Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

20
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 45 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING MODEL ARTIKULASI DAN EVALUASI BENTUK MULTIPLECHOICE MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I LICIN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/2009 *Waris Leluhur ABSTRAK Pendidikan adalah institusi atau lembaga yang sangat penting dalam Usaha peningkatan Sumber Daya Manusia karena tingginya sumber daya dan derajad suatu bangsa sangat ditentukan tinggi rendahnya tingkat pendidikan bangsanya. Ada beberapa Masalah pada Survey awal dalam Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat urgen dan sekala prioritas yang segera dilakukan tindakan adalah Rendahnya Prestasi Mata Pelajaran IPS. Termasuk dalam factor Eksternal adalah model pembelajaran yang konvensional artinya metode pembelajaran yang digunakan berorientasi searah “Top Down” artinya pembelajaran yang masih mengarah pada Teacher Centre yaitu pembelajaran yang hanya berpusat dari satu sumber seorang Guru saja.Maka atas dasar tersebut diatas peneliti ingin membuktikan dengan model pembelajaran Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multiplechoice diharap dapat meningkatkan Hasil belajar IPS siswa Kelas VIIIC SMP Negeri I Licin Banyuwangi Semester Genap Tahun 2008/2009. Kontribusi dan manfaat yang dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain :Proses Pembelajaran IPS tidak lagi bersifat monoton, ditemukan strategi dan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih efektif, Respon siswa terhadap pembelajaran IPS semakin baik, Kuwalitas Pembelajaran IPS meningkat, Hasil Belajar IPS/Prestasi Belajar IPS siswa meningkat yang optimal. DesainPenelitian tindakan kelas dilakukan menyusun rancangan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multiplechoice dengan dilaksanakan 2 Siklus masing-masing 3 kali tatap muka termasuk Evaluasi. Kata Kunci : Cooperative Learning Model Pembelajaran Artikulasi Dan Evaluasi Bentuk Multiplechoise , Hasil Belajar IPS PENDAHULUAN Pendidikan adalah institusi atau lembaga yang sangat penting dalam usaha peningkatan Sumber Daya Manusia karena tingginya sumber da- ya dan derajat suatu bangsa sangat ditentukan tinggi rendahnya tingkat pendidikan bangsanya. Karena itu pembangunan nasional bidang pen- didikan diperlukan peningkatan pe- nyelenggaraan pendidikan Nasional yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat serta perkembangan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Bagi pemerintah lewat Menteri pendidikan Nasional juga mencanangkan "Gerakan peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002 namun peningkatan ini secara Nasional masih belum tercapai secara maksimal sesuai dengan target yang diharapkan.Terbukti lembaga pen- didikan yang berada di daerah

description

jurnal

Transcript of Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Page 1: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 45

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING MODEL ARTIKULASI DAN EVALUASI BENTUK

MULTIPLECHOICE MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I LICIN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/2009

*Waris Leluhur

ABSTRAK

Pendidikan adalah institusi atau lembaga yang sangat penting dalam Usaha peningkatan Sumber Daya Manusia karena tingginya sumber daya dan derajad suatu bangsa sangat ditentukan tinggi rendahnya tingkat pendidikan bangsanya. Ada beberapa Masalah pada Survey awal dalam Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat urgen dan sekala prioritas yang segera dilakukan tindakan adalah Rendahnya Prestasi Mata Pelajaran IPS. Termasuk dalam factor Eksternal adalah model pembelajaran yang konvensional artinya metode pembelajaran yang digunakan berorientasi searah “Top Down” artinya pembelajaran yang masih mengarah pada Teacher Centre yaitu pembelajaran yang hanya berpusat dari satu sumber seorang Guru saja.Maka atas dasar tersebut diatas peneliti ingin membuktikan dengan model pembelajaran Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multiplechoice diharap dapat meningkatkan Hasil belajar IPS siswa Kelas VIIIC SMP Negeri I Licin Banyuwangi Semester Genap Tahun 2008/2009. Kontribusi dan manfaat yang dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain :Proses Pembelajaran IPS tidak lagi bersifat monoton, ditemukan strategi dan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih efektif, Respon siswa terhadap pembelajaran IPS semakin baik, Kuwalitas Pembelajaran IPS meningkat, Hasil Belajar IPS/Prestasi Belajar IPS siswa meningkat yang optimal. DesainPenelitian tindakan kelas dilakukan menyusun rancangan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multiplechoice dengan dilaksanakan 2 Siklus masing-masing 3 kali tatap muka termasuk Evaluasi.

Kata Kunci : Cooperative Learning Model Pembelajaran Artikulasi Dan Evaluasi

Bentuk Multiplechoise , Hasil Belajar IPS

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah institusi atau lembaga yang sangat penting dalam usaha peningkatan Sumber Daya Manusia karena tingginya sumber da-ya dan derajat suatu bangsa sangat ditentukan tinggi rendahnya tingkat pendidikan bangsanya. Karena itu pembangunan nasional bidang pen-didikan diperlukan peningkatan pe-nyelenggaraan pendidikan Nasional

yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat serta perkembangan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Bagi pemerintah lewat Menteri pendidikan Nasional juga mencanangkan "Gerakan peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002 namun peningkatan ini secara Nasional masih belum tercapai secara maksimal sesuai dengan target yang diharapkan.Terbukti lembaga pen-didikan yang berada di daerah

Page 2: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 46

pinggiran yang jauh dari perkotaan atau daerah yang terpencil masih dalam kondisi menejemen dan pengajaran yang konvensional yang terfokus pada pelajaran pokok yang tercantum dalam kurikulum (Mulyasa, 2002:5) Setidaknya ada tiga faktor pe-nyebab rendahnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar yaitu : 1) Siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri. 2). Siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat ke-pada orang lain 3). Siswa belum terbiasa bersaing dalam me-nyampaiakan pendapat dengan teman yang lain (Soli Abimanyu, 1995:89) Menanggapi hal tersebut diatas maka setiap Guru dituntut kreatif dan Inovatif dalam mencari model-model pembelajaran, agar atmosfir PBM me-nyenangkan dan lebih memudahkan daya serap siswa, sebagai peneliti sekaligus sebagai guru telah be-rusaha melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang dapat mengatasi tiga faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa diatas yaitu dengan menggunakan pem-belajaran model-model yang koo-peratif dan menyenangkan termasuk dalam penelitian ini guru ingin mengetahui bagaimana tingkat prestasi siswa dengan pembelajaran model Artikulasi, Model Artikulasi ini memberikan kesempatan siswa untuk lebih aktif dalam proses PBM karena saat siswa menerima penjelasan dari Guru diwajibkan membuat resume atau catatan singkat dari apa yang diterangkan Guru tersebut dan ke-mudian setelah siswa menerima penjelasan Guru siswa dituntut untuk mampu menerangkan kembali kepada teman sendiri dikelas sehingga siswa akan mengurangi rasa takut apabila

bertanya kepada teman sendiri, dan kapasitas Guru sebagai motivator dalam proses PBM ini

Adapun pembelajar Coope-rative Learning Model Artikulasi cara empiris adalah model yang cukup efektif dan menyenangkan tetapi setelah melihat hasil Evaluasi berdasarkan data tersebut diatas sangatlah kurang memenuhi syarat ketuntasan belajar ternyata setelah dilakukan analisa dan diskusi ber-sama teman guru serumpun/mata pelajaran IPS sebagai kolaborator ditemukan permasalahan yaitu bentuk soal yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat kedewasaan berfikir siswa yaitu dengan model Subyektif Test . maka peneliti sekaligus sebagai Guru menemukan permasalahan pada siswa kelas VIII C SMP Negri I Licin yang dianggap paling Urgen atau permasalahan yang segera harus diatasi adalah rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan data sebagai berikut : pada Hasil Evaluasi Kompetensi Dasar: 3.2. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Hasil Nilai Rata-Rata Kelas = 60.41 Dan hasil Prosentase Ketuntasan Kelas dengan SKBM diatas 70 berjumlah = 20,58 %. Ini berarti bahwa proses PBM yang berlangsung mengalami gegagalan yang sangat fatal, sementara peneliti memiliki hipotesis dan hasil diskusi dengan teman sejawat atau guru serumpun bahwa rendahnya prestasi siswa tersebut karena tidak berhasilnya sistem evaluasi dengan model subyektif test karena dipengaruhi oleh usia perserta didik kelas VIII secara rata-rata tingkat kedewasaan berfikir rata-rata masih berusia ana-anak yang baru menginjak usia remaja,

Page 3: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 47

sehinga kedewasaan berfikir untuk menganalisis suatu peristiwa masih tergolong rendah oleh karena itu peneliti sekaligus guru perlu me-lakukan inovasi dalam model alat ukur keberhasilan siswa dalam belajar dari subyektif test dirubah dalam evaluasi bentuk obyektif test pilihan ganda atau Multiplechoice. Menurut Agus Sujanto bahwa perkembangan berfikir anak selalu setingkat dan sejalan dengan perkembaangan so-sial, bahasa adalah pula alat untuk berfikir karena itu sering dikatakan bahwa berfikir adalah berbicara yang tidak terucapkan dan bercakap adalah berfikir yang diucapkan, pada masa ini anak baru berada dalam tingkat berfikir kongkrit artinya fikiranya masih erat dengan benda atau keadan-

keadaan nyata (1981 : 78) sehinga peneliti bersama kolaborator semakin yakin bahwa bentuk evaluasi subyektif test sangat berpengaruh bagi kesulitan berfikir siswa, telah me-nemukan kesepakatan untuk mencari solusi dalam penelitian tin-dakan dikelas VIII C dengan menggunakan Judul Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Melalui Pembelajaran Coo-perative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechoice-/Pilihan Ganda Mata Pe-lajaran IPS pada siswa Kelas VIII C SMP Negeri I Licin Semester II Tahun Pelajaran 20080/2009. dan peneliti bersama dengan satu orang kolaborator dapat memberikan gambaran kerangka berfikir sebagai berikut

:

Tabel 1 Ilustrasi keranagka berfikir penelitian tindakan kelas

1. Pembelajaran Konvensional

2. Tingkat Kedewasaan Berfikir anak-anak

3. Bentuk Soal

Obyektif/Penalaran

1. Pembelajaran Konvensional

2. Soal Obyektif/ Penalaran siswa sulit mencerna pertanyaan

3. Subtansi soal tidak berfikir nyata

4. Target Hasil Evaluasi

tidak tercapai

1. Pembelajaran Model Artikulasi

2. Evaluasi Obyektif test Cenderung berfikir nyata

3. Anak mudah mencerna arti pertanyaan

1. PBM menyenangkan 2. Siswa mudah mengambil

keputusan pada pilihan jawaban yang benar

3. Target Hasil Evaluasi dapat tercapai

Page 4: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 48

Rumusan Masalah Penelitian tindakan kelas ini

Rumusan permasalahan yang di-gunakan adalah sebagai berikut : a. Apakah Penerapan Pembe-lajaran

Cooperative Learning Model Arti-kulasi dengan Evaluasi bentuk Multiplechoice dapat lebih efektif dalam pem-belajaran IPS?

b. Apakah Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model Arti-kulasi dengan Evaluasi bentuk Multiplechoice dapat mening-katkan prestasi siswa pada mata pelajaran IPS?

Rencana pemecahan masalah

Untuk meningkatkan prestasi siswa kelas VIIIC pada mata pelajaran IPS, penelitian tindakan kelas ini me-lalui pembelajaran Cooperative Lear-ning Model Artikulasi Dan Evaluasi Bentuk Multiplechoise/Pilihan Ganda Tujuan penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dengan melalui pembelajaran Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multi-plechoice/Pilihan Ganda dapat me-nigkatkan prestasi siswa kelas VIIIC SMP Negeri I Licin pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009. Manfaat Peneliti Tindakan

Dengan Menggunakan Judul dan Proses Penelitian Tindakan kelas tentang Peningkatan Prestasi Belajar siswa melalui Pembelajaran Model Artiklasi dan Evaluasi Bentuk Multi-plechoice bermanfaat bagi unsur Pendidikan sebagai berikut : Bagi Peneliti 1. Meningkatkan kerja sama dengan

kolaborator guna saling memberi dan menerima wawa-san dalam proses pembelajaran IPS

2. Peneliti mengetahui secara lang-sung bagaimana kondisi admosfer pembelajaran IPS secara riil dikelas

pada kususnya di Sekolah pada Umumnya

3. Dengan melalui penelitian tindakan kelas, Peneliti memiliki kemampuan dan pengembangan analistis kritis dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

4. Ikut bertanggung jawab dari unsur Sekolah dalam perkembangan pen-didikan yang lebih berkualitas Pro-ses Belajar Mengajar (PBM)

Bagi Guru

1. Peningkatkan Profesionalisme gu-ru,

2. Mendapat referensi model pem-belajaran dan evaluasi yang efektif

3. Mengetahui tingkat Pemahaman dan penguasaan materi siswa setelah berlangsungnya proses be-lajar mengajar mata pelajaran IPS daya serap siswa menjadi optimal

4. Dapat dipakai sebagai acuan model pembelajaran bagi guru serumpun.

Bagi Siswa

1. Siswa dapat meningkatkan ativitas dan daya kreativitas dalam men-catat hasil ceramah dari Guru khususnya dalam mata pelajaan IPS

2. Siswa mendapat kesempatan untuk membangun keberanian dalam menyampaikan pendapat, gagasan, dan ide melalui meka-nisme setelah mendengar-kan dan mencatat singkat penjelasan dari guru dituntut untuk mene-rangkan kembali kepada temanya didalam kelas yang dituntun oleh Guru

3. Siswa lebih koperatif dalam proses belajar bersama, karena siswa lebih memiliki keberanian untuk bertanya kepada temannya sendiri yang telah menerangkan didepan kelas.

4.Siswa lebih aktif dan berani me-ngungkapkan pendapatnya

5. Siswa terlatih membangun ke-mampuanya dan keberaniannya da-lam memiliki jiwa kerja sama serta

Page 5: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 49

menghargai pendapat yang ber-beda.

Bagi Sekolah 1. Karena keberadaan Guru sebagian

besar Sarjana Pendidikan yang sudah cukup lama dan jarangnya mengikuti kegiatan–kegiatan se-minar atau pelatihan-pelatihan tentang Inovasi Pendidikan maka menyebabkan kurang fahamnya atau relatif sedikitnya referensi model pem-belajaran bidang setudi IPS yang efektif dan menyenangkan

2. Sebagai Siswa dapat memper-tanggungjawabkan apa yang di-terangkan oleh Guru dengan melalui kegiatan siswa menirukan apa yang di-terangkan Guru dengan cara siswa yang ditunjuk me-nerangkan kembali kepada temanya sendiri, karena itu diharapkan apabila penjelasan oleh manya sendiri teman yang lain lebih bebas untuk bertanya

3. Sebagai alat kontrol Kepala sekolah dalam rangka meningkatkan ku-alitas Guru dan kuwalitas prestasi belajar pe-serta didik

4. Dapat memberikan acuan mo-del pembelajaran terhadap mata pela-jaran yang lain yang bisa diberikan oleh sekolah kepada Guru mata pelajaran yang lain.

Difinisi Operasional Variabel

Untuk mendifinisikan tentang Variabel penelitian tindakan kelas ini Peneliti sekaligus Guru Mata Pela-jaran IPS bersama dengan kola-borator menguraikan satu persatu antara lain sebagai berikut: 1. Pembelajaran Cooperative Learning

adalah pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pem-belajaran kooperatif, belajar dika-takan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai ba-han pelajaran.

2. Pembelajaran Model Artikulasi Adalah Model Pembelajaran yang mengarah pada aktifitas siswa dengan melalui pembentukan ke-lompok berpasangan terbatas 2 siswa untuk dihubungkan/di-sambungkan dengan target mampu membuat resume hasil penjelasan guru dan dituntut untuk mem-presentasikan kepada anggota kelompoknya bersama teman di-kelasnya secara bergantian sehing-ga terjadi pembelajaran yang mampu menyambungkan diantara siswa yang saru dangan yang lain kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

3. Evaluasi Bentuk Multiplechoice Adalah bentuk soal yang merupa soal dengan fasilitas pilihan se-banyak pilihan jawaban yang paling benar dengan kata lain Melengkapi pilihan soal dalam bentuk ini terdiri atas kalimat pokok yang berupa pertanyaan yang belum lengkap diikuti oleh empat atau lima kemungkinan jawaban yang dapat melengkapi pernyataan tersebut, dalam bentuk soal ini hanya ada satu jawaban yang paling benar

4.Pengertian Prestasi Be-lajar/Hasil belajar adalah suatu pucak proses belajar yang dapat merubah perilaku seseorang yang berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Dan hasil belajar tersebut terjadi, terutama disebab-kan oleh pembelajaran yang baik dari guru. Hasil belajar merupakan

Page 6: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 50

proses internal yang komplek. Sedangkan yang terlibat dari proses internal tersebut adalah seluruh mental yang melingkupi segenap ranah kognitif, efektif dan psikomotorik.

Jadi Difinisi Operasional judul adalah Usaha Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Melalui Pembelajaran Model menyambung-kan atau menguhubungkan antara anggota kelompok dengan kolom-pok lain setelah melalui penjelasan guru dan keberhasilan dalam belajar dengan diukur oleh SKBM tertentu dengan evaluasi bentuk soal Multiplechoice.

METODE PENELITIAN

RancanganPenelitian

Subyek dalam Penelitian Tin-dakan Kelas peneliti bersama kola-

borator telah menentukan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri I Licin Se-mester Genap Tahun Pelajaran 2008-2009 Banyuwangi, yang pelaksanaan-nya secara berkesinambungan de-ngan diprediksi cukup Siklus I dan Siklus II masing-masing siklus terdiri 3 kali tatap muka termasuk evaluasi, dengan harapan penelitian tindakan ini sudah dapat mengatasi Rendahnya prestasi siswa secara kongkrit

Adapun Desain penelitian yang dipakai penelitian ini adalah model sekema spiral dari Hopkin (Dalam team Proyek PGSM,1999;7) dengan menggunkan Empat Fase yaitu : perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Keempat fase tersebut merupakan suatu siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dengan menggunakan sebuah spiral seperti pada gambar lembar berikut :

Tabel 2. Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Model Hopkin (Dalam Tim Penelitian Proyek PGSM, 1999 ; 7)

REFLEKSI

TINDAKAN/ OSERVASI

OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN/ OSERVASI

OBSERVASI

RENCANA

PERBAIKAN

RENCANA

PERBAIKAN

RENCANA

Page 7: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 51

Dalam kegiatan penelitian tin-dakan kelas ini tahap awal mutlak dilakukan perencanaan dengan me-lalui proses kolaborasi dengan 1 (satu orang) Guru Bidang studi IPS/yang serumpun

Kolaborasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dengan meng-identifikasi permasalahan–perma-salahan riil yang ditemukan di kelas sebagai subyek penelitian tindakan kelas antara lain peneliti bersama kolaborator perlu menyusun/me-rancang tahap-tahap kegiatan adalah sebagai berikut:

Siklus I ( Pertama)

Tahap-tahap yang akan dilak-sanakan pada siklus I (pertama) dalam penelitian ini direncanakan dengan mengacu pada model skema Spiral penelitian tindakan kelas dari Hopkins (dalam Tim Proyek PGSM, 1999;7) dengan menggunakan empat fase yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. 1. Perencanaan Sejak dilaksanakan Observasi awal

Praktisi dalam hal ini Guru mata Pelajaran dan Peneliti telah sepakat menentukan Obyek penelitian ber-dasarkan pertimbangan faktor keterlaksanaanya proses pem-belajaran adapun kegiatan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Diskusi dengan 2 (dua) Orang Guru IPS/ serumpun tentang tindakan yang akan dilak-sanakan

2. Menetapkan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

3. Menetapkan desain pe-nerapan me-lalui Pembelajaran Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multiple-choise/Pilihan Ganda

4. Menyusun Langkah-langkah/Ske-nario Pembelajaran bersama dan

media pada siklus I(Pertama) sebanyak 3 kali tatap muka masing–masing tatap muka de-ngan alokasi waktu 40 x 2 = 80Menit termasuk evaluasi

2.Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas dan Pengamatan

Kegiatan yang dilakukan oleh Guru dan Kolaborator yang dapat di-laksanakan adalah sebagai berikut :

1.Guru mata pelajaran IPS melak-sanakan kegiatan dikelas sesuai dengan desain pembelajaran dan motivasi yang telah direncanakan dalam skenarionya. dan pihak peneliti melakukan pengamatan serta memberikan pengarahan, motivasi, dan rangsangan, kepada guru yang melakukan tindakan.

2.Guru bidang studi IPS melaksankan langkah-langkah pembelajaran se-suai dengan skenario yang telah disusun dan telah disepakati ber-sama dengan peneliti dan ko-laborator.

3.Selama kegiatan berlangsung peran guru disini melakukan tindakan dengan menerapkan melalui Pem-belajaran Model Artikulasi

4.Melaksanakan Evaluasi dengan Instrumen Evaluasi bentuk Multiple-choise/Pilihan Ganda yang telah disiapkan guna mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPS setiap siklusnya.

3. Observasi

Kegiatan Observasi ini dila-kukan bersama dengan pelaksanaan tindakan berlangsung yang dibantu oleh 1 (satu) kolaborator sebagai peneliti. maksud diadakan observasi adalah pengamatan secara sistematis dan komprehensip dengan me-manfaatkan alat perekam berupa Instrumen yang telah disiapkan oleh Peneliti untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran ber-langsung

Page 8: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 52

dalam Penerapkan Melalui Pembela-jaran Model Artikulasi serta pihak peneliti memberikan pengarahan, motivasi, dan rangsangan, kepada guru yang melakukan tindakan, serta mencatat bagaimana keadaan siswa tentang kelebihan dan kelemahanya dengan skenario yang telah diten-tukan 4. Refleksi

Refleksi adalah proses pe-ngendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara me-ngurutkan kembali kejadian-kejadian kelemahan dan kelebihan dalam peristiwa pembelajaran yang telah dilakukanya, melalui proses refleksi pengalaman belajar itu yang pada akhirnya menjadi bagian dari pe-ngetahuan yang dimilikinya, dengan melalui proses refleksi akan memperbaharui pengetahuan yang telah dibentuknya pada siklus be-rikutnya atas dasar ke-lemahan-kelemahan yang telah ditemukan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Siklus II (Kedua)

Tahap yang akan dilaksanakan pada siklus II direncanakan sama dengan sklus I, tetapi bertolak pada kurang keberhasilan pada siklus I dan faktor–faktor yang mempengaruhinya maka pelaksanakaan siklus II me-rupakan kegiatan perbaikan sehingga siswa memiliki peningkatan baik kuwalitas maupun kuwantitas tentang kemampuanya bidang penguasaan materi yang lebih tinggi

Adapun materi yang akan disampaikan pada siklus II ini materi yang berbeda dengan materi siklus I, yaitu melanjutkan pokok bahasan atau kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum dengan tahapan-tahapan seperti pada siklus I dengan 3 Kali

tatap muka masing-masing tatap muka dengan alokasi waktu 2 X 45 Menit = 90 Menit termasuk Evaluasi

Dari hasil belajar siswa dapat diketahui ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran yang telah di-laksanakan melalui evaluasi bentuk Multiplechoice Kreteria ketuntasan belajar dinyatakan sebagai berikut : 1. Daya serap perorangan.

Seorang siswa dinyatakan tuntas

apabila telah mencapai nilai 70 dari nilai maksimal 100.

2. Daya serap klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat nilai 75% yang

telah mencapai nilai 70 dari nilai maksimal 100.

Dalam pelajaran IPS penilaian dilihat dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor dengan standar ketentuan minimal yang telah ditentukan oleh Guru mata pelajaan IPS di SMP Negeri I Licin Banyuwangi ber-dasarkan perhitungan rata-rata pada tingkat kesulitan pada kurikulum adalah dengan nilai SKBM 70.

Aspek kognitif dilihat dari hasil belajar yang diperoleh pada saat pree test, post test dan ulangan harian. Selain aspek kognitif yang me-nentukan keberhasilan pem-belajaran adalah aspek afektif yang penilaiannya meliputi: kehadiran, percaya diri, kerja sama dengan rekan kelompok, keaktifan dalam diskusi, Presentasi didepan kelas, dan sikap pada guru. Penilaian ini menggunakan skor rentang 1–5, jadi apabila siswa memperoleh nilai maksimal pada setiap item, maka mendapat skor maksimal 25.

Page 9: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 53

Adapun gradenya sebagai berikut

21 – 25 = A

16 – 20 = B

11 – 15 = C

6 – 10 = D

0 – 5 = E

Keterangan :

Nilai : Nilai akhir Skor maksimal: 25 skor: jumlah yang diperoleh Untuk aspek psikomotor penilaiannya meliputi: motifasi, berfikir kritis dan mandiri, keterampilan menyelesaikan soal, keterampilan bekerjasama, menyimpulkan. Penilaian ini mempunyai rentang skor 1–5 maka apabila siswa mendapat skor maksimal maka nilainya adalah 25.

21 – 25 = A

16 – 20 = B

11 – 15 = C

6 – 10 = D

0 – 5 = E

Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam rangka untuk penelitian tersebut adalah, se-bagai berikut : 1. Metode Observasi

Yaitu cara penggalian data secara langsung mengamati sejak awal hingga akhir pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh Peneliti bersama kolaborator pada obyek yang diteliti yaitu siswa kelas VIII C SMP Negeri I Licin Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009, dan tidak ketinggalan observasi yang dilakukan ber-dasarkan data yang didapat dari kepala sekolah, Guru BP, wali kelas dan Guru-guru yang, hasil Observasi ini yang bisa dipakai dasar menentukan permasalahan yang paling urgen untuk segera diatasi dan kiat apa yang akan digunakan untuk mengatasi ma-salah tersebut

2. Metode Test

Yaitu penggalian data dengan cara mengadakan test tentang ilmu Pendidikan IPS pada siswa Kelas VIII C Semester genap tahun ajaran 2008/2009

baik yang bersifat Pre Test, Post test dan Evaluasi Akhir setiap siklusnya dengan menggunakan bentuk soal Multiplechoice/Pilihan Ganda untuk mengtahui sejauh mana ilmu yang sudah diserap/ dikuasai oleh siswa, bila dibandingkan dengan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan de-ngan model Artikulasi dan Evaluasi bentuk multiplechoice-/Pilihan Ganda

3. Metode Wawancara Metode Ini adalah sebuah

kegiatan untuk mendapatkan informasi obyektif dari siswa kelas VIII C Semester Genap tahun ajaran 2008/2009. dimana wa-wancara ini membutuhkan ke-jujuran jawaban dari siswa, maka untuk mendapatkan kejujuran jawaban tersebut hendaknya yang melakukan/ pe-wancara oleh kolaborator dengan instrumen berupa pedoman wa-wancara yang telah disiapkan, adapun informen yang dikenakan wawancara cukup disampel dengan jumlah dan Kemampuan Siswa yang representatif dan pelaksanaan wawancara ini

Page 10: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 54

dilakukan setiap setelah me-lakukan tindakan guna untuk dilakukan refleksi pada tindakan berikutnya hinga penelitian tin-dakan berakhir.

Indikator pencapaian penelitian tindakan

Melalui pembelajaran Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk Multi-plechoice dapat meningkatkan pres-tasi siswa mata pelajaran IPS dengan Indikator keberhasilan apabila me-miliki ketuntasan belajar diatas SKBM 70 minimal sebanyak 75 % dari jumlah seluruh siswa Kelas VIII C SMP Negeri I Licin Semester Genap tahun ajaran 2008/2009. Metode Analisa Data

Metode ini adalah sebagai pengolah atau menganalisis data dari hasil penelitian untuk mendapat ke-simpulan yang dapat di-pertanggungjawabkan, dengan meng-gunakan presentasi diskriptip, yaitu analisa yang tidak menggunakan statistik, dan mendiskripsikan pro-sentase tingkat keberhasilanya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Utama

Sesuai dengan rencana pene-litian tindakan kelas yang telah diuraikan diatas, bahwa pelaksanaaan ini dibagi dua siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan langkah-langkah pertama-tama memberi tahu kepada responden yaitu seluruh siswa kelas VIII C. Disampaikan bahwa pelajaran yang akan dilakukan ini akan berbeda dengan sistem yang seperti biasanya, yaitu dengan Pembelajaran Coope-rative Learning Model Artikulasi, yang pastinya dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menjelaskan langkah-langkah Pem-

belajaran secara kronologis

2. Menjelaskan teknis pembentukan kelompok yang terbatas 2-3 Siswa secara hiterogen baik menyangkut jenis kelamin, agama, dan tingkat kecerdasan

3. Menjelaskan tata cara kerja kelompok dan tekhnis Presentasi di-depan teman sekelasnya

4. Terakhir adalah cara pembuatan keputusan dengan membuat ke-simpulan bersama

Dari hasil Diskusi yang telah dipersiapkan bersama dengan kola-borator ini, penulis, peneliti kemudian membagi proses pem-belajaran dalam dua Siklus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Perencanaan

Tahap Perencanaan ini adalah melaksanakan kegiatan pada Bulan Januari sampai Mei 2009, pada tahap ini semua telah dipersiapkan meliputi penyususnan Rencana pembelajaran, Media, dan Instrumen yang diperlukan dalam PBM melalui Pendekatan Cooperative Learning Model Pem-belajaran Artikulasi dan Naskah Evaluasi Bentuk Multiple Choice, Instrumen dalam pengumpulan data serta pedoman serta pedoman wa-wancara dan setrategi motivasinya terhadap Proses Pembelajaran .

Tahap Perencanaan Siklus pertama ini adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan PBM yaitu meliputi : 1. Merencanakan Tindakan apa

yang akan dilakukan 2. Menetapkan Kompetensi dasar

pembelajaran sesuai dengan KT-SP

3. Menetapkan desain pembelajaran sesuai dengan tehnologi yang digunakan dalam Tindakan

Page 11: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 55

4. Menyusun dan menetapkan Skenario/ langkah-langkah pem-belajaran bersama dengan Medianya pada siklus I dan II masing-masing membutuhkan 3 X tatap muka setiap Siklusnya termasuk Evaluasi dengan alokasi waktu 2 X 40 Menit = 80 Menit

5. Pelaksanaan penelitian tin-dakan ini sesuai dengan rencana awal tindakan pada Hari/tnggal : Selasa, 3 Februari 2009.

Pelaksanaan 1. Guru Sekaligus sebagai peneliti

dibantu 2 orang Kolaborator sebagai Ob-server melakukan tindakan dikelas sesuai dengan desain pem-belajaran dan moti-vasi yang telah direncanakan

2. Guru sekaligus Peneliti dibawah penilaian 2 Observer melaksana-kan pembelajaran sesuai dengan Skenario yang telah disusun

3. Melaksanakan Evaluasi dengan Instrumen setiap akhir siklusnya yang telah disiapkan, Guna untuk me-ngetahui tingkat pemaha-man dan penguasaan be-lajar dalam PBM IPS

4. Setiap tatap muka dalam siklusnya peneliti diobservasi dengan menggunakan Instrumen yang disiapkan baik untuk guru maupun peserta didik.

Refleksi Siklus I

Berdasarkan Hasil Wawancara dan Observasi oleh kedua Observer menunjukan kesimpulan bahwa pem-belajaran dengan menggunakan Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi bentuk MultipleChoice dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS dibandingkan dengan model pem-belajaran sebelumnya, walaupun hasil pada siklus I (Pertama) ini masih belum maksimal.

Hasil Obsevasi bahwa ber-dasarkan Skenario Pembelajaran yang telah ditetapkan, pada awal siklus I (pertama) ada temuan Apli-kasinya masih belum terlaksana secara maksimal, karena itu pada pertemuan berikutnya harus ada penyempurnaan-penyempurnaan Proses Pembelajaran sehingga pada siklus II (Kedua) diharapkan sudah sempurna secara maksimal sesuai dengan Skenario yang ditetapkan

Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik dan Afektif ternyata masih ada sebagian kecil dari peserta didik yang belum melaksanakan kegiatan pembelajaran secara mak-simal, karena itu dalam siklus II (Kedua) diharap seluruh siswa dapat mengikuti Proses pembelajaran secara maksimal, paling tidak setiap tatap muka mengalami jumlah penurunan anak yang tidak dapat melaksanakan kegiatan secara mak-simal

Berdasarkan hasil wawancara Observer kepada perwakilan siswa yang representatif agar mendapatkan data yang akurat, maka didapatkan informasi bahwa rata-rata siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, walaupun keberanian siswa untuk Presentasi didepan kelas masih ada sebagian yang masih punya rasa takut dan Canggung, serta keberanian siswa untuk bertanya masih belum maksimal, oleh karena itu dalam siklus II (Kedua) Peneliti harus mampu memaksimalkan setrategi, Skenario, sesuai dengan desain yang telah ditetapkan bersama, sehingga pe-ranan siswa baik dalam proses Kerja Kelompok, Presentasi dan Bertanya, menjawab pertanyaan serta ber-argumentasi akan lebih meningkat. Hal ini tidak bisa terlepas bahwa Peneliti agar dapat meningkatkan

Page 12: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 56

motivasinya yang lebih maksimal lagi sehingga dalam pertemuan siklus II (Kedua) nanti dapat memaksimalkan aktivitas belajar seluruh siswanya Kegiatan Siswa Kelemahan Siswa

1. Pada awal Penerapan pem-belajaran Model Artikulasi banyak siswa mengalami ke-sulitan membuat rangkuman dan kerja dengan kelompok-nya sehingga banyak siswa yang membuat rangkuman hasil dari penjelasan Guru tidak lengkap dan kro-nologis, sehingga berpengaruh pada saat Presentasi didepan kelas kurang lancar.

2. Pada awal siklus ini terlihat anak banyak yang ragu-ragu dan canggung untuk melakukan aktivitas dengan kelompoknya, karena masih belum terbiasa membuat catatan singkat hasil dari penjelasan Guru.

3. Pada saat diskusi dengan kelompoknya terlihat di dominasi oleh anak yang lebih pandai, atau kurangnya rasa ketergantungan saling mem-beri dan menerima.

4. Masih banyak anak yang takut untuk menyampaikan pen dapatnya, terbukti masih ren-dahnya jumlah anak yang berani mengajukan per tanyaan kepada temanya yang sedang melakukan Presentasi

5. Karena Guru belum mem-berikan tugas rumah maka kelihatan banyak anak yang belum me-ngenal isi dari Kompetensi dasar yang diajarkan.

6. Kurangnya sumber belajar yang dimiliki siswa sehingga wawasan dan penguasaan materi menjadi salah satu kendala dalam Proses belajar.

Kelebihan Siswa 1. Sebagian besar siswa ter-golong

penurut terbukti dari aktivitas siswa hanya jumlah minoritas yang kurang respek dalam kegiatan belajar de-ngan Model Artikulasi

2. Sebagian Besar Siswa memiliki komitmen belajar cukup tinggi terbukti dapat melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Skenario yang telah ditetapkan oleh Guru

3. Sebagian besar siswa dapat bekerja sama dengan ke-lompoknya masing-masing wa-laupun masing-masing me-miliki kemampuan yang berbeda

4. Sebagian besar siswa me-miliki hasil daya serap yang cukup baik terbukti dari hasil Pre test, Post Test, dan hasil Ulangan Siklus I

5. Walaupun masih ada ke-kurangan siswa dapat mem-presentasikan hasil kerjanya didepan kelas dan dapat men-jelaskan pertanyaan-pertanyaan dari temannya sendiri.

Kegiatan Guru Kelemahan Guru

1. Pada awal kegiatan pem-belajaran dengan model Artikulasi ini Guru masih melaksanakan yang terkesan tergesa-gesa se-hingga siswa kadang-kadang kesulitan membuat catatan ring-kas

2. Guru dalam menyampaikan terlalu singkat dan kurang jelas diterima tiap kelompok siswa

3. Guru kurang perhatian dari ma-sing-masing kelompok dalam memberi motivasi siswa dalam kerja kelompok sehingga kerja kelompok masih ada yang kurang maksimal

4. Posisi guru masih terkesan mem-perhatikan pada kelompok yang memiliki ke-mampuan kecerdasan

Page 13: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 57

yang tinggi sehingga proses penjelasan terkesan munutun.

5. Terkesan performen Guru masih menakutkan sehingga banyak siswa yang kurang berani me-nyampaikan argumentasinya dan pertanyaan-nya.

Keunggulan Guru

1. Dengan menggunakan Pem-belajaran Model Artikulasi siswa lebih mudah untuk dikendalikan

2. Dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi, Guru dapat membuat kondisi belajar siswa lebih aktif/ pengelolaan kelas yang lebih baik

3. Dengan menggunakan model pembelajarn Artikulasi membuat masing-masing Individu siswa mayoritas memiliki tanggungja-wab belajar secara aktif terlibat

dalam proses pembelajaran ter-sebut.

4. Siswa semakin menyadari bahwa pembelajaran Model Artikulasi, menuntut kerja sama dan kon-sentrasi yang lebih.

5. Dengan Pembelajaran Model Arti-kulasi menunjukan hasil belajar tiap tatap muka mengalami peningkatan yang siknifikan.

Hasil Data dan Pembahasan Keseluruhan

Hasil Observasi yang dilakukan oleh 2 Orang Kolaborator sebagai Observer tentang kegiatan siswa se-lama pembelajaran dengan meng-gunakan Model Artikulasi pada siklus I dan siklus II telah menunjukan data sebagai berikut

Tabel 3 Hasil Observasi tentang Aktivitas siswa selama KBM berlansung

MENYIMAK PENJELASAN GURU SIKLUS I SIKLUS II

YA 21 24 28 27 30 30

KADANG - KADANG 8 6 3 5 2 3

TIDAK 5 4 3 2 2 1

AKTIF DALAM DISKUSI SIKLUS I SIKLUS II

YA 26 28 30 31 32 33

KADANG - KADANG 8 4 4 3 2 1

TIDAK 0 2 0 0 0 0

AKTIF DALAM PRESENTASI SIKLUS I SIKLUS II

YA 22 29 27 29 30 32

KADANG - KADANG 7 3 5 3 4 2

TIDAK 5 2 2 2 0 0

Page 14: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 58

PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM KBM

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

KRETERIA NILAI

NIL

AI

KE

GIA

TA

N

SIS

WA

NILAI MENYIMAK SKLUS I YA SKLUS I KADANG

SKLUS I TIDAK SIKLUS II YA SIKLUS II KADANG

SIKLUS II TIDAK

Tabel 4. Observasi Penilaian KBM Untuk Guru

TATAP

MUKA

SIKLUS I SIKLUS II

NILAI PREDIKAT NILAI PREDIKAT

I 51 : 17 = 3 BAIK 68 : 17 = 4 SANGAT BAIK

II 60 : 17 = 3.52 BAIK + 68 : 17 = 4 SANGAT BAIK

III 68 : 17 = 4 SANGAT BAIK 68 : 17 = 4 SANGAT BAIK

0

0.5

1

1.52

2.5

3

3.5

4

NILAI KBM

GURU TIAP

SIKLUS

I II III

TATAP MUKA

PENILAIAN KBM UNTUK gURU

Siklus I Skuls II

Page 15: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 59

Tabel 5. Analisis Hasil Pre Test

TATAP

MUKA

KETUNTASAN SIKLUS I KETUNTASAN SIKLUS II

YA % TIDAK % YA % TIDAK %

I 20 58,82 14 41,17 26 76,47 8 23,52

II 23 67,64 11 32,35 28 82,35 6 17,64

III 25 73,52 9 26,47 29 82,29 5 14,70

KETUNTASAN PRE TEST SISWA

05

101520253035

YA TIDAK YA TIDAK

SKLUS I SKLUS II

KETUNTASAN

KBM

NIL

AI

TA

TA

P M

UK

A

I II III

Tabel 6. Analisis Hasil Post Test

TATAP

MUKA

KETUNTASAN SIKLUS I KETUNTASAN SIKLUS II

YA % TIDAK % YA % TIDAK %

I 24 70,58 10 29,41 29 85,29 5 14,70

II 27 79,42 7 20,58 30 88,23 4 11,76

III 29 85,29 5 14,70 31 91,17 3 8,82

Page 16: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 60

PENILAIAN HASIL POST TEST

05

101520253035

YA TIDAK YA TIDAK

SKLUS I SKLUS II

KETUNTASAN

NIL

AI

PO

ST

TE

ST

I II III

Tabel 7. Sistem Penilaian Aspek Afektif Siswa

TATAP

MUKA

SKLUS I SIKLUS II

GRADE GRADE

A B C D E A B C D E

I 4 23 6 1 - 16 18 - - -

II 9 20 3 - - 19 15 - - -

III 13 20 1 - - 26 8 - - -

PENILAIAN HASIL POST TEST

0

5

1015

20

25

30

A B C D E A B C D E

GRADE GRADE

SKLUS I SKLUS 2

GRADE NILAI POSTEST

NIL

AI

PO

ST

ES

T

1

2

3

Page 17: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 61

Tabel 8. Sistem Penilaian Aspek Psikomotorik

TATAP MUKA

SKLUS I SIKLUS II GRADE GRADE

A B C D E A B C D E

I 7 20 6 1 - 20 11 3 - - II 13 26 4 1 - 26 5 3 - - III 15 15 3 1 - 29 3 2 - -

PENILAIAN PSIKOMOTORIK

05

101520253035

A B C D E A B C D E

GRADE GRADE

SKLUS I SKLUS 2

TATAP MUKA TIAP SIKLUS DAN GRDE

NIL

AI

PS

IKO

MO

TO

RIK

1

2

3

Berdasarkan Data Dari Kedua Nobserver tersebut diatas dari tatap muka ke tatap muka dianatara siklus I dan siklus II menunjukan bahwa

aktivitas siswa dalam KBM adanya perubahan Positif yang sangat siknifikan.

Tabel 9. Penilaian Koqnitif dari perbandingan antara Hasil Ulangan harian

sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan selama 2 siklus sbb :

Keterangan Perbandingan Hasil Ulangan Harian

Sebelum tindakan

Tindakan siklus I

Tindakan Siklus II

Jumlah Seluruh nilai 2.054 2.671 2.756

Nilai Rata-rata Kelas 60.41 78,55 81,05

(%) Prosentasi Ketuntasan 20,58 % 79.41 % 91%

(%) Prosentase tidak ketuntasan 79,42 % 20.59 % 9 %

Page 18: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 62

PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan serangkaian pene-

litian, secara kronologis, dari siklus ke siklus yang telah kami lakukan berkat hidayah dan perjuangan serta ban-tuan dari berbagai pihak, maka pemahaman siswa kelas VIII C SMP Negeri I Licin ini berjalan sesuai dengan harapan

Memang kendalapun ada saja terjadi seperti kemampuan berpikir yang lamban dari siswa, keberanian mengungkapkan ide-ide, Pemahaman tentang Model pembeajaran pertama

sehingga terlihat dalam pelaksanaan PBM yang kurang optimal, namun berkat kejelian kedua Observer sebagai mitra penelitian, maka hasil akhir dari penelitian dapat menjawab permasalahan yang peneliti hadapi yaitu : 1. Pembelajaran dengan meng-

gunakan Model Artikulasi dapat me-ningkatkan aktivitas siswa dalam belajar yang mengalami perubahan positif dari tatap muka ketatap muka berikutnya, dari siklus ke siklus berikutnya secara siknifikan

Page 19: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 63

2. Pembelajaran dengan meng-gunakan Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk MultipleChoice dapat meningkatkan Prestasi hasil belajar yang sangat sikni-fikan dibanding dengan Pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

Saran

Dari survey yang dilanjutkan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII C SMP Negeri I Licin yang Peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa rendahnya Prestasi Hasil Belajar siswa karena kurangnya antusias membaca materi IPS dan mem-perhatikan Guru dalam memberikan penjelasan, sehingga penguasaan materi pelajaran IPS sangatlah randah, Memperhatikan juga hasil penelitian tindakan kelas yang kami lakukan, ternyata ada juga metode dan model pembeajaran lain yang representatif namun membutuhkan koordinasi secara integral dalam meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Siswa, Maka dalam kesempatan ini kami sebagai peneliti dapat mem-berikan saran agar :

a. Hendaknya Sekolah memiliki kerangka baru yang prospektif terus menerus bidang Metode dan Model-model Pembelajaran.

b. Sekolah hendaknya berusaha memenuhi ke-butuhan sumber informasi yang dibutuhkan oleh siswa, baik perpustakaan, Internet atau sumber-sumber lain

c. Guru hendaknya lebih kreatif dan berani mencoba menggunkan mo-del-model pembelajaran yang lebih kontekstual untuk menolong dan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

d. Bagi siswa hendaknya harus lebih semangat be-lajar, dengan me-manfaatkan kondisi, dan fasilitas yang ada

Akhirnya dengan segala ke-terbatasan, serta dengan segala ke-rendahan hati, dengan selesainya Penelitian Tindakan Kelas ini, dengan tulus hati peneliti merasa puas karena dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS dan tak lupa peneliti mengucapkan puji syukur kepada Alloh SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 1981. Pemeliharaan dan Penggunaan Metode dalam Proses Belajar Mengajar. PPPG.Jakarta.

Agus Sujanto, 1981. Psikologi Perkembangan , Penerbit Aksara Baru, Surabaya Antonius, 2003, Petunjuk Praktis Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Naik

Pangkat Ke Golongan IV B – IV E: Dilengkapi Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Telah Dinilai Oleh Tim Pusat dan Contoh Modul: Untuk Guru, Kepala Sekolah,Pengawas Sekolah: Yrama Widya, Bandung.

Anwar Kurnia dan Moh.Suryana.2000. IPS Sejarah. Untuk Kelas 3 SLTP.

Yudhistira, Bandung. Aqib. Zainal. 2003 Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Insan Cendekia,

Surabaya.

Page 20: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Artikulasi dan Evaluasi Bentuk Multiplechocice Mata Pelajaran IPS

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF No.6. Vol.17.Agustus 2009 64

-----------, 2003; Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru, Yramawi-dya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Rine-

ka Cipta. Jakarta. Bimo, Walgito, 2004, Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Adni Offset. Yogya-

karta Carin, 1993, Metode dan Teknik Pembelajaran Model Kooperatif: Jurnal.-

www.damandion.or.id Dave Meier, The Accelerated Learning Hand Book, Kaifan, Bandung -----------, 2004, Kurikulum 2004 ; Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan

IPS Sekolah Menengah Pertama . -----------, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia, No: 20/2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta ; Depdiknas. -----------, 2004 Model-Model Pembelajaran Yang Efektif. Jakarta, Depdiknas. Lie, Anita, 2004, Cooperative Learning. Mempraktekkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang kelas. Gresindo. Jakarta M. Ngalim Purwanto, 1984, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung E.Mulyasa, 2003, Menjadi Guru Profesional ; Menciptakan Pembelajaran Kreatif

Dan Menyenangkan, Remaja Rosda Karya.Bandung. Lungdren, 1994, Ketrampilan Kooperatif. www.datro.co.cc Slavin, 2003, Metode Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Metode Skoring,

www.edu.com