Penjelasan sintesis

2
Penjelasan sintesisnya dari buku Quick Review histologi dan biologi sel, hal 191-194 ;;) Eritropoiesis 1. Asal Eritrosit. Eritrosit berkembang dari sel-sel CFU-S (colony forming unit spleen) di sumsum tulang. a. Sel-sel CFU-S berperan pada pembentukan eritrosit ketika sel-sel itu berdiferensiasi menjadi BFU-E (burst forming unit erythroid) b. Sel-sel BFU-E berdiferensiasi menjadi sel-sel CFU-E (colony forming unit erythroid) yang sensitif terhadap eritropoietin. 2. Stadium Eritropoiesis: Eritropoietin menyebabkan sel-sel CFU-E berdiferensiasi menjadi eritroblas (inti jelas, nukleolus besar, banyak ribosom & mitokondria, apparatus golgi berkembang baik) retikulosit eritrosit [ ada di ppt biokimia “darah limfe cairan serebrospinal” ] Trombopoiesis 1. Megakariosit adalah bakal trombosit yang berkembang dari megakarioblas (sel-sel CFU-S yang berdiferensiasi) a. Megakariosit: sel yang sangat besar, mengandung inti yg kompleks, banyak lobulus, poliploid, sel ini hanya ada di sumsum tulang 2. Tromboit (platelet) a. Pada pembuluh darah sumsum tulang, megakariosit secara perlahan melepaskan fragmen kecil sitoplasma yang disebut trombosit ke dalam aliran darah b. Fragmentasi megakariosit terjadi jika membran permukaan sel menyatu dengan membran retikulum endoplasma halus Agranulopoiesis 1. Monopoiesis Monosit berkembang dari sel-sel CFU-S yang sama sebagai granulosit tetapi mempunyai proses perkembangan yang berbeda yg mencakup stadium monoblas dan promonosit 2. Limfopoiesis. Limfosit berkembang dari limfoblas (yang berasal dari CFU-S)

Transcript of Penjelasan sintesis

Page 1: Penjelasan sintesis

Penjelasan sintesisnya dari buku Quick Review histologi dan biologi sel, hal 191-194 ;;)

Eritropoiesis

1. Asal Eritrosit. Eritrosit berkembang dari sel-sel CFU-S (colony forming unit spleen) di sumsum tulang.

a. Sel-sel CFU-S berperan pada pembentukan eritrosit ketika sel-sel itu berdiferensiasi menjadi BFU-E (burst forming unit erythroid)

b. Sel-sel BFU-E berdiferensiasi menjadi sel-sel CFU-E (colony forming unit erythroid) yang sensitif terhadap eritropoietin.

2. Stadium Eritropoiesis: Eritropoietin menyebabkan sel-sel CFU-E berdiferensiasi menjadi eritroblas (inti jelas, nukleolus besar, banyak ribosom & mitokondria, apparatus golgi berkembang baik) retikulosit eritrosit [ ada di ppt biokimia “darah limfe cairan serebrospinal” ]

Trombopoiesis

1. Megakariosit adalah bakal trombosit yang berkembang dari megakarioblas (sel-sel CFU-S yang berdiferensiasi)

a. Megakariosit: sel yang sangat besar, mengandung inti yg kompleks, banyak lobulus, poliploid, sel ini hanya ada di sumsum tulang

2. Tromboit (platelet)a. Pada pembuluh darah sumsum tulang, megakariosit secara perlahan melepaskan

fragmen kecil sitoplasma yang disebut trombosit ke dalam aliran darahb. Fragmentasi megakariosit terjadi jika membran permukaan sel menyatu dengan

membran retikulum endoplasma halus

Agranulopoiesis

1. MonopoiesisMonosit berkembang dari sel-sel CFU-S yang sama sebagai granulosit tetapi mempunyai proses perkembangan yang berbeda yg mencakup stadium monoblas dan promonosit

2. Limfopoiesis. Limfosit berkembang dari limfoblas (yang berasal dari CFU-S)a. Limfosit T (sel T) mulai proses diferensiasi di thymus, berkembang dalam thyus,

limpa, nodus limfatikus dan lamina propria.b. Limfosit B (sel B) berkembang dari limfoblas di sumsum tulang, berkembang

dalam thyus, limpa, nodus limfatikus dan lamina propria.

Granulopoiesis

1. Asal granulosit. Granulosit berkembang dari sel-sel CFU-S.a. Bakal granulosit yang pertama kali dikenal adalah mieloblasb. Sel menjadi promielosit ketika sitoplasma menimbun beberapa granula azurofil

(tidak spesifik), inti menimbun heterokromatin, dan sedikit lekukan pada inti2. Diferensiasi promielosit

Diferensiasi promielosit mulai sebagai granula spesifik (neutrofil, eosinofil atau basofil) tertimbun dalam sitoplasma dan inti seterusnya berkondensasi dan

Page 2: Penjelasan sintesis

membentuk lobulus, selsel ini disebut neutrofil, eosinofil, atau mielosit basofilik, tergantung pada jenis adanya granula spesifik