PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara...

87
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MURID KELAS V SD INPRES TUMBUH KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ABDUL RAZAK K.10540 692911 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015 i

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MURID

KELAS V SD INPRES TUMBUH KECAMATAN

BUNGAYA KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ABDUL RAZAK

K.10540 692911

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015 i

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya
Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya
Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Razak

Nim : K.10540 692911

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan

Metode Role Playing pada Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya KabupatenGowa

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim

penguji adalah asli karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan

oleh siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, November 2014

Yang Membuat Pernyataan

Abdul Razak

Disetujui oleh,

Pembimbing I

Dr. H.Bahrun Amin, M.Hum

Pembimbing II

SyekhAdiwijayaLatief,S.Pd.,M.Pd.

iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Razak

Nim : K.10540 692911

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan

menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1, 2, 3, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, November 2014

Yang Membuat Perjanjian

Abdul Razak

v

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

MOTO

Orang tetap berilmu selama ia belajar

Bila ia meninggalkan ilmu dan

Merasa sudah cukup dengan ilmu yang iamiliki

Saat itulah ia menjadi sangat bodoh

Ku peruntukkan karya ini

Buat Ayahanda dan ibunda serta saudara-saudariku

yang tercinta yang telah mendoakan, membimbing dan

membantu dengan penuh kerelaan serta keikhlasan hati

vi

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

ABSTRAK

Abdul Razak,2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role Playing Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa . Skripsi. Dibimbing oleh Dr. H.Bahrun Amin, M.Hum dan

Syekh Adiwijaya Latief,S.Pd.,M.Pd pada program studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa masih banyak murid yang

mengalami keterampilan berbicara yang rendah dalam pembelajaran bahasa

Indonesia pada kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan

keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing murid kelas V

SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu berdaur ulang/siklus

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, dengan subjek

penelitian adalah murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa sebanyak 35 orang murid yang terdiridari 20 orang laki-laki dan

15 orang perempuan pada tahun pelajaran 2014/2015 semester ganjil dengan mata

pelajaran bahasa Indonesia.

Data penelitian ini adalah hasil pengamatan di lapangan, dokumentasi, dan

pencatatan terhadap tindakan pembelajaran. Tehnik yang digunakan

mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara, dan tes. Tehnik analisis

datahasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role

playing dapat meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara murid kelas V

SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa . Hal ini dapat dilihat

dari tingkat persentase keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 22,86 % atau

8 orang dari 35 murid berada dalam kategori tuntas dan 77,14 % atau 27 orang

murid berada dalam kategori tidak tuntas meningkat padas iklus II dengan tingkat

persentase sebesar 91,43 % atau 32 orang dari 35 murid berada dalam kategori

tuntas dan 8,57 atau 3 orang dari 35 murid berada dalam kategori tidak tuntas.

Hasil belajar murid khususnya keterampilan berbicara pada setiap akhir

pembelajaran dengan siklus I dan siklus II menunjukkan nilai yang cukup

meningkat sesuai target indikator ketuntasan belajar. Oleh karena itu, disarankan

kepada guru untuk menerapkan metode role playing karena metode ini menuntut

murid untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga murid dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

vii

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

DAFTAR TABEL

Tabel3.0 Format Distribusi, Frekuensi, Persentase, Skor Peningkatan

Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Role

PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa ...................................39

Tabel 4.1 Statistik Nilai Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan

Menggunakan Metode Role Playing Murid Kelas V SD Inpres

Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

.................................................................41

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Peningkatan Keterampilan

Berbicara dengan Menggunakan Metode Role Playing Murid Kelas

V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

.................................................................43

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian

Ketuntasan Belajar Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role Playing Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

..................................................................44

viii

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Role

Playing Siswa Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

”. Dirampungkan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademis guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tertuang dalam skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan dan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sepatutnyalah

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Dr. H.

Bahrun Amin,M.Hum. dan SyekhAdiwijayaLatief,S.Pd., M.Pd. yang dengan

senang hati menyediakan waktu memberikan arahan dan membimbing penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

Dr. H. Irwan Akib, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga kegiatan

perkuliahan dapat dilaksanakan dengan baik, Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum.,

selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis, Sulfasyah, S.Pd., MA, selaku Ketua

Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar dan SittiFitriani Saleh,

S.Pd.,M.Pd., selaku Sekretaris Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan arahan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Ayahanda dan Ibunda dosen serta seluruh staf PGSD FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak

ix

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

masuk kuliah sampai sekarang. Syarifuddin, S.Pd., selaku Kepala SD Inpres

Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa serta seluruh guru dilingkungan

SD Inpres TumbuhKecamatanBungayaKabupatenGowayang telah menerima

penulis untuk melakukan penelitian disekolahnya. Rekan-rekan seperjuangan

angkatan 2011 khususnya kelas C Konversi yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada AyahandadanIbunda tercinta

yang telah mendidik, membesarkan, mendoakan keberhasilan penulis, serta

saudara-saudaraku yang selalu membantuku, mencintai, dan menyayangiku

dengan sepenuh hati sehingga menjadi motivasi bagiku untuk meraih sebuah

kesuksesan semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah swt.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang

bersifat membangun senantiasa penulis mengharapkan demi kesempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan bantuan dalam pengembangan

pendidikan.

Akhirnya kepada Allah jualah tempat kembali, semoga segala amal yang

kita lakukan bernilai ibadah disisi-Nya, Amin.

Makassar, November 2014

Penulis

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… .... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

MOTO ................................................................................................................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... . 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS TINDAKAN .................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 25

C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 26

x

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 27

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................ 28

C. Faktor-faktor yang Diteliti ................................................................. 28

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33

F. Tehnik Analisis Data ......................................................................... 35

G. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37

A. Analisis Kuantitatif Keterampilan Berbicara ..................................... 37

B. Analisis Kualitatif Keterampilan Berbicara ........................................ 40

C. Hasil PenelitiandanPembahasan.......................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 49

A. Kesimpulan ......................................................................................... 49

B. Saran ................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………… 53

xii

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu yang menentukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksanaan

pendidikan yaitu guru. Guru adalah ujung tombak pendidikan, sebab guru secara

langsung mempengaruhi, membina, dan mengembangkan kemampuan murid agar

menjadi manusia cerdas, terampil dan bermoral. Guru harus mempunyai

kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik dan pengajar, Sebagai

pengajar paling tidak guru harus menguasai bahan yang diajarkannya dan terampil

dalam hal mengajarkannya.

Pada penyajian pelajaran kepada peserta didik, pendidik harus memiliki

metode yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan materi yang diajarkan tidak

menutup kemungkinan peserta didik mempunyai perasaan yang kurang senang,

kurang bersemangat, gelisah dan hal-hal yang mengarah pada sifat negatif

terhadap pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan berbicara.

Pernyataan itu sesuai dengan tujuan pembelajaran berbicara di SD yaitu,

pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan murid

dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis.

Nuramelia menemukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode bermain

peran (role playing) terhadap kemampuan berbicara murid, yaitu terjadi

peningkatan pemahaman murid terhadap materi/konsep yang dipelajari melalui

kegiatan yang telah dilaksanakan.

1

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

2

Hariyanto menemukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media

gambar terhadap kemampuan berbicara murid. Pengaruh terjadi pada

keterampilan berbicara oleh pendengar, kelancaran berbicara, dan ketepatan

penggunaan tata bahasa sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicara

murid. Memiliki kemampuan berbicara tidak semudah yang dibayangkan orang.

Banyak orang terampil menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan, namun

sering mereka kurang terampil menuangkan gagasannya dalam bentuk lisan.

Pokok pembicaraan cukup menarik, tetapi karena penyajiannya kurang

menarik,hasilnya kurang memuaskan. Sebaliknya, walaupun topik kurang

menarik, karena disajikan sedemikian rupa akhirnya topik itu dapat menarik

pendengarnya. Oleh sebab itu,untuk terampil berbicara secara formal diperlukan

latihan dan pengarahan secara intensif.

Berdasakan hasil observasi awal yang dilakukan di SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa diperoleh keterangan dari guru bidang

studi bahasa Indonesia bahwa siswa yang tuntas hanya 45% tanpa remedial dan

55% lainnya melaksanakan remedial terlebih dahulu baru mencapai ketuntasan

Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

Pembelajaran berbicara/bercerita belum memadai karena dalam satu

semester, guru hanya satu atau dua kali menyuruh murid tampil ke depan kelas.

Murid yang tampil pun hanya beberapa orang saja sebagai perwakilannya

perbaris. Mereka merasa berat sekali tampil ke depan kelas. Mereka saling suruh.

Hasilnya mereka mengemukakan kembali cerita itu tidak lancar, terbata-bata, ada

yang lupa jalan cerita yang telah dibacanya, mereka gugup dengan menghadapi

teman-temannya sendiri.

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

3

Proses pembelajaran yang dilakukan guru secara monoton saja, caranya,

guru memberi apersepsi dengan menanyakan cerita yang pernah dibaca murid,

kemudian banyak menjelaskan teknik-teknik bercerita kepada murid.

Murid tidak bercerita di depan kelas karena kurangnya porsi latihan

berbicara bahkan ada diantara murid itu yang belum pernah tampil ke depan

kelas.Dalam memberikan materi pelajaran hanya apa adanya tanpa motivasi dan

inovasi lain dari guru.Menganggap bahwa setiap orang dengan sendirinya dapat

berbicara.

Hal tersebut di atas perlu diatasi sedini mungkin dengan cara menerapkan

sistem pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat murid. Salah satu

komponen sistem pembelajaran yang harus diperbaiki adalah metode

pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses belajar

mengajar adalah metode role playing. Metode ini dirancang khusus untuk

membantu murid dalam meningkatkan hasil belajar. Melalui penerapan metode

role playing menuntut investigasi masalah murid dalam belajar, baik secara

individual, kelompok maupun klasikal.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran sangat menentukan

keberhasilan guru dalam mentransfer pesan dan materi pelajaran kepada murid,

salah satunya adalah melalui metode role playing. Metode role playing dalam

PTK ini yang dimaksud adalah cara penyajian materi pelajaran yang berbentuk

permainan atau bermain peran yang dapat memotivasi murid dalam

berkompetensi menyelesaikan tugas–tugasnya dalam belajar. Permainan dalam

hal ini adalah situasi perlakuan anak dalam situasi bermain waktu melakukan

sesuatu kegiatan pembelajaran di kelas.

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

4

Selain guru melakukan pembelajaran di kelas hanya menggugurkan

kewajiban tanpa ada koreksi dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukannya, setidaknya ada pertanyaan balik dalam diri guru setelah melakukan

pembelajaran misalnya dimana letak tidak keberhasilan pembelajaran, apakah cara

saya menyampaikan sudah dipahami murid, apakah metode yang saya gunakan

sudah tepat, hal ini disebabkan karena kurang kepedulian guru terhadap makna

dan hasil dari pembelajaran itu sendiri sehingga pembelajaran asal lewat dan

murid hanya duduk sebagai pendengar tanpa mengetahui arti dari apa yang

mereka lakukan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut di atas yaitu melalui

penelitian tindakan kelas (PTK).

Kata metode bukan merupakan kata asing bagi para guru, namun kadang

guru jika ditanya apa itu metode sering kelirudalam memberikan pengertian atau

jawaban yang benar. Menurut Suprayekti (dalam Suriani, dkk, 2010:8)

mengemukakan bahwa “Metode adalah cara guru menyampaikan materi

pembelajaran kepada murid untuk mencapai tujuan tertentu.” Pendapat tersebut

menggambarkan bahwa metode merupakan faktor utama keberhasilan guru dalam

mengajar karena berhasil tidaknya guru menyampaikan materi tergantung dari

cara guru tersebut menyajikan materi pelajaran yang disesuaikan dengan keunikan

materi dengan metode yang tepat.

Di dalam kelas, suatu masalah diperagakan secara singkat sehingga murid-

murid bisa mengetahui situasi yang diperankan. Semuanya berfokus pada

pengalaman kelompok. Guru harus mengenalkan situasinya dengan jelas sehingga

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

5

tokoh dan penontonnya memahami masalah yang disampaikan. Sama seperti para

pemainnya, penonton juga terlibat penuh dalam situasi belajar.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:Bagaimanapeningkatan

keterampilan berbicara murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa melalui metode Role Playing?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berbicara murid kelas

V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dengan

menggunakan metode Role Playing.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi akademis, sebagai bahan referensi khususnya program studi pendidikan

guru Sekolah Dasar tentang kondisi objektif hasil belajar siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia penerapan metode role playing (bermain peran)di

Sekolah Dasar.

b. Bagi peneliti, sebagai bahan banding atau bahan referensi yang ingin megkaji

permasalahan yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah

wawasan guru tentang Role Playing sekaligus dijadikan informasi sebagai bahan

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

6

pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas dan pembelajaran berbicara di

sekolah.

b. Bagi murid, diharapkan dengan penelitian ini dapat menimbulkan motivasi

belajar sehingga keterampilan berbicara murid dapat ditingkatkan.

c. Bagi sekolah, diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi sumbangan

bagi sekolah dalam rangka peningkatan keterampilan berbicara muridnya.

d. Bagi peneliti, diharapkan melalui penelitian ini dapat memiliki kemampuan

dan pengetahuan yang luas tentang metode bermain peran (Role Playing) serta

memiliki keterampilan khusus untuk menerapkannya dalam proses pembelajaran.

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

TINDAKAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan studi yang dilakukan, terdapat penelitian terdahulu yang

brkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dimaksud antara

lain: (1) Nuramelia (2011) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berbicara

melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas V SD Inpres

Minasa Upa ”, (2) Hariyanto (2009) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media

Gambar Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri 2 Betao

Riase Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap”, (3) Hasnah (2011)

“Meningkatkan Keterampilan Berbicara Murid Kelas III SDN Centre Mawang

Kabupaten Gowa Melalui Penerapan Pembelajaran Tebak Kata pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia”.Hasana menemukan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran tebak kata pada murid kelas III SDN centre Mawang Kabupaten

Gowa dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa

Indonesia.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Salah satu hakikat bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi.

Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berkomunikasi. Sebagai makhluk

sosial, bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain dan

7

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

8

lingkungannya. Di samping untuk mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia

yang melingkupinya (termasuk berhubungan dengan sesama), bahasa juga

digunakan untuk mengekspresikan pikirannya. Keraf (1991:1) menyatakan bahwa

interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa

bahasa. Tidak dapat dibayangkan bagaimana kebudayaan itu di terima dari nenek

moyang kita dan akan di teruskan kepada anak cucu kita tanpa adanya bahasa.

Terkait dengan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, termasuk di

dalamnya bahasa Indonesia, maka pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya

adalah serangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan

prosedural agar murid dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendekatan yang digunakan dalam berbagai

kurikulum, yakni pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif merupakan

pendekatan yang bertitik tolak dari keyakinan bahwa bahasa merupakan sesuatu

yang mutlak diperlukan untuk berkomunikasi, terutama antar sesama manusia

(Ambary, 1999:1).

Sehubungan dengan uraian diatas, Hasanah (dalam Makkasau, 2010:41)

menjelaskan, salah satu implementasi pendekatan komunikatif dalam

pembelajaran kemampuan berbahasa adalah bahwa tujuan pembelajarannya

haruslah berorientasi pada pengembangan kemampuan berkomunikasi dengan

audiens, baik secara lisan maupun tertulis. Oleh karena itu, bahan pembelajaran

harus terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, aspek fungsional

bahasa menjadi bagian terpenting dari pembelajaran tersebut. Disamping itu,

dalam pembelajaran, siswa harus memperoleh kesempatan yang memadai untuk

berbahasa.

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

9

1) Prinsip dan Komponen Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif

sebagaimana dikemukakan di atas, menurut Aminuddin (1997:41-44), memiliki

beberapa prisip-prinsip dimaksud adalah (1) materi pembelajaran harus

didasarkan pada fungsi bahasa, (2) mendorong murid mampu menemukan dan

menyusun gagasan, menyusun kata dan kalimat, serta memahami sistem bunyi

dan tulisan, (3) mendorong murid menguasai bahasa lisan yang memenuhi kriteria

kegramatikalan dan kebermaknaan, keberterimaan, ketepatan, kemenarikan, dan

kelancaran, (4) mendorong siswa menguasai bahasa tulis.

Terkait dengan prisip pembelajaran, Goodman (dalam Makkasau,

2010:42) menguraikan 10 prinsip isi pembelajaran bahasa agar mudah dikuasai

oleh murid yaitu (1) bersifat nyata dan alamiah, (2) utuh, (3) bermakna bagi

murid, (4) menarik, (5) relevan dengan pengalaman murid, (6) merupakan bagian

dari kehidupan murid, (7) diminati murid, (8) memberi peluang pada murid untuk

memilih bagian yang ingin didalami, (9) murid dapat mengukur tingkat

kemampuannya, (10) dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu komponen pembelajaran bahasa Indonesia meliputi

komponen kebahasaan, pemahaman dan penggunaan. Komponen kebahasaan

mencakup aspek ejaan dan tanda baca, tata bentuk, tata kalimat, tata makna, tata

paragraf dan tata wacana. Komponen pemahaman dimaksudkan agar murid

mampu memahami tuturan lisan dan tulisan. Dalam hal ini murid harus dilatih

mendengarkan tuturan lisan dan memahami tuturan tertulis, termasuk memahami

karya sastra. Sedangkan komponen penggunaan dimaksudkan agar murid mampu

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

10

berbahasa Indonesia dengan baik, benar dan wajar untuk berbagai tujuan

berkomunikasi.

Keterampilan berbahasa Indonesia diberikan kepada guru, bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa guru Sekolah Dasar. Keterampilan

berbahasa Indonesia mencakup: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Penyajian materi ini

dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa keterampilan berbahasa sangat

penting dalam kehidupan sehari-hari.

1) Faktor yang dinilai dalam berbicara

Penilaian keterampilan berbicara dapat dilakukan pada saat kegiatan

pembelajaran, yang disebut penilaian proses, dan setelah kegiatan pembelajaran,

yang disebut penilaian hasil.

Dalam penilaian proses guru mencatat kekurangan dan kemajuan yang

diperoleh murid. Hasil penilaian ini harus disampaikan kepada murid secara lisan

dan memotivasi murid dalam berbicara. Sasaran yang harus dicapai harus jelas.

Informasi yang dicatat dalam penilaian merupakan umpan balik yang tidak ternilai

bagi murid.

Mengingat kemampuan berbicara memerlukan latihan dan bimbingan

yang intensif. Penilaian yang mengukur dan menilai satu kegiatan saja, tetapi

hendaknya berlanjut dan bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara pada

kegiatan berikutnya.Menurut Nurgiantoro (2005: 156) penilaian ini adalah

deskripsi masing-masing komponen yaitu:

Teori yang dinilai dalam berbicara:

1) Teori kebahasaan, yang mencakup:

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

11

a. Pengucapan vokal

b. Pengucapan konsonan

c. Penempatan tekanan

d. Penempatan persendian/ jeda

e. Penggunaan nada/ irama

f. Pilihan kata/ ungkapan atau diksi

g. Variasi kata

h. Struktur kalimat

i. Ragam kalimat

2) Teori nonkebahasaan, yang mencakup:

a. Keberanian dan semangat

b. Kelancaran

c. Kenyaringan suara

d. Pandangan mata

e. Gerak-gerik dan mimik

f. Penalaran/ pemahaman/ pengungkapan materi wacana

g. Penguasaan topik dan Sikap

Selain itu, alat penilaian dalam berbicara dapat berwujud penilaian terdiri

komponen-komponen yaitu: tekanan, tata bahasa, kosakata, kelancaran, dan

pemahaman. Menurut Nurgiantoro (2005: 156) penilaian ini adaalah diskripsi

masing-masing komponen.

a. Tekanan

1) Ucapan sering tidak dapat di pahami

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

12

2) Sering terjadi kesalahan besar dan aksen kuat yang menyulitkan pemahaman

dan menghendaki untuk selalu di ulang

3) Pengaruhucapan asing (daerah) yang mengganggu dan menimbulkan salah

ucap yang dapatmenyebabkan kesalah pahaman

b. Tata bahasa

1) Penggunaan tata bahasa hampir selalu tidak tepat

2) Ada kesalahan dalam penggunaan pola-pola pokok secara tepat yang selalu

mengganggu komunikasi

3) Kadang-kadang terjadi kesalahan dan penggunaan pola tertentu,tetapi tidak

mengganggu komunikasi

c. Kosakata

1) Penggunaan kosakata tidak tepat dalam percakapan yang paling sederhana

sekalipun

2) Pemilihan kosakata sering tidak tepat dan keterbatasan penggunaannya

menghambat kelancaran komunikasi dalam masalah sosial

3) Penggunaan kosakata teknis dalam pembicaraan tentang masalah tertentu,

tetapi penggunaan kosakata umum terasa berlebihan

4) Penggunaan kosakata teknis lebih luas dan cermat, kosakata umum tepat

digunakan sesuai dengan situasi sosial

d. Kelancaran

1) Pembicaraan selalu berhenti dan terputus-putus

2) Pembicaraan sangat lambat dan tidak jelas kecuali untuk kalimat pendek dan

rutin

3) Pembicaraan sering nampak ragu dan kalimat tidak lengkap

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

13

4) Pembicaraan kadang-kadang masih ragu, pengelompokkan kata kadang-

kadang tidak tepat

e. Pemahaman

1) Memahami sedikit isi percakapan yang paling sederhana

2) Memahami dengan lambat percakapan sederhana, perlu penjelasan dan

pengulangan

3) Memahami percakapan sederhana dengan baik, dalam tertentu masih

perlupenjelasan dan pengulangan

3. Hakikat Berbicara

Bahasa atau language adalah lambang bunyi yang diucapkan. Kenyataan

inilah yang menempatkan keterampilan berbicara itu sebagai keterampilan

berbahasa yang utama. Pada arti linguistik menempatkan keterampilan berbicara

seorang anak (secara ilmiah) keterampilan berbicara (speaking) pada urutan kedua

ini berarti sebelum keterampilan membaca dan menulis anak terlebih dahulu harus

dapat berbicara. Melalui keterampilan berbicaralah manusia pertama-tama dapat

memenuhi keperluan untuk berkomunikasi dengan lingkungan bermasyarakat

tempat ia berada.

Tarigan (1981:15) mengatakan, “Berbicara adalahkemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan

pikiran,gagasan, dan perasaan.”

Berbicara secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyampaian

maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

bahasa lisan sehingga maksud tersebut mudah dipahami oleh orang lain. Bahasa

lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia. Jadi berbicara itu adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

14

artikulasi atau kata untuk mengekspresiakan, menyatakan, serta menyampaikan

pikiran, gagasan dan perasaan. Dengan demikian berbicara pada hakikatnya

merupakan suatu proses berkomunikasi dengan mempergunakan suara yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalamnya terjadi pemindahan pesan dari

suatu sumber ke tempat yang lain.

Pembelajaran keterampilan berbicara tidak dapat dipisahkan dengan

pembelajaran bahasa Indonesia, sesuai dengan kedudukan dan fungsinya pada

dasarnya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar murid mampu

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai peristiwa

komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Serta mempunyai sikap positif

terhadap bahasa indonesia.

Terdapat pula delapan konsep dasar berbicara yaitu :

1. Membutuhkan paling sedikit dua orang,tentu saja pembicaraan dapat

dilakukan oleh satu orang dan hal ini sering terjadi misalnya oleh orang yang

sedang mempelajari banyak bunyi-bunyi bahasa serta maknanya.

2. Menggunakan salah satu sandi linguistik yang dipahami bersama, bahkan

andaikatapun dipergunakan dua bahasa namun saling pengertian, pemahaman

bersama itu tidak kurang pentingnya.

3. Menerima atau mengakui satu daerah referensi umum, daerah referensi yang

umum mugkin tidak selalu mudah kenal, ditentukan, namun pembicara menerima

kecenderungan untuk menentukan satu diantaranya.

4. Merupakan suatu pertukaran antara partisipasi, kedua pihak partisipan yang

memberi dan menerima dalam pembicaraan saling bertukar sebagai pembicara

dan penyimak.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

15

5. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan lingkungan

dengan segera. Perilaku lisan sang pembicara selalu berhubungan dengan responsi

yang nyata atau yang diharapkan sang penyimak, dan sebaliknya.

6. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini.

7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau

bunyibahasa dan pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau

lingual dapat melepaskan gerak visual dan gerak material namun sebaliknya tidak

akan terjadi terkecuali pantomim atau gambar, tak akan ada pada gerakan dan

grafik itu yang tidak berdasar dan bergantung pada audio lingual dapat berbicara

terus-menerus dengan orang-orang yang tidak kita lihat di rumah, di tempat

bekerja dan dengan telepon percakapan-percakapan seperti ini merupakan

pembicaraan yang khas dalam bentuknya yang paling asli.

8. Secara tidak pandang bulu mengharap serta memperlakukan apa yang nyata

dan apa yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang dapat

dilambangkan oleh pembicaraan mencakup bukan hanya dunia nyata yang

mengelilingi para pembicara tetapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan yang

lebih luas, yang harus mereka masuki karena mereka dan manusia berbicara

sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap memerlukan penelaahan serta

uraian yang lebih lanjut dan mendalam.

Peristiwa berbicara akan berlangsung apabila dipenuhi sejumlah

persyaratan, antara lain; Pengirim(orang yang menyampaikan pesan),Pesan(isi

pembicaraan),Penerima ( orang yang menerima pesan), Media ( bahasa lisan),

Sarana (waktu tempat, suasana, peralatan yang digunakan penyampaian pesan),

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

16

Interaksi (searah, dua arah, atau multi arah), Pemahaman(ada saling pengertian).

Pengirim pesan itu akan berlangsung baik apabila ada pemahaman, artinya

penerima pesan akan menangkap pesan yang disampaikan oleh pembicara melalui

bahasa lisan.

Kualitas pemahaman dapat dibagi atas tiga kategori:

1. Baik : pesan yang dikirim sama dengan pesan yang diterima,

2. Sedang : pesan yang diterima mendekati pesan yang dikirim,

3. Jelek : pesan yang diterima sedikit persamaannya dengan pesan yang

dikirimkan.

Penilaian keterampilan berbicara dapat dilakukan pada saat kegiatan

pembelajaran, yang di sebut penilaian proses, setelah kegiatan pembelajaran, yang

di sebut penilaian hasil. Dalam penilaian proses guru mencatat kekurangan dan

kemajuan yang diperoleh siswa. Hasil penilaian ini harus disampaikan kepada

siswa secara lisan untuk memotivasi siswa dalam berbicara. Sasaran yang harus

dicapai harus jelas. Informasi yang dicatat dalam penilaian merupakan umpan

balik yang tidak ternilai bagi siswa.

Saat guru memberikan pembelajaran berbicara ada beberapa hal yang

harus di perhatikan. Fokus perhatian guru saat memberikan pembelajaran

berbicara menurut Granida (dalam Amier, 2009:63) adalah:

a. Pesan, amanat yang akan disampaikan kepada pendengar

b. Bahasa pengemban pesan atau gagasan

c. Media penyampaian ( alat ucap,tubuh,dan bagian tubuh lainnya )

d. Arus bunyi ujaran yang di kirim oleh pembicara

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

17

e. Upaya pendengar untuk mendengarkan arus bunyi ujaran dan mengamati

gerak mimik pembicara serta usaha mengamati penyampaian gagasan dari

pembicara lewat media visual; dan

f. Usaha pendengar untuk meresapkan, menilai, mengembangkan gagasan yang

disampaikan.

Dari kedelapan unsur yang terlibat tersebut di atas dapat dikelompokkan

menjadi tiga sudut pandang yang terpenting, yaitu (a) pembicara, (b) pendengar,

(c) medan pembicara.

Kegiatan berbicara, jika pada diri pembicara ada hambatan maka pesan

yang akan disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

Meskipun pembicara dapat menyampaikan gagasan tanpa hambatan, tetapi pada

medan pembicaraan terdapat hambatan, maka pesan yang dikirim kepada

pendengar akan mengalami hambatan. Maka dari itu berbicara memerlukan

latihan dan bimbingan yang intensif.Hambatan-hambatan itu ada yang bersifat

internal dan ada yang bersifat eksternal. Faktor internal adalah hambatan yang

datang dari diri pembicara itu sendiri, seperti: Alat ucap;Keutuhan penggunaan

bahasa;Kelelahan;Fisiologi;Psikologi.

Hambatan yang datang dari faktor eksternal atau yang datang dari luar

pena pembicara seperti:Suara atau bunyi (kebisingan);Penglihatan;Kondisi

ruang;Gerak yang atraktif;Media;Cuaca atau kondisi saat prmbicaraan itu

berlangsung.

Mengingat kemampuan berbicara memerlukan latihan dan bimbingan yang

intensif. Penilaian yang mengukur dan menilai satu kegiatn saja, tetapi hendaknya

berlanjut dan bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara pada kegiatan

berikutnya.

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

18

Adapun faktor yang dinilai dalam berbicara yaitu:

1. Faktor kebahasaan, yang mencakup;Pengucapan vokal, pengucapan

konsonan, penetapan tekanan, penempatan persendian/ jeda, penggunaan nada/

irama, pilihan kata/ ungkapan atau diksi, variasi kata, struktur kalimat dan ragam

kalimat.

2. Faktor nonkebahasaan, yang mencakup; keberanian dan semangat

kelancaran,kenyaringan suara,pandangan mata, gerak-gerik dan mimik, penalaran/

pemahaman/ pengungkapan materi wacana, penguasaan topik, sikap.

4. Tujuan dan Jenis-Jenis Berbicara

1. Tujuan Berbicara

Tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasiagardapat menyampaikan

pikiran, gagasan, dan kemauan secara efektif.Seharusnya pembicara memahami

makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan dia harus mampu

mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengarnya dan lain sebagainya

dapat dimanfaatkan untuk mengontrol diri, apakah sudah mempunyai

kesanggupan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan dengan tepat,

mengungkapkan fakta-fakta dengan spontan, dan menerapkan kaidah-kaidah

bahasa yang benar secara otomatis.

Gorys Kerap (1980:189-191), menyatakan bahwa tujuan berbicara sebagai

berikut:

a. Mendorong pembicara untuk member semangat, membangkitkan kegairahan,

serta menunjukkan rasa hormat, dan pengabdian.

b. Meyakinkan: pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan atau sikap

mental/intelektual kepada para pendengarnya.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

19

c. Berbuat/bertindak: pembicara menghendaki tindakan atau reaksi fisik dari

para pendengar dengan terbangkitkannya emosi.

d. Memberitahukan: pembicara berusaha menguraikan atau menyampaikan

sesuatu kepada pendengar mengetahui tentang sesuatu hal, pengetahuan dan

sebagainya.

e. Menyenangkan: pembicara bermaksud menggembirakan, menghibur, para

pendengar agar terlepas dari kerutinan yang dialami oleh pendengar.

Sejalan dengan pendapat di atas, Djago Tarigan (1990:151-153)

menyatakan bahwa tujuan berbicara meliputi: (1) menghibur, (2)

menginformasikan, (3) menstimuli, (4) meyakinkan, dan (5)menggerakkan.

2. Jenis- Jenis Berbicara

Berbicara dapat ditinjau sebagai seni dan sebagai ilmu. Berbicara sebagai

seni menekankan penerapannya sebagai alat komunikasi dalam masyarakat, dan

yang menjadi perhatiannya antara lain: (1) berbicara di muka umum, (2) diskusi

kelompok, dan (3) debat. Berbicara sebagai ilmu menelaah hal-hal yang berkaitan

dengan (1) mekanisme berbicara dan mendengar, (latihan dasar) tentang ujaran

dan suara, (3) bunyi-bunyi bahasa, dan (4) patologi ujaran.

Jenis-jenis berbicara itu terdapat banyak ragam dan macamnya. Gorys

Keraf (1977:189) membedakan jenis berbicara ke dalam tiga macam, yaitu

persuasif, instruktif, dan rekreatif. Termasuk jenis persuasive adalah mendorong,

meyakinkan, dan bertindak. Berbicara instruktif berbicara bertujuan

memberitahukan. Berbicara rekreatif bertujuan untuk menyenangkan. Jenis-jenis

berbicara tersebut menghendaki reaksi dari para pendengar untuk mendapatkan

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

20

persesuaian, pendapat, intelektual, dan keyakinan; dan mendapatkan

tindakan/perbuatan tertentu dari pendengar. Berbicara instruktif menghendaki

reaksi dan pendengar berupa pengertian yang tepat. Sedang berbicara rekreatif

menghendaki reaksi dan pendengar berupa minat dan kegembiraan.

Djago Tarigan (1990:176) membedakan macam berbicara berdasarkan

pada : (1) situasi, (2) tujuan, (3) metode penyampaian, (4) jumlah penyimak, dan

(5) peristiwa khusus. Menurut dia berbicara menjadi beragam sekali tergantung

dasar apa yang dipergunakan untuk membedakannya.

5. Metode Role Playing

1) Defenisi

Kata metode bukan merupakan kata asing bagi para guru, namun kadang

guru jika ditanya apa itu metode sering kelirudalam memberikan pengertian atau

jawaban yang benar. Menurut Suprayekti (dalam Suriani, dkk, 2010:8)

mengemukakan bahwa “Metode adalah cara guru menyampaikan materi

pembelajaran kepada murid untuk mencapai tujuan tertentu.” Pendapat tersebut

menggambarkan bahwa metode merupakan faktor utama keberhasilan guru dalam

mengajar karena berhasil tidaknya guru menyampaikan materi tergantung dari

cara guru tersebut menyajikan materi pelajaran yang disesuaikan dengan keunikan

materi dengan metode yang tepat.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno (dalam Suriani, dkk, 2010:8)

bahwa “ Pengetahuan guru tentang kemungkinan–kemungkinan berbagai metode

mengajar adalah pengetahuan yang pokok dalam ilmu mengajar.” Pendapat

tersebut mengharapkan bahwa setiap kali akan mengajar, guru harus dapat

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

21

menetapkan metode mengajar yang akan dipakainya, dengan memperhitungkan

berbagai faktor mengenai kewajaran metode tersebut di dalam situasi khusus yang

dihadapinya.

Peran (role) bisa diartikan sebagai cara seseorang berperilaku dalam posisi

dan situasi tertentu. Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-

bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang

dilakukan murid dengan memerankannya sebagai tokoh. Metode ini lebih

menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada

kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.

Di dalam kelas, suatu masalah diperagakan secara singkat sehingga murid-

murid bisa mengetahui situasi yang diperankan. Semuanya berfokus pada

pengalaman kelompok. Guru harus mengenalkan situasinya dengan jelas sehingga

tokoh dan penontonnya memahami masalah yang disampaikan. Sama seperti para

pemainnya, penonton juga terlibat penuh dalam situasi belajar. Pada saat

menganalisa dan berdiskusi, penonton harus memberikan solusi-solusi yang

mungkin bisa digunakan untuk mengatasi masalah yang disampaikan.

Tujuan dari pelaksanaan model pembelajaran role playing (bermain

peran)yaitu menekankan murid untuk belajar aktif dimana didalamnya terdapat

suatu bekal pengetahuan dan latihan keterampilan afektif, kognitif, dan

psikomotorik, serta pengalaman praktis agar murid memiliki kompetensi dan

efektifitas dalam berpartisipasi. Model ini dirancang khususnya untuk membantu

murid mempelajari nilai-nilai sosial dan moral dan pencerminannya dalam

perilaku. Di samping itu metode ini digunakan pula untuk membantu para murid

mengumpulkan dan mengorganisasikan isu-isu moral dan sosial, mengembangkan

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

22

empati terhadap orang lain, dan berupaya memperbaiki keterampilan sosial.

Sebagai model mengajar, metode ini mencoba membantu individu untuk

menemukan makna pribadi dalam dunia sosial dan berupaya memecahkan dilema-

dilema sosial dengan bantuan kelompok. Karena itu pada dimensi sosial metode

ini memungkinkan individu untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi sosial,

terutama permasalahan interpersonal melalui cara-cara yang demokratis guna

menghadapi situasi tersebut.

Jika ditelaah dari esensinya, model role playing lebih menitikberatkan

keterlibatan partisipan dan pengamat dalam situasi atau masalah nyata serta

berusaha mengatasinya. Melalui proses ini disajikan contoh perilaku kehidupan

manusia yang merupakan contoh bagi murid untuk menjajangi perasaannya,

menambah pengetahuan tentang sikap, nilai-nilai dan

persepsinya,mengembangkan keterampilan dan sikapnya di dalam pemecahan

masalah, serta berupaya mengkaji pelajaran dengan berbagai cara.

2) Sedangkan menurut Tukiran dkk: (2011:107) langkah-langkah Role

playing antara lain:

(1) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan,(2) menunjuk

beberapa murid untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum

KBM, (3)guru membentuk kelompok murid yang anggotax 5 orang, (4)

memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai, (5) memanggil

para murid yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang yang sudah

dipersiapkan, (6) masing-masing murid berada di kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan, (7) setelah selesai ditampil,

masing-masing murid diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

23

masing-masing kelompok, (8) masing-masing kelompok menyampaikan hasil

kesimpulannya,(9) guru memberikan kesimpulan secara umum dan (10) evaluasi.

3) Kebaikan dan Keburukan Metode Bermain Peran

a) Kebaikan metode role playing

1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan murid. Disamping

merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan.

2. Sangat menarik bagi murid, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis

dan penuh antusias.

3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri murid serta

menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.

4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat

memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan

murid sendiri.

b) Keburukan metode role playing

1. Role playing/ bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang

banyak.

2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun

murid.

3. Kebanyakan murid yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk

memerlukan suatu adegan tertentu.

4. Apabila pelaksanaan role playing dan bermain pemeran mengalami

kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti

tujuan pengajaran tidak tercapai.

5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

24

4) Evaluasi Role Playing

Hamalik (2008: 216-217) mengemukakan bahwa hal-hal yang dilakukan

dalam evaluasi role playing (bermain peran) adalah sebagai berikut:

1) Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam kegiatan

diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran

yang telah dilaksanakan, misalnya tentang makna role playing (bermain peran)

bagi mereka, cara-cara yang telah dilakukan selama bermain peran, dan cara-cara

meningkatkan efektivitas bermain peran selanjutnya.

2) Guru menilai efektivitas dan keberhasilan bermain peran. Dalam melakukan

evaluasi ini, guru dapat menggunakan komentar evaluatif dari murid, catatan-

catatan yang dibuat oleh guru selama berlangsungnya role playing (bermain

peran). Berdasarkan evaluasi tersebut, selanjutnya guru dapat menentukan tingkat

perkembangan pribadi, sosial, dan akademik muridnya.

3) Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai

tersebut dalam sebuah jurnal sekolah (kalau ada), atau untuk perbaikan bermain

peran selanjutnya.

5) Prinsip-prinsip Role Playing

E-Bina Anak (2007: 398). Role Play dikemukakan sebagai suatu teknik

mengajar, permainan peran didasarkan pada filosofi bahwa "makna ada pada

orang-orang", bukan dalam kata-kata atau simbol-simbol. Bila filosofi itu akurat,

kita terlebih dahulu harus membagikan makna, menjelaskan pemahaman kita atas

setiap makna, dan kemudian bila perlu mengubah makna-makna kita.Dalam

bahasa psikologi "phenomenologika", hal ini harus dilakukan dengan mengubah

konsep diri. Konsep diri sangat tepat bila diubah melalui keterlibatan langsung

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

25

dalam suatu situasi masalah yang realistis dan berhubungan dengan hidup dari

pada melalui apa yang didengar dari orang lain tentang situasi-situasi itu.

2) Kerangka Pikir

Pada umumnya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

membuat murid pasif, kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan,

dan pembelajaran dinilai kurang menyenangkan dan tidak memberikan

pengalaman langsung kepada murid yang dapat berdampak pada rendahnya hasil

belajar murid. Seharusnya guru mengupayakan suatu pembelajaran yang aktif,

kreatif, dan menyenangkan.

Metode role playing ini adalah metode yang menuntut siswa untuk berani

tampil kedepan melakukan percakapan dengan murd lainnya guna untuk melatih

atau membiasakan murid berbicara di depan umum.Oleh karena itu, murid akan

menjadi lebih percaya diri dan lebih memahami dalam menerima dan menemukan

sendiri materi yang disampaikan oleh guru, sehingga keterampilan berbicara dapat

meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam bentuk

bagan di bawah ini:

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

26

Gambar 1 : Bagan Kerangka Pikir

3) Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah:Keterampilan berbicara murid kelas V

SDInpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa akan meningkat apabila

diterapkan metode role playing (bermain peran) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

Keterampilan Berbicara

Metode Role Playing

Pelaksanaan Perencanaan Evaluasi

Siklus I

Siklus II

Analisis

Temuan

Pembelajaran Bahasa Indonesia KTSP Tahun 2006

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)

yang melibatkan kegiatan berulang yaitu: perencanaan, tindakan,

observasi/pengamatan, refleksi, dan perencanaan ulang.Menurut Hardjodipuro

(dalam Suriani, dkk 2010:4) bahwa PTK adalah “Suatu pendekatan untuk

memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk

memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktik tersebut dan

agar mau untuk mengubahnya.

Berdasarkan bentuknya penelitian ini tergolong jenis penelitian tindakan

kelas. penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan

tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu, praktik pembelajaran dan mengatasi

permasalahan secara langsung melalui suatu tindakan dan refleksi diri yang

didasarkan pada hasil kajian dalam konteks pembelajaran di kelas. Adapaun cara

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi 4 (empat) tahap, yaitu:

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Secara umum desain penelitian

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan PTK Model Kurt Lewin

Sumber: Umar, dkk.(2005)

PERENCANAAN

REFLEKSI

OBSERVASI

TINDAKAN

27

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

28

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek penelitian

Murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

dengan jumlah murid 35 orang yang terdiri laki-laki 20 orang dan murid

perempuan 15 orang.

2. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa.

C. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor murid yaitu untuk melihat kehadiran murid dan keaktifan murid dalam

belajar bahasa Indonesia seperti minat, perhatian murid terhadap materi dan

kemampuan murid dalam memerankan tokoh yang diperankan serta keberanian

murid bertanya.

2. Faktor proses yaitu terjadinya interaksi antara guru dengan murid dan antara

murid dengan guru agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien.

3. Faktor hasil yaitu untuk melihat kemampuan berbicara murid apakah terjadi

peningkatan atau tidak setelah diadakan tes.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

29

D. Prosedur Penelitian

Adapun alur penelitian tindakan kelas ini dapat dibagankan sebagai berikut:

Gambar 3.2. Desain Penelitian Siklus I dan II

Sumber: Arikunto, S. (2006)

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-

masing siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perncanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan. Pada akhir setiap diklus

diadakan tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatanhasil belajar murid.

Tahap yang dikakukan sebelum siklus pertama yaitu melaksanakan observasi

awal yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru dan kepala sekolah untuk

Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan/

evaluasi

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan/

Evaluasi Refleksi

Temuan

Perencanaan

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

30

mendiskusikan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Setelah

observasi awal dilakukan tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan tindakan

Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan untuk melakukan

perencanaan tindakan dengan membuat rencana pengajaran, lembar observasi

murid dan guru membuat alat evaluasi berbentuk tes objektif.

b. Pelaksanaan Tindakan

Proses tindakan dalam siklus ini terdiri dari tujuh tahap yaitu sebagai

berikut :

1) Pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah yang diangkat dari

kehidupan peserta didik agar dapat merasakan masalah itu dan terdorong untuk

mencari penyelesaiannya.

2) Pemilihan peran, memlih peran yang sesuai dengan permasalahan yang akan

dibahas, mendeskripsikan karakter dan apa yang harus dikerjakan oleh para

pemain.

3) Menyusun tahap-tahap bermain peran, dalam hal ini guru telah membuat

dialog tetapi murid juga dapat menambahkan dialog sendiri.

4) Menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini adalah semua murid yang

tidak menjadi pemain atau pemeran.

5) Pemeranan, dalam tahap ini para peserta didik mulai bereaksi sesuai dengan

peran masing-masing yang terdapat pada skenario bermain peran.

6) Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah-masalah serta pertanyaan yang

muncul dari murid.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

31

7) Pengambilan keputusan dari bermain peran yang telah dilakukan.

c. Observasi/ Evaluasi

Observasi/evaluasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

aspek yang diamati adalah keaktifan murid dan guru selama proses pembelajaran

menggunakan role playing serta hasil dari lembar observasi/evaluasi yang dibuat.

kegiatan ini sebagai proses pengumpulan, mengolah dan menyajikan informasi

sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan, melakukan tindakan,

pengamatan, refleksi. Observasi/evaluasi merupakan proses yang terkait secara

logis, sistematis, dan berkesinambungan. Evaluasi diarahkan pada penemuan

bukti-bukti peningkatan hasil belajar murid.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis

sehingga diperoleh tahap refleksi. Dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan

untuk melaksanakan siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan untuk melakukan perencanaan

tindakan dengan membuat rencana pengajaran, lembar observasi murid dan guru

membuat alat evaluasi berbentuk tes objektif.

b. Pelaksanaan Tindakan

Proses tindakan dalam siklus ini terdiri dari tujuh tahap yaitu sebagai

berikut :

1) Pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah yang diangkat dari

kehidupan peserta didik agar dapat merasakan masalah itu dan terdorong untuk

mencari penyelesaiannya.

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

32

2) Pemilihan peran, memlih peran yang sesuai dengan permasalahan yang akan

dibahas, mendeskripsikan karakter dan apa yang harus dikerjakan oleh para

pemain.

3) Menyusun tahap-tahap bermain peran, dalam hal ini guru telah membuat

dialog tetapi murid juga dapat menambahkan dialog sendiri.

4) Menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini adalah semua murid yang

tidak menjadi pemain atau pemeran.

5) Pemeranan, dalam tahap ini para peserta didik mulai bereaksi sesuai dengan

peran masing-masing yang terdapat pada skenario bermain peran.

6) Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah-masalah serta pertanyaan yang

muncul dari murid.

7) Pengambilan keputusan dari bermain peran yang telah dilakukan.

c. Observasi/ Evaluasi

Observasi/evaluasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

aspek yang diamati adalah keaktifan murid dan guru selama proses pembelajaran

menggunakan role playing serta hasil dari lembar observasi/evaluasi yang dibuat.

kegiatan ini sebagai proses pengumpulan, mengolah dan menyajikan informasi

sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan, melakukan tindakan,

pengamatan, refleksi. Observasi/evaluasi merupakan proses yang terkait secara

logis, sistematis, dan berkesinambungan. Evaluasi diarahkan pada penemuan

bukti-bukti peningkatan hasil belajar murid.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis

sehingga diperoleh tahap refleksi. Dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan

untuk melaksanakan siklus berikutnya.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

33

e. Data Penelitian

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

2. Jenis data

a. Data kualitatif, berupa dalam hasil observasi, baik selama proses observasi

berlangsung.

b. Data kuantitatif, berupa skor tes hasil belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Tesyaitu untuk memperoleh data tentang hasil belajar murid dipergunakan tes

hasil belajar berbentuk lisan yang dibuat dengan memperhatikan kesesuaian

dengan ruang lingkup materi pelajaran bahasa Indonesia dengan memperhatikan

kurikulum dan buku paket sebelum diberikan aspek penilaian

2. Lembar observasi berisi komponen-komponen yang akan diamati dalam

proses pembelajaran. Lembar observasi di isi oleh pengamat sesuai hasil

pengamatan. Contoh dari aspek kebahasaan yaitu pelafalan bunyi bahasa,

penggunaan intonasi, pilihan kata dan ungkapan, penyusunan kalimat dan

paragraf. Sementara dari aspek non kebahasaan yang mendukung keefektifan

berbicara ialah ketenangan dan kegairahan, keterbukaan, kelancaran, pandangan

mata, gerak-gerik dan mimik dan penguasaan topik pembicaraan.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

34

3. Tes hasil belajar

Tes ini diberikan pada setiap akhir pembelajaran siklus, dimana tes

merupakan instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

data penelitian, guna mengukur hasil belajar keterampilan berbicara pada murid

kelas V SD Inpres Tumbuh kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa melalui model

pembelajaran kooperatif tife script.

Adapun penilaian tes berbicara sebagai berikut:

1. Penilaian Tes Berbicara

Penilaian tes berbicara dilakukan secara lisan, pada saat murid

mempresentasekan ikhtisar/ringkasan dari wacana (materi) yang dibagikan dengan

menggunakan format penilaian sebagai berikut:

No L/ P Lafal Intonasi Eksperesi Kelancaran Penguasaan

Cara Penilaian:

No

Aspek yang dinilai

Bobot

1 Lafal 20

2 Intonasi 15

3 Ekspresi 25

4 Kelancaran 20

5 Penguasaan 20

Jumlah

100

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

35

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif. Statistik

deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data sampel atau populasi.

Analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang hasil

observasi dan tanggapan siswa. Sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan untuk

menganalisis data tentang hasil belajar siswa.

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan kategori

hasil belajar bahasa Indonesia yang akan dikelompokkan dalam kategori sangat

rendah, rendah, sedang, tinggi, dan tinggi sekali. Data hasil belajar dikategorikan

dengan menggunakan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional (Sunardi, 2010:25)

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan prestasi

belajar bahasa Indonesia yang diperoleh siswa pada hasil kerja kelompok. Guna

mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar bahasa Indonesia, maka

dilakukan ke dalam lima kategori yaitu tinggi sekali, tinggi, sedang, kurang, dan

kurang sekali. Pedoman pengkategorian hasil belajar bahasa Indonesia yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tingkat Penguasaan Kategori

85 – 100 Sangat Tinggi ( ST )

70 – 84 Tinggi ( T )

55 – 69 Sedang ( S )

46 – 54 Rendah ( R )

0 – 45 Sangat Rendah ( SR )

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

36

Analisis kualitatif dilaksanakan sesuai dengan kecenderungan yang terjadi

pada siklus dengan melakukan penilaian secara verbal (aktifitas yang diamati).

Selanjutnya, mengukur peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan

Metode role playing murid kelas V SDInpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa,baik menggunakan diskusi kelompok maupun yang diajar

dengan tidak menggunakan diskusi. Rumus yang digunakan, yaitu yang

dikemukakan oleh Ali (1985: 184) sebagai berikut:

% = n x 100

N

Dimana : % = persentase

n = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

H. Indikator Keberhasilan

Kemampuan berbicara siswa kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa sudah berhasil apabila secara individual murid

mencapai KKM sebesar 65 dan secara klasikal 75 % murid telah mampu

berbicara.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kuantitatif Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa

Pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama empat kali

pertemuan. Pada saat pertemuan pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap

keterampilan berbicara. Hasil analisis deskriptif keterampilan berbicara murid

disajikan pada tabel 4. 1 berikut:

Tabel 4. 1 Statistik Nilai Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan

Menggunakan Metode Role PlayingMurid kelas VSD Inpres

Tumbuh Kecamatan bungaya kabupaten gowa

Statistik

Nilai Statistik

Siklus I Siklus II

Subjek

Nilai ideal

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rentang nilai

Nilai rata-rata

Modus

35

10

74

41

33

54

50

35

10

82

63

19

70

66

Sumber: Data Analisis Skor Keterampilan Berbicara

37

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

38

Berdasarkan tabel 4. 1 di atas, tampak bahwa dari 35 jumlah murid yang

diamati diperoleh nilai rata-rata Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan

Menggunakan Metode Role Playing Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa yang didasarkan pada siklus I adalah

sebesar 54. Nilai yang dicapai responden tersebar dengan nilai tertinggi 74 dan

nilai terendah 41 dari nilai tertinggi yang mungkin dicapai 10 dan nilai terendah

yang dicapai 0 dengan rentang nilai 33 dan modus 50 yang dicapai 7 orang murid.

Selanjutnya, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 70. Nilai

yang dicapai responden tersebar dengan nilaitertinggi 82 dan nilai terendah 63

dari nilai tertinggi yang mungkin dicapai 10 dan nilai terendah yang dicapai 0

dengan rentang nilai 19 dan modus 66 yang dicapai oleh 9 orang murid.

Apabila nilai hasil belajar dikelompokkan kedalam enam kategori maka

diperoleh distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada tabel 4. 2 berikut ini:

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Peningkatan Keterampilan

Berbicara dengan Menggunakan Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres

Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten GowaSiklus I dan Siklus II

No

Interval

Nilai

Kategori

Frekuensi Persentase (%)

SiklusI Siklus II Siklus I Siklus II

1.

2.

3.

4.

5.

6.

0 - 24

25 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 - 100

Buruk

Sangat rendah

Rendah

sedang

Tinggi

Sangat tinggi

0

0

23

4

8

0

0

0

0

3

32

0

0

0

45,71

11,43

22,86

0

0

0

0

8,57

91,43

0

Jumlah 35 35 78 100

Sumber: Data Analisis Skor Keterampilan Berbicara

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

39

Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan Keterampilan Berbicara

dengan Menggunakan Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowadilaksanakan selama dua siklus. Siklus I

dikategorikan rendah dan siklus II dikategorikan tinggi.

Berdasarkan tabel 4. 2 di atas distribusi frekuensi dan persentase serta

kategori ketercapaian ketuntasan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowadilaksanakan selama dua siklus, pada siklus I dan siklus II

ditunjukkan pada tabel 4. 3 sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian

Ketuntasan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role Playing Murid Kelas V SDInpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

Tes belajar

Interval nilai

Kategori

Frekuensi

Persentase(%)

Siklus I

Nilai 6,5 ke atas Tuntas 8 22,86

Nilai 6,5 ke bawah Tidak tuntas 27 45,71

Siklus II

Nilai 6,5 ke atas Tuntas 32 91,43

Nilai 6,5 ke bawah Tidak tuntas 3 8,57

Sumber: Data Analisis Skor Keterampilan Berbicara

Berdasarkan tabel 4. 3 di atas, terlihat bahwa persentase Keterampilan

Berbicara dengan Menggunakan Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres

Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dilaksanakan selama dua siklus

yaitu siklus I sebesar 22,86 % atau 8 orang dari 35murid berada dalam kategori

tuntas dan 45,71 % atau 27 orang murid berada dalam kategori tidak tuntas.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

40

Hal ini berarti bahwa terdapat27 orang dari 35murid yang perlu perbaikan

karena belum mencapai kriteria ketuntasan individual, sedangkan pada siklus II

persentase ketuntasan belajar murid sebesar 91,43 % atau 32 orang dari 35murid

berada dalam kategori tuntas dan 8,57 % atau 3 orang dari 35murid berada pada

kategori tidak tuntas. Dari siklus I sampai siklus II keterampilan berbicara dengan

menggunakan Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowadilaksanakan selama dua siklus mengalami

peningkatan yang sangat signifikan.

Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas, yaitu 85 %,

data hasil penelitian pada siklus II di atas dianggap tuntas kelas dan kelompok

karena yang tuntas mencapai 91,43% pada siklus berikutnya karena berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai, yaitu peningkatan hasil belajar sudah terlihat, maka

peneliti menganggap penelitian ini sudah cukup dengan menyimpulkan bahwa

terdapat peningkatan keterampilan berbicara murid.

B. Analisis Kualitatif Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa

1. Siklus I

Pada bagian ini dibahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

murid selama diterapkan metode role playing. Hasil observasi pembelajaran

keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playingmurid kelas V

SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowapada siklus I sebagai

berikut:

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

41

a) Observasi

1) Tekanan/ intonasi keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 54,29 %

2) Tata bahasa keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 54,57 %

3) Pengucapan vokal keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playing murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 55,14 %

4) Mengatur jeda dengan tepat keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowadikategorikan kurang dengan persentase 50,29 %

5) Penggunaan nada/ irama keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowadikategorikan kurang dengan persentase 58,29 %

6) Keberanian dan semangat keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowadikategorikan kurang dengan persentase 57,14 %

7) Kelancaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 53,71 %

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

42

8) Pandangan mata keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 55,71%

9) Ekspresi wajah/ mimik keterampilan berbicara dengan menggunakan metode

role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 52 %

10) Pemahaman keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playing murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan kurang dengan persentase 60,57 %

b) Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan empat kali pertemuan. Sebelum memasuki materi

pokok guru menyampaikan kepada murid tujuan yang ingin dicapai, menciptakan

suasana yang membuat murid dapat termotivasi belajar, menyajikan materi,

membagikan buku bacaan atau naskah drama kepada murid, menugasi murid

untuk membaca buku bacaan atau naskah yang telah dibagikan, mengadakan

tanya jawab tentang buku bacaan yang dibaca, memberikan tugas kepada murid,

membagi murid dalam kelompok, dan murid menyimpulkan bacaan yang telah

dibaca dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Pembelajaran tahap akhir, yakni memberi penghargaan kepada kelompok

dan murid yang dapat mendorong peningkatan pembelajaran. Namun, apabila

dipersentasikan secara klasikal belum terlalu banyak peningkatan. Hal ini

disebabkan oleh murid belum dapat menyesuaikan secara langsung metode

pembelajaran yang baru diterapkan oleh guru. Pada tahap ini, pemahaman murid

terhadap keterampilan berbicara dikategorikan kurang.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

43

Kurangnya peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playing murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowapada siklus I disebabkan oleh keterampilan berbicara muridyang

kurang dan tidak didukung oleh teks drama yang kurang menarik. Dengan

demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil dan proses dalam pembelajaran

keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing murid kelas V

SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowapada siklus I masih

rendah.

2. Siklus II

a) Observasi

Hasil observasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowasiklus II sebagai berikut:

1) Tekanan/ intonasi dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowadikategorikan baik dengan persentase 70,86 %

2) Tata bahasa keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan baik dengan persentase 70,29 %

3) Pengucapan vokal keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playing murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan baik dengan persentase 67,71 %

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

44

4) Mengatur jeda dengan tepat keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowadikategorikan baik dengan persentase 68,57 %

5) Penggunaan nada/ irama keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa Makassar dikategorikan baik dengan persentase 69,43 %

6) Keberanian dan semangat keterampilan berbicara dengan menggunakan SD

Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowadikategorikan baik dengan

persentase 74,29 %

7) kelancaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

dikategorikan baik dengan persentase 72,85 %

8) pandangan mata keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan baik dengan persentase 69,71 %

9) ekspresi wajah/ mimik keterampilan berbicara dengan menggunakan metode

role playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa dikategorikan baik dengan persentase 68,86 %

10) pemahaman ketika berbicara dengan menggunakan metode role playing

murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowadikategorikan baik dengan persentase 72,85 %

b) Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Siklus II berlangsung selama empat kali pertemuan. Sebelum memasuki

materi pokok guru menyampaikan kepada murid tujuan pembelajaran yang ingin

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

45

dicapai, menciptakan suasana yang membuat murid dapat termotivasi belajar,

menjelaskan materi sesuai rencana pelajaran dan mensosialisasikan pembelajaran

bahasa Indonesia dengan metode role playing, membuat RPP untuk pelaksanaan

tindakan, memberikan contoh membuat soal berdasarkan situasi yang diberikan

atau tersedia, mencatat semua kegiatan yang dianggap penting baik mengenai

kegiatan murid dalam mengikuti pelajaran. Menyelesaikan masalah dengan

menggunakan metode role playing, mengadakan tanya jawab, murid

mementaskan dramanya didepan kelas secara berkelompok.

Pembelajaran tahap akhir yaitu memberikan penghargaan kepada

kelompok atau murid yang dapat mendorong peningkatan pembelajaran. Setelah

dipresentasikan secara klasikal banyak mengalami peningkatan. Hal ini

disebabkan oleh murid dapat menyesuaikan secaralangsung metode pembelajaran

yang baru diterapkan oleh guru.

Keterampilan berbicara dan bermain peran atau drama murid

dikategorikan baik. Meningkatnya pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan metode role playingmurid kelas VSD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa pada siklus II disebabkan oleh pemahaman murid

terhadap aspek keterampilan berbicara dan bermain peran atau drama yang

memadai.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan bahwa dalam

pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

46

Gowameningkat karena nilai 6,5 yang diperoleh murid pada kategori tuntas siklus

I meningkat pada siklus II.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Terjadi Peningkatan Keterampilan Berbicara Murid

Berdasarkan penyajian hasil penelitian secara deskriptif kualitatif dan

kuantitatif sebelumnya dapat dinyatakan bahwa ada peningkatan dalam

pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

. Hal ini tampak pada siklus I meningkat pada siklus II.

Nilai rata-rata keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingpada siklus I sebanyak54 dan meningkat menjadi 70 pada siklus II. Pada

aspek ketuntasan belajar, baik individual maupun kelompok, yaitu persentase

dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role

playingmurid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

pada siklus I sebesar 22,86 % atau 8 orang dari 35murid berada dalam kategori

tuntas dan 77,14 % atau 27 orang dari 35murid berada dalam kategori tidak

tuntas. Hal ini berarti bahwa terdapat 27 orang dari 35murid yang perlu perbaikan

karena belum mencapai kriteria ketuntasan individual, sedangkan pada siklus II

persentase ketuntasan belajar murid sebesar 91,43 % atau 32 dari 35murid berada

dalam kategori tuntas dan8,57 % atau 3 dari 35murid berada pada kategori tidak

tuntas. Dari siklus I sampai siklus II, dalam pembelajaran keterampilan berbicara

dengan menggunakan metode role playingmurid kelas V SD InpresTumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowamengalami peningkatan yang sangat

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

47

signifikan. Sebagaimana dikemukakan oleh Ali (1985: 184) pemberian kategori

terhadap keterampilan murid, memudahkan guru dalam menafsirkan keterampilan

berbicara dengan menggunakan metode role playing murid kelas V SD Inpres

Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa .

Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas, yaitu 85 %,

data hasil penelitian siklus II di atas dianggap tuntas kelas dan kelompok

karenayang tuntas mencapai 91,43% dari 35murid. Penelitian ini tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya karena berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,

yaitu peningkatan keterampilan berbicara sudah terlihat, maka peneliti

menganggap penelitian ini sudah cukup dengan menyimpulkan bahwa terdapat

peningkatan kemampuan bermain peran atau drama murid.

2. Terbukti secara Signifikan bahwa Pembelajaran Keterampilan

Berbicara Mengalami Peningkatan dengan Menggunakan Metode Role

PlayingMurid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa

Peningkatan keterampilan berbicara murid tampak pula pada setiap

aktivitas dan indikator penilaian keterampilan berbicara berikut ini:

a. Tekanan/ intonasi murid dalam berbicara pada siklus I dikategorikan kurang

dan meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

b. Tata bahasa berbicara murid pada siklus I dikategorikan kurang dan

meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

c. Pengucapan vokal berbicara murid pada siklus I dikategorikan kurang dan

meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

48

d. Mengatur jeda dengan tepat berbicara murid pada siklus I dikategorikan

kurang dan meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

e. Penggunaannada/ irama dalam berbicara murid pada siklus I dikategorikan

kurang dan meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

f. Keberanian dan semangat dalam berbicara murid pada siklus I dikategorikan

kurang dan meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

g. Kelancaranmurid dalam berbicara pada siklus I dikategorikan kurang dan

meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

h. Pandangan matamurid dalam berbicara pada siklus I dikategorikan kurang

dan meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

i. Ekspresi wajah/ mimikmurid dalam berbicara pada siklus I dikategorikan

kurang dan pada siklus II menjadi kategori baik.

j. Pemahaman dalam berbicara pada siklus I dikategorikan kurang dan

meningkat pada siklus II menjadi kategori baik.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:

Penerapan metode role playing, dapat meningkatkan keterampilan berbicara

murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

.Terbukti secara signifikan bahwa metode role playing berpengaruh positif

terhadap keterampilan berbicara murid. Persentase dalam pembelajaran

keterampilan berbicara murid kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa rata-rata yang dicapai pada siklus I yaitu sebesar 22,86%atau 8

orang dari 35 murid berada dalam kategori tuntas dan 77,14 % atau 27 orang dari

35 murid berada dalam kategori tidak tuntas meningkat pada siklus II yaitu

sebesar 91,43 %atau 32 orang dari 35 murid berada dalam kategori tuntas dan

8,57 % atau 3 orang dari 35 murid berada dalam kategori tidak tuntas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran

sebagai berikut:

1. Kepada guru Bahasa Indonesia atau wali kelas V SD Inpres Tumbuh

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa, hendaknya membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode role playing

sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara murid.

2. Kepada pemerintah dan kepala sekolah, hendaknya menfasilitasi pengetahuan

guru tentang penggunaan metode role playingdalam pembelajaran keterampilan

49

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

50

berbicara, melalui workshop atau pelatihan peningkatan kompetensi mengajar

guru.

3. Kepada murid, hendaknya lebih giat berlatih dalam berbicara melalui

kegiatan mengomentari suatu masalah dengan memperhatikan aspek kebahasaan

dan aspek nonkebahasaan sehingga nilai keterampilan berbicara yang diperoleh

lebih meningkat.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

51

DAFTAR PUSTAKA

Alhafidzh. 2010. Role Playing dan Penerapannya. Online. http: // www.

Wordpress. Com. Diakses 12 November 2010.

Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa

Anonim. 2011. http: // geogle. Com/ web/ Metode Pembelajaran. Pdf. Diakses 14

April.

Arsjad dan Mukti. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.

Jakarta: Depdiknas

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Depdiknas

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Depdikbud

Greene, Harry A. & Petty Walter T. 1971. Developing Language Skills In the

Elementary Schools. Boston: Allyn and Bacon, inc.

Hambali. 2009. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi Sekolah

Dasar. Makassar: FKIP Unismuh.

Haryadi. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Makassar:Depdikbud.

Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.

Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Makhrufhi, Sayuti. 2009. Cara Melatih Kemampuan Berbicara Anak. http: //

www. Indoskripsi. com. Diakses 12 Februari 2010.

Nur, Anis. 2010. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas.

Makassar: FKIP Unismuh.

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Rafiuddin, Ahmad. 1998. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Tinggi. Depdikbud.

Sudrajat, Ahmad. 2009. Melatih Anak Terampil Berbicara. http: // www.

Wordpres. com. Diakses 30 Januari 2010.

Sugiyono. 2004. Strategi Pendidikan. Bandung: Angkasa

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

52

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syukur. 2010. Model-Model Pembelajaran Efektif. Makassar: FKIP Unismuh.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

----------------------------- 1985. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Wahab, Abdul Aziz. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Bandung:

Alfabeta

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

53

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

RIWAYAT HIDUP

ABDUL.RAZAK, lahir di Sungguminasa tanggal 02 September 1987

sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan

M.Saleh,P,S.pd dan Ratnawati,Hr. Sebagai riwayat pendidikan, penulis

telah menempuh pendidikan sebagai berikut. Penulis masuk SEKOLAH

DASAR pada tahun 1994 dan tamat tahun 1999, kemudian melanjutkan

ke SEKOLAH MENENGAH PERTAMApada tahun 2000 dan tamat tahun 2002. Setelah

itu, melanjutkan kejenjang pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS pada tahun

2003 dan tamat pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

tingkat perguruan tinggi pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar program

D.II pada tahun 2006dan tamat 2008.Kemudian lanjut STRATA.I Jurusan

pendidikan Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar pada

tahun 2011 sampai sekarang . Sebagai tugas akhir, maka penulis menulis sebuah

skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan

Metode Role Playing pada Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.”

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

LAMPIRAN I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester :V/ II

Alokasi Waktu :(6 x 35 menit) (3 x pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

Berbicara

Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan

bermain drama

II. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

Berbicara

Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat

III. Indikator

Bahasa Indonesia

a. Kognitif

- Proses

Mengetahui cara melakukan percakapan atau bermain drama

- Produk

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Menyebutkan cara melakukan percakapan atau bermain drama

b. Afektif

- Karakter

Keberanian dalam melakukan percakapan atau bermain drama

- Sosial

Memberi tanggapan secara sopan dan santun

c. Psikomotor

Melakukan percakapan atau bermain drama

IV. Tujuan Pembelajaran

Bahasa Indonesia

a. Kognitif

- Proses

Siswa dapat mengetahui cara melakukan percakapan atau bermain

drama

- Produk

Siswa dapat menyebutkan cara melakukan percakapan atau

bermain drama

b. Afektif

- Karakter

Siswa memiliki keberanian dalam melakukan percakapan atau

drama

- Sosial

Siswa dapat memberi tanggapan secara sopan dan santun

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

c. Psikomotor

Siswa dapat melakukan percakapan atau bermain drama

V. Materi Pokok

Bahasa Indonesia : Drama ( terlampir )

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Role Playing

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal ( 15 menit)

Membuka dengan salam, berdoa, mengabsen

Mengecek kesiapan siswa dan kelas

Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (75 menit)

Guru menyusun/ menyiapkan skenarioyang akan ditampilkan

Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa sebelum kegiatan belajar mengajar

Guru membentuk kelompok murid yang anggotanya 5 orang atau

lebih

Memanggil para murid yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah disiapkan

Masing-masing murid berada dalam kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan

Setelah selesai ditampilkan, masing-masing murid diberikan

lembar kerja membahas penampilan masing-masing kelompok

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

Guru memberikan kesimpulan umum

c. Kegiatan Akhir ( 15 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberi pesan-pesan moral

VIII. Alat dan sumber belajar

Alat : Teks Drama

Sumber belajar : Buku bahasa Indonesia Kelas VPenerbit

Yudhistira

IX. Penilaian

a. Teknik : tes lisan

b. Bentuk : Praktek

Tumbuh, September2014

Mengatahui, Mahasiswa,

Guru Kelas Peneliti

Ahmad Mappaempo,S.Pd Abdul.Razak

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester :V / II

Alokasi Waktu : (6 x 35menit) (3 x pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

Berbicara

Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan

bermain drama

II. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

Berbicara

Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat

III. Indikator

Bahasa Indonesia

a. Kognitif

- Proses

Mengetahui cara melakukan percakapan atau bermain drama

- Produk

Menyebutkan cara melakukan percakapan atau bermain drama

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

b.Afektif

- Karakter

Keberanian dalam melakukan percakapan atau bermain drama

- Sosial

Memberi tanggapan secara sopan dan santun

c.Psikomotor

Melakukan percakapan atau bermain drama

IV. Tujuan Pembelajaran

Bahasa Indonesia

a. Kognitif

- Proses

Siswa dapat mengetahui cara melakukan percakapan atau bermain

drama

- Produk

Siswa dapat menyebutkan cara melakukan percakapan atau

bermain drama

b. Afektif

- Karakter

Siswa memiliki keberanian dalam melakukan percakapan atau

drama

- Sosial

Siswa dapat memberi tanggapan secara sopan dan santun

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

c. Psikomotor

Siswa dapat melakukan percakapan atau bermain drama

V. Materi Pokok

Bahasa Indonesia : Drama ( terlampir )

VI. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Role Playing

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal ( 15 menit)

Membuka dengan salam, berdoa, mengabsen

Mengecek kesiapan siswa dan kelas

Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (75 menit)

Guru menyusun/ menyiapkan skenarioyang akan ditampilkan

Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa sebelum kegiatan belajar mengajar

Guru membentuk kelompok murid yang anggotanya 5 orang atau

lebih

Memanggil para murid yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah disiapkan

Masing-masing murid berada dalam kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan

Setelah selesai ditampilkan, masing-masing murid diberikan

lembar kerja membahas penampilan masing-masing kelompok

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

Guru memberikan kesimpulan umum

c. Kegiatan Akhir ( 15 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberi pesan-pesan moral

VIII. Alat dan sumber belajar

Alat : Teks Drama

Sumber belajar : Buku bahasa Indonesia Kelas V Penerbit

Yudhistira

IX. Penilaian

a. Teknik : tes lisan

b. Bentuk : Praktek

Tumbuh, Oktober 2014

Mengatahui, Mahasiswa,

Guru Kelas Peneliti

Ahmad Mappaempo,S.Pd Abdul.Razak

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Lampiran II

DAFTAR HADIR

MURID KELAS VSD INPRES TUMBUH KECAMATAN BUNGAYA

KABUPATEN GOWA

No Nama L/P

Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Muh. Zulkifli L - - - - - - - -

2 Muh. Erwin L - - - - - - - -

3 Muh. Arfan L - - - - - - - -

4 Ali Akbar L - - - - - - - -

5 Al Haris L - - - - - - - -

6 Muh. Habibi L - - - - - - - -

7 Oldy Arianto L - - a - - - - -

8 Fahriansyah L i i - - - - - -

9 Ananda Farid L - - - - - - - -

10 Muh. Akbar L - - - - - - - -

11 Dwiki Rifaldi L - - - - - - - -

12 Mickael Simaila L - - - - - - - -

13 Aditya Rio L - - - - - - - -

14 Satya Trisna L - - - - - - - -

15 Akbar Novianto L - - - - - - - -

16 Andi Muh. Sidia L - - - - - - - -

17 Asyuri Qurahman L - - - - - - - -

18 Elvin Ramadhan L - - - - - - - -

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

19 Andi Wahyu L - - - - - - - -

20 Muh. Irmansyah L - - - - - - - -

21 St. Nurlela P - - - - - - - -

22 Dita Fauzia P - - - - - - - -

23 Hajrah Tulpika P - i - - - - - -

24 Ayu Annisa P - i - - - - - -

25 Nur Aulia P - - - - - - - -

26 Awalin Syayidah P - - - - - - - -

27 Nur Hijrah P - - - - - - - -

28 A. Tenri Awaru P - - - - - - - -

29 Taqqiah Tapika P - - - - - - - -

30 Fira Meldi P - - - - - - - -

31 A. Nurul Suci P - - - - - - - -

32 Ainun Mardiah P - - - - - - - -

33 Indah Nur Permatasari P - - - - - - - -

34 Inne Sintia P - - - - - - - -

35 Nurul Syarisyah Putri P - - - - - - - -

Keterangan :

a : Alpha

s : Sakit

i : Izin

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Lampiran III

Drama

(pertengkaran warna-warna pelangi)

(Pada suatu hari langit telah menurunkan hujan dan biasanya muncul

pelangi, warna pelangi muncul dengan sangat indah dan saling bertengkar dan

tidak ada yang mau mengalah, mau tahu kelanjutan ceritanya, inilah penampilan

dari kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa).

A sebagai Awan

B sebagai pelangi merah

C sebagai pelangi jingga

D sebagai pelangi kuning

E sebagai pelangi hijau

F sebagai pelangi biru

G sebagai pelangi ungu

Selamat menyaksikan….

( pada suatu setelah langit menurunkan hujan di sebuah taman tampak satu

pelangi yang sangat senang, yaitu pelangi hijau)

Hijau : awan…awan…awan… lihat aku..akulah yang terpenting didunia, aku

adalah simbol kehidupan , aku telah dipilih oleh rerumputan, padi dn

tumbuhan hijau lainnya, maka akulah yang terpenting.

Awan : hai kamu hijau…kamu jangan terlalu sombong, ingat…kamu tidak

hanya sendiri.

(tampak dari jauh pelangi biru pun muncul)

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Biru : hai kamu hijau, kamu jangan hanya berfikir tentang bumi tapi lihatlah

birunya langit dan lautan…yang luas, langit dapat memberi ruang dan

kedamaian, sedangkan air adalah sumber kehidupan, dan ingat kamu

hijau, kamu tidak akan tumbuh tampa aku…, apaji kau hijau kolor hijau

kali ha…ha…ha…, maka akulah yang terpenting.

Hijau : eh…kalau kamu biru bikin rugi

( muncul pelangi kuning yang tidak mau kalah)

Kuning : ha…kau terlalu serius, lihat aku…, aku adalah simbol kegembiraan dan

kehangatan, lihat matahari…warnanya kuning kan?

( serentak mengatakan ) iya sih…!

( muncul pelangi jingga yang tidak mau kalah juga)

Jingga : eh…kamu jangan terlalu sombong, kamu kan bau…, ha…ha…

Kuning : maksud kamu?

Jingga : kuning kan bau tai.

Biru : iya sih..

Jingga : lihat aku…,aku adalah simbol kesehatan, coba lihat aku pada wortel,

pepaya, dan jeruk, aku sangat dibutuhkan oleh manusia

( tidak lama kemudian muncul pelangi merah)

Merah : eh… kalian semua…siapa yang bilang begitu,kamu…kamu…kamu,oh

ternyata kamu ya..eh…semuanya lihat aku, kalian tidak ada

tandingannya dibanding aku, aku adalah lambang keberanian, dan aku

juga dicari para muda-mudi yang lagi kasmaran atau yang lagi jatuh

cinta gitu

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Hijau : ih merah merasnya yang paling hebat

( tengah pertengkaran mulut yang sangat hebat muncul warna satu pelangi lagi

yaitu pelangi ungu)

Ungu : tunggu dulu cantik, coba lihat aku, aku adlah simbol kerajaan, para

raja-raja saja mencari – cari, warnaku dipilih untuk pakaian dan

aksesoris mereka

Biru : hari gini masih ngomongin raja basi tahu

Ungu : tunggu dulu, aku tuh raja jadul( jaman dulu), tapi aku tuh punya band

yang terkenal, ungu band gitu

Biru : mana buktinya???

Ungu : ini coba dengar( mendengarkan lagu ungu band)

( semua pelangi menikmati lagu dan salah satu pelangi memotong lagu yaitu

hijau)

Hijau : eh kamu jangan bangga dulu yah, aku juga punya lagu yang tak kalah

bagus dibandingkan dengan lagumu

Ungu : mana…?

Hijau : sabar dong…( memperdengarkan lagu hijau daun)

( sementara mendengarkan lagu tiba-tiba salah satu pelangi yaitu pelangi biru

memotong nyanyian)

Biru : stop…akulah yang terpenting

Merah : aku…

Jingga : aku…

Kuning : aku…

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Hijau : aku…

Ungu : akulah…

( pertengkaran semakin seru masing-masing tidak mau mengalah tiba-tiba muncul

awan yang membawa petir dan hujan dan semua pelangi ketakutan)

Awan : hei..warna-warna bodoh! Jangan bertengkar, ketehuilah…kamu

diciptakan tidaklah sendiri, kalian punya tujuan khusus, unik dan

berbeda satu sama lain, kemarilah saling bergandengan tangan!

( warna- warna itu melakukan apa yang dikatakan awan sambil menyanyikan lagu

pelangi)

Awan : nah lihat kalau kalian bersatu warna- warna kalian sangatlah indah.

( akhirnya warna-warna pelangi bersatu dan hidup dengan damai)

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

LAMPIRAN III

Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Role

Playing Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa pada siklus I

No Jumlah Murid

Aspek yang dinilai

Jumlah

Rata - Rata

1 2 3 4 5

1 Muh. Zulkifli 20 20 10 10 10 70

2 Muh. Erwin 10 10 10 20 10 60

3 Muh. Arfan 20 10 20 10 10 70

4 Ali Akbar 15 15 10 20 15 75

5 Al Haris 17 23 15 20 15 90

6 Muh. Habibi 15 20 10 10 10 65

7 Oldy Arianto 10 15 10 10 15 60

8 Fahriansyah 15 10 15 15 10 65

9 Ananda Farid a 10 15 10 20 55

10 Muh. Akbar 20 20 10 10 15 75

11 Dwiki Rifaldi 15 10 10 15 10 60

12 Mickael Simaila 20 a 20 10 10 60

13 Aditya Rio 10 10 20 15 10 65

14 Satya Trisna 20 10 10 10 10 60

15 Akbar Novianto 10 20 15 10 10 65

16 Andi Muh. Sidia 20 20 10 10 10 70

17 Asyuri Qurahman 10 10 15 15 10 60

18 Elvin Ramadhan 15 10 15 10 15 65

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

19 Andi Wahyu 10 15 15 15 10 65

20 Muh. Irmansyah 10 15 10 10 15 60

21 St. Nurlela 15 15 10 20 10 70

22 Dita Fauzia 15 20 10 10 10 65

23 Hajrah Tulpika 14 10 10 20 15 69

24 Ayu Annisa 20 10 15 a 20 65

25 Nur Aulia A 10 25 25 10 70

26 Awalin Syayidah 25 10 22 10 10 77

27 Nur Hijrah 15 14 10 10 15 64

28 A. Tenri Awaru 10 20 10 10 10 60

29 Taqqiah Tapika 10 10 20 10 15 65

30 Fira Meldi 10 10 10 10 20 60

31 A. Nurul Suci 10 10 10 15 20 65

32 Ainun Mardiah 20 20 10 10 10 70

33 Indah NurPermata 20 10 10 15 10 65

34 Inne Sintia 10 10 10 20 15 65

35 Nurul Syarisyah P. 15 15 15 10 10 65

Jumlah 491 427 462 445 440 2310

Rata-rata Nilai 66

Aspek yang dinilai:

1. Tekanan/ intonasi

2. Tata bahasa

3. Pengucapan vocal

4. Mengatur jeda dengan tepat

5. Penggunaan dan irama

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Lampiran IV

Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Role

Playing Murid Kelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa pada siklus II

No Nama Murid

Aspek yang dinilai

JumlahRata-

Rata 1 2 3 4 5

1 Muh. Zulkifli 20 10 25 10 20 85

2 Muh. Erwin 15 10 15 10 25 75

3 Muh. Arfan 10 20 20 10 20 80

4 Ali Akbar 20 20 10 10 20 80

5 Al Haris 20 20 15 25 15 95

6 Muh. Habibi 10 10 20 10 20 70

7 Oldy Arianto 20 10 10 10 25 75

8 Fahriansyah 10 10 20 20 25 85

9 Ananda Farid 20 10 10 10 20 70

10 Muh. Akbar 15 15 20 15 20 85

11 Dwiki Rifaldi 20 20 15 10 10 75

12 Mickael Simaila I 10 25 10 20 65

13 Aditya Rio 10 a 15 20 20 65

14 Satya Trisna 15 15 10 15 20 75

15 Akbar Novianto 10 15 15 20 25 75

16 Andi Muh. Sidia 15 20 15 10 25 85

17 Asyuri Qurahman 15 10 s 15 25 65

18 Elvin Ramadhan 10 20 10 10 25 75

19 Andi Wahyu 10 10 25 10 20 75

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

20 Muh. Irmansyah A 20 20 15 20 75

21 St. Nurlela 15 20 20 10 20 85

22 Dita Fauzia 15 10 15 20 20 80

23 Hajrah Tulpika 10 10 15 20 20 75

24 Ayu Annisa 20 15 10 20 15 80

25 Nur Aulia 20 20 10 20 20 90

26 Awalin Syayidah 15 20 i 25 25 85

27 Nur Hijrah 10 15 10 20 15 70

28 A. Tenri Awaru 10 10 15 10 25 70

29 Taqqiah Tapika 10 15 10 25 20 80

30 Fira Meldi 15 15 10 10 20 70

31 A. Nurul Suci 10 20 20 10 15 75

32 Ainun Mardiah 20 20 10 10 20 80

33 Indah NurPermata 10 10 10 20 25 75

34 Inne Sintia 20 10 10 15 20 75

35 Nurul Syarisyah P. 20 20 15 10 20 85

Jumlah 475 505 485 510 735 2705

Rata-rata Nilai 77

Aspek yang dinilai:

1. Tekanan/ intonasi

2. Tata bahasa

3. Pengucapan vokal

4. Mengatur jeda dengan tepat

5. Penggunaan dan irama

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

DOKUMENTASI

KEGIATAN SIKLUS I dan II

Murid dibentuk dalam kelompok Membagikan teks Drama 2 hari sebelum

PBM

Membimbing murid dalam kelompok

Menjelaskan materi

murid bermain drama siklus I

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Melakonkan tokoh sesuai dengan karakter yang dipilih

Murid bermain drama pada siklus II

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN …bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing muridkelas V SD Inpres Tumbuh Kecamatan Bungaya

Mendengarkan penilaian