunyamenganyam puran. Anak-anak perempuan dapat segera bekerja sehari penuh bilasudah tidak sekolah. Anak-anak juga membantu orang tuanya di sawah: menanamdan memanen padi jika mereka sudah cukup mampu mengerjakannya.

Kerja 8ama dan Gotong Royong Antar PetaniGotong royong dilakukan untuk keIja tani yang harns diselesaikan dalam waktuyang singkat seperti pada waktu tanam padi terakhir. Petani lebih suka melakukankeIja sama dengan dua atau tiga orang daripada membayar buruh harian. Dengancara itu, petani lebih semangat bekeIja dan tidak cepat merasa bosan. Kerjasamadilakukan khususnya dalam hal pemasangan pintu (tabat) pada musim tanamdemikian pilla dalam hal pemeliharaan handil. Namun, sejak proyek peremajaanhandil setahun yang lalu, tugas itu diambil alih oleh pemerintah.

Buruh HarianUpah diberikan secara harian dan disesuaikan dengan kerjanya. Pembayaranbergantung pada luas lahan yang dikeIjakan yaitu per borong atau per blek. Buruhharian umumnya penduduk setempat. Sebagian besar dari mereka adalah anak mudayang masih bujangan dan tinggal bersama orang tuanya. Mereka tidak memilikilahan sendiri dan tidak memiliki pekeIjaan tetap. Yang lainnya adalah para kepalakeluarga yang mencari tambahan untuk menopang kebutuhan keluarga sehari-hari.Namun, buruh dari daerah Iain juga ikut serta selama musim panen pada bulan Julidan Agustus. Buruh di daerah setempat tidak mencukupi, sementara padi yangsudah terlalu masak, rontok. Buruh dari Kalimantan Selatan, pada umumnya yangberasal dari daerah Hulu Sungai datang untuk ikut serta dalam kerja tani tersebut.

Petani hanya menggunakan tenaga upahan untuk kegiatan yang tidak dapatdilak:ukan oleh anggota keluarga atau dengan gotong royong. Oleh karena terbenturmasalah stadium fisiologis tanaman, perkembangan kondisi cuaca yang diper­kirakan, dan kegiatan sampingannya, petani terpaksa menggunakan tenaga upahanuntuk mengatasi masalah mendadak.

70

Page 80: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Tanam pertama (/acak)

1Penyjapm~ (tajak+ auglrot)

Rp 2.500/borong

Rp 5.000/borong

Bab ln

___~_o

Tanam terakhir

1 PanenRambutao

latan tan!

~---

Rp 3.000/borong

Hampir Rp 5.00Qlhari- ----

Pembuatan tokong

Perawatan pohoo

Panen

Rp 1.500/tokong (l depa persegi)

Rp25.000

Rp 101 ikat: Rp 5 untuk pemetik dan Rp 5 untuk tukang ikat

Masa tanam terakhir menyebabkan petani berada dalam situasi yang sulit: ia harosmenanam padi sebelum padi terlalu tua dan sebelum air di petak mulai berkurangsupaya hasil panen tidak menurun. Oleh karena itu, ia terpaksa menggunakantenaga upahan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Dalam hai panen, karena kendalayang sama, petani terpaksa pula menggunakan tenaga upahan: panen dengan ani-animemerlukan banyak waktu, padahai padi yang sudah terlaiu masak haros cepatpanen karena mudah rontok. Dengan demikian, petani haros dapat menyelesaikankerjanya dalam waktu yang singkat.

TIPOLOGI DAN RIWAYAT HIDUP PETANIKriteria utama yang dapat membedakan petani adalah Iuas Iahan (sawah danperkebunan) dan waktu yang disediakan untuk kegiatan pertanian dan kegiatansampingan.

Ada tiga kelompok besar jenis petani. Masing-masing kelompok besar itu terbagiatas sub-sub kelompok jenis petani. Tipologi disajikan dalam bentuk biografi.Hubungan antara jenis-jenis dijelaskan meIaIui dinamika perkembangan dalambeberapa waktu. Perbedaan jenis-jenis petani dapat di lihat pada tabei di bawah ini.

Tabe/5. Tipa/agi......- --npel npell 1 npelll

PCfImi Kawakan Petani dengan usaha Petani sebagaisampingan pe\œJjaan sampingan

- - - ~ ~~ ~~

I-APertanian sebagai ke­gialan ulama pelani:"Petani pemilik yangkaya"

I-BPetani yang

beralih usahake

perdagangan

I-ePelani paruh waktu:"3 jenis masukan";padî, rambulan, kerjasampingan

II-APelanimuda

II-BPelaniKaron

III-APedagang

III-BPegawainegeri

71

Page 81: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Tipe 1: Petani KawakanTipe /-A-t: Petani SawahRiwayat Hidup Pak SawongSawong lahir di Dadahup, desa Dayak yang terletak sekitar 20 km dari Palingkau.Di Dadahup, pengembangan kawasan yang dilakukan tidak ada kaitannya dengancara yang diterapkan di Palingkau. Di tempat itu, hutan digunakan untuk menanamrotan, dan saluran aimya merupakan sumber ikan yang tak terhingga banyaknya.Namun, ia bertempat tinggal di Palingkau setelah menikahi wanita Banjar yangberasal dari desa itu dan setelah belajar pertanian di SMA Kapuas.

Sekarang, ia berumur 45 tahun. Dua dari tiga anaknya rnasih sekolah. Istrinyamembantunya dalam usaha. la mengurusi panen rotan di Dadahup selama suaminyaitu mengawasi sawahnya di Palingkau. la juga ikut serta menanam dan panen padi.Akan tetapi, bantuan tenaga anggota keluarga itu tidak begitu berarti.

Pemilikan Tanahla memiliki tiga hektare sawah, dua hektare di antaranya diwarisi oleh mertuanyadan satu hektare dibelinya pada tahun 1970. Di sawahnya, ia menerapkan polatanam sawit-dupa (/5 hektare) dan 2,5 hektare lainnya ditanami varietas lokai.Kemudian pada tahun '70-an satu hektare bekas sawahnya ditanami 100 pohonrambutan (umur pohon lebih dari 25 tahun).

Kegiatan SampinganKetika masih bujangan, ia melakukan segala jenis pekeIjaan: pembabatan hutan,menangkap ikan dU. Setelah menikah, ia tinggal menetap di rumah pemberianmertuanya. la memiliki kebun rotan di Dadahup yang hasilnya dibagi dengansaudara-saudaranya.

Kegiatan di Sektor Pertanianla ketua kelompok tani di handilnya. Jabatan itu menjadi penting selama dua tahunterakhir dengan program pemerintah tentang intensifikasi penanaman padi tradi­sional di lahan PLG satu juta hektare. Perannya adalah memperkenalkan teknik­teknik baro seperti pemakaian herbisida, traktor dan penanaman varietas padidengan siklus pendek: IR66. Petani yang sungguh-sungguhlah yang meluangkanbanyak waktu di lahannya dan terbuka terhadap hal-hal yang inovatif.

Dalam pendapatan bulanan, belum diperhitungkan pendapatan yang diperoleh darihasil kebun yang dimiliki di Dadahup. Dengan demikian, ia mendapatkan palingsedikit Rp 480.000,OO/bulan. Jadi, data tabel di atas hanya pendapatan yang diper­oleh dari hasil pertanian di Palingkau.

72

Page 82: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab rn

Pend.patan kotor(Rp)

rabe/6. Perhitungan Pendapatan Pertanian (ripe /-A-1: Petani Sawah)---,....------.....

JeDIa Lau Produksf Harppl'Clduksl rata-rata nta-rata_____-'L --'

Padi lokal

BibitPupukPestisida (tikus)Herbisida

Total:

Laba kotor

15.000170.000

90.00037.500

312.500

Rp 620/kg(Rp 65001blek)

Rp SOOOIblek

Rp 125/10 buah

Hasil kotor(Rp)------Padi lokalPadi unggulRambutan

Total:

4.436.250

437.500

2.500.000

4.436.250437.500

2.500.000

7.373.750

7.060.150

Upah di sawah 1.000.000

Pemetikan rambutan

Penyusutan kebun

300.000

10.000

Pflid. ataD bersib (Rp) R S.751.250/tahUD_~ .....rL- __II__

Pendapatan rata-rata Rp 480.000/bulanKelerangan : Padi untuk konsumsi sendiri lermasuk da/am pendapalan pelani.

Logika dan StrateginyaPenanaman padi digunakan untuk memenuhi kebutuhan swasembada pangantahunan juga produksi beras itu digunakan untuk membiayai usaha tani danmengatasi keperluan-keperluan khusus.

Dari hasil penanaman rambutan yang di panen memberikan masukan uang dalamjumlah besar pada bulan Januari dan Februari, digunakan untuk membayar upahburuh pada saat keIja tani besar-besaran dalam penyiapan lahan dan tanam padilokal pada bulan Maret dan April. Bila surplus akan disimpan dan ditabung.Pendapatan Iain yang diperoleh adalah dari kebun rotan, hasil dari tanaman itumemungkinkan petani untuk membeli sejumlah gabah sepanjang tahun. Petanimengumpulkan beras pada saat harga murah dan menjualnya pada saat harga naikselama musim paceklik pada bulan Juni, tepatnya sebelum awal masa panen.

Bagi petani seperti Pak Sawong, pengenalan herbisida merupakan "revolusi besar­besaran". Golongan petani yang memiliki sawah luas terpaksa menggunakan buruhharian untuk melakukan penyiapan lahan dengan tajak. Bila tenaga keIja langka,upah buruh harian menjadi mahal. Sementara, dengan menggunakan herbisida, iadapat mengeIjakannya sendiri; biaya produksi menjadi lebih murah daripada biayaburuh tani yang dikeluarkan sebelumnya. Berikut ini dipaparkan data mengenaipenghematan waktu dan uang setelah menggunakan herbisida.

73

Page 83: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

445.000

1hari

Dapat disimpulkan bahwa, penyiapan lahan satu hektare dengan menggunakanherbisida menjadi lebih murah daripada petani menggunakan buruh harian untukmelaksanakan kerja tani. Dengan menghitung penghematan hari kerja, dapat dike­tahui keuntungannya setelah menggunakan herbisida: penyiapan lahan hanyaberlangsung tiga hingga lima hari sementara dengan tajak diperlukan waktu 25 hari.

Berkaitan dengan masalah varietas unggul dengan siklus pendek, petani tersebutmencobanya sejak dua tahun. Sebagai "petani sawah unggul": ia siap meluangkanwaktunya di sawah untuk: memperoleh hasil panen yang lebih besar. Dalam hal ini,ia mencoba berbagai varietas padi unggul di sawahnya.

Tipe /-A-2.· Petani RambutanRiwayat Hidup Pak Kutin

Orang tua Pak Kutin berasal dari Kalua, kota di provinsi Kalimantan Selatan (HuluSungai). Pada akhir tahun '50-an, ayahnya mencari lahan kosong untuk dijadikansawah. la membuka hutan di Palingkau. la bergabung dengan ayahnya pada tahun1965 setelah selesai belajar di pondok. Di akhir tahun '60-an, mereka meninggalkantiga hektare sawah yang telah dibukanya. Sekarang ini, area itu menjadi daerahtransmigrasi. Mereka menetap di handil Palingkau Besar, dekat desa Palingkau.Kemudian, ia menikah dengan gadis dari handil itu. Dari perkawinan itu, iamendapatkan sembilan anak.

Setelah mengubah sawahnya menjadi kebun rambutan, pada tahun '70-an, ia pergike Terusan pada tahun 1981 (tiga jarn dari Palingkau dengan menggunakan perahu)dengan beberapa kepala keluarga handil Palingkau besar untuk membuka lahanbarn. Tujuannya sarna dengan tujuan ayahnya 25 tahun lalu: "membangun" lahanpersawahan. Sejak itu, ia selalu bolak balik antara Palingkau (tempat tinggal) danTerusan (tempat bertani).

Istrinya tidak dapat membantu pekerjaannya di sawah karena mengasuh anak­anaknya. Namun, semua anggota keluarga pergi ke Terusan selarna kerja tani:tanarn dan panen. Salah satu anaknya yang telah menikah mengarnbil alih secaraberangsur angsur tugas ayahnya. Empat anaknya yang Iain masih sekolah.

74

Page 84: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bal> III

Pemilikan Tanah dan ProduksiRambutan hasil cangkokan sudah ada pada akhir taluin '60-an. Namun, barnmemasyarakat di daerah Palingkau pada tahun '70-an. Pak Kutin merupakan salahseorang yang memelopori percangkokan. la berusaha mengembangkan pohonrambutan dengan menjual hasil cangkokannya sendiri ke handil sebe1ahnya. Setelahmenjadi aWi di bidang itu, ia berhasil menjual hingga 2000 cangkok/tahun. Padasaat ini, ia menjadi perantara yang diberi hak oleh Departemen Transmigrasi danPPH untuk penyediaan bibit rambutan bagi transmigran yang baru ditempatkan.Sekarang ini, ia memiliki 2,5 hektare kebun dengan: 250 pohon rambutan dan 1,5hektare lahan sawah di Terusan.

Tabe/8. Perhitungan Pendapatan Pertanian (Tipe /-A-2: Petani Rambutan)

2,3 tonlha(6,5 blekiborong)

2000200'

2.000 Rp 1.000/cangkok

2.112.500

7.500.000

2.000.000

Baban·...bu penmtara

Bibit hasil sendiriPupukPestisida

hU kotor (Rp)

2.112.5007.500.0002.000.000

11.612.500

11.507.000

Upah buruh di sawah 600.000Pemetik rambutan 500.000Penyusutan kebun 25.000

...P_ea=~=tu=_benlb__-...a.;"",",,, ........ ~_R=p_lO_.3_82.s00/tahuD

Kegiatan Sampingan

Kutin memiliki kl%k (perahu bermotor) yang digunakan sebagai sarana trans­portasi di handil untuk pulang pergi antara Palingkau dan Terusan. lamenggunakannya untuk berdagang terutama untuk memasarkan rambutan. Padawaktu buah me1impah, dan harganya anjlok: mencapai Rp 50,00/100 ikat, iamengumpulkan produksi buah milik tetangganya hingga mencapai 5000 ikat danmenjualnya ke hulu Barito sampai ke Buntok. Di tempat itu, harga per ikatmencapai Rp 250,00. la dapat singgah dua kali seminggu ketika buah melimpahpada bulan Desember dan Januari. Selain menjadi pimpinan pondok pesantren yangterletak di pemukiman handilnya, ia termasuk pula tokoh masyarakat di Palingkau.

Logika dan StrategiPeranan padi: kepemilikan sawah merupakan hal penting bagi petani Kalimantan.Menjamin kebutuhan beras bagi ke1uarga merupakan tujuan utarna petani. Dengandemikian, ia harns pergi mencari lahan yang lebih baik untuk dijadikan sawah

75

Page 85: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

manakala lahan di Palingkau hasilnya menurun. Baginya, gabah merupakan barangspekulasi. Sepanjang tahun, ia membeli gabah dalam jumlah sangat kecil danmenjualnya lagi ketika harga melonjak pada bulan Juni, dan Juli.

Peranan rambutan: kebun rambutan merupakan sumber penghasilan utama.Penjualan buah dan cangkokannya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhankeluarga dan kebutuhan tak terduga sepanjang tahun.

Minatnya untuk mengenal teknik barn: ia tidak langsung tertarik pada pemakaianvarietas padi unggul (IR66). Sawahnya terletak di Terusan, jauh dari tempattinggalnya. la tidak akan dapat mengawasi sawahnya jika ia menanam varietas padiunggul. Keuntungan utama varietas lokal justru pada ketahanannya, sedikitperawatan dan pengawasan. Petani dapat pergi tanpa khawatir setelah menanam. Disisi Iain, pengaturan air (menurut beberapa saksi) tidak memungkinkan untukpenanaman padi unggul (IR66) di Terusan. Di daerah ini, lahannya cepat sekalitergenang jika hujan lebat. Adapun pengenalan tentang herbisida, tampaknyamenarik perhatiannya untuk penyiangan rumput di kebun rambutannya. Namunpada tahun 1997, ia masih dalam tahap mencoba.

Generalisasi Jenis /-ABerdasarkan data penelitian tersebut petani yang tennasukjenis I-A berumur sekitar50 tahun dan dapat membangun dan mengumpulkan lahan yang luas. Merekamenginvestasikan tenaga keIja dan modalnya dalam pertanian. Mereka membukahutan, membeli lahan atau memperolehnya dari warisan. Mereka bekeIja selamahidupnya untuk mengembangkan usahanya. Mereka memperoleh hasil yang sangatmenguntungkan, sesuai dengan tenaga keIja yang tersedia dan keterbatasan teknikyang digunakan. Sekarang ini, usaha mereka beIjalan dengan lancar: setiap tahunpenghasilannya pasti besar dan rutin, hari tuanya teIjamin dan mereka cukupmemiliki lahan atau uang supaya dapat mewariskan kepemilikannya kepada anak­anak mereka.

Tipe I-B: Petani yang Menjadi PedagangRiwayat Hidup Pak ArifinMenginjak umur 15 tahun, Pak Arifm yang berasal dari Banjannasin bekeIjasebagai buruh tani pada petani kaya di handil Palingkau Kecil. Setelah dua tahunmenjadi penggarap (karon), ia menikah dengan anak pemilik lahan. la memperolehpetak pertama ketika anak pertamanya lahir: mula mula, ia membuka dua hektarelahan selama bertahun tahun. la juga memanfaatkan satu hektare lahan yangdiwariskan oleh mertuanya tahun '50-an. Untuk menggarap tiga hektare petaksawahnya, ia juga menyewakan sawahnya dengan bagi hasil (karon). Hasil padiyang baik di awal tahun-tahun pertama pembukaan lahan (dari 3,6 hingga 2,5ton/ha) memungkinkannya untuk menyisihkan uang. Pada tahun '70-an ketika hasilpadi mulai menurun, ia menanam rambutan (pertama 100 pohon, kemudian 100 lagi7 tahun berikutnya). Uang yang dapat ditabung digunakan untuk membuka usahadagangnya di tahun '80-an. Selama 10 tahun, ia menjual hasil pertanian: sayuran,buah dan ikan di pasar-pasar sepanjang sungai Mengkatip dan Barito denganmenggunakan klotoknya. Pada tahun 1985, ia naik haji berkat uang yang dihasilkandari berdagang.

76

Page 86: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Hab III

Setelah pulang, ia membiarkan petak sawahnya yang tidak produktif dan lamakelamaan meninggalkan usaha pertanian. la lebih mencurahkan waktunya untuk

. berdagang. la membeli perahu tahun 1992 dan menyusuri sungai Kapuas sampaikota Mentangai dengan anak laki-lakinya yang juga memiliki perahu. la mulaiberhenti berdagang pada tahun 1997 ketika berumur 60 tahun. Sejak itu, iamembuka lagi lahannya. Sejak tiga tahun, ia membuat kebun rambutan dengan 100pohon dengan tujuan mewariskannya pada anak perempuannya yang baru menikah.la sudah mewariskan 100 pohon rambutan pada putranya.

Tenaga Kerja Anggota Keluarga

Istri dan ketiga anaknya tidak ikut serta dalam usaha tani. Anak laki-lakinya ikut kepasar tetapi dengan perahu sendiri.

Pemi/ikan Tanah

Sekarang ini, Pak Aritin memiliki satu kebun rambutan dengan 100 pohon dan satuhektare lahan bekas sawah (ditinggalkan sejak 10 tahun), karena hasilnya terlalukecil untuk dibagi hasil.

Pendapatan

Usaha dagangnya menghasilkan rata-rata Rp 200.000,00 per minggu dan kebunrambutannya menghasilkan Rp 2.500.000,00 per tahun. Tabungan yang dikumpul­kan dari hasil surplus gabah yang dijual selama musim paceklik dan tabungan yangdiperoleh dari hasil kebun rambutan digunakan untuk membeli perahu danmenjalankan kegiatan perdagangannya.

ripe I-e: Petani Paro WaktuRiwayat Hidup Pak Basuki

Pak Basuki berumur 45 tahun, lahir di Palingkau. Orang tuanya tiba di Palingkautahun 1951 dengan tujuan memperoleh lahan persawahan. Mereka berasal dariNegara, kota di provinsi Kalimantan Selatan (Hulu Sungai). Keluarga itu membukahutan seluas dua hektare untuk membuat sawah. Begitu hasil sawahnya menurun,selanjutnya, mereka mengikuti tetangga- tetangganya di handil untuk menanamrambutan berkat penyebaran teknik cangkok. Pak Basuki membantu ayahnyamenanam pohon dan ikut menangkap ikan. la menikah pada tahun 1973 dengangadis handil Papuyu. Dari hasil perkawinannya ia dikaruniai empat orang anakyang salah satunya baru menikah. Kegiatan tani hanya dilakukan oleh anggotakeluarga.

Pemilikan Tanah

Deretan yang berisi 25 pohon rambutan yang diwariskan dari orang tuanya. Pohon­pohon itu sekarang berumur 25 tahun. Pembelian satu hektare sawah di Papuyuyang telah mereka tanami selama 10 tahun pertama. Sebagian lahannya dijadikankebun yang ditanami dengan 100 pohon rambutan. Delapan tahun yang lalu,membuka sawah seluas satu hektare di Raung.

Kegiatan Sampingan

Pak Basuki suka menangkap ikan bersama-sama warga setempat di Mentangai.Mereka berangkat dengan menggunakan beberapa perahu motor selama kira-kira 15hari. Mereka menyebar di beberapa sungai kecil yang sengaja mereka perlebar

77

Page 87: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

untuk memudahkan masuk hutan. Mereka menangkap ikan pada malam hari denganmenggunakan lampu senter dan jaring. Dari hasil tangkapannya dijual ke pasar dikota-kota terdekat. Kegiatan itu mencapai puncaknya pada musim kemarau (Julihingga September) ketika ikan terkumpul dalam sungai yang mulai surut; penang­kapan ikan dapat menghasilkan Rp 200.000,00 hingga Rp 300.000,00 selama 15hari. Musim hujan kurang menguntungkan, pendapatan yang diperoleh hanyasekitar Rp 100.000,00. Istrinya menganyam mendong di rumah. la memotongmendong di hutan, membuat 50 tikar tiap minggu. Setiap hari rabu, ia menjualnyadi pasar seharga Rp 200/lembar. Dari usaha itu diperoleh masukan sebesarRp 4.000,OO/minggu. Sebagian pendapatan yang diperoleh dari produksi padi yangtidak dikonsumsi sendiri sebesar 58% atau Rp 845.000,00/tahun.

Padi Iokal

78.000200.000

10.000

1.690.0002.500.000

325.000/bulan

6.400.000/tahun

Rp 533.000/bulan

Rp 2.S00.OOOItahun

Padi IokaIRambutan

peft<!apatan rnemancing tahWlan

Bumh panen padiPemetik rambutanPenyusutan kebWl

Pen total

Pendapatan bulanan rata-rata

Bibit (hasil sendiri)Pupuk·PesÙsida

Sarana produ

LabaKétor

Jadwal Kerya

Setelah selesai mengerjakan tani Pak Basuki pergi selama lima belas hari untukmencari kerja sampingan. la pulang selama satu minggu hingga sepuluh hari.Selama itu ia mengerjakan sawah dan kebun rambutan. Jadwal tanam padi lokaldapat disesuaikan dan tidak terlalu memerlukan pengawasan dan perawatan,sehingga ia dapat mencari kerja sampingan walaupun tempatnya berjauhan. lamempekerjakan buruh harian sedikit mungkin, karena mengutamakan tenaga kerjadari anggota keluarganya. Namun kadang-kadang perlu juga menggunakan buruhharian dari luar daerah untuk tanam terakhir dan panen.

78

Page 88: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

Logika dan StrategiLogika cara kerja berpijak pada "tiga penopang" yang saling melengkapi dalam haljadwal sekaligus pengatur keuangan. Strategi yang diambil merupakan diversifikasisumber pendapatan.

Adapun peranan berbagai sumber penghasilan sampingannya digunakan untukmembiayai keperluan pangan dan biaya hidup sehari-hari. Hasil dari penanamanpadi digunakan untuk memenuhi kebutuhan swasembada beras dan pembelian ikan.Jika hasil panen surplus akan disimpan dan dijual kembali pada masa harga berasmelonjak (supaya harga lebih tinggi). Adapun hasil dari kebun rambutan digunakanuntuk membiayai keperluan perbaikan dan perawatan rumah, biaya pendidikananak-anak, dan membayar upah buruh pada waktu tanam dan penyiapan lahan.Penunjang keperluan lainnya adalah dari kegiatan kerajinan istrinya selama ia pergi.

Perfuasan ripe I-CTipe petani ini terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki lahan produktif seluassatu hektare dan 100 pohon rambutan. Dalam kegiatan taninya mereka selalumenggunakan tenaga keIja dari kalangan keluarga saja. Selain mempunyai keahliankhusus dalam kegiatan tani, begitu juga untuk mencari keIja sampingan seringdituntut keahlian yang sama, seperti tukang batu, pembuat dan tukang memperbaikiperahu, nelayan, pemangkas rambut. Namun, apapun jenis keIja itu selalu menjadiperhatian mereka jika lebih menguntungkan. Luwesnya penyesuaian diri merupakanciri khas mereka. Kadang-kadang lokasi keIja sampingannya di daerah yang jauhdari Palingkau. Misalnya, nelayan berangkat ke hulu sungai selama lima belas hari,tukang batu bekeIja selama kontrak (kira-kira satu bulan untuk membangun saturumah). Demikian juga kerja sebagai penebang pohon pada perusahaan kayu ataumereka melakukan aktivitas sehari-hari yang memerlukan separo dari waktu keIjamereka: pemangkas rambut di pasar-pasar, penjual ikan di Palingkau, pengojek, dU.

Namun terdapat beberapa ciri khusus yang berkaitan dengan cara keIja mereka.Beberapa di antara mereka yang terbentur pada masalah keterbatasan waktu, lebihsuka menggunakan tenaga buruh harian untuk melakukan keIja berat; sementarayang lainnya menggunakan tenaga anggota keluarga dan gotong royong di antarapetani. Yang lainnya lagi menggunakan strategi tanam yang menggabungkanjenispadi dengan siklus panjang yang berbeda-beda supaya keIja tani dapatdiperpanjang.

Walaupun mereka ingin memperluas kepemilikan tanah untuk diwariskan, padaumumnya mereka tidak mampu mewujudkan cita-citanya.

Tipe 1/: Petani dengan Usaha SampinganTipe II-A: Petani Muda PemulaRiwayat Hidup Pak BulanPak Bulan berumur sekitar 30 tahun. la lahir di Palingkau tetapi orang tuanyaberasal dari Hulu Sungai yang tiba di Palingkau tahun '60-an. Orang tuanyamembuat lahan persawahan seluas 1,5 hektare. Di lahan itu, mereka menanam duajenis tanaman, yaitu padi danpuron di handil Lasar yang beIjarak 3 km dari sungai.la menikah dan dikaruniai tiga anak.

79

Page 89: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pemilikan tanah

la diwarisi 1,5 helctare lahan persawahan namun hasil yang diperolehnya sangatkecil (di bawah 1 ton/ha). Dengan demikian, hanya \/5 hektare yang ditanami.Mereka membuat kebun rambutan sedikit demi sedïkit: sekitar 10 pohon yangditanam dan mulai berbuah, hanya cukup untuk dimakan sendiri. Mereka membuka\15 hektare lahan di tanggul handil Saka Betapung yang terletak seberang sungai diPalingkau. Empat tahun yang lalu di awal kegiatan pembukaan lahan harganyaRp 6.000,00/borong, atau Rp 20,00Im2

• Karena banyaknya orang membuka lahan,harganya meningkat menjadi Rp 100.000,00/borong, atau Rp 346,00Im2

• Tempatitu ditinggalkan sejak l5-an tahun yang lalu karena serangan hama. Sekaranghasilnya baïk.

Kegiatan Sampinganla melakukan bermacam-macam "kerja harian kecil-kecilan" bergantung padamusim tahun itu: buruh tani pada musim hujan (membersihkan petak sawah, tanampadi, membuat tokong untuk menanam pohon, dU...). Pada musim kemarau kesem­patan kerja lebih bervariasi dan lebih menguntungkan: ia membantu membangunrumah, pembabatan hutan, panen rotan, menangkap ikan, memotong dan menjualkayu bakar, dU. Keluwesan beradaptasi itu terjadi berkat makin luasnya lapangankerja di Kalimantan. Istrinya mengayam mendong dan membantunya dalam ber­bagai kegiatan tani: tanam, panen, ia juga menanam sayur-sayuran untuk keperluansendiri.

Sebagian pendapatan yang diperoleh dari produksi padi dan tidak untuk konsumsisendiri, sebesar 52% atau Rp 650.000,00. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatantani kecil. la terpaksa mencari kerja rutin untuk mencukupi keperluan keluargasehari-hari. Berbagai kegiatan sampingan yang diperkirakan dapat mendatangkanpenghasilan:• sebagai buruh tani di musim hujan ia memperoleh upah rata-rata Rp 6.500,00/hari;• kerja di musim kemarau. Gaji yang diperoleh kira-kira sebesar Rp 12.000,00/hari.la memperkirakan bahwa selama masa itu ia pergi sekitar 20 hari berturut-turutdan berada di desa selama lima hari.

Diperkirakan bahwa cara kerja seperti itu memberikan penghasilan sekitarRp 2.300.000,00Itahun. Jadi, total pendapatan tahunan mencapai Rp 3.500.000,00.yaitu hampir Rp 300.000,00/bulan. Dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwakeperluan pangan keluarga dan kebutuhan rumah tangga (belum termasuk sandang)diperkirakan antara Rp 200.000,00 dan Rp 240.000,00/bulan. Dengan memban­dingkan keperluan dan masukan uang bulanan yang kami perkirakan, petani pemulahanya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Dntuk memperbesar pengha­silannya, ia membutuhkan waktu atau memperoleh kerja sampingan dengan upahyang lebih besar.

80

Page 90: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Padi lokall,lha 1,8 ton/ha(40 borong) (5 blek/borong)

Barga rata-rata

Rp 620/kg(Rp 6.500/blek)

Bab III

IluDkotorpJ ....

1.300.000

Laba Kotor

Upah buruh panen padi

Pendapatan pertanian bersih

o20.000

Basil kotor (Rp)

Padi lokal 1.300.000

1.300.000

Rp 1.280.000

Rp 32.500

Rp 1.247.500/tabun

Jadwa/ Kerja

la mengolah petak sawah setidak-tidaknya dengan istrinya. la menggunakan buruhharian hanya untuk sebagian kegiatan panen padi: suami istri ini memulainyasendiri dan j ika sebagian besar padi sudah masak, mereka menggunakan buruhharian. la berangkat mencari kerja sampingan setelah persediaan uangnya habis.Pada musim kemarau, ia pergi ke tempat yang jauh selama satu bulan untukmemperoleh kesempatan kerja yang lebih menarik.

Logika dan Peranan berbagai Produksi

Pendapatan kerja sampingan akan digunakan untuk keperluan per minggu: pangandan lain-Iain. Produksi padi untuk konsumsi sendiri dan akan dijual dalam jumlahyang tidak banyak untuk menopang keperluan bulanan. Jika ada keperluanmendadak, "bank padi" diambil. Jadi, ia mempunyai hutang selama masa paceklikdan mengembalikannya setelah panen.

Tipe petani "pemula" berkeinginan membeli lahan persawahan yang lebihproduktif: atau letaknya lebih strategis, atau dibuka kembali. Peningkatan lahandengan produktivitas tinggi memungkinkan surplus sehingga dapat memulihkankembali kondisi keuangannya. la akan dapat mencurahkan waktunya untukpenanaman rambutan yang merupakan investasi jangka menengah yang palingmenguntungkan.

Hambatan da/am Perkembangan

Dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, ia sulit meluangkan waktuatau mengeluarkan uang untuk membuka lahan barn atau membuat kebunrambutan. la terpaksa pergi mencari pekerjaan seadanya untuk memperoleh uangsecara cepat.

Pembukaan lahan seluas satu hektare memerlukan waktu satu bulan. Selama itudiperlukan dana sebesar Rp 100.000,00 yang sebelumnya harns ditabung untukmemenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam keadaan normal, keperluan keluargaini dapat ditutup dengan masukan dana dari hasil kerja sampingan.

81

Page 91: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pembuatan kebun dengan 100 pohon rambutan memerlukan investasi sebesarRp100.000,00 untuk pembelian cangkok, sedangkan Rp 150.000,00 untuk pem­buatan tokong oleh buruh tani. Jika ia me1akukannya sendiri ia akan memer1ukanwaktu dua pu1uh hari penuh (satu hari = 5 tokong).

Jika ia tidak punya waktu dan uang cukup untuk membuka 1ahan atau membuatkebun rambutan, ia akan mencoba membeli petak yang sudah dibuka. Namunsekarang, pembelian' semacam itu su1it dilakukan dan mahal terutama karenapennintaan 1ahan meningkat. Hal itu disebabkan adanya arus pegawai negeri yangmembanjiri Kapuas. Ja1an ke1uar untuk menambah kepemi1ikan tanah ada1ah ikutserta da1am program transmigrasi. Tetapi, keinginan itu terhambat karena petanitidak diizinkan bekeIja di 1uar daerah transmigrasi se1ama 1ebih dari tiga hari perminggu se1ama 1,5 tahun pertama masa pemberian jaminan hidup.

Perluasan Tipe Petan;Bagi pasangan petani muda, pe1uang yang dipero1eh tidak sama pada awalnya.Beberapa petani itu mempero1eh petak yang 1etaknya 1ebih strategis yangmemberikan hasil 1ebih baik atau beberapa pohon rambutan yang sudah berbuah.Hal itu memudahkan mereka da1am pengembangan berikutnya.

Tipe II-B: Petani KaronRiwayat Hidup Pak MambaiPak Mambai berasa1 dari desa yang terletak dekat dengan Loksado, daerahpegunungan di provinsi Kalimantan Se1atan. Jadi, 1ingkungannya sangat berbedadengan 1ingkungan di Palingkau. Di tempat asa1nya, petani dapat menanam padi1adang dan meme1ihara kebun karet. Mereka menetap di Palingkau 1ebih dari latahun yang 1a1u, karena tujuannya mempero1eh tanah. Pak Mambai menyukai teknikpertanian yang di1akukan di daerah ini terutama karena tidak memerlukan banyakpenyiangan seperti di 1adang. Gulma yang menjadi kendala utama di 1adang tidakakan tumbuh di 1ahan yang hampir se1a1u tergenang.

Pak Mambai berumur 45 tahun. Ke1uarganya terdiri dari lima orang: istri dan tigaanak. Anak pertama ikut transmigrasi sebagai transmigran lokal. Anak 1aki-1akikedua membantunya dalam keIja tani, dan anak perempuan masih seko1ah. TenagakeIja da1am ke1uarga terdiri dari dua orang: ia dan anaknya. Istrinya membantunyaketika panen dan tanam padi.

Pemilikan Tanah dan ProduksiPak Mambai tidak memi1iki sawah sendiri tetapi bercocok tanam pada 1ahan se1uasdua hektare dengan cara karon:• sejak la tahun ia menggarap 1ahan satu hektare di handil Lasar;• ia mengo1ah 1ahan se1uas satu hektare mi1ik seorang tukang batu sejak 7 tahun.

la memberikan tenaganya dan pemi1ik meminjamkan 1ahannya. Kemudian hasilnyadibagi dua (antara penggarap dan pemilik). Sete1ah panen padi loka1 dilakukan padabu1an Agustus ia dapat membersihkan petak sawah dan menanam jagung. Namun,sedikit petani yang me1akukan ha1 itu, sebagian besar petani 1ebih· suka pergimencari pekeIjaan sampingan.

Pada tahun 1992, ia membeli kebun se1uas satu hektare dari seseorang asa1Taba10ng (provinsi Kalimantan Se1atan) yang tidak punya keturunan. Kebun itu

82

Page 92: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

terletak di pematang. Sebagian ditanami pohon dalam berbagai jenis (kebuncampur): lima pohon durian, Il kalengkala, beberapa pohon sagu, 20 cempedak,lima pohon nangka, lima pohon kopi; bagian Iain merupakan kebun dengan ratusanrambutan yang berumur 15 tahun.

Saraaa prodabl

Pendapatan bersih pet' tatllm

985.833

2.500.000

200.00010.000

633.750

4.750.000

8.799.583

1.619.5832.500.0004.750.000

8.869.583

Basilkotor/kontrak

Rp 8.589.583

1.267.500

Padi loka!RambutanKebun campur

Total:

Rp6201kg

Barprata-rata

Rp 620/kg(Rp 6.500/blek)

70.•

o40.00030.000

0,8 ha(30 borong)

Padi lokal

BibitPupukPestisida

Pemetik rambutanPenyusutan kebun

Pola Pikir dan Sasaran Produksi

Tanam padi: produksi padi meyakinkan untuk swasembada beras dan surplusdisimpan dengan tujuan untuk membeli tanah. la berhasil memiliki lahan yang luaskarena pada tahun 1992 telah membeli kebun rambutan dan kebun campur. Jadi,pendapatan yang diperoleh dari hasil tani memungkinkannya untuk menjadipemilik. Di petak sawah yang digarap secara karon, ia juga menanam jagungsetelah panen padi. la menggarap tanahnya lebih intensif daripada petani biasa diPalingkau yang lebih suka mencari kerja sampingan.

Peranan kebun rambutan: kebun rambutan merupakan pelengkap sawah. Kebun inimemberi pemasukan tahunan yang besar. Masukan itu digunakan untuk memenuhipengeluaran yang besar seperti memperbaiki rumah dU ... Pendapatan itu jugaberfungsi sebagai simpanan untuk hari tua dan mudah diwariskan. Pendapatankebun campur memberikan penghasilan yang luar biasa besarnya. Kebun seperti itubenar-benar merupakan "tambang emas".

Pak Mambai sangat tertarik terhadap pengenalan teknik barn yakni varietas padiunggul dengan siklus pendek. Seperti petani Iain di daerah itu, ia pernah menanampadi unggul namun mengalami kegagalan total karena padi tergenang. la inginmencoba lagi tetapi dengan dua syarat, yaitu jaringan irigasi berfungsi dan

83

Page 93: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

kekompakan para petani. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan padioleh hama dan penyakit tanaman.

Anaknya yang kedua berharap dapat ikut transmigrasi untuk mempero1eh tanah dimasa mendatang, seperti juga kakak tertuanya. Namun, karena be1um menikah, ha1itu be1um mungkin baginya.

Tipe III: Petani Sebagai Pekerjaan SampinganTipe JI/-A: PedagangRiwayat Hidup Pak AliPak Ali berumur 15 tahun pada tahun 1979 ketika tiba di Palingkau. la berasa1 dariAmuntai dan ikut seke1ompok orang yang mencari kesempatan keIja dan terutamamencari 1ahan untuk ditanami (karena kondisi 1ahan di sana sudah "jenuh"). labekeIja se1ama dua tahun sebagai kuli di pasar. Kemudian, ia ikut perahu pedagangdi pasar desa yang terletak di tepi sungai Kapuas untuk menjua1 bahan pangan.Sejak tahun 1984, ia menjual produk kosmetik di pasar. Untuk me1akukan itu, iaikut perahu pedagang lima hari per minggu. Kegiatan itu secara cepat menda­tangkan penghasilan. Pada tahun 1985, ia menikah dengan seorang anak pedagangdan mempunyai satu anak.

Pada tahun 1993, ia memutuskan untuk membeli 1ahan se1uas dua hektare sehargaRp 6.000,000,00 dan teIjun di bidang pertanian. Sejak itu, ia me1uangkan waktusore harinya di petak sawah bersama istrinya. la merencanakan pergi haji tahundepan.

Pemilikan Tanahla memiliki kebun rambutan dengan 150 pohon yang berumur sekitar 15 tahun danpetak sawah se1uas satu hektare ditanami 50 rambutan.

Motivasi yang Membuatnya jadi Petanila ingin swasembada beras danjuga mempero1eh surplus. Di samping itu, ia tertarikpada varietas unggu1 yang dapat dipanen dua kali setahun. la mencoba menanamberbagai jenis untuk menentukan jenis yang pa1ing cocok. Kebun rambutannyamerupakan tabungan untuk membiayai seko1ah anak-anaknya dan menjamin harituanya, rambutan tidak memer1ukan banyak keIja. Lahannya menjadi 1ebih maha1dengan adanya perluasan kota dan menjadi pusat daya tarik karena adanya PLGsatu juta hektare. Mempero1eh 1ahan seperti itu termasuk cara speku1asi. Untuksementara ini, harganya masih teIjangkau tetapi harga dapat dengan cepatmeningkat di tahun-tahun mendatang.

Tipe JI/-B: Pegawai NegeriRiwayat Hidup Pak MarkusKe1uarga Pak Markus terdiri dari empat orang: ia, istri, dua anak perempuanberumur 7 dan 4 tahun. Mereka berasa1 dari Buntok, kota di ~a1imantan Tengah.Mereka tiba di Palingkau tahun 1988 sejak ia menjadi pegawai negeri di ke1urahan.

84

Page 94: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

Pemilikan TanahPak Markus membeli petak seluas satu hektare di handil Lasar tahun 1993 danditanami 24 pohon rambutan yang berumur 8 tahun di dua lajur di sepanjang petak,sisanya sekitar 0,8 hektare (30 borong) ditanami padi varietas lokal.

Logika dan Strategi

Pak Markus seorang pegawai negeri. la memiliki waktu luang pada sore hari untukmengolah lahannya dan sering dibantu buruh tani. Keinginannya adalah menambahpenghasilan bulanan dari hasil produksi tani (padi dan rambutan), karena kekhawa­tirannya dalam menghadapi biaya sekolah anak-anaknya sekarang dan terutama dimasa mendatang. Maka bagi Pak Markus memenuhi kebutuhan pangan keluargaberkat padi, sayuran dan daging merupakan tujuan utama untuk mengurangi bebanhidup sehari-hari dan sebagai tabungan dikemudian hari. Selain itu, pengelolaankebun rambutan tidak menuntut banyak tenaga kerja dan modal. Kebun rambutanmemenuhi dua sasaran, yaitu memperoleh masukan secara rutin dari produksi buah,dan sebagai kapitalisasi. Dengan membeli lahan dan menanaminya dengan pohonrambutan, pegawai negeri dapat mempersiapkan harta warisan.

ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Dinamika PerkembanganPalingkau merupakan desa perintis. Desa tersebut dihuni dua hingga tiga generasisaja hingga saat ini. Berdasarkan riwayat hidup mengenai orang yang berumur 50­an tahun (Tipe 1), tampak adanya pilihan ekonomi yang berbeda dalam kurun waktubeberapa dasawarsa. Karena waktu dan modal yang dikeluarkan tidak samabesamya dalam kegiatan pertanian, bagian hasil panen yang diperoleh berbeda pula.Dengan membandingkan keadaan petani kawakan dengan keadaan petani yanglebih muda (Tipe ll-B) dapat disimpulkan bahwa pada awalnya usaha yangdilakukan sama: memiliki sedikit atau tidak memiliki lahan, tidak memiliki uangmuka. Tanpa memiliki modal lebih dahulu, peluang untuk mengembangkan usahatidak mungkin dapat dicapai.

Berikut dipaparkan diagram:• absis menunjukkan "peranan usaha pertanian" bagi tipe petani. Pengertian kuali­

tatif itu menunjukkan tingkat keterlibatan petani dalam usaha pertanian.Pengertian itu mencakup luas lahan yang dimiliki sekaligus waktu yang disediakanuntuk menggarap lahannya;

• ordinat menunjukkan "rentangan waktu yang besar untuk mencapai stadiumperkembangan", atau tipe.

Tipe I-A, I-B dan I-C merupakan stadium perkembangan yang paling "maju" dalamriwayat hidupnya. Mereka mengumpulkan harta dengan pembelian lahan. Petanimuda yang berumur 30-35 tahun dan memiliki satu hektare dapat mengikuti arusperkembangan sehingga menjadi petani tipe 1. Sesuai dengan tujuan hidupnya, iadapat memilih:• meluangkan waktunya secara penuh pada pertanian dan meningkatkan hasilnya

dengan melibatkan diri dalam bidang perdagangan (Tipe I-A);

85

Page 95: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

•mengkhususkan diri mencari keIja sampingan dan hidup dari tiga sumberpendapatan tambahan: kebun, sawah dan keIja sampingan (Tipe I-B);

• mencurahkan pada perdagangan, kegiatan yang mendatangkan banyak keun­tungan. Untuk teIjun dalam bidang perdagangan, diperlukan modal yang cukup.Modal itu dapat berasal dari surplus yang diperoleh dari kegiatan tani (Tipe I-C).

Gambar 22. Diagram Perkembangan

....... -.......... """"""" .... '... ,,'

--------- "" Perkembangan //'.........:~~---.---_/

Kegiatan tanl(lu.. IIIh.n. bony.laIy. Ug/lltonJ

Keuntungan yang diperoleh dari skema tersebut adalah bahwa keanekaragamansituasi (Tipe ll-A/petani muda pemula) dapat dilihat secara jelas. Berdasarkankeadaan petani yang di wawancarai, dapat dibuat skenario dan menunjukkan varian­varian yang berkaitan dengan kondisi petani muda pemula:• skenario 1: Setelah menyisihkan sebagian hasilnya untuk keperluan sendiri, petanimuda yang memiliki sedikit lahan atau hasilnya kecil tidak mungkin memperolehsurplus besar. Dia melakukan pekeIjaan harian untuk memperoleh tambahan uangyang cukup demi memenuhi kebutuhan keluarga. la akan mengalami kesulitanmengatasi permasalahannya dan sulit untuk berkembang;

• skenario 2: Petani muda yang memperoleh warisan tanah dapat memulai usahatani dengan lebih mudah. Petani muda ini tidak ragu-ragu lagi menyediakan pupukdemi perbaikan produksi pertaniannya. Jadi, ia dapat memperoleh surplus hasilpertanian. Dengan hasil itu, ia dapat mengembangkan usaha pertaniannya;

• skenario 3: Petani yang tidak mampu membeli tanah tetapi melakukan karon,mengalami kesulitan untuk memulai usaha tani. la mencurahkan lebih banyakwaktunya untuk mendapatkan keuntungan hasil pertanian dari tanah yang bukanmiliknya.

Perlu dicatat bahwa secara keseluruhan, semua jenis petani tersebut adalah petaniyang bekeIja paruh waktu di bidang pertanian, namun dalam tingkat yang berbeda­beda selama hidupnya. Akan tetapi, selain petani tersebut, ada juga petani yang

86

Page 96: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

memiliki pekerjaan di luar bidang pertanian dan terjun sepenuhnya dalam bidangpertanian. Motivasi mereka adalah:• mendapatkan penghasilan tambahan untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya;• menyediakan tanah yang dapat diwariskan kepada anaknya dan yang dapat

digunakan sebagai jaminan hari tua.

Mereka itu adalah pedagang dan pegawai negeri (Tipe III). Karena perluasan kotadi Palingkau, mereka berpeluang besar. PLG satu juta hektare meningkatkan jumlahpegawai yang dipusatkan di Kuala Kapuas dan se1anjutnya mencari tanah pertaniandi sekitar Palingkau yang menjadi daerah pinggiran kota.

Strategi Tumpang SariPadi-rambutan saling melengkapi dari segi penggunaan tenaga kerja dan pemasukanserta pengeluaran.

Pada dasamya, jadwal kegiatan penanaman padi dan rambutan tidak tumpangtindih. Panen rambutan berlangsung dari bulan November hingga Januari danmencapai puncaknya pada bulan Desember dan Januari. Penanaman padi pertama(lacak) pada umumnya dilakukan pada awal bulan Desember. Akan tetapi, hal itumerupakan pekerjaan ringan yang bukan merupakan puncak kegiatan. Lagi pulapanen rambutan biasa dilakukan buruh harian. Persiapan lahan untuk penanamanpadi terakhir (tanam) dilakukan selama bulan Februari, ketika produksi pohonrambutan hampir habis.

Bagi petani, penanaman padi dan rambutan di lahan yang sama memungkinkanpenghematan waktu. Dengan mudah ia merawat pohon rambutan ketika menyiangipematang sawah di sepanjang tanggul. Maka, ia dapat melakukan pengawasan yanglebih baik terhadap pohon rambutan.

Pendapatan dari hasil panen rambutan pada bulan Desember dan Januarimemberikan pemasukan yang besar. Pemasukan uang ini membagi musimpertanian dalam dua kali penghasilan per tahun yang sebelurnnya hanya diperolehsatu kali masukan yaitu ketika panen padi pada bulan Agustus. Pemasukan darihasil panen rambutan pada bulan Januari dapat digunakan untuk membiayaipenanaman padi. Biaya itu termasuk pembelian pupuk dan upah penyiapan lahandan biaya penanaman padi. Hampir semua petani, menyatakan bahwa biayapenanaman padi dapat ditutup dengan hasil panen rambutan.

DiversifIkasi produksi pertanian dapat pula mengurangi risiko. Sejumlah petanimemiliki sawah dan perkebunan. Akan tetapi, produksi padi dan begitu pularambutan dipengaruhi oleh iklim danjustru berisiko.

Produksi padi tahunan sangat bergantung pada curah hujan selama dua bulan,setelah tanam terakhir. Dengan demikian, musim kemarau yang lebih awalmempengaruhi tumbuhnya anakan dan produksinya. Tahun ini (1997), produksipadi anjlok antara 1 dan 1,4 tonlha, yang sebelumnya dapat mencapai 2 ton/ha.Padahal, musim kemarau yang terjadi lebih awal, terjadi setiap 5 atau 7 tahun,akibat dari kekacauan iklim yang disebabkan oleh El Nina. Petak sawah tidakterlepas dari bahaya kebakaran pada musim kemarau. Risiko kebakaran di lahanpersawahan yang padinya belum dipanen agak kecil. Namun, kebakaran yangmerupakan musibah dapat tiba-tiba terjadi karena puntung rokok yang belum

87

Page 97: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

dimatikan dan dapat meluas karena adanya jerami kering di sawah yang sudahdipanen. Hal itu menimbulkan kerusakan tanah yang luar biasa.

Produksi rambutan bervariasi pu1a. Produksi itu bergantung pada curah hujan ketikamasa berbunga dan berbuah. Tunas k:uncup bunga memerlukan kemarau pada bulanMei. Namun, jika hujan tidak turun setelah berbunga (Juni hingga Agustus), bungamengering dan berguguran atau bunga tersebut tidak dapat berubah menjadi buah.Jadi, musim kemarau yang benar-benar kering tidak cocok bagi produksi pohon.Namun, risiko terbesar yang dialami pemilik kebun rambutan adalah kebakaranyang menyebabkan kerusakan yang menghabiskan investasinya. Selama musimkemarau yang berkepanjangan seperti yang teIjadi tahun 1997, sejumlah kebunterbakar habis.

Penyiangan acap kali dilakukan pas sebelum masa panen (November). Memang,rumput yang dibiarkan itu dapat menghambat penguapan tanah dan menciptakankondisi yang lebih cocok pada pohon, namun, kebun dapat mudah terbakar. Satu­satunya cara yang dapat dilakukan adalah membuat parit untuk menghindarimenyalanya kobaran api. Dalam menghadapi kondisi rumit seperti itu, diversiftkasipertanian dapat dilakukan sebagai cara untuk mengurangi risiko.

Fungsi Ekonomi berbagai KegiatanSistem produksi tradisional di Palingkau adalah menggabungkan sebuah produksipangan (padi) dan sebuah produksi yang menjadi sumber penghasilan uang (pohonbuah-buahan). Di antara beberapa pohon buah yang dapat ditanam di daerah itu,tampaknya, rambutan merupakan pohon yang paling cocok dengan lingk:ungan dankondisi pemasaran.

Namun selama perkembangan pertanian, terdapat beberapa varian: bagi beberapapetani, padi menjadi tanaman yang menguntungkan dan bahkan baik untukspekulasi (Tipe I-A), petani Iain tidak melakukan kegiatan tani, maka lahanmerupakan harta kekayaan yang dapat dijadikan warisan (Tipe ill-C)o

Fungsi Penanaman PadiFungsi utama penanaman padi adalah mewujudkan kelangsungan hidup petani. Padiyang ditanam terutama dimaksudkan untuk swasembada pangan keluarga. Padimerupakan makanan pokok yang dikonsumsi tiga kali sehari: pagi, siang danmalam. Petani makan nasi dengan sayur dari hasil kebun dan ikan yang dimasakdengan santan. Petani memperkirakan kebutuhan keluarga untuk lima orang (orangtua dan tiga anak yang berumur di bawah 15 tahun), sebanyak lebih dari 15 kgberas/minggu (1 blek). Jika dihitung per tahun hasilnya mencapai 70-80 blek padi.Jadi, produksi padi merupakan hasil utama untuk menghidupi keluarga danmenghasilkan benih untuk penanaman padi di tahun berikutnya.

Surplus padi disimpan di rumah sebagai tabungan jangka pendek. Padi itu akandijual sedikit demi sedikit selama satu tahun sesuai dengan kebutuhan keuanganbagi keluarga per minggu. Setiap minggu atau setiap bulan, petani akan menjualsatu blek beras (10 kilo) secara langsung kepada orang Iain atau menjualnya padapabrik penggilingan padi di desa itu. Padi merupakan tabungan keluarga. Berasdapat diuangkan dengan mudah dan berfungsi sebagai simpanan jangka pendek.Simpanan itu pada umumnya dihabiskan pada masa kerja tani dari bulan Oktober

88

Page 98: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bah III

hingga Desember, lama penyimpanannya tidak lebih dari satu setengah tahun.Apapun alasannya, padi hasil tahun itu akan dijual sebelum masa panen berikutnya,ketika harganya naik.

Padi dapat juga dijadikan sebagai alat pembayaran. Selama masa keIja tani besar­besaran yaitu penanaman padi pada bulan Februari hingga April, beberapa petanisudah hampir menghabiskan stok padinya, sementara kebutuhan beras dan uangtunai lebih besar. Dari satu sisi, karena anggota keluarga bekeIja berat di sawahjadiperlu makan lebih banyak. Di sisi Iain, karena mereka sibuk di sawah agarmendapatkan uang untuk beli lauk pauknya. Karena terbentur pada urusansawahnya, ia tidak dapat mencari pekeIjaan sampingan. Petani terpaksa harusmeminjam untuk memenuhi kebutuhannya.

la akan meminjam padi yang harganya telah ditentukan pada saat padi itu dipinjam,misalnya ia meminjam 20 blek padi seharga Rp 7.500,001b1ek (harga padi tanggal10 Maret 1997), sama dengan Rp 150.000,00. Atau uang yang disesuaikan denganharga padi pada saat ia meminjam. Contohnya, ia meminjam Rp 150.000,00 samadengan 20 blek padi seharga Rp 7.500,001b1ek (harga tanggallO Maret 1997).

Bunga pinjaman didasarkan pada perbedaan harga beras sebelum masa panen,ketika meminjam (masa paceklik, harga beras tinggi: Rp 7.000,00 hingga Rp8.000,00Iblek) dan setelah panen, pinjaman dikembalikan (karena melimpahnyaberas di pasaran, harga beras Rp 5.500,00 hingga Rp 6.500,00Iblek).

Pada saat panen, ia haros mengembalikan beras sesuai harga padi pada hari itu.Nilainya sama dengan ketika ia meminjam. Contoh tanggal 20 Agustus 1997, hargaberas Rp 6.000,001b1ek padahal ia meminjam Rp 150.000,00 (beras atau uang), jadiia harns mengembalikan Rp l50.000,00/Rp 6.000,00 Iblek = 25 blek padi.

TabeJ 12. Pinjaman Padi

TaDggal

Pinjaman 10 Maret 1997

Barp padi

Rp 7.500/blek

Barp padt

Jumlah padi atau Bilai yang dipinjam

Rp 150.000 yaitu 20 blek padi

PengembaUan pinjaman dalam blek~

Pengembalian 20 Agustus 1997 Rp 6.000/blek Nilai Rp 150.000 yaitu 25 blek padi

Dalam contoh tersebut, yang meminjarnkan padi akan memperoleh untung sebesarlima blek padi. Sistem kredit pada masa paceklik menunjukkan pentingnya padisebagai alat pembayaran.

Tetjadinya fluktuasi harga di pasar lokal mengakibatkan harga penjualan padi tidakstabil. Hal itu memungkinkan para petani mempermainkan harga dan melakukanspekulasi. Tujuannya adalah menyimpan stok padi sesuai dengan kemampuankeuangannya, ia meningkatkan stoknya sesuai dengan uang yang dirniliki, dan padamasa keIja tani, ia menjualnya kembali ketika harga membubung pada bulan Juni­Juli tepatnya sebelum panen.

Para petani yang tidak memiliki banyak penghasilan, terpaksa menghabiskan stokpadinya tahun itu untuk membiayai keperluannya sehari-hari (Tipe II-A). Merekaakan menjual kembali padinya pada mereka yang mempunyai uang (Tipe l-A).

89

Page 99: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pembeli mengumpulkan padi pada saat panen ketika harga padi mencapai hargaterendah (Rp 5.500,00-Rp 6.000,00/blek). Petani kawakan ini (Tipe III-A-l)melakukan jenis transaksi tersebut. Uang hasil kebun rotanlah misalnya dapat digu­nakan untuk membeli padi sepanjang tahun. la dapat memperoleh keuntunganhingga Rp 1.700,00/blek padi (pembelian Rp 5.300,00/blek dijual kembali sehargaRp 7.000,00).

Mufti Fungsi Kebun RambutanSelain membiayai penanaman padi, penghasilan dari rambutan dapat pula disimpanuntuk keperluan khusus. Panen rambutan berlangsung pada bulan Januari danDesember. Pada masa itu, para pemilik kebun memperoleh uang dalam jumlahbesar. Selama dua bulan tersebut, mereka memanfaatkan uang simpananya untukkeperluan sehari-hari yang tidak mereka belanjakan seluruhnya. Surplus yangdiperoleh dalam bentuk: uang, akan disimpan dalam bentuk perhiasan emas. Jadikekayaan orang dapat dinilai dari simpanan itu, jumlah perhiasan emas yangdipakai oleh para istri dan anak-anaknya, bahkan bayinya pun sering diberiperhiasan. Begitu menjadi kaya, para orang tua membeli cincin, giwang, gelang,kalung rantai untuk anggota keluarganya. Ada dua jenis emas: emas Singapura,lebih merah dan kualitasnya kurang bagus. Harga belinya Rp 23.000,00/gram tetapiharga jualnya hanya Rp 16.000,00/gram. Emas "Amerika" dari Kalimantan denganwarna kuning, kualitasnya lebih bagus. Harga belinya Rp 30.000,00/gram dan hargajualnya Rp 28.000,00 atau Rp 29.000,00/gram, kerugian tidak terlalu banyak.Mereka akan menjual kembali simpanan mereka untuk memenuhi kebutuhan yanglebih besar, seperti perbaikan rumah (penggantian atap dan lantai), perbaikanperahu, biaya sekolah anak-anak dsb.

Rambutan juga dapat digunakan untuk membiayai keperluan yang besar, sepertipergi haji, pembelian toko, perahu, dan sebagainya. Biaya ke tanah suci yang diaturdan ditentukan oleh pemerintah pada tahun 1997, sekarang mencapai sekitarRp 7.000.000,00. Pada tahun 1980, banyak petani yang dapat membayar tiketpesawat untuk pergi ke Mekah berkat pendapatan yang diperoleh dari kebunrambutan. Mereka sering dipanggil "haji rambutan".

Penghasilan dari rambutan dapat pula digunakan untuk: mengembangkan kebunrambutan barn atau untuk meningkatkan kesuburan kebun lama. Tanpamenggunakan pupuk, alih-alih menanam padi lebih dari 10 tahun di petak yangsama, petani lebih suk:a meninggalkan lahan itu dan kemudian membuka hutan.Cara itu banyak dilakukan pada tahun '7o-'80-an, misalnya pergi ke Terusan,Mandomai dsb. Namun sebelum berangkat, beberapa petani, menanami sawahdengan rambutan. Mereka dapat melestarikan, meremajakan dan bahkan dapatmeningkatkan modal kekayaan tanahnya. "Dengan menanam rambutan, petanipionir Palingkau merasa terikat dengan daerahnya". Penanaman rambutanmengakhiri peran tanam mereka. Jadi, rambutan seperti halnya tanaman tahunanmerupakan tanda pemilikan, keterikatan dengan daerah itu sebelum mencari lahanbarn di tempat Iain.

Kebun rambutan merupakan investasi jangka panjang. Kebun rambutanmendatangkan hasil cepat (3-5 tahun). Sïklus hidupnya paling sedikit sekitar 30tahun. Tabel berikut menggambarkan biaya investasi yang diperlukan untuk

90

Page 100: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab III

pembukaan kebun dengan 100 pohon rambutan, demikian Juga hasil yangdiperoleh.

Tabe/13. /nvestasi Kebun Rambutan

Investasi:

Pembuatan tokong: Rp 1.500/tokong----,

Pembelian caogkokan Rp I.OOO/cangkok

Biaya total

Penyusutan dalam jangk:a walctu 25 tahun

Keuntungan kotorUpah pemetikUpah pemeliharaanPenyusutan kebun

Pendapatan bersih

Blaya investasllOO rambutao (Rp)

150.000

100.000

250.000

IO.OOO/tahun

2.500.000o

2.500.000200.000100.000

10.000

2.190.000

Kebun rambutan merupakan pula harta warisan yang mudah dibagikan pada anak­anak. Pewarisan tanaman itu diberikan per deret. Kebun rambutan juga digunakanuntuk membiayai keperluan petani jika ia sudah "pensiun", pedagang atau pegawainegeri yang tidak lagi aktif bekerja. Lagi pula, produksi pertanian itu menarikkarena tidak terlalu memerlukan tenaga buat orang yang sudah tua. Apapunalasannya, investasi di perkebunan sangat menarik. Beberapa petani mampumembeli lahan produktif seperti yang dilakukan oleh pedagang, pegawai negeri danpetani (Tipe nI). Petani muda yang mulai merangkak (Tipe II) yang memilikisedikit lahan dan uang, mencoba membuka kebun.

Fungsi Ekonomi Jenis Kebun Lain

Kebun kelapa: Pohon yang cocok di tanah asin ini agak sulit tumbuh di daerahPalingkau, karena daerah itu tidak terjangkau air pasang yang asin. Pohon kelapamulai berbuah antara tahun ke-tujuh dan ke-sepuluh, lebih lama jika dibandingkandengan daerah yang letaknya dekat laut. Di hilir Kota Kapuas, pohon kelapa dapatberbuah pada usia empat atau lima tahun. Namun kelapa tetap ada di Palingkau.Para petani menanam beberapa pohon untuk memenuhi kebutuhan minyak dankopra untuk konsumsi sendiri, bahan penting untuk masakan Banjar. Namun,sebelum adanya pengembangan pohon rambutan di tahun '70-an, pohon kelapalebih banyak daripada sekarang.

Begitu pohon kelapa mulai berbuah, pendapatan yang diperoleh dari kebun, sangatmenguntungkan para petani. Karena berbuah sepanjang tahun. Setiap minggu dapatmemberikan penghasilan. Di samping itu, kelapa hibrida yang diperkenalkan olehDepartemen Pertanian menarik para petani karena dapat berbuah pada tahun ke­empat. Mereka memperoleh pemasukan uang sehari-hari sepanjang tahun.

91

Page 101: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Pohon pisang: pohon ini sangat banyak terdapat sekitar pemukiman dan dipematang sawah. Pohon pisang yang berbuah sepanjang tahun dapat dikonsumsisendiri, sekaligus sebagai penghasilan tambahan.

Kebun campur: di Palingkau, kebun semacam ini yang terletak di pematangmerupakan kebun yang sudah berumur sekitar 50 tahun. Berbagai jenis buah yangmasa panennya yang berkelanjutan, memungkinkan pemasukan uang ada selamamusim hujan. Pada musim itu, pohon mulai berbuah. Pendapatan yang diperolehdari hasil kebun besar. Namun berbeda dengan rambutan, investasi barn membe­rikan hasil dalam jangka lama. Petani haros menunggu pohon berbuah antara 7-10tahun dan baru beberapa tahun kemudian petani memperoleh hasil yang lebihbanyak. Di samping itu, tidak adanya pasar untuk penjualan buah itu ataupersaingan dari daerah Iain yang produksinya lebih baik daripada jenis-jenis buahyang ada, tidak mendorong petani untuk memperluas kebun tersebut.

Dengan perawatan sedikit, hasil yang diperoleh sangat besar. Contoh perhitunganproduksi yang diperoleh dari kebun campur diperlihatkan pada tabel14.

Petani jenis karon (Tipe ll-B) memiliki petak kebun 0,4 hektare yang ditanamiberbagai pohon buah.

Produksi kotor yang diperoleh dari hasil kebun melebihi Rp 5.000.000,00 untuklahan seluas 0,4 hektare. Biaya perawatan sama sekali tidak diperlukan; danmasalah penyiangan, dapat dilakukan sendiri oleh petani. Jadi, kebun seperti itubenar-benar merupakan penghasilan tahunan yang besar.

Tabe/14. Jenis Pohon da/am Kebun Campur dan Pendapatan Tahunan

Durian

'Pohon kopllokal

Total .(Rpltabun)

Prodoksi rata-rata lIarga Pfr UDft

Rp 3.000fbuah

Rp25.000/IOO atap1.

Rp 500/kg

Rp 5.000jbuah

Rp 2:000/kg

200.000

50.000

3.750.000

o

o

5.025.000

Kegiatan Sampingan

Kegiatan sampingan kepala keluarga dapat menambah keuangan tiap unit produksisepanjang tahun. Kegiatan kaum perempuan yang merupakan tradisi di Palingkau,sekarang ini menurun. Mendong berkurang sehingga harganya mahal: denganadanya pembukaan UPT di PLG satu juta hektare, hutan galam dibabat. Di dalamhutan galam tersebut, tumbuh mendong. Di Palingkau, sebelum berdirinya desatransmigrasi, petani menanam kercut di hutan lainnya. Sekarang mereka terpaksapergi jauh untuk menanamnya atau membelinya di pasar lokai. Permintaan akankercut di daerah Palingkau meningkat, harga meningkat dua kali lipat dalam waktu

92

Page 102: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BlIbln

kurang dari dua tahun. Di desa-desa sebelahnya masih terdapat lahan untukditanami. Mereka menjual bahan baku itu ke Palingkau. Produksi kerajinan itu diPalingkau menurun karena keuntungannya sedikit. Beberapa perempuan yangdiwawancarai mengatakan bahwa mereka telah berhenti menganyam sejak satutahun. Harga bahan bakunya meningkat, namun agaknya harga jual tikar tidak adaperubahan. Hal itu teIjadi juga karena adanya persaingan dari desa sekitamya yangtetap berproduksi. Berbeda dengan di Palingkau, daerah-daerah itu masih memilikihutan berawa di sekitar persawahan. Sayangnya, hal itu tidak akan lama, karenapelaksanaan PLG satu juta hektare sawah di daerah itu akan merusak area hutanyang jauh lebih luas dari satu juta hektare.

Namun, kegiatan itu mempunyai peranan penting dalam penghasilan kaumperempuan. Tambahan dana setiap minggu memungkinkannya untuk menopangsebagian keperluan sehari-hari keluarga ketika kaum laki-laki meninggalkan desauntuk mencari keIja sampingan.

Seorang pengrajin yang menganyam sendiri pergi ke hutan galam dua kaliseminggu untuk memetik mendong yang telah ditanamnya dengan bantuan suamidan tetangganya. Kegiatan menganyam berlangsung lima hari per minggu. Jadi satuhari digunakan untuk mencari bahan baku, satu hari untuk menjual tikamya, yaituhari Rabu. Menganyam memerlukan waktu delapan jam per hari: ia mulai bekeIjapukul 7.00 hingga pukul 10.00 pagi dan mulai lagi pukul 12.00 hingga pukul 17.00.Produksinya mencapai empat hingga enam tikarlhari. Tiap minggu, ia menjualnyasekitar 24 buah. Harganya Rp 400,00/lembar. Dengan demikian, pendapatannyamencapai Rp 9.600,00/minggu. Jika penganyaman dilakukan enam hari penuh, daripencarian puron hingga pemasaran tikamya, melalui proses pengeringan, pengge­pengan, penganyaman. Hasilnya hanya mencapai Rp 1.600,00Ihari! PendapatankeIja itu sangat kecil jika dibandingkan dengan pendapatan buruh tani harian yangmencapai paling sedikit Rp 5.000,00/hari. Jadi, kerajinan kaum perempuan tersebutk:urang dihargai!

Perhitungan kembali data-data tersebut dengan mengambil kasus pengrajin yangsama yang setiap kali harus membeli puron. Puron dibeli di pasar Palingkau denganharga antara Rp 1.500,00 dan Rp 2.000,00/unit puron yang dapat menghasilkan 10tikar. Maka pendapatan barunya mencak:up gaji keIja yang hanya mencapaiRp 900,00Ihari!

TabeJ 15. Pendapatan yang DiperoJeh dari Pengayaman

Rp 5400/minggu

Tidak mengejutkan jika beberapa pengrajin meninggalkan kegiatan yang sedikitsekali upahnya seandainya ia menemukan pekeIjaan yang lebih besar upahnya.Namun, kesempatan keIja bagi perempuan tetap terbatas. PekeIjaan yang dapatdilakukannya adalah menanam, panen padi lokal pada bulan Agustus, memetikrambutan. Pendapatan yang diperolehnya mencapai Rp 2.500,Oo-Rp 5.000,OO/hari.Akan tetapi, pekeIjaan itu hanya musiman dan dilakukan di rumah sendiri.

93

Page 103: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Perdagangan merupakan kegiatan "istimewa" bagi kaum perempuan Banjar.Mereka memiliki toko bahan makanan, warung. Mereka berdagang sayuran, buah­buahan, pakaian ... Namun, mereka membutuhkan sedikit modal untuk memulainyadan tempat yang cocok untuk berdagang. lstri pedagang pada umumnya berdagangjuga karena mempunyai modal. Mereka tinggal di dekat pelabuhan daerahperdagangan Palingkau..

Para petani perempuan cenderung menjadi pengrajin dan menganyam kercut dihandilnya. la tidak mempunyai kegiatan yang berpenghasilan besar. Jika, ia inginmemperoleh uang tambahan, ia terus menganyam puron.

94

Page 104: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab I1I

KESIMPULANDahulu, dengan membuka hutan, cara kerja unit produksi ditekankan pada usahasaling melengkapi antara kegiatan pertanian yang bertujuan swasembada pangandan menangkap ikan untuk keperluan sehari-hari. Tujuannya untuk memenuhikebutuhan ke1uarga saja.

Dengan berkembangnya perdagangan dan pemasaran produksi, timbul prospekbaru. Munculnya rambutan di tahun 1970 di Palingkau merupakan gambaranprospek baro itu. Hal itu benar-benar merupakan awal dari suatu perubahan besar.Logika baro dalam pelaksanaan unit produksi telah muncul. Tidak cukup hanyasekadar memproduksi untuk swasembada, selanjutnya generasi kedua pendudukPalingkau mulai berproduksi untuk memperkaya diri. Mulai saat itu, diterapkansistem yang didasarkan pada tiga penopang: produksi pangan: padi, produksi yangmenguntungkan: rambutan yang dapat mendatangkan kekayaan dan pengem­bangan usaha bagi petani6 dan kegiatan sampingan yang dapat menopang keperluanuang sehari-hari. Sejak pelaksanaan logika baro tahun 1970 dalam unit produksi,sistem itu masih berkembang. Perbedaan-perbedaan juga muncul di an-tara petani.Beberapa petani mengembangkan kegiatan perdagangan (Tipe I-C), petani lainnyamengembangkan kegiatan taninya dengan keahlian khusus baik di bidangpenanaman padi (Tipe I-A-l) atau penanaman rambutan (Tipe I-A-2), yang lainnyalagi masih terus menekankan pada tiga usaha yang telah dipaparkan sebe1umnya(Tipe I-B).

Kebun rambutan berfungsi untuk:•mempertahankan nilai modal tanah petani;•menekan risiko dalam pengolahan lahan dengan cara diversifikasi produksi;• mendatangkan sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar buruhuntuk mengerjakan sawah;

• sebagai simpanan jangka panjang yang digunakan untuk memenuhi pengeluaranbesar seperti perbaikan rumah;

• sebagai simpanan jangka panjang dengan tujuan mewujudkan rencana-rencananyaseperti investasi dalam perdagangan, pembelian tanah atau lagi impian bagiseorang muslim: naik haji;

•menjamin masa depan, membiayai sekolah anak-anaknya;•menyiapkan harta warisan bagi anak-anaknya;• menyiapkan dana untuk hari tua.

Berdasarkan rincian di atas, dapat dikemukakan bahwa rambutan menempatiperanan penting sejak tahun 1970. Dengan adanya rambutan, beberapa petani dapatmelepaskan diri dari kebiasaan mereka dalam mencari nafkah sehari-hari. Denganmelaksanakan proyek tersebut, hal itu memungkinkan perencanaan masa depanmereka menjadi lebih baïk. Membebaskan diri dari kebiasaan mencari nafkahtersebut, bukankah hal itu justru merupakan kemajuan?

Di samping itu, hallain yang menarik untuk diamati ada1ah cita-cita utama berbagaisuku di Palingkau. Bagi masyarakat Banjar, prioritasnya adalah pembuatan rumah

6 Melalui pembelian modal: tanah atau bangunan dan selurnh aktivitas perdagangannya atau statusHaji...

95

Page 105: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

bagus dari kayu besi, pembelian televisi dan parabola serta pergi haji. Bagimasyarakat Dayak, investasi lebih ditekankan pada pembiayaan sekolah anak­anaknya hingga ke Universitas dan selanjutnya menjadi pegawai negeri. Hal yangsangat menarik untuk diperhatikan adalah adanya perbedaan-perbedaan dalamtujuan hidup antara penduduk yang sangat akrab dan tinggal bersama~sama tanpamasalah.

Bagi orang Banjar, sekolah hanya untuk belajar membaca, menulis, menghitung danterutama untuk belajar "agama". Mereka sangat religius sehingga menyekolahkananak-anaknya di madrasah bila mampu. Seandainya mereka tidak mampu, makaanak-anaknya tidak akan bersekolah. Bagi masyarakat Banjar, sekolah tidakmemberikan pekeIjaan. Tujuan anak perempuannya adalah menemukan suamisecepat mungkin sebelum ia terlalu tua, yakni sebelum berumur 20 tahun; anak laki­laki haros berusaha mengatasi kesulitan mereka sendiri dan mempelajari berbagaimacam jenis mata pencaharian hidup seperti bidang perdagangan, transportasi,pertanian untuk mengumpulkan mas kawin. Dalam usia sangat muda, merekaterpaksa memasuki kehidupan orang dewasa.

Orang Dayak memandang hidup dengan cara yang berbeda: pendidikan merupakansalah satu cara utama yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan pekeIjaan.Hal yang mengejutkan untuk diamati adalah semua pegawai negeri lokal adalahorang Dayak dan orang Jawa. Di antara pemuda suku Dayak yang kami temuiselama penelitian, sebagian besar mengikuti pendidikan hingga SMA, sesuatu yangjarang bagi masyarakat Banjar di lingkungan Palingkau.

96

Page 106: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Gambar 23. Sistem Alokasi Pemasukan

renovaslrumah

rambutan

~

L~~~

...." 0 Q) (perhiasan)

.... c::> Il)

simpanan dalam bentuk emas

menjadi Hadji

panyiangan

1ZL~eksploltasi hutan ~ _

keglatan samplngan

menganyam kercul

membangun rumah

simpananpadi Ioka!

1800ga ke~a

simpanan jangka pendek

~konsumsi sandiri

pambuatan cara produksi

pada butan Marat menJual pedl unluk membell oobutuhanpangen sahan-hari, jiOO OOpaJa keluargatidak memperoleh 00$ sampingan

uang lunei yang diguookan untuk mambellIœbutuhan keluarga sehari·hari

pombelien taooh

yw

Page 107: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 108: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

BAB IV

PERSPEKTIF BARU DANPERKEMBANGAN DEWASA INI

Page 109: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 110: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

PLG SATU JUTA HEKTARE DAN UPT PALINGKAU JAYAMenyusul keputusan tentang pengubahan rawa seluas satu juta hektare menjadisawah, kecamatan Kapuas Murung, desa Palingkau Lama dan Palingkau Baru,Tajepan dan Mampan yang baru-barn ini dimasukkan dalarn proyek tersebut, telahterpilih sebagai objek penelitian lingkungan. Wilayah itu merupakan daerahpercobaan dan pengembangan secara sederhana peralatan proyek. Sejak dua tahun,para petani di daerah tersebut mendapat program bantuan Departemen Pertanian.

Sasaran prograrn tersebut adalah intensifikasi tanaman padi dengan memper­kenalkan varietas padi unggul berumur pendek yang dapat dipanen dua kalisetahun. Setelah dilakukan percobaan, temyata padi IR66 sangat cocok dibudi­dayakan karena sesuai dengan kondisi tanah setempat. Selain itu, hasil panennyalebih dapat diharapkan daripada varietas padi lokai. Dengan demikian, panen yangberlangsung dua kali setahun dapat menggantikan panen setahun untuk varietaspadi lokai. Agar penerapan kedua varietas tersebut berjalan dengan mulus,Departemen Transmigrasi dan PPH menerapkan pola tanarn yang dikembangkanoleh Universitas Gajah Mada (UGM) yang menggabungkan varietas padi ungguldan lokal. Pola itu disebut "sawit-dupa". Secara harafiah, sawit-dupa berarti: Semaisekali, panen dua kali. Dua varietas padi yang disemai/ditanam pada waktu yangsama, dapat ditanam dalam waktu yang berbeda di lahan persawahan yang sama.Siklus padi unggul berumur empat bulan dapat diatur pada 80% sawah yang belumdigarap, yaitu mulai awal semai padi lokal (Oktober-Nopember) hingga akhirtanam (Februari-Maret).

Percobaan pola tersebut dilakukan oleh tiap kelompok tani. Tiap kepala kelompokmengumpulkan petani yang berminat dan bersama-sama dengan anggotanyamenanami sawahnya dengan varietas padi IR66. Kepala kelompok menerima bibittanaman, pupuk, pestisida, herbisida dari Departemen Pertanian. la membagi­bagikannya kepada anggotanya. Selain itu, karena kurangnya perawatan di handil,pemerintah melakukan beberapa kegiatan:• memperdalarn handil demi perbaikan drainase;• pengendalian air yang baik melalui sistem ''tata air mikro".

Daerah transmigrasi Palingkau Jaya terdiri atas tiga satuan pemukiman: SPI, SP2dan SP3 yang masing-masing dihuni antara 300 dan 400 kepala keluarga yangberasal dari berbagai pulau. Lebih dari separuh transmigran berasal dari Palingkauatau daerah tetangga. Sisanya, berasal dari pulau Jawa dan Bali. Daerah trans­migrasi mencakup tanah 5000 hektare dan berjarak 6 km dari Palingkau. Tanahtersebut diberikan kepada Departemen Transmigrasi dan PPH oleh Gubemurprovinsi Kalimantan Tengah pada bulan Juli 1995. Dahulu, tanah itu telah diman­faatkan, dan kemudian ditinggalkan 15 tahun yang lalu. Karena tanah itu telahberubah menjadi hutan "galarn", Departemen Transmigrasi dan PPH membukanyakembali, dan ingin menemukan jalan keluar untuk pemanfaatan tanah tersebutmeskipun memiliki kendala, yaitu keasaman. Solusi yang diajukan adalah:• perbaikan tata air melalui sistem yang dapat menurunkan tingkat kemasaman

melalui proses pencucian tanah;

101

Page 111: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

•penggunaan secara besar-besaran berbagai sarana produksi yang cocok, seperti:pupuk kimia untuk menambah kesuburan tanah, kapur untuk meningkatkan pHtanah, (ni1ainya masih berada pada pH 3-4 sepu1uh bu1an sete1ah pembukaan), danpestisida untuk membasmi berbagaijenis hama perusak tanaman;

•pengembangan budidaya padi secara modern dengan memperkenalkan varietaspadi berumur pendek IR66, dan traktor kecil untuk pengo1ahan tanah.

KESULITAN YANG DIHADAPI

Masalah AirSejak dilakukan pengerukan handil dua tahun sebe1umnya, aliran air di berbagaihandil dan di beberapa sawah menga1ami banyak perubahan. Pengerukan handildan penambahan sa1uran mengakibatkan keterlambatan distribusi air ke petaksawah. Namun, yang 1ebih parah ada1ah keterlambatan pembuatan pintu air daribeton. Pintu tersebut dimaksudkan untuk menggantikan tabat lama yang tidakberfungsi 1agi di beberapa handil yang te1ah dikeruk. Petani sangat kecewa karenahasi1 panen padi kurang menggembirakan sejak dua tahun. Oleh karena air tidakdapat dipertahankan di handil, air yang ada di sawah berkurang, sehingga sawahyang tidak cukup digenangi air untuk penanamam padi lokal ditinggalkan dandiubah menjadi kebun, atau ditanami varietas padi IR66 yang membutuhkan air1ebih sedikit. Masa1ah tersebut semakin bertambah di bagian handil yang secara1angsung disambungkan pada jaringan irigasi di daerah transmigrasi.

Handil tersebut mengisi tandon air utama, yang kemudian menga1irkan air ketigaSP7

• Pada saat air pasang, air masuk me1a1ui handil sampai ke penampungan air,sehingga air yang masuk tidak dapat mengairi se1uruh petak sawah. Oleh karena itu,beberapa petani setempat memaparkan bahwa Departemen Transmigrasi dan PPHmembahayakan usaha persawahan tradisiona1 dengan menguras air di handil.Membagi-bagi air makin sulit dilakukan jika sumbernya terbatas dan banyak orangyang membutuhkannya.

Petani setempat mengakui bahwa pengerukan handil te1ah memperbaiki kondisidrainase di handil. Seba1iknya, kondisi irigasi sekarang tidak menguntungkan 1agibagi petani. Budi daya padi lokal sudah ditinggalkan di beberapa 1ahan persawahan.Sistem tata air mikro yang te1ah dikembangkan tidak berfungsi karena tabat barube1um di bangun.

Adapun di desa transmigrasi, musim yang sangat kering tahun 1997 menimbu1kanmasa1ah yang besar, terutama pengadaan air minum. Sa1uran air untuk sawah didaerah SP yang 1ebih tinggi mengalarni kekeringan 1ebih dari dua bu1an. Kebutuhanair minum bagi ke1uarga mengharuskan para transmigran menggali sumur hinggakeda1aman 1ebih dari 1,50 meter. Masa1ah kemasaman air dapat diatasi denganmenambahkan kapur, satu atau dua jam sebe1um dikonsumsi. Namun, masa1ah baruyang datang secara tiba-tiba pada akhir bu1an Agustus ada1ah masuknya air asinme1a1ui sungai Kapuas. Tak ada cara satu pun yang dapat di1akukan untukmengatasinya. Satu-satunya ja1an ke1uar ada1ah membe1i air boto1 atau mengambilair di sungai Kapuas Murung, Palingkau.

7 Demikian juga di handil di Palingkau Kecil dan Lasar.

102

Page 112: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

Percobaan Pola Sawit-DupaProgram penyuluhan/penerapan pola sawit-dupa yang telah diwujudkan di tingkathandil di Palingkau sejak dua tahun tidak mengalami sukses. Karena berbagaifaktor, kebanyakan petan:i menolak.

Petani Palingkau menerima bantuan benih padi IR66, pupuk, herbisida dan pestisidayang disediakan oleh Departemen Pertanian. Sebagai imbalan, petani berjanji akantetap tinggal di sawah mereka antara bulan Oktober dan Desember untuk menanampadi IR66 berbatang pendek yang tidak tahan genangan air yang dalam. Selama duaatau tiga bulan itu, petani tidak berangkat untuk mencari pekerjaan sampingan,seperti biasanya dilakukan sesudah padi lokal disemai. Mereka memusatkanwaktunya untuk bekerja di sawah dan memanfaatkan simpanannya untuk menanampadi. Mereka berharap investasi itu akan membawa hasil panen padi unggul yangbesar. Namun, padi IR66 tidak tahan terhadap genangan air yang banyak di musimhujan pada bulan Desember dan Januari, sehingga hasil panennya merosot dan *tanaman padi mati. Padahal, penyuluh pertanian telah mengiming-imingi petanibahwa sawah mereka dapat menghasilkan 3,5 ton padi per hektare. Namun, merekahanya menerima hasil di bawah 1,5 ton per hektare. Selain itu, keterlambatan yangterjadi pada siklus penanaman padi (pola sawit-dupa) berdampak pada penanamanterakhir padi lokal yang hasilnya juga kurang menguntungkan dari yang biasanya.

Kebanyakan petani yang telah mengambil risiko tanpa memperoleh keuntunganpanen, tidak ingin mengulangi lagi pengalaman pahitnya untuk musim berikutnyapada bulan Oktober 1996 dan Agustus 1997. Petani yang ingin mencoba lagimenjadi terasing dari kawan-kawannya yang tidak ingin lagi mengambil risiko.Oleh karena itu, mereka terpaksa membatalkan proyek dan hanya menanam padilokal pada tahun 1996 dan 1997.

Namun, musim penanaman padi tersebut ditandai dengan musim kemarau yangdatang lebih awal. Pada bulan April, air di sawah berkurang. Hasil panen bulanAgustus 1997 tidak menguntungkan, bahkan tidak mencukupi kebutuhan panganbagi petani untuk tahun berikutnya. Saat ini, lumbung padi dari sejumlah petanikosong. Masalah keuangan semakin parah untuk bulan-bulan berikutnya ketikaharga beras mengalami kenaikan khususnya pada bulan September 1997. Petanimelihat padi unggul sebagai peluang untuk memperoleh persediaan beras dengancepat. Mereka akan menanam kembali padi unggul siklus pendek, tetapi dengansyarat semua petani juga melakukannya. Namun kali ini, petani ingin menanampadi pada bulan September untuk menghindari genangan air yang sangat merugikanjika umur padi masih muda.

Berbagai KendalaKurangnya Pengendalian Air di SawahPadi IR66 sangat peka terhadap perubahan tingkat air di petak sawah. Varietas paditersebut memerlukan pengendalian air yang tetap. Jika kedalaman air di petak lebih10 cm, tanaman padi mati. Sistem pengendalian air secara tradisional tidak cukupsempurna, untuk membenahi variasi genangan air yang berasal dari arus pasangbesar dan hujan lebat pada bulan Desember dan Januari. Perbaikan kontrol airdengan melakukan pengerukan handil dan penggunaan sistem tata air mikro, secara

103

Page 113: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Padllokal

apriori merupakan jalan keluar. Akan tetapi perbaikan itu belum dilakukan danadopsi padi unggul seperti yang terlihat saat itu pada pola sawit-dupa tampakberisiko. Sebaiknya, sejak pengerukan handil dua tahun lalu, penanaman padi lokalberisiko pula karena tingginya genangan air di sawah tidak mencukupi.

Padi IR66 dan Padi Lokal Saling Tumpang-TindihSemai dua varietas padi direncanakan pada masa tanam yang sama, yakni awalbulan Oktober. Pada pola tradisional, semai padi lokal telah dilakukan awal musimhujan pada pertengahan bulan Oktober. Untuk saat itu, persemaian padi sikluspendek terlambat. Hujan yang turun dengan lebat pada akhir bulan Novembermenyebabkan padi yang barn berumur antara l dan 1,5 bulan tidak dapat tahan padagenangan air sekitar 20 cm di sawah. Selain itu, dengan penyemaian secaraserempak, padi unggul yang telah ditanam di sawah pada pertengahan bulanFebruari dapat memperlambat persemaian kedua untuk padi lokal. Hal itudisebabkan oleh kondisi musim hujan dan ketinggian air di sawah. Jika petaniterlambat melakukan semai terakhir, hal itu berdampak negatif pada produksinya.

Gambar 24. Jadwal Kerja Sistem Sawit-Dupa

Sep Okt Nop Des Jan Fab Mar Apr Mai Jun Jul Agt, ! ! , , , , ! , ! !, ~

Padl unggul

---- t t t !r--r---ur---u---u-u---u---uu----: Sam~ ::,~!~=n! Panen1 l , 1

~ __Pers1apan l' P9mupoon :

: Iahan :! ~ua :----l---,---t:Tl-t-----:-1 t ! r---------------~---

: semai !~an! : :P«lanam-: Pemupukan . Panen: ' portam. 1 : ,an kadua :: 5awlt-dupa:: :: l: : :_aPerslapan : :: :: l: : lahan:: :

----i puneakJ<agialan: ~-t-_u-i Puncak~n t-----------uut---:--.. - . .. -.

Pengendalian HamaUsaha petani di lingkungan semacam itu tidak dapat dilakukan secara sendiri­sendiri tetapi terikat pada aturan masyarakat petani. Agar varietas yang dipilih dapatmemperoleh hasil panen yang sesuai, semua petani dari satu handil haros menanampadi secara serentak. Dengan cara itu, petani menanggung risiko serangan hamabersama-sama. Apalagi jika menggunakan varietas padi yang sangat peka terhadapserangan hama. Kondisi tersebut tidak boleh tidak terpenuhi.

Padahal, beberapa petani terpaksa mencari pekeIjaan sampingan untuk memenuhikebutuhan sehari-hari keluarga. Dengan demikian, mereka meninggalkan sawahtanpa menyelesaikan persemaian. Jika terdapat beberapa petani seperti itu di satuhandil yang sama semua petani di handil tidak dapat mengadopsi sawit-dupa.

Sawit-dupa: keuntungan atau kerugian?Sebagai contoh, kalkulasi berikut ini dibuat untuk keluarga yang terdiri atas limaorang (kepala keluarga, istri, tiga anak yang masih kecil dan usia sekolah):• istri membantu suami melakukan persemaian dan panen padi;

104

..

Page 114: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

• anak-anak yang masih kecil tidak membantu orang tua;• semua pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja anggota keluarga sampai batas

kemampuannya. Mereka memanggil buruh harian untuk pekerjaan yang tidakdapat ditunda, seperti semai varietas padi unggul dan panen varietas padi lokai.

Ada dua masa puncak kegiatan yang mengharuskan petani tetap tinggal di sawahselama sekitar dua bulan. Beberapa kegiatan saling tumpang-tindih, atau waktunyaterlalu berdekatan. Kadang-kadang petani terpaksa memanggil buruh harian, jika iamemiliki uang.

Pada puncak kegiatan pertama dari bulan Oktober hingga Desember, petani harusmelakukan:• semai padi unggul dan semai padi lokal;• persiapan lahan persawahan untuk pemindahan padi unggul;• pemindahan padi unggul harus dilakukan sedikitnya satu minggu. la mem-

pekerjakan buruh harian, jika tenaga kerja anggota keluarga tidak mencuIrupi.

Pada puncak kegiatan kedua dari bulan Februari-Maret, ia haros melakukan:• panen padi unggu1;• menyiapkan lahan untuk pemindahan padi lokal terakhir. Jika waktu tidak men­

cuIrupi, ia memanggil buruh;• pada pemindahan terakhir padi lokal, petani mempekerjakan buruh harian sesuai

dengan tahap pekerjaan dan tingginya genangan air di sawah.

Dahulu, selama masa tersebut, ia berangkat mencari pekerjaan sampingan. Jika iamenerapkan pola sawit-dupa, ia haros tetap tinggal di sawah dan menjual perse­diaan padi lokal untuk membiayai kebutuhan keluarga. Hal itu berarti bahwa iakehilangan penghasilan dari pekerjaan sampingan selama ia melewatkan waktunyadi sawah, tetapi sebagai gantinya, ia memperoleh keuntungan dari hasil panen padiunggul. Keuntungannya bergantung pada tingkat penghasilan yang diperoleh daripadi unggul, dibandingkan dari gaji yang diterima di pasar kerja. Mungkin dapatdilakukan simulasi yang dapat menggambarkan tingkat keputusan yang diambiloleh petani.

Tingkat produktivitas padi unggul dalam perhitungan dan perbandingan pendapatanbersih dari penanaman padi tambahan IR66 menurut tingkat produksi yang berbedadengan pendapatan dari pekerjaan sampingan dapat dibagi tiga tingkat. Perkiraankalkulasinya adalah sebagai berikut:.10 blek/borong (3,5 ton/ha), berdasarkan teori yang diumumkan oleh pemerintah;.7 blek/borong (2,5 ton/ha), hasil rata-rata yang dicapai oleh beberapa petani;.5 blek/borong (1,8 ton/ha), produksi yang biasa diperoleh petani.

105

Page 115: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Padi unggul ditanam pada 80% lahan persawahan (pola sawit-dupa). Varietas padiitu dijual dengan harga rata-rata Rp 5.000,00/blek atau Rp 476,00/kg di pasarPalingkau. Pendapatan yang diperoleh dari padi IR66 di lahan seluas 0,8 hektaredengan produktivitas padi yang berbeda adalah:

Tabel16. Pendapatan yang Diperoleh dari Penerapan Pola Sawit-Dupa

Panen

Total

30.000

105. 000

30.000

135.000

Tabel17. Pendapatan yang Diperoleh dari Padi Unggul (Iuas 0,8 ha)

Hasil panen 1,8 ton/ha Rasil panen 2,5 ton/ha Hasil panen 3,6 ton/ha

RasH kotor 700.000 Hasil kotor 980.000 Hasil kotor 1.400.000Saprodi 144.000 Saprodi 144.000 Saprodi 144.000Tenaga keIja 108.000 Tenaga keIja 108.000 Tenaga kelja 108.000

,Pendapatan 448.000 Pcndapatan 728.000 Pendapatan ~ 1. 148.000

1bersih (Rp) bersîh (Rp) bersîh (Rp) J

Pendapatan pekeIjaan sampingan:• Jika petani tidak menanam varietas padi unggul, maka 35 hari keIja di sawah

selama bulan Oktober-November dapat digunakan untuk mencari pekeIjaansampingan. Dapat diperkirakan bahwa dari 35 hari, ia menggunakan waktu 30 hariuntuk bekeIja, dan sisanya, digunakan untuk peIjalanan dan istirahat di rumah.Pada bulan Oktober-November, petani masih dapat mencari pekeIjaan di luarPalingkau dengan penghasilan Rp 15.000,00/hari, yaitu pembabatan, pekeIjaanmembangun rumah, dsb. Lima hari yang dibebankan bulan Februari dapat diman­faatkan untuk mencari pekeIjaan harian di sektor pertanian di daerah Palingkaudengan penghasilan Rp 6000/hari.

Maka, opportunity cost pada pekeIjaan yang dilakukan di sawah untuk penanamanpadi unggul adalah:

130x 15000 + 5 x6500 =Hp 482 500 1

Pengambilan keputusan oleh para petani bergantung pada produksi yang diperolehdari hasil panen padi unggul. Jika produksinya tidak lebih dari 1,8 ton/hari, sepertikasus percobaan penanaman padi unggul selama dua tahun itu, petani Palingkaulebih memilih mencari pekeIjaan sampingan. Keadaan pasaran keIja merupakan

106

Page 116: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

variabel kedua yang perlu diperhitungkan, yakni: kemudahan dan kecepatanmendapatkan pekerjaan serta tingkat penghasilan. Pada saat ini, dalam rangkaproyek PLG satu juta hektare, kegiatan tidak berkurang misalnya: pembukaanlahan, dan pengelolaan kawasan transmigrasi yang melibatkan sebagian dari tenagakerja selama beberapa waktu. Selain itu, kampung Palingkau sedang dalam prosesperalihan menjadi daerah kecamatan dan saat ini, sektor kota dan berbagai kegiatanberkembang dengan cepat. Dinamika pasar kerja yang barn ini dapat mengganggupenerapan pola sawit-dupa. Di satu sisi, mencari pekerjaan luar tani jauh lebihaman daripada kerja tani. Di sisi Iain, banyaknya pennintaan pekerjaan diPalingkau, pasti akan meningkatkan lagi upah buruh.

Alokasi DanaGambar 25 dan 26 menunjukkan arns pengeluaran dan pemasukan selama berlang­sung musim tanam untuk pola "sawit-dupa" dan pola "padi lokal". Angka-angkatersebut hanya merupakan hasil kalkulasi dari data wawancara (angka perkiraan)mengenai pemasukan dan pengeluaran petani.

Gambar25. Arus Pemasukan dan Pengeluaran

Jadwal Pelaksanaan Sistem Sawlt-Dupa

Pemuukan

Old Nop Des Jan FebiW'&i0JW#'&H

155 155 980

Mar Apr Mel Jun Jul AgIW#'<74WM'#'@Wd#'#'Mm'#'#'#'t0IW&!f/..0

145 290 290 290 290

Sep

•960 260

Persiapan Iahandan samal IR66

Manesripekar·jasn sampingandi sakitar /ahanpersawahan

• Panan padiunggul

- Parsiapanlahan

Mancari pekarjaansampingan dlluar dssa

Pananpadi Ioka!

Pengeluarln 480 240 180 180 475 180 240 180 180 180 440 180

Pembellan pupuk,benlh, pelUlldadan Mbagalnya

• Bulan Ramadhln Pembellan- Buruh (tanlm, per pupuklIapan "hln)

Buruh untukmembllntu plnsn

51100 .481) ·240 ·25 -25 550 -35 50 110 110 110 520 110

Gambar 26 menunjukkan pengeluaran dan pemasukan selama satu musim tanamdengan sawah seluas satu hektare padi lokal, serta ditambah dengan pendapatan daripekerjaan sampingan. Gambar 25 menunjukkan arus pengeluaran dan pemasukanuntuk pola sawit-dupa yang mencakup sawah seluas satu hektare padi lokal, serta0,8 hektare padi unggul, diselingi dengan pendapatan sampingan pada waktu luang.

Padi lokal terutama digunakan untuk swasembada pangan. Sisanya, disimpan dandijual sedikit demi sedikit untuk keperluan kebutuhan keluarga selama satusetengah bulan ketika petani bekerja di sawah dan tidak sempat mencari pekeIjaansampingan. Sepanjang tahun, kebutuhan uang bulanan ditopang dari pekeIjaansampingan. Jika hasil dari pekerjaan sampingan tidak mencukupi petani terpaksamengambil dari stok padi loka!. Pengolahan keuangan rumah tangga dilakukan darihari ke hari dan stok padi merupakanjaminan.

107

Page 117: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Gambar 26. Jadwal Kegiatan Sistem Penanaman Padi Lokal

Okt Nop Des Jan Feb!W&'P"@$p..fl'aM!W&JW/&W

Mar Apr Mel Jun Jul AgtWW'11wtM"#4t,1@fl'AW1@',@;Wp"l',0@

Sep

Pemaaukan 290 170 155 155 145 290 290 290 290 960 290

Meneari peker­jaan sampingandi seki/ar iahanpersawahan

Masa persiapanlehen; tidak edapendapelan dariluar

Menceri pekefjaansampingan di luar desa

Panenpadi IokaJ

PengeJuaran 180 210 180 180 280 180 240 180 180 180 520 180

5.100 110 ·40

• Bulan Ramadhan Pembellan• Buruh (t8nam, per pupukslapan lahan)

- 25 ·25 - 28D - 35 50 110 110

Buruh unlukmembanlu penen

110 440 110

Pembuatan jadwal pengeluaran dan pemasukan pada pola sawit-dupa memperjelascara perolehan sumber pendapatan yang berbeda. Pada pola ini, surplus padi lokaldijadikan modal bagi petani. Di satu sisi, diperlukan untuk pembelian saranaproduksi bahan-bahan penanaman padi unggul. Di sisi Iain, untuk pembiayaankebutuhan keluarga selama dua bulan ketika petani tidak dapat meninggalkansawahnya. la akan mendapatkan hasil investasi padi lokal tersebut pada panen bulanMaret. Petani lebih mengambil risiko ketika kondisi untuk memperoleh panen padiunggul tidak dapat tercapai karena pengaturan air, karena adanya kontrol air yangburuk, buruknya seperti yang kini terjadi di Palingkau.

Pada pola ini, terutama selama musim tanam dari bulan Oktober ke April, penga­turan keuangan rumah tangga jarang dilakukan sehari-hari. Uang yang diperolehuntuk membiayai kebutuhan keluarga merupakan hasil penge10laan stok padi danbukan uang yang didapat dari hasil pekerjaan harian atau mingguan.

Hal tersebut di atas menunjukkan suatu perbedaan mentalitas antara dua pola. Padapola padi lokal, petani membatasi risiko, dengan menginvestasikan dalam varietaspadi lokal yang irit tenaga dan saprodi. Petani tidak pusing mengatur sisa stok padikarena pekerjaan sampingan menjadi penunjang pemenuhan kebutuhan ke1uargasehari-hari. Sebaliknya, pada pola sawit-dupa, petani menghadapi berbagai risikodan harns menge10la stok padi dengan teliti.

Jadi, di lingkungan Palingkau, tidak ada satu pun yang pasti. Baik iklim denganmusim kemaraunya yang panjang; api yang dapat membakar ladang dan kebun;tingkat air berubah-ubah dari hari ke hari dan dari bulan ke bulan; produksi tanamanbergantung pada kesuburan tanah yang mudah berubah; pekerjaan manusia berubahdari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun. Petani tidak suka terikat pada lahan dankegiatan pertanian saja. Banyak petani yang diwawancarai seputar varietas padiunggul mengemukakan kendala kegiatan dan pengawasan dari jenis padi tersebut."Jika saya menanam padi unggul, saya harus tetap tinggal di sawah, dan tidak dapatmencari pekerjaan sampingan". Selama berlangsung wawancara dengan ketuakelompok tani yang ingin mengadopsi varietas padi hari tersebut, ada pandangandari petani luar kampung, yang dapat memberi kesimpulan yang sangat menarik,

108

Page 118: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

..

BablV

yaitu: "Agar berhasil, orangnya harus unggul juga." Kata "unggul" mengacu tidaksaja kepada varietas padi tetapi sekaligus mengacu pada orang baru yang cenderungberpikir modem, seorang petani yang terikat pada lahan pertaniannya, semacampetani model baru.

ripe Petani yang Dapat Mengadopsi Pola Sawit-DupaBeberapa petani tertarik pada pengadopsian pola sawit-dupa. Adopsi pola itu dapatdilakukan dengan mudah oleh petani yang memiliki penghasilan, seperti panenrambutan dan yang memberi perhatian penuh pada lahannya.

Pada dasarnya, petani yang memiliki kebun dapat menggunakan hasil penjualanrambutan untuk membiayai tanaman padi. Penghasilan tersebut dapat menutupiberbagai kebutuhan dan dapat menjamin petani dalam menangani berbagai risikopenanaman.

Sebaliknya, adopsi pola sawit-dupa tidak menarik bagi petani yang tidak tinggal diPalingkau. Petani itu hanya datang ke sawah untuk kegiatan tertentu. Untuk "budidaya padi jarak jauh", padi lokal sangat tepat diterapkan karena jenis padi itu tidakmembutuhkan banyak tenaga dan pengawasan dibandingkan dengan padi unggul.

Keluarga transmigran mengadopsi pola sawit-dupa, paling tidak selama 1,5 tahun.Selama itu, mereka diberi saprodi. Namun, keluarga transmigran hanya dapatmenerapkan pola sawit-dupa dengan terbatas pada tenaga keIja dalam keluarga,karena tidak ada dana untuk mengupahkan tenaga luar. Penanaman padi unggulharos selesai paling sedikit selama satu minggu, tetapi penanaman padi hanya dapatdilakukan untuk sebanyak l borong (289 m2

) per hari. Jika tenaga dalam keluargahanya ada dua yang aktifi'pekeIja (kepala keluarga dan istri, yang sering teIjadi padapasangan muda transmigran), mereka hanya dapat menanami sawahnya 2borong/hari, 14 boronglminggu, atau total hanya 0,5 hektare. Mereka tidak mungkinmenerapkan pola sawit-dupa pada sawah seluas dua hektare yang telah diberikankepada mereka. Gotong royong merupakan' satu jalan keluar, tetapi semua petanimenanam padi dalam waktu yang sama.'Aïl.ëkdotuntukmenjèùlskaiïïnasaiàli tersebut: ---------------------------1~ .. .. . - : :. ~ '. ~,' " '. . . "' .Masalah itu timbul pada bulan Juli, Agustus pada waktu menanam padi IR66 disawah milik' desa SP1 seluas 50' hektare. Pena.rlamàn padi tersebut yang dilakukaD.selama mûsini kemarau ditujukan untuk di panen oleh Presiden R.I sendiri padà:bulan Oktober 1997. Penyuluh pertanian dari SPI dihadapkan pada masalah~:kekurangan tenaga keIja/pekeIja~ Keluarga transmigran lebih menyukai menggarapi'sawah sendiri' daripada' menanam padi di tempat umum. Akhirnya, si penyuluh''pert_apian~'aksamemb~yarpek~ahari~ untuk Ill~.ny~J~_~~.i!<:an~y~. ~

Segala kendala yang dihadapi tidak berarti bahwa petani Palingkau tidak tertarikdengan varietas padi bersiklus pendek. Seperti yang telah dijelaskan tentangpenanaman padi pada tahun 1997-1998, sejumlah petani ingin menanam padiunggul agar dapat menyediakan dengan cepat stok padi mereka. Si petani tidakpercaya langsung sama penyuluh. Tetapi ia beIjalan-jalan di handil dan menanyaiberbagai petani yang telah menanam padi unggul. Selanjutnya, ia coba-coba mena­nam sendiri di sebagian kecil sawah. Dengan demikian petani dapat mengamatikekurangan dan kelebihan varietas padi unggul yang dapat ditanam pada berbagaikondisi.

109

Page 119: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Banyak petani ingin menanam dua varietas padi, lokal dan unggul, tetapi dengancara agar mereka dapat panen pada waktu yang sama. Cara itu, secara apriori, dapatmenambahjumlah pekerjaan pada masa panen dan hal itu dapat mencegah seranganhama dan gulma, khususnya burung pada masa panen.

Untuk varietas padi unggul yang membutuhkan air sedikit, petani melihat caramemperbaiki penggunaan tanah dengan memilih kondisi genangan air yang berbedadi sawah. Petani menanam varietas padi lokal di beberapa tempat di sawah yanggenangan airnya paling cocok dengan varietas tersebut.

Beberapa petani maju, yang telah melakukan percobaann, ingin me1aksanakanspesialisasi sawah mereka. Di beberapa petak sawah, petani menanam padi ungguldua kali setahun. Di petak sawah Iain mereka menerapkan pola sawit-dupa, dan dilahan petak yang genangan airnya banyak, mereka hanya menanam varietas padilokai. Cara itu lebih ampuh dan lebih efisien jika pemilihan varietas padiberdasarkan tingkat genangan airnya: tanah tinggi, tanah sedang dan tanah rendah.Petani dapat meningkatkan hasil per hektare padi dengan menggunakan faktorketerbatasan utama yakni tenaga kerja. Kasus seorang petani yang telah diteliti diMampai dapat memperjelas pengamatan tersebut: Petani memiliki dua hektaresawah, ia melakukan dua kali panen padi unggul pada 0,5 hektare sawah danmenanam padi lokal pada 1,5 ha sawah yang tersisa. Alasan petani memanfaatkansebagian besar sawahnya untuk penanaman padi lokal adalah keterbatasan tenagakerja dan kondisi genangan di masing-masing petak.

DAMPAK PROYEK TERHADAP L1NGKUNGAN

Kerusakan Sumber A/am dan Perubahan EkosistemProyek PLG satu juta hektare menyebabkan perubahan ekosistem di daerahtersebut. Langkah-Iangkah yang telah diambil tidak memperhitungkan bahwahingga sekarang penduduk setempat bergantung pada sumber alam. Pekerjaan yangtelah dilakukan mengubah cara penggunaan lahan yang telah disempurnakan olehpenduduk Dayak dan Banjar. Kini, mau tidak mau kelompok minoritas menyerahpada buldozer pembawa kemajuan.

Kerusakan Hutan dan SumberA/amPenempatan UPT di wilayah yang meman-jang dari Palingkau hingga di Buntokmenyebabkan terjadinya pengundulan hutan dan rusaknya gambut fosii. Padahal,hutan merupakan sumber alam yang berharga bagi masyarakat setempat. Tidak jauhdari Palingkau, penduduk desa Dadahup terancam kehilangan sumber penghasilanpokok mereka. Untuk membangun UPT, kebun rotan mereka berkurang dari hari kehari. Sumber alam Iain yang menghilang bersama-sama dengan hutan adalah ikan­ikan yang terdapat di sungai dan di rawa-rawa. Hal itu merupakan sumber kekayaankedua bagi suku Dayak Dadahup, selain rotan. Imbalan yang ditawarkan bagimereka adalah tinggal di UPT. Tawaran itu tidak begitu menarik. Namun, tak satualternatif Iain pun yang ditawarkan kepada mereka.

Kehilangan sumber Iain bagi penduduk setempat, yang telah dikemukakan adalahhilangnya berbagai jenis kayu bangunan, seperti kayu Meranti, Galam serta puron

110

-.

Page 120: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

yang digunakan untuk membuat tikar. Demikian juga fauna dan flora di hutanterancam.

Perubahan Hidrologi SungaiProyek PLG menghubungkan tiga sungai besar di Kalimantan, yakni sungaiKahayan, Kapuas dan Barito. Jaringan irigasi besar itu dimaksudkan untuk mengairisatu juta hektare sawah. Tahap penyelesaian pembuatan irigasi masih jauh, tetapibeberapa dampak terhadap ekosistem telah terasa, khususnya di daerah Palingkau.Misalnya, banjir yang telah terjadi setiap tahun di sepanjang anak sungai KapuasMurung, sungai Mengkatip, tidak terjadi tahun ini. Hal itu menyebabkan penduduksetempat kehilangan sumber ikan. Tentunya dampak Iain tidak lama lagi akanterasakan juga.

Mudah dibayangkan bahwa perawatan saluran yang kurang baik di hulu jaringanirigasi, akan menimbulkan berbagai dampak. Suatu dampak yang pasti terjadiadalah bahwa gambut tebal yang merupakan dasar yang tidak stabil dapatmempersulit perawatan dan memperbesar risiko kerusakan dan kebobolan saluran.Dengan demikian, kekurangan air dapat terjadi di hilir jaringan irigasi. Dapatdibayangkan bahwa seluruh wilayah mulai dari Palingkau hingga Banjarmasin akanmenghadapi masalah irigasi yang buruk di lahan persawahan. Jadi persawahan dankebun yang te1ah dikembangkan masyarakat Banjar yang sudah berabad-abad akanhilang. Ironisnya, PLG satu juta hektare yang dahulunya ditujukan untuk memper­luas area persawahan, pada akhirnya merusak persawahan yang telah ada.

Pola pengembangan lahan yang disempurnakan oleh masyarakat Banjar diPalingkau sudah terancam, bahkan di beberapa handil padi lokal tidak dapat lagiditanam. Petani mengubah sawah menjadi kebun. Padahal, tujuan proyek tersebutadalah memperluas lahan persawahaan, seperti yang di jelaskan sebelurnnya danbukan mendorong para petani untuk mengubah sawah mereka menjadi kebun.

Dampak Proyek Terhadap PasarPenempatan proyek PLG satu juta hektare sejak dua tahun menciptakan suatudinamika barn di daerah Palingkau. Adanya pendatang baru seperti kelompokpegawai negeri yang memiliki peran penting dari berbagai kantor administratif(Kantor Pertanian, Pekerjaan Umum, Pengairan, dan Transmigrasi); pekerja yangtertarik dengan lapangan kerja proyek dan keluarga transmigrasi yang datang secarabertahap di daerah Palingkau, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahKapuas dan khususnya di Palingkau. Infrastruktur jalan yang belum ada dua tahunlalu di daerah tersebut kini sedang dibangun dengan cepat sekali. Toko-toko kecil dijalur transportasi juga te1ah berdiri. Ramainya kedatangan penduduk di daerahtersebut berdampak pada kawasan kegiatan manusia. Keadaan pasaran tanah,barang, jasa, kerja sangat berkembang.

Dampak Terhadap Pasar TanahPembuatan jalan secara paralel di sungai Kapuas Murung menyebabkan berpin­dahnya daerah kegiatan ekonomi. Toko dan rumah tumbuh di sepanjang jalan danberakibat pada melambungnya harga tanah di dekat jalan baru yang lebih ramai.Unsur Iain yang berperan berkat kenaikan harga tanah adalah rencana perubahanPalingkau menjadi kecamatan. Dengan banyaknya penempatan UPT, daerahPalingkau mengalami peningkatan jumlah penduduk. Bangunan-bangunan didirikan

III

Page 121: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

dengan cepat. Tanah menjadi sasaran speku1asi. Tanah tidak hanya difungsikanuntuk membangun perumahan, tetapi juga sebagai 1ahan untuk tanaman padi dansayur-sayuran bagi pegawai negeri. Beberapa petani memi1iki modal tanah yangsangat mahal. Hari itu, mereka dapat menjua1 tanah dengan membuat banyak tanda"dijua1" di sepanjangjalan, atau mereka menunda penjua1an barang tersebut denganmenunggu harga yang 1ebih baik.

Dampak Terhadap Pasar dan JasaSejak penempatan UPT Pa1ingkau Jaya, produksi sayur mayur yang sejak du1u1angka dan maha1 hingga sekarang menjadi ber1impah ruah. Sebe1umnya, petaniPa1ingkau hampir-hampir hanya mempro-duksi sayur-sayuran untuk kebutuhansehari-hari. Sejak penempatan kurang 1ebih seribu ke1uarga transmigran, produksisayur-sayuran meningkat banyak. Akan tetapi, me1impahnya produksi sayur­sayuran menyebabkan turunnya harga di pasar lokal.

Terciptanya pasar baro. Wa1aupun beberapa produksi tidak menguntungkan 1agipenduduk setempat, penempatan UPT mengakibatkan terciptanya pasar barn,misa1nya untuk produksi rambutan. Sebenamya, Departemen Transmigrasi danPPH te1ah memberikan 10 bibit rambutan yang dibe1i dari penduduk setempatkepada transmigran.

Namun di sini, disebutkan bahwa ha1 itu tidak menguntungkan produsen bibitrambutan di daerah tersebut, tetapi hanya menguntungkan beberapa penghubungyang diberi keistimewaan dari transmigrasi, terutama sege1intir orang di handilPalingkau Baru.

Transmigran, konsomen yang potensial. Penempatan sebesar 400.000 sampai500.000 kepala ke1uarga transmigran di provinsi Kalimantan Tengah akan mening­katkan 1ahan produksi. Tentunya, transmigran yang baru datang masih miskin tetapidari tahun ke tahun daya be1i mereka meningkat. Pada awa1nya, setidaknya merekamenjadi penumpang angkutan umum, menjua1 produksi pertaniannya, dan kemu­dian mereka akan membe1i pakaian, a1at-a1at seko1ah, ikan dan sebagainya. Denganberbagai perubahan, dinamika perdagangan barn berkembang di provinsi Kali­mantan Se1atan dan Tengah. Arus barang dagangan meningkat di antara pe1abuhanBanjarmasin dan daerah pionir besar yang sedang tumbuh (pLG). Dengan ber­kembangnya arus barang dagangan, kegiatan kerja ikut berkembang di Pa1ingkau.Berbagaijenis pekeIjaan keci1 muncu1 di Palingkau.

Dampak Terhadap Lapangan KerjaSejak awa1 pe1aksanaan proyek PLG pada tahun 1995, terjadi sebuah dinamika barndi pasaran kerja di Palingkau. Berbagai pekerjaan jasa dan perdagangan keci1berkembang dengan pesat. Jaringan transportasi te1ah dibangun demi ke1ancaranpengangkutan barang dan manusia. Beberapa petani memiliki perahu bermotoryang menjadi kendaraan umum antara daerah transmigrasi Pa1ingkau dan desaPa1ingkau. Ojek bertambah banyak dan menjadi a1at transportasi antar daerah. Sejakbeberapa bu1an trayek antar kota Kapuas dan Pa1ingkau didukung oleh sekitar 10op1et yang setiap minggu jumlahnya terus bertambah.

Sektor ini dapat memberikan 1apangan kerja bagi buruh dari kota dan dari desa(petani, pemuda berijazah dan perantau). Pada sektor transportasi dapat jugatercipta pekerjaan jasa. Da1am waktu tiga bu1an, dapat di1ihat berdirinya bengke1

112

Page 122: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

Bab IV

mobil dan motor, berbagai rumah makan kecil dan warung di sepanjang jalan.Sektor kegiatan Iain yang juga berkembang pesat adalah pekerjaan yangberhubungan dengan pembangunan UPT, yaitu pembukaan hutan, pengerukan parit,pembangunan rumah, dan sebagainya. Dengan demikian, pekerjaan sebagaipembina transmigrasi dapat diberikan kepada tamatan Sekolah Kejuruan Pertaniandi Kalimantan. Akan tetapi daya tarik pekerja dapat pula menyebabkan orangmeninggalkan pekerjaan di sektor pertanian dan menambah kesulitan penerapanprogram intensifIkasi penanaman padi.

Warga Palingkau yang tidak memiliki tanah dipindahkan ke UPT. Kini, beberapapetani di berbagai handil nampak kecewa. Mereka yang memiliki sawah tidak dapattinggal di daerah transmigrasi. Mereka tidak punya hak untuk kembali ke UPTkarena mereka memiliki sawah. Namun apa yang harus dilak:uk:an untuk pekerjaanpersawahan? Khususnya, untuk pekerjaan wajib, yaitu penanaman padi dan panenpadi tanpa menggunakan tenaga kerja yang sudah langka. Tampaknya, pada masapanen di beberapa handil, tenaga kerja tidak mencukupi untuk panen padi.

Para transmigran yang sangat sibuk di sawah seluas dua hektare tidak memilikiwaktu untuk menjadi buruh harian, maka mereka haros mempekerjakan orang Iainjika mereka ingin menanami seluruh sawahnya. Dengan demikian, upah harianmeningkat dengan cepat.

Masalah pekerjaan di bidang pertanian akan sangat mempengaruhi perkembanganpertanian di daerah itu. Penanaman padi, yang semuanya dikerjakan secara manualbanyak membutuhkan tenaga kerja. Jika tenaga kerja langka, seperti kasus yangterjadi di lokasi penelitian, intensifIkasi produksi per hektare tidak dapat dilak:uk:ankarena meningkatnya beban kerja dan membengkaknya biaya per hektare. Salahsatu solusi dari Departemen Pertanian dan Departemen Transmigrnsi dan PPHadalah bahwa departemen tersebut menginginkan adanya modernisasi pertanian,yaitu dengan menggunakan herbisida dan traktor kecil agar dapat mengurangitenaga kerja. Namun, pertanian seperti ini menyangkut biaya yang tinggi. Apakahpara petani dapat mengikuti pola pertanian kapitalis? Jika tidak menguntungkanpetani, kemungkinan besar adopsi varietas padi unggul sangat sulit dilakukan.

Mengkaji perkembangan sektor ekonomi di daerah Palingkau pada tahun-tahunmendatang sangat menarik, demikian juga perkembangan proyek PLG satu jutahektare. Kini, nasi sudah jadi bubur. Keberhasilan masih belum jelas. Kendalalingkungan sangat lcuat dan ekosistem tidak mantap. Se1ain itu, adopsi teknologibarn tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah dan keampuhan dariberbagai prosedur teknik yang dibuat, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisisosioekonomi saat itu. Hal itu mernpakan parameter yang tampaknya diabaikanoleh pemerintah.

113

Page 123: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun
Page 124: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

1 ..

~

Bab IV

KESIMPULANMelalui penelitian cara bertani dan khususnya sejarah pemanfaatan lahan di daerahPalingkau, dapat diperoleh kekhasan, kelebihan, dan kekurangannya. Yang menge­jutkan di daerah Palingkau, yang telah dimanfaatkan 50 tahun yang lalu, adalahkekuatan unsur manusianya. Handil yang bertegak lurus dan deretan rambutansangat berbeda dengan pola yang dilakukan oleh orang Dayak seperti yang dapatditemui tidak jauh dari desa Dadahup. Lingkungan yang diciptakan masyarakatBanjar dibangun dengan pengorbanan tenaga yang besar. Pengerukan handil,pembuatan sawah dan gundukan tanah di sawah dilaksanakan secara bersama.

Pengelolaan secara kolektif merupakan salah satu kunci dari sistem agraris itu.Pengelolaan diperlukan, tidak hanya untuk membuka lingkungan yang tidak ramahtersebut, tetapi juga untuk menciptakan dan mempertahankan kondisieksploitasinya. Kekompakan masyarakat dapat pula mengurangi risiko seranganhama dan penyakit. Perawatan saluran yang dilakukan secara kolektif memung­kinkan saluran irigasi dan drainase dimanfaatkan secara maksimal dan menjaminkelancaran arus air untuk menghilangkan keasaman tanah. Demikian pulapengelolaan air secara kolektif merupakan salah satu unsur penting dalamperawatan kesuburan lingkungan.

Dengan adanya berbagai faktor dari luar, atau penurunan kesuburan tanah,kekompakan masyarakat dapat menjadi sima. Usaha manusia dalam mengelolalingkungan yang serba sulit tersebut menjadi sia-sia dan lingkungan yang dike10lakembali menjadi hutan.

Kerapuhan lingkungan dilukiskan oleh sejarah pertanian meskipun singkat (ditingkat kehidupan manusia). Sebuah tahap perluasan acap kali dilanjutkan dengankemunduran pengembangan lahan, tahap itu sendiri diikuti oleh pembukaan lahanbaru yang lebih jauh. Petani pionir berpindah ke tanah yang lebih subur ketikakesuburan tanah yang telah dimanfatkan berkurang.

Usaha berpindah tempat mengakibatkan teIjadinya perluasan pemilikan tanah.Petani setempat tidak begitu terikat oleh lahan pertaniannya kecuali jika lahan itudijadikan kebun. Selain itu, petani selalu siap membuka lahan baru walaupun ditempat yang jauh. Pengertian UIÙt sosial dan teritorial tidak dapat dijadikan satu.Pengembangan wilayah, pada dasarnya, mengalami perkembangan besar dalamruang dan waktu. Pasti menarik untuk menelusuri sejarah arus migrasi pada skalayang lebih kecil dan pada waktu yang lebih besar untuk menyesuaikan kesuburanlingkungan dan kehidupan manusia.

Kondisi lingkungan yang keras menciptakan suatu ketidakpastian yang terusmenerus berlangsung. Akibat naiknya keasaman tanah dan kebakaran lahan padamusim kemarau panjang serta variasi tingkat air secara mendadak merupakankenyataan. Tingkat pengendalian air yang diperoleh oleh orang Banjar, walaupundiperbaiki, masih belum cukup sempurna. Oleh karena itu, mereka sengaja mene­rapkan teknik-teknik penanaman yang tidak membutuhkan banyak pengawasansupaya risiko kegagalan lebih kecil. Untuk menjamin pemasukan uang secara rutin,mereka mencari pekeIjaan sampingan. Penanaman padi yang disasarankan untukswasembada pangan hanya memerlukan tenaga dan modal sedikit. Mereka lebihmenyukai mengatur waktunya untuk kegiatan yang mendatangkan penghasilan

115

Page 125: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

yang lebih pasti. Kepastian penyaluran produksi rambutan merupakan salah satudari kesuksesan perkembangannya.

Departemen Transmigrasi dan PPH harus lebih memperhatikan kondisi lingkunganyang rapuh dan ketidakpastian yang terus menerus berlangsung pada proyek PLG,serta reaksi sosial yang dibawa oleh orang Banjar. Meskipun demikian, pengem­bangan pertanian oleh orang Banjar menunjukkan bahwa keberhasilan PLG akanbergantung pada pengendalian air. Padahal, pengendalian air hanya dapat berlang­sung di daerah yang kena pasang surut. IntensifIkasi penanaman padi hanya dapatdilakukan jika berbagai risiko berkurang. IntensifIkasi dilihat pada pengendalian airyang lebih baik dan pengelolaan kesuburan tanah yang efIsien. Modemisasi yangdiusulkan melalui pengembangan sistem pemupukan dan irigasi yang lebih efIsiendisambut dengan penuh harapan. Meskipun, kendala masih tetap ada. Jika peme­rintah melakukan pengembangan wilayah pasang surut, pemerintah juga harusmengelola dan merawat saluran-saluran. Namun, apakah pemerintah memiliki danauntuk menjamin pemeliharaan jaringan irigasi di PLG satu juta hektare?

116

..

Page 126: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

DAFTAR PUSTAKA

COLLIER (W.L.), 1980 - Fifty years of spontaneous and government sponsoredtransmigration in the swampy lands of Kalimantan: past resu1t and futureprospects, Prisma, Sept. 18, 1980.

COLLIER (W.L.), 1984 - Cropping system and marginal land deve10pment in thecoasta1 wet1ands of fudonesia, Workshop on research priorities in tidal swamprice, IRRI, Los Banos, p. 183-196.

COLLIER (W.L.), 1989 - Resource use in the tida1 swamps of Central Kalimantan: acase study of Banjarese and Javanese rice and coconut producers, TropicalEcology and Development, p. 1047-1064.

DEPARTEMEN PERTANIAN, 1996 -Base Line Miniatur Pengembangan Rawa10.000 ha di Kalimantan Tengah.

DEPARTEMEN TRANSMIGRASI, Rencana Teknis Satuan Pemukiman Palingkau,1995-1996.

DRIESSEN (p.M.), SUDJADI (M.), 1984 - Soils and specific soil problems of tidalswamps, Workshop on research priorities in tidal swamp rice, IR.RI, Los Banos,p. 143-160.

GUILLOBEZ (S.), 1996 - Les plaines côtières des zones tropicales humides. Fertilité dumilieu et stratégies paysannes sous les tropiques humides. Actes du Séminaire,13-17 nov. 1995, Cirad, p. 131-137.

LEVANG (P.), 1995 - Tanah Sabrang: la Transmigration en Indonésie. Permanenced'une politique agraire contrainte. Mémoire de thèse, ENSAM, 461 p.

MARIUS (C.), 1988 - Les sols potentiellement sulfatés-acides de l'estuaire du Barito(Kalimantan-fudonésie), Cahiers de l'ORSTOM, série Pédologie, vol. XXIV, nO 2,p. 163-173.

NARBESLA (Y.), 1995 - Systèmes paysans de mise en valeur des terres dans le delta duMékong. Fertilité du milieu et stratégies paysannes sous les tropiques humides.Actes du Séminaire, 13-17 nov. 1995, Cirad, p. 120-130.

rPUSAT PENELITIAN TANAH DAN AGROKLIMAT, 1996 - Survei Tanah Miniatur

Pengembangan Lahan Rawa, Daerah Kapuas Murung dan Kapuas Barat,Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

SEVIN (O.), 1985 - Thematic geography to develop transmigration settlements.Lowland rice and water management in the southern part ofKalimantan. OrstomTransmigration Project, Jakarta.

SEVIN (O.), 1985 - Migrations et mise en valeur d'une basse plaine marécageuse:l'exemple des cocoteraies de la Basse Mentaya (Kalimantan, fudonésie), Cahiersde l'ORSTOM, série Sciences Humaines, vol. XXI, nO 4, p. 481-496.

117

Page 127: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun

SEVIN (O.), 1989 - Banjar et néerlandais: les vicissitudes d'un polder (Kalimantan,Indonésie), Tropiques: lieux et liens, p. 228-240.

SEVIN (O.), 1990 - Transmigration et aménagement des marais maritimes sur la côtesud de Kalimantan, Indonésie. Eau et aménagements dans les régionsintertropicales, Espaces tropicaux, nO 2, CEGET-CNRS, p. 309-333.

SEVIN (O.), 1993 - Techniques d'encadrement et terres neuves: les enseignements dudelta du Batang Hari (Jambi-Indonésie), Géographie et Culture, nO 7.

SIEFFERMANN (G.), 1988 - Le système des grandes tourbières équatoriales. Annalesde Géographie, nO 544, p. 642-666.

WATSON (G.A.), 1984 - Utility of rice cropping strategies in Samuda Kecil village,Central Kalimantan, Indonesia. Workshop on research priorities in tidal swamprice, IRRl, Los Banos.

118

Page 128: Penulis: Gutierrez Marie-Laure,Ramonteu Soniahorizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers17-08/...Gambar 25. ArusPemasukan dan Pengeluaran l07 ... Jenis Pohon dalam Kebun