PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI...
Transcript of PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI...
i
PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI PENYAJIAN DATA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY
TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII MTs
MUHAMMADIYAH 02 KARANGGEDE KAB. BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
NENI YULIAWATI
NIM. 23070150005
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI PENYAJIAN DATA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY
TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII MTs
MUHAMMADIYAH 02 KARANGGEDE KAB. BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
NENI YULIAWATI
NIM. 23070150005
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
M. Istiqlal, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdri. NENI YULIAWATI
Kepada Yth:
Rektor IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu‘alaikum Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap
mahasiswa berikut ini:
Nama : NENI YULIAWATI
NIM : 23070150005
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Tadris Matematika
Judul Skripsi : Peningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi
Penyajian Data Pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah
02 Karanggede Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019
Demikian ini kami mohon kepada Bapak Rektor IAIN Salatiga agar skripsi
saudari tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu‘alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 30 Juli 2019
Pembimbing
M. Istiqlal, M.Pd
v
SKRIPSI
PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENYAJIAN DATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA
KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 02 KARANGGEDE KAB.
BOYOLALI TAHUN AJARAN 2018/2019
Disusun oleh:
NENI YULIAWATI
NIM : 23070150005
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 14 Agustus 2019 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar SI Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.
Sekretaris Penguji : Muhammad Istiqlal, M. Pd.
Penguji I : Dr. Eni Titikusumawati, S. Pd., M. Pd
Penguji II : Anggun Zuhaida, M. Pd.
Salatiga, 14 Agustus 2019
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Mansur, M.Ag. NIP. 196806131994031004
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:[email protected]
vi
PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : NENI YULIAWATI
NIM : 23070150005
Fakultas : Tarbiyah
Program Studi : Tadris Matematika
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi
Penyajian Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Siswa Kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali Tahun Ajaran
2018/2019.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN
Salatiga.
Salatiga, 30 Juli 2019
Yang menyatakan
Neni Yuliawati
vii
viii
MOTTO
Keberhasilan seseorang bukan dinilai dari hasil yang telah dicapai tetapi berat,
ringan dan jumlah rintangan-rintangan yang ia hadapi saat ia berusaha meraih
keberhasilan itu sendiri.
(Booker T. Washinton)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Orangtuaku Bapak Suwito dan Ibu Tri Narni yang telah membesarkan penulis
dan selalu sabar merawat dan mencurahkan kasih sayang tanpa kenal wakru.
2. Adik Gustoro Dwi Prayoga yang dengan sabar memberi motivasi sehingga
terselesaikannya skripsi dengan baik.
3. Bapak M. Istiqlal, M.Pd yang terhormat yang tidak henti-hentinya
membimbing dan meluangkan waktunya.
4. Teman-teman Program Studi Tadris Matematika angkatan 2015. Terimakasih
atas motivasi dan perjuangannya.
5. Sahabatku Esti Rahayuningtyas dan keluarga serta Dwi Istianasari dan
keluarga. Terimakasih sudah menemani dalam susah maupun senang dan
memberikan dorongan dari saat kuliah sampai penyusunan skripsi ini
terselesaikan.
6. Untuk teman-teman kost mbak Elok, mbak Inna, mbak Nelly, mbak Uffy,
mbak Nurul, mbak Aisyah dan dek Lukivia, terimakasih telah memberikan
semangat, motivasi dan waktunya untuk menemani dalam pembuatan skripsi.
7. Teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Tengaran tahun 2018 dan teman-teman
KKN desa Grogolan Kecamatan Karanggede tahun 2019 yang sudah menjadi
bagian dariku, terimakasih telah memberikan semangat dan motivasi dalam
pembuatan skripsi.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayat dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan
keadilan.
Skripsi yang berjudul “Peningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika
Materi Penyajian Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) Pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019” ini, diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari
berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini, baik berupa material, maupun
spiritual. Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika.
4. Bapak M. Istiqlal, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan
waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
xi
5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama
kuliah hingga menyelesaikan skripsi.
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang
akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak di kemudian hari.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.
Salatiga, 30 Juli 2019
Yang menyatakan
Neni Yuliawati
xii
ABSTRAK
Yuliawati, Neni. 2019. Peningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi
Penyajian Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02
Karanggede Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi,
Salatiga: Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
M. Istiqlal, M.Pd.
Kata Kunci: Two Stay Two Stray (TSTS), Minat Belajar, Hasil Belajar,
Penyajian Data
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan minat belajar matematika
materi statistika pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali tahun ajaran 2018/2019 menggunakan model pembelajaran Two Stay
Two Stray (TSTS); 2) Meningkatkan hasil belajar matematika materi statistika
pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun
ajaran 2018/2019 menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksnaan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali yang berjumlah 18 siswa. Data dianalisis secara statistik menggunakan
rumus persentase, apabila 80% dari jumlah keseluruhan siswa memiliki minat
belajar tinnggi dan 85% siswa tuntas KKM maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Two Stay Two
Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali. Peningkatan terhadap minat
belajar siswa dari siklus I ke siklus II 33,33%, hal ini dapat dilihat dari perolehan
siswa yang memiliki minat belajar tinggi atau sangat tinggi pada siklus I 50% dan
siklus II 88,83%. Sedangkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa dari siklus I
ke siklus II 33,38%, hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus I 55,56% siswa tuntas belajar dan siklus II 94,44% siswa tuntas
belajar. Penelitian dihentikan di siklus II dikarenakan minat dan hasil belajar
siswa pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LOGO .............................................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
xiv
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 8
2. Manfaat Praktis .................................................................................. 8
a. Bagi Siswa .................................................................................... 8
b. Bagi Guru ...................................................................................... 9
c. Bagi Sekolah ................................................................................. 9
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 9
F. Metode Penelitian ..................................................................................... 10
1. Rancangan Penelitian .......................................................................... 10
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 12
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................... 12
4. Teknik Pengumpula Data ................................................................... 14
a. Pengamatan .................................................................................. 15
b. Wawancara ................................................................................... 15
c. Tes ................................................................................................ 15
d. Angket .......................................................................................... 16
5. Instrumen Penelitian ........................................................................... 16
6. Pengumpulan Data ............................................................................. 17
a. Dokumen ...................................................................................... 17
b. Tes ................................................................................................ 17
c. Observasi ...................................................................................... 18
7. Analisis Data ...................................................................................... 18
xv
a. Nilai Rata-rata Kelas .................................................................... 19
b. Presentase Ketuntasan Klasikal ................................................... 19
G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 20
1. Bagian Awal ........................................................................................ 21
2. Bagian Inti ........................................................................................... 21
3. Bagian Akhir ....................................................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................. 23
1. Kajian Teori ....................................................................................... 23
a. Minat Belajar ............................................................................... 23
b. Hasil Belajar ................................................................................. 27
c. Matematika .................................................................................. 32
d. Penyajian Data ............................................................................. 34
e. Pembelajaran Kooperatif .............................................................. 35
f. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ...................... 37
2. Kajian Materi Penelitian .................................................................... 42
a. Mengenal Data ............................................................................. 42
b. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel ........................................ 44
c. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang .... 45
d. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis ...... 48
e. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran ...................... 49
B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 53
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Syamsiah .................................... 53
xvi
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tien Kartini ..................................... 54
3. Penelitian yang dilakukan oleh Miftachudin, Budiyono dan Riyadi .. 55
4. Penelitian yang dilakukan oleh Alex Boy Triantony Silalahi ............ 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Pelaksanaan Pra Siklus ............................................................................ 58
B. Pelaksanaan Siklus I ................................................................................ 60
1. Perencanaan ....................................................................................... 60
2. Pelaksanaan ........................................................................................ 61
3. Pengamatan atau Observasi ............................................................... 63
4. Refleksi .............................................................................................. 63
C. Pelaksanaan Siklus II ............................................................................... 65
1. Perencanaan ....................................................................................... 65
2. Pelaksanaan ........................................................................................ 66
3. Pengamatan atau Observasi ............................................................... 68
4. Refleksi .............................................................................................. 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pes Siklus ................................................................................. 70
1. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 70
a. Minat Belajar Siswa ..................................................................... 70
b. Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 71
c. Hasil Observasi Guru dan Siswa .................................................. 73
2. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 76
xvii
a. Minat Belajar Siswa ..................................................................... 76
b. Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 77
c. Hasil Observasi Guru dan Siswa .................................................. 78
B. Pembahasan .............................................................................................. 81
1. Siklus I ............................................................................................... 83
a. Minat Belajar ............................................................................... 83
b. Hasil Belajar ................................................................................. 84
2. Siklus II .............................................................................................. 85
a. Minat Belajar ............................................................................... 85
b. Hasil Belajar ................................................................................. 85
3. Rekapitulasi Per Siklus ...................................................................... 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 90
B. Saran ........................................................................................................ 91
Daftar Pustaka ................................................................................................ 93
Lampiran ........................................................................................................ 97
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Minat Belajar Siswa ............................................. 20
Tabel 2.1 Daftar Baris Kolom Penjualan Mobil Perusahaan X Periode Tahun
2010-2015 ....................................................................................... 44
Tabel 2.2 Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin ............................................ 44
Tabel 2.3 Nilai Ulangan Siswa Kelas 7B ........................................................ 45
Tabel 2.4 Nilai UAS Pelajaran Matematika Kelas 7 ....................................... 46
Tabel 2.5 Hubungan Antara Banyak Orang dan Jenis Pekerjaan ................... 47
Tabel 2.6 Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS .................................................... 48
Tabel 2.7 Hubungan Antara Banyak Orang dan Jenis Pekerjaan ................... 50
Tabel 2.8 Frekuensi Ukuran Sepatu ................................................................ 51
Tabel 2.9 Pengolahan Data Ukuran Sepatu (Dalam Persen) ........................... 51
Tabel 2.10 Pengolahan Data Ukuran Sepatu (Dalam Derajat) ....................... 52
Tabel 3.1 Skor Minat Pra Siklus ..................................................................... 58
Tabel 3.2 Hasil Belajar Pra Siklus .................................................................. 59
Tabel 4.1 Skor Minat Siklus I ......................................................................... 70
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................ 71
xix
Tabel 4.3 Lembar Kegiatan Guru Siklus I ...................................................... 73
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 75
Tabel 4.5 Skor Minat Siklus II ........................................................................ 76
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 77
Tabel 4.7 Lembar Kegiatan Guru Siklus II ..................................................... 78
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .............................................. 80
Tabel 4.9 Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Per Siklus .................................. 81
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus ................................. 82
Tabel 4.11 Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Per Siklus ................................ 86
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus ................................. 88
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ..................................... 11
Gambar 2.1 Mekanisme Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 37
Gambar 2.2 Dinamika Perpindahan Anggota Kelompok dalam Metode Two
Stay Two Stray (TSTS) .............................................................. 41
Gambar 2.3 Diagram Batang Nilai UAS Pelajaran Matematika ..................... 46
Gambar 2.4 Sajian Data dalam Bentuk Diagram Batang ................................ 47
Gambar 2.5 Sajian Data Dalam Bentuk Diagram Garis ................................. 49
Gambar 2.6 Sajian Data dalam Bentuk Diagram Lingkaran ........................... 50
Gambar 2.7 Diagram Lingkaran Ukuran Sepatu ............................................. 52
Gambar 4.1 Data Ketuntasan Minat Belajar Siswa Siklus I ........................... 84
Gambar 4.2 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................ 84
Gambar 4.3 Data Ketuntasan Minat Belajar Siswa Siklus II .......................... 85
Gambar 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................... 86
Gambar 4.5 Ketuntasan Minat Belajar Siswa Per Siklus ................................ 87
Gambar 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus ................................. 88
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................... 98
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .................. 116
Lampiran 3 Angket Minat Belajar Siswa ........................................................ 132
Lampiran 4 Dokumentasi ................................................................................ 135
Lampiran 5 Daftar Skor Minat Belajar Siklus I .............................................. 137
Lampiran 6 Daftar Hasil Belajar Siklus I ........................................................ 138
Lampiran 7 Daftar Skor Minat Belajar Siklus II ............................................. 139
Lampiran 8 Daftar Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 140
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................. 141
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Silkus I .............................................. 143
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................. 145
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Silkus II ............................................. 147
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis ................................................... 149
Lampiran 14 Surat Tugas Pembimbing Skripsi .............................................. 150
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ 151
Lampiran 16 Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................. 152
Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 153
Lampiran 18 Daftar Nilai SKK ....................................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains (basic of
science) dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik secara umum
maupun secara khusus. Hampir di setiap aspek kehidupan, ilmu matematika
digunakan secara sadar maupun tidak sadar. Pentingnya belajar matematika
tidak terlepas dari perannya dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu,
dengan mempelajari matematika seseorang terbiasa berpikir secara sistematis,
kritis, ilmiah, dan menggunakan logika (Sudjana, 2005:3). Mengingat
pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka matematika perlu
dipelajari oleh semua lapisan masyarakat terutama siswa sebagai generasi
penerus bangsa.
Allah SWT dalam agama Islam pun telah menyebutkan ilmu
matematika di dalam al-Qur’an. Al-Qur’an telah menjelaskan tentang jumlah,
bilangan, dan lainnya seperti dalam QS. Maryam ayat 93-94 yang berbunyi:
حمه عبدا لقد احصہم و عدہم عدا اتی الر ان کل مه فی السموت و الرض ال
Artinya: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan
datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. Dia
(Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung
mereka dengan hitungan yang teliti.
2
Ayat di atas telah menjelas bahwa sudah adanya jumlah dan bilangan
yang telah di hitung dengan hitungan teliti dan masih banyak ayat-ayat Allah
SWT yang menjelaskan tentang adanya jumlah, bilangan, dan lain-lain.
Dengan demikian menunjukkan bahwa ilmu matematika pun sudah
disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Mustafa (2011:17) menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu
tentang kuantitas, bentuk, susunan dan ukuran yang utama adalah metode dan
proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang
konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak,
matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan.
Melihat begitu pentingnya matematika, maka pelajaran matematika
diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Namun demikian, pelajaran matematika tetap dianggap sulit
oleh kebanyakan siswa dikarenakan siswa sudah terlanjur tidak menyukai
pelajaran matematika. Siswa sebaiknya diberi motivasi agar tidak merasa
matematika sulit. Bentuk motivasi yang bisa dilakukan guru adalah dengan
menerapkan pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif sehingga
anggapan bahwa matematika itu sulit perlahan akan luntur. Ketika anggapan
bahwa matematika itu sulit sudah luntur maka siswa akan tertarik
mempelajari matematika sehingga hal ini akan membuat hasil belajar siswa
meningkat.
Hasil belajar siswa tidak hanya dilihat dari nilai akademik di sekolah
tetapi juga dilihat dari perubahan-perubahan dalam diri siswa tersebut, karena
3
dalam kegiatan belajar mengajar siswa mengalami proses perubahan yang
terjadi dalam diri siswa akibat pengalaman yang diperoleh saat berinteraksi
dengan lingkungannya. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:138) hasil
belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu.
Keberhasilan belajar dan minat belajar merupakan dua hal yang saling
mendukung. Ketika ada minat seseorang akan melakukan hal yang kiranya
akan menghasilkan sesuatu bagi diri seseorang tersebut. Sesuai dengan
pendapat yang diungkapkan oleh Slameto (2010:57) “Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan.” Guru harus berusaha membangkitkan minat siswa untuk
menguasai pengetahuan yang terkandung dalam pelajaran dengan cara yang
kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif. Menurut Syah
(2003:151) “Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.” Apabila seseorang telah memiliki
keinginan yang besar terhadap suatu hal maka apapun akan dilakukan.
Minat belajar matematika yang dimaksud adalah minat siswa terhadap
pelajaran matematika yang ditandai oleh perhatian siswa pada pelajaran
matematika, kesukaan siswa tethadap pelajaran matematika, keinginan siswa
untuk tahu lebih banyak mengenai matematika, motivasi siswa mempelajari
matematika, kebutuhan siswa terhadap pelajaran matematika, dan ketekunan
siswa dalam mempelajari matematika. Minat belajar matematika adalah
4
perasaan senang terhadap pelajaran matematika dimana siswa menaruh
perhatian yang besar terhadap matematika dan menjadikan matematika
pelajaran yang mudah.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran matematika yang
dilaksanakan di kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali, peneliti menemukan kurangnya minat belajar matematika siswa.
Ketika siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar matematika
seharusnya siswa aktif ketika pelajaran matematika, ada interaksi antara guru
dan siswa saat pelajaran, sikap siswa yang antusias ketika menerima
pelajaran, perhatian siswa terpusat pada guru ketika menyampaikan materi,
serta siswa mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Namun yang terjadi di lapangan adalah siswa kurang aktif ketika pelajaran
matematika, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru saja, sikap siswa
yang terkesan malas-malasan dalam menerima pelajaran matematika, siswa
berbicara dengan temannya ketika pelajaran berlangsung, serta siswa malu
bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan.
Hasil observasi peneliti di lapangan singkron dengan hasil wawancara
peneliti dengan guru. Guru juga menjelaskan bahwa minat dan hasil belajar
siswa kelas VII masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa ditandai dengan
banyaknya siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM), dengan nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 62. Dari 18 siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede, terdapat 22,22% (4 siswa)
yang mencapai KKM dan 77,78% (14 siswa) tidak mencapai KKM.
5
Pembelajaran matematika sepertinya perlu diperbaiki agar dapat
mengatasi masalah-masalah tersebut. Bukan lagi mengajar dengan cara
memberitahu atau demonstrasi, kombinasi dari model-model pembelajran
dianjurkan agar mampu memasukkan kerja kelompok dan individual saat
pelajaran berlangsung. Fokusnya adalah menyediakan kesempatan kepada
siswa untuk menelusuri dan memecahkan masalah secara individual maupun
bersama teman lain dan untuk mengembangkan kemampuan matematika
siswa. Penggunaan strategi pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
alternatif untuk dapat mengatasi keadaan ini.
Slavin dalam Isjoni (2010:15) pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan struktur
kelompok heterogen. Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode
pembelajaran dimana siswa bekerja sama dan saling membantu dalam belajar.
Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan
untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Pembelajaran kooperatif
umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Siswa harus menjadi partisipan aktif dan
melalui kelompknya, dapat membangun komunitas pembelajaran (learning
community) yang saling membantu satu sama lain. Peneliti memilih
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dalam penelitian ini.
6
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat
meningkatkan minat belajar siswa karena siswa merasa senang saat
pembelajaran, konsentrasi siswa meningkat dan kemauan untuk belajar
matematika meningkat dengan indikator siswa menjadi lebih sering
memberikan tanggapan atas pertanyaan guru, siswa senang mendengarkan
penjelasan dari teman dan gurunya (Khuzaini, 2010:16).
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
dikembangkan oleh Spancer Kagan (1990). Model pembelajaran ini bisa
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa.
Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan sistem
pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama,
bertanggungjawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling
mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Model pembelajaran ini juga
melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik (Huda, 2013:207).
Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) dipilih karena dapat melatih siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok, saling meghargai perbedaan dan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai materi yang dipelajari, menjadikan pembelajaran lebih
bermakna dan tidak bersifat monoton, menambah semangat belajar siswa,
menambah rasa percaya diri siswa, serta menjadikan siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti akan mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatkan Minat dan Hasil
7
Belajar Matematika Materi Statistika Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Siswa Kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali Tahun Ajaran
2018/2019.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
dapat meningkatkan minat belajar matematika materi penyajian data
siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali
tahun ajaran 2018/2019?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi penyajian data siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun
ajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat belajar matematika materi statistika pada siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun
ajaran 2018/2019 menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray
(TSTS).
8
2. Meningkatkan hasil belajar matematika materi statistika pada siswa kelas
VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran
2018/2019 menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray
(TSTS).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran
Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa dalam pelajaran matematika kelas VII MTs Muhammadiyah 02
Karanggede Kab. Boyolali, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
peneliti yang lain dan menambah wawasan baru tentang berbagai macam
model pembelajaran matematika khususnya model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) di sekolah untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Memberikan suasana pembelajaran di kelas yang tidak monoton
sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan dapat
meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa tentang penerapan
model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pelajaran
matematika.
9
b. Bagi Guru
Meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan, metode
atau model dalam proses pembelajaran siswa aktif, dan juga sebagai
bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan metode
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
Two Stay Two Stray (TSTS) sehingga proses pembelajaran menjadi
bervariasi dan tidak membosankan.
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan yang positif bagi MTs Muhammadiyah
02 Karanggede Kab. Boyolali sehingga dapat meningkatkan kualitas
pengelolaan kelas atau dapat memberikan masukan kepada guru-guru
lain untuk mencoba menerapkan model pembelajaran Two Stay Two
Stray (TSTS).
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2006:67). Sehingga saat bukti itu terkumpul kita dapat mengetahui
bagaimana proses metode yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan pengertian di atas maka hipotesis dari penelitian ini
adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VII MTs
10
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran 2018/2019 materi
statistika.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat
tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan
acuan yang digunakan dalam melakukan penilaian (Direktorat Pendidikan
Madrasah, 2010:43).
Adapun indikator yang dirumuskan adalah :
1. Minat belajar siswa meningkat apabila 80% dari jumlah siswa telah
memiliki minat belajar yang tinggi atau sangat tinggi dalam mengikuti
pelajaran matematika (Umar, 2013:213).
2. Secara klasikal presentase sebanyak 85% dari total siswa dalam satu
kelas mencapai nilai KKM yaitu 62 (Triyanto, 2009:241).
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya (Arikunto, 2006:58).
Menurut Basrowi (2008:58), sebagaimana mengutip dari The Firsh
International Handbook of Action Research for Indonesian Educators,
yang menyatakan batasan tentang Classroom Action Research (CAR)
11
adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang
pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok
guru, kepala sekolah dan karyawan yang tertindak sebagai fasilitatir,
dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang
belajar mengajar untuk peningkatkan sekolah secara menyeluruh.
Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh
beberapa pakar di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian tindakan dalam lingkup pendidikan yang dilaksanakan
dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki maupun meningkatkan
kualitas pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan
kelas ialah agar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran di
dalam kelas dapat teratasi.
Gambar 1.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Arikunto 2010:16)
Refleksi
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
?
12
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Muhammadiyah
02 Karanggede Kab. Boyolali yang berjumlah 18 siswa dengan guru
pengampu mata pelajaran Bapak Immawan Syafrida Ahmad, S.Pd.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2006:17), mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi: 1) Rencana (planning), 2) Tindakan (action), 3) Pengamatan
(observation), 4) Refleksi (reflection). Lebih jelasnya sebagai berikut:
Siklus I
a. Tahap Rencana (Planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS).
2) Mempersiapkan sarana dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang
digunakan pada setiap pembelajaran.
4) Memberikan soal LKS dan soal siklus pada setiap siklus.
5) Pembentukan kelompok belajar.
13
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5
kelompok yang disetiap kelompok beranggotakan 4 siswa pada
setiap siklusnya. Anggota kelompok terdiri dari siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Pembagian kelompok dilakukan
pada awal pembelajaran yaitu pada siklus I kemudian pada siklus
berikutnya masih menggunakan kelompok yang sama.
b. Tahap Tindakan (Action)
Peneliti mendesain strategi pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) dengan 3 tahap kegiatan yaitu pendahuluan,
inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan terdiri dari apresiasi dan
motivasi. Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok belajar,
diskusi kelompok, presentasi kelompok dan test akhir (post test). Guru
mengajar menggunakan RPP yang telah disusun oleh peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti bertugas sebagai observer
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
c. Tahap Pengamatan (Observation)
Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru sebagai pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilakuka selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui jalannya pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) apakah
siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
14
d. Tahap Refleksi (Reflection)
Peneliti mengidentifikasi data yang telah diperoleh, yaitu
meliputi lembar observasi dan catatan lapangan. Setelah melakukan
evaluasi dengan cara melakukan penilaian terhadap proses selama
pembelajaran berlangsung, mengidentifikasi masalah yang muncul
berkaitan dengan hal-hal yang telah dilakukan berupa kekurangan atau
kelemahan selanjutnya merencanakan suatu perbaikan. Peneliti
merancang perencanaan untuk siklus selanjutnya setelah melakukan
refleksi.
Siklus II
Tahap siklus ini mengikuti tahapan refleksi pada siklus I. Kegiatan
pada siklus II dilakukan sebagai perbaikan pada siklus I terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Siklus ini juga terdiri dari 4
tahapan yaitu: tahap rencana (planning), tahap tindakan (action), tahap
pengamatan (observation), dan tahap refleksi (reflection).
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu
penelitian adalah dengan menggunakan instrumen. Data digunakan untuk
menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji
hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara
menggunakan metode sebagai berikut:
15
a. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran (Kunandar, 2008:143). Setiap siklusnya peneliti
melakukan pengamatan kepada guru dan seluruh siswa untuk
mengetahui sejauh mana minat dan hasil belajar siswa terhadap materi
penyajian data.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki
relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar,
2008:157). Peneliti melakukan wawancara kepada guru pengampu
mata pelajaran matematika untuk memperoleh data atau informasi
yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi. Hasil
dari wawancara guru adalah kondisi siswa di dalam kelas saat proses
belajar mengajar dan data nilai ulangan harian yang digunakan
sebagai nilai pra siklus.
c. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites
(Jihad, 2013:67). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada setiap akhir proses pembelajaran. Melalui tes dapat diketahui
16
peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Tes yang
digunakan peneliti berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar.
Dengan tes ini peneliti dapat mengetahui hasil belajar siswa.
d. Angket
Menurut Sugiyono (2011:199) angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Angket digunakan sebagai alat untuk mencari dan
mengukur data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi penyajian data.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti (observer)
untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk
mengukur dan mengambil data yang akam dimanfaatkan untuk
menetapkan keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. Instrumen yang
digunakan dalam menelitian ini terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
b. Lembar tes evaluasi pembelajaran matematika materi penyajian data.
c. Lembar observasi siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
d. Angket minat belajar siswa.
17
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dokumen
Dokumen digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa
kelas VII di MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali
Tahun Ajaran 2018/2019. Dokumen yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah daftar nama siswa kelas VII.
b. Tes
Tes hasil belajar ialah tes yang dipergunakan untuk menilai
hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswa, atau
olel dosen kepada mahasiswanya, dalam jangka waktu tertentu
(Purwanto, 2010:33). Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, baik pada siklus I maupun siklus II guru perlu
mengadakan ulangan atau tes. Tes prestasi pada umumnya mengukur
penguasaan dan kemampuan siswa setelah mereka selama waktu
tertentu menerima proses belajar-mengajar dari guru. Dengan metode
tes ini dapat diketahui seberapa jauh penguasaan siswa pada materi
yang telah mereka kaji.
c. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung yang dapat dilakukan
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap
18
(Arikunto, 2006:133). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
Dalam mengamati aktivitas guru dan siswa, peneliti
menggunakan lembar observasi. Aktivitas guru yang diamati mulai
dari persiapan, proses belajar mengajar, sampai kepada kegiatan-
kegiatan yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif tipe
TSTS. Adapun aktivitas siswa yang diamati yaitu pada saat proses
pembelajaran berlangsung, yaitu siswa memposisikan diri sesuai
dengan kelompok yang sudah ditentukan, memperhatikan penjelasan
guru, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, berdiskusi untuk
mengerjakan LKS secara berkelompok, mempresentasikan hasil
diskusi dan mencatat hasil diskusi.
7. Analisis Data
Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu
mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai yaitu menambah minat dan hasil belajar siswa
dalam materi statistika. Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari
proses analisis untuk menghitung persen keaktifan siswa dan mengetahui
tingkat hasil belajar siswa.
a. Nilai Rata-rata Kelas
Nilai rata-rata kelas atau siswa suatu kelas dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
19
XM
n
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai kelas
n = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:264)
Bila dengan menggunakan rumus diatas menunjukkan adanya
nilai rata-rata kelas yang semakin naik, berarti jelas dapat diketahui
adanya keberhasilan dalam upaya meningkatkan minat dan hasil
belajar matematika materi statistika menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) kelas VII
MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran
2018/2019, tetapi jika diketahui rata-rata kelas semakin rendah/turun
berarti penerapan model pembelajaran tersebut tidak berhasil.
b. Persentase Ketuntasan Klasikal
Persentase ketuntasan klasikal untuk ninat belajar siswa yaitu
80% siswa memiliki minat belajar yang tinggi atau sangat tinggi dan
persentase ketuntasan klasikal untuk hasil belajar yaitu 85% siswa
mencapai KKM. Untuk menghitung presentase ketuntasan klasikal
dapat dihitung menggunakan rumus:
100%f
Pn
Keterangan:
P = Persentase ketuntasan klasikal
20
f = Frekuensi siswa tuntas
n = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:262)
Dengan kriteria minat belajar siswa sebagai berikut:
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
S : Sedang
R : Rendah
Dengan kriteria tingkat minat belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Minat Belajar Siswa
(sumber: Umar, 2013:213)
Skor Minat Kriteria
86-100 Sangat Tinggi
71-85 Tinggi
56-70 Sedang
0-55 Rendah
Minat belajar siswa dikatakan mencapai kriteria ketuntasan
klasikal apabila siswa memiliki minat belajar yang tinggi dan sangat
tinggi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
21
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bagian inti penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai
berikut.
a. BAB I Pendahuluan
Pada BAB I Pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis
Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian yang berisi
Rancanagan Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-langkah
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian,
Pengumpulan Data, dan Analisis Data, serta Sistematika Penulisan.
b. BAB II Landaan Teori
Pada BAB II Landasan Teori yang meliputi: Kajian Teori yang
berisi Kajian Teori dan Kajian Materi Penelitian, serta Kajian Pustaka.
c. BAB III Pelaksanaan Penelitian
Pada BAB III Pelaksanaan Penelitian yang meliputi: Deskripsi
Pelaksanaan Siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, serta Deskripsi Pelaksanaan
Siklus III dan seterusnya mengikuti 4 tahap tersebut.
d. BAB IV Hasil Penelitian
Pada BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi:
Deskripsi per Siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan Pembahasan.
22
e. BAB V Penutup
Pada BAB V Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran,
dan daftar riwayat hidup penulis.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
Suatu teori akan memperoleh arti yang penting, apabila lebih
banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gelaja yang
ada. Teori-teori yang relevan dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
variabel yang akan diteliti sebagai dasar untuk memberi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan. Sugiyono (2011:52)
menyatakan “landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba”
sehingga kajian teori sangat penting untuk membangun kerangka berpikir
atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
a. Minat Belajar
1) Pengertian Minat
Minat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa
secara tetap dalam melakukan proses belajar. Sesuai dengan
pendapat Slameto (2010:57) minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang
disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut
dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang
24
memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cenderung memberikan
perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut.
Minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi
disebabkan ketergantungan terhadap berbagai faktor internal
lainya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan. Disimpulkan bahwa minat itu sendiri adalah sebuah
keinginan beras yang disebabkan oleh keinginan, pemusatan
perhatian, dan kebutuhan.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Menurut Syah (2013:132) faktor yang mempengaruhi minat
adalah sebagai berikut:
a) Faktor internal
Faktor internal meliputi aspek fisiologis yang terdiri dari
kondisi jasmani dan aspek psikologi yang terdiri dari sikap,
bakat, dan motivasi. Faktor internal dipengaruhi oleh adanya
sifat pembawaan yang merupakan keinginan dari dalam
individu yang terdiri dari perasaan tertarik atau senang
terhadap sesuatu, rasa perhatian, dan adanya aktivitas dari rasa
sengan tersebut.
b) Faktor eksternal
Faktor ini dibagi menjadi aspek lingkungan sosial dan
non sosial. Aspek lingkungan sosial terdiri dari kelompok,
25
teman, dan masyarakat. Aspek non sosial terdiri dari rumah,
peralatan, dan alam sekitar.
c) Faktor pendekatan belajar
Faktor ini merupakan jenis upaya siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari
materi pelajaran. Faktor ini disebut juga sebagai faktor
emosional siswa yaitu merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhariannya terhadap objek tertentu.
3) Fungsi Minat
Minat siswa berperan penting dalam proses pembelajaran
yang secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil belajar
siswa. Fungsi minat diantaranya sebagai berikut:
a) Melahirkan perhatian yang serta merta.
b) Memudahkan terciptanya konsentrasi.
c) Mencegah gangguan perhatian dari luar.
d) Memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
e) Memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.
4) Ciri-ciri Minat Belajar
Tindakan langsung saat kegiatan pembelajaran belum dapat
menjamin minat dan tidak berminatnya siswa dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Kita perlu mengetahui tentang ciri-ciri
minat belajar siswa itu sendiri. Menurut Tea (2009:203) ciri-ciri
siswa berminat dalam suatu mata pelajaran sebagai berikut:
26
a) Mengajukan pertanyaan.
b) Melakukan sanggahan atau bantahan.
c) Mengumpulkan tugas tepat waktu bahkan bisa selesai lebih
awal dari waktu yang ditentukan.
d) Berani maju di depan sebagai demonstator.
e) Berpartisipasi pada proses kegiatan belajar mengajar baik
langsung atau tidak langsung.
Sedangkan ciri-ciri minat menurut Slameto (2010:58)
adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu
yang diminati.
b) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
c) Ada rasa suka dan senang yang diminati.
d) Memiliki semangat yang lebih untuk menyukai suatu hal yang
menjadi minatnya daripada yang lainnya.
e) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan
kegiatan.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan ciri-
ciri minat sebagai berikut:
a) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang dipelajari.
b) Memperhatikan dan mempelajari secara terus menerus.
c) Selalu berpartisipasi dan aktir dalam pembelajaran.
27
d) Mengerjakan tugas dengan baik.
e) Berani tampil sebagai demonstator.
f) Memperoleh suatu kebanggaan terhadap sesuatu yang
diminati.
5) Mengukur Minat
Dalam upaya meningkatkan minat belajar, peneliti
memerlukan tolok ukur atau alat pengukuran terhadap minat
belajar. Minat dapat diukur dengan instrumen pengumpulan data
sebagai alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah (Arikunto, 2010:134). Instrumen yang digunakan
untuk mengukur minat adalah angket. Angket adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir
bila responden memberikab jawaban yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Di samping itu,
responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Menurut Winataputra (2007:10), hasil belajar merupakan
bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan
28
belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal
ini belajar meliputi keterampilan proses, keaktifan, motivasi juga
prestasi belajar.
Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3),
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Sedangkan menurut Darmansyah (2006:13), hasil belajar
adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan
dalam bentuk angka. Adalah hasil penilaian terhadap kemampuan
siswa setelah menjalani proses pembelajaran.
Dari definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu
perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk
menyatakan bahwa suatu proses belajar berhasil, setiap guru
memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya.
Namun untuk menyatakan persepsi sebaiknya guru berpedoman
pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan,
antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu
materi pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan
pembelajaran khususnya dapat dicapai.
29
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran, guru perlu mengadakan tes formatif pada setiap
menyajikan suatu bahasan kepada setiap siswa. Penilaian formatif
ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan
pembelajara yang telah dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk
memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki
proses belajar mengajar. Karena itulah, suatu proses belajar
mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan
pembelajaran khusus dari materi tersebut.
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu
yang berasal dari dalam siswa yang belajar (faktor internal) dan
ada pula yang berasal dari luar siswa yang belajar (faktor
eksternal).
Menurut Slameto (2010:3), faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu:
a) Faktor internal, terdiri dari:
(1) Faktor jasmaniyah
(2) Faktor psikologis
b) Faktor eksternal, terdiri dari:
(1) Faktor keluarga
(2) Faktor sekolah
30
(3) Faktor masyarakat
Menurut Sabri (2010:59), faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa secara garis besar terbagi dua
bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal siswa
(1) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan
kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama
penglihatan dan pendengaran.
(2) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi,
motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti
kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan
dasar pengetahuan yang dimiliki.
b) Faktor eksternal siswa
(1) Faktor lingkungan siswa
Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor
lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu,
kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore, malam), letak
madrasah dan sebagainya. Kedua, faktor lingkungan sosial
seperti manusia dan budayanya.
(2) Faktor instrumental
Yang termasuk faktor instrumental antara lain
gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat
31
pembelajaran, media pembelajaran, guru dan kurikulum
atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi banyak
faktor-faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya
pencapaian hasil belajar siswa dan dapat mendukung
terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga dapat
tercapai tujuan pembelajaran.
3) Manfaat Hasil Belajar
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:3), hasil belajar pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang yang
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik setelah
mengikuti suatu proses belajar mengajar tertentu. Pendidikan dan
pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang
tampak pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar
yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program
dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam
proses pengajarannya. Berdasarkan hsil belajar siswa, dapat
diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat
keberhasilan pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan
menjadi lebih baik, sehingga bermanfaat untuk:
a) Menambah pengetahuan.
32
b) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya.
c) Lebih mengembangkan keterampilannya.
d) Memiliki pandangan yang baru atas suatu hal.
e) Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwa istilah hasil belajar merupakan
perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
c. Matematika
Menurut Suherman dkk (2003:298), matematika adalah ilmu
yang mempelajari tata cara berpikir dan mengolah logika, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif. Pada matematika diletakkan dasar
bagaimana mengembangkan cara berpikir dan bertindak melalui
aturan yang disebut dalil (dapat dibuktikan) dan aksioma (tanpa
pembuktian). Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan
sebuah pemahaman siswa yang komprehensif dan holistik (lintas topik
bahkan lintas bidang studi) tentang materi yang telah disajikan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa menyelenggarakan proses
pembelajaran matematika yang lebih baik dan bermutu di sekolah
adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Sudah bukan
zamannya lagi matematika menjadi momok yang menakutkan bagi
siswa di sekolah. Maka dari itu, seorang guru harus dapat
menghadirkan pembelajaran matematika yang humanis.
33
Sebelum melaksanakan pembelajaran seorang guru harus
mengetahui bagaimana menumbuhkan kembali minat siswa terhadap
matematika. Sebab tanpa adanya minat, siswa akan sulit untuk mau
belajar dan kemudian menguasai matematika secara sempurna. Untuk
menumbuhkan minat siswa terhadap matematika, pembelajaran
matematika di sekolah dalam penyajiannya harus diupayakan dengan
cara yang lebih menarik dan dapat memenuhi kebutuhan siswa.
Setelah matematika diminati dan menarik bagi siswa, barulah
masuk pada proses pembelajaran yang inti, yaitu penyampaian materi.
Dalam proses ini seharusnya siswa diposisikan sebagai subjek seperti
yang dikatakan Sardiman (2003:20) bahwa “belajar itu akan lebih baik
kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak
bersifat verbalistik”. Para siswa haruslah aktif melakukan,
memikirkan dan mengkontruksikan suatu proses dalam sebuah
pengetahuan. Di sini tugas guru bukan lagi mentransfer pengetahuan,
melainkan menciptakan kondisi belajar dan merencanakan proses
pembelajaran dengan materi yang sesuai dan representatif bagi siswa.
Sehimgga dari sinilah akhirnya siswa memperoleh pengalaman belajar
yang optimal.
Dengan demikian, proses pembelajaran matematika ini
sangatlah pentingdan perlu diperhatikan oleh seluruh elemen yang
terlibat dalam pembelajaran. Karena dengan adanya proses
pembelajaran matematika yang benar dan sesuai dengan karakter
34
siswa, maka seluruh konsep yang ada dalam pembelajaran matematika
dapat tersampaikan dan diterima oleh siswa sebagai suatu
pengetahuan. Selain itu, adanya urutan pembelajaran matematika
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan
memberikan hasil belajar siswa yang lebih meningkat juga.
d. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan
laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan
harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya
dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.
Tujuan dari penyajian data adalah:
1) Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa
yang merupakan hasil penelitian atau observasi.
2) Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
3) Memudahkan dalam membuat analisis data.
4) Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih
tepat, cepat, dan akurat.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu:
1) Narasi, yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
35
2) Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut
kategori-kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin,
jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut
jenis barang dan daerah penjualan, dan lain-lain.
3) Grafik atau diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan
secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya
dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat. Ada tiga jenis
diagram, yaitu diagram batang, diagram garis, dan diagram
lingkaran.
e. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Dalyono (2007:241), model pembelajaran kelompok
(Cooperative Learning) adalah rangkaian belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. Dengan adanya kerja kelompok akan
ada banyak referensi yang bisa membuat para siswa akan bekerjasama
untuk memecahkan segala permasalahan.
Keberhasilan belajar menurut model pembelajaran ini bukan
semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh,
melainkan perolehan belajar akan semakin baik apabila dilakukan
secara bersama-sama dalam kelompok belajar kecil yang terstruktur
dengan baik. Selain itu, pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan
pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
36
masyarakat, sehingga dengan secara bersama-sama di antar sesama
anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan
perolehan belajar (Solihatin dan Raharjo, 2012:5).
Bern dan Erickson dalam Komalasari (2011:62),
mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan
kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatid sangat diperlukan oleh
siswa karena dalam segi konteks mereka dapat memunculkan ide,
menemukan model dan saling membantu secara bersama dalam
kelompok kecil dan diskusi.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh
para ahli penelitian. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Slavin dinyatakan bahwa: 1) Penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan
sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain; 2) Pembelajaran
kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis,
memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan
pengalaman (Rusman, 2012:202).
Mekanisme pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif secara umum dapat digambarkan melalui bagan berikut:
37
Gambar 2.1 Mekanisme Model Pembelajaran Kooperatif
(sumber: Solihatin dan Raharjo, 2012:12)
f. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode ini bisa
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
usia siswa. Metode Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan sistem
Perencanaan Pembelajaran
Pemberian
hadiah dan
kritik
siswa
Program Pengajaran/
Program
Pembelajaran
Target Pembelajaran
1. Penguasaan materi/konsep
2. Sikap dan keterampilan
sosial.
Pembentukan kelompok
dan pengarahan/
pengondisian siswa untuk
bekerja sama
Kegiatan Belajar Mengajar
dalam Kelompok Belajar
Pengembangan pengetahuan
dan keterampilan siswa
dalam suasana belajar
Peer Tutor
(Tutor Teman Belajar
Kolabora
si
Hasil kerja
Proses kerja kelompok
Penyajian/ unjuk
kerja siswa/
kelompok siswa
Catatan
observasi guru
mengenai kerja
siswa
DEBRIEFING
Refleksi dan
internalisasi
38
pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja
sama, nertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah,
dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Metode ini
juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik (Huda, 2013:207).
Menurut Suprijono (2009:93), Metode Two Stay Two Stray
(TSTS) atau metode dua tinggal dua tamu, pembelajaran dengan
metode ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok
terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan
yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi kelompok
selesai, dia orang masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota
kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai
kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah
menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang
yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua
kelompok, jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka
kembali ke kelompok masing-masing. Setelah kembali ke kelompok
asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun menerima tamu
mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.
Menurut Shoimin (2014:223), model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terdiri dari beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
39
1) Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah
membuat silabus dan sistem pendidikan, desain pembelajaran,
menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggota 4 siswa.
Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi
akademik siswa.
2) Presentasi guru
Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran,
mengenalkan dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat.
3) Kegiatan kelompok
Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar
kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajai oleh tiap-
tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar
kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya
dalam kelompok kecil (4 siswa), yaitu mendiskusikan masalah
tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing
kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang
diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian, dua dari empat
anggota masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara dua anggota yang
40
tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan
informasi mereka kepada tamu. Setelah memperoleh informasi
dari dua orang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke
kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta
mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
4) Formalisasi
Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan, salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk
dikomunkasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya.
Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa kebentuk
formal.
5) Evaluasi kelompok dan penghargaan
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray (TSTS). Selanjutnya pemberian penghargaan diberikan
kepada kelompok yang mendapat skor rata-rata tertinggi.
Skema pergantian kelompok dalam model pembelajaran ini
adalah sebagai berikut:
41
Gambar 2.2 Dinamika Perpindahan Anggota Kelompok dalam Metode Two Stay
Two Stray (TSTS)
(sumber: Sani, 2014:191)
Menurut Shoimin (2014:225), pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun
kelebihan dan kelemahannya adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Mudah dipecah menjadi berpasangan.
b) Lebih banyak tugas yang bisa dilakukan.
c) Guru mudah memonitor.
d) Dapat diterapkan pada semua kelas/ tingkatan.
e) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
f) Lebih berorientasi pada keaktifan.
g) Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya.
h) Menambah kekompakan dan ras percaya diri siswa.
Diskusi Pertama
G
Diskusi Kedua
G
A B
C D
E F
H
P Q
R S
A B
E P
C Q
H
D F
R S
42
i) Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
j) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
2) Kelemahan
a) Membutuhkan waktu yang lama.
b) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
c) Bagi guru membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan
tenaga).
d) Guru cenderung sulit dalam pengelolaan kelas.
e) Membutuhkan sosialisasi yang lebih baik.
f) Siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak
memperhatikan guru.
2. Kajian Materi Penelitian
a. Mengenal Data
Kata data berasal dari bahasa majemuk. Datum adalah
keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu objek/kejadian
atau narasumber. Sedangkandata adalah kumpulan dari datum.
Ada tiga cara untuk menggumpulkan data, yaitu :
1) Wawancara (interview) : cara mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber.
Contoh : data tentang keadaan dan kondisi satu keluarga yang
tinggal di daerah perkotaan yang sangat padat dan satu keluarga
yang tinggal di daerah perkotaan yang sangat dan satu keluarga
yang tinggal di daerah pedesaan, maka kalian dapat mendatangi
43
kedua keluarga tersebut melakukan wawancara langsung kepada
anggota keluarga di masing-masing daerah tersebut.
2) Kuesioner (angket) : cara mengumpulkan data dengan mengirim
daftar pertanyaan kepada narasumber.
Contoh : untuk mengumpulkan data tentang acara televise yang
disukai dan tidak disukai pada jam tertentu oleh masyarakat di
wilayah RT 5, kalian dapat membuat angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan acara televise yang
disukai dan yang tidak disukai pada jam tertentu.
3) Obsevasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan
mengamati objek atau kejadian.
Contoh : data tentang tinggi badan dan berat badan siswa dalam
satu kelas, kalian dapat melakukan pengamatan dari kegiatan
pengukuran tinggi dan berat badan massing-masing siswa dalam
satu kelas.
Berdasarkan cara memperolehnya data terbagi menjadi dua,
yaitu :
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya.
Contoh : data banyak anggota keluarga dengan melakukan
wawancara dari sumber data, data mata pelajaran yang disukai
dengan memberikan angket kepada siswa, data tinggi badan
dengan melakukan pengamatan pengukuran tinggi badan.
44
2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
(diperoleh dari pihak lain).
Contoh : data tentang nilai kurs rupiah diperoleh dari BPS (Badan
Pusat Statistik), data banyaknya siswa SMP dalam satu
kota/kabupaten, diperoleh dari Dinas Pendidikan, data banyaknya
penduduk pada satu desa diperoleh dari informasi di kelurahan
setempat.
b. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel
Macam-macam penyajian data dalam bentuk Tabel atau daftar
yaitu:
1) Tabel baris kolom
Tabel ini digunakan untuk data yang terdiri dari beberapa
baris dan satu kolom.
Tabel 2.1 Daftar Baris Kolom
Penjualan mobil perusahaan X periode tahun 2010-2015
Tahun Banyak mobil terjual
2011 28.335
2012 25.946
2013 30.823
2014 76.105
2015 55.162
2) Tabel kontingensi
Tabel 2.2 Jumlah siswa menurut jenis kelamin
Jenis kelamin
Kelas
Pria Wanita
7A 13 17
7B 15 16
7C 12 17
45
Jenis kelamin
Kelas
Pria Wanita
7D 14 18
8A 11 19
8B 15 17
8C 10 20
8D 12 19
9A 14 17
9B 15 18
9C 14 19
9D 16 18
Tabel ini digunakan untuk data yang lebih dari satu kolom.
Contoh berikut adalah tabel kontingensi (3x2), artinya terdapat 3
baris dan 2 kolom.
3) Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini digunakan untuk data yang dibagi menjadi
beberapa kelompok.
Tabel 2.3 Nilai Ulangan Siswa Kelas 7B
c. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk mengambarkan
perkembangan nilai suatu objek dalam kurun waktu tertentu. Diagram
ini sangat tepat digunakan untuk menyajikan data yang variabelnya
berbentuk kategori, dapat juga tahunan. Dalam diagram batang
Nilai Banyak
51-60 5
61-70 8
71-80 10
81-90 7
91-100 10
Jumlah 50
46
dibutuhkan sumbu datar yang menyatakan kategori atau waktu, dan
sumbu tegak untuk menyatakan nilai data. Sumbu tegak maupun
sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Misalnya ada data tentang nilai rata rata tes ualngan akhir semester
pelajaran matematika kelas 7 di SMP Cakrawala yang disajikan dalam
Tabel sebagai berikut.
Tabel 2.4 Nilai UAS Pelajaran Matematika Kelas 7
85 90 70 75 90 80 85 95 100 75
70 75 80 80 85 95 100 75 85 90
75 85 80 85 90 70 85 90 80 85
90 90 75 80 80 85 95 90 95 100
Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memperoleh
nilai 70,75,80,85,90,95, dan 100 tentu akan mengalami kesulitan.
Cara mudah untuk mengetahui banyak siswa untuk setiap nilai adalah
menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang seperti gambar
dibawah.
Gambar 2.3 Diagram Batang Nilai Uas Pelajaran Matematika
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
70 75 80 85 90 95 100
Ban
yak
Sis
wa
Nilai
47
Dalam diagram tersebut, kalian dengan mudah mengetahui banyak
siswa untuk setiap nilai, misalnya banyak siswa yang mendapat nilai
85 ada 9 siswa, banyak anak yang mendapat nilai 95 ada 4 siswa dan
seterusnya.
Diagram batang biasanya digunakan untuk menyajikan data
tentang perkembangan nilai suatu objek dalam kurun waktu tertentu.
Coba perhatikan sajian data dalam bentuk diagram batang dibawah ini
yang menunjukkan hubungan antara banyak orang dan jenis pekerjaan
di suatu wilayah.
Tabel 2.5 Hubungan antara Banyak Orang dan Jenis Pekerjaan
No Jenis pekerjaan Banyak
1 Pegawai Negeri Sipil 12
2 Pegawai Swasta 6
3 TNI/POLRI 8
4 BUMN 6
5 Petani 10
6 Nelayan 2
7 Pedagang 2
8 Lain-lain 4
Jumlah 50
Gambar 2.4 Sajian Data dalam Bentuk Diagram Batang
0
2
4
6
8
10
12
14
48
d. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data
yang berkesinambungan/kontinu, misalnya jumlah penduduk tipa
tahun, hasil pertanian tiap tahun, jumlah siswa tiap tahun.
Dalam diagram garis, sumbu mendatar menunjukkan waktu
pengamatan, sedangkan sumbu tegak menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Sumbu tegak maupun sumbu
datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian
sumbu datar dituliskan atribut atau waktu daripada sumbu tegak
dituliskan nilai data.
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data
dalam waktu berskala atau berkesinambungan. Coba amati penyajian
data diagram garis tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada
tahun 2015.
Tabel 2.6 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS
Bulan Kurs Rupiah (Rp)
Januari 9.800
Februari 9.900
Maret 10.000
April 10.100
Mei 10.300
Juni 10.200
Juli 10.000
Agustus 10.500
September 10.900
Oktober 11.000
November 11.400
Desember 11.700
49
Gambar 2.5 Sajian Data Dalam Bentuk Diagram Garis
e. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan
menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari
daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau persen dari
keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu
ditentukan besarnya presentase tiap objek terhadap keseluruhan data
dan besarnya sudut pusat sector lingkaran. Penyajian data dalam
diagram lingkaran terbagi atas beberapa juring yang dinyatakan dalam
bentuk persen (%) atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk besar
sudut. Besarnya presentase atau besarnya sudut dapat menentukan
besarnya nilai data atau frekuensi dari suatu data tertentu. Jika juring
dinyatakan dalam persen maka untuk satu lingkaran penuh 100% dan
jika setiap juring dinyatakan dalam derajat maka besarnya sudut
dalam derajat maka besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh adalah
360 derajat.
8.500
9.000
9.500
10.000
10.500
11.000
11.500
12.000
50
Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data
dalam bentuk persentase. Menyajikan data dalam bentuk diagram
lingkaran hampir sama dengan menyajikan data dalam bentuk
diagram batang dan diagram garis.
Tabel 2.7 Hubungan antara Banyak Orang dan Jenis Pekerjaan
No Jenis pekerjaan Banyak
1 Pegawai negeri sipil 12
2 Pegawai Swasta 6
3 TNI/POLRI 8
4 BUMN 6
5 Petani 10
6 Nelayan 2
7 Pedagang 2
8 Lain-lain 4
Jumlah 50
Gambar 2.6 Sajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Pegawai Negeri Sipil
23%
Pegawai Swasta
12%
TNI/POLRI 16%
BUMN 12%
Petani 19%
Nelayan 4%
Pedagang 4% Lain-lain
10%
51
Hasil pengumpulan data tentang ukuran sepatu siswa,
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 2.8 Frekuensi Ukuran Sepatu
No Ukuran sepatu Frekuensi
1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
Jumlah 24
Untuk menyajikan data tersebut menjadi diagram lingkaran,
kalian bisa mengelompokkan ukuran-ukuran sepatu yang sama,
kemudian setelah itu menghitung presentase setiap ukuran sepatu.
Tabel 2.9 Pengolahan Data Ukuran Sepatu (Dalam Persen)
No Ukuran
sepatu Turus
Frekuensi
(f) Presentase
1 33 || 2 8,33%
2 34 |||| 4 16,67%
3 35 ||| 3 12,50%
4 36 || 2 8,33%
5 37 |||| | 6 25%
6 38 |||| 4 16,67%
7 39 ||| 3 12,50%
Total 24 100%
Keterangan: Frekuensi = 100%f
total
Selanjutnya untuk menyajikan data dalam bentuk diagram
lingkaran, kalian harus menentukan luas daerah pada lingkaran
52
yang sesuai dengan frekuensi masing masing ukuran sepatu. Luas
daerah pada suatu lingkaran sesuai dengan sudut pusat daerah pada
lingkaran. Oleh karena itu, menyajikan data dalam bentuk diagram
lingkaran, kalian harus menentukan ukuran sudut pusat daerah
masing-masing frekuensi. Satu lingkaran sudut pusat adalah 360º.
Tabel 2.10 Pengolahan Data Ukuran Sepatu (Dalam Derajat)
No Ukuran sepatu Frekuensi
(f ) Sudut pusat
1 33 2 30o
2 34 4 60o
3 35 3 45o
4 36 2 30o
5 37 6 90o
6 38 4 60o
7 39 3 45o
Total 24 360o
Keterangan: Frekuensi = 360of
total
Bagi luas lingkaran berdasarkan sudut pusat yang
bersesuaian dengan ukuran sepatu.
Gambar 2.7 Diagram Lingkaran Ukuran Sepatu
ukuran 33 30o
ukuran 34 60o
ukuran 35 45o
ukuran 36 30o
ukuran 37 90o
ukuran 38 60o
ukuran 39 45o
53
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Syamsiah
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Syamsiah yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV A SDN Sidomulyo 8 Surabaya”.
Berdasarkan pada hasil penelitian ini diketahui bahwa: 1) Hasil
rata-rata presentase aktivitas guru berdasarkan pada masing-masing siklus
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II dan III; 2) hasil rata-rata presentase aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II dan III; 3) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray dalam pembelajaran IPS juga meningkatkan hasil belajar
siswa; 4) hasil respon siswa dapat diketahui dalam tabel analisis hasil
belajar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dalam pembelajaran IPS. Diterapkannya model pembelajaran tersebut
membuat siswa semakin tertarik dan tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran IPS.
Hal ini membuktikan bahwa adanya pengaruh pada penerapan
model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran matematika
54
mata pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A
SDN Simomulyo 8 Surabaya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tien Kartini
Penelitian yang dilakukan oleh Tien Kartini yang berjudul
“Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan minat Siswa
dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa: 1) Upaya guru
untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan diantaranya
dengan menggunakan metode bervariasi, optimalisasi media pembelajaran
selalu memberikan motivasi kepada siswa; 2) Manfaat penerapan metode
role playing bagi guru antara lain dapat mengembangkan kemampuan
guru dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dan bagi
siswa dapat meningkatkan minat serta partisipasi siswa dalam belajar; 3)
penggunaan metode bermain peran efektif digunakan dalam pembelajaran
IPS. Siswa tampak lebih berminat dan antusias untuk melaksanakan
pembelajaran. Tingkat partisipasi siswa lebih baik serta kemampuan
mengemukakan pendapat dan saran juga menjadi lebih baik.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada metode
pembelajaran role playing ditinjau dari minat siswa dalam pembelajaran
pengetahuan sosial siswa kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung.
55
3. Penelitian yang dilakukan oleh Miftachudin, Budiyono dan Riyadi
Penelitian yang dilakukan oleh Miftachudin, Budiyono, dan Riyadi
yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Dengan Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi
Bangun Datar Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Peserta Didik Kelas
VII SMP Negeri Di Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa: (1) Model
pembelajaran Two Stay Two Stray dengan tutor sebaya menghasilkan
prestasi belajar peserta didik lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran langsung. (2) Peserta didik dengan kecerdasan matematis-
logis, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan interpersonal memiliki
prestasi belajar yang sama. (3) Pada model pembelajaran Two Stay Two
Stray dengan tutor sebaya, model pembelajaran Two Stay Two Stray dan
model pembelajaran langsung, peserta didik dengan kecerdasan
matematis-logis, kecerdasan linguistik dan keverdasan interpersonal
peserta didik memiliki prestasi yang sama. (4) Pada peserta didik dengan
kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik dan kecerdasan
interpersonal, model pembelajaarn Two Stay Two Stray dengan tutor
sebaya menghasilkan prestasi belajar peserta didik lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran langsung, model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray menghasilkan prestasi belajar yang
sama dengan model pembelajaran langsung, dan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan tutor sebaya menghasilkan
56
prestasi belajar peserta didik yang lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran langsung.
Hal ini membuktikan bahwa adanya pengaruh pada model
pembelajaran Two Stay Two Stray dengan tutor sebaya dalam
pembelajaran matematika pada materi bangun datar ditinjau dari
kecerdasan majemuk peserta didik kelas vii SMP Negeri di Kebumen
Tahun Pelajaran 2013/2014
4. Penelitian yang dilakukan oleh Alex Boy Triantony Silalahi
Penelitian yang dilakukan oleh Alex Boy Triantony Silalahi yang
berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two
Stay Two Stray) Ditinjau dari Keaktifan dan Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IX SMP
Negeri 2 Depok Sleman Semester Gasal Tahun Ajaran 2016/2017”.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa: (1) Pembelajaran
kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) efektif ditinjau dari keaktifan
dan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran
matematika. (2) Pembelajaran menggunakan model konvensional efektif
ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa
dalam pembelajaran matematika. (3) pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) sama efektifnya dengan
model pembelajaran konvensional ditinjau dari keaktifan siswa, namun
lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematis siswa.
57
Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ditinjau dari
keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam
pembelajaran matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Depok Sleman
Semester Gasal Tahun Ajaran 2016/2017.
Berdasarkan empat penelitian terdahulu di atas, peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatkan Minat dan Hasil Belajar
Matematika Materi Penyajian Data Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali.”
Dengan mengacu pada empat penelitian diatas peneliti mengadakan
penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) terhadap peningkatan minat dan hasil belajar
siswa pada pelajaran matematika. Jika pada penelitian yang dilakukan
oleh Siti Syamsiah, Miftachudin dkk, dan Alex Boy Triantony Silalahi
telah terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar, kecerdasan majemuk,
keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa dan penelitian
yang dilakukan oleh Tien Kartini telah terbukti bahwa metode Role
Playing dapat meningkatkan minat belajar siswa maka peneliti
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) untuk dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
58
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Pelaksanaan Pra Siklus
Pra siklus merupakan tahap sebelum dilakukannya tindakan
penelitian. Pra siklus digunakan untuk mengetahui keadaan awal minat dan
hasil belajar siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali pada mata pelajaran matematika. Pada tahap ini peneliti mengambil
nilai hasil belajar pra siklus berdasarkan nilai ulangan harian materi sebelum
penyajian data yaitu segitiga dan segiempat, sedangkan tingkat ketertarikan
minat belajar siswa diperoleh dengan membagikan angket pada hari Kamis
tanggal 2 Mei 2019.
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa minat belajar siswa
masih rendah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih
banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Di bawah ini adalah data skor minat dan nilai ulangan harian siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali.yang
digunakan sebagai hasil pra siklus.
Tabel 3.1 Skor Minat Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AAA 83 Tinggi
2 AJ 67 Sedang
3 AI 42 Rendah
4 AS 70 Sedang
5 CARL 76 Tinggi
6 DSN 70 Sedang
7 FFP 76 Tinggi
8 HCS 92 Sangat Tinggi
59
No Nama Siswa Nilai Keterangan
9 MDS 74 Tinggi
10 MI 42 Rendah
11 MNY 42 Rendah
12 RPP 54 Rendah
13 SPR 48 Rendah
14 SS 87 Sangat Tinggi
15 SAFN 83 Tinggi
16 SR 65 Sedang
17 TN 89 Sangat Tinggi
18 UK 92 Sangat Tinggi
Jumlah 1252
Rata-rata 69,56
Tabel 3.2 Nilai Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 AAA 85 62 Tuntas
2 AJ 12 62 Tidak tuntas
3 AI 12 62 Tidak tuntas
4 AS 50 62 Tidak tuntas
5 CARL 49 62 Tidak tuntas
6 DSN 50 62 Tidak tuntas
7 FFP 55 62 Tidak tuntas
8 HCS 82 62 Tuntas
9 MDS 25 62 Tidak tuntas
10 MI 20 62 Tidak tuntas
11 MNY 40 62 Tidak tuntas
12 RPP 21 62 Tidak tuntas
13 SPR 40 62 Tidak tuntas
14 SS 85 62 Tuntas
15 SAFN 70 62 Tuntas
16 SR 45 62 Tidak tuntas
17 TN 35 62 Tidak tuntas
18 UK 45 62 Tidak tuntas
Total 821
Rata-rata 45,61
Dilihat dari tabel 3.1 dan 3.2 di atas masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM. Sehingga, untuk menumbuhkan semangat belajar siswa serta
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa perlu dilakukan perbaikan
60
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS). Perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan melalui
penelitian tindakan kelas dengan dua tahap yaitu, pembelajaran siklus I dan
pembelajaran siklus II.
B. Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I peneliti berkolaborasi dengan Bapak
Immawan Syafrida Ahmad, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas VII. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9 Mei
2019 yang diikuti oleh 18 siswa.
Pelaksanaan siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran matematika materi Penyajian Data dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
b. Mempersiapkan materi ajar yaitu penyajian data.
c. Mempersiapkan lembar pengamatan guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan ketertarikan siswa
dalam mengkuti pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS).
61
d. Mempersiapkan instrumen tes yang digunakan untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa materi penyajian data.
e. Mempersiapkan angket minat belajar matematika untuk mengetahui
ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
2. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus I berlangsung satu kali tatap muka dengan
waktu 2 40 menit. Langkah-langkah siklus I adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mendampingi siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2) Guru mengabsen siswa dan mempersiapkan siswa agar rapi dan
kondusif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai pada pertemuan ini.
4) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memberi
pertanyaan: “Apa yang kalian ketahui tentang penyajian data?”
5) Siswa diberikan pengarahan mengenai langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray).
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
62
2) Guru memberikan materi mengenai mengenal data dan mengolah
data dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran
pada setiap kelompok untuk dipelajari bersama-sama.
3) Setelah selesai berdiskusi, dua siswa berkunjung ke kelompok
lain, dua lainnya menetap di kelompoknya. Siswa yang menetap
bertugas memberi informasi hasil diskusi kelompoknya kepada
dua siswa tamu, sedangkan siswa tamu bertugas mencari
informasi hasil diskusi kelompok lain.
4) Siswa yang bertamu kembali ke kelompok asal dan
menyampaikan hasil kunjungannya kepada anggota kelompoknya.
Dan membahas bersama hasil kunjungannya serta mencatatnya.
5) Guru membagikan LKS untuk dikerjakan dan didiskusikan
bersama kelompoknya.
6) Siswa bersama dengan kelompok masing-masing berdiskusi untuk
mengerjakan LKS.
7) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
8) Kelompok yang presentasi di depan kelas mendapatkan
penghargaan berupa tepuk tangan dari semua siswa.
9) Guru membagikan soal siklus I kepada siswa dan siswa
mengerjakan soal secara individu. Selelah selesai mengerjakan,
siswa mengumpulkan hasil kerjaannya kepada guru.
63
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
hari ini.
2) Guru menginformasikan kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai mengolah
dan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.
3) Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.
3. Pengamatan atau Observasi
Tahap pengamatan ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah diamati. Refleksi yang peneliti lakukan berdasarkan dua
pengamatan yaitu pengamatan terhadap proses pembelajaran di dalam
kelas dan hasil evaluasi siswa. Pada siklus I, hasil pembelajaran siswa
mencapai ketuntasan 55% (10 siswa tuntas) dan 45% (8 siswa belum
tuntas).
Refleksi dilakukan oleh peneliti terhadap hasil pelaksanaan siklus
I untuk mengetahui kelemahan pada guru dan siswa selama proses
pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai pedoman melaksanakan
64
perbaikan pada siklus selanjutnya. Kelemahan yang terjadi pada siklus I
adalah sebagai berikut:
a. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran,
sehingga banyak yang belum jelas.
b. Pembagian kelompok belajar belum merata.
c. Ada siswa yang belum bisa menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
d. Ada beberapa tahap dalam RPP yang belum dilaksanakan oleh guru.
Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I. Hal ini dilakukan untuk melakukan perbaikan pada siklus II agar
tidak terjadi kelemahan yang sama. Rencana perbaikannya adalah sebagai
berikut:
a. Guru berusaha meningkatkan perhatian siswa agar fokus saat
pembelajaran dengan memberikan nilai tambahan kepada siswa yang
memperhatikan penjelasan guru.
b. Guru membagi kelompok secara merata berpedoman pada hasil
belajar siswa siklus I.
c. Guru memberikan pengarahan mengenai metode Two Stay Two Stray
(TSTS).
d. Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih
dahulu membaca dan memahami RPP yang telah dipersiapkan
65
sebelumnya agar tidak ada fase yang terlewatkan dan mencetak RPP
dalam bentuk yang menarik.
Kelemahan-kelemahan yang peneliti jelaskan merupakan
komponen penyebab belum tercapainya indikator keberhasilan. Pada
siklus II diharapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) materi penyajian data minat dan hasil belajar siswa
akan meningkat.
Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dengan berpedoman pada
ketuntasan klasial yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa maka peneliti
melakukan tindakan lanjut yaitu siklus II.
C. Pelaksanaan Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II peneliti berkolaborasi dengan Bapak
Immawan Syafrida Ahmad, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas VII. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Mei
2019 yang diikuti oleh 18 siswa.
Pelaksanaan siklus II terdiri dari empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran matematika materi Penyajian Data dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
b. Mempersiapkan materi ajar yaitu penyajian data.
66
c. Mempersiapkan lembar pengamatan guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan ketertarikan siswa
dalam mengkuti pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS).
d. Mempersiapkan instrumen tes yang digunakan untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa materi penyajian data.
e. Mempersiapkan angket minat belajar matematika untuk mengetahui
ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
f. Melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I
seperti yang telah dicantumkan pada refleksi di siklus I.
2. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus II berlangsung dalam satu kali tatap muka
dengan waktu 2 40 menit. Langkah-langkah silkus II adalah sebagai
berikut.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mendampingi siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2) Guru mengabsen siswa dan mempersiapkan siswa agar rapi dan
kondusif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai pada pertemuan ini.
67
4) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memberi
pertanyaan: “Apa yang kalian ketahui tentang diagram diagram
lingkaran?”
5) Siswa diberikan pengarahan mengenai langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray).
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
2) Guru memberikan materi mengenai menyajikan data dalam bentuk
diagram garis dan diagram lingkaran pada setiap kelompok untuk
dipelajari bersama-sama.
3) Guru membagikan LKS untuk dikerjakan dan didiskusikan
bersama kelompoknya.
4) Siswa bersama dengan kelompok masing-masing mempelajari
materi yang diberikan oleh guru.
5) Setelah selesai berdiskusi, dua siswa berkunjung ke kelompok
lain, dua lainnya menetap di kelompoknya. Siswa yang menetap
bertugas memberi informasi hasil diskusi kelompoknya kepada
dua siswa tamu, sedangkan siswa tamu bertugas mencari
informasi hasil diskusi kelompok lain.
6) Siswa yang bertamu kembali ke kelompok asal dan
menyampaikan hasil kunjungannya kepada anggota kelompoknya.
Dan membahas bersama hasil kunjungannya serta mencatatnya.
68
7) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
8) Kelompok yang presentasi di depan kelas mendapatkan
penghargaan berupa tepuk tangan dari semua siswa.
9) Guru membagikan soal siklus II kepada siswa dan siswa
mengerjakan soal secara individu. Selelah selesai mengerjakan,
siswa mengumpulkan hasil kerjaannya kepada guru.
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
hari ini.
2) Guru menginformasikankepadasiswamengenaimateriyang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3) Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.
3. Pengamatan atau Observasi
Tahap pengamatan ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II, peneliti
menemukan peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I
dalam minat dan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
69
kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali, yaitu
sebagai berikut :
a. Proses siswa dalam menemukan materi sudah aktif.
b. Dalam proses belajar mengajar guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan waktu yang efektif dan efisien.
c. Guru bisa mengkondisikan siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Dari pemaparan antara deskripsi penelitian siklus I dan siklus II
ini, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar matematika materi penyajian data
pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali tahun ajaran 2018/2019.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2019 di kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali dengan jumlah 18 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 80 menit ( 2 40 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus I adalah penyajian data dengan sub materi
pokok diangram batang dan diagram garis. Hasil pengamatan yang
dilakukan pada siklus I menunjukkan bahwa siswa tertarik dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) meskipun belum semua
siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
a. Minat Belajar Siswa
Skor minat belajar siswa saat pra siklus adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Skor Minat Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AAA 81 Tinggi
2 AJ 58 Sedang
3 AI 42 Rendah
4 AS 72 Tinggi
5 CARL 84 Tinggi
6 DSN 88 Sangat Tinggi
7 FFP 76 Tinggi
8 HCS 93 Sangat Tinggi
9 MDS 61 Sedang
10 MI 54 Rendah
71
No Nama Siswa Nilai Keterangan
11 MNY 47 Rendah
12 RPP 67 Sedang
13 SPR 43 Rendah
14 SS 88 Sangat Tinggi
15 SAFN 82 Tinggi
16 SR 81 Tinggi
17 TN 84 Tinggi
18 UK 85 Tinggi
Jumlah 1289
Rata-rata 71,61
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
100%
11100%
18
61,11%
fP
n
Dari data di atas dapat dilihat bahwa 7 siswa atau 38,89%
masih mempunyai minat belajar matematika rendah atau sedang.
Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi atau sngat tinggi
sebanyak 11 siswa atau 61,11%. Data di atas menunjukkan bahwa
minat belajar siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan
pra siklus.
b. Hasil Belajar Siswa
Nilai hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 AAA 85 62 Tuntas
2 AJ 60 62 Tidak tuntas
3 AI 60 62 Tidak tuntas
4 AS 60 62 Tidak tuntas
72
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
5 CARL 75 62 Tuntas
6 DSN 80 62 Tuntas
7 FFP 70 62 Tuntas
8 HCS 85 62 Tuntas
9 MDS 50 62 Tidak tuntas
10 MI 55 62 Tidak tuntas
11 MNY 60 62 Tidak tuntas
12 RPP 50 62 Tidak tuntas
13 SPR 75 62 Tuntas
14 SS 85 62 Tuntas
15 SAFN 85 62 Tuntas
16 SR 60 62 Tidak tuntas
17 TN 75 62 Tuntas
18 UK 80 62 Tuntas
Jumlah 1250
Rata-rata 69,44
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
100%
10100%
18
55,56%
fP
n
Dari data nilai di atas dapat dilihat bahwa siswa yang
mencapai KKM sebanyak 10 siswa (55,56%), sedangkan siswa yang
belum tuntas sebanyak 8 siswa (44,44%). Data di atas menunjukkan
bahwa nilai siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan
nilai pra siklus.
Pada siklus I indikator keberhasilan secara klasial minat
belajar yaitu 80% dari jumlah seluruh siswa dan indikator
keberhasilan secara klasial hasil belajar yaitu 85% dari jumlah
seluruh siswa belum tercapai, jadi harus dilakukan siklus selanjutnya
yaitu siklus II pada waktu yang telah ditentukan.
73
c. Hasil Observasi Guru dan Siswa
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Fase Kegiatan Guru Ya Tidak Ket.
1 Pendahulu
an
a. Mengucapkan
salam
√
b. Mengajak
siswa untuk
berdoa
bersama
√ Pembelaj
aran
dimulai
bukan
jam
pertama
c. Mengkondisik
an siswa agar
fokus dalam
pembelajaran
√
d. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
√
2 Kegiatan
inti
a. Menjelaskan
materi
statistika
√
b. Melakukan
tanya jawab
√
c. Menjelaskan
langkah-
langkah model
pembelajaran
kooperatif tipe
TSTS
√
d. Mampu
mengarahkan
siswa saat
pembelajaran
dengan model
TSTS
berlangsung
√
e. Membantu
siswa ketika
ada kesulitan
√
f. Memberi
kesempatan
untuk siswa
bertanya
√
74
3 Penutup a. Menyimpulka
n materi
√ Jam
Pelajaran
sudah
habis
b. Memberi
motivasi
kepada siswa
√ Jam
Pelajaran
sudah
habis
c. Melakukan
refleksi
√ Jam
Pelajaran
sudah
habis
d. Menutup
pembelajaran
dengan doa
dan salam
√
Jumlah 10 4
Persentase 71,42% 28,58%
Persentase kegiatan terlaksana = 10
100% 71, 42%14
Persentase kegiatan tidak terlaksana = 4
100% 28,58%14
Dari tabel 4.3 dilihat bahwa guru sudah melaksanakan
71,42% dari semua kegiatan dalam lembar observasi guru.
Sedangkan 28,58% kegiatan tidak terlaksana diantaranya guru tidak
mengajak siswa untuk berdoa bersama dikarenakan pelajaran
dimulai bukan jam pertama, guru tidak menyimpulkan materi,
memberi motivasi kepada siswa dan melakukan refleksi dikarenakan
jam pelajaran telah selesai. Ini berarti manajemen waktu yang
dilakukan oleh guru kurang tepat sehingga perlu dilakukan perbaikan
manajemen waktu pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.
75
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No Fase Kemampuan Siswa Skor
1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Siswa menjawab salam √
b. Siswa tidak ramai √
c. Siswa membaca doa √
d. Siswa antusias ketika guru
memberikan apresiasi dan
motivasi
√
2 Kegiatan
inti
e. Memperhatikan
penjelasan guru √
f. Menjawab pertanyaan dari
guru √
g. Mencermati langkah-
langkah model
pembelajaran kooperatif
tipe TSTS yang dijelaskan
oleh guru
√
h. Melaksanakan
pembelajaran dengan
model pembelajaran TSTS
√
i. Bertanya kepada guru
tentang hal-hal yang
belum diketahui
√
j. Mengerjakan soal latihan √
3 Penutup k. Menyimpulkan
pembelajaran bersama
guru
√
l. Melakukan refleksi
bersama guru √
m. Membaca doa penutup
bersama guru √
n. Menjawab salam √
Jumlah 34
Persentase 60,71%
Persentase kegiatan terlaksana = 34
100% 60,71%56
Dari tabel 4.4 diperoleh kemampuan siswa mencapai 60,71%.
Kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki di siklus II pada
waktu yang telah ditentukan.
76
2. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan 13 Mei 2019 di kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali dengan jumlah 18 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 80 menit ( 2 40 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus II adalah penyajian data dengan sub materi
pokok diangram lingkaran. Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus
II menunjukkan bahwa siswa semakin bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray (TSTS).
a. Minat Belajar Siswa
Tabel 4.5 Skor Minat Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AAA 94 Sangat Tinggi
2 AJ 88 Sangat Tinggi
3 AI 69 Sedang
4 AS 82 Tinggi
5 CARL 87 Sangat Tinggi
6 DSN 89 Sangat Tinggi
7 FFP 86 Sangat Tinggi
8 HCS 92 Sangat Tinggi
9 MDS 86 Sangat Timggi
10 MI 65 Sedang
11 MNY 85 Tinggi
12 RPP 71 Tinggi
13 SPR 89 Sangat Tinggi
14 SS 93 Sangat Tinggi
15 SAFN 83 Tinggi
16 SR 88 Sangat Tinggi
17 TN 81 Tinggi
18 UK 85 Tinggi
Jumlah 1513
Rata-rata 84,05
77
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
100%
16100%
18
88,89%
fP
n
Dari hasil tes pada silkus II menunjukkan adanya
peningkatan minat belajar siswa yaitu sebanyak 16 siswa memiliki
minat belajar matematika yang tinggi atau sangat tinggi dengan
persentase 88,89%. Oleh karena itu, pembelajaran matematika
materi penyajian data pada siswa kelas VII dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
telah berhasil dan pelaksanaan penelitian berhenti pada siklus II.
b. Hasil Belajar Siswa
Nilai hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 AAA 100 62 Tuntas
2 AJ 70 62 Tuntas
3 AI 70 62 Tuntas
4 AS 65 62 Tuntas
5 CARL 100 62 Tuntas
6 DSN 90 62 Tuntas
7 FFP 72 62 Tuntas
8 HCS 100 62 Tuntas
9 MDS 72 62 Tuntas
10 MI 65 62 Tuntas
11 MNY 65 62 Tuntas
12 RPP 55 62 Tidak tuntas
13 SPR 85 62 Tuntas
78
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
14 SS 90 62 Tuntas
15 SAFN 72 62 Tuntas
16 SR 65 62 Tuntas
17 TN 72 62 Tuntas
18 UK 100 62 Tuntas
Jumlah 1408
Rata-rata 78,22
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
100%
17100%
18
94,44%
fP
n
Dari hasil tes pada silkus II menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 17 siswa dapat
mencapai KKM dengan presentase 94,44%. Oleh karena itu,
pembelajaran matematika materi penyajian data pada siswa kelas VII
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) telah berhasil dan pelaksanaan penelitian berhenti
pada siklus II.
c. Hasil Observasi Guru dan Siswa
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Fase Kegiatan Guru Ya Tidak Ket.
1 Pendahulu
an
a. Mengucapkan
salam √
b. Mengajak siswa
untuk berdoa
bersama √
Pembelaj
aran
dimulai
bukan
jam
pertama
c. Mengkondisika √
79
n siswa agar
fokus dalam
pembelajaran
d. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
√
2 Kegiatan
inti
a. Menjelaskan
materi statistika √
b. Melakukan
tanya jawab √
c. Menjelaskan
langkah-
langkah model
pembelajaran
kooperatif tipe
TSTS
√
d. Mampu
mengarahkan
siswa saat
pembelajaran
dengan model
TSTS
berlangsung
√
e. Membantu
siswa ketika ada
kesulitan
√
f. Memberi
kesempatan
untuk siswa
bertanya
√
3 Penutup a. Menyimpulkan
materi √
b. Memberi
motivasi kepada
siswa
√
c. Melakukan
refleksi √
d. Menutup
pembelajaran
dengan doa dan
salam
√
Jumlah 13 1
Persentase 92,86% 7,14%
Persentase kegiatan terlaksana = 13
100% 92,86%14
80
Persentase kegiatan tidak terlaksana = 1
100% 7,14%14
Dari tabel 4.7 dilihat bahwa guru sudah melaksanakan
92,86% dari semua kegiatan dalam lembar observasi guru.
Sedangkan 7,14% kegiatan tidak terlaksana yaitu guru tidak
mengajak siswa untuk berdoa bersama dikarenakan pelajaran
dimulai bukan jam pertama. Jadi dapat dilihat bahwa guru sudah
melakukan perbaikan terhadap manajemen waktunya sehingga
semua tahap kegiatan pada lembar observasi guru dapat
dilaksanakan.
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Fase Kemampuan Siswa Skor
1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Siswa menjawab salam √
b. Siswa tidak ramai √
c. Siswa membaca doa √
d. Siswa antusias ketika guru
memberikan apresiasi dan
motivasi
√
2 Kegiatan
inti
e. Memperhatikan
penjelasan guru √
f. Menjawab pertanyaan dari
guru √
g. Mencermati langkah-
langkah model
pembelajaran kooperatif
tipe TSTS yang dijelaskan
oleh guru
√
h. Melaksanakan
pembelajaran dengan
model pembelajaran TSTS
√
i. Bertanya kepada guru
tentang hal-hal yang
belum diketahui
√
81
j. Mengerjakan soal latihan √
3 Penutup k. Menyimpulkan
pembelajaran bersama
guru
√
l. Melakukan refleksi
bersama guru √
m. Membaca doa penutup
bersama guru √
n. Menjawab salam √
Jumlah 44
Persentase 78,57%
Persentase kegiatan terlaksana = 44
100% 78,57%56
Dari tabel 4.8 kemampuan siswa mencapai 78,57%. Sehingga
dikatakan kemampuan siswa pada siklus II ini sudah lebih baik dari
siklus I dan mengalami peningkatan.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus ini
menunjukkan adanya peningkatan minat dan hasil belajar yang baik.
Partisipasi dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga
cukup tinggi. Minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
materi penyajian data dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
1 AAA 81 94
2 AJ 58 88
3 AI 42 69
4 AS 72 82
5 CARL 84 87
6 DSN 88 89
7 FFP 76 86
8 HCS 93 92
9 MDS 61 86
82
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
10 MI 54 65
11 MNY 47 85
12 RPP 67 71
13 SPR 43 89
14 SS 88 93
15 SAFN 82 83
16 SR 81 88
17 TN 84 81
18 UK 85 85
Jumlah 1289 1513
Rata-rata 71,61 84,05
Presentase Kelulusan 61,11% 88,89%
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa pada
siklus II sebanyak 16 siswa memiliki minat belajar tinggi atau sangat tinggi
dengan rata-rata 84,05 dan persentase kelulusan 88,89% dibandingkan
dengan siklus I sebanyak 11 siswa memiliki minat belajar tinggi atau sangat
tinggi dengan rata-rata 71,61 dan persentase kelulusan 61,11%. Berdasarkan
data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
1 AAA 85 100
2 AJ 60 70
3 AI 60 70
4 AS 60 65
5 CARL 75 100
6 DSN 80 90
7 FFP 70 72
8 HCS 85 100
9 MDS 50 72
10 MI 55 65
11 MNY 60 65
12 RPP 50 55
83
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
13 SPR 75 85
14 SS 85 90
15 SAFN 85 72
16 SR 60 65
17 TN 75 72
18 UK 80 100
Jumlah 1250 1408
Rata-rata 69,44 78,22
Presentase Kelulusan 55,56% 94,44%
Tabel 4.10 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus II siswa yang lulus sebanyak 17 siswa dengan rata-rata 78,22 dan
persentase kelulusan 94,44% dibandingkan dengan siklus I siswa yang lulus
sebanyak 10 siswa dengan rata-rata 69,44 dan persentase kelulusan 55.56%.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikut ini penjelasan hasil penelitian siklus ke siklus.
1. Siklus I
a. Minat Belajar Siswa
Penelitian siklus I diperoleh data sebanyak 11 siswa (61,11%)
memiliki minat belajar yang tinggi atau sangat tinggi dan 7 siswa
(38,89%) memiliki minat belajar rendah atau sedang. Hasil
persentase belum mencapai indikator keberhasilan sesuai yang
diterapkan sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II pada waktu
yang berbeda. Berikut ini data ketuntasan minat belajar siswa pada
siklus I.
84
Gambar 4.1 Data Ketuntasan Minat Belajar Siswa Siklus I
b. Hasil Belajar Siswa
Penelitian siklus I diperoleh data ketuntasan hasil belajar
siswa yaitu 10 siswa (55,56%) telah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan 8 siswa (44,44%) belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil presentase belum mencapai
indikator keberhasilan sesuai yang diterapkan sehingga penelitian
dilanjutkan pada siklus II pada waktu yang berbeda. Berikut ini data
ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I.
Gambar 4.2 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tuntas 61,11%
Tidak Tuntas 38,89%
Tuntas 55,56%
Tidak Tuntas 44,44%
85
2. Siklus II
a. Minat Belajar Siswa
Penelitian siklus II diperoleh data sebanyak 16 siswa
(88,89%) memiliki minat belajar tinggi atau sangat tinggi dan 2
siswa (11,11%) memiliki minat belajar rendahatau sedang. Minat
belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan
27,78%. Artinya ketuntasan klasial 85% dari seluruh siswa telah
dicapai. Hasil presentase sudah mencapai indikator keberhasilan
sesuai yang ditetapkan sehingga penelitian berhenti pada siklus II.
Berikut ini data ketuntasan minat belajar siswa pada siklus II.
Gambar 4.3 Data Ketuntasan Minat Belajar Siswa Siklus II
b. Hasil Belajar Siswa
Penelitian siklus II diperoleh data ketuntasan hasil belajar
siswa yaitu 17 siswa (94,44%) telah mencapai KKM dan 1 siswa
(5,56%) belum mencapai KKM. Artinya ketuntasan klasial 85% dari
seluruh siswa telah dicapai. Hasil presentase sudah mencapai
indikator keberhasilan sesuai yang ditetapkan sehingga penelitian
Tuntas 83,33%
Tidak Tuntas 16,67%
86
berhenti pada siklus II. Berikut ini data ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus II.
Gambar 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
3. Rekapitilasi Per Siklus
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, maka
diperoleh rekapitulasi data minat dan hasil belajar siswa.
Rekapitulasi data minat dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Per Siklus
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Presentase
I 71,61 Sangat Tinggi 3 siswa 16,67%
Tinggi 8 siswa 44,44%
Sedang 3 siswa 16,67%
Rendah 4 siswa 22,22%
II 78,22 Sangat Tinggi 10 siswa 55,56%
Tinggi 6 siswa 33,33%
Sedang 2 siswa 11,11%
Rendah - -
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa minat belajar siswa
mengalami kenaikan setelah dilakukan tindakan. Tabel tersebut
Tuntas 94,44%
Tidak Tuntas 5,56%
87
menunjukkan keberhasilan penggunaan model pembelajaran
kooperati tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali.
Berikut ini pembahasan ketuntasan minat belajar siswa tiap
siklus.
Gambar 4.5 Kriteria Minat Belajar Siswa Per Siklus
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa minat belajar siswa
mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran
kooperati tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada proses
pembelajaran. Penelitian siklus I terdapat 61,11% siswa memiliki
minat belajar tinggi atau sangat tinggi dan pada siklus II terdapat
88,89% siswa memiliki minat belajar tinggi atau sangat tinggi.
Meningkatnya minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II
disebabkan karena pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar
siswa tentang materi yang dipelajari. Dengan memperhatikan
16,67%
55,56%
44,44%
33,33%
16,67%
11,11%
22,22%
0 0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Siklus I Siklus II
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
88
pembahasan hasil penelitian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) di kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali dapat meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran
matematika materi penyajian data.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Presentase
I 69,44 Tuntas 10 siswa 55,56%
Tidak Tuntas 8 siswa 44,44%
II 78,22 Tuntas 17 siswa 94,44%
Tidak tuntas 1 siswa 5,56%
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami kenaikan setelah dilakukan tindakan. Tabel tersebut
menunjukkan keberhasilan penggunaan model pembelajaran
kooperati tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali.
Berikut ini pembahasan ketuntasan hasil belajar siswa tiap
siklus.
Gambar 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus
55,56%
84,44%
44,44%
5,56%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Siklus I Silkus II
Tuntas
Tidak Tuntas
89
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran
kooperati tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada proses
pembelajaran. Penelitian siklus I terdapat 55,56% siswa tuntas
belajar dan pada siklus II terdapat 94,44% siswa tuntas belajar.
Meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
disebabkan karena pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat menambah atau memperjelas
pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari dab merangsang
partisipasi siswa dalam diskusi kelompok. Dengan memperhatikan
pembahasan hasil penelitian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) di kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede Kab.
Boyolali dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika materi penyajian data.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan
melalui beberapa rangkaian tindakan dimulai dari pra siklus dilanjut siklus
I dan siklus II serta berdasarkan seluruh pembahasan hasil analisis data
yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar matematika materi penyajian data pada siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah 02 Karanggede Kab. Boyolali. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya.
1. Minat belajar siswa pada pra siklus terdapat 9 siswa (50%) memiliki
minat belajar tinggi atau sangat tinggi dan 9 siswa (50%) memiliki
minat belajar rendah atau sedang. Pada siklus I terjadi peningkatan
sebanyak 11,11% dengan 11 siswa (61,11%) memiliki minat belajar
tinggi atau sangat tinggi dan 7 siswa (38,89%) memiliki minat belajar
rendah atau sangat rendah. Pada siklus II terjadi peningkatan dari
siklus I sebanyak 27,78% dengan 16 siswa ( 88,89%) memiliki minat
belajar tinggi atau sangat tinggi dan 2 siswa (11,11%) memiliki minat
belajar rendah atau sangat rendah.
2. Hasil belajar siswa pada pra siklus terdapat 4 siswa (22,22%) tuntas
belajar dan 14 siswa (77,78%) belum tuntas belajar. Pada siklus I
terjadi peningkatan sebanyak 33,34% dengan sebanyak 10 siswa
91
(55,56%) tuntas belajar dan 8 siswa (44,44%) belum tuntas belajar.
Pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I sebanyak 38,88%
dengan sebanyak 17 siswa (94,44%) tuntas belajar dan 1 siswa
(5,56%) belum tuntas belajar.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai masukan, antara lain :
1. Bagi sekolah
Setiap sekolah selalu menginginkan seluruh siswanya menjadi
anak yang sukses dan dapat mengharumkan mana sekolah. Oleh
karena itu, dalam mencapai keinginan tersebut, sekolah hendaknya
memberi dukungan bagi tenaga pendidik yaitu guru untuk
memberikan fasilitas yang memadai, seperti menyediakan media, alat
peraga dan sumber belajar yang cukup untuk kegiatan belajar
mengajar.
2. Bagi guru
a. Pembelajaran menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS),
hendaknya diterapkan kembali pada pokok bahasan yang lain pada
mata pelajaran matematika pada khususnya dan mata pelajaran
yang lain pada umunya karena terbukti dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika.
b. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya guru
melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu memahami
92
langkah langkah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran
yang berpedoman pada RPP yang telah disusun sebelumnya.
c. Guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan
metode dan media pembelajaran agar siswa tidak bosan saat
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar.
3. Siswa
a. Siswa sebaiknya lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
agar mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
b. Siswa sebaiknya lebih memperhatikan guru agar mampu
memahami langkah-langkah pembelajaran yang telah disampaikan
guru.
4. Bagi orang tua
a. Bagi orang tua siswa hendaknya memperhatikan keaktifan belajar
anak-anaknya dirumah dan membimbing anaknya agar belajar
lebih giat lagi.
b. Bagi orang tua siswa yang belum mencapai KKM hendaknya lebih
memperhatikan hambatan dan kesulitan apa yang dialami oleh
anaknya dan orang tua lebih giat untuk membimbing dan
mendampingi anaknya untuk belajar dirumah.
93
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
________________ 2010. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV
Pustaka Setia.
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Basrowi. 2008. Prosedur Penilaian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNP.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Pendidikan Madrasah. 2010. Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI.
Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur Dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____________ 2013. Model-model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kartini, Tien. 2007. Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat
Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Jurnal Pendidikan Dasar 8(1):
16-17.
Khuzaini, Nanang. 2010. Meningkatkan minat dan Prestasi Belajar Matematika
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray)
Pokok Bahasan Trigonometri Siswa Kelas XB MAN Godean Yogyakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika
UIN Sunan Kalijaga.
94
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Miftachudin, Budiyono, dan Riyadi. 2015. Efektifitas Model Pembelajaran Two
Stay Two Stry Dengan Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Matematika
Pada Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri Di Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 3(3): 233-241.
Mustafa, Wijayanti Tri. 2011. Pengertian Matematika. Jakarta: PT Gramedia.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sabri, M Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Silalahi, Alex Boy Triantony. 2017. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) Ditinjau Dari Keaktifan dan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Depok Sleman Semester Gasal
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Matematika 6(3): 23-25.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2012. Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sriyanto, HJ. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta:
Indonesia Cerdas.
95
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Sudjana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Suyitno, Amin. 2006. Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika I.
Semarang: UNNES
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
_____________ 2013. Minat: Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syamsiyah, Siti. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray pada Mata Pelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV A SDN Simomulyo 8 Surabaya. JPGSD 1(1): 43-47.
Tea, Taufik. 2009. Inspiring Teaching. Jakarta: Gema Insani Press.
Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group.
Umar, Rusli. 2013. Student Mathematic Daya After Learning Contextual Based
Cooperative. Jurnal Daya Matematis 1(2): 55-57.
Wahyuni, Tri. 2011. Pengembangan Student Worksheet Berbahasa Inggris SMP
Kelas VIII Pada Pembelajaran Aljabar Pokok Bahasan Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Berbasis
Konstruktivisme. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta.
Winataputra, Udin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajar. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Yunus, Muhammad. 2014. Penigkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Matematika Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
96
Melalui Metode Inquiry Siswa Kelas V MI Ma’arif Selak, Pabelan
Mungkid Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan.
Semarang: Jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo.
https://m.medcom.id/rona/keluarga : Mengapa banyak anak menganggap
matematika sulit.
https://www.kompasiana.com/iffahkarimah : Tips mudah belajar matematika.
https://kurniawanbudi04.wordpress.com : Model pembelajaran kooperatif
learning.
97
98
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/II
Materi Pokok : Penyajian Data
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan manghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarka
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengelola dan menyaji dalam ranah konkret,menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membantu) dan rana abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
99
B. Kompetensi Dasar
3.16 Menganalisis antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram
garis, diagram batang, dan diagram lingkaran)
4.14 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran
C. Indikator
3.16.1 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan mengolahnya
dalam bentuk tabel.
3.16.2 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan mengolahnya
dalam bentuk diagram batang.
3.16.3 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan mengolahnya
dalam bentuk diagram garis.
4.14.1 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel.
4.14.2 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang.
4.14.3 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram garis.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan
mengolahnya dalam bentuk tabel.
2. Siswa dapat mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan
mengolahnya dalam bentuk diagram batang.
3. Siswa dapat mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan
mengolahnya dalam bentuk diagram garis.
4. Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel.
100
5. Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram
batang.
6. Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram
garis.
E. Materi Pembelajaran
1. Mengolah data.
2. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel .
3. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang.
4. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis. (Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Sumber Belajar : Buku siswa Kemdikbud kurikulum 2013
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mendampingi siswa berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
2. Guru mengabsen siswa dan mempersiapkan
siswa agar rapi dan kondusif dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
4. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa
dengan memberi pertanyaan: “Apa yang kalian
ketahui tentang penyajian data?”
5. Siswa diberikan pengarahan mengenai langkah-
10 menit
101
langkah model pembelajaran kooperatif tipe
TSTS (Two Stay Two Stray).
Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
belajar dimana setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa.
2. Guru memberikan materi mengenai mengenal
data dan mengolah data dalam bentuk tabel,
diagram batang, dan diagram lingkaran pada
setiap kelompok untuk dipelajari bersama-sama.
3. Setelah selesai berdiskusi, dua siswa berkunjung
ke kelompok lain, dua lainnya menetap di
kelompoknya. Siswa yang menetap bertugas
memberi informasi hasil diskusi kelompoknya
kepada dua siswa tamu, sedangkan siswa tamu
bertugas mencari informasi hasil diskusi
kelompok lain.
4. Siswa yang bertamu kembali ke kelompok asal
dan menyampaikan hasil kunjungannya kepada
anggota kelompoknya. Dan membahas bersama
hasil kunjungannya serta mencatatnya.
5. Guru membagikan LKS untuk dikerjakan dan
didiskusikan bersama kelompoknya.
6. Siswa bersama dengan kelompok masing-
masing berdiskusi untuk mengerjakan LKS.
7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.
8. Kelompok yang presentasi di depan kelas
mendapatkan penghargaan berupa tepuk tangan
dari semua siswa.
9. Guru membagikan soal siklus I kepada siswa
dan siswa mengerjakan soal secara individu.
Selelah selesai mengerjakan, siswa
mengumpulkan hasil kerjaannya kepada guru.
60 menit
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru menginformasikan kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu mengenai mengolah dan
menyajikan data dalam bentuk diagram
lingkaran.
3. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.
10 menit
102
I. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Essay
3. Instrumen : Soal Essay (Terlampir)
Boyolali, 9 Mei 2019
Guru Mata Pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd
Peneliti
Neni Yuliawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MTs Muhammadiyah 02
Karanggede
Rofiq Nursasongko, S.Pd.I
103
Lampiran 1
MATERI
A. Mengenal Data
Kata data berasal dari bahasa majemuk. Datum adalah keterangan atau
informasi yang diperoleh dari suatu objek/kejadian atau narasumber.
Sedangkandata adalah kumpulan dari datum.
Ada tiga cara untuk menggumpulkan data, yaitu :
1. Wawancara (interview) : cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada narasumber. Contoh : data tentang
keadaan dan kondisi satu keluarga yang tinggal di daerah perkotaan yang
sangat padat dan satu keluarga yang tinggal di daerah perkotaan yang
sangat dan satu keluarga yang tinggal di daerah pedesaan, maka kalian
dapat mendatangi kedua keluarga tersebut melakukan wawancara langsung
kepada anggota keluarga di masing-masing daerah tersebut.
2. Kuesioner (angket) : cara mengumpulkan data dengan mengirim daftar
pertanyaan kepada narasumber. Contoh : untuk mengumpulkan data
tentang acara televise yang disukai dan tidak disukai pada jam tertentu
oleh masyarakat di wilayah RT 5, kalian dapat membuat angket yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan acara televise yang
disukai dan yang tidak disukai pada jam tertentu.
3. Obsevasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan
mengamati objek atau kejadian. Contoh : data tentang tinggi badan dan
berat badan siswa dalam satu kelas, kalian dapat melakukan pengamatan
104
dari kegiatan pengukuran tinggi dan berat badan masing-masing siswa
dalam satu kelas.
Berdasarkan cara memperolehnya data terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.
Contoh : data banyak anggota keluarga dengan melakukan wawancara dari
sumber data, data mata pelajaran yang disukai dengan memberikan angket
kepada siswa, data tinggi badan dengan melakukan pengamatan
pengukuran tinggi badan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung (diperoleh
dari pihak lain). Contoh : data tentang nilai kurs rupiah diperoleh dari BPS
(Badan Pusat Statistik), data banyaknya siswa SMP dalam satu
kota/kabupaten, diperoleh dari Dinas Pendidikan, data banyaknya
penduduk pada satu desa diperoleh dari informasi di kelurahan setempat.
B. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel
Macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar yaitu:
1. Tabel baris kolom
Tabel ini digunakan untuk data yang terdiri dari beberapa baris dan satu
kolom.
Tabel 2.1 Daftar Baris Kolom
Penjualan mobil perusahaan X periode tahun 2010-2015
Tahun Banyak mobil terjual
2011 28.335
2012 25.946
2013 30.823
2014 76.105
2015 55.162
105
2. Tabel kontingensi
Tabel ini digunakan untuk data yang lebih dari satu kolom. Contoh
berikut adalah table kontingensi (3x2), artinya terdapat 3 baris dan 2
kolom.
Tabel 2.2 Jumlah siswa menurut jenis kelamin
jenis kelamin
kelas
Pria Wanita
7A 13 17
7B 15 16
7C 12 17
7D 14 18
8A 11 19
8B 15 17
8C 10 20
8D 12 19
9A 14 17
9B 15 18
9C 14 19
9D 16 18
3. Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini digunakan untuk data yang dibagi menjadi beberapa kelompok.
Tabel 2.3 Nilai ulangan siswa kelas 7B
Nilai Banyak
51-60 5
61-70 8
71-80 10
81-90 7
91-100 10
Jumlah 50
106
C. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk mengambarkan
perkembangan nilai suatu objek dalam kurun waktu tertentu. Diagram ini
sangat tepat digunakan untuk menyajikan data yang variabelnya berbentuk
kategori, dapat juga tahunan. Dalam diagram batang dibutuhkan sumbu datar
yang menyatakan kategori atau waktu, dan sumbu tegak untuk menyatakan
nilai data. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala
bagian yang sama. Misalnya ada data tentang nilai rata rata tes ualngan akhir
semester pelajaran matematika kelas 7 di SMP Cakrawala yang disajikan
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 2.4 Nilai UAS pelajaran matematika kelas 7
85 90 70 75 90 80 85 95 100 75
70 75 80 80 85 95 100 75 85 90
75 85 80 85 90 70 85 90 80 85
90 90 75 80 80 85 95 90 95 100
Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memperoleh nilai 70,
75, 80, 85, 90, 95 dan 100 tentu akan mengalami kesulitan. Cara mudah untuk
mengetahui banyak siswa untuk setiap nilai adalah menyajikan data tersebut
dalam bentuk diagram batang seperti gambar dibawah.
107
Gambar 2.2 Diagram batang nilai UAS pelajaran matematika
Dalam diagram tersebut, kalian dengan mudah mengetahui banyak
siswa untuk setiap nilai, misalnya banyak siswa yang mendapat nilai 85 ada 9
siswa, banyak anak yang mendapat nilai 95 ada 4 siswa dan seterusnya.
Diagram batang biasanya digunakan untuk menyajikan data tentang
perkembangan nilai suatu objek dalam kurun waktu tertentu. Coba perhatikan
sajian data dalam bentuk diagram batang dibawah ini yang menunjukkan
hubungan antara banyak orang dan jenis pekerjaan di suatu wilayah.
Tabel 2.6 Hubungan antara banyak orang dan jenis pekerjaan
No Jenis pekerjaan Banyak
1 Pegawai Negeri Sipil 12
2 Pegawai Swasta 6
3 TNI/POLRI 8
4 BUMN 6
5 Petani 10
6 Nelayan 2
7 Pedagang 2
8 Lain-lain 4
Jumlah 50
0
2
4
6
8
10
70 75 80 85 90 95 100
Ban
yak
Sis
wa
Nilai
108
Gambar 2.3 Sajian data dalam bentuk diagram batang
D. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang
berkesinambungan/kontinu, misalnya jumlah penduduk tipa tahun, hasil
pertanian tiap tahun, jumlah siswa tiap tahun.
Dalam diagram garis, sumbu mendatar menunjukkan waktu
pengamatan, sedangkan sumbu tegak menunjukkan nilai data pengamatan
untuk suatu waktu tertentu. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi
beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian sumbu datar dituliskan atribut
atau waktu daripada sumbu tegak dituliskan nilai data.
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam
waktu berskala atau berkesinambungan. Coba amati penyajian data diagram
garis tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2015.
0
2
4
6
8
10
12
14B
an
yak
Jenis pekerjaan
109
Tabel 2.7 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS
Bulan Kurs Rupiah (Rp)
Januari 9.800
Februari 9.900
Maret 10.000
April 10.100
Mei 10.300
Juni 10.200
Juli 10.000
Agustus 10.500
September 10.900
Oktober 11.000
November 11.400
Desember 11.700
Gambar 2.4 Sajian data dalam bentuk tabel dan diagram garis
8.500
9.000
9.500
10.000
10.500
11.000
11.500
12.000
ku
rs R
up
iah
ter
had
ap
Doll
ar
AS
110
Lampiran 2
KISI-KISI LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
No Kompetensi dasar Materi/Sub
Materi
Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 Menyajikan dan
menafsirkan data
dalam bentuk tabel,
diagram garis,
diagram batang, dan
diagram lingkaran.
Penyajian
data
Siswa mampu
menyajikan data
dalam bentuk
tabel
Essay 1
Siswa mampu
menyajikan
maupun
membaca data
dalam bentuk
diagram batang.
Essay 2
Siswa mampu
menyajikan
maupun
membaca data
dalam bentuk
diagram garis.
Essay 3
111
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1. Berikut adalah data nomor sepatu 10 orang siswa:
37 38 40 41 39 37 37 36 39 41
Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel.
2. Dari soal nomor 1, buatlah diagram batangnya.
3. Perhatikan gambar diagram garis berikut.
Diagram di atas adalah suhu badan Diva selama seminggu. Tentukan:
a. Suhu badan tertinggi Diva dan terjadi pada hari apa
b. Kenaikkan suhu badan Diva tertinggi
33
35
39
37 37
36
35
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
112
Lampiran 4
KUNCI JAWAB LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DAN PEDOMAN
PENSKORAN
No Langkah-langkah Skor
1 Tabel nomor sepatu 10 orang siswa
Ukuran sepatu Banyaknya
36 1
37 3
38 1
39 2
40 1
41 2
Jumlah 30
30
2 Tabel nomor sepatu 10 orang siswa
30
3 a. Suhu badan terendah Diva terjadi pada hari Senin yaitu
33o
20
b. Kenaikan suhu badan tertinggi Diva yaitu 4o terjadi
pada hari Rabu. 20
Jumlah 100
0
2
4
36 37 38 39 40 41
113
Lampiran 5
Kisi-kisi Soal Siklus I
No Kompetensi dasar Materi/Sub
Materi
Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 Menyajikan dan
menafsirkan data
dalam bentuk tabel,
diagram garis,
diagram batang, dan
diagram lingkaran.
Penyajian
data
Siswa mampu
menyajikan data
dalam bentuk
tabel
Essay 1
Siswa mampu
menyajikan
maupun
membaca data
dalam bentuk
diagram batang.
Essay 2
Siswa mampu
menyajikan
maupun
membaca data
dalam bentuk
diagram garis.
Essay 3
114
Lampiran 6
SOAL SIKLUS I
1. Data nilai ulangan Matematika siswa kelas VII SMP Nurul Islam.
7 8 9 9 7 7 5 6 5 6
8 6 6 7 6 8 8 9 5 6
5 9 9 8 7 8 7 7 6 7
Sajikan data di atas dalam bentuk tabel.
2. Perhatikan diagram batang berikut.
Tentukan :
a. Penjualan ayam tertinggi terjadi pada hari ....
b. Perbedaan tertinggi penjualan ayam dan daging terjadi pada hari....
3. Perhatikan tabel di bawah ini.
Berat Badan Banyak siswa
40 6
41 12
42 15
43 18
44 9
Jumlah 60
Sajikan data di atas dalam bentuk diagram garis.
12
15
18 16 15 16
10
15
10 11
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Banyaknya Ayam dan Daging yang Terjual Selama 5 Bulan (dalam kg)
Ayam Daging
115
Lampiran 7
KUNCI JAWAB SOAL SIKLUS I DAN PEDOMAN PENSKORAN
No Langkah-langkah Skor
1 Tabel nilai ulangan Matematika siswa kelas VII SMP Nurul Islam
Nilai Banyaknya
5 4
6 7
7 8
8 6
9 5
Jumlah 30
30
2 a. Penjualan ayam tertinggi terjadi pada hari ....
Pada hari Senin penjualan ayam sebanyak 12 kg
Pada hari Selasa penjualan ayam sebanyak 15 kg
Pada hari Rabu penjualan ayam sebanyak 18 kg
Pada hari Kamis penjualan ayam sebanyak 16 kg
Pada hari Jumat penjualan ayam sebanyak 15 kg
Jadi penjualan ayam tertinggi terjadi pada hari Rabu.
20
b. Perbedaan tertinggi penjualan ayam dan daging terjadi pada
hari....
Senin: ayam 12 kg dan daging 16 kg. Perbedaan penjualan 4 kg
Selasa: ayam 15 kg dan daging 10 kg. Perbedaan penjualan 5 kg
Rabu: ayam 18 kg dan daging 15 kg. Perbedaan penjualan 3 kg
Kamis: ayam 16 kg dan daging 10 kg. Perbedaan penjualan 6 kg
Jumat: ayam 15 kg dan daging 11 kg. Perbedaan penjualan 4 kg
Jadi perbedaan tertinggi penjualan ayam dan daging terjadi pada
hari Kamis dengan besar perbedaan 6 kg
20
3 Diagram garis
30
Jumlah 100
6
12
15
18
9
0
5
10
15
20
40 41 42 43 44
Berat Badan 60 Siswa SMP N 1 Sukorejo
116
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/II
Materi Pokok : Penyajian Data
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan manghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarka
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengelola dan menyaji dalam ranah konkret,menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membantu) dan rana abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.16 Menganalisis antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram
garis, diagram batang, dan diagram lingkaran)
4.14 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran
C. Indikator
3.16.3 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan mengolahnya
dalam bentuk diagram garis.
117
3.16.4 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan mengolahnya
dalam bentuk diagram lingkaran.
4.14.3 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram garis.
4.14.4 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram lingkaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan
mengolahnya dalam bentuk diagram garis.
2. Siswa dapat mengenal data dalam kehidupan sehari-hari dan
mengolahnya dalam bentuk diagram lingkaran.
3. Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram
garis.
4. Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk diagram
lingkaran.
E. Materi Pembelajaran
1. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
2. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran. (Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Sumber Belajar : Buku siswa Kemdikbud kurikulum 2013
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mendampingi siswa berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
2. Guru mengabsen siswa dan mempersiapkan
siswa agar rapi dan kondusif dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
4. Guru memberikan motivasi belajar kepada
10 menit
118
siswa dengan memberi pertanyaan: “Apa yang
kalian ketahui tentang diagram garis dan
diagram lingkaran?”
5. Siswa diberikan pengarahan mengenai langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe
TSTS (Two Stay Two Stray).
Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
belajar dimana setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa.
2. Guru memberikan materi mengenai menyajikan
data dalam bentuk diagram garis dan diagram
lingkaran pada setiap kelompok untuk dipelajari
bersama-sama.
3. Guru membagikan LKS untuk dikerjakan dan
didiskusikan bersama kelompoknya.
4. Siswa bersama dengan kelompok masing-
masing mempelajari materi yang diberikan oleh
guru.
5. Setelah selesai berdiskusi, dua siswa berkunjung
ke kelompok lain, dua lainnya menetap di
kelompoknya. Siswa yang menetap bertugas
memberi informasi hasil diskusi kelompoknya
kepada dua siswa tamu, sedangkan siswa tamu
bertugas mencari informasi hasil diskusi
kelompok lain.
6. Siswa yang bertamu kembali ke kelompok asal
dan menyampaikan hasil kunjungannya kepada
anggota kelompoknya. Dan membahas bersama
hasil kunjungannya serta mencatatnya.
7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.
8. Kelompok yang presentasi di depan kelas
mendapatkan penghargaan berupa tepuk tangan
dari semua siswa.
9. Guru membagikan soal siklus II kepada siswa
dan siswa mengerjakan soal secara individu.
Selelah selesai mengerjakan, siswa
mengumpulkan hasil kerjaannya kepada guru.
60 menit
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru menginformasikan kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.
10 menit
119
I. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Essay
3. Instrumen : Soal Essay (Lampiran 2)
Boyolali, 13 Mei 2019
Guru Mata Pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd
Peneliti
Neni Yuliawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MTs Muhammadiyah 02
Karanggede
Rofiq Nursasongko, S.Pd.I
120
Lampiran 1
MATERI
E. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan
gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran
menunjukkan bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat
diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya presentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sector lingkaran.
Penyajian data dalam diagram lingkaran terbagi atas beberapa juring yang
dinyatakan dalam bentuk persen (%) atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk
besar sudut. Besarnya presentase atau besarnya sudut dapat menentukan
besarnya nilai data atau frekuensi dari suatu data tertentu. Jika juring
dinyatakan dalam persen maka untuk satu lingkaran penuh 100% dan jika
setiap juring dinyatakan dalam derajat maka besarnya sudut dalam derajat
maka besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.
Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam
bentuk persentase. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran hampir
sama dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram
garis.
Tabel 2.8 Hubungan antara banyak orang dan jenis pekerjaan
No Jenis pekerjaan Banyak
1 Pegawai negeri sipil 12
2 Pegawai Swasta 6
3 TNI/POLRI 8
121
No Jenis pekerjaan Banyak
4 BUMN 6
5 Petani 10
6 Nelayan 2
7 Pedagang 2
8 Lain-lain 4
jumlah 50
Gambar 2.5 Sajian data dalam bentuk diagram lingkaran
Hasil pengumpulan data tentang ukuran sepatu siswa, diperoleh data
sebagai berikut.
Tabel 2.9 Frekuensi ukuran sepatu
No Ukuran sepatu Frekuensi
1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
Jumlah 24
Pegawai Negeri
Sipil 23%
Pegawai Swasta
12%
TNI/POLRI
16% BUMN
12%
Petani 19%
Nelayan 4%
Pedagang 4% Lain-lain
10%
122
Untuk menyajikan data tersebut menjadi diagram lingkaran, kalian
bisa mengelompokkan ukuran-ukuran sepatu yang sama, kemudian setelah itu
menghitung presentase setiap ukuran sepatu.
Tabel 2.10 Pengolahan data ukuran sepatu
No Ukuran
sepatu Turus
Frekuensi
(f) Presentase
1 33 || 2 8,33%
2 34 |||| 4 16,67%
3 35 ||| 3 12,50%
4 36 || 2 8,33%
5 37 |||| | 6 25%
6 38 |||| 4 16,67%
7 39 ||| 3 12,50%
Total 24 100%
Keterangan: Frekuensi = 100%f
total
Selanjutnya untuk menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran,
kalian harus menentukan luas daerah pada lingkaran yang sesuai dengan
frekuensi masing masing ukuran sepatu. Luas daerah pada suatu lingkaran
sesuai dengan sudut pusat daerah pada lingkaran.Oleh karena itu, menyajikan
data dalam bentuk diagram lingkaran, kalian harus menentukan ukuran sudut
pusat daerah masing-masing frekuensi. Satu lingkaran sudut pusat adalah
360o.
Tabel 2.11 Pengolahan data ukuran sepatu
No Ukuran sepatu Frekuensi
(f ) Sudut pusat
1 33 2 30o
2 34 4 60o
3 35 3 45o
4 36 2 30o
5 37 6 90o
6 38 4 60o
123
No Ukuran sepatu Frekuensi
(f ) Sudut pusat
7 39 3 45o
Total 24 360o
Keterangan: Frekuensi = 360of
total
Bagi luas lingkaran berdasarkan sudut pusat yang bersesuaian dengan
ukuran sepatu.
Gambar 2.6 Diagram lingkaran ukuran sepatu
ukuran 33 30o
ukuran 34 60o
ukuran 35 45o
ukuran 36 30o
ukuran 37 90o
ukuran 38 60o
ukuran 39 45o
124
Lampiran 2
KISI-KISI LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
No Kompetensi dasar Materi/Sub
Materi
Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 Menyajikan dan
menafsirkan data
dalam bentuk tabel,
diagram garis,
diagram batang, dan
diagram lingkaran.
Penyajian
data
Siswa mampu
menyajikan data
dalam bentuk
diagram
lingkaran.
Essay 1
Siswa mampu
mengubah data
dari diagram
lingkaran ke
dalam bentuk
tabel.
Essay 2
Siswa mampu
membaca data
dalam bentuk
diagram
lingkaran.
Essay 3
125
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1. Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten menurut
tingkat sekolah pada tahun 2007.
Tingkat Pendidikan Banyaknya Siswa
SD 175
SMP 600
SMA 225
Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.
2. Diagram di bawah menunjukkan 200 siswa yang gemar pada mata pelajaran
di sekolah.
Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel.
3. Diagram lingkaran berikut menunjukkan kegemaran 300 siswa dalam
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di suatu sekolah
a. Berapa banyak siswa yang mengikuti kegiatan ektrakulikuler drama.
b. Berapa selisih banyak siswa yang menyukai PMR dan tari
Matematik
a 10%
IPA 20%
IPS 25%
B. Indonesia 20%
B. Inggris
25%
Tari 12%
Drama
KIR 13%
PMR 10%
Basket
30%
Voli 20%
126
Lampiran 4
KUNCI JAWAB LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DAN PEDOMAN
PENSKORAN
No Langkah-langkah Skor
1 Perhitungan diagram lingkaran.
Jumlah seluruh siswa 1000
Banyaknya siswa SD = 175
100% 17,5%1000
Banyaknya siswa SMP = 600
100% 60%1000
Banyaknya siswa SMA = 225
100% 22,5%1000
Diagram lingkaran
30
2 Banyak siswa yang gemar mata pelajaran: 10%
Mtk = 200 20 siswa100%
20%IPA = 200 40 siswa
100%
25%IPS = 200 50 siswa
100%
20%B. Indo = 200 40 siswa
100%
25%B. Ing = 200 50 siswa
100%
Tabel siswa yang gemar mata pelajaran di sekolah
Mata pelajaran Banyak siswa
Matematika 20
IPA 40
IPS 50
30
SD 17,5%
SMP 60%
SMA 22,5%
127
B. Indonesia 40
B. Inggris 50
Jumlah 200
3 a. banyak siswa yang mengikuti kegiatan ektrakulikuler
drama adalah 15
300 45100
20
b. selisih banyak siswa yang menyukai PMR dan tari
PMR : 10
300 30100
siswa
Tari : 12
300 36100
siswa
Jadi selisih siswa yang memilih Hidayat dan Kristina
adalah 36 – 30 = 6 siswa.
20
Jumlah 100
128
Lampiran 5
Kisi-kisi Soal Siklus II
No Kompetensi dasar Materi/Sub
Materi
Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 Menyajikan dan
menafsirkan data
dalam bentuk tabel,
diagram garis,
diagram batang, dan
diagram lingkaran.
Penyajian
data
Siswa mampu
menyajikan data
dalam bentuk
diagram garis
maupun diagram
lingkaran.
Essay 1
Siswa mampu
mengubah data
dari diagram
lingkaran ke
dalam bentuk
tabel.
Essay 2
Siswa mampu
membaca data
dalam bentuk
diagram
lingkaran.
Essay 3
129
Lampiran 6
SOAL SIKLUS II
1. Daftar berat badan 60 siswa SMP N 1 Sukorejo
43 40 42 42 43 44 41 44 43 42 42 43
41 40 40 44 41 40 42 42 44 43 40 40
43 44 44 41 41 41 41 42 43 44 43 43
41 43 41 42 43 41 43 42 43 41 43 44
41 43 42 42 42 42 44 43 42 42 43 43
Sajikan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran.
2. Diagram di bawah menunjukkan hasil panen di suatu desa yang berjumlah
120 ton.
Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel.
3. Berikut data 250 siswa yang memilih ketua OSIS
Tentukan: a. calon ketua OSIS yang terpilih
b. selisih siswa yang memilih Hidayat dan Kristina
Kedelai
25%
Jagung
12% Kacang
13% Cabai 10%
Padi 40%
Johan 14%
Budi 18%
Nabila 22%
Kristina 16%
Hidayat 14%
Nadiva 16%
130
Lampiran 7
KUNCI JAWAB SOAL SIKLUS II DAN PEDOMAN PENSKORAN
No Langkah-langkah Skor
1 Tabel berat badan 60 siswa SMP N 1 Sukorejo
Berat Badan Banyak siswa
40 6
41 12
42 15
43 18
44 9
Jumlah 60
Diagram lingkaran
30
2 Hasil panen di suatu desa
Tabel hasil panen
Mata pelajaran Banyak siswa
Kedelai 30
Jagung 14,4
Kacang 15,6
Cabai 12
Padi 48
Jumlah 200
30
40 10%
41 20%
42 25%
43 30%
44 15%
131
3 a. Calon ketua OSIS yang terpilih adalah Nabila, dengan
suara: 22
250 55100
20
b. selisih siswa yang memilih Hidayat dan Kristina
Hidayat : 14
250 35100
siswa
Kristina : 16
250 40100
siswa
Jadi selisih siswa yang memilih Hidayat dan Kristina
adalah 40 – 35=5 siswa.
20
Jumlah 100
132
Lampiran 3
KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Indikator Keterangan Pernyatan Jumlah
item Positif Negatif
Perasaan
senang
Pendapat siswa tentang
pembelajaran
matematika
3,4,5 1,2,6 6
Kesan siswa terhadap
guru matematika
Perasaan siswa selama
mengikuti pembelajaran
matematika
Perhatian Perhatian saat
mengikuti pembelajaran
matematika
8,10 ,12 7,9,11 6
Perhatian siswa saat
diskusi pembelajaran
matematika
Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa
saat mengikuti
pembelajaran
matematika
13,15,16,19 14,17,18 7
Penerimaan siswa saat
diberi tugas/PR oleh
guru
Keterlibatan
siswa
Kesadarkan tentang
belajar di rumah
20,21,22 23,24,25 6
Kegiatan siswa setelah
dan sebelum masuk
sekolah
Jumlah keseluruhan 25
Angket di adaptasi dari penelitian Ika Nurkumalasari (2016).
133
ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Bacalah dengan teliti dan seksama.
2. Tulislah nama lengkap, kelas, nomor absen kalian pada lembar jawab.
3. Kerjakan semua soal pada lembar jawab yang telah disediakan dengan
memberikan tanda (√) sesuai dengan pendapat kalian.
4. Untuk menjawab soal pada pernyataan pilihlah empat alternatif dibawah ini
dengan menggunakan tanda ceklist (√).
a. Selalu (SL)
b. Sering (SR)
c. Kadang-kadang (KD)
d. Tidak pernah (TP)
5. Untuk menjawab soal pada pernyataan pilihlah empat alternative dibawah ini
dengan menggunakan tanda ceklist (√).
Selamat mengerjakan
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SL SR KD TP
1. Matematika sulit bagi saya karena terlalu banyak
rumus dan hitungan.
2. Guru kurang menyenangan dalam mengajar,
sehingga saya menjadi malas belajar matematika
3. Saya belajar matematika karena mengetahui
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
134
No Petanyaan
Pilihan Jawaban
SL SR KD TP
4. Saya mengikuti pembelajaran matematika dengan
perasaan senang.
5. Saya bersemangat belajar matematika karena guru
mengajar dengan menyenangkan.
6. Saya kurang senang ketika pembelajaran
matematika sudah dimulai.
7. Ketika guru sedang menjelaskan materi saya tidak
mencatat.
8. Saya memperhatikan guru saat sedang
menjelaskan materi.
9. Saya kurang aktif ketika diskusi kelompok.
10. Saya berdiskusi dengan teman kelompok terkait
materi.
11. Ketika diskusi kelompok saya berbicara dengan
teman diluar materi pelajaran.
12. Saya tidak berbicara dengan teman ketika guru
sedang menjelaskan materi.
13. Tugas yang diberikan guru membuat saya
semakin tertarik dengan matematika.
14. Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal
matematika.
15. Saya senang mencoba mengerjakan soal
matematika.
16. Apabila mengalami kesulitan dalam memahami
materi, saya bertanya.
17. Saya menunda dalam mengerjakan tugas/PR yang
diberikan guru.
18. Saya kurang tertarik dengan matematika karena
selalu diberi tugas/PR.
19. Saya mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru.
20. Saya mengikuti bimingan/les matematika dengan
rutin.
21. Saya sudah belajar matematika pada malam hari
sebelum pelajarann esok hari.
22. Tanpa ada saya menyuruh, saya belajar
matematika sendiri di rumah.
23. Lebih menyenangkan bermain daripada
mengikuti bimbingan/les matematika.
24 Saya tidak belajar matematika di rumah apabila
tidak ada yang menyuruh.
25. Saya tidak pernah belajar matematika di rumah
sebelum pelajaran berlangsung.
135
Lampiran 4
DOKUMENTASI
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran
2. Siswa melaksanakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
136
3. Guru mengawasi proses pelaksanaan pembelajaran
4. Foto bersama setelah proses pembelajaran selesai
137
Lampiran 5
Daftar Skor Minat Belajar Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AAA 81 Baik
2 AJ 58 Kurang Sekali
3 AI 42 Kurang Sekali
4 AS 72 Cukup Baik
5 CARL 84 Baik
6 DSN 88 Baik
7 FFP 76 Cukup Baik
8 HCS 93 Sangat Baik
9 MDS 61 Kurang Baik
10 MI 54 Kurang Sekali
11 MNY 47 Kurang Sekali
12 RPP 67 Kurang Baik
13 SPR 43 Kurang Sekali
14 SS 88 Baik
15 SAFN 82 Baik
16 SR 81 Baik
17 TN 84 Baik
18 UK 85 Baik
Jumlah 1289
Rata-rata 71,61
138
Lampiran 6
Daftar Hasil Belajar Siklus I
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 AAA 85 62 Tuntas
2 AJ 60 62 Tidak tuntas
3 AI 60 62 Tidak tuntas
4 AS 60 62 Tidak tuntas
5 CARL 75 62 Tuntas
6 DSN 80 62 Tuntas
7 FFP 70 62 Tuntas
8 HCS 85 62 Tuntas
9 MDS 50 62 Tidak tuntas
10 MI 55 62 Tidak tuntas
11 MNY 60 62 Tidak tuntas
12 RPP 50 62 Tidak tuntas
13 SPR 75 62 Tuntas
14 SS 85 62 Tuntas
15 SAFN 85 62 Tuntas
16 SR 60 62 Tidak tuntas
17 TN 75 62 Tuntas
18 UK 80 62 Tuntas
Jumlah 1250
Rata-rata 69,44
139
Lampiran 7
Daftar Skor Minat Belajar Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AAA 94 Sangat Baik
2 AJ 88 Baik
3 AI 69 Kurang Baik
4 AS 82 Baik
5 CARL 87 Baik
6 DSN 89 Baik
7 FFP 86 Baik
8 HCS 92 Sangat Baik
9 MDS 86 Baik
10 MI 65 Kurang Baik
11 MNY 85 Baik
12 RPP 71 Cukup Baik
13 SPR 89 Baik
14 SS 93 Baik Sekali
15 SAFN 83 Baik
16 SR 88 Baik
17 TN 81 Baik
18 UK 85 Baik
Jumlah 1513
Rata-rata 84,05
140
Lampiran 8
Daftar Hasil Belajar Siklus II
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 AAA 100 62 Tuntas
2 AJ 70 62 Tuntas
3 AI 70 62 Tuntas
4 AS 65 62 Tuntas
5 CARL 100 62 Tuntas
6 DSN 90 62 Tuntas
7 FFP 72 62 Tuntas
8 HCS 100 62 Tuntas
9 MDS 72 62 Tuntas
10 MI 65 62 Tuntas
11 MNY 65 62 Tuntas
12 RPP 55 62 Tidak tuntas
13 SPR 85 62 Tuntas
14 SS 90 62 Tuntas
15 SAFN 72 62 Tuntas
16 SR 65 62 Tuntas
17 TN 72 62 Tuntas
18 UK 100 62 Tuntas
Jumlah 1408
Rata-rata 78,22
141
Lampiran 9
Lembar Pengamatan Guru pada Pelajaran Matematika Materi Penyajian
Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede, Kab.
Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019
Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
No Fase Kegiatan Guru Ya Tidak Ket.
1 Pendahuluan a. Mengucapkan salam √
b. Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
√ Pembelaj
aran
dimulai
bukan
jam
pertama
c. Mengkondisikan siswa
agar fokus dalam
pembelajaran
√
d. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
2 Kegiatan inti e. Menjelaskan materi
statistika
√
f. Melakukan tanya jawab √
g. Menjelaskan langkah-
langkah model
pembelajaran kooperatif
tipe TSTS
√
h. Mampu mengarahkan
siswa saat pembelajaran dengan model TSTS
berlangsung
√
i. Membantu siswa ketika
ada kesulitan
√
j. Memberi kesempatan
untuk siswa bertanya
√
3 Penutup k. Menyimpulkan materi √ Jam
142
Pelajaran
sudah
habis
l. Memberi motivasi
kepada siswa
√ Jam
Pelajaran
sudah
habis
m. Melakukan refleksi √ Jam
Pelajaran
sudah
habis
n. Menutup pembelajaran
dengan doa dan salam
√
Boyolali, 9 Mei 2019
Guru Mata pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd
143
Lampiran 10
Lembar Pengamatan Siswa pada Pelajaran Matematika Materi Penyajian
Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede, Kab.
Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019
Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
No Fase Kemampuan Siswa Skor
1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Siswa menjawab salam √
b. Siswa tidak ramai √
c. Siswa membaca doa √
d. Siswa antusias ketika guru
memberikan apresiasi dan motivasi √
2 Kegiatan inti e. Memperhatikan penjelasan guru √
f. Menjawab pertanyaan dari guru √
g. Mencermati langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS
yang dijelaskan oleh guru
√
h. Melaksanakan pembelajaran dengan
model pembelajaran TSTS √
i. Bertanya kepada guru tentang hal-
hal yang belum diketahui √
j. Mengerjakan soal latihan √
3 Penutup k. Menyimpulkan pembelajaran
bersama guru √
l. Melakukan refleksi bersama guru √
m. Membaca doa penutup bersama guru √
n. Menjawab salam √
Keterangan:
1 = Kurang dari 25% siswa
2 = Antara 26% sampai 50% siswa
144
3 = Antara 51% sampai 75% siswa
4 = Lebih dari 76% siswa
Boyolali, 9 Mei 2019
Guru Mata pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd.
145
Lampiran 11
Lembar Pengamatan Guru pada Pelajaran Matematika Materi Penyajian
Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede, Kab.
Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019
Pelaksanaan Siklus II
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
No Fase Kegiatan Guru Ya Tidak Ket.
1 Pendahuluan a. Mengucapkan salam √
b. Mengajak siswa untuk
berdoa bersama
√
Pembelaj
aran
dimulai
bukan
jam
pertama
c. Mengkondisikan siswa agar
fokus dalam pembelajaran √
d. Menjelaskan tujuan
pembelajaran √
2 Kegiatan inti e. Menjelaskan materi
statistika √
f. Melakukan tanya jawab √
g. Menjelaskan langkah-
langkah model
pembelajaran kooperatif
tipe TSTS
√
h. Mampu mengarahkan siswa
saat pembelajaran dengan
model TSTS berlangsung
√
i. Membantu siswa ketika ada
kesulitan √
j. Memberi kesempatan untuk
siswa bertanya √
3 Penutup k. Menyimpulkan materi √
l. Memberi motivasi kepada √
146
siswa
m. Melakukan refleksi √
n. Menutup pembelajaran
dengan doa dan salam √
Boyolali, 13 Mei 2019
Guru Mata pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd
147
Lampiran 12
Lembar Pengamatan Siswa pada Pelajaran Matematika Materi Penyajian
Data Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 02 Karanggede, Kab.
Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019
Pelaksanaan Siklus II
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 02 Karanggede
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
No Fase Kemampuan Siswa Skor
1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Siswa menjawab salam √
b. Siswa tidak ramai √
c. Siswa membaca doa √
d. Siswa antusias ketika guru
memberikan apresiasi dan
motivasi
√
2 Kegiatan inti e. Memperhatikan penjelasan guru √
f. Menjawab pertanyaan dari guru √
g. Mencermati langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif
tipe TSTS yang dijelaskan oleh
guru
√
h. Melaksanakan pembelajaran
dengan model pembelajaran
TSTS
√
i. Bertanya kepada guru tentang
hal-hal yang belum diketahui √
j. Mengerjakan soal latihan √
3 Penutup k. Menyimpulkan pembelajaran
bersama guru √
l. Melakukan refleksi bersama guru √
m. Membaca doa penutup bersama
guru √
n. Menjawab salam √
148
Keterangan:
1 = Kurang dari 25% siswa
2 = Antara 26% sampai 50% siswa
3 = Antara 51% sampai 75% siswa
4 = Lebih dari 76% siswa
Boyolali, 13 Mei 2019
Guru Mata pelajaran
Immawan Syafrida A., S.Pd.
149
Lampiran 13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Neni Yuliawati
TTL : Sragen, 01 Juli 1998
NIM : 23070150005
Jurusan : Tadris Matematika
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sumberejo RT 18, Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen
Pendidikan : 1. TK Al-Hidayah, lulus tahun 2003
2. SDN Hadiluwih 1, lulus tahun 2009
3. SMP N 1 Sumberlawang, lulus tahun 2012
4. SMA N 1 Sumberlawang, lulus tahun 2015
150
151
152
153
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Neni Yuliawati Jurusan : Tadris Matematika
NIM : 23070150005 Dosen P.A : Saiful Marom, M.Sc.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 Seminar Internasional
“Petani Untuk Negeri”
Dalam rangkaian kegiatan
Festival Solidaritas untuk
Petani Indonesia
18 September
2016
Peserta
2 Seminar Nasional Yang
Bertema “Pendidikan
Karakter Untuk
Melahirkan Pemimpin
Masa Depan”
17 November 2015 Peserta
3 National Seminar on “The
Use of English as a
Medium of Islamic
Preaching”
28 Mei 2016 Peserta
4 Seminar Nasional dengan
tema “Peran Sistem
Ekonomi Islam Dalam
Meningkatkan Stabilitas
Ekonomi Global Dengan
Mensinergikan Sektor Riil
Dan Sektor Keuangan”
13 Oktober 2015 Peserta
5 Seminar Nasional
Peringatan Hari Bumi 22
April Dengan Tema
“Dengarkan Bisikan Alam
Tentang Manusia”
29 April 2017 Peserta
6 Seminar Nasional dengan
tema “Inovasi
Pembelajaran Dan Media
Pembelajaran Matematika
Berbasis It”
11 November 2017 Peserta
7 Seminar Nasional Hari
Santri dengan tema “Santri
dalam Kancah Geopolitik
Global”
Peserta
8 Seminar Nasional
Peringatan Hari Hutan
Dunia 2018 yang
diselenggarakan Mapala
24 Maret 2018 Peserta
154
Mitapasa dengan tema
“Keep Our Forest, Keep
Our Life”
9 Seminar Nasional
Matematika dengan tema
“Hakikat Pendidikan
Matematika dan
Perkembangannya di Era
Millenial”
27 Oktober 2018 Peserta
10 Intensive English
Language Program from
February 22, 2016 to June
10, 2016 held by Unit
Pelaksanaan Teknis
Pengembangan Bahasa
(UPTPB), IAIN Salatiga.
22 februari – 10
Juni 2016
Peserta
11 Workshop Daur Ulang
Sampah Anorganik
Harmonisasi Lingkungan
dalam rangkaian acara
Mapala Mitapasa Event
Fusion 2015
1 Oktober 2015 Peserta
12 Seminar dan Bedah Film
HMI Cabang Salatiga
Komisariat Walisongo
dengan tema “Menggugah
Jiwa Nasionalisme
Pemuda di Era
Moderenitas”
14 November 2015 Peserta
13 Seminar “Stay Positive”
yang diselenggarakan
pada tanggal 26 Mei 2016
di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
26 Mei 2016 Peserta
14 Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan “Integrasi
Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui
Kampus Edukatif
Humanis dan Religius”
13 Agustus 2015 Peserta
15 Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK)
14 Agustus 2015 Peserta
155
IAIN Salatiga dengan
tema “Penguatan Nilai-
nilai Islam Indonesia
Menuju Negara yang
Aman dan Damai”
16 Library User Education
(Pendidikan Pemustaka)
21 Agustus 2015 Peserta
17 Masa Penerimaan
Anggota Baru
(MAPABA) Rayon
Tarbiyah Matori Abdul
Djalil PMII Komisariat
Djoko Tingkir Kota
Salatiga “Mencetak
Generasi Mu’taqid yang
Berintelektual dan
Berkarakter Aswaja”
7 – 9 Oktober
2016
Peserta
18 Pengenalan Jurusan dan
Keakraban Matematika
“Revolusi Mental
Pendidik Matematika dan
Wahana Solidaritas
Mahasiswa Matematika”
3 September 2016 Peserta
19 Pelatihan Kepramukaan 19-21 Juli 2018 Peserta