Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan...

14
1 Pendahuluan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tuntang Kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih terdapat beberapa kendala yang terjadi di dalam proses belajar mengajar yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Proses belajar yang selama ini berlangsung membuat siswa merasa bosan, mengantuk, tidak aktif serta membuat siswa sulit memahami materi. Guru belum dapat membuat siswa memahami materi yang disampaikannya dengan mudah. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan media (fasilitas) maupun keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu metode yang digunakan guru adalah ceramah sehingga membuat siswa menjadi bosan dan sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu sudah saatnya guru mengubah cara mengajar dengan menggunakan media pembelajaran untuk dapat menarik perhatian siswa, mempermudah siswa dalam memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Video adalah media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media video merupakan alat bantu/ perantara yang digunakan guru dalam menyampaikan pesan/ isi materi pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar oleh penerima pesan (siswa) [1]. Selain itu video juga mampu membimbing siswa untuk memahami sebuah materi dan juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran [2]. Penggunaan video sebagai media pembelajaran akan membuat siswa menjadi lebih tertarik dan antusias dalam belajar. Melalui video siswa juga akan lebih mudah memahami materi. Sedangkan penggunaan strategi pembelajaran Card Sort dimaksudkan sebagai pendukung dalam penggunaan media video sehingga melibatkan siswa dalam pembelajaran dan melatih keaktifan siswa. Selama ini siswa hanya menggunakan indra pendengarannya saat proses belajar mengajar di kelas yaitu mendengarkan penjelasan guru dengan menggunakan metode ceramah. Namun dengan adanya video yang menampilkan gambar bergerak siswa menggunakan indra pendengaran dan juga indra penglihatan saat proses belajar mengajar. Penggunaan video juga menjadikan siswa lebih tertarik dan dapat menyerap materi yang disampaikan sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang selama ini sulit dipahami oleh siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penelitian ini akan mengkaji tentang pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort untuk mengatasi kendala-kendala yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang video sebagai media pembelajaran sebelumnya telah dilakukan oleh Sapto Haryoko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Transcript of Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan...

Page 1: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

1

Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP

Negeri 1 Tuntang Kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

masih terdapat beberapa kendala yang terjadi di dalam proses belajar mengajar

yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Proses belajar yang selama ini

berlangsung membuat siswa merasa bosan, mengantuk, tidak aktif serta membuat

siswa sulit memahami materi. Guru belum dapat membuat siswa memahami

materi yang disampaikannya dengan mudah. Hal tersebut dikarenakan

keterbatasan media (fasilitas) maupun keterbatasan kemampuan guru dalam

menggunakan media pembelajaran. Selain itu metode yang digunakan guru

adalah ceramah sehingga membuat siswa menjadi bosan dan sulit memahami apa

yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu sudah saatnya guru mengubah cara

mengajar dengan menggunakan media pembelajaran untuk dapat menarik

perhatian siswa, mempermudah siswa dalam memahami materi sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Video adalah media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Media video merupakan alat bantu/ perantara yang digunakan guru dalam

menyampaikan pesan/ isi materi pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar

oleh penerima pesan (siswa) [1]. Selain itu video juga mampu membimbing

siswa untuk memahami sebuah materi dan juga dapat membantu siswa dalam

proses pembelajaran [2].

Penggunaan video sebagai media pembelajaran akan membuat siswa

menjadi lebih tertarik dan antusias dalam belajar. Melalui video siswa juga akan

lebih mudah memahami materi. Sedangkan penggunaan strategi pembelajaran

Card Sort dimaksudkan sebagai pendukung dalam penggunaan media video

sehingga melibatkan siswa dalam pembelajaran dan melatih keaktifan siswa.

Selama ini siswa hanya menggunakan indra pendengarannya saat proses belajar

mengajar di kelas yaitu mendengarkan penjelasan guru dengan menggunakan

metode ceramah. Namun dengan adanya video yang menampilkan gambar

bergerak siswa menggunakan indra pendengaran dan juga indra penglihatan saat

proses belajar mengajar. Penggunaan video juga menjadikan siswa lebih tertarik

dan dapat menyerap materi yang disampaikan sehingga memudahkan siswa dalam

memahami materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang selama

ini sulit dipahami oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penelitian ini

akan mengkaji tentang pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan

video dalam strategi pembelajaran Card Sort untuk mengatasi kendala-kendala

yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP

Negeri 1 Tuntang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang video sebagai media pembelajaran sebelumnya telah

dilakukan oleh Sapto Haryoko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Page 2: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

2

efektivitas penggunaan media audio visual serta pengaruhnya terhadap hasil

belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran

audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan

dengan rata-rata gain skor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol [3].

Sedangkan penelitian tentang Card Sort sebagai strategi pembelajaran

sebelumnya telah dilakukan oleh Weti Anggayuni dengan tujuan untuk

mendiskripsikan pengaruh strategi pembelajaran Card Sort terhadap pemerolehan

hasil belajar siswa kelas VI [4]. Anis Mufidah Ulfa, dkk juga melakukan

penelitian tentang Card Sort sebagai strategi pembelajaran dengan tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN 01 Ngasem, Colomadu [5]. Dari

hasil penelitian Weti Anggayuni dan Anis Mufidah Ulfa, dkk menunjukkan

bahwa dengan menerapkan strategi pembeajaran Card Sort dapat meningkatkan

hasil hasil belajar siswa.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa

dengan penerapan video maupun strategi pebelajaran Card Sort dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini bermaksud untuk

menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII

di SMP Negeri 1 Tuntang.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa

untuk belajar [2]. Tujuan dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk

meningkatkan kegiatan belajar sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat

[6]. Dengan demikian dapat disimpulkan media pembelajaran yaitu suatu alat

yang digunakan dalam pembelajaran untuk menyalurkan pesan dari guru (sebagai

pemberi pesan) kepada siswa (sebagai penerima pesan) sehingga dapat

merangsang pikiran, perhatian, kemauan belajar dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

Video adalah salah satu media pembelajaran jenis audio visual. Video

adalah alat bantu/ perantara yang digunakan guru dalam menyampaikan pesan/ isi

materi pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar oleh penerima pesan (siswa).

Selain itu penggunaan video melibatkan indra paling banyak dibandingkan

dengan alat peraga lainnya, yaitu dapat dilihat dan didengar [7].

Penggunaan video sebagai media pembelajaran dapat menarik perhatian

siswa serta mempermudah guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa

dapat melihat dan juga mendengarkan isi dari video tersebut sehingga siswa akan

lebih mudah untuk memahami dan mengingatnya. Selama penggunaan video tepat

dan sesuai dengan topik yang disampaikan, video akan mempermudah guru dan

siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Sedangkan strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang

meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman

belajar kepada siswa [8]. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan

Page 3: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

3

materi pelajaran dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan tujuan

untuk mempermudah penyampaian materi sehingga tujuan belajar dapat tercapai.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah Card Sort.

Strategi pembelajaran Card Sort adalah strategi dimana guru menggunakan kartu

indeks yang berisi bagian-bagian materi yang diajarkan, kemudian siswa dituntut

untuk berkelompok dengan siswa yang mempunyai bagian materi yang sama dan

mendiskusikannya. Strategi tersebut bertujuan untuk mereview materi dan

meningkatkan keaktifan siswa sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya

sendiri [5].

Dalam strategi pembelajaran Card Sort banyak melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep, tidak

hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru sehingga dapat meningkatkan

kemampuan siswa. Selain itu strategi ini juga dapat menghilangkan rasa bosan

siswa dengan adanya diskusi dan presentasi [9].

Penggunaan video dalam strategi pembelajaran Card Sort pada penelitian

ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang selama ini sulit dipahami oleh siswa.

Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa, melibatkan siswa

dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan persentase

materi yang diingat siswa lebih tinggi. Dengan demikian hasil belajar siswa dapat

meningkat.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Alasan pemilihan metode eksperimen adalah bertujuan untuk memberikan

informasi tentang keberhasilan belajar peserta didik dengan membandingkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort

dan siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Card Sort pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang.

Topik pembelajaran dalam penelitian ini yaitu “Perkembangan Demokrasi di

Indonesia”. Bentuk penelitian yang digunakan termasuk penelitian eksperimen

semu (quaisi experimen) karena penelitian ini tidak mungkin untuk mengontrol

dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Model penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu Pretest–Posttest Design.

Dalam metode penelitian eksperimen digunakan kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelompok yang dikenai perlakuan (treatment)

sedangkan kelas kontrol yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan

(treatment). Pemberian perlakuan (treatment) dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan antara kelas eksperimen yang diberi perlakuan (treatment)

dengan kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel yang dijadikan sebagai

kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas VIII B sedangkan kelas

kontrolnya adalah kelas VIII C dengan jumlah siswa masing-masing kelas 20

siswa. Dimana kelas VIII B akan dilakukan perlakuan, yaitu model pembelajaran

Page 4: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

4

dengan menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort. Selanjutnya

kelas VIII C sebagai kelas kontrol yaitu model pembelajaran dengan strategi

pembelajaran Card Sort saja. Pemberian perlakuan (treatment) dimaksudkan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelas eksperimen yang diberi

perlakuan (treatment) dengan kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan.

Instrumen tes yang digunakan berupa soal pre-test (sebelum proses

pembelajaran) dan post-test (setelah proses pembelajaran) yang diberikan kepada

kedua kelas sampel. Soal yang diberikan pada saat pre-test dan post-test adalah

sama. Soal yang diberikan kepada sampel sama persis, karena tujuan dari pre-test

dan post-test adalah untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah

dilakukan perlakuan yang berbeda terhadap kedua sampel yaitu kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Peningkatan hasil belajar dilihat dari hasil pre-test dan post-

test pada kedua kelas sampel. Tipe soal dari tes yang diberikan terdiri dari 5 soal

pilihan ganda dan 2 soal uraian.

Pada awal pembelajaran akan diberikan soal pre-test kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu diberikan perlakuan (menggunakan

video) kepada kelas eksperimen dan tanpa perlakuan (tanpa menggunakan video)

pada kelas kontrol. Langkah selanjutnya yaitu pemberian soal post-test pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Terdapat lima tahapan dalam pengembangan model pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini, antara lain: (1) Analisis. Tahap analisis adalah

tahapan yang pertama kali harus dilakukan. Kegiatan utama pada tahap ini adalah

menganalisis perlunya pengembangan model pembelajaran baru karena model

pembelajaran yang ada sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan

belajar, teknologi, serta karakteristik peserta didik. Analisis dilakukan dengan cara

observasi kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan serta beberapa siswa pada kelas sampel yang diambil secara

acak. Tujuan dari dilakukannya analisis kebutuhan adalah untuk mendapatkan

informasi mengenai model pembelajaran yang selama ini digunakan pada

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, baik itu media maupun strategi

sehingga dapat dilakukan pembaharuan. Dari observasi dan wawancara yang

dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang menjadi kendala dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Proses belajar

yang selama ini terjadi membuat siswa bosan, tidak antusias mengikuti pelajaran,

mengantuk serta siswa sulit memahami materi, sehingga membuat hasil belajar

siswa menjadi rendah. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang dapat

mengatasi kendala-kendala tersebut. Pembaharuan tersebut dengan menggunakan

media dan strategi pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi, melibatkan siswa dalam pembelajaran, pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan. Dari analisis kebutuhan tersebut maka

video dan strategi pembelajaran Card Sort dapat digunakan dalam penelitian ini.

Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

video dalam pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau

tidak. (2) Desain. Kegiatan ini merupakan rancangan model pembelajaran yang

masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya

Page 5: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

5

yang dimulai dengan menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau

kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi

pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar pada model pembelajaran yang baru.

(3) Pengembangan. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual

tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan. Pada tahap

ini akan dilakukan realisasi dari model pembelajaran yang telah didesain. Hal

yang dilakukan dalam tahap ini meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), desain model pembelajaran, yaitu penggunaan video dalam

strategi pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dan penyusunan instrumen, dan penyusunan soal pre-test dan

post-test. Video yang digunakan dalam penelitian ini menjelaskan tentang

perkembangan demokrasi di Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai

dengan saat ini. Soal tes yang diberikan mencakup materi yang telah diajarkan. (4)

Implementasi. Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan model

pembelajaran yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas.

Materi disampaikan sesuai dengan model baru yang dikembangkan. Model

pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplementasikan pada kelas

eksperimen. Pada awal pembelajaran akan diberikan soal pre-test untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa. Selanjutnya ditayangkanan video tentang

perkembangan demokrasi di Indonesia di depan kelas. Video yang ditayangkan

berdurasi 12 menit 15 detik. Setelah itu setiap siswa mengambil satu kartu yang

telah diacak. Kemudian siswa berkelompok sesuai dengan kategori kartu yang

sama dan berdiskusi. Siswa berdiskusi sesuai dengan durasi waktu yang diberikan

guru dan kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

di depan kelas. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru memberikan soal

post-test. Setelah itu guru bersama-sama dengan siswa review dan memberikan

pembetulan jika terjadi kesalahan. (5) Evaluasi. Tahapan yang terakhir yaitu

evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan penelitian sudah

tercapai atau belum. Hasil dari pengembangan yang telah diuji cobakan kemudian

diuji dan dievaluasi untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraann kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang

dengan topik pembelajaran “Perkembangan Demokrasi di Indonesia”.

Sedangkan prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa

tahapan, antara lain: (1) Studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilakukan untuk

mengetahui permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang yang dilakukan dengan

cara observasi dan wawancara. Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung, dan wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan serta beberapa siswa kelas sampel. Observasi dan wawancara

dilakukan untuk mengetahui metode yang digunakan dalam proses belajar, media

yang digunakan, cara guru mengajar, kondisi kelas ketika proses belajar

berlangsung, sikap siswa tanggapan siswa serta fasilitas sekolah. (2) Menyusun

rumusan masalah. Setelah masalah-masalah diperoleh kemudian masalah tersebut

dirumuskan secara spesifik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah penggunaan video dalam strategi pembelajaran Card Sort dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Page 6: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

6

Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang?”. (3) Mencari konsep dan

teori yang relevan, dan penemuan yang relevan. Tahap ini dilakukan untuk

memperoleh konsep, teori dan penemuan yang relevan untuk mendukung

penelitian yang dilakukan dan memberikan jawaban sementara. (4) Pengajuan

hipotesis. H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang

menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort (kelas eksperimen)

dengan kelas hanya menggunakan strategi pembelajaran Card Sort (kelas

kontrol) dan H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan video dan strategi

pembelajaran Card Sort (kelas eksperimen) lebih tinggi dari kelas yang hanya

menggunakan strategi pembelajaran Card Sort (kelas kontrol). (5) Memilih

desain penelitian dan menyusun instrumen. Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, sedangkan instrumen yang

digunakan adalah tes yang terdiri dari soal pre-test dan post-test. Pada tahap ini

juga dilakukan pembuatan video dan juga kartu yang digunakan dalam strategi

pembelajaran Card Sort. (6) Implementasi. Tahap ini terdiri dari pemberian pre-

test, perlakukan dengan model pembelajaran yang dikembangkan, dan pemberian

post-test. Pada kelas eksperimen proses belajar dengan menggunakan video dan

pada pada kelas kontrol proses belajar tanpa menggunakan video. (7) Analisis

data. Data yang diperoleh dari pre-test dan post-test kemudian dianalisis dan

diolah dengan menggunakan SPSS Windows Version 19.0 untuk menjawab

hipotesis yang diajukan. Analisis data dilakukan dengan pemberian skor, uji

normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. (8) Penyusunan laporan. Setelah

tahap satu sampai tujuh dilakukan maka tahap selanjutnya adalah penyusunan

laporan.

Setelah data pre-test dan post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

terkumpul kemudian dilakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian.

Data yang terkumpul berupa data angka, yaitu nilai hasil pre-test dan post-test

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga analisis data pada penelitian ini

adalah analisis data kuantitatif. Teknik analisis data dilakukan dengan

menggunakan SPSS Windows Version 19.0. Teknik analisis data yang digunakan

yaitu analisis kuantitatif diskriptif dan analisis kuantitatif inferensial.

Analisis kuantitatif diskriptif menggambarkan data yang telah terkumpul

sedangkan pada analisis kuantitatif inferensial dilakukan pemberian skor dan

pengolahan data hasil pre-test dan post-test. Rumus pemberian skor sebagai

berikut:

SA = (S1 + S2) x 10

Dengan ketentuan:

SA = skor akhir

S1 = skor pilihan ganda

S2 = skor uraian

Dari penghitungan di atas diperoleh skor akhir adalah 100.

Page 7: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

7

Selanjutnya melakukan uji normalitas untuk mengetahui sebaran data pre-

test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal

atau tidak. Penghitungan uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk karena uji

Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika jumlah subjek kurang dari 50 dimana

uji yang lain tidak reliable pada jumlah sampel yang kecil [10]. Untuk

memastikan apakah data yang kita miliki mengikuti distribusi normal atau tidak,

dapat dilihat dari nilai Sig.. Jika nilai sig. > 0.05 (taraf signifikansi 5%) maka H0

ditolak dan H1 diterima, yang berarti data yang diuji memiliki distribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas

dengan uji-F. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui

keseimbangan varians nilai dan post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, dengan taraf signifikansi 5%,

maka data dikatakan homogen jika Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05

(tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%).

Setelah data dinyatakan normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan

uji hipotesis dengan menggunakan uji-t (Independent Sample T-Test). Uji-t

bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pencapaian hasil belajar antara

kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran dengan

menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort dan kelas kontrol

yang diberikan perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran Card Sort. Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dengan

ketentuan dk = n1+n2–2, dan taraf signifikansi 5% maka dapat dirumuskan kriteria

pengujian jika thitung > dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan video dalam

strategi pembelajaran Card Sort dan pembelajaran yang hanya menggunakan

strategi pembelajaran Card Sort.

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

kelas VIII dengan topik pembahasan “Perkembangan Demokrasi di Indonesia” di

SMP Negeri 1 Tuntang dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

antara model pembelajaran yang menggunakan video dalam strategi pembelajaran

Card Sort dengan model pembelajaran yang tidak menggunakan video dalam

strategi pembelajaran Card Sort. Dalam penelitian ini pengambilan sampel

dilakukan secara acak. Dari pemilihan sampel ini terpilih kelas VIII B sebagai

kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa

masing-masing kelas 20 siswa. Setelah sampel didapatkan maka selanjutnya

model pembelajaran yang telah didesain diterapkan pada kedua sampel. Kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran yang menggunakan video pada

strategi pembelajaran Card Sort dan kelas kontrol model pembelajaran tanpa

menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort.

Page 8: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

8

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, yang terdiri dari

pre-test dan post-tes. Pre-test dan post-test diberikan kepada kelas eksperimen

dan juga kelas kontrol.

Setelah data hasil dari pre-test dan post-test terkumpul, kemudian dilakukan

deskripsi mengenai data yang diperoleh dari pre-test dan post-test yang telah

dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut hasilnya.

Tabel 1. Tabel Uji Deskripsi Nilai Pre-test dan Post-test Kelas eksperimen dan Kelas kontrol

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen lebih

rendah dari rata-rata nilai pre-test kelas kontrol. Namun setelah diberikan

perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, rata-rata nilai

post-test pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal tersebut

membuktikan bahwa penggunaan video berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya yaitu menghitung uji normalitas data. Setelah dilakukan

penghitungan uji normalitas diperoleh hasil sebagai berikut:

pre-test kelas eksperimen Asymp.Sig. > 0,05. = 0,617 > 0,05

pre-test kelas kontrol Asymp.Sig. > 0,05. = 0,145 > 0,05

post-test kelas eksperimen Asymp.Sig. > 0,05. = 0,274 > 0,05

post-test kelas kontrol Asymp.Sig.> 0,05. = 0,155 > 0,05

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, hasil pre-test dan post-test untuk

kelas kontrol dan kelas eksperimen ternyata keduanya berdistribusi normal. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil uji normalitas yang menyatakan nilai sig. > 0.05

(taraf signifikansi 5%). Berikut hasil uji normalitasnya.

Karena data berdistribusi normal, maka analisis data dilanjutkan dengan

menentukan homogenitas. Dari uji homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh

hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Tabel Homogenitas Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.388 1 38 .131

Dari uji homogenitas data post-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperoleh fhitung < ftabel = 2,388 < 4,1 dan nilai signifikansi > 0,05= 0,131 > 0,05

sehingga dinyatakan homogen. Karena data berdistribusi normal dan homogen maka

memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis (uji-t). Uji ini digunakan untuk

Paramenter Eksperimen Kontrol

Pre-test Mean

49.50 58,75

Post-test 88,75 75,5

Page 9: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

9

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel

tentang suatu variabel yang diteliti. Berikut hasil penghitungan uji-t:

Tabel 3. Tabel Hasil Uji-t (t-test)

Variabel yang

diuji

Identifikasi

variansi data

t-test for Equality of Means

thitung ttabel dk (df) Sig. (2-

tailed)

Mean Mean

Differe

nce

Eksperi

men Kontrol

Hasil Belajar

Kelas

Experimen

dan Kelas

Kontrol

(Posttest)

Equal

variances

assumed

4,981 2,024 38 0,000 88,75 75.50 13,250

Dari uji-t data post-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung bernilai 4,981 dan Sig. bernilai 0,000 maka H1 diterima dan H0 ditolak

karena nilai thitung > ttabel dan Sig. < α. yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar

siswa pada pembelajaran yang menggunakan video dalam strategi pembelajaran

Card Sort dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi pembelajaran

Card Sort. Pembelajaran yang menggunakan video dalam strategi pembelajaran

Card Sort hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang

tidak menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort. Hal tersebut

dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata

kelas kontrol.

Pembahasan

Pembuatan video dilakukan dengan menggunakan Ulead Video Studio 11

dan disertai backsound instrumen lagu Indonesia Raya untuk menarik perhatian

siswa sehingga siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Isi dari video

disesuaikan dengan kompetensi dasar yakni tentang perkembangan demokrasi di

Indonesia, yang meliputi demokrasi pada awal kemerdekaan, orde lama, orde

baru, dan reformasi hingga saat ini. Dalam video ini dijelaskan karakteristik pada

masing-masing demokrasi dan disertai dengan kekurangan serta kelebihannya.

Tayangan video diawali dengan animasi peta Indonesia dengan tujuan

untuk menarik perhatian siswa. Selanjutnya penjelasan tentang demokrasi dan

kemudian penjelasan perkembangan demokrasi dari awal kemerdekaan sampai

dengan saat ini. Pada akhir video diberikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari. Pemilihan media video dalam penelitian ini karena video merupakan

media pembelajaran yang dapat memudahkan guru dan juga siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Video mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan juga

Page 10: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

10

mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa dengan

melihat video, maka dalam belajar siswa menggunakan dua indra sekaligus yaitu

indra penglihatan dan indra pendengaran. Selama ini siswa hanya menggunakan

indra pendengarannya saat proses belajar mengajar di kelas yakni mendengarkan

ceramah guru. Namun dengan adanya video yang menampil gambar bergerak

menjadikan siswa lebih tertarik dan dapat menyerap materi yang disampaikan

sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan yang selama ini sulit dipahami oleh siswa.

Pemerolehan hasil belajar melalui indra penglihatan bekisar 75% dan melalui

indra pendengaran 12% [7]. Adanya pengalaman belajar tersebut menjadikan

siswa dapat dengan mudah menyerap materi dan menyimpannya pada otak yang

selanjutnya apabila diberikan tes tertulis maka siswa dapat mengerjakan tes lebih

baik dikarenakan hasil pemahaman terhadap materi lebih konkrit [11]. Dengan

demikian penggunaan video dalam proses belajar akan meningkatkan pemahaman

siswa.

Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk mengetahui

kelayakan video tersebut. Aspek tersebut meliputi cakupan materi, kesesuaian

materi dengan kompetensi, relevansi terhadap indikator kompetensi, kejelasan

uraian materi serta kemudahan untuk dipahami [7]. Sebelum video digunakan

pada proses belajar di kelas maka video dikonsultasikan dengan guru yang

bersangkutan. Dari hasil yang diperoleh guru menyatakan video sudah memenuhi

aspek tersebut dan disetujui untuk digunakan. Selain itu dari wawancara yang

telah dilakukan dengan siswa dan juga guru, dengan menggunakan video ini

materi menjadi lebih mudah dipahami dan perhatian siswa pada proses belajar

menjadi lebih tinggi.

Penggunaan video hanya dilakukan pada kelas eksperimen. Pada kelas

eksperimen kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian soal pre-test kepada

siswa. Waktu pengerjaan soal pre-test adalah tujuh menit. Saat mengerjakan soal

pre-test siswa terlihat kebingungan dalam menjawab soal yang diberikan. Setelah

siswa selesai mengerjakan soal pre-test guru menyampaikan topik pembahasan

yang akan dipelajari serta indikator yang harus dicapai siswa. Materi yang

biasanya dijelaskan dengan menggunakan metode ceramah disampaiakan dengan

menggunakan video. Ketika video ditayangkan di depan kelas siswa terlihat lebih

antusias dan semangat mengikuti pembelajaran. Siswa memperhatikan video yang

ditayangkan oleh guru. Beberapa siswa juga mencatat isi dari video yang

ditayangkan. Siswa yang biasanya mengantuk juga terlihat bersemangat dan

memperhatikan tayangan video. Setelah video selesai ditayangkan guru

memberikan penjelasan singkat tentang isi dari video dan menyampaikan kegiatan

selanjutnya, yaitu menerapkan strategi pembelajaran Card Sort. Pada strategi

pembelajaran Card Sort dibutuhkan kartu sesuai dengan jumlah siswa yang berisi

kategori (bagian) dari materi yang telah diajarkan. Dalam penelitian ini digunakan

20 kartu yang terdiri dari empat kategori, yaitu demokrasi pada awal

kemerdekaan, demokrasi pada orde lama, demokrasi pada orde baru dan

demokrasi pada masa reformasi hingga saat ini. Setiap siswa mengambil satu

kartu yang telah disediakan. Setelah itu siswa berkelompok menjadi empat

kelompok sesuai dengan dengan kategori yang sama. Masing-masing kelompok

Page 11: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

11

terdiri dari lima siswa. Setiap kelompok mendiskusikan kategori yang didapatkan,

seperti ciri-ciri, tanggal (waktu) demokrasi diterapkan, kelebihan serta

kekurangannya. Masing-masing siswa mencatat hasil diskusi pada buku catatan.

Ketika kegiatan diskusi berlangsung guru membimbing siswa dan membantu

siswa yang mengalami kesulitan. Sebagian besar siswa terlihat aktif bertukar

pendapat dalam kegiatan diskusi. Kondisi kelas yang biasanya hening menjadi

lebih kondusif. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi kemudian setiap

kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan presentasi

berlangsung dengan baik meskipun sebagian besar siswa masih terlihat malu dan

kurang percaya diri. Setelah itu guru membagikan soal post-test dan meminta

siswa untuk mengerjakannya. Dalam mengerjakan soal post-test siswa terlihat

tidak kebingungan seperti saat mengerjakan soal pre-test. Kegiatan pembelajaran

diakhiri dengan mengulang materi secara singkat dan menarik kesimpulan secara

bersama-sama.

Pada kelas kotrol kegiatan pembelajaran juga diawali dengan pemberian

soal pre-test kepada siswa. Waktu pengerjaan soal pre-test sama, yaitu tujuh

menit. Saat mengerjakan soal pre-test siswa juga terlihat kebingungan dalam

menjawab soal yang diberikan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal pre-test

guru menyampaikan topik pembahasan yang akan dipelajari serta indikator yang

harus dicapai siswa. Guru menjelaskan perkembangan demokrasi di Indonesia

dengan menggunakan metode ceramah. Awalnya siswa secara keseluruhan

memperhatikan penjelasan guru, namun 20 menit kemudian siswa mulai terlihat

bosan dan mengantuk. Perhatian siswa tidak lagi pada penjelasan guru. Setelah

materi selesai disampaikan guru mulai menerapkan strategi pembelajaran Card

Sort. Sama seperti pada kelas eksperimen, dibutuhkan kartu sesuai dengan jumlah

siswa yang berisi kategori (bagian) dari materi yang telah diajarkan. Digunakan

20 kartu yang terdiri dari empat kategori, yaitu demokrasi pada awal

kemerdekaan, demokrasi pada orde lama, demokrasi pada orde baru dan

demokrasi pada masa reformasi hingga saat ini. Setiap siswa mengambil satu

kartu yang telah disediakan. Setelah itu siswa berkelompok menjadi empat

kelompok sesuai dengan dengan kategori yang sama. Masing-masing kelompok

terdiri dari lima siswa. Setiap kelompok mendiskusikan kategori yang didapatkan,

seperti ciri-ciri, tanggal (waktu) demokrasi diterapkan, kelebihan serta

kekurangannya. Waktu yang dibutuhkan siswa dalam berdiskusi lebih lama dari

pada kelas eksperimen. Siswa terlihat masih kebingungan dengan materi yang

didiskusikan. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa belum memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Ketika kegiatan diskusi berlangsung guru

membimbing siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Setelah

semua kelompok selesai berdiskusi kemudian setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan presentasi berlangsung dengan baik

meskipun sebagian besar siswa masih terlihat malu dan kurang percaya diri.

Setelah itu guru membagikan soal post-test dan meminta siswa untuk

mengerjakannya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengulang materi

secara singkat dan menarik kesimpulan secara bersama-sama.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan baik dalam

proses belajar maupun hasil belajar siswa. Proses belajar dengan menggunakan

Page 12: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

12

video membuat siswa menjadi lebih antusias dan memperhatikan. Berbeda dengan

kelas yang tidak menggunakan video, perhatian siswa hanya pada awal pelajaran

saja selanjutnya siswa menjadi bosan dan mengantuk. Selain itu dari hasil analisis

yang dilakukan juga membuktikan terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai thitung bernilai

4,981 dan Sig. bernilai 0,000 maka H1 diterima dan H0 ditolak karena nilai thitung >

ttabel dan Sig. < α (ttabel = 2,024 dan α = 0,05). Dengan demikian terbukti terdapat

perbedaan hasil belajar siswa yang model pembelajarannya menggunakan video

dalam strategi pembelajaran Card Sort dan pembelajaran yang tidak

menggunakan video dalam strategi pembelajaran Card Sort. Hasil belajar siswa

yang model pembelajarannya menggunakan video lebih tinggi dibandingkan

dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan video. Hal tersebut dapat

dilihat dari rerata nilai post-test kelas eksperimen yaitu 88,75 lebih besar dari

rerata nilai post-test kelas kontrol yaitu 75,50 dengan selisih rerata keduanya

adalah 13,250. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan

penelitian.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulan bahwa:

(1) Penggunaan video dalam strategi pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1Tuntang telah sesuai

rencana awal. (2) Pemanfaatan media pembelajaran video dalam strategi

pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP Negeri 1 Tuntang

dengan topik pembahasan “Perkembangan Demokrasi di Indonesia”. Secara

keseluruhan nilai siswa melebihi batas KKM yaitu antara bekisar antara 75-100.

(3) Hasil belajar antara kelas dengan model pembelajaran menggunakan video

dalam strategi pembelajaran Card Sort hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas dengan menggunakan model pembelajaran hanya menggunakan strategi

pembelajaran Card Sort. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai dari rerata nilai post-

test kelas eksperimen yaitu 88,75 lebih besar dari rerata nilai post-test kelas

kontrol yaitu 75,50 dengan selisih rerata keduanya adalah 13,250.

Daftar Pustaka

[1] Wibisono, Wawan, 2011, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

Pemanfaatan Media Video Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas XI Semester Ganjil di SMK Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran

2011/2012, Education,

http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fulltext/c689d62088ca8c32.pdf.

Diakses tanggal 28 Januari 2014.

Page 13: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

13

[2] Indriana, Dina, 2011, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva

Press.

[3] Haryoko, Sapto, 2012, Efektifitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai

Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran, Education,

http://instatmy.org.my/downloads/e-jurnal%202/3.pdf . Diakses tanggal 22

November 2013.

[4] Anggayuni, Weti, 2013, Pengaruh Strategi Pembelajaran Tipe Card Sort

Terhadap Pemerolehan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di SD, Education,

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/1894/pdf. Diakses

tanggal 16 Januari 2014.

[5] Ulfa, Anis Mufidah, 2013), Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya,

Education,http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/viewFile/176

2/1263. Diakses tanggal 16 Januari 2014.

[6] Dimyati dan Mudjiyono, 2013, Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Rineka

Cipta.

[7] Wibisono, Wawan, 2011, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

Pemanfaatan Media Video Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas XI Semester Ganjil di SMK Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran

2011/2012, Education,

http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fulltext/c689d62088ca8c32.pdf.

Diakses tanggal 28 Januari 2014.

[8] Al Muchtar, Suwarma, dkk., 2007, Strategi Pembelajaran PKn, Jakarta :

Universitas Terbuka.

[9] Astuti, Esti Puji, 2013, Meningkatkan Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi

Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort, Education,

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/2294/1672.

Diakses tanggal 16 Januari 2014.

Page 14: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_702010030_Full... · metode ceramah. Namun dengan ... belajar siswa dengan

14

[10]Razali, Nornadiah Mohd, 2011, Power Comparisos of Shapiro-Wilk,

Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, and Anderson Darling Test, Statistical

Modeling and Analytics 2: 21-33, http://instatmy.org.my/downloads/e-

jurnal%202/3.pdf. Diakses tanggal 24 April 2014.

[11] Widya, Tenny, Pengembangan Media Video Pembelajaran Pertempuran Di

Surabaya Untuk Siswa Kelas Ix Smp Negeri 1 Kalitidu-Bojonegoro,

Education, http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikel2251D239DA52CBC094A3C3FB41425EE

D.pdf . Diakses tanggal 4 Agustus 2014