PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PRIMA DI LINGKUNGAN ... · KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA...

42
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PRIMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Oleh: Drs. NAWAWI NATA, M.Si KEPALA BAGIAN ORGANISASI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Transcript of PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PRIMA DI LINGKUNGAN ... · KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA...

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PRIMA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Oleh: Drs. NAWAWI NATA, M.Si

KEPALA BAGIAN ORGANISASI

BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

1. REVOLUSI MENTAL APARATUR(MANAJEMEN PERUBAHAN)

2. PENGUATAN PENGAWASAN

3. PENGUATAN AKUNTABILITAS

4. PENGUATAN KELEMBAGAAN

5.PENGUATAN TATALAKSANA

6.PENGUATAN SDM ASN

7.PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

8.PELAYANAN PUBLIK

8 (Delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Indeks RB Kementerian Pertanian Tahun 2017 adalah 76,79 (kategori “BB”)

Berdasarkan surat Menteri PANRB NomorB/18/M.RB.05/2018 tanggal 28 Februari 2018perihal Hasil Evaluasi Pelaksanaan ReformasiBirokrasi Tahun 2017,

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

2015 2016 PMPRBExit

Meeting2017

Perbandingan

2016 dan

2017

A PENGUNGKIT  

1 MANAJEMEN PERUBAHAN 5,00 3,24 2,53 3,99 3,64 3,54 (+) 1,01

2PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN 5,00 4,38 3,13 3,75 3,13 3,13 Tetap

3 PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI 6,00 4,51 4,84 6,00 4,51 4,18 (-) 0,66

4 PENATAAN TATALAKSANA 5,00 3,47 3,97 4,75 3,85 4,13 (+) 0,16

5 PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM 15,00 11,06 11,04 14,34 12,53 12,68 (+) 1,64

6 PENGUATAN AKUNTABILITAS 6,00 2,72 3,00 5,14 3,08 3,38 (+) 0,38

7 PENGUATAN PENGAWASAN 12,00 8,43 10,07 11,14 10,07 10,02 (-) 0,05

8 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 6,00 4,50 5,22 5,79 5,04 5,21 (-) 0,01

  SUB TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT 60,00 42,30 43,80 54,91 45,84 46,27 (+) 2,47

B HASIL    

1. NILAI AKUNTABILITAS KINERJA 14,00 10,10 10,10 9,96 9,96 -0,14

2. SURVEI INTERNAL INTEGRITAS ORGANISASI 6,00 3,73 4,35 5,32 4,08 -0,27

3. SURVEI EKSTERNAL PERSEPSI KORUPSI 7,00 5,24 5,17 5,32 5,46 (+) 0,29

4. OPINI BPK 3,00 2,50 2,00 2,00 3,00 (+) 1,00

5. SURVEI EKSTERNAL PELAYANAN PUBLIK 10,00 8,01 7,60 8,27 8,02 (+) 0,42

  SUB TOTAL KOMPONEN HASIL 40,00 29,58 29,22 30,87 30,52 (+) 1,3

  INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100 71,88 73,02 85,78 76,79 (+) 3,77

No Komponen Penilaian Bobot

Nilai

INDEK RB KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

CAPAIAN PENGUNGKIT RB

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Pelaksanaan RB belum dapat dipastikan telah berhasil menjangkau ke

seluruh unit-unit kerja sampai yang paling bawah, dalam rangka mengubah

pola pikir dan budaya kerja organisasi (termasuk dalam memberikan

pelayanan);

Struktur organisasi yang ada dinilai masih belum sesuai dengan kinerja

yang akan dihasilkan sebagaimana tertuang dalam renstra Kementerian

(termasuk struktur organisasi di UPT dan unit kerja pelayanan);

Pemanfaatan proses bisnis dalam mengkoordinasikan dan mensinergikan

kinerja antar unit masih belum optimal, sehingga masih berpotensi

menimbulkan silo antar unit yang dapat menghambat terwujudnya organisasi

yang efektif dan efisien dalam mencapai kinerja (termasuk sinergi di

unit kerja pelayanan);

CATATAN HASIL EVALUASI RB

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Manajemen kinerja individu belum diterapkan dengan baik dalam mendukung

peningkatan kompetensi dan pengembangan karir pegawai sebagai prasyarat

dalam mewujudkan manajemen SDM yang berbasis merit (termasuk

manajemen kinerja individu di unit kerja pelayanan);

Kualitas penerapan manajemen kinerja unit dalam meningkatkan

akuntabilitas instansi masih belum berjalan secara optimal di seluruh

unit kerja, sehingga dapat berpotensi menghambat pencapaian kinerja

Kementerian (termasuk manajemen kinerja pelayanan);

Pelaksanaan pengawasan dalam membangun integritas organisasi masih

belum optimal dilakukan, sebagai upaya dalam pencegahan terjadinya tindak

pidana korupsi (termasuk internal kontrol di unit kerja pelayanan).

Lanjutan.

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

a) SURVEI INTERNAL

Survei internal tersebut yang mengukur integritas organisasi

menghasilkan indeks 2,72 dalam skala 0-4 pada tahun 2017. Jika

dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 3,48. hasil survei integritas

organisasi ini mengalami penurunan. Akan tetapi jika dibandingkan

dengan rata-rata hasil survei integritas organisasi secara nasional,

integritas organisasi Kementan masih berada di atas rata-rata yaitu 3,02.

Indeks integritas organisasi yang mengalami penurunan tersebut dapat

diintepretasikan persepsi para pegawai di lingkungan Kementan terhadap

kualitas layanan manajemen internal mengalami penurunan.

HASIL SURVEI

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

b) SURVEI EKSTERNAL

1) Hasil survei persepsi pelayanan menunjukkan indeks 3,21 dalam skala 4.Hasil survei persepsi pelayanan Kementan pada tahun sebelumnya adalah3,04 sehingga terdapat peningkatan kepuasan stakeholders terhadappelayanan yang diberikan oleh Kementan. Dan apabila dibandingkandengan secara nasional, Kementan masih berada di atas rata-ratanasional yaitu 3,17.

2) Hasil survei persepsi anti korupsi yang menunjukkan indeks 3,12 dalamskala 4 apabila dibandingkan pada hasil survei pada tahun sebelumnyayang sebesar 2,96 terdapat peningkatan. Jika dibandingkan secaranasional, Kementan berada dibawah rata-rata nasional yaitu 3,32.

Hasil survey eksternal tersebut menggambarkan perubahan-perubahan yangtelah dilakukan oleh internal Kementan belum terinformasikan secaramaksimal kepada stakeholder dan pengguna layanan utama Kementerian.

Lanjutan.

NILAI INDEK SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

NO. UNSUR PELAYANAN KODE NILAI IKM MUTU

1. Prosedur pelayanan U 1 3,29 A (Sangat Baik)

2. Persyaratan pelayanan U 2 3,32 A (Sangat Baik)

3. Kejelasan pelaksana pelayanan U 3 3,27 A (Sangat Baik)

4. Kedisiplinan pelaksana pelayanan U 4 3,26 A (Sangat Baik)

5. Tanggung jawab pelaksana pelayanan U 5 3,34 A (Sangat Baik)

6. Kemampuan pelaksana pelayanan U 6 3,33 A (Sangat Baik)

7. Kecepatan pelayanan U 7 3,25 A (Sangat Baik)

8. Keadilan mendapatkan pelayanan U 8 3,44 A (Sangat Baik)

9. Kesopanan dan keramahan pelaksana U 9 3,39 A (Sangat Baik)

10. Kewajaran biaya pelaksanaan U 10 3,27 A (Sangat Baik)

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

NO. UNSUR PELAYANAN KODE NILAI IKM MUTU

11. Kepastian biaya pelayanan U 11 3,38A (Sangat

Baik)

12. Kepastian jadwal pelayanan U 12 3,32A (Sangat

Baik)

13. Kenyamanan lingkungan pelayanan U 13 3,33A (Sangat

Baik)

14. Keamanan pelayanan U 14 3,36A (Sangat

Baik)

NILAI IKM 3,32

NILAI KONVERSI IKM 83,10

MUTU PELAYANAN ASANGAT

BAIK

Lanjutan.

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

3,15

3,2

3,25

3,3

3,35

3,4

3,45

3,5

UNSUR PELAYANAN

U1 Prosedur pelayanan

U2 Persyaratan pelayanan

U3 Kejelasan pelaksana

U4 Kedisiplinan pelaksana

U5 Tanggungjawab pelaksana

U6 Kemampuan pelaksana

U7 Kecepatan pelayanan

U8 Keadilan mendapatlan pelayanan

U9 Kesopanan dan keramahan pelaksana

U10 Kewajaran biaya

U11 Kepastian biaya

U12 Kepastian jadwal

U13 Kenyamanan lingkungan

U14 Keamanan pelayanan

U2

U3U4

U5

U6

U7

U8

U9

U10

U11

U12U13

U14

U1

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

1) Agar secara intensif melakukan internalisasi pelaksanaan RB ke seluruh

unit kerja sampai ke individu (termasuk unit kerja pelayanan) agar

pelaksanaannya memperoleh dukungan dari semua pihak di dalam

organisasi kementerian sehingga dapat diwujudkan sasaran RB di

Kementerian Pertanian;

2) Melakukan reviu terhadap organisasi kementerian (termasuk organisasi

unit kerja pelayanan) yang ada saat ini untuk menyelaraskan dengan

kinerja yang akan diwujudkan sebagaimana tertuang dalam renstra;

3) Memanfaatkan peta proses bisnis yang ada untuk meningkatkan

koordinasi dan sinergi antar unit kerja (termasuk unit kerja pelayanan)

sehingga dapat diwujudkan organisasi yang efektif dan efisien dalam

mewujudkan kinerja Kementerian dengan lebih baik;

CATATAN YANG HARUS DISEMPURNAKAN

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

4) Menerapkan manajemen kinerja individu dan memanfaatkan

hasilnya (termasuk di unit kerja pelayanan) untuk pengelolaan

kompetensi, pembinaan karier pegawai serta untuk pemberian reward

dan punishment dalam mendukung terlaksananya manajemen SDM yang

berbasis merit guna meningkatkan profesionalitas ASN;

5) Agar meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen kinerja

organisasi (termasuk organisasi unit kerja pelayanan), dengan

memperbaiki indikator keberhasilan dan menurunkannya ke setiap level

jabatan secara berjenjang dan menyelaraskannya dengan program dan

kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian

dengan lebih efektif dan efisien.

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

I. MANAJEMEN PERUBAHAN 1. Evaluasi efektivitas pembinaan Revolusi

Mental;

Itjen, Badan PPSDMP, dan Setjen.Juni

2. Efektivitas Penyelenggaraan Pengelolaan

Penanganan Pengaduan Masyarakat;Itjen dan Setjen. April - Mei

3. Penguatan gerakan perubahan pola pikir

budaya kerja dan budaya organisasi;

Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, dan UPT Kementan. Juli dan Desember

4. Penegakan program Revolusi Mental; dan Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, dan BPPSDMP.Agustus

5. Pedoman Strategis Manajemen Perubahan. Biro Organisasi dan Kepegawaian dan

Unit Kerja Eselon I.September

II. PENATAAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGANA. HARMONISASI

1. Program Legislasi Pertanian dan Daftar

Kumulatif Terbuka;

Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat

Lingkup Kementerian Pertanian.

Juli 2017 (Untuk 2018)

2. Deregulasi Peraturan Perundang-Undangan; Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat

Lingkup Kementan, dan K/L terkait

dalam hal diperlukan.

Januari - Nopember

3. Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum (JDIH).

Biro Hukum, Pusdatin, Sekretariat

Ditjen/Badan Lingkup Kementan, dan

BPHN.

Juli

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2018

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

B. Sistem pengendalian dalam penyusunan

peraturan perundang-undangan

1. Pemantauan dan Evaluasi Penyusunan

Peraturan Perundang-Undangan Bidang

Pertanian (B06, B09, B12)

Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat

Lingkup Sekretariat Jenderal.

Juni, September, dan

Desember

2. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan

Bidang Pertanian

Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat

Lingkup Kementan.

Januari - Nopember

3. Pengendalian Penyusunan Peraturan

Perundang-undangan (Pemenuhanpersyaratan

policy paper dan paraf koordinasi)

Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat

Lingkup Kementan.

Januari - Nopember

III. PENATAAN DAN PENGUATAN

ORGANISASIA. EVALUASI Lingkup Kementerian Pertanian

1. Mengevaluasi berdasarkan analisis tugas dan

fungsi organisasi

Maret

2. Identifikasi tugas dan fungsi unit kerja

organisasi

April

3. Menganalisis tugas dan fungsi unit kerja

organisasi

Mei

4. Menyusun kriteria desain organisasi Juni

5. Menganalisis Beban Kerja organisasi Februari

6. Review tugas dan fungsi masing-masing jabatanMaret

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

7. In Depth Interview dengan pemegang jabatan Maret

8. Menganalisis beban kerja April

9. Menyusun rekomendasi hasil analisis Mei

10. Tersusunnya peta beban kerja Juni

B. PENATAAN

1. Transformasi STPP; BPPSDMP Januari - Juni

IV. PENATAAN TATALAKSANAA. Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap

(SOP) Kegiatan

1. Penyelesaian Integrasi SOP terhadap Proses

Bisnis

a. Sinkronisasi Konsep Integrasi Probis dan

SOP

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Februari

b. Supervisi Proses Integrasi Probis dan SOP

ke seluruh pengelola tata laksana

Tim teknis pemilik substansi dan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Februari - Maret

2. Monitoring dan Evaluasi SOP Mikro melalui

aplikasi eprosedur

a. Workshop Aplikasi eProsedurPengelola Tata Laksana Lingkup

KementanFebruari

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

b. Melaksanakan Supervisi, Monitoring, dan

Evaluasi Penerapan SOP Mikro di

Lingkungan Kementan

Seluruh Satuan Kerja Lingkup

Kementan

Februari - November

c. Menyusunan Laporan Monev terhadap SOP

Mikro yang telah diintegrasikan ke dalam

Probis Kementan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Akhir Februari

d. Menyusunan Laporan Monitoring terhadap

SOP Mikro yang telah disusun berdasarkan

Pemetaan Probis Kementan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Juli

3. Penguatan SOP Mikro Kementan Berdasarkan

Pemetaan Proses Bisnis

a. Workshop penyusunan SOP sesuai dengan

cluster Probis Kementan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Maret

b. Supervisi penyusunan SOP Strategis

Kementan

Tim teknis pemilik substansi dan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan

Maret - Mei

4. Penerapan Prosedur Strategis Kementan

Berbasis Teknologi Informasi

a. Penyusunan daftar prosedur strategis

Kementan oleh seluruh pengelola tata

laksana

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan dan Pusdatin

Mei

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

b. Identifikasi prosedur yang telah berbasis

teknologi informasiTim teknis pemilik substansi dan

Pengelola Tata Laksana Lingkup

Kementan serta Pusdatin

Juni

c. Evaluasi penerapan prosedur berbasis

teknologi informasiJuni

d. Supervisi perancangan prosedur strategis

Kementan berbasis teknologi informasiJuli - November

B. E-Government

1. Inventarisasi Aplikasi

Seluruh Unit Kerja Eselon I yang

mengembangkan aplikasi.

Maret

2. Pemetaan Aplikasi April

3. Integrasi Sistem Mei-Juni

4. Sistem Informasi Arsip Pertanian (SIAP) Maret-April

C. Keterbukaan Informasi Publik

1. Kebijakan pimpinan tentang keterbukaan

informasi publik

a. Penyelesaian Revisi:

1) Permentan No. 41/Permentan/OT.140/6/

2012 tentang Pedoman Uji Konsekuensi

Informasi Publik di lingkungan

Kementan.

Biro Hukum Kementan Maret

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

2) Kepmentan No.17/Kpts/HK.060/1/2015

tentang Informasi Publik yang

dikecualikan di Lingkungan Kementerian

Pertanian

3) Keputusan Kepala Biro Hukum dan

Informasi Publik No. 116/Kpts/RC.200/

A.3/II/2012 tentang Panduan Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan untuk

Pengelolaan dan pelayanan Informasi

Publik pada Kementan

b. Pengajuan penetapan tentang Permentan

Pedoman Penyusunan dan Penetapan Daftar

Informasi Publik Kementerian Pertanian

(1) PPID Eselon I

(2) PPID PP Biro Umum

(3) Biro Hukum Kementan

Mei

2. Penerapan kebijakan keterbukaan informasi

publik

a. Sosialisasi pemanfaatan Aplikasi

pengelolaan dan pelayanan informasi publik

di lingkup Kementan, antara lain : 1) sistem

informasi layanan permohonan informasi

publik (SILAYAN) online ; 2) SIBERAT untuk

mengajukan keberatan pelayanan

(1) Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian

(2) Seluruh PPID lingkup Kementerian

Pertanian

Januari - Desember

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

3) SIDADO untuk melakukan penelusuran

informasi publik yang dikuasai secara

online; 4) SIREKAP untuk mengetahui

realisasi pelaksanaan layanan informasi

publik; 5) Indoagropedia, bekerjasana

dengan Pusdatin dan Pustaka Bogor beserta

seluruh Eselon I.

b. Sosialisasi dan penyusunan Dokumen

Informasi Publik berbasis elektronik di

portal PPID;

c. Pengembangan TVTANI (www.tani.id)

sebagai media penyampaian informasi,

dalam tahap uji coba streaming berdasarkan

SK Sekjen Kementan No: 598/Kpts/OT.050/02

/2017 tanggal 20 Februari 2017

d. Optimalisasi Penderasan informasi ke publik

melalui akun resmi media sosial Kementan

yaitu; facebook (kementanRI), instgram

(kementerianpertanian), youtube

(Kementerian Pertanian RI) dan twitter

(@kementan).

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan

keterbukaan informasi publik

a. Kontinyuitas monitoring bulanan melalui

rapat koordinasi berkala bulanan dan

pengiriman Laporan bulanan Pelayanan

Informasi Publik di masing2 UK/UPT;

PPID lingkup Kementerian Pertanian Januari - Desember

b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi

kepada seluruh UK/UPT Lingkup

Kementerian Pertanian melalui kegiatan

Pemeringkatan Keterbukaan Informasi

Publik Tahun 2018 dan visitasi/kunjungan

secara insidensil.

c. Sosialisasi dan pembinaan untuk

optimalisasi penggunaan dan pengisian

Multisite Portal PPID, agar pelayanan

informasi publik diseluruh UK/UPT lingkup

Kementerian Pertanian menggunakan

SILAYAN Online dan dokumen informasi

publik dapat diakses melalui SIDADO yang

semuanya terintegrasi di Portal PPID.

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

V.PENATAAN SISTEM

MANAJEMEN SDM

1. Penyusunan Formasi CPNS Kementerian

Pertanian Tahun 2018

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Februari

2. Seleksi CPNS Kementerian Pertanian yang

transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Sesuai Jadwal Nasional

3. Identifikasi data dan pelaksanaan

pengembangan pegawai berbasis Kompetensi

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Maret - Desember

4. Persiapan dan pelaksanaan talent

pooling/manajemen talenta dalam rangka

pelaksanaan sistem merit Kementan.

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

April - Desember

5. Pelaksanaan dan pemantauan pengisian kinerja

pegawai secara bulanan, triwulan, dan semester

Seluruh Pegawai Kementerian

Pertanian

Januari - Desember

6. Persiapan dan pelaksanaan pembayaran

tunjangan kinerja dengan memperhitungkan

capaian kinerja pegawai

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Maret - Desember

7. Pelaksanaan dan pemantauan penerapan

disiplin pegawai

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Februari - Desember

8. Pelaksanaan dan penyempurnaan kelas dan

harga jabatan di lingkungan Kementan

Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian

Februari - Desember

9. Updating data Pegawai di lingkungan

Kementerian Pertanian melalui SIM ASN

Seluruh Unit Kerja Eselon I, Unit Kerja

Eselon II/UPT Kementerian Pertanian

Februari - Desember

10. Integrasi SIM ASN dengan SAPK Seluruh Unit Kerja Eselon I

Kementerian Pertanian dan BKN

Juli

Lanjutan.

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

VI. PENGUATAN AKUNTABILITAS 1. Revisi Renstra dalam hal Penyelarasan IKU Seluruh Unit Eselon I Januari - Maret

2. Pendetailan IKU baru dalam Dokumen Renja dan

RKAKL (Dokumen Inisiatif Startegis)Seluruh Unit Eselon I

Renja: Maret 2018

RKAKL: Jan – Des

3. Perencanaan kinerja berbasis elektronik Seluruh Unit Eselon I (level I-IV) Maret

4. Pengukuran kinerja organisasi berbasis

elektronikSeluruh Unit Eselon I (level I-IV) April

5. Pemanfaatan IKU dalam Pengukuran Kinerja Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan

KepegawaianMei

VII. PENGUATAN PENGAWASAN 1. Pembinaan SPI Reformasi Birokrasi Unit Kerja Itjen dan Eselon I Lainnya. Februari, Juni, dan Oktober

2. Pembinaan dan Penilaian Mandiri Maturitas SPI

Unit KerjaItjen dan Eselon I Lainnya. Oktober

3. Forum SPI Nasional lingkup Kementerian

PertanianItjen dan Eselon I Lainnya. Oktober

4. Maintenance 4 unit kerja berpredikat WBK (BBIB

Singosari, Balai Karantina Pertanian Klas II

Yogyakarta, Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi

Produk Hewan Bogor dan BB Pelatihan

Pertanian Batangkaluku dan memperkuat untuk

pengajuan ke WBBM.

Itjen dan Eselon I Lainnya.Februari, Agustus, dan

Nopember

5. Penilaian WBK-WBBM Mandiri unit kerja Itjen dan Eselon I Lainnya. Mei dan Agustus

Lanjutan.

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

NOKELOMPOK KERJA

(POKJA)RENCANA AKSI

UNIT KERJA

YANG TERLIBATWAKTU

VIII PENINGKATAN KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK1. Survei integritas pelayanan publik ; Itjen, Setjen, dan Eselon I Lainnya. Juni - Agustus

2. Survei kepuasan masyarakat;Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, dan UPT Kementan.Juli dan Desember

3. Evaluasi pengelolaan keluhan/pengaduan

masyarakat;

Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, Itjen dan UPT KementanJuli dan Desember

4. Pengembangan inovasi teknologi informasi

dalam pelayanan.

Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, dan UPT Kementan.Oktober

5. Evaluasi dan peningkatan kompetensi SDM

pelayanan publik;

Biro Organisasi dan Kepegawaian dan

UPT Kementan.Februari dan Maret

6. Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik (FKP)

Tingkat Kementan;

Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, dan UPT Kementan.Agustus

7. Pengembangan Portal informasi pelayanan

terintegrasi;

Biro Organisasi dan Kepegawaian, Unit

Kerja Eselon I, Pusdatin, dan Biro

Humas dan IP.

April

8. Evaluasi SPP dan SOP pelayanan publikBiro Organisasi dan Kepegawaian dan

Unit Kerja Eselon I. dan UPT KementanMei

Lanjutan.

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, Kementerian PAN-RB berdasarkan Permenpanrb

No. 17 Tahun 2017, melaksanakan:

1. Pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik;

guna memperoleh gambaran tentang kondisi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik

untuk dilakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik; dan

2. Pemeringkatan berdasarkan hasil penilaian kinerja;

agar Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (UPPP) yang dievaluasi dapat menentukan

langkah perbaikan agar perlayanan prima (berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan

terukur) dapat terwujud.

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Ruang lingkup meliputi Aspek, Prinsip, dan Indikator Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

ASPEK

1. Kebijakan pelayanan;

2. Profesionalisme SDM;

3. Sarana Prasarana;

4. Sistem Informasi Pelayanan Publik;

5. Konsultasi dan Pengaduan; dan

6. Inovasi pelayanan publik.

PRINSIP

1. Keadilan;

2. Partisipasi;

3. Akuntabilitas;

4. Transparansi;

5. Berdayaguna; dan

6. Aksesibilitas.

RUANG LINGKUP

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Keadilan Partisipasi Akuntabilitas Transparansi Berdayaguna Aksesibilitas

Kebijakan Pelayanan

INDIKATOR(Hasil persilangan antara ASPEK dan PRINSIP)

Profesionalisme SDM

Sarana Prasarana

Sistem Informasi Pelayanan Publik

Konsultasi dan Pengaduan

Inovasi Pelayanan Publik

ASPEK

PRINSIP

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

ASPEK BOBOT

ASPEK 1 KEBIJAKAN PELAYANAN 30%

Kelompok 1 Standar Pelayanan

Indikator:

1) Tersedia Standar Pelayanan (SP) yang menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada publik;

2) Tersedia Standar Pelayanan (SP) yang menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada publik

(per jenis layanan);

3) Sistem antrian;

4) Proses penyusunan SP telah melibatkan masyarakat dan stakeholder;

5) Dokumentasi SP yang telah ditetapkan dan dipublikasikan;

6) Kesesuaian SP dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7) Informasi atas SP yang dapat diakses dengan mudah; dan

8) SP yang tepat guna.

Kelompok 2 Maklumat Pelayanan

Indikator:

Tersedia Maklumat Layanan yang di publikasikan kepada seluruh masyarakat.

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

ASPEK BOBOT

Kelompok 3 Survei Kepuasan Masyarakat

Indikator:

1) Tingginya keterlibatan pengguna layanan dalam pengisian SKM;

2) Informasi SKM yang diketahui seluruh lapisan masyarakat;

3) Tindak lanjut hasil SKM dan kedalaman ruang lingkup; dan

4) Kecepatan tindak lanjut hasil SKM.

ASPEK 2 PROFESIONALISME SDM 18%

Kelompok 1 Kompetensi

Indikator:

Tersedia pelaksana layanan dengan kompetensi sesuai kebutuhan jenis layanan.

Kelompok 2 Responsifitas

Indikator:

1) Pelaksana layanan yang responsif waktu; dan

2) Kesigapan petugas dalam memberikan layanan (kecepatan).

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

ASPEK BOBOT

Kelompok 3 Kode Etik

Indikator:

Tersedia Aturan Perilaku dan Kode Etik pelaksana layanan.

Kelompok 4 Penghargaan dan Sanksi

Indikator:

1) Pemberian penghargaan; dan

2) Pemberian sanksi.

Kelompok 5 Budaya Pelayanan

Indikator:

Budaya Pelayanan.

ASPEK 3 SARANA PRASARANA PELAYANAN PUBLIK 15%

Kelompok 1 Parkir dan Ruang Tunggu

Indikator:

1) Tersedia tempat parkir yang aman, nyaman dan mudah diakses;

2) Tersedia sarana ruang tunggu yang nyaman;

3) Tersedia sarana toilet khusus pengguna layanan yang bersih, sehat dan memadai.

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

ASPEK BOBOT

Kelompok 2 Sarpras bagi yang berkebutuhan khusus

Indikator:

Tersedia sarana prasarana bagi pengguna layanan yang berkebutuhan khusus.

Kelompok 3 Sarana Penunjang Lain

Indikator:

Tersedia sarana prasarana penunjang lainnya: ruang laktasi/nursery, arena bermain anak, kantin/

fotocopy /toko ATK, dll.

Kelompok 4 Sarana Front office

Indikator:

1) Tersedia sarana front office untuk layanan konsultasi dan informasi tatap muka;

2) Tersedia sarana front office untuk layanan pengaduan tatap muka.

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

ASPEK BOBOT

ASPEK 4 SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK 15%

Kelompok 1 Sistim informasi Elektronik

Indikator:

1) Sistim informasi pelayanan publik untuk informasi publik;

2) Sistim informasi pelayanan publik pendukung operasional pelayanan;

3) Kepemilikan situs dan pengelola situs; dan

4) Pemutakhiran data dan informasi situs.

Kelompok 2 Sistim informasi Non Elektronik

Indikator:

Tersedia informasi non elektronik yang mendukung pelayanan yang diketahui seluruh lapisan

masyarakat.

ASPEK 5 KONSULTASI DAN PENGADUAN 15%

Kelompok 1 Konsultasi

Indikator:

1) Tersedia sarana dan media konsultasi layanan yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan

masyarakat;

2) Tersedia rubrik, dokumentasi dan publikasi konsultasi yang mudah diakses.

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

ASPEK BOBOT

Kelompok 2 Pengaduan

Indikator:

1) Tersedia Sarana dan meia pengaduan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat;

2) Tersedia rubrik, dokumentasi dan publikasi konsultasi yang mudah diakses.

ASPEK 6 INOVASI 7%

Indikator:

Inovasi ini merupakan kesatuan indikator dari berbagai prinsip. Dengan demikian inovasi bisa

merupakan upaya yang meliputi satu atau gabunngan beberapa prinsip dalam satu kesatuan inovasi.

Inovasi ini merupakan aspek sekaligus indikator yang berupaya menerapkan prinsip-prinsip

pelayanan publik namun belum terpotret secara spesifik dalam indikator yang diperlakukan sama

sebagaimana kelompok indikator/pada aspek I sampai V.

Tabel:Aspek, Indikator dan bobot Indeks Pelayanan Publik

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Teknik Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

1. Desk Evaluation;2. Pengisian Kuesioner Formulir F-01 untuk UPP yg menjadi lokus penelitian; Formulir F-02 untuk Evaluator; dan Formulir F-03 untuk pengguna layanan

3. Observasi lapangan; dan/atau4. Wawancara.

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

14 KOMPONEN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

Service Delivery Manufacturing

1. Persyaratan; 1. Dasar hukum;

2. Sistem, mekanisme, dan prosedur; 2. Sarana dan prasarana;

3. Jangka waktu pelayanan; 3. Kompetensi pelaksana;

4. Biaya/tarif; 4. Jumlah pelaksana;

5. Produk layanan; 5. Jaminan pelayanan;

6. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan.

6. Jaminan keamanan dan keselamatan;

7. Pengawasan Internal;

8. Evaluasi Kinerja Pelaksana.

Kategori Nilai Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

Range Nilai Kategori Makna

0 - 1,00 F Gagal

1,00 – 1,50 E Sangat Buruk

1,51 – 2,00 D Buruk

2,01 – 2,50 C - Cukup (Dengan Catatan)

2,51 – 3,00 C Cukup

3,01 – 3,50 B - Baik (Dengan Catatan)

3,51 – 4,00 B Baik

4,01 – 4,50 A - Sangat Baik

4,51 – 5,00 A Pelayanan Prima

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id

KATEGORI KINERJA UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan Prima (A)

Unit pelayanan sudah menerapkan seluruh aspek dalam penyelenggaraanpelayanan publik yang baik sesuai peraturan perundang-undangan dan terusmelakukan inovasi/ terobosan yang menunjang pelayanan publik.

Sangat Baik (A-)

Unit pelayanan sudah menerapkan seluruh aspek dalam penyelenggaraanpelayanan publik yang baik sesuai peraturan perundang-undangan tetapi masihada kekurangan di beberapa indikator.

Baik (B) dan Baik DC* (B-)

(*Baik DC = Baik Dengan Pengecualian) Unit pelayanan sudah menerapkan kebijakan pelayanan namun belum sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, Sudah memiliki sarana prasarana yang cukup, memiliki beberapa media sebagai

informasi pelayanan publik serta media konsultasi dan pengaduan, Sudah memiliki inovasi tetapi belum diterapkan secara optimal.

Cukup (C) dan Cukup DC* (C-)

(*Cukup DC = Cukup Dengan Pengecualian) Unit pelayanan belum mengimplementasikan kebijakan pelayanan publik secara

optimal, Unit belum memperhatikan pengembangan kapasitas SDM, Sarana dan prasarana belum memadai, Media SIPP, konsultasi dan pengaduan serta inovasi belum diterapkan sebagai

kebutuhan.

Lanjutan.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Pengisian Formulir F-01 oleh unit penyelenggara pelayanan publik wajib

dilakukan sesuai dengan kondisi riil yang menggambarkan unit pelayanan,

dan harus dilengkapi dengan bukti dukung;

2. Evaluator yang melakukan pengisian formulir F-02 perlu melakukan

pengamatan dalam ruang pelayanan serta melihat data dukung yang

diperlukan;

3. Penyelenggara pelayanan dan/atau evaluator tidak diperkenankan

mempengaruhi responden dalam pengisian Formulir F-03;

4. Hasil Penilaian Kinerja yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan RB akan dipublikasikan 1 (satu) kali dalam setahun.

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN PERTANIANREPUBLIK INDONESIA www://pertanian.go.id