penuaan pada sistem muskuloskeletal (Pert-6).pptx
Transcript of penuaan pada sistem muskuloskeletal (Pert-6).pptx
Penuaan pada Sistem
Muskuloskeletal
Perubahan normal Perubahan normal yang berhubungan dengan Penuaan
Implikasi Klinis
Penurunan tinggi badan progesif yang disebabkan oleh penyempitan diskus intervetrebataKekakuan rangka tulang dada pada keadaan mengembangPenurunan produksi tulang kortikal dan trabekularPenurunan massa otot
Waktu untuk kontraksi dan relaksasi muskular memanjang
Kekakuan ligamen dan sendi
Postur tubuh bungkuk dengan penampilan barel chest
Peningkatan risiko jatuh
Peningkatan risiko fraktur
Pengkajian status hidrasi sullitPenurunan kekuatan otot
Perlambatan waktu untuk bereaksi
Penigkatan risiko cedera
Penatalaksanaan Estrogen• 5-10 tahun menopause Diet• Nutrisi seimbang dengan asupan kalsium dan vitamin D
• 1000-1500 mg/hariOlahraga • Menunda perubahan fisiologis, penurunan fleksibilitas, peningkatan kerentanan terhadap cedera, peningkatan lemak tubuh, penurunan kelenturan sendi
• Mengatasi imobilitas
Pencegahan primer
• Tambahkan susu bubuk tanpa lemak pada hampir setiap apapun. Setiap sendok teh susu memberi 33 mg kalsium
• Makan gandum panas untuk sarapan
• Makan tahu• Ikan dimakan dengan tulangnya• Suplemen kalsium terutama pada malam hari
Tip untuk membantu asupan kalsium
• Olahraga yang tepat• Beri dorongan untuk berjalan santai• Hindari kelelahan• Beri dorongan untuk menggunakan alat bantu untuk menghemat energi dan meningkatkan keselamatan
• Ciptakan lingkungan sekitar yang aman• Kaji diet klien untuk menurunkan berat badan
• Tekankan perlunya menyertakan kalsium dan mineral serta vitamin
• Jika dianjurkan instruksikan menggunakan estrogen, progestin atau kombinasi hormon
Meningkatkan kesehatan kalsium
Pengkajian • Tinggi badan, berat badan, postur tubuh dan gaya berjalanindikasi kerusakan otot, obesitas atau edema
• Aktivitas dan pola istirahat dulu dan sekarang
• Pengkajian diet termasuk asupan kalsium dan vitamin D
• Pengobatan yang merusak muskuloskeletal – Antikonvulsi (osteomalasia)– Fenotiazin (gangguan cara berjalan)
– Steroid (distribusi lemak tubuh abnormal dan kelemahan otot)
Pencehan sekunder
– Diuretik (kelemahan otot dan kram)– Amfetamin dan kafein meningkatkan aktivitas motorik secara umum
• Kombinasi mobilitas, kekuatan dan keseimbangan menentukan kemampuan fungsional
• Cedera masa lalu• Pengkajian keamanan dengan lingkungan, pekerjaan, pengaturan tempat tinggal, rekreasi dan olahraga
• Pengkajian fisik– Skoliosis atau kifosis– Nyeri tekan di atas prosesus spinosus (fraktur veterbra)
– Osteoatritis pada sendi interfalang distal pada tangan dan lutut
– Nodus heberden—pertumbuhan tulang yagn berlebihan pada distal interfalang
– Keterbatasan rotasi eksternal pada pinggul
– Rentang gerak semua sendi perlu dikaji
Masalah muskuloskeletalPatofisiologis• Kondisi penurunan massa tulang secara keseluruhan, merupakan suatu keadaan tidak mampu berjalan/bergerak
• Hilangnya substansi tulang menjadi lemah secara mekanis dan cenderung fraktur
• Aktivitas osteoklastik, reabsorbsi tulang dan pelepasan kalsium fosfor kemungkinan dipercepat
Osteoporosis
Cont…• Suatu keadaan berkurangnya massa
tulang sedemikian sehingga hanya dengan trauma minimal tulang akan patah
• Penurunan massa tulang > 2.5 kali standard deviasi massa tulang rata-rata dari populasi usia muda (WHO)
• Sebagai akibat dari berkurangnya pembentukan, meningkatnya kerusakan (destruksi) atau kombinasi dari keduanya (Hadi-Martono, 1996)
Cont…Manifestasi klinis• Fraktur vertebra, fraktur tulang panggul dan fraktur lengan
Insiden• Wanita pasca menopause
Penatalaksanaan• Pendidikan kesehatan dg menurunkan faktor resiko
• Asupan kalsium dan nutrisi
• Aktivitas fisik • TSH
Osteoporosis primer
• Osteoporosis tipe I (pasca menoposuse), yang kehilangan tulang terutama di bagian trabekula
• Osteoporosis tipe II (senilis), terutama kehilangan massa tulang daerah korteks
• Osteoporosis idiopatik yang terjadi pada usia muda dengan penyebab tak diketahui
Osteoporosis sekunder
• Yang terjadi pada/diakibatkan oleh penyakit lain, antara lain hiper-paratiroid, gagal ginjal kronis, artritis rematoid dan lain-lain
Penyebab osteoporosis
Imobilisasi
Menopause
Senilis
Tubuh pendek bertulang kecil
Defisiensi kalsium
Defisiensi protein
Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin C
Defisiensi fluorida
Kelebihan steroid
Artritis rematoid
hipertiroidisme
Tirotoksikosis
Gastrektomi
Alkoholisme
Merokok
Penyakit hati lanjut
Diabetes melitus, pengobatan dengan heparin
Faktor resiko osteroporosis
• Jenis kelamin• Umur • Rangka tubuh• Ras • Waktu menopause• Asupan kalsium dan
vitamin D
• Latihan• Merokok• Asupan alkohol dan
kafein• Obat-obatan
Perbedaan osteoporosis tipe I dan II
Tipe pasca menopause Tipe senilis
Usia terjadinya (tahun)
Rasio jenis kelamin (w:p)
Hilangnya tulang
Derajat hilang tulang
Letak fraktur
Penyebab utama
51-75 tahun
(6 : 1)
Terutama trabekuler
dengan percepatan
Vertebral (crush) dan radius (distal)Yang berhubungan dengan menopause
>70 tahun
(2:1)
Trabekuler : kortikal
Tanpa percepatan
Vertebral dan panggul
Yang berhubungan dengan proses menua
Penatalaksanaan Tindakan dietik :• Diet tinggi kalsium (sayur hijau) harus diimbangi dengan
terapi lain• Olahraga yg baik bersifat mendukung beban (weight
bearing) misalnya joging, berjalan cepat. Lebih baik dilkukan dibawah sinar matahari
• Obat-obatan yang membantu pembentukan tulang dan yang mengurangi perusakan tulang
• Terapi sulih hormon berupa estrogen (setara estrogen terkoyugasi 6,25 mg/hari selama 3 mg, diselingi progesterone untuk mengurangi kemungkinan timbulnya keganasan)
Pengukuran tinggi badan
Laki laki = 59,01 + (2.08 X TL)
Perempuan = 75,5 + (1,91 x TL )
Patofisiologis• Degeneratif sendi, hipertropi artritis • Gangguan yang secara lambat, tidak simetris dan noninflamasi yang terjadi pada sendi yang dapat digerakkan
• Ditandai oleh degenerasi kartilago sendi oleh pembentukan tulang baru pada bagian pinggir sendi
• Kerusakan sendi- sendi akibat penuaan• Menyebabkan kartilago yang secara normal halus, putih, tembus cahaya menjadi buram dan kuning dengan permukaan kasar dan area malacia (pelunakan)
• Ketika lapisan tipis, permukaan tulang tumbuh semakin dekat satu sama lain
Ostartritis
• Tulang subkondrial meningkat kepadatannya dan menjadi sklerosis
Manifestasi klinis• Nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan , penurunan fungsi dan deformitas sendi secara khas
• Nyeri tekan, pembengkakan dan kehangatan• Awalnya nyeri terjadi bersamaan gerakan, kemudian bisa terjadi pada saat istirahat
• Adanya daerah nyeri krepitus, berkurangnya rentang gerak, seringnya pembesaran tulang, tanda inflamasi pada saat tertentu
• Peningkatan rasa nyeri diiringi oleh kehilangan fungsi secara progesif
Penatalaksanaan• Menemukan aktivitas sehari-hari yang ikut berperan terhadap tekanan sendi yang sakit
• Memberikan alat bantu kepada klien untuk mengurangi beban
• Mengajarkan klien menggunakan alat bantu• Operasi penggantian sendi diindikasikan
– Atroplasti : rekontruski penggantian sendi
Patofisiologis• Radang yang sering kambuh pada sendi-sendi diartrodial
• Sering disertai nodul rematoid, atritis neuropati, skleritis, perikarditis, limfadenopati dan splenomegali
Manifestasi klinis• Kelompok AR 1 klasik : sendi-sendi kecil pada kaki dan tangan terlihat
• Kelompok AR 2 : radang sinovitis sering melibatkan pergelangan tangan dan sendi-sendi jari
• Kelompok 3 sinovitis terutama memperngaruhi bagian proksimal sendi, bahu dan panggul
Penyakit radang sendi : Atritis Rematoid
Penatalaksanaan• Tergantung kelompok mana• Menghilangkan nyeri dengan antiinflamasi (aspirin)
• Kortikosteroid injeksi digunakan untk infeksi dalam satu atau dua sendinekrosis dan penurunan kekuatan tulangtidak boleh >3 kali
• Pendidikan kesehatan mengenai pemahan AR• Klien harus mempertahankan pergerakan dan kekuatan untuk mencegah deformitas sendi
Fraktur kompresi vertebra• Nyeri akut pada bagian tengah sampai bagian bawah vertebra torasika merupakan gejala awal
• Fokus perawatan adalah mengurangi gejala dengan tirah baring, relaksasi otot seperti panas dan analgesik
• Setelah nyeri berkurang lansia perlu bangun perlahan dan dibantu
• Berenang merupakan latihan untuk meningkatkan tonus otot dan memperbaiki deformitas
• Klien diajarkan cara mencegah ketegangan punggung dengan menghindari gerakan berputar atau pergerakan yang kuat
Fraktur lansia
Fraktur panggul• Dapat menyebabkan cedera intra abdomen seperti laserasi kolon, paralisis ileum, perdarahan intrapelvis dan ruptur uretra serta kandung kemih
Fraktur pinggul• Rotasi eksternal, pemendekan ekstremitas yang terkena dan nyeri berat serta nyeri tekan di lokasi fraktur
• Menyebabkan gangguan suplai darah ke kaput femurnekrosis avaskular