Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

27
MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PENTINGNYA KEPEMIMPINAN PRESIDEN YANG IDEAL DALAM PEMILU 2014 Dosen pengampu : Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si Disusun oleh: Restu Waras Toto (IC / 13108241031) Syamsudin Nur Asyhari (IC / 13108241086) Adiza Belva Hendrakusuma (IC / 13108244011) 1

description

Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

Transcript of Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

Page 1: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

MAKALAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENTINGNYA KEPEMIMPINAN PRESIDEN YANG IDEAL

DALAM PEMILU 2014

Dosen pengampu : Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si

Disusun oleh:

Restu Waras Toto (IC / 13108241031)

Syamsudin Nur Asyhari (IC / 13108241086)

Adiza Belva Hendrakusuma (IC / 13108244011)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2013

1

Page 2: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat

menyusun makalah ini

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah pendidikan

pancasila. Selama menyusun makalah ini, kami tidak lepas dari bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si selaku dosen mata kuliah

pendidikan pancasila.

2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan.

3. Teman-teman serta pihak lain yang telah membantu sehingga penyusunan

tugas ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun demi

mencapai suatu karya yang lebih baik. Kami juga berharap semoga makalah ini

bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’allaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 2 November 2013

Penulis

2

Page 3: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Definisi kepemimpinan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), kepemimpinan merupakan proses memengaruhi atau memberi

contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan

organisasi yang terstruktur dan memiliki hierarki birokrasi yang jelas.

Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk

bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P

Terry, 1989).

Pemerintahan perwakilan rakyat yang representatif, dengan sistem

pemisahan kekuasaan secara tegas, atau sistem presidensial. Pemisahan

antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif diartikan bahwa

kekuasaan eksekutif itu dipegang oleh suatu badan atau organisasi yang

didalam menjalankan tugas eksekutif itu tidak bertanggung jawab kepada

badan perwakilan rakyat. Presiden memegang kekuasaan eksekutif

bersama wakil presiden dan menteri-menteri. Presiden merupakan

organisasi yang hanya terdiri atas seorang individu yang memegang kunci

kepemerintahan suatu negara republik. Sifat kepemimpinan yang tangguh

dan mumpuni harus dimiliki oleh setiap pejabat negara termasuk presiden

Indonesia. Indonesia sebagai negara yang menganut sistem pemerintahan

presidensil memiliki presiden yang merangkap sebagai kepala negara

sekaligus sebagai kepala pemerintaan. Presiden yang masih menjabat

adalah memiliki peran simbolik yang sangat vital terhadap roda perputaran

kegiatan kepemerintahan.

3

Page 4: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

Setiap warga negara berhak menjadi presiden jika memenuhi

kualifikasi menurut UU No. 42 Tahun 2008 berikut ini.

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah

menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri

3. Tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah

melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat

lainnya

4. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas

dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden

5. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

6. Telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang

berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara

7. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan

dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya

yang merugikan keuangan negara

8. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan

9. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela

10. Terdaftar sebagai Pemilih

11. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah

melaksanakan kewajiban membayar pajak selama 5 tahun

terakhir yang dibuktikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi

12. Belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden

selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama

4

Page 5: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

13. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita

Proklamasi 17 Agustus 1945

14. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

penjara 5 (lima) tahun atau lebih

15. Berusia sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) tahun

16. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas

(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain

yang sederajat

17. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis

Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang

yang terlibat langsung dalam G.30.S/PKI

18. Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan

pemerintahan negara Republik Indonesia

Presiden sebagai kepala pemerintahan tertuang dalam UUD 1945

yang berbunyi ‘Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri

dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-

tugas pemerintah sehari-hari.’

Presiden sebagai kepala Negara seperti yang tertuang dalam UUD

1945 yaitu

1. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,

Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Pasal 10).

2. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) (Pasal 5 Ayat 1).

5

Page 6: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

3. Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan

atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU

(Pasal 20 Ayat 2 dan).

4. Mengajukan Rangcangan Undang-Undang APBN untuk

dibahas bersama DPR agar bisa menjadi Undang-Undang

(Pasal 23 Ayat 2)

5. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

(dalam kegentingan yang memaksa ( Pasal 22 Ayat 1 )

6. Menetapkan Peraturan Pemerintah ( Pasal 5 Ayat 2 )

7. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri ( Pasal 17

Ayat 2 )

8. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian

dengan negara lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 Ayat 1)

9. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan

DPR ( Pasal 11 Ayat 2 )

10. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )

11. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta,

Presiden memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 Ayat 1

dan 2 )

12. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan

pertimbangan DPR ( Pasal 13 Ayat 3 )

13. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan

pertimbangan Mahkamah Agung ( Pasal 14 Ayat 1 )

6

Page 7: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

Peran presiden begitu sentral dalam keberlangsungan negara.

Kompleksitas wewenang yang ada harus dilaksanakan dengan skill

kepemimpinan yang dimiliki oleh presiden. Pemilihan presiden

dilaksanakan melalui rangkaian pemilihan umum yang serentak

dilaksanakan di seluruh nusantara dan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.

Asas dari pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Melalui pemilu inilah masyarakat memilih presiden yang memiliki

kepemimpinan yang memadai

2. PERMASALAHAN

Penyaji mencoba menganalisis permasalahan tentang

kepemimpinan presiden yang ideal dalam pemilu 2014 :

1. Bagaimana kepemimpinan presiden yang ideal dalam pemilu

2014?

2. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan

kepemimpinan presiden yang ideal dalam pemilu 2014.

7

Page 8: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah 68 tahun merdeka

telah mencatat pergantian masa kepresiden sebanyak 6 kali, mulai dari

kepemimpinan sang proklamator sekaligus sebagai presiden pertama Republik

Indonesia yaitu Ir. Soekarno.

Soekarno setelah 11 tahun berkuasa kemudian digantikan oleh Soeharto

melalui surat perintah yang sangat terkenal yaitu Surat Perintah Sebelas Maret

yang ditulis oleh Soekarno kepada Soeharto. Presiden Soeharto kemudian

menjabat selama 32 tahun masa kepemimpinan, semasa kepemimpinan Soeharto

pembangunan terjadi sangat pesat di segala bidang melalui program PELITA serta

prestasi Indonesia yang berhasil melakukan swasembada pangan pada tahun 1984

sehingga mendapatkan penghargaan dari FAO, lembaga pangan dunia. Akan

tetapi, korupsi mulai merongrong di berbagai jenjang kepemerintahan dan

dwifungsi abri mulai diangkat ke public sebagai alasan untuk mempertahankan

hegemoni kekuasaan Soeharto. Sampai akhiranya pada 21 Mei 1998 rakyat,

mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat serentak untuk menuntut Soeharto

turun dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.

Berakhirnya kekuasaan Soeharto lengser pada tahun 1998 yang menandai

mulainya era Reformasi. Beliau digantikan oleh B. J. Habibie yang merupakan

wakil presiden saat itu. Sesuai dengan Pasal 8 UUD 1945 "bila Presiden mangkat,

berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia

diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Pada era pemerintahannya

ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan

UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan

yang paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU otonomi

daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil

diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono,

tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib

sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. Akan tetapi masa kepemimpinan Habibie

8

Page 9: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

hnya 16 bulan saja. B.J. Habibie mengundurkan diri pada 20 Oktober 1999 karena

pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

MPR kemudian berkumpul dan mulai memilih presiden baru.

Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan

373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara. Karena tidak senang calon

mereka gagal memenangkan pemilihan, pendukung Megawati mengamuk dan

Gus Dur menyadari bahwa Megawati harus terpilih sebagai wakil presiden.

Setelah meyakinkan jendral Wiranto untuk tidak ikut serta dalam pemilihan wakil

presiden dan membuat PKB mendukung Megawati, Gus Dur pun berhasil

meyakinkan Megawati untuk ikut serta. Pada 21 Oktober 1999, Megawati ikut

serta dalam pemilihan wakil presiden dan mengalahkan Hamzah Haz dari PPP.

Namun ketika hamper 2 tahun memimpin, Presiden Abdurrahman Wahid

memimpin Indonesia hingga 2001 karena dicabut mandatnya oeh MPR.

Megawati Soekarnoputri tidak harus menunggu lima tahun untuk

menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid, setelah Sidang Umum 1999

menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001

telah menaikkan statusnya menjadi Presiden, setelah Presiden Abdurrahman

Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.

Melalui pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai

presiden periode 2004-2009. Beliau adalah purnawirawan TNI yang diusung oleh

Partai Demokrat. SBY kembali terpilih pada pemilu 2009 dan kembali menjabat

untuk periode kedua hingga tahun 2014 mendatang. Masa pemerintahan

Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di

Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara

langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu

keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Megawati mengalami kekalahan

(40% - 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004 tersebut dan harus

menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang Yudhoyono mantan

Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.

9

Page 10: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

Susilo Bambang Yudhoyono atau kerap dipanggil SBY merupakan

Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5

tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua. Kolusi, Korupsi, dan

Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus

terorisme global. Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan

manusia juga sebagai beban berat yang membutuhkan kerja keras bersama

pimpinan dan rakyat. Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana

alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan

tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan

kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat. Massa kepemerintahan

periode kedua presiden SBY akan berakhir pada tahun 2014 mendatang.

Keenam tokoh tersebut sudah menjadi patokan bagi kita untuk

menentukan bagaimana kriteria pemimpin yang baik di masa depan. Karakter

kepemimpinan mereka adalah suatu acuan bagi pemimpin-pemimpin di masa

depan untuk mengambil kebijakan yang efektif dan tepat terhadap program-

program pemerintahan pusat. Pemilu 2014 sudah di depan mata dan saatnya

bangsa Indonesia

Syarat menjadi presiden itu tidaklah mudah, disamping kemapanan ilmu

dan pengalaman, mental sebagai pemimpin juga sangat dibutuhkan. Saat ini

rakyat Indonesia mulai mengenal figur calon-calon presiden yang sudah mulai

mempropagandakan diri dengan mengumbar janji-janji di seantero media massa.

Siapapun yang terpilih di 2014 harus mengadakan pembaharuan dan perbaikan

atas kepemerintahan periode 2009-2014. Pihak manapun belum bisa menilai figur

seperti apa yang kelak terpilih sebagai presiden di 2014 –dan bagaimana sifat

kepemimpinan mereka, apakah ia akan menjadi pemimpin yang memandang

sebelah mata rakyat yang ia pimpin, amanat penderitaan rakyat, atau ia akan

mampu menjadi pemimpin yang bijak dan mengabdi sepenuh-penuhnya untuk

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya

Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kriteria-kriteria ideal untuk

situasi paling mendesak yang dihadapi bangsa ini, serempak kriteria tersebut harus

berlaku juga, doable dan applicable dalam meniti masa depan bangsa ini jauh ke 10

Page 11: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

depannya. Membawa bangsa ini melewati tahun-tahun kelam maupun tahun-tahun

cemerlang, sampai akhirnya mampu mencapai cita-cita bangsa secara utuh seperti

yang diharapkan dan sudah tercatat manis dalam Pancasila, UUD 1945 dan

APBN.

II. A. Kriteria Ideal Presiden

Berikut adalah kriteria ideal untuk presiden Indonesia saat ini yang

diharapkan mampu memajukkan Indonesia :

a. Seorang calon presiden yang ideal harus memahami ideologi dan budaya

Indonesia secara utuh, lengkap, dan benar. Ia harus meyakini dan percaya

sepenuh-penuhnya bahwa Pancasila adalah landasan perjuangannya, dan

secara sungguh-sungguh mengerti apa makna dari ke lima sila yang ada.

Bukan sekedar mampu menghafalnya, tapi memahami makna terdalam

dari ideologi negara kita. Secara bersamaan, dengan melihat perjalanan

bangsa Indonesia sejak lahirnya bangsa ini sampai saat ini, maka ia harus

mempunyai pemahaman yang mumpuni tentang akar budaya yang dimiliki

bangsa kita. Sebab dengan demikian, ia akan mampu memilah dan

memisahkan mana yang pantas untuk Indonesia dan mana yang tidak.

Indonesia memiliki ideologi yang unggul yaitu ideologi Pancasila.

Ideologi Pancasila harus diresapi oleh seluruh warga Negara sebab

Ideologi Pancasila bersumber dari nilai-nilai yang hidup di dalam bangsa

Indonesia. Ideologi kita juga sangat bermanfaat menangkal pengaruh-

pengaruh luar yang sekiranya dapat membahayakan jati diri bangsa.

Bangsa Indonesia harus senantiasa orisinil dan loyal terhadap budaya

sendiri. Melalui sosok Presiden yang menjunjung tinggi ideologi bangsa,

akan menjadi panutan dan contoh yang patutu ditiru oleh segenap bangsa

Indonesia.

b. Seorang calon presiden harus memiliki skill/kemampuan kepemimpinan

yang bagus dan tidak otoriter. Seorang presiden yang tidak tahu

bagaimana memimpin dengan baik sudah barang tentu akan menghantar

bangsa ini pada kehancuran. Kemampuan memimpin bukan tergantung

11

Page 12: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

pada kehebatan ‘’dia memerintah orang’’. Akan tetapi intisari dari

keterampilan memimpin adalah kemampuan dan kemauan untuk

mendengar suara rakyat yang dipimpinnya. Kemampuan mendengar ini

akan menjaga tingkah lakunya supaya tidak serta merta menjadi otoriter.

Pemimpin yang tegas dan keras tanpa kerelaan untuk mendengar akan

menjadikannya seorang pemimpin atau presiden yang otoriter.

c. Seorang calon presiden harus mampu merangkul semua golongan. Ketika

bangsa kita begitu rentan terhadap perpecahan, pertikaian, dan saling

serang karena perbedaan dan kepelbagaian, maka sangat dibutuhkan

pemimpin yang mampu menyatukan dan mengayomi semua unsur yang

berbeda tersebut. Bukan dengan maksud menyeragamkan, tapi menjaga

dan mengutuhkan yang berbeda-beda tersebut tetap dalam bingkai

persatuan. Pemimpin yang mampu berdiri di atas banyak kepentingan, dan

beragam perbedaan itulah yang bangsa ini butuhkan kedepannya. Presiden

tidak boleh mengelu-elukan dari suku mana dia berasal dengan landasan

bahwa setiap suku bangsa di Indonesia itu saling melengkapi dan

memberikan ciri khas berupa bangsa Indonesia yang terkebal multikulutral

di mata dunia.

d. Seorang calon presiden harus mempunyai integritas baik serta ketegasan di

mata hukum atau di mata banyak orang. Calon presiden haruslah bersih

dari segala macam catatan hitam dan buruk, misalnya riwayat hebat dalam

berkorupsi, berkolusi, dan bernepotisme. Calon presiden masa depan harus

mampu memimpin Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi ke depannya,

maka integritas dan ketegasan masih merupakan keharusan bagi mereka

yang berkeinginan menjadi presiden di republik ini dimana pemimpin-

pemimpinnya masih perlu banyak perbaikan dalam hal ketegasan

mengambil keputusan yang tepat.

e. Seorang calonp presiden harus jujur. Zaman sekarang ini kejujuran

semakin mahal harganya di negeri kita ini Karena seperti dalam kehidupan

sehari-hari, semakin langka sesuatu itu akan semakin mahal harganya.

Pemimpin yang benar-benar jujur di negeri kita sudah semakin sukar

12

Page 13: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

dijumpai. Bangsa ini sangat membutuhkan pemimpin yang jujur oleh

karena tanpa kejujuran, segala sesuatu akan sangat mudah diselewengkan.

Kejujuran adalah salah satu kriteria utama calon presiden kita sehingga

tidak mungkin ditawar. Sesuatu yang mau tidak mau harus ada. Kriteria

yang paling utama dari yanh utama adalah, sosok calon pemimpin yang

bersih dari tindak pidana korupsi. Calon presiden yang terpilih di 2014

harus berani menghadapi mafia di sektor minyak dan gas (migas) yang

secara langsung mempengaruhi harga BBM. Pengalaman di 2013

mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi menandakan besarnya

pengaruh mafia terhadap ketersediaan BBM di masyarakat. Calon presiden

harus mampu menertibkan aktivitas distribusi sehingga jumlah

penyelundupan migas dapat ditekan atau bahkan dihilangkan.

f. Seorang calon presiden harus setia pada janji yang mereka umbar. Iklan

partai politik pemenang pemilu 2009 adalah salah satu contoh terbaik yang

menggambarkan ketidaksetiaan pemimpin terhadap kinerjanya. Melalui

iklan tersebut lahir pernyataan dan janji dari beberapa anggota calon

legislatif bahwa mereka mengecam setiap aksi korupsi yang dilakukan

pekerja pemerintahan yang tak bertanggungjawab. Akan tetapi dikemudian

hari mereka akhirnya terbukti melanggar janji dan sumpah mereka sendiri.

Kita membutuhkan seorang presiden yang benar-benar bisa memegang

janji dan sumpah yang sudah terucap.

g. Calon presiden harus diwakili oleh pribadi yang visioner terhadap rencana

masa depan. Semangat visioner yang dibangun oleh calon pemimpin

bangsa pengganti Presiden SBY untuk masa mendatang tersebut, sangat

dibutuhkan oleh rakyat. Pemimpin yang memiliki jiwa tersebut dipastikan

dapat menjawab segala kekurangan yang terjadi di tengah masyarakat di

Tanah Air. Pemimpin visioner bisa mengatasi dan memperbaiki masalah

di tengah masyarakat. Presiden yang berwatak visioner akan secara

tanggap menangkap solusi yang harus dikerjakan, setelah turun dan

berbaur dengan rakyat. Mereka yang mempunyai jiwa visioner, bekerja

keras dan mempunyai semangat pluralis, itu akan membawa perubahan

13

Page 14: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

yang lebih baik. Presiden yang demikian ini akan diterima oleh semua

kalangan dengan baik.

h. Calon presiden harus memiliki jiwa nasionalis terbuka. Calon presiden kita

mesti memiliki nasionalisme yang kuat. Dengan demikian ia akan

mencintai rakyat yang ia pimpin. Dia tidak akan pernah membiarkan

rakyatnya “dijajah” bangsa asing. Di samping tugas terpenting presiden

yaitu menyejahterakan rakyat, di sisi lain dia juga harus terbuka terhadap

globalisasi dan tidak menutup mata terhadap negara-negara lain. Tidak

elok seorang pemimpin sebuah negara besar yang memiliki nasionalisme

buta . Calon presiden kita harus nasionalis terbuka dan bukan nasionalis

buta.

i. Calon presiden harus memiliki loyalitas dalam mengabdi selama masa

jabatannya. Bukan hanya anak buah yang dituntut untuk memiliki loyalitas

dan tidak hanya rakyat dan bawahan yang mesti loyal. Pemimpin pun

termasuk presiden harus memiliki loyalitas dalam bekerja. Kepada siapa ia

harus loyal? Kepada dan terhadap amanat rakyat. Kepada dan terhadap

tugas dan tanggung-jawab dia sebagai presiden. Oleh karena itu presiden

yang layak memimpin bangsa ini, adalah mereka yang punya loyalitas

mumpuni. Bukan loyalitas lips servicesemata. Ketika ia belum mampu dan

tidak berani berkorban sesuatu demi rakyat yang ia pimpin. Atau

berkorban demi tugas yang pemimpin emban, maka ia belum pantas

disebut pemimpin yang ideal.

j. Calon presiden harus mampu hidup sederhana dan memiliki gaya hidup

bersahaja. Memaknai hidup sederhana adalah juga cara untuk merasakan

dan turut meresapi penderitaan begitu banyak rakyat yang masih hidup

pas-pasan. Menjalani hidup sederhana menunjukkan betapa ia peduli, dan

terpanggil untuk semakin menyelami bahwa kita tidak boleh berpesta pora

dan bersenang-senang dengan kemewahan di atas begitu banyak

penderitaan orang lain. Alangkah nistanya pemimpin yang bergelimang

harta kekayaan, hidup penuh kemewahan tapi tak mau peduli dengan

puluhan juta penduduk yang sangat miskin. Mampu hidup sederhana

14

Page 15: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

adalah juga wujud toleransi terhadap yang papah dan miskin. Mereka yang

mungkin hanya bisa tidur beralaskan daun pisang, makan di atas kertas

koran, dan minum dari tampungan air hujan.

k. Calon presiden tidak boleh terlalu tua, tapi jangan juga terlalu muda,

khususnya dalam pemikirannya. Usianya harus berada pada posisi optimal

dalam memimpin, baik usia yang sebenarnya ataupun usia dalam

pengertian pengalaman. Apabila pemimpin kita terlalu tua maka ia ibarat

seorang kakek yang hanya akan mampu memberi nasehat tanpa sanggup

berbuat apa-apa lagi. Kalau ia terlalu muda, ia akan gampang memutuskan

sesuatu berdasarkan emosi sesaat, karena jam terbang belum banyak dan

masih kurang pengalaman. Kalau terlalu muda, jangan-jangan mesti

dijewer dulu telinganya baru mau kerja. Mesti dicambuk dulu pantatnya

baru mau mengambil tindakan nyata. Ragu-ragu dalam memutuskan.

l. Calon presiden sebagai calon pemimpin haruslah orang yang punya

komitmen, tidak mudah untuk dihasut dan terhasut. Seorang pemimpin

bangsa harus punya pendirian tegas, dan jangan gampang dipengaruhi oleh

bisikan kiri-kanan yang tak jelas, apalagi bisikan dari mereka yang hanya

tahu mengadu domba dan mencari keuntungan semata. Pemimpin yang

sangat mudah terpengaruh oleh “bisikan” semata, adalah pemimpin yang

tidak punya prinsip. Masukan boleh dijadikan pertimbangan, tapi ia harus

mampu membedakan mana masukan dan mana bisikan menyesatkan. Kan

lucu jadinya bila seorang pemimpin negara besar, tapi gampang sekali

dipengaruhi dan dihasut untuk sesuatu yang tidak jelas.

15

Page 16: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

BAB III

III A. Penutup

Bab pembahasan telah memaparkan berbagai sifat kepemimpinan yang

idealnya dimiliki oleh setiap calon presiden bukan hanya keterampilan berbicara

mengumbar janji. Rakyat Indonesia butuh bukti nyata melalui program-program

nyata selama masa kepemimpinan. Janji tetap sajalah janji dan kebolehjadian

untuk tidak terlaksana kemungkinannya sama besar dengan kemungkinan

terlaksana. Rakyat Indonesia dapat menakar capres yang cakap dari kontribusi

serta latar belakang mereka terhadap negara sebelum mereka terjun dan

mengumandangkan diri sebagai capres di Pemilu 2014. Rakyat Indonesia harus

memahami sejarah kepemimpinan mereka, latar belakang pendidikan, kecakapan

dan pengalaman yang mereka peroleh sebagai bekal untuk menjadi seorang

presiden.

Calon presiden sebagai aktor politik tahun 2014 harus melaksanakan tugas

sesuai dengan kepentingan rakyat dan harus memiliki karakter yang baik sehingga

para pejabat kita tidak hanya berintelektual tetapi memiliki karakter terpuji yang

kuat. Calon presiden yang memenangkan pemilu 2014 harus menjadi teladan

nyata bagi pejabat-pejabat di bawahnya mengingat kebobrokan birokrasi dan

kinerja punggawa kepemerintahan sudah sangat memprihatinkan sehingga butuh

banyak perbaikan.

16

Page 17: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

III B. Saran

Pemilu 2014 sudah semakin dekat dan rakyat Indonesia harus mulai

mengenal sosok-sosok capres yang akan bertanding di 2014 mendatang. Hampir

seluruh kandidat sudah menampakkan diri mereka di media massa dengan

berbagai propaganda yang berbau pro rakyat, sebagai warga negara yang jeli,

berjiwa intelektual dan peduli pada masa depan Indonesia. Rakyat Indonesia

diharapkan tidak terjerumus untuk memilih kandidat yang kurang berkompeten

seorang presiden yang akan memimpin negeri ini selama 5 tahun.

17

Page 18: Pentingnya kepemimpinan presiden ideal dalam pemilu 2014

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Darmodihardjo darji, dkk., 1996, Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam Sistem

Hukum Indonesia, penerbit Rajawali, Jakarta.

http://nasional.kompas.com/read/2011/08/05/13534069/Kriteria.Presiden.RI.204 (Diakses 28 Oktober 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan (Diakses 28 Oktober 2013)

http://sindonews.com/read/2013/09/06/12/780171/2014-dicari-pemimpin-berani-hadapi-mafia-migas

http://politik.kompasiana.com/2013/07/24/figure-berpengalaman-dibutuhkan-untuk-kepemimpinan-2014-579287.html

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm

http://m.okezone.com/read/2013/07/29/95/844057/menakar-sosok-pemimpin-ideal-di-2014

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/03/20/mjydnm-empat-kriteria-pemimpin-2014-versi-pepabri

http://www.beritasatu.com/politik/127810-tb-silalahi-indonesia-butuh-pemimpin-pluralis-dan-visioner.html

http://hasbiadi380.wordpress.com/2009/11/13/tugas-dan-wewenang-kepala-negara-dan-kepala-pemerintah/

http://chirpstory.com/li/99953

http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie

http://id.wikipedia.org/wiki/Megawati_Soekarnoputri

http://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid

http://id.wikipedia.org/wiki/Susilo_Bambang_Yudhoyono

18