PENTINGNYA ERGONOMIS DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG.ppt

23
PENTINGNYA ERGONOMIS DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG HARMONIS TUGAS MUK 3 KELOMPOK 5 1. Moch Arifin 2. Daniar 3. Eni 4. Ajizah 5. Lutvi 6. Yunita Ashari

Transcript of PENTINGNYA ERGONOMIS DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG.ppt

  • PENTINGNYA ERGONOMIS DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG HARMONIS

    TUGAS MUK 3KELOMPOK 5Moch ArifinDaniarEniAjizahLutviYunita Ashari

  • PENDAHULUAN

    A.Latar BelakangPerkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik.

  • B.Rumusan MasalahPermasalahan yang berkaitan dengan faktor ergonomi umumnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja secara menyeluruh termasuk peralatan kerja. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.

  • C.Tujuan1. Tujuan mengetahui, Tentang Pentingnya Ergonomis Dalam Upaya Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Harmonis.2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui defenisi Ergonomi.b. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup Ergonomi.c. Untuk mengetahui metode-metode Ergonomi.d. Untuk mengetahui penyakit-penyakit di tempat kerja yang berkaitan dengan ergonomi.e. Untuk mengetahui aplikasi ergonomi untuk perancangan tempat kerja.

  • TINJAUAN ERGONOMI

    A.Definisi ErgonomiErgonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya.

  • Adapun isi ruang lingkup bidang ergonomi meliputi:Ergonomi Fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dengan aktifitas fisik. Ergonomi Kognitif: berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem.Ergonomi Organisasi: berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses.Ergonomi Lingkungan: berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran.

  • B. Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup Ergonomi Yang HarmonisDalam ilmu ergonomi dikenal jargon Fitting the Task to the Person and Fitting The Person To The Task. Maksudnya adalah penyesuaian pekerjanya dan penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya.

  • Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja.3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.

  • Manfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut:1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.2. Menurunnya kecelakaan kerja.3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.4. Stress akibat kerja berkurang.5. Produktivitas membaik.6. Alur kerja bertambah baik.7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.8. Kepuasan kerja meningkat.

  • Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :1. Tehnik2. Fisik3. Pengalaman psikis4. Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian5. Anthropometri6. Sosiologi7. Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take, pols, dan aktivitas otot.8. Desain, dll.

  • C. Metode-metode Ergonomi1. DiagnosisDapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.2. TreatmentPemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.

  • 3. Follow-upDengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.

  • Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ergonomi yaitu :1)Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya2)Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan lainnya3)Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya4)Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian ukuran alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya

  • Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu :1) Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja2) Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja3) Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat bekerja4) Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.5) Membangun pengetahuan dasar guna mendorong pekerja untuk meningkatkan produktivitas.6) Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya penyakit akibat kerja7) Meningkatkan faktor keselamatan kerja8) Meningkatkan keuntungan, pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan untuk individu dan institusi.

  • Keuntungan melakukan penilaian ergonomi di tempat kerja yaitu :1) Mengurangi potensi timbulnya kecelakaan kerja 2) Mengurangi potensi gangguan kesehatan pada pekerjaMeningkatkan produktivitas dan penampilan kerjaMengenai permasalahan bidang kajian ergonomi yaitu :1) Antropometri2) Kognitif3) Musculoskeletal4) Kardiovaskular5) psikomotor

  • D. Penyakit-penyakit di Tempat Kerja yang Berkaitan dengan ErgonomiSemua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur. Supervisi medis yang biasanya dilakukan terhadap pekerja antara lain :1. Pemeriksaan sebelum bekerja Bertujuan untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya.2. Pemeriksaan berkala Bertujuan untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan.3. Nasehat Harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.

  • Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli membedakan / membaginya sebagai berikut :1. Kelelahan fisikKelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.

  • 2. Kelelahan yang patologisKelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya.3. Psikologis dan emotional fatiqueKelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis mekanisme melarikan diri dari kenyataan pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.

  • Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal di bawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya terjadi :a. Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising.b. Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang.c. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.d. Tempo kegiatan tidak harus terus menerus.e. Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan

  • f. Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.g. Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.h. Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerjai. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya;Pekerja remajaWanita hamil dan menyusuiPekerja yang telah berumurPekerja shiftMigrant.j. Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat addiktif lainnya perlu diawasi.

  • E. Aplikasi Ergonomi untuk Perancangan Tempat KerjaPelatihan bidang ergonomi sangat penting, sebab ahli ergonomi umumnya berlatar belakang pendidikan tehnik, psikologi, fisiologi atau dokter, meskipun ada juga yang dasar keilmuannya tentang desain, manajer dan lain-lain. Akan tetapi semuanya ditujukan pada aspek proses kerja dan lingkungan kerja.Aplikasi ergonomi dapat dilaksanakan dengan prinsip pemecahan masalah; tahap awal adalah identifikasi masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi. Langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah, masalah yang paling mencolok harus ditangani lebih dahulu. Setelah analisis dikerjakan, maka satu atau dua alternatif intervensi harus diusulkan.

  • Pada pengenalan/rekognisi ada 3 hal yang harus diperhatikan, ketiganya berinteraksi dalam penerapan ergonomi dengan fokus utama pada sumber daya manusia:1. Kesehatan mental dan fisik harus diperhatikan untuk diperbaiki sehinggga didapatkan tenaga kerja yang sehat fisik, rohani dan sosial yang memungkinkan mereka hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi.2. Kemampuan jasmani dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan antropometri, lingkup gerak sendi dan kekuatan otot.3. Lingkungan tempat kerja Harus memberikan ruang gerak secukupnya bagi tubuh dan anggota badan sehingga dapat bergerak secara leluasa dan efisien.

  • TERIMA KASIH...............