PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TAJWID DENGAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TAJWID DENGAN...
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TAJWID DENGAN
METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH
DARUL MA’ARIF KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018-2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
MUHAMAD SAYAFUL CHOLIQ
NIM: 114 13 007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2020
2
3
4
5
MOTTO
خيركم من تعلم القرآن وعلمه “Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya” (HR. Muslim)
الادب فوق العلم
“Sesungguhnya adab itu lebih tinggi dibandingkan ilmu”
(Abdullah bin Mubarak, ulama sufi; dikutip dari Adabul ‘Âlim wal Muta‘allim
karya Hadratussyekh Hasyim Asy’ari)
6
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, skripsi ini
penulis persembahkan kepada :
1. Istri terkasih yang tidak henti-hentinya memberi dukungan lahir maupun
batin
2. Abah ( Ahmad Munir ) dan Simbok ( Siti Haniah ) tersayang sebagai
wujud baktiku, yang telah ridho membesarkan, mendidikku dan selalu
mendoakan atas kebaikanku, tanpa mereka saya bukan apa-apa
3. Ayah mertuaku ( Muslimin ) dan Ibu Mertuaku ( Ngatmi ) yang telah
mendoakan serta mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Kedua anakku ( Ahwalul Kautsar Muhammad ) dan ( Kanzu Kais Ahmad )
yang menjadi semangatku untuk menyelesaikan skripsi ini semoga mereka
termasuk وله ولدا صالحا يدع
5. Keluarga keduaku bapak ibu guru, para balita dan karyawan SD Negeri
Harjosari 02, Bawen yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi
restu kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Teman-teman seperjuangan PAI Ekstensi 2013
7. Saudara seiman dan seislam yang telah memberi doa agar ilmu ini
bermanfaat.
7
ABSTRAK
Choliq, Muhamad Sayaful. (2020). Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Tajwid Dengan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah
Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun
Pelajaran 2018-2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, Tajwid, Metode Inkuiri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PAI materi Tajwid pada siswa kelas X Madrasah Aliyah
Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018-
2019 setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
Penelitian ini mengacu pada permasalahan pokok, apakah penggunaan metode
inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi
tajwid di kelas X Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018-2019?
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi,
metode tes/penilaian. Metode observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas dan
kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran, metode tes/penilaian
digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam mengikuti metode
inkuiri. Subyek penelitian ini siswa kelas X MA Darul Ma’arif Pringapus
sebanyak 18 siswa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi tajwid pada siswa kelas X Madrasah
Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018-2019. Dilihat dari peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II yaitu 32%. Hasil belajar siswa pada pra siklus siswa yang tuntas
sebanyak 5 siswa atau 28% dan 13 siswa atau 72% yang belum tuntas, dengan
kriteria nilai ketuntasan minimal 78 siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa
atau 44% dan 10 siswa atau 56% yang belum tuntas dengan rata-rata 76,4. Pada
siklus II siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa atau 88% dan 2 siswa atau 12%
belum tuntas dengan rata-rata 86,5. Dalam pencapaian ketuntasan klasikal
sebanyak 85% siswa yang tuntas dan dalam siklus II ini sudah 88% siswa yang
tuntas maka siklus dihentikan dan dinyatakan penelitian berhasil.
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil`alamin, segala puji bagi Allah yang telah
memberikan segala nikmat kepada makhluk yang ada di alam semesta ini. Berkat
qudrat, iradat serta izin-Nyalah penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Tajwid Dengan Metode
Inkuiri Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018-2019.
Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul
anbiya, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari
gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang.
Banyak pihak yang telah banyak memberikan konstribusi dalam
penyelesaian karya ini. Kami menghaturkan terima kasih yang tulus kepada
mereka semua yang telah berjasa untuk ini semua:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Kajur Pendidikan Agama Islam yang
telah mengizinkan penulis untuk membahas judul skripsi ini.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku pembimbing yang selalu memberikan
saran dan masukan kepada penulis.
5. Para staf administrasi yang begitu sabar mengurusi segala macam kepentingan
dalam skripsi ini.
9
6. Bapak Nizar Ali, S.Pd.I. selaku kepala Sekolah MA Darul Ma’arif Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang
7. Segenap dewan guru Sekolah MA DArul Ma’arif Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang
8. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini
yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.
Harapan bagi penulis semoga apa yang sudah disuguhkan dapat
bermanfaat bagi semua orang khususnya kami selaku penulis. Walaupun jauh dari
kesempurnaan tapi semoga mendekati kepada kebenaran. Semoga Allah SWT
ridha dengan apa yang kita lakukan. Amin.
Salatiga 14 Maret 2020 M
19 Rajab 1441 H
Penulis
MUHAMAD SAYAFUL CHOLIQ
NIM. 114-13-007
10
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ......................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................iii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................iv
MOTTO ................................................................................................v
PERSEMBAHAN .................................................................................vi
ABSTRAK .............................................................................................vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................viii
DAFTAR ISI .........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................7
C. Tujuan Penelitian .........................................................................7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...........................7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................8
F. Definisi Operasional ....................................................................8
G. Metode Penelitian .......................................................................9
H. Sistematika Penulisan ..................................................................16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ...............................................................................17
1. Pengertian Hasil Penelitian ....................................................17
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................18
B. Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid ......................................20
1. Pendidikan Agama Islam .......................................................20
2. Metode Inquiri .......................................................................23
3. Ilmu Tajwid ............................................................................24
11
4. Ilmu Gharib ............................................................................34
BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Profil Lembaga.............................................................................37
1. Data Madrasah ......................................................................37
2. Data Luas Lahan, Bangunan Madrasah dan Status Tanah ......37
3. Data Akreditasi ......................................................................37
4. Data Siswa ............................................................................38
5. Data Guru Dan Karyawan.......................................................38
6. Data Keadaan Ruang .............................................................39
7. Data Inventaris .......................................................................40
B. Penyajian Data .............................................................................42
1. Subjek Penelitian ...................................................................42
2. Pelaksanaan Penelitian ..........................................................43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus .............................................................49
B. Pembahasan ................................................................................55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................57
B. Saran-saran .................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................61
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Hasil Penelitian
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa
Lampiran 5 Lembar Observasi Pembelajaran
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Asli
Lampiran 7 Curriculum Vitae
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peningkatan persentase hasil belajar siswa
Gambar 2 Kegiatan KBM Klasikal Siklus I
Gambar 3 Kegiatan KBM Klasikal Siklus I
Gambar 4 Kegiatan KBM menggunakan metode Inkuiri Siklus II
14
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar siswa kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus Kab.
Semarang
Tabel 2 Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Pra Siklus
Tabel 3 Frekuensi hasil belajar siswa Pra Siklus
Tabel 4 Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Siklus I
Tabel 5 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 6 Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Siklus II
Tabel 7 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 8 Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pemerdayaan sumber daya manusia. Makna
pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang. Untuk
mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Kekakuan harus ditembus dengan memberikan kebebasan pada peserta didik.
Namun dibarengi dengan tanggungjawab, sehingga kebebasan yang
bertanggungjawab ( Edward Purba, 2016 : 53).
Pendidikan Islam merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen penting yang saling berhubungan. Diantara komponen yang ada dalam
sistem tersebut adalah metode. Pengkajian terhadap metode memang menjadi
bahan diskusi yang aktual dan menarik, sebab metode turut menentukan berhasil
tidaknya proses pendidikan yang dilaksanakan dalam mencapai
tujuan.pendidikan. Untuk itu, metode mesti dikembangkan secara dinamis sesuai
dengan kebutuhan dan tuntunan zaman ( Salminawati, 2011: 150 ).
Peran dan fungsi pelajaran Ilmu Tajwid tidak perlu diragukan lagi, baik
bagi kehidupan setiap individu maupun kalangan umat islam pada umumnya.
Peran dan fungsi ini bukan hanya sebagai pelengkap kurikulum pada pendidikan
dasar saja, akan tetapi ilmu tajwid merupakan hal yang sangat di butuhkan bagi
orang islam sebagai sarana untuk memperbaiki bacaan Al Qur’an yang lebih
mandalam. Karena tanpa menggunakan ilmu tajwid akan menimbulkan suatu
kesalahan pada pembacaan Al Qur’an.
Salah satu upaya untuk membentuk siswa agar mau mencintai Al Qur’an,
kita harus memberikan arahan kepada siswa yang saat ini sangat membutuhkan
bimbingan cara membaca Al Qur’an yang benar. Penanaman pendidikan baca
tulis Al qur’an sejak dini akan membantu kelancaran dalam suatu bacaan dan
penulisan huruf atau lafal-lafal ayat Al Qur’an, serta kefasihan dalam
16
mengucapkan suatu kalimah atau makhraj. Sebagai acuan dasar dalam
pengembangan materi ini, digunakan GBPP serta nadhoman hidayatus sibyan
(Depag RI, 2009 : 3)
Metode merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Seorang guru
harus mampu menetapkan dan menggunakan metode yang tepat dalam
menyampaikan konten atau isi pembelajaran. Metode merupakan suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru
dalam melakukan proses pembelajaran harus menguasai metode mengajar.
Dengan menggunakan metode mengajar, guru akan mampu mengelola
pembelajaran secara baik (Wardoyo, 2013 : 9).
Peneliti menggunakan kitab hidayatus sibyan dengan pertimbangan
dengan diterbitkannya kitab tersebut terbukti bahwa kalangan pendidikan islam
seperti pesantren, madin kebanyakan memakai kitab tersebut guna memperlancar
pembelajaran ilmu tajwid. Sebab materi yang ada didalamnya sudah mencukupi
dikalangan pendidikan anak serta kitab yang relatif tipis dan nadhoman yang
berupa syair mudah dipahami.
Karena kalu kita sadari, Al Qur’an yang kita baca tidak akan terlepas
sedikitpun dari ilmu tajwid yang sudah ada. Berpijak dari itulah seseorang yang
membaca dengan memperhatikan tanda-tanda yang sudah dibakukan, serta
kefasihan sesuai dengan makhrojnya akan menambah pahala bagi orang yang
membacanya. Didalam Al Qur’an sudah disebutkan, yang artinya “Bacalah Al
Qur’an dengan sebaik-baiknya”.
Perkembangan zaman yang ditandai dengan maraknya media cetak dan
elektronik membawa dampak yang besar pada pendidikan anak. Anak-anak
terutama di perkotaan banyak yang terpengaruh dengan banyaknya media yang
mudah dijumpai dan mudah digunakan. Akibatnya pendidikan agama, khususnya
anak yang mampu membaca Al Qur’an semakin kecil prosentasenya. Hal
demikian merupakan suatu tanda dekadensi moral bahkan cenderung sangat
17
membahayakan diri anak apabila tidak segera mendapatkan perhatian serius dari
orang tua maupun guru (Shihab, 2010 : 14).
Siswa kelas X merupakan siswa yang sudah memahami makna berbagai
materi pembelajaran. Pemaknaan tersebut membutuhkan suatu penemuan dari
individu. Konsep tersebut merupakan sebuah konsep yang dikembangkan dalam
metode inkuiri. Inkuiri artinya penemuan. Siswa yang mampu menemukan makna
materi akan memahami materi. Demikian halnya dengan maeri tajwid. Jika siswa
mampu menemukan konsep atau kunci dari materi yang dirumuskan, maka siswa
akan memahami siapa yang merumuskan materi tersebut.
Peneliti memilih untuk observasi di salah satu MA yang ada di Kabupaten
Semarang yaitu MA Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus. Karena MA tersebut
adalah lembaga pendidikan sekolah jenjang menengah atas berbasis agama Islam
yang berada di lingkungan dengan latar belakang penduduk yang beraneka ragam.
Dalam ilmu tajwid untuk siswa MA sudah banyak yang memahami,
namun untuk memahami termasuk bacaan apa seringkali banyak siswa yang
kurang memahami atau salah membedakan dengan hukum nun mati. Melalui
metode inkuiri, siswa memahami dan menemukan konsep untuk memahami ilmu
tajwid, sehingga siswa akan mudah memahami ilmu tajwid setelah menemukan
contoh dalam Al Qur’an.
Namun kenyataan yang ada di MA Ma’arif Kecamatan Pringapus masih
banyak siswa yang belum mampu membaca Al Qur’an dengan benar dan belum
sesuai kaidah tajwid, bahkan ada pula yang tidak mengenal apa itu tajwid. Dengan
adanya tingkat intelektual anak yang beragam dan masih ada anak yang belum
mau mengaji. Permasalahan ini didukung lingkungan yang ada disekitar siswa
yaitu banyak pabrik garment sehingga orangtua mereka bekerja di garment dari
pagi hingga malam. Hal ini berpengaruh untuk pengawasan orang tua kepada
anaknya dalam hal mengaji.
18
Pendidikan sebagai suatu sistem,apabila dikaitkan dengan hasil belajar
anak sebagai hasil pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh anak didik
saja,tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri anak
maupun dari luar diri anak. Pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika
didukung oleh faktor keluarga dan lingkungan siswa tersebut tinggal. Seperti
kurangnya perhatian orang tua dalam pendidikan khususnya pada pelajaran Al-
Qur’an.
Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang terkait secara langsung tentang
dorongan untuk memilih metode secara tepat dalam proses pembelajaran,
diantaranya dalam surat An-Nahl ayat 125:
ن إ ن س ح ي أ تي ه ال م ب ه ل د ا ج ة و ن س ح ة ال ظ ع و م ال و ة م ك ح ال ب ك ب ر يل ب ى س ل ع إ اد
ين د ت ه م ال م ب ل ع و أ ه ه و يل ب ن س ل ع ن ض م م ب ل ع و أ ك ه ب ر
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS.
An-Nahl ayat: 125)
Maksud ayat di atas Allah SWT memberikan pedoman-pedoman kepada
Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia ke jalan Allah. Yang dimaksud jalan
Allah di sini adalah agama Allah yakni syari’at Islam yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Terlihat dari penjelasan di atas bahwa salah satu penentu dalam proses
pembelajaran adalah metode. Metode pengajaran adalah suatu cara untuk
menyajikan pesan pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar dapat
optimal.Tanpa metode, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses
secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah yang dicapai. Metode
pembelajaran yang dipilih tentunya didasarkan pada kelogisan berpikir. Kelogisan
19
berpikir memiliki maksud bahwa metode pembelajaran biasanya didasarkan pada
prinsip menjelaskan materi dari konkret ke abstrak, dan dari hal mudah ke hal
yang sukar. Yaitu metode yang digunakan dalam pembelajaran harus bisa
membantu mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Saat ini metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an
Hadis di kelas X Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Pringapus yaitu guru
menggunakan metode pembelajaran langsung atau lebih dikenal dengan metode
ceramah dan metode latihan. Kekurangan dari pembelajaran langsung adalah
siswa lebih banyak dijadikan sebagai objek, dan guru sebagai subjek. Sehingga
tampak bahwa siswa kurang semangat dalam belajar.
Hal inilah yang menjadi dasar melakukan perbaikan terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Jika hari ini guru kurang puas dengan proses
pembelajaran, dia berusaha memperbaikinya untuk besok, begitu seterusnya.
Ketidakpuasan guru dalam proses pembelajaran mencirikan adanya masalah.
Masalah tersebut muncul dari lingkungan kelas. Hal itu dirasakan sendiri oleh
guru untuk diperbaiki. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah, dimana guru lebih dominan akan diubah, dengan pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan siswa, untuk lebih aktif. Salah satu metode yang banyak
melibatkan siswa adalah metode Inkuiri.
Metode Inkuiri merupakan salah metode dalam pembelajaran. Pendekatan
“Inkuiri” merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan
mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih
banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah.
Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam
pendekatan “Inkuiri” adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar (Ahmad
Sabri, 2005: 13).
Metode mengajar yang biasa digunakan guru dalam pendekatan ini antara
lain metode diskusi dan pemberian tugas. Diskusi untuk memecahkan
permasalahan dilakukan oleh sekelompok kecil siswa (antara 3-5 orang) dengan
20
arahan dan bimbingan guru. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat tatap muka atau
pada saat kegiatan terjadwal. Dengan demikian dalam pendekatan Inkuiri model
komunikasi yang digunakan bukan komunikasi satu arah (Jaya, 2015: 41).
Metode Inkuiri yang akan digunakan juga sangat cocok dengan materi
pelajaran tajwid. Dimana terlihat kurangnya pemahaman siswa kelas X MA Darul
Ma’arif Pringapus terhadap . Ketika peneliti bertanya kepada siswa bagaimana
pemahaman mereka tentang hukum materi tajwid kebanyakan mereka tidak
mengerti. Peneliti juga melihat ketika guru bidang studi Al-Qur’an Hadis yaitu
Bapak Nizar Ali menerangkan dikelas, siswa malah sering tidak
memperhatikan guru dan malah asyik bercerita dengan teman sebangku malah ada
yang sering bolak-balik perimisi keluar alasan untuk kekamar mandi. Padahal
materi tajwid sangatlah penting untuk dipahami oleh siswa kelas X agar bisa
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Adapun dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Guru dalam melakukan proses pembelajaran harus menguasai metode
mengajar. Dengan menggunakan metode mengajar, guru akan mampu mengelola
pembelajaran secara baik.
2. Metode Inkuiri salah satu metode yang menempatkan siswa lebih
banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin membuktikan kegunaan
Metode Inkuiri Learning melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan mengambil
judul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PAI MATERI TAJWID
DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X MADRASAH
ALIYAH DARUL MA’ARIF KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN 2018-2019
21
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang menjadi permasalahan
adalah apakah dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar PAI materi tajwid kelas X Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019
C. Tujuan penelitian
Adapun penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar PAI materi tajwid dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas
X Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis yang dikemukakan adalah bahwa metode inkuiri dapat
meningkatkan hasil belajar PAI materi tajwid pada siswa Madrasah Aliyah
Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
2. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui hasil belajar PAI materi tajwid dianalisis dengan cara
menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus
𝑥𝑖=
∑ 𝑥
𝑁
Keterangan :
𝑥𝑖 : rata-rata nilai
∑ 𝑥 : jumlah seluruh nilai
𝑁 ∶ jumlah siswa
b. Menghitung ketuntasan belajar individu
Presentase = ∫𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖× 100%
22
Dikatakan tuntas belajar individu apabila batas penguasaan bahan
pelajaran atau kompetensi minimal 70 dari seluruh penguasaan.
c. Menghitung ketuntasan belajar klasikal
Presentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% populasi kelas telah
tuntas belajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan guna
penelitian yang berhubungan dengan pendekatan pembelajaran dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk berperan aktif dalam
proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan kreatifitas guru dalam pengembangan materi.
d. Memberi masukan untuk peningkatan proses belajar dalam
memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang relevan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar secara umum diartikan adalah seberapa banyak tujuan
pelajaran yang diberikan guru dapat dikuasai oleh mahasiswa, atau
sejauh mana penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang
telah disampaikan oleh guru, atau seberapa persen tujuan khusus
dimiliki siswa dari sejumlah tujuan yang telah disampaikan (Sudijono,
2010 : 242).
2. Metode Inkuiri
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga
dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,
23
mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah (Trianto,
2008: 32).
3. Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana
melafalkan atau membunyikan huruf-huruf Al Qur’an dengan baik
dan benar, baik huruf itu berdiri sendiri maupun huruf-huruf itu dalam
satu rangkaian kata maupun kalimat (Depag RI, 2009: 14).
Mata pelajaran tajwid akan benar-benar menarik dan berfungsi
sebagaimana mestinya apabila para guru tepat dalam penyampaiannya,
yaitu dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
memahami dan menghayati secara mendalam serta mampu untuk
memelihara bacaan Al Qur’an dari kesalahan, perubahan serta
memelihara lisan dari kesalahan cara membacanya.
G. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu bersifat
praktis berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran. Objek
tindakan PTK ini adalah tentang penerapan pendekatan active learning
dengan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar PAI materi
tajwid dengan memfokuskan kegiatan dalam minat dan perhatian
siswa dalam pembelajaran, keaktifan dalam proses pembelajaran dan
hasil belajar materi tajwid.
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan hasil belajar
PAI materi tajwid dengan metode inkuiri pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang” dilaksanakan :
24
Tempat : MA Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus
Kelas : X
Semester : 2 (Dua)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 dengan jumlah 2
siklus penelitian.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MA Darul Ma’arif
Kecamatan Pringapus serta 1 orang guru yang mengajar Qur’an Hadits
pada kelas X tahun pelajaran 2018/2019.
3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus masing-masing siklus terdiri
dari 2 kali pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 2 tahapan perencanaan,
implementasi, observasi dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanaan
1. Tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah peneliti
bekerja sama dengan teman sejawat dan supervisor untuk
mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti
hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat.
2. Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah
3. Menyusun lembar observasi sebagai paduan
4. Menyusun teks formatif
25
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah :
1. Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa
b) Siswa mendengarkan nadhoman yang dibacakan guru
c) Guru memberikan penjelasan mengenai tatacara membaca
Al Qur’an berdasarkan nadhoman yang dibacakan
d) Tanya jawab guru dan siswa
e) Siswa diberikan lembar kerja
f) Membahas tugas yang diberikan
3. Kegiatan Akhir
a) Mengadakan evaluasi
b) Memberi motifasi pada siswa
c) Menganalisis hasil evaluasi
d) Menutup pelajaran
c. Pengamatan
1. Teman sejawat mengamati proses pembelajaran, yaitu pada
awalnya menggunakan metode ceramah
2. Pengamatan mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan
menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi, media
tongkat, dan mengakhiri pelajaran.
26
27
d. Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus I pada
mata pelajaran Qur’an Hadits, maka peneliti mencari kekurangan
untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada
siklus I, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran
yang terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
1. Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus I
2. Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode Tanya
jawab yang lebih optimal
3. Menyusun lembar observasi sebagai panduan
4. Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
1. Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Apersepsi berupa tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa
b) Siswa mendengarkan nadhoman yang dibacakan guru
c) Guru memberikan penjelasan mengenai tata cara membaca
Al Qur’an berdasarkan nadhoman yang dibacakan
d) Tanya jawab guru dan siswa
e) Siswa diberikan lembar kerja
f) Membahas tugas yang diberikan
28
3. Kegiatan akhir
a) Mengadakan evaluasi
b) Memberikan motivasi pada siswa
c) Menganalisis hasil evaluasi
d) Menutup pelajaran
c. Pengamatan
1. Teman sejawat mengamati proses pembelajaran, yaitu pada
awalnya menggunakan tanya jawab
2. Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan
menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi, media
tongkat, dan mengakhiri pelajaran
d. Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus II
pada mata pelajaran Qur’an Hadits.
4. Teknik Pengumpulan Data
a) Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru pengajar yang
sekaligus sebagai peneliti
b) Jenis data yang didapatkan terdiri dari ulangan harian sebagai hasil
belajar, rencana pembelajaran, rencana pembelajaran, data hasil
pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar
c) Cara pengumpulan data
1) Data hasil belajar diambil dari tes akhir tiap siklus
2) Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakan
tindakan, diambil dengan menggunakan lembar pengamatan
29
3) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan
pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar
pengamatan
5. Instrumen Penelitian
Untuk mengukur kemampuan siswa pada awal, perkembangan atau
peningkatan kemampuan siswa pada akhir siklus, maka pada penelitian
tindakan kelas ini digunakan instrument sebagai berikut:
a) Tes
Tes yang digunakan adalah tes formatif yang berupa soal pilihan
ganda. Tes ini digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep
siswa.
b) Lembar Observasi
Lembar observasi berisikan tentang aktivitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan aktifitas
siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri
6. Analisis Data
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dianalisis dengan cara
menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
a) Menghitung rata-rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus:
𝒙𝒊=
∑ 𝒙
𝑵
Keterangan :
𝑥𝑖 : rata-rata nilai
∑ 𝑥 : jumlah seluruh nilai
𝑁 : jumlah siswa
30
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian
awal, isi dan akhir. Pada bagian awal memuat halaman judul, abstrak,
pengesahan, kata pengantar, daftar isi. Pada bagian isi penulisan penelitian
tindakan kelas terdiri dari 5 bab yaitu:
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
tindakan, penjelasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori yang berisi teori yang dijadikan sebagai
acuan dalam penelitian ini dan tinjauan dari buku-buku pustaka. Dalam
bagian ini peneliti membahas tentang belajar menrut beberapa ahli.
Bab III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini profil sekolah dan
uraian data penelitian persiklus.
Bab IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil
penelitian dan pembahasan.
Bab V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
Lampiran
31
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil
(Product) merupakan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto,
2009:44). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh
suatu tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya, yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik (Djamarah,
2011: 141).
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua
unsur, yaitu jiwa dan raga. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga
untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa
untuk mendapatkan perubahan (Djamarah, 2002: 13).
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar atau
setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang akan menimbulkan tingkah laku sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
32
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan
atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecapakan. Jadi berhasil
tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
prestasi belajar dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern (Slameto, 1995: 54-72).
Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil prestasi belajar
yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu antara lain :
1) Latar belakang pendidikan orang tua
Latar belakang pendidikan orang tua paling mempengaruhi prestasi
belajar. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka anak dituntut
harus lebih berprestasi dengan berbagai cara dalam pengembangan
prestasi belajar anak.
2) Status ekonomi sosial orang tua
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan
pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu.
Akibatnya, belajar anak juga terganggu.
33
3) Ketersediaan sarana dan prasarana di rumah dan sekolah
Sarana dan prasarana mempunyai arti penting dalam pendidikan
dan sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Sekolah harus mempunyai ruang
kelas, ruang guru, perpustakaan, halaman sekolah dan ruang kepala
sekolah. Sedangkan di rumah diperlukan tempat belajar dan
bermain, agar anak dapat berkeasi sesuai apa yang diinginkan.
Semua tujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik
4) Media yang di pakai guru
Media digunakan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan
pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya media yang
digunakan dalam pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi
yang tersedia melahirkan media yang baik dalam pendidikan yang
berlainan untuk setiap sekolah.
5) Kompetensi guru
Kompetensi guru adalah cara guru dalam pembelajaran yang
dilakukannya terhadap siswa dengan metode atau program tertentu.
Metode atau program disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari
baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Bervariasi
potensi yang tersedia melahirkan metode pendidikan yang
berlainan untuk setiap sekolah.
Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi hasil pretasi belajar
yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor intern itu antara lain :
1) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Siswa yang kesehatannya baik akan lebih
mudah dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang kondisi
kesehatannya kurang baik, sehingga hasil belajarnya juga akan
lebih baik.
34
2) Kecerdasan / intelegensia
Kecerdasan/intelegensia besar pengaruhnya dalam menentukan
seseorang dalam mencapai keberhasilan. Seseorang yang memiliki
intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dalam menghadapi dan
memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang memiliki
intelegensi rendah. Dengan demikian intelegensi memegang
peranan dalam keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Demikian pula dalam prestasi belajar. Siswa yang
memiliki tinggi, prestasi belajarnya juga akan tinggi, sementara
siswa yang memiliki intelegensia rendah maka prestasi yang
diperoleh juga akan rendah.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Siswa yang
belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih berhasil dibandingkan
dengan orang yang belajar di luar bakatnya.
4) Minat
Seorang siswa yang belajar dengan minat yang tinggi maka hasil
yang akan dicapai lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
kurang berminat dalam belajar.
5) Motivasi
Motivasi sebagai faktor intern berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan perbuatan belajar. Dengan adanya motivasi maka
siswa akan memiliki prestasi yang baik, begitu pula sebaliknya.
B. Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid
1. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu usaha sadar
terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,
memahami, dan mengamalkan Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Secara hakekat
35
PAI merupakan sebuah proses, dalam perkembangannya
juga dimaksud sebagai rumpun mata pelajaran yang
diajarkan disekolah atau madrasah dan perguruan tinggi
(Nazarudin, 2007: 12).
Sehingga dari pemaparan pengertian diatas dapat
disimpulan bahwa PAI merupakan sebuah rumpun mata
pelajaran yang diajarkan disekolah/madrasah dan perguruan
tinggi dalam hal ini dari mualai pendidikan dasar sampai
dengan bangku perkuliahan, yang bertujuan untuk
menyiapkan siswa dalam memahami dan mengamalkan
ajaran agama Islam dengan melalui kegiatan belajar
mengajar.
b. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar pendidikan agama Islam secara garis besar ada 3
yaitu sebagia berikut:
1) Al-Qur’an
Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
kita Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Al-
Qur’an adalah sumber pertama bagi hukum-hukum fiqih
Islam. Jika menjumpai suatu permasalahan, maka pertama
kali harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari
hukumnya.
2) As-Sunnah
Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa
perkataan, perbuatan atau persetujuan. Sunnah adalah
sumber kedua setelah al- Qur’an. Bila tidak mendapatkan
hukum dari suatu permasalahan dalam Al-Qur’an maka
dapat merujuk kepada Sunnah.
36
Dan wajib mengamalkannya jika mendapatkan hukum
tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi
SAW dengan sanad yang sahih. Sunnah berfungsi sebagai
penjelas al-Qur’an dari apa yang bersifat global dan
umum.
3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
Sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat
(1 dan 2) yang berbunyi: Ayat 1: “Negara berdasarkan
atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dan Ayat 2: “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya dan kepercayaanya itu”
Selain itu yang menjadi dasar pendidikan agama Islam
ialah Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tenteng sistem
Pendidikan Nasional. Dimana didalamnya bahwa
pendidikan keagamaan bermaksud mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan perannya sebagai
pemeluk agama yang benar-benar memadahi.
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam pada sekolah umum bertujuan
untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap ajaran Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada
Allah SWT serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Nazarudin, 2007:
13).
d. Materi Pendidikan Agama Islam
Berdasarkan inti ajaran pokok agama Islam, materi yang
diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam ialah aqidah,
syariah, dan akhlak yang kemudian lahirlah inti pokok dari
tiga unsur tersebut antara lain: Ilmu Tauhid/ Keimanan;
37
Ilmu Fiqih; Al-Qur’an; Al-Hadits; Akhlak dan Tarikh
Islam.
2. Metode Inkuiri
Menurut Websters Collegiate Dictionary kata inkuiri ( inkuiri )
berarti pertanyaan atau penyelidikan. Piaget memberikan definisi
pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi
bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri , mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas
pertanyaan yang mereka ajukan. Kuslan dan Stone ( dalam dahar
dan Liliasari ; 1986 ) mendefinisikan pendekatan inkuari sebagai
pengajaran dimana guru dan murid-murid mempelajari peristiwa-
peristiwa ilmiah dengan pendekan dan jiwa para ilmuwan(
Iskandar. Srini M : 2001.70 )
38
3. Ilmu Tajwid
a. Pengertian Tajwid
Menurut bahasa, ilmu adalah suatu pengetahuan mengenai
sesuatu yang telah disusun secara sistematik, sehingga
antara satu bagian dengan yang lainnya saling
berhubungan. Sedangkan tajwid berarti membaguskan atau
membaikkan suatu bacaan al-Qur‟an (Misbachul Munir,
2005 : 141). Dengan demikian ilmu tajwid adalah ilmu
yang membahas tentang hukum-hukum bacaan al-Qur‟an
dengan baik dengan benar, sesuai yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW. Pengertian tajwid secara harfiah
bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau
bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada
dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qira‟ah, tajwid berarti
mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan
sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu
ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci
al-Quran maupun bukan. Dengan demikian ketepatan pada
tajwid dapat diukur dengan betul dan tidaknya pelafalan
huruf-huruf al-Qur‟an, yang berkaitan dengan tempat
berhenti, panjang pendeknya bacaan huruf, dan lain
sebagainya.
Maka bagi umat Islam fardhu kifayah hukumnya belajar
ilmu tajwid (mengetahui istilah-istilah dan hukumnya) serta
fardlu ‘ain hukumnya membaca al-Qur‟an dengan baik dan
benar (praktek sesuai aturan-aturan ilmu tajwid) (As‟ad
Humam, 2005 : 4). Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah
menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari
tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan
bahwa hukum mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah
39
tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al- Quran
adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki danperempuan
yang mukallaf atau dewasa. Faedah mempelajari ilmu
tajwid adalah supaya lidah kita terjaga dari kesalahan dalam
membaca kitab Allah (al-Quran). Metode belajar tajwid,
walaupun banyak metode belajar membaca al-Qur‟an yang
bisa didapatkan dalam bentuk buku, CD dan panduan visual
tidak akan membantu mencapai keberhasilan karena belajar
tajwid harus dengan cara talaqi yaitu belajar langsung
kepada orang yang benar-benar paham kaidah tajwid dan
cara melafadzkan huruf sesuai makhrojnya sehingga tidak
cukup belajar kepada orang yang hanya bisa membedakan
huruf satu dengan yang lainnya atau sekedar bisa membaca
dengan lancar.
Dalam kitab Hidayatul Mustafid juga dijelaskan: Tidak ada
perbedaan pendapat bahwasanya (mempelajari) ilmu tajwid
hukumnya fardu kifayah. Sementara mengamalkannya
(membaca al-Quran dengan ilmu tajwid) hukumnya fardu
ain bagi setiap muslim dan muslimah yang telah mukalaf.
Syeh Ibnul Jazary dalam Syairnya mengenai hukum
membaca al- Qur‟an dengan menggunakan Ilmu Tajwid.
Adapun menggunakan tajwid adalah wajib hukumnya bagi
setiap pembaca al- Qur‟an, maka barang siapa yang
membaca al- Qur‟an tanpa tajwid adalah berdosa, karena
bahwansannya Allah menurunkan al- Qur‟an dengan
tajwid. Demikianlah yang sampai kepada kita dari Allah
(dengan secara mutawatir).
40
b. Macam-macam Ilmu Tajwid
1) Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin
Nun mati dan tanwin apabila bertemu dengan huruf
hijaiyah 28 ada 4 bacaan, yaitu:
a) Idzhar ialah apabila ada nun mati dan
tanwinbertemu
dengan salah satu huruf halaq, yaitu ا ه ح خ ع غ
Contoh : ين هون , انعمت, عليم حكيم
b) Idgham, terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Idgham Bighunnah ialah apabila ada nun mati
dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf ي ن
م و
Contoh: من يق ول
2) Idgham Bilaghunnah ialah apabila ada nun mati
dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf ل ر
Contoh: من لد نه
Pengecualian apabila ada nun mati dan tanwin
bertemu dengan salah satu huruf empat ي ن م و
dalam satu kalimat maka tidak dibaca idgham
melainkan wajib dibaca idzhar.
Contoh: صنوان , قن وان , ب نيان
c) Iqlab
Iqlab ialah apabila ada nun mati dan tanwin bertemu
dengan ب suaranya berubah menjadi dengung
selama 2 harakat. Contoh : من بعد
41
d) Ikhfa’
Ikhfa ialah apabila ada nun mati dan tanwin bertemu
dengan sala h satu huruf 15 yang terkumpul dalam
nadzham:
زدفى ت قى ضع ظالما صف ذا ثنا كم جاد شخص قدسما * د م طي با
(Syekh Sulaiman Terj. Kyai Ahmad Muthohar : 5-
9).
2) Hukum Bacaan Mim dan Nun yang bertasydid
Apabila ada nun atau mim yang bertasydid dinamakan
bacaan ghunnah, cara membacanya dengan
mendengung. Contoh : ا ومن الناس , مم
3) Hukum Bacaan Mim Mati
Ada tiga macam hukum bacaan pada mim mati, yaitu:
a) Ikhfa’ Syafawi yaitu apabila ada mim mati bertemu
dengan huruf ba‟, maka harus dibaca dengan samar-
samar dan mendengung. Contoh: ؤمنين وما ه م بم
b) Idgham Mimi yaitu apabila ada mim mati bertemu
dengan huruf mim, cara membacanya adalah mim
yang mati dimasukkan atau digabungkan kepada
mim yang dimukanya. Contoh: ؤصدة عليهم م
c) Idzhar Syafawi yaitu apabila ada mim mati bertemu
dengan semua huruf hijaiyyah selain huruf mim dan
ba’.
Cara membacanya dengan terang dan jelas dengan
bibir tertutup. Contoh: م كعصف فجعله
4) Alif Lam Ta‟rif Lam ta‟rif atau disebut juga dengan al-
Ma‟rifat terbagi menjadi 2, yaitu:
a) Idzhar Qamariyyah yaitu apabila ada lam bertemu
dengan huruf 14, yaitu: ا ب و خ ف ع ق غ ح ج ك ي م ه
Contoh: الحمد
42
b) Idgham Syamsiyyah yaitu apabila ada lam bertemu
dengan huruf 14, yaitu: ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ط ث
ش ل
Contoh: حيم الر
5) Macam-macam bacaan Idgham
a. Idgham Mutaqaribain
Merupakan hukum bacaan berupa bertemunya huruf
yang makhrajnya hampir sama, akan tetapi sifatnya
berbeda yaitu pada huruf berikut (ل : ر) )ق : ل)
adapun cara membacanya yaitu dengan langsung
membaca huruf kedua secara bertasydid (huruf
pertama tidak usah dibaca). Contoh : الم نخل قك م # ق ل
أدخلني Syekh Sulaiman Terj. Kyai Ahmad) رب
Muthohar : 10-16).
b. Idgham Mutamatsilain ialah apabila suatu huruf
bertemu sesamanya, yang sama makhraj dan sama
sifatnya, huruf yang pertama sukun dan huruf yang
kedua berharakat. Cara membacanya adalah dengan
memasukkan huruf pertama pada huruf yang kedua
atau dengan mentasydidkannya, yaitu dibaca dengan
tasydid. Contoh huruf pertama ذ bertemu dengan
sesama ذ seperti: اذ ذهب membacanya harus اذهب
Kecuali huruf و bertemu و dan ي bertemu ي
membacanya tidak boleh diidghamkan, tetapi harus
dibaca panjang atau mad. Misalnya: ا من واوتواصوا
c. Idgham Mutajanisain ialah apabila ada suatu huruf
yang sukun berhadapan dengan huruf yang
berharakat, kedua-duanya itu sama makhraj nya
dan lain sifatnya. Contohnya : ت -ط وقالت طا ئفة :
dibaca وقال طائفة
6) Mad dan Macam-macamnya
43
Mad adalah fathah diikuti alif, kasroh diikuti ya’ sukun,
dhummah diikuti wawu sukun. Hukum Mad dibagi dua
yaitu:
a) Mad Thabi‟i ialah mad yang tidak bertemu
Hamzah, sukun dan tasydid, dan panjangnya satu
alif (dua harakat). Contoh: ن وحيها
b) Mad Far‟i dibagi 13 yaitu:
1) Mad wajib Muttashil ialah mad bertemu
Hamzah dalam satu kalimat. Panjangnya 2 ½
alif (5 harakat). Contoh: جاء
2) Mad Jaiz Munfashil ialah mad bertemu Hamzah
(bentuknya alif) di lain kalimat. Panjangnya 2 ½
alif (5 harakat). Contoh: كمآ امن
3) Mad ‘Aridl Lissukun ialah mad bertemu huruf
hidup dibaca waqof. Panjangnya mad boleh 1, 2
atau 3 alif. Contoh: الناس برب
4) Mad ‘Iwadl ialah harakat fathatain dibaca
waqof, selain ta’ marbuthah. Panjang mad 1 alif
(2 harakat). Contoh: ابدا , سميعا
5) Mad Shilah ialah setiap hu dan hi yang terletak
di antara dua huruf hidup. Mad shilah dibagi
menjadi dua:
a) Mad Shilah Qashirah ialah mad shilah
bertemu selain huruf Hamzah, panjangnya
satu alif (2 harakat).
Contoh: رب ه , له
b) Mad Shilah Thawilah ialah mad shilah
bertemu huruf Hamzah (bentuknya alif)
panjangnya 2 ½ alif (5 harakat).
Contoh: ماله اذا تردى
44
6) Mad Badal ialah setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca
panjang. Panjangnya satu alif. Contoh: امن
7) Mad Tamkin ialah ya kasrah bertasydid bertemu
ya sukun, panjangnya satu alif (2 harakat).
Contoh: ي ين ا م
8) Mad Lin ialah wawu sukun atau ya sukun
didahului harakat fathah bertemu huruf hidup
dibaca waqof, dan panjangnya boleh, 1,2 alif
atau 3 alif. Contoh: من خوف
9) Mad Lazim Mutsaqqal kalimi yaitu mad
bertemu tasydid dalam satu kalimat. Panjangnya
3 alif (6 harakat). Contoh: من دآبة
10) Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi yaitu mad
bertemu sukun dalam kalimah. Panjangnya 3
alif. Contoh: آلآن
11) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ialah mad bertemu
tasydid dalam huruf. Panjangnya 3 alif. Contoh:
الم
12) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi ialah mad bertemu
sukun dalam huruf. Panjangnya 3 alif.Contoh:
a) Sin pada يس dan طس
b) Mim pada حم
c) Lam pada الر
d) Kaf, ain, shod pada كهيع ص
e) Ain, sin, qaf pada عسق
13) Mad Farq ialah mad didahului hamzah bertemu
sukun, panjangnya 3 alif. Contoh: ق ل آلل
7) Tanda-tanda Waqof
a) م (waqaf lazim) : lebih utama berhenti.
45
b) ط (waqaf muthlaq) : boleh berhenti dan boleh terus,
tapi utama berhenti.
c) ج (waqaf jaiz) : boleh berhenti dan boleh terus, tapi
utama berhenti.
d) (waqaf mustahab): berhenti lebih utama, tapi terus
atau washol juga boleh.
e) (Al-waqfu aula ): berhenti lebih utama.
f) ج (waqaf mujawwaz): boleh berhenti, tapi lebih baik
washol atau terus.
g) ص (waqaf murakhkhash): boleh berhenti, tapi lebih
baik washol atau terus.
h) (Al-washlu aula): disambung atau terus lebih utama.
i) ق (Qiila waqfu): boleh waqaf, tapi utama washol
atau terus.
j) لا (la nafiq): tidak boleh waqaf, yakni lebih utama
washol atau terus.
k) (waqaf mu‟anaqah): bila berhenti, berhentilah pada
salah satu tanda tersebut, jangan pada keduanya
(AbdullahAsy’ari, 1987 : 43-45)
46
4. Ilmu Gharib
a. Pengertian Gharib
Lafal gharib berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jamak dari
gharibah yang berarti asing atau sulit pengertiannya apabila
dihubungkan dengan al-Qur’an maka yang dimaksudkan adalah
ayat-ayat al-Qur’an yang sukar pemahamannya sehingga hampir-
hampir tidak dimengerti (Baidan, 2005 :267).
Banyak lafal dalam ayat-ayat al-Qur’an yang aneh bacaannya.
Maksud aneh adalah ada beberapa bacaan tulisan al-Qur’an yang
tidak sesuai dengan kaidah aturan membaca yang umum atau yang
biasa berlaku dalam kaidah bacaan bahasa arab. Hal ini
menunjukkan adanya keistimewaan al-Qur’an yang mengandung
kemukjizatan yang sangat tinggi, disinilah letak kehebatannya
sehingga kaum sastrawan tidak mampu menandinginya. Dari segi
tulisan, mushaf yang kita terima ini tidak ada masalah karena telah
dipersatukan tulisannya oleh khalifah Usman (A.M Khan, 2008 :
94).
Hamzah berpendapat bahwa Gharib al-Qur’an adalah ilmu al-
Qur’an yang membahas mengenai arti kata dari kata-kata yang
ganjil dalam al-Qur’an yang tidak biasa digunakan dalam
percakapan sehari-hari (M. Hamzah, 2003 : 120). Menurut Baidan
banyak faedah yang dapat dipetik dengan mengetahui dan
mempelajari ayat-ayat yang gharib antara lain sebagai berikut:
1) Mengundang tumbuhnya penalaran ilmiah. Artinya,
mempelajari ayat-ayat yang sulit dalam pemahamannya itu
akan melahirkan berbagai upaya guna memahaminya.
2) Mengambil perhatian umat. Dengan diketahuinya ke ghariban
ayat-ayat al-Qur’an, maka terasa mendalam ketinggian bahasa
yang dibawa oleh al-Qur’an.
47
3) Memperoleh keyakinan eksistensi al-Qur’an sebagai kalam
illahi. Dengan diketahui maksud yang terkandung dalam ayat-
ayat gharibat, maka akan diperoleh suatu pemahaman yang
mendalam dari ayat tersebut (Baidan, 2005 : 267).
b. Macam-macam Gharib
1. Saktah
Menurut Imam Hafs saktah yaitu berhenti sebentar tanpa
bernafas dengan niat melanjutkan bacaan. Tanda saktah
dalam al-Qur‟an biasanya dengan سكت سكته dan juga
kadang-kadang dengan س saja. Di dalam al-Qur’an ada 4
yaitu:
a) Surah Kahfi: 1-2
الذي انزل على عبده الكتب ولم يجعل له عوجا قي ما ل ي نذر بأسا الحمد لله
ؤمنين الذين يعمل ون ر الم ن لد نه وي بش م اجرا حسناشديدا م لحت ان له الصه
Saktah pada QS. Al-Kahfi: 1, menurut segi kebahasaan
susunan kalimatnya sudah sempurna. Dengan kata lain,
jika seorang qari’ membaca waqaf pada lafadz عوجا,
sebenarnya sudah tepat karena sudah termasuk waqaf
tamm. Namun apabila dilihat dari kalimat sesudahnya,
ternyata ada lafadz قي ما sehingga arti kalimatnya menjadi
rancu atau kurang sempurna. Lafadz قي ما bukanlah
menjadi sifat/na’at dari lafadz عوضجا, melainkan
menjadi ha latau maf’ul bihnya lafadz lafadz عوجا.
Apabila lafadz قي شما menjadi na’atnya lafadz عوجا akan
mempunyai arti : “Allah tidak menjadikan al-Quran
sebagai ajaran yang bengkok serta lurus”. Sedangkan
apabila menjadi hal atau maf’ul bih akan menjadi
:“Allah tidak menjadikan al-Quran sebagai ajaran yang
bengkok, melainkan menjadikannya sebagai ajaran
yang lurus“. Menurut Ad-Darwisy, kata قي ما
48
dinashabkan sebagai hal (penjelas) darikalimat ولم يجعل
sedang Az-Zamakhsyari berpendapat bahwa , له عوجا
kata tersebut dinashabkan lantaran menyimpan fi’il
berupa ” جعله “. Berbeda juga dengan pendapat Abu
Hayyan, menurutnya kata قي ما itu badal mufrad dari
badal jumlah “ ولم يجعل له عوجا “. Tidak mungkin
seorang qari’ memulai bacaan (ibtida’) dari قي ما ,
sebagaimana juga tidak dibenarkan meneruskan bacaan
(washal) dari ayat sebelumnya.
Dengan pertimbangan alasan-alasan diatas, baik
diwaqafkan maupun diwashalkan sama-sama kurang
tepat, maka diberikanlah tanda saktah.
b) Surah Yasin: 52
رسل ون ن وصدق ٱلم حم ذا ما وعد ٱلر رقدنا ه و يلنا من بعثنا من م قال وا ي
Pada saktah QS. Yaasiin: 52 di dalam kalimat:
ن حم ذا ما وعد ٱلر رقدنا ه هذا Menurut Ad-Darwi lafadz .من م
itu mubtada’ dan khabarnya adalah lafadz ن حم .ما وعد ٱلر
Berbeda halnya dengan pendapat Az-Zamakhsyari yang
menjadikan lafadz هذا itu na’at dari مرقد sedangkan ما
sebagai mubtada’ yang khabarnya tersimpan, yaitu
lafadz حق atau هذا. Dari segi makna, kedua alasan
penempatan saktah tersebut sama-sama tepat. Pertama,
orang yang dibangkitkan dari kuburnya itu mengatakan:
“Siapakah yang membangkitkan dari tempat tidur kami
(yang) ini. Apa yang dijanjikan Allah dan dibenarkan
oleh para rasul ini pasti benar”. Kedua, orang yang
dibangkitkan dari kuburnya itu mengatakan: “Siapakah
yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami.
Inilah yang dijanjikan Allah dan dibenarkan oleh para
rasul ini pasti benar”. Dengan membaca saktah, kedua
makna yang sama-sama benar tersebut bias diserasikan,
49
sekaligus juga untuk memisahkan antara ucapan
malaikat dan orang kafir.
c) Surah Al-Qiyamah: 27
وقيل من راق
Adapun lafadz dalam QS. Al-Qiyamah: 27 pada kalimat
adalah untuk menjelaskan fungsi sebagai kata من راق
Tanya dan fungsi بل sebagai penegas dan juga untuk
memperjelas idharnya lam dan nun, sebab apabila lam
dan nun bertemu dengan ra seharusnya dibaca idgham,
namun karena lafadz من dan بل dalam kalimat
mempunyai makna yang berbeda, maka perlu من راق
dipisahkan (diidharkan) dengan waqaf saktah.
d) Surah Al-Muthaffifin: 14.
ا كان وا يكسب ون كل بل ران على ق ل وبهم م
Lafadz بل dalam Q.S Al Muthoffifin:14 pada kalmiat
sebagai kata من adalah untuk memperjelas fungsi بل ران
Tanya dan fungsi بل sebagai penegas dan juga untuk
memperjelas idharnya lam dan nun, sebab apabila lam
dan nun bertemu ra’ seharusnya dibaca idgham.
2. Imalah
Yaitu bacaan condong miring dari harokat fathah ke kasroh
dari huruf alif ke ya’( kecenderungan fathah kepada kasroh
sehingga seolah-olah dibaca re). imalah hanya terdapat 1
dalam al-Qur’an Surat Huud: 41.
حيم رسىها إن رب ى لغف ور ر مجرىها وم وقال ٱركب وا فيها بسم ٱلل
3. Isymam
Yaitu setelah mendengungkan nun kemudian bibirnya maju
dan ditahan satu harakat. Isymam di dalam al-Qur’an ada 1
yaitu surat Yusuf: 11.
ون صح ن ا على ي وس ف وإنا له ۥ لن قال و ا ي أبانا ما لك لا تأم
50
4. Shod dibaca Sin
Yaitu huruf Shod dalam sebuah kata yang dibaca sin biasa.
Oleh karena itu sebagian mushaf menulis sin kecil
diatasnya, dibaca يبس ط dan بسطة. Bacaan ini di dalam al-
Qur’an terdapat di :
a) Surat Al-Baqarah ayat 245
عفه ۥ له ۥ أضعافا كثيرة وٱلل يقبض قرضا حسنا في ض ن ذا ٱلذى ي قرض ٱلل م
ويبص ط وإليه ت رجع ون
b) Surat Al-A’raf ayat 69
ا إذ جعلك م و نك م لي نذر ك م وٱذك ر ل م ب ك م على رج ن ر وعجبت م أن جا ءك م ذكر م
لعلك م ا ءالا ء ٱلل و طة فٱذك ر لفا ء من بعد قوم ن وح وزادك م فى ٱلخلق بص خ
ون ت فلح
5. Tashil
Tashil adalah hamzah pertama dibaca tarqiq (jelas) dan
pendek, sedangkan hamzah kedua dibaca tashil, yaitu
meringankan bacaan antara hamzah dan alif. Di dalam al-
Qur’an terdapat dalam surat Fussilat ayat 44 (M. Ulin Nuha
Arwani : 34).
ت ه ۥ ءاعجمى وعربى ق ل ه و لت ءاي ه ق رءانا أعجميا لقال وا لولا ف ص ولو جعلن
ذين لا ي ؤمن ون فى ءاذانهم وقر وه و عليهم عمى للذين ءامن وا ه دى وشفا ء وٱل
كان بعيد ئك ي نادون من م أ ول
51
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. PROFIL LEMBAGA
1.
Data
Madrasah
a. Nama Penyelenggara Sekolah : Pengurus Madrasah Darul Ma'arif
b. Nama Madrasah
: MA. Darul Ma'arif Pringapus
c. NSS/NIS/NSM
: 131233220006
d. NPSN
: 20320565
e. Status
: Swasta
f. Tahun Didirikan
: 1984
g. Tahun Beroperasi
: 1986
h. No. dan Tanggal Pengesahan : Wk/5.d/132/Pgm/MA/1986
i. Alamat
: Jalan Syekh Basyaruddin Nomor 01 Pringapus
Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 50553
j. Telepon
: 024-69335611
k. Email
2. Data Luas Lahan, Bangunan Madrasah dan Status Tanah
a. Status Tanah
: Bersertifikat / milik sendiri
b.
Surat Kepemilikan
Tanah
: Wakaf
c. Luas Keseluruhan
: 770 M2
d. Status Bangunan
: Milik Pengurus Madrasah Darul Ma'arif
e. Surat Ijin Bangunan
: No.-
3. Data Akreditasi
a. Jenjang
: Terakreditasi B
b. Kode SK
: Ma. 031673
52
c. Tempat, Tanggal SK
: Semarang, 26 Oktober 2016
d. Tahun Berlaku
: 26 Oktober 2016 s/d 25 Oktober 2021
e. Lembaga SK
:
Badan Akreditasi Nasional Sekolah /
Madrasah
4. Data Siswa
No Kelas Jumlah
Rombel
Jumlah Siswa
L P J
1. X 2 0
2. XI 2 0
3. XII 2 0
Jumlah Total 6 0 0 0
5. Data Guru dan Karyawan
NO.
NAMA JABATAN ALAMAT
NIP
1. Nizar Ali, S.Pd.I
Kepala
Madrasah
Jl Purwokusumo Rt 07
Rw 01
Kec. Pringapus
2. Dra. Ida Fitriati Guru
Bergas Kidul Rt 04 Rw
01
Wakakur Kec. Bergas
3. Muawin, S.Pd Guru
Taman Bukit Klepu Rt 11
Rw 01
Wakasis Kec. Pringapus
4. Dra. Puji Lestari
Wali Kelas 12
AGM
Dusun Sruwen Rt 03 Rw
04
Waka Sar Pras Bergas kidul Kec. Bergas
53
5. Sundarni, S.Pd Guru
Lingkungan Tegal Sari Rt
01 Rw 08
Wali Kelas 12 IPS Bergas Lor, Kec. Bergas
6.
Ummul Fatwa
Hayati, A.Md Ka. Lab. Tabus
Perumahan Wono Asri,
Wonoyoso
Wali Kelas X B Kec. Pringapus
8 Nur Alfiyah, S.Pd Guru Pringapus RT 06 RW 03
Wali Kelas X A Kec. Pringapus
9 Muh Ulin Nuha, Lc Guru Duwet Rt 01 Rw 04
Guru BK Kec. Pringapus
10 Imam Rosyadi, S.Ag Guru Pringapus RT 06 RW 03
Wali Kelas 11 IPS Kec. Pringapus
11 Widati, S.Ag Guru Bodean RT 01 RW 03
Kec. Pringapus
12 Miftah Adistia, S.H.I Guru Ngetuk RT 01 RW 06
Kec. Tuntang
15 Widyo Sunarko TU Pringsari RT 06 RW 01
Kec. Pringapus
16
Abdul Kholik
Anwari Pesuruh Klewonan Rt 10 Rw 01
Kec. Pringapus
6. Data Keadaan Ruang
Ruang menurut Jenis, Status Pemilikan,
Kondisi, dan Luas
No Jenis Ruang
Milik
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Jml Luas
(m2) Jml
Luas
(m2) Jml
Luas
(m2)
1. Ruang Kelas X 2 42
54
2. Ruang Kelas XI 2 42
3. Ruang Kelas XII 2 42
4. Ruang Kepala Madrasah 1 36
5. Ruang Guru 1 36
6. Ruang TU 1 36
7. Ruang BP/BK 1 7.5
8. Ruang OSIS 1 6
9. Ruang Lab. Komputer 1 42
10. Ruang Lab. IPA - -
11. Ruang Lab. Jahit/Keterampilan 1 36
12. Ruang Perpustakaan 1 36
13. Ruang WC Guru 1 3
14. Ruang WC Peserta Didik - - 2
15. Ruang UKS 1 6
16. Ruang Koperasi - -
17. Ruang Gudang 1 9
18. Ruang Musik - -
7.
Data Inventaris
Barang
a.
Almari Kepala
Madrasah : 1 buah
b. Almari piala : 1 buah
c. Almari guru/locker : 2 buah
d.
Almari TU/Filling
Cabinet : 4 buah
e.
Almari
perpustakaan : 5 buah
f.
Meja Kepala
Madrasah : 1 buah
g. Meja guru : 11 buah
55
h. Meja TU : 3 buah
i. Meja Tamu : 1 buah
j. Meja Kursi Tamu : 1 set
k.
Kursi Kepala
Sekolah : 1 buah
w.
Dispenser warm
cool : 1 buah
x. Salon : 2 buah
y. Mic : 1 buah
z. Ampli : 1 buah
z1. Pengeras suara : 1 buah
l. Kursi Guru : 11 buah
m. Kursi TU : 4 buah
n.
Komputer/laptop
TU : 3 buah
o.
Komputer Praktek
Siswa : 10 buah
p. Printer TU : 2 buah
q.
Printer Praktek
Siswa : 1 buah
r. Mesin Ketik : 1 buah
s. Speedy Telkom : 1 buah
t. LCD : 4 buah
u. TV Pembelajaran : -
v. Kipas Angin : 1 buah
w. Globe : 1 buah
x. Peta : 1 buah
y. Tenda Pramuka : -
z. Matras : 1 buah
56
B. PENYAJIAN DATA
1. Subjek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Pelaksana penelitian ini adalah peneliti, sedangkan sebagai
subjek penelitian adalah peserta didik kelas X Madrasah Aliyah Darul
Ma’arif Pringapus Kab. Semarang dengan jumlah peserta didik 18
siswa, yang mana terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada
yang izin sakit atau tanpa alasan.
Wali Kelas : Nur Alfiyah, S.Pd
Xa
NO NAMA JK
1 Afdila Rosalina P
2 Dimas Ahmad Sofyan L
3 Dita Kurniawati P
4 Ekhsan Arya Maulana L
5 Farid Muhammad L
6 Jeyra Deimas Rafigo L
7 Laili Lutfiyah P
8 Muhamad Kukuh L
9 Rina Ekawati P
10 Syarif Afendi L
11 Taufiq Hidayat L
12 Zaini Miftah L
13 Zuhrul Anam L
14 Dina Lutfita Sari P
15 Rida Us Sunah P
16 Robiyatul Adawiyah P
17 Siti Lestari P
18 Ririn Yunitasari P
57
b. Kolaborator Penelitian
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis
penelitian kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kagiatan belajar
mengajar dan peneliti menyiapkan media pembelajaran dan melakukan
observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama
proses kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perancangan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan pada dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang
telah direncanakan.
Untuk lebih rincinya, rencana penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Prasiklus dilakukan untuk bisa mendapatkan data dari hasil
penguasaan materi peserta didik, yang dijadikan sebagai tolak ukur
perbandingan penguasaan materi sebelum dan sesudah adanya
penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru melakukan pembelajaran
seperti biasa, dengan menggunakan metode biasa seperti ceramah atau
demonstrasi. Kemudian di akhir pembelajaran diadakan evaluasi
dengan memberi Lembar Kerja Siswa atau pre test, yang kemudian
dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan pada siklus I.
b. Siklus I
1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti adalah:
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : dalam
hal ini peneliti membuat RPP yang akan dilaksanakan pada
tahap kedua dari siklus 1 yaitu tahap acting (pelaksanaan
tindakan)
58
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dikelas : dalam hal ini peneliti mempersiapkan
media pembelajaran atau sarana pendukung lainnya yang juga
diperlukan saat pembelajaran dilaksanakan.
c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan.
Dalam hal ini peneliti membuat instrumen yang diperlukan
untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses belajar
maupun hasil pembelajaran.
d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan
Ktiteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
(1). Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal
90%
(2). Rata-rata skor dari siswa minimal 78
(3). Skor aktivitas guru dan siswa sekurang-kurangnya 80
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah
dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-
langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal 30 menit untuk
(1). Guru membaca salam sebagai pembuka
(2). Guru membaca hadlarah
(3). Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka
(4). Absensi dan kalender.
b) Kegiatan inti 60 menit untuk
(1). Membagi siswa menjadi 2 kelompok.
(2). Membimbing siswa bagaimana melaksanakan diskusi
kelompok.
(3). Membagikan tugas yang akan didiskusikan.
59
(4). Melaksanakan diskusi.
(5). Mengamati jalannya diskusi kelompok siswa dan memberi
bimbingan kepada setiap kelompok secara bergantian.
(6). Mendengar setiap kelompok untuk menampilkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
(7). Guru meminta siswa untuk bertanya akan hal-hal yang
belum difahaminya.
(8). Siswa bersama guru menyimpulkan materi diskusi dan
merefleksikannya.
(9). Siswa mencatat hasil kesimpulan, dan guru menutup
diskusi dengan memberikan evaluasi.
c) Istirahat 30 menit
d) Penutup
Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
3) Tahap Pengamatan (Observing)
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
penerapan metode inkuiri pada mata pembelajaran Qur’an Hadits
kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus Kab. Semarang,
peneliti dan kolaborator membahas hasil pengamatan untuk
menyusun langkah-langkah dan tindakan perbaikan yang diambil
pada siklus berikutnya. Dimana hasil dari pengamatan masih
belum memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode
inkuiri pada pembelajaran Qur’an Hadits materi Tajwid hasil
belajar siswa akan meningkat.
4) Tahap Refleksi (Reflecting)
Pada siklus I peneliti masih kesulitan menggunakan metode
diskusi kelompok berkaitan dengan kemampuan guru menyusun
rencana pembelajaran dengan materi pokok Tajwid dengan
penerapan metode inkuiri dipandang masih sangat rendah terutama
dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, guru kurang
pada:
60
(a) Kesesuaian dengan kompetensi dasar,
(b) Kejelasan tujuan pembelajaran
(c) Kesesuaian dengan karakter siswa,
(d) Kesesuaian strategi metode dengan materi pokok,
(e) Kelengkaan langkah setiap tahapan,
(f) Kejelasan prosedur penilaian,
(g) Kelengkapan instrument penilaian.
Kelemahan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran
dengan materi pokok Tajwid dengan penerapan metode inkuiri
adalah:
(a) Kesiapan ruangan yang terlalu kecil dan media belajar yang
tidak ada,
(b) Ketika melakukan apersepsi; pertanyaan yang diajukan sering
tidak tepat,
(c) Ketika akan menyampaikan tujuan pembelajaran dan karakter
yang akan dicapai siswa; sering lupa menyampaikannya kepada
siswa,
(d) Kesulitan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang
relevan,
(e) Kegiatan pembelajaran tidak runtut,
(f) Kurang menguasai kelas ketika KBM sedang berlangsung,
(g) pesan yang dihasilkan terkadang kurang menarik,
(h) Kurang dapat menggunakan media pembelajaran dengan
efektif,
(i) Pada akhir materi lupa menyampaikan refleksi pembelajaran.
Berdasarkan uraian kelemahan guru diatas, maka
pemberian tindakan dilanjutkan pada siklus II sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran siklus II adalah:
(a) Membentuk diskusi kelompok siswa, mengarahkan siswa
dalam melaksanakan diskusi kelompok.
(b) Siswa melakukan diskusi.
61
(c) Tahap akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan
hasil diskusi dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut.
c. Siklus II
1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dikelas.
c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan.
d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a) Kegiatan awal 30 menit untuk
(1). Guru membaca salam sebagai pembuka
(2). Guru membaca hadlarah
(3). Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka
(4). Absensi dan kalender.
b) Kegiatan inti 60 menit untuk
(1). Membagi siswa menjadi 2 kelompok.
(2). Membimbing siswa bagaimana melaksanakan diskusi
kelompok.
(3). Membagikan tugas yang akan didiskusikan.
(4). Melaksanakan diskusi.
(5). Mengamati jalannya diskusi kelompok siswa dan memberi
bimbingan kepada setiap kelompok secara bergantian.
(6). Mendengar setiap kelompok untuk menampilkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
(7). Guru meminta siswa untuk bertanya akan hal-hal yang
belum difahaminya.
(8). Siswa bersama guru menyimpulkan materi diskusi dan
merefleksikannya.
62
(9). Siswa mencatat hasil kesimpulan, dan guru menutup
diskusi dengan memberikan evaluasi.
c) Istirahat 30 menit
d) Penutup
Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
3) Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas
siswa ketika melakukan pembelajaran berlangsung dengan
penerapan metode inkuiri pada pembelajaran Qur’an Hadits meteri
Tajwid kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus Kab.Semarang,
telah mampu untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas,
kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-
ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan
untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan
pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
4) Tahap Refleksi (Reflecting)
Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak
peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran Qur’an Hadits materi
Tajwid di kelas X MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus Kab.
Semarang. Peningkatan tersebut meliputi:
(a) Sebagian besar siswa aktif mencari sendiri dalam bacaan Al
Qur’an
(b) Siswa lebih aktif dalam bertanya kepada guru bab yang belum
faham
(c) Adanya peningkatan hasil tes tertulis pada lembar soal yang
dikerjakan.
(d) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal.
Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes metode inquiri pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Qur’an Hadis hasil
belajar siswa meningkat.
63
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan II siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang
berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar tajwid. Adapun
hasil penelitian sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
a. Pra Siklus
1) Data Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 2 3 4
1. Afdila Rosalina 75 Belum tuntas
2. Dimas Ahmad Sofyan 65 Belum tuntas
3. Dita Kurniawati 78 Tuntas
4. Ekhsan Arya Maulana 80 Tuntas
5. Farid Muhammad 65 Belum tuntas
6. Jeyra Deimas Rafigo 60 Belum tuntas
7. Laili Lutfiyah 78 Tuntas
8. Muhamad Kukuh 65 Belum tuntas
9. Rina Ekawati 80 Tuntas
10. Syarif Afendi 75 Belum tuntas
11. Taufiq Hidayat 65 Belum tuntas
12. Zaini Miftah 65 Belum tuntas
13. Zuhrul Anam 70 Belum tuntas
14 Dina Lutfita Sari 60 Belum tuntas
15. Rida Us Sunah 65 Belum tuntas
16. Robiyatul Adawiyah 60 Belum tuntas
17. Siti Lestari 75 Belum tuntas
64
18. Ririn Yunitasari 85 Tuntas
Tabel. 2
Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Pra Siklus
*KKM = 78
Rata-rata kelas 70,33
Persentase ketuntasan 27%
Siswa tidak tuntas 73%
Berdasarkan data diatas pelaksanaan Pra siklus dapat
diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas 5 siswa dan 13
siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas
yaitu siswa yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 78. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas
yaitu .
Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 5
13 𝑥 100%
= 27%
No Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 46-55 0 0
2. 56-65 9 50%
3. 66-75 4 22%
4. 76-85 5 28%
5. 86-95 0 0
Jumlah 100%
Tabel 3
Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
65
Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa nilai
terendah antara 56 sampai 65 diperoleh 9 siswa dengan presentase
50%. Nilai tertinggi antara 76 sampai 85 diperoleh 5 siswa dengan
presentase 28%.
2) Refleksi
Pada pra siklus ini masih ada 72% siswa yang belum tuntas
dan hanya 28% yang telah tuntas. Berdasarkan pengamatan peneliti
pembelajaran yang dilakukan dengan metode yang biasa digunakan
guru dalam mengajar. Maka peneliti dalam pembelajaran
selanjutnya yakni pada siklus I akan menggunakan metode inkuiri.
b. Siklus I
1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 2 3 4
1. Afdila Rosalina 78 Tuntas
2. Dimas Ahmad Sofyan 70 Belum tuntas
3. Dita Kurniawati 80 Tuntas
4. Ekhsan Arya Maulana 80 Tuntas
5. Farid Muhammad 70 Belum tuntas
6. Jeyra Deimas Rafigo 70 Belum tuntas
7. Laili Lutfiyah 78 Tuntas
8. Muhamad Kukuh 75 Belum tuntas
9. Rina Ekawati 90 Tuntas
10. Syarif Afendi 80 Tuntas
11. Taufiq Hidayat 75 Belum tuntas
12. Zaini Miftah 80 Tuntas
13. Zuhrul Anam 75 Belum tuntas
14. Dina Lutfita Sari 70 Belum tuntas
15. Rida Us Sunah 70 Belum tuntas
16. Robiyatul Adawiyah 75 Belum tuntas
66
17. Siti Lestari 90 Tuntas
18. Ririn Yunitasari 70 Belum tuntas
Tabel 4
Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Siklus I
*KKM = 78
Rata-rata kelas 76,4
Persentase ketuntasan 44%
Siswa tidak tuntas 56%
Berdasarkan data diatas pelaksanaan siklus I dapat
diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas 8 siswa dan 10
siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas
yatu siswa yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 78. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas
yaitu 76,4.
Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 8
18 𝑥 100%
= 44%
No Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 46-55 0 0
2. 56-65 0 0
3. 66-75 10 56%
4. 76-85 6 33%
5. 86-95 2 11%
Jumlah 100%
Tabel 5
Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
67
Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa nilai
terendah antara 66 sampai 75 diperoleh 10 siswa dengan persentase
56%. Nilai tertinggi antara 86 sampai 95 diperoleh 2 siswa dengan
presentase 11%.
2) Refleksi
Pada siklus I ini masih ada 56% siswa yang belum tuntas
dan hanya 44% yang telah tuntas. Berdasarkan pengamatan peneliti
pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Masih ada siswa
yang berbicara sendiri dan kurang memperhatikan pelajaran.
Tindakan yang harus diberikan oleh guru adalah mengkondisikan
siswa lebih baik dalam pengajaran berikutnya.
c. Siklus II
1) Data Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 2 3 4
1. Afdila Rosalina 80 Tuntas
2. Dimas Ahmad Sofyan 78 Tuntas
3. Dita Kurniawati 89 Tuntas
4. Ekhsan Arya Maulana 75 Belum tuntas
5. Farid Muhammad 70 Belum tuntas
6. Jeyra Deimas Rafigo 96 Tuntas
7. Laili Lutfiyah 100 Tuntas
8. Muhamad Kukuh 83 Tuntas
9. Rina Ekawati 96 Tuntas
10. Syarif Afendi 100 Tuntas
11. Taufiq Hidayat 82 Tuntas
12. Zaini Miftah 96 Tuntas
13. Zuhrul Anam 96 Tuntas
14. Dina Lutfita Sari 79 Tuntas
15. Rida Us Sunah 78 Tuntas
68
16. Robiyatul Adawiyah 78 Tuntas
17. Siti Lestari 85 Tuntas
18. Ririn Yunitasari 96 Tuntas
Tabel 6
Daftar nilai hasil belajar kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Siklus II
*KKM = 78
Rata-rata kelas 86,5
Persentase ketuntasan 88%
Siswa tidak tuntas 12%
Pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 32%, yaitu
jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 16 siswa atau 88 %
dan 2 siswa atau 12% belum tuntas dengan rata-rata 86,5.
Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 16
18 𝑥 100%
= 88%
Pada siklus ke II ini sebanyak 88% siswa tuntas namun
masih terdapat 12% siswa yang belum tuntas. Berdasarkan
indikator keberhasilan klasikal yaitu 85% maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil karena 88% >
85%.
69
No. Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 50-60 0 0
2. 61-70 0 0
3. 71-80 8 44%
4. 81-90 4 22%
5. 91-100 6 34%
Jumlah 18 100%
Tabel 7
Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II
2) Refleksi
Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa persentase
terbesar dan tertinggi yaitu 34% terdapat pada nilai 91 sampai 100
yang diperoleh 6 siswa. Nilai terendah yaitu antara 71 sampai 80
diperoleh 8 siswa dengan persentase 44%.
B. Pembahasan
Data dibawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
melalui 3 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami peningkatan
dari Pra Siklus ke Siklus I ke Siklus II.
Uraian
Siswa Yang
Tuntas
Siswa Yang
Tidak Tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
Pra Siklus 5 28% 13 72%
Siklus I 8 44% 10 56%
Siklus II 16 88% 2 12%
Tabel 8
Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM
70
Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan presentase hasil
belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di bawah ini.
Gambar. 1
Peningkatan persentase hasil belajar siswa.
1. Pada Pra Siklus persentase siswa yang tuntas sebanyak 28%
2. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebanyak 44 %.
3. Pada siklus II persentase siswa yang tuntas sebanyak 88%.
Jadi, peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode
inquiri. Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan
metode inquiri pokok bahasan qur’an hadist materi tajwid meningkatkan hasil
belajar siswa kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
71
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan,
bahwa dengan menggunakan metode inquiri dapat meningkatkan hasil belajar
qur’an hadist materi tajwid pada siswa kelas Xa MA Darul Ma’arif Kec.
Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Dilihat dari
peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu 32%.
Hasil belajar siswa pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa atau
28% dan 13 siswa atau 72% yang belum tuntas, dengan kriteria nilai
ketuntasan minimal 78 siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 44%
dan 10 siswa atau 56% yang belum tuntas dengan rata-rata 76,4. Pada siklus II
siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa atau 88% dan 2 siswa atau 12% belum
tuntas dengan rata-rata 86,5. Dalam pencapaian ketuntasan klasikal sebanyak
85% siswa yang tuntas dan dalam siklus II ini sudah 88% siswa yang tuntas
maka siklus dihentikan dan dinyatakan penelitian berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Selalu berikan motivasi sebelum memulai pelajaran terutama motivasi
rajin membaca.
2. Buatlah proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin sehingga siswa
akan senang ketika belajar dan tidak merasa bosan.
3. Gunakan lingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran untuk
menunjang proses pembelajaran.
4. Libatkan perpustakaan sekolah untuk membudayakan minat membaca
siswa.
5. Penggunaan metode pembelajaran yang lebih relevan dan tepat sasaran,
seperti metode inkuiri.
72
6. Meningkatkan sikap positif guru terhadap proses pembelajaran.
7. Melakukan evaluasi kepada semua guru setelah melakukan proses
pembelajaran agar setiap permasalahan di kelas cepat teratasi.
8. Menambahi fasilitas pembelajaran di kelas seperti LCD atau alat
pembelajaran yang lain.
73
DAFTAR PUSTAKA
Afiful, Mashar. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Materi
Perubahan Sifat Benda melalui Metode Inkuiri Kelas V MI Al Bidayah
Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Arwani, M. Ulin Nuha Arwani, dkk. Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal al-
Qur’an Yanbu’a jilid 6. Kudus: Buya Barokah.
Asy’ari, Abdullah. 1987. Pelajaran Tajwid Qa’idah Sebagaimana Seharusnya
Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Permula. Surabaya: Apollo
Lestari.
Baidan. 2005. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Jumanatul
Ali Art.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamzah, Muh. 2003. Studi al-Qur’an Komprehensif. Yogyakarta: Gama Media.
Hasanuddin AF.1995. Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya terhadap Istimbath
Hukum dalam Al-Qur’an. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Khan, A. Majid.2008. Praktikum Qira’at. cet. 1. Jakarta: Amzah.
Nazarudin. 2007. Manajemen pembelajaran. Yogyakarta: Teras
Nuha, KH. Ulin dkk . 2004. Yanbu’a adalah sebuah buku thoriqoh baca tulis dan
menghafal Al-Qur’an. Kudus: Pondok Pesantren Tahfidh Yanbu’ul
Qur’an Kudus.
74
Ma’ani, Nur. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits
Materi Tajwid dengan Metode Index Card Match pada Siswa Kelas VIII
A MTs Ma’arif Dawung Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran
2016/2017. Skripsi . Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan.. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Slameto. 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bhumi Aksara.
Syihab, M. Quraisy. 2004. Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan.
Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, Bandung: Mizan Pustaka.
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kecamatan Pringapus
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas : X
Materi Pokok : Tajwid
Alokasi Waktu : 120 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Mengenal Ilmu Tajwid
B. Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu memahami ilmu tajwid
2. Siswa dapat menjelaskan ilmu tajwid beserta tanda-tandanya
C. Indikator
1. Praktik menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat
1. Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an
E. Materi Ajar
1. Diskusi masalah dalam penerapan ilmu tajwid
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan pembelajaran Pengorganisasian Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Guru membaca salam sebagai
pembuka
b. Guru membaca hadlarah
c. Murid membaca al Fatihah
Klasikal
30
Menit
76
dan do'a pembuka
d. Absensi dan kalender.
2.
Kegiatan Inti
a. guru melafalkan bacaan al-
Qur’an surat Al-Baqoroh 204-
206 dengan tajwid dan
makhroj yang baik dan benar.
b. Siswa menirukan lafal bacaan
Al-Qur’an yang dibacakan
oleh guru secara klasikal
c. Guru memperhatikan bacaan
siswa serta membetulkannya
apabila masih ada yang salah
dalam pelafalannya
d. Guru menganjurkan siswa
untuk terus melafalkan bacaan
tajwid dan makhroj yang baik
dan benar
Klasikal
60
Menit
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberi penguatan materi
pada siswa
b. Guru memberi kesempatan untuk
bertanya bagi siswa
c. Guru melaksanakan tindak lanjut
dan evaluasi
d. Guru menutup pelajaran dengan
hamdalah dan salam.
30
Menit
77
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Al-Qur’an dan Terjemah
2. Buku Tajwid
3. Buku Penunjuang
78
I. Penilaian
Indicator pencapaian
kompetensi Teknik penlilaian Bentuk penilaian
1. Memecahkan
masalah Tajwid
dalam bacaan Al-
Qur’an
Tes tertulis
Keaktifan
Daya kritis
Uraian
Tanya jawab/ lisan
Pringapus,26 Januari 2019
Peneliti
M. Sayaful Choliq
79
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X
Materi Pokok : Al Qur’an Hadits
Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Tajwid
Kompetensi Dasar : Macam-macam Tajwid
Alokasi Waktu : 120 Menit
Tahun Ajaran : 2018/2019
Jumlah Siswa ; 18
Pengamatan Tindakan
No. Nama Keaktifan Kerjasama
Skor Ket A B C Kr A B C Kr
1. Afdila Rosalina V V 78 T
2. Dimas Ahmad Sofyan V V 70 BT
3. Dita Kurniawati V V 80 T
4. Ekhsan Arya Maulana V V 80 T
5. Farid Muhammad V V 70 BT
6. Jeyra Deimas Rafigo V V 70 BT
7. Laili Lutfiyah V V 78 T
8. Muhamad Kukuh V V 75 BT
9. Rina Ekawati V V 90 T
10 Syarif Afendi V V 80 T
11 Taufiq Hidayat V V 75 BT
12 Zaini Miftah V V 80 T
13 Zuhrul Anam V V 75 BT
14 Dina Lutfita Sari V V 70 BT
15 Rida Us Sunah V V 70 BT
80
16 Robiyatul Adawiyah V V 75 BT
17 Siti Lestari V V 90 T
18 Ririn Yunitasari V V 70 BT
Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas
Kriteria Penilaian
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
Kr = Kurang
Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:
a. Jumlah skor yang diperoleh =
b. Skor maksimum =
Prosentase = Skor yang dicapai X 100%
Skor maksimal
Pringapus, 26 Januari 2019
Pengamat
M. Sayaful Choliq
81
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X
Materi Pokok : Al Qur’an Hadits
Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Tajwid
Kompetensi Dasar : Macam-macam Tajwid
Alokasi Waktu : 120 Menit
Tahun Ajaran : 2018/2019
Jumlah Siswa ; 18
No Kegiatan Aspek yang diamati
Realisasi
Kolaborator
(K)
Peneliti
(P)
1 2 3 1 2 3
1. Pendahuluan a. Membuat apresiasi
b.Memperhatikan topik
atau tujuan
c. Menarik perhatian
siswa
V
V
V
V
V
V
2. Inti a. Kejelasan, penggunaan
contoh dan penekanan
hal penting
b.Kemampuan
mengelola kelas
c. Memberi bantuan
siswa yang mengalami
V
V
V
V
V
V
82
kesulitan
d.Mendorong siswa aktif
e. Penyebaran,
pemindahan giliran
dan pemberian waktu
bergilir
f. Memanfaatkan waktu
secara efektif
g.Memulai dan
mengakhiri pelajaran
sesuai jadwal
V
V
V
V
V
V
3. Penutup Meninjau kembali isi
materi
V V
Jumlah 0 8 3 0 8 3
Jumlah Skor = Jumlah x Poin 16 9 0 16 9
Jumlah Skor Total 25 25
Rata-rata Jumlah Skor 50
2
= 25
Rata-rata Skor 25
15
= 1,6
Prosentase (%) 1,6 X 100%
3
= 53,33%
Keterangan
1 = Kurang
83
2 = Cukup
3 = Baik
Pringapus, 26 Januari 2019
Peneliti
M. Sayaful Choliq
84
LEMBAR EVALUASI SISWA SIKLUS I
1. Lafal ومن الناس termasuk hukum bacaan alif lam …
2. Lafal من ي عجب ك terdapat hukum bacaan … karena…
ه huruf قو ل ه .3 dibaca panjang berapa harokat?
4. Mengapa kata الد نيا tidak dibaca idghom bighunnah?
5. Mengapa lafal وه والد الخصام termasuk mad aridl lisukun?
6. Sebutkan 2 contoh bacaan alif lam/ idzhar qomariyah pada surat Al-Baqarah
ayat 205!
7. Jelaskan nama tanda waqof قلى di ayat 205 surat Al-Baqarah!
8. Carilah bacaan shunnah di ayat 206 surat Al-Baqarah!
9. Jelaskan tanda waqof ج yang terdapat pada ayat 206!
10. Lafal المهاد termasuk bacaan mad…..? Jelaskan!
85
KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI SIKLUS 1
1. Alif lam / Idghom Syamsiyah
2. Idghom bi ghunnah, karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ya’
3. Satu alif / dua harokat
4. Karena nun sukun bertemu dengan salah satu huruf idghom bi ghunnah terjadi
dalam satu kata
5. Karena terdapat mad thobi’i yang bertemu dengan huruf yang diwaqofkan dan
jatuh di akhir kalimah.
الارض الحرث الفساد .6
7. Al Waqfu Aula yang artinya boleh terus tetapi lebih baik berhenti
جهنم .8
9. Boleh lanjut, boleh berhenti
10. Mad Aridl lis Sukun, karena terdapat mad thobi’i yang bertemu dengan
huruf yang diwaqofkan dan jatuh di akhir kalimah
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kec.Pringapus
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas : X
Materi Pokok : Tajwid
Alokasi Waktu : 120 Menit
J. Standar Kompetensi
1. Mengenal Ilmu Tajwid
K. Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu memahami ilmu tajwid
2. Siswa dapat menjelaskan ilmu tajwid beserta tanda-tandanya
L. Indikator
1. Praktik menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an
M. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat
2. Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an
N. Materi Ajar
1. Diskusi masalah dalam penerapan ilmu tajwid
O. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab, Inkuiri, Diskusi Kelompok
P. Skenario Pembelajaran
A.
No Kegiatan pembelajaran Pengorganisasian Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Guru membaca salam sebagai
pembuka
b. Guru membaca hadlarah
Klasikal
30
87
c. Murid membaca al Fatihah dan
do'a pembuka
d. Absensi dan kalender.
Menit
2. Kegiatan Inti
a. Membagi siswa menjadi 2
kelompok.
b. Membimbing siswa bagaimana
melaksanakan diskusi kelompok.
c. Membagikan tugas yang akan
didiskusikan.
d. Melaksanakan diskusi.
e. Mengamati jalannya diskusi
kelompok siswa dan memberi
bimbingan kepada setiap
kelompok secara bergantian.
f. Mendengar setiap kelompok
untuk menampilkan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
g. Guru meminta siswa untuk
bertanya akan hal-hal yang belum
difahaminya.
h. Siswa bersama guru menyimpul-
kan materi diskusi dan
merefleksikannya.
i. Siswa mencatat hasil kesimpulan,
dan guru menutup diskusi dengan
memberikan evaluasi.
Klasikal
60
Menit
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberi penguatan materi
88
pada siswa
b. Guru memberi kesempatan untuk
bertanya bagi siswa
c. Guru melaksanakan tindak lanjut
dan evaluasi
d. Guru menutup pelajaran dengan
hamdalah dan salam.
30
Menit
B. Alat dan Sumber Belajar
1. Al-Qur’an dan Terjemah
2. Buku mata pelajaran PAI
3. Buku Penunjuang
C. Penilaian
Indicator pencapaian
kompetensi
Teknik penlilaian Bentuk penilaian
2. Memecahkan
masalah Tajwid
dalam bacaan Al-
Qur’an
Tes tertulis
Keaktifan
Daya kritis
Uraian
Tanya jawab/ lisan
Pringapus,2 Februari 2019
Peneliti
M. Sayaful Choliq
89
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X
Materi Pokok : Al Qur’an Hadits
Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Tajwid
Kompetensi Dasar : Macam-macam Tajwid
Alokasi Waktu : 120 Menit
Tahun Ajaran : 2018/2019
Jumlah Siswa ; 18
Pengamatan Tindakan
No. Nama Keaktifan Kerjasama
Skor Ket A B C Kr A B C Kr
1. Afdila Rosalina V V 80 T
2. Dimas Ahmad Sofyan V V 78 T
3. Dita Kurniawati V V 89 T
4. Ekhsan Arya Maulana V V 75 BT
5. Farid Muhammad V V 70 BT
6. Jeyra Deimas Rafigo V V 96 T
7. Laili Lutfiyah V V 100 T
8. Muhamad Kukuh V V 83 T
9. Rina Ekawati V V 96 T
10 Syarif Afendi V V 100 T
11 Taufiq Hidayat V V 82 T
12 Zaini Miftah V V 96 T
13 Zuhrul Anam V V 96 T
14 Dina Lutfita Sari V V 79 T
15 Rida Us Sunah V V 78 T
90
16 Robiyatul Adawiyah V V 78 T
17 Siti Lestari
18 Ririn Yunitasari
Kriteria Penilaian
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
Kr = Kurang
Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:
c. Jumlah skor yang diperoleh =
d. Skor maksimum =
Prosentase = Skor yang dicapai X 100%
Skor maksimal
Pringapus, 2 Februari 2019
Pengamat
M. Sayaful Choliq
91
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Darul Ma’arif Kec. Pringapus
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X
Materi Pokok : Al Qur’an Hadits
Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Tajwid
Kompetensi Dasar : Macam-macam Tajwid
Alokasi Waktu : 120 menit
Tahun Ajaran : 2018/2019
Jumlah Siswa ; 18
No Kegiatan Aspek yang diamati
Realisasi
Kolaborator
(K)
Peneliti
(P)
1 2 3 1 2 3
1. Pendahuluan a. Membuat apresiasi
b.Memperhatikan topik
atau tujuan
c. Menarik perhatian
siswa
V
V
V
V
V
V
2. Inti a. Kejelasan, penggunaan
contoh dan penekanan
hal penting
b.Kemampuan
mengelola kelas
c. Memberi bantuan
siswa yang mengalami
kesulitan
d.Mendorong siswa aktif
V
V
V
V
V
V
V
V
92
e. Penyebaran,
pemindahan giliran
dan pemberian waktu
bergilir
f. Memanfaatkan waktu
secara efektif
g.Memulai dan
mengakhiri pelajaran
sesuai jadwal
V
V
V
V
V
V
3. Penutup Meninjau kembali isi
materi
V
V
Jumlah 0 0 11 0 0 11
Jumlah Skor = Jumlah x Poin 0 33 0 0 33
Jumlah Skor Total 33 33
Rata-rata Jumlah Skor 66
2
= 33
Rata-rata Skor 33
15
= 2,2
Prosentase (%) 2,2 X 100%
3
= 73,33%
Keterangan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
93
Pringapus, 2 Februari 2019
Peneliti
M. Sayaful Choliq
LEMBAR EVALUASI SISWA SIKLUS II
1. Pada surat Al-Baqarah ayat 204 lafal الحيو ت termasuk hukum alif lam…..
2. Sebutkan 3 contoh bacaan idzhar qomariyah di ayat 204 surat Al-Baqarah !
3. Lafal !terdapat hukum bacaan lam…Jelaskan وي شهد الل
4. Lafal الارض terdapat hokum bacaan ro…Jelaskan!
5. Sebutkan bacaan ghunnah yang terdapat di QS Al-Baqoroh ayat 205!
6. Berapakah panjang mad yang terdapat pada lafal الفساد yang terletak di akhir
kalimat!
7. Pada lafal …QS Al-Baqoroh ayat 206 terdapat hokum bacaan lam اتق الل
Jelaskan!
8. Sebutkan 2 contoh bacaan izhar qomariyah yang terdapat di QS Al-Baqoroh
ayat 206?
9. Tulislah bunyi surat Al-Baqoroh ayat 206!
10. Berilah harokat dengan tepat!
واذا تولى سعى فى الارض ليفسد فيها ويهلك الحرث والنسل
Lembar Kunci Jawaban Siklus II
1. Alif lam qomariyah
الحية, الدنيا ,الخصام .2
3. Tafkhim atau tebal karena sebelum huruf lam jalalah terdapat huruf berharokat
dhomah
4. Tafkhim atau tebal karena sebelum huruf ro terdapat huruf berharokat fathah
والنسل .5
6. satu alif/2 harokat atau 2 alif/4 harokat atau 3 alif/6 harokat
7. tarqiq atau tipis karena sebelum huruf lam jalalah ada huruf berharokat kasroh
ة , الإثم .8 العز
9. Wa idzaa qiila lahut taqillaaha akhodzathul izzatu bil itsmi.
و اذا تول ى سعى فى الارض لي فسد فيها و ي هلك الحرث والنسل .10
Gambar 2
Kegiatan KBM Klasikal Siklus I
Gambar 3
Kegiatan KBM Klasikal Siklus I
Gambar 4
Kegiatan KBM menggunakan Metode Inkuiri Siklus II
CURRICULUM VITAE
NAMA : M. SAYAFUL CHOLIQ
TEMPAT, TGL
LAHIR
: Kab. Semarang, 14 Januari 1992
NIM : 114-13-007
JURUSAN/
FAKULTAS
: PAI/ Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
ALAMAT : Dusun Gilang Rt.01 Rw.02 Desa
Tegaron Kec. Banyubiru Kab.
Semarang
HP : 089653128854
PENDIDIKAN
1. SD Negeri Tegaron 02 (2002)
2. SMP Islam Bina Insani (2005)
3. MAK TBS Kudus (2008)
4. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga (2020)
Salatiga, 14 Maret 2020 M
Hormat Saya,
M. Sayaful Choliq