PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …/Peningkatan...peningkatan keterampilan berbicara...
Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …/Peningkatan...peningkatan keterampilan berbicara...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA
GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1
KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
SETIADI
NIM : X7111526
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Setiadi
NIM : X7111526
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan / S-1 PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN
BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V
SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juni 2012
Yang membuat pernyataan
Setiadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA
GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1
KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
SETIADI
NIM : X7111526
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
SETIADI. X7111526. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN
Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan adalah hasil tes dan observasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri dan dokumen resmi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas data penulis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan berbicara dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan (prasiklus) yaitu 64 dengan ketuntasan klasikal 31,25%. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 73 dengan ketuntasan klasikal 75%. Setelah tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 79 dengan ketuntasan klasikal 93,75%. Kata kunci : Media Gambar Seri, Keterampilan Berbicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT Setiadi . X7111526. IMPROVING THE SPEAKING SKILL WITH THE USE OF SERIAL PICTURE FOR THE FIFTH GRADE STUDENT OF SDN PENGKOL 1 TANON SRAGEN ON THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2012. The purpose of this research is to improve the speaking skill with the use of serial picture for the fifth grade student of SDN pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year of 2011/2012.
This research has the form of Classroom Action Research (CAR). Subject used in this research is the fifth grade student of SDN Pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year 2011/2012 amount to 16 students consist of 9 man students and 7 woman students. The data sources of the research were the result of test and observation on the learning speaking skill with the use serial picture and official documents. The data collecting technique used is observation, test, and learn document. The validity of the data was tested by using a data source triangulation and a method triangulation. The data analysis technique applied is interactive analysis model having three components, that are data reduction, data presentation, and drawing conclusion or verification. The research process consisted of two cycles and each cycle comprised four phases, namely: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the use of serial picture can improve the speaking skill for the fifth grade student of SDN Pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year of 2011/2012. The improvement of speaking skill is proven by the preliminary average score of the achievement test prior to the treatment is 64 and the classical learning completeness is 31,25%. Then in cycle 1, the average score of the achievement test improve becomes 73 and the classical learning completeness is 75%. After the treatment of cycle II, the average score of the achievement test becomes 79 and the classical learning completeness is 93,75%. Key Words : Medium Serial Picture, Speaking Skill
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO datang kemudahan, maka kerjakanlah
urusanmu dengan sungguh-
(QS. Al-Insyirah:6-8)
-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
(QS. Muhammad: 7 )
-menerus walaupun pekerjaan itu
(HR. Bukhari dan Muslim)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Orang tuaku, istri dan anak-anakku
Ibu Istiqomah yang telah memberikan motivasi, perhatian, dengan tulus
ikhlas, dan mendoakan aku dalam setiap langkahku.
Bapak Darji almarhum yang memberikan arti tulusnya kasih sayang dan
pengorbanan tanpa mengharap balas jasa dan aku selalu mendoakan semoga
beliau diampuni dosanya.
Istriku, anakku Patria Lomea Krisna,Abdi Wijaya, Pangudi Luhur dan Erna
Widya Sari tercinta yang telah mendukung dan memberi semangat hingga
skripsi ini selesai.
Teman-temanku PPKHB SI PGSD angkatan III yang telah banyak
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamaterku
tercinta tempatku menimba ilmu berkarakter kuat dan cerdas untuk masa
depan yang cerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Atas kehendak-Nya pula
skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar
Seri pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen
ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah melibatkan berbagai
pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.
4. Dra. Rukayah, M. Hum selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen program studi PGSD FKIP UNS yang telah memberikan
motivasi dan pengarahan kepada penulis.
7. Arif Sukemi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Pengkol 1 yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
8. Ibu Hadiyah selaku guru kelas V SDN Pengkol 1 yang dengan senang hati
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Guru-guru SDN Pengkol 1 yang telah memberikan motivasi dan sebagai
informan terhadap penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya untuk berbuat yang terbaik dalam penyusunan
skripsi ini. Namun demikian, disadari hasilnya masih jauh dari kesempurnaan.
Semua ini tidak lain karena keterbatasan penulis baik pengatahuan dan
pengalaman. Oleh karena itu, segala saran dan kritik membangun sangat
diharapkan.
Akhirnya, penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca budiman. Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut
di atas mendapat pahala dan imbalan dari Allah.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................. ii
PENGAJUAN ................................................................................................ iii
PERSETUJUAN ............................................................................................ iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 4
A. Landasan Teori ........................................................................ 4
1. Hakikat Keterampilan Berbicara ........................................ 4
a. Pengertian Keterampilan ............................................. 4
b. Pengertian Keterampilan Berbicara ............................ 4
c. Faktor-faktor Keefektifan Berbicara ........................... 5
d. Tujuan Berbicara ......................................................... 6
e. Pembelajaran Berbicara di SD .................................... 7
2. Hakikat Media Gambar seri ............................................... 8
a. Pengertian Media Pembelajaran .................................. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................. 9
c. Tujuan Media Pembelajaran ....................................... 10
d. Manfaat Media Pembelajaran ..................................... 11
e. Pengertian Media Gambar seri ..................................... 12
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri ......... 13
B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 14
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 15
D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 17
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 17
B. Subjek Penelitian ..................................................................... 18
C.
D. Sumber Data Penelitian ............................................................ 18
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 19
F. Validitas Data .......................................................................... 20
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 20
H.
I. Prosedur Penelitian .................................................................. 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 28
A. Deskripsi Kondisi Awal .......................................................... 28
B. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 30
1. Tindakan Siklus I ................................................................ 30
a. Perencanaan Tindakan .................................................... 30
b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 31
c. Observasi ......................................................................... 33
d. Refleksi ........................................................................... 35
2. Tindakan Siklus II ............................................................... 36
a. Perencanaan Tindakan .................................................... 36
b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 37
c. Observasi ........................................................................ 39
d. Refleksi .......................................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
C. Hasil Penelitian ...................................................................... 42
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 44
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 46
A. Simpulan ................................................................................. 46
B. Implikasi .................................................................................. 46
C. Saran ........................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN .................................................................................................. 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komponen-komponen yang Perlu Mendapat Perhatian pada Tes
Keterampilan Berbicara ................................................................... 13
Tabel 2. Format Lembar Penilaian Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara
Siswa ................................................................................................ 15
Tabel 3. 16
Tabel 4. Struktur Pembelajaran dalam Gambar seri ...................................... 24
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 28
Tabel 6. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian ....................................... 33
Tabel 7. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan
Berbicara kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal .................. 38
Tabel 8. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 pada Kondisi Awal (Prasiklus) ....................................... 39
Tabel 9. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan
Berbicara kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus I............................. 50
Tabel 10. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 pada Siklus I ................................................................... 51
Tabel 11. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan
62
Tabel 12. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 Sragen pada Siklus II ...................................................... 63
Tabel 13. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V
SDN Pengkol 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .................. 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Dampak dampak Instruksional dan Pengiring dalam Media
Gambar seri.. ............................................................................... 22
Gambar 2. Kerangka Berpikir.. ..................................................................... 27
Gambar 3. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas.. ..................................... 34
Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 pada Kondisi Awal (Prasiklus)................................... 40
Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 pada 52
Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN
Pengkol 1 pada 64
Gambar 7. Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V
SDN Pengkol 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD Kelas V 77
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 78
Lampiran 3. 86
Lampiran 4. 94
Lampiran 5. 99
Lampiran 6. 100
Lampiran 7. 101
Lampiran 8. 101
Lampiran 9. Lembar Penilaian Tes Keterampilan Berbicara Siswa... .......... 102
Lampiran 10. Rubrik Peni 104
Lampiran 11. 108
Lampiran 12. 109
Lampiran 13. Daftar Nilai Keterampilan Berbicara Siswa 110
Lampiran 14. 111
Lampiran 15. 118
Lampiran 16. 120
Lampiran 17. 122
Lampiran 18. 124
Lampiran 19. 126
Lampiran 20. Hasil Observasi P 128
Lampiran 21. . 130
Lampiran 22. 133
Lampiran 23. . 134
Lampiran 24. .... 135
Lampiran 25. 136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang harus dimiliki setiap
manusia setelah keterampilan menyimak. Berbicara adalah salah satu dari
keterampilan berbahasa lainnya, yaitu: menyimak, membaca dan menulis.
Keterampilan berbicara sangat dipadukan. Ini tidak berarti keterampilan yang lain
tidak perlu. Berbicara adalah kegiatan setiap insan untuk mengadakan yang
hubungan yang lain. Akan tetapi, di Sekolah Dasar (SD), sangat disayangkan
keterampilan berbicara belum mendapat perhatian yang sepenuhnya dari guru. Ini
terbukti, menurut pengamatan penulis, guru jarang sekali memfasilitasi siswa-
siswanya mengembangkan keterampilan berbicara dalam kegiatan belajar
mengajar Bahasa Indonesia di kelas.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, di dalam kegiatan belajar dan
mengajar di SD berbicara menjadi salah satu bagian keterampilan berbahasa yang
harus diajarkan kepada siswa dan dikuasai oleh siswa. Dengan keterampilan
berbicara yang dimilikinya, siswa akan mampu berkomunikasi dengan masyarakat
di lingkungannya. Keterampilan berkomunikasi ini adalah satu keterampilan yang
harus dibekalkan kepada setiap siswa.
Namun, berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti,
kualitas keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pengkol I Tanon Sragen
masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya hasil pembelajaran
keterampilan berbicara pada kondisi awal. Dari sejumlah 16 siswa di kelas V,
hanya 5 siswa atau 31,25% saja yang mampu berbicara secara lancar dan
tergolong tuntas di atas KKM. Selebihnya 11 siswa atau 68,75% masih mendapat
nilai di bawah KKM > 68. Data nilai selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.
Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan yang melatarbelakangi adanya upaya
peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri
Pengkol I Tanon Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Rendahnya keterampilan berbicara siswa disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu (1) Siswa jarang diberi kesempatan untuk berbicara di depan kelas, (2) Guru
tidak menggunakan kiat-kiat khusus dalam pembelajaran keterampilan berbicara
kepada siswanya, dan (3) Siswa bosan dan jenuh ketika diajak pembelajaran
berbicara di depan kelas.
Berangkat dari faktor permasalahan di atas, tampaknya perlu dicarikan
altematif pemecahan agar masalah itu dapat diminimalisasi. Salah satu altematif
yang dapat ditempuh secara tepat adalah dengan cara melaksanakan pembelajaran
keterampilan berbicara dengan media Gambar Seri (GS). Azhar Arsyad (2009 :
119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian
kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa berlatih
mendiproposalkan setiap gambar, yang nanti hasil deskripsi setiap gambar apabila
dirangkaikan akan menjadi suatu karangan yang utuh.
Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana
Rahmawati, 2007:36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya harganya
murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat memperjelas suatu
masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (7)
dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Berdasarkan hal tersebut di atas itulah maka peneliti mengambil judul
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar Seri pada Siswa
Kelas V SDN Pengkol 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2011/2012
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berkut:
Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen tahun pelajaran
2011/2012 ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:
Meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri
pada siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
keilmuwan, khususnya dalam hal pembelajaran keterampilan berbicara di
sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran keterampilan berbicara
dengan media gambar seri sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar.
2) Meningkatkan keterampilan yang siswa dalam memahami materi
keterampilan berbicara.
b. Bagi guru
1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif media
pembelajaran gambar seri yang lebih menyenangkan.
2) Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai
kondisi siswa.
c. Bagi sekolah
1) Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan guru.
2) Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk perbaikan pada
proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cekatan, cakap
dan, menyelesaikam tugas. Keterampilan berarti kecekatan, kacakapan dalam
menyelesaikan tugas dengan baik dan benar (KBBI, 2002: 1088).
Menurut saifulmmuttaqin dalam (http://saifulmmuttaqin.blogspot.com)
Pengertian adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat
dalam menghadapi permasalahan belajar.
Sejalan dengan hal tersebut, Tri Budiharto (2008: 1-2) juga
mengungkapkan pengertian keterampilan yaitu keterampilan berasal dari kata
terampil yang artinya adalah mampu bertindak dengan cepat dan tepat. Istilah
lain dari terampil adalah cekatan, cakap mengerjakan sesuatu. Dengan kata lain
keterampilan dapat disebut juga kecekatan, kecakapan, atau kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan cermat
Bertolak dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan adalah kemampuan dalam melakukan sesuatu dengan cekatan,
cakap, cepat, dan tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.
b. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat
atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik
secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002)
menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara
anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk
tingkah laku sosial. sedangkan, Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan
bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat
karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda.
(http://aldonsamosir.files.wordpress.com).
Arman Agung (2008: 1) berpendapat bahwa keterampilan berbicara
pada dasarnya harus dimiliki oleh semua orang yang didalam kegiatannya
membutuhkan komunikasi, baik yang sifatnya satu arah maupun yang timbal
balik ataupun keduanya. Seseorang yang memiliki keterampilan berbicara yang
baik, akan memiliki kemudahan didalam pergaulan, baik di rumah, di kantor,
maupun di tempat lain. Dengan keterampilannya segala pesan yang
disampaikannya akan mudah dicerna, sehingga komunikasi dapat berjalan
lancar dengan siapa saja.
Speaking is the productive skill in the oral mode. It, like the other skills,
is more complicated than it seems at first and involves more than just
pronouncing words. (SIL internasional: 1999). Diartikan bahwa Berbicara
adalah keterampilan yang sangat produktif dalam segi liguistik,seperti
keterampilan lainnya, keterampilan berbicara ternyata lebih rumit dari
kelihatannya dan melibatakan lebih dari mengucapkan kata-kata.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan
ide atau gagasan secara lisan yang dipengarahi faktor internal dan ekternal.
c. Faktor-faktor Keefektifan Berbicara
Kemahiran seseorang dalam berbicara harus dilatih secara terus
menerus dan berkesinambungan. Dengan kata lain, keterampilan berbicara
tidak langsung tercipta sekaligus. Jika seseorang ingin mahir berbicara, maka ia
harus menguasai beberapa faktor yaitu (a) keterampilan mengucapkan bunyi
dengan benar, (b) keterampilan mengorganisasikan bahan yang hendak
disampaikan, (c) keterampilan memahami informasi secara tepat, efektif, dan
kritis, den (d) mempunyai rasa kepemimpinan dan sikap mental berbicara.
(Supriatna, 1999:172).
Kegiatan berbicara sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
mendukung kegiatan itu hendaknya setiap pembelajaran di sekolah-sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
disajikan dengan landasan konsep dasar berikut : (1) berbicara dan menyimak
adalah dua kegiatan resiprokal, (2) berbicara adalah proses individu
berkomunikasi, (3) berbicara adalah ekspresi kreatif, (4) berbicara adalah
tingkah laku, (5) berbicara adalah perilaku yang dapat dipelajari, (6) berbicara
dipengaruhi oleh kekayaan pengalaman, (7) berbicara sarana memperluas
cakrawala, (8) keterampilan linguistik dan lingkungan berkaitan, dan (9)
berbicara adalah pancaran pribadi.
Menurut Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. (1991: 17), untuk dapat
menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara selain harus memberikan
kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, Si pembicara juga harus
memperliharkan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara juga harus
memperlihatkan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara harus
berbicara dengan jelas dan tepat.
Bertolak dari beberapa pendapat di atas, dalam hal ini ada beberapa
faktor-faktor yang harus diperhartikan oleh pembicara untuk keefektifan
berbicara, yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.
d. Tujuan Berbicara
Gorys Keraf (dalam St. Y. Slamet, 2008:37) berpendapat bahwa tujuan
berbicara adalah (1) mendorong pembicara untuk memberi semangat, (2)
meyakinkan pendengar, (3) berbuat atau bertindak, (4) memberitahukan, (5)
menyenangkan atau menghibur.
Menurut Yant Mujianto dkk ( 2000: 44-45) pada umumnya tujuan
berbicara adalah sebagai berikut:
1) Untuk memberikan dorongan
Pembicara dikatakan mendorong apabila ia berusaha memberikan
semangar, membangkitkan gairah atau penekan perasaan yang kurang
baik, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian.
2) Untuk menumbuhkan keyakinan
Pembicara yang mempunyai tujuan seperti ini biasanya ingin
mempengaruhi keyakinan atau sikap mental atau intelektual para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pendengarnya. Alat yang dipakai adalah mendasarkan pad kuatnya
argumnetasi yang dibuat pembicara. Oleh sebab itu, biasanya pembicara
dalam berbicaranya dilengkapi dengan bukti-bukti, fakta-fakta, dan
contoh-contoh konkret.
3) Untuk berbuat atau bertindak
Seorang pembicara yang mempunyai tujuan seperti ini biasanya
menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik dari para pendengarnya.
Dasar dari tindakan tersebut adalah adanya suatu keyakinan yang sudah
mendalam atau terbakarnya suatu emosi.
4) Untuk memberitahukan
Penyajian lisan yang bertujuan untuk memberitahukan biasanya
pembicara bila ingin memberitahukan atau menyampaikan sesuatu kepada
pendengarnya agar mereka mengerti tentang suatu hal. Reaksi yang
diinginkan dari uraian jenis ini adalah agar para pendengarnya mendapat
pengertian yang tepat, menanmbah pengetahuan yang belum diketahuinya
atau dirasa kurang.
5) Untuk menyenangkan
Apabila seorang pembicara mempunyai maksud menggembirakan
para pendengarnya dalam suatu pertemuan, maka tujuannya adalah
menyenangkan. Humor merupakan alat yang sangat penting dalam
penyajian semacam ini. Untuk hal tersebut suatu kesegaran dan keaslian
bahan pembicaraan merupakan hal yang sangat penting.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
berbicara memiliki tujuan untuk berkomunikasi dengan maksud menghibur,
meyakinkan, menginformasikan, dan menggerakkan orang lain sebagai lawan
bicaranya.
e. Pembelajaran Berbicara di SD
Kegiatan berbicara di SD berperan penting dalam pengajaran bahasa, di
samping dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa
anak. Selain tujuan tersebut, Kusumo Priyono (2001:15) juga menambahkan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bahwa keterampilan mendongeng, dalam hal ini termasuk juga berbicara,
bertujuan untuk: (1) merangsang dan menumbuhkan imajinasi dan daya fantasi
siswa, (2) mengembangkan daya penalaran sikap kritis serta kreatif, (3)
mempunyai sikap kepedulian terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa, (4)
dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru dengan yang buruk
dan tidak perlu dicontoh, dan (5) menumbuhkan rasa hormat dan mendorong
terciptanya kepercayaan diri dan sikap terpuji pada siswa.
Pembelajaran berbicara di SD dijabarkan dari kurikulum menjadi
standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi-materi pokok pada tiap
kelas. Penelitian pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V semester II
ini berdasarkan KTSP Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) 2007
yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik dan
ng dinilai yaitu: (1) Lafal dan
Intonasi, (2) Tata Bahasa (sistematika bahasa), (3) Kosa kata (Diksi), (4)
Kelancaran, dan (5) Pemahaman isi.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara di SD, para pembelajar
harus sering mengikuti aktivitas berbahasa lisan dan sering berlatih berbicara
dalam berbagai macam situasi. Di samping itu, mereka juga harus terlibat
dalam proses berbicara dan berusaha untuk memahami apa yang mereka
bicarakan.
Melihat pentingnya pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah,
maka disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara tidak lepas dari
bagaimana metode dan penggunaan media yang diterapkan oleh guru dalam
menjalankan tugas pembelajaran keterampilan berbicara.
2. Hakikat Media Gambar Seri
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara umum, media merupakan kata jamak dari "medium" yang berarti
perantara atau pengantar (Wina Sanjaya, 2008:161). Mc Luhan (dalam Basuki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Wibawa dan Farida Mukti, 2001:11) memberi batasan media dengan sangat
luas sehingga mencakup semua alat komunikasi dari sesorang ke orang lain
yang tidak ada di hadapannya. Sementara itu, Soepamo (1988: 1-2)
mendefinisikan media sebagai suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada penerimanya.
Menurut Sudarwan Danim (1995:7), media dalam dunia pendidikan
merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru
atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Media di dalam
pengajaran bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain
yang mernungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media haruslah
memenuhi kriteria mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa melalui indera
yang dimilikinya secara efektif. Media dapat berupa bahan maupun peristiwa.
Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan dapat digunakan sebagai
stimulus bagi perkembangan kreativitas siswa dalam belajar.
Para ahli psikologi kognitif menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan
suatu usaha untuk mengaktifkan indera siswa agar siswa memeroleh
pemahaman. Cara untuk mengaktifkan indera siswa dapat dilakukan dengan
cara menggunakan alat bantu belajar atau media belajar seperti media cetak
atau media elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, tergantung
dari sudut pandang mana melihatnya. Arif S. Sardiman (1996: 28-79)
mengklasifikasikan media menjadi:
1) Media grafis, meliputi: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, peta/globe, papan flanel, papan buletin.
2) Media audio, meliputi: radio, alat rekam, pita magnetik, piringan hitam, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
laboratorium bahasa, dan
3) Media proyeksi diam, meliputi: film bingkai (slide), film rangkai (film
ship), OHP, proyector apaque, tachitoscope, microprojection dengan
microfilm
Wina Sanjaya (2008: 170-171) mengklasifikasikan media menjadi
beberapa klasifikasi :
1) Dilihat dari sifatnya: media auditif, media visual, dan media audio visual.
2) Dilihat dari jangkauannya: media yang memiliki daya liput yang luas seperti
radio dan TV dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas seperti
film slide, film, dan video.
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya: media yang diproyeksikan
seperti film slide, film strip, dan transparansi, dan media yang tidak
diproyeksikan, meliputi radio, gambar, lukisan, dan media bahan cetak
lainnya.
c. Tujuan Media Pembelajaran
Bahasa yang dikomunikasikan melalui lambang verbal saja kemungkinan
terserapnya sangat kecil, sebab informasi yang demikian itu merupakan
informasi yang sangat abstrak sehingga sangat sulit dipahami dan diresapi
(Soepamo, 1988:5-6). Penggunaan media dapat memperkonkret informasi yang
dikomunikasikan sehingga informasi dapat diserap semaksimal mungkin oleh
si penerima informasi dan menghilangkan verbalisme.
Wina Sanjaya (2008: 169) menyebutkan bahwa media dapat: (1)
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, (2) mengatasi batas
ruang kelas, (3) memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa
dengan lingkungan (4) menghasilkan keseragaman pengamatan, (5)
menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat, (6) motivasi dan
merangsang siswa untuk belajar dengan baik, (7) membangkitkan keinginan
dan minat baru, (8) mengontrol kecepatan belajar siswa, dan (9) memberikan
pengalaman yang kongkrit sampai yang abstrak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Menurut Wina Sanjaya (2008:171) ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam memilih media sebaiknya :
1) Media hendaknya sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
3) Media harus memperhatikan efektivitas dan harus efisien.
4) Media harus sesuai dengan keterampilan guru untuk mengoperasikannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan utama penggunaan media di dalam proses pembelajaran ialah agar pesan
atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap semaksimal mungkin oleh
para siswa sebagai penerima informasi.
d. Manfaat Media Pembelajaran
Media memiliki berbagai manfaat. Arief. S. Sadiman, dkk.(1996: 30)
mengungkapkan beberapa manfaat media, sebagai berikut:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis;
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra;
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar;
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan keterampilan
visual, auditori dan kinestiknya;
5) Memberi rangsangan yang sama , mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis penggunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan dan minatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
Bertolak dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat utama penggunaan media adalah dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
e. Pengertian Media Gambar Seri
Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana
yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara
gambar yang satu dengan yang lainya. Sedangkan gambar lepas merupakan
gambar yang menunjukkan situasi ataupun tokoh dalam cerita yang dipilih
untuk menggambarkan situasi-situasi tertentu, antara gambar satu dengan
lainya tidak menunjukkan kesinambungan (Ella Farida Tizen, 2008).
Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar
yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara
berurutan. Siswa berlatih mendiproposalkan setiap gambar, yang nanti hasil
deskripsi setiap gambar apabila dirangkaikan akan menjadi suatu karangan
yang utuh.
Burhan Nurgiyantoro (2001: 28-29) menyatakan gambar berseri adalah
gambar yang berisi suatu aktivitas mencerminkan maksud atau gagasan
tertentu, bermakna dan menunjukkan situasi konteks tertentu. Burhan
menyatakan lebih lanjut bahwa gambar tersebut terdiri beberapa buah,
mempunyai kaitan maksud atau cerita yang membentuk suatu konteks tertentu.
Gambar-gambar tersebut dapat diberi nomor urut yang menuju kaitan peristiwa
sendiri.
Noor, A.Y (dalam Tiwuk Ari Nursini, 2002 : 46) menyatakan bahwa
gambar berseri adalah sejumlah gambar di mana antara gambar yang satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dengan gambar yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Artinya, ketika menceritakan kejadian dalam gambar berseri seseorang harus
memperhatikan urutan dan waktu kejadian dalam gambar tersebut, dan cara
menceritakannya harus runtut sesuai dengan gambar.
Sesuai penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian media gambar
berseri adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang berupa
gambar datar yang mengandung cerita, dengan urutan tertentu sehingga antara
satu gambar yang lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan.
Penggunaan media gambar seri dapat membantu siswa untuk memusatkan
perhatian terhadap materi yang disampaikan.
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri
Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana
Rahmawati, 2007: 36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya
harganya murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat
memperjelas suatu masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan, dan (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu.
Media gambar berseri merupakan golongan atau jenis media visual
gambar datar. Media gambar seri memiliki kelebihan sebagai berikut :
1) Umumnya murah harganya, media gambar menggunakan kertas sebagai
bahan baku sehingga harga relatif murah.
2) Mudah didapat, untuk mendapatkan guru bisa menggandakan dengan cara
memfotokopi.
3) Mudah digunakanya, penggunaan guru bisa menggandakan dengan mata
saja tanpa ada penggunaan alat lain sebagai penyerta.
4) Dapat memperjelas suatu masalah.
5) Lebih realistis
6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Disamping memiliki kelebihan, media gambar seri juga memiliki
kekurangan, antara lain:
1) untuk memperbesar gambar memerlukan proses dan biaya yang cukup
besar;
2) pada umunya hanya 2 dimensi yang nampak pada gambar;
B. Penelitian yang Relevan
Terkait dengan penelitian keterampilan berbicara siswa dengan media
gambar seri, peneliti bermaksud mengemukakan penelitian yang relevan yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Diana Rahmawati (2007) tentang
Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis (Penelitian
Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sumber 3 Surakarta yang
berkesimpulan: 1. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menulis adalah dengan: a) menggunakan media gambar berseri dalam
pembelajaran menulis pada siklus I, b) menggunakan media gambar berseri dan
memberikan reward (hadiah) dan punishment (teguran) pada siklus II, dan c)
menggunakan media gambar berseri dan diskusi pada siklus IV; 2. media gambar
berseri efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis di SDN Sumber 3
Surakarta, tercermin dari beberapa indikator keberhasilan, seperti: meningkatnya
keterampilan siswa dalam mengembangkan ide/gagasan dalam bentuk tulisan;
meningkatnya keterampilan mengorganisasikan paragraf; meningkatnya daya
kreativitas dan imajinasi; meningkatnya penguasaan kosakata; meningkatnya
keterampilan penguasaan mikrobahasa (penggunaan tanda baca, kaidah-kaidah
penulisan penggunaan kelas kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur
yang benar sampai menyusun paragraf); meningkatnya skor yang dicapai siswa,
yaitu dari: siklus I terendah 54 dan tertinggi 85; siklus II terendah 60 tertinggi 90;
dan Siklus IV terendah 67 dan tertinggi 93 (rentang 0-100).
Penelitian Tri Diana Rahmawati (2007) di atas, relevan dengan penelitian
ini. Persamaannya adalah jenis penelitian yakni penelitian tindakan kelas dan pada
medianya yaitu sama-sama menerapkan media gambar seri. Namun, terdapat
perbedaan antara penelitian Tri Diana Rahmawati dengan penelitian ini yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
objek kajian Tri adalah keterampilan menulis sedangkan penelitian ini memiliki
objek kajian keterampilan berbicara.
Berbicara dengan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas III SD
penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keterampilan
berbicara. Hasil tes keterampilan berbicara pada siklus I mengalami ketuntasan
belajar sebanyak 46%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 76% dan hasil
tersebut meningkat lagi pada siklus III, yaitu 87%.
Penelitian Ari Lidyana tersebut diatas, relevan dengan penelitian ini.
Persamanan dengan penelitian ini yaitu dalam objek kajian sama-sama untuk
meningkatkan keterampilan berbicara. Selain memiliki persamaan, kedua
penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan Ari
Lidyana menggunaan model kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas III tahun
ajaran 2009/2010, sedangkan penelitian ini menggunakan media gambar seri
untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol I
tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh setiap orang, karena sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
dasar, keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus
diajarkan dan dikuasai oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (kondisi
awal) diidentifikasikan bahwa keterampilan berbicara siswa Kelas V SD Negeri
Pengkol 1 Tanon Sragen tergolong masih rendah. Rendahnya keterampilan
berbicara siswa disebabkan oleh faktor, yaitu: (1) Siswa jarang diberi kesempatan
untuk berbicara di depan kelas, (2) Guru tidak menggunakan kiat-kiat khusus
dalam pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswanya, (3) Siswa bosan
dan jenuh ketika diajak pembelajaran berbicara di depan kelas, dan. (4) guru
masih menggunakan metode konvensional dan mengalami kesulitan untuk
menemukan media pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan solusi yang tepat
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Upaya yang dilakukan adalah
dengan menggunakan media yang menarik yaitu media gambar seri. Gambar seri
adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu siswa berbicara
atau bericerita. Azhar Arsyad (2009 : 119) mengungkapkan gambar seri adalah
gambar yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara
berurutan. Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana
Rahmawati, 2007:36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya harganya
murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat memperjelas suatu
masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (7)
dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Bertolak dari tindakan pada tiap-tiap siklus maka pada kondisi akhir
diharapkan terdapat peningkatan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN
Pengkol I dengan menggunakan media gambar seri. Peningkatan ini akan ditandai
dengan indikator kinerja sebesar 80% dari jumlah siswa kelas V mendapatkan
nilai di atas KKM 68 yang telah ditetapkan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada
gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: icara pada
siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen
Tindakan
Keterampilan berbicara siswa masih rendah
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Pembelajaran keterampilan berbicara secara konvensional.
Pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri.
Dengan menggunakan media gambar seri
dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa.
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pengkol 1 yang terletak di
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di
kelas V. Pemilihan SD Negeri Pengkol 1 sebagai lokasi penelitian adalah
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah.
2) Hasil pembelajaran keterampilan berbicara khususnya pada siswa kelas V
masih rendah karena guru masih menggunakan pembelajaran konvensional..
3) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian serupa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yang terdiri dari tahap
pengumpulan data sampai dengan tahap pelaporan penelitian. Waktu tersebut
dirinci dalam tabel 1 berikut :
No Waktu
Jenis Keg
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan data
2 Pengajuan proposal
3 Revisi Proposal
4 Pengajuan surat izin
5 Pelaksanaan
1. Siklus I
2. Siklus II
6 Analisis data
7 Pembuatan laporan
8 Ujian Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Pengkol 1 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
Dengan jumlah siswa 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, istilah dalam bahasa
Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). I.G.A.K Wardani (2006: 1.3)
penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research,
yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan
pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
PTK merupakan penelitian yang dapat dilakukan sendiri oleh guru atau
kolaboratif yang melibatkan peneliti, guru, siswa maupun karyawan sekolah yang
lain yang bertujuan untuk memperbaiki sistem serta kinerja guru dalam rangka
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di
lapangan melalui pengamatan guru kolaborator dan peneliti. Dalam hal ini objek
yang diamati adalah kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan media gambar seri.
D. Sumber Data Penelitian
Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini,
sebagian besar berupa data kualitatif. Sumber data atau informasi tersebut
meliputi:
1) Tes hasil belajar; data nilai pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan berbicara
yang berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan media gambar seri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2) Hasil observasi; data yang diperoleh dari pengamatan saat pembelajaran
keterampilan berbicara.
3) Dokumen; data nilai ulangan harian keterampilan berbicara siswa tahun
2010/2011 semester 2 dan arsip pendukung penelitian seperti silabus dan
daftar kelas V tahun 2011/2012.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang
diteliti, sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan di saat proses pembelajaran
berbicara untuk mengumpulkan data perkembangan pembelajaran berbicara
yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas V SDN Pengkol 1. Pengamatan
dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari pengamatan
tersebut diperoleh data pengamatan sikap siswa dan kegiatan guru saat proses
pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, yaitu
peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan
pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri.
2. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar
keterampilan berbicara siswa. Peneliti melakukan penilaian melalui tes unjuk
kerja (praktik) berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa
kelas V SDN Pengkol 1. Tes juga bertujuan untuk mengetahui perkembangan
atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes unjuk kerja berbicara dilakukan
pada setiap proses (kegiatan inti) pembelajaran. Penilaian keterampilan
berbicara dilaksanakan berdasarkan lembar penilaian kegiatan berbicara yang
sudah dipersiapkan.
3. Kajian Dokumen
Sarwiji Suwandi (2009:59), kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai
dokumen atau arsip yanga ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pelajaran, dan arsip nilai yang diberikan oleh guru. Studi atau kajian dokumen
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang sudah tersedia
sebagai pendukung penelitian ini. Oleh karena itu, kajian dokumen ini
dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip berupa KTSP SDN Pengkol
1, RPP yang digunakan oleh guru kelas dalam pembelajaran berbicara, dan
nilai ulangan harian tes keterampilan berbicara sebelumnya. Dalam penelitian
ini, kajian dokumen juga digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa
kelas V SD Negeri Pengkol 1 tahun pelajaran 2011/2012.
F. Validitas Data
Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya
adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Di dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan
data digunakan triangulasi data dan triangulasi metode.
Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:
1. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu
dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi
koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda.
2. Triangulasi Metode
Trianggulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data
sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam
trianggulasi metode ini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau
metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk
diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji
kemantapan informasinya (Slamet dan Suwarto 2008: 54).
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif yang meliputi tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
1. Reduksi data yaitu suatu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan informasi data yang telah muncul dari beberapa catatan
tertulis yang diperoleh di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis
yang menajamkan, membuang yang tidak perlu, mengarahkan,
menggolongkan, dan mengorganisasi data sehingga diperoleh suatu
kesimpulan.
2. Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan
memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan
berbagai informasi yang telah didapat selama kejadian berlangsung.
3. Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada benar
tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian. Setelah semua data
disajikan dalam laporan, peneliti menarik simpulan yang merupakan jawaban
dari hipotesis penelitian.
Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) proses analisis interaktif tersebut dapat
divisualkan pada gambar 2 :
Gambar 2. Model Analisis Interaktif
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan indikator ketercapaian yang akan
dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan
penelitian (Sarwiji Suwandi, 2009: 61). Hal yang dijadikan sebagai indikator
kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya persentase ketuntasan
pengumpulan data
sajian data reduksi data
penarikan simpulan/verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
keterampilan berbicara pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pengkol 1
melalui media gambar seri.
Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator-
indikator pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator Kinerja
Indikator Pencapaian
Cara Mengukur Siklus I Sikus II
Ketuntasan hasil pembelajaran keterampilan berbicara
70% siswa telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68
80% siswa telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68
Dihitung dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berbicara, yaitu 68.
I. Prosedur Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 20) ada empat tahapan penting
dalam penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Refleksi Awal
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS II
Perencanaan
SIKLUS ke-N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk., 2006: 74)
Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri yang
digunakan dalam tindakan.
2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan.
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian)
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pendahuluan (5 menit)
1. Guru memulai pelajaran dengan:
a. Mengucapkan salam pembuka
b. Berdoa
c. Mengadakan absensi
d. Persiapan perlengkapan belajar siswa.
2. guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan (berbicara) berdasarkan gambar seri dengan bahasa yang
runtut, baik dan benar.
3. mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab jawab kepada siswa
dengan bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus
dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti (55 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi
apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa
tersebut terjadi,
2. Siswa ditanya kembali tentang langkah-langkah berbicara dari media
gambar seri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. Guru menjelaskan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri
b. Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-
masing gambar seri yang dilihatnya.
2. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara
individu siswa diminta maju menjelaskan jalan cerita gambar seri
tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri.
3. guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara
individu.
c. Konfirmasi
1. guru dan siswa mendiskusikan materi secara bersama-sama dari
kelebihan dan kekurangan saat siswa berbicara.
2. Guru memberikan penguatan kepada kinerja masing-masing
kelompok
3. Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum jelas.
Kegiatan Akhir (10 menit)
1. guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut
2. Guru memberi motivasi dan saran-saran sebelum menutup pelajaran.
3. guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Tahap Observasi
Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan pembelajaran (KBM) keterampilan berbicara dengan
menggunakan media gambar seri. Pada tahap pengamatan peneliti
melakukan pengamatan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1) Sikap Siswa
2) Kegiatan Pembelajaran Guru
3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi diatas guru dan peneliti
melakukan refleksi dengan berbagai temuan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Terdapat kelebihan-kelebihan pada pelaksanaan tindakan
siklus I:
1) Siswa mulai antusias mengikuti pembelajaran keterampilan
berbicara dengan media gambar seri.
2) Guru sudah melakukan pembelajaran sesuai rencana, namun
siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
3) Terdapat peningkatan dari kondisi awal dengan ketuntasan
klasikal sebesar 75%. Sehingga sudah memenuhi indikator
kinerja siklus I yang ditargetkan sebesar 70%.
Selain terdapat kelebihan dalam proses pembelajaran pada
siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
1) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan
meggunakan media gambar seri.
2) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus
terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
3) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih
terlihat diam karena lupa apa yang dikatakan.
4) Meskipun ketuntasan klasikal meningkat pada siklus I sebesar 75%,
tetapi belum mencapai indikator kinerja sebesar 80%. Dengan demikian
peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator akhir yang
ditetapkan, maka penelitian perlu dilanjutkan siklus II
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri yang
digunakan dalam tindakan.
2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan.
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian)
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pendahuluan (5 menit)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1. Guru memulai pelajaran dengan:
a. Mengucapkan salam pembuka
b. Berdoa
c. Mengadakan absensi
d. Persiapan perlengkapan belajar siswa.
2. guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan (berbicara) berdasarkan gambar seri dengan bahasa yang
runtut, baik dan benar.
3. mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab jawab kepada siswa
dengan bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus
dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti (55 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi
apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa
tersebut terjadi,
2. Siswa ditanya kembali tentang langkah-langkah berbicara dari media
gambar seri
3. Guru menjelaskan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri
b. Elaborasi
1. Siswa diminta untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-
masing gambar seri yang dilihatnya.
2. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara
individu siswa diminta maju menjelaskan jalan cerita gambar seri
tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri.
3. guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara
individu.
c. Konfirmasi
1. guru dan siswa mendiskusikan materi secara bersama-sama dari
kelebihan dan kekurangan saat siswa berbicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2. Guru memberikan penguatan kepada kinerja masing-masing
kelompok
3. Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum jelas.
Kegiatan Akhir (10 menit)
1. guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut
2. Guru memberi motivasi dan saran-saran sebelum menutup pelajaran.
3. guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Tahap Observasi
Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan pembelajaran (KBM) keterampilan berbicara dengan
menggunakan media gambar seri. Pada tahap pengamatan peneliti
melakukan pengamatan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1) Sikap Siswa
2) Kegiatan Pembelajaran Guru
3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa
d. Tahap Refleksi
Temuan dari pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu secara
umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
keterampilan berbicara pada siklus II sudah dapat diatasi dengan
baik walaupun masih ada sedikit siswa yang kurang aktif dan kurang
bertanggung jawab. Namun, secara garis besar siswa merasa
termotivasi dalam belajar, senang hati dan antusias dalam
pembelajaran keterampilan berbicara. Sementara itu hasil
pembelajaran meningkat dari rerata 73 pada siklus I menjadi 79 pada
siklus II. Begitu pula ketuntasan klasikal meningkat dari 75% pada
siklus I menjadi 93,75% pada siklus II. Dengan demikian
peningkatan pada siklus II sudah mencapai indikator kinerja yaitu
80% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar. Maka
penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kondisi Awal
Survei kondisi awal (pratindakan) dilakukan untuk mengetahui keadaan
nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Survei
ini dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan guru. Survei ini
dilakukan pada hari Senin, 6 Februari 2012 untuk melihat proses pembelajaran
berbicara. Hasil survei kondisi pratindakan menunjukkan keadaan sebagai berikut:
1. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pelajaran berbicara.
Berdasarkan kegiatan pengamatan dikelas, terungkap bahwa sebagian
besar siswa kurang berminat dan antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran berbicara. Hal tersebut terindikasi dari sikap siswa selama
mengikuti pelajaran berbicara, yaitu perhatian mereka kurang terfokus pada
pembelajaran.
2. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dan tampak takut mengungkapkan
pendapat.
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa kelihatan kurang
berpartisipasi aktif. Ketika guru mengajukan pertanyaan tentang pengertian
keterampilan berbicara sebagian besar siswa tampak bingung, apalagi
mengeluarkan pendapat, mengacungkan tangan saja mereka tidak berani.
3. Proses pembelajaran berbicara yang digunakan oleh guru kurang efektif.
Selama ini di dalam mengajarkan keterampilan berbicara, guru lebih
sering mengguanakan metode konvensional sehingga siswa merasa kurang
tertarik dan berantusias. Guru tidak berusaha mengganti metode dalam
pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Selain itu, guru tidak berusaha
mencari buku pegangan lain yang dapat menunjang materi yang dapat
menambah pemahaman siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Hasil pembelajaran keterampilan berbicara menceritakan secara lisan
pengalaman pribadi siswa pada kondisi awal disajikan dalam tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal
No Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 48-57 5 31,25 Tidak Tuntas
2 58-67 6 37,5 Tidak Tuntas
3 68-77 4 25 Tuntas
4 78-87 1 6,25 Tuntas
5 88-97 0 0 Tuntas
Jumlah 16 100
Nilai rata-rata : 1020 : 16 = 64
Tingkat Ketuntasan = 5 : 16 x 100% = 31,25%
Berdasarkan data pada tabel 3 hasil pembelajaran keterampilan berbicara
sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 dapat disajikan
dalam grafik pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan tabel 3 dan grafik 3 tersebut dapat dilihat bahwa
sebelum dilaksanakan tindakan, siswa yang memperoleh nilai dalam
interval antara 48-57 sebanyak 5 siswa atau 31,25%, siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 58-67 sebanyak 6 siswa atau
37,5%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 68-77
sebanyak 4 siswa atau 25%, siswa yang memperoleh nilai dalam
interval antara 78-87 sebanyak 1 siswa atau 6,25%, dan tidak ada siswa
yang memperoleh nilai dalam interval antara 88-97 atau 0%.
Berdasarkan data nilai siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara
sebelum diadakan tindakan, masih terdapat beberapa siswa yang nilainya tidak
memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 68. Terdapat 11 siswa
yang memperoleh nilai di bawah 68 dan sebanyak 5 siswa yang memperoleh
nilai diatas atau sama dengan 68. Nilai rata-rata 64 dengan tingkat ketuntasan
secara klasikal 31,25%. Dengan demikian, pada kondisi awal ini pembelajaran
keterampilan berbicara dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang
diharapkan dan perlu dilakukan tindakan.
B. Pelaksanaan Tindakan
1. Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada tanggal
20 dan 22 Maret 2012. Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-
kegiatan:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran
keterampilan berbicara yang dalam satu siklus dirancang dengan dua kali
pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2) Mempersiapkan Media Gambar Seri
Media yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
keterampilan berbicara adalah media gambar seri.
3) Menyiapkan Lembar Pengamatan Guru dan Siswa
Lembar pengamatan yang digunakan untuk merekam segala aktifitas
siswa selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko pengamatan yang
mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru. (Lampiran 6 dan 8)
4) Menyiapkan Lembar Penilaian
Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian tes.
Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara
siswa. Rubrik penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa
terdapat pada lampiran 4.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20
Februari 2012 selama 2 jam pelajaran (2x35menit). Dalam pelaksanaan
tindakan I, peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar
mengajar, sedangkan guru kelas melakukan observasi atau pengamatan
terhadap proses pembelajaran.
Pertemuan I :
Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan
media pembelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran bahasa Indonesia
dengan mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang absen pada hari
ini.
Kegiatan awal (5 menit), guru memberikan apersepsi dengan
menanyakan seputar pengetahuan siswa yang berkaitan dengan
keterampilan berbicara. dapat menjelaskan
tujuan orang berbicara? Setelah memberikan apersepsi, guru
menginformasikan bahwa pembelajaran hari ini ketrampilan berbicara
dengan menggunakan media gambar seri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Kegiatan inti (55 menit), guru menjelaskan tentang keterampilan
berbicara dengan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri yang
dilihatnya. Kemudian guru menunjukan gambar seri yang besar yang
ditempel di depan kelas. Guru menyuruh siswa mengamatinya, kemudian
menyuruh beberapa siswa maju menjelaskan dengan berbicara dari gambar
seri tersebut. Guru membentuk kelompok siswa. Setelah itu, guru
membagikan gambar kepada setiap kelompok siswa dan meminta mereka
mendeskripsikan gambar tersebut dengan menjelaskan kaitan isi gambar seri
tersebut. Tiap siswa menjelaskan satu gambar. Setelah selesai, guru dan
siswa mendiskusikan secara bersama-sama.
Kegiatan akhir (10 menit), guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada akhir pembelajaran siklus
pertama pertemuan pertama, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
Pertemuan II :
Kegiatan awal (10 menit), Guru memasuki kelas, kemudian
mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru
menenangkan dan membuka pelajaran bahasa Indonesia dengan
mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini,
dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa
untuk bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam
pembelajaran.
Kegiatan inti (55 menit), Langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru bertanya jawab mengenai gambar seri yang dipaparkan.
Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa
yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi,
Dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan, guru membimbing
siswa untuk merangkaikan jawaban-jawaban tersebut dengan kata hubung
sehingga dapat membentuk suatu cerita yang menarik. Selanjutnya, guru
meminta siswa untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
gambar seri yang dilihatnya. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa,
selanjutnya secara individu siswa diminta menjelaskan jalan cerita gambar
seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. Dalam hal
ini, guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu.
Pada kegiatan akhir ( 5 menit); guru melakukan refleksi pada siswa
serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin
belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar
seri. Observasi dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara
kelas V dengan media gambar seri.
Uraian observasi siklus I sebagai berikut :
1) Sikap Siswa
Hasil pengamatan terhadap sikap siswa pada siklus I dapat dilihat
pada lampiran 7. Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat
lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan kondisi awal.
Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan,
kerjasama, dan kesungguhan pada diri siswa.
2) Kegiatan Pembelajaran Guru
Hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran guru pada
siklus I dapat dilihat pada lampiran 8. Di dalam proses pembelajaran
guru sudah terdapat peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal.
3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa
Hasil pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk siswa
menjelaskan rangkaian gambar seri dengan kalimat yang runtut pada
siklus I terdapat pada lampiran 5 dan disajikan dalam tabel 4 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 4. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus 1
No Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 48-57 1 6,25 Tidak Tuntas
2 58-67 3 18,75 Tidak Tuntas
3 68-77 6 37,5 Tuntas
4 78-87 4 25 Tuntas
5 88-97 2 12,5 Tuntas
Jumlah 16 100
Nilai rata-rata : 1160 : 16 = 73
Tingkat Ketuntasan = 12 : 16 x 100% = 75%
Berdasarkan data pada tabel 4 hasil pembelajaran keterampilan
berbicara setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas V SDN
Pengkol 1 dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Setelah Tindakan Siklus I
Berdasarkan tabel 4 dan grafik 4 tersebut dapat dilihat bahwa
setelah dilaksanakan tindakan siklus I siswa yang memperoleh nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dalam interval antara 48-57 sebanyak 1 siswa atau 6,25%, siswa
yang memperoleh nilai dalam interval antara 58-67 sebanyak 3
siswa atau 18,75%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval
antara 68-77 sebanyak 6 siswa atau 37,5%, siswa yang memperoleh
nilai dalam interval antara 78-87 sebanyak 4 siswa atau 25%, dan
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 88-97 sebanyak
2 siswa atau 12,5%.
Dari tabel 4 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar
siswa pada siklus I mencapai 75% atau 12 siswa sudah tuntas. Sedangkan
siswa yang belum tuntas 25% atau 4 siswa belum tuntas. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil keterampilan berbicara siswa yang
70 (KKM) belum mencapai indikator kinerja 80%,
sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi diatas guru dan peneliti
melakukan refleksi dengan berbagai temuan sebagai berikut:
Terdapat kelebihan-kelebihan pada pelaksanaan tindakan siklus I:
4) Siswa mulai antusias mengikuti pembelajaran keterampilan
berbicara dengan media gambar seri.
5) Guru sudah melakukan pembelajaran sesuai rencana, namun
siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
6) Terdapat peningkatan dari kondisi awal dengan ketuntasan
klasikal sebesar 75%. Sehingga sudah memenuhi indikator
kinerja siklus I yang ditargetkan sebesar 70%.
Selain terdapat kelebihan dalam proses pembelajaran pada
siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
5) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan
meggunakan media gambar seri.
6) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus
terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
7) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih
terlihat diam karena lupa apa yang dikatakan.
8) Meskipun ketuntasan klasikal meningkat pada siklus I sebesar 75%,
tetapi belum mencapai indikator kinerja sebesar 80%. Dengan demikian
peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator akhir yang
ditetapkan, maka penelitian perlu dilanjutkan siklus II
2. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 Maret 2012.
Tindakan dalam siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan
alokasi 2x35 menit. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Proses pembelajaran berbicara pada siklus II ini, rencananya akan
dilakukan dengan beberapa langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:
1) Guru menciptakan situasi belajar yang menyenangkan agar siswa
semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih
meningkatkan keaktifannya.
2) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar
mempunyai rasa tanggung jawab.
3) Untuk memotivasi siswa agar tidak takut atau malu saat melakukan
praktik berbicara di depan kelas, guru bisa melakukannya dengan sekedar
memberikan tepuk tangan, reward berupa pujian seperti: bagus sekali,
baik sekali atau memberikan alat tulis saat merekognisi kelompok peraih
skor tertinggi.
Tahapan Perencanaan tindakan pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran
keterampilan berbicara yang dalam satu siklus dirancang dengan dua kali
pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2) Mempersiapkan Media Gambar Seri dan Reward
Media yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
keterampilan berbicara adalah media gambar seri. Gambar seri yang
digunakan berbeda dari siklus I agar lebih menarik. Guru juga
mempersiapkan bentuk penghargaan atas keberhasilan siswa.
3) Menyiapkan Lembar Pengamatan Guru dan Siswa
Lembar pengamatan yang digunakan untuk merekam segala aktifitas
siswa selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko pengamatan yang
mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru (lampiran 11 dan 12)
4) Menyiapkan Lembar Penilaian
Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian tes.
Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara
siswa. Rubrik penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa
terdapat pada lampiran 4.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret
2012 selama 2 jam pelajaran (2x35menit). Dalam pelaksanaan tindakan I,
peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar,
sedangkan guru kelas melakukan observasi atau pengamatan terhadap
proses pembelajaran.
Pertemuan I :
Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan
media pembelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran bahasa Indonesia
dengan mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang absen pada hari
ini.
Kegiatan awal (5 menit), guru memberikan apersepsi dengan
menanyakan ingatan siswa yang berkaitan dengan kegiatan keterampilan
berbicara pada pertemuan sebelumnya. Bagaimana langkah-
langkah berbicara berdasarkan gambar seri? Setelah memberikan apersepsi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
guru menginformasikan bahwa pembelajaran hari ini keterampilan berbicara
dengan menggunakan media gambar seri yang kedua kalinya.
Kegiatan inti (55 menit), guru menjelaskan kembali tentang
keterampilan berbicara dengan langkah-langkah berbicara dari media
gambar seri yang dilihatnya. Kemudian guru menunjukan gambar seri yang
besar yang ditempel di depan kelas. Guru menyuruh siswa mengamatinya,
kemudian menyuruh beberapa siswa maju menjelaskan dengan berbicara
dari gambar seri tersebut. Guru membentuk kelompok siswa. Setelah itu,
guru membagikan gambar kepada setiap kelompok siswa dan meminta
mereka mendeskripsikan gambar tersebut dengan menjelaskan kaitan isi
gambar seri tersebut. Tiap siswa menjelaskan satu gambar. Setelah selesai,
guru dan siswa mendiskusikan secara bersama-sama.
Kegiatan akhir (10 menit), guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada akhir pembelajaran siklus
pertama pertemuan pertama, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
Pertemuan II :
Kegiatan awal (10 menit), Guru memasuki kelas, kemudian
mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru
menenangkan dan membuka pelajaran bahasa Indonesia dengan
mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini,
dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa
untuk bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam
pembelajaran.
Kegiatan inti (55 menit), Langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru bertanya jawab mengenai gambar seri yang dipaparkan.
Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa
yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi,
Dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan, guru membimbing
siswa untuk merangkaikan jawaban-jawaban tersebut dengan kata hubung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sehingga dapat membentuk suatu cerita yang menarik. Selanjutnya, guru
meminta siswa untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-masing
gambar seri yang dilihatnya. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa,
selanjutnya secara individu siswa diminta menjelaskan jalan cerita gambar
seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. Dalam hal
ini, guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu.
Pada kegiatan akhir ( 5 menit); guru melakukan refleksi pada siswa
serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin
belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar
seri. Observasi dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara
kelas V dengan media gambar seri.
Uraian observasi siklus II sebagai berikut :
1) Sikap Siswa
Hasil pengamatan terhadap sikap siswa pada siklus II dapat
dilihat pada lampiran 11. Di dalam proses pembelajaran siswa sudah
terlihat lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan siklus
I. Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan,
kerjasama, dan kesungguhan pada diri siswa.
2) Kegiatan Pembelajaran Guru
Hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran guru pada
siklus II dapat dilihat pada lampiran 12. Di dalam proses pembelajaran
guru sudah terdapat peningkatan dibandingkan dengan siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa
Hasil pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk siswa
menjelaskan rangkaian gambar seri dengan kalimat yang runtut pada
siklus II terdapat pada lampiran 10 dan disajikan dalam tabel 5 berikut:
Tabel 5. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus II
No Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 48-57 0 0 Tidak Tuntas
2 58-67 1 6,25 Tidak Tuntas
3 68-77 5 31,25 Tuntas
4 78-87 6 37,5 Tuntas
5 88-97 4 25 Tuntas
Jumlah 16 100
Nilai rata-rata : 1268 : 16 = 79
Tingkat Ketuntasan = 15 : 16 x 100% = 93,75%
Berdasarkan data pada tabel 5 hasil pembelajaran keterampilan
berbicara setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas V SDN
Pengkol dapat disajikan dalam grafik pada gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Setelah Tindakan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Berdasarkan tabel 5 dan grafik 5 tersebut dapat dilihat bahwa
setelah dilaksanakan tindakan siklus II siswa yang memperoleh nilai
dalam interval antara 48-57 sebanyak 0 siswa atau 0%, siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 58-67 sebanyak 1 siswa atau
6,25%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 68-77
sebanyak 5 siswa atau 31,25%, siswa yang memperoleh nilai dalam
interval antara 78-87 sebanyak 6 siswa atau 37,5%, dan siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 88-97 sebanyak 4 siswa
atau 25%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase
ketuntasan pembelajaran keterampilan berbicara dengan media
gambar seri pada siklus II meningkat signifikan menjadi 93,75%.
Oleh karena itu, hal ini sudah mencapai indikator kinerja yaitu 80%
dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar.
d. Refleksi
Temuan dari pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu secara
umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
keterampilan berbicara pada siklus II sudah dapat diatasi dengan
baik walaupun masih ada sedikit siswa yang kurang aktif dan kurang
bertanggung jawab. Namun, secara garis besar siswa merasa
termotivasi dalam belajar, senang hati dan antusias dalam
pembelajaran keterampilan berbicara. Sementara itu hasil
pembelajaran meningkat dari rerata 73 pada siklus I menjadi 79 pada
siklus II. Begitu pula ketuntasan klasikal meningkat dari 75% pada
siklus I menjadi 93,75% pada siklus II. Dengan demikian
peningkatan pada siklus II sudah mencapai indikator kinerja yaitu
80% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar. Maka
penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
C. Hasil Penelitian
1. Temuan Hasil Observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Keterampilan
Berbicara Menggunakan Media Gambar Seri
Temuan dari peningkatan kegiatan siswa kelas V SDN Pengkol 1 dalam
proses pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media gambar seri
antara lain:
a. Siswa sangat berminat dan antusias memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
c. Siswa menjadi bekerja sama dan bersungguh-sungguh dalam
pembelajaran.
d. Keterampilan siswa dalam mengerjakan tes berbicara lebih meningkat.
Sementara itu temuan dari peningkatan kegiatan guru kelas V SDN
Pengkol 1 dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan
media gambar seri sebagai berikut:
a. Keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran lebih baik.
b. Guru semakin baik menggunakan berbagai sumber dan media dalam
pembelajaran.
c. Keterampilan guru dalam memusatkan perhatian pada siswa secara
menyeluruh dan menghargai pendapat untuk memberikan penjelasan
menjadi lebih baik.
d. Keterampilan guru memberikan penghargaan individu dan kelompok
semakin baik.
Berdasarkan hasil analisis observasi di atas dapat dilihat bahwa hasil
kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan media gambar
seri berhasil meningkat baik dari siklus I sampai ke siklus II. Peningkatan
kualitas proses pembelajaran ini juga mengakibatkan keterampilan berbicara
siswa mengalami peningkatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2. Temuan Hasil/Nilai Keterampilan Berbicara Menggunakanan Media
gambar seri
Berdasarkan pengamatan dari analisis data yang ada, dapat dilihat adanya
peningkatan keterampilan siswa kelas V SDN Pengkol 1 dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara sebagai berikut:
Tabel 6. Data Nilai Keterampilan Berbicara Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus
II
No. Interval Nilai Frekuensi
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. 48-57 5 1 0 2. 58-67 6 3 1 3. 68-77 4 6 5 4. 78-87 1 4 6 5. 88-97 0 2 4
Jumlah Siswa 16 16 16 Siswa Tidak Tuntas 11 4 1 Siswa Sudah Tuntas 5 12 15 Nilai Rata-Rata Kelas 61,14 66,09 73,33 Ketuntasan Klasikal 31,25% 75% 93,75%
Dari tabel 6 perbandingan nilai keterampialan berbicara di atas dapat dibuat grafik
pada gambar 6 sebagai berikut:
Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan melihat hasil penelitian di atas dapat diketahui adanya
peningkatan pembelajaran terutama keterampilan berbicara siswa setelah
menggunakan media gambar seri. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai hasil
keterampilan berbicara yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum
dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan silkus II .
Secara garis besar perbandingan antara jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar keterampilan berbicara pada kondisi awal sebelum tindakan,
siklus I dan siklus II ditunjukkan pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tuntas 5 31,25 12 75 15 93,75
2. Tidak
Tuntas 11 68,75 4 25 1 6,25
Berdasarkan tabel 7 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa
kelas V SDN Pengkol 1, terlihat adanya penigkatan pada ketuntasan belajar
siswa pada keterampilan berbicara yaitu pada kondisi awal jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 5 siswa atau 31,25%, kemudian pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 12 siswa atau 75%, dan pada siklus II menjadi 15 siswa
atau 93,75%. Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V
SDN Pengkol 1 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II di atas dapat
disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 7 di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 7. Grafik Peningkatan Ketuntasan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan, keberhasilan pembelajaran
keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat dari
indikator-indikator sebagai berikut:
1) Siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini
ditunjukkan dengan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara,
siswa menujukkan sikap yang memperhatikan saat diajar tidak gaduh.
2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengajar anggota teman
kelompoknya.
3) Nilai tes keterampilan berbicara yang telah diberikan guru meunjukkan
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yang mana itu menujukkan adanya
usaha siswa berusaha lebih baik.
Ketuntasan klasikal sebesar 80% merupakan indikator kinerja
yang harus dicapai. Dalam penelitian ini peningkatan pada siklus II sudah
mencapai indikator kinerja yaitu sebesar 93,75% dari jumlah siswa sudah
mengalami ketuntasan belajar berbicara. Maka penelitian dapat dihentikan
dan dinyatakan berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon, Sragen tahun
pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan berbicara tersebut dapat
dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berbicara pada setiap siklus.
Sebelum tindakan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa 64 dengan
ketuntasan klasikal 31,25%. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara
siswa 73 dengan ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II nilai rata-rata
keterampilan berbicara siswa 79 dengan tingkat ketuntasan klasikal 93,75%.
B. Implikasi
Penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media gambar seri yang
dilakukan sebanyak dua siklus terbukti dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon, Sragen tahun pelajaran
2011/2012.
Penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa. Selain itu, dengan media ini siswa lebih antusias, lebih aktif, dan
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, yang sangat
berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Oleh karena itu, penelitian ini berimplikasi bahwa penggunaan media
gambar seri ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam
kegiatan pembelajaran berbicara. Disamping itu media pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai media alternatif yang menyenangkan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Dengan adanya penggunaan media gambar seri, sebaiknya dimanfaatkan
dengan baik oleh para siswa untuk mengembangkan ide gagasan dalam
meningkatkan keterampilan berbicaranya.
b. Siswa seharusnya memahami bahwa keterampilan berbicara merupakan
hal penting yang harus dikuasai siswa, untuk itu siswa perlu mengikuti
pembelajan berbicara dengan penuh kesungguhan.
2. Bagi guru
a. Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan media gambar seri
dalam pembelajaran keterampilan berbicara, karena media gambar seri
ini merupakan media yang dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan bagi siswa.
b. Dengan diterapkannya media gambar seri, guru dapat membantu siswa
dalam meningkatkan keterampilan berbicaranya.
3. Bagi Sekolah
Peneliti menyarankan penggunaan media gambar seri sebagai media
alternatif dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas rendah dan
tinggi sekolah dasar. Penggunaan media gambar seri dapat menciptakan proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar keterampilan
berbicara siswa sehingga sangat bermanfaat dan meningkatkan hasil
keterampilan berbicara bagi anak-anak usia sekolah dasar.