Penjelasan Fatawa Dsn-mui No
-
Upload
fay-firly-pradani -
Category
Documents
-
view
229 -
download
3
description
Transcript of Penjelasan Fatawa Dsn-mui No
PENJELASAN FATAWA DSN-MUI No. 84 tentang METODE PENGAKUAN KEUNTUNGAN Al-TAMWIL BI AL-MURABAHAH
(PEMBIAYAAN MURABAHAH) DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Ikhwan Abidin Basri, MA. M.Sc.Anggota DSN-MUI
Menimbanga. bahwa dalam pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang diaplikasikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dikenal antara lain dua metode, yaitu metode proporsional dan metode anuitas; b. bahwa penerapan salah satu dari dua metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah tersebut menimbulkan permasalahan bagi kalangan industri dan masyarakat, sehingga memerlukan kejelasan dari aspek syariah mengenai kedua metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah tersebut
Menimbang
c. bahwa Lembaga Keuangan Syariah memerlukan metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang dapat mendorong pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah yang sehat; d. bahwa atas dasar pertimbangan huruf a b, dan c, Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) memandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah di Lembaga Keuangan Syariah untuk dijadikan pedoman.
Ketentuan UmumDalam fatwa ini yangdimaksud dengan: 1. Metode Proporsional (Thariqah Mubasyirah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang (harga jual, tsaman) yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih (al-atsman al-muhashshalah); 2. Metode Anuitas (Thariqah al-Hisab al-Tanazuliyyah/Thariqah al- Tanaqushiyyah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlah sisa harga pokok yang belum ditagih dengan mengalikan persentase keuntungan terhadapjumlah sisahargapokok yang belum ditagih (al-atsman al-mutabaqqiyah);
Ketentuan Umum
3. Murabahah adalah akad jual-beli dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayamya dengan harga yang lebih sebagaikeuntungan; 4. At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) adalah murabahah di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan cara LKS membelikan barang sesuai dengan pesanan nasabah, kemudian LKS menjualnya kepada nasabah --setelah barang menjadi milik LKS-- denganpembayaran secara angsuran;
Ketentuan Umum
5. Harga Jual (tsaman) adalah harga pokok ditambah keuntungan; 6. Al-Mashlahah (ashlah) adalah suatu keadaan yang dianggap paling banyak mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariahyang sehat.
Ketentuan Hukum
Metode pengakuan keuntungan Murabahah dan Pembiayaan Murabahah boleh dilakukan secara proporsional dan secara anuitas dengan mengikuti ketentuan-ketentuandalam fatwa ini.
Ketentuan Khusus
• Ketentuan Khusus 1. Pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh para pedagang (al-tujjar), yaitu secara proporsional boleh dilakukan selama sesuai dengan 'urf (kebiasaan) yang berlaku di kalangan para pedagang;
• 2. Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dilakukan secara Proporsional dan secara Anuitas selama sesuai dengan 'urf(kebiasaan) yang berlaku di kalangan LKS;
Ketentuan Khusus• 3. Pemilihan metode pengakuan keuntungan al-Tamwil bi
al- Murabahah pada LKS harus memperhatikan mashlahah LKS bagi pertumbuhan LKS yang sehat;
• 4. Metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah yang ashlah dalam masa pertumbuhan LKS adalah metode Anuitas;
• 5. Dalam hal LKS menggunakan metode pengakuan keuntungan at- Tamwil bi al-Murabahah secara anuitas, porsi keuntungan barus ada selama jangka waktu angsuran; keuntungan at-tamwil bi al- murabahah (pembiayaan murabahah) tidak boleh diakui seluruhnya sebelum pengembalian piutang pembiayaan murabahah berakhir/lunas dibayar.
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 10
Keuntungan dalam Murabahah• Metode perhitungan keuntungan (caranya sepenuhnya hak
penjual)– Flat– Efektif– Sliding– dsb
• Metode pengakuan keuntungan (diatur dalam PSAK 102)– Saat penyerahan barang– Proporsional (sebanding pokok dan margin)– Setelah pokok piutang diterima seluruhnya (bagi yg macet)
• Milik bersama (shahibul maal dan mudharib)– Keuntungan murabahah yang nyata diterima (cash basis)
merupakan hak pemilik dana DPK mudharabah (pemodal) dan tidak sepenuhnya milik LKS
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 11
Contoh perhitungan flat
• Bank Syariah memberikan pembiayaan murabahah untuk pembelian mobil kijang th. 2000 dgn harga beli kijang dari dealer Rp. 120,000,000,-marjin per tahun 21% dari harga beli, jangka waktu pembiayaan 1 tahun, angsuran dibayar per bulan (baik porsi pokok maupun marjin).
• Pola angsuran menggunakan sistem FLAT.
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 12
jadwal angsuran hanya untuk intern Bank Syariah (metode perhitungan FLAT )
Angs Outstanding Porsi PokokPorsi Marjin Angsuran
Sisa Pokok
Sisa Marjin
Sisa Angsuran
Tgl. Angsur
1 120,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 110,000,00
0 23,100,000 133,100,00
0 02/01/03
2 110,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 100,000,00
0 21,000,000 121,000,00
0 02/02/03
3 100,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 90,000,000 18,900,000 108,900,00
0 02/03/03
4 90,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 80,000,000 16,800,000 96,800,000 02/04/03
5 80,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 70,000,000 14,700,000 84,700,000 02/05/03
6 70,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 60,000,000 12,600,000 72,600,000 02/06/03
7 60,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 50,000,000 10,500,000 60,500,000 02/07/03
8 50,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 40,000,000 8,400,000 48,400,000 02/08/03
9 40,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 30,000,000 6,300,000 36,300,000 02/09/03
10 30,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 20,000,000 4,200,000 24,200,000 02/10/03
11 20,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 02/11/03
12 10,000,000 10,000,000 2,100,000 12,100,000 0 0 0 02/12/03
Jumlah 120,000,000 25,200,000 145,200,00
0
Pengaruh pada profit distribusi / bagi hasil(sebagian margin yang diterima (cash basis) hak pemodal DPK
mudharabah)
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 13
Grafik margin merata (flat)
Y
X
R1
R2
600.000240.000
4.200
10.500
0 120.000
2.100
2.100
2.100
2.100
2.100
3x 2.100
Portfolio Penyaluran Dana (Aktiva Produktif)
Tren
d Pe
ndap
atan
Mer
ata
dan
teta
p
Pendapatan tidak ada Ekspansi
Pendapatan setelah Ekspansi
pend
apat
an la
ma
pend
apat
an b
aru
(eks
pans
i)
pend
apat
an la
ma
pend
apat
an b
aru
(eks
pans
i)
R1-1
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 14
Kelebihan dan kekurangan Flat
• Kelebihan– Untuk kelangsungan usaha (jangka panjang)– Pendapatan margin tetap (stabil) dan tidak
dipengaruhi oleh ekspansi.– Jika ada ekspansi pendapatan margin naik,
sehingga bagi hasil DPK naik
• Kekurangan– Lama untuk mencapai BEP – Return tidak stabil dalam prosentasi
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 15
Contoh kasus
• "Bank Syariah" memberikan pembiayaan murabahah untuk pembelian mobil kijang th. 2000, harga beli kijang dari dealer Rp. 120,000,000,- marjin per tahun 21% dari harga beli,jangka waktu pembiayaan 1 tahun, angsuran dibayar per (baik porsi pokok maupun marjin)
• Pola angsuran menggunakan sistem EFEKTIF
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 16
jadwal angsuran hanya untuk intern Bank Syariah (metode perhitungan EFEKTIF )
Angs Outstanding
Porsi Pokok
Porsi Marjin Angsuran
Sisa Poko
k Sisa Marjin
Sisa Angsura
n Tgl. Angsur
1 120,000,000 9,073,653 2,100,000 11,173,653 110,926,34
7 11,983,834 122,910,181 02/01/03
2 110,926,347 9,232,442 1,941,211 11,173,653 101,693,90
5 10,042,623 111,736,529 02/02/03
3 101,693,905 9,394,010 1,779,643 11,173,653 92,299,896 8,262,980 100,562,876 02/03/03
4 92,299,896 9,558,405 1,615,248 11,173,653 82,741,491 6,647,732 89,389,223 02/04/03
5 82,741,491 9,725,677 1,447,976 11,173,653 73,015,814 5,199,756 78,215,570 02/05/03
6 73,015,814 9,895,876 1,277,777 11,173,653 63,119,938 3,921,979 67,041,917 02/06/03
7 63,119,938 10,069,054 1,104,599 11,173,653 53,050,884 2,817,380 55,868,264 02/07/03
8 53,050,884 10,245,262 928,390 11,173,653 42,805,622 1,888,989 44,694,611 02/08/03
9 42,805,622 10,424,554 749,098 11,173,653 32,381,068 1,139,891 33,520,959 02/09/03
10 32,381,068 10,606,984 566,669 11,173,653 21,774,083 573,222 22,347,306 02/10/03
11 21,774,083 10,792,606 381,046 11,173,653 10,981,477 192,176 11,173,653 02/11/03
12 10,981,477 10,981,477 192,176 11,173,653 0 0 0 02/12/03
Jumlah 120,000,000 14,083,834 134,083,83
4 Pengaruh pada profit distribusi / bagi hasil(sebagian margin yang diterima (cash basis) hak pemodal DPK
mudharabah)
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 17
Grafik Margin Effektif (anuitas)
Y
X
Pendapatan setelah ekspansi, pada posisi pendapatan stabil (sama dengan sebelumnya)
1.941
1.780
122.910
2.100
1.615
111.737 100.562 189.389
159159162 +--------321
321164 +--------485
159(2100 – 1941)
162(1941-1780)
164(1780 – 1615)
P1
P2
Portfolio Penyaluran Dana (Aktiva produktif)
Tren
d Pe
ndap
atan
Anu
itas
Pendapatan tidak ada Ekspansipe
ndap
atan
lam
a
pend
apat
an la
ma
? ? ?
Dalam pola ini ekspansi dikatakan berhasil jika pendapatan atas ekspansi lebih besar dari penurunan pendapatan setiap periode
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 18
Kelebihan dan kekurangan Efektif
• Kelebihan– Margin stabil dalam prosentase (bukan nominal) =>
bagi hasil dihitung dari nominal
• Kekurangan– Untuk kepentingan jangka pendek– Ekpansi dilakukan untuk menutup penurunan margin
=> bagi hasil DPK naik jika ekpansi memperoleh margin lebih besar dari penurunannya
– Ekspansi belum tentu dapat dilaksanakan (Q.S. Lukman 34)
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 19
P
R
YY1 Y2 Y3
R1
R2 = P2
R3
Pendapatan anuitas
Pendapatan merata dan tetap
P3
P1
X
X1
X2
X3Tr
end
Pend
apat
an A
nuita
s
Ekspansi Penyaluran Dana (Aktiva produktif)
Pendapatan anuitas menurun
sampai titik P3
Pendapatan merata dan tetap (R3) lebih besar dari penurunan pendapatan anuitas (P3)
Pendapatan merata dan tetap baru sampai titik R1
Pendapatan anuitas masih
lebih besar (titik P1)
Grafik perubahan Efektif ke Flat (merata)
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 20
Proporsional
• Bank Syariah memberikan pembiayaan murabahah untuk pembelian mobil kijang th. 2000 dgn harga beli kijang dari dealer Rp. 100,000,000,-marjin disepakati antara penjual dan pembeli sebesar Rp.20.000.000,--Pembayaran harga jual dilakukan sesuai kemampuan (cash flow pembeli) dengan tidak beraturan selama 4 kali
Jakarta, Sept 2009 Anuitas vs proporsional 21
Jadwal angsuran hanya untuk intern bank(perhitungan keuntungan proporsional)
Ang
Outstanding
Porsi Pokok Porsi Marjin Angsuran
Sisa Poko
k
Sisa Marji
n
Sisa Angsur
an
Tgl. Ang
s
1 120,000,0
00 37,500,00
0 7,500,000 45,000,000 62,500,0
00 12,500,0
00 75,000,000
2 75,000,00
0 25,000,00
0 5,000,000 30,000,000 37,500,0
00 7,500,00
0 45,000,000
3 45,000,00
0 30,000,00
0 6,000,000 36,000,000 7,500,00
0 1,500,00
0 9,000,000
4 9,000,000 7,500,000 1,500,000 9,000,000 0 0 0
120,000,0
00 Pengaruh pada profit distribusi / bagi hasil
(sebagian margin yang diterima (cash basis) hak pemodal DPK mudharabah)