Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

10
www.futurumcorfinan.com Page 1 PENTINGNYA MELAKUKAN NORMALISASI DALAM PENGERJAAN PROYEKSI DAN VALUASI BAGIAN 2 Pendahuluan Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan pertama dengan judul yang sama. Dalam tulisan pertama telah dijelaskan konsep-konsep mengenai normalisasi. Pada tulisan bagian kedua ini akan diberikan contoh normalisasi untuk neraca dan laporan laba rugi. Contoh dari tulisan ini diadaptasi dari jurnal berjudul “Normalization of balance sheets and income statements: A case illustration of a private plumbing enterprise” yang ditulis oleh Hsin-hui I.H. Whited dalam Journal of Case Research in Business and Economics. Dan beberapa tamahan modifikasi agar semua contoh kriteria normalisasi dapat dirangkum dalam contoh yang diberikan. Muhammad Putrawal DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com

Transcript of Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

Page 1: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 1

PENTINGNYA MELAKUKAN NORMALISASI

DALAM PENGERJAAN PROYEKSI DAN VALUASI

BAGIAN 2

Pendahuluan

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan pertama dengan judul yang sama. Dalam tulisan

pertama telah dijelaskan konsep-konsep mengenai normalisasi. Pada tulisan bagian kedua ini

akan diberikan contoh normalisasi untuk neraca dan laporan laba rugi. Contoh dari tulisan ini

diadaptasi dari jurnal berjudul “Normalization of balance sheets and income statements: A case

illustration of a private plumbing enterprise” yang ditulis oleh Hsin-hui I.H. Whited dalam Journal

of Case Research in Business and Economics. Dan beberapa tamahan modifikasi agar semua

contoh kriteria normalisasi dapat dirangkum dalam contoh yang diberikan.

Muhammad Putrawal

DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,

ATAU MENDISTRIBUSIKAN

SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN

INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS

DARI PENULIS

Untuk pertanyaan atau komentar bisa

diposting melalui website

www.futurumcorfinan.com

Page 2: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 2

Latar belakang dan laporan keuangan perusahaan

Dalam ilustrasi akan digunakan suatu kasus dan data dari perusahaan fiktif yang bergerak di

sektor konstruksi pekerjaan pipa, sebut saja dengan perusahaan PT LMNOP. Ilustrasi untuk

neraca dan laba rugi terkini dari PT LMNOP disajikan dibawah.

Page 3: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 3

Dalam melakukan normalisasi pihak analis perlu mengumpulkan sebanyak mungkin informasi

mengenai mengenai latar belakang perusahaan dan keuangan perusahaan. Dalam kasus PT

LMNOP, analis berdikusi dengan manajemen untuk mendapat informasi yang tidak terdapat

pada laporan keuangan. Informasi yang diperoleh antara lain:

Kepemilikan perusahaan dimiliki oleh dua pihak. Tuan Q dan Tuan R. Mereka juga turut

aktif dalam kegiatan perusahaan, Tuan Q yang memiliki 60% kepemilikan menjabat

sebagai presiden direktur, dan Tuan R yang memiliki 40% kepemilikan menjabat

sebagai wakil presiden direktur.

Perusahaan pernah mendapatkan pekerjaan khusus dengan instasi pemerintah untuk

memperbaiki pengerjaan pipa dalam kawasan industri yang terkena bencana alam. Nilai

kontrak ini sebesar $100.000 namun pekerjaan ini hanya sekali kontrak dan diperkirakan

tidak akan terjadi lagi masa depan.

Berdasarkan riset, harga pasar yang berlaku dalam industri sejenis untuk gaji presiden

direktur adalah $ 100.000 dan untuk wakil presiden direktur adalah $ 58,000. Saat ini

sendiri total gaji Tuan Q dan Tuan R adalah $ 240.000.

Perusahaan saat ini menyewa fasiitas gedung dan pabrik dari pemegang saham. Biaya

sewa bulanan yang dikeluarkan perusahaan adalah $ 5.500 per bulan ($ 66.000 per

tahun). Harga yang sewa sesuai dengan harga pasar adalah $ 6.000 per bulan ($

72.000 per tahun).

Perusahaan mengeluarkan biaya sebesar $ 1.000 per bulan untuk perawatan kendaraan

milik pemegang saham. Biaya ini dicatat pada maintenance.

Perusahaan mengeluarkan biaya sebesar $ 1.000 per bulan untuk biaya asuransi jiwa

keluarga pemegang saham. Biaya ini dicatat pada life insurance.

Pendapatan lain-lain yang terdapat pada laporan laba rugi berasal dari pendapatan

bunga dari pasar saham serta keuntungan dari pasar mata uang.

Demi kepentingan pajak, perusahaan memakai metode pencatatan LIFO (Last-In-First-

Out) untuk menghitung persediaannya. Metode yang umumnya dipakai oleh perusahaan

lain dalam industri sejenis adalah FIFO (First-In-First-Out). Jika dihitung dengan metode

FIFO nilai persediaan adalah $ 53.650.

Page 4: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 4

Nilai aset tak berwujud (intangible) berdasarkan appraisal terbaru adalah $100.000.

Perusahaan memiliki aset properti yang lokasinya berdekatan dengan lokasi operasional

saat ini. Properti ini masih belum digunakan dan dimaksudkan untuk keperluan ekspansi

di masa depan. Berdasarkan nilai pasar saat ini adalah nilainya adalah $ 900.000 dan

dicatat pada property.

Perusahaan memiliki deposit sebesar $ 500.000 di bank dan jarang digunakan untuk

membiayai perusahaan. Perusahaan berasumsi dengan menaruh deposit sebesar ini

dapat menarik prospek customer yang lebih besar.

Tidak ada pengeluaran untuk deviden.

Tidak ada kasus tuntutan hukum yang diajukan ke perusahaan.

Tidak ada biaya luar biasa dan tidak berulang (non-recurring) yang terjadi.

Tidak ada transaksi yang terjadi dengan pihak afiliasi.

Tidak ada perubahan terbaru dalam kebijakan akuntansi.

Page 5: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 5

Normalisasi laporan laba rugi

Berdasarkan informasi diatas dapat dilakukan normalisasi untuk laporan laba rugi yang hasilnya

sebagai berikut:

$000 Before

Adjustment Adjustment

After

Adjustment Note

Revenues 7,295 (100) 7,195 1

Cost of Goods Sold 3,495 3,495

Gross Profit 3,800 3,700

Operating Expenses

Officers Compensation 240 (82) 158 2

Rent 66 6 72 3

Payroll Taxes 405 (3) 402 4

Maintenance Expense 633 (12) 621 5

Insurance 78 (12) 66 6

Legal/ProfessionalExpenses 41 41

Travel&Entertainment 5 5

Pension&Profit Sharing 73 73

Other Operating Expenses 522 522

Depreciation&Amortization 118 (45) 73 7

Total Operating Expenses 2,181 (148) 2,033

Operating Profit 1,619 1,667

Other Income 150 (150) - 8

Income Before Taxes 1,469 1,667

Income Taxes 367 367

Net Income/(Loss) 1,102 198 1,300

INCOME STATEMENT

Page 6: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 6

Keterangan terhadap penyesuaian yang dilakukan:

1. Pendapatan. Pendapatan dari kontrak dengan instasi pemerintah sifatnya luar bisa dan

tidak terulang, untuk itu perlu dikeluarkan dari laporan laba rugi.

2. Gaji presiden direktur dan wakil presiden direktur. Perlu dilakukan penyesuaian gaji agar

sesuai dengan harga pasar, jika mengikuti harga pasar maka total gaji untuk kedua

posisi ini adalah $ 158.000.

3. Biaya sewa. Perlu dilakukan penyesuaian untuk biaya sewa agar sesuai dengan harga

pasar, jika mengikuti harga pasar maka total biaya sewa adalah $72.000.

4. Pajak penghasilan. Karena gaji untuk presiden direktur dan wakil presiden direktur

sudah disesuaikan maka nilai untuk pajak penghasilan juga disesuaikan. Penurunan gaji

ini berdampak kepada penurunan pajak sebesar $ 3.000.

5. Biaya perawatan kendaraan pribadi pemegang saham. Biaya ini tidak terkait denngan

operasional bisnis, untuk itu biaya ini harus dikeluarkan dari laporan laba rugi.

6. Biaya asuransi jiwa. Biaya ini tidak terkait denngan operasional bisnis, untuk itu biaya ini

harus dikeluarkan dari laporan laba rugi.

7. Penyusutan. Dalam neraca terdapat properti non-operasional, untuk keperluan valuasi

hal ini akan dikeluarkan dari neraca. Hal ini juga akan berdampak pada nilai penyusutan,

nilai penyusutan akan disesuaikan sebesar $45.000.

8. Pendapatan lain-lain. Pendapatan lain-lain yang terdiri dari pendapatan yang diterima

dari pasar saham dan pasar mata uang perlu dikeluarkan dari laporan laba rugi, karena

tidak berkaitan dengan kegiatan operasional utama.

Page 7: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 7

Normalisasi Neraca

Berdasarkan informasi diatas dapat dilakukan normalisasi untuk neraca yang hasilnya sebagai

berikut:

$000Before

AdjustmentAdjustment

After

AdjustmentNote

ASSETS

Cash 1,403 198 1,601 1

Accounts Receivable 891 891

Inventory 49 (5) 44 2

Short Term Investments 2,150 (215) 1,935 3

Total Current Assets 4,493 (22) 4,471

Fixed Assets - Net

Property 900 (900) - 4

Plant & Equipment 900 900

Other Fixed Assets 25 25

Total Fixed Assets - Net 1,825 (900) 925

Net Intangible 100 100

Deposits 150 (150) - 5

Total Other Non Current Assets 250 (150) 100

Total Assets 6,568 (1,072) 5,496

LIABILITIES & EQUITY

Current Liabilities

Accounts Payable 10 10

Short Term Notes Payable 135 135

Other Current Liabilities 3 3

Total Current Liabilities 148 148

Long Term Debt

Notes Payable 1,831 1,831

Other Long-Term Liabilities 100 100

Total Long-Term Debt 1,931 1,931

Total Liabilities 2,079 2,079

Equity

Common Stock 55 55

Additional Paid-In Capital 465 465

Retained Earnings 3,969 (1,072) 2,897

Dividend - -

Total Equity 4,489 (1,072) 3,417

Total Liabilites and Equity 6,568 (1,072) 5,496

BALANCE SHEET

Page 8: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 8

Keterangan terhadap penyesuaian yang dilakukan:

1. Kas. Kas disesuaikan berkaitan dengan adanya penambahan saldo laba yang timbul

dari penyesuaian pada laporan laba rugi.

2. Persediaan. Nilai persediaan disesuaikan mengikuti metode FIFO dan terdapat

penyesuaian dengan pengurangan nilai persediaan sebesar $5.000.

3. Short Term Investment. Short Term Investment merupakan aset non-operasional

sehingga perlu dikeluarkan dari neraca.

4. Properti merupakan aset non-operasional sehingga perlu dikeluarkan dari neraca.

5. Deposit merupakan aset non-operasional sehingga perlu dikeluarkan dari neraca.

Apabila semua normalisasi yang dilakukan sudah sesuai maka barulah laporan keuagan dapat

digunakan untuk keperluan proyeksi/valuasi. Satu hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan

normalisasi adalah perhatikan hubungan antara penyesuaian yang dilakukan pada neraca dan

pada laporan laba rugi. Perubahan nilai pada neraca bisa berdampak langsung pada laporan

laba rugi dan begitu juga sebaliknya. Seperti contoh diatas, karena d neraca dilakukan

penyesuaian terhadap nilai properti non operasional maka juga perlu dilakukan penyesuaian

terhadap nilai penyusutan pada laporan laba rugi. Untuk itu perlu diperhatikan secara seksama

penyesuaiann yang dilakukan dan jangan sampai melewatkan point-point penting yang perlu

dinormalisasi.

~~~~~~ ####### ~~~~~~

Page 9: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 9

Daftar Bacaan :

Friedman, Leonard M. 2012. Business Valuation Recasting The Financial Statements. Halaman

1-3.

Gabehart Valuation Services. Normalization Process Summary/Extended Analysis. 2003.

Halaman 1-16.

I.H. Whited, Hsin-hui. 2012. Normalization of Balance Sheets and Income Statements: A Case

Illustration of A Private Plumbing Enterprise. Halaman 1-20.

National Association of Certified Valuators and Analysts (NACVA). Chapter Three: Generating

Economic/Normalized Financial Statements. 2012. Halaman 1-22.

Leonard M. Chapter Three: Generating Economic/Normalized Financial Statements. 2012.

Halaman 1-22.

Page 10: Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 2

www.futurumcorfinan.com

Page 10

Disclaimer

This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of

writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been

compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any

representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from

the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not

intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors

for specific advice.

This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the

authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com

© FUTURUM. All Rights Reserved