PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN...

145
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI DINASTI BANI UMAYYAH PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH NIM. 111 14 060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN...

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MATERI DINASTI BANI UMAYYAH

PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F

MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH

NIM. 111 14 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MATERI DINASTI BANI UMAYYAH

PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F

MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH

NIM. 111 14 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

iv

v

vi

vii

MOTTO

ان مع العسر يسرا

viii

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Slamet dan Ibu Alif Kholifah) yang

selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang,

pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Adik-adikku tercinta (Anisalia Nur Islamiyah, Muhammad Alvian Choirul

Huda dan Muhammad Wildan Imam Muslim) yang selalu memberikan

semangat dan dukungan kepadaku.

3. Mbak Lis, Mbak Meli, dan seluruh keluarga besar “Rumah Baca Selalu

Bersyukur” yang selalu memberikan dukungan kepadaku.

4. Teman dekatku Feri Setya Kurniawan yang selalu menyemangatiku.

5. Sahabat-sahabatku (Athna, Anis, Ami, Ardhi, Dona, Maun, Ma‟rifatul,

Novia, Zum, Putri) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.

6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.

7. Srikandi PPL MTs N Salatiga 2017 (Anik, Anis, Athna, Aufiy, Mbak Arifa,

Dona, Ratna, Uus, dan Zhia) yang selalu menemaniku berjuang.

8. Teman-teman KKN 2018 Posko 132 yang selalu memberikan doa dan

dukungan.

9. Bu Ismiyati yang telah banyak membantu penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur alhamdulillahi rabbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan

Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor

Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Kelas VII F MTs

Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN

Salatiga,

4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya

untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Drs. A. Bahrudin M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

x

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang pendidikan S1.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para

pada umumnya. Amin.

Salatiga, 11 Juli 2018

Alfinalia Maulani Islamiyah

NIM. 111 14 060

xi

ABSTRAK

Maulani Islamiyah, Alfinalia. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan

Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII MTs

Negeri Salatiga Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi,

Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra.

Urifatun Anis, M.Pd.I.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam, Metode Mind Map

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode Mind Map pada siswa Kelas

VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini

menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik Kelas VII F

MTs Negeri Salatiga.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus

dengan metode mind map. Subyek penelitian sebanyak 35 siswa. Metode

pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes.

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Map pada pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang

diinginkan dan mengoptimalkan atau menuntaskan prestasi belajar peserta didik.

Hasil penelitian dan pembahasan dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam pada siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

2017/2018 dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang

diinginkan.

Hal ini terlihat dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Pada

prasiklus nilai rata-rata yaitu 63,71. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus

I yaitu 73,85 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,62. Apabila dilihat dari

perolehan nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada

prasiklus nilai tertinggi yaitu 85, pada siklus I nilai tertinggi yaitu 95, dan pada

siklus II nilai tertinggi yaitu meningkat menjadi 100. Persentase ketuntasan belajar

peserta didik juga mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus yang tuntas hanya

34%, pada siklus I meningkat menjadi 69%, dan pada siklus II meningkat menjadi

100%. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada

semua pihak (peserta didik, guru, dan orang tua) untuk dapat meningkatkan

prestasi belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................... i

LOGO ........................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

PENGESAHAN ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian .............................................................. 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan..................... 7

F. Definisi Operasional .............................................................. 8

G. Metode Penelitian ................................................................. 9

xiii

H. Sistematika Penulisan ............................................................ 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ........................................................................... 17

1. Belajar ............................................................................... 17

2. Hasil Belajar ....................................................................... 17

3. Metode Mind Map .............................................................. 18

4. Sejarah Kebudayaan Islam ................................................ 22

5. Materi Bani Umayyah ....................................................... 23

B. Kajian Pustaka ....................................................................... 32

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 35

B. Setting Penelitian ................................................................. 36

C. Profil Madrasah .................................................................... 36

D. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 42

1. Pra siklus ......................................................................... 42

2. Siklus I ............................................................................. 42

3. Siklus II ............................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ....................................... 49

1. Pra siklus .................................................................... 49

2. Siklus I ........................................................................ 51

3. Siklus II ....................................................................... 57

B. Pembahasan ............................................................................ 63

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 67

B. Saran ....................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 69

LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan .......................................................... 38

Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan ...................................................... 39

Tabel 3.3 Data Jumlah Kelas VII-IX .......................................................... 40

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F ............................................................... 41

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ............................................. 49

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 52

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ................................................. 53

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 55

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 58

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................ 60

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .............................................. 61

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II ............... 63

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................. 64

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

2 Lembar Bimbingan Sripsi

3 Surat Permohonan Ijin Penelitian

4 Surat Keterangan Setelah Penelitian

5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

6 Lembar Evaluasi Belajar Siswa

7 Lembar Mind Map

8 Dokumentasi

9 Daftar Nilai SKK

10 Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

kedewasaan (Purwanto, 2007: 10). Pendidikan juga merupakan kegiatan yang

dilakukan dengan sengaja, seksama, terencana dan bertujuan yang

dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki bekal ilmu pengetahuan

dan keterampilan mengajarkannya kepada anak didik secara bertahap (Nata,

2005: 11). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2001: 4)

pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya

pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak

itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dari definisi-

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha orang

dewasa secara sadar dan terencana terhadap pertumbuhan dan perkembangan

anak didik baik jasmani, rohani, dan akal ke arah yang lebih baik.

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama sebagai solusi

peningkatan sumber daya manusia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) saat ini. Anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan

bangsa, dengan pendidikan anak-anak akan memperoleh ilmu pengetahuan dan

2

pengalaman untuk bekal masa depan mereka sebagai generasi bangsa agar

dapat mengahadapi jaman yang kemajuannya semakin pesat.

Pendidikan juga dapat mengangkat harkat dan martabat seseorang, sesuai

dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11:

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila

dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Depag RI, 2010: 543)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia merupakan

rangkaian upaya manusia untuk mewujudkan manusia seutuhnya, yang

meliputi pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumber

daya pembangunan. Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki peranan

signifikan dalam merencanakan, melaksanakan, menciptakan SDM yang

dicita-citakan (Idi, 2013: 161).

Dalam pembaruan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi,

dan strategi pembangunan nasional. Visi pendidikan nasional adalah

terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk memberdayakan Warga Negara Indonesia, berkembang

3

menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab

tantangan zaman yang selalu berubah (Idi, 2013: 162).

Mempelajari agama Islam merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk

agama Islam, karena mempelajari ajaran agama Islam hukumnya adalah fardhu

„ain, yakni kewajiban bagi setiap pribadi muslim dan muslimah, sedangkan

mengkaji ajaran Islam, terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia,

diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat untuk

mempelajarinya (Daud, 2006: 90). Sama halnya dengan segi-segi pendidikan

yang lain, pendidikan agama juga menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekedar memberi

pengetahuan tentang keagamaan melainkan justru yang lebih utama adalah

membiasakan anak taat terhadap ajaran agamanya (Purwanto, 2003: 158).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian dari mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di Madrasah Tsanawiyah. Materi

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu berupa peristiwa-peristiwa

sejarah yang benar-benar terjadi pada masyarakat Islam.

Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam masih ditemui adanya

gejala rendahnya minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran sehingga prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam masih rendah.

Hal itu dapat disebabkan oleh faktor guru maupun faktor siswa. Dilihat dari

faktor siswa, siswa memiliki prestasi yang rendah karena materi pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam sangat banyak tetapi waktu yang tersedia sangat

terbatas, siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, siswa sering merasa

4

bosan karena mempelajari dan mendalami sebuah sejarah dibutuhkan hafalan

yang kuat. Selain itu, kurangnya minat baca siswa juga dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa. Di era modern ini siswa cenderung lebih memilih

bermain game online atau bermain gadget sehingga tidak tertarik untuk

membaca materi pembelajaran.

Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang

cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu

secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat

memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut

seharusnya guru menggunakan berbagai pendekatan dalam proses

pembelajaran. Namun, masih sangat sering dijumpai guru yang terus menerus

menggunakan strategi pembelajaran konvensional yaitu ceramah tanpa

kolaborasi berbagai strategi dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran

yang kurang baik juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila guru

menggunakan metode konvensional siswa akan cepat bosan dan prestasi

belajar menurun. Untuk membangkitkan minat siswa, maka diperlukan

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Berdasarkan daftar nilai siswa yang penulis peroleh dari hasil observasi

pada tanggal 6 Desember 2017, penulis mengamati masih banyak siswa kelas

VII F di MTs Negeri Salatiga yang prestasinya rendah pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam. Adapun KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam yang telah ditetapkan yaitu 75. Ketuntasan belajar satu kelas dikatakan

tuntas belajarnya jika kelas tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang tuntas

5

belajarnya. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan

menerapkan metode pembelajaran mind map.

Metode pembelajaran mind map adalah suatu metode untuk

memaksimalkan potensi manusia dengan menggunakan otak kanan secara

simultan (Said dan Andi, 2016: 172). Metode pembelajaran mind map

merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memunculkan ide

terpendam siswa dan membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak.

Oleh sebab itu, penulis tertarik ingin melakukan penelitian tindakan kelas

sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode

pembelajaran mind map dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII F MTs Negeri

Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalaham sebagai berikut: Apakah penerapan metode pembelajaran mind

map dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs

Negeri Salatiga?

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk

mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran mind map dapat

meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs

Negeri Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat berguna bagi

semua pihak:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian Tindakan Kelas dapat menambah wawasan mengenai

bidang pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, khususnya penerapan

metode pembelajaran mind map dalam meningkatkan hasil belajar,

sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti

berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

a. Guru

Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam

memilih metode pembelajaran agar lebih bervariasi hingga dapat

memperbaiki sistem pembelajaran.

7

b. Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam yang lebih menarik, menyenangkan, dan dapat meningkatkan

prestasi belajar.

c. Peneliti

Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode

observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa

dan calon guru sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Penerapan metode pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII F MTs N Salatiga pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa

suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil. Penerapan metodee mind

map dapat dikatakan efektif apabila indicator yang diharapkan tercapai.

Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh penulis antara

lain:

a. Siswa tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam kegiatan

pembelajaran siswa menjadi aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di

dalam kelas.

8

b. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan

Peradaban Islam.

c. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VII F memperoleh nilai di atas

KKM pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti

Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh

seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan (Purwanto, 2009: 44)

2. SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah kebudayaan Islam adalah

peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi

yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.

3. Metode Mind Map

Mind map adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep

dan proporsi-proporsi suatu bidang studi (Trianto, 2009: 159). Menurut Mel

Silberman (1996), mind map merupakan cara kreatif bagi peserta didik

secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau

penelitian baru (Sarjuli dkk., 2009: 188).

Jadi metode pembelajaran mind map merupakan metode pembelajaran

yang digunakan untuk memunculkan ide terpendam siswa dan membantu

siswa menggunakan seluruh potensi otak.

9

G. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto,

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).

Oleh karenanya dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian

tindakan kelas dengan proses dan langkah-langkah penelitiannya mengikuti

prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Sehingga dengan

penelitian ini berkepentingan hanya untuk peserta didik agar dalam belajar

memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

1. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut

diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa

(Arikunto, 2008: 3).

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat

10

tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. (Arikunto dkk, 2010: 16)

Bagan tahapan siklus I dan siklus II

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII F MTs Negeri

Salatiga Semester II tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa,

terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

3. Langkah-langkah Penelitian

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun

model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut

(Arikunto dkk, 2007: 16)

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

SIKLUS I Pelaksaaan

Pengamatan

SIKLUS II Pelaksaaan

Perencanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

?

11

Merencanakan materi pembelajaran SKI tentang Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dengan menerapkan

strategi mind map.

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

3) Menyiapkan tes dengan materi tentang Dinasti Bani Umayyah

Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario mind map, adapun kegiatannya:

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara

singkat dan jelas.

2) Guru menyajikan materi pembelajaran.

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP

menggunakan metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada siklus I.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan

12

metode mind map, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis

oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat

perencanaan pembelajaran siklus II.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II.

Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil

refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:

a. Perencanaan Tindakan

1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika pembelajaran

berlangsung pada siklus I.

2) Menyusun perencanaan pembelajaran.

3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar

pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada

akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan

tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan

jelas.

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran.

13

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan

metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk

mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada

peningkatan dari siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis.

Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi mind map ini

dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam

pembelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan

Peradaban Islam.

4. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang akurat, penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang

satu dengan yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis

gunakan adalah:

14

a. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian

untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang

diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain:

a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum

lokasi penelitian.

b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus

akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,

transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data

terkait dengan sejarah berdirinya MTs Negeri Salatiga, jumlah guru,

absensi kelas untuk mengetahui data siswa kelas VII F, daftar nilai siswa

kelas VII F, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.

c. Metode Tes

Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan post-tes dalam setiap

siklus yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Metode tes bertujuan

untuk mengukur prestasi peserta didik.

15

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar

Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi,

Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar

Observasi Guru, dan lain sebagainya.

6. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan, dianalisis

untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode mind map dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VII F di MTs Negeri

Salatiga. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk

mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti

apa yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase

kemudian dideskripsikan.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai

berikut:

a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)

b. Pencapaian pemahaman materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan

Peradaban Islam.

c. Pencapaian Kriteria Klasikal

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti

menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil

belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:

16

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi

untuk mempermudah jalan pikiran memahami secara keseluruhan isi skripsi.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh, sistematika

pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi

Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang pengertian hasil,

pengertian metode mind map, pengertian SKI, dan materi Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan yang berisi tentang gambaran

umum MTs Negeri Salatiga. Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus awal

hingga siklus akhir.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang analisis deskripsi per siklus dan pembahasan

tiap siklus.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar

Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi di semua kalangan

masyarakat. Namun, tidak semua kalangan masyarakat mengetahui arti

belajar. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana

tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan atau pengalaman

(Djamarah, 2011: 12). Menurut Howard Kingsley, belajar adalah proses di

mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek

atau latihan (Ahmadi & Widodo, 2004: 127). Belajar secara umum diartikan

sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan

bukan karena perumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik

seseorang sejak lahir (Trianto, 2012: 16)

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

belajar adalah perubahan tingkah laku individu secara menyeluruh akibat

adanya latihan dan pengalaman. Hasil perubahan tingkah laku sebagai

akibat dari proses belajar dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan,

pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Hasil Belajar

Pengertian hasil dalam KBBI memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang

diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan Nana

18

Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih

luas mencakupp bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005:

3).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku

baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga

menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2009: 82). Menurut

Abdurrahman (1999:38) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

anak setelah melalui kegiatan belajar.anak-anak yang berhasil dalam belajar

ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.

Berdasarkan pengertian-pengertian hasil belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik dari aspek

kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

3. Metode Mind Map

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang

digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Depdiknas, 2002). Wina

Sanjaya (2007:147) mendefinisikan metode sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut

Sudjana (2005:76) metode adalah perencanaan secara menyeluruh untuk

19

menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu

bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu

pendekatan tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dilakukan

secara teratur dan bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Metode Mind Map

Menurut Tony Buzan (2008:4) mind map adalah cara mencatat

yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan

informasi dalam otak, mind map menggunakan warna, simbol, kata, garis

lengkung dan gambar sesuai dengan cara kerja otak. Silberman

(2009:188) mengemukakan mind map atau peta pikiran merupakan cara

kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,

mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan

memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran,

mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas

dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka

rencanakan. Sedangkan menurut Windura (2008:6) mind map adalah

suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi

seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.

Jadi pembelajaran dengan strategi mind map adalah cara kreatif

bagi siswa untuk menempatkan informasi ke dalam dan ke luar otak

20

dengan menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan

penelitian baru.

1) Langkah-langkah

Menurut Uno & Mohamad (2015: 84) langkah-langkah

pembelajaran menggunakan metode mind map sebagai berikut:

a) Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai.

b) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan

ditanggapi oleh siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai

alternatif jawaban.

c) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

d) Tiap kelompok menginventarisir/mencatat alternatif jawaban hasil

diskusi.

e) Tiap kelompok (dalam kelompok tertentu) membaca hasil

diskusinya, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai

kebutuhan guru.

f) Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau

guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Sedangkan menurut Huda (2014:307), beberapa langkah

persiapan yang harus dilakukan, antara lain:

a) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci-

kata kunci dari ceramah tersebut.

21

b) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai

poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan mata pelajaran.

c) Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya

tentang topik tersebut.

d) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan

memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

e) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses

pada satu lembar saja.

f) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-

permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.

g) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.

2) Tahap-tahap dalam Membuat Mind Map

Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai mind

mapping, antara lain sebagai berikut:

a) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman

kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam keadaan

tegak lurus (portrait) melainkan dalam posisi terbentang

(landscape).

b) Gunakan garis, tanda panah, caang-cabang, dan warna yang

berbeda-beda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan

gagasan-gagasan pendukung lain.

c) Mind Map harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing

yang menyita waktu.

22

d) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu

yang berbeda pula.

e) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini dimaksudkan

agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan

baru yang harus ditambahkan (Huda, 2014: 308).

3) Kegunaan Mind Map

Menurut Micheal Michalko mind map membantu untuk:

a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Memungkinkan fokus pada pokok bahasan.

c) Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang

saling terpisah.

d) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

(Buzan, 2012: 7).

4. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah adalah rekontruksi masa lalu yang meliputi apa saja yang

sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang

(Kuntowijoyo, 1995: 17). Sedangkan menurut Murodi (2009:4) sejarah

adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang berkaitan dengan

berbagai proses kehidupan manusia dan dipelajarai di masa kini untuk

diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang.

Kebudayaan merupakan hasil karya cipta (pengolahan, pengerahan,

dan pengarahan terhadap alam) oleh manusia dengan kekuatan jiwa dan

raganya yang menyatakan diri dalam berbagai kehidupan dan penghidupan

23

manusia sebagai balasan atas segala tantangan, tuntutan, dan dorongan dari

dalam diri manusia menuju arah terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan manusia (Anshari, 1980)

Kebudayaan Islam merupakan kondisi-kondisi kehidupan yang terjadi

pada masa perkembangan Islam hingga runtuhnya daulah Islamiah (Darsono

& Ibrahim, 2009:10). Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah

kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.

Sejarah Kebudayaan Islam adalah keterangan yang telah terjadi pada masa

lampau atau pada masa yang masih ada (Abdullah, 2006: 202).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah. Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam merupakan suatu kegiatan bimbingan, pengajaran,

latihan, dan keteladanan oleh guru kepada peserta didik yang berhubungan

dengan peristiwa Islam pada masa lampau dan benar-benar terjadi dalam

suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.

5. Materi Bani Umayyah

a. Sejarah Dinasti Umayyah

Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin

„Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah

Quraisy pada Fathul Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, pertikaian

politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya

Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di

24

wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang

sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur propinsi

Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.

Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin Abi

Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya

kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah) di kota Kufah.

Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik

Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab,

Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena sukses

memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh Khalifah Umar. Mu‟awiyah

selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan

wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine.

Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat

konflik dengan Khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai

gubernur Syria. Sejak saat itu Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi

Khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan

Ibn Ali, Mu‟awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan

menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah

selama masa kekuasaannya. (Kemenag, 2014: 141)

b. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani

Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan

kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat

25

sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah

mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia

mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang

terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara yang stabil

dan terorganisir.

Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan

bersifat Monarchi heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai

diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk

menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M,

Mu‟awiyah menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya.

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh

sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan

selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat

sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang

diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi

Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh tidak dengan

pemilihan atau suara terbanyak. (Kemenag, 2014: 141)

c. Khalifah Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H

atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas

khalifah antara lain:

26

1) Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)

Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin

Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu

Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia lahir di

Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan

ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok yang terkenal fasih,

penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya tinggi besar, dan

kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu, dan saudaranya

Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8 H. Ia pernah ikut

perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis Al-Qur‟an.

Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah

menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin

Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.

Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan bin

Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi Sufyan

mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah pertama. Ia

memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke kota Damaskus

dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan

perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah

Usman dan Ali. Di samping itu ia juga mengatur tentara dengan cara

baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Byzantiu,

membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan

kiriman pos.

27

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarchiheridetis

(kepemimpinan secara turun temurun). Ia menunjuk anaknya Yazid bin

Muawiyah sebagai penerusnya. Ia mengadopsi dari sistem monarki

yang ada di Persia dan Byzantium. Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa

selama 20 tahun. Ia meninggal dunia dalam usia 80 tahun dan

dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier. (Kemenag,

2014: 142)

2) Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)

Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia

dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa kekhalifahan ayahnya,

beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting. Yazid menjadi

khalifah pada usia 34 tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan

Khalifah Muawiyah menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik

tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia

kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah,

memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia

kepadanya.

3) Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)

Beliau adalah putera Yazid yang lemah dan sakit-sakitan, di

samping itu dia adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan

Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.

Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya pada

bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M.

28

Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th. Dia

adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat menjadi

Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin keras, akhirnya

dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia

diangkat menjadi Khalifah. (Kemenag, 2014: 144)

4) Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)

Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Merupakan

khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak Abdullah bin

Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan terjadinya perang

Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin Zubair kalah telak.

Wilayah Islam terpecah menjadi dua. Untuk mengukuhkan

kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda Yazid bin

Muawiyah.

5) Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)

Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul

„Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun

685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai

kekuasaan dan kemulian.

Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium dan

Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga

berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi

pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi

pemerintahan Islam.

29

6) Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)

Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah

masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa

pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan wilayah

kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa

pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin oleh Thariq bin

Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia. (Kemenag, 2014: 145)

7) Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)

Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah pada tahun

54 H.Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul Malik, khalifah

sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia

42 tahun. Menjelang saat terakhir pemerintahannya,

8) Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)

Nama lengkapnya adalah umar bin abdul aziz bin Marwan bin

hakam bin al-„ash. Ia terkenal adil dan sederhana. Pemerintahan Umar

meninggalkan semua kemegahan dunia yang selalu ditunjukkan oleh

orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan kesalehannya patut menjadi

teladan. Ia selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia

meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir

Simon

30

9) Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)

Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada usia 36

tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu Khalid ini

lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat saudaranya, Sulaiman

bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan Rajab 101 H. (Kemenag, 2014:

147)

10) Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)

Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke

35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer.

Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi

tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal

dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan

merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan

selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti

Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.

11) Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)

Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami

kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma

agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh.

Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi

pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak

mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus

31

untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-

masing orang.

12) Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)

Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat, karena

kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa

pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan. Masa

pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia

46 tahun. (Kemenag, 2014: 148)

13) Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)

Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat di

dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu,

keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa

pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000

orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan

dirinya dari jabatan Khalifah dan mengangkat baiat terhadap Marwan

ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun

132 H.

14) Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)

Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam.

Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan.

Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu

mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan pendukung yang kuat.

32

Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke

Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh

Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya

sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia

mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian berakhirlah dinasti

Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya dipegang oleh Bani

Abbasiyah. (Kemenag, 2014: 149)

d. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah

1) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara karena

Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok

2) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab

3) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah

Umayyah

4) Sikap hidup mewah di lingkungan istana

5) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin Abdul

Muthalib (Kemenag, 2014: 149)

B. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian terkait

penerapan Metode Mind Map, antara lain:

1. Penelitian oleh Budi Arifin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013) dengan

judul “Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan Motivasi Mata

pelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV MI Wahid Hasyim

Tahun Pelajaran 2012/2013”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

33

yang penulis susun yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian

tindakan kelas dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind

map. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu mata pelajaran IPA

tentang Sumber Daya Alam sedangkan penelitian yang dilakukan penulis

adalah mata pelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan

Peradaban Islam pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga.

2. Penelitian oleh Tiara Nurbaiti (Universitas Lampung Bandar Lampung

2016) dengan judul “Penerapan Metode Mind Mapping untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVB SD Negeri

10 Metro Timur”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu

sama-sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan sama-sama

menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedan penelitian ini

dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitian yaitu pada mata

pelajaran PKn, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah mata

pelajaran SKI materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

3. Penelitian oleh Nur Kholifah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun

2017 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Dinasti

Ayyubiyah Melalui Metode Mind Map pada Siswa Kelas VIII MTs Ma‟arif

03 Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017.” Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama-

sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran

SKI dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map..

34

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang disusun oleh penulis yaitu terletak

pada lokasi penelitian serta materi pembelajaran yaitu Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

Jadi, persamaan penelitian penulis dengan ketiga penelitian tersebut

yaitu sama-sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan

sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedaan antara

penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian-penelitian tersebut

yaitu terletak pada lokasi penelitian, objek penelitian dan materi

pembelajaran.

35

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Arikunto

(2008:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh

guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.

Adapun alur siklus penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(Arikunto, 2007: 16)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksaaan Refleksi

Pelaksaaan Refleksi

?

36

B. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah guru dan siswa kelas VII

F Semester Genap MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 yang

berjumlah 35 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Salatiga yang terletak di Jl.

Tegalrejo 1 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur ada

tanggal 12 Maret 2018 sampai dengan 04 April 2018.

C. Profil Madrasah

1. Sejarah Awal Berdirinya MTs Negeri Salatiga

Dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret 1978

nomor : 16 Th. 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Madrasah

Tsanawiyah Negeri, maka sejak Tahun Pelajaran 1978 / 1979 tepatnya

tanggal 1 Januari 1978 PGAN 6 Th Salatiga diubah menjadi :

a. MTs N Salatiga, dengan siswa kelas I, II, III PGAN 6 Th.

b. PGAN Salatiga dengan siswa kelas IV, V, VI PGAN 6 Th.

Pada saat awal perubahan tersebut hingga tanggal 1 Januari 1980,

Kepala MTsN dan PGAN Salatiga masih dirangkap oleh Bapak Sofwan

Achmadi, BA.

Sebagai tindak lanjut, maka berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah

Departemen Agama Prop. Jateng tanggal 28 Januari 1980 No :

37

WK/I.b/93/a/1980, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1980 Bapak Endro

Parwono diangkat sebagai Kepala MTsN Salatiga.

Meskipun MTsN dan PGAN Salatiga secara resmi telah terpisah

statusnya dan masing-masing telah memiliki Kepala Sekolah yang berbeda,

namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap sejak tahun 1980 s/d 1986

dengan alamat Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Salatiga.

Setelah MTsN Salatiga memiliki gedung sendiri, maka sejak Th.

Pelajaran 1986 / 1987 MTsN Salatiga menempati gedung baru dengan

alamat Jl. Tegalrejo I Salatiga hingga sekarang.

2. Identitas Madrasah

a. Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga

b. No. Statistik Madrasah : 121.1.33.73.01.001

c. Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298 323950

d. Tahun berdiri : 1978

e. Tahun Penegerian : 1978

f. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M.

3. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi

Terwujudnya Generasi yang unggul dalam Prestasi berpijak pada

Budaya Bangsa dan Nilai-nilai Islam.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang professional dan bertanggung

jawab.

38

2) Meningkatkan Keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah.

3) Meningkatkan kualitas pendidikan

4) Meningkatkan Sumber daya manusia yang handal dan berkemampuan

5) Memberikan bekal life skill pada siswa

6) Meningkatkan sarana prasarana pendidikan

7) Menjalin kerjasama yang baik, diantaranya Stak holder, instansi lain

dan masyarakat.

4. Data Sarana Dan Prasarana

Adapun data tanah dan bangunan adalah sebagai berikut:

a. Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.

b. Jumlah tanah yang telah bersertifikat 6.270 m2.

c. Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.

Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan

No. Jenis Lokal

1 Ruang Kelas 24

2 Ruang Kantor/TU 1

3 Ruang Kepala 1

4 Ruang Guru 1

5 Ruang Perpustakaan 1

6 Ruang Lab Komputer 1

7 Ruang Lab. IPA 1

8 Ruang Lab Bahasa 1

9 Ruang Aula 1

10 Ruang Mushola 1

11 Ruang UKS 1

12 Halaman/ Upacara 1

13 Ruang Musik 1

14 Ruang Koperasi 1

15 Ruang Kantin 2

16 Ruang Satpam 1

39

5. Data Pendidik dan Karyawan

Adapun data pendidik dan karyawan di Mts Negeri Salatiga adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan

No. Nama Guru NIP Jabatan

1 Drs. H. Mudlofir, M.M. 196404241997031002 Kepala

Madrasah

2 Drs. Widodo Mulyo 196404271994031002 Guru

3 Drs. Faisal Bahar

Susanto, M.Ag

196807121994031002 Guru

4 Dra. Nur Laila 196708241995032001 Guru/Pembina

PMR

5 Munjayanah, S.Pd 197005251995032001 Guru

6 Nur Hidayati, S.Ag 196101011985032001 Guru/Pembina

Perpus

7 Drs. Syariful Hadi 19650724199803002 Guru

8 Dra. Mulyani 196505071998032001 Guru

9 Abdul Latief Muslich,

S.Pd

196707171992031001 Guru

10 Supangat, S.Pd 19590204199303002 Guru

11 Dra. Nunuk Samiasih 19670517999032001 Guru/Waka

Kurikulum

12 Ainy Dharyati, S.Pd 9630805199203 2 002 Guru

13 Umar Faruk, S.PdI 196106051992031002 Guru

14 Hj. Sri Hidayati, S.Pd 197006131994032003 Guru

15 Dra. Dihliz Zuna'im 197001232003122001 Guru

16 Miftah Syarifuddin, S.Si 197803242003121003 Guru

17 Sri Hariyanti, S.Pd 196012311982032063 Guru

18 Suyanto, S.Pd 19690126199512101 Guru/Waka

Humas

19 Eko Firatno, A.Md 197101171995121002 Guru

20 Dra. Sri Haryati

Khoiriyah, M.Pd.I

196802181998032001 Guru

21 Muti'ah Setyawati, S.Ag 197105102003122002 Guru

22 Muhammad Shobirun,

S.Pd

196910052005011002 Guru/Pembina

Pramuka

23 Muhammad Taufiq,

S.Pd

197902062005011003 Guru/Waka

Kesiswaan

24 Heni Haswarini, S.Pd 197610222005012002 Guru

25 Nova Zaeni

Nurfuadiyan, S.PdI

198111022005011002 Guru/Pembina

Pramuka

40

26 Feviana Sofia

Iraningrum, S.Pd

197602152005012002 Guru

27 Siti Riayah, S.Pd 197309042005012001 Guru

28 Ida Widminingsih, S.Ag 197608232005012003 Guru

29 Nida Usholha, S.Si 198106122005012003 Guru

30 Feviana Sofia

Iraningrum, S.Pd

197602152005012 02 Guru

31 Drs. Irwan 196707052005011002 Guru

32 Munawar, S.Ag 196906102006041016 Guru

33 Dra. Ernawati Susanti 196810272007012016 Guru/Pembina

Pramuka

34 Nuning Widyani, S.Pd 197308222006042017 Guru

35 Kartini, S.S 197303192005012001 Guru

36 Atik Prasetyowati, S.Pd 197505192007012010 Guru

37 Lies Arifah, S.Ag 197203302007012018 Guru

38 Budi Lathiful T, SE 197201312007012014 Guru

39 Ismiyati, S.PdI 198007172007102010 Guru

40 Khoiru Rakhman

Abidin, S.Pd.I

198103162007101001 Guru

41 Nur Khamim, M.Pd 198012292009011009 Guru/Waka

Sarpras

42 Farida

Nairraturrahmah,S.Pd.I

198004142007102007 Guru/Pembina

Pramuka

43 Eko Jatmikaning Budi,

S.Pd

197709282007101001 Guru

44 Istikomah, S.Pd 197905222005011007 Guru

45 M. Arif Rahman, S.H. 198109242005011004 Bendahara

46 Muhammad Khundori 196503072009011001 Pramu Kantor

47 Mustaghfirin, S.H. 197802011998031002 Ka TU

48 Siti Sufrotun, A.Ma

- PTT/Petugas

Administrasi

Kesiswaan

49 Yuliastuti Puspitosari,

S.E

- PTT/Petugas

Pengelola

Persediaan

50 Syarifuddin Sena

Atmadja, S.H.I

- PTT/Pembantu

Perpus

51 Zahroni - PTT/Petugas

Perpus

52 Sugeng Purnomo - PTT/Petugas

Kebersihan

53 Pujiono - PTT/Satpam

54 Okviana Nargiya Puji

Utami, S.E.Sy

- PTT

55 M. Tri Udi Ismail, A.Md - PTT/Petugas

41

Administrasi

Kepegawaian

56 Fajar Ardiansyah, S.Pd - PTT

57 Sasongko, S.Pd - PTT

58 Fandi Ahmad - PTT

6. Data Siswa MTs Negeri Salatiga

Adapun data jumlah seluruh siswa MTs Negeri Salatiga adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa Kelas VII-IX

Kelas Jml. Kelas Jml. Siswa Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

VII 8 275 116 159

VIII 8 279 130 149

IX 8 264 119 145

Jumlah 24 365 453 818

7. Data Siswa VII F

Adapun data siswa kelas VII F sebagai berikut:

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F

No. Nama Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Affi Alfan Saputra

2 Agus Ahmad Syarofudin

3 Alfian Ezra Ardhani

4 Alfiyatul Izeh

5 Anisa Nahar Ramadhani

6 Deanita Ulfa Naimah

7 Eka Latifatu Dzalfak

8 Elian Rahma

9 Firda Nurisifa

10 Ida Namira

11 Ilham Tri Mila Sari

12 Iqbal Maulana

13 Jovita Ayu Nugraheni

42

14 Kharina Athsna Athya

15 Lestari Putriku Sekar Melati

16 Maulida Dwi Setyarini

17 Muhammad Afif Azhar

18 Muhammad Aryanum Baihaqi

19 Muhammad Atha Fauzan

20 Muhammad Azriel Baihaqi

21 Muhammad Fachry Munaja S.

22 Muhammad Mahendra Lokatara

23 Muhammad Rizza Rahman

24 Nandita Refika Wardany

25 Naufal Edria

26 Nur Shafitri

27 Pingkan Amelia Najla

28 Rachma Sari

29 Rafiq Hendra Saputra

30 Regita Alfia Nayla Agustin

31 Reyga Pratama

32 Silvi Risti Agustin

33 Suci Ratu Felisia Rafel

34 Yusuf Roihan Faqih

35 Zackiya Fida Pratama

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Pra Siklus

Pelaksanaan awal sebelum diadakannya Penelitian Tindakan Kelas

adalah peneliti mengambil data nilai SKI siswa pada semester I. Kemudian

mengadakan postes untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa

kelas VII F MTs Negeri Salatiga.

2. Siklus I

Siklus I penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018.

Materi Pembelajaran adalah Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

43

Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map.

Langkah-langkah siklus I sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Menentukan materi pokok.

2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah

Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.

4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian berlangsung.

5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

e) Guru memberikan soal pre test.

44

2) Kegiatan Inti

a) Guru meminta siswa mengamati gambar yang berkaitan dengan

Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah

dicermatinya

c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.

d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor

Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap

kelompok.

e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan

materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam

yang mencakup sejarah berdirinya dinasti Bani Umayyah, sistem

pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor

penyebab kemunduran dinasti Bani Umayyah .

f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik.

h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.

3) Penutup

a) Guru megadakan evaluasi mandiri.

b) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

45

c. Pengamatan

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus

mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data

yang diperlukan.

d. Refleksi

Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi

dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam

perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Hasil pembelajaran

dengan menggunakan metode mind map menemukan beberapa

keberhasilan, antara lain:

1) Sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka

tertarik dengan metode yang digunakan guru ketika mengajar.

2) Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan

oleh guru dalam pembelajaran.

3) Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Meskipun terdapat keberhasilan dalam pembelajaran siklus I

namun masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:

1) Masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

dan belum memahami cara membuat mind map.

2) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

3) Masih ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

46

3. Siklus II

Siklus II penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 04 April 2018.

Materi Pembelajaran adalah Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map.

Siklus II merupakan akhir dari Penelitian Tindakan Kelas ini, karena

menurut perkiraan penulis, pada siklus II ini, prestasi peserta didik sudah

memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Menentukan materi pokok.

2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah

Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.

4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian

berlangsung.

5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.

47

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

e) Guru memberikan soal pre test.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengulas materi yang dipelajari minggu lalu.

b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Kemajuan Islam.

c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.

d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor

Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap

kelompok.

e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan

materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam

yang mencakup sejarah berdirinya Dinasti Bani Umayyah, sistem

pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor

penyebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah .

f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

48

g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik.

h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.

3) Penutup

a) Guru megadakan evaluasi mandiri.

b) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

3. Pengamatan

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus

mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data yang

diperlukan.

4. Refleksi

Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi

dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam

perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan analisis data

dari pengamatan yang dilakukan peneliti, hasil pembelajaran dengan

menggunakan metode mind map pada siklus II ini siswa dapat mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

Hampir semua siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,

dan hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru. Prestasi belajar

siswa telah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya dan semua siswa

telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. Hasil observasi siklus II ini

sudah sesuai harapan penulis sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus

1. Pra Siklus

Berdasarkan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan kelas,

guru menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kepada siswa

dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dari dokumentasi

sebelum penerapan penggunaan metode mind map, diperoleh prestasi

belajar siswa yang masih jauh dari harapan, karena masih banyak siswa

yang prestasi belajarnya di bawah KKM. Ketuntasan yang harus dicapai

yaitu 75. Inilah yang menjadi acuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas di

kelas VII F Mts Negeri Salatiga. Berikut daftar nilai pra siklus siswa kelas

VII F:

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus

No. Nama Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Affi Alfan Saputra 55

2 Agus Ahmad Syarofudin 65

3 Alfian Ezra Ardhani 45

4 Alfiyatul Izeh 50

5 Anisa Nahar Ramadhani 55

6 Deanita Ulfa Naimah 70

7 Eka Latifatu Dzalfak 85

8 Elian Rahma 80

9 Firda Nurisifa 50

10 Ida Namira 70

11 Ilham Tri Mila Sari 70

50

12 Iqbal Maulana 75

13 Jovita Ayu Nugraheni 70

14 Kharina Athsna Athya 60

15 Lestari Putriku Sekar Melati 75

16 Maulida Dwi Setyarini 75

17 Muhammad Afif Azhar 80

18 Muhammad Aryanum Baihaqi 40

19 Muhammad Atha Fauzan 60

20 Muhammad Azriel Baihaqi 70

21 Muhammad Fachry Munaja S. 50

22 Muhammad Mahendra L. 75

23 Muhammad Rizza Rahman 70

24 Nandita Refika Wardany 40

25 Naufal Edria 65

26 Nur Shafitri 50

27 Pingkan Amelia Najla 75

28 Rachma Sari 50

29 Rafiq Hendra Saputra 75

30 Regita Alfia Nayla Agustin 50

31 Reyga Pratama 60

32 Silvi Risti Agustin 60

33 Suci Ratu Felisia Rafel 50

34 Yusuf Roihan Faqih 80

35 Zackiya Fida Pratama 60

KKM 75

Rata-rata Kelas 63,71

Siswa Tuntas 12

Siswa Tidak Tuntas 23

Persentase Ketuntasan 34 %

Tabel 4.1 menunjukkan hasil belajar pra-siklus dari 35 siswa. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85 dan nilai terendah adalah 40. Nilai

rata-rata kelas yang dicapai yaitu 63,71. Pada prasiklus jumlah siswa yang

tuntas yaitu 12 siswa dan yang tidak tuntas ada 23 siswa.

51

Persentase Ketuntasan = x 100 %

= x 100 %

= 34 %

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yaitu berupa persiapan segala sesuatu yang

berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari menyiapkan materi

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber

belajar, menyiapkan sarana observasi dan dokumentasi selama proses

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Proses pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret

2018. Materi pembelajaran adalah Dinasti Bani Umayyah Pelopor

Peradaban Kemajuan Islam. Media yang digunakan yaitu Power Point

dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode

pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran

dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.

Setelah guru mengajar dengan menggunakan metode mind map, di

akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau post test dengan tujuan untuk

mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria Kelulusan

Minimal (KKM) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah 75.

52

Dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada peningkatan prestasi belajar

dari nilai prasiklus ke siklus I.

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Affi Alfan Saputra 65

2 Agus Ahmad Syarofudin 75

3 Alfian Ezra Ardhani 55

4 Alfiyatul Izeh 75

5 Anisa Nahar Ramadhani 75

6 Deanita Ulfa Naimah 75

7 Eka Latifatu Dzalfak 90

8 Elian Rahma 95

9 Firda Nurisifa 65

10 Ida Namira 75

11 Ilham Tri Mila Sari 75

12 Iqbal Maulana 75

13 Jovita Ayu Nugraheni 80

14 Kharina Athsna Athya 80

15 Lestari Putriku Sekar Melati 85

16 Maulida Dwi Setyarini 80

17 Muhammad Afif Azhar 90

18 Muhammad Aryanum Baihaqi 50

19 Muhammad Atha Fauzan 65

20 Muhammad Azriel Baihaqi 75

21 Muhammad Fachry Munaja S. 65

22 Muhammad Mahendra L. 75

23 Muhammad Rizza Rahman 80

24 Nandita Refika Wardany 55

25 Naufal Edria 70

26 Nur Shafitri 75

27 Pingkan Amelia Najla 85

28 Rachma Sari 50

29 Rafiq Hendra Saputra 75

30 Regita Alfia Nayla Agustin 70

53

31 Reyga Pratama 70

32 Silvi Risti Agustin 80

33 Suci Ratu Felisia Rafel 75

34 Yusuf Roihan Faqih 85

35 Zackiya Fida Pratama 75

KKM 75

Rata-rata Kelas 73,85

Siswa Tuntas 24

Siswa Tidak Tuntas 11

Persentase Ketuntasan 69%

Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siklus I dari 35 siswa. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 50.

Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 73,85. Ada 24 siswa yang tuntas

dan 11 siswa yang belum tuntas.

Persentase Ketuntasan = x 100%

= x 100%

= 69%

c. Tahap Pengamatan

Data yang diperoleh dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(SKI) siklus I tentang aktivitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

54

1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan presensi

c. Menyiapkan media pembelajaran

2 Kemampuan guru dalam membuka

pembelajaran dan melakukan apersepsi.

a. Salam pembuka

b. Mengkondisikan kelas

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Memberikan motivasi

3 Kegiatan guru menggunakan metode

a. Guru paham mengenai metode mind

map.

b. Guru mampu menggunakan metode

mind map.

4 Kemampuan guru dalam menguasai

kelas

5 Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran

a. Kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Salam penutup

Keterangan:

55

1 : Kurang Baik

2 : Baik

3 : Sangat Baik

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No. Indikator Aspek yang Diamati Skor

1 2 3

1 Kesiapan menerima

pelajaran

a. Menyediakan buku dan

alat tulis.

b. Siswa mengkondisikan

diri menerima

pelajaran.

c. Suasana kelas pada saat

pelajaran dimulai

d. Siswa mendengarkan

penjelasan guru

e. Siswa menyiapkan

buku pelajaran dan

sumber belajar lainnya

yang berkaitan dengan

materi pelajaran.

2 Keaktifan siswa a. Keaktifan mengikuti

56

dalam proses

pembelajaran

pelajaran

b. Keaktifan bertanya

c. Keaktifan menjawab

d. Pemahaman terhadap

metode mind map

e. Kekompakan diskusi

f. Kekompakan presentasi

g. Mengerjakan soal

dengan semangat

Keterangan:

1 : Kurang Baik

2 : Baik

3 : Sangat Baik

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa dari 35 siswa terdapat 24

siswa yang tuntas, sedangkan 11 siswa tidak tuntas. Dengan demikian

baru 68,57% dari seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hal ini

menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi

secara klasikal.

Berdasarkan pengamatan peneliti yang disajikan dalam tabel 4.3

dan tabel 4.4, pembelajaran yang dilakukan terdapat kelebihan dan

kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu sebagian besar siswa mampu

melaksanakan metode pembelajaran mind map dan prestasi belajar lebih

57

meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Adapun kekurangannya yaitu

masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran,

ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan belum

memahami cara membuat mind map.

Pada pembelajaran siklus II, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki,

seperti: guru harus isa mengendalikan kondisi kelas agar semua siswa

memperhatikan penjelasan guru, menjelaskan lagi cara pembuatan mind

map.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Rencana pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan

adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada proses pelaksanaan

siklus I. Maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran yang akan

menekankan pada:

1) Pelaksanaan masih menggunakan metode mind map.

2) Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran mind map dan

mengembangkan tes evaluasi atau post test yang pertanyaan soalnya

berbeda dengan siklus I.

3) Peningkatan terhadap motivasi siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Proses pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 04 April

2018. Materi pembelajaran adalah Dinasti Bani Umayyah Pelopor

Peradaban Kemajuan Islam. Media yang digunakan yaitu Power Point

58

dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode

pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran

dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. adapun prestasi belajar

yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran ini dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Affi Alfan Saputra 80

2 Agus Ahmad Syarofudin 80

3 Alfian Ezra Ardhani 77

4 Alfiyatul Izeh 80

5 Anisa Nahar Ramadhani 93

6 Deanita Ulfa Naimah 93

7 Eka Latifatu Dzalfak 100

8 Elian Rahma 100

9 Firda Nurisifa 93

10 Ida Namira 93

11 Ilham Tri Mila Sari 83

12 Iqbal Maulana 83

13 Jovita Ayu Nugraheni 83

14 Kharina Athsna Athya 97

15 Lestari Putriku Sekar Melati 80

16 Maulida Dwi Setyarini 93

17 Muhammad Afif Azhar 93

18 Muhammad Aryanum Baihaqi 77

19 Muhammad Atha Fauzan 77

20 Muhammad Azriel Baihaqi 77

21 Muhammad Fachry Munaja S. 77

22 Muhammad Mahendra L. 83

23 Muhammad Rizza Rahman 87

24 Nandita Refika Wardany 77

59

25 Naufal Edria 77

26 Nur Shafitri 87

27 Pingkan Amelia Najla 93

28 Rachma Sari 77

29 Rafiq Hendra Saputra 83

30 Regita Alfia Nayla Agustin 97

31 Reyga Pratama 77

32 Silvi Risti Agustin 87

33 Suci Ratu Felisia Rafel 87

34 Yusuf Roihan Faqih 83

35 Zackiya Fida Pratama 93

KKM 75

Rata-rata Kelas 85,62

Siswa Tuntas 35

Siswa Tidak Tuntas 0

Persentase Ketuntasan 100%

Tabel 4.5 menunjukkan hasil belajar siklus II dari 35 siswa. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 77.

Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 85,62. Pada siklus II ini seluruh

siswa telah mencapai nilai KKM.

Persentase Ketuntasan = x 100%

= x 100%

= 100%

c. Tahap Pengamatan

Data yang diperoleh dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(SKI) siklus II tentang aktivitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut:

60

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan presensi

c. Menyiapkan media pembelajaran

2 Kemampuan guru dalam membuka

pembelajaran dan melakukan apersepsi.

a. Salam pembuka

b. Mengkondisikan kelas

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Memberikan motivasi

3 Kegiatan guru menggunakan metode

a. Guru paham mengenai metode mind

map.

b. Guru mampu menggunakan metode

mind map.

4 Kemampuan guru dalam menguasai

kelas

61

5 Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran

a. Kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Salam penutup

Keterangan:

1 : Kurang Baik

2 : Baik

3 : Sangat Baik

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No. Indikator Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1 Kesiapan menerima

pelajaran

a. Menyediakan buku dan

alat tulis.

b. Siswa mengkondisikan

diri menerima

pelajaran.

c. Suasana kelas pada saat

pelajaran dimulai

d. Siswa mendengarkan

penjelasan guru

62

e. Siswa menyiapkan

buku pelajaran dan

sumber belajar lainnya

yang berkaitan dengan

materi pelajaran.

2 Keaktifan siswa

dalam proses

pembelajaran

a. Keaktifan mengikuti

pelajaran

b. Keaktifan bertanya

c. Keaktifan menjawab

d. Pemahaman terhadap

metode mind map

e. Kekompakan diskusi

f. Kekompakan presentasi

g. Mengerjakan soal

dengan semangat

Keterangan:

1 : Kurang Baik

2 : Baik

3 : Sangat Baik

d. Tahap Refleksi

Pada siklus II ini hampir semua siswa antusias mengikuti kegiatan

pembelajaran, memahami metode mind map dan memperhatikan

63

penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Penelitian dihentikan

sampai siklus II karena prestasi belajar siswa sudah menunjukkan

indikator ketuntasan klasikal 85% yang diharapkan yaitu semua siswa

telah tuntas belajarnya (100%).

B. Pembahasan

Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan

selama pelaksanaan pra siklus, siklus I, siklus II, berikut rangkaian data siswa

yang mngalami pengingkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Nama Pra

Siklus Siklus I Siklus II

1 Affi Alfan Saputra 55 65 80

2 Agus Ahmad Syarofudin 65 75 80

3 Alfian Ezra Ardhani 45 55 77

4 Alfiyatul Izeh 50 75 80

5 Anisa Nahar Ramadhani 55 75 93

6 Deanita Ulfa Naimah 70 75 93

7 Eka Latifatu Dzalfak 85 90 100

8 Elian Rahma 80 95 100

9 Firda Nurisifa 50 65 93

10 Ida Namira 70 75 93

11 Ilham Tri Mila Sari 70 75 83

12 Iqbal Maulana 75 75 83

13 Jovita Ayu Nugraheni 70 80 83

14 Kharina Athsna Athya 75 80 97

15 Lestari Putriku Sekar Melati 75 85 80

16 Maulida Dwi Setyarini 75 80 93

17 Muhammad Afif Azhar 80 90 93

18 Muhammad Aryanum Baihaqi 40 50 77

19 Muhammad Atha Fauzan 60 65 77

20 Muhammad Azriel Baihaqi 70 75 77

64

21 Muhammad Fachry Munaja S. 50 65 77

22 Muhammad Mahendra Lokatara 75 75 83

23 Muhammad Rizza Rahman 75 80 87

24 Nandita Refika Wardany 40 55 77

25 Naufal Edria 65 70 77

26 Nur Shafitri 50 75 87

27 Pingkan Amelia Najla 75 85 93

28 Rachma Sari 50 50 77

29 Rafiq Hendra Saputra 75 75 83

30 Regita Alfia Nayla Agustin 50 70 97

31 Reyga Pratama 60 70 77

32 Silvi Risti Agustin 60 80 87

33 Suci Ratu Felisia Rafel 50 75 87

34 Yusuf Roihan Faqih 80 85 83

35 Zackiya Fida Pratama 60 75 93

Jumlah 2230 2585 2997

Rata-rata Kelas 63,71 73,85 85,62

Dari tabel 4.8 dapat dilihat perbandingan hasil ketuntasan belajar dari pra

siklus, siklus I, hingga siklus II. Berikut tabel perbandingan hasil ketuntasan

selama tindakan:

Tabel 4.9 Perbandingan hasil Pra Siklus, Siklus I, dan siklus II

Uraian Siswa yang Tuntas

Siswa yang Tidak

Tuntas Rata-rata

Frekuensi % Frekuensi %

Pra Siklus 12 34% 23 66% 63,71

Siklus I 24 69% 11 31% 73,85

Siklus II 35 100% 0 0% 85,62

Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar

siswa. Data dapat ditampilkan pada gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan

Persentase hasil Belajar

65

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Setelah diadakannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

dengan penerapan metode mind map pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga

semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dapat diketahui bahwa ada

peningkatan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada kenaikan dari pra

siklus siswa yang tuntas belajar 12 siswa (34%), sedangkan yang belum tuntas

belajar ada 23 siswa (66%) dengan nilai rata-rata 63,71. Hasil siklus I siswa

yang tuntas belajar sejumlah 24 siswa (69%), sdangkan yang belum tuntas

sejumlah 11 siswa (31%) dengan nilai rata-rata 73,85. Berdasarkan hasil

tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka

dilanjutkan dengan siklus II. Hasil dari siklus II diperoleh data 35 siswa

(100%) sudah tuntas belajar dengan nilai rata-rata 85,62. Berdasarkan

perolehan nilai tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar dari siklus I ke

siklus II mengalami peningkatan sebesar 31%.

66

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria

ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan yaitu 85 %. Seluruh siswa

sudah tuntas belajarnya (100%) sehingga penelitian ini berhenti pada siklus II.

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode mind map dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Bani Umayyah pada siswa Kelas VII F

MTs Negeri Salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018 dan mempermudah

guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata dari sebelum

diterapkan metode mind map atau pra siklus sampai siklus II. Pada pra siklus

nilai rata-rata yaitu 63,71. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu

73,85 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,62. Apabila dilihat dari

perolehan nilai tertiggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan.

Pada pra siklus nilai tertinggi 85, pada siklus I nilai tertinggi meningkat

menjadi 95, dan pada siklus II nilai tertinggi meningkat menjadi 100.

Persentase ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan

yaitu pada pra siklus yang tuntas hanya 34%, pada siklus I meningkat menjadi

69%, dan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Pada siklus II semua siswa

sudah mencapai nilai KKM. Oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas ini

dinyatakan berhasil.

68

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan penggunaan metode pembelajaran mind map

sebagai alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan

Islam.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengelola

pembelajaran menjadi hal baru setiap harinya dengan mengembangkan

berbagai strategi, metode maupun model pembelajaran. Salah satunya

yaitu metode pembelajaran mind map. Hal ini akan menghilangkan rasa

bosan bagi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.

b. Sebelum melaksanakan metode pembelajaran jenis baru, hendaknya guru

melakukan persiapan sebaik-baiknnya dengan mempertimbangkan materi

yang sesuai.

3. Bagi Siswa

Peserta didik hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam maupun pembelajaran lainnya,

karena dengan motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi tercapainya

tujuan pembelajaran yang dapat diukur dari hasil belajar peserta didik.

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2004. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

________________. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Daud Ali, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Depag RI. 2010. Al-Quran dan Terjemahan. Semarang: Raja Publishing.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bachri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hasbullah. 2001. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Idi, Abdullah. Safarina HD. 2003. Sosiologi Pendidikan Individu Masyarakat, dan

Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kemenag. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.

Jakarta: Kemenag RI.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bintang

Budaya.

Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

___________. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Purwanto, Ngalim. 1992. Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

70

_______________. 2003. Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Sandjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tim Pustaka Yustisia. 2007. KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uzer Usman, Moh. Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Windura, Sutanto. 2008. Mind Map (Langkah Demi Langkah). Jakarta: Elex

Media Komputendo.

71

72

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Salatiga

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Genap

Materi Pokok : Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami, mengetahui (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai

74

dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Kompatensi Dasar Indikator dan Pencapaian

Kompetensi

1 3.2. Memahami sejarah

Kekhalifahan Dinasti Bani

Umayyah.

3.2.1. Menjelaskan proses

berdirinya Dinasti Umayyah.

3.2.2. Menjelaskan sistem

pemerintahan Bani Umayyah

3.2.3 Menjelaskan khalifah Bani

Umayyah

3.2.4. Menjelaskan faktor-faktor

kemunduran Bani Umayyah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegitan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Umayyah.

2. Menjelaskan sistem pemerintahan Dinasti Umayyah.

3. Menjelaskan khalifah Bani Umayyah

4. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Sejarah Dinasti Umayyah

75

Kata “Bani” artinya adalah, anak, cucu, atau keturunan. Dengan

demikian yang dimaksud dengan Bani Umayyah adalah anak, cucu, atau

keturunan Umayyah bin Abdi Syams.

Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan

semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan demikian, Dinasti

Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani

Umayyah.

Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah

bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin

kabilah Quraisy pada Fathul Mekah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,

pertikaian politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah

ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah

terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua

Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan

sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya

sebagai Khalifah.

Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin

Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan

pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah)

di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah.

Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan

Umar bin Khattab, Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di

Syria. Karena sukses memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh

76

Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria,

giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan

wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin

Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat konflik dengan Khalifah Ali untuk

mempertahankan kedudukannyasebagai gubernur Syria. Sejak saat itu

Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan

dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah

menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara

merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.

2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani

Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan

kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat

sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah

mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam.

Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam

yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara

yang stabil dan terorganisir.

Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa

departemen yaitu pertama, diwanul khatam yang fungsinya adalah

mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah. Kedua,

diwanul barid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat

tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi. Pada masa

77

Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi

heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan,

dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia

terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah

menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah bin

Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem

monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan

selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat

sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang

diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan

menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh

tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.

3. Khalifah Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132

H atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas

khalifah antara lain:

a. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)

Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin

Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu

Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia

lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu

Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok

yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya

78

tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu,

dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8

H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis

Al-Qur‟an.

Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah

menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin

Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.

Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan

bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi

Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah

pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke

kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya,

ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti

pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga

mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang

ditetapkan oleh tentara di Byzantiu, membangun administrasi

pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem

monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia

menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia

mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.

Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal

79

dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di

pemakaman Bab Al-Shagier.

b. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)

Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi

Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa

kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang

cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34

tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah

menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah

tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia

kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya

untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya.

c. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)

Beliau adalah putera Yazid yang lemah

dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia

pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.

Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya

pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683

M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th.

Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat

menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin

keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah

keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah.

80

d. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)

Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash.

Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak

Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan

terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin

Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua.untuk

mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda

Yazid bin Muawiyah.

e. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)

Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin

Abul „Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya,

pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan

Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.

Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium

dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga

berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi

pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa

resmi pemerintahan Islam.

f. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)

Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah

masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa

pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan

81

wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya,

benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin

oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia.

g. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)

Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan

bin Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah

pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul

Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada

tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir

pemerintahannya,

h. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan

bin Hakam bin Al-„Ash. Ia terkenal adil dan sederhana.

Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang

selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan

kesalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha

meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun

720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon

i. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)

Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada

usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu

Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat

82

saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan

Rajab 101 H.

j. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)

Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang

ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi

militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru

yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.

Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung

oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.

Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu

menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan

Dinasti baru, Bani Abbas.

k. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)

Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami

kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma

agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati

terbunuh.

Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi

pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang

tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan

anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan

perawat untuk masing-masing orang.

83

l. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)

Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat,

karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara.

Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan.

Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat

dalam usia 46 tahun.

m. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)

Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat

di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya.

Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya

beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar

berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan

suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan

mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia

memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.

n. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)

Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin

Hakam. Ia adalah cucu dari Khalifah keempat bani Umayyah,

Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima, Abdul Malik

bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan

seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi

dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan

pendukung yang kuat.

84

Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke

Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh

Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya

sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir,

dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian

berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya

dipegang oleh Bani Abbasiyah.

4. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah

6) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara

karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok

7) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab

8) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah

Umayyah

9) Sikap hidup mewah di lingkungan istana

10) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin

Abdul Muthalib

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan

berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta

didik dengan penuh hikmad.

20 menit

85

b. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan

pertanyaan secara komunikatif berkaitan

dengan materi pelajaran.

d. Guru menyampaikan kompetensi inti,

kompetensi dasar serta tujuan yang akan

dicapai dalam pembelajaran.

e. Guru memberikan soal pre-test.

f. Guru mengulas materi sebelumnya

2 Kegiatan inti

a. Mengamati

Mengamati gambar yang berkaitan dengan

Dinasti Bani Umayyah.

b. Menanya

Melalui motivasi dari guru, peserta didik

mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang

terkait dengan tayangan yang telah

dicermatinya

c. Mengeksplorasi

Secara kelompok menggali informasi tentang:

40 menit

86

- Sejarah Bani Umayyah

- Sistem pemerintahan Bani Umayyah

- Khalifah Bani Umayyah

- Faktor kemunduran bani Umayyah

d. Mengasosiasi

1) Mengolah informasi yang telah

dikumpulkan.

2) Membuat mind map secara kelompok.

3) Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi.

4) Peserta didik menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari

3 Penutup

a. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Guru mengagendakan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan yang akan datang

c. Guru mengagendakan evaluasi mandiri / postest

d. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup

pembelajaran dengan berdoa

20 menit

F. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Ceramah bervariasi, tanya jawab, mind map.

87

G. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media

a. Laptop

b. Lcd proyektor

c. White board

2. Bahan

a. Spidol/pensil

b. Flash disk

c. Bahan-bahan lainnya

H. SUMBER BELAJAR

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah

Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah

Tsanawiyah VII. Jakarta: Kementrian Agama.

I. PENILAIAN

1. Pengetahuan

a. Teknik penilaian : Tes

b. Bentuk instrumen : Lembar penilaian tertulis

No Indikator Butir Instrumen

1 Dapat menjelaskan

proses berdirinya

Dinasti Bani

Umayyah.

Menjelaskan proses

berdirinya Dinasti Bani

Umayyah.

2 Dapat menjelaskan Menjelaskan sistem

88

sistem pemerintahan

Dinasti Bani

Umayyah.

pemerintahan Dinasti Bani

Umayyah.

3 Dapat menjelaskan

khalifah Bani

Umayyah.

Menjelaskan khalifah Bani

Umayyah.

4 Dapat menjelaskan

faktor - faktor

kemunduran Bani

Umayyah

Menjelaskan faktor - faktor

kemunduran Bani Umayyah

c. Instrumen Soal

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Bani Umayyah adalah anak, cucu, keturunan dari …

2. Keturunan raja-raja yang memrintah dan semua berasal dari satu

keluarga disebut ….

3. Keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani Umayyah disebut …

4. Pendiri Dinasti Bani Umayyah yaitu …

5. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan adalah putra dari …

6. Peristiwa penyerahan jabatan khalifah kepada Mu‟awiyah bin Abi

Sufyan oleh Hasan bin Ali disebut …

7. Dinasti Bani Umayyah berdiri pada tahun …

89

8. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Mu‟awiyah bin Abi Sufyan

menjabat sebagai gubernur di ….

9. Sistem pemerintahan Bani Umayyah yaitu ….

10. Bani Umayyah memerintah selama … tahun

11. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan memindahkan pusat pemerintahan dari

Madinah ke …

12. Mu‟awiyah menyerahkan jabatannya kepada anaknya yang bernama

13. Abdul Malik bin Marwan merupakan merupakan Khalifah Bani

Umayyah yang ke …

14. Umar bin Abdul Aziz memperoleh pendidikan dari para ulama hadits

dan tafsir di kota…

15. Khalifah Bani Umayyah yang memberi wasiat kepada Umar bin

Abdul Aziz menjadi khalifah selanjutnya yaitu …

16. Khalifah Bani Umayyah yang membawa Dinasti Bani Umayyah

pada masa keemasan adalah …

17. Tokoh yang berjasa menaklukan Andalusia adalah …

18. Khalifah Bani Umayyah yang sangat religious, demokratis dan

mementingkan persatuan umat adalah …

19. Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran pada masa

kekuasaan khalifah ….

20. Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran pada tahun …

90

d. Pedoman Penilaian

1. Kunci jawaban

1) Umayyah bin Abdi Syams

2) Dinasti

3) Dinasti Bani Umayyah

4) Mu‟awiyah bin Abi Sufyan

5) Abu Sufyan bin Harb

6) „Amul Jama‟ah

7) 41H/661 M

8) Syiria/Suriah

9) Monarchi Heredities (turun-temurun)

10) 90 th

11) Damaskus

12) Yazid bin Mu‟awiyah

13) Ke-5

14) Madinah

15) Sulaiman bi Abdul Malik

16) Walid bin Abdul Malik

17) Thariq bin Ziyad

18) Umar bin Abdul Aziz

19) Walid bin Yazid

20) 125 H-133 H / 743-750 M

91

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Salatiga

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Genap

Materi Pokok : Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban

Islam

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

J. KOMPETENSI INTI

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

7. Memahami, mengetahui (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

8. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai

93

dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

K. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Kompatensi Dasar Indikator dan Pencapaian

Kompetensi

1 3.2. Memahami sejarah

Kekhalifahan Dinasti Bani

Umayyah.

3.2.1. Menjelaskan proses

berdirinya Dinasti Umayyah.

3.2.2. Menjelaskan sistem

pemerintahan Bani Umayyah

3.2.3 Menjelaskan khalifah Bani

Umayyah

3.2.4. Menjelaskan faktor-faktor

kemunduran Bani Umayyah

L. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegitan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:

5. Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Umayyah.

6. Menjelaskan sistem pemerintahan Dinasti Umayyah.

7. Menjelaskan khalifah Bani Umayyah

8. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah

M. MATERI PEMBELAJARAN

5. Sejarah Dinasti Umayyah

94

Kata “Bani” artinya adalah, anak, cucu, atau keturunan. Dengan

demikian yang dimaksud dengan Bani Umayyah adalah anak, cucu, atau

keturunan Umayyah bin Abdi Syams.

Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan

semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan demikian, Dinasti

Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani

Umayyah.

Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah

bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin

kabilah Quraisy pada Fathul Mekah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,

pertikaian politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah

ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah

terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua

Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan

sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya

sebagai Khalifah.

Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin

Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan

pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah)

di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah.

Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan

Umar bin Khattab, Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di

Syria. Karena sukses memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh

95

Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria,

giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan

wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin

Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat konflik dengan Khalifah Ali untuk

mempertahankan kedudukannyasebagai gubernur Syria. Sejak saat itu

Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan

dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah

menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara

merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.

6. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani

Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan

kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat

sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah

mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam.

Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam

yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara

yang stabil dan terorganisir.

Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa

departemen yaitu pertama, diwanul khatam yang fungsinya adalah

mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah. Kedua,

diwanul barid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat

tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi. Pada masa

96

Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi

heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan,

dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia

terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah

menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah bin

Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem

monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan

selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat

sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang

diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan

menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh

tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.

7. Khalifah Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132

H atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas

khalifah antara lain:

o. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)

Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin

Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu

Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia

lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu

Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok

yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya

97

tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu,

dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8

H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis

Al-Qur‟an.

Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah

menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin

Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.

Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan

bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi

Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah

pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke

kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya,

ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti

pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga

mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang

ditetapkan oleh tentara di Byzantiu, membangun administrasi

pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem

monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia

menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia

mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.

Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal

98

dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di

pemakaman Bab Al-Shagier.

p. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)

Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi

Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa

kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang

cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34

tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah

menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah

tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia

kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya

untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya.

q. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)

Beliau adalah putera Yazid yang lemah

dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia

pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.

Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya

pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683

M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th.

Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat

menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin

keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah

keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah.

99

r. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)

Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash.

Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak

Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan

terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin

Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua.untuk

mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda

Yazid bin Muawiyah.

s. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)

Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin

Abul „Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya,

pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan

Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.

Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium

dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga

berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi

pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa

resmi pemerintahan Islam.

t. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)

Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah

masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa

pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan

100

wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya,

benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin

oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia.

u. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)

Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan

bin Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah

pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul

Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada

tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir

pemerintahannya,

v. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)

Nama lengkapnya adalah umar bin abdul aziz bin Marwan

bin hakam bin al-„ash. Ia terkenal adil dan sederhana.

Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang

selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan

kesalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha

meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun

720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon

w. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)

Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada

usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu

Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat

101

saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan

Rajab 101 H.

x. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)

Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin

Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang

ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi

militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru

yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.

Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung

oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.

Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu

menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan

Dinasti baru, Bani Abbas.

y. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)

Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami

kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma

agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati

terbunuh.

Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi

pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang

tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan

anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan

perawat untuk masing-masing orang.

102

z. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)

Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat,

karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara.

Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan.

Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat

dalam usia 46 tahun.

aa. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)

Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat

di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya.

Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya

beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar

berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan

suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan

mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia

memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.

bb. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)

Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin

Hakam. Ia adalah cucu dari Khalifah keempat bani Umayyah,

Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima, Abdul Malik

bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan

seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi

dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan

pendukung yang kuat.

103

Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke

Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh

Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya

sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir,

dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian

berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya

dipegang oleh Bani Abbasiyah.

8. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah

11) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara

karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok

12) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab

13) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah

Umayyah

14) Sikap hidup mewah di lingkungan istana

15) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin

Abdul Muthalib

N. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

g. Guru membuka pelajaran dengan salam dan

berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta

didik dengan penuh hikmad.

20 menit

104

h. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

i. Guru memberikan motivasi dan mengajukan

pertanyaan secara komunikatif berkaitan

dengan materi pelajaran.

j. Guru menyampaikan kompetensi inti,

kompetensi dasar serta tujuan yang akan

dicapai dalam pembelajaran.

k. Guru memberikan soal pre-test.

l. Guru mengulas materi sebelumnya

2 Kegiatan inti

e. Mengamati

Mengamati gambar yang berkaitan dengan

Dinasti Bani Umayyah.

f. Menanya

Melalui motivasi dari guru, peserta didik

mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang

terkait dengan tayangan yang telah

dicermatinya

g. Mengeksplorasi

Secara kelompok menggali informasi tentang:

40 menit

105

- Sejarah Bani Umayyah

- Sistem pemerintahan Bani Umayyah

- Khalifah Bani Umayyah

- Faktor kemunduran bani Umayyah

h. Mengasosiasi

5) Mengolah informasi yang telah

dikumpulkan.

6) Membuat mind map secara kelompok.

7) Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi.

8) Peserta didik menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari

3 Penutup

e. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang akan dilaksanakan

f. Guru mengagendakan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan yang akan datang

g. Guru mengagendakan evaluasi mandiri / postest

h. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup

pembelajaran dengan berdoa

20 menit

O. METODE PEMBELAJARAN

3. Pendekatan : Scientific

4. Metode : Ceramah bervariasi, tanya jawab, mind map.

106

P. MEDIA PEMBELAJARAN

3. Media

d. Laptop

e. Lcd proyektor

f. White board

4. Bahan

d. Spidol/pensil

e. Flash disk

f. Bahan-bahan lainnya

Q. SUMBER BELAJAR

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah

Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah

Tsanawiyah VII. Jakarta: Kementrian Agama.

R. PENILAIAN

2. Pengetahuan

e. Teknik penilaian : Tes

f. Bentuk instrumen : Lembar penilaian tertulis

No Indikator Butir Instrumen

1 Dapat menjelaskan

proses berdirinya

Dinasti Bani

Umayyah.

Menjelaskan proses

berdirinya Dinasti Bani

Umayyah.

107

2 Dapat menjelaskan

sistem pemerintahan

Dinasti Bani

Umayyah.

Menjelaskan sistem

pemerintahan Dinasti Bani

Umayyah.

3 Dapat menjelaskan

khalifah Bani

Umayyah.

Menjelaskan khalifah Bani

Umayyah.

4 Dapat menjelaskan

faktor - faktor

kemunduran Bani

Umayyah

Menjelaskan faktor - faktor

kemunduran Bani Umayyah

g. Instrumen Soal

Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!

1. Keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari sattu

keluarga disebut …

a. Bani c. Dinasti

b. Daulah d. Silsilah

2. Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada

Mu‟awiyah bin Abu Sufyan disebut …

a. Amul Umat c. Amul Sanah

b. Amul Addin d. Amul Jama‟ah

3. Pendiri Dinasti Umayyah adalah …

108

a. Abu Sufyan bin Harb c. Mu‟awiyah bin Abu Sufyan

b. Umayyah bin Abd Syams d. Hasan bin Ali

4. Dinasti Umayyah berdiri pada tahun ...

a. 40 H/660 M c. 42 H/662 M

b. 41 H/661 M d. 43 H/663 M

5. Bani Umayyah berkuasa selama …

a. 80 tahun c. 90 tahun

b. 85 tahun d. 95 tahun

6. Ayah Mu‟awiyah bin Abi Sufyan adalah …

a. Abu Sufyan bin Harb c. Abu Sufyan bin Ahmad

b. Abu Sufyan bin Aus d. Abu Sufyan bin Khuzairi

7. Mu‟awiyah memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke …

a. Kuffah c. Mekah

b. Basrah d. Damaskus

8. Jumlah khalifah Bani Umayyah ada ...

a. 12 c. 14

b. 13 d. 15

9. Yang bukan khalifah Bani Umayyah yaitu …

a. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan c. Utsman bin Affan

b. Umar bin Abdul Aziz d. Walid bin Abdul Malik

10. Bani Umayyah mengalami masa keemasan pada masa khalifah …

a. Yazid bin Mu‟awiyah c. Mu‟awiyah bin Yazid

b. Walid bin Abdul Malik d. Marwan bin Muhammad

109

Jawablah soal-soal berikut!

1. Anak, anak cucu, dan keturunan dari Umayyah bin Abdi Syams

disebut …

2. Khawarij adalah …

3. Sistem pemerintahan Bani Umayyah yaitu …

4. Khalifah yang mengubah mata uang Byzantium dan Persia adalah …

5. Tokoh yang berjasa dalam menaklukan Andalusia yaitu …

6. Khalifah Bani Umayyah ke-5 yaitu …

7. Umar bin Abdul Aziz dan Yazid bin Abdul Malik menjabat khalifah

atas wasiat khalifah ….

8. Khalifah Bani Umayyah yang sangat religius yaitu ….

9. Masa kejayaan Umayyah berakhir pada masa khalifah …

10. Bani Umayyah runtuh pada tahun …

h. Pedoman Penilaian

1. Kunci jawaban

1) C 6) A

2) D 7) D

3) C 8) C

4) B 9) C

5) C 10) B

1) Bani Umayyah

2) Golangan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib

3) Monarchiheridetis (Kerajaan turun-temurun)

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Alfinalia Maulani Islamiyah

NIM : 111-14-060

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen Pembimbing Akademik : Drs. A. Bahrudin M.Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Poin

1 OPAK STAIN Salatiga 2014

“Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang Beretika,

Disiplin, dan Berfikir Terbuka”

18-19

Agustus

2014

Peserta 3

2 OPAK Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga 2014

“Aktualisasi Pendidikan

Karakter sebagai Pembentuk

Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis”

20-21

Agustus

2014

Peserta 3

3 Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) “Pemahaman Islam

Rahmatan Lil „Alamin sebagai

Langkah Awal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter”

21

Agustus

2014

Peserta 2

4 Achievement Motivation

Training (AMT) “Dengan

23

Agustus

Peserta 2

122

AMT Semangat Menyongsong

Prestasi”

2014

5 Library User Education

(Pendidikan Pemustaka) yang

diselenggarakan oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

28

Agustus

2014

Peserta 2

6 English Friendship Camp

“CEC is The Best Way for

Great Generation” oleh CEC

STAIN Salatiga.

27-28

September

2014

Peserta 3

7 “SIBA – SIBI” Training UTS

Semester Ganjil Tahun 2014

yang diselenggarakan oleh

CEC dan ITTAQO.

24-25

Oktober

2014

Peserta 3

8 “PERBASIS (Perbandingan

Bahasa Arab Bahasa Inggris) /

CEA (Comparison English

Arabic)” diselenggarakan oleh

CEC dan ITTAQO.

27

November

2014

Peserta 3

9 Pendidikan Dasar

Perkoperasian (PDP)

“Membangun Jiwa

Enterpreneur dengan

28

November

2014

Peserta 2

123

Berkoperasi” yang

diselenggarakan oleh Kopma

FATAWA STAIN Salatiga

2014.

10 STUDY CLUB held by

Division of Education and

Linguistic of Communicative

English Club (CEC) STAIN

Salatiga.

07

Desember

2014

Peserta 2

11 “SIBA – SIBI” Training UAS

Semester Ganjil Tahun 2014

yang diselenggarakan oleh

CEC dan ITTAQO.

19-20

Desember

2014

Peserta 3

12 Seminar Nasional “Peranan

Technopreneur dalam

Mendukung Program

Pemerintah Melalui Ekonomi

Kreatif” oleh Kopma

FATAWA IAIN Salatiga.

15

April

2015

Peserta 8

13 Pelatihan Lanjutan

Perkoperasian “Membentuk

Mental Enterpreneur dengan

Jatidiri Koperasi” oleh Kopma

05-07

Juni

2015

Peserta 4

124

FATAWA IAIN Salatiga.

14 Training of Trainer

“Memahami Kepribadian

Kepemimpinan yang

Berkualitas serta Fungsi dan

Peran dalam Koperasi dan

Organisasi” oleh Kopma

FATAWA IAIN Salatiga.

10-11

Oktober

2015

Peserta 3

15 Seminar Nasional “Wacana

Islam Nusantara dalam

Menjaga Kebhinekaan dan

Keutuhan NKRI” oleh Al-

Khidmah Kampus Kota

Salatiga.

31

Oktober

2015

Peserta 8

16 IAIN Salatiga Bersholawat dan

Orasi Kebangsaan “Menyemai

Nilai-nilai Islam Indonesia

untuk Memperkokoh NKRI

dalam Mewujudkan Baldatun

Toyyibatun Warobbun Ghofur”

oleh DEMA IAIN Salatiga.

03

November

2015

Peserta 2

17 Seminar Nasional dengan tema

“Jenderal Sudirman Inspirasi

11

November

Peserta 8

125

Anak Bangsa” oleh HMJ SKI

IAIN Salatiga.

2015

18 Seminar Nasional DEMA

FTIK dengan Tema

“Peningkatan Profesionalisme

Guru dalam Pembelajaran di

Era Globalisasi”

23

November

2015

Peserta 8

19 Seminar Nasional dengan

Tema “Musik, Islam, dan

Nusantara” oleh SMC IAIN

Salatiga.

05

Desember

2015

Peserta 8

20 Seminar Kewirausahaan

dengan Tema “Membumikan

Seni Qur‟an Melalui

Wirausaha” oleh JQH Al-

Furqan IAIN Salatiga.

25

Desember

2015

Peserta 2

21 Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH Al-Furqan 2015

dengan Tema “Keep on Loving

Holy Qur‟an to Reach a

Peacefullness of Life”.

25-26

Desember

2015

Peserta 3

22 Seminar Nasional dengan

Tema “Implementasi Nilai-

10

Februari

Peserta 8

126

nilai Pancasila sebagai Benteng

dalam Menolak Gerakan

Radikalisme” oleh DEMA

IAIN Salatiga.

2016

23 Seminar Nasional “Penguatan

Wawasan Kebangsaan dan

Nasionalisme” oleh DEMA

IAIN Salatiga

28

April

2016

Peserta 8

24 Seminar Nasional oleh HMJ

IAIN Salatiga dengan Tema

“Pendidikan Agama Menjadi

Pelopor Kebangkitan Nasional

di Era Modern”.

21

Mei

2016

Peserta 8

25 Seminar Internasional “Petani

untuk Negeri” dalam

Rangkaian Kegiatan “Festival

Solidaritas untuk Petani

Indonesia” oleh Krida Taruna

Bumi Persada.

18

September

2016

Peserta 2

26 Ngaji Bareng Al-Khidmah

untuk Menyambut Hari Santri

Nasional.

20

Oktober

2016

Peserta 2

27 Training Hypnotherapy dengan 26 Peserta 2

127

Tema “Selangkah Lebih Baik

dengan Hipnosis” oleh Biro

Konsultasi Psikologi Tazkia.

November

2016

28 Seminar dan Workshop

Hypnoparenting dengan Tema

“Mengungkap Rahasia

Mendidik Anak/Siswa dengan

Metode Hipnosis” oleh Optima

Hypno Center.

17

Desember

2016

Peserta 2

29 Seminar Nasional dan

Launching Majalah LPM

Dinamika dengan Tema

“Hedonisme” oleh LPM

Dinamika IAIN Salatiga.

01

Maret

2017

Peserta 8

30 Rangkaian Peringatan HUT RI

ke-72 MTs Negeri Salatiga

15

Agustus

2017

Panitia 2

31 TOEFL Prediction Test of Unit

Pelaksana Teknis

Pengembangan Bahasa

(UPTPB) IAIN Salatiga.

28

Oktober

2017

Peserta 2

32 Seminar Nasional Pasar Modal

Syari‟ah dengan Tema

08

November

Peserta 8

128

129

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Alfinalia Maulani Islamiyah

2. Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 04 Desember 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat : Dusun Watu Agung RT 04 RW 09, Desa Suruh,

Kecamatan Suruh Kab. Semarang

7. HP : 085899091948

8. Latar Belakang Pendidikan Formal

a. TK Bustanul Athfal Suruh Lulus tahun 2002

b. SD Negeri 03 Suruh Lulus tahun 2008

c. SMP Negeri 01 Suruh Lulus tahun 2011

d. MAN Salatiga Lulus tahun 2014

e. IAIN Salatiga Lulus tahun 2018

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya,

Salatiga, 19 Juli 2018

Alfinalia Maulani Islamiyah