PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA FISIKA DENGAN …
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA FISIKA DENGAN …
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA FISIKA DENGAN
MENERAPKAN STRATEGI PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, and Review) DI KELAS XC SEKOLAH
MENENGAH ATAS PEMBANGUNAN YAYASAN
PENDIDIKAN WANITA ISLAM KOTA JAMBI
SKRIPSI
SITI DHIYANINGSIH
TF.130995
PRODI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
1
2
3
4
5
6
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Ayah Dan Ibu yang selama ini selalu mendo’akanku,
selalu menyayangiku, selalu mendukungku
selalu menasihatiku, dan selalu mengingatkanku
atas segala tugas dan kewajibanku.
Terimakasih Kepada Ayah Dan Ibu
atas pengorbananmu demi masa depanku.
Anakku Tercinta,
serta kepada Adikku Tersayang dan Keluarga Besarku
terimakasih atas segala semangat dan motivasi yang kalian beri selama ini
Sahabat Dan Teman-Teman Seperjuangan
yang telah memberiku pengalaman berharga selama ini
viii
MOTTO
Artinya :“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang Mengajar
(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘alaq, ayat 3, 4 dan 5)
ix
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللّهِ الرَّ حْمنِ الرَّ حِيْمِ
Alhamdulillahirobbil‘alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta alam
yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Fisika Dengan
Menerapkan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) Di Kelas
XC Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam
(YPWI) Kota Jambi”. Shalawat dan salam senantiasa Penulis curahkan kepada sosok manusia
mulia yang telah Allah SWT janjikan syurga untuknya, dialah Rasulullah SAW. Begitu pula
kepada keluarga, sahabat serta para umatnya yang senantiasa setia melaksanakan sunnahnya
serta tiada lelah memikul beban dakwah.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan
pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, masukan baik berupa ide ataupun saran,
serta motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu melalui kolom ini Penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Negeri Islam Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si selaku Ketua Jurusan Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Djisman Aziz, M.Hi selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktu dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Tanti, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam
membimbing penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Rahmi Putri Wirman, M.Si selaku validator instrumen penilaian hasil belajar siswa.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifudin Jambi umumnya yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Para Karyawan dan Karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifudin yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
9. Bapak Bonarti Lubis, S.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan
Yayasan Pembangunan Wanita Islam Kota Jambi yang telah banyak memberikan bantuan
kepada penulis.
10. Bapak Andi Fitra Nugraha, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah
Atas (SMA) Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi yang telah
banyak memberikan bantuan kepada Penulis.
x
Penulis panjatkan Do’a kepada Allah SWT semoga segala bantuan, dukungan dan jasa
baik yang diberikan kepada Penulis secara langsung maupun tidak langsung semoga menjadi
amal shaleh dari beliau-beliau dan mendapatkan balasan atau ganjaran yang setimpal dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan mengarah menuju kebaikan
senantiasa Penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi Penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Jambi, Juni 2019
Penulis
SITI DHIYANINGSIH
NIM. TF 130995
xi
ABSTRAK
Nama : Siti Dhiyaningsih
Jurusan : Tadris Fisika
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Fisika Dengan Menerapkan
Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) Di
Kelas XC Sekolah Menengah Atas Pembangunan Yayasan Pendidikan
Wanita Islam Kota Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Fisika dengan menerapkan
Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) di kelas XC Sekolah
Menengah Atas Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi tahun ajaran
2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review), sedangkan
pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, Dokumentasi, dan Observasi. Penelitian
menemukan bahwa pembelajaran menggunakan strategi PQ4R berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar Fisika siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan YPWI
Kota Jambi. Hasil nilai rata-rata ulangan pada prasiklus yang didapat dari guru mata pelajaran
yaitu 48,01. Pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 59 dengan siswa yang tuntas
sebesar 16,13%. Pada siklus II nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat menjadi 72,37
dengan siswa yang tuntas sebesar 80,65%. yang membuktikan bahwa strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran fisika. Hasil Penelitian menyarankan agar guru dapat
menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dalam
kegiatan pembelajaran Fisika.
Kata kunci : Hasil Belajar dan Strategi PQ4R
xii
ABSTRACK
Name : Siti Dhiyaningsih
Major : Physics Education
Title : Increased Learning Outcomes of Physics Students by Applying PQ4R
Strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) In the Class
XC of the High School for the Construction of Islamic Women's Education
Foundation in the City of Jambi.
This thesis discusses the improvement of physics student learning outcomes by applying the
PQ4R strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) in the XC class of
high school for the construction of the Islamic education foundation for Jambi in the
2017/2018 academic year. This research is a classroom action research (PTK) using the
PQ4R method (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review), while data collection
is done by testing techniques, documentation, and observation. The study found that learning
using the PQ4R strategy had a significant effect on student physics learning outcomes in the
High School (SMA) Development of YPWI in Jambi City. The results of the average
replication values in the pre-cycle obtained from the subject teachers were 48.01. In the first
cycle the average value produced was 59 with students completing 16.13%. In the second
cycle the average value produced increased to 72.37 with students completing 80.65%. which
proves that the PQ4R strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) can
improve student learning outcomes in physics subjects. Research results suggest that teachers
can use the PQ4R strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) in the
Physics learning activities.
Keywords: Learning Outcomes and PQ4R Strategies
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................. ii
NOTA DINAS .............................................................................. iii
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ v
PERSEMBAHAN........................................................................ vi
MOTTO ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoristik ........................................................................ 6
B. Penelitian Yang Relevan............................................................ 22
C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ....................................................................... 25
xiv
B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................... 25
C. Prosedur Umum Penelitian ...................................................... 26
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 29
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 30
F. Indikator Keberhasilan ............................................................. 32
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian .................................................................... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................ 55
C. Kata Penutup ............................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 57
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I.1. Nilai Rata- Rata Ulangan Siswa Kelas X SMA Pembangunan
YPWI Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017................................. 2
Tabel I.2 Langkah-Langkah Permodelan Pembelajaran Dengan
Penerapan Metode PQ4R............................................................. 20
Tabel IV.1. Keadaan Hasil Belajar Siswa Prasiklus ....................................... 33
Tabel IV.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ........................... 36
Tabel IV.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I .............................. 39
Tabel IV.4. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ................................................ 41
Tabel IV.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II .......................... 44
Tabel IV.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ........................... 47
Tabel IV.7. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .............................................. 49
Tabel IV.8 Peningkatan Hasil Belajar dengan Nilai Gain Ternormalisasi...... 53
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Gambar Kerangka Berpikir ........................................................... 24
Gambar IV.1. Diagram Akitivitas Siswa Pada Siklus I...................................... 38
Gambar IV.2. Diagram Aktivitas Siswa Pada Siklus II..................................... 46
Gambar IV.3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap
Siklus........................................................................................... 51
Gambar IV.4. Diagram Presentase Keaktivan Siswa Pada Setiap
Siklus ........................................................................................ 52
Gambar IV.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Perindikator Menurut Taksonomi
Bloom ....................................................................................... 53
Gambar IV. 6 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Perindikator
Menurut Taksonomi Bloom ..................................................... 53
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .............................................................. 59
Lampiran 2. RPP Siklus I ............................................................................. 64
Lampiran 3. Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................................ 72
Lampiran 4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................. 79
Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I .............................. 81
Lampiran 6. RPP Siklus II ........................................................................... 83
Lampiran 7. Tes Hasil Belajar Siklus II ....................................................... 89
Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................... 98
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II .............................. 100
Lampiran 10. Bahan Bacaan ......................................................................... 102
Lampiran 11. Dokumentasi Aktivitas Pembelajaran ..................................... 109
Lampiran 12. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar ......................................... 111
Lampiran 13. Lembar Jawaban Hasil Belajar Siswa ..................................... 115
Lampiran 14 Curiculum Vitae ........................................................................ 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang
alam semesta dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
bernalar siswa. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) siswa tingkat SMA pada dimensi pengetahuan adalah memiliki
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif pada tingkat teknis
dan spesifik sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Berkaitan dengan permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tersebut maka
salah satu kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran fisika adalah
mengembangkan sikap ilmiah, rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur dan
tanggung jawab (Permendikbud No. 21 th 2016).
Di Indonesia sendiri, pendidikan mata pelajaran fisika di tingkat Sekolah
Menengah Atas ( SMA ) bertujuan untuk (1) membentuk sikap positif terhadap
fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, (2) memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif,
terbuka ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain, (3)
mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument
percobaan, mengumpulkan, mengelolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis, (4)
mengembangklan kemampuan bernalar dalam berfikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan maslah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, (5) menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai
keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas, 2006:443-444).
Pendidikan mata pelajaran fisika di indonesia bertujuan untuk
membentuk sikap positif, memilii sikap jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerja sama dengan orang lain. Namun berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di Sekolah Menengah Atas Pembangunan YPWI Kota Jambi pada
tanggal 24 Agustus 2016 sampai 24 November 2016, pada saat proses
pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah. Peserta didik kurang
berminat dalam pembelajaran fisika. Masalah yang sering timbul adalah pada saat
proses belajar mengajar berlangsung peserta didik asik sendiri di belakang
sedangkan pendidik menjelaskan materi yang ada. Sehingga mengganggu peserta
didik yang berminat belajar. Peserta didik hanya berminat mencatat apabila
catatan mereka diberi paraf dan dinilai oleh pendidik. Peserta didik tidak minat
bertanya, mengemukakan pendapat bahkan tidak berminat mengerjakan soal di
depan kelas kalau tidak ditunjuk oleh gurunya. Pada saat tahun ajaran 2016/2017
hanya 10 siswa yang tuntas ulangan dengan nilai di atas KKM, sedangkan yang
tidak tuntas sebanyak 10 siswa yang terdiri dari 4 siswa yang tidak mengisi
lembar jawaban dan 7 siswa yang nilainya dibawah KKM dengan jumlah siswa
sebanyak 31 siswa. Sehingga berdampak buruk bagi hasil belajar siswa seperti
yang terlihat pada tabel I.1
Tabel I.1
Nilai Rata-rata Ulangan Fisika Siswa Kelas X SMA Pembangunan Yayasan
Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017
No Kelas Nilai rata-rata
1 Kelas XA 60
2 Kelas XB 57,70
3 Kelas XC 56,78
4 Kelas XD 58,77
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil ulangan fisika siswa kelas X SMA Pembangunan YPWI di atas
menunjukkan siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal ulangan fisika dengan
baik yang menuntut kemampuan bernalar dan matematis siswa. Masalah tersebut
timbul karena rendahnya keaktifan dan minat dari diri peserta didik sendiri.
Belajar memerlukan minat dari peserta didik itu sendiri. Dengan demikian, supaya
belajar menjadi aktif, peserta didik harus mengerjakan banyak sekali tugas dan
membaca. Mereka harus menggunakan otak untuk mencari suatu gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Strategi PQ4R
merupakan strategi elaborasi digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka baca, yaitu Preview (membaca selintas dengan cepat), Question
(bertanya), Read (membaca), Reflect (refleksi), Recite (tanya jawab sendiri),
Review (mengulang secara menyeluruh) (Sudarman, 2009).
PQ4R merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat materi yang telah dibaca. Sehingga peserta didik
menjadi lebih aktif dan mau berpikir tentang apa yang akan dipelajarinya nanti.
Dari pengertian metode PQ4R peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
FISIKA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, and Review) DI KELAS XC SEKOLAH MENENGAH
ATAS PEMBANGUNAN YAYASAN PE4NDIDIKAN WANITA ISLAM
KOTA JAMBI”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika yang disebabkan oleh
rendahnya minat dalam pembelajaran.
2. Rendahnya keaktifan siswa, siswa tidak memperlihatkan aktifitas positif dalam
proses KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) terhadap guru.
3. Rendahnya interaksi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Batasan Masalah
Merujuk pada identifikasi masalah diatas agar penelitian ini lebih terarah
dan tidak menyimpang dari penelitian maka penulis memberi batasan pada
penelitian ini. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Variable dalam penelitian ini adalah variable Independen ( Strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) ) dan Variable
Dependen ( Hasil Belajar) dengan mengabaikan variable yang lain.
2. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XC di Sekolah
Menengah Atas Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam pada ganjil
yang ditentukan.
3. Mata pelajaran yang digunakan adalah mata pelajaran Fisika pada pokok
pembahasan alat-alat optik .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
yang telah dikemukakan serta untuk memperjelas masalah maka dapat
dirumuskan masalah yaitu apakah penerapan strategi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, and Review) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa
di Sekolah Menengah Atas Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota
Jambi ?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar fisika kelas XC di Sekolah Menengah Atas
Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi dengan
menerapan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review).
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang ingin diharapkan dalam penelitian ini
adalah :
a) Untuk memberi suasana baru bagi peserta didik.
b) Untuk menambah wawasan pengetahuan dan keilmuwan bagi
peneliti.
c) Untuk menambah wawasan bagi para guru dan pendidik lainnya.
d) Untuk peneliti sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Strata
Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris
Fisika Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoristik
1. Hasil Belajar
“Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar (Abdurrahman,1999) dalam (Asep Jihad,2012:14).” Menurut
Hamalik (2003) dan Menurut Suprijono dalam M. Thobroni “hasil-hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan
sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.”
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan atau perubahan perilaku secara keseluruhan sebagai hasil
dari suatu proses belajar mengajar yang berupa poal-pola perbuatan, sikap-
sikap, pengertian-pengertian, nilai-nilai, pengertian-pengertian, apreasi,
abilitas, dan keterampilan yang mereka punya.
Sesuai taksonomi bloom tujuan pembelajaran, hasil belajar dibedakan
dalam tiga aspek, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Selanjutnya di sini akan diuaraikan tiga aspek yaitu
a) Aspek Kognitif
Dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan
berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah, seperti pengetahuan
komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis dan pengetahuan evaluatif.
Anderson & krathwohl (2001:29-31) membedakan aspek kognitif
menjadi dua dimensi, yaitu the knowledge dimension (dimensi
pengetahuan) dan the cognitive process dimension (dimensi proses
kognitif).
(1) The Knowledge Dimension ( Dimensi Pengetahuan)
Di dalam dimensi pengetahuan terbagi atas empat
pengetahuan, masing-masing pengetahuan saling berkaitan. Dimensi
pengetahuan ini merupakan suatu dimensi dimana pengetahuan yang
ada pada diri siswa baik bawakan dari lahir maupun tidak.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(a) Factual Knowledge (Pengetahuan Fakta)
Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang
digunakan oleh para pakar dalam menjelaskan, memahami, dan
secara sistematis menata disiplin ilmu mereka. Pengetahuan
faktual mencangkup dalam memahami sesuatu ilmu dengan
sistematis dan unsur-unsur dasar yang ada dalam suatu disiplin
ilmu tertentu yang biasa digunakan oleh ahli di bidang tersebut
untuk saling berkomunikasi dan memahami bidang tersebut.
Pengetahuan faktual pada umumnya merupakan abstraksi level
rendah. Dalam pengetahuan faktual terbagi menjadi dua
subjenis yaitu pengetahuan tentang terminology dan
pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang
spesifik. Penjelasan dari subjenis ini yaitu (1) Pengetahuan
tentang terminology mencakup pengetahuan tentang label atau
simbol tertentu baik yang bersifat verbal maupun non verbal.
(2) Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang
spesifik.
(b) Conceptual Knowledge (Pengetahuan Konseptual)
Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang
kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih
kategori pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata.
Pengetahuan konseptual meliputi skema, model, mental, dan
teori yang mempresentasikan pengetahuan manusia tentang
bagaimana suatu materi kajian ditata dan distrukturkan,
bagaimana bagian-bagian informasi saling berkaitan secara
sistematis, dan bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama.
saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang
lebih besar dan semuanya berfungsi bersama-sama.
Pengetahuan konseptual terdiri dari tiga subjenis yaitu: (1)
Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori: mencakup
pengetahuan tentang kategori, kelas, bagian, atau susunan yang
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu. (2) Pengetahuan
tentang prinsip dan generalisasi : mencakup abstraksi dari hasil
observasi ke level yang lebih tinggi, yaitu prinsip atau
generalisasi. Prinsip dan generalisasi merupakan abstraksi dari
sejumlah fakta, kejadian, dan saling keterkaitan antara sejumlah
fakta. Prinsip dan generalisasi biasanya cenderung sulit untuk
dipahami siswa apabila siswa belum sepenuhnya menguasai
fenomenafenomena yang merupakan bentuk yang “teramati”
dari suatu prinsip atau generalisasi. (3) Pengetahuan tentang
teori, model, dan struktur : mencakup pengetahuan tentang
prinsip dan generalisasi dan saling keterkaitan antara keduanya
yang menghasilkan kejelasan terhadap suatu fenomena yang
kompleks. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
merupakan jenis pengetahuan yang sangat abstrak dan rumit.
(c) Procedural Knowledge (Pengetahuan Prosedur)
pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu.
Seringkali pengetahuan prosedural berisi tentang langkah-
langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan
suatu hal tertentu. Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan
tentang cara” melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural
berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana”. Pengetahuan
prosedural ini terbagi menjadi tiga subjenis yaitu: (1)
Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan
algoritma : mencakup pengetahuan tentang keterampilan
khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam suatu bidang ilmu
atau tentang algoritme yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. (2) Pengetahuan tentang
teknik dan metode dalam bidang tertentu: mencakup
pengetahuan yang pada umumnya merupakan hasil konsensus,
perjanjian, atau aturan yang berlaku dalam disiplin ilmu
tertentu. Pengetahuan tentang teknik dan metode lebih
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mencerminkan bagaimana ilmuwan dalam bidang tersebut
berpikir dan memecahkan masalah yang dihadapi. (3)
pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus
menggunakan prosedur yang tepat : mencakup pengetahuan
tentang kapan suatu teknik, strategi, atau metode harus
digunakan. Siswa dituntut bukan hanya tahu sejumlah teknik
atau metode tetapi juga dapat mempertimbangkan teknik atau
metode tertentu yang sebaiknya digunakan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu.
(d) Metacognitive Knowledge (Pengetahuan Metakognitif)
Bransford, dkk.,1999; Sternberg, 1985; Zimmerman dan
Schunk, 1998 dalam artikel Imam Gunawan dan Anggarini
Retno Palupi tentang Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif:
Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Penilaian bahwa Pencantuman pengetahuan metakognitif dalam
kategori dimensi pengetahuan dilandasi oleh hasil penelitian-
penelitian terbaru tentang peran penting pengetahuan siswa
mengenai kognisi mereka sendiri dan kontrol mereka atas
kognisi itu dalam aktivitas belajar. mencakup pengetahuan
tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri
sendiri. Siswa dituntut untuk lebih menyadari dan bertanggung
jawab terhadap diri dan proses belajarnya. Pengetahuan
metakognitif terbagi menjadi tiga subjenis yaitu (1) Pengetahuan
strategis : mencakup pengetahuan tentang strategi umum untuk
belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Subjenis
pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang berbagai
strategi yang dapat digunakan siswa untuk menghafal materi
pelajaran, mencari makna teks, atau memahami apa yang
mereka dengar dari pelajaran di kelas atau yang dibaca dalam
buku dan bahan ajar lain. (2) Pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif yang meliputi pengetahuan kontekstual dan kondisional
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
: mencakup pengetahuan tentang jenis operasi kognitif yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas tertentu serta strategi
kognitif mana yang sesuai dalam situasi dan kondisi tertentu. (3)
Pengetahuan diri sendiri : mencakup pengetahuan tentang
kelemahan dan kemampuan diri sendiri dalam belajar. Salah
satu syarat agar siswa dapat menjadi pembelajar yang mandiri
adalah kemampuannya untuk mengetahui dimana kelebihan dan
kekurangan serta bagaimana mengatasi kekurangan tersebut
yang ada pada dalam dirinya sendiri.
(2) The Cognitive Process Dimension ( Dimensi Proses Kognitif )
Jumlah dan jenis proses kognitif tetap sama seperti dalam
taksonomi yang lama, hanya kategori analisis dan evaluasi ditukar
urutannya dan kategori sintesis kini dinamai membuat (create).
Dimensi proses kognitif dalam taksonomi revisi terbagi menjadi 6
kategori yaitu: mengingat, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Namun demikian
penjenjangan pada taksonomi yang baru lebih fleksibel sifatnya.
Artinya, untuk dapat melakukan proses kognitif yang lebih tinggi
tidak mutlak disyaratkan penguasaan proses kognitif yang lebih
rendah.
(a) Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan proses kognitif yang paling
rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat”
bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat
hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang
lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi.
Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam
proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan
pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini
dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang
jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali
berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang
berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir,
alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali
(recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan
pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. menarik
kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka
panjang.
(b) Memahami/mengerti (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun
sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan
dan komunikasi. Mengkonstruk makna atau pengertian
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada dalam pemikiran siswa. Memahami/mengerti
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification)
dan membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan
muncul ketika seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan
yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu.
Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif:
menafsirkan (interpreting), memberikan contoh (exemplifying),
mengkelasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing),
menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan
menjelaskan (explaining).
Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau
informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip
umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi
persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih obyek, kejadian,
ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan berkaitan
dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari
obyek yang diperbandingkan.
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(c) Menerapkan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif
memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk
melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.
Mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan
masalah atau mengerjakan tugas. Menerapkan berkaitan dengan
dimensi pengetahuan prosedural (procedural knowledge).
Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur
(executing) dan mengimplementasikan (implementing). Namun
tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan
prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses
kognitif: menjalankan (executing) dan mengimplementasikan
(implementing).
Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa
dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di
mana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu
menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus
dilakukan. Jika siswa tidak mengetahui prosedur yang harus
dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan maka siswa
diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur baku yang
sudah ditetapkan.
Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih
dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui
atau masih asing. Karena siswa masih merasa asing dengan hal
ini maka siswa perlu mengenali dan memahami permasalahan
terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang tepat
untuk menyelesaikan masalah. Mengimplementasikan berkaitan
erat dengan dimensi proses kognitif yang lain yaitu mengerti dan
menciptakan.
Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai
dari siswa menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
prosedur baku/standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini
berjalan teratur sehing;ga siswa benar-benar mampu
melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian berlanjut
pada munculnya permasalahan-permasalahan baru yang asing
bagi siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan baik
permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan.
(d) Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu
permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari
permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian
tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat
menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis
merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan
pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata pelajaran
menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis dengan
baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan
menganalisis sering kali cenderung lebih penting daripada
dimensi proses kognitif yang lain seperti mengevaluasi dan
menciptakan. Kegiatan pembelajaran sebagian besar
mengarahkan siswa untuk mampu membedakan fakta dan
pendapat, menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi
pendukung.
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi
atribut (attributeing) dan mengorganisasikan (organizing).
Memberi atribut akan muncul apabila siswa menemukan
permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan membangun
ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan
siswa pada informasi-informasi asal mula dan alasan suatu hal
ditemukan dan diciptakan. Mengorganisasikan menunjukkan
identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi dan
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat
menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan
memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis
dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan.
Hal pertama yang harus dilakukan oleh siswa adalah
mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan dengan
permasalahan, kemudian melanjutkan dengan membangun
hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.
(e) Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada.
Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula
ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa
kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh
siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian
merupakan dimensi mengevaluasi, namun hampir semua
dimensi proses kognitif memerlukan penilaian. Perbedaan antara
penilaian yang dilakukan siswa dengan penilaian yang
merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat
oleh siswa. Jika standar atau kriteria yang dibuat mengarah pada
keefektifan hasil yang didapatkan dibandingkan dengan
perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan maka apa
yang dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi.
Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-
hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau
produk. Jika dikaitkan dengan proses berpikir merencanakan
dan mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada
penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik.
Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi
berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan penilaian
dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal, kemudian
melakukan penilaian menggunakan standar ini.
(f) Menciptakan (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan
unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan
yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu
produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi
bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan
sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada
pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada
proses berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh
pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di sini
mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan
menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa.
Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif
lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti,
menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi
yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan
siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating)
dan memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan
kegiatan merepresentasikan permasalahan dan penemuan
alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini
berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari
berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan
untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang
lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi.
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Aspek Afektif
Dimensi afektif adalah kemampuan dengan sikap, nilai, minat,
dan apresiasi. Menurut Uno (2006) dalam buku strategi pembelajaran
teori dan aplikasi, ada lima tingkat afeksi dari yang paling sederhana ke
yang kompleks, yaitu kemauan menerima, kemauan menanggapi,
berkeyakinan, penerapan karya, serta ketekunan dan ketelitian. Kemauan
menerima merupakan keinginan untuk memerhatikan suatru gejala atau
rancangan tertentu, seperti keinginan membaca, mendengar musik atau
bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda. Kemauan
menanggapi merupakan kegiatan yang merujuk pada partisipasi aktif
dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaati
peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium
atau menolong orang lain. Menurut Depdiknas (2004a:7) dalam Jamil
Suprihatiningrum (2016:41) aspek afektif yang bisa dinilai di sekolah,
yaitu sikap, minat, nilai, dan konsep diri.
c) Aspek Psikomotorik
(a) Menirukan, apabila ditujukkan kepada anak didik suatu action
yang dapat diamati, maka anak didik akan mulai membuat suatu
tiruan terhadap action itu sampai pada tingkat sistem otot-
ototnya dan dituntut oleh dorongan kata hati untuk menirukan.
(b) Manipulasi, pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan
suatu action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya diamati,
anak didik mulai dapat membedakan antara satu set action
dengan yang lain, menjadfi mampu memilih action yang
diperlukan dan mulai memiliki keterampilan.
(c) Keseksamaan (prescision), ini meliputi kemampuan anak didik
dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan
yang lebih tinggi dalam memproduksi suatu kegiatan tertentu.
(d) Artikulasi (articulation), yang utama disini anak didik telah
dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan
urutan secara tepat diantara action yang berbeda-beda.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(e) Naturalisasi, tingkat terakhir kemampuan psikomotorik adalah
apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action
yang urut.
Perubahan salah satu atau ketiga aspek yang disebabkan oleh proses
belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya
perubahan ketiga aspek tersebut yang dialami siswa setelah menjalani proses
belajar. Baik buruknya hasil belajar dapat dilihan dari hasil pengukuran yang
berupa evaluasi, selain mengukur hasil belajar penilaian dapat juga ditujukan
kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses
pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,
maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin meningkat
tinggi sesuai dengan tujuan.
2. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review)
a) Pengertian Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
and Review).
Pada dasarnya strategi pembelajaran PQ4R berasal dari Strategi
elaborasi, dimana strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian
sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu
membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian.
Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang, melalui penciptaan gabungan dan
hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.
Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka belajar, dan dapat membantu proses belajar rnengajar di
kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan
membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab
suatu buku pelajaran. Oleh karena itu keterampilan pokok pertama yang
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca buku
pelajaran dan bacaan tambahan lainnya.
what is the PQ4R method?
It’s a method that was used to help the student to remember what
was read by text material. It derives its name from the six phases:
preview that is survey the chapter to determine the general topics
being discussed, make up questions about the section , Read the
section carefully, Reflect on the text as you are reading, recall the
information contained in the section, and review the chapter.
Strategi PQ4R adalah metode yang digunakan untuk membantu
siswa mengingat apa yang mereka baca melalui bahan bacaan. Terdiri
dari enam langkah sesuai singkatannya. Yaitu: membaca selintas dengan
cepat, membuat pertanyaan, membaca secara keseluruhan dengan hat-
hati, refleksi, tanya-jawab untuk mengingat kembali, dan mengulang
secara menyeluruh (Azmiyah, Ufi. 2011).
b) Langkah-Langkah Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, and Review)
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R
mengikuti urutan-urutan nama tersebut, adalah sebagai berikut:
1) Preview
Pada langkah pertama ini, siswa membaca selintas dengan
cepat sebelum membaca bahan bacaan. Siswa dapat memulai dengan
membaca topik-topik, sub topik utama. Judul dan subjudul, kalimat-
kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada
akhir suatu bab. Apabila hal ini tidak ada, siswa dapat memeriksa
setiap halaman dengan cepat. Membaca 1 atau dua kalimat disana-
sini sehingga memperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan
dipelajari.
Pada langkah preview ini, siswa dianjurkan untuk
menyiapkan pensil atau stabilo untuk menandai bagian-bagian
tertentu pada bahan bacaan yang dianggap penting. Bagian-bagian
tertentu ini akan mempermudah siswa yang menyusun pertanyaan
pada langkah selanjutnya.
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Question
Pada langkah kedua ini, siswa membuat pertanyaan yang
relevan dengan bahan bacaan. Pada langkah ini, guru perlu memberi
petunjuk dan contoh pada siswa untuk menyususn pertanyaan yang
jelas. Singkat dan relevan dengan bagian-bagian tertentu dengan
bahan bacaan yang telah ditandai pada langkah sebelumnya.
Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seorang membaca
untuk menjawab sejumlah pertanyaan maka akan membuatpembaca
lebih berhati-hati serta seksama serta akan dapat membantu
mengingat apa yang dibaca dengan baik. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, seta
membangkitkan respon siswa terhadap bahan bacaan yang dibahas.
3) Read
Pada langkah ini, siswa membaca bahan bacaan dengan
cermat, dan memjawab pertanyaan yang dibuatnya pada langkah
sebelumnya, serta menandai jawabannya garis bawah atau stabilo.
4) Reflect
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atas
refisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi juga dapat diartikan
sebagai respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang
baru diterima. Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan meninjau
ulang jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disusun pada
langkah sebelumnya. Kemudian siswa memperesentasikan hasil
kerja kelompok dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun
pada langkah sebelumnya, kemudian kelompok lain menanggapi.
5) Recite
Pada langkah ini siswa diminta untuk mengingat kembali
pertanyaan dan jawaban yang telah dibuatnya dengan melakukan
tanya jawab dengan temen kelompoknya, kemudian membuat
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
rangkuman dari seluruh pembahasan pelajaran yang terdapat pada
bahan bacaan.
6) Review
Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca
pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang diperoleh pada langkah
sebelumnya, serta membaca rangkuman yang telah dibuatnya, bila
perlu mengulang kembali seluruh bahan bacaan jika masih kurang
yakin dengan jawabannya.
Tabel II.1
Langkah-langkah Permodelan Pembelajaran dengan Penerapan Strategi
PQ4R
Langkah-
Langkah
Tingkah Laku Guru Aktivitas Siswa
Langkah 1
Preview
a) Memberikan bahan
bacaan kepada siswa
untuk dibaca.
b) Menginformasikan
kepada siswa bagaimana
menemukan ide pokok/
tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
Membaca selintas dengan cepat
untuk menemukan ide poko/ tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
Langkah 2
Question
a) Menginformasikan
kepada siswa agar
memperhatikan makna
dari bacaan.
b) Memberikan tugas
kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari
ide pokok yang
ditemukan dengan
a) Memperhatikan penjelasan
guru.
b) Menjawab pertanyaan yang
telah dibuatnya.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menggunakan kata-kata
apa, mengapa, siapa, dan
bagaimana.
Langkah 3
Read
Memberikan tugas kepada
siswa untuk membaca dan
menanggapi/menjawab
pertanyaan yang telah
disusun sebelumnya.
Membaca secara aktif sambil
memberikan tanggapan terhadap
apa yang telah dibaca dan
menjawab pertanyaan yang dibuat.
Langkah 4
Reflect
Mensimulasi/menginformasi
kan materi yang ada pada
bahan bacaan.
Bukan hanya sekedar menghafal
dan mengingat materi pelajaran
tetapi mencoba memecahkan
masalah dari informasi yang
diberikan oleh guru dengan
pengetahuan yang telah diketahui
melalui bahan bacaan.
Langkah 5
Recite
Meminta siswa membuat
intisari dari seluruh
pembahasan pelajaran yang
dipelajari hari ini.
a. Menanyakan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
b. Melihat catatan/intisari yang
telah dibuat sebelumnya.
c. Membuat intisari dari seluruh
bacaan.
Langkah 6
Review
a. Menugaskan siswa
membaca intisari yang
dibuatnya dari rincian ide
pokok yang ada dalam
benaknya.
b. Meminta siswa membaca
kembali bahan bacaan,
jika masih belum yakin
dengan jawabannya.
a. Membaca intisari yang telah
dibuatnya.
b. Membaca kembali bahan bacaan
siswa jika masih belum yakin
akan jawaban yang telah
dibuatnya.
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Keunggulan dan Kelemahan Metode PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review).
Metode PQ4R memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan ,
antara lain sebagai berikut :
(1) Keunggulan
(a) Sangat tepat digunakan untuk materi pelajaran yang
bersifat pengetahuan deklaratif.
(b) Membantu siswa yang daya ingatnya lemah untuk
mengahafal materi pelajaran, serta meningkatkan
keterampilan proses bertanya dan mengkominasikan
pengetahuannya.
(c) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
(2) Kelemahan
(a) Tidak tepat diterapkan untuk materi pelajaran yang
bersifat pengetahuan prosedural.
(b) Sangat sulit dilaksanakan jika buku paket tidak tersedia di
sekolah.
(c) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah
siswa yang terlalu banyak.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang menjadi pendukung kevalidan penelitian ini yaitu
Menurut Arum Yulistiati, Alvi Rosyidi, Joko Ariyanto.( Oktober 2012)
yang berjudul Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Metode Pembelajaran Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dan Minat Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011 / 2012 mereka menyimpulkan
bahwa Ada pengaruh secara signifikan pen-erapan metode pembelajaran Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, dan Re-view (PQ4R) terhadap hasil belajar
biologi ranah kognitif di SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/
2012. Ada pengaruh secara signifikan minat belajar siswa terhadap hasil belajar
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
biologi ranah kognitif di SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/
2012. Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan minat belajar siswa
terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif di SMA Negeri 1 Kebakkramat
Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil bahwa metode
pembelajaran Pre-view, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) lebih
baik dalam pembelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional.
Skripsi Ufi Azmiyah (2011) yang berjudul Perbedaan hasil belajar IPA
menggunakan metode PQ4R berdasarkan gaya belajar siswa, ia menyimpulkan
rata-rata hasil belajar siswa dominan visual adalah 61,5; siswa dominan auditori
63,08; siswa dominan kinestetik 63,47; siswa multi 68,08. Berdasarkan uji
statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis, pada data pres-test diperoleh nilai
𝐻ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,70, pada data post-test di peroleh nilai 𝐻ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,22 dan pada n-
gain diperoleh nilai 𝐻ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,49. Titik kritis 𝑥2 pada 𝛼 = 0,05 dengan derajat
kebebasan 3 adalah 7,815. Karena 𝐻ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil daripada x2 kritis, maka Ho
diterima yang berarti bahwa hasil belajar IPA menggunakan PQ4R untuk siswa
dominan visual, siswa dominan auditori, siswa dominan kinestetik, dan siswa
multi tidak berbeda secara signifikan.
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelompok
siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran preview, question, read,
reflect, recite, review(PQ4R) dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan
metode pembelajaran konvensional dalam pembelajaran IPA kelas VIII SMP
Negeri 1 Sawan. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis yang dilakukan
dengan menggunakan uji-t ternyata H0 diterima dan H1 ditolak (t = 7,892 dengan
signifikan 0,013) dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,025. Kelompok
siswa yang belajar dengan metode pembelajaran preview, question, read, reflect,
recite, review(PQ4R) menunjukkan hasil belajar siswa yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan metode pembelajaran
konvensional.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Kerangka Berfikir
Didalam melihat perubahan hasil belajar siswa sangat didukung sekali
oleh pemilihan strategi pembelajaran dan metode yang tepat. Pemilihan strategi
pembelajaran yang mampu meningkatkan perubahan hasil belajar siswa kearah
lebih baik. Strategi pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan
pengajaran, materi pelajaran, karateristik siswa dan karateristik sekolah. Strategi
pembelajaran menentukan kejelasan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa
sehingga pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa
dengan baik serta mampu membuat siswa berpikir dan mampu memecahkan
masalah.
Strategi pembelajaran secara konvensional atau ceramah merupakan
bentuk pengajaran yang berpusat pada aktivitas guru dan menekankan pada
penghapalan konsep yang ada, sehingga menyebabkan siswa kurang mandiri dan
kurang bisa mengembang konsep serta kreatifitasnya. Mengingat keterbatasan
tersebut maka diperlukan suatu strategi yang dapat merubah hasil belajar siswa.
Strategi PQ4R merupakan strartegi salah satu yang dapat mengatasi hasil belajar.
Perubahan hasil belajar akan didapat apabila pelaksanaan strategi PQ4R dapat
dilakukan secara menyenangkan oleh semua siswa dengan baik. Strategi PQ4R
terdiri dari enam tahap atau langkah yaitu preview, question, read, reflect, recite,
and review. Dengan menerapkan strategi PQ4R ini, siswa dapat belajar dengan
menyenangkan dan mampu mengasah daya ingat siswa. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari gambar II. 1
Permasalahan yang
ada didalam kelas
Metode
Konvesional
Strategi PG4R
(preview, question,
read, reflect, recite,
and review)
Hasil menurun
atau Tetap Hasil
Meningkat Gambar II.1 Kerangka Berpikir
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti dan guru akan berkolaborasi di
mana guru yang menerapkan metode ini dan peneliti melakukan observasi atau
pengamatan terhadap guru yang menjalankan proses belajar mengajar di dalam
kelas. Sebelum pendidik menerapkannya peneliti memberikan pemahaman
terhadap pendidik tentang metode yang akan diterapkan.
“Penelitian tindakan kelas merupakan classroom action research, yaitu
satu action research yang dilakukan di kelas. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa dapat meningkat”
(Hamzah dkk.2014:41).
Prosedur penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan baik, apabila
proses perbaikan pembelajaran dapat terjadi secara terus menerus yang pada
akhirnya akan memperbaiki hasil belajar siswa. Dalam penelitian tindakan kelas
ini peneliti memakai model atau desain PTK model Kemmis & Mctaggart (1990).
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa
perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat
komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat
komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Apabila
permasalahan setelah dilakukan refleksi dalam siklus sulit diperoleh gambaran
perbaikannya, maka sebaiknya dilakukan evaluasi, sebab evaluasi berfungsi
sebagai dasar pengambilan keputusan peneliti untuk menerapkan siklus
berikutnya dengan komponen empat tersebut.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a) Tempat Penelitian
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA
Pembangunan Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi tahun 2017.
b) Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun akademik
yang disesuaikan. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender
akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
mambutuhkan proses belajar mengajar yang efektif.
2. Subjek Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini yang akan menjadi subjek adalah
siswa kelas XC di SMA Pembangunan yayasan pendidikan wanita islam kota
jambi dengan jumlah siswa 32 orang. Peneliti memilih kelas tersebut karna
siswa di kelas tersebut masih rendah hasil belajarnya dibandingkan dengan
kelas X lainnya.
C. Prosedur Umum Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara bertahap
dengan minimal 2 siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan
atau observasi, dan refleksi. Tahapan disusun dalam tiap-tiap siklus hingga siklus
yang terakhir.
1. Siklus I
a) Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan awal yang dilakukan untuk
pelaksananaan penelitian, antara lain sebagai berikut:
(1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar dan standar kompetensi.
(2) Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP).
(3) Menyiapkan Lembar Bacaan.
(4) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK.
(5) Menyusun evaluasi pembelajaran.
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
penerapan isi rancangan. Berikut pelaksanaan yang dilakukan oleh
peneliti:
(1) Guru menyajikan materi pelajaran dengan strategi PQ4R.
(2) Guru menyajikan media pembelajaran yang sudah ditentukan
yaitu Lembar Bacaan.
(3) Guru memberikan pemahaman tentang strategi PQ4R
(Preview,Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dimana
siswa akan mempraktekan strategi tersebut.
(4) Siswa diberikan kesempatan untuk mempraktekan metode
tersebut.
(5) Melakukan pengamatan dan observasi.
(6) Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama.
(7) Melakukan evaluasi.
c) Pengamatan (Observasi)
Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan
dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan
pada waktu tindakan sedang berlangsung. Karena hatinya menyatu dengan
kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang
berlangsung. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana sebagai pengamat
agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika
tindakan berlangsung. Pengamatan yang dilakukan pada semua kegiatan
yang bertujuan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap
kejadian ketika tindakan berlangsung. Pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.
(2) Mengamati keaktifan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
(3) Mengamati hasil belajar siswa.
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini data-data atau hasil dari
pengamatan yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah hasil yang
ingin dicapai sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian atau
belum. Kekurangan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus
selanjutnya.
2. Siklus II
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.
a) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama. Jika hasil refleksi menunjukkan masih ada
yang kurang dari perencanaan awal maka dalam perencanaan pada siklus
kedua akan ditambahkan untuk mencapai indikator yang diinginkan.
b) Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan metode PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, and Review) sesuai materi yang akan disampaikan.
c) Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, and Review).
d) Refleksi
Penelitian melakukan refleksi atas tindakan yang telah
dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlu tindakan perbaikan atas
tindakan yang telah dilaksanakan, maka rencana tindakan perlu
disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak
sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Namun, apabila
sudah dianggap berhasil atau menunjukkan peningkatan aktivitas dalam
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, maka penelitian dihentikan.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai brikut:
a) Observasi atau Pengamatan
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses psikologis. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian dilakukan
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Model obseravsi
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi bertujuan untuk
mengumpulkan data hasil pengamatan peneliti yaitu aktifitas guru dan
aktifitas siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
fisika di kelas XC.
b) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk menggambarkan situasi dan
kondisi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) berupa foto-foto
kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran.
c) Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (simulasi) yang mendapat
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes yang
akan dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal-soal pilihan berganda
yang akan dijawab oleh siswa saat akhir pembelajaran. Tes tersebut untuk
mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) di kelas XC di
SMA Pembangunan YPWI Kota Jambi.
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya dalam mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Instrument pengumpulan
data dalam PTK ini meliputi untuk tes, observasi, dan dokumentasi
sebagaimana berikut:
a) IPD observasi : menggunakan lembar observasi untuk mengamati
aktifitas guru dan aktifitas siswa saat proses pembelajaran.
b) IPD dokumentasi : menggunakan hasil pengamatan, foto dan video
kegiatan pembelajaran siswa dan guru.
c) IPD tes : menggunakan lembar diskusi atau butir soal-soal pilihan
berganda untuk mengukur hasil belajar siswa.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas atau PTK juga menganalisis data, peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif tentang aktifitas guru dan siswa dalam
pembelajaran di kelas. Penelitian juga menggunakan data deskriptif kuantitatif
yang merupakan proses perhitungan hasil belajar siswa pada masing-masing
siklus yang dilakukan pada perhitungan.
1. Perhitungan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus yang
dilakukan dengan perhitungan rumus sebagai berikut
S = R
N × 100
Keterangan:
S = Nilai yang di cari
R = Jumlah skor dari soal yang dijawab benar.
N = Skor maksimum dari tes tersebut (sudijono,2012)
2. Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, peneliti menjumlahkan nilai yang
diperoleh siswa kemudian di bagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut.
Rumus menghitung rata-rata adalah sebagai berikut :
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑋 =∑ 𝑥
∑ 𝑛
Keterangan :
X : Nilai rata-rata
∑ 𝑥 : Jumlah semua nilai siswa
∑ 𝑛 : Jumlah siswa (Daryanto,2014)
3. Untuk ketuntasan belajar seorang siswa telah tuntas jika mencapai 70%.
Untuk menghitung rumus persentase ketuntasaan belajar adalah sebagai
berikut :
𝑃 = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100 (Daryanto, 2014)
4. Untuk lembar observasi siswa dan guru ditentukan angka rata-ratanya
kemudian dicocokkan dengan skala penilaian. Angka-angka itu
digunakan sebagai tolak ukur menunjukkan kualitas aktifitas siswa dan
guru dalam proses belajar mengajar dikelas. Berikut skala penilaian yang
telah ditentukan :
Keterangan :
Predikat Kurval Nilai Keterangan
Sangat Baik 81-100 A
Baik 61-80 B
Cukup 41-60 C
kurang ≤40 D
(Daryanto,2014)
5. Menghitung skor gain ternormalisasi atau N-gain score dapat kita hitung
mengunakan rumus :
< 𝑔 > = Tf − Ti
SI − Ti
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keterangan : <g> : gain ternormalisasi
𝑇𝑓 : skor posttest
𝑇𝑖 : Skor Pretest
SI : Skor Ideal (skor/nilai maksimal yang dapat
diperoleh)
Adapun kategori perolehan nilai gain dapat dilihat pada tabel III.1 berikut
Persentase (%)
Nilai gain ternormalisasi <g>
Kreteria
> 70 Tinggi
30 ≤ g ≤ 70 Sedang
< 30 Rendah
(Hake,1998)
F. Indikator Keberhasilan
Menurut Ngalim Purwanto (dalam Muhammad Alwani, 2015)
“Penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil apabila telah terdapat sedikitnya
70% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran”. Keberhasilan atau ketuntasan
belajar dilihat dari hasil yang diperoleh siswa. KKM yang digunakan oleh Sekolah
Menengah Atas Yayasan Pendidikan Wanita Islam Pembangunan Kota Jambi
menyatakan siswa berhasil atau tuntas apabila siswa dapat mencapai sekor nilai
70.
33
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
1. Kondisi Awal Hasil Belajar Prasiklus
Penelitian dilakukan di kelas XC sekolah menengah atas
pembangunan yayasan pendidikan wanita islam kota jambi pada semester
ganjil, dimana hasil belajar pada kelas tersebut masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari data hasil ulangan yang diikuti oleh 31 orang siswa yang peneliti
peroleh dari guru fisika di sekolah menengah atas pembangunan yayasan
pendidikan wanita islam kota jambi, dengan data dalam tabel IV.1
Tabel IV.1
Keadaan Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus
NO Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 A 70 50 ✓
2 B 70 40 ✓
3 C 70 45 ✓
4 D 70 63,3 ✓
5 E 70 50 ✓
6 F 70 40 ✓
7 G 70 50 ✓
8 H 70 56,7 ✓
9 I 70 40 ✓
10 J 70 50 ✓
11 K 70 40 ✓
12 L 70 53,3 ✓
13 M 70 46,7 ✓
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
14 N 70 50 ✓
15 O 70 45 ✓
16 P 70 53,3 ✓
17 Q 70 40 ✓
18 R 70 40 ✓
19 S 70 45 ✓
20 T 70 40 ✓
21 U 70 56,7 ✓
22 V 70 50 ✓
23 W 70 45 ✓
24 X 70 45 ✓
25 Y 70 50 ✓
26 Z 70 50 ✓
27 AA 70 55 ✓
28 AB 70 50 ✓
29 AC 70 50 ✓
30 AD 70 53,3 ✓
31 AE 70 45 ✓
Jumlah 1488.3 0 31
Rata-rata 48,01
Presentase Ketuntasan Siswa 0%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 100%
Berdasarkan tabel IV.1, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa di kelas X masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang
hanya mencapai angka 48,01. Dari jumlah keseluruhan siswa tidak ada
satupun yang tuntas. Oleh karena inilah peneliti mulai melakukan tindakan
perbaikan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review).
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti menyusun
perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Perencanaan tindakan menggunakan metode PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review). Langkah-
langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar dan standar kompetensi.
2) Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan Lembar Bahan Bacaan Siswa.
4) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK.
5) Menyusun evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu
pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus I dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan (2 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 13
November 2017. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan mengenai
alat-alat optik yang berupa tentang mata, kacamata dan kamera
menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
and Review). Pada pertemuan ini siswa dibagi bahan bacaan untuk
melakukan pengamatan sesuai dengan strategi. Pertemuan berikutnya
siswa diberikan tes sebagai alat evaluasi siklus I untuk mengetahahui
penguasaan materi dan hasil belajar siswa berupa 30 butir soal dalam
bentuk objektif pilihan berganda. Tindakan yang dilakukan sesuai
dengan RPP siklus I. Sebelum memulai pembelajaran peneliti
memperkenalkan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, and Review) terlebih dahulu (RPP Siklus I Dapat Dilihat Pada
Lampiran: 2 , Hlm: 66
c. Tahap Observasi
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat
pada tabel IV.2
Tabel IV.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1 Peserta didik yang menjawab salam
guru dan membaca do’a
31 100%
2 Peserta didik yang memperhatikan
dan menjawab absensi dari guru
31 100%
3 Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru dan menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
10 32%
4 Peserta didik yang mendengarkan
informasi metode dan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
10 32%
5 peserta didik membaca selintas
dengan cepat untuk menemukan ide-
ide pokok dalam bahan bacaan
materi Alat-alat optik ( Mata, Kaca
Mata dan Kamera )
20 64%
6 Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan guru.
22 70%
7 Peserta didik yang membuat
pertanyaan dari ide-ide pokok yang
ditemukan dalam bahan bacaan
mengguanakan kata-kata apa,
mengapa, siapa dan bagaimana.
20 64%
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8 Peserta didik yang membaca secara
aktif dan memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan yang telah
dibuat.
25 80%
9 Peserta didik yang memecahkan
masalah dari informasi yang guru
simulasikan dengan pengetahuan
yang telah diketahui melalui bahan
bacaan.
7 22%
10 Peserta didik yang membaca intisari
yang telah dibuatnya.
5 16%
11 Peserta didik yang membaca kembali
bahan bacaan jika masih belum yakin
dengan jwaban yang telah dibuat.
5 16%
12 Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini
bersama-sama dengan guru.
8 25%
13 Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang test dari
materi.
10 32%
14 Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan
guru
31 100%
SkaIa Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat Aktif
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari tabel IV.2 dapat dilihat aktivitas siswa belum berjalan
dengan baik. Pada tahap awal pembukaan pembelajaran diawali dengan
baik, meskipun selanjutnya siswa mengalami penurunan. Pada tahap
proses pembelajaran siswa terlihat tidak aktif dalam memecahkan
masalah dan membaca kembali bahan bacaan untuk meyakinkan
jawaban yang siswa buat. Pada tahap penutup siswa kembali aktif dan
mendapat penilaian observasi yang baik.
Secara keseluruhan aktivitas siswa dapat dilihat dari gambar
grafik IV.1:
Gambar IV. 1 Diagram Aktivitas Siswa Pada Siklus I
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel IV.3
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel IV.3
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam ✓
2. Berdo’a sebelum membuka pelajaran ✓
3. Guru mengabsensi ✓
4. Guru memberikan apersepsi ✓
5. Guru memberikan motivasi ✓
6. Guru menanyakan kepada siswa
mengenai alat optik dan contoh-
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
✓
7. Guru menjelaskan yang akan
dilaksanakan dalam metode PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, and Review).
✓
8. Guru memberikan bahan bacaan. ✓
9. Guru memberikan tugas untuk
membaca selintas secara cepat.
✓
10. Guru menginformasikan bagaimana
cara menemukan ide-ide pokok dalam
bahan bacaan yang diberikan
✓
11. Guru menginformasikan kepada siswa
agar memperhatikan makna dari bacaan.
✓
12. Guru memberikan contoh bagaimana
cara membuat pertanyaan yang relevan.
✓
13. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuat pertanyaan yang
relevan.
✓
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
14. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membaca dengan cermat atau
perlahan dan menanggapi/menjawab
pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnya.
✓
15. Guru mensimulasi/menginformasikan
materi yang ada pada bahan bacaan
dengan kehidupan sehari-hari.
✓
16. Guru menugaskan siswa membaca
intisari yang dibuatnya dari rincian ide
pokok yang ada dalam benaknya.
✓
17. Guru meminta siswa membaca kembali
bahan bacaan, jika masih belum yakin
dengan jawabannya.
✓
18. Guru menyimpulkan materi pelajaran. ✓
19. Guru menyampaikan informasi test
evaluasi atas materi.
✓
20. Guru menutup pembelajaran ✓
Dari tabel IV.3 dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru
pada siklus I belum berjalan dengan baik, masih ada prosedur RPP
yang tidak terlaksanakan. Masih ada beberapa hal yang harus
ditingkatkan, seperti tegas dalam mengajar dan guru yang kurang
membimbing siswa, sehingga ada beberapa aspek yang tidak
tercapai.
3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan, pada siklus I ini lembar evaluasi terdiri
dari 30 butir soal dalam bentuk objektif pilihan berganda. Hasil
nilai fisika siswa dapat dilihat pada tabel IV.4
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel IV.4
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
1 2 6 10 13 15 17 18 19 20 21 25 27 28 30 3 8 22 23 24 26 12 14 16 29 4 5 7 9 11
1 A 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18 60
2 B 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 15 50
3 C 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 15 50
4 D 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 22 73.3
5 E 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 18 60
6 F 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 15 50
7 G 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 21 70
8 H 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 20 66.7
9 I 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 15 50
10 J 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18 60
11 K 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 15 50
12 L 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 19 63.3
13 M 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 17 56.7
14 N 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 17 56.7
15 O 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 15 50
16 P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 22 73.3
17 Q 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 15 50
18 R 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 15 50
19 S 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18 60
20 T 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 15 50
21 U 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 23 76.7
22 V 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 18 60
23 W 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 15 50
24 X 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 15 50
25 Y 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 21 70
26 Z 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18 60
27 AA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 18 60
28 AB 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18 60
29 AC 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 18 60
30 AD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 22 73.3
31 AE 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 15 50
17 19 30 31 8 15 26 15 30 1 31 31 29 26 11 16 7 31 31 31 4 31 23 21 0 6 3 11 6 2
31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
21
68
31
18
Rata-Rata
Skor Max Per Indikator
Persentase 65
31
61
5.6
31
Jumah
SkorNiIaiNO Nama Siswa
C1 C2 C3 C4
31
20 19
Jumlah
Skor Max
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari tabel IV.4 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang
mencapai nilai 59, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi
sebanyak 5 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 26 siswa. Hasil
belajar pada siklus ini memang sudah meningkat, tetapi belum
mencapai indikator yang diinginkan, sehingga penelitian ini dilanjutkan
kesiklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran siklus I berlangsung dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus I belum dapat dikatakan berhasil karena hasil yang
didapat dalam kriteria keberhasilan hanya sebanyak 16,13% siswa yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan perlu ditingkatkan
pada siklus II. Ketidak berhasilan dapat dilihat dari rendahnya nilai
hasil belajar dan keaktifan siswa. Ada beberapa kendala yang dihadapi
pada proses penerapan metode metode PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, and Review) antara lain :
1. Tidak semua siswa mau membaca bahan bacaan, hal ini
dikarenakan malunya siswa untuk maju kedepan dalam
membacakan intisari dari bahan bacaan. Tetapi setelah diberikan
motivasi siswa mau untuk maju kedepan kelas.
2. Pada saat meyakinkan pertanyaan siswa tidak mau membaca
ulang bahan bacaan. Setelah dijelaskan keuntungan dari
membaca ulang bahan bacaan ada beberapa siswa yang
membaca bahan bacaan.
3. Masih ada siswa yang tidak mampu memecahkan masalah dari
informasi yang guru berikan.
4. Masih ada siswa yang asik sendiri saat guru menyimpulkan dari
bahan bacaan.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang ada pada
siklus I dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar maka
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan melakukan perbaikan-perbaikan
sebagai berikut :
1. Guru perlu memperbaiki penerapan dari model pembelajaran
yang digunakan.
2. Guru perlu meningkatkan lagi motivasi kepada siswa agar siswa
lebih termotivasi dalam belajar.
3. Guru lebih optimal dalam mengkondisikan kelas untuk siap
dalam belajar.
4. Guru harus lebih tegas dalam menghadapi siswa.
5. Guru lebih optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran.
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Sama seperti siklus sebelumnya, pada tahap ini peneliti
menyusun perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Hanya saja pada siklus II ini peneliti lebih
menekankan lagi cara memotivasi siswa, membimbing siswa dan
bersikap tegas pada siswa agar pembelajaran dapat berlangsung lebih
baik lagi dari siklus sebelumnya.
b. pelaksanaan Tindakan
pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu
pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan (2 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 27
November 2017. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan mengenai
Lup, Mikroskop, dan Teropong menggunakan strategi PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, and Review). Pada pertemuan ini siswa
hanya dibagi bahan bacaan satu meja satu bahan bacaan. Tindakan yang
dilakukan sesuai dengan RPP siklus II (RPP Siklus II Dapat Dilihat
Pada Lampiran: 7 , Hlm: 87
c. Tahap Observasi
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel IV.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
No Hasil Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1 Peserta didik yang menjawab salam
guru dan membaca do’a
31 100%
2 Peserta didik yang memperhatikan
dan menjawab absensi dari guru
31 100%
3 Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru dan menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
19 61%
4 Peserta didik yang mendengarkan
informasi metode dan tujuan yang
disampaikan oleh guru
19 61%
5 peserta didik membaca selintas
dengan cepat untuk menemukan
ide-ide pokok dalam bahan bacaan
materi Alat-alat optik ( Lup,
Mikroskop, dan Teropong )
27 87%
6 Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan guru.
28 90%
7 Peserta didik yang membuat
pertanyaan dari ide-ide pokok yang
ditemukan dalam bahan bacaan
mengguanakan kata-kata apa,
mengapa, siapa dan bagaimana.
28 90%
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8 Peserta didik yang membaca secara
aktif dan memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan yang telah
dibuat.
27 87%
9 Peserta didik yang memecahkan
masalah dari informasi yang guru
simulasikan dengan pengetahuan
yang telah diketahui melalui bahan
bacaan.
19 61%
10 Peserta didik yang membaca
intisari yang telah dibuatnya.
19 61%
11 Peserta didik yang membaca
kembali bahan bacaan jika masih
belum yakin dengan jwaban yang
telah dibuat.
20 65%
12 Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini
bersama-sama dengan guru.
25 80%
13 Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang test dari
materi.
25 80%
14 Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan
guru
31 100%
SkaIa Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat Aktif
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari tabel IV.5 dapat dilihat aktivitas siswa mengalami
peningkatan, pada siklus II aktivitas siswa berjalan dengan baik. Dapat
dilihat dari gambar grafik IV.2 di bawah ini:
Gambar IV. 2 Diagram Aktivitas Siswa Pada Siklus II
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel IV.6:
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel IV.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan
RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam ✓
2. Berdo’a sebelum membuka pelajaran ✓
3. Guru mengabsensi ✓
4. Guru memberikan apersepsi ✓
5. Guru memberikan motivasi ✓
6. Guru menanyakan kepada siswa
mengenai alat optik dan contoh-
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
✓
7. Guru menjelaskan yang akan
dilaksanakan dalam metode PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
and Review).
✓
8. Guru memberikan bahan bacaan. ✓
9. Guru memberikan tugas untuk membaca
selintas secara cepat.
✓
10. Guru menginformasikan bagaimana cara
menemukan ide-ide pokok dalam bahan
bacaan yang diberikan
✓
11. Guru menginformasikan kepada siswa
agar memperhatikan makna dari bacaan.
✓
12. Guru memberikan contoh bagaimana cara
membuat pertanyaan yang relevan.
✓
13. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuat pertanyaan yang relevan.
✓
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
14. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membaca dengan cermat atau
perlahan dan menanggapi/menjawab
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
✓
15. Guru mensimulasi/menginformasikan
materi yang ada pada bahan bacaan
dengan kehidupan sehari-hari.
✓
16. Guru menugaskan siswa membaca
intisari yang dibuatnya dari rincian ide
pokok yang ada dalam benaknya.
✓
17. Guru meminta siswa membaca kembali
bahan bacaan, jika masih belum yakin
dengan jawabannya.
✓
18. Guru menyimpulkan materi pelajaran. ✓
19. Guru menyampaikan informasi test
evaluasi atas materi.
✓
20. Guru menutup pembelajaran ✓
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
aktivitas guru pada siklus II sangat baik.
3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan, pada siklus II ini lembar evaluasi terdiri
dari 30 butir soal objektif pilihan berganda. Hasil belajar siswa
fisika dapatt dilihat pada tabel IV.7
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel IV.7
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
1 3 7 9 14 15 16 18 20 22 24 30 5 12 17 19 25 29 2 4 6 8 10 27 28 11 13 21 23 26
1 A 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 66.7
2 B 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 70
3 C 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 70
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 83.3
5 E 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 66.7
6 F 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21 70
7 G 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73.3
8 H 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 66.7
9 I 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 66.7
10 J 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 23 76.7
11 K 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21 70
12 L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 66.7
13 M 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 18 60
14 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 23 76.7
15 O 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 23 76.7
16 P 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 23 76.7
17 Q 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 22 73.3
18 R 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 23 76.7
19 S 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 22 73.3
20 T 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 22 73.3
21 U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 24 80
22 V 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 21 70
23 W 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 21 70
24 X 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 21 70
25 Y 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 24 80
26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 23 76.7
27 AA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 22 73.3
28 AB 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 80
29 AC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 23 76.7
30 AD 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 21 70
31 AE 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 22 73.3
18 19 27 25 31 30 29 19 27 8 24 21 5 30 31 20 13 31 31 4 30 31 31 11 20 30 13 30 8 29
31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Jumlah
Skor Max
Rata-Rata
Skor Max Per Indikator
Persentase
NO Nama SiswaC4 Jumah
SkorNiIai
C1 C2 C3
7170
23
75 73
22 23 22
31 31 31 31
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
kembali meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang
mencapai nilai 72,37, siswa yang tuntas dalam pembelajaran
menjadi sebanyak 25 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa.
Hasil belajar pada siklus ini memang kembali semakin meningkat
dan sudah mencapai indikator yang diinginkan. sehingga penelitian
ini dapat dihentikan.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran siklus II berlangsung dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan siklus II dapat dikatakan berhasil karena hasil
yang didapat dalam kriteria keberhasilan sudah mencapai standar
yang diinginkan yaitu 70% yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM). Dan semua aspek yang diinginkan sudah
tercapai, sehingga penelitian dihentikan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review). Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini menggunakan taksonomi
bloom, ada empat indikator yang dipakai yaitu: mengingat (C1), memahami (C2),
menerapkan (C3) dan menganalisis (C4).
Berdasarkan analisis data diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran fisika. Pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 59
dengan siswa yang tuntas sebesar 16,13%. Pada siklus II rata-rata nilai siswa
meningkat menjadi 72,37 dengan siswa yang tuntas sebanyak 80,65%.
Peningkatan hasil belajar tersebut mengidentifikasi adanya peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas selama proses pembelajaran
berlangsung.
Adapun rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus
dapat dilihat pada gambar IV.3 dibawah ini:
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar IV.3 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
Keterangan: Nilai Rata-rata
Presentase Siswa Tuntas
Presentase Siswa Tidak Tuntas
Adapun aktivitas siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hal
itu terjadi karena siswa merasa senang saat mengikuti pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran yang berbeda dari yang biasa diterapkan oleh guru mata
pelajaran. siswa semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa
semakin fokus memperhatikan penjelasan dan pengarahan dari guru dalam
mengikuti proses pembelajaran. Siswa mengalami peningkatan dalam menanggapi
pertanyaan yang diberikan guru maupun teman sekelasnya. Siswa berperan aktif
dalam melakukan membaca, baik membaca yang dilakukan teman maupun
membaca yang dilakukan secara individu. Siswa menunjukkan antusias saat
menyampaikan tanggapan mereka mengenai hasil bacaan yang mereka lakukan.
Serta interaksi sosial yang terjalin antar guru dan siswa maupun siswa dan siswa
semakin membaik pada setiap siklusnya. Hingga pada akhirnya presentase
keaktivan siswa dalam melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran mencapai
nilai 80% yang berada pada kategori sangat aktif.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus I Siklus II
59
83%
16%
7280%
19%
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Adapun rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap
siklus dapat dilihat pada gambar IV.4 dibawah ini:
Gambar IV.4 Diagram Presentase Keaktifan Siswa Pada Setiap Siklus
Berdasarkan data yang dijabarkan dari beberapa grafik di atas.
Pada setiap siklus yang dilaksanakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa
telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan semakin
meningkat. Serta presentase ketuntasan hasil belajar siswa dan presentase
keaktivan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap siklus
semakin meningkat, dan telah mencapai Kriteria ketuntasan yang
diinginkan. Jika dilihat berdasarkan hasil belajar perindikator menurut
taksonomi bloom yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan
(C3) dan menganalisis (C4) di peroleh gambaran hasil belajar siswa seperti
gambar berikut ini :
Gambar IV.5 Diagram Hasil Belajar Perindikator Menurut Taksonomi
Bloom.
0%
50%
100%
Siklus I Siklus II
Keaktifan Siswa
50%
80%
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar IV.6 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Perindikator Menurut Taksonomi Bloom
Sehingga dapat disimpulkan dari gambar IV.6 bahwa
penggunaan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap indikator
pada Taksonomi Bloom. Peningkatan hasil belajar juga terlihat pada tabel
IV.8 berikut
Tabel IV. 8
Peningkatan Hasil Belajar dengan Nilai Gain Ternormalisasi
NO Nama
Siswa Pratest Siklus 1 Siklus 2
Nilai Gain <g> %
Siklus 1 Siklus 2
1 A 50 60 66,7 20 16
2 B 40 50 70 17 40
3 C 45 50 70 9 40
4 D 63,3 73,3 83,3 27 37
5 E 50 60 66,7 20 16
6 F 40 50 70 17 40
7 G 50 70 73,3 40 11
8 H 56,7 66,7 66,7 23 0
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9 I 40 50 66,7 17 33
10 J 50 60 76,7 20 41
11 K 40 50 70 17 40
12 L 53,3 63,3 66,7 21 9
13 M 46,7 56,7 60 19 7
14 N 50 56,7 76,7 13 46
15 O 45 50 76,7 9 53
16 P 53,3 73,3 76,7 42 12
17 Q 40 50 73,3 17 46
18 R 40 50 76,7 17 53
19 S 45 60 73,3 27 33
20 T 40 50 73,3 17 46
21 U 56,7 76,7 80 46 14
22 V 50 60 70 20 25
23 W 45 50 70 9 40
24 X 45 50 70 9 40
25 Y 50 70 80 40 33
26 Z 50 60 76,7 20 41
27 AA 55 60 73,3 11 33
28 AB 50 60 80 20 41
29 AC 50 60 76,7 20 50
30 AD 53,3 73,3 70 42 12
31 AE 45 50 73,3 9 46
JUMLAH 1488.3 1820 2253,5 655 994
RATA-RATA 48,01 58,70 72,65 21,12 32,06
Dari tabel IV. 8 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan strategri PQ4R meningkat dimana nilai gain pada siklus I
diperoleh sebesar 21,12 % dan meningkat di siklus II dengan memperoleh
nilai gain sebesar 32,06 % di mana dalam kategori nilai gain ternormalitas
termasuk kategori rendah. Karena strategi ini merupakan pembelajaran
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan membaca dan membantu siswa mengingat apa yang mereka baca.
Teknik dalam strategi ini siswa membaca secara aktif dan menanggapin
bacaan dan bukan hanya menghafal namun mengingat materi yang
dipelajari dan mencoba memecahkan masalah dari informasi yang
diberikan guru. Sehingga terlatih dalam membaca cepat dan menemukan
masalah dalam bacaan dan bisa memecahkan masalah dengan membaca
perlahan dan menuliskan intisari dari bacaan yang di berikan oleh guru.
Dapat dilihat penelitian dari berbagai penelitian seperti penelitian
dari Nuraedah, M. Agus Martawijaya, Khaeruddin (2012/2013) bahwa skor
rata-rata yang dicapai peserta didik setelah di ajar dengan menggunakan
strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) adalah
83,62 dengan skor tertinggi 97,05 dan skor terendah 67,64. Adapun
standar deviasinya sebesar 7,09. Terdapat peningkatan pada hasil belajar
terlihat pada skor dan hasil belajar siswa.0020Oleh karena strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada materi
Alat-Alat Optik di kelas XC semester ganjil tahun 2017/2018 di Sekolah
Menengah Atas Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi dapat
diterima. Karena strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
and Review) membuat siswa aktif membaca dan siswa lebih mudah dalam
memecahkan masalah yang ada dalam bacaan.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas XC Sekolah
Menengah Atas Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. Nilai rata-rata
ulangan pada prasiklus yang didapat dari guru mata pelajaran yaitu 48,01, setelah
menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review) hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika nilai rata-rata yang
dihasilkan pada siklus pertama sebesar 59 dan nilai rata-rata yang dihasilkan pada
siklus kedua meningkat menjadi 72,37. Dengan diperolehan nilai gain
ternormalisasi pada siklus I sebesar 12,12 % dan meningkat pada siklus II sebesar
32,06 %. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah agar selalu mendukung penerapan pembelajaran
yang bervariasi agar pembelajaran yang berlangsung tidak monoton.
2. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan strategi elaborasi salah
satunya strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review) untuk pembelajaran fisika.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan melanjutkan dan mengembangkan
penerapan strategi ini dengan mencoba materi fisika lainnya dan coba
penelitian keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hendaknya
dilakukan perbaikan-perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih baik
lagi. Dengan jumlah siswa yang lebih sedikit.
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Kata penutup
Dengan mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah SWT dengan
limpahan rahmat dan hidayahnya jugalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dan menghasilkan skripsi sesuai dengan yang diharapkan. Peneliti
menyadari bahwa di dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dalam penulisan dan segi bahasanya. Dalam hal ini
peneliti dengan senang hati dan lapang dada menerima kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan peneliti, semoga
skripsi ini dapat berguna bagi peneliti selanjutnya dan dapat memberi pedoman
bagi semua kalangan yang membutuhkan khususnya bagi Prodi pendidikan fisika.
58
DAFTAR PUSTAKA
Arum Yulistiati, Alvi Rosyidi, Joko Ariyanto. 2012. Hasil Belajar Biologi
Ditinjau dari Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review (PQ4R) dan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011 / 2012. ISSN: 2252-6897. BIO-
PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 1-12.
Azmiah, Ufi. 2011. Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode PQ4R
Berdasarkan Gaya Belajar Siswa.UIN Syarif Hidayahtullah. Jakarta.
Barokah, Siti. 2013. Pengaruh Penerapan Strategi Learning Starts With A
Question Terhadap Hasil Belajar Fisika Di Madrasah Aliyah Negeri
Model Kota Jambi. IAIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi. “Tidak
dipublikasikan”.
Departemen Agama RI. 2000. AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA.
Diponegoro. CV Penerbit Diponegoro.
Mahayukti, Gst Ayu. 2002. Pengembangan Model Pembelajaran Generatif
Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IIB SLTP Laboratorium IKIP
Negeri Singaraja. IKIP Negeri Singaraja. ISSN 0215-8250.
Muhammad Alwani. 2015. Penerapan Model Pembelajaran REACT (Relating
Experiencing, Applying, Cooperating & Transfering) untuk
meningkatkan belajar pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam
terpadu di madrasah tsanawiyahan-nizham kota jambi. Skripsi tidak
diterbitkan. Jambi: Jurusan Pendidikan Fisika UIN STS Jambi
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Mustolih, Ahmad. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Survey, Question, Read,
Recite, and, Review (SQ3R) Terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Fisika Siswa Kelas VII Semester I (Satu) Di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 27 Muaro Jambi. IAIN Sulthan
Thaha syaifudin. Jambi.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Tirtarahardja, Prof. Dr. Umar dan La Sulo, Drs. S. L. Pengantar Pendidikan Edisi
Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Wahyuningsih, Ary Nur. 2012. Pengembangan Media Komik Bergambar Materi
Sistem Saraf Untuk Pembelajaran Yang Menggunakan Strategi PQ4R.
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. ISSN
2252 – 6412
Winarti, Sri. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran Survey, Question, Read,
Reflect, Recite, and, Review (SQ4R) Terhadap Hasil Belajar Pada
Mata Pelajaran Fisika Di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 3 Muaro Jambi. IAIN Sulthan Thaha syaifudin. Jambi.
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Fisika Alokasi Waktu per Semester: 36 jam pelajaran
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
3.1 Menganalisis alat- Alat optik • Mengidentifikasi fungsi dan • Menganalisis pembentukan Penugasan danTes 6 jam Sumber: Buku
alat optik secara • Fungsi dan
bagian alat optik pada mata bayangan pada lup, kaca mata, tertulis paket
kualitatif dan dan kacamata, kamera, mikroskop, dan teropong
Bahan: lembar
bagian alat optk
kuantitatif mikroskop, dan teropong
seperti mata,
• Mendeskripsikan fungsi dan bagian kerja, bahan
secara berkelompok
kacamata, alat optik mata dan kacamata, presentasi
kamera, • Melukis jalannya sinar pada mikroskop, dan teropong Alat: kaca mata
mikroskop, dan
pembentukan bayangan
• Membedakan pengamatan tanpa
baca dobel lensa, ,
teropong alat-alat optik (lup,
akomodasi dan akomodasi teropong mainan,
kacamata, mikroskop, dan
• Prinsip maksimum mikroskop, media
teropong)
pembentukan
Menentukan kekuatan lensa presentasi
•
bayangan pada • Menganalisis prinsip
kacamata pada penderita miopi dan
alat optik pembentukan bayangan dan
hipermetropi
perbesaran pada kacamata,
lup, mikroskop, dan teropong • Menghitung perbesaran lup,
dalam diskusi kelas mikroskop, dan teropong
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
3.2 Menerapkan alat- Alat optik • Membuat daftar alat-alat •Mengidentifikasi penerapan Penugasan dan hasil 2 jam Alat: pipa paralon,
alat optik dalam • Prinsip kerja
optik dan kegunaannya berbagai alat optik dalam kehirupan karya lensa positip, lem
kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari
teropong bumu,
hari
dan teropong • Merancang dan membuat •Merancang dan membuat teropong
bintang teropong sederhana sederhana
misalnya dengan
menggunakan paralon dan
lensa positip secara
berkelompok
Standar Kompetensi: 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
4.1 Menganalisis Kalor, perubahan • Melakukan percobaan • Menganalisis pengaruh kalor Penilaian kinerja 4 jam Sumber: Buku
pengaruh kalor wujud dan suhu pemanasan benda (misalnya terhadap perubahan suhu benda (sikap dan praktik), paket
terhadap suatu zat benda es atau mentega) sambil • Menganalisis pengaruh perubahan
tes tertulis Bahan : lembar
mengamati perubahan suhu
• Hubungan antara suhu benda terhadap ukuran benda kerja, bahan
dan wujudnya
suhu dan kalor
(pemuaian)
presentasi
• Menggunakan persamaan
• Hubugan antara • Menganalisis pengaruh kalor
Alat :
pemanas,
kalor Q= m.c. t
kalor dan terhadap perubahan wujud benda bejana, mentega
perubahan wujud • Menganalisis pengaruh kalor beku, termometer,
pada suhu, ukuran benda dan media presentasi
wujud nya dalam pemecahan
masalah melalui diksusi kelas
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
4.2 Menganalisis cara Perpindahan Kalor • Mengamati demonstrasi • Menganalisis perpindahan kalor Penugasan, tes 4 jam Sumber: Buku
perpindahan kalor • Konduksi
perpindahan kalor cara dengan cara konduksi tertulis paket
konduksi, konveksi, dan • Menganalisis perpindahan kalor
Bahan : lembar
• Konveksi
radiasi
dengan cara konveksi kerja, bahan
• Radiasi • Menganalisis konduksi, • Menganalisis perpindahan kalor
presentasi
konveksi, dan radiasi kalor
Alat :
pemanas,
dengan cara radiasi
serta penerapannya dalam
bejana, zat cair,
pemecahan masalah melalui
manik-manik
diskusi kelas
berwarna, media
presentasi
4.3 Menerapkan asas Asas Black pada • Menganalisis prinsip • Mendeskripsikan perbedaan kalor Penilaian kinerja 4 jam Sumber: Buku
Black dalam pertukaran kalor pertukaran kalor, asas Black yang diserap dan kalor yang dilepas (sikap dan praktik), paket
pemecahan • Prinsip petukaran
dan kalor jenis zat dalam • Menerapkan asas Black dalam
tes tertulis Bahan : lembar
masalah
diskusi kelas
kalor peristiwa pertukaran kalor kerja, bahan
• Prinsip kerja
• Praktik menentukan kalor presentasi
jenis logam dengan
Alat :
pemanas,
kalorimetri
kalorimeter secara
kalorimeter, kubus
berkelompok
logam,
termometer, media
presentasi
Standar Kompetensi: 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
5.3 Menggunakan alat Alat ukur Listrik • Praktik menggunakan alat • Menggunakan voltmeter dalam Penilaian kerja (sikap 2 jam Sumber: Buku
ukur listrik
ukur voltmeter,
rangkaian
dan praktik)
• Cara
paket Fisika
amperemeter, dan • Menggunakan amperemeter dalam
Bahan: lembar
menggunakan
multimeter secara rangkaian
voltmeter, dan kerja, bahan
berkelompok
Menggunakan multimeter dalam
amperemeter • presentasi
• Cara membaca
rangkaian Alat
: voltmeter,
pengukuran amperemeter,
voltmeter dan multimeter, power
amperemeter suply,resistor,
kabel , media
presentasi
5.1 Memformulasikan Hukum Ohm dan • Mengukur kuat arus, • Memformulasikan besaran kuat arus Penilaian kinerja 6 jam Sumber: Buku
besaran-besaran
hukum Kirchoff
tegangan dan hambatan
dalam rangkaian tertutup sederhana (sikap dan praktik),
paket Fisika
listrik rangkaian • Hukum ohm pada rangkaian tertutup • Memformulasikan besaran tes tertulis Bahan: lembar
tertutup sederhana
tentang kuat arus
sederhana secara
hambatan dalam rangkaian seri
hasil
kerja,
(satu loop) dan hambatan berkelompok • Memformulasikan besaran tegangan praktikum siswa,
• Hambatan seri
• Memformulasikan dan dalam rangkaian tertutup sederhana bahan presentasi
menganalisis hukum ohm, dengan menggunakan hukum Alat: voltmeter,
• Hukum Kirchoff I
tegangan jepit , hambatan
Kirchoff II
amperemeter,
dalam, dan hukum Kirchoff,
multimeter, power
dalam diskusi kelas
suply,resistor,
kabel, media
presentasi
9
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
5.2 Mengidentifikasi Listrik AC dan DC • Membuat daftar penggunaan • Mengidentifikasi penerapan arus Penugasan, tes 4 jam Sumber: Buku
penerapan listrik
dalam kehidupan
listrik searah dan bolak-balik
listrik searah dalam kehidupan tertulis
paket Fisika
AC dan DC dalam • Penggunaan arus
serta sumbernya (batere, sehari-hari Bahan: lembar
kehidupan sehari- generator, dan lain-lain)
searah dan arus
• Mengidentifikasi penerapan arus
kerja, bahan
hari dalam kehidupan sehari-hari
bolak balik
listrik bolak-balik dalam kehidupan
presentasi
di rumah masing-masing
sehari-hari
Alat : multimeter,
• Energi dan daya (misalnya: lampu, TV,
listrik telpon, dan lain-lain) secara osiloskop, media
individu presentasi
• Mengidentifikasi karakteristik
hambatan seri-paralel pada
rangkaian listrik di rumah
tangga
• Menghitung energi listrik
yang digunakan di rumah
masing-masing per bulan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS PERTAMA
Satuan Pendidikan : SMA Pembangunan YPWI
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok
Sub Materi
: Alat-Alat Optik
: Mata, Kacamata, dan Kamera
Alokasi Waktu : 2 Jp X 45 Menit
Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.
A. Indikator
• Mendeskripsikan fungsi dan bagian alat optik mata dan
kacamata, mikroskop, dan teropong.
• Menganalisis pembentukan bayangan pada lup, kacamata,
mikroskop, dan teropong
• Menentukan kekuatan lensa kacamata pada penderita miopi
dan hipermetropi.
B. Tujuan Pembelajaran
➢ Peserta didik dapat
• Menjelaskan fungsi dan bagian alat optik pada mata dan
kacamata, kamera.
• Menjelaskan prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran
pada kacamata dan kamera.
• Menghitung kekuatan lensa kacamata pada penderita miopi
dan hipermetropi.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
• Melukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan
alat-alat optik (kamera).
➢ Peserta didik diharapkan memiliki karakter
• Disiplin (discipline) dan Rasa hormat dan perhatian (respec)
• Tekun (diligenci) dan Tanggung jawab (responsibility)
C. Materi Pembelajaran
Mata, Kacamata, dan kamera
D. Metode Pembelajaran
1. Model : PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect,
Recite, and Review).
2. Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab dan Observasi
E. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Guru :
1. Guru mengucapkan salam dan berdo’a
bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Apersepsi yang berhubungan dengan mata,
kacamata, dan kamera dan memberikan
motivasi.
4. Guru menginformasikan tentang kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam
metode PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, and Review).
Kegiatan Siswa:
10
menit
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Siswa menjawab salam dan membaca do’a
bersama guru.
2. Siswa menjawab absensi dari guru
3. Siswa memperhatikan apersepsi dan motivasi
dari guru.
4. Siswa memperhatikan guru yang sedang
menginformasikan tentang metode
pembelajaran.
Inti Kegiatan Preview
• Kegiatan Guru :
➢ Guru memberikan bahan bacaan tentang
mata, kacamata, dan kamera kepada siswa
untuk dibaca.
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca selintas secara cepat.
➢ Guru menginformasikan kepada siswa
bagaimana menemukan ide pokok dalam
bahan pembelajaran..
• Kegiatan Siswa :
➢ Siswa membaca selintas dengan cepat untuk
menemukan ide pokok dalam bahan
pembelajaran.
Kegiatan Question :
• Kegiatan Guru :
➢ Guru menginformasikan kepada siswa agar
memperhatikan makna dari bacaan.
➢ Guru memberikan contoh bagaimana cara
membuat pertanyaan yang relevan.
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang
60
Menit
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ditemukan dengan menggunakan kata-kata
apa, mengapa, siapa, dan bagaimana.
• Kegiatan Siswa :
➢ Siswa memperhatikan penjelasan guru.
➢ Siswa membuat pertanyaan dari ide pokok
dengan menggunakan kata-kata apa,
mengapa, siapa, dan bagaiman.
Kegiatan Read
• Kegiatan Guru:
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dengan cermat atau perlahan dan
menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah
dibuat sebelumnya.
• Kegiatan Siswa:
➢ Siswa membaca secara aktif sambil
memberikan tanggapan terhadap apa yang
telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang
telah dibuat.
Kegiatan Reflect
• Kegiatan Guru:
➢ Guru mensimulasi/menginformasikan materi
yang ada pada bahan bacaan dengan
kehidupan sehari-hari.
• Kegiatan Siswa:
➢ Siswa bukan hanya sekedar menghafal dan
mengingat materi pelajaran yang disampaikan
guru tetapi mencoba memecahkan masalah
dari informasi yang diberikan oleh guru
dengan pengetahuan yang telah diketahui
melalui bahan bacaan.
Kegiatan Review
• Kegiatan Guru:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
➢ Guru menugaskan siswa membaca intisari
yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang
ada dalam benaknya.
➢ Guru meminta siswa membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin dengan
jawabannya.
• Kegiatan Siswa:
➢ Siswa membaca intisari yang telah dibuatnya.
➢ Siswa membaca kembali bahan bacaan siswa
jika masih belum yakin akan jawaban yang
telah dibuatnya.
Penutup Kegiatan Guru :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan atas
pelajaran pada pertemuan ini.
2. Guru menyampaikan informasi materi pada
pertemuan berikutnya.
3. Guru bersama peserta didik menutup
pembelajaran dengan membaca hamdallah.
Kegiatan Siswa :
1. Peserta didik dan guru bersama-sama
menyimpulkan atas pelajaran pada pertemuan
ini .
2. Peserta didik mendengarkan apa yang
disampaikan oeh guru.
3. Peserta didik bersama guru menutup
pembelajaran dengan membaca hamdallah.
10
menit
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Guru :
1. Guru mengucapkan salam dan berdo’a
bersama.
2. Guru mengabsen kehadiran siswa
3. Motivasi
4. Guru menanyakan kembali kepada siswa
mengenai materi sebelumnya yang telah di
ajarkan
Kegiatan Siswa:
1. Siswa menjawab salam dan membaca
do’a bersama guru.
2. Siswa memperhatikan motivasi dari guru.
3. Siswa menjawab pertanyaan guru.
5 menit
Inti Kegiatan Guru :
1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti tes.
2. Guru memberikan tes/ulangan siklus
pertama kepada siswa.
3. Guru meminta siswa mengerjakan
tes/ulangan dengan tertib.
4. Setelah mengerjakan tes/ulangan guru
meminta siswa untuk mengumpulkan
lembar soal beserta jawaban yang telah
dikerjakan.
Kegiatan Siswa :
1. Siswa mempersiapkan diri.
70 Menit
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Siswa memperhatikan instruksi dari guru.
3. Setelah mengerjakan tes/ulangan siswa
mengumpulkan lembar soal beserta
jawaban yang telah dikerjakan.
Penutup Kegiatan Guru :
1. Guru menyampaikan informasi materi
pada pertemuan berikutnya.
2. Guru bersama siswa menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah.
Kegiatan Siswa :
1. Siswa mendengarkan apa yang
disampaikan oeh guru.
2. Siswa bersama guru menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah.
5 menit
F. Media, Alat Dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
2. Alat : Lembar soal test siklus pertama dan
lembar jawaban.
3. Sumber pembelajaran : Buku paket fisika Kelas X, Buku fisika
yang sesuai dengan materi
pembeajaran yang sedang di
sampaikan.
G. Penilaian
• Jenis penilaian : Tes Tertulis
• Bentuk instrument : Tes Objektif Pilihan Ganda
• Contoh instrument :
1. Bagian mata yang tepat berada di belakang kornea dan berfungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata adalah ....
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Aquaeous humor.
b. Lensa mata.
c. Iris.
d. Pupil.
e. Retina.
Jambi, 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
(Siti
Dhiyaningsih)
NIP. NIM. TF. 130
995
Kepala Sekolah
SMA Pembangunan YPWI
Bonarti Lubis S.Pd
NIP.196110801 1993 03 1001
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 3: Tes Hasil Belajar Pada Siklus
INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA
LEMBARAN SOAL SIKLUS PERTAMA
Nama :
Mata Pelajaran / Sub Materi : Fisika / Mata, Kacamata, dan Kamera
Kelas / Semester : X / Ganjil
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Bagian mata yang tepat berada di belakang kornea dan berfungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata adalah ....
a. Aquaeous humor. d. Pupil.
b. Lensa mata. e. Retina.
c. Iris.
2. Mata dapat melihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan ....
a. Sejati, tegak di retina. d. Maya, terbalik di retina.
b. Sejati, terbalik di retina. e. Maya, tegak di lensa
mata.
c. Maya, tegak di retina.
3. Ketika mata melihat benda dengan berakomodasi sekuat-kuatnya,
berarti letak benda di depan mata ....
a. Lebih besar dari titik dekat mata. d. Tepat pada titik
jauh mata.
b. Tepat pada titik dekat mata. e. Ada sembarang
jarak.
c. Antara titik dekat mata dan titik jauh mata.
4. Seorang anak memiliki titik jauh 200 cm. Berapakah kekuatan
lensa kacamata anak tersebut agar ia dapat melihat dengan
normal.....
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. 6 dioptri d. 2 dioptri
b. 3 dioptri e. −1
2 dioptri
c. 1 dioptri
5. Seseorang penderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm.
Berapa kuat lensa kaca mata yang harus digunakan agar dia dapat
membaca pada jarak normal.....
a. ─5 dioptri d. +2 dioptri
b. +4 dioptri e. +3 dioptri
c. ─6 dioptri
6. Mata disebut alat optik karena.......
a. Memiliki lensa d. Menggunakan
kacamata
b. Memiliki saraf e. Memiliki cermin
c. Memiliki otot
7. Seseorang yang cacat mata miopi tidak mampu melihat dengan
jelas benda yang terletak lebih dari 50 cm dari matanya. Kacamata
yang dibutuhkannya untuk melihat benda jauh harus memiliki
kekuatan lensa sebesar ....
a. –5 dioptri d. +2 dioptri
b. +4 dioptri e. –2 dioptri
c. –4 dioptri
8. Sifat banyangan yang direkam pada film kamera adalah.......
a. Nyata, terbalik, dan diperkecil d. Maya, terbalik, dan
sama besar
b. Nyata, tegak, dan diperbesar e. Maya, tegak, dan
diperkecil
c. Maya, tegak, dan diperbesar
9. Seseorang memiliki titik jauh 300 cm. Berapakah kekuatan lensa
kacamata orang tersebut agar ia dapat melihat dengan normal....
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. 3 dioptri d. 1
6 dioptri
b. 1
3 dioptri e.
1
5 dioptri
c. 1
4 dioptri
10. Berikut ini yang termasuk dalam Alat-alat optik, kecuali ….
a. Mikroskop d. Penggaris
b. Mata e. Kamera
c. Teropong
11. Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut
diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak
terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat
memfokuskan bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5
m.........
a. 1,02 mm d. 2 mm
b. 1mm e. 3 mm
c. 15 mm
12. Perhatikan gambar 1
Coba perhatikan Gambar 1. Cacat mata pada gambar tersebut
dinamakan …
a. Miopi d. Punctum Remotum
b. Astigmatisme e. Presbiopi
c. Hipermetropi
13. Bagian kamera yang fungsinya sama dengan retina pada mata
adalah …
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Diafragma d. tripod
b. lampu blitz e. lensa kamera
c. Lapisan film
14. perhatikan gambar 2 dibawah ini
Alat optik pada Gambar. 2 digunakan untuk menghasilkan
bayangan fotografi pada rol fim negatif. Dengan alat ini kita bisa
mengabadikan kejadian penting. Nama alat optik tersebut adalah
…
a. Mata d. Mikroskop
b. Lup e. Kamera
c. Teropong
15. Bagian kamera yang berfungsi sebagai layar yang merekam
bayangan nyata yang dibentuk lensa kamera….
a. Diafragma d. Aperture
b. Film e. Lensa cembung
c. Shutter
16. Coba perhatikan gambar 3 ! Cacat mata pada gambar tersebut
dinamakan…
a. Miopi d. Punctum Remotum
b. Astigmatisme e. Presbiopi
c. Hipermetropi
17. Di bawah ini yang merupakan bagian-bagian dari kamera,
kecuali......
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Lensa cembung d. Penutup
b. Film e. Iris
c. Celah diafragma
18. Bagian mata yang fungsinya sama dengan film pada kamera
adalah …
a. Retina d. Pupil
b. Iris e. Lensa cembung
c. Kornea
19. Benda akan terlihat jelas oleh mata jika bayangannya jatuh di ….
a. Pupil d. Lensa Mata
b. Retina e. Kornea
c. Iris
20. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke dalam mata adalah ….
a. Kornea d. Retina
b. Lensa Mata e. Iris
c. Pupil
21. Bagian mata yang menggerakkan bola mata adalah........
a. Retina d. Lensa
b. Iris e. Kornea
c. Otot siliar
22. Kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata
sehingga bayangan dapat tepat jatuh pada retina disebut......
a. Daya akomodasi d. Tanpa
akomodasi
b. Akomodasi maksimum e. Titik jauh
c. Jarak fokus
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
23. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak
benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis
dapat ditulis.........
a. 1
s′+
1
s=
1
f d.
1
−PR+
1
~=
1
f
b. 1
s+
1
s′=
1
f e.
1
f= P
c. 1
~+
1
−PR=
1
f
24. Di bawah ini yang merupakan prinsip kerja kamera secara umum
adalah..........
a. Objek yang hendak difoto harus berada di depan lensa.
b. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk
melalui celah diafragma menuju lensa mata.
c. Lensa mata akan membentuk bayangan benda.
d. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas
maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi
film.
e. Semua jawaban benar
25. Bagian kamera yang berfungsi sebagai mengatur intensitas
cahaya masuk adalah.....
a. Lensa cembung d. Penutup
b. Celah diafragma e. Pupil
c. Film
26. Film berfungsi untuk......
a. Membentuk bayangan benda.
b. Mengatur intensitas cahaya yang masuk.
c. Menangkap bayangan yang dibentuk lensa.
d. Memberikan warna
e. Pembentukan bayangan
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
27. Alat optik yang dapat membantu pada cacat mata adalah.....
a. Kamera d. Kacamata
b. Lup e. Teleskop
c. Teropong
28. kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar
dengan lensa disebut....
a. Jarak fokus d. Daya lensa
b. Daya akomodasi e. Lensa
c. Akomodasi maksimum
29. Perhatikan gambar 4 dibawah ini !
Objek Mata
Lensa mata membentuk bayangan .................. di retina.
a. Nyata dan terbalik d. Maya dan tegak
b. Nyata dan tegak e. Nyata, tegak, dan
diperbesar
c. Maya dan terbalik
30. Lensa apa yang dipakai oleh orang yang terkena miopi................
a. Lensa cembung d. Lensa cembung dan lensa
cekung
b. Lensa cekung e. Lensa kontak
c. Lensa datar
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KUNCI JAWABAN SIKLUS PERTAMA
1. A 11. A 21. C
2. B 12. A 22. A
3. B 13. C 23. B
4. E 14. E 24. E
5. D 15. E 25. B
6. A 16. C 26. C
7. D 17. E 27. D
8. A 18. A 28. D
9. B 19. B 29. A
10. D 20. C 30. B
87
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS KEDUA
Satuan Pendidikan : SMA Pembangunan YPWI Kota Jambi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok
Sub Materi
: Alat-Alat Optik
: Lup, Mikroskop, danTeropong
Alokasi Waktu : 4 Jp X 40 Menit
Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Kompeteni Dasar
3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif
A. Indikator
• Menganalisis pembentukan bayangan pada lup, mikroskop, dan teropong.
• Mendeskripsikan fungsi dan bagian alat optik lup, mikroskop, dan teropong.
• Menghitung perbesaran lup, mikroskop, dan teropong.
B. Tujuan Pembelajaran
➢ Peserta didik dapat
• Menjelaskan fungsi dan bagian alat optik pada lup, mikroskop, dan teropong.
• Menjelaskan prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada lup,
mikroskop, dan teropong.
• Melukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan alat-alat optik lup,
mikroskop, dan teropong.
• Menghitung perbesaran lup, mikroskop, dan teropong.
➢ Peserta didik diharapkan memiliki karakter
• Disiplin (discipline) dan Rasa hormat dan perhatian (respec)
• Tekun (diligenci) dan Tanggung jawab (responsibility)
C. Materi Pembelajaran
Lup, Mikroskop, dan Teropong
88
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Metode Pembelajaran
1. Model : PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, and Review).
2. Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab dan Observasi
E. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Guru :
➢ Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama.
➢ Guru mengecek kehadiran siswa.
➢ Apersepsi yang berhubungan dengan lup,
mikroskop, dan teropong dan memberikan
motivasi.
➢ Guru menginformasikan tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam metode PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, and Review).
Kegiatan Siswa:
➢ Siswa menjawab salam dan membaca do’a
bersama guru.
➢ Siswa memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru.
10 menit
Inti Kegiatan Preview
Kegiatan Guru :
➢ Guru memberikan bahan bacaan tentang lup,
mikroskop, dan teropong kepada siswa untuk
dibaca.
➢ Guru menginformasikan kepada siswa bagaimana
menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang
hendak guru menilai sikap dan keaktifan siswa
disaat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kegiatan Siswa :
➢ Siswa membaca selintas dengan cepat untuk
menemukan ide poko/ tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
60 Menit
89
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kegiatan Question :
Kegiatan Guru :
➢ Guru menginformasikan kepada siswa agar
memperhatikan makna dari bacaan.
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang
ditemukan dengan menggunakan kata-kata apa,
mengapa, siapa, dan bagaimana.
Kegiatan Siswa :
➢ Siswa memperhatikan penjelasan guru.
➢ Siswa membuat pertanyaan dari ide pokok dengan
menggunakan kata-kata apa, mengapa, siapa, dan
bagaiman.
Kegiatan Read
Kegiatan Guru:
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan
yang telah dibuat sebelumnya.
Kegiatan Siswa:
➢ Siswa membaca secara aktif sambil memberikan
tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan
menjawab pertanyaan yang telah dibuat.
Kegiatan Reflect
Kegiatan Guru:
➢ Guru mensimulasi/menginformasikan materi yang
ada pada bahan bacaan dengan kehidupan sehari-
hari.
Kegiatan Siswa:
➢ Siswa bukan hanya sekedar menghafal dan
mengingat materi pelajaran yang disampaikan guru
tetapi mencoba memecahkan masalah dari
informasi yang diberikan oleh guru dengan
pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan
bacaan.
90
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kegiatan Review
Kegiatan Guru:
➢ Guru menugaskan siswa membaca intisari yang
dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam
benaknya.
➢ Guru meminta siswa membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin dengan
jawabannya.
Kegiatan Siswa:
➢ Siswa membaca intisari yang telah dibuatnya.
➢ Siswa membaca kembali bahan bacaan siswa jika
masih belum yakin akan jawaban yang telah
dibuatnya.
Penutup Kegiatan Guru :
➢ Guru bersama siswa menyimpulkan atas pelajaran
pada pertemuan ini.
➢ Guru menyampaikan informasi materi pada
pertemuan berikutnya.
➢ Guru bersama peserta didik menutup
pembelajaran dengan membaca hamdallah.
Kegiatan Siswa :
➢ Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan atas
pelajaran pada pertemuan ini .
➢ Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oeh
guru.
➢ Siswa bersama guru menutup pembelajaran
dengan membaca hamdallah.
10
menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Guru :
➢ Guru mengucapkan salam dan berdo’a
bersama.
➢ Guru mengabsen kehadiran siswa
5 menit
91
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
➢ Guru memberikan motivasi dan guru
menanyakan kembali kepada siswa mengenai
materi sebelumnya yang telah di ajarkan
Kegiatan Siswa:
➢ Siswa menjawab salam dan membaca do’a
bersama guru.
➢ Siswa memperhatikan motivasi dari guru.
➢ Siswa menjawab pertanyaan guru.
Inti Kegiatan Guru :
➢ Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
tes.
➢ Guru memberikan tes/ulangan siklus pertama
kepada siswa.
➢ Guru meminta siswa mengerjakan tes/ulangan
dengan tertib.
➢ Setelah mengerjakan tes/ulangan guru
meminta siswa untuk mengumpulkan lembar
soal beserta jawaban yang telah dikerjakan.
Kegiatan Siswa :
➢ Siswa mempersiapkan diri.
➢ Siswa memperhatikan instruksi dari guru.
➢ Setelah mengerjakan tes/ulangan siswa
mengumpulkan lembar soal beserta jawaban
yang telah dikerjakan.
70
Menit
Penutup Kegiatan Guru :
➢ Guru menyampaikan informasi materi pada
pertemuan berikutnya.
➢ Guru bersama siswa menutup pembelajaran
dengan membaca hamdallah.
Kegiatan Siswa :
➢ Siswa mendengarkan apa yang disampaikan
oeh guru.
➢ Siswa bersama guru menutup pembelajaran
dengan membaca hamdallah.
5
menit
92
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Media, Alat Dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
2. Alat : Lembar soal test siklus kedua dan lembar
jawaban.
3. Sumber pembelajaran : Buku paket fisika Kelas X, Buku fisika
yang sesuai dengan materi pembeajaran
yang sedang di sampaikan.
G. Penilaian
• Jenis penilaian : Tes Tertulis
• Bentuk instrument : Tes Objektif Pilihan Ganda
• Contoh instrument :
1. Alat optik yang mempergunakan tiga buah lensa cembung adalah ....
a. Mikroskop
b. Teropong Bintang
c. Teropong Bumi
d. Teropong panggung
e. Teropong pantul
Jambi, 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
(Siti Dhiyaningsih)
NIP. NIM. TF. 130 995
Kepala Sekolah
SMA Pembangunan YPWI
Bonarti Lubis S.Pd
NIP.196110801 1993 03 1001
93
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 8 : Tes Hasil Belajar Pada Siklus II
INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA
LEMBARAN SOAL SIKLUS KEDUA
Nama :
Mata Pelajaran / Sub Materi : Fisika / Mikroskop, Lup, dan Teropong
Kelas / Semester : X / Ganjil
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Alat optik yang mempergunakan tiga buah lensa cembung adalah
....
a. Mikroskop. d. Teropong panggung.
b. Teropong Bintang. e. Teropong pantul.
c. Teropong Bumi.
2. Perhatikan Gambar 1 !
Alat optik pada Gambar 1 digunakan untuk melihat benda yang
berukuran kecil agar tampak besar sehingga lebih jelas dilihat.
Nama alat optik tersebut adalah ….
a. Mikroskop d. Lup
b. Mata e. Kamera
c. Teropong
3. Alat optik yang memiliki 2 buah lensa adalah ....
a. Lup d. Kamera
b. Mikroskop e. Teropong pantul
c. Teropong
94
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif sebuah
mikroskop, yaitu......
a. Nyata, terbalik, dan diperbesar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil
c. Maya, tegak, dan diperbesar
d. Maya, terbalik, dan diperkecil
e. Maya, terbalik, dan sama besar
5. Secara umum ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan
teropong pantul. Perbedaan antara keduanya terletak pada
objektifnya. Objektif apa yang ada pada teropong pantul........
a. Lensa. d. Cermin cembung
b. Cermin e. Lensa cembung
c. Kaca
6. Perhatikan gambar 2 di bawah berikut
Alat optik pada gambar di atas digunakan untuk melihat benda-
benda mikro seperti bakteri dan jamur. Nama alat optik tersebut
adalah…
a. Lup d. Mikroskop
b. Mata e. Kamera
c. Teropong
7. Lensa pada mikroskop yang jarak fokusnya kecil adalah …
a. Lensa okuler d. Lensa konvergen
b. Lensa Divergen e. Lensa pembias
c. Lensa objektif
95
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8. Perhatikan gambar 3 dibawah berikut
Alat optik pada Gambar. 3 digunakan untuk mengamati benda-
benda yang jauh letaknya sehingga tampak lebih dekat dan lebih
jelas. Nama alat optik tersebut adalah …
a. Mata d. Lup
b. Teropong e. Mikroskop
c. Kamera
9. Dibawah ini terdapat beberapa macam-macam teropong, kecuali …
a. Teropong Bintang d. Teropong Film
b. Teropong Prisma e. Teropong Panggung
c. Teropong Bumi
10. Gambar. 4 merupakan jenis teropong ….
a. Teopong Bintang d. Teropong Okuler
b. Teropong Panggung e. Teropong Prisma
c. Teropong Bumi
11. Sebuah lup memiliki titik fokus 5 cm, dengan jarak titik dekat
pengamat adalah 25 cm. Berapakah perbesaran lup dengan mata
berakomodasi ...
a. 2 kali d. 5 kali
96
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. 4 kali e. 6
1 4 kali
c. 4 1
6 kali
12. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lup yaitu......
a. Nyata, terbalik, dan diperbesar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil
c. Maya, tegak, dan diperbesar
d. Maya, terbalik, dan diperkecil
e. Maya, terbalik, dan sama besar
13. Jarak benda dengan lensa adalah 12 cm, titik fokus pada lensa
objektif 6 cm, dan titik fokus pada lensa okuler 5 cm, berapa
perbesaran total sebuah mikroskop ketika mata berakomodasi
maksimum......
a. 7 kali c. 20 kali e. 4 kali
b. 6 kali d. 5 kali
14. Alat optik yang digunakan untuk melihat benda yang sangat jauh
agar tampak lebih dekat dan jelas adalah......
a. Mata c. Teropong e. Mikroskop
b. Kamera d. Kacamata
15. Secara umum teropong di bagi atas dua yaitu.....
a. Teropong Bias dan Teropong Pantul
b. Teropong Bintang dan Teropong Bumi
c. Teropong Prisma dan Teropong Panggung
d. Teropong Bintang dan Teropong Prisma
e. Teropong Panggung dan Teropong Bumi
16. Bagian mikroskop yang berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat adalah......
a. Lensa Objektif c. Mikrometer e. Stage
b. Lensa Okuler d. Makrometer
97
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
17. panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah
jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis
dituliskan.......
a. d = SOB′ + SOK d. MOK =
Sn
fOK+ 1
b. MOB = SOB
′
SOB e. MOK =
SOK′
SOK
c. MOK = Sn
f OK
18. Bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil adalah sifat
bayangan yang dihasilkan oleh........
a. Lensa objektif Mikroskop d. Teropong Bumi
b. Tropong e. Teropong
Prisma
c. Lensa objektif Teropong Bintang
19. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler teropong bintang
adalah.....
a. Nyata, terbalik, dan diperkecil d. Maya, tegak, dan
sama besar
b. Nyata, terbalik, dan diperbesar e. Maya, tegak, dan
diperkecil
c. Maya, terbalik, dan diperbesar
20. Berikut yang merupakan bagian-bagian dari mikroskop,
kecuali..........
a. Lensa objektif d. Mikrometer
b. Lensa okuler e. Lensa cembung
c. Cermin
21. Sebuah teropong bintang memiliki lensa objektif dengan jarak fokus
150 cm dan lensa okuler dengan jarak fokus 30 cm. Panjang
teropong tersebut untuk mata tak berakomodasi adalah.....
a. 40 cm d. 180 cm
98
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. 70 cm e. 200 cm
c. 90 cm
22. Bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan suatu objek
adalah......
a. Tubus d. Mikrometer
b. Cermin e. Makrometer
c. Stage
23. Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus
lensa pembalik 5 cm, dan jarak fokus lensa okulernya 10 cm.
Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah jarak
antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut........
a. 50 cm d. 90 cm
b. 70 cm e. 100 cm
c. 80 cm
24. Bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya adalah.......
a. Stage d. Cermin
b. Revolver e. Makrometer
c. Tubus
25. Cermin berfungsi untuk.....
a. Penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler
b. Menangkap cahaya
c. Mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya
d. Menaikkan dan menurunkan mikroskop secara cepat
e. Menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil dari makrometer.
26. Sebuah teropong panggung dipakai untuk melihat bintang yang
menghasilkan perbesaran 6 kali. Jarak lensa objektif dan okulernya
30 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Berapakah jarak fokus lensa okulernya......
99
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. 10 cm d. 5 cm
b. 8 cm e. 7 cm
c. 6 cm
27. Perhatikan gambar 5 di bawah berikut
𝑓𝑂𝐵 = 𝑓𝑂𝐾
Mata
Objektif Okuler
Gambar di atas adalah pembentukan bayangan menggunakan......
a. Teropong d. Kamera
b. Mikroskop e. Teropong Bintang
c. Kacamata
28. Perhatikan gambar 6 di bawah berikut
Mata
𝑓𝑂𝐵 = 𝑓𝑂𝐾
Gambar diatas menunjukkan pembentukan bayangan
teropong........
a. Bintang d. Prisma
b. Bumi e. Panggung
c. Pantul
100
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
29. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh Teropong Bumi adalah....
a. Maya, terbalik, dan diperkecil
b. Maya, tegak, dan diperbesar
c. Nyata, terbalik, dan diperkecil
d. Nyata, tegak, dan diperbesar
e. Maya, terbalik, dan sama besar
30. Alat optik yang digunakan untuk mengamati benda yang berada di
permukaan bumi adalah........
a. Teropong Bintang
b. Teropong Bumi
c. Teropong Panggung
d. Teropong Bias
e. Teropong Prisma
101
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KUNCI JAWABAN SIKLUS KEDUA
1. C 11. D 21. D
2. D 12. C 22. C
3. B 13. B 23. B
4. C 14. C 24. B
5. B 15. A 25. B
6. D 16. D 26. C
7. C 17. A 27. E
8. B 18. C 28. E
9. D 19. C 29. B
10. A 20. E 30. B
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 13 : Dokumentasi Aktifitas Pembelajaran
DOKUMENTASI AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Siswa membaca secara perlahan dan mencari jawaban dari pertanyaan yang telah
mereka buat
Siswa memperhatikan siswa lain mempersentasikan dari hasil bacaan dan jawaban
yang telah mereka buat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 13 : Dokumentasi Aktifitas Pembelajaran
DOKUMENTASI AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Siswa membaca bahan bacaan secara selintas atau cepat
Siswa membuat pertanyaan dari bahan bacaan yang mereka baca