Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa...

25
i Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Penerapan Metode Group Investigation Berbantu Media Inspiration Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Fariztin Citra Septiani NIM: 702010168 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Transcript of Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa...

Page 1: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

i

Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa

Terhadap Penerapan Metode Group Investigation

Berbantu Media Inspiration

Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Fariztin Citra Septiani

NIM: 702010168

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Page 2: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

ii

Page 3: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

iii

Page 4: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

iv

Page 5: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

v

Page 6: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

vi

Page 7: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

vii

Page 8: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENINGKATAN MOTIVASI, SIKAP, DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

TERHADAP PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION

BERBANTU MEDIA INSPIRATION

DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1)Fariztin Citra Septiani

2) Adriyanto J. Gundo, S.Si, M.Pd, 3)

George J. L. Nikijuluw, S.Pd

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected] 2)

[email protected] 3)

[email protected]

Abstract

Lack of interest in learning Citizenship Education (Civics) is the basis of this study. The

research are considered aims to improve students' motivation to learn civics by

increasing the activity and learning attitudes of students in the classroom. Group

Investigation method and instructional media Inspiration learning as learning approach

to enhance learning activity, students' attitudes and motivation to learn. The results of

this study an increase in activity and attitude of students during the learning process. This

shows that hows Group Investigation and Inspiration instructional media gave a good

impact on the learning process.

Keywords: Learning Methods Group Investigation, Learning Media Inspiration,

Motivation, Activity and Attitudes of Students Learning.

Abstrak

Kurangnya minat siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi dasar

penelitian ini. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa

belajar PKn dengan meningkatkan aktivitas dan sikap belajar siswa di kelas. Metode

pembelajaran Group Investigation dan media ajar Inspiration menjadi pendekatan

pembelajaran yang digunakan sebagai alternatif metode untuk meningkatkan aktivitas,

sikap dan motivasi belajar siswa. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan

aktivitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa

metode pembelajaran Group Investigation dan media ajar Inspiration memberi dampak

baik terhadap proses pembelajaran.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Group Investigation, Media Pembelajaran

Inspiration, Motivasi, Sikap dan Aktivitas Belajar.

Page 9: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

9

1. Pendahuluan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata

pelajaran yang mempelajari budaya, moral dan pembangunan bangsa.

Melalui PKn, siswa dibantu untuk mengenal pribadi bangsa, terkhusus

bangsa Indonesia. Tujuan penanaman moral dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membentuk pola perilaku

pelajar yang baik serta untuk membangun karakter bangsa [1].

Demikian halnya dengan observasi yang dilakukan di SMK

Saraswati Agustus 2014. Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa

dalam mata pelajaran PKn nampak selama proses pembelajaran

berlangsung. Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung

terlihat bahwa siswa lebih cenderung sibuk dengan kegiatan yang tidak

berhubungan dengan pembelajaran. Rendahnya minat dan motivasi

berdampak terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran, aktivitas dan

hasil belajar siswa. Selama proses pembelajaran siswa kurang

berkonsentrasi di kelas, sehingga siswa tidak memperhatikan materi yang

diajarkan selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu,

rendahnya minat dan motivasi siswa berdampak terhadap sikap siswa

selama mengikuti proses pembelajaran dan respon siswa terhadap

pelajaran tersebut. “Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, namun

dapat diinpretasikan dalam tingkah laku berupa rangsangan, dorongan,

atau pembangkit tenaga munculnya suatu tindakan tingkah laku tertentu.”

[2]

Partisipasi siswa selama proses pembelajaran menjadi salah satu

strategi untuk mencapai pembelajaran efektif. Partisipasi tersebut meliputi

salah satunya adalah keaktifan siswa. Penunjang keberhasilan proses dan

hasil belajar siswa adalah berupa keterlibatan siswa dalam bersikap,

berfikir, perhatian dan keaktifan [3].

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga turut

mempengaruhi kondisi pembelajaran di kelas. Pengelolaan kelas beserta

penggunaan metode dan media pembelajaran turut menjadi faktor penentu

keberhasilan proses dan hasil pembelajaran. Selain kurangnya minat dan

motivasi belajar di kelas, kondisi pembelajaran yang cenderung

berceramah di kelas dan kurangnya pemanfaatan media ajar yang menjadi

alasan penelitian, sehingga melalui penelitian ini ingin memberikan

inovasi pembelajaran dalam mata pelajaran PKn dengan metode

pembelajaran GI dan media bantu Inspiration, yang bertujuan untuk dapat

meningkatkan aktivitas, sikap dan motivasi belajar siswa.

Teknologi komunikasi saat ini telah digunakan dalam

pembelajaran di kelas. Teknologi digunakan guna memenuhi kebutuhan

manusia, demikian juga media pembelajaran diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan dalam proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran

adalah media edukatif Inspiration, yang merupakan media pembelajaran

yang dirancang untuk memfasilitasi keterampilan dan kreativitas

seseorang. Aplikasi Inspiration memiliki banyak fitur yang dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran. Fitur dalam aplikasi Inspiration

Page 10: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

10

mencakup diagram, peta konsep, outline view dan presentasi. Aplikasi

Inspiration merupakan aplikasi yang menjadi wadah kreativitas siswa

dalam belajar serta merupakan aplikasi yang membantu memudahkan

siswa belajar dengan membuat konsep materi yang akan dipelajari.

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian Fitrana tahun 2010, menyatakan bahwa model

pembelajaran cooperative Group Investigation (GI) memiliki pengaruh

terhadap prestasi belajar terhadap siswa dalam pembelajaran matematika

[4]. Selain dapat memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa,

metode GI juga mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Secara umum Fitirana menyimpulkan

bahwa metode GI mampu untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam

belajar, dengan kemandirian belajar siswa yang tinggi akan berdampak

pada proses pembelajaran yang aktif dan menjadi salah satu faktor

penunjang prestasi belajar siswa.

Penelitian Zingaro, mengungkapkan bahwa metode pembelajaran

GI lebih berfokus terhadap proses interaksi siswa, dengan siswa

mengeksplorasi ide – ide selama proses pembelajaran berlangsung dan

saling membantu antar siswa saat belajar [5]. GI juga diungkap oleh

Zingaro sebagai metode pembelajaran yang mampu memberi keuntungan

kepada siswa untuk mengemukakan dan mengekspresikan diri, memberi

sikap positif dalam belajar serta mampu memberi kesempatan belajar

secara keberagaman. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan

metode GI mampu untuk meningkatkan prestasi, motivasi serta

mendorong pembelajaran secara keberagaman [5].

Menurut kedua penelitian terdahulu, menunjukkan bahwa metode

pembelajaran GI mampu untuk meningkatkan motivasi, dan aktivitas

siswa serta sikap siswa saat melakukan proses pembelajaran, terutama saat

belajar secara bersama. GI merupakan metode yang lebih cenderung fokus

kepada penguasaan akademik, sehingga kegiatan siswa lebih banyak dari

pada pendominasian guru di dalamnya. Perbedaan penggunaan metode GI

dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bagaimana GI

dapat digunakan untuk metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk

meningkatkan siswa menjadi lebih aktif, serta menumbuhkan minat siswa

untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan berbantu media

Inspiration dalam proses pembelajarannya.

Group Investigation merupakan salah satu bentuk pembelajaran

kooperatif, yang berasal dari John Dewey. Metode GI dikembangkan

dengan tujuan utama menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa

berkerjasama dengan teman sekelas untuk berpartisipasi dalam langkah –

langkah metode ilmiah [6]. Enam tahap kegiatan pembelajaran GI yaitu :

1). Identifikasi topik dan mengatur siswa dalam kelompok; 2).

Merencanakan tugas belajar; 3). Melaksanakan tugas investigasi; 4).

Mempersiapkan laporan akhir; 5). Menyajikan laporan akhir; 6). Evaluasi

[4].

Page 11: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

11

Kelebihan model pembelajaran GI adalah 1). Siswa lebih

kooperatif ketika berinteraksi dengan siswa lain; 2). Siswa mampu

mengekspresikan diri; 3). Siswa memiliki sikap mandiri yang lebih besar

dan tanggung jawab; 4). Memberi sikap positif (motivasi) siswa terhadap

sekolah dan belajar; 5). Meningkatkan kepercayaan diri; 6).

Meningkatkan kerjasama yang homogen [4]. Kelemahan model

pembelajaran ini adalah 1). Memerlukan struktur kelas yang rumit; 2).

Memerlukan waktu lebih lama; 3). Tidak semua mata pelajaran dapat

diterapkan dengan metode ini [7].

Motivasi merupakan dorongan internal dan eksternal siswa yang

sedang belajar [2]. Motivasi terbagi menjadi motivasi instrinsik yang

merupakan motivasi muncul dari diri seseorang, dan motivasi ekstrinsik

adalah motivasi yang timbul dari luar diri seseorang karena sebuah

rangsangan [8]. Indikator motivasi belajar menurut Uno adalah sebagai

berikut : 1). Adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2). Adanya dorongan

dan kebutuhan dalam belajar; 3). Adanya harapan dan cita – cita masa

depan; 4). Adanya penghargaan dalam belajar; 5). Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar; 6). Adanya lingkungan belajar yang kondusif,

sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. [2]

Sikap merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk bersikap

secara suka atau tidak terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui

cara mengatami dan menirukan sesuatu serta diterjemahkan secara

informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses

pembelajaran dengan penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sikap

pererta didik terhadap mata pelajaran. [9]

Munthe menjelaskan ranah afektif meliputi perubahan yang

mencakup : 1). Penerimaan (receiving), yaitu kemampuan internal

seseorang meliputi kegiatan mengakui dan menunjukkan kesadaran dan

perbedaan; 2). Partisipasi (responding), yaitu kemampuan internal

seseorang dalam hal mematuhi dan ikut serta aktif dalam berkegiatan; 3).

Penilaian/penentuan sikap (valuing), yaitu kemampuan internal seseorang

dalam menerima sesuatu, menyukai, menyepakati, menghargai dan

bersikap postif atau negatif terhadap sesuatu; 4). Organisasi

(organization), yaitu kemampuan internal seseorang dalam membentuk

sistem nilai, menangkap relasi antar nilai dan bertanggung jawab; 5).

Pembentukan pola karakter/pola hidup (chracterization), yaitu

kemampuan internal seseorang dalam menunjukkan kepercayaan dan

disiplin diri, mempertimbangkan sesuatu dan melibatkan diri [10].

Aktivitas atau sering disebut juga dengan ranah psikomotor dalam

pembelajaran, adalah kemampuan seseorang yang berhubungan dengan

keterampilan fisik [11]. Indikator penilaian ranah psikomotor terambil

dalam Munthe yang meliputi : 1). Persepsi (perception), yaitu

kemampuan internal untuk menafsirkan dan peka terhadap rangsangan;

2). Kesiapan (set), yaitu kemampuan internal yang meliputi persiapan

fisik dan konsentrasi; 3). Gerakan terbimbing (guided response), yaitu

kemampuan yang meliputi gerakan meniru contoh; 4). Gerakan mekanis

Page 12: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

12

terbiasa (mechanism), yaitu kemampuan internal yang meliputi cara

berketerampilan dan berpegang pada pola; 5). Gerakan respon kompleks

(complex overt response), yaitu berketerampilan secara luwes, gesit dan

lincah; 6). Penyesuaian pola gerakan (adaption), yaitu kemampuan

internal yang meliputi kegiatan menyesuaikan diri dan bervariasi. 7).

Kreativitas (origination), yaitu kegiatan internal untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berinisiatif [10].

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk proses penyajian informasi, yang berfungsi untuk

meneruskan informasi antara sumber dan penerima informasi [12]. Media

grafis merupakan media yang mengutamakan indra penglihatan sebagai

penerima pesan, yang memiliki fungsi : 1). Lebih menarik perhatian; 2).

Memperjelas sajian ide; 3). Mengilustrasikan fakta untuk dapat mudah

diingat; 4). Pembuatan yang sederhana [12]. “Media grafis termasuk di

dalamnya media visual, yaitu pesan yang akan disampaikan dituangkan

ke dalam simbol – simbol komunikasi visual (menyangkut indera

penglihatan)”. [13]

Inspiration adalah aplikasi yang memungkinkan untuk membuat

gambar, ide dan konsep – konsep dalam bentuk diagram atau peta pikiran.

Inspiration menyediakan fasilitas untuk mengembangkan ide menjadi

terorganisir dan terdokumentasi. Aplikasi ini, Inspiration, merangsang

cara berpikir linear dan visual untuk memperdalam pemahaman terhadap

konsep, meningkatkan memori penyimpanan, mengembangkan

keterampilan organisasi dan membentuk/mengembangkan kreativitas

[14].

Program yang tersedia dalam aplikasi Inspiration adalah berupa :

1). Diagram yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara ide

atau konsep; 2). Peta, digunakan untuk membuat peta pikiran,

membangun cabang tentang topik terkait sekitar ide utama; 3). Outline

View, digunakan untuk membuat garis besar ide atau untuk mengatur dan

menulis laporan; 4). Presentasi, digunakan untuk membuat presentasi dari

konten pengembangan diagram, peta, atau outline [14].

3. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode pendekatan eksperimen, menggunakan desain Nonequivalent

Control Group Design. Desain ini adalah bentuk penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan subjek penelitian yang dipilih tidak secara random

untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain eksperimen

dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.Nonequivalent Control Group Design :

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T1 - T2

Page 13: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

13

Keterangan:

T1 : Pretest kelompok kontrol dan eksperimen sebelum diberikan

perlakuan.

T2 : Posttest kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberikan

perlakuan.

X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK

Saraswati Salatiga. Pengambilan sampel dilalukan dengan teknik

Nonprobability Sampling Insidental, adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel, yang artinya bahwa pengambilan sampel

tidak dilakukan secara acak [15]. Penentuan sampel Nonprobability

Sampling Insidental adalah berdasarkan rekomendasi guru PKn yang

ditemui saat observasi. Rekomendasi sampel oleh guru PKn merujuk

kepada kelas XII Multimedia A sebagai kelas kontrol dan B sebagai kelas

eksperimen. Kelas XII Multimedia A merupakan kelas yang aktif dan

nilai kognitif siswa rata – rata lebih tinggi dari kelas kelas XII

Multimedia B, sehingga pemilihan kelas dapat ditentukan bahwa kelas

kontrol, yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan selama penelitian,

yaitu kelas XII Multimedia A, dan kelas eksperimen, yaitu kelas yang

mendapat perlakuan selama penelitian berlangsung, adalah kelas XII

Multimedia B. Distribusi sampel ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Tabel Distribusi Pemilihan Sampel

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

observasi, wawancara, angket dan studi dokumenter. Data hasil

observasi, wawancara terehadap guru di awal penelitian dan studi

dokumenter yang berupa data rapor siswa, digunakan sebagai data awal

pengumpulan informasi sebelum dilakukannya perlakuan, sedangkan

wawancara setelah perlakuan dan angket digunakan untuk memperoleh

informasi umpan balik dari siswa setelah menerima perlakuan.

Nilai pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui

perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol dan

eksperimen. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket skala likert, dengan tujuan untuk mengetahui

respon/tanggapan/umpan balik dari siswa kelas eksperimen setelah

mendapat perlakuan belajar menggunakan model pembelajaran Group

Investigation dan media Inspiration. Indikator penyusunan angket terdiri

dari motivasi, interaksi sosial (sikap - aktivitas), metode belajar Group

Investigation, media ajar Inspiration, dengan alternatif jawaban : Sangat

No Kelas Kelompok Jumlah Siswa

1 XII MM A Kontrol 35

2 XII MM B Eksperimen 36

Jumlah 71

Page 14: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

14

Setuju (5); Setuju (4); Kurang Setuju (3); Tidak Setuju (2); Sangat Tidak

Setuju (1).

Acuan indikator motivasi terambil dari Uno [2]. Acuan indikator

afektif dan psikomotor terambil dari Munthe [10], dan indikator penilaian

Group Investigation terambil dari Cooperative Learning oleh Slavin [7].

Aspek penilaian dan indikator dapat dilihat dalam tabel 3 berikut :

Tabel 3. Skala Deskriptif Penilaian Motivasi, Afektif, Psikomotor [2][12] Aspek

Penilaian

Motivasi Afektif (sikap) Psikomotor (aktivitas)

Indikator Hasrat dan keinginan

untuk berhasil

Adanya dorongan

kebutuhan belajar

Harapan dan cita – cita

masa depan

Penghargaan dalam

belajar

Kegiatan menarik

dalam belajar

Lingkungan yang

kondusif

Penerimaan

Partisipasi

Penilaian

Organisasi

Pembentukan

pola hidup

Persepsi

Kesiapan

Gerakan

terbimbing

Gerakan mekanis

terbiasa

Gerakan respon

kompleks

Penyesuaian pola

gerakan

Kreativitas

Jumlah Soal 10 10 10

Alternatif

jawaban

Sangat baik (4); baik (3); kurang (2); sangat kurang (1)

Tabel 3, merupakan tabel untuk penilaian observasi. Melalui tabel

3, yang berisikan acuan indikator penilaian motivasi, sikap dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran di kelas, menjadi salah satu faktor

penentu kelas yang hendak untuk penelitian (eksperimen) dan kelas tanpa

perlakuan (kontrol). Masing – masing butir aspek motivasi, sikap, dan

aktivitas diterjemahkan dalam 10 pernyataan yang digunakan untuk

acuan penilaian kelas. Setiap aspek yang terdiri dari 10 butir pernyataan

tersebut memiliki poin penilaian sebesar 40 sebagai nilai maksimal dan

nilai 10 sebagai nilai minimal. Penilaian tersebut berdasarkan alternatif

jawaban yang disediakan, yaitu nilai 4 „sangat baik‟ hingga nilai 1

„sangat kurang‟.

Tabel 4. Skala Deskriptif Afektif – Psikomotor [12]

Aspek afektif Indikator Aspek psikomotor Indikator

Penerimaan

1. Sikap siswa bertanya

2. Sikap siswa memberi

kritik

3. Sikap siswa dalam

menerima kritikan

Persepsi

1. Persiapan mengikuti

pembelajaran

Partisipasi

4. Kemauan membantu

teman mengungkapkan

pendapat

Kesiapan

2. Tingkat konsentrasi

siswa

Page 15: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

15

Penilaian 5. Kesopanan dalam

menyatakan pendapat

6. Menghargai pendapat

orang lain

Gerakan

terbimbing

3. Kegiatan siswa

dalam mengerkajan

tugas

Organisasi 7. Kedisiplinan

8. Sikap siswa

mengkondisikan diri

selama proses

pembelajaran

Gerakan mekanis

terbiasa

4. Menggunakan dan

memanfaatkan alat

belajar

Pembentukan

pola hidup

9. Melibatkan diri dalam

kegiatan pembelajaran

10. Menunjukkan sikap

hormat dan

menghargai guru

Gerakan respon

kompleks

5. Menjaga ketertiban

kelas

6. Memperbaiki

kesalahan/penugasan

Penyesuaian pola

gerakan

7. Adaptasi siswa di

kelas

8. Siswa

memperhatikan dan

menyimak proses

pembelajaran

Kreativitas 9. Siswa menciptakan

suasana belajar

kondusif

10. Desain proses belajar

menurut kemampuan

Jumlah Soal 10 10

Alternatif

jawaban

Sangat baik (4); baik (3); kurang (2); sangat kurang (1)

Tabel 4, merupakan tabel penilaian sikap dan aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung. Penilaian dalam tabel ini menggunakan

skala deskriptif, yaitu terbagi dalam empat (4), yang memiliki arti „sangat

baik‟; tiga (3), yang memiliki arti „baik‟; dua (2), yang memiliki arti

„kurang‟; dan satu (1). Penilaian dilakukan oleh guru, dengan mengamati

kegiatan siswa selama proses pembelajaran, baik untuk kelas kontrol dan

juga kelas eksperimen.

Tabel 5. Indikator checklist Group Investigation [7]

Indikator penilaian

Perhatian dan konsentrasi

Pembagian informasi dan ide antar anggota kelompok

Pengumpulan, analisis, dan kesimpulan data dan informasi

Koordinasi / pembagian tugas presentasi

Presentasi

Menerima pendapat, pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

Keaktivan memperhatikan kelompok lain (menyimak materi, memberi pertanyaan atau

sanggahan)

Memberikan umpan balik

Alternatif jawaban Sangat baik (4); baik (3); kurang (2); sangat kurang (1)

Page 16: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

16

Penilaian GI ditunjukkan melalui tabel 6. Penilaian GI berdasarkan

acuan Slavin [7] yang diterjemahkan dengan butir pernyataan seperti yang

tertera dalam tabel 6. Semua pengisian rubik penilaian dilakukan oleh guru

pendamping, termasuk untuk penilaian GI ini.

Nilai 4, yaitu „sangat baik‟ di berikan ketika siswa selama proses

belajar diskusi memenuhi semua butir pertanyaan yang tertera. Siswa

terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran GI. Nilai 3, yaitu „baik‟

merupakan nilai yang diberikan untuk keseluruhan anggota kelompok

memenuhi hampir semua kriteria butir pertanyaan yang tertera dalam

rubrik. Nilai 2, „kurang‟, merupakan nilai yang diberikan karena

keseluruhan anggota kelompok hampir sebagian besar tidak memenuhi

butir pernyataan yang ada, dan nilai 1 „sangat kurang‟, merupakan nilai

yang hampir sebagian atau beberapa butir pertanyaan saja yang dapat

dilakukan atau dipenuhi oleh anggota kelompok, yang menunjukkan siswa

tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran GI.

Media ajar Inspiration digunakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Media ajar Inspiration digunakan untuk media ajar guru dan

media belajar siswa. Media ajar untuk guru digunakan untuk memberi

gambaran dan membagi topik yang akan dibahas dalam kegiatan belajar

GI, sedangkan media yang digunakan untuk siswa adalah untuk membantu

belajar mandiri siswa, media digunakan selama proses berdiskusi dengan

GI. Proses kegiatan pembelajaran menggunakan metode GI dan media

Inspiration diterpakan di kelas eksperimen.

Pengkombinasian antara GI dan Inspiration adalah untuk saling

melengkapi mengatasi permasalah pembelajaran yang ada. Metode GI dan

Inspiration digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam

mata pelajaran PKn, siswa dikondisikan dalam metode belajar yang

berbeda dengan biasanya, yaitu metode ceramah, dan aplikasi

pembelajaran yang baru. Siswa belajar secara kooperatif dalam GI, yaitu

siswa terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran, serta siswa belajar

dengan aplikasi yang baru sebagai aplikasi pembelajaran yang dapat

membantu siswa dalam memetakan atau membuat belajar siswa menjadi

lebih menyenangkan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian yang dilakukan selama beberapa minggu di SMK

Saraswati ini, menjadi langkah pertama sebelum penelitian adalah

pengumpulan data mengenai siswa yang nantinya akan diberlakukan

sebagai kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pengumpulan data

diperoleh data nilai rapor kelas XII semester 3 dan 4, selain nilai rapor,

pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara dengan guru dengan

bertanya mengenai kondisi siswa selama proses pembelajaran berlangsung

dan diperkuat dengan pemberian pretest dan posttest.

Pada tahap kedua penelitian ini adalah pengamatan sikap dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan atau obersvasi

dilakukan pada sebelum melakukan treatment, pertemuan pertama dan

Page 17: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

17

kedua dengan bantuan guru pengajar sebagai observer. Selama proses

pembelajaran berlangsung, pembelajaran di kelas kontrol menggunakan

pembelajaran seperti biasa, sedangkan untuk kelas eksperimen

pembelajaran menggunakan metode belajar Group Investigation dan

Inspiration, yaitu siswa dibentuk kelompok belajar kecil untuk belajar

secara mandiri dan berkelompok. Sebelum melakukan treatment, kelas

kontrol dan kelas eksperimen diberikan pretest terlebih dahulu. Pembagian

kelompok belajar GI dibentuk berdasarkan hasil pretest yang telah

diberikan, siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam pretest tersebut

ditunjuk sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab terhadap

anggota kelompoknya. Pertimbangan pemilihan ketua kelompok dengan

siswa yang memperoleh nilai tertinggi adalah diharapakan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi dapat membantu dalam menambah informasi

lebih kepada anggota yang lain.

Tahap pembelajaran Group Investigation adalah menentukan topik

pembahasan. Sesuai dengan langkah pembelajaran dalam metode GI, yaitu

langkah pertama dalam proses pembelajaran adalah membagi

mengidentifikasi topik pembahasan dipelajari untuk masing – masing

kelompok yang berbeda, sehingga jumlah kelompok yang akan dibagi

disesuaikan dengan sub topik yang akan dibahas. Siswa diberikan

penjelasan mengenai topik pembelajaran yang akan dibahas, yang

bertujuan untuk memahami materi soal yang akan dipelajari. Kelompok

tebagi menjadi 5 kelompok, yang terdiri dari 7 – 8 siswa secara heterogen,

dengan latar belakang gender dan akademis yang berbeda.

Langkah ke dua dalam proses pembelajaran GI adalah merencakan

tugas belajar siswa. Siswa diberi penjelasan mengenai tugas belajar yang

mereka untuk masing – masing kelompok, yaitu kegiatan belajar mandiri

dengan metode GI yang menuntut siswa untuk belajar secara mandiri dan

menggunakan media bantu Inspiration. Media bantu Inspiration

digunakan selama siswa menjalani proses diskusi, dan sebagai media

untuk menampung hasil diskusi siswa. Siswa bertanggung jawab atas

masing – masing anggota kelompok dan hasil penugasan kelompok, guru

berperan sebagai fasilitator, membimbing dan mengarahkan kegiatan dan

memberi peringatan durasi diskusi selama 45 menit.

Langkah ke tiga adalah melakukan tugas investigasi, tugas

investigasi dalam proses pembelajaran ini adalah bagaimana siswa

mengerjakan soal yang diberikan secara berkelompok. Siswa secara

berkelompok menyelesaikan tugas sesuai sub topik yang diberikan. Hasil

diskusi dan ide dari masing – masing siswa dalam satu kelompok di

tampung dalam media Inspiration guna mempermudah siswa dalam

memilah sub topik yang hendak dibahas. Fitur yang digunakan siswa

dalam media Inspiration ini berupa peta konsep dan diagram. Siswa

dituntut untuk bekerja sama untuk mencapai keberhasilan penugasan dan

keterlibatan siswa dalam kelompok diskusi. Siswa dalam kelompok

mendapat tugas untuk saling memberi informasi, bertukar ide dan

Page 18: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

18

mengumpulkan data berdasarkan sub topik pembahasan masing – masing

kelompok.

Langkah ke empat adalah mempersiapkan dan menyajikan laporan

akhir. Langkah ini masing – masing kelompok menulis laporan untuk

dipresentasikan di kelas. Masing – masing kelompok membagi tugas

kepada anggota kelompok sebagai penyaji dan notulis. Laporan akhir

berupa ringkasan materi dari temuan siswa. Hasil ringkasan siswa di tulis

dan dipresentasikan menggunakan media Inspiration, berupa peta konsep,

diagram, ataupun presentasi.

Langkah ke lima adalah mempresentasikan hasil temuan siswa di

kelas. Masing – masing kelompok diberi waktu mempresentasikan dan

melakukan tanya jawab selama 10 menit. Selama salah satu kelompok

mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain mengamati,

memperhatikan dan mengajukan pertanyaan dan pendapat.

Langkah ke enam atau langkah terakhir adalah evaluasi. Evaluasi

dilakukan oleh siswa melalui penarikan kesimpulan atas materi dan

sanggahan yang dikemukakan. Guru memperbaiki dan memberikan

kesimpulan atas materi yang dipresentasikan dan menjawab pertanyaan

yang kelompok tidak dapat menjawabnya. Selama proses pembelajan GI

berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator mendampingi siswa selama

diskusi, memberi pengarahan, sebagai moderator dan melakukan

kesimpulan secara keseluruhan.

Aplikasi Inspiration dalam penelitian ini digunakan oleh guru

untuk media bantu ajar di kelas, baik dalam memberikan materi maupun

dalam membagi kelompok – kelompok GI. Pemanfaatan lain aplikasi

Inspiration oleh siswa adalah saat proses pembelajaran berlangsung, siswa

menggunakan aplikasi Inspiration dengan fitur – fitur yang ada, seperti

peta konsep dan diagram, untuk meringkas materi pembahasan kelompok.

Pengkondisian media Inspiration sebagai media baru untuk membantu

siswa belajar adalah memperkenalkan segala fitur yang terdapat dalam

aplikasi Inspiration, termasuk juga dengan cara install aplikasi. Salah satu

fitur yang diperkenalkan kepada siswa adalah peta konsep. Pengkondisian

siswa untuk dapat mengerti peta konsep adalah dengan menjelaskan

bagaimana cara kerja peta kosep tersebut. Sebagai permulaan siswa diberi

gambaran bagaimana peta konsep itu sebenarnya, termasuk dalam aplikasi

Inspiration. Siswa diberi penjelasan mengenai materi pembahasan sebagai

fokus topik utama pembahasan, setelah menentukan topik utama

pembahasan, selanjutnya adalah penarikan sub topik. Topik utama

pembahasan adalah sebagai bagian umum, sedangkan sub topik adalah

bagian khusus dari topik utama, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan peta konsep adalah membuat ringkasan materi dari topik

umum hingga topik khusus yang sesuai dengan topik utama. Masing –

masing topik, baik topik utama dan sub topik dihubungkan dengan garis

yang menjadi “ranting” dalam peta konsep, sehingga hubungan antara

topik utama dan sub topik terlihat. Siswa diberi contoh penggunaan mula –

Page 19: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

19

mula fitur peta konsep dalam Inspiration, setelah itu siswa diberi

kesempatan untuk mencoba sendiri.

Penyajian fitur bergambar dalam aplikasi Inspiration membuat

siswa tertarik untuk memulai pembelajaran, siswa dapat berkreasi dengan

fitur – fitur yang terdapat dalam Inspiration sesuai dengan keinginan dan

kemampuan belajar siswa. Aplikasi Inspiration dalam penelitian ini

dikombinasikan dengan metode belajar GI. Pengkombinasian antara

aplikasi Inspiration dengan metode GI adalah untuk meningkatkan minat

belajar siswa, terlebih dalam pelajaran PKn. Dengan proses pembejalaran

dengan metode GI membuat siswa menjadi lebih aktif dan terdapat

perubahan sikap siswa dalam kegiatan kelas, seperti siswa menjadi berani

mengungkapkan pendapat saat berdiskusi maupun saat tanya jawab kepada

kelompok yang sedang presentasi, siswa menjadi lebih rajin mencatat.

Kegiatan pembelajaran dengan GI dan Inspiration membuat siswa menjadi

tertarik untuk mengikuti pembelajaran PKn.

Berdasarkan pengamatan kegiatan kelas selama penelitian dan hasil

wawancara kepada siswa setelah proses pembelajaran berlangsung adalah

siswa menikmati kegiatan pembelajaran menggunakan metode GI dan

aplikasi Inspiration. Dengan menggunakan metode belajar GI, siswa

menjadi terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas, seperti saat

berdiskusi dan prosesi tanya jawab kelompok, dan pemanfaatan aplikasi

Inspiration membuat siswa menikmati proses kegiatan pembelajaran

dalam meringkas materi dan menyesuiakan materi pembelajaran sesuai

dengan tingkat kreativitas siswa. Ketertarikan siswa dalam aplikasi

Inspiration membuat siswa menjadi ingin memanfaatkan aplikasi

Inspiration untuk proses pembelajaran berlangsung.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana motivasi,

sikap dan aktivitas siswa di kelas. Hasil observasi awal dilakukan untuk

memperkuat data penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

observasi menunjukkan bahwa nilai kelas eksperimen lebih rendah

dibanding kelas kontrol. Maksimal perolehan nilai dari lembar observasi

ini adalah 40 butir untuk masing – masing aspek penilaian.

Observasi juga dilakukan selama penelitian berlangsung, yang

bertujuan untuk melihat perubahan perbandingan motivasi, sikap dan

aktivitas siswa dari sebelum perlakuan dan selama perlakuan berlangsung.

Page 20: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

20

Gambar 1Grafik skor perbandingan observasi awal dan selama perlakuan

Hasil observasi pertemuan pertama, siswa kelas eksperimen rata –

rata mengalami peningkatan dalam aktivitas dan sikap belajar di kelas.

Kelas kontrol mengalami penurunan sikap dan aktivitas belajar di kelas.

Observasi pertemuan kedua menunjukkan bahwa hampir tidak ada

perubahan untuk kelas eksperimen. Kelas kontrol siswa mengalami

penurunan dalam sikap dan aktivitas, namun peningkatan dalam motivasi.

Perbandingan skor pada grafik 1, menunjukkan bahwa kelas

eksperimen mengalami peningkatan motivasi, sikap dan aktivitas dari

observasi awal, observasi 1 dan 2 dengan berdasarkan proses pembelajaran

dan media bantu yang digunakan. Melalui metode GI, siswa menjadi leih

aktif belajar di kelas, dan aplikasi Inspiration siswa menjadi lebih

menikmati proses pembelajaran yang berlangsung. Keterlibatan siswa di

kelas membuat siswa menjadi lebih menikmati pelajaran yang

berlangsung, sehingga siswa menjadi aktif dan memiliki perhatian dan

konsentrasi dalam belajar. Kelas kontrol mengalami penurunan skor sikap

dan aktivitas, karena proses pembelajaran kelas kontrol menggunakan

metode ceramah dan peran guru lebih banyak mendominasi di kelas.

Data Penilaian Sikap - Aktivitas

Deskripsi data hasil temuan selama penelitian ini berupa data

observasi sikap dan aktivitas siswa, nilai pretest dan posttest, dan angket.

Rata – rata nilai sikap dan aktivitas siswa seperti tertera dalam tabel.

Tabel 8. Hasil Nilai Sikap – Aktivitas Kelas Kontrol - Eksperimen

Sikap a Sikap b Aktivitas a Aktivitas b Keterangan

484 721 761 1102 Nilai keseluruhan

27.66 40.05 43.48 62.97 Nilai rata – rata kelas

Page 21: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

21

Keterangan :

Sikap a : perolehan nilai sikap dengan skala deskriptif

kelas kontrol.

Sikap b : perolehan nilai sikap dengan skala deskriptif

kelas eksperimen

Aktivitas a : perolehan nilai aktivitas dengan skala deskriptif

kelas kontrol

Aktivitas b : perolehan nilai aktivitas dengan skala deskriptif

kelas eksperimen

Tabel 8 merupakan tabel perolehan hasil penilaian menggunakan

skala deskriptif kelas kontrol dan eksperimen. Nilai yang diperoleh

digunakan sebagai pembanding nilai sikap dan aktivitas siswa kelas

kontrol dan eksperimen selama proses pembelajaran. Kelas kontrol

proses pembelajaran tanpa perlakuan, sedangkan kelas eksperimen

menggunakan perlakuan model belajar GI dan berbantu media

Inspiration. Penilian skala deskriptif menggunakan acuan skala seperti

berikut :

Kategori Skala Nilai :

0 360 720 1080 1440

Sangat Negatif/ Negatif / Positif / SangatPositif/

Tidak Aktif Kurang Aktif Aktif Sangat Aktif

Skala ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur nilai sikap dan

aktivitas siswa. Kelas kontrol untuk pengukuran sikap termasuk dalam

kategori negatif, dan untuk aktivitas, siswa kelas kontrol termasuk dalam

kategori aktif. Berbeda dengan kelas kontrol, kelas eksperimen untuk sikap

termasuk dalam kategori positif dan aktivitas kelas eksperimen termasuk

dalam kategori sangat aktif.

Baik dengan sikap maupun aktivitas, siswa kelas eksperimen

mendapat perolehan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Hal ini menunjukkan bahwa pengkondisian belajar di kelas berpengaruh

terhadap kegiatan / aktivitas siswa dan sikap selama pembelajaran

berlangsung. Siswa kelas kontrol yang menggunakan metode belajar

konvensional, yaitu kegiatan pembelajaran yang lebih berorientasi kepada

guru, membuat siswa pasif di kelas. Sedangkan untuk siswa kelas

eksperimen yang menggunakan metode belajar kooperatif Group

Investigation dan pemanfaatan aplikasi Inspiration, yaitu kegiatan

pembelajaran lebih terpusat kepada siswa, membuat siswa menjadi lebih

aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang

berpusat kepada siswa memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat

belajar secara kooperatif. Berikut merupakan dokumentasi siswa kelas

eksperimen saat pembelajaran menggunakan model belajar Group

Investigation.

Page 22: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

22

Gambar 2 Pembelajaran Group Investigation di Kelas

Gambar 3 Siswa Menggunakan Media Inspiration

Hasil belajar

Hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen pengumpulan

data berupa Tes. Pemberian tes dilakukan dua kali, yaitu saat pertama

pertemuan sebagai pretest, dan yang ke dua adalah saat pertemuan terakhir

sebagai posttest. Instrumen tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda

yang merupakan kumpulan soal dari soal tes PKn dari tahun sebelumnya.

Pretest dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa sebelum

proses pembelajaran dimulai, sedangkan untuk posttest adalah untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa setelah diberi perlakuan dan

pemahaman materi. Soal untuk pretest dan posttest merupakan gabungan

dua Kompetensi Dasar yang digunakan untuk mengajar selama penelitian.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelas

eksperimen mendapat peningkatan nilai dibanding kelas kontrol. Data

kelas kontrol mengalami penurunan dari nilai pretest dan posttest yang

diberikan. Data hasil pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 10

berikut :

Tabel 10. Hasil Nilai Pretest – Postest

Kelas Rata – rata Prestest Rata – rataPosttest

Kontrol 60.57 57.67

Eksperimen 58.08 65.80

Angket ini disebarkan kepada kelas eksperimen yang berjumlah 35

siswa. Tujuan dari penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui timbal

Page 23: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

23

balik atau respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan Group Investigation dan media Inspiration di dalam

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil perhitungan kuesioner

menggunakan skala likert menunjukkan bahwa responden, yaitu kelas

eksperimen mendekati kriteria setuju dengan perolehan prosentase 78.73%

dengan rentang skala sebagai berikut :

0 20% 40% 60% 80% 100%

STS TS KS S SS

Perhitungan angket tersebut menyatakan bahwa adanya tanggapan

positif terhadap motivasi, interaksi sosial siswa, metode pembelajaran

Group Investigation dengan berbantu media Inspiration dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode

pembelajaran Group Investigation dengan berbantu media ajar Inspiration,

berdampak baik. Dampak baik dari penelitian ini adalah dapat

meningkatkan minat, sikap, dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Dalam belajar, motivasi – sikap – aktivitas adalah hal yang saling

berkaitan. Siswa dapat menjadi aktif belajar di kelas dapat dikarenakan

motivasi belajar yang tinggi, dan juga sebaliknya, aktivitas siswa yang

tinggi membuat siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih lagi

serta antara motivasi dan aktivitas siswa berpengaruh terhadap sikap siswa

selama proses pembelajaran.

Temuan selama penelitian menunjukkan bahwa tingginya aktivitas

siswa belajar di kelas membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa menjadi

lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Sikap terbentuk dari

kebiasaan siswa belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Motivasi tidak

hanya terbentuk karena keinginan siswa semata, namun lingkungan luar

juga turut memberi pengaruh di dalamnya, meskipun aktivitas siswa

belajar di kelas tinggi, namun tidak ada dorongan atau motivasi dari

lingkungan tidak akan membuat siswa berkembang.

Perubahan yang terjadi melalui penelitian ini adalah adanya

peningkatan dan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

dalam aktivitas, sikap dan hasil belajar. Nilai kelas eskperimen, baik dalam

sikap, aktivitas yang berdampak pada hasil belajar, mendapat nilai yang

jauh lebih baik dari kelas kontrol. Aktivitas siswa selama pembelajaran

mengalami peningkatan, siswa menjadi lebih aktif baik saat memahami

materi ataupun saat berkegiatan di kelas selama proses pembelajaran

berlangsung.

Melalui pemanfaatan pembelajaran berkelompok Group

Investigation, membuat siswa dapat belajar bagaimana menghargai

pendapat orang lain, belajar untuk mengungkapkan pendapat selama

belajar bersama, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar

Page 24: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

24

secara kooperatif, toleransi dan bertanggung jawab dan mampu

meningkatkan aktivitas, sikap dan motivasi siswa dalam belajar.

6. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah bagaimana cara untuk

menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih aktif, dengan melibatkan

siswa dalam setiap kegiatannya. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah

adanya pengembangan metode dan model belajar yang lebih interaktif

untuk siswa, sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih hidup,

dengan menambahkan alternatif media pembelajaran lain sebagai variasi

pembelajaran. Metode Group Investigation juga dapat dikombinasikan

dengan metode belajar yang lain, seperti ceramah, roleplay, sehingga

terdapat variasi belajar yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan.

Saran untuk guru maupun calon guru, penggunaan metode belajar

ini memberi kesempatan untuk mengalisis kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Memerlukan waktu yang cukup lama untuk

melakukan kegiatan belajar menggunakan metode ini, sehingga guru

maupun pengajar yang menggunakan metode ini dalam proses

pembelajaran dapat mengkondisikan antara materi – lingkungan – dan

keadaan siswa. Selain memerlukan waktu yang cukup lama, metode

belajar ini juga memerlukan tata letak/posisi kelas yang sesuai dengan

kegiatan yang hendak dilakukan saat proses pembelajaran menggunakan

metode Group investigation.

7. Daftar Pustaka

[1] Rambe Rahma. 2013. Jurnal Citizenship. Kontribusi Pembelajaran

PKn dalam UpayaPencegahan Terjadinya Kenakalan Remaja.Vol.

00. No. 00

[2] Uno. B. H. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di

Bidang Pendidikan.Jakarta : PT Bumi Aksara. Cet IX. Sinar

Grafika Offset.

[3] Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Pengembangan Profesi. Jakarta : PT Rajawali Pers.

[4] Fitriana, L. 2010. Tesis : Pengaruh Model Pembelajaran

Cooperative Tipe Group Investigation (GI) dan STAD Terhadap

Prestasi Belajar Matematika ditinjau dariKemandirian Belajar

Siswa.Surakarta : Program Studi Pendidikan MatematikaProgram

Sarjana. Universitas Sebelas Maret.

[5] Zingaro, Daniel. 2008. Group Investigation : Theory and Practice.

Toronto, Ontario : Ontario Institute for Studies in Education.

[6] Parchment. G. L. 2009. A Study Comparing Cooperative Learning

Methods : Jigsaw &Group Investigation. Fisher Digital

Publications : Mathematical and Computing Sciences Masters. St.

John Fisher College.Paper 25.

Page 25: Peningkatan Motivasi, Sikap, dan Aktivitas Belajar Siswa …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14026/2/T1_702010168_Full... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu

25

[7] Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning : Theory, research, and

Practice. London : Allymand Bacon. Terjemahan Yusron, N.

(2013). Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik.Bandung

: Nusa Media.

[8] Suparman. 2010. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa.

Yogyakarta : Pinus Book Publisher.

[9] Sudrajat, A. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif.

https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-

afektif.pdf. diakses tanggal 1 juli 2014.

[10] Munthe, B. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : PT Pustaka

Insan Madani.

[11] Sudrajat, A. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian

Psikomotor.

https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-

psikomotor.pdf. diakses tanggal 1 juli 2014

[12] Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran

(pengantar). Jogjakarta : Diva Press.

[13] Putra A. B. 2013. Jurnal Skripsi : Cooperative Learning Tipe NHT

Dengan Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil.

Lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Lampung

[14] Inspiration Software, Inc. 2010. Book : Inspiration : Comprehend,

Create, Communicate, Achieve More. Ver 9.English : International

Edition.

[15] Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

IKAPI.