Normalisasi dan proses normalisasi

28
NORMALISASI DAN PROSES NORMALISASI | Devia Safitri (1513000040) | Dinda Atika Komariah (1513000041) | Dini Syafira (1513000042) | Indri Sri Mawaddah (1513000050) | Kasmawardiana Haryanti (1513000051) | Sahla Nabila (1513000066) | Sunanda Lesmana (1513000072)

Transcript of Normalisasi dan proses normalisasi

Page 1: Normalisasi dan proses normalisasi

NORMALISASI DAN PROSES NORMALISASI

| Devia Safitri (1513000040)| Dinda Atika Komariah (1513000041)| Dini Syafira (1513000042)| Indri Sri Mawaddah (1513000050)| Kasmawardiana Haryanti (1513000051)| Sahla Nabila (1513000066)| Sunanda Lesmana(1513000072)

Page 2: Normalisasi dan proses normalisasi

Pengertian NormalisasiNormalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut :1) Mengandung redudansi sesedikit mungkin.2) Memungkinkan baris baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.

Page 3: Normalisasi dan proses normalisasi

Tahapan Normalisasi

1) Bentuk normal pertama (1NF / First normal form)

2) Bentuk normal kedua (2NF /Second normal form)

3) Bentuk normal ketiga (3NF / Third normal form)4) Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF / Boyce-Codd

normal form)5) Bentuk normal keempat (4NF / Fourth normal

form)6) Bentuk normal kelima (5NF / Fifth normal form)

Page 4: Normalisasi dan proses normalisasi

Langkah-langkah Dalam Normalisasi

| Bentuk normal pertama berfungsi sebagai menghilangkan atribut bernilai ganda

| Bentuk normal kedua berfungsi sebagai menghilangkan dependensi parsial 

| Bentuk normal ketiga berfungsi sebagai menghilangkan dependensi transitif.

| Bentuk normal BCNF berfungsi untuk menghilangkan ketergantungan yang penentunya bukan kunci kandidat

| Bentuk normal ke empat berfungsi sebagai mengilangkan lebih dari satu dependensi bernilai ganda

| Bentuk normal kelima berfungsi untuk mengatasi dependensi gabungan

Page 5: Normalisasi dan proses normalisasi

Pengertian Anomali

Anomali adalah masalah yang timbul dalam relasi ketika terjadi operasi pemutakhiran data dalam relasi. Masalah yang terjadi misalnya pengubahan data yang membuat ketidakkonsistenan data atau bahkan membuat sesuatu data menjadi hilang..

Page 6: Normalisasi dan proses normalisasi

Jenis Jenis Anomali1) Anomali Penyisipan

Anomali penyisipan adalah masalah yang terjadi ketika suatu baris disisipkan ke dalam relasi. Anomali ini terjadi karena kunci primernya tidak berisi atau bernilai null.

2) Anomali PengubahanAnomali pengubahan adalah masalah yang timbul ketika data dalam relasi diubah. Masalah itu terjadi karena adanya ketidakkonsistenan terhadap data yang sebelumnya menjadi acuan pengubahan.

3) Anomali PenghapusanAnomali penghapusan adalah masalah yang timbul ketika suatu baris dalam relasi dihapus. Pada saat itu, jika sebuah data telah dihapus, maka terdapat juga data lain yang hilang.

Page 7: Normalisasi dan proses normalisasi

Dependensi

Analisis dependensi biasa digunakan dalam normalisasi. Ada beberapa jenis dependensi, dependensi fungsional, dependensi sepenuhnya, dependensi parsial, depenedensi total dan dependensi transitif.

Page 8: Normalisasi dan proses normalisasi

Jenis Jenis Dependensi1) Dependensi fungsional

Dependensi fungsional adalah kekangan antara dua atribu atau dua buah himpunan atribut. Untuk memahaminya, di contohkan terdapat relasi R dengan dua diantaranya berupa atribut X dan Y, sehingga dapat dinotasikan sebagai berikut :

R (X, Y, …)Pada keadaan seperti itu, atribut Y dikatakan mempunyai dependensi fungsional terhadap X. Apabila setiap nilai dalam X berhubungan dengan satu nilai yang sama dengan Y. Dependensi Y terhadap X biasa dinotasikan dengan

X -> YNotasi itu sendiri dapat dibaca dengan salah satu bentuk

berikut :1) X panah Y2) X menentukan Y3) Y tergantung secara fungsional pada X

Page 9: Normalisasi dan proses normalisasi

Dependensi SepenuhnyaSuatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi sepenuhnya

terhadap Yapabila memenuhi dua kondisi berikut :1) Y mempunyai dependensi fungsional terhadap Y2) Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian dari X.Sebagai contoh, pada relasi DOSEN_PENDIDIKAN

{ No_Dosen, Pendidikan } -> Tahun_Lulus

Pada dependensi fungsional, Tahun_Lulus bergantung pada gabungan No_Dosen dan Pendidikan. Jelas bahwa Tahun_Lulus bergantung sepenuhnya terhadap gabungan No_Dosen dan Pendidikan, karena tidak tergantung dari {No_Dosen, Pendidikan}. Dengan demikian, Tahun_Lulus dikatakan memiliki dependensi sepenuhnya terhdapa {No_Dosen, Pendidikan}.

Page 10: Normalisasi dan proses normalisasi

Dependensi TotalSuatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi total

terhdap Xjika memenuhi dua kondisi berikut :

1) Y memiliki dependensi fungsional terhdapap X2) X mempunyai dependensi fungsional terhadap Y.

Dependensi seperti itu dapat dinyatakan dengan notasi X <-> Y.

Page 11: Normalisasi dan proses normalisasi

Dependensi TransitifSuatu atribut Z dikatakan memiliki

dependensi transitif terhadap X apabila memenuhi

dua kondisi berikut :

1) Z memiliki dependensi fungsional terhdap Y

2) Y memiliki dependensi fungsional terhadap X

Dependensi transitif dapat dinotasikan sebagai X -> Y -> Z

Page 12: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal Pertama

Yang disebut dengan bentuk normal pertama (1NF) adalah suatu kedaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk membentuk relasi agar berada dalam bentuk normal pertama, perlu langkah untuk menghilangkan atribut yang bernilai ganda.

Page 13: Normalisasi dan proses normalisasi

Contoh Bentuk Tidak Ternormalisasi

Page 14: Normalisasi dan proses normalisasi

Setelah di normalisasikan ke bentuk pertama

Page 15: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal KeduaBentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependesi parsial. Sebagai contoh, perhatikan relasi berikut ini, adakah dependensi parsial atau tidak? Mengingat Nama_Pegawai dan Nama_Klien bergantung pada bagian dari kunci primer, maka berarti bahwa relasi tersebut mengandung dependensi parsial.

Page 16: Normalisasi dan proses normalisasi
Page 17: Normalisasi dan proses normalisasi

Agar relasi yang mengandung dependensi parsial memenuhi bentuk normal kedua, dependensi parsialnya harus dihilangkan. Adapun cara untuk mengkonversi bentuk normal pertama menjadi bentuk normal kedua adalah sebagai berikut :

| Ubahlah setiap dependensi parsial menjadi sebuah relasi, dengan kunci primernya adalah determinannya.

| Ubahlah dependensi yang terkait langsung dengan kunci primer sebagai relasi tersendiri dan kunci primernya adalah kunci primer dalam relasi semula.

Page 18: Normalisasi dan proses normalisasi

Hasil Dekomposisi Memenuhi Bentuk Normal Kedua

Page 19: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal KetigaBentuk normal ketiga adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif. Untuk menunjukkan dependensi transitif, perhatikan relasi berikut :

Kode_Barang -> Kode_Pemasok ->

{Nama_Pemasok, Kota}

Page 20: Normalisasi dan proses normalisasi

| Bentuk relasi yang mewakili depdendensi fungsional yang tidak melibatkan kunci primer dalam relasi semula. Determinannya menjadi kunci primer relasi yang dibentuk.

| Bentuk relasi yang berisi kunci primer relasi semula. Kemudian pindahkan semua atribut bukan-kunci primer yang bergantung pada kunci primer tetapi tidak bergantung pada determinan lain ke relasi tersebut. Jadikan atribut yang menjadi kunci primer relasi semula sebagai kunci primer relasi baru. Adapun atribut yang berasal dari determinan yang menjadi perantara dalam depdendensi transitif akan bertindak sebagai kunci asing.

Page 21: Normalisasi dan proses normalisasi

PEMASOK (Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Kota)

BARANG (Kode_Barang, Nama_Barang_Harga_Jual,Kode_Pemasok)

Page 22: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal Boyce-Codd

BCNF (Boyce-Codd Normal Form) atau bentuk normal Boyce-Codd adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa setiap determinan dalam suatu relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat. Oleh karena itu untuk mengetahui suatu relasi memenuhi BCNF atau tidak, perlu dilakukkan identifikasi guna memastikan bahwa semua determinan dalam relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat.

Page 23: Normalisasi dan proses normalisasi

Dengan Kunci Primer No Klien dan Tanggal Wawancara, tabel berikut sudah tidak perlu didekomposisi lagi relasinya karena tidak mengandung dependensi apapun.

Page 24: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal KeempatBentuk normal keempat (4NF) didasarkan pada konsep ketergantungan multivalue (MVD). Sebuah ketergantungan multivalue terjadi ketika dalam sebuah table relasional yang mengandung setidaknya tiga kolom. Satu kolom mempunyai banyak baris bernilai sama tetapi kolom lain bernilai berbeda. MVD menyatakan dependensi antara dua atribut dalam relasi dengan sifat untuk setiap nilai A terdapat sejumlah nilai B. Jadi, sebuah nilai A berpasangan dengan sejumlah nilai B. Berikut adalah contoh gambaran dependensi bernilai banyak

Page 25: Normalisasi dan proses normalisasi

Contoh dibawah ini menyatakan bahwa seseorang bisa memiliki kemampuan berbahasa asing lebih dari satu. Hubungan tersebut berada dalam sebuah relasi. Dependensi seperti itu digambarkan sebagai berikut :

Nama ->> Bahasa_Asing

Page 26: Normalisasi dan proses normalisasi

Bentuk Normal KelimaBentuk normal kelima adalah suatu keadaan yang membuat relasi yang telah memenuhi bentuk normal keempat tidak dapat didekomposisi menjadi relasi relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi relasi pecahannya tersebut tidak sama dengan kunci kandidat relasi.

Berikut contoh pada tabel Mahasiswa :

Page 27: Normalisasi dan proses normalisasi

Relasi tersebut dapat dipecah menjadi dua atau tiga relasi, yang apabila direkonstruksi akan membentuk kembali data semula. Relasinya bisa berupa seperti berikut :R1 (Nomor_Mahasiswa, Nama)R2 (Nomor_Mahasiswa, Jenis_Kelamin)R3 (Nomor_Mahasiswa, Tanggal_Lahir)

Kunci primer hasil dekomposisi R1, R2, R2 sama dengan kunci primer Mahasiswa. Hal ini menyatakan bahwa relasi Mahasiswa sebenarnya telah memenuhi bentuk normal kelima.

Page 28: Normalisasi dan proses normalisasi

KesimpulanNormalisasi dan proses normalisasi terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu :

1. Bentuk Normal Pertama (1NF)2. Bentuk Normal Kedua (2NF)3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)4. Bentuk Normal Boyce-Codd5. Bentuk Normal Keempat (4NF) 6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

Dalam tahapan tersebut juga termasuk dependensi dan anomali yang saling berhubungan antar relasi yang terjadi pada normalisasi. Normalisasi terbentuk atas dasar data data yang tidak terdapat kerapian dan didasarkan untuk mempermudah dalam menyusun data agar lebih mudah dalam mencari data yang di inginkan.