PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS … · pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini...
Transcript of PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS … · pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini...
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. YB. Adimassana, M.A. Tanggal, 11 Agustus 2016
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 31 Agustus 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
.....................
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
.....................
Anggota 1 : Drs. YB. Adimassana, M.A.
.....................
Anggota 2 : Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
.....................
Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.
.....................
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Hasil karyaku ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya padaku
2. Bapak, ibu dan adikku tercinta yang sudah memberikan semangat dan doa
3. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan
semangat dan dukungan
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jangan menunggu hingga hari esok karena itu masih misteri”
(Anonim)
“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”
(Abraham Lincoln)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Penulis
Yoga Dharmawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yoga Dharmawan
NIM : 091134010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA
SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Agustus 2016
Yang Menyatakan
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA
SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Yoga Dharmawan
Universitas Sanata Dharma
2016
ABSTRAK
Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN 3 Cawas adalah rendahnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Tujuan dari
penelitian ini adalah a) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; b)
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS; c) meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dengan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN 3 Cawas tahun
pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPS kelas IV kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan
berupa teknik non tes dengan lembar pengamatan dan teknik tes dengan soal
pilihan ganda. Analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan 1) upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa adalah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan langkah-langkah a) pembagian
kelompok; b) penyampaian materi; c) diskusi di kelompok ahli; d) sharing di
kelompok asal; e) evaluasi individual; 2) penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi
dari kondisi awal 0%, menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2;
3) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas
dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata-rata kelas 63,82
dengan persentase ketuntasan 41,18%, menjadi 66,52 dengan persentase
ketuntasan 52,17% pada siklus 1, dan menjadi 76,96 dengan persentase
ketuntasan 86,96 % pada siklus 2.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keaktifan belajar,
prestasi belajar, ilmu pengetahuan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INCREASED ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF IPS IN 4th
GRADE CAWAS 3 KLATEN ELEMENTARY SCHOOL USING
COOPERATIVE LEARNING JIGSAW MODEL
Yoga Dharmawan
Sanata Dharma University
2016
ABSTRACT
The problems found in 4th grade at SDN 3 Cawas were the low activity
and student achievement in social studies learning. The purpose of this study
were: a) describe the efforts to increase the students activity danthe students
achievement using cooperative learning model jigsaw; b) enhance the activity of
students in social studies learning; c) improve the student achievement in social
studies learning.
This research was a classroom action research conducted by two cycles.
The subjects of this research was the students of 4th grade at SDN 3 Cawas with
the school year 2015/2016. The object of this study was the activity and learning
achievement of students in social studies of 4th grade at SDN 3 Cawas with the
basis of competence "Knowing the importance of cooperatives in improving the
welfare of the community". The data collection was done by interview, observation
and tests. This research use the form of non-test techniques with observation
sheets and technical tests with multiple choice questions as the instruments. And
analysis of data used qualitative and quantitative techniques.
The results showed that 1) the efforts to enhance the activity and student
achievement in social studies was used the cooperative learning model jigsaw
with steps a) division of the group; b) delivery of material; c) expert group of
discussions; d) sharing in the home group; e) individual evaluation; 2) the used of
cooperative learning model jigsaw can improve students learning activeness. This
was showed by the increase in the percentage of students activity was higher than
the initial conditions, it from 0% to 48% in cycle 1, and to 70% in cycle 2; 3) the
use of cooperative learning model jigsaw can improve the student achievement.
This was showed by the increase of the average mark of the class and the
percentage of completeness of students, from the initial conditions of the class
average mark was 63.82 with the percentage of completeness 41.18%, to 66.52
with the percentage of completeness 52.17% in cycle 1, and be a percentage of
completeness 76.96 with 86.96% in cycle 2.
Keywords: cooperative learning jigsaw model, learning activity, learning
achievement, social study.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN
DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW”
ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan,
bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Drs. YB. Adimassana, M.A., dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi penulis
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Eny Riyanti, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 3 Cawas yang telah memberikan
dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SDN 3
Cawas.
6. Jumadi, S.Pd.SD., guru mata pelajaran IPS kelas IV SDN 3 Cawas yang
telah bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya
7. Siswa kelas IV SDN 3 Cawas, yang bersedia bekerja sama dalam
penelitian ini.
8. Bapakku Antonius Maruta, ibuku ER. Ngatini, S.Pd. dan adikku Janise
Chalista, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan
bimbingan kepada penulis.
9. Teman-teman (Icha, Jani, Aris, Vitalis, Piwi) yang selalu berbagi
pengetahuan, semangat dan keceriaan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan
inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
11. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan
segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari
semua pihak. Besar harapan penulis semoga semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak
yang membutuhkan pada umumnya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 7
1. Keaktifan Belajar .................................................................................. 7
2. Prestasi Belajar ................................................................................... 10
3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 13
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................. 17
5. Hakikat IPS ........................................................................................ 20
B. Materi yang Diteliti ................................................................................ 22
C. Penelitian Relevan .................................................................................. 23
D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 27
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27
B. Setting Penelitian .................................................................................... 28
C. Desain Penelitan ..................................................................................... 30
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37
E. Analisis Data .......................................................................................... 44
F. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 47
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 47
1. Pra Siklus ........................................................................................... 47
2. Siklus 1 .............................................................................................. 49
3. Siklus 2 .............................................................................................. 54
B. Pembahasan ............................................................................................ 59
1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............... 59
2. Peningkatan Keaktifan ...................................................................... 60
3. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65
A. Kesimpulan ............................................................................................ 65
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 66
C. Saran ...................................................................................................... 67
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 68
LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jadwal Penelitian ................................................................................. 29
Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .................................................. 39
Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa ....................................................... 39
Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1 ......................................................................... 41
Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2 ......................................................................... 41
Tabel 6 : Hasil Validasi Soal............................................................................. 43
Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes ............................................................... 43
Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian .......................................................... 46
Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus ..................................... 48
Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas ............ 49
Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1 ....................................... 52
Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1 .................................................. 53
Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2 ....................................... 57
Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2 .................................................. 58
Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi ........................... 60
Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan ................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74) ..................................................... 19
Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan ...................................................... 24
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart........................ 28
Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berkeaktifan Tinggi .. 61
Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa .................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 71
Lampiran 2 RPP Siklus 1 ................................................................................... 73
Lampiran 3 RPP Siklus 2 ................................................................................... 78
Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus 1 .......................................................... 83
Lampiran 5 Soal Diskusi dan Kunci Jawaban ..................................................... 89
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2 .................................................. 96
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Siklus 1 .................................................................... 98
Lampiran 8 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1 ............................. 99
Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Siklus 1 ........................................................ 104
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus 2 ...................................................... 108
Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Siklus 2 ................................................................ 115
Lampiran 12 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2 ........................ 116
Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus 2 ...................................................... 122
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa .......................... 127
Lampiran 15 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa .............................................. 128
Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa.............................................. 129
Lampiran 17 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes .......................... 134
Lampiran 18 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes ....................... 138
Lampiran 19 Foto Penelitian ............................................................................ 139
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 141
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian......................................................... 142
Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup.................................................................. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu dari lima mata pelajaran pokok
yang dipelajari oleh siswa. Pembelajaran IPS identik dengan materi sosial dan
bersifat hafalan. Konsep IPS yang dipelajari oleh siswa merupakan ragam
fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS
siswa belajar tentang kepekaan terhadap suatu masalah sosial di lingkungannya,
diantaranya siswa mampu menumbuhkembangkan cara berfikir, berperilaku dan
bersikap aktif dalam individu, masyarakat dan negara. IPS juga mengajarkan
kepada siswa tentang kepekaan terhadap sesuatu masalah sosial yang terjadi di
lingkungannya. Melihat tuntutan tersebut maka seorang pendidik sebaiknya
memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga
yang sesuai dengan materi, serta mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal.
Kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan
peneliti yaitu siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil prestasi siswa
yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru
kelas IV SDN 3 Cawas ditemukan bahwa siswa tidak terlibat aktif dalam
pembelajaran. Hal ini terbukti ketika guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Terdapat sebagian siswa yang bermain dan tidak ikut mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. Selain itu, terdapat jarak antara siswa putra dan putri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyulitkan guru untuk membuat kelompok yang heterogen. Siswa juga memiliki
sikap yang pasif ketika guru menjelaskan materi ajar. Hal ini berdampak pada
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan terutama pada
pembelajaran IPS.
Sekolah telah menyediakan beberapa media pembelajaran IPS yang bertujuan
meningkatkan keaktifan siswa, di antaranya gambar-gambar fenomena sosial, bola
dunia dan peta namun media tersebut tidak digunakan secara optimal oleh guru.
Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi salah satu
penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berdasarkan
dari hasil observasi di kelas, pembelajaran masih cenderung dengan metode
ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, guru lebih fokus terhadap siswa yang terlihat aktif dalam merespon
dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran
seringkali didominasi dengan kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan
kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selain keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS, peneliti juga melakukan studi
dokumen terkait nilai siswa pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2014/2015 pada
kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat”, yaitu terdapat 58,82% siswa memperoleh nilai di
bawah KKM dan 41,18% siswa memperoleh nilai di atas KKM, dengan standar
KKM 70. Melihat kondisi tersebut, nampak jelas bahwa rendahnya keaktifan
siswa dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.
Guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal maka perlu dilakukan
inovasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
siswa salah satu diantaranya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam
berkomunikasi dan berdiskusi di dalam kelas.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif
yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi kelompok asal dan kelompok
ahli, yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan heterogen dari setiap
anggota kelompok, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan
materi kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) bahwa pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran koperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu
topik pada hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat
pada siswa.
Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti, peneliti menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPS dengan
standar kompetensi “Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi” dan kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas semester genap tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas
IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran
2015/2016?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3
Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran
2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam menerapkan
pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran IPS.
3. Bagi Guru
Guru dapat meningkatkan dan menambah daya kreatifitas serta
pengalaman dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
4. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan untuk menambah satu
bacaan bagi guru-guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas yang dapat
meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa.
E. Definisi Operasional
1. Keaktifan belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran atas inisiatif
sendiri tanpa ada perintah dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang
setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.
3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran dalam kelompok
kecil (asal dan ahli) dengan memberikan tanggung jawab pada setiap anak.
4. Siswa SD adalah siswa SDN 3 Cawas kelas IV semester genap tahun
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 siswa.
5. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang
mempelajari gejala masalah sosial, ragam fenomena, kehidupan sosial
dalam lingkungan masyarakat luas yang memuat aspek-aspek budaya,
ekonomi, dan politik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan berasal dari kata dasar aktif dan mendapat imbuhan ke- dan -
an. Aktif sendiri berarti giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan berarti
kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1984:26). Dalam penelitian ini yang
dimaksudkan dengan keaktifan ialah keaktifan belajar siswa. Dimyati dan
Mudjiono (1999:44-51) menyatakan bahwa keaktifan adalah “Dimana anak
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
aspirasinya sendiri”. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak
bisa dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
aktif mengalami sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan
adalah melakukan segala sesuatu dengan inisiatif sendiri tanpa perintah dari orang
lain.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir
kritis dan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis,
2007:84) faktor-faktor tersebut diantaranya:
1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga
mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).
3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4) Memberikan stimulus (masalah topik dan konsep yang akan
dipelajari).
5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
7) Memberi umpan balik (feed back)
8) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.
c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Menurut Erna (2009), keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari:
1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
2) Kerjasamanya dalam kelompok
3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
ahli
4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
asal
5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kelompok
6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
7) Memberi gagasan yang cemerlang
8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang
9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain
10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok
11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah
Sedangkan Dierich (dalam Hamalik, 2008:172) menyatakan bahwa
aktivitas siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan
gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang
lain.
2) Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan,
merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi.
3) Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan
penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.
4) Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita,
mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket.
5) Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis,
membuat grafik, pola, atau gambar.
6) Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat,
memiliki kesenangan atau berani.
7) Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memilih alat-alat atau membuat model.
8) Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat
keputusan.
Berdasar pendapat ahli di atas, peneliti mengambil 4 poin ringkasan
yang dapat dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa, yaitu:
1) Fokus siswa terhadap materi pembelajaran: Indikator ini mencakup
kegiatan visual, mendengarkan, dan emosional.
2) Kerjasama kelompok: Indikator ini mencakup kegiatan lisan,
menulis, motorik, dan mental.
3) Kemampuan menyampaikan pendapat: mencakup kegiatan lisan,
emosional, dan mental.
4) Menghargai pendapat teman: Indikator ini mencakup kegiatan
emosional dan mental.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan bahwa belajar dalam idealism
berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
Reber (dalam Suprijono, 2009:3) mendeskripsikan bahwa belajar adalah “the
process of acquiring knowledge”, belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan. Perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya. Imron (1996:3) menjelaskan belajar adalah suatu perubahan tingkah
laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah
pengalaman. Belajar menurut Hintzman (dalam Syah, 1995:89) merupakan a
change in organism due to experience which can affect the organism's behavior.
Yang artinya belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam
penjelasannya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan tingkah
laku, berbeda dengan Biggs. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan
belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif; rumusan
institusional; dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut
jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi
yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar
dipandang sebagai proses "validasi" atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa
atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan
siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya,
semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa
yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara
kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-
pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir
dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan
nanti dihadapi siswa. Berdasarkan uraian para ahli di atas mengenai belajar, maka
belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku seseorang sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses
kognitif.
Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang diperoleh seseorang atau individu yang dapat diukur dan
dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau pernyataan. Angka atau pernyataan
itulah yang dapat dijadikan pengukur prestasi belajar siswa.
b. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan
Winkel (1984:162) mengemukakan prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan
usaha yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat bahwa prestasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan.
a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau
motif untuk berprestasi dalam hal tertentu.
b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan
menghadapi ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan
mengganggu konsentrasi dalam memecahkan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari
agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
c) Takut sukses, Seseorang yang mempunyai perasaan takut
sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk
melakukan hal terbaik demi keberhasilannya
2) Faktor Eksternal seperti kesempatan
Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan
yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk
mengembangkan apa yang ada dalam dirinya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan
tertentu dengan usahanya sendiri. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh
motivasi dari dalam diri seseorang dan lingkungan di sekitarnya.
3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Sugiyanto (2010:37) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Suprijono (2009:54) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Slavin
(dalam Solihatin, 2007:4) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Rusman (2010:202) menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Secara umum dalam
pembelajaran kooperatif guru dianggap sebagai fasilitator, dimana guru yang
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan informasi dan
bahan panduan yang dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah yang dikaji.
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2009:58-61) berpendapat bahwa
ada lima unsur model pembelajaran kooperatif adalah:
1) Saling ketergantungan positif
Unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada
dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi ajar
yang ditugaskan kepada kelompok, menjamin semua anggota
kelompok mempelajari bahan yang ditugaskan oleh guru.
2) Tanggung jawab perseorangan
Tanggung jawab perseorangan dapat dinilai setelah mengikuti
kelompok belajar bersama, yaitu setiap anggota kelompok harus
dapat menyelesaikan tugas yang sama.
3) Interaksi promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan
sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih
efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam
merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta
meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang
dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk keberhasilan
bersama.
4) Komunikasi antar anggota
Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam mencapai
tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai,
mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling
menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan
konflik secara konstruktif.
5) Pemrosesan kelompok
Pemrosesan diartikan sebagi kegiatan menilai. Melalui pemrosesan
kelompok, dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan
kelompok dan kegiatan dari setiap anggota kelompok. Tujuan
pemrosesan kelompok yaitu meningkatkan efektivitas anggota
dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk
mencapai tujuan kelompok. Terdapat dua tingkat pemrosesan, yaitu
pemrosesan kelompok kecil dan pemrosesan kelas secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa
tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun
kelompok. Suprijono (2009:59) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran
kooperatif adalah membentuk suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang dimana siswa dibagi menjadi kelompok
kecil, yang saling bekerja sama dalam berdiskusi untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
d. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rumini dkk (1995:12) menyatakan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan,
yaitu diantaranya:
1) Team Game Tournament (TGT)
Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling membantu
dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah
kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota dalam
bentuk permainan.
2) Student Team Achievement Division (STAD)
Siswa berada dalam kelompok kecil dan menggunakan lembaran
kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling
membantu satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Jigsaw
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat
heterogen. Bahan pelajaran dibagi-bagi dalam setiap anggota
kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama berkumpul
untuk berdiskusi materi yang sama, berkumpul untuk berdiskusi
dan kembali ke kelompok semula untuk mempelajari materi yang
telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya.
4) Group investigation (GI)
Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai
macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topic menjadi sub
topic- sub topic, kemudian setiap anggota kelompok menggunakan
kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompoknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok
kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa dan guru sebagai fasilitator untuk
mengarahkan siswa serta memaksimalkan proses belajar demi mencapai tujuan
belajar.
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) berpendapat
bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis
pembelajaran koperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil untuk menyelidiki suatu topik pada hakikatnya merupakan metode
pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator.
Suyatno (2009:53) menyatakan bahwa tipe jigsaw termasuk
pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut 1) pengarahan; 2) informasi
bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri
dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok; 5) tiap
anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap
kelompok adalah sama; 6) buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama
sehingga terjadi kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana
tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan
evaluasi, refleksi.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tipe jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aroson dan
diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan bahwa
langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut:
1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota
kelompok 5-6 orang.
2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang
telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya.
4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya.
6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai
tagihan berupa kuis individu.
Berdasarkan dari beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa
dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan
bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari
kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut
disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa akan mendiskusikan pokok
bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli,
setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa akan
berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli.
Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74)
Kelompok Asal
5 atau 6 anggota yang heterogen dikelompokkan
Kelompok Ahli
(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
Kelompok Ahli
(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Hakikat IPS
a. Pengertian IPS
Solihatin (2007:14) menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial
merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan dimana
anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat.
Sumaatmadja (1980:9) berpendapat bahwa pembelajaran IPS tidak hanya terbatas
di Perguruan Tinggi, melainkan diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar.
Pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan sampai saat ini pada pendidikan dasar
tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan
kepada segi praktis mempelajari, menelaah-mengkaji gejala dan masalah sosial,
yang tentu saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan.
Trianto (2010:171) menjabarkan bahwa ilmu pengetahuan sosial
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Pada tingkatan SD/MI
mata pelajaran IPS memuat materi-materi ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi.
Konsep dalam IPS yang diajarkan kepada siswa mengenai ragam fenomena sosial
yang ada dalam realita kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS, siswa
diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran di
sekolah dalam lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat.
b. Tujuan IPS
Gross (dalam Solihatin, 2007:14-15) menyebutkan bahwa tujuan
Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang baik dalam kehidupannnya di masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to
prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society”. Trianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(2010:174) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai bakat, motivasi dan prestasi belajar, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. IPS juga mengajarkan kepada siswa untuk berpikir
sistematis (problem solving) secara logis, supaya siswa dapat menghormati,
menghargai lingkungan serta mengajarkan kepada anak tentang kepekaan
terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
Mulyasa (2007:125-126) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPS
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Berdasarkan pengertian IPS dan penjelasan-penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa IPS merupakan ilmu yang mempelajari gejala masalah sosial,
ragam fenomena, kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat luas yang
memuat aspek-aspek budaya, ekonomi, dan politik. Secara umum, IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menyangkut hubungan antara manusia dan lingkungannya. Dalam mempelajari
IPS siswa dapat mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik serta dapat
bekerjasama, berkomunikasi, serta berkompetisi dalam lingkungan masyarakat
yang majemuk.
B. Materi yang Diteliti
Kompetensi dasar yang diteliti oleh peneliti yaitu “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Materi ajar tersebut
meliputi sebagai berikut:
1) Menjelaskan pengertian koperasi
2) Menceritakan sejarah koperasi
3) Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi
4) Menjelaskan lambang koperasi
5) Menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam
koperasi
6) Menyebutkan tujuan koperasi
7) Menyebutkan manfaat koperasi
8) Menjelaskan struktur organisasi koperasi
9) Menjelaskan modal koperasi
10) Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi
11) Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
12) Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh Utami (2010),
Setyaningrum (2013), dan Susanto (2010).
Utami (2010) meneliti peningkatan keaktifan siswa kelas IV A dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukkan
adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75%, apabila
dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%.
Setyaningrum (2013) meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 08 kota Tegal. Hasil yang diperoleh mengalami
peningkatan dengan ditunjukkan siklus 1 rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,95
dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%, keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi, dan nilai performansi guru
85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar siswa 81,84 dengan ketuntasan
belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 81,47%
dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi guru 92,86 (A).
Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal
perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III
Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05, kemudian pada siklus 1
mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22.
Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektivitas penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hasil dari ketiga penelitian di
atas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa setelah
mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan
D. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran
pokok dan wajib bagi siswa SD. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial
siswa diharapkan dapat menelaah-mengkaji gejala permasalahan sosial,
beragamnya fenomena-fenomena sosial yang ada di lingkungannya, selanjutnya
anak dapat memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan
sosial tersebut. Berdasarkan karakteristik dari materi ilmu pengetahuan sosial
tersebut, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan. Keaktifan belajar
Utami (2010) Peningkatan
keaktifan siswa kelas IV A
dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw
Yang diteliti: Pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap keaktifan dan
prestasi belajar
Setyaningrum (2013)
Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada
siswa kelas V
Susanto (2010)
Peningkatan prestasi
belajar IPS
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
teknik jigsaw pada siswa
kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa di kelas akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hal
tersebut tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN 3
Cawas terhadap guru kelas dan siswa kelas IV didapatkan permasalahan
rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS sehingga
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher centered) menjadi salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk
mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran seringkali didominasi dengan
kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan kegiatan yang melibatkan
peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw diterapkan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV
semester genap SDN 3 Cawas tahun ajaran 2015/2016 pada kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok
kecil yang disebut kelompok asal setiap anggota akan mendapatkan materi
pembelajaran yang telah dibagi ke dalam beberapa sub bab. Setiap anggota akan
bertanggungjawab terhadap satu sub bab. Anggota-anggota kelompok akan
berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub bab
yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai
berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal
untuk membagikan hasil pengetahuan yang diperolehnya dalam kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Hipotesis Tindakan
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi
atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b)
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok
membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan
diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian ini diuraikan sebagai berikut 1) jenis penelitian, 2)
setting penelitian, 3) desain penelitian, 4) instrumen penelitian, 5) analisis data,
dan 6) indikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Kasbolah (2001:8) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas
dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas.
Dalam hal ini, peneliti menemukan permasalahan dalam kelas yaitu rendahnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat”, sehingga peneliti bermaksud untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran
IPS siswa kelas IV SDN 3 Cawas.
Peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas berbentuk siklus.
Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:84) menyatakan bahwa model
penelitian berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus
meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kelas model Kemmis dan
Taggart adalah sebagai berikut:
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SDN 3 Cawas
UPTD Pendidikan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cawas dengan
jumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Perencanaan
Observasi
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas IV
semester genap tentang kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat” semester genap tahun ajaran 2015/2016.
4. Waktu Penelitian
Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal yang
sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2016 sampai
bulan Agustus 2016, jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
No Uraian Kegiatan
Bulan (Tahun)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
1. Proses perijinan ke
sekolah
2. Observasi (kondisi
awal)
3. Persiapan perangkat
pembelajaran
4. Pelaksanaan siklus 1
5. Pelaksanaan siklus 2
6. Pengolahan data hasil
penelitian
7. Penyusunan laporan
8. Ujian skripsi
9. Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Desain Penelitan
Desain dari penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Persiapan
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah:
a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna
melakukan penelitian tindakan tersebut.
b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN 3 Cawas guna
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
c. Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV guna
memperoleh gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami
siswa dalam pembelajaran IPS.
d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas IV untuk
mengetahui gambaran mengenai kesulitan dalam pembelajaran IPS
yang dialami siswa di kelas.
e. Peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah.
2. Rancangan Setiap Siklus
a. Siklus 1
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
b) Peniliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
masyarakat”.
c) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa
d) Siklus 1 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi
1 s/d 4, pertemuan II 5 s/d 8.
e) Pembuatan media pembelajaran IPS
f) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 1 s/d 4 yaitu
pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi,
dan lambang koperasi
- Guru memberikan informasi tentang pengertian koperasi,
sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang
koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas pengertian koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kelompok ahli 2 : membahas sejarah koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas prinsip-prinsip koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas lambang koperasi
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-
temannya dikelompok asal
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 5 s/d 8 yaitu
barang yang diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi,
manfaat koperasi, dan struktur organisasi koperasi
- Guru memberikan informasi tentang barang yang
diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi,
dan struktur organisasi koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kelompok ahli 1 : membahas barang yang diperjualbelikan
di koperasi
Kelompok ahli 2 : membahas tujuan koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas manfaat koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas struktur organisasi koperasi
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-
temannya dikelompok asal
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
- Di akhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk
menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai
dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,
2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).
Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa
pada siklus 1 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,
Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda
untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi siklus 1 kemudian
menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi awal, KKM,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kondisi pada akhir siklus 1, serta target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang
diinginkan tidak tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2.
b. Siklus 2
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1
b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
c) Penulis menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat”
d) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa
e) Siklus 2 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi
9 dan 10, kemudian pertemuan II 11 dan 12
f) Pembuatan media pembelajaran IPS
g) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 9 dan 10 yaitu
modal koperasi dan jenis-jenis koperasi
- Guru memberikan informasi tentang modal koperasi dan jenis-
jenis koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas modal koperasi bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas modal koperasi bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 2
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 11 dan 12 yaitu
perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain dan peran
koperasi dalam menyejahterakan masyarakat
- Guru memberikan informasi tentang perbedaan antara koperasi
dan badan usaha lain dan peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat bagian 2
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
- Diakhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk
menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai
dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).
Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa
pada siklus 2 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,
Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda
untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran siklus 2.
Peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal,
KKM, kondisi pada akhir siklus 1, dan target ketuntasan siklus pada siklus 1.
Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah mencapai hasil yang ditargetkan,
maka penelitian akan dihentikan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun
intrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode
pembelajaran, skenario pembelajaran dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan
oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali
dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami
konsep pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktif
dalam kelompok untuk melakukan pengembangan diri.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah instrumen non
tes dan instrumen tes.
a. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa
selama mengikuti pembelajaran. Instrumen non tes yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan
merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh peneliti untuk melakukan penelitian
serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Adapun dalam lembar
pengamatan akan disajikan kriteria keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator
yang terkait. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa, peneliti sudah meringkas
menjadi 4 poin yang dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa yaitu 1)
fokus siswa terhadap materi pembelajaran, indikator ini mencakup kegiatan
visual, mendengarkan, dan emosional; 2) kerjasama kelompok, indikator ini
mencakup kegiatan lisan, menulis, motorik, dan mental; 3) kemampuan
menyampaikan pendapat, indikator ini mencakup kegiatan lisan, emosional, dan
mental; 4) menghargai pendapat teman, indikator ini mencakup kegiatan
emosional dan mental. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa tersebut
diberikan sebuah nilai dengan rentang 1-4. Semakin tinggi nilainya maka tingkat
keaktifan siswa semakin tinggi pula. Berikut lembar pengamatan dan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dalam memberi penilaian keaktifan siswa, yaitu:
Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa
Indikator Keaktifan
No.
Absen
Nama
Siswa
Fokus siswa
terhadap
materi
pembelajaran
Kerjasama
kelompok
Kemampuan
menyampaikan
pendapat
Menghargai
pendapat
teman
Total
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa
No. Tingkat Keaktifan Poin
Keaktifan
Kriteria
1. Sangat rendah/Pasif (ss) 1 1. Perhatian kurang. 2. Kerjasama rendah.
3. Tidak mempunyai gagasan/ide.
4. Kurang menghargai pendapat teman.
2. Keaktifan rendah (kr) 2 1. Sudah mulai ada perhatian.
2. Kerjasama mulai nampak.
3. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi
masih belum berani mengungkapkan
secara lugas.
4. Mulai bisa menghargai pendapat
teman.
3. Keaktifan sedang (ks) 3 1. Perhatian terhadap pembelajaran
sudah baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk.
3. Berani menyampaikan gagasan/ide
kepada teman/guru.
4. Menghargai pendapat teman.
4. Keaktifan tinggi (kt) 4 1. Perhatian terhadap pembelajaran
sangat baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah
terbentuk dan terlihat lebih menonjol
diantara teman-temanya.
3. Mampu menyampaikan gagasan/ide
kepada teman/guru secara runtut dan
jelas.
4. Menghargai pendapat dan mampu memotivasi teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Instrumen Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam penelitian ini merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa
kelas IV SDN 3 Cawas dalam pembelajaran “Mengenal pentingnya koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
Tes yang baik ialah tes yang telah teruji validitas dan reliabilitas.
Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang dapat
dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu
memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. Tes
yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa pilihan
ganda. Tes tertulis ini akan diberikan di akhir pertemuan II setiap siklusnya guna
mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan
guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes tertulis
tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal instrumen tes persiklus
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal sumber
daya alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.1. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2.1.1. Menjelaskan
pengertian koperasi
2.1.2. Menceritakan sejarah
koperasi
2.1.3. Menyebutkan prinsip-
prinsip koperasi
2.1.4. Menjelaskan lambang
koperasi
2.1.5. Menyebutkan
beberapa jenis barang yang
diperjualbelikan dalam
koperasi
2.1.6. Menyebutkan tujuan
koperasi
2.1.7. Menyebutkan manfaat
koperasi
2.1.8. Menjelaskan struktur
organisasi koperasi
1, 2
3, 4, 19
15, 16
5, 6, 7
12, 13
9, 17
8, 10
11, 14, 18, 20
Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal sumber
daya alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
2.1. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. 2.1.9. Menjelaskan modal
koperasi
2.
3. 2.1.10. Mengidentifikasi
jenis- jenis koperasi
4.
5. 2.1.11. Membedakan antara koperasi dengan badan
usaha lain
6.
7. 2.1.12. Menjelaskan peran
koperasi dalam
menyejahterakan rakyat
1, 2, 3, 4, 7, 18
5, 6, 10, 12, 13, 16,
17
11, 14, 15
8, 9, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan kepada
salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang diteskan, yaitu siswa
kelas IV SDN 1 Cawas Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun pelajaran
2015/2016. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya,
berkenaan dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah uji
coba instrumen, maka dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas.
3. Validitas
Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid (sahih) apabila
tes tersebut mampu mengukur apa yang harusnya diukur. Arikunto (dalam
Riduwan, 2011:97) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang
digunakan untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi
product moment dengan angka kasar (Riduwan, 2011:72) dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
X : Hasil pengukuran setiap butir
Y : Kriteria yang dipakai
Pada penelitian ini, peneliti sudah melakukan uji validitas instrumen di
SDN 1 Cawas. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa
dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid. Hasil tersebut dapat dilihat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lampiran nomor 17. Berikut ini ringkasan hasil uji validitas yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Tabel 6 : Hasil Validasi Soal
Keterangan Nomor Soal
Soal yang valid 1,4,5,6,7,8,9,10,
11,12,13,15,16,17,
20,21,22,24,25,27
Soal tidak valid 2,3,14,18,19,23,26,28,29,30
4. Reliabilitas
Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg
memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk
menghasilkan instrumen yang ajeg dalam memberikan data maka digunakan suatu
alat ukur yang disebut reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
software SPSS Versi 22 dalam mencari validitas dan reliabilitas tes setiap
siklusnya.
Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes
Koefisien Reliabilitas Kategori
± 0,80 < r11 ≤ ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,60 < r11 ≤ ± 0,80 Tinggi
± 0,40 < r11 ≤ ± 0,60 Sedang
± 0,20 < r11 ≤ ±0,40 Rendah
r11 ≤ ± 1,00 Sangat rendah
Peneliti sudah melakukan uji reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
Cronbach menunjukkan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabiltas yang tinggi
dengan 0,669 pada siklus 1 dan 0, 618 pada siklus 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Analisis Data
Analisis data ialah upaya guru yang berperan sebagai peneliti untuk
mengumpulkan serta mengolah data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari
setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif.
Adapun analisis data yang dilakukan terdiri dari dua macam yaitu:
1. Analisis Data Kualitatif
Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif
berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keaktifan siswa
selama mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi didapat dari jumlah
keseluruhan setiap indikatornya dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
%Ks : Persentase Keaktifan
n : Nilai yang didapat siswa
N : Jumlah siswa
2. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus. Untuk melihat
ketercapaian prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis berupa
pilihan ganda. Data kuantitatif berasal dari tes siklus yang dilakukan pada akhir
siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
a. Nilai siswa
Skor yang diperoleh siswa diubah menjadi nilai dengan
menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keterangan:
N : Nilai siswa
Ʃb : Jumlah jawaban benar
Ʃs : Jumlah soal
b. Nilai Rata-rata kelas
Nilai rata-rata kelas didapat dengan rumus:
Keterangan:
NR : Nilai rata-rata kelas
ƩN : Jumlah seluruh nilai
Ʃs : Jumlah seluruh siswa
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini ditunjukkan pada pencapaian
nilai siswa yang tuntas KKM dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS dengan materi koperasi. KKM mata pelajaran IPS yang
harus dikuasai siswa kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016
adalah 70. Target keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah sebesar 70%
siswa di kelas aktif mengikuti pembelajaran.
Kondisi awal dan kondisi akhir dari keaktifan dan prestasi belajar siswa
yang diharapkan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian
No.
Jenis
Keberhasilan
Penelitian
Indikator
Target
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1. Keaktifan Belajar Persentase siswa
berkeaktifan tinggi
40 %
(rendah)
60 %
(sedang)
70%
(tinggi)
2. Prestasi Belajar
Nilai rata-rata kelas 40 65 75
Persentase siswa
yang mencapai
KKM ( 70 )
40 % 60 % 70%
Keterangan:
Siklus dihentikan jika target akhir siklus 2 sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Keadaan siswa kelas IV SDN 3 Cawas dalam proses pembelajaran sudah
berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan siswa aktif berangkat sekolah, dan
situasi sekolah kondusif untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas IV
SDN 3 Cawas. Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan siswa masih
takut dan malu bertanya serta hubungan sosial antara siswa putra dan putra belum
baik pada saat guru akan membuat kelompok. Peneliti menemukan pula kendala
pada saat proses pembelajaran mata pelajaran IPS. Pada mata pelajaran ini
ternyata antusiasme siswa kurang baik dalam mengikuti pembelajaran sehingga
berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
data nilai prestasi belajar siswa yang rata-rata masih dibawah KKM. Berikut
peneliti sajikan data hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dan data prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS materi koperasi pada siswa kelas IV
SDN 3 Cawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus
No. Nama Siswa Nilai Keaktifan Kategori
1. DR 2 Rendah
2. AW 2 Rendah
3. AD 1 Sangat rendah
4. DO 1 Sangat rendah 5. IF 1 Sangat rendah 6. NZ 1 Sangat rendah 7. RD 1 Sangat rendah 8. SG 2 Rendah
9. AB 3 Sedang
10. FA 2 Rendah
11. SC 2 Rendah
12. AT 2 Rendah
13. AN 2 Rendah
14. BT 1 Sangat rendah
15. DA 2 Rendah
16. DN 3 Sedang
17. FR 2 Rendah
18. FD 1 Sangat rendah
19. IH 2 Rendah
20. MC 2 Rendah
21. MN 1 Sangat rendah 22. MD 1 Sangat rendah 23. NA 2 Rendah
Keterangan:
1 - 1,5 : Sangat rendah
1,6 - 2,5 : Rendah
2,6 - 3,5 : Sedang
3,5 - 4 : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih
sangat rendah keaktifannya adalah 9 orang ( ). Siswa yang masih
rendah keaktifannya adalah 12 orang ( . Siswa yang
keaktifannya sedang adalah 2 orang . Siswa yang keaktifannya
tinggi adalah tidak ada (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut ini ini adalah data prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cawas
tahun pelajaran 2014/2015:
Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran
2014/2015
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. EA 50 TT
2. AI 75 T
3. AM 70 T
4. AP 40 TT
5. AB 75 T
6. DA 65 TT
7. DAP 65 TT
8. KA 55 TT
9. MW 80 T
10. SP 70 T
11. SM 60 TT
12. SR 65 TT
13. TM 55 TT
14. DA 40 TT
15. AR 75 T
16. EF 80 T
17. VA 65 TT
Jumlah 1085 T=7, TT=10
Rata-rata 63,82
Persentase T ( KKM=70) 41,18 %
Persentase TT 58,82 %
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Penelitian siklus 1 ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan kedua
dilaksanakan hari Selasa tanggal 02 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x
35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pembelajaran yang terdiri dari 4 indikator, yaitu:
1) menjelaskan pengertian koperasi
2) menceritakan sejarah koperasi
3) menyebutkan prinsip-prinsip koperasi
4) menjelaskan lambang koperasi
Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan dengan materi pembelajaran
yang terdiri dari 4 indikator, yaitu:
1) menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam
koperasi
2) menyebutkan tujuan koperasi
3) menyebutkan manfaat koperasi
4) menjelaskan struktur organisasi koperasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa, presensi, dan
apersepsi. Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Guru terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Guru
memberikan informasi materi tentang pengertian koperasi, sejarah koperasi,
prinsip-prinsip koperasi, dan lambang koperasi.
Selanjutnya siswa dibagi dalam 4 kelompok asal yang terdiri dari 5-6
siswa. Kemudian guru memberikan pokok-pokok materi ajar kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan. Setiap siswa memilih satu pokok bahasan materi.
siswa-siswa yang mendapat pokok bahasan materi yang sama berkumpul menjadi
satu kelompok yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli ini, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berdiskusi tentang pokok bahasan materi yang sudah mereka dapat. Materi yang
dibahas dalam kelompok ahli adalah a) kelompok ahli 1 membahas pengertian
koperasi; b) kelompok ahli 2 membahas sejarah koperasi; c) kelompok ahli 3
membahas prinsip-prinsip koperasi; d) kelompok ahli 4 membahas lambang
koperasi. Hasil dari diskusi ini kemudian dibawa siswa untuk disampaikan di
kelompok asal.
Selanjutnya setiap kelompok mendapatkan LKS dengan ragam soal
sesuai dengan indikator pembelajaran. Hasil pengerjaan LKS ini kemudian
disampaikan secara bergantian setiap kelompoknya dengan cara setiap kelompok
menunjuk satu orang untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran hari itu. Setelah membuat kesimpulan, guru mengajak siswa untuk
melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah, yaitu mempelajari
materi selanjutnya yang sudah ditentukan.
Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 1
dilakukan seperti pada pertemuan pertama. Yang membedakan adalah materi
pembelajarannya yang dibahas pada setiap kelompok. Materi pembelajaran pada
pertemuan kedua ini terdiri dari 4 indikator, yaitu:
1) menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam
koperasi
2) menyebutkan tujuan koperasi
3) menyebutkan manfaat koperasi
4) menjelaskan struktur organisasi koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Materi yang dibahas kelompok ahli pada pertemuan kedua siklus 1
adalah sebagai berikut a) kelompok ahli 1 membahas barang yang
diperjualbelikan di koperasi; b) kelompok ahli 2 membahas tujuan koperasi; c)
kelompok ahli 3 membahas manfaat koperasi; d) kelompok ahli 4 membahas
struktur organisasi koperasi.
Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes tertulis secara individu
guna mengukur prestasi belajar siswa. Tes tertulis yang dikerjakan terdiri atas 20
soal pilihan ganda.
c. Observasi
Berdasarkan pelaksanaan siklus 1, peneliti mendapatkan data tentang
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Adapun tabelnya sebagai
berikut:
Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1
No Nama Siswa
Nilai Keaktifan Kategori
Pertemuan I Pertemuan II
1. DR 1 3 Sedang
2. AW 2 2 Rendah
3. AD 3 3 Sedang
4. DO 3 4 Tinggi
5. IF 4 4 Tinggi
6. NZ 4 4 Tinggi
7. RD 2 3 Sedang
8. SG 4 4 Tinggi
9. AB 3 4 Tinggi
10. FA 4 4 Tinggi
11. SC 2 2 Rendah
12. AT 3 4 Tinggi
13. AN 3 3 Sedang
14. BT 1 1 Sangat rendah
15. DA 1 1 Sangat rendah
16. DN 3 3 Sedang
17. FR 1 1 Sangat rendah
18. FD 3 4 Tinggi
19. IH 3 3 Sedang
20. MC 4 4 Tinggi
21. MN 2 2 Rendah
22. MD 3 4 Tinggi
23. NA 4 4 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Keterangan:
1 - 1,5 : Sangat rendah
1,6 - 2,5 : Rendah
2,6 - 3,5 : Sedang
3,5 - 4 : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih
sangat rendah keaktifannya adalah 3 orang ( ). Siswa yang masih
rendah keaktifannya adalah 3 orang ( . Siswa yang
keaktifannya sedang adalah 6 orang ( . Siswa yang keaktifannya
tinggi adalah 11 orang ( .
Berikut ini adalah tabel peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 1:
Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. DR 60 TT
2. AW 55 TT
3. AD 70 T
4. DO 90 T
5. IF 80 T
6. NZ 80 T
7. RD 75 T
8. SG 75 T
9. AB 65 TT
10. FA 70 T
11. SC 60 TT
12. AT 65 TT
13. AN 50 TT
14. BT 40 TT
15. DA 55 TT
16. DN 75 T
17. FR 45 TT
18. FD 70 T
19. IH 65 TT
20. MC 70 T
21. MN 65 TT
22. MD 80 T
23. NA 70 T
Jumlah 1530 T=12, TT=11
Rata-rata 66,52
Persentase T (KKM=70) 52,17 %
Persentase TT 47,83 %
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat diketahui
jumlah siswa yang masuk dalam indikator pada lembar pengamatan. Pada siklus 1
pertemuan I, dari 23 siswa ternyata masih ada 8 siswa yang belum fokus pada
materi pembelajaran, 17 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 8 siswa
yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 10 siswa yang belum
bisa menghargai pendapat teman. Pada pertemuan II, terdapat 6 siswa yang belum
fokus pada materi pembelajaran, 12 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 6
siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 7 siswa yang
belum bisa menghargai pendapat teman. Peneliti melihat data di atas tentang
keaktifan siswa yang sesuai indikator belum menunjukkan peningkatan keaktifan
yang signifikan, berdasarkan hal tersebut peneliti akan melanjutkannya pada
siklus 2.
Data hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 terdapat 11 siswa yang
belum tuntas nilai KKM pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan data tersebut
peneliti akan melanjutkannya pada siklus 2 sehingga target yang sudah
direncanakan oleh peneliti tercapai.
3. Siklus 2
a. Perencanaan
Penelitian siklus 2 ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan hari Selasa tanggal 09 Februari 2016 dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan kedua
dilaksanakan hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x
35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan dengan materi pelajaran
yang terdiri dari 2 indikator, yaitu:
1) menjelaskan modal koperasi
2) mengidentifikasi jenis-jenis koperasi
Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan dengan materi pembelajaran
yang terdiri dari 2 indikator, yaitu:
1) membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
2) menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa, presensi, dan
apersepsi. Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Guru terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Guru
memberikan informasi materi tentang modal koperasi dan jenis-jenis koperasi.
Selanjutnya siswa dibagi dalam 4 kelompok asal yang terdiri dari 5-6
siswa. Kemudian guru memberikan pokok-pokok materi ajar kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan. Setiap siswa memilih satu pokok bahasan materi.
Siswa-siswa yang mendapat pokok bahasan materi yang sama berkumpul menjadi
satu kelompok yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli ini, siswa
berdiskusi tentang pokok bahasan materi yang sudah mereka dapat. Materi yang
dibahas dalam kelompok ahli adalah a) kelompok ahli 1 membahas modal
koperasi bagian 1; b) kelompok ahli 2 membahas modal koperasi bagian 2; c)
kelompok ahli 3 membahas jenis-jenis koperasi bagian 1; d) kelompok ahli 4
membahas jenis-jenis koperasi bagian 2. Hasil dari diskusi ini kemudian dibawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
siswa untuk disampaikan di kelompok asal.
Selanjutnya setiap kelompok mendapatkan LKS dengan ragam soal
sesuai dengan indikator pembelajaran. Hasil pengerjaan LKS ini kemudian
disampaikan secara bergantian setiap kelompoknya dengan cara setiap kelompok
menunjuk satu orang untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran hari itu. Setelah membuat kesimpulan, guru mengajak siswa untuk
melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah, yaitu mempelajari
materi selanjutnya yang sudah ditentukan.
Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 2
dilakukan seperti pada pertemuan pertama. Yang membedakan adalah materi
pembelajarannya. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini terdiri dari 2
indikator, yaitu:
1) membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
2) menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
Materi yang dibahas kelompok ahli pada pertemuan kedua siklus 2
adalah sebagai berikut a) kelompok ahli 1 membahas perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain bagian 1; b) kelompok ahli 2 membahas perbedaan koperasi
dengan badan usaha lain bagian 2; c) kelompok ahli 3 membahas upaya koperasi
dalam menyejahterakan masyarakat bagian 1; d) kelompok ahli 4 membahas
upaya koperasi dalam menyejahterakan masyarakat bagian 2.
Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes tertulis secara individu
guna mengukur prestasi belajar siswa. Tes tertulis yang dikerjakan terdiri atas 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
soal pilihan ganda.
c. Observasi
Berdasarkan pelaksanaan siklus 2, peneliti mendapatkan data tentang
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Adapun tabelnya sebagai
berikut:
Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2
No
Nama Siswa Nilai Keaktifan
Kategori Pertemuan I Pertemuan II
1. DR 3 4 Tinggi
2. AW 2 4 Tinggi
3. AD 4 4 Tinggi
4. DO 4 4 Tinggi
5. IF 4 4 Tinggi
6. NZ 4 4 Tinggi
7. RD 3 3 Sedang
8. SG 4 4 Tinggi
9. AB 4 4 Tinggi
10. FA 3 3 Sedang
11. SC 3 3 Sedang
12. AT 4 4 Tinggi
13. AN 4 4 Tinggi
14. BT 2 2 Rendah
15. DA 3 4 Tinggi
16. DN 2 2 Rendah
17. FR 2 2 Rendah
18. FD 4 4 Tinggi
19. IH 4 4 Tinggi
20. MC 4 4 Tinggi
21. MN 3 3 Sedang
22. MD 4 4 Tinggi
23. NA 4 4 Tinggi
Keterangan:
1 - 1,5 : Sangat rendah
1,6 - 2,5 : Rendah
2,6 - 3,5 : Sedang
3,5 - 4 : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih
rendah keaktifannya adalah 3 orang ( ). Siswa yang
keaktifannya sedang adalah 4 orang ( . Siswa yang
keaktifannya tinggi adalah 16 orang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berikut ini adalah tabel peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 2:
Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. DR 80 T
2. AW 75 T
3. AD 80 T
4. DO 100 T
5. IF 80 T
6. NZ 100 T
7. RD 85 T
8. SG 75 T
9. AB 75 T
10. FA 70 T
11. SC 70 T
12. AT 75 T
13. AN 65 TT
14. BT 50 TT
15. DA 75 T
16. DN 85 T
17. FR 55 TT
18. FD 75 T
19. IH 75 T
20. MC 90 T
21. MN 85 T
22. MD 80 T
23. NA 70 T
Jumlah 1770 T=20, TT=3
Rata-rata 76,96
Persentase T (KKM=70) 86,96 %
Persentase TT 13,04 %
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat diketahui
jumlah siswa yang masuk dalam indikator pada lembar pengamatan. Pada siklus 2
pertemuan I, dari 23 siswa ternyata masih ada 3 siswa yang belum fokus pada
materi pembelajaran, 8 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 3 siswa yang
belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 5 siswa yang belum bisa
menghargai pendapat teman. Pada pertemuan II, terdapat 2 siswa yang belum
fokus pada materi pembelajaran, 4 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 2 siswa yang
belum bisa menghargai pendapat teman. Peneliti melihat data di atas tentang
keaktifan siswa yang sesuai indikator sudah menunjukkan peningkatan keaktifan
yang signifikan, hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyak jumlah siswa
yang melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan indikator pada lembar
pengamatan keaktifan.
Data hasil prestasi belajar siswa pada siklus 2 terdapat 3 siswa yang
belum tuntas nilai KKM pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut menunjukkan
bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas nilai KKM telah mencapai target yang
sudah direncanakan peneliti, dan siklus 2 dihentikan.
B. Pembahasan
1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan masalah yang didapat, peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan materi koperasi. Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa
dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan
bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari
kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut
disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan pokok
bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli,
setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa berbagi
hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Peningkatan Keaktifan
Data persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi dalam
pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” adalah sebagai berikut:
Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi
No Siklus Persentase
1 Pra Siklus 0%
2 Siklus 1 48%
3 Siklus 2 70%
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama pembelajaran siklus 1
dan siklus 2 menunjukkan bahwa keaktifan siswa dengan indikator tinggi
mengalami kenaikan yang cukup signitifikan bila dibandingkan dengan keadaan
awal. Pada keadaan awal persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi 0%,
hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya model pembelajaran yang masih
bersifat teacher centered sehingga siswa cenderung bosan dalam kegiatan
pembelajaran.
Keadaan awal yang menunjukkan keaktifan siswa yang masih rendah
tersebut menjadikan bahan awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini.
Pada pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukkan adanya peningkatan keaktifan
siswa. Hasil siklus 1 menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang
berkeaktifan tinggi naik menjadi 48% dari keadaan awal yang hanya 0%.
Pelaksanaan siklus 2 juga menunjukkan grafik peningkatan persentase jumlah
siswa yang berkeaktifan tinggi bila dibandingkan siklus 1. Hasil pengamatan
siklus 2 menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi
mencapai 70%. Hasil ini juga menunjukkan target keaktifan siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kategori tinggi pada siklus 2 bisa tercapai.
Guna melihat hasil peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan
tinggi kelas IV SDN 3 Cawas dalam pelajaran IPS dengan kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
tahun pelajaran 2015/2016 maka dibuat diagram grafik sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi
3. Peningkatan Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas tahun
pelajaran 2015/2016 diperoleh data-data hasil tes dalam mata pelajaran IPS
dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Data hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 akan dibandingkan dengan data
awal. Data awal diambil berdasarkan daftar nilai siswa kelas IV SDN 3 Cawas
tahun pelajaran 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan
Pra Siklus 1 Siklus 2
No. Nama
Siswa Nilai
Ketunt
asan No.
Nama
Siswa Nilai
Ketun
tasan Nilai
Ketun
tasan
1. EA 50 TT 1. DR 60 TT 80 T
2. AI 75 T 2. AW 55 TT 75 T
3. AM 70 T 3. AD 70 T 80 T
4. AP 40 TT 4. DO 90 T 100 T
5. AB 75 T 5. IF 80 T 80 T
6. DA 65 TT 6. NZ 80 T 100 T
7. DAP 65 TT 7. RD 75 T 85 T
8. KA 55 TT 8. SG 75 T 75 T
9. MW 80 T 9. AB 65 TT 75 T
10. SP 70 T 10. FA 70 T 70 T
11. SM 60 TT 11. SC 60 TT 70 T
12. SR 65 TT 12. AT 65 TT 75 T
13. TM 55 TT 13. AN 50 TT 65 TT
14. DA 40 TT 14. BT 40 TT 50 TT
15. AR 75 T 15. DA 55 TT 75 T
16. EF 80 T 16. DN 75 T 85 T
17. VA 65 TT 17. FR 45 TT 55 TT
18. FD 70 T 75 T
19. IH 65 TT 75 T
20. MC 70 T 90 T
21. MN 65 TT 85 T
22. MD 80 T 80 T
23. NA 70 T 70 T
Jumlah 1085 T=7,
TT=10
1530 T=12,
TT=11
1770 T=20,
TT=3
Rata-rata 63,82 66,52 76,96
KKM 70
% T 41,18 52,17 86,96
% TT 58,82 47,83 13,04
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Hasil perbandingan data di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa
kelas IV SDN 3 Cawas meningkat setelah diadakannya tindakan dengan
mengubah model pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Dari data di atas menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan nilai rata-
rata siswa kelas IV SDN 3 Cawas hanya 63,82 dengan persentase ketuntasan
41,18%. Keadaan berubah ketika tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan,
yaitu dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Data siklus 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV SDN 3 Cawas
naik menjadi 66,52 dan persentase ketuntasan naik menjadi 52,17%. Data siklus 2
menunjukkan adanya peningkatan pula menjadi 76,96 untuk nilai rata-rata
kelasnya dan 86,96% untuk persentase ketuntasannya.
Guna melihat hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3
Cawas dalam pelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” tahun pelajaran
2015/2016 maka dibuat diagram grafik sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Susanto (2010)
tentang “Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas
V SD Pangudi Luhur III Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” dengan hasil
penelitian, yaitu pada data awal nilai yang diperoleh 53,05, pada siklus 1
mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Setyaningrum (2013) tentang
“Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tegalsari
08 Kota Tegal” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 rata-
rata nilai hasil belajar siswa 73,95 dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%,
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi,
dan nilai performansi guru 85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar
siswa 81,84 dengan ketuntasan belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran 81,47% dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi
guru 92,86 (A).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi
atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b)
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok
membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan
diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tinggi. Pada kondisi awal persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi
hanya (0%), menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase
ketuntasan. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa 63,82 dan persentase
ketuntasan 41,18 %. Nilai rata-rata siswa menjadi 66,52 dengan persentase
ketuntasan 52,17 % pada siklus 1, dan nilai rata-rata siswa menjadi 76,96
dengan persentase ketuntasan 86,96 % pada siklus 2.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Dalam pembelajaran guru masih terbawa dengan metode konvensional
atau belum terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sehingga penerapan dalam pembelajaran kurang maksimal. Selain
itu penggunaan media yang belum maksimal sehingga pemahaman siswa
tentang materi kurang.
2. Kurangnya waktu dalam pembelajaran, proses model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini membutuhkan waktu yang lebih banyak,
sementara waktu pelaksanaan model ini harus disesuaikan dengan beban
materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa saran yang
perlu dipertimbangkan khususnya dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw, antara lain:
1. Bagi guru, hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sebagai model alternatif dalam merancang pembelajaran untuk
merangsang keaktifan siswa. Sebaiknya menggunakan media dalam
pembelajaran untuk mendukung terciptanya keaktifan siswa sehingga
dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa.
2. Bagi peneliti, hendaknya dapat mengalokasikan waktu yang tepat dalam
proses pembelajaran dengan materi yang akan diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
Kelima. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka
Cipta.
Aries, E.F. (2009). Indikator Keaktifan Siswa yang dapat Dijadikan Penilaian
dalam PTK. http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-
keaktifan-siswa yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/. Diakses
pada tanggal 24 April 2016.
Dimyati, M. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Imron, A. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Jacobsen, E. & Kauchak. (2009). Methods For Teaching: Metode-Metode
Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kasbolah, K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Mahmud, M.D. (1990). Psikologi suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE.
Muhibbin, S. (1995). Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebuah Panduan
Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dierich, P. D. http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/09/indikator-dan-faktor-faktor-
keaktifan.html. Diakses pada tanggal 24 April 2016.
Poerwadarminta, W.J.S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Setyaningrum, D. (2013). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas
V SD Negeri Tegalsari 08 Kota Tegal. Semarang: Universitas Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Semarang. http://lib.unnes.ac.id/18177/1/1402408294.pdf. Diakses tanggal
21 Februari 2016.
Solihatin, E & Raharjo. (2007). Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sri Rumini dkk. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: FIP-UNY.
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bandung: Alumni.
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Susanto, W. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw
pada Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur III Yogyakarta Tahun Pelajaran
2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka.
Trianto. (2009). Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Utami. C.Y. (2010). Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IV A dalam
Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Winkel, W.S. (1984). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah. Jakarta:
Gramedia.
Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2
RPP Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3
RPP Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 4
Materi Pembelajaran Siklus 1
KOPERASI
I. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Selain itu, juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur yang berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Fungsi koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
adalah sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Koperasi berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan
asas kekeluargaan.
II. Sejarah Koperasi
Gerakan koperasi di gagas pertama kali oleh Robert Owen (1771-
1858). Ia menerapkannya pada usaha pemintalan kapas di New Lanark,
Skotlandia. Gerakan koperasi kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh William
King (1786-1865) ia mendirikan took koperasi di Brigthon, Inggris. Koperasi
akhirnya berkembang dinegara-negara lain termasuk Indonesia. Di Jerman, berdiri
koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Inggris.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs.
Moh.Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau
memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa
menyejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh.
Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan
sebagai Hari Koperasi.
III. Prinsip Koperasi
Koperasi yang merupakan kegiatan dalam bidang ekonomi, mempunyai
prinsip sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian, pendidikan, dan kerjasama antara koperasi.
IV. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi
1. Hak anggota koperasi
- Menghadiri, berpendpat dan memberikan suara dalam rapat
- Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas
- Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas di luar
rapat anggota
- Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar
sesame anggota.
- Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
ketentuan dalam anggaran dasar
2. Kewajiban anggota koperasi
- Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan
yang telah disepakati
- Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang telah diselenggarakan
- Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan
V. Lambang Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1. Rantai melambangkan persahabatan yang kekal.
2. Gigi roda melambangkan usaha/karya yang terus-menerus
3. Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang
harus dicapai oleh koperasi.
4. Timbangan melambangkan keadilan sosial.
5. Bintang dan perisai melambangkan Pancasila.
6. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian
Indonesia yang kokoh dan berakar.
7. Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian Koperasi Rakyat
Indonesia.
8. Merah putih melambangkan sifat nasional koperasi.
VI. Manfaat dan Tujuan Koperasi
Segala sesuatu dibentuk atau didirikan tentu mempunyai tujuan. Berikut
ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
1. Memajukan kesejahteraan anggota
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Membangun tatanan ekonomi nasional
Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan. Dengan adanya koperasi kebutuhan
para anggota dapat diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan
anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan
memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan
kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional. Keseluruhan
tujuan koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kita menjadi anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain
yakni:
1. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa
Hasil Usaha (SHU)
2. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
3. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
VII. Organisasi Koperasi
Organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota. Rapat tersebut dihadiri
oleh anggota yang pelaksanaannya telah diatur dalam anggaran dasar. Rapat
anggota dilaksanakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Untuk pengesahan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas paling lambat 6 bulan. Persyaratan,
tata cara, dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa,
diatur dalam anggaran dasar.
1. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit
sekali dalam setahun. Hal yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain:
- Menetapkan anggaran dasar
- Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas
- Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus
- Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama.
Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut:
- Menaati peraturan koperasi
- Menghadiri rapat anggota
- Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib
Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:
- Mengajukan usul dalam suatu rapat
- Mendapat keuntungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU)
- Dipilih menjadi pengurus koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara
sesama anggota
- Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi
2. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus
sebagai pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama 5
tahun. Tugas pengurus koperasi adalah sebagai berikut:
- Mengelola koperasi dan usahanya.
- Menggunakan rancangan kerja.
- Menyelenggarakan rapat anggota.
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban.
- Menyelenggarakan perbukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
- Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang pengurus koperasi, adalah sebagai berikut:
- Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
- Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai anggaran dasar.
- Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfataan
koperasi sesuai tanggung jawab dari keputusan rapat anggota.
- Melalui keputusan rapat anggota, pengurus dapat mengangkat pengelola
yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola yang bertanggung
jawab kepada pengurus.
3. Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Pengawas bertanggungjawab pada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang
dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi. Persyaratan
untuk dapat dipilih menjadi pengawas, ditetapkan dalam anggaran dasar.
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi. Wewenang pengawas meneliti catatan yang ada pada koperasi.
Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. Hal
yang harus dilakukan oleh pengawas koperasi antara lain:
- Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
- Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
- Meneliti catatan yang ada pada koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 5
Soal Diskusi dan Kunci Jawaban
Siklus 1
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Hari, Tanggal
Alokasi Waktu
: SD Negeri 3 Cawas
: IPS
: IV/2
: Selasa, 26 Januari 2016
Selasa, 02 Februari 2016
: 4 x 35 Menit ( 2 x Pertemuan )
A. Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan pengertian koperasi
2. Menceritakan sejarah koperasi
3. Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi
4. Menjelaskan lambang koperasi
5. Menyebutkan bebeapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi
6. Menyebutkan tujuan koperasi
7. Menyebutkan manfaat koperasi
8. Menjelaskan struktur organisasi koperasi
B. Petunjuk Bagi Siswa
1. Diskusikan tugas dari guru dalam kelompok ahli
2. Kerjakan soal dengan teliti dan sungguh-sungguh
C. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar I
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pelajaran
yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Belajar II
a. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok asal.
b. Setiap kelompok diberi beberapa soal.
c. Setiap siswa dalam satu kelompok mendapat soal yang berbeda.
3. Kegiatan Belajar II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Siswa yang mendapat nomor soal yang sama mengerjakan dalam
kelompok ahli.
b. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali dalam
kelompok asal.
4. Kegiatan Belajar III
Siswa mengerjakan soal-soal di kelompok asal kemudian hasilnya
dibacakan didepan kelas.
Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran ini?
2. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran ini?
Siklus 2
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Hari, Tanggal
Alokasi Waktu
: SD Negeri 3 Cawas
: IPS
: IV/2
: Selasa, 09 Februari 2016
Selasa, 16 Februari 2016
: 4 x 35 Menit ( 2 x Pertemuan )
A. Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan modal koperasi
2. Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi
3. Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
4. Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
B. Petunjuk Bagi Siswa
1. Diskusikan tugas dari guru dalam kelompok ahli
2. Kerjakan soal dengan teliti dan sungguh-sungguh
C. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar I
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Belajar II
a. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok asal.
b. Setiap kelompok diberi beberapa soal.
c. Setiap siswa dalam satu kelompok mendapat soal yang berbeda.
3. Kegiatan Belajar II
a. Siswa yang mendapat nomor soal yang sama mengerjakan dalam
kelompok ahli.
b. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali dalam
kelompok asal.
4. Kegiatan Belajar III
Siswa mengerjakan soal-soal di kelompok asal kemudian hasilnya
dibacakan didepan kelas.
Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran ini?
2. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran ini?
Soal Diskusi Siklus 1
Kelompok
Nama/No.Absen
: .................................
: 1. ............................. / ................
2. ............................. / ................
3. ............................. / ................
4. ............................. / ................
5. ............................. / ................
6. ............................. / ................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kerjakan Soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah pengertian dari koperasi?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Kapan koperasi di Indonesia didirikan dan siapa pendirinya?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Sebutkan 3 prinsip koperasi!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Sebutkan 3 Hak Anggota Koperasi!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
5. Apakah arti dari lambang koperasi Rantai dan Timbangan?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
6. Tuliskan struktur organisasi koperasi!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Soal Diskusi Siklus 2
Kelompok
Nama/No.Absen
: .................................
: 1. ............................. / ................
2. ............................. / ................
3. ............................. / ................
4. ............................. / ................
5. ............................. / ................
6. ............................. / ................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kerjakan Soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Dalam koperasi modal sendiri berasal dari apa saja?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Apakah yang dimaksud dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Sebutkan 3 contoh koperasi berdasarkan keanggotaannya!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Apakah yang dimaksud koperasi primer?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
5. Tuliskan 2 perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
6. Sebutkan 3 Kelebihan koperasi di Indonesia!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Kunci Jawaban Soal Diskusi Siklus 1
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2. Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta.
3. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara
demokratis, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, Pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal, Kemandirian, pendidikan, dan kerja
sama antara koperasi.
4. Menghadiri, berpendpat dan memberikan suara dalam rapat, Memilih atau
dipilih menjadi pengurus atau pengawas, Memberikan pendapat atau saran
kepada pengurus dan pengawas di luar rapat anggota, Memanfaatkan koperasi
dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota, Mendapat
keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam
anggaran dasar.
5. Rantai melambangkan persahabatan yang kekal, Timbangan melambangkan
keadilan sosial.
6. Organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Kunci Jawaban Soal Diskusi Siklus 2
1. Simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simapanan cadangan,
dan simpanan hibah.
2. Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Koperasi ini melayani para anggotanya untuk
menabung dengan mendapatkan imbalan jasa.
3. Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Pasar, Koperasi Unit Desa, Koperasi
Sekolah.
4. Koperasi primer: Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan
orang-orang. Anggota koperasi primer paling sedikit 20 orang.
5.
No Perbandingan Koperasi BUMN/BUMS
1 Tujuan
Kesejahteraan bersama Mencari laba sebanyak
– banyaknya
2 Sifat
keanggotaan
Sukarela/bebas Tertutup/tidak semua orang
3 Modal Para anggota Negara atau orang-orang
4 Kekuasaan
tertinggi
Rapat anggota Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5 Laba Besar kecil peran Besar kecil modal
6 Organisasi Pengurus, pengawas, dan
rapat anggota
RUPS, direksi, dan komisaris
6. Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
- Bersifat terbuka dan sukarela.
- Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan
anggota.
- Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya
modal
- Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata
mencari keuntungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 6
Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2
Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Siklus 1
Standar
Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal
sumber daya alam,
kegiatan ekonomi
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
2.2. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2.1.1. Menjelaskan
pengertian koperasi
2.1.2. Menceritakan
sejarah koperasi
2.1.3. Menyebutkan
prinsip-prinsip koperasi
2.1.4. Menjelaskan
lambang koperasi
2.1.5. Menyebutkan
beberapa jenis barang
yang diperjualbelikan
dalam koperasi
2.1.6. Menyebutkan
tujuan koperasi
2.1.7. Menyebutkan
manfaat koperasi
2.1.8. Menjelaskan
struktur organisasi
koperasi
1, 2
3, 4, 19
15, 16
5, 6, 7
12, 13
9, 17
8, 10
11, 14, 18, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 8
Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Soal Tes Siklus 1
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
adalah……..
a. Pabrik
b. Toko
c. Koperasi
d. Usaha
2. Pengertian koperasi secara umum adalah…
a. Organisasi yang beranggotakan orang yang bekerjasama secara sukarela
untuk mencapai tujuan bersama berasaskan kekeluargaan
b. Organisasi yang beranggotakan orang yang bekerjasama secara sukarela
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
c. Organisasi yang didirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau
seluruhnya berasal dari Negara
d. Organisasi yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang
3. Bapak koperasi Indonesia adalah………
a. Soekarno
b. Moh Hatta
c. Moh Yamin
d. Soeharto
4. Hari koperasi diperingati setiap tanggal…
a. 11 Juli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. 12 Juli
c. 11 Juni
d. 12 Juni
5. Lambang koperasi yang memiliki arti persahabatan yang kokoh
adalah………….
a. Pohon beringin
b. Kepala banteng
c. Rantai
d. Bintang dan perisai
6. Gambar timbangan pada lambang koperasi memiliki arti……….
a. Keadilan sosial
b. Kemakmuran rakyat
c. Persahabatan yang kokoh
d. Usaha yang terus menerus
7. Sifat nasional koperasi dilambangkan oleh………
a. Pohon beringin
b. Bintang dan perisai
c. Warna merah dan putih
d. Roda bergigi
8. Mempermudah angggota masyarakat memperoleh kebutuhan merupakan…..
a. Hak anggota koperasi
b. Manfaat koperasi
c. Tujuan koperasi
d. Kewajiban anggota koperasi
9. Di bawah ini merupakan tujuan koperasi adalah…..
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota
b. Meningkatkan kesejahteraan pengawas
c. Memperoleh keuntungan besar
d. Menjual barang kebutuhan siswa
10. Siswa SD N Umbulwidodo adalah anggota koperasi sekolah. Salah satu
manfaat yang diperoleh siswa menjadi anggota koperasi adalah……
a. Mendapat musuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Melatih kedisiplinan
c. Melatih berorganisasi
d. Mendapa teman
11. Memenuhi anggaran dasar merupakan……..
a. Kewajiban anggota koperasi
b. Hak anggota koperasi
c. Manfaat koperasi
d. Tujuan koperasi
12. Bacalah kalimat di bawah ini!
1. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan
2. Memilih atau dipilih menjadi pengrus atau pengawas
3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
4. Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat
Berdasarkan kalimat diatas yang merupakan hak anggota koperasi
adalah……..
a. Semuanya
b. 1
c. 1 dan 2
d. 1 dan 3
13. Dibawah ini yang merupakan kewajiban anggota koperasi adalah…..
a. Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota
b. Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
d. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama
anggota
14. SHU dibagikan kepada anggota setiap ….
a. Minggu c. Akhir tahun
b. Akhir bulan d. Rapat
15. Asas koperasi, yaitu ….
a. Kekeluargaan dan kegotong royongan
b. Keadilan dan kejujuran
c. Kekayaan dan kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
d. Kebijaksanaan dan kemanusiaan
16. Kemajuan koperasi menjadi tanggung jawab.....
a. Pengurus koperasi
b. Karyawan
c. Badan pengawas
d. Anggota dan pengurus
17. Koperasi dibentuk bertujuan untuk.....
a. Meningkatkan kesejahteraan pengurus
b. Memperoleh keuntungan besar
c. Meningkatkan kesejahteraan anggota
d. Menjual barang kebutuhan
18. Pengurus koperasi dipilih oleh.....
a. Anggota
b. Pemerintah
c. Badan pengawas
d. Pengurus lama
19. Yang memperkenalkan Koperasi pertama kali di Indonesia adalah....
a. Dr. Wahidin S
b. Robert Owen
c. R. Aria Wiriatmadja
d. Dr. Sutomo
20. Dibawah ini merupakan Perangkat Organisasi Koperasi, kecuali.......
a. Rapat Anggota
b. Pemimpin
c. Pengurus
d. Pengawas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
KUNCI JAWABAN
Soal Tes Siklus 1
1. C
2. A
3. B
4. B
5. C
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
11. A
12. D
13. C
14. C
15. A
16. D
17. C
18. A
19. B
20. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 9
Hasil Jawaban Siswa Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 10
Materi Pembelajaran Siklus 2
I. MODAL KOPERASI
Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama.
Dengan demikian diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan
badan usaha lain. Menurut Undang-Undang Perkoperasian modal koperasi terdiri
dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal sendiri
Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah
simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota
dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah
simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
c. Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu
pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil
anggota sewaktu-waktu.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk
modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
e. Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain
kepada koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Modal pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. Anggota
b. Koperasi lain
c. Bank
d. Sumber lain yang sah
Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Modal penyertaan
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat. Untuk meningkatkan usaha
koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien. Hal ini dapat
memberikan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota yang
tetap. Seperti memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Agar koperasi dapat
mewujudkan fungsi dan perannya, usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam
kehidupan ekonomi rakyat. Salah satu di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk
mengembangkan usaha koperasi, pemerintah memberikan dorongan dalam bentuk
kesempatan usaha yang seluas-luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang
sehat, tangguh dan mandiri, mengupayakan tata hubungan saling menguntungkan
dengan badan usaha, membudayakan koperasi dalam masyarakat. Adapun
bimbingan dan kemudahan pemerintah terhadap koperasi adalah sebagai berikut:
- Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian.
- Bimbingan usaha sesuai kepentingan ekonomi anggota.
- Kemudahan memperkokoh permodalan.
- Pengembangan jaringan usaha koperasi.
- Memberikan bantuan konsultasi untuk mengatasi permasalahan
koperasi.
II. JENIS-JENIS KOPERASI
1. Berdasarkan jenis usahanya
Berdasarkan jenis usahanya koperasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
a. Koperasi produksi: Koperasi jenis ini melakukan usaha produksi atau
menghasilkan barang. Barang-barang yang dijual di koperasi adalah
hasil produksi anggota koperasi. Bagi para anggota yang memiliki
usaha, dapat memasok hasil produksinya ke koperasi. Misalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
berupa hasil kerajinan, pakaian jadi, dan bahan makanan.
b. Koperasi konsumsi: Koperasi ini menyediakan semua kebutuhan para
anggota dalam bentuk barang antara lain berupa bahan makanan,
pakaian, alat tulis atau peralatan rumahtangga.
c. Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Koperasi ini melayani para
anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi
anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan
jasa kepada koperasi. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan
mengangsur. Jasa yang diberikan kepada penabung dan jasa yang
diterima koperasi dari peminjam sesuai dengan kesepakatan pada
rapatanggota.
d. Koperasi Serba Usaha(KSU): Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri
atas berbagai jenis usaha. Seperti menjual kebutuhan pokok dan
barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan pinjam dan
pelayanan jasa.
2. Berdasarkan keanggotaannya
Berdasarkan keanggotaannya koperasi dapat dibedakan antara lain,
sebagai berikut:
a. Koperasi Pegawai Negeri (KPN): Koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai
negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai
negeri.
b. Koperasi Pasar (Koppas): Koperasi ini beranggotakan para pedagang
pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi
untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para
pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di
tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi
pasar yang ada di wilayah binaannya.
c. Koperasi Unit Desa (KUD): Koperasi Unit Desa beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha bidang
ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
(nelayan). Beberapa usaha KUD, antara lain:
- Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman,
obat pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
- Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh
lapangan kepada para petani.
d. Koperasi Sekolah: Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah
yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya
menyediakan kebutuhan warga sekolah. Misalnya alat tulis menulis,
buku-buku pelajaran, serta makanan. Keberadaan koperasi sekolah
sangat penting. Selain menyediakan kebutuhan bagi warga sekolah,
juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa untuk belajar berorganisasi
dalam bentuk usaha bersama.
3. Berdasarkan Tingkatannya
Berdasarkan tingkatannya koperasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Koperasi primer: Koperasi primer merupakan koperasi yang
beranggotakan orang-orang. Anggota koperasi primer paling sedikit
20orang.
b. Koperasi sekunder: Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi.
c. Koperasi sekunder meliputi:
- Pusat koperasi: Pusat koperasi merupakan koperasi yang anggotanya
paling sedikit lima buah koperasi primer dan berada di satu
kabupaten/kota.
- Gabungan koperasi: Gabungan koperasi merupakan koperasi yang
anggotanya paling sedikit tiga buah pusat koperasi. Wilayahnya
meliputi satu provinsi atau lebih.
- Induk koperasi: Induk koperasi merupakan koperasi yang
anggotanya paling sedikit tiga buah gabungan koperasi.
III. PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BADAN USAHA LAIN
Secara umum terdapat tiga badan hukum yang memiliki usaha di bidang
ekonomi. Ketiga badan hukum tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan koperasi. Badan-badan hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
itu memiliki ciri khas, tujuan dan cara kerja yang berbeda-beda. Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba ynag bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang dimiliki oleh
seseorang atau swasta. Badan usaha ini sepenuhnya dikelola oleh swasta,
termasuk permodalannya. Karena itu, keuntungan yang berhasil diperoleh juga
akan menjadi milik dari pihak swasta itu.
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki oleh perseorangan atau badan
hukum koperasi. Koperasi lebih merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
bertujuan menyejahterakan anggotanya. Koperasi memang berusaha untuk
mencari laba, tetapi laba itu pada akhirnya diberikan kepada para anggotanya.
Berikut beberapa perbedaan antara koperasi dengan BUMN /BUMS
No Perbandingan Koperasi BUMN/BUMS
1 Tujuan
Kesejahteraan bersama Mencari laba sebanyak
– banyaknya 2 Sifat
keanggotaan
Sukarela/bebas Tertutup/tidak semua orang
3 Modal Para anggota Negara atau orang-orang
4 Kekuasaan
tertinggi
Rapat anggota Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
5 Laba Besar kecil peran Besar kecil modal
6 Organisasi Pengurus, pengawas, dan
rapat anggota
RUPS, direksi, dan komisaris
IV. PERAN KOPERASI BAGI KESEJAHTERAAN RAKYAT
Setiap orang dewasa dapat menjadi anggota sebuah koperasi. Keanggotaan
koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka
bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya. Keanggotaan koperasi tidak
membedakan suku, derajat maupun agama. Sukarela artinya keanggotaan koperasi
tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi
yang berasaskan kekeluargaan.
Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Dengan adanya koperasi anggota yang membutuhkan kebutuhan
pokok dapat membeli di koperasi dengan harga yang lebih murah. Anggota yang
membutuhkan pinjaman modal usaha dapat meminjam di koperasi. Dengan
demikian para anggota dapat terbebas dari rentenir yang meminjamkan uang
dengan bunga yang sangat tinggi. Bagi anggota yang memiliki hasil produk
tertentu juga dapat menjualnya di koperasi. Demikian pula para petani di desa juga
dapat terhindar dari tengkulak yang membeli hasil panen dengan harga seenaknya.
Dapatkah koperasi mendapatkan untung? Tentu saja dapat. Keuntungan
koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa peminjaman.
Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa peminjaman yang
besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar keuntungan koperasi pun
bisa menjadi besar pula. Untuk siapa keuntungan yang diperoleh koperasi?
Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai SHU
(Sisa Hasil Usaha). Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional.
Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak
ada yang dirugikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi
memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat
mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat.
Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang
utama perekonomian di Indonesia. Meski demikian koperasi di Indonesia masih
banyak kelemahannya. Meskipun juga telah memiliki beberapa kelebihan. Kita
perlu tahu kelebihan dan kelemahan koperasi di Indonesia. Dengan mengetahui
hal tersebut, kita dapat belajar bagaimana memanfaatkan kelebihannya, dan
bagaimana mengatasi kelemahannya. Hal ini bertujuan agar koperasi benar-benar
menjadi badan usaha yang melindungi dan mengayomi masyarakat
1. Kelebihan koperasi di Indonesia
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
- Bersifat terbuka dan sukarela.
- Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
anggota.
- Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan
besarnya modal
- Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata-
mata mencari keuntungan
2. Kelemahan koperasi diIndonesia
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:
- Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
- Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
- Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
- Kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 11
Kisi-Kisi Soal Siklus 2
Standar
Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
2.2. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
8. 2.1.9. Menjelaskan
modal koperasi
9.
10. 2.1.10.
Mengidentifikasi jenis-
jenis koperasi
11.
12. 2.1.11. Membedakan
antara koperasi dengan
badan usaha lain
13.
14. 2.1.12. Menjelaskan
peran koperasi dalam
menyejahterakan rakyat
1, 2, 3, 4, 7, 18
5, 6, 10, 12, 13,
16, 17
11, 14, 15
8, 9, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 12
Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Soal Tes Siklus 2
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Modal koperasi berasal dari…..
a. Anggota
b. Pemerintah
c. Pembeli saham
d. Pajak
2. Sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi angggota adalah…..
a. Simpanan pokok
b. Simpanan sukarela
c. Simpanan wajib
d. Simpanan cadangan
3. Simpanan wajib adalah….
a. Sejumlah uang yang dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada
saat masuk menjadi anggota
b. Sejumlah uang yang dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu
c. Sejumlah yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan
d. Sejumlah uang yang diberikan kepada orang atau lembaga lain kepada
koperasi
4. Sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha (SHU)
adalah….
a. Dana cadangan
b. Dana simpanan
c. Dana hibah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
d. Dana keuntungan
5. Ibu Narni memiliki tugas mengajukan laporan keuangan. Ibu Narni adalah
seorang………..
a. Anggota koperasi
b. Rapat anggota
c. Pengawas koperasi
d. Pengurus koperasi
6. Di bawah ini merupakan wewenang pengawas koperasi adalah………..
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi
c. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan iventaris secara tertib
d. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai anggaran dasar
7. Persyaratan untuk menjadi pengawas koperasi ditetapkan dalam……………
a. Anggaran dasar
b. Rencana kerja
c. Kebijaksanaan umum
d. SHU
8. Rapat anggota koperasi diadakan untuk membahas hal-hal berikut ini,
kecuali……
a. Anggaran dasar
b. Penerimaan anggota
c. Membuat rencana kerja
d. Pembagian SHU
9. Koperasi produksi adalah……
a. Koperasi yang menjual kebutuhan sehari-hari
b. Koperasi yang melayani orang meminjam uang
c. Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang
d. Koperasi yang menyediakan pupuk
10. Di bawah ini yang termasuk jenis koperasi menurut keanggotaanya
adalah………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi primer
c. Koperasi sekolah
d. Koperasi serbausaha
11. Koperasi kredit merupakan jenis koperasi menurut……
a. Keanggotaannya
b. Lapangan usahanya
c. Tingkatannya
d. Lingkungannya
12. Salah satu contoh koperasi fungsional adalah………..
a. Koperasi guru
b. Koperasi simpan pinjam
c. Koperasi sekolah
d. Koperasi produksi
13. Di bawah ini merupakan koperasi sekunder, kecuali…………
a. Pusat koperasi
b. Induk koperasi
c. Gabungan koperasi
d. Anak koperasi
14. Salah satu perbedaan koperasi dengan BUMN adalah……….
a. Koperasi bertujuan untuk melindungi keselamatan masyarakat
sedangkan BUMN bertujuan menyejahterakan anggota
b. Modal koperasi berasal dari Negara sedangkri anggan modal BUMN
berasal dari anggota
c. Jenis koperasi misalnya koperasi sekolah dan KUD sedangkan jenis
BUMN misalnya Firma dan PT
d. Keuntungan koperasi dibagi setiap tahun berdasarkan jasa anggota
kepada koperasi sedangkan keuntungan BUMN untuk membantu
menyejahterakan masyarakat
15. Amatilah table berikut ini!
No Perbedaan Koperasi Bums
1 Tujuan Menyejahterakan anggota
Mencari laba sebesar-besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2 Modal Anggota Seseorang/sekelompok orang
3 Jenis Koperasi sekolah, KUD,
KORPRI
PT PLN, PT Telkom, PT
Garuda Indonesia
4 Keuntungan Dibagi setiap tahun
berdasar besarnya jasa
anggota kepadakoperasi
Dibagi berdasarkan modal
yang disetor
Berdasarkan tabel diatas yang bukan merupakan perbedaan koperasi dengan
BUMS adalah…………
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
16. Di bawah ini barang-barang yang dijual di koperasi unit desa kecuali……….
a. Penggaris
b. Pupuk
c. Benih
d. Obat hama
17. Berikut ini barang-barang yang dijual di koperasi sekolah kecuali…..
a. Penggaris
b. Buku
c. Pensil
d. Bunga
18. Simpanan wajib dalam koperasi dibayarkan ….
a. Setiap bulan
b. Pada saat masuk menjadi anggota
c. Setiap akhir tahun
d. Setiap rapat
19. Salah satu kelemahan koperasi adalah terbatasnya…
a. Anggota
b. Modal
c. Pegurus
d. Tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
20. Kelebihan koperasi adalah .....
a. Mempunyai banyak modal
b. Mendapat keuntungan dari orang lain
c. Meningkatkan kesejahteraan anggota
d. Bisa menguasai beberapa usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
KUNCI JAWABAN
Soal Tes Siklus 2
1. A
2. A
3. B
4. A
5. D
6. A
7. B
8. B
9. C
10. C
11. B
12. A
13. A
14. D
15. C
16. A
17. D
18. A
19. B
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 13
Hasil Jawaban Siswa Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 14
Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa
LEMBAR PENGAMATAN
Keaktifan Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Cawas
Indikator Keaktifan
No.
Absen
Nama
Siswa
Fokus siswa
terhadap
materi
pembelajaran
Kerjasama
kelompok
Kemampuan
menyampaikan
pendapat
Menghargai
pendapat
teman
Total
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 15
Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa
No. Tingkat Keaktifan Poin
Keaktifan Kriteria
1. Sangat rendah/Pasif
(ss)
1 1. Perhatian kurang. 2. Kerjasama rendah.
3. Tidak mempunyai gagasan/ide.
4. Kurang menghargai pendapat
teman.
2. Keaktifan rendah (kr) 2 1. Sudah mulai ada perhatian.
2. Kerjasama mulai nampak.
3. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi masih belum berani
mengungkapkan secara lugas.
4. Mulai bisa menghargai pendapat
teman.
3. Keaktifan sedang (ks) 3 1. Perhatian terhadap pembelajaran
sudah baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk.
3. Berani menyampaikan gagasan/ide
kepada teman/guru.
4. Menghargai pendapat teman.
4. Keaktifan tinggi (kt) 4 1. Perhatian terhadap pembelajaran
sangat baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk dan terlihat lebih
menonjol diantara teman-temanya.
3. Mampumenyampaikan gagasan/ide
kepada teman/guru secara runtut dan jelas.
4. Menghargai pendapat dan mampu
memotivasi teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 16
Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 17
Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes
Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Hasil Pengujian Validitas Siklus 1
No Sign. 2 tailed Keterangan
1 0.002 Valid
2 0,209 Tidak Valid
3 0,984 Tidak Valid
4 0,003 Valid
5 0,000 Valid
6 0,011 Valid
7 0,038 Valid
8 0,005 Valid
9 0,000 Valid
10 0,001 Valid
11 0,001 Valid
12 0,038 Valid
13 0,015 Valid
14 0,185 Tidak Valid
15 0,031 Valid
16 0,004 Valid
17 0,025 Valid
18 0,458 Tidak Valid
19 0,421 Tidak Valid
20 0,026 Valid
21 0,018 Valid
22 0,044 Valid
23 0,209 Tidak Valid
24 0,005 Valid
25 0,023 Valid
26 0,322 Tidak Valid
27 0,000 Valid
28 0, 516 Tidak Valid
29 0,312 Tidak Valid
30 0,735 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Hasil Pengujian Validitas Siklus 2
No Sign. 2 tailed Keterangan
1 0.035 Valid
2 0,728 Tidak Valid
3 0,673 Tidak Valid
4 0,005 Valid
5 0,000 Valid
6 0,009 Valid
7 0,040 Valid
8 0,006 Valid
9 0,000 Valid
10 0,003 Valid
11 0,000 Valid
12 0,040 Valid
13 0,018 Valid
14 0,002 Valid
15 0,020 Valid
16 0,004 Valid
17 0,202 Tidak Valid
18 0,464 Tidak Valid
19 0,381 Tidak Valid
20 0,018 Valid
21 0.018 Valid
22 0,042 Valid
23 0,263 Tidak Valid
24 0,006 Valid
25 0,029 Valid
26 0,288 Tidak Valid
27 0,000 Valid
28 0,413 Tidak Valid
29 0,289 Tidak Valid
30 0,516 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 18
Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes
Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,669 30
Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,618 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 19
Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 20
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 21
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 22
Daftar Riwayat Hidup
Yoga Dharmawan adalah anak pertama dari pasangan A.
Maruta dan ER. Ngatini. Lahir di Klaten pada tanggal 05
Juni 1991. Pendidikan pertama dimulai di Taman Kanak-
kanak Pertiwi pada tahun 1995-1997. Dilanjutkan ke
jenjang Sekolah Dasar Negeri 2 Gombang pada tahun
1997-2003. Tahun 2003-2006 penulis melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cawas. Penulis melanjutkan ke jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cawas tahun 2006-2009.
Selanjutnya pada tahun 2009-2016 menempuh pendidikan di Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama
pendidikan, penulis aktif dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan misalnya
menjadi panitia dalam Parade Gamelan sebagai anggota perlengkapan, panitia
Workshop Dongeng, panitia Inisiasi Prodi Mahasiswa Baru dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI