PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL...

89
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs AL-KHOIRIYYAH SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: Mulyono NIM 093111231 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL...

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN

DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7

MTs AL-KHOIRIYYAH SEMARANG SEMESTER GENAP

TAHUN 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat

guna memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Mulyono

NIM 093111231

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

ii

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, keculai

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Juni 2011

Deklarator,

Mulyono

NIM 093111221

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

iii

ABSTRAK

Mulyono (NIM 093111221) Upaya Peningkatan Kemampuan Baca Al-

Qur’an Melalui Metode Qiro’ati bagi Siswa Kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah

Semarang pada Semester Genap Tahun 2010-2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran

Al-Qur’an dengan metode qiro’ati di kelas VIIA MTs. Al-Khoiriyyah Semarang

tahun pelajaran 2010-2011, (2) meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an khususnya

keterampilan dan kemampuan membaca dengan metode qiro’ati di kelas VIIA

MTs. Al-Khoiriyyah Semarang tahun pelajaran 2010-2011.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan

dibantu oleh teman sejawat sebagai kolaborator atau observer dan mengambil

tempat di kelas VIIA dengan jumlah siswa 27 anak pada bulan Februari 2011.

Dalam penelitian tindakan kelas dimaksudkan mengatasi masalah pembelajaran

dan nilai hasil belajar siswa yang kurang, sehingga perlu diadakan langkah-

langkah penyelesaian. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I terdiri

kegiatan perencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dan dilanjutkan ke

siklus II (dua) setelah diadakan diskusi dengan kolaborator. Sehingga diadakan

replanning atau perencanaan kembali, pelaksanaan (action), pengamatan, dan

refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an dengan

metode qiro’ati di kelas VIIA MTs. Al-Khoiriyyah Semarang tahun 2010-2011

berlangsung lebih baik, siswa diajak belajar kelompok dengan tutor sebaya, yang

selalu aktif mendampingi dan membimbing, sambil menunggu giliran maju

bimbingan individual. Sehingga ketika dia maju sudah siap dan lancar dan

sekaligus sevaluasi kenaikan halaman. Pelaksanaan melalui 2 siklus dengan hasil

yang terus meningkat. Keaktifan belajar semakin meningkat. Siswa dengan tutor

sebaya semakin menyenangkan dan membuahkan kreativitas siswa dalam belajar.

Pembelajaran Al-Qur’an dengan metode qiro’ati di kelas VIIA MTs. Al-

Khoiriyyah Semarang tahun 2010-2011 mampu meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya kemampuan dan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih, tartil

cepat, dan benar. Sehingga kepuasan kompetensi membaca dengan nilai KKM

lebih baik dari prasiklus sebesar 55%. Siklus I 63% dari menjadi 85% pada

siklus I.

Berdasarkan temuan penelitin ini diharapkan akan menambah informasi

dalam mengembangkan keterampilan membaca Al-Qur’an bagi guru, sekolah,

madrasah, serta peneliti lain.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.,

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA AL-

QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI BAGI SISWA

KELAS 7 MTS. AL-KHOIRIYYAH SEMARANG PADA

SEMESTER GENAP TAHUN 2010-2011.

Nama : Mulyono

NIM : 093111221

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.,

Pembimbing,

ISMAIL, M.Ag.

NIP 19711021 1997031 002

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

v

PENGESAHAN

Nama : MULYONO

NIM : 093111231

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an dengan

Metode Qiro’ati bagi Siswa Kelas 7 MTs Al-Khoiriyyah

Semarang Semester Genap Tahun 2010-2011

telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal:

1 Juli 2011‏

dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan

studi Program Sarjana Strata 1 (S.1) guna memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu

Tarbiyah.

Semarang, Juli 2011

Dewan Penguji

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Musthafa, M.Ag. Amin Farih, M.Ag.

NIP 1971 0403 199603 2 001 NIP 1971 0614 20003 1 002

Penguji I Penguji II

Syamsul Ma’arif, M.Ag. Mursyid, M.Ag.

NIP 197410302002121002 NIP 1967 0305 200112 1 001

Pembimbing

Ismail, SM, M.Ag. NIP 197110211997031002

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

vi

MOTTO

“Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan bersama para penulis (malaikat

penulis amal) yang mulia lagi berbakti. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an

dengan gagap sehingga dalam membacanya merasa kesulitan akan mendapat dua

kali pahala.” (HR Muslim).*)

*) Zaki Al-Din Abd Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Mizan Media Utama,

Bandung, cet. 2, Jan 2009.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

vii

PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah berupa skripsi ini kami persembahkan kepada:

1. Orang tua yang kami sayangi

2. Istri dan anak-anakku

3. Saudara-saudariku

4. Almamaterku

5. Teman-teman seperjuangan

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunianya yang telah memberikan kemudahan dalam

melakukan penelitian ini dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan hasil laporan penelitian tentang upaya peningkatan

baca Al-Qur’an melalui metode qiro’ati bagi siswa kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah

Semarang tahun 2010/2011. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi

pada penulis sendiri, siswa, guru, sekolah, pembaca, dan perkembangan ilmu

tarbiyah dalam agama Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bisa lepas dari bantuan orang

lain karena keahliannya, maupun atas dorongannya dan masukannya. Sehingga

penulis pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Sudjai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ismail SM, M.Ag. selaku pembimbing yang telah dengan sabar

membimbing dan mengarahkan.

3. M. Ainul Author, A.Md. selaku Ketua YPI Al-Khoiriyyah Semarang yang

telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

4. Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat kami tuliskan di

sini yang telah memberikan dorongan moral maupun material sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan dan balasan yang sesuai dengan

sumbangsih mereka. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

dan masyarakat umumnya. Amin.

Semarang, Juni 2011

Peneliti

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN ............................................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................................... v

MOTTO............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi .................................. 2

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ....................................................................... 4

B. Pengertian Metode Qiroati ..................................................... 6

C. Prinsip-prinsip Dasar Metode Qiro'ati ................................... 6

D. Sistem Pengajaran Qiro'ati ..................................................... 7

E. Unsur-unsur Pembelajaran Metode Qiro'ati ........................... 8

F. Prosedur Pengelolaan Pembelajaran Qiro’ati ......................... 21

G. Langkah-langkah .................................................................... 23

H. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiro’ati ......................... 27

I. Hipotesis Tindakan .................................................................. 28

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 30

C. Variabel Penelitian ................................................................. 32

D. Rancangan Penelitian ............................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

x

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 40

G. Indikator Keberhasilan ........................................................... 40

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................... 41

B. Analisis Hasil ........................................................................ 56

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................ 67

B. Saran-saran ............................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

xi

DAFTAR TABEL

Daftar Ustadz-Ustadzah ................................................................................... 43

Hasil belajar dan keaktifan peserta didik prasiklus .......................................... 47

Persentase Observasi Guru Tahap Siklus I ...................................................... 51

Pada Tahap Prasiklus dan Siklus I ................................................................... 51

Perbandingan Persentase Keaktifan Tahap Siklus I dan Siklus II ................... 55

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Siklus I dan Siklus II ............ 55

HASIL TES PRA SIKLUS KELAS 7A .......................................................... 56

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 58

Daftar nilai hasil belajar siklus II ..................................................................... 61

Daftar nilai peserta didik .................................................................................. 64

Perbandingan nilai rata-rata dan prosentase pencapaian hasil belajar dan keaktifan

peserta didik siklus I dan siklus II .................................................................... 65

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

xii

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Skema alur kerangka berpikir .......................................................................... 30

Desain Penelitian dengan dua Siklus ............................................................... 36

Struktur Organisasi........................................................................................... 45

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang disyariatkan oleh agama Islam,

maka wajib bagi muslimin untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur'an, bahkan

Rasulullah SAW bersabda, " yang artinya “Sebaik-baik di "خيركم مه تعلم القران وعلمه

antara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR

Bukhori dari Utsman).

Akan tetapi sebaliknya bila membaca Al-Qur'an salah, maka akan

mendapatkan dosa, maka dari itu agar bacaan Al-Qur'an fasih dan benar, harus

belajar kepada seorang guru.

Allah memerintahkan agar kaum muslimin membaca Al-Qur'an dengan

tartil, fasih, dan benar sebagaimana firman-Nya1)

“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Salah satu sumber dan dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur'an, maka

setiap lembaga Pendidikan Islam harus mengajarkan Al-Qur'an sebagai mata

pelajaran utamanya.

Demikian pula di Pendidikan Islam Al-Khoiriyyah Semarang. Mata

pelajaran Al-Qur'an adalah mata pelajaran pokok dan yang paling utama, maka

diharapkan ketika siswa telah menyelesaikan jenjang pendidikan MTs kelas 9,

semua siswa sudah mampu membaca Al-Qur'an dengan fasih dan benar beserta

menguasai ilmu tajwidnya.

Kenyataan yang ada di lapangan hasil akhir dari siswa yang telah

menyelesaikan pendidikan jenjang MTs di Al-Khoiriyyah Semarang belum

maksimal seperti yang diharapkan. Pada tahun pelajaran 2007/2008 dari siswa 54

belum tuntas 26 siswa. Pada tahun pelajaran 2008/2009 dari siswa 58 belum

1)

Al-Qur’an Terjemahan, Pustaka Asy-Syamil, 2006, QS Al-Muzammil (73): 4.

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

2

tuntas 22 siswa. Pada tahun pelajaran 2009/2010 dari siswa 51 belum tuntas 12

siswa.

Setelah diadakan evaluasi ada beberapa hal yang menyebabkan

ketidaktuntasan, antara lain:

1. Siswa yang masuk di MTs Al-Khoiriyyah sebagian berasal dari SD yang

belum punya dasar baca tulis Al-Qur'an.

2. Wali murid di perkotaan kurang memperhatikan bacaan Al-Qur'an di

rumahnya.

3. Proses pembelajarannya kurang efektif dan metode yang digunakan kurang

tepat. Hal ini menuntut profesionalitas seorang guru dalam proses

pembelajaran dengan waktu yang efektif dan metode yang tepat.

Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran yang efektif, efisien dan

profesionalitas guru melalui metode qiroati pada akhir pendidikan jenjang MTs

Al-Khoiriyyah Semarang sudah tuntas kemajuan baca Al-Qur'an bagi seluruh

siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dikemukakan

permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apa metode qiro'ati itu?

2. Bagaimana penerapan metode qiro'ati itu pada mata pelajaran Al-Qur'an pada

kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah Semarang pada tahun 2010/2011?

3. Apakah melalui metode qiro'ati dapat meningkatkan kemampuan baca Al-

Qur'an di kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah Semarang pada tahun 2010/2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi

Dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan

berbasis kelas sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur'an bagi siswa kelas 7 semester

genap (dua) MTs. Al-Khoiriyyah Semarang tahun 2010/2011.

2. Bagi peserta didik MTs. Al-Khoiriyyah Semarang:

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

3

a. Dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an.

b. Dapat melaksanakan ibadah dengan membaca Al-Qur'an yang fasih dan

benar.

3. Bagi guru MTs. Al-Khoiriyyah Semarang sebagai:

a. Motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan

menggunakan metode yang tepat.

b. Informasi untuk meningkatkan ilmu tentang ulumul qur'an melalui

pembinaan guru qiro'ati.

4. Bagi lembaga pendidikan Islam Al-Khoiriyyah Semarang secara umum

Sebagai usaha meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an bagi siswa dan guru.

5. Bagi peneliti untuk mendapatkan bukti peningkatan baca Al-Qur'an melalui

metode qiro'ati.

6. Bagi pembaca untuk menambah wawasan atau khasanah ilmu pengetahuan

tentang metode qiro'ati.

Dengan perumusan masalah tersebut, maka dapat diambil manfaat

penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Manfaat bagi kelas VIIA MTs. Al-Khoiriyyah:

a. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan

lebih cepat.

2. Manfaat bagi anak didik

a. Dapat meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dan lebih cepat

menyelesaikan program kurikulum.

3. Manfaat bagi pendidik

a. Dapat lebih cepat menyelesaikan program Al-Qur’an,

b. Mengamalkan ilmunya membaca Al-Qur’an melalui metode qiro’ati.

4. Manfaat bagi lembaga Al-Khoiriyyah

a. Dapat dijadikan wawasan atau pertimbangan menerapkan metode qiro’ati di

seluruh jenjang pendidikan.

b. Untuk meningkatkan kualitas baca Al-Qur’an bagi siswa dan guru.

5. Manfaat bagi peneliti

a. Dapat meningkatkan ilmu mengajar membaca Al-Qur’an.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan otokritik

terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,

sekaligus sebagai bahan untuk perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan

untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas

permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk

skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis akan memaparkan

beberapa bentuk tulisan yang sudah ada.

Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis temukan,

masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan skripsi

yang akan penulis susun.

Kajian pustaka ini penulis gunakan untuk mengetahui cara implementasi,

kelebihan dan kekurangan menggunakan metode qiro'ati.

Untuk menunjukkan posisi dalam penelitian bahwa kajian ini belum ada

yang melakukannya maka peneliti akan memaparkan tulisan yang sudah ada.

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, penulis kemukakan beberapa

penelitian yang pernah dilakukan dan terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Muryanto (Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN

Walisongo Semarang, 2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Aktivitas Membaca Al-Qur‟an Terhadap Hasil Belajar Al-Qur‟an Hadits Siswa

Kelas V MIN Larangan Brebes Tahun Pelajaran 2006,” yang menunjukkan

bahwa ada keterkaitan antara siswa yang melakukan aktivitas membaca Al-

Qur‟an tinggi akan mempunyai hasi belajar baik pada mata pelajaran Al-

Qur‟an Hadits.2)

2)

Muryanto, Pengaruh Aktivitas Membaca Al-Qur‟an Terhadap Hasil Belajar Al-Qur‟an Hadits

Siswa Kelas V MIN Larangan Brebes Tahun Pelajaran 2006, (Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang, 2006).

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

5

2. Heni Kurniawati (Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN

Walisongo, 2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Metode

Yanbu‟a dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an di TPQ Tarminatussibyan

Karangrandu Pecangaan Jepara” mendeskripsikan tentang metode yanbu‟a

dalam pembelajaran Al-Qur‟an serta kelebihan dan kekurangannya. Peneliti

berpendapat bahwa salah satu kelebihan dari metode yanbu‟a adalah

tercakupnya materi Arab Pegon Jawa serta tulisan yang menggunakan khoth

rosam usmany.3)

Dari perbandingan penelitian di atas dapat disimpulkan membaca bahwa

penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan hampir serupa

tapi fokusnya berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Muryanto hasil belajar Al-

Qur‟an baik, jika aktivitas membaca Al-Qur‟an tinggi, adapun penelitian yang

dilakukan oleh Heni Kurniawati salah satu kelebihan dari metode yanbu‟a adalah

tercakupnya materi Arab Pegon Jawa serta tulisan yang menggunakan khoth

rosam Usmany.

Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah kelebihan dan

kekurangan metode qiro‟ati antara lain:

1. Kelebihan metode qiro‟ati

a. Praktis, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik.

b. Peserta didik aktif dalam belajar membaca, guru hanya menjelaskan pokok

pembelajaran dan memberi contoh bacaan.

c. Efektif sekali baca langsung fasih dan tartil dengan ilmu tajwidnya.

d. Peserta didik menguasai ilmu tajwid dengan praktis dan mudah.

2. Kekurangan metode qiro‟ati

a. Anak tidak bisa membaca dengan mengeja.

b. Anak kurang menguasai huruf hijaiyah secara urut dan lengkap.

c. Bagi anak yang tidak aktif akan semakin tertinggal.

3)

Heni Kurniawati, Efektivitas Metode Yanbu‟a dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an di

TPQ Tarminatussibyan Karangrandu Pecangaan Jepara, (Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo, 2007).

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

6

B. Pengertian Metode Qiroati

Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa Yunani, "metodos."

Kata ini berasal dari dua suku kata, yaitu "metha" yang berarti melalui atau

melewati dan "hodos" yang berarti jalan atau cara.

Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai layanan, dalam

bahasa Arab metode disebut "thorqot."

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "metode" adalah "cara yang teratur

dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud." Sehingga dapat dipahami bahwa

metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran

agar tercapai tujuan pengajaran."4)

"Qiro'ati" berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan saya,5)

tetapi di

sini sudah menjadi nama maka tidak perlu diuraikan.

Menurut istilah metode qiro'ati adalah metode membaca Al-Qur'an secara

langsung, baik makhroj, huruf, maupun tajwidnya, langsung dibaca tartil dan

benar tanpa mengenalkan huruf, harakat dan tajwidnya lebih dahulu (mengeja),

guru hanya menerangkan pokok pelajaran (cara membacanya) dan memberi

contoh bacaannya dengan tartil dan benar.

Metode qiro'ati diciptakan oleh H. Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1963

yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Al-Qur'an Roudhotul Mujawidin

Semarang dan diperbanyak oleh Yayasan Dwi Matra Jakarta.

C. Prinsip-prinsip Dasar Metode Qiro'ati

1. Guru

a. Dak-tun (tidak boleh menuntun, guru hanya menerangkan setiap pokok

pelajaran saja dan memberi contoh bacaan yang benar, sekadar satu atau dua

baris saja.

b. Ti-was-gas (teliti, waspada dan tegas) artinya dalam memberi contoh, guru

harus teliti dan benar jangan salah.

4)

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002,

hal. 40. 5)

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur‟an Qiro‟ati, hal. 9.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

7

Dalam menyimak atau mendengarkan bacaan Al-Qur'an, guru harus teliti

dan waspada, dalam menentukan kenaikan harus tegas tidak boleh ragu-ragu.

2. Santri

a. LCTB (Lancar Cepat Tepat dan Benar)

b. Dalam belajar, siswa harus aktif membaca sendiri tanpa dituntun oleh guru.

Jika ternyata siswa belum atau tidak lancar jangan dinaikkan ke halaman

berikutnya atau jilid selanjutnya.

D. Sistem Pengajaran Qiro'ati

Dalam mengajarkan membaca Al-Qur'an dapat menerapkan beberapa

sistem antara lain:

1. Sejak awal langsung membaca huruf-huruf hijaiyah yang berharokat tanpa

mengeja.

2. Langsung praktek secara mudah dan praktis bacaan yang bertajwid dengan

baik dan benar.

3. Materi pelajaran diberikan secara bertahap dari yang mudah ke yang sulit dan

yang umum ke yang khusus sesuai dengan kaidah.

4. Materi yang diberikan sesuai dengan sistem modul.

5. Pelajaran yang diberikan selalu diulang-ulang dengan memperbanyak latihan

(drill) sehingga menjadikan siswa selalu ingat dan menguasai pelajaran.

6. Belajar sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan siswa.

7. Evaluasi dilakukan setiap kali pertemuan.

8. Penyampaian metode qiro'ati ada 3 macam:

a. Klasikal: guru membaca dan menerangkan pokok-pokok pelajaran yang ada

pada alat peraga, lalu santri menirukan, atau guru menunjuk santri bersama-

sama membaca.

b. Individual: siswa bergiliran satu per satu belajar kepada guru sesuai dengan

pelajarannya masing-masing.

c. Klasikal baca singkat

Artinya apabila siswa membaca satu per satu, siswa lain mendengarkan.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

8

9. Pelaksanaan penyampaian qiro'at dilaksanakan dalam tahapan-tahapan:

Pra-TK, jilid I-VI dengan alokasi waktu 1 jam yang dibagi menjadi 3 tahap

(termin).

Termin I: 15 menit → klasikal

Termin II: 30 menit → klasikal

Termin III: Klasikal – konfirmasi – pemantapan

10.Pasca jilid VI dilanjutkan ghorib dan Al-Qur'an (takhasus), yang terakhir teori

tajwid.

E. Unsur-unsur Pembelajaran Metode Qiro'ati

1. Tujuan pembelajaran

Tujuan secara etimologi adalah “arah,” maksud atau haluan. Dalam bahasa

Arab tujuan diistilahkan dengan “ghoyat, ahdaf atau muqoshid.”

Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan “goal, purpose, objective,

atau aim.”

Secara terminologi tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah

sebuah usaha atau kegiatan selesai.6)

Tujuan pembelajaran dengan metode qiroati ada dua:

a. Tujuan umum belajar dan mengajar Al-Qur‟an adalah penghambaan diri

kepada Allah SWT atau ibadah, sebagaimana firman Allah dalam QS Adz-

Dzariyat ayat 56:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembahku.” (Adz-Dzariyat ayat 56)7)

6)

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, Jakarta Ciputat Press, 2002, hal. 11. 7)

Al-Qur‟an Terjemahan, Pustaka Asy-Syamil, 2006.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

9

Sabda Rasulullah SAW.

“Dari Utsman r.a. dari SAW belia bersabda: Sebaik-baik di antara kamu ialah

orang yang mempelajari Al-Qur‟an dan mengajarkanmu.” (HR Bukhori)8)

b. Tujuan khusus belajar membaca Al-Qur‟an dengan metode qiro‟ati adalah:

1) “Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian, dan kemurnian Al-

Qur‟an dari cara membaca yang benar, sesuai dengan kaidah

tajwidnya, sebagaimana bacaannya Rasulullah Shollallohu „alaihi

wasallam.”9)

2) Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik, fasih, tartil, dan benar sesuai

dengan ilmu tajwid.

3) Istiqomah dalam membaca Al-Qur‟an sehingga dalam waktu tertentu

telah mampu membaca Al-Qur‟an dengan fasih dan benar sesuai

dengan kemampuan masing-masing peserta didik.

4) Setelah selesai belajar Al-Qur‟an dengan metode qiro‟ati diharapkan

bacaan Al-Qur‟annya standar dengan para ahli qura wal hufazh.

2. Pendidik

Pendidik adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap

perkembangan anak didik.

Pendidik dalam bahasa Indonesia disebut guru yang berarti orang yang

mengajar. Dalam bahasa Inggris dijumpai kata teacher yang berarti pengajar.10)

Dalam bahasa Arab, istilah yang mengacu kepada pengertian guru lebih

banyak lagi seperti Al-„Alim atau Al-Mu‟allim, yang berarti orang yang

mengetahui dan banyak digunakan para ulama atau ahli pendidikan untuk

menunjuk pada arti guru.

Selain dari itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan istilah Al-

Mudaris untuk orang yang mengajar atau orang yang memberi pelajaran, juga

8)

Imam Az-Zabidi, Ringkasan Hadits Shohih Bukhori, Jakarta, 2002, Pustaka Amani, hal. 899. 9)

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur‟an Qiro‟ati, hal. 17. 10)

H. Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Jakarta Raja

Grafindo Persada, 2001, hal. 41.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

10

terdapat pula istilah ustadz untuk menunjuk kepada arti guru yang khusus

mengajar bidang pengetahuan agama Islam.11)

Guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki sertifikat pendidik.

Sertifikasi pendidik dalam metode qiroati adalah syahadah mengajar yang

dikeluarkan oleh lembaga pendidikan qiroati, sebab belajar dan mengajar Al-

Qur‟an harus talaqi, syafahi, maka guru Al-Qur‟an adalah orang yang telah

mendapat ijazah mengajar atau pengetahuan dari seorang guru (ustadz/kiai).

3. Peserta didik

Peserta didik dalam istilah tasawuf seringkali disebut dengan “murid atau

tholib.” Secara etimologi murid berarti “orang yang menghendaki,” sedangkan

Tholib berarti “orang yang mencari.”

Menurut terminologi, murid adalah pencari hakikat, di bawah bimbingan

dam arahan seorang pembimbing spiritual (mursyid).

Sedangkan tholib menurut istilah tasawuf adalah “penempuh jalan

spiritual, ia berusaha keras menempuh dirinya untuk mencapai derajat suci.

Penyebutan murid ini juga dipakai untuk menyebut peserta didik pada

sekolah tingkat dasar dan menengah, sementara di perguruan tinggi disebut

dengan mahasiswa (tholib). Istilah murid atau tholib ini sesungguhnya

memiliki kedalaman makna daripada penyebutan siswa. Artinya dalam proses

pendidikan itu terdapat individu yang secara sungguh-sungguh menghendaki

dan mencari ilmu pengetahuan.

Peserta didik merupakan makhluk Allah SWT yang memiliki fitrah

jasmani maupun rohani yang belum mencapai taraf kematangan baik bentuk,

ukuran maupun pertimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari segi rohaniah,

ia memiliki bakat, memiliki kehendak, perasaan, dan pikiran yang dinamis.12)

11)

H. Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Jakarta Raja

Grafindo Persada, 2001, hal. 41-42. 12)

Ahmad D. Muriamba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al-Ma‟arif, 1989, hal.

32.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

11

Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat

dikembangkan dan berkembang secara dinamis.13)

Dalam metode qiroati murid tidak dibatasi oleh usia, yang dibatasi adalah

rombongan belajar untuk setiap ustadz 10-15 siswa pada setiap jenjang atau

jilid.

“Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda, menuntut ilmu itu

wajib bagi setiap muslim …” (HR Ibnu Majah)14)

Prinsip belajar selama hidup ini merupakan ajaran Islam yang penting.15)

4. Kurikulum

Kurikulum dalam kosa kata Arab dikenal dengan kata “manhaj” dari yang

berarti jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada

berbagai kehidupannya.16)

Menurut Abdul Qodir Yusuf dalam kitabnya, “At-Tarbiyah Wal Mujtami”

mendefinisikan kurikulum sebagai berikut.

“Kurikulum adalah sejumlah pengalaman dan uji coba dalam 11 proses

belajar mengajar siswa di bawah bimbingan lembaga (sekolah).”17)

Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 1 ayat 13,

menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dalam pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

13)

Samsul Nizar, Pendekatan Historis, Teori dan Praktis, Jakarta, Ciputat Press, 2003, hal. 48-49. 14)

Muhammad Thohir, Tadzkirotul Maudluu‟aat, hal. 17. 15)

Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009, hal. 6. 16)

Khoerudin, Mahfud Junaedi, KTSP dan Implementasinya di Madrasah, Yogyakarta, Pilar

Media, 2007, hal. 24. 17)

Khoerudin, Mahfud, Junaedi, KTSP dan Implementasinya di Madrasah, Yogyakarta, Pilar

Media, 2007, hal. 26.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

12

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Kurikulum metode qiroati untuk tingkat SLTP (MTs):

a. Kelas 7

Semester I- II: Buku qiroati (SLTP) jilid 1-3.

b. Kelas 8

Semester I: Buku qiroati (SLTP) jilid 4, Al-Qur‟an juz 1-15.

Semester II: Al-Qur‟an juz 16-30 dan ghorib.

c. Kelas 9

Semester I: Tajwid

Bagi murid-murid yang sudah lancar pada akhir semeseter I kelas 9

diadakan ujian akhir tingkat korcab (EBTAQ), murid-murid yang belum

lulus EBTAQ dan belum ujian EBTAQ diadakan EBTAQ pada semester II.

Bagi murid yang masih jilid qiroati diadakan evaluasi.

Murid yang lulus EBTAQ diberikan ijazah, sedangkan murid yang evaluasi

diberikan sertifikat.

Waktu belajar dapat disesuaikan minimal dua kali pertemuan dalam satu

pekan. Setiap satu kali pertemuan 60 menit.

5. Materi pelajaran

Materi pelajaran metode qiroati:

Tingkat TK : buku qiroati jilid 1-6.

Tingkat SD/MI : buku qiroati jilid 1-6.

Al-Qur‟an juz 1-30

Ghorib dan tajwid

Tingkat SLTP/MTs : buku qiroati jilid 1-4.

Al-Qur‟an juz 1-30

Ghorib dan tajwid

6. Metode

Seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran harus tepat

dalam memilih metode, jangan sampai metode yang diterapkan bertentangan

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

13

dengan tujuan pembelajaran, metode yang diterapkan harus mendukung proses

interaksi edukatif guna memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar mempunyai tujuan pokok yang perlu

diperhatikan oleh setiap pendidik yaitu “mengembangkan kemampuan anak

secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang

dihadapinya.18)

Untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur‟an bagi siswa-sisiwi

Madrasah Tsanawiyah Al-Khiriyyah Semarang menggunakan metode qiroati

yang diciptakan oleh H. Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1963.

Adapun beberapa metode membaca Al-Qur‟an yang berkembang di

masyarakat selain metode qiroati di antaranya yaitu:

a. Metode Struktur Analisis Sintetik (SAS)

b. Metode Al-Banjari

c. Metode Iqro

d. Metode Al-Barqi

e. Metode Al-Baghdadiyah

f. Metode Al-Jabari

g. Metode praktis menggunakan Al-Qur‟an

h. Hijaiyah yang disempurnakan

i. Metode Diponegoro

j. Metode An-Nur

Dari beberapa metode tersebut penulis akan menjelaskan sebagian dari

metode tersebut. Sebagian metode tersebut telah biasa dilaksanakan dalam

masyarakat dan sudah pernah juga diuji coba oleh Departemen Agama c.q.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bekerja sama

dalam Badan Litbang Agama. Metode tersebut antara lain:

1. Metode Baghdadiyah (tradisional), menurut sejarahnya berasal Baghdad (Irak)

dan metode ini cukup lama dikenal di Indonesia, oleh karena itu disebut

metode tradisional.

18)

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikeni, Semarang Ra. SAL Media

Group, 2008, hal. 17.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

14

Sebagai gambaran situasi yang menggunakan metode Bagdawiyah sebagai

berikut:

a. Pengajar berlangsung secara klasikal di masjid, mushola atau rumah-rumah

yang dilaksanakan secara individu (privat).

b. Jumlah kegiatan tatap muka dengan cara klasikal umumnya berlangsung

setiap hari masa belajar ± 2 jam setiap hari.

c. Tidak ada pekerjaan rumah bagi peserta didik.

d. Ruang lingkup pengajian umumnya membaca, menghafal, dan tajwid dan

sebagian kecil mengajarkan lagu.

e. Bacaan langsung dieja, artinya untuk tahap awal diperkenalkan nama-nama

huruf hijaiyah.

f. Keaktifan terpusat pada guru dan siswa, dengan pola pembelajaran: guru

siswa.

2. Metode Iqro‟

Metode ini pada dasarnya diciptakan oleh H. Dahlan Salim dari Semarang dan

disempurnakan oleh As‟ad Human dari Yogyakarta, metode Iqro‟ umumnya

dilaksanakan sebagai berikut:

a. Jumlah tatap muka rata-rata 10 x sebulan dengan waktu 45 menit dengan

sistem klasikal, sedangkan siswa privat (individual) sebanyak 16 x tatap

muka sebulan dengan lamanya 60 menit setiap kali tatap muka.

b. Dalam metode ini ada tugas rumah dan adsa juga klasikal.

c. Ruang lingkup pembelajaran adalah membaca, menulis, dan tajwid.

d. Prinsip dasar metode Iqro‟ terdiri atas 4 macam tingkat pengenalan:

1) Tariqot assantiyah (penguasaan/pengenalan bunyi).

2) Tariqot attadrij (pengenalan dari yang mudah kepada yang sulit).

3) Tariqot muqaranah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang

hampir memiliki makhraj yang sama).

4) Tariqot latifatul athfal pengenalan melalui latihan-latihan.

e. Sifat metode Iqro‟ adalah.

1) Bacaan langsung tanpa dieja, artinya tidak memperkenalkan nama-

nama huruf hijaiyah.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

15

2) Dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) penekanan pada siswa.

3) Sifatnya lebih individual.

f. Buku metode Iqro‟ terdiri dari 6 jilid, dimulai dari tingkatan yang

sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan sempurna.

3. Metode Al-Barqi

Metode ini diciptakan oleh Drs. Muhajir Sulthon di Gresik Jawa Timur.

Metode ini pada awalnya dikenal dengan metode semi SAS. Metode ini

mengenalkan cara baca tulis Al-Qur‟an sistem kilat ciri-cirinya:

a. Memenuhi syarat.

b. Mudah dan tepat.

c. Dilengkapi tajwid praktis dan latihan-latihannya.

d. Tanda-tanda waqof dalam Al-Qur‟an.

Prinsip dasar metode Al-Barqi:

Metode Al-Barqi menggunakan metode semi SAS artinya struktur

kata/kalimatnya yang tak mengikuti bunyi mati/sukun, misalnya:

Prinsip dasarnya adalah:

a. Kemampuan dalam mengamati.

b. Kemampuan dalam memisah (klasikal).

c. Memadukan bunyi suara huruf dan perkataan.

d. Diusahakan agar setiap struktur mempunyai arti agar mudah diingat, baik

dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.

Dengan metode ini belajar membaca Al-Qur‟an bisa dilakukan dengan

didampingi oleh guru ataupun bisa juga belajar mandiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ini:

a. Tugas rumah selalu diberikan.

b. Guru wajib memiliki buku pedoman, sedangkan murid disamping buku

pedoman juga buku tulis.

c. Ruang lingkup pembelajaan adalah membaca dan menulis.

d. Teknik awal yang diajarkan adalah membaca dan menulis huruf hijaiyah

dan membaca kalimat.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

16

4. Metode Diponegoro

Metode ini dikembangkan oleh Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Diponegoro

yang diciptakan oleh KH Sei Datuk Tombak Alam.

Prinsip dasar metode:

a. Huruf hijaiyah dibagi 5 kali belajar atau 6 huruf sekali belajar.

b. Huruf hijaiyah dibagi bekelompok-kelompok.

1) Huruf-huruf yang sama bentuknya.

2) Huruf yang hampir sama cara menulisnya.

3) Huruf yang hampir sama cara menyambungnya.

4) Kelompok menumpang (yang tak termasuk kelompok di atas).

c. Membagi huruf ke dalam 4 bentuk: tanggal, akhir, awal, dan bentuk

tengah.

d. Mengajarkan tajwid yang diberi nama Kunci Membaca dan Menulis huruf

Al-Qur‟an).

Dalam pelaksanaannya, yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Metode ini diajarkan pada semua tingkat umur.

b. Sistem yang digunakan adalah sistem klasikal.

c. Semua guru diwajibkan menggunakan buku pedoman, papan tulis, dan alat

peraga dalam mengajar.

d. Ruang lingkup pembelajaran adalah membaca dan tajwid.

e. Teknik awal pembelajaran yang digunakan adalah membaca per huruf

hijaiyah dan kalimat.19)

5. Metode Struktur Analisis Sintetik (SAS)

Metode ini adalah metode yang langsung menggunakan kalimat atau kata-kata

yang terdapat dalam Al-Qur‟an. Secara umum pengertian SAS adalah.

a. Pengenalan dan pengamatan keseluruhan (struktural) secara spiritual.

b. Pengenalan dan pengamatan lebih jauh (analitik) sampai bagian-

bagiannya.

c. Pengenalan dan pengamatan mendalam (sintetik) sehingga dapat dipahami.

19)

H. Muwardi Sutedjo, Fuaduddin, dkk, Kapita Selekta PAI, Dirjen Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam dan Universitas Terbuka, Jakarta, hal. 188-190.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

17

6. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang dapat digunakan oleh

pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran agar peserta didik mudah

menerima dan memahami materi ajar yang disampaikan guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Media pembelajaran terdiri atas dua kegiatan pokok-pokok:

a. Pemilihan Media Pembelajaran yang Relevan

Di dalam proses pembelajaran terdapat sekian banyak media

pembelajaran yang dapat digunakan, mulai dari yang sederhana ke yang rumit

penggunaannya, dari yang konkrit ke yang abstrak pengalaman belajar yang

ditimbulkan, dari yang asli ke yang tiruan, dari yang tanpa listrik ke yang

sangat bergantung kepada listrik dalam penggunaannya, dan sebagainya.

Beberapa di antaranya dapat disebutkan di sini ialah gambar tulis, peta, model,

diagram, bagan, buah-buahan, daun-daunan, kaset, radio, slide, film, strip,

OHP, radio, televisi, komputer, LCD, dll. Sebagai salah satu komponen sistem

pembelajaran, pemilihan media pembelajaran pun harus bertumpu pada

kerangka berpikir sistem dengan prinsip relevansi (kesesuaian) sebagai kriteria

uraiannya. Sejalan dengan prinsip tersebut, maka pemilihan media

pembelajaran harus didasarkan pada faktor-faktor berikut:

1) Tujuan

Tujuan merupakan pertimbangan pokok dalam pemilihan media

pembelajaran dengan demikian media yang dipilih hendaknya menunjang

pencapaian tujuan pembelajaran.

2) Ketepatgunaan

Setiap jenis media pembelajaran masing-masing memiliki tujuan

penggunaannya sendiri-sendiri. Sebuah rekaman ucapan kalimat bahasa

Inggris dalam kaset misalnya merupakan media yang tepat untuk

digunakan/diperdengarkan bila tujuan pembelajaran adalah agar murid dapat

menentukan dan membetulkan kesalahan ucapan kalimat bahasa Inggris.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

18

3) Murid

Jenis media tertentu sepintas lalu mungkin cocok untuk mencapai tujuan

tertentu, tetapi kadang-kadang tingkat kerumitannya berada jauh di atas atau

di bawah kemampuan murid. Dengan demikian hendaknya selalu

diupayakan agar media yang dipilih sesuai dengan kemampuan siswa yang

akan menggunakannya, misalnya dalam hal bahasanya, visualisasinya, dan

sebagainya.

4) Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan media pembelajaran tetentu

hendaknya benar-benar seimbang dengan tujuan yang akan dicapai. Jika

misalnya kita ingin agar murid dapat menyebutkan bagian-bagian jantung

manusia dan fungsinya. Kita dapat menggunakan berbagai jenis media,

seperti model, gambar, foto, slide, filmstrip, dan buku teks. Jika dengan

menggunakan gambar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal maka

kita tidak terlalu perlu menggunakan jenis media lain yang lebih mahal.

5) Ketersediaan

Jenis media pembelajaran tertentu mungkin dari segi keefektifannya lebih

baik daripada media yang lain, tetapi manakala media tersebut tidak tersedia

dan sulit pengadaannya, maka kita memilih jenis media lain yang telah

tersedia atau media yang tidak sulit pengadaannya.

6) Mutu teknis

Media yang dipilih hendaknya yang masih dalam keadaan baik sehingga ia

dapat berfungsi secara optimal.

b. Penyiapan/pengadaan media pembelajaran

Seperti diisyaratkan di atas, media pembelajaran yang telah

dipilih/ditetapkan untuk digunakan, mungkin telah siap dalam arti telah

dimiliki oleh guru atau mungkin medianya belum siap. Belum siapnya media

pembelajaran yang telah dipilih/ditetapkan tersebut mungkin tersedia di tempat

lain, sehingga bisa dipinjam/dibeli ataukah mungkin memang tidak tersedia

sama sekali, untuk kemungkinan yang disebutkan terakhir, guru perlu

menyiapkan atau membuat media pembelajaran tersebut.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

19

Media belajar metode qiro‟ati disebut dengan lembar peraga klasikal,

yaitu tulisan pada lembaran-lembaran kertas buram, tiap-tiap jilid ada lembar

peraganya dari jilid 1-6 dan ghorib, bisa dibuat sendiri atau beli di lembaga

qiro‟ati, sehingga memudahkan bagi setiap guru yang mengajarkan jilid dari

qiro‟ati.

7. Evaluasi

Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang

berarti penilaian, sedangkan dalam bahasa Arab “at-taqdir”

Pengertian evaluasi pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Edwind

Wandt dan Gerald W. Brown sebagai berikut: “Evaluasi adalah suatu proses

untuk menentukan nilai dari sesuatu.”

Dengan pengertian tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan

sebagai suatu tindakan, kegiatan ataupun proses yang bertujuan untuk

menentukan suatu nilai dalam dunia pendidikan dengan pengertian lain,

evaluasi pendidikan adalah proses penentuan nilai pendidikan, sehingga mutu

dan hasil pendidikan dapat diketahui.20)

Menurut Stanley and Hopkins evaluasi lebih luas daripada penilaian.

Sebagaimana pendapatnya:

“We use the word evaluation to designate summing-up process in

which value judgements play a large part, as in grading and promoting

students. We consider the construction, administration, and scaring of tests as

the measurement process.”21)

“Kita menggunakan kata evaluasi untuk menandai proses penghitungan

di mana nilai keadilan memainkan sebuah posisi yang besar, sebagai

penggalangan dan pengembangan siswa kita mempertimbangkan konstruksi,

administrasi, dan nilai tes sebagai proses pengukuran.

Istilah ini mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan menentukan

keberadaan nilai, seperti baik-buruk, atau efektif tidak efektif terhadap obyek

yang dievaluasi sesuai dengan tolok ukur tertentu, berdasarkan informasi atau

20)

Wayan Murkancono, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1986, hal. 1. 21)

R. Ibrahim, dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT Imtima, terbitan pertama, cetakan kedua,

2007, hal. 104.

( ).

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

20

data yang dikumpulkan dengan menggunakan cara-cara yang secara ilmiah

dianggap benar.

Dalam evaluasi ada lima faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Evaluasi berkait dengan kegiatan memberi nilai (value) yaitu derajat kebaikan

atau mutu dari obyek yang dievaluasi.

b. Pemberian nilai ada kalanya digunakan untuk kepentingan sumatif, yaitu

mengambil keberhasilan prosesnya, atau untuk kepentingan formatif, yaitu

mencari bahan-bahan umpan balik yang akan digunakan untuk melakukan

perbaikan terhadap proses.

c. Nilai yang diberikan mengacu kepada suatu patokan tertentu dengan pilihan:

1) Kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu (evaluasi berpatokan kriteria).

2) Norma yang bersifat relatif yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh

(evaluasi berpatokan norma) dan

3) Gabungan patokan tersebut.

4) Pemberian nilai didasarkan atas data atau informasi yang dikumpulkan

dengan teknik-teknik, seperti pengujian, pengamatan, wawancara, dan hasil

pekerjaan.

5) Hasilnya secara komprehensif dan tepat (akurat) menggambarkan keadaan

yang sebenarnya (obyektif) dari derajat kebaikan obyek yang dinilai.

Evaluasi dalam metode qiro‟ati ini yang dimaksudkan adalah evaluasi

hasil belajar, yaitu:

a. Evaluasi oleh pendidik

Evaluasi ini dilaksanakan setiap proses belajar mengajar secara individual

apakah peserta didik berhasil (naik halaman jilid) pokok bahasan atau tidak

dengan memberikan tanda naik/tidak naik beserta tanda tangan pendidik.

Tanda L=lulus, BL=belum lulus.

b. Evaluasi yang dilaksanakan oleh penguji kenaikan jilid

Evaluasi ini dilaksanakan setiap peserta didik telah menyelesaikan/

mengkhatamkan satu jilid untuk kenaikan jilid berikutnya.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

21

c. Evaluasi tahap akhir PAQ (EBTAQ)

Evaluasi ini diselenggarakan oleh koordinator TPQ tingkat kecamatan

(korcam) pada setiap akhir tahun pelajaran, bagi peserta didik yang telah

memenuhi kriteria ujian dengan materi, fashakah, tartil, ghorib, dan tajwid, dan

bagi yang lulus akan menerima tanda lulus atau syahadah.

d. Evaluasi bagi peserta didik yang sudah lulus

Sebelum kelas akhir pada jenjang pendidikan formal SD/MI, pada siswa kelas

VI. Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui bagi siswa yang sudah lulus di

kelas awal (2,3,4 atau 5) itu apakah setelah kelas akhir (VI) bacaannya masih

stabil atau tidak (menurun).

e. Evaluasi bagi peserta didik pada sekolah formal

SD/MI, SMP/MTs pada kelas akhir (6/9) pada akhir tahun pelajaran belum

mencapai syarat-syarat EBTAQ (masih jilid). Evaluasi ini diselenggarakan

oleh korcam dan bagi peserta akan mendapatkan sertifikat sesuai dengan hasil

pada jilid masing-masing.

F. Prosedur Pengelolaan Pembelajaran Qiro’ati

1. Perencanaan

Perencanaan adalah merupakan kegiatan awal yang penting dalam setiap

program. Dalam perencanaan akan menentukan arah suatu kegiatan jangka

waktu yang akan ditempuh, biaya anggaran yang akan dikeluarkan, tahapan-

tahapan penyelesaiannya dan persiapan yang harus dilakukan.

2. Persiapan

Setelah perencanaan dibuat secara matang, maka selanjutnya perlu persiapan-

persiapan untuk pelaksanaan dan penyelesaian program seperti: persiapan

penyediaan sarana prasarana, kurikulum, materi (bahan ajar), dan tenaga

pendidik sebagai perangkat yang segera disediakan dengan sebaik-baiknya.

Dengan persiapan yang maksimal dan baik akan memudahkan pelaksanaan

kegiatan yang telah direncanakan.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

22

3. Tahapan-tahapan

Tahapan pelaksanaan kegiatan program pelaksanaan metode qiro‟ati sebagai

berikut.

a. Tahap pertama (awal)

Penerimaan peserta didik baru

Dalam penerimaan peserta didik baru diadakan tes seleksi membaca untuk

menentukan peserta didik pada jilid berapa dan rombel berapa.

b. Tahap ke-2 (dua)

Setelah diketahui jumlah rombel pada masing-masing jilid pada tahap kedua

diadakan musyawarah formasi guru untuk menentukan pengajar masing-

masing rombel dan jilid.

c. Tahap ke-3 (tiga)

Tahap ketiga adalah tahap pelaksanaan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan selama dua semester atau satu tahun. Dalam proses belajar

mengajar harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga

pendidikan qiro‟ati yang strukturnya meliputi:

1) Korcam (koordinator kecamatan)

2) Korcab (koordinator cabang dan kota atau kabupaten)

3) Kornas (koordinator nasional/pusat)

d. Tahap ke-4 (empat)

Dalam tahapan ini adalah merupakan tahapan final, yaitu penyelesaian

program EBTAQ dan evaluasi bagi kelas akhir (kelas 9) serta akhir sanah.

Peserta EBTAQ yang sudah memenuhi syarat dan evaluasi bagi yang masih

jilid diajukan kepada korcam sebagai penyelenggara dan tembusannya

kepada korcab, bagi peserta EBTAQ yang lulus diberi syahadah dan yang

belum lulus diberikan sertifikat, untuk pemberian syahadah dan sertifikat dari

lembaga sekolah kepada siswa/peserta didik diberikan saat prosesi khataman

pada akhir sanah.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

23

G. Langkah-langkah

Langkah-langkah dalam metode qiro‟ati dibagi menjadi dua yaitu:

1. Langkah-langkah proses pembelajaran

Pendahuluan (5 menit)

Guru mengkondisikan kelas untuk mulai pelajaran dengan berdoa dan

hafalan surat-surat pendek.

Kegiatan inti 50 menit

Eksplorasi (10 menit)

Guru mengadakan pembelajaran secara klasikal untuk mengingatkan

pelajaran yang lalu kemudian menjelaskan secara singkat dan memberi

contoh bacaan dengan tepat pada pokok pembelajaran.

Elaborasi (40 menit)

Guru melaksanakan pembelajaran secara individual sesuai dengan jilid,

halaman dan kemampuan siswa masing-masing.

Konfirmasi dan penutup (5 menit)

a. Guru memberikan refleksi dan pemantapan kepada siswa.

b. Guru menutup pembelajaran dengan doa bersama.

2. Langkah-langkah penyelesaian materi pada jilid-jilid dalam metode qiro‟ati

a. Jilid 1 (satu)

1) Dalam jilid ini terdiri dari 60 halaman yang berisikan materi huruf-huruf

hijaiyah sebagai berikut.

a) Huruf lepas yang berharokat fathah semua huruf lepas tanpa harokat

baris bawah.

b) Huruf rangkai per kata yang berharokat fathah semua.

Huruf rangkai yang berharokat fathah, kasroh, dhomah, fathatain,

kasrotain, dhomatain.

c) Ta‟ marbuthoh aaa-aaa-a dan angka pada baris bawah

Setelah selesai pada jilid 1 (satu) dan dipandang mampu siswa diajukan

ujian jilid pada tim penguji dan bila dinyatakan lulus siswa dipersilakan naik

dan mengikuti pembelajaran pada jilid 2 (dua).

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

24

b. Jilid 2 (dua)

Buku jilid dua terdiri dari 60 halaman yang berisikan materi pembelajaran

sebagai berikut:

1) Panjang mad thobi‟i yang berupa alif atau fathah tegak, ya sukun ( )

sebelumnya berharokat kasroh, wawu sukun ( ) yang sebelumnya

berharokat kasroh, wawu sukun ( ) yang sebelumnya berharokat dhomah,

ha dhomir ( .(٦ - ) mad shilah, angka pada baris bawah ( ـ

2) Huruf yang berharokat sukun (ى -انعه انعبن كس-يسجد- ) dan baris bawah

pengenalan harokat, fathah, kasroh, dhomah, fathah tegak (panjang), kasroh

tegak, dan dhomah tegak (panjang), sukun dan tasydid angka (٩-٦).

3) Bacaan lain, sengau (au, ai)

Wawu sukun ( ) sebelumnya berharokat fathah yauma (و ), ya sukun ( )

sebelumnya berharokat fathah layla (م Pada baris bagian bawah .(ن

dikenalkan harokat (mengulang) dan angka (-٩). Setelah selesai dan

siswa dipandang mampu diajukan untuk tes ujian jilid pada tim penguji.

c. Jilid 3 (tiga)

Buku jilid 3 (tiga) terdiri dari 60 halaman yang berisikan materi pembelajaran

sebagai berikut:

1) Nun sukun ( ) dan tanwin yang dibaca dengung (احفبء) سب ت ا ساليب ساليب ا

2) Dhomah diikuti wawu () dibaca pendek كى، انئك ان االيس، سبز انا االنببة،

Pada baris bawah berisikan fawatihus suwar bihijaiyyah (mad lazim yang

belum berharokat/masih asli) dibaca seperti membaca huruf hijaiyah yang

asli atau pendek.

3) Bacaan dengung nun bertasydid ( (ثى) dan mim bertasydid (ا

Pada baris bawah isinya sama dengan bagian 2 di atas.

4) Huruf bertasydid selain nun dan mim yang cara membacanya sedikit ditekan

tidak boleh dengung. Pada baris bawah mengulang harokat dan angka.

5) Bacaan mim sukun (و) yang dengung dan tidak dengung.

6) Bacaan idghom bilaghunnah, nun sukun ( ) atau tanwin bertemu dengan

lam (ل) atau ro (ز) ك ند ، ي زسه ي

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

25

7) Bacaan idghom bighunnah, nun sukun ( ) atau tanwin bertemu salah satu

huruf ya, nun, mim, atau wawu ( و ) dibaca dengung.

8) Bacaan iqlab, nun sukun ( ) atau tanwin bertemu dengan ba (ة) dibaca

dengung.

Setelah selesai pada jilid 3 (tiga) siswa dipandang mampu diajukan untuk

mengikuti ujian jilid pada tim penguji sebagai syarat mengikuti pelajaran

jilid 4 (empat).

d. Jilid 4 (empat)

Buku jilid 4 (empat) adalah jilid terakhir untuk siswa, buku ini terdiri dari 60

halaman yang berisikan materi pembelajaran sebagai berikut.

1) Dalam buku jilid 1-3 cara membacanya dengan wasol (dibaca apa adanya)

mulai jilid 4 awal dikenalkan dengan cara waqof yaitu dengan tanda

lingkaran (O) pada akhir ayat. Pada jilid ini isi bacaan diambilkan dari

bagian surat-surat/surat pendek. Pada baris bagian bawah berisi huruf-huruf

pembuka surat lengkap dengan harokatnya.

2) Bacaan qolqolah, baik qolqolah sughro maupun qolqolah kubro, dengan

bacaan-bacaan yang berisikan qolqolah sughro dan berupa bacaan-bacaan

yang berisikan qolqolah kubro kemudian baru ayat-ayat yang memuat

qolqolah sughro dan qolqolah kubro.

3) Bacaan izhhar halqi (اظبز حهك) nun sukun ( ) atau tanwn bertemu salah satu

huruf halaq ( dibaca jelas. Pada baris bawah berisi huruf-huruf (ء ح ع غ خ

pembuka surat ditulis sempurna dengan bacaannya (mad lazim, harfi,

mukhoffaf, musyabba‟ dan mutsaqqol).

4) Pada bagian akhir buku jilid 4 berisi surat pendek atau potongan awal surat

awal surat yang ada huruf-huruf pembuka surat ( ق، ، انض، انس، حى، س،

dan bacaan-bacaan yang ada ghoribnya. Sebagai persiapan masuk (كعض

pada jilid 4, dan anak dipandang mampu diajukan untuk ujian jilid, bila

telah dinyatakan lulus anak naik jilid ghorib.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

26

e. Bacaan-bacaan ghorib

Ghorib diambil dari kata bahasa Arab yaitu “ غسبب-غسة-غسة ” yang artinya pergi

mengasingkan diri. Namun yang dimaksud dengan “bacaan ghorib” adalah

“bacaan-bacaan yang asing atau aneh di dalam bacaan Al-Qur‟an atau sukar

dipahami (dalam membacanya) karena kurang populer digunakan sehari-

hari.”22)

1) Tanda waqof

Tanda waqof dibedakan menjadi dua.

a) Tanda waqof al waqfu aula ( لف ان yaitu tanda bacaan lebih baik (ان

berhenti, tanda tersebut antara lain: ج، لف، له، ط، و

b) Tanda waqof al washlu aula (طم ان yaitu boleh berhenti tetapi lebih (ان

baik terus, tanda tersebut antara lain: ص، ش، ال، ق، طه

2) Bacaan musykilat

a) Tertulis panjang dibaca pendek, antara lain ، ببئ، افبئ ، ي دا، يالئ ا، ث نتته

ا سب ا، ن به ا، دع ب، سهسال، يبئة، نكب، ن ا

Dibaca pendek bila washol, bila waqof tetap panjang ال ب ()انسب زب

ال ب ()انسس ، انظ س ()لبن از بنك، ل فضة () س ي از ل

b) Bacaan imalah ialah memiringkan bacaan bunyi fathah kepada kasroh

Surat 11: 41 يجسب- يجسب

c) Bacaan isymam ialah bacaan mecucu di tengah-tengah dengung

Surat 12: 11 التبيب

d) Tashil artinya memudahkan, meringankan. Tashil ialah meringankan

bacaan hamzah kedua

Surat 41: 44 اعج

e) Saktah (سكت) berhenti sebentar sekadar satu alif tanpa ambil nafas, ada

empat tempat dalam Al-Qur‟an yaitu.

(1) Surat 18: 1-2 جب لب ()ع

(2) Surat 36: 52 يسلدب را ي

22)

Imam Murjito, Penjelasan dan Keterangan Pelajaran Bacaan Ghorib/Musykilat untuk Anak-

anak, hal. 1.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

27

(3) Surat 75: 27 زاق م ي ()ل

(4) Surat 83: 14 ا كسب ى يب كب ب عه له كال بم زا

f) Nun iwad nun kecil sebagai ganti tanwin, apabila ada tanwin bertemu

dengan hamzah washol, bila di awal ayat nun „iwad tidak dibaca.

(1) Surat 50: 26 () انر جعم يع اهلل

(2) Surat 7: 184 يب اهللل

(3) Surat 4: 138-139 ب ()عرابب ان انر

g) Bacaan naql yaitu memindahkan bunyi suara kasroh dari hamzah kepada

lam.

Surat 49: 11 بئس االسى

3) Hati-hati membacanya

a) hati-hati bukan ,ذنك ن ن

b) شب اهلل, hati-hati sya dibaca pendek

c) سا ط hati-hati ro tetap dibaca panjang ,ا

d) يئر , hati-hati bukan يئر

Demikian isi buku bacaan ghorib yang perlu kita perhatikan dalam

membaca Al-Qur‟an. Dan apabila siswa sudah dianggap mampu dan

menguasai diajukan untuk diuji pada tim penguji.

f. Buku tajwid

Untuk melengkapi kesempurnaan baca Al-Qur‟an dengan metode qiro‟ati maka

tahap akhir dilengkapi dengan buku tajwid praktis yang mudah dihafal dan

dipahami oleh anak-anak. Dan apabila siswa sudah dipandang mampu dan

menguasai maka siswa sudah berhak untuk mengikuti ujian akhir (EBTAQ)

sehingga apabila ia lulus berhak mendapatkan syahadah.

H. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiro’ati

Setiap metode masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan,

demikian pula halnya metode qiro‟ati ada kelebihan dan ada kekurangannya.

1. Kelebihan metode qiro‟ati

a. Praktis, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

28

b. Peserta didik aktif dalam belajar membaca, guru hanya menjelaskan

pokok pembelajaran dan memberi contoh bacaan.

c. Peserta didik merasa tidak terbebani, materi diberikan secara bertahap,

dari kata-kata yang mudah dan sederhana.

d. Efektif sekali baca langsung fasih dan tartil dengan ilmu tajwidnya.

e. Peserta didik menguasai bacaan-bacaan ghorib dalam Al-Qur‟an secara

baik.

f. Peserta didik menguasai ilmu tajwid dengan praktis dan mudah.

g. Dalam waktu relatif tidak lama peserta didik mampu membaca Al-

Qur‟an dengan fasih, tartil, menguasai bacaan-bacaan ghorib dan ilmu

tajwid.

2. Kekurangan metode qiro‟ati

a. Anak tidak bisa membaca dengan mengeja.

b. Anak kurang menguasai huruf hijaiyah secara urut dan lengkap.

c. Bagi anak yang tidak aktif akan semakin tertinggal.

I. Hipotesis Tindakan

Dalam pengertian secara teoretis hipotesis ialah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

Sedangkan secara teknis, hipotesis ialah “pernyataan mengenai populasi yang

akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

penelitian.”23)

Berdasarkan kerangka teoretik tersebut, maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan: “melalui metode qiro‟ati kemampuan baca Al-

Qur‟an siswa dapat ditingkatan.”

23)

M. Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Raja Grafindo, Jakarta, 2002, hal. 158.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu suatu penelitian

yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang

dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu

perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa

kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang

dilakukan.

PTK memiliki karakteristik yang relatif agak berbeda jika dibandingkan

dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian naturalistik, eksperimen

survei, analisis isi, dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan jenis penelitian yang

lain PTK dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif dan eksperimen.

PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis

digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik. Dikatakan

sebagai penelitian eksperimen, karena penelitian ini diawali dengan perencanaan,

adanya perlakuan terhadap subjek penelitian, dan adanya evaluasi terhadap hasil

yang dicapai sesudah adanya perlakuan. Ditinjau dari karakteristiknya, PTK

setidaknya memiliki karakteristik antara lain: (1) didasarkan pada masalah yang

dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya;

(3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; (5)

dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Dengan dilaksanakannya PTK, berarti guru juga berkedudukan sebagai

peneliti, yang senantiasa bersedia meningkatkan kualitas kemampuan

mengajarnya. Upaya peningkatan kualitas tersebut diharapkan dilakukan secara

sistematis, realities, dan rasional, yang disertai dengan meneliti semua “ aksinya

di depan kelas sehingga gurulah yang tahu persis kekurangan-kekurangan dan

kelebihannya. Apabila di dalam pelaksanaan “aksi” nya masih terdapat

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

30

kekurangan, dia akan bersedia mengadakan perubahan sehingga di dalam kelas

yang menjadi tanggung jawabnya tidak terjadi permasalahan.

Tujuan utama dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan atau pangajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-

peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang

mengganjal di kelas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu pada bulan Februari 2011 di

kelas VIIA MTs. Al-Khoiriyyah Semarang jalan Bulu Stalan III A 253 Semarang

Selatan Kodya Semarang.

Gambaran umum MTs. Al-Khoiriyyah

Sekitar tahun 1936 berdiri sekolah agama di bekas stal kuda zaman

kolonial Belanda bernama “Albanat.” Madrasah Albanat merupakan sekolah yang

dikhususkan bagi kaum perempuan (muslimah). Motivasi mendirikan sekolah

khusus putri adalah adanya kekhawatiran dari Haji Ichsan (mantan pejuang

kemerdekaan Indonesia tahun 1945) sekeluarga terhadap nasib anaknya dalam

pendidikan, mengingat waktu itu belum ada sekolah khusus putri kecuali Mardi

Waluyo milik kaum nasrani.

Dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman, Madrasah

Albanat mengambil jalan yang terbaik supaya tidak menyimpang dari tujuan

utama didirikannya lembaga tersebut, yaitu beberapa perubahan nama sebagai

berikut:

Madrasah Albanat berubah menjadi Sekolah Rakyat Islam Al-Choirijjah,

kemudian berubah menjadi Sekolah Islam Al-Khoiriyyah. Kurang dari tiga tahun

berubah lagi menjadi SMP Al-Khoiriyyah di bawah instansi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Nama tersebut menurut anggapan masyarakat masih belum seperti sekolah

umum yang lain karena dirasakan belum sepenuhnya mengemban amanah untuk

menyampaikan syariat Islam kepada anak didiknya. Pada akhirnya tahun 1970

para sesepuh pendiri madrasah (bapak H. Ichsan, bapak Mas’ud Murodi, bapak

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

31

Abdul Ghofur, bapak Raden Yasmo, dan bapak Yani) berkumpul di rumah ibu

Nun (almarhumah ibunda ustadzah Dra. Uswatun Khasanah, jalan Bulu Stalan

IIIA/253 Semarang) untuk menghasilkan kesepakatan bersama dan menetapkan

nama MTs. Al-Khoiriyyah hingga kini.

Secara geografis MTs. Al-Khoiriyyah terletak di jalan Bulu Stalan

IIIA/253 Kelurahan Bulu Stalan, sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Bulu

Lor, di sebelah barat kecamatan Semarang Barat, di sebelah timur berbatasan

dengan kelurahan Barusari kecamatan Semarang Selatan kota Semarang.

Keadaan Guru

DAFTAR USTADZ-USTADZAH

No. Nama Pendidikan

terakhir Guru mata pelajaran

1 Mulyono, BA SM Unisula Tafsir, Jama’ah, Al-

Qur’an Hadits

2 Novi Setiono, S.Pd. S1 Unnes Matematika, Qiro’ati

3 Yudho Purnomo, SE S1 Untag IPS, PKn, TIK

4 Mukh. Yulih Fairdiyan S1 Undip B. Inggris, B. Arab,

Qiro’ati

5 Sucipto D2 IKIP Penjaskes

6 Dodi Utomo, SS S1 Undip B. Inggris, Qiro’ati

7 H. Abu Bakar D1 IKIP Jama’ah, Praktik

Ibadah, Qiro’ati

8 Dra. Ani Faridah S1 Aqidah Akhlaq, Al-

Qur’an Hadits

9 Slamet Mulyono, S.Pd. S1 Unnes IPA

10 Muhlis Hamzah, BA SM IAIN Fiqih, Aqidah Akhlaq

11 Hidayatul Khotimah, SS S1 Unnes B. Indonesia, Seni

Budaya

12 Much. Zamroni Latif, S.Ag. S1 IAIN SKI, Fiqih, Qiro’ati

13 Ninik Sariniyati, M.Pd. S2 Unnes IPA, Qiro’ati

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

32

14 Annisa Kurniawati, S.Pd. IKIP PGRI Matematika

15 Drs. HM Sahid S1 IAIN B. Inggris

16 Drs. Ahmad Fauzi S1 IAIN B. Arab

17 Eko Setyo S., S.Pd. S1 Unnes TIK

18 Susi Winarni, M.Pd. S2 Unnes IPA

19 Yulianti, S.Pd. S1 Unnes IPS, Qiro’ati

20 Siti Masruroh, S.Pd. S1 Unnes Matematika

21 Ary Aries Noorcahya, S.Pd. IKIP PGRI PKn

22 Indah MA Silat

23 Sariyono MA Silat

24 Drs. Suloso S1 UNS BK, BP

25 Siti Fatimah PPIQ Tahfidz

26 Yusa Hanafi MA Qiro’ati

27 Margo Qiro’ati

28 Dyah Puspitasari, S.Pd. S1 Unnes B. Indonesia, Kesenian

29 Tri Hidayati, S.Pd. B. Indonesia, Kesenian

30 Amin Taufiq, A.Md. D3 Undip Perpustakaan

31 Madiyo Surono D1 PAT Tata Usaha

32 Sukron Makmun, S.Thi. S1 IAIN Qiro’ati

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Input

Yaitu siswa kelas VIIA dan VIIB MTs. Al-Khoiriyyah Semarang.

2. Variabel Proses

Yaitu dengan pemberian bimbingan belajar dan upaya peningkatan

prestasi belajar peserta didik.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

33

3. Variabel Output

Yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-

Qur`an Hadits.

D. Rancangan Penelitian

1. Prosedur Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memecahkan masalah yang akan dihadapi.

Dalam perencanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim

kolaborasi

2) Menyusun strategi belajar sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan dan skenario pembelajaran melalui pembelajaran metode

Qiro`ati

3) Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam

pembelajaran.

4) Menyiapkan alat evaluasi

5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, siswa,

dan kualitas pembelajaran.

b. Pelaksanaan tindakan

Dilakukan implementasi tindakan yang telah ditetapkan pada tahap

perencanaan. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam 2 siklus.

Siklus pertama yaitu

c. Observasi

Observing adalah kegiatan pengamatan untuk memotret sejauh mana

efektivitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai sasaran

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

34

(Suminanto, 2010:12). Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif

dengan guru pengamat untuk mengamati perilaku pemberian tindakan dan

siswa yang mengamati pemberian tindakan. Guru dan peneliti melakukan

pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa

untuk mengetahui bagaimana kemampuan penguasaan kompetensi tentang

membaca Al-Qur'an.

d. Refleksi

Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi yaitu siswa, suasana kelas, dan guru (Suminanto, 2010:13).

Refleksi dilakukan 3 tahap yaitu (1) tahap penemuan masalah. (2) tahap

merancang tindakan, (3) tahap pelaksanaan. Pada tahap penemuan dan

identifikasi masalah, guru kolaborasi dan peneliti berdiskusi membahas

kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran dan menemukan solusi yang

tepat untuk perbaikan. Hasil refleksi dituangkan dalam perumusan masalah

yang lebih operasional.

Rancangan tindakan dengan media qiro`ati dituangkan dalam Rencana

Pembelajaran Siswa dan menyusun instrumen penelitian yaitu berupa tes

hasil belajar dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Refleksi tahap

pelaksanaan, guru kolaboratif dan peneliti mendiskusikan hasil

pengamatan untuk menyimpulkan data dan informasi yang berhasil

dikumpulkan yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk melakukan

perencanaan ulang.

Desain penelitian tindakan dirancang menurut model John Elliot (dalam

Burns 1999: 27-33) yang dalam pelaksanaannya mencakup empat langkah, yaitu:

(1) merumuskan masalah dan merencanakan tindakan, (2) melaksanakan tindakan

(3) pengamatan atau monitoring, dan (4) refleksi hasil pengamatan untuk

pengembangan selanjutnya. Guru melakukan refleksi untuk mendiagnosis

keadaan dan mencobakan alternatif tindakan untuk kemudian dievaluasi

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

35

keefektivitasannya. Dalam model ini tindakan dan pengamatan merupakan dua

kegiatan yang tak terpisahkan seperti terlihat dalam bagan berikut:

Bagan 1: Desain Penelitian dengan dua Siklus

1. Siklus Penelitian

1.1 Siklus Pertama

a. Perencanaan

1. Menyusun strategi pembelajaran

2. Mengajak tim kolaborasi atau guru Al-Qur`an sebagai rekan

peneliti untuk berkolaborasi dalam penelitian

3. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas.

siswa, guru dan proses pembelajaran.

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

36

5. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar baca.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus pertama ini peneliti menggunakan strategi tutor sebaya

dalam metode Qiro`ti. Pelaksanaannya dilakukan selama dua

pertemuan. Prosedur pelaksanaannya adalah :

1. Guru melakukan apersepsi

2. Siswa diinfokan mengenai kompetensi yang ingin dicapai

3. Siswa disajikan materi sebagai pengantar secara klasikal.

4. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (tiap kelompok 5-6 siswa)

5. Siswa dibimbing secara individual oleh peneliti

6. Siswa dalam kelompoknya dibimbing oleh tutor sebaya sambil

menunggu giliran maju secara individu

7. Guru melakukan evaluasi selama proses pembelajaran.

8. Setelah selesai memberikan bimbingan secara individu, siswa

kembali dibimbing secara klasikal untuk merefleksi kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Observasi

1. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran tentang

aktivitas siswa

2. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran tentang

aktivitas guru

3. Melakukan pengamatan pada kemampuan siswa

d. Refleksi

1. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang

dilakukan pada siklus pertama

2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan

pada siklus pertama.

3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus

pertama.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

37

4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.

1.2 Siklus Kedua

a. Perencanaan

1. Menyusun strategi pembelajaran

2. Mengajak tim kolaborasi atau guru Al-Qur`an sebagai rekan

peneliti untuk berkolaborasi dalam penelitian

3. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas.

siswa,guru dan proses pembelajaran.

5. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar baca.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Guru melakukan apersepsi

2. Siswa diinfokan mengenai kompetensi yang ingin dicapai

3. Siswa disajikan materi sebagai pengantar secara klasikal.

4. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (tiap kelompok 5-6 siswa)

5. Siswa dibimbing secara individual oleh peneliti

6. Siswa dalam kelompoknya dibimbing oleh tutor sebaya sambil

menunggu giliran maju secara individu

7. Guru melakukan evaluasi selama proses pembelajaran.

8. Setelah selesai memberikan bimbingan secara individu, siswa

kembali dibimbing secara klasikal untuk merefleksi kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

9. Pada siklus II lebih mengefektifkan pelaksanaan tutor sebaya.

c. Observasi

1. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran tentang

aktivitas siswa

2. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran tentang

aktivitas guru

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

38

3. Melakukan pengamatan kemampuan siswa dalam membaca Al-

Qur`an

d. Refleksi

1. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang

dilakukan pada siklus pertama

2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan

pada siklus pertama.

3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus

pertama.

4. Menyimpulkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus kedua

5. Merencanakan perencanaan tindak lanjut apabila tujuan PTK

pada siklus kedua belum tercapai

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data

1) Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh

secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus

kedua dan hasil evaluasi.

2) Guru

Sumber data guru berasal dari lembar observasi kemampuan/kinerja

guru dan kualitas pembelajaran Al-Qur`an Hadits dengan

menggunakan metode Qiro`ati

3) Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum

dilakukan tindakan

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

39

b. Jenis Data

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa nilai yang

diperoleh dari pembelajaran Al-Qur`an Hadits yang telah

dilaksanakan.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar pengamatan aktivitas siswa, kemampuan/kinerja guru dan

prestasi belajar Al-Qur`an Hadits dengan menggunakan metode

Qiro`ati.

c. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Tes digunakan untuk mengukur ada tidaknya serta kemampuan

objek yang diteliti. Instrumen yang berikan tes ini dapat

digunakan untuk megukur kemampuan siswa dan pencapaian

prestasi belajar. Khususnya pada prestasi belajar yang biasa

digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua,Yaitu: 1) tes

buatan guru, dan 2) tes berstandar. (Arikunto,2006:223). Tes yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan lembar

kerja siswa buatan guru yaitu disusun oleh guru dengan prosedur

yang sudah disesuaikan dengan karakteristik anak.

2. Metode Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dengan tujuan

mengumpulkan data selama pembelajaran berlangsung dan

mengamati siswa dan memperhatikan proses pembelajaran

sebagai pendukung berlangsungnya proses perbaikan selanjutnya.

Metode observasi dalam penelitian ini berupa pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti pada waktu pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi

keterampilan guru dan aktivitas belajar siswa.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

40

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu cara mencari data yang menggunakan

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasati, notulen rapat, leger, agenda, dan

sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif yang terdiri dan tiga alur kegiatan: reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan (Burns 1999:179), aktivitasnya

dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu

proses siklus. Menurut Miles dan Huberman (dalam Burns 1999: 180). Proses ini

merupakan proses analysis episodes. Dalam proses siklus tersebut, aktivitas

peneliti menganalisis komponen dengan pengumpulan datanya selama proses

pengumpulan data masih berlangsung. Kemudian, peneliti bergerak diantar

kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data

dilakukan dengan mengklarifikasi data yang sejenis dan melakukan kodifikasi.

Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan data yang sudah

diklarifikasikan sesuai dengan pokok permasalahan. Penarikan kesimpulan

sebenarnya sudah dilakukan bersamaan reduksi data dan penyajian data.

G. Indikator Keberhasilan

1. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur`an menggunakan metode

Qiro`ati meningkat dengan kriteria hasil belajar membaca sekurang-

kurangnya 70

2. Aktivitas guru dalam pembelajaran Al-Qur`an dengan menggunakan metode

Qiro`ati sekurang-kurangnya baik.

3. 75 % siswa MTs Alkhoiriyyah kelas 7A mengalami ketuntasan belajar

individual dengan nilai >70 dalam pembelajaran Al-Qur`an.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs. Al-Khoiriyyah

Sekitar tahun 1936 berdiri sekolah agama di bekas stal kuda zaman

kolonial Belanda bernama “Albanat.” Madrasah Albanat merupakan sekolah yang

dikhususkan bagi kaum perempuan (muslimah). Motivasi mendirikan sekolah

khusus putri adalah adanya kekhawatiran dari Haji Ichsan (mantan pejuang

kemerdekaan Indonesia tahun 1945) sekeluarga terhadap nasib anaknya dalam

pendidikan, mengingat waktu itu belum ada sekolah khusus putri kecuali Mardi

Waluyo milik kaum nasrani.

Dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman, Madrasah

Albanat mengambil jalan yang terbaik supaya tidak menyimpang dari tujuan

utama didirikannya lembaga tersebut, yaitu beberapa perubahan nama sebagai

berikut:

Madrasah Albanat berubah menjadi Sekolah Rakyat Islam Al-Choirijjah,

kemudian berubah menjadi Sekolah Islam Al-Khoiriyyah. Kurang dari tiga tahun

berubah lagi menjadi SMP Al-Khoiriyyah di bawah instansi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Nama tersebut menurut anggapan masyarakat masih belum seperti sekolah

umum yang lain karena dirasakan belum sepenuhnya mengemban amanah untuk

menyampaikan syariat Islam kepada anak didiknya. Pada akhirnya tahun 1970

para sesepuh pendiri madrasah (bapak H. Ichsan, bapak Mas’ud Murodi, bapak

Abdul Ghofur, bapak Raden Yasmo, dan bapak Yani) berkumpul di rumah ibu

Nun (almarhumah ibunda ustadzah Dra. Uswatun Khasanah, jalan Bulu Stalan

IIIA/253 Semarang) untuk menghasilkan kesepakatan bersama dan menetapkan

nama MTs. Al-Khoiriyyah hingga kini.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

43

1. Letak Geografis

Secara geografis MTs. Al-Khoiriyyah terletak di jalan Bulu Stalan

IIIA/253 Kelurahan Bulu Stalan, sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Bulu

Lor, di sebelah barat kecamatan Semarang Barat, di sebelah timur berbatasan

dengan kelurahan Barusari kecamatan Semarang Selatan kota Semarang.

2. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

DAFTAR USTADZ-USTADZAH

No. Nama Pendidikan

terakhir Guru mata pelajaran

1 Mulyono, BA SM Unisula Tafsir, Jama’ah, Al-

Qur’an Hadits

2 Novi Setiono, S.Pd. S1 Unnes Matematika, Qiro’ati

3 Yudho Purnomo, SE S1 Untag IPS, PKn, TIK

4 Mukh. Yulih Fairdiyan S1 Undip B. Inggris, B. Arab,

Qiro’ati

5 Sucipto D2 IKIP Penjaskes

6 Dodi Utomo, SS S1 Undip B. Inggris, Qiro’ati

7 H. Abu Bakar D1 IKIP Jama’ah, Praktik

Ibadah, Qiro’ati

8 Dra. Ani Faridah S1 Aqidah Akhlaq, Al-

Qur’an Hadits

9 Slamet Mulyono, S.Pd. S1 Unnes IPA

10 Muhlis Hamzah, BA SM IAIN Fiqih, Aqidah Akhlaq

11 Hidayatul Khotimah, SS S1 Unnes B. Indonesia, Seni

Budaya

12 Much. Zamroni Latif, S.Ag. S1 IAIN SKI, Fiqih, Qiro’ati

13 Ninik Sariniyati, M.Pd. S2 Unnes IPA, Qiro’ati

14 Annisa Kurniawati, S.Pd. IKIP PGRI Matematika

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

44

15 Drs. HM Sahid S1 IAIN B. Inggris

16 Drs. Ahmad Fauzi S1 IAIN B. Arab

17 Eko Setyo S., S.Pd. S1 Unnes TIK

18 Susi Winarni, M.Pd. S2 Unnes IPA

19 Yulianti, S.Pd. S1 Unnes IPS, Qiro’ati

20 Siti Masruroh, S.Pd. S1 Unnes Matematika

21 Ary Aries Noorcahya, S.Pd. IKIP PGRI PKn

22 Indah MA Silat

23 Sariyono MA Silat

24 Drs. Suloso S1 UNS BK, BP

25 Siti Fatimah PPIQ Tahfidz

26 Yusa Hanafi MA Qiro’ati

27 Margo Qiro’ati

28 Dyah Puspitasari, S.Pd. S1 Unnes B. Indonesia, Kesenian

29 Tri Hidayati, S.Pd. B. Indonesia, Kesenian

30 Amin Taufiq, A.Md. D3 Undip Perpustakaan

31 Madiyo Surono D1 PAT Tata Usaha

32 Sukron Makmun, S.Thi. S1 IAIN Qiro’ati

b. Keadaan Siswa

Kelas 7A berjumlah 26 siswa, wali kelas Yulianti.

Kelas 7B berjumlah 26 siswa, wali kelas Dodi Utomo

Kelas 8A berjumlah 28 siswa, wali kelas Ani Faridah

Kelas 8B berjumlah 25 siswa, wali kelas H. Abu Bakar

Kelas 9A berjumlah 18 siswa, wali kelas Slamet Mulyono

Kelas 9B berjumlah 23 siswa, wali kelas Muhlis Hamzah

Kelas 9C berjumlah 20 siswa, wali kelas Hidayatul Khotimah

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

45

3. Struktur Organisasi

YPI Al-Khoiriyah Ainul Author

Kepala MTs Mulyono

Waka Kesiswaan Sucipto

Waka Kurikulum Novi Setiono

Koordinator Qiro’ati H. Abu Bakar

Waka Humas Dodi Utomo

Sarana Prasarana Budi Cahyono

Tata Usaha Madio Surono

BP/BK Suloso

Lab. IPA Slamet M.

Lab. Bahasa MY Fairdiyan

Lab. Komputer Hidayatul K.

Perpustakaan Amin Taufiq

UKS Yulianti

Asatidz (Guru)

Talamidz (Siswa)

Komite Sekolah

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

46

4. Keadaan Sarana Prasarana

Jumlah kelas ada 7 rombongan kelas. Kantor kepala, kantor guru, ruang

BP/BK, laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruang

UKS, perpustakaan, lapangan olah raga.

B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Persiapan Penelitian

Peneliti mengadakan beberapa persiapan yang diperlukan sebelum

pelaksanaan penelitian. Adapun persiapan yang peneliti lakukan sebelum

penelitian adalah sebagai berikut:

a. Peneliti meminta izin prariset kepada Kepala Madrasah sebagai izin awal untuk

mengadakan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyyah Semarang.

b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

pengamatan pada saat proses belajar mengajar Al-Qur’an pada bulan Februari

2011.

c. Peneliti meminta persetujuan izin riset dan menyerahkan proposal kepada

Kepala Madrasah selanjutnya bertemu dengan guru Al-Qur’an.

d. Melakukan observasi lanjutan untuk mencari informasi tentang subyek

penelitian dengan mencatat daftar nama peserta didik di kelas VIIA tahun

ajaran 2010/2011.

2. Penelitian Tindakan Kelas Prasiklus

Langkah pertama dalam kegiatan penelitian adalah prasiklus, pada

pelaksanaan prasiklus ini peneliti belum ikut campur tangan baru mengamati

jalannya kegiatan belajar mengajar dan mencatat yang perlu ditawarkan pada guru

mata pelajaran sehingga pengajaran yang digunakan masih murni belum

tercampur oleh peneliti.

Pelaksanaan prasiklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari

pembelajaran pada materi sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pembelajaran

diperoleh nilai tuntas siswa baru mencapai 57,8%. Sedangkan observasi pada

tahapan siklus menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan peserta didik, penerapan

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

47

metode qiro’ati dengan strategi tutor sebaya. Adapun hasil belajar dan keaktifan

peserta didik pada Tabel 1.

Tabel 1.

Hasil belajar dan keaktifan peserta didik prasiklus

Rata-rata hasil belajar Ketuntasan belajar Keaktifan peserta didik

67,3 55,5 58,6

Berdasarkan data di atas dapat diperoleh nilai evaluasi pada tahap

prasiklus diambil dari nilai semester I adalah 67,3 dengan ketuntasan belajar 55,5.

Dokumentasi ini diperoleh dari Ibu Dra. Ani Faridah selaku guru mata pelajaran

Al-Qur’an kelas VIIA pada tanggal 5 Februari 2011.

Berkaitan dengan keaktifan peserta didik semester lalu diperoleh informasi

berdasarkan wawancara dengan Ibu Dra. Ani Faridah pada tanggal 2 Februari

2011 dengan persentase keaktifan peserta didik adalah 58,6.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Ani Faridah selaku guru

Al-Qur’an di MTs. Al-Khoiriyyah pada tanggal 5 Februari 2011 menyatakan

bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran belum pernah menggunakan metode

qiro’ati dengan strategi tutor sebaya.

Pelajaran membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan makhroj dan tajwidnya

dan panjang pendeknya. Adanya ketentuan-ketentuan tersebut menyebabkan

banyak siswa yang belum pernah belajar Al-Qur’an (siswa dari mengalami

kesulitan yang menyebabkan hasil belajar baca Al-Qur’an nilainya rendah).

Adanya hal tersebut bisa disimpulkan pembelajaran semester lalu masih

terpaku dengan guru dan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, hal ini

menjadikan pembelajaran ini belum sesuai dengan apa yang dikatakan dengan

pembelajaran aktif karena pembelajaran masih menggunakan metode

konvensional yaitu ceramah dan metode demonstrasi dengan pengulangan yang

tidak variatif sehingga kurang menarik.

Mengkaji pembelajaran konvensional yang belum mampu menghasilkan

nilai di atas rata-rata sesuai KKM, maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang

terjadi adalah dari guru dan model pembelajaran yang perlu diubah, untuk itu

perlu adanya metode yang spesifik yang baru yang mampu membangkitkan minat

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

48

dan meningkatkan prestasi belajar serta keaktifan peserta didik, salah satunya

adalah menggunakan metode yang ditawarkan peneliti yaitu metode qiro’ati

dengan strategi tutor sebaya.

3. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan hari Senin tanggal 7 Februari 2011 oleh

peneliti didampingi guru Al-Qur’an Ibu Dra. Ani Faridah sebagai kolaborator.

Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang dapat diuraikan

sebagai berikut.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan secara kolaborasi dengan guru merencanakan hal-hal apa

saja yang dilakukan dalam penelitian. Guru menjelaskan yang terjadi di kelas

VIIA yakni tentang hasil belajar peserta didik yang rata-rata mencapai

ketuntasan membaca Al-Qur’an baru sekitar 44,4% dari 27 siswa baru 12 siswa

yang tuntas.

Data Penelitian Tindakan Prasiklus

Jumlah siswa tuntas Belum tuntas Prosentase ketuntasan

27 12 15 44,4 %

Selain itu yang menjadi ganjalan guru saat pembelajaran berlangsung, siswa

kurang memperhatikan terutama saat pembelajaran secara individual. Selain

anak yang dapat giliran membaca, banyak anak yang bermain sendiri, karena

pada tahun pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan semua peserta didik yang

berprestasi maupun yang kurang berprestasi dijadikan satu kelas. Sehingga

penggunaan metode dan strategi pembelajaran harus bisa menyesuaikan

dengan kondisi perseta didik tersebut, serta guru harus bisa memahami

karakteristik peserta didik saat pelajaran. Dari sinilah peneliti mencoba

menawarkan suasana belajar yang aktif dan efektif menggunakan metode

qiro’ati dengan tutor sebaya. Guru pun menyetujui penwaran dari peneliti

tersebut. Peneliti dan kolaborator merancang skenario pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I untuk kelas VIIA dilaksanakan oleh peneliti

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

49

yang didampingi oleh kolaborator Ibu Dra. Ani Faridah tanggal 8 Februari

2011 dengan alokasi waktu 60 menit.

Pada proses awal pembelajaran pertama dimulai, keadaan peserta didik masih

mempersiapkan diri duduk sambil bercerita dengan yang lain dan menunggu

teman lain yang belum datang. Pelajaran dimulai pada jam pertama 6.30

sehingga keadaan peserta didik dalam keadaan fresh.

Setelah duduk dan berkonsentrasi peneliti memandang semua peserta didik dan

memberi tahu pelajaran akan segera dimulai diharap tenang, kemudian

mengucapkan salam, yang kemudian dijawab para peserta didik. Peneliti

menyiapkan peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan

mengkondisikan kelas.

Pelajaran dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, setelah

selesai berdoa peneliti mengabsen siswa satu per satu kemudian memulai

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga klasikal yang sudah disiapkan

yang diambil dari buku jilid 2 qiro’ati halaman 30 dan 33 (data terlampir) yang

diajarkan secara klasikal, setelah selesai klasikal selama 15 menit. Sebelum

melanjutkan pembelajaran secara individual peneliti membagi siswa menjadi

beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan siswa pada setiap kelompok

diberi satu siswa yang kemampuannya melebihi kemampuan rata-rata

temannya untuk dijadikan tutor sebaya.

Tindakan pembelajaran individual dan kelompok dengan tutor sebaya pun

dimulai. adapun langkah-langkah sebagai berikut

1. Peneliti memberi petunjuk pelaksanaan bimbingan kepada tutor sebaya.

2. Peneliti membimbing siswa secara individual.

3. Tiap kelompok aktif belajar dibimbing oleh tutor sebaya. Untuk

menunggu giliran bimbingan dari peneliti (ustadz).

4. Bimbingan individual untuk tutor sebaya giliran terakhir.

5. Siswa yang sudah maju bimbingan individual dan belum tuntas

dibimbing ulang oleh tutor sebaya.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

50

6. Setelah selesai bimbingan individual kemudian diadakan pembelajaran

klasikal lagi untuk mengecek keberhasilan belajarnya dan bimbingan

khusus bagi anak-anak yang kurang sebagai tindak lanjut.

Setelah dilakukan proses pembelajaran ternyata masih ada 12 siswa yang

belum tuntas. Maka perlu diadakan bimbingan tindak lanjut.

1. Siswa dikelompokkan kembali seperti awal.

2. Bagi siswa yang belum tuntas diadakan bimbingan ulang bersama tutor

sebaya.

3. Para tutor lebih intensif memberikan bimbingan bagi siswa yang belum

tuntas.

c. Pengamatan

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas peserta didik.

Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan aktivitas belajar

peserta didik dan kegiatan guru. Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan

peserta didik adalah.

1) Peneliti mengamati keaktifan saat mengikuti pembelajaran.

2) Peneliti mengamati peserta didik yang belum benar baca panjang pendek

bacaannya.

3) Peneliti mengamati keseriusan pada saat membaca individual.

4) Peneliti mengamati peserta didik saat membaca bersama-sama dalam setiap

kelompok.

5) Peneliti mengamati peserta didik saat baca bersama-sama.

Hasil pengamatan yang didapatkan oleh penelitian terhadak aktivitas

peserta didik pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran klasikal maupun individual belum

maksimal.

2) Pada siklus I hasil membaca peserta didik sudah semakin bertambah, terbukti

dari hasil perbandingan prasiklus dengan siklus I.

3) Keaktifan siswa untuk belajar membaca semakin meningkat.

4) Lafal yang diucapkan siswa panjang pendek semakin jelas.

5) Perlunya perhatian dari guru bagi siswa yang berprestasi agar mereka diberi

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

51

semangat.

6) Guru harus terus memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca.

7) Meskipun keaktifan peserta didik pada siklus satu belum maksimal, keaktifan

peserta didik telah mengalami peningkatan dari tahap prasiklus, keaktifan

siswa pada tahap prasiklus hanya 40% meningkat menjadi 60%.

Sebagaimana telah penulis paparkan pada bab III bahwa pada penelitian

ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran, sedangkan

kolaborator Ibu Dra. Ani Faridah sebagai observer, hal ini terjadi karena guru

sebagai kolaborator merasa belum siap untuk melaksanakan pembelajaran

menggunakan penerapan metode qiro’ati dengan strategi tutor sebagai prosedur

yang ditentukan. Oleh karena itu peneliti yang melaksanakan proses

pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang diamati terhadap aktivitas guru adalah:

1) Mengamati guru memberikan apersepsi.

2) Mengamati guru saat mengkondisikan kelas.

3) Mengamati guru saat mengajarkan membaca klasikal dan individual.

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

52

4) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan semangat peserta didik untuk

semangat membaca.

Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I

yang telah dilakukan menghasilkan hal-hal sebagai berikut.

1) Guru kurang menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan

diajarkan.

2) Peserta didik belum dikondisikan masih ada peserta didik yang bicara dengan

teman-temannya.

3) Banyak peserta didik yang belum menguasai bacaan panjang pendek.

4) Guru belum memberikan motivasi sepenuhnya dalam membimbing siswa

masih kurang dan tertinggal bacaannya.

Hasil Belajar Siklus I

Instrumen Penilaian:

1. Buku Qiro’ati jilid 2 halaman 42-43 terlampir.

2. Lembar penilaian.

Aspek yang dinilai:

1. Fashohah

2. Tartil

3. Tajwid (panjang pendek)

NO. NAMA SISWA HASIL TES KETERANGAN

1 Abida Rahma Febriani 75 Tuntas

2 Adelia Dwi Saputri 65 Tidak tuntas

3 Adelina Putri Astari 70 Tuntas

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 85 Melampaui

5 Alya Safira 70 Tuntas

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 60 Tidak tuntas

7 Dita Febi Andewi 55 Tidak tuntas

8 Dyah Widayati 60 Tidak tuntas

9 Elys Amalia 80 Melampaui

10 Firdiani Widiastuti 65 Tidak tuntas

11 Hana Tsamira Yumna 75 Tuntas

12 Hermina Rismaningtyas 84 Melampaui

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

53

13 Hesti Arum Halimah 80 Melampaui

14 Hikmah Dinda Junifar 50 Tidak tuntas

15 Icha Pramesshella 55 Tidak tuntas

16 Nabila Habiba Rahma 60 Tidak tuntas

17 Nadya Efri Nadhifa 65 Tidak tuntas

18 Pupe Herida Puspitasari 60 Tidak tuntas

19 Salma Fitri Nur Husna 65 Tidak tuntas

20 Syecha Nurun Nizma 65 Tidak tuntas

21 Wilda Khoiril Rachmatika 60 Tidak tuntas

22 Yayang Addin Islami 75 Tuntas

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 60 Tidak tuntas

24 Linda Khoirunnisa 65 Tidak tuntas

25 Nisabella 75 Tuntas

26 Nugraini 70 Tuntas

27 Sabila Fitri 70 Tuntas

Jumlah 1819

Rata-rata 67,3

Tabel 2

Persentase Observasi Guru Tahap Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus Persentase (%)

1 Siklus I 68,7%

Tabel 3

Pada Tahap Prasiklus dan Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus Ketuntasan Persentase (%)

1 Prasiklus 12 siswa 44,4%

2 Siklus I 15 siswa 68,7%

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

54

Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir pada

tahap prasiklus I yang menggunakan metode qiro’ati dengan strategi tutor sebaya

menunjukkan ada peningkatan meskipun nilai yang dihasilkan masih di bawah

kriteria minimal.

d. Refleksi

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta

didik saat pembelajaran berlangsung akan diperoleh informasi tentang metode

qiro’ati dengan strategi tutor sebaya. Hasil observasi itu kemudian dianalisis dan

didiskusikan bersama kolaborator sebagai bahan refleksi. Refleksi ini dilakukan

dengan:

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap

pelaksanaan pengajaran pada siklus I.

2) Mengetahui seberapa jauh tindakan yang dilaksanakan itu sesuai dengan tujuan

yang diinginkan dan kendala-kendala dalam proses pembelajaran tersebut.

3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan kegiatan

pada penelitian siklus II.

4. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

a. Perencanaan

Tahap siklus II ini guru dan peneliti bertemu kembali untuk membahas

kekurangan dalam siklus I yang ternyata dengan proses pembelajaran dengan

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

55

metode qiro’ati dengan strategi tutor sebaya yang peneliti tawarkan hasilnya

belum maksimal. Terlihat pada hasil belajar peserta didik setelah dilaksanakan

metode tersebut, siswa yang mencapai ketuntasan minimum hanya 17 siswa dari

jumlah keseluruhan 27 peserta didik.

Hasil belajar siklus I yang belum maksimal tersebut, maka peneliti

bersama kolaborator merancang kembali skenario pembelajaran siklus II

berdasarkan hasil refleksi siklus I di atas, di antara hal-hal yang direncanakan

dalam tahap siklus II ini seperti guru berupaya meningkatkan keefektifan peserta

dalam membiasakan membaca cepat pada buku qiro’ati jilid 2 akhir.

Mengoptimalkan waktu agar bermanfaat, siswa yang kurang mampu lebih

diperhatikan, serta menciptakan suasana kelas lebih kondusif.

Selanjutnya peneliti dan kolaborator merancang skenario pembelajaran

dengan menggunakan qiro’ati dengan strategi tutor sebaya sebagai media

pembelajaran dengan lembar peraga klasikal. Membuat lembar observasi,

membuat lembar tes siklus II (terlampir).

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk kelas VIIA dilaksanakan oleh

peneliti dengan didampingi oleh kolaborator Ibu Dra. Ani Faridah pada tanggal 14

Februari 2011 waktu 60 menit.

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

56

Proses awal pembelajaran pertama dimulai, keadaan peserta didik dalam

keadaan fresh dan segar. Tidak lama kemudian peneliti datang peserta didik pun

tenang. Peneliti memandang semua peserta didik setelah tenang kemudian

mengucapkan salam, kemudian dijawab oleh seluruh peserta didik. Peneliti

mempersiapkan peserta didik sarana dan alat pembelajaran kemudian

mengkondisikan dan menguasai kelas.

Pelajaran dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah

berdoa peneliti mengabsen siswa. Kemudian melanjutkan proses pembelajaran,

peneliti mengadakan apersepsi sebagai pendahuluan.

Setelah apersepsi selesai, maka pelajaran dimulai dengan menempelkan

teks materi pokok yaitu dari buku qiro’ati jilid 2 halaman 53 tentang bedanya ain

sukun (ع) dan hamzah sukun (ء) serta tetap ditekankan bacaan mad.

Pada pembelajaran siklus II ini memfokuskan bacaan ain sukun (ع) dan

hamzah sukun (ء) yang bunyinya hampir sama. Setelah penjelasan selesai

kemudian memberikan contoh bacaan yang ditirukan oleh semua peserta didik,

namun ada peserta didik yang kurang memperhatikan dan kurang aktif dalam

mengikuti bacaan guru.

Proses pembelajaran dilanjutkan pada penerapan metode qiro’ati dengan

strategi tutor sebaya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1) Proses metode ini diawali dengan guru mengarahkan pada siswa tentang

jalannya kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan kemudian bertanya

jawab.

2) Peneliti menunjukkan alat peraga berupa teks.

3) Peneliti mengajak peserta didik berkonsentrasi untuk memperhatikan teks yang

sudah disiapkan.

4) Peneliti mengawali dengan mengajarkan cara membaca ain sukun (ع) dan

hamzah sukun (ء).

5) Peneliti membacakan potongan-potongan ayat dengan mencontohkan langsung

cara membaca yang baik dan benar kemudian diikuti oleh peserta didik sampai

semuanya dapat membacakan tanpa ada kesalahan.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

57

6) Setelah siswa mampu membacakannya dengan baik dan benar, meminta siswa

untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan dibimbing

oleh tutor sebaya.

7) Peneliti kemudian mengadakan bimbingan secara individual untuk mengecek

dan mengevaluasi bacaan siswa.

Persentase hasil membaca pada siklus I belum menunjukkan hasil yang

maksimal, ada beberapa peserta didik yang belum fasih. Pada siklus II ini

terhitung hanya beberapa siswa yang belum lancar membacanya.

Sebagai penutup guru menyimpulkan bahwa penggunaan metode qiro’ati

dengan strategi tutor sebaya efektif digunakan untuk pembelajaran membaca Al-

Qur’an hanya guru harus kreatif dan teliti.

c. Pengamatan

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas peserta didik.

Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan aktivitas belajar

peserta didik dan kegiatan guru.

Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik siklus II adalah.

1) Peneliti mengamati keaktifan saat mengikuti pembelajaran.

Tindakan: Bagi siswa yang kurang aktif diberi perhatian dan motivasi agar

lebih aktif.

2) Peneliti mengamati peserta didik yang belum benar melafalkan kata-kata ain

sukun (ع) dan hamzah sukun (ء).

Tindakan: Peserta didik yang belum fasih (benar) dibimbing sampai bisa.

3) Peneliti mengamati keseriusan pada saat mengucapkan kata-kata yang

terdapat ain sukun (ع) dan hamzah sukun (ء).

Tindakan: siswa yang belum serius dibimbing agar sungguh-sungguh.

4) Peneliti mengamati peserta didik saat membaca bersama-sama dalam setiap

kelompok.

Tindakan: siswa yang belum membaca bersama diingatkan agar membaca

bersama sesuai dengan bimbingan ustadz.

5) Peneliti mengamati kesempurnaan peserta didik saat bimbingan individual.

Tindakan: siswa yang belum fasih dan lancar diberi bimbingan sebagai

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

58

tindak lanjut sampai benar.

6) Peneliti menilai hasil membaca secara individual peserta didik masih ada

yang belum tuntas.

Tindakan: siswa yang belum tuntas diberi bimbingan ulang.

Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran pada siklus

II yaitu sebesar 69,1%.

Hasil Belajar Siklus II

Instrumen Penilaian:

3. Buku Qiro’ati jilid 2 halaman 42-43 terlampir.

4. Lembar penilaian.

Aspek yang dinilai:

4. Fashohah

5. Tartil

6. Tajwid (panjang pendek)

NO. NAMA SISWA HASIL TES KETERANGAN

1 Abida Rahma Febriani 90 Melampaui

2 Adelia Dwi Saputri 75 Tuntas

3 Adelina Putri Astari 80 Melampaui

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 90 Melampaui

5 Alya Safira 90 Melampaui

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 80 Melampaui

7 Dita Febi Andewi 65 Tidak Tuntas

8 Dyah Widayati 75 Tuntas

9 Elys Amalia 85 Melampaui

10 Firdiani Widiastuti 90 Melampaui

11 Hana Tsamira Yumna 90 Melampaui

12 Hermina Rismaningtyas 90 Melampaui

13 Hesti Arum Halimah 80 Melampaui

14 Hikmah Dinda Junifar 60 Tidak Tuntas

15 Icha Pramesshella 65 Tidak Tuntas

16 Nabila Habiba Rahma 70 Tuntas

17 Nadya Efri Nadhifa 75 Tuntas

18 Pupe Herida Puspitasari 75 Tuntas

19 Salma Fitri Nur Husna 70 Tuntas

20 Syecha Nurun Nizma 70 Tuntas

21 Wilda Khoiril Rachmatika 75 Tuntas

22 Yayang Addin Islami 75 Tuntas

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

59

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 65 Tidak Tuntas

24 Linda Khoirunnisa 75 Tuntas

25 Nisabella 85 Melampaui

26 Nugraini 75 Tuntas

27 Sabila Fitri 85 Melampaui

Jumlah 2100

Rata-rata 77,7

Tabel 3

Pada Tahap Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus Ketuntasan Persentase (%)

1 Prasiklus 12 siswa 44,4%

2 Siklus I 15 siswa 68,7%

3 Siklus II 23 siswa 85%

Tabel 4

Perbandingan Persentase Keaktifan

Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus Persentase (%)

1 Pra Siklus 57,2%

2 Siklus I 69,7%

3 Siklus II 75%

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

60

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir pembelajaran

pada siklus II didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap siklus II yaitu 7,7

terlampir yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu 70 dan dengan

ketuntasan klasikal sebesar 85 dan ini sudah di atas indikator yang ditetapkan

yaitu 70%.

Tabel 5

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir

Pada Tahap Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata

1 Pra Siklus 67,3

2 Siklus I 68,7

3 Siklus II 77,7

Dilihat dari tabel di atas perbandingan aktivitas belajar dan hasil tes akhir

pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya sebuah peningkatan dari tiap-tiap

siklus.

d. Refleksi

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik

diperoleh informasi tentang hasil pembelajaran metode qiro’ati dengan strategi

tutor sebaya. Tahap refleksi dilakukan dengan cara:

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap

pelaksanaan pengajaran pada siklus II.

2) Mendiskusikan hasil analisa untuk seberapa jauh tindakan yang dilaksanakan

itu sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan mendiskusikan kendala-kendala

yang dihadapi.

Hasil refleksi tahap siklus II ini adalah:

1) Dengan adanya tes membaca peserta didik secara individu semakin membantu

proses pembelajaran.

2) Keseriusan peserta didik dalam mengikuti proses belajar membaca Al Qur’an

di banding siklus I. Ada peningkatan walaupun ada yang mengulang

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

61

menjodohkan pertanyaan dengan jawaban ada proses pengulangan.

3) Adanya support dan motivasi dari guru seperti pemberian pujian serta

pemberian nilai tinggi peserta didik yang aktif semakin mendorong keaktifan

peserta didik.

4) Pemanfaatan waktu yang baik oleh guru dan peserta didik menambah

keseriusan dalam membaca Al Qur’an.

5) Perlu adanya perhatian khusus bagi pesrta didik yang belum lancar membaca.

6) Secara garis besar pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II telah

berjalan dengan lebih baik, kondisi kelas yang lebih kondusif, siswa lebih

semangat dan lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari 69%

pada siklus I menjadi 71% pada siklus II.

Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus

II yang menggunakan metode Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya hasilnya naik

secara signifikan.

C. Analisis Hasil

1. Analisis penelitian tindakan prasiklus

Penelitian ttindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik sebelum menggunakan metode Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya.

tahap ini menggunakan nilai hasil belajar peserta ddik sebelum penelitian

dilaksanakan.

Tabel 6

HASIL TES PRA SIKLUS KELAS 7A

NO. NAMA SISWA HASIL TES KETERANGAN

1 Abida Rahma Febriani 75 Tuntas

2 Adelia Dwi Saputri 65 Tidak tuntas

3 Adelina Putri Astari 70 Tuntas

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 85 Melampaui

5 Alya Safira 70 Tuntas

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 60 Tidak tuntas

7 Dita Febi Andewi 55 Tidak tuntas

8 Dyah Widayati 60 Tidak tuntas

9 Elys Amalia 80 Melampaui

10 Firdiani Widiastuti 65 Tidak tuntas

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

62

11 Hana Tsamira Yumna 75 Tuntas

12 Hermina Rismaningtyas 84 Melampaui

13 Hesti Arum Halimah 80 Melampaui

14 Hikmah Dinda Junifar 50 Tidak tuntas

15 Icha Pramesshella 55 Tidak tuntas

16 Nabila Habiba Rahma 60 Tidak tuntas

17 Nadya Efri Nadhifa 65 Tidak tuntas

18 Pupe Herida Puspitasari 60 Tidak tuntas

19 Salma Fitri Nur Husna 65 Tidak tuntas

20 Syecha Nurun Nizma 65 Tidak tuntas

21 Wilda Khoiril Rachmatika 60 Tidak tuntas

22 Yayang Addin Islami 75 Tuntas

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 60 Tidak tuntas

24 Linda Khoirunnisa 65 Tidak tuntas

25 Nisabella 75 Tuntas

26 Nugraini 70 Tuntas

27 Sabila Fitri 70 Tuntas

Jumlah 1819

Rata-rata 67,3

Masih ada 15 dari 27 siswa yang belum tuntas atau 55% siswa belum

tuntas dalam membaca Al-Qur`an. Dari data tersebut maka perlu adanya

perubahan baik dari guru, siswa maupun metode.

Faktor yang mempengaruhi ketidaktuntasan siswa antara lain:

a. Belum adanya media pembelajaran yang tepat dengan materi yang sedang

diajarkan, sehingga peserta didik kurang memperhatikan dan kurang semangat

dalam menerima pelajaran.

b. Pembelajaran yang masih bercorak satu arah sehingga peserta didik jenuh

dengan proses pembelajaran.

c. Metode yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran.

d. Dari poin-poin di atas menyebabkan tingkat penguasaan materi membaca

peserta didik belum maksimal.

Setelah mengidentifikasi beberapa permasalahan di atas, pembelajaran Al-

Qur’an harus dikemas semenarik mungkin untuk memberika inovasi dan

kreatifitas baru proses pembelajaran agar memberikan kesan menyenangkan dan

menambah keaktifan peserta didik di kelas saat pembelajaran berlangsung. Untuk

itu perlu adanya strategi baru yang bisa mengajak peserta didik untuk aktif di

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

63

kelas yakni dengan metode pembelajaran Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya .

2. Analisis penelitian Tindakan siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I di kelas VII A dilaksanakan pada hari

Senin, 7 februari 2011 . pada siklus ini materi yang diajarkan adalh huruf, sukun,

dan panjang pendek (mad) melalui penerapan metode Qiro’ati dengan strategi

tutor sebaya . peneliti sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran menerapkan

metode sesuai dengan langkah-langkah sebagaimana yang telah dikembangkan

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, disertai lembar observasi aktifitas

peserta didik dan guru sebagai kegiatan pengamatan dalam pembelajaran.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta mengukur

ketercapaian materi-materi yang telah ditetapkan peneliti memberikan tes evaluasi

secara individu terhadap masing-masing peserta didik . dari hasil pembelajaran

peserta didik masing-masing individu menjadi nilai yang peneliti asumsikan

dengan nilai hasil tes perindividu peserta didik.

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada

siklus I serta perolehan nilai peserta didik diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 7

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I

NO. NAMA SISWA HASIL TES KETERANGAN

1 Abida Rahma Febriani 70 Tuntas

2 Adelia Dwi Saputri 70 Tuntas

3 Adelina Putri Astari 70 Tuntas

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 90 Melampaui

5 Alya Safira 85 Melampaui

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 60 Tidak Tuntas

7 Dita Febi Andewi 50 Tidak Tuntas

8 Dyah Widayati 60 Tidak Tuntas

9 Elys Amalia 80 Melampaui

10 Firdiani Widiastuti 75 Tuntas

11 Hana Tsamira Yumna 70 Tuntas

12 Hermina Rismaningtyas 90 Melampaui

13 Hesti Arum Halimah 70 Tuntas

14 Hikmah Dinda Junifar 55 Tidak Tuntas

15 Icha Pramesshella 60 Tidak Tuntas

16 Nabila Habiba Rahma 60 Tidak Tuntas

17 Nadya Efri Nadhifa 60 Tidak Tuntas

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

64

18 Pupe Herida Puspitasari 60 Tidak Tuntas

19 Salma Fitri Nur Husna 70 Tuntas

20 Syecha Nurun Nizma 70 Tuntas

21 Wilda Khoiril Rachmatika 70 Tuntas

22 Yayang Addin Islami 70 Tuntas

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 60 Tidak Tuntas

24 Linda Khoirunnisa 60 Tidak Tuntas

25 Nisabella 70 Tuntas

26 Nugraini 70 Tuntas

27 Sabila Fitri 80 Melampaui

Jumlah 1855

Rata-rata 68,7

Hasil tes siklus I menunjukkan siswa yang belum tuntas membaca adalah 10 siswa

dari 27 siswa atau prosentase ketidaktuntasan siswa sebesar 37%. Sedangkan

prosentase ketuntasan siswa mencapai 63%.

Keterangan:

Kriteria Penilaian : N = Nilai fashohah + Nilai tartil

2

Kriteria Hasil Belajar:

≥ 70 = Tuntas

< 70 = Tidak Tuntas

Analisis Data Hasil Siklus:

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh :

Nilai seluruh peserta didik = 1855

Peserta didik yang tuntas belajar = 17 siswa

Jumlah seluruh peserta didik = 27

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

65

Sehingga nilai rata-rata hasil belajar :

= 68,7

Sedangkan ketuntasan belajar (%):

=

= 63%

Pada pelaksanaan siklus I ini, hasil belajar peserta didik kelas VII A setelah

menerapkan metode Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya mengalami ketuntasan

terdapat 17 peserta didik dari jumlah keseluruhan 27 peserta didik, sedangkan 10

peserta didik lain belum mencapai ketuntasan minimal 70.

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar materi huruf berharokat sukun (mati), panjang pendek (mad)

penerapan metode Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya juga digunakan untuk

membangkitkan semangat peserta didik untuk mempelajari materi pada pertemuan

selanjutnya, dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan pada materi

membaca dalam setiap pembelajaran Al qur’an. Hasil table di atas diketahui

bahwa nilai rata-rata pada siklus I.

Pelaksanaan pada siklus I meskipun sudah mengalami penigkatan dari

prasiklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil yag diharapkan dari penggunaan

metode Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya. Hal ini dapat dilihat dari prosentase

ketuntasan belajar peserta didik hanya sebesar 68,7 sedangkan sisanya masih

belum memberikan hasil yang diharapkan guru. Begitu juga dalam aktifitas

peserta didik, mereka kurang memperhatikan dan kurang sungguh-sungguh, lebih-

lebih yang memang prestasinya rendah.

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

66

Kekurangberhasilan siklus I terjadi karena adanya beberapa factor yaitu

perncanaan yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak kekurangan dan

terlihat belum matang, selain itu guru kurang dalam memberikan pengulangan dan

bimbingan serta motivasi kepada peserta didik. Dari pengamatan yang telah

dilakukan secara menyeluruh oleh observer tampak bahwa proses pembelajaran

masih kurang lancar. Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II.

Kekurangan dalam siklus I harus menjadi bahan pertimbangan guru pada saat

menyusun siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I dan siklus II harus

lebih baik dari siklus I.

3. Analisa penelitian tindakan siklus II

Seperti pada tahap sebelumnya, pada tahap siklus II ini juga menggunakan

metode Qiro’ati dengan srategi tutor sebaya, hari Senin, 14 februari. Tindakan

yang telah dirumuskan dalam siklus I dilaksanakn pada siklus II dalam materi

membaca huruf, sukun, dan mad dilanjutkan observasi dan tes individu pada

peserta didik untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar pada tiap siklusnya.

Untuk mengetahui tingkat baca peserta didik serta untuk mengukur

ketercapaian materi-materi yang telah diajarkan peneliti memberikan tes evaluasi

secara individu terhadap masing-masing peserta didik. Tes berbentuk lembar tes

tentang materi pokok ketentuan fasakhah panjang pendek. Hasil baca peserta didik

secara individu juga menjadi nilai yang penulis akumulasikan dengan nilai hasil

tes perindividu peserta didik.

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi peserta didik pada siklus II, serta

perolehan nilai diskusi peserta didik, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 8

Daftar nilai hasil belajar siklus II

NO. NAMA SISWA HASIL TES KETERANGAN

1 Abida Rahma Febriani 90 Melampaui

2 Adelia Dwi Saputri 75 Tuntas

3 Adelina Putri Astari 80 Melampaui

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 90 Melampaui

5 Alya Safira 90 Melampaui

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 80 Melampaui

7 Dita Febi Andewi 65 Tidak Tuntas

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

67

8 Dyah Widayati 75 Tuntas

9 Elys Amalia 85 Melampaui

10 Firdiani Widiastuti 90 Melampaui

11 Hana Tsamira Yumna 90 Melampaui

12 Hermina Rismaningtyas 90 Melampaui

13 Hesti Arum Halimah 80 Melampaui

14 Hikmah Dinda Junifar 60 Tidak Tuntas

15 Icha Pramesshella 65 Tidak Tuntas

16 Nabila Habiba Rahma 70 Tuntas

17 Nadya Efri Nadhifa 75 Tuntas

18 Pupe Herida Puspitasari 75 Tuntas

19 Salma Fitri Nur Husna 70 Tuntas

20 Syecha Nurun Nizma 70 Tuntas

21 Wilda Khoiril Rachmatika 75 Tuntas

22 Yayang Addin Islami 75 Tuntas

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 65 Tidak Tuntas

24 Linda Khoirunnisa 75 Tuntas

25 Nisabella 85 Melampaui

26 Nugraini 75 Tuntas

27 Sabila Fitri 85 Melampaui

Jumlah 2100

Rata-rata 77,7

Hasil tes siklus II menunjukkan siswa yang belum tuntas membaca adalah 4 siswa

dari 27 siswa atau prosentase ketidaktuntasan siswa sebesar 15%. Sedangkan

prosentase ketuntasan siswa mencapai 85%.

Keterangan :

Kriteria Penilaian : N = Nilai fashohah + Nilai tartil

2

Kriteria Hasil Belajar :

≥ 70 = Tuntas

< 70 = Tidak Tuntas

Analisis Data Hasil Siklus :

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh :

Nilai seluruh peserta didik = 1855

Peserta didik yang tuntas belajar = 17 siswa

Jumlah seluruh peserta didik = 27

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

68

Sehingga nilai rata-rata hasil belajar :

= 77,7

Sedangkan ketuntasan belajar (%) :

= 85%

Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik ada peningkatan

yang pesat yaitu sebanyak 27 peserta didik yang mengalami ketuntasan ada 23

dengan rata-rata sebesar 77,7 sedangkan prosentase ketuntasan belajar sebanyak

85% hanya masih terdapat 4 peserta didik yang belum tuntas, Dita Febi A,

Hikmah D, Icha P, dan Zurnita F K. keempat anak yang disebutkan di atas

tersebut memang kurang lancar membaca dan termasuk kelompok peserta didik

yang kurang rajin.

Data hasil nilai peserta didik siklus II tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa tahap siklus II hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs AL Khoiriyyah

Semarang dalam pembelajaran menggunakan metode Qiro’ati dengan strategi

tutor sebaya ada peningkatan drastis, dari semula jumlah ketuntasan 63% dengan

nilai rata-rata 68,7 pada siklus I menjadi 85% dengan nilai rata-rata 77,7 pada

siklus II.

Kegiatan pada siklus II sudah berjalan dengan baik, pada umumnya dapat

membaca dengan sempurna. Hal ini terjadi karena setiap anak sudah memiliki

rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Akhirnya peserta didik juga

terjadi karena sudah menyadari bahwa ternyata materi tersebut berhubugan

dengan masalah kehidupan sehari hari. Metode yang diterapkan juga cukup

menarik dan mengurangi kebosanan terhadap kegiatan belajar mengajar. Proses

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

69

pembelajaran yang diulang dan ditinjau kembali sangat mempengaruhi hasil

belajar peserta didik. Terutama bagi peserta didik yang kurang berprestasi.

Setelah observasi selesai dilakukan peneliti bersama kolaborator dalam

penelitian tindakan di kelas VII A kemudian mengadakn diskusi berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

Qiro’ati dengan strategi tutor sebaya hasil diskusi tersebut berkaitan dengan

pembahasan hasil tindakan dari tahap prasiklus, siklus I, siklus II yaitu:

a. Terjadi penigkatan penguasaan materi peserta didik dari tahap prasiklus, siklus

I dan siklus II.

b. Terjadi peningkatan aktifitas belajar peserta didik di setiap siklus penelitian.

c. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar peserta didik

dari tahap siklus I dan siklus II sebagaimana dapat dilihat dari data tabel

berikut:

Tabel 10

Daftar nilai peserta didik

NO. NAMA SISWA HASIL TES

Siklus I Siklus II

1 Abida Rahma Febriani 70 90

2 Adelia Dwi Saputri 70 75

3 Adelina Putri Astari 70 80

4 Alfia Lutfi Nurul Hudia 90 90

5 Alya Safira 85 90

6 Dian Kurnia Dewi Kriswanto 60 80

7 Dita Febi Andewi 50 65

8 Dyah Widayati 60 75

9 Elys Amalia 80 85

10 Firdiani Widiastuti 75 90

11 Hana Tsamira Yumna 70 90

12 Hermina Rismaningtyas 90 90

13 Hesti Arum Halimah 70 80

14 Hikmah Dinda Junifar 55 60

15 Icha Pramesshella 60 65

16 Nabila Habiba Rahma 60 70

17 Nadya Efri Nadhifa 60 75

18 Pupe Herida Puspitasari 60 75

19 Salma Fitri Nur Husna 70 70

20 Syecha Nurun Nizma 70 70

21 Wilda Khoiril Rachmatika 70 75

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

70

22 Yayang Addin Islami 70 75

23 Zurnita Faridhotul Khasanah 60 65

24 Linda Khoirunnisa 60 75

25 Nisabella 70 85

26 Nugraini 70 75

27 Sabila Fitri 80 85

Jumlah 1855 2100

Rata-rata 68,7 77,7

Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing tiap siklusnya

terbukti dengan jumlah nilai pada siklus I yaitu 1855 naik menjadi 2100, pada

siklus II. Untuk melihat pencapaian adanya peningkatan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 11

Perbandingan nilai rata-rata dan prosentase pencapaian hasil belajar dan keaktifan

peserta didik siklus I dan siklus II

No Pelaksanaan

tindakan

Nilai rata-

rata

Prosentase (%)

Hasil belajar Keaktifan

1 Siklus I 68,7 63 69

2 Siklus II 77,7 85 75

Dengan demikian hipotesa tindakan dan indikator keberhasilan dapat

dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil

terformatif siklus II dengan rata-rata hasil belajar 77,7 dan ketuntasan 85% maka

dapat disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran metode Qiro’ati dengan

strategi tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik MTs Al-

Khoiriyyah Semarang 2010/2011 membaca Al Qur’an.

Tabel

No. Pelaksanaan Siklus Belum Tuntas Tuntas Persentase (%)

1 Prasiklus 15 siswa 12 siswa 44,4%

2 Siklus I 12 siswa 15 siswa 68,7%

3 Siklus II 4 siswa 23 siswa 85%

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

71

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

66

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan analisis tentang “Penerapan Metode Qiro’ati

dalam Upaya Meningkatkan Baca Al-Qur’an pada Mata Pelajaran Al-Qur’an

Hadits bagi Siswa Kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah Semarang pada Semester Genap

Tahun 2010-2011,” maka hal ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Metode qiro’ati adalah metode membaca Al-Qur’an secara langsung, baik

makhroj, huruf maupun tajwidnya langsung dibaca tartil dan benar tanpa

mengenalkan huruf, harokat, dan tajwidnya langsung lebih dahulu (mengeja),

guru hanya menerangkan pokok pelajaran (cara membacanya) dan memberikan

contoh bacaannya dengan tartil dan benar. Metode ini ditemukan oleh H.

Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1963.

2. Penerapan metode qiro’ati pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas 7 MTs.

Al-Khoiriyyah Semarang pada tahun 2010-2011 dikhususkan pada

keterampilan membaca dengan fasih, tartil, dan benar serta ilmu tajwidnya,

tidak memuat isi kandungan ayat dan hadits, yang dilaksanakan pada setiap

hari Senin s.d. Kamis pada jam awal pertama selama satu jam (60 menit).

3. Dengan penerapan metode qiro’ati terbukti dapat meningkatkan kemampuan

baca Al-Qur’an bagi siswa kelas 7 MTs. Al-Khoiriyyah Semarang pada tahun

2010-2011 dengan indikator: pertama, pada hasil tes seleksi awal tahun 2010-

2011 masuk Al-Khoiriyyah Semarang, siswa yang sudah tuntas membaca Al-

Qur’an sebanyak 30%, kedua, pada hasil tes siklus I siswa yang sudah tuntas

membaca Al-Qur’an mencapai 60% dan pada siklus ke-2 siswa yang sudah

tuntas membaca Al-Qur’an mencapai 85%. Kemudian karena terbatasnya

waktu penelitian dan kemampuan peneliti maka belum bisa menerapkan hasil

penelitian ini secara optimal, maka masih banyak peluang yang terbuka bagi

yang lain untuk mengadakan penelitian metode qiro’ati ini untuk

mengembangkan keterampilan dan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan

lebih baik dan tepat.

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

67

B. Saran-saran

1. Bagi guru Al-Qur’an

a) Merencanakan pembelajaran dengan baik bersungguh-sungguh dan teliti

dalam setiap kegiatan pembelajaran.

b) Sebaiknya mengembangkan kreativitas dan lebih bervariatif dalam setiap

pembelajaran.

c) Selalu memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan selalu

tanggap akan adanya gejala yang timbul pada diri siswa.

2. Pihak sekolah

a) Mendukung program yang telah direncanakan.

b) Memberikan fasilitas sarana dan prasarana.

c) Mengawasi dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.

3. Peserta didik

a) Agar lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran.

b) Selalu mengulang (tadarus) pada materi yang telah diberikan.

4. Orang tua

a) Mendukung anak agar lebih rajin mengaji (membaca) serta mengawasinya.

b) Setiap habis sholat maghrib agar memerintahkan anak untuk tadarus

bersama keluarga.

C. Penutup

Alhamdulillahi robbil alamin atas rahmat, hidayah, inayah serta izin Allah

SWT dengan bimbingan bapak Ismail, M.Ag. penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Semoga bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan MTs. Al-Khoiriyyah

Semarang, amin ya robbal alamin.

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

DAFTAR PUSTAKA

Ali M. Sayuti, Metodologi Penelitian Agama, hal. 158, Raja Grafindo, Jakarta,

2002.

Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Pers,

Jakarta, 2002.

Az-Zabidi Imam, Ringkasan Hadits Shohih Bukhori, Jakarta, Pustaka Amani,

2002.

Darajat Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009.

Ibrahim R., dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT Imtima, terbitan pertama,

cetakan kedua, 2007.

Khoerudin, Mahfud Junaedi, KTSP dan Implementasinya di Madrasah,

Yogyakarta, Pilar Media, 2007.

Kurniawati Heni, Efektivitas Metode Yanbu’a dalam Pembelajaran Membaca Al-

Qur’an di TPQ Tarminatussibyan Karangrandu Pecangaan Jepara,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo,

2007.

Muriamba Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al-

Ma’arif, 1989.

Murkancono Wayan, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1986.

Murjito Imam, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an

Qiro’ati.

Murjito Imam, Penjelasan dan Keterangan Pelajaran Bacaan Ghorib/Musykilat

untuk Anak-anak.

Muryanto, Pengaruh Aktivitas Membaca Al-Qur’an Terhadap Hasil Belajar Al-

Qur’an Hadits Siswa Kelas V MIN Larangan Brebes Tahun Pelajaran

2006, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN

Walisongo Semarang, 2006.

Nata H. Abuddin, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Jakarta

Raja Grafindo Persada, 2001.

Nizar Samsul, Pendekatan Historis, Teori dan Praktis, Jakarta, Ciputat Press,

2003.

SM Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikeni, Semarang Ra. SAL Media Group, 2008.

Sutedjo H. Muwardi, Fuaduddin, dkk, Kapita Selekta PAI, Jakarta, Dirjen

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Tim Penyusun, Al-Qur’an Terjemahan, Jakarta, Pustaka Asy-Syamil, 2006.

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

Zarkasyi Dahlan Salim, Qiro’ati Jilid 1-4, Semarang, Roudhotul Mujawidin,

1991.

Zaki Al-Din Abd Al-Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Bandung,

Mizan Media Utama, cet. 2, 2009.

http://maxson1962.multiply.com/journal/item/21 (Thohir Muhammad, Tadzkiro-

tul Maudluu’aat).

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

SURAT KETERANGAN Nomor: 13/003/SK/Al-Kho/Sek/II/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyyah

Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang:

Nama : Mulyono, BA

Jabatan : Kepala Sekolah

menerangkan bahwa:

Nama : Mulyono

NIM : 093111221

Perguruan Tinggi : IAIN Walisongo

Fakultas : Tarbiyah

Telah melaksanakan riset di MTs. Al-Khoiriyyah Semarang dalam rangka

menyelesaikan tugas skripsi dengan judul UPAYA PENINGKATAN

KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI BAGI

SISWA KELAS 7 MTS. AL-KHOIRIYYAH SEMARANG PADA SEMESTER

GENAP TAHUN 2010-2011.

Demikian surat keterangan ini kami buatuntuk digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Februari 2011

Kepala MTs. Al-Khoiriyyah Semarang

Mulyono, BA

Tembusan:

1. Ketua YPI Al-Khoiriyyah

2. Kabag Pendidikan

3. Arsip

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

ii

Evaluasi baca individu siklus II

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain...PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE QIRO’ATI BAGI SISWA KELAS 7 MTs

iii

Pembelajaran klasikal siklus II