PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI...

175
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN, DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS XI AK 2 SEMESTER I SMK DIPONEGORO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: UMMU ATHIKA RAHMI NIM: 23010150013 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI

MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN, DAN

MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING

PADA SISWA KELAS XI AK 2 SEMESTER I SMK

DIPONEGORO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

UMMU ATHIKA RAHMI

NIM: 23010150013

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI

MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN, DAN

MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING

PADA SISWA KELAS XI AK 2 SEMESTER I SMK

DIPONEGORO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

UMMU ATHIKA RAHMI

NIM: 23010150013

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

vi

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

vii

MOTTO

“Sesungguhnya, balas dendam terbaik adalah

dengan memperbaiki dirimu sendiri”

Ali bin Abi Thalib

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Beliau yang takkan pernah kulupakan dan takkan pernah bosan lisan ini

menyebut namanya, Bapak Sutarman dan Ibu Zuhrotul Janah, kedua orangtua

hebat yang tiada henti bekerja keras dan memotivasiku untuk menjadi pribadi

yang berguna dan bermanfaat, sosok yang selalu hadir dalam setiap keadaanku.

2. Seluruh keluarga besar Simbah Pawirorejo (alm) dan Simbah Hartono (alm)

yang tidak mampu kusebutkan satu persatu, yang tidak pernah lupa

mengingatkanku untuk segera menyelesaikan studi dan mampu

mengimplementasikan dalam kehidupan nyata dalam masyarakat.

3. Segenap civitas akademika SMK Diponegoro Salatiga, khususnya Bapak Budi

Santoso, S.Pd.I yang telah banyak membantu saya untuk menyelesaikan

penelitian skripsi ini.

4. Sahabat yang senantiasa memotivasi dan mendoakanku di setiap waktu, dan

sahabat tak pernah lekang oleh waktu Mbak Nabila Azka, Dek Luluk Nur

Hamidah, Dek Apsari Javiera Hambali.

5. Sahabat PMII Rumah 19 yang tidak pernah kulupakan dan selalu memberikan

doa serta dukungannya meski tak pernah kuminta (Dek Mar’ah, Dek

Maghfirotun, Dek Azizah, Dek Khusnul, Dek Rahma, Dek Galih, Dek Ain,

Dek Anang, Dek Ahmad, Dek Astrini).

6. Keluarga besar kos Bapak Khamdi, terimakasih atas motivasi dan

pengertiannya selama saya mengerjakan skripsi.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

ix

7. Keluarga besar PMII Kota Salatiga yang telah mengajarkan banyak hal

sehingga saya mampu mengambil banyak pengalaman berproses di dalamnya.

8. Sahabat perjuangan PAI angkatan 2015 FTIK IAIN Salatiga semoga selalu

dimudahkan dalam segala urusannya.

9. Keluarga PPL SMA N 3 Salatiga yang selalu saling memberi motivasi untuk

mewujudkan impian.

10. Keluarga KKN Desa Surodadi 2019 Posko 128 yang telah menorehkan cerita

indah kebersamaan.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

x

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah, kecuali untaian puji dan syukur kehadirat

Ilahi Robbi yang telah melimpahkan segala karunianya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalaw dan salam senantiasa

tercurahkan keharibaan nabiyullah Muhammad SAW, sang revolusioner sejati

dengan dakwah islamnya sehingga kita mampu menghirup kedamaian Islam

secara baik di negeri kita yang gemah ripah loh jinawi. Semoga kita tergolong

umat beliau yang kelak akan menerima syafaatnya, amin allohuma amin.

Dengan ridho dan rahmat Allah SWT, akhirnya penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan tujuan memnuhi persyaratan memperoleh gelar

sarjana program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Tak lupa pula penulis haturkan terimakasih yang tiada terkira serta

penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK)

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam

(PAI)

4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan

skripsi.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xi

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xii

ABSTRAK

Rahmi, Ummu Athika. 2019. Peningkatan Hasil Belajar PAI dan Budi Pekerti

Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri Dari Tindak

Kekerasan Menggunakan Model Contextual Teaching Learning Pada

Siswa Kelas XI AK 2 Semester I SMK Diponegoro Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, M.Pd

Kata Kunci : Hasil belajar, PAI Model Contextual Teaching Learning

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan model

pembelajaran Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri

dari tindak kekerasan pada siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga yang

terdiri dari 27 siswa.

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

terdiri dari 2 siklus dengan 4 tahapan dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan reflkesi. Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pra siklus 19% (5 siswa) yang

memenuhi KKM, sedangkan 81% (22 siswa) belum memenuhi SKBM dengan

nilai rata-rata 61,85. Meningkat pada siklus I 44% (12 siswa) mencapai SKBM,

56% (15 siswa) belum mencapai SKBM dengan nilai rata-rata 70,37. Namun,

belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal dan individual. Oleh

karenanya, dilanjutkan pada siklus II dengan hasil 89% (24 siswa) mencapai

kriteria ketuntasan dan hanya 11% (4 siswa) yang tidak tuntas dengan nilai rata-

rata 81,85. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke

siklus II mengalami peningkatan 45%. Maka, terbukti bahwa model pembelajaran

Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan pada siswa

kelas XI AK 2 semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ...................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... iii

HLAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v

DEKLARASI ........................................................................................................ vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 11

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 12

F. Definisi Opersional....................................................................................... 13

G.Metode Penelitian ......................................................................................... 15

H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 23

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 25

A. Peningkatan Hasil Belajar PAI dan Budi Pekerti ........................................ 25

1. Peningkatan ................................................................................................ 25

2. Hasil Belajar ............................................................................................... 25

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xiv

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................................... 29

4. Ruang Lingkup Hasil Belajar Peserta Didik .............................................. 35

5. Pendidikan Agama Islam ........................................................................... 36

6. Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan .. 41

B. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) ....................... 46

1. Model Pembelajaran .................................................................................. 46

2. Pengertian Model Contextual Teaching Learning ..................................... 48

3. Karakteristik Pembelajaran CTL ............................................................... 51

4. Prinsip Pembelajaran CTL ......................................................................... 53

5. Langkah-langkah Pembelajaran CTL ........................................................ 55

6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL .......................................... 57

C. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) ............................................ 58

1. Pengertian Standar Ketuntasan Belajar Minimal ....................................... 58

2. Prosedur Penetapan SKBM ........................................................................ 59

3. Fungsi Ketuntasan Minimal ....................................................................... 60

D. Kajian Pustaka ............................................................................................. 60

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................... 63

A. Gambaran Umum SMK Diponegoro Salatiga ............................................. 63

1. Profil SMK Diponegoro Salatiga ............................................................... 63

2. Sejarah SMK Diponegoro Salatiga ............................................................ 63

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah .................................................................. 64

4. Keadaan Pendidik SMK Diponegoro Salatiga ........................................... 66

5. Keadaan Siswa SMK Diponegoro Salatiga ............................................... 68

6. Sarana dan Fasilitas Pendidikan ................................................................. 69

B. Subjek Penelitian .......................................................................................... 69

C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 71

D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 72

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .............................................................. 72

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 73

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 78

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 83

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 83

1. Deskripsi Pra Siklus .................................................................................. 83

2. Deskripsi Siklus I ...................................................................................... 90

3. Deskripsi Siklus II ..................................................................................... 98

4. Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .................................. 104

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 108

1. Pra Siklus ................................................................................................. 108

2. Siklus I ..................................................................................................... 109

3. Siklus II .................................................................................................... 110

4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ...... 111

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 115

A. Kesimpulan ................................................................................................ 115

B. Saran ........................................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xvi

DAFTAR DIAGRAM ATAU GRAFIK

Grafik 4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus ..................................................................... 87

Diagram 4.2 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus ...................................... 89

Grafik 4.3 Nilai Evaluasi Siklus I ......................................................................... 94

Diagram 4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .......................................... 96

Grafik 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II ...................................................................... 101

Diagram 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II....................................... 103

Diagram 4.7 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Per Siklus .................................... 107

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Siswa XI AK 2 ......................................................... 8

Tabel 3.1 Data Guru SMK Diponegoro Salatiga .................................................. 66

Tabel 3.2 Data Siswa SMK Diponegoro Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... 68

Tabel 3.3 Data Siswa SMK Diponegoro Berdasarkan Agama ............................. 69

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas XI AK 2 ................................................................... 70

Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ............................................................... 84

Tabel 4.2 Rentang Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ................................................. 86

Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus ............................................. 88

Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus I........................................................................... 90

Tabel 4.5 Rentang Nilai Evaluasi Siklus I ............................................................ 92

Tabel 4.6 Distribusi Ketuntasan Siklus I .............................................................. 94

Tabel 4.7 Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................................... 98

Tabel 4.8 Rentang Nilai Siklus II ....................................................................... 100

Tabel 4.9 Distribusi Ketuntasan Siklus II ........................................................... 102

Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar ............................................ 104

Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar .............................................. 112

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran II Soal Post Test Siklus I

Lampiran III Soal Post Test Siklus II

Lampiran IV Lembar Jawaban Soal Post Test Siklus I

Lampiran V Lembar Jawaban Soal Post Test Siklus II

Lampiran VI Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran VII Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran VIII Lembar Observasi Siswa Siklus I

Lampiran IX Lembar Observasi Siswa Siklus II

Lampiran X Dokumentasi Kegiatan

Lampiran XI Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran XII Surat Ijin Penelitian

Lampiran XIII Surat Bukti Penelitian

Lampiran XIV Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran XV SKK

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang sempurna, memiliki banyak

kelebihan diantaranya adalah makhluk paedagogik yaitu dapat mendidik

dan dididik. Sehingga, proses pendidikan menjadi penting bagi kehidupan

manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:263) pendidikan

adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Oleh karena itu mengartikan

diri menjadi seorang manusia salah satu caranya adalah dengan

berpendidikan.

Dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara. Demikian halnya, bahwa pendidikan

menjadi usaha sadar dan terencana bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai

upaya memperbaiki diri serta bangsa agar tercapai cita cita luhur bangsa.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

2

Pada dasarnya, permasalahan pendidikan di Indonesia masih sangat besar

dipengaruhi oleh tingkat kesadaran rakyat Indoensia untuk melakukan

perubahan melalui pendidikan.

Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari

pemeliharaan dan perbaikan kehiudpan suatu masyarakat baru (generasi

muda) pada pengenalan terhadap kewajiban dan tanggung jawabnya di

tengah masyarakat. Jadi, proses pendidikan jauh lebih luas daripada proses

yang berlangsung di sekolah. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial

penting yang berfungsi mentransformasikan keadaan suatu masyarakat

menuju keadaan yang lebih baik. Keterkaitan pendidikan dengan keadaan

sosial sangat erat sehingga pendidikan mungkin mengalami proses

spesialisasi dan institusionalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat

yang kompleks dan modern. Meskipun demikian, proses pendidikan secara

menyeluruh tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan informal yang

berlangsung di luar sekolah (Saebani dan Achdhiyat, 2009:9). Pendidikan

secara garis besar bukan semata mata duduk di bangku sekolah formal,

namun juga berada pada dunia nyata ditengah masyarakat yang

multikultural. Sehingga makna luas pendidikan mencakup banyak hal,

terlebih pada implementasinya menjadi warga negara Indonesia yang baik

dengan menjunjung tinggi kerukunan serta menghargai perbedaan.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia secara sengaja dan

sistematis untuk memotivasi, membina, membantu dan membimbing

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

3

seseorang untuk mengembangkan segala potensi sehingga mencapai

kualitas diri yang lebih baik. Kualitas diri yang baik bisa terlihat manakala

akhlak dan perilakunya mencerminkan bahwa diri seorang manusia

tersebut mengalami peningkatan ketaqwaan, karena tidak ada tujuan lain

di dunia bagi seorang manusia selain bertaqwa pada Tuhannya. Oleh

karenanya usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai kualitas

diri yang baik adalah dengan belajar. Karena pada hakikatnya tidak ada

manusia yang semata-mata bisa tanpa usaha.

Belajar dalam lingkungan formal sebagai usaha untuk menempuh

jenjang pendidikan sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia

dilakukan di lingkungan sekolah. Siswa atau anak didik merupakan subjek

yang terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah. Bagi siswa belajar

merupakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Sehingga, pengaruh

belajar bagi siswa di sekolah menjadi penting untuk proses peningkatan

potensi dan kualitas sejak dini. Dalam proses belajar tersebut siswa

menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan ajar.

Sedangkan belajar dalam lingkungan nonformal dapat dilakukan

dengan mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara praktek

didalamnya mengajarkan bagaimana saling menghargai dan menghomarti

orang lain, tolong menolong, kerjasama, dan lain sebagainya. Pendidikan

nonformal meliputi usaha khusus yang diselenggarakan secara

terorganisasi agar generasi muda maupun dewasa, yang tidak sepenuhnya

atau sama sekali tidak berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah dapat

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

4

memiliki pengetahuan praktis dan berketerampilan dasar memiliki

pengetahuan dasar yang mereka perlukan sebagai warga masyarakat yang

produktif.

Tolak ukur berhasil tidaknya suatu pembelajaran selain dilihat dari

perubahan tingkah laku siswa tersebut dapat dilihat pula melalui

pencapaian hasil belajar yang maksimal setelah diadakan evaluasi di akhir

proses pembelajaran. Dengan mengetahui hasil belajar siswa maka dapat

menjadi tolak ukur bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses

pembelajaran itu berlangsung, dan sejauh mana siswa tersebut memahami

materi pembelajaran yang telah diajarkan, serta sejauh mana siswa tersebut

mencapai pendidikan yang telah ditetapkan.

Pendidkan agama Islam (PAI) merupakan salah satu bentuk

pendidikan yang harus diatanamkan sedini mungkin karena didalamnya

terdapat pembelajaran tentang pendidikan karakter yang mempengaruhi

akhlak pada anak. Serta, pendidikan agama Islam juga mengajarkan

tentang pemahaman kebenaran yang benar bukan hanya sebuah anggapan

sehingga mampu mewujudkan manusia menjadi insan yang betaqwa.

Menurut Ramayulis (2014:21) pendidikan agama Islam (PAI) adalah

upaya sadar atau terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, mengimani, berakhlak mulia,

bertakwa, dan mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya

yaitu Al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

latihan, serta penggunaan pengalaman. Dengan demikian, dalam

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

5

pembelajaran PAI diperlukan metode pembelajaran yang lebih interaktif,

kreatif, tidak monoton, memberikan keleluasaan berfikir siswa serta siswa

diajak berfikir aktif untuk mengkolaborasikan hal-hal yang dilakukan

dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan landasan utama sumber belajar

PAI yaitu Al-Qur’an dan hadis.

Kondisi pembelajaran PAI sekarang masih banyak diwarnai

dengan metode konvensional yaitu ceramah sehingga menurunkan minat

belajar siswa dalam pembelajaran PAI. Metode ceramah adalah,

penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap peserta

didik di kelas (Ramayulis, 2014:445). Dengan kata lain dapat pula

dimaksudkan, bahwa metode ceramah atau lecturing method itu adalah

suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan

penuturan lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Metode ceramah

hanya menitikberatkan guru sebagai pusat informasi dan siswanya sebagai

pendengar setia saja. Ditambah lagi guru hanya memberikan tugas

menghafal atau menulis (mencatat) materi pelajaran, atau hanya

memberikan tugas tambahan setelah itu guru meninggalkan kelas. Di era

milenial seperti sekarang ini metode ceramah menjadi metode

pembelajaran yang sangat kurang efektif karena pengaruh perkembangan

teknologi yang menyebabkan siswa mampu mencari informasi lebih

lengkap di internet daripada mendengarkan paparan guru yang dianggap

membosankan.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

6

Pendidikan agama Islam berfungsi sebagai penunjang kehidupann

dalam berinteraksi ataupun bermuamalah, dengan adanya agama Islam kita

bisa membedakan mana yang benar maupun yang salah. Ramayulis

(2014:21) mengemukakan bahwa fungsi pendidikan agama Islam salah

satunya adalah pengembangan dan penyaluran. Pengembangan yaitu

meningkatkan keimanan dak ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT

yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga, kemudian yang

dimaksud penyaluran adalah menyalurkan peserta didik yang memiliki

bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula

bermanfaat bagi orang lain.

Dalam mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan elemen-elemen

penunjang pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI), salah satunya

adalah peran guru dalam kelas. Guru tidak hanya sebagai penyampai

informasi, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing yang

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan pola

fikir aktif. Dalam meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar pada

anak, maka guru dalam menyampaikan materi pembelajaran haruslah

dibuat menarik untuk membangunkan motivasi peserta didik belajar

pendidikan agama Islam. Oleh karenanya, diperlukan metode

pembelajaran yang berbasis kontekstual dan menarik agar peserta didik

dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus

kesulitan mencari contoh permasalahan. Kerap kali, permasalahn yang

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

7

timbul dalam materi pembelajran pendidikan agama Islam hadir disekitar

anak namun tanpa disadari anak tersebut mencari solusi bukan atas dasar

pemikiran agama Islam namun atas kemenangan ego dan kekuasaan diri

yang dipengaruhi oleh pergaulan era modern.

Model Contextual Teaching Learning memicu siswa untuk berfikir

kritis, karena metode ini menerapkan pemahaman peserta didik sesuai

dengan konteks yang ada kaitannya dengan kehidupan peserta didik baik

dari segi pribadi, sosial, dan budayanya. Dengan diberlakukannya model

pembelajaran CTL diharapkan proses belajar peserta didik berlangsung

alamiah dimana peserta didik mengalami bukan hanya sebatas transfer

ilmu dari gurunya. Model Contextual Teaching Learning merupakan

suatu model yang bisa dijadikan oleh para pendidik sebagai senjata untuk

tercapainya tujuan belajar yang maksimal, serta mampu memberikan suatu

keadaan dimana materi belajar yang dipelajari peserta didik dapat

terkoneksikan dengan kehidupan nyata.

Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis dengan

melakukan wawancara terhadap guru PAI dan Budi Pekerti kelas XI AK 2

yang menjelaskan bahwa materi toleransi, kerukunn, dan menghindarkan

diri dari tindak kekerasan asih jauh dari SKBM yang ditentukan. Baik

dilihat secara individual dan klasikal. SMK Dionegoro salatiga adalah

salah satu sekolah yang memiliki kultur yang majemuk serta minat

terhadap pembelajaran PAI yang cukup rendah dibandingkan pelajaran

jurusannya, sehingga memerlukan model pembelajaran yang akan

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

8

meningkatkan hasil belajar siswa yang ditempuh dengan penelitian

tindakan kelas (PTK).

Berikut adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari guru PAI

dan Budi Pekerti kelas XI AK 2 materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan:

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas XI AK 2 Semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kekerasan, dan

Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

No Nama Nilai Keterangan

1. Ahmat Rifai 40 Tidak Tuntas

2. Alfia Nor Sho’ada 70 Tidak Tuntas

3. Alfiyatun Najah 60 Tidak Tuntas

4. Amalia Rosita 65 Tidak Tuntas

5. Arina Manasikana 50 Tidak Tuntas

6. Deva Mahesa Putra 50 Tidak Tuntas

7. Eni Puspitasari 70 Tidak Tuntas

8. Erika Sariningsih 70 Tidak Tuntas

9. Fahrul Efendi Suradianto 50 Tidak Tuntas

10. Fatma Dwi Dayanti 50 Tidak Tuntas

11. Hesti Purwaningsih 60 Tidak Tuntas

12. Ifa Nurafifah 60 Tidak Tuntas

13. Laely Nur Mala 60 Tidak Tuntas

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

9

14. Miftakhul Rizky 70 Tidak Tuntas

15. Mustika Arifiani 50 Tidak Tuntas

16. Nur Leha 75 Tuntas

17. Nurul Hidayah 80 Tuntas

18. Putri Andini 50 Tidak Tuntas

19. Riana Meisya Sari 60 Tidak Tuntas

20. Riska Nur Khasanah 75 Tuntas

21. Rosita Rahmawati 60 Tidak Tuntas

22. Siska Wulansari 50 Tidak Tuntas

23. Sunariyah 75 Tuntas

24. Sya’idah Al Mudalifah 70 Tidak Tuntas

25. Umi Isnawati 60 Tidak Tuntas

26. Wahyu Dwi Lestari 60 Tidak Tuntas

27. Zitni Masfufah 80 Tuntas

JUMLAH 1670

RATA-RATA 61,85

PROSENTASE KETUNTASAN 11%

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik unuk

mengadakan penelitian terhadap model contextaul teaching learning untuk

meningkatkan hasil belajar siswa SMK. Maka penelitian ini diberi judul:

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi

Toleransi, Kerukuan, dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

10

Menggunakan Model Contextual Teaching Learning Pada Siswa Kelas XI

AK 2 Semester I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

masalah yang ingin dikaji adalah:

1. Apakah penggunaan model contextual teaching learning pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti materi

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI AK 2 semester I

SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?

2. Apakah model contextual teaching learning pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti materi toleransi,

kerukunan, dan menghinarkan diri dari tindak kekerasan dapat

mencapai target SKBM kelas 85%?

C. Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar

pendidikan agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti materi toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

menggunakan model contextual teaching learning pada siswa kelas XI

AK 2 semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran

2018/2019.

2. Untu mengetahui bahwa model contextual teaching learnring pada

pelajaran PAI dan Budi pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

11

menghindarkan diri dari tindak kekerasan dapat mencapai target KBM

85%.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat pada dunia

pendidikan. Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan agama Islam,

dan dapat dijadikan informasi serta wawasan tentang penggunaan

metode contextual teaching learning dalam proses pembelajaran

serta diharapkan mampu menguasai metode ini.

b. Hasil penelitian ini dapat memperkaya referensi dan literatur

kepustakaan dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai masukan daalam meningkatkan mutu

pembelajaran dikelas yang aktif, dan mengikut sertakan siswa

dalam pembelajaran.

b. Siswa mampu untuk mengembangkan kemampuan dengan

menggunakan metode ini, serta siswa mampu menghadirkan contoh

kehidupan nyata dalam materi pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

12

c. Bagi sekolah, sebagai masukan sumbangan yang baik pada sekolah

dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta

meningkatkan mutu pendidikan sehingga mengantarkan peserta

didik ke arah yang diharapkan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara dan bersifat teoritis. Dalam

metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan

dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari

teori yang relevan dengan kenyatan yang ada atau fakta, atau dengan

kenyataan teori yang relevan (Sukardi, 2014:41). Jadi suatu hipotesis

akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-fakta yang

membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan model contextual

teaching learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar PAI materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan pada siswa kelas XI AK 2 semester I SMK

Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019”.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model contextual teaching learning dikatakan berhasil

apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang

dapat dirumuskan penulis adalah:

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

13

a. Secara individual siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai

≥ 75.

b. Secara klasikal apabila jumlah siswa yang memenuhi KBM

mencapai 85% dari keseluruhan jumlah siswa dikelas.

F. Definisi Operasional

1. Peningkatan

Peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan, meningkatkan

(Poerwadarminta, 2006:1345).

2. Hasil Belajar

Susanto, (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil

dari kegiatan belajar. Secara sederhana, hasil belajar dapat diartikan

sebagai kemampuan yang diperoleh siswa setelah melampaui kegiatan

belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses diri

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan

perilaku yang relatif menetap.

3. Pendidikan Agama Islam

Majid, (2012:11-12) mengemukakan Pendidikan Agama Islam

(PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenali, memahami, menghayati hingga mengimani,

dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

14

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

pengalaman.

4. Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

Menghormati dan menghargai merupakan perilaku utama bagi

seorang muslim yang patut untuk diamalkan dalam kehidupan sehari

hari agar terciptanya kehidupan rukun dan damai serta terhindar dari

tindakan kekersan. Toleransi dan kerukunan menjadi komponen

penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan ini

masyarakat akan adil, makmur, serta memperoleh kenyamanan dalam

hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran

untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Model pembelajaran adalah pola interkasi siswa dengan guru didalam

kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik-teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya

apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-

tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang

yang disyaratkan.

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

15

6. Model Contextual Teaching Learning

Jamal, (2011:52) mengemukakan bahwa contextual teaching

learning adalah pembelajaran yang situasi dan isinya khusus untuk

memberi kesempatan kepada siswa agar dapat memecahkan masalah,

latihan, dan tugas, secara riil dan otentik. Dengan demikian, peserta

didik akan mengemukakan permasalahan riil yang ditemukan di

kehidupan sehari-hari dalam hal toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mencari pemecahan

masalah yang ditemui di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas adalah

sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional

dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan,

serta dilakukan secara kolaboratif. PTK bertujuan untuk meningkatkan

dan atau memperbaiki proses pembelajaran di kelas, keberhasilannya

dapat diukur dari kemanfaatan tindakan alternatif bagi perbaikan

tersebut.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

16

Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk memecahkan

permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran PAI.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dianalisa menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas. Setelah penyebab masalah ditemukan,

peneliti melakukan tindakan yang dianggap mampu memecahkan

masalah tersebut. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang

keberhasilan dan kegagalan tindakan terhadap penyelesaian masalah.

2. Langkah-Langkah Penelitian PTK

Priansa, (2014:335) mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas

PTK merupakan proses dinamis yang perlu dipahami bukan sebagai

langkah-langkah statis yang komplit tetapi sebagai momen dalam

spiral perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penjelasannya

sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus PTK Mulyasa (2012:73)

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

17

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah

membuat RPP, mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung

yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrument untuk

merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil

tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan

persiapan.

b. Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah

dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang aktual, yang meliputi

kegiatan awal, inti dan penutup.

c. Pengamatan (observing)

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mengamati

perilaku peserta didik yang sedang mengikuti kegiatan

pembelajaran. Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama antar

kelompok mengamati pemahaman tiap-tiap peserta didik dalam

penguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai

dengan PTK.

Observasi bertujuan untuk mendapatkan hasil pengamatan,

maka dengan adanya observasi kita akan mengetahui prosentase

pembelajaran pada setiap siklus menggunakan metode contextual

teaching learning.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

18

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil

observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil

pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan

bahan penyususnan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan

PTK tercapai. Dengan adanya refleksi yang mendalam dapat

ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan

pendalaman pemahaman terhadap proses dan hasil yang terjadi,

yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan.

3. Lokasi, waktu, dan Subyek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMK Diponegoro Salatiga

tahun pelajaran 2018/2019. Beralamatkan di jalan Kartini No 2

Salatiga.

b. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan selama satu bulan pada

semester I tahun pelajaran 2018/2019.

c. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subyek penelitian

ada;ah siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga dengan

jumlah 27 siswa muslim dipilih sebagai subyek penelitian karena

dinilai perlu adanya penggunaan model contextual teaching

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

19

learning untuk meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran

kontekstual tentang toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri

dari tindak kekerasan akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

terutama didalam kelas dalam mengikuti proses belajar mengajar.

4. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data atau Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Silabus, merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan

pembelajaran beserta penilaiannya. Silabus disusun secara

sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling

berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar

(Basri, 2009:136).

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.

d. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

e. Tes formatif/Soal tes tertulis berupa post test.

f. Materi pelajaran.

5. Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah kegiatan berlangsung.

Wawancara dilakukan secara bebas, dilakukan untuk mengungkap

data dengan kata-kata secara lisan tentang sikap pendapat, dan

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

20

wawasan subyek penelitian mengenai baik buruknya proses belajar

yang telah berlangsung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

kondisi awal siswa yang dinilai kurang aktif dan diperlukan

penerapan contextual tecahing leraning.

b. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis,logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam

situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.. Peneliti

mengadakan pengamatan secara langsung datang ke lokasi

penelitian untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi

berkaitan dengan tujuan peneliti di SMK Diponegoro Salatiga.

c. Tes

Teknik pengumpulan data dalam tes, peneliti membuat dan

mengemukakan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana

siswa memahami materi yang telah diajarkan. Dengan demikian

peneliti akan melakukan pengumpulan data menggunakan tes ini

diakhir proses pembelajaran dengan membagikan lembar kerja

siswa pada semua siswa kelas XI AK 2 untuk mengetahui hasil

belajar siswa sehingga data dapat diolah oleh peneliti.

d. Dokumentasi

Merupakan salah satu alat pengumpulan data yang dapat

berupa buku, notulen rapat, majalah, foto, rapor, buku transkip,

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

21

agenda, buku, kitab, dan lainnya. Dokumentasi digunakan untuk

menemukan karakteristik populasi dan sampel. Disamping itu,

dokumentasi juga berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan

melalui pemotretan. Oleh karena itu, metode dokumentasi

digunakan untuk mendukung hasil observasi, memperoleh data-

data, proses pembelajaran, struktur organisasi SMK Diponegoro

Salatiga dan foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti.

Instrumen yang peneliti gunakan dalam teknik dokumentasi

adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan nilai

siswa sebelum diterapkan strategi contextual teaching learning

pada mata pelajaran PAI.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat ajar. Sedangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi

dan dijabarkan dalam silabus.

6. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis

data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Arikunto

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

22

(2007:131) dalam penelitian tindakan kelas ketika menganalisis data

menggunakan dua jenis data sebagai berikut:

a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis

secara deskriptif dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini

biasanya untuk mencari nilai rata-rata dan mencari presentase

keberhasilan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

1) Rumus mencari nilai rata-rata

Mx = ∑x

N

Keterangan

Mx = (rerata)

∑x = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor

dengan frekuensinya

N = Jumlah siswa (Sudijono, 2010:83)

2) Rumus mencari prosentase keberhasilan

P = f x 100%

N

Keterangan:

P = Angka prosentase

f = frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

23

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat

yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan

atau sikap terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktivitas

siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,

kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dinilai

secara deskriptif (Arikunto, 2007:131).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimaksudkan

sebagai gambaran yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi

sehingga dapat memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang

akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut:

Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penelitian.

Bab II berisi tentang landasan teori yang menjelaskan tentang

peningkatan hasil belajar, pendidikan agama islam, toleransi,kerukuna,

dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan, metode contextual

teaching learning.

Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan

deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan per siklus.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

24

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

meliputi hasil observasi pada tahap penelitian hasil penelitian dskripsi

per siklus dan pembahasan.

Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-

saran.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peningkatan Hasil Belajar PAI dan Budi Pekerti

1. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan

pe-an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat

(kedudukan, jabatan, kemajuan, pendapatan, dsb) pangkat, derajat,

taraf kelas (depdiknas, 2007:1997). Sehingga ketika dimasuki imbuhan

pe-an menjadi kata peningkatan, memiliki arti proses, cara, perbuatan

meningkat (usaha, keinginan, dsb) (depdiknas, 2007:1198).

Jadi yang dimaksud peningkatan adalah usaha yang dilakukan oleh

seseorang guna memperoleh hasil yang lebih baik dari hasil

sebelumnya dengan ketentuan dan cara yang telah ditentukan.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Poerwadarminta (2006:910) mengemukakann hasil atau

prestasi adalah suatu hal yang dinyatakan berhasil. Menurut

Hamdani (2011:17) belajar terjadi ketika ada interaksi antara

individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah buku, alat peraga, dan

alam sekitar. Adapun lingkungan pembelajaran adalah lingkungan

yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Suprijono,

(2011:5) mengemukakan belajar sebagai konsep mendapatkan

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

26

pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Guru bertindak

sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan

sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau

menerimanya. Proses belajar mengajar banyak didominasi aktivitas

menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal

dengan hal-hal yang telah dipelajari.

Adapun belajar menurut beberapa pengertian diatas adalah

usaha yang dilakukan secara sadar yang mengakibatkan terjadinya

perubahan baik dalam tingkah laku maupun kepribadian, serta

dipengaruhi oleh faktor lingkungannya baik internal maupun

eksternal, dan verbal maupun non verbal. Perubahan yang terjadi

pada individu sangatlah banyak baik sifat maupun jenisnya.

Namun, yang dimaksud perubahan dalam devinisi belajar ini

merupakan perubahan yang terjadi dalam aspek pola berfikir dan

tingkah laku peserta didik yang dipengaruhi oleh pemahaman

pengetahuannya. Jadi, peserta didik menyadari bahwa terjadi

penambahan pengetahuan pada dirinya, seperti yang awalnya tidak

dapat membaca kemudian dengan belajar peseta didik tersebut

lancar membaca mulai dari pengenalan hurul alfabet hingga

melakukan prosesnya secara continue.

Sehingga dapat disimupulakn bahwa belajar merupakan

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

27

perubahan melalui pengalamannya akibat interaksi dengan

lingkungannya.

Susanto, (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan proses dari seseorang

yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku

yang relatif menetap. Dalam pengertian yang lebih praktis, hasil

belajar dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan

keterampilan oleh seorang siswa yang dikembangkan melalui mata

pelajaran.

Hasil belajar dibidang pendidikan adalah hal dari

pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif,

dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang

diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lain

yang relevan. Sehingga hasil belajar ini erat kaitannya dengan

prestasi belajar. Karena prestasi belajar adalah hasil pengukuran

dari penilaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

huruf maupun kalimar yang menceritakan hasil yang sudah dicapai

oleh setiap anak pada periode tertentu (Hamdani, 2011:138).

Berdasarkan uraian diatas, dapat difahami makna kata hasil

dan belajar. Prestasi pada dasarnya diporeleh dari hasil yang

dilakukan dari suatu aktivitas. Adapun belajar hakikatnya adalah

proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam diri

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

28

individu yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Jadi secara

praktisnya hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui proses belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar

guru menetapkan tujuan pembelajaran sehingga hasil belajar

peserta didik ditinjau dari keberhasilan mencapai tujuan

pembelajaran tersebut.

b. Macam-Macam Hasil Belajar

Susanto, (2013:6-11) mengemukakan bahwa hasil belajar

meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses

(aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Definisi

jelasnya adalah sebagai berikut:

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah seberapa besar siswa mampu

menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta

mengerti apa yang ia baca, lihat, dan alami atau yang ia rasakan

berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

lakukan.

Pemahaman bukan hanya sekedar mengetahui apa yang

telah dipelajari, namun bagi anak yang paham ia akan mampu

memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang maknanya

lebih luas dari sekedar mengerti. Sehingga pemahaman konsep

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

29

adalah sejauh mana siswa dapat memahamai serta mengerti

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2) Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan kemampuan menggunakan

nalar, fikir, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk

mencapai sesuatu hal tertentu, termasuk hal-hal yang

disampaikan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Sehingga, hasil belajar yang berupa keterampilan proses

adalah kemauan peserta didik dalam menggunakan nalar, fikir,

dan perbuatannya untuk memperoleh pemahaman.

3) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk

melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik

tertentu terhadap lingkungan sekitarnya yang merujuk pada

perbuatan, perilaku, dan tindakan secara mental dan fisik.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar mengajar yang terjadi pada siswa dan guru dalam

sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor

internal dan faktor eksternal (Muhibbin Syah, 2006:144). Faktor

internal merupakan faktor yang disebabkan oleh diri individu sendiri

sejak ia diciptakan, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang

ada diluar individu atau bersifat dipengaruhi oleh keadan sekitar.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

30

a. Faktor Internal

Susanto, (2013:10-12) mengemukakan faktor internal

merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik

yang mempengaruhi kemampuan belajranya. Faktor internal terdiri

dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri

individu. Menurut Sriyanti (2013:24) faktor fisiologis terdiri

dari:

a) Keadaan jasmani (tegangan otot) secara umum yang ada

pada diri individu saat mempengaruhi hasil belajar,

misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk dan

kebugaran individu. Apabila badan individu dalam keadaan

bugar dan sehat maka akan mendukung. Sebaliknya,

apabila badan individu dalam keadaan tidak bugar dan

kurang sehat maka akan menghambat hasil belajar.

b) Keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait

dengan pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang

ada dalam diri individu. Pancaindra merupakan pintu

gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. Hal ini

sangat menunjang hasil belajar peserta didik.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

31

2) Faktor Psikologis

Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang

dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan

pembelajaran siswa. Diantaranya adalah tingkat intelegensi,

sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa.

a) Kecerdasan (intelegensi) siswa

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai

kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang

dihadapinya (Hamdani, 2011:139). Kemampuan ini sangat

ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal

selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat

perkembangan sebaya. Kemampuan intelegensi seseorang

sangat mempengaruhi cepat lambatnya penerimaan

informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu permasalah

yang dihadapinya. Kemampuan ini merupakan potensi

dasar yang dimiliki oleh individu sejak lahir.

b) Sikap siswa

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi

terhadao suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak

suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat

dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan

keyakinan (Hamdani, 2011:140).

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

32

Sikap yang ada pada diri siswa beragam, ada siswa

yang mempunyai sikap positif (baik antar sesama dan

mampu merespons balik secara baik apa yang ia dapatkan

serta mampu menghargai setiap kegiatan yang dilakukan

untuk mencapai tujuan). Namun terdapat pula sikap negatif

(menolak dan tidak merespons baik apa yang dilakukan

oleh sesama siswa atau gurunya dalam setiap kegiatan

pembelajaran serta tidak ada kemauan dalam belajar).

c) Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Setiap individu mempunyai bakatnya masing-

masing, hanya saja bergantung pada individu tersebut

berusaha dan mengasahnya atau tidak. Tumbuhnya

keahlian tertentu pada diri peserta didik ditentukan oleh

bakat yang dimilikinya, bakat ini berpengaruh pada hasil

belajar peserta didik pada bidang tertentu terutama

keterampilan.

d) Minat siswa

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan secara terus

menerus disertai rasa senang. Minat belajar yang dimiliki

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

33

siswa mempengaruhi belajar siswa. Apabila siswa memiliki

minat yang tinggi maka ia akan terus menerus berusaha

dengan tekun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

e) Motivasi siswa

Menurut Purwanto (2004:73) motivasi adalah suatu

usaha yang didasari untuk menggerakkan, mengarahkan,

dan menjaga tingkah laku seseorang agar dirinya terdorong

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang

penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang

mendorong siswa untuk belajar. Karena dengan termotivasi

maka siswa akan dengan giat belajar untuk mencapai apa

yang ia harapkan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

individu. Slameto, (1991:27) menyatakan bahwa faktor eksternal

yang adapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga,

sekolah, dan lingkungan masyarakat. Secara lebuh jelasnya adalah

sebagai berikut:

1) Keadaan Keluarga

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Keluarga yang morat-marit perekonomiannya, pertengkaran

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

34

suami istri, kurang perhatian orang tua, serta kebiasaan dalam

keluarga kurang baik maka akan berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa (Susanto, 2013:12-13).

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan

utama bagi setiap individu. Keluarga sebagai pemberi motivasi

dan penunang belajar siswa, karena melalui keluarga setiap

individu memperoleh kebahagiaan dalam hal perhatian dan

kepedulian orang tua terhadap individu/anaknya. Hal ini yang

kemudian menumbuhkan semangat belajar siswa sehingga

mampu memperoleh hasil yang baik.

2) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama

yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa

belajar. Oleh karenanya, lingkungan sekolah yang baik

mendorong siswa untuk belajar dengan giat. Keadaan sekolah

meliputi ketersediaan sarana prasarana, hubungan guru dengan

siswa, cara penyajian pembelajaran, serta kurikulum. Oleh

karenanya, sekolah menjadi tempat belajar siswa yang dituntut

untuk memperoleh hasil belajar siswa dengan baik.

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat adalah dimana individu melakukan

proses sosialisasi terhadap individu lain dan keadaan lain yang

ada disekitarnya. Tempat dimana seorang individu bergaul

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

35

dengan individu lain yang memiliki karakter dan potensi

berbeda. Melalui lingkungan pula seorang individu belajar

mengembangkan pribadinya.

Dapat dikatakan bahwa lingkungan masyarakat juga

berpengaruh membentuk kepribadian anak karena pergaulan

sehari-hari. Seorang anak akan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya (beradaptasi). Oleh karenanya, jika lingkungan

mendukung perilaku positif maka secara otomatis anak akan

menyesuaikan dirinya berperilaku positif begitupula sebalinya,

jika lingkungan mengajarkan perilaku negatif maka anak akan

terpengaruh oleh perilaku negatif.

4. Ruang Lingkup Hasil Belajar Peserta Didik

Wahidmurni dkk, (2010:48) menyatakan seseorang dapat

dikatakan berhasil dalam belajar jika mampu menunjukan adanya

perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut dapat

ditunjukkan diantaranya dari kemampuan berfikirnya, keteranpilan,

atau sikap terhadap sesuatu obyek perubahan hasil belajar dalam

taxonomy bloom dikelompokkan dalam tiga ranah (domain), yaitu

kognitif (kemampuan berfikir), afektif (sikap), dan psikomotorik

(keterampilan).

Peserta didik dapat dikatakan berhasi apabila ia melakukan

perubahan minimal satu dari ketiga aspek tersebut. Dalam pelaksanaan

penilaian ketiga ranah (domain) tersebut seharusnya menggambarkan

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

36

perubahan menyeluruh sebagai hasil belajar siswa, untuk itu guru

dituntut untuk memahami dan menguasai teknik guna menilai aspek

perubahan peserta didik.

5. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Ramayulis, (2012: 21) mengemukakan bahwa pendidikan

agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani,

bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari

sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan

pengalaman.

Sehingga, pendidikan agama Islma merupakan bentuk

pengajaran dengan mempersiapkan peserta didik mengamalkan

iman,Islam, dan ihsannya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang

teah ditetapkan.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Ramayulis, (2012:21-22) menyatakan bahwa fungsi

pendidikan agam Islam adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama kewajiban

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

37

menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh orang

tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan melalui bimbingan, pengajaran, dan

pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan dapat berkembang

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang

memiliki bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut

dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan

untuk dirinya ataupun bermanfaat bagi orang lain.

c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran

Islam dalam kehidupan sehari-hari

d. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat

membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya

menuju manusia Indonesia seutuhnya.

e. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial dan dapat megubah lingkungannya sesuai dengan ajaran

Islam.

f. Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

38

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

(Ramayulis, 2012:22).

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ramayulis, (2012:22-23) menyatakan ruang lingkup pendidikan

agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan

antara:

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia

3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

39

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam

meliputi lima unsur pokok yaitu:

1) Al-Qur’an

2) Aqidah

3) Syari’ah

4) Akhlak

5) Tarikh

e. Sumber Pendidikan Agama Islam

Assegaf (2004:147) mengemukakan bahwa ada tiga sumber

pendidikan Islam, yaitu:

1) Al-Qur’an

Sumber normatif Islam adalah Al-Qur’an dan hadits.

Meskpipun Al-Qur;an dapat diartikan sebagai bacaan atau

kumpulan firman Allah, namun fungsi Al-Qir’an itu sendiri bukan

sekedar untuk dibaca dan dikumpulkan sebagai pajangan rak buku.

Melainkan berfungsi sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa

ke jalan lurus (Al-Baqarah:2/3) serta kabar gembira bagi orang

yang beramal shaleh (Al-Isra:17/9). Al-Qur’an memiliki

kandungan menyeluruh tentang kehidupan ini, diantaranya adalah

perihal keimanan, syari’ah, kisah-kisah terdahulu, serta janji dan

ancaman.

2) Sunah

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

40

Sunah secara etimologi berarti cara, gaya, serta jalan yang

dilalui. Sedangakn secara terminoligi adalah kumpulan apa yang

telah diriwayatkan olh Rasul dengan sanad yang shahih, baik

perkataan, perbuatan, sifat, ketetapan, dan segala pola tingkah laku.

Hadis memiliki fungsi menguatkan (taukid) hukum yang dijelaskan

oleh Al-Qur’an, memberi penjelasan (tabyin) terhadap ayat AL-

Qur’an, merinci lebih detail (tashrih) ayat Al-Qur’an yang umum,

memberi batasan (taqyid) atas ayat Al-Qur’an yang mutlak,

menjelaskan kekhususan (takhsish), dan menentukan hukum

sendiri (tahkim) atas sesuatu yang tidak disebut di dalam Al-

Qur’an.

3) Ijtihad

Selain Al-Qur’an dan hadits, sumber ajaran Islam bisa

berasal dari ijtihad, yakni upaya mengarahkan kemampuan lahir,

batin, emosional, spiritual, material, intelektual. Untuk menemukan

hukum suatu masalah yang tidak dijumpai di Al-Qur’an dan

Hadits. Penerapan ijtihad dalam Islam secara luas menjadikan

pemahaman manusia terhadap hukum Allah dan alam semseta

selalu up to date dan elastis. Itu sebabnya ijtihad amat penting bagi

upaya manusia dalam memahami segala masalah, termasuk

masalah pendidikan, isu-isu global seperti perdamaian

internasional, pluralisme, dan demokrasi.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

41

6. Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri dari Tindak

Kekerasan

a. Toleransi dan Kerukunan

Secara etimologi toleransi berasal dari kata tolerance (dalam

bahasa Inggris) yang berarti sikap membiarkan, mengakui, dan

menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan.

Dalam bahasa Arab dikenal dengan tasamuh, yang berarti saling

mengizinkan, saling memudahkan. Kata toleransi sering dikaitkan

dengan toleransi agama. Toleransi juga berarti kesabaran, sikap lapang

dada dan menunjukkan sifat sabar.

Toleransi sangat penting bagi kehidupan manusia, baik dalam

berkata-kata maupun bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti

menghargai dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan,

menjembatani kesenjangan sehingga tercapai keamanan sikap.

Toleransi juga awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah

suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dimaknai dan dipercaya

sebagai kekayaan. Misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat,

cara pandang, perilaku, pendapat. Dengan perbedaan tersebut,

diharapkan semua orang mempunyai sikap toleransi untuk menjalin

kerukunan dalam bersosial di kehidupan sehari-hari (Kemendikbud,

2014:188).

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

42

Terkait pentingnya toleransi, Allah berfirman dalam QS

Yunus/10:40-41

Artinya: Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman

keadanyan (Alquran), dan diantaranya ada pula orang orang yang

tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui

orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka tetap

mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, bagiku pekerjaanku

dan bagimu pekerjaanmu, kamu tidak bertanggung jawab terhadap

apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap

apa yang kamu kerjakan.

Dari penjelasan ayat tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1) Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw

terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman terhadap

kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada

pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi

Muhammad saw dan tidak beriman kepada Al Quran.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

43

2) Allah swt Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang

beriman yang selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-

Nya, begitu juga orang kafir yang tidak bertaqwa kepada-Nya.

3) Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas

keyakinannya. Ia tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang

yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

Tim Penulis FKUB (2009:4) menyatakan ruang lingkup toleransi dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Mengakui hak orang lain

2) Menghormati keyakinan orang lain

3) Setuju dalam perbedaan

4) Saling mengerti

5) Kesadaran dan kejujuran

6) Falsafah pancasila

b. Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

Kemendikbud, (2014:192) menyatakan bahwa manusia

dianugerahi oleh Allah berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut manusia

dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa

melakukan persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula manusia

bisa mencapai kesenangan dan kesengsaraan. Hanya nafsu yang

mampu dijinakkan oleh akal, yang mampu menghantarkan manusia

dalam kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika nafsu diluar kendali

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

44

akal, niscaya akan menjerumuskan manusia kedalam jurang

kesengsaraan dan kehinaan.

Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapapun,

sebagaimana firman Allah dal QS Al-Maidah/5:32

Artinya: “Oleh karena itu kami tetapkan (suatu kaum) bagi Bani

Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang

itu membunuh orag lain (qisas), atau bukan karena membuat

kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh sesama

manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami datang kepada mereka

dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi

kemudian banyak diantara mereka setelah itu melampaui batas di

bumi.”

Allah swt menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah pembunuhan

Qabil terhadap Habil, Allah swt. Menetapkan suatu hukum bahwa

membunuh seorang manusia sama halnya membunuh seluruh manusia.

Begitu juga, meneyelamatkan kehidupan seorang manusia sma halnya

menyelamatkan kehidupan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung

sebuah prinsip sosial dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh,

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

45

sedangkan individu-individu masyarakat bagaikan anggota tubuh

tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh

yang lainnya pun merasakan sakit.

Dalam QS Al-Maidah ayat 32 terdapat tiga pelajaran yang dapat

dipetik:

1) Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan

dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai

yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata

rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat

manusia.

2) Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka.

Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan

pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk

melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka

qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.

3) Mereka yang mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan

penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter, perawat, polisi

harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau

menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan

menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas kita bersama adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara

mencintai orang-orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita

dilarang melakukan perilaku-perilaku yang merugikan orang lain,

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

46

termasuk menyakiti dan melakukan tindak kekerasan pada dirinya.

Di Indonesia, hukum yang mengatur pelarangan melakukan tindak

kekerasan, termasuk kekerasan terhadap anak dan anggota keluarga

termaktub dalam UU No. 23 Tahun 2002 dan UU No. 21 Tahun

2004.

B. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran

untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Model pembelajaran adalah pola interkasi siswa dengan guru didalam

kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik-teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya

apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-

tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang

yang disyaratkan.

Menurut Istarani (2011:1) model pembelajaran adalah seluruh

rangkaian penyajian materi ajar yang mliputi segala aspek sebelum,

sedang, dan sesudah pembelajarn yang dilakukan guru serta segala

fasitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak

langsung dalam proses belajar. Amri (2013:34) menyatakan bahwa

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

47

model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki 4 ciri khusus yang

tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut

yaitu:

a. Rasional teoritik logis, yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya

b. Landasan pemikiran, tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai).

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

Dalam pembelajaran efektif dan bermakna peserta didik

dilibatkan secara aktif, karena peserta didik adalah pusat dari

kegiatan pembelajaran serta pembentukan kompetensi dan karakter.

Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar

peserta didik dan gaya mengajar guru. Usaha guru dalam

membelajarkan peserta didik merupakan bagian yang sangat

penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang

sudah direncanakan. Oleh karena itu, pemilihan berbagai metode,

strategi, teknik maupun model pembelajaran merupakan suatu hal

yang utama. Dari pendapat ahli diatas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau perencanaan

yang dirancang untuk menciptakan pembelajaran di kelas secara

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

48

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model

pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas. Model-model

pembelajaran memiliki banya variasi salah satunya model

Contextual Teaching Learning.

2. Pengertian Model Contextual Teaching Learning

Kata contextual berasal dari kata context, yang berarti

hubungan, konteks, suasana atau keadaan. Dengan demikian

contextual diartikan yang berhubungan dengan suasana (konteks).

Sehingga Contextual Teaching Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi dan

kehidupan nyata yang mendorong siswa untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina Sanjaya,

2011:109).

Contextual Teaching Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuhn untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk menerapkannya. CTL menekankan kepada

proses keterlibatan untuk menemukan materi, artinya proses belajar

diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

49

belajar dalam CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya

menerima pelajaran, akan tetapi mencari dan menemukan sendiri

materi pelajaran (Syafrudin Nurudin, dkk, 2016:199-200)

CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan

antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,

artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap antara pengalaman

belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini penting, karena

dengan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan

nyata, materi itu akan bermakna secara fungsional bagi siswa, dan

materi itu akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak

akan mudah dilupakan. CTL mendorong siswa untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya

mengharapkan siswa dapat memahami materi yang akan

dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat

mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai

bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.

Abdul Majid, dkk, (2014:149) menyatakan bahwa

pembelajaran CTL (contextual teaching learning) merupakan suatu

proses pembelajaran yang holistik, dan bertujuan memotivasi siswa

untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya

dengan mengaitkan materi tersebut dengan koteks kehidupan

mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural), sehingga

siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

50

fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan atau

konteks lainnya.

Adapun definisi mendasar tentang pembelajaran CTL

(contextual teacing learning) adalah konsep belajar dimana guru

menghadirkan dunia kedalam kelas dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dari beberapa definisi pakar diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran CTL (Contextual Teaching

Learning) adalah suatu pembelajaran yang berhubungan dengan

keadaan lingkungan sekitar atau menghadirkan dunia nyata ke

dalam kelas untuk mendorong siswa lebih aktif ketika proses

pembelajaran.

Adapun cara untuk menggunakan sumber-sumber dalam

lingkungan ketika pembelajaran CTL yaitu:

a. Membawa anak kedalam lingkungan dan masyarakat untuk

keperluan pelajaran (karyawisata, service projects, school

camping, survey, interview)

b. Membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam kelas

untuk kepentingan pelajaran (resource persons, benda-benda

seperti pameran atau koleksi)

Kedua jenis itu tidak lepas dari satu sama lain, karena

murid-murid sering mengunjungi lingkungannya lalu

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

51

membawa benda dan contoh tersebut (Nasution, 2010:133).

Dengan demikian lingkungan merupakan salah satu sumber

belajar yang sangat mendorong siswa lebih aktif ketika proses

pembelajaran karena siswa sering menjumpai keadaan

lingkungan disekitarnya yang memberikan pengetahuan secara

langsung.

3. Karakteristik Pembelajaran CTL (Contextual Teaching

Learning)

Abdul Majid, (2013:150) menyatakan bahwa karakteristik

yang terdapat dalam pembelajaran CTL sebagai berikut:

a. Kerjasama

b. Saling menunjang

c. Menyenangkan, tidak membosankan

d. Belajar dengan semangat

e. Pembelajaran terintegrasi

f. Menggunakan berbagai sumber

g. Siswa aktif

h. Siswa kritis guru kreatif

i. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-

peta gambar, artikel, humor, dll

j. Sharing dengan teman

k. Laporan bukan hanya berbentuk rapor tetapi hasil praktikum,

karangan siswa, dll.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

52

Sedangkan Syafrudin Nurdin, dkk (2016:202-203) mengemukakan

delapan karakteristik pembelajaran CTL sebagai berikut:

a. Melakukan hubungan bermakna (makingg meaningful connection)

Siswa dapat secara aktif dalam mengembangkan minatnya, baik

secara individual, kelompok dan menjadi seorang yang dapat

belajar sambil berbuat (learning by doing)

b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant

work)

Siswa melakukan pekerjaan yang memiliki tujuan, melibatkan

orang lain, ada hubungannya dengan pilihan yang ditentukan, dan

hasilnya bersifat nyata.

c. Belajar yang diatur sendiri (self regulated learning)

Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai

konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai anggota dari

kehidupan sekolah dan sebagai anggota masyarakat.

d. Bekerjasama (collaborating)

Guru membantu siswa secara efektif dalam kelompok, membantu

mereka memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan

saling berkomunikasi.

e. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking)

Siswa dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan

masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-

bukti.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

53

f. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual)

Siswa memelihara pribadinya yang mengetahui, memberi

perhatian, memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan

memperkuat diri sendiri. Siswa menghormati temannya dan orang

dewasa. Namun siswa tidak akan berhasil tanpa dukungan orang

dewasa.

g. Mencapai standar yang tinggi (reavhing high standard)

Siswa dapat mengidentifikasi tujuan dan memotivasi untuk

mencapainya

h. Menggunakan penilaian yang autentik (using authentic assesment)

Penilaian autentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis,

dan menafsirkan data yang telah terkumpul ketika atau dalam

proses pembelajaran siswa berlangsung, bukan hanya pada hasil

pembelajaran.

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran CTL

Dalam pendekatan kontekstual siswa dianggap sebagai

subjek beajar yang dapat berperan secara aktif dalam proses

pembelajaran untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Menurut Depdiknas dalam Syafrudin Nurdin, (2016: 206-209)

menyatakan tujuh prinsip yang mendasari pendekatan kontekstual,

yakni:

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

54

a. Kontruktivisme (Contruvtivism), yang merupakan landasan

berfikir menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar

menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu

proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara

mental membangun pengetahuannya, dilandasi struktur

pengetahuan yang dimilikinya.

b. Bertanya (Questioning), bertanya merupakan strategi utama

pembelajaran berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna

untuk menggai informasi, menggali pemahaman siswa,

membangkitkan respons siswa, mengetahui sejauh mana

pengetahuan siswa, memfokuskan perhatian pada sesuatu yang

dikehendaki guru, menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

c. Menemukan (Inquiry), kegiatan belajar yang mengondisikan

siswa untuk mengamati, menyelidi, menganalisis topik atau

permasalahan yang dihadapi sehingga siswa berhasil

menemukan sesuatu.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community), kegiatan belajar

yang bisa menciptakan suasana belajar bersama atau

berkelompok sehingga siswa bisa berdiskusi, bertukar

pendapat dan saling membantu teman yang lain.

e. Pemodelan (Modelling), kegiatan belajar yang menunjukkan

model yang bisa dipakai untuk rujukan dan panutan siswa

dalam bentuk penampilan tokoh, demonstrasi kegiatan,

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

55

penampilan hasil karya, cara mengoperasikan sesuatu dan

sebagainya.

f. Refleksi (Reflection), cara berfikir atau respons tentang apa

yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa yang

sudah dilakukan di masa lalu. Kegiatan belajar yang

memberikan refleksi atau umpan balik dalam bentuk betanya

jawab dengan siswa tentang kesulitan yang dihadapi serta

pemecahannya, merekonstruksi kegiatan yang telah

dilaksanakan, kesan dan saran siswa selama melakukan

kegiatan pembelajaran.

g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assesment), proses

pengumpulan data yang bisa memberi gambaran mengenai

perkembangan belajar siswa. Fokus penilaiannya adalah pada

penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta

penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

5. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL

a. Pendahuluan

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta

manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi

pelajaran yang akan dipelajari.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

56

a) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan

jumlah siswa.

b) Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi

ke teman-teman sekitar yang ada disekolah terkait

dengan toleransi

c) Melalui observasi, siswa ditugaskan mencatat hal yang

ditemukan yang berkaitan dengan toleransi dalam

kehidupan sehari-hari

3) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa.

b. Inti

Di lapangan

1) Siswa melakukan observasi ke teman-teman di sekitar

sekolah sesuai dengan pembagian tugas kelompok.

2) Siswa mencatat hal-hal yang ditemukan pada saat observasi

sesuai dengan alat observasi yang mereka gunakan.

Di dalam kelas

1) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka dengan

kelompoknya masing-masing

2) Siswa melaporkan hasil diskusi

3) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan oleh kelompok yang lain

c. Penutup

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

57

1) Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil observasi

sekitar permasalahan toleransi yang ditemukan

2) Guru memberikan lembar evaluasi pada setiap siswa

6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL

Hosnan, (2002:275) menyatakan kelebihan dan kelemahan

pembelajaran CTL sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Pembelajaran mejadi lebih bermakna dan real. Artinya,

siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara

pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal

ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan

materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja

bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan

tetapi materi yang dipelajarinya akan tetanam erat dalam

memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan

penguatan konsep kepada siswa karena metode

pembelajaran CTL mengatur aliran kontruktivisme, dimana

seorang siswa dituntut untuk menemukan pengetahuannya

sendiri. Melalui landasan filosofis kontruktivisme, siswa

diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.

b. Kelemahan

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

58

1) Guru tidak lagi sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerjasama

untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru

bagi siswa. Guru lebih intensif dalam membimbing, siswa

dipandang sebagai individu yang sedang berkembang,

kemampuan belajar siswa akan dipengaruhi dengan tingkat

perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.

Dengan demikian peran guru bukanlah sebagai instruktur

atau penguasa yang memaksa kehendak, melainkan guru

adalah pembimbing siswa agar dapat belajar sesuai tahap

perkembangannya.

2) Guru hanya memberi kesempatan kepada siswa untuk

menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak

siswa agar menyadari dan dengan sadar menggunakan

strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks

ini, tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan

yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai

dengan apa yang telah diterapkan.

C. Standar Ketuntasan Belajar Minimal

1. Pengertian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)

Kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik

memiliki salah satu prinsip penilaian yaitu menggunakan acuan kriteria

tertentu untuk menyatakan lulus dan tidaknya peserta didik dalam

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

59

belajar. Kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam

mengukur keberhasilan peserta didik dalam belajar adalah kriteria

paling rendah/nilai terendah yang biasa disebut Standar Ketuntasan

Belajar Minimal. Standar ketuntasan belajar minimal merupakan

tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta

didik per mata pelajaran (Dirman,2012).

Tujuan ditetapkan SKBM adalah menentukan target kompetensi

yang akan dicapai siswa, dan juga acuan atau dasar untuk menentukan

kompeten atau tidaknya siswa dalam mengikuti suatu mata pelajaran

tertentu.

2. Prosedur Penetapan SKBM

Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) ditetapkan oleh

satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran

(MGMP) di satuan pendidikan dengan karakteristik yang hampir sama.

Pertimbangan guru dalam forum MGMP secara akademis menjadi

pertimbangan utama dalam menetapkan SKBM. Selanjutnya SKBM ini

menjadi acuan bersama oleh guru, peserta didik, dan orang tua peserta

didik. Penetapan SKBM pada tip-tiap mata pelajaran berbeda-beda

setelah diperhitungkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan

kemampuan peerta didik. (Muhaimin, dkk. 2008:366).

Penetapan SKBM dilakukan sebelum awal tahun pelajaran dimulai

dan ditingkatkan secara bertahap. Besarnya jumlah peserta didik yang

dapat melampaui batas minimal tidak mengubah secara serta merta

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

60

dalam menyatak lulus dan tidak lulus dalam mata pelajaran. Standar

ketuntasan belajar minimal (SKBM) ditunjukkan dengan angka

maksimal 100, yang merupakan angka ideal pencapaian ketuntasan.

3. Fungsi Ketuntasan Minimal

DEPDIKNAS (2008:52) menyatakan fungsi ketuntasan minimal

adalah sebagai berikut:

a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta

didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.

b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk menyiapkan diri dalam

mengikuti pembelajaran.

c. Dapat digunakan sebagai komponen dalam melakukan evaluasi

program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

d. Merupakan kontak paedagogik antara pendidik dengan peserta

didik, dan antara pendidik dengan masyarakat.

e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian

kompetensi tiap mata pelajaran.

D. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang

penulis lakukan, adalah penelitian yang dilakukan oleh:

1. M Kudhori dengan judul Penerapan CTL Pada pelajaran PAI Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas V SDN Marunda 01 Pagi

Jakarta utara Tahun Pelajaran 2013/2014. Pada penelitian ini dapat

dilihat bahwa pembelajaran CTL dapat meningkatkan motivsi belajar

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

61

siswa dengan hasil pra siklus hanya 10 siswa (10%) kemudian siklus I

meningkat menjadi 15 siswa (46,87%), kemudian meningkat

signifikan pada siklus II menjadi 28 siswa (87,5%).

2. Fina Lutfiana Aldian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar PAI

Melalui Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas VII

SMP N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada penelitian ini

dpat didlihat bahwa pencapaian ketuntasan pada pra siklus hanya ada

8 siswa (28,57%), siklus I 16 siswa (57,14%), dan siklus II mencapai

25 siswa (89,28%).

3. Siska Yanti dengan judul Peningkatan hasil Belajar Melalui Model

Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Pada

Pembelajaran IPS Kelas V A SD Negeri 1 Beringin Raya Bandar

lampung Tahun pelajaran 2017/2018. Dari penelitian tersebut dapat

dilihat hasil ketuntasan pra siklus 55%, siklus 75% dan siklus II

meningkat menjadi 95%.

Persamaan dari ketiga penelitian di atas terletak pada salah satu

variabelnya yaitu menggunakan model pembelajaran Contextul Teaching

Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan M Khudori, Fina Lutfiana Aldian, dan Siska

Yanti dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Contextual

Teaching Learning berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Ada keterkaitan dalam penelitian tersebut sehingga dapat dijadikan acuan

oleh peneliti dalam penelitian PAI dan Budi Pekerti materi toleransi,

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

62

kerukunan, dn menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Berdarkan

penelitian diatas maka peneliti mengembangkan penelitian dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

63

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

64

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Diponegoro Salatiga

1. Profil SMK Diponegoro Salatiga

Nama Sekolah : SMK Diponegoro Salatiga

NSS : 342036204007

Alamat : Jl. Kartini No 2 Salatiga

No. Telpon : (0298)314644/(0298) 324255

Kode Pos : 50714

Email : [email protected]

Kelurahan : Sidorejo Lor

Kecamatan : Sidorejo

Kota : Salatiga

Provinsi : Jawa Tengah

Tahun Berdiri : 04 Juni 1997

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi Pokok : Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri

dari Tindak Kekerasan

Kelas/Semester : XI Ak 2/1

2. Sejarah SMK Diponegoro Salatiga

SMK Diponegoro Salatiga merupakan salah satu sekolah

menengah kejuruan swasta di Salatiga dengan status diakui. SMK

Diponegoro Salatiga didirikan tahun 1997 diatas tanah seluas ± 5000

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

65

m² di bawah naungan Yayasan Imaratul Masajid wal Madaris

(YAIMAM) yang berlokasi di jalan Kartini No.2 Salatiga,

berdampingan dengan MTS NU sebelum menjadi Sekolah Menengah

Kejuruan, dahulu adalah Madrasah Aliyah NU. Selanjutnya pengurus

YAIMAM mengganti nama Madrasah Aliyah NU menjadi SMEA

Diponegoro dengan surat keputusan No: 010/ YAIMAM/ II/ 1997.

Nama SMEA berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Diponegoro. SMK Diponegoro memiliki siswa sejumlah 524 siswa,

ruang kelas sebanyak 18 kelas dan dikepalai oleh bapak Drs. Joko Anis

Suwantoro, M.Pd.I. Dalam penyelenggaraan, pembinaan dan

pengembangan pendidikan, SMK Diponegoro Salatiga berdasarkan

ajaran Islam sehingga segala tingkah laku dan gerakan sekolah ini

berdasarkan ajaran Islam. Walaupun demikian siswa yang menimba

ilmu di sekolah ini berasal dari berbagai agama. Adapun program

keahlian yang dimiliki oleh SMK Diponegoro Salatiga adalah:

a. Program Keahlian Akuntansi

b. Program Keahlian Pemasaran

c. Program Keahlian Perbankan Syariah

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Visi “Menyiapkan tenaga kerja yang terampil, kompetitif, mandiri,

siap kerja, dan berakhlak mulia.”

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

66

SMK Diponegoro Salatiga berdasarkan Visi diatas memiliki

pandangan/gambaran/wawasan kedepan yaitu ingin menghasilkan

lulusan yang:

a. Unggul dalam ketrampilan

b. Unggul dalam persaingan pekerjaan

c. Unggul dalam berwiraswasta

d. Unggul dalam kedisiplinan, kretifitas, Organisasi dan

kerjasama

e. Unggul dalam aktivitas keagamaan dan kepedulian sosial.

Misi:

a. Melaksanakan program diklat sesuai dengan tuntutan

kebutuhan dunia kerja, meliputi aspek normatif, adaptif dan

produktif.

b. Membangun sikap professional, jujur dan bertanggungjawab.

c. Membangun jiwa kewirausahaan.

d. Mengoptimalkan peran serta masyarakat, potensi lingkungan

dan unit produksi.

e. Mengembangkan sikap keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Tujuan Sekolah Menghasilkan lulusan yang siap kerja dan

kompetitif, memiliki jiwa kewirausahaan, bersikap professional,

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

67

jujur dan bertanggung jawab, beriman dan ketaqwaan kepada

Tuhan yang maha esa dan bermartabat.

4. Keadaan Pendidik SMK Diponegoro Salatiga

Pendidik bertugas sebagai medium agar anak didik dapat mencapai

tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Tanpa adanya pendidik

maka tujuan pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik. Guru di

SMK Diponegoro Salatiga sejumlah 30 guru dengan 5 tenaga

administrasi sekolah.

Tabel 3.1

Data Guru SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019

No Nama JK Status Kepegawaian Jenis PTK

1 Ahmad Basori

L Tenaga Honor Sekolah Tenaga Administrasi

Sekolah

2 Ahmad Marfui L GTY/PTY Guru BK

3 Amrih Susilaswati P GTY/PTY Guru Mapel

4 Andi Yani P GTY/PTY Guru Mapel

5 Bayu Setyo Nugroho L Guru Honor Sekolah Guru Mapel

6 Budi Santoso L GTY/PTY Guru Mapel

7 Dwi Adi Prasetiyo L GTY/PTY Guru Mapel

8 Dwi Antari Utami

Dewi

P GTY/PTY Guru Mapel

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

68

9 Dwi Susanti

Nugrahaningtyas

P GTY/PTY Guru Mapel

10 Fajar Umar Haryono L GTY/PTY Guru Mapel

11 Fuat Ari Yadi L GTY/PTY Guru Mapel

12 Henny Kristiana P GTY/PTY Guru Mapel

13 Jarwadi L GTY/PTY Guru Mapel

14 Joko Anis Suwantoro L GTY/PTY Kepala Sekolah

15 Kholifatuz Zahro P GTY/PTY Guru BK

16 Lamidi L Tenaga Honor Sekolah Tenaga Administrasi

Sekolah

17 Lilis Suryani P GTY/PTY Guru Mapel

18 Maya Sekarsari P Tenaga Honor Sekolah Tenaga Administrasi

Sekolah

19 Muhammad Abdul

Gafur

L GTY/PTY Guru Mapel

20 Muhammad Fadlil L Guru Honor Sekolah Guru Mapel

21 Muhammad

Hermawan Ary

Wibowo

L Guru Honor Sekolah Guru Mapel

22 Murnita Rahmawati P GTY/PTY Guru Mapel

23 Ngatman L GTY/PTY Tenaga Administrasi

Sekolah

24 Retno Susanti P GTY/PTY Tenaga Administrasi

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

69

Sekolah

25 Rif’ati Setyarini P GTY/PTY Guru Mapel

26 Rohzi L PNS Diperbantukan Guru Mapel

27 Santi Rahayu P GTY/PTY Guru Mapel

28 Siti Faizah P GTY/PTY Guru Mapel

29 Siti Sholihah P Tenaga Honor Sekolah Tenaga Administrasi

Sekolah

30 Sri Muryani P GTY/PTY Guru Mapel

31 Suryo Suwanditho L PNS Diperbantukan Guru Mapel

32 Sutari P GTY/PTY Guru Mapel

33 Suwanto L GTY/PTY Guru Mapel

34 Wahyu Hidayati P GTY/PTY Guru Mapel

35 Widy Maryono L PNS Diperbantukan Guru Mapel

5. Keadaan Siswa SMK Diponegoro Salatiga

Tabel 3.2

Jumlah Siswa SMK Diponegoro Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kelas L P Jumlah

X 39 112 151

XI 47 123 170

XII 42 161 203

Jumlah Keseluruhan 524

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

70

Tabel 3.3

Jumlah Siswa SMK Diponegoro Berdasarkan Agama

Agama L P Jumlah

Islam 128 388 516

Kristen 0 6 6

Katholik 0 0 0

Hindu 0 1 1

Budha 0 1 1

Total 128 396 524

6. Sarana dan Fasilitas Pendidikan

a. Ruang kelas yang memadai

b. Laboratorium

c. Koperasi siswa

d. Perpustakaan

e. Kantin sekolah

B. Subjek Penelitian

Jumlah siswa XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga, yang dijadikan

subjek penelitian adalah 27 anak, terdiri dari 23 siswa perempuan dan 4

siswa laki-laki.

Karakteristik siswa ini secara detail dapat digambarkan sebagai

berikut:

a. Usia siswa rata-rata 17 tahun

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

71

b. Latar belakang pendidikan orangtua atau keluarga berpendidikan

rendah

c. Tingkat kemampuan siswa rata-rata sedang

d. Motivasi belajar siswa rata-rata sedang

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas XI AK 2

No Nama L/P

1. Ahmat Rifai L

2. Alfia Nor Sho’ada P

3. Alfiyatun Najah P

4. Amalia Rosita P

5. Arina Manasikana P

6. Deva Mahesa Putra L

7. Eni Puspitasari P

8. Erika Sariningsih P

9. Fahrul Efendi Suradianto L

10. Fatma Dwi Dayanti P

11. Hesti Purwaningsih P

12. Ifa Nurafifah P

13. Laely Nur Mala P

14. Miftakhul Rizky L

15. Mustika Arifiani P

16. Nur Leha P

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

72

17. Nurul Hidayah P

18. Putri Andini P

19. Riana Meisya Sari P

20. Riska Nur Khasanah P

21. Rosita Rahmawati P

22. Siska Wulansari P

23. Sunariyah P

24. Sya’idah Al Mudalifah P

25. Umi Isnawati P

26. Wahyu Dwi Lestari P

27. Zitni Masfufah P

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester gasal tahun ajaran

2018/2019 yaitu pada bulan November 2018. Penelitian ini dilaksanakan

di kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga dengan jumlah 27 siswa.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Waktu pelaksanaan penelitian in

sebagai berikut:

1. Observasi, dilakukan pada hari Kamis, 15 November 2018

2. Kegiatan siklus I, dilakukan pada hari Kamis, 22 November 2018

3. Kegiatan siklus II, dilakukan pada hari Kamis 29 November 2018

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

73

D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, dimana dalam setiap

siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Terdapat bagian pra siklus yang dilakukan oleh

peneliti, pada bagian pra siklus ini penulis ingin mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti pada siswa kelas XI AK

2 dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching

Learning pada materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan. Untuk mengetahuinya atau menerapkan pembelajaran

tersebut, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti,

mendapatkan hasil belajar dari guru pengampu pelajaran PAI XI AK 2

SMK diponegoro dengan hasil hanya terdapat 5 siswa (19%) yang

memenuhi Standar Ketuntasan belajar Minimal (SKBM) dan terdapat

22 siswa (81%) belum mencapai SKBM.

Melalui observasi tersebut pula, dapat diketahui kegiatan atau

kebiasaan yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung

melalui wawancara oleh peneliti dengan guru pengampu mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti juga

wawancara dengan siswa selaku subjek penelitian. Kemudian

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

74

diperoleh bahwa proses pembelajaran belum sepenuhnya kondusif dan

masih menggunakan model pembelajaran yang monoton.

2. Deskripsi Penelitian Siklus I

Pada bagian siklus I ini penulis ingin mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti pada siswa kelas XI

AK 2 dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching

Learning pada materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri

dari tindak kekerasan. Untuk mengetahuinya atau menerapkan

pembelajaran tersebut, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Perencanaan (planning)

Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai

berikut:

1) Menentukan pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Kamis tanggal

22 November 2018

2) Menyusun indikator yang dicapai setelah pembelajaran

3) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman

pelaksanaan tindakan kelas dengan memperhatikan kelemahan-

kelemahan siklus I (RPP terlampir).

4) Menyiapkan alat pembelajaran, meliputi:

a) Buku sumber: Halimah, Lim, dkk. 2014. Kurikulum 2013

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK

Kelas XI Jakarta: Erlangga (halaman 57-95)

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

75

b) Materi dibuat semenarik mungkin dengan membuat contoh-

contoh kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari

c) Kertas kerja kelompok untuk pelaksanaan model

pembelajaran

5) Membuat instrumen penelitian diantaranya lembar observasi

siswa dan guru.

6) Menyusun soal post test untuk mengetahui hasil belajar siswa

dalam pelaksanaan tindakan kelas.

7) Peneliti meminta bantuan kepada guru yang bersangkutan

untuk menjadi pengampu dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan (acting)

Dalam siklus I ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22

November 2018, penelitian siklus I ini sudah menggunakan model

pembelajaran Contextual Teaching Learning.

Tahap-tahap dalam siklus I ini sebagai berikut:

a. Pra Pembelajaran

Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran dan

kertas kosong serta media yang akan digunakan.

b. Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka

pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan do’a

bersama.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

76

b) Presensi

c) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

d) Guru melakukan apresepsi dan mengajukan beberapa

pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran.

c. Kegiatan inti

a) Guru membagikan materi bacaan tentang toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

b) Guru membagi kelompok yang terdiri dari 4 kelompok

sesuai dengan hitungan, selanjutnya membuat struktur

kelompok yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan juru

bicara.

c) Guru membagikan kertas kosong yang berisi sesuai

pertanyaan, dan dalam pelaksanannya para siswa berfikir

aktif menemukan suatu titik penemuuan yang nanti bisa

ditarik kesimpulan secara bersamaan

d) Siswa mempresentasikan hasil penemuannya dalam lingkup

kelompok masinh-masing sebelum di presentasikan dalam

kelompok besar di dalam kelas.

e) Setelah mempresentasikan dalam kelompoknya, guru

meminta untuk mempresentasikan secara bergiliran di

depan kelas dan didiskusikan secara umum

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

77

d. Kegiatan akhir

a) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan terhadap

materi yang dipelajari

b) Guru membagikan soal post test (terlampir)

c) Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengulang

kembali mata pelajarannya untuk memperkuat pertemuan

selanjutnya pada siklus II

d) Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah dan

salam

c. Pengamatan

Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru

menggunakan lembar pengamatan dengan skala penilaiannya

(terlampir). Pelaksanaan siklus I ini sudah mengalami peningkatan

setelah menggunakan metode yang berbeda.

d. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan

pembelajaran dengan penggunaan metode contextual teaching

learning dalam pemanfaatan proses diskusi dalam kelas terhadap

permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari tentang toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan. Untuk mengetahui seberapa besar presentase

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

78

perubahan hasil belajar mata pelajaran PAI materi toleransi,

kerukukan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan pada

siklus I diperlukan refleksi akan tindakan yang telahh

dilaksanakan. Hasil siklus I sudah ada perubahan dan siswa lebih

kritis berfikir aktif serta bertambahnya motivasi siswa untuk

mempelajari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi

pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan

kelemahan dalm proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Pengelolaan waktu dalam pemaparan materi dan proses

berdiskusi dalam kelas

2) Kondusifitas dalam kelas yang belum terjaga, masih terdapat

siswa yang bergurau ketika diskusi berlangsung

3) Siswa merasa belum bisa sehingga cenderung menyepelekan

terhadap materi, malas mendengarkan dan kurangnya motivasi

belajar sehingga hasilnya tidak maksimal

4) Ketidakmauan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

Berdasarkan hasil diatas, maka hal-hal yang peneliti

perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah:

1) Managemen (pengelolaan) waktu yang tepat dan efisien

2) Guru mencoba menjaga kondusifitas siswa dengan

memaparkan contoh cerita konkret dalam permaslahan

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

79

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan dalam kehidupan sehari-hari

3) Penegasan dan pemberian motivasi belajar yang dilakukan guru

terhadap siswa agar siswa mau memperhatikan dan tidak

menyepelekan segala sesuatu

4) Memberi arahan yang tepat agar siswa mengerjakan tugas dai

guru.

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan perolehan

nilai siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I.

Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Kamis

tanggal 29 November 2018

2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus I

3) Menyusun indikator yang dicaai setelah pembelajaran

4) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman

pelaksanaan tindakan di kelas dengan memperhatikan

kelemahan-kelemahan siklus I (RPP terlampir)

5) Menyiapkan alat pendukung pembelajaran

a) Hadiah bagi kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dari

kelompok lain secara tepat dan benar

b) Soal-soal untuk dijawab bagi tiap-tiap kelompok

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

80

6) Membuat instrumen penilaian berupa lembar kegiatan guru,

siswa dan tes formatif

7) Menyusun soal post test untuk mengetahui hasil belajar siswa

dalam pelaksanaan tindakan kelas

8) Peneliti meminta bantuan guru untuk menjadi pengampu dalam

pelaksanaan pembelajaran

b. Pelaksanaan (acting)

Dalam siklus II ini masih menggunakan meodel

pembelajaran yang sama yaitu contextual teachig learning. Tahap-

tahap dalam siklus II ini adalah:

1) Pra Pembelajaran

Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran

tentang toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan.

2) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka

pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan do’a

bersama.

b) Presensi

c) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

81

d) Guru melakukan apresespsi dan menanyakan tugasnya

dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan

materi pelajaran.

e) Guru memberikan hadiah kepada siswa yang bisa

menjawab pertanyaan dengan baik.

3) Kegiatan inti

a) Guru memberikan materi bacaan tentang toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

b) Guru membagikan kertas pada siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang akan diajukan sebagai bahan diskusi

terhadap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari

c) Guru memandu jalannya diskusi serta sebagai penengah

dari diskusi dalam kelas

d) Siswa melakukan diskusi dengan baik dan teratur sesuai

dengan urutan nomor undian yang dibagi oleh guru

e) Guru memberikan jawaban tambahan terhadap soal-soal

yang diajukan oleh siswa dalam diskusi

4) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan kesimpulan terhadap hasil diskusi dalam

kelas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam proses

diskusi

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

82

b) Guru menambahkan cerita konkret yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari baik di sekolah, masyarakat serta

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkaitan

dengan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan

c) Guru membagikan soal post test (terlampir)

d) Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengukang

kembali materi pelajarannya dan memahami ayat-ayat yang

mengandung makna toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai landasan

pemahaman materi untuk diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari

e) Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah dan

salam.

c. Pengamatan

Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru

menggunakan lembar pengamatan dengan skala penilaiannya

(terlampir)

d. Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi

pembelajaran siklus II ini, banyak peningkatan kebaikan

dibandingkan pada pra siklus dan siklus I dengan didapatkan

pengelolaan waktu secara maksimal meskipun masih perlu

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

83

ditingkatkan kembali, diskusi yang berjalan secara menarik

sehingga siswa dapat berperan aktif dan kritis tanpa

menggantungkan temannya, sisa mengalami peningkatan motivasi

belajar karena berkenan untuk mengerjakan tugas dari guru dan

ikut serta berperan dalam proses pelaksanaan diskusi untuk

menyelesaikan permasalahan, serta mengalami peningkatan hasil

belajar. Namun, masih ada siswa yang belum memenuhi nilai

Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).

Pada siklus II didapatkan model pembelajaran contextual

teaching learning tepat digunakan pada pelajaran PAI dan Budi

Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan. Pada siklus II semua siswa telah berpartisipasi

secara aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran contextual teaching learning.

Serta tercapainya indikator pembelajaran yang sudah bisa

dikatakan berhasil.

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu mengetahui bahwa model pembelajaran contextual

teaching learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam (PAI) materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan

diri dari tindak kekerasan pada siswa kelas XI Ak 2 SMK Diponegoro Salatiga

tahun pelajaran 2018/2019.

A. Hasil Penelitian

Pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang dilaksanakan di

SMK Diponegoro Salatiga sebelum diadakan penelitian ini biasanya guru

hanya menggunakan metode ceramah. Sehingga pemahaman siswa

mengenai materi pendidikan agama Islam khususnya toleransi, kerukunan,

dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sangat kurang,

menyebabkan siswa tidak begitu faham terhadap materi serta

implementasinya. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK

Diponegoro Salatiga pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI)

dan Budi Pekerti adalah 75. Berikut ini adalah hasil analisa persiklus:

1. Deskripsi Pra Siklus

Berdasarkan data nilai guru pengampu mata pelajaran

pendidikan agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas XI Ak 2 SMK

Diponegoro Salatiga pada materi toleransi, kerukunan, dan

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

85

menghindarkan diri dari tindak kekerasan, menunjukkan bahwa siswa

yang mencapai SKBM hanya ada beberapa siswa.

Adapun nilai hasil belajar sebelum menggunakan model pembelajaran

contextual teaching learning:

Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas XI AK 2 Semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kekerasan, dan

Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

No Nama Nilai Keterangan

1. Ahmat Rifai 40 Tidak Tuntas

2. Alfia Nor Sho’ada 70 Tidak Tuntas

3. Alfiyatun Najah 60 Tidak Tuntas

4. Amalia Rosita 65 Tidak Tuntas

5. Arina Manasikana 50 Tidak Tuntas

6. Deva Mahesa Putra 50 Tidak Tuntas

7. Eni Puspitasari 70 Tidak Tuntas

8. Erika Sariningsih 70 Tidak Tuntas

9. Fahrul Efendi Suradianto 50 Tidak Tuntas

10. Fatma Dwi Dayanti 50 Tidak Tuntas

11. Hesti Purwaningsih 60 Tidak Tuntas

12. Ifa Nurafifah 60 Tidak Tuntas

13. Laely Nur Mala 60 Tidak Tuntas

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

86

14. Miftakhul Rizky 70 Tidak Tuntas

15. Mustika Arifiani 50 Tidak Tuntas

16. Nur Leha 75 Tuntas

17. Nurul Hidayah 80 Tuntas

18. Putri Andini 50 Tidak Tuntas

19. Riana Meisya Sari 60 Tidak Tuntas

20. Riska Nur Khasanah 75 Tuntas

21. Rosita Rahmawati 60 Tidak Tuntas

22. Siska Wulansari 50 Tidak Tuntas

23. Sunariyah 75 Tuntas

24. Sya’idah Al Mudalifah 70 Tidak Tuntas

25. Umi Isnawati 60 Tidak Tuntas

26. Wahyu Dwi Lestari 60 Tidak Tuntas

27. Zitni Masfufah 80 Tuntas

JUMLAH 1670

RATA-RATA 61,85

PROSENTASE KETUNTASAN 19%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

hasil belajar siswa adalah 61,85. Dari nilai tersebut dapat kita

susun dalam rentang nilai sebagai berikut:

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

87

Tabel 4.2 Rentang Nilai Hasil Belajar siswa kelas XI AK 2 semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri dari Tindak Kekerasan

No Rentang Nilai Banyak Siswa

1. 40-50 8

2. 51-60 8

3. 61-70 6

4. 71-80 5

JUMLAH 27

Pada tabel rentang nilai hasil belajar siswa di atas dapat dilihat

bahwa dari 27 siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga terlihat ada

8 anak yang nilainya pada rentang 40-50, sebanyak 8 anak nilainya berada

pada rentang 51-60, pada rentang nilai 61-70 terdapat 6 anak dan pada

rentang nilai 71-80 terdapat 5 anak.

Data hasil belajar siswa pada pembelajaran pra siklus dapat

digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

88

Grafik 4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus Kelas XI AK 2 semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran PAI dan

Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri Dari

Tindak Kekerasan

Berdasarkan nilai hasil belajar siswa, selanjutnya akan melihat

ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas XI materi

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan telah

ditentukan nilai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) kelas adalah

75. Apabila siswa belum mencapai 75 dinyatakan belum tuntas dalam

belajar.

0

5

10

15

20

40-50 51-60 61-70 71-80

8 86

5

Rentang Nilai

Rentang Nilai

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

89

Berikut ini penulis sajikan data ketuntasan nilai siswa Kelas XI AK

2 Semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 pada

mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan berdasarkan Ketuntasan Belajar

Minimal (KBM).

Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus Kelas XI Ak 2

Semester I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

Berdasarkan data ketuntasan nilai siswa kelas XI AK 2 semester I

SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 pada mata pelajaran

PAI materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak

No. Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Angka Ketuntasan

1. <75 Tidak Tuntas 22 81%

2. ≥75 Tuntas 5 19%

Jumlah 27

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-rata 61,85

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

90

kekerasan sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)

diasat terdapat 22 siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi SKBM

dengan persentase 81%. Sedangkan yang memperoleh nilai 75 lebih hanya

5 siswa dengan persentase 19%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang

hasil belajarnya sesuai degan taraf ketuntasan sangatlah minim, dengan

demikian dapat kita lihat bahwa hasil belajar siswa sangat tidak

memuaskan.

Diagram 4.2 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI AK 2 Semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri Dari Tindak Kekerasan

19%

81%

PRA SIKLUS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

91

Nilai siswa yang masih sangat rendah ini menunjukkan masih

rendahnya hasil belajar siswa, dan banyak siswa masih mengalami

kesulitan dalam menerima apa yang disampaikan oleh guru. Disebabkan

pula guru belum mampu menganalisis dan menggunakan model

pembelajaran yang cocok untuk materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

2. Deskripsi Siklus I

Dalam siklus I terdapat tujuan untuk menilai seluruh kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran contextual

teaching learning dalam pengaruh materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan dalam aplikasinya di

kehidupan sehari-hari yang dibahas melalui diskusi kelompok tentang

kejadian fakta di lapangan serta proses pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik. Hasil dalam siklus I ini sedikit mengalami

peningkatan.

Pengamatan siklus I dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan

alat tes lembar evaluasi. Dari siklus I diporoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus I Kelas XI AK 2 Semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran PAI

dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri Dari Tindak Kekerasan

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

92

No Nama Nilai Keterangan

1. Ahmat Rifai 70 Tidak Tuntas

2. Alfia Nor Sho’ada 75 Tuntas

3. Alfiyatun Najah 75 Tuntas

4. Amalia Rosita 75 Tuntas

5. Arina Manasikana 75 Tuntas

6. Deva Mahesa Putra 70 Tidak Tuntas

7. Eni Puspitasari 75 Tuntas

8. Erika Sariningsih 70 Tidak Tuntas

9. Fahrul Efendi Suradianto 60 Tidak Tuntas

10. Fatma Dwi Dayanti 60 Tidak Tuntas

11. Hesti Purwaningsih 60 Tidak Tuntas

12. Ifa Nurafifah 75 Tuntas

13. Laely Nur Mala 70 Tidak Tuntas

14. Miftakhul Rizky 60 Tidak Tuntas

15. Mustika Arifiani 65 Tidak Tuntas

16. Nur Leha 85 Tuntas

17. Nurul Hidayah 80 Tuntas

18. Putri Andini 65 Tidak Tuntas

19. Riana Meisya Sari 50 Tidak Tuntas

20. Riska Nur Khasanah 75 Tuntas

21. Rosita Rahmawati 70 Tidak Tuntas

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

93

22. Siska Wulansari 65 Tidak Tuntas

23. Sunariyah 85 Tuntas

24. Sya’idah Al Mudalifah 75 Tuntas

25. Umi Isnawati 70 Tidak Tuntas

26. Wahyu Dwi Lestari 60 Tidak Tuntas

27. Zitni Masfufah 85 Tuntas

JUMLAH 1900

RATA-RATA 70,37

PROSENTASE KETUNTASAN 44%

Berdasarkan tabel nilai diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-

rata tes siklus I adalah 70,37. Dari nilai tes tersebut dapat kita susun

rentang nilai sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rentang Nilai Evaluasi Sklus I Kelas XI AK 2 semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

No Rentang Nilai Banyak Siswa

1. 50-60 6

2. 61-70 9

3. 71-80 9

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

94

4 80-90 3

JUMLAH 27

Berdasarkan tabel rentang nilai evaluasi siklus I diatas dapat dilihat

bahwa dari 27 siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga terlihat ada

6 anak yang nilainya pada rentang 50-60, sebanyak 9 anak nilainya

terdapat pada rentang 61-70, 9 anak nilainya pada rentang 70-80, dan 3

anak nilainya pada rentang 80-90. Melalui tabel tersebut dapat dilihat

bahwa ada peningkatan pada nilai siswa, dimana pada pra siklus terdapat

16 anak mendapat nilai dibawah 60, tetapi di siklus I terdapat 21 anak

nilainya diatas 60.

Grafik 4.3 Nilai Evaluasi Siklus I Kelas XI AK 2 Semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran PAI dan

Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Mrnghindarkan Diri Dari

Tindak Kekerasan

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

95

Nilai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan masih sama yaitu 75.

Dengan demikian siswa dapat dinyatakan tuntas belajar jika

mendapatkan nilai sama atau lebih dari 75. Apabila siswa belum

mencapai nilai 75 maka dinyatakan belum tuntas dalam belajar.

Berikut ini disajikan data ketuntasan nila siklus I siswa kelas XI AK 2

SMK Diponegoro Salatiga semester I berdasarkan Standar Ketuntasan

Belajar Minimal (SKBM).

Tabel 4.6 Distribusi Ketuntasan Siklus I Kelas XI AK 2 Semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

0

5

10

15

20

50-60 61-70 70-80 81-90

6

9 9

3

Rentang Nilai

Rentang Nilai

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

96

B

e

Berdasarkan data ketuntasan nilai siklus I siswa kelas XI AK 2

semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 pada

mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan sesuai dengan Standar

Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) diatas, terdapat 15 siswa

memperoleh nilai dibawah 75 dengan presentase 56%. Hal ini

menunjukkan bahwa ada 15 siswa yang belum tuntas atau belum

memenuhi nilai Standar Ketuntasan Belaja Minimal (SKBM).

Sedangkan yang memperoleh nilai 75 atau lebih ada 12 siswa dengan

persentase 44%. Maka dapat dinyatakan bahwa siswa yang hasil

belajarnya tuntas mengalami peningkatan dari hasil pra siklus. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sudah

mengalami peningkatan.

No. Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Angka Ketuntasan

1. <75 Tidak Tuntas 15 56%

2. ≥75 Tuntas 12 44%

Jumlah 27

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata 70,37

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

97

Diagram 4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Kelas XI AK

2 Semester I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan,

dan Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

a. Refleksi

Setelah memperoleh hasil evaluasi perbaikan pembelajaran,

maka peneliti melakukan refleksi dan analisa nilai yang diperoleh.

Apabila kita mengamati dari nilai rata-rata evaluasi siswa pada

siklus I maka dapat diketahui bahwa mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan nilai pra siklus. Hasil rata-rata evaluasi siswa

meningkat dari 61,85 menjadi 70,37 dan skala ketuntasan

meningkat dari 19% menjadi 44%.

Dari hasil pengamatan hasil belajar siklus I didapat masih

ada 15 siswa yang belum mencapai ketuntasan yang ditentukan,

44%56%

SIKLUS I

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

98

karena nilai dibawah 75. Maka berdasarkan hasil ini peneliti

menganggap masih perlu diadakan siklus II dengan model

pembelajaran yang sama. Hal ini bertujuan untuk lebih

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut

sehingga hasil belajar siswa akan lebih meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi

pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan

kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

1) Pengelolaan waktu

2) Kondusifitas ruang kelas

3) Pemahaman guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang

dilakukan

4) Motivasi belajar siswa

Berdasarkan hasil diatas, maka hal-hal yang peneliti

perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah:

5) Pengelolaan waktu dalam pemaparan materi dan proses

berdiskusi dalam kelas

6) Kondusifitas dalam kelas yang belum terjaga, masih terdapat

siswa yang bergurau ketika diskusi berlangsung

7) Siswa merasa belum bisa sehingga cenderung menyepelekan

terhadap materi, malas mendengarkan dan kurangnya motivasi

belajar sehingga hasilnya tidak maksimal

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

99

8) Ketidakmauan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

3. Deskripsi Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran

baik siswa maupun guru pada siklus II ini, terjadi peningkatan yang

sangat bagus, hambatan atau permasalahan yang muncul pada pra

siklus dan siklus I sudah tidak terlihat di siklus II.

Pengamatan pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Nilai Evaluasi Siklus II Kelas XI AK 2 Semester I

SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

No Nama Nilai Keterangan

1. Ahmat Rifai 86 Tuntas

2. Alfia Nor Sho’ada 83 Tuntas

3. Alfiyatun Najah 90 Tuntas

4. Amalia Rosita 80 Tuntas

5. Arina Manasikana 86 Tuntas

6. Deva Mahesa Putra 80 Tuntas

7. Eni Puspitasari 80 Tuntas

8. Erika Sariningsih 93 Tuntas

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

100

9. Fahrul Efendi Suradianto 60 Tidak Tuntas

10. Fatma Dwi Dayanti 80 Tuntas

11. Hesti Purwaningsih 70 Tidak Tuntas

12. Ifa Nurafifah 80 Tuntas

13. Laely Nur Mala 80 Tuntas

14. Miftakhul Rizky 80 Tuntas

15. Mustika Arifiani 86 Tuntas

16. Nur Leha 93 Tuntas

17. Nurul Hidayah 93 Tuntas

18. Putri Andini 70 Tuntas

19. Riana Meisya Sari 80 Tuntas

20. Riska Nur Khasanah 83 Tuntas

21. Rosita Rahmawati 76 Tuntas

22. Siska Wulansari 76 Tuntas

23. Sunariyah 100 Tuntas

24. Sya’idah Al Mudalifah 80 Tuntas

25. Umi Isnawati 86 Tuntas

26. Wahyu Dwi Lestari 73 Tidak Tuntas

27. Zitni Masfufah 86 Tuntas

JUMLAH 2210

RATA-RATA 81,85

PROSENTASE KETUNTASAN 89%

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

101

Berdasarkan pada tabel nilai siswa diatas, dapat kita lihat bahwa

nilai rata-rata tes siklus II adalah 81,85. Dari nilai tes tersebut dapat

kita susun dalam rentang nilai sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rentang Nilai Siklus II Kelas XI AK 2 Semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Pada Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

No Rentang Nilai Banyak Siswa

1. 60-70 3

2. 71-80 12

3. 81-90 8

4. 91-100 4

JUMLAH 27

Berdasarkan tabel rentang nilai evaluasi siklus II diatas

dapat dilihat bahwa dari 27 siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro

Salatiga terlihat ada 3 anak yang nilainya pada rentang 60-70, 12

anak nilainya.terdapat pada rentang 71-80, pada rentang 81-90

terdapat 8 anak, dan pada rentang nilai 91-100 terdapat 4 anak.

Melalui tabel tersebut dapat pula kita lihat bahwa ada peningkatan

pada nilai siswa, dimana pada siklus I nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah 50 sedangkan pada siklus II nilai terendah

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

102

60. Untuk nilai tertinggi siswa juga mengalami peningkatan karena

semakin banyak siswa yang nilainya mencapai atau melebihi

SKBM.

Grafik 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II Kelas XI AK 2 Semester

I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

Dari data nilai siklus II tersebut dapat diketahui keberhasilan

belajar siswa berdasarkan nilai Standar Ketuntasan Belajar Minimal

(SKBM) pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas XI AK 2 SMK

Diponegoro Salatiga materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri

0

5

10

15

20

60-70 71-80 81-90 91-100

3

12

8

4

Rentang Nilai

Rentang Nilai

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

103

dari tindak kekerasan masih sama yaitu 75. Dengan demikian siswa dapat

dinyatakan tuntas belajar jika mendapat nilai 75 atau lebih dari 75. Apabila

siswa belum mencapai nilai 75 dinyatakan belum tuntas dalam belajar.

Berikut ini disajikan data ketuntasan nilai siklus II berdasarkan Standar

Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).

Tabel 4.9 Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus II Kelas XI AK 2 Semester

I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri Dari Tindak Kekerasan

No. Standar Ketuntasan Jumlah

Siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1. <75 Tidak Tuntas 3 11%

2. ≥75 Tuntas 24 89%

Jumlah 27

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Nilai Rata-rata 81,85

Berdasarkan data ketuntasan nilai siklus I siswa kelas XI AK 2

semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 pada

mata pelajaran PAI materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri

dari tindak kekerasan sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

104

(SKBM) diatas, hanya terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai dibawah 75

dengan persentase 11%, hal ini menunjukkan bahwa ada 3 siswa yang

belum tuntas atau belum mencapai SKBM. Sedangkan yang memperoleh

nilai 75 atau lebih ada 24 siswa dengan persentase 89%. Maka dapat

dinyatakan bahwa siswa yang hasil belajarnya tuntas sudah baik

dibandingkan siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa mengalami peningkatan.

Diagram 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Kelas XI AK 2

Semester I SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

89%

11%

SIKLUS II

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

105

a. Refleksi

Setelah memperoleh hasil evaluasi perbaikan pembelajaran, maka

peneliti melakuakn refleksi dan analisa nilai yang diperoleh. Apabila

kita mengamati dari nilai rata-rata evaluasi siswa pada siklus II maka

dapat kita lihat bahwa hasilnya mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan siklus I. Hasil rata-rata evaluasi siswa meningkat

dari 70,37 menjadi 81,85 dan skala ketuntasan meningkat dari 44%

menjadi 89%. Sesuai dengan kajian teori yang digunakan sudah efektif

dan peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya karena rata-

rata hasil belajar dan persentase ketuntasan sudah memenuhi kriteria.

4. Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

a. Ketuntasan Belajar

Dari keseluruhan proses pembelajaran PAI dan Budi

Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan menggunakan model pembelajaran contextual

teaching learning pada siswa kelas XI AK 2 semester I SMK

Diponegoro Salatiga yang dilakukan peneliti baik pra siklus, siklus

I dan siklus II hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan hasil Belajar Siswa Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas XI AK 2 Semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

106

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

No. Standar Ketuntasan Pra Siklus Siklus I

Siklus II

Nilai Ketuntasan Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. <75 Tidak

Tuntas

22 81% 15 56% 3 11%

2. ≥75 Tuntas 5 19% 12 44% 24 89%

Jumlah 27 27 27

Nilai Tertinggi 80 85 100

Nilai Terendah 40 50 60

Nilai Rata-rata 61,85 70,37 81,85

Menurut perbandingan ketuntasan hasil belajar diatas, dapat

dijelaskan bahwa pada kondisi Pra Siklus dari 27 siswa kelas XI

AK 2 semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran

2018/2019 ada 22 siswa yang belum tuntas karena mendapat nilai

kurang dari 75, hanya terdapat 5 siswa yang tuntas karena

mendapat nilai lebih dari 75. Nilai tertinggi 80 dan nilai terendah

40. Nilai rata-rata yang dicapai dalam pembelajaran adalah 61,85.

Karena masih banyak yang belum tuntas maka diadakan perbaikan

dengan menerapkan model pembelajaran contextual teaching

learning.

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

107

Dilihat dari proses perbaikan pembelajaran siklus I terlihat

peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan kondisi pra siklus.

Dari 27 siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga 15 anak

belum tuntas karena mendapat nilai kurang dari 75, sedangkan 12

anak tuntas karena mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75.

Nilai tertinggi 85 dan terendah 50. Nilai rata-rata yang dicapai

dalam siklus I adalah 70,37. Perbaikan pembelajaran dilanjutkan

pada siklus II dengan menerapkan model pembelajaran contextual

teaching learning.

Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II

didapatkan hasil dari jumlah 27 siswa kelas XI AK 2 SMK

Diponegoro Salatiga ada 3 anak yang dinyatakan belum tuntas

karena mendapat nilai kurang dari 75, sedangkan 24 anak

dinyatakan tuntas karena mendapatkan nilai lebih dari atau sama

dengan 75. Nilai tertinggi 100 dan terendah 60. Nilai rata-rata yang

dicapai dalam siklus ini adalah 81,85.

Dari keseluruhan proses perbaikan pembelajaran hasil

belajar siswa kelas XI AK 2 semester I SMK Diponegoro Salatiga

tahun pelajaran 2018/2019 pada mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari

tindak kekerasan mengalami peningkatan dan pelaksanaan

menggunakan model pembelajaran contextual teaching learning

dinyatakan berhasil.

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

108

Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa tersebut dapat

dituangkan dalam grafik berikut ini

Diagram 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas XI AK 2 Semester I SMK

Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti Materi Toleransi, Kerukunan, dan

Menghindarkan Diri Dari Tindak Kekerasan

Pra Siklus

Siklus II

0

5

10

15

20

25

Tuntas Tidak

Tuntas

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus I

19%

44%

89%

81%

56%

11%

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

109

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Pada kegiatan pra siklus pembelajaran PAI dan Budi Pekerti materi

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

dapat dikatakan belum berhasil. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

belajar siswa Kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga dengan jumlah

27 siswa, 22 diantaranya mendapatkan nilai kurang dari 75 dan

dinyatakan belum tuntas. Sedangkan hanya terdapat 5 anak dinyatakan

tuntas karena lebih dari 75. Dari 27 siswa diperoleh nilai terendah 40

dan nilai tertinggi 80. Sehingga diperoleh rata-rata nilai pelajaran PAI

materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan adalah 61,85. Kurangnya hasil belajar ini dipengaruhi oleh

banayk faktor, diantaranya adalah penyampaian materi oleh guru

secara monoton dan kurangnya antusiasme siswa dalam memahamai

materi. Juga karena guru belum mampu menjaga kondusifitas kelas

dengan baik.

Setelah mengetahui penyebab rendahnya nilai siswa, maka

dilaksanakan perbaikan dengan mengganti model pembelajaran guru

menjadi model contextual teaching learning. Hal ini bertujuan agar

siswa tanggap dan aktif dalam menanggapi permasalahan terlebih yang

terjadi pada kehidupan sehari-hari dan sering ditemui sehingga siswa

lebih mudah memahami dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik

atau meningkat.

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

110

2. Siklus I

Setelah melakukan analisa dan refleksi pembelajaran pra siklus,

maka peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran

siklus I. Perbaikan siklus I ini dilaksanakan dengan harapan hasil

pembelajaran menggunakan model contextual teaxhing learning lebih

meningkat. Pada perbaikan siklus I ini peneliti mengganti model

pembelajaran menggunakan model contextual teaching learning.

Berdasarkan analisa perbaikan siklus I dapat diketahui bahwa hasil

belajar siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga mata pelajaran

PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan menghindarkan

diri dari tindak kekerasan terdapat 15 siswa belum tuntas dan 12 anak

sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)

sehingga dinyatakan sudah tuntas. Jika dibandingkan, pra siklus hanya

5 yang mencapai ketuntasan sedangkan siklus I terdapat 12 anak yang

mencapai ketuntasan maka perbaikan di siklus I dinyatakan meningkat.

Pada pra siklus nilai rata-rata 61,85 dan siklus I rata-rata 70,37 maka

dinilai mengalami peningkatan.

Namun halnya, peningkatan pada siklus ini dirasa belum

memuaskan, karena masih banyak siswa yang belum tuntas atau belum

mencapai SKBM. Peneliti kemudian melakukan refleksi sehingga

diperoleh beberapa kekurangan yang harus diperbaiki lagi. Model

pembelajaran yang ditrerapkan sudah tepat, namun masih harus

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

111

diperbaiki lagi karena siswa masih kurang antusias dan tidak

memperhatikan yang disampaikan oleh guru serta tidak melakukan

tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Setelah menganalisis hal-

hal tersebut, maka peneliti menentukan untuk melaksanakan perbaikan

pada siklus II dengan tujuan lebih meningkatkan lagi pemahaman dan

hasil belajar siswa.

3. Siklus II

Perbaikan pada siklus II ini masih menggunakan model

pembelajaran contextual teaching learning. proses pembelajaran

dilakukan secara lebih fokus dan diskusi terpusat menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang

dilontarkan oleh kelompok lain, serta menjawab pertanyaan dari

masing-masing kelompok.

Dari perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh hasil 27 siswa

kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga terdapat 3 siswa yang belum

tuntas atau kurang dari 75. Sedangkan 24 siswa mendapatkan nilai

lebih dari atau sama dengan 75. Nilai rata-rata pada siklus II ini adalah

81,85.

Dari pengamatan hasil belajar pada perbaikan siklus II, terbukti

bahwa model pembelajaran contextual teaching learning dengan

diskusi kelompok menyelesaikan permasalah di kehidupan sehari-hari

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

112

dan lingkungan sekitar tentang toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan adalah efektif dan efisien

segingga peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya karena

rata-rata hasil belajar siswa sudah memenuhi Standar Ketuntasan

Belajar Minimal (SKBM).

4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

II

Berdasarkan perbandingan ketuntasan hasil belajar diatas, dapat

dijelaskan bahwa kondisi pra siklus 22 siswa belum tuntas karena

mendapat nilai kurang dari 75, sedangkan hanya 5 siswa yang tuntas

karena mendapat nilai lebih dari 75. Nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 40. Nilai rata-rata 61,85. Karena masih ada 81% siswa belum

tuntas, maka diadakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan

model contextual teaching learning.

Dari proses perbaikan pembelajaran siklus I terlihat peningkatan

hasil belajar siswa dibandingkan kondisi pra siklus. Dari jumlah 27

siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga ada 15 siswa belum

tuntas karena mendapat nilai kurang dari 75, dan 12 siswa tuntas

karena mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75. Nilai tertinggi

85 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata nilai 70,37. Perbaikan

pembelajaran dilanjutkan ke siklus II dengan penerapan model

pembelajaran contextual teaching learning.

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

113

Pada perbaikan pembelajaran siklus II didapat hasil jumlah 27

siswa kelas XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga ada 3 siswa yang

belum mencapai ketuntasan karena nilainya kurang dari 75, sedangkan

24 siswa sudah mencapai ketuntasan karena nilainya lebih dari atau

sama dengan 75. Nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Nilai rata-

rata yang dicapai dari hasil pembelajaran siklus II adalah 81,85. Dari

keseluruhan proses perbaikan pembelajaran gasil belajar siswa kelas

XI AK 2 SMK Diponegoro Salatiga semester I tahun ajaran 2018/2019

mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan mengalami peningkatan. Hal

ini dapat dilihatdari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh siswa di

setiap siklusnya pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Nilai-Nilai Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II

No

Nama Siswa

Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. AR 40 70 86

2. ANS 70 75 83

3. AN 60 75 90

4. AR 65 75 80

5. AM 50 75 86

6. DMP 50 70 80

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

114

7. EP 70 75 80

8. ES 70 70 93

9. FES 50 60 60

10. FDD 50 60 80

11. HP 60 60 70

12. IN 60 75 80

13. LNM 60 70 80

14. MR 70 60 80

15. MA 50 65 86

16. NL 75 85 93

17. NH 80 80 93

18. PA 50 65 70

19. RMS 60 50 80

20. RNK 75 75 83

1. RR 60 70 76

22. SW 50 65 76

23. SR 75 85 100

24. SAM 70 75 80

25. UI 60 70 86

26. WDL 60 60 73

27 ZM 80 85 86

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

115

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa melalui

penggunaan model contextual teaching learning dapat meningkatkan

hasil belajar PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan siswa kelas XI AK 2

semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

dengan dua siklus dan seluruh pembahasan serta analisisnya dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran contextual

teaching learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan siswa kelas XI AK 2 semester I

SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas pada pra siklus

yang mencapai SKBM 5 siswa (19%) dari 27 siswa dengan nilai rata-rata

61,85. Pada siklus I yang mencapai SKBM ada 12 siswa (44%) dengan

nilai rata-rata 70,37 dan mengalami kenaikan persentase ketuntasan 25%

dari pra siklus ke siklus I. Siklus II siswa yang mencapai SKBM sebanyak

24 siswa (89%) dari 27 siswa, dengan nilai rata-rata 81,85 dan mengalami

kenaikan persentase ketuntasan 45% dari siklus I ke siklus II sehingga

menunjukkan bahwa telah mencapai SKBM yaitu 75. Adapun interval

ketuntasan 75-82 dinyatakan tuntas, 83-90 dinyatakan tuntas dengan baik,

dan 91-100 dinyatakan tuntas dengan sangat baik. Oleh karena itu, siklus

dinyatakan berhenti karena indikator keberhasilan baik secara individu

maupun klasikal sudah tercapai. Dengan menggunakan model contextual

teaching learning pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

117

toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan pada

siswa kelas XI AK 2 semester I SMK Diponegoro Salatiga berdasarkan

hasil penelitian beserta pembahasannya maka dapat dikeahui bahwa target

SKBM 85% dapat tercapai.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model

pembelajaran contextual teaching learning pada siswa kelas XI AK 2

semester I SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 maka

saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk

meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan

kompetensi peserta didik SMK Diponegoro Salatiga pada khususnya

sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Penelitian tindakan kelas dapat membantu meningkatkan hasil

belajar siswa sehingga dapat membantu meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas.

2. Bagi guru

a. Guru lebih selektif dalam memilih dan menerapkan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran

b. Guru harus kreatif demi terciptanya suasana belajar yang menarik

dan tidak membosankan

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

118

c. Guru senantiasa membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa

tanggap dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan

menyelesaikannya dengan landasan teori yang sesuai

d. Guru membantu siswa untuk lebih aktif serta berfikir kritis dalam

setiap persoalan

e. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan model pembelajaran

contextual teaching learning

3. Bagi siswa

a. Sebaiknya siswa menjaga kondusifitas diri dengan memperhatikan

guru dan tetap fokus pada saat pembelajaran untuk medapatkan

hasil yang maksimal

b. Selalu berupaya untuk berlatih dan berfikir kritis terhadap

persoalan yang dihadapi

c. Selalu berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar guna agar

menguasai materi yang diajarkan dan mampu tanggap dalam

permasalahan umum yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari

d. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan

sehari-hari

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model embelajaran dalam Kurikulum

2013. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Arifin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Asmani, Jamal. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Sekolah.

Yogyakarta: Diva Press.

Assegaf, ABD Rahman. 2004. Pendidikan Tanpa Kekerasan. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas

Dirman. SKBM makalahpendidikansudirman.blogspot.com.skbm.html

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.

Hosnan. 2002. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran.

Bogor: Ghalia Bogor.

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XI. Jakarta. Kemnterian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran PAI. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, dan Caherul. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Muhaimin, H, dkk. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada

Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Nurdin, Syafrudin, dan Andriantoni. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:

Rajawali Pers.

Poerwadarminta, W.JS. 2006. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran.

Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Priansa, Doni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru. Bandung: Alvabeta.

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ramayulis. 2014. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Saebani, B.A dan Achdhiyat, H. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1. Bandung:

Pustaka Setia.

Sanjaya, Wina. 2011. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Tindakan Kompetensi dan Praktiknya.

Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto. A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Pernada Media Group.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Erlangga.

Tim Penulis FKUB. 2009. Kapita Selekta Kerukunan Umat Beragama. Semarang:

FKUB.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pemeblajaran (Kompetensi dan Praktik).

Yogyakarta: Nuha Litera.

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Sekolah : SMK Diponegoro Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : XI/Satu

Materi Pokok : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32 serta

Hadis tentang Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri dari Tindak Kekerasan

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (9 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural dan pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.1. Meyakini bahwa agama

mengajarkan toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan

diri dari tindak kekerasan

1.1.1. Meyakini bahwa agama

mengajarkan toleransi, kerukunan,

dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan

2.1.Bersikap toleran, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan sebagai implementasi

pemahaman Q.S. Yunus /10 :

40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 :

32, serta Hadis terkait

2.1.1. Bersikap toleran, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan sebagai implementasi

pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41

dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta

Hadis terkait

3.1.Menganalisis makna Q.S.

Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32, serta Hadis

tentang toleransi, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan

3.1.1. Menunjukkan contoh perilaku

toleran dan menghindari tindak

kekerasan sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10:

40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32

serta hadis yang terkait.

3.1.2. Menampilkan perilaku sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S.

Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32 serta hadis yang

terkait.

3.1.3. Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41

dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan

benar.

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

3.1.4. Mengidentifikasi hukum bacaan

tajwĩd Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan

Q.S. al-Māidah /5: 32.

3.1.5. Menyebutkan arti Q.S. Yŭnus/10:

40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32

serta hadis yang terkait tentang

perilaku toleran, rukun dan

menghindari tindak kekerasan.

3.1.6. Menjelaskan isi Q.S. Yŭnus/10: 40-

41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku

toleran, rukun dan menghindari

tindak kekerasan.

3.1.7. Mendemonstrasikan bacaan Q.S.

Yŭnus (10): 40-41 dan Q.S. al-

Māidah (5):32.

3.1.8. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32.

4.1. Membaca Q.S. Yunus/10 : 40-

41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32

sesuai dengan kaidah tajwid

dan makharijul huruf

4.2. Mendemonstrasikan hafalan

Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan

Q.S. al-Maidah/5 : 32 dengan

fasih dan lancar

4.3. Menyajikan keterkaitan antara

kerukunan dan toleransi sesuai

pesan Q.S. Yunus/10: 40-41

dengan menghindari tindak

4.1.1. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32 dengan fasih dan

lancar

4.1.2.Menyajikan keterkaitan antara

kerukunan dan toleransi sesuai

pesan Q.S. Yunus/10: 40-41 dengan

menghindari tindak kekerasan

sesuai pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

kekerasan sesuai pesan Q.S.

Al-Maidah/5: 32

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan

Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

sebagai implementasi pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait

Menunjukkan contoh perilaku toleran dan menghindari tindak kekerasan

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

Menampilkan perilaku sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.

Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan benar.

Mengidentifikasi hukum bacaan tajwĩd Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32.

Menyebutkan arti Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku toleran, rukun dan menghindari tindak

kekerasan.

Menjelaskan isi Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku toleran, rukun dan menghindari tindak

kekerasan.

Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Yŭnus (10): 40-41 dan Q.S. al-Māidah

(5):32.

Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5:

32.

Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 :

32 dengan fasih dan lancar

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S.

Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Q.S.

Al-Maidah/5: 32

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran reguler

a. Bacaan QS. Yunus : 40-41

b. Bacaan QS. Al-Maidah : 32

c. Hafalan QS. Yunus : 40-41

d. Hafalan QS. Al-Maidah : 32

e. Arti dan Kandungan QS. Yunus : 40-41

f. Arti dan Kandungan QS. Al-Maidah : 32

g. Toleransi, Kerukunan dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

melalui QS. Yunus : 40-41 dan Al-Maidah : 32

2. Materi pembelajaran pengayaan

Kisah-kisah yang mengajarkan tentang toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

3. Materi pembelajaran remedial

a. Bacaan QS. Yunus : 40-41

b. Bacaan QS. Al-Maidah : 32

c. Hafalan QS. Yunus : 40-41

d. Hafalan QS. Al-Maidah : 32

e. Arti dan Kandungan QS. Yunus : 40-41

f. Arti dan Kandungan QS. Al-Maidah : 32

g. Toleransi, Kerukunan dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

melalui QS. Yunus : 40-41 dan Al-Maidah : 32

(Menyesuaikan materi yang belum dikuasai siswa setelah dilakukan

penilaian)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Contextual Teaching Learning

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Tekhnik : 1. Pemodelan dalam cara melafalkan (membaca) dan

menghafal al-Qur’an

F. Media dan Bahan

1. Media

a. Presentasi Power Point

b. Laptop/Komputer

c. LCD Proyektor

d. Whiteboard/Blackboard

2. Bahan

a. Pensil/Spidol

b. Kertas

c. CD/Flash Disk

d. Bahan-bahan lainnya

G. Sumber Belajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XI. Erlangga.

PT Gelora Aksara Pratama (halaman 57-92)

H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan

doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas

2) Guru memeriksa kehadiran peserta didik

3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu penerapan

hukum bacaan yang terdapa dalam Q.S Yunus ayat 40-41 dan Q.S Al

Maidah ayat 32 dan hadits-hadits terkait, serta menunjukkan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang

akan dilakukan, yaitu hukum bacaan tajwid dalam QS Yunus ayat 40-

41 dan Q.S Al Mujadilah ayat 32 serta hadits-hadits terkait.

5) Guru menerangkan arahan jalannya diskusi

6) Guru memotivasi peserta didik agar menjadi anak pandai, dengan

belajar sungguh-sungguh.

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

b. Kegiatan Inti (85 menit)

1) Mengamati

a) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S Yunus ayat 40-41 dan

Q.S Al-Maidah ayat 32, serta hadits-hadits terkait yang dibacakan

oleh guru

b) Peserta didik membaca Q.S Yunus ayat 40-41 , Q.S Al Maidah

ayat 32 dan hadits terkait yang ada di buku siswa

c) Peserta didik menyampaikan tanggapan hasil mendengar dan

membaca Q.S Yunus ayat 40-41 , Q.S Al Maidah ayat 32, dan

hadits terkait

2) Eksplorasi

a) Guru bercerita dan memberikan contoh terkait kandungan ayat dan

materi yang berhubungan dengan Q.S Yunus ayat 40-41, AL-

Maidah ayat 32 serta hadits terkait

b) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan materi toleransi, kerukunan,

dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

3) Elaborasi

a) Guru memberikan pertanyaan dan mengajak siswa untuk berperan

aktif sebelum memulai inti pelajaran

b) Guru memberikan motivasi bagi siswa agar tidak malu bertanya

dan menjawab pertanyaan

4) Mengumpulkan informasi

a) Peserta didik dibagi dalm 4 kelompok, masing masing anggota

kelompok memilih salah satu diantara mereka untuk mengatur

jalannya diskusi dalam kelompok

b) Masing-masing anggota kelompok mendapatkan tugas dari guru

untuk diselesaikan pada kelompoknya

5) Menalar/mengasosiasi

a) Di lapangan, siswa yang terbagi dalam kelompok melakukan hal-

hal berikut:

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Melakukan wawancara sesuai dengan tugas pembagian

kelompok

Mencatat hal-hal yang mereka temukan pada saat

wawancara

b) Didalam kelas, siswa melakukan hal berikut:

Mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

kelompoknya masing-masing

Melaporkan hasil diskusi

Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan oleh kelompok lain

6) Konfirmasi

a) Guru melakukan umpan balik dengan mengadakan evaluasi

mengenai hasil kerja

b) Guru meminta peserta didik yang belum faham agar bertanya.

c. Kegiatan Penutup (20 menit)

a) Guru memfasilitasi siswa untuk membuat butir-butir simpulan dari

hasil diskusi

b) Guru melakukan evaluasi baik lisan ataupun tulisan

c) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan

dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati,

merumuskan pertanyaan, menyimpulkan informasi dengan cara tanya

jawab, dan mengkomunikasikan jawaban dengan cara menjawab

pertanyaan ringan dari guru)

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Sekolah : SMK Diponegoro Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : XI/Satu

Materi Pokok : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32 serta

Hadis tentang Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan

Diri dari Tindak Kekerasan

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (9 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural dan pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.2. Meyakini bahwa agama

mengajarkan toleransi,

kerukunan, dan menghindarkan

diri dari tindak kekerasan

1.2.1. Meyakini bahwa agama

mengajarkan toleransi, kerukunan,

dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan

2.2.Bersikap toleran, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan sebagai implementasi

pemahaman Q.S. Yunus /10 :

40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 :

32, serta Hadis terkait

2.2.1. Bersikap toleran, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan sebagai implementasi

pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41

dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta

Hadis terkait

3.2.Menganalisis makna Q.S.

Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32, serta Hadis

tentang toleransi, rukun, dan

menghindarkan diri dari tindak

kekerasan

3.2.1. Menunjukkan contoh perilaku

toleran dan menghindari tindak

kekerasan sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10:

40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32

serta hadis yang terkait.

3.2.2. Menampilkan perilaku sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S.

Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32 serta hadis yang

terkait.

3.2.3. Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41

dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan

benar.

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

3.2.4. Mengidentifikasi hukum bacaan

tajwĩd Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan

Q.S. al-Māidah /5: 32.

3.2.5. Menyebutkan arti Q.S. Yŭnus/10:

40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32

serta hadis yang terkait tentang

perilaku toleran, rukun dan

menghindari tindak kekerasan.

3.2.6. Menjelaskan isi Q.S. Yŭnus/10: 40-

41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku

toleran, rukun dan menghindari

tindak kekerasan.

3.2.7. Mendemonstrasikan bacaan Q.S.

Yŭnus (10): 40-41 dan Q.S. al-

Māidah (5):32.

3.2.8. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32.

4.1. Membaca Q.S. Yunus/10 : 40-

41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32

sesuai dengan kaidah tajwid

dan makharijul huruf

4.2. Mendemonstrasikan hafalan

Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan

Q.S. al-Maidah/5 : 32 dengan

fasih dan lancar

4.3. Menyajikan keterkaitan antara

kerukunan dan toleransi sesuai

pesan Q.S. Yunus/10: 40-41

dengan menghindari tindak

4.1.1. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32 dengan fasih dan

lancar

4.1.2.Menyajikan keterkaitan antara

kerukunan dan toleransi sesuai

pesan Q.S. Yunus/10: 40-41 dengan

menghindari tindak kekerasan

sesuai pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

kekerasan sesuai pesan Q.S.

Al-Maidah/5: 32

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan

Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

sebagai implementasi pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al-

Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait

Menunjukkan contoh perilaku toleran dan menghindari tindak kekerasan

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

Menampilkan perilaku sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.

Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan benar.

Mengidentifikasi hukum bacaan tajwĩd Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-

Māidah /5: 32.

Menyebutkan arti Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku toleran, rukun dan menghindari tindak

kekerasan.

Menjelaskan isi Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta

hadis yang terkait tentang perilaku toleran, rukun dan menghindari tindak

kekerasan.

Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Yŭnus (10): 40-41 dan Q.S. al-Māidah

(5):32.

Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5:

32.

Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 :

32 dengan fasih dan lancar

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S.

Yunus/10: 40-41 dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Q.S.

Al-Maidah/5: 32

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran reguler

h. Bacaan QS. Yunus : 40-41

i. Bacaan QS. Al-Maidah : 32

j. Hafalan QS. Yunus : 40-41

k. Hafalan QS. Al-Maidah : 32

l. Arti dan Kandungan QS. Yunus : 40-41

m. Arti dan Kandungan QS. Al-Maidah : 32

n. Toleransi, Kerukunan dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

melalui QS. Yunus : 40-41 dan Al-Maidah : 32

2. Materi pembelajaran pengayaan

Kisah-kisah yang mengajarkan tentang toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

3. Materi pembelajaran remedial

h. Bacaan QS. Yunus : 40-41

i. Bacaan QS. Al-Maidah : 32

j. Hafalan QS. Yunus : 40-41

k. Hafalan QS. Al-Maidah : 32

l. Arti dan Kandungan QS. Yunus : 40-41

m. Arti dan Kandungan QS. Al-Maidah : 32

n. Toleransi, Kerukunan dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

melalui QS. Yunus : 40-41 dan Al-Maidah : 32

(Menyesuaikan materi yang belum dikuasai siswa setelah dilakukan

penilaian)

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Contextual Teaching Learning

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Tekhnik : 1. Berdiskusi dengan kelompok dan mempresentasikan hasil di

depan kelas

2. Menjawab pertanyaan oleh masing-masing kelompok

F. Media dan Bahan

4. Media

e. Presentasi Power Point

f. Laptop/Komputer

g. LCD Proyektor

h. Whiteboard/Blackboard

5. Bahan

e. Pensil/Spidol

f. Kertas

g. CD/Flash Disk

h. Bahan-bahan lainnya

G. Sumber Belajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XI. Erlangga.

PT Gelora Aksara Pratama (halaman 57-92)

H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

d. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

7) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan

doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas

8) Guru memeriksa kehadiran peserta didik

9) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu penerapan

hukum bacaan yang terdapa dalam Q.S Yunus ayat 40-41 dan Q.S Al

Maidah ayat 32 dan hadits-hadits terkait, serta menunjukkan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

10) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang

akan dilakukan, yaitu hukum bacaan tajwid dalam QS Yunus ayat 40-

41 dan Q.S Al Mujadilah ayat 32 serta hadits-hadits terkait.

11) Guru menerangkan arahan jalannya diskusi

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

12) Guru memotivasi peserta didik agar menjadi anak pandai, dengan

belajar sungguh-sungguh.

e. Kegiatan Inti (85 menit)

7) Mengamati

d) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S Yunus ayat 40-41 dan

Q.S Al-Maidah ayat 32, serta hadits-hadits terkait yang dibacakan

oleh guru

e) Peserta didik membaca Q.S Yunus ayat 40-41 , Q.S Al Maidah

ayat 32 dan hadits terkait yang ada di buku siswa

f) Peserta didik menyampaikan tanggapan hasil mendengar dan

membaca Q.S Yunus ayat 40-41 , Q.S Al Maidah ayat 32, dan

hadits terkait

8) Eksplorasi

a) Guru bercerita dan memberikan contoh terkait kandungan ayat dan

materi yang berhubungan dengan Q.S Yunus ayat 40-41, AL-Maidah

ayat 32 serta hadits terkait

b) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan materi toleransi, kerukunan, dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan

9) Elaborasi

a) Guru memberikan pertanyaan dan mengajak siswa untuk

berperan aktif sebelum memulai inti pelajaran

b) Guru memberikan motivasi bagi siswa agar tidak malu bertanya

dan menjawab pertanyaan

10) Mengumpulkan informasi

a) Peserta didik dibagi dalm 4 kelompok, masing masing anggota

kelompok memilih salah satu diantara mereka untuk mengatur

jalannya diskusi dalam kelompok

b)Masing-masing anggota kelompok mendapatkan tugas dari guru

untuk diselesaikan pada kelompoknya

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

11) Menalar/mengasosiasi

c) Di lapangan, siswa yang terbagi dalam kelompok melakukan hal-

hal berikut:

Melakukan wawancara sesuai dengan tugas pembagian

kelompok

Mencatat hal-hal yang mereka temukan pada saat

wawancara

d) Didalam kelas, siswa melakukan hal berikut:

Mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

kelompoknya masing-masing

Melaporkan hasil diskusi

Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan oleh kelompok lain

12) Konfirmasi

a) Guru melakukan umpan balik dengan mengadakan evaluasi

mengenai hasil kerja

b) Guru meminta peserta didik yang belum faham agar bertanya.

f. Kegiatan Penutup (20 menit)

a) Guru memfasilitasi siswa untuk membuat butir-butir simpulan dari

hasil diskusi

b) Guru melakukan evaluasi baik lisan ataupun tulisan

c) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan

dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati,

merumuskan pertanyaan, menyimpulkan informasi dengan cara tanya

jawab, dan mengkomunikasikan jawaban dengan cara menjawab

pertanyaan ringan dari guru)

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

LEMBAR SOAL POST TEST

SIKLUS I

Nama : .........................................

No.Absen : .........................................

Kelas/Semester :.........................................

Materi : Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri dari

Tindak Kekerasan

I. Pilihan Ganda!

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E!

1. Kandungan surag Yunus ayat 40-41 berisi ajaran tentang ....

a. Sabar

b. Tawakal

c. Toleransi

d. Ikhtiar

e. Doa

2. Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan toleraansi, kecuali ...

a. Beribadah bersama umat agama lain

b. Menghormati umat agama lain

c. Berdialog/bercengkrama dengan umat agama lain

d. Bersilaturahim dengan umat agama lain

e. Saling membantu dalam kebaikan tanpa memandang agama

3. Surah al-Kafirun mengandung ajaran tidak boleh mencampuradukkan

dalam urusan ....

a. Jual beli

b. Ibadah

c. Silaturahim

d. Dunia

e. Muamalah

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

4. Menurut surah al-Kahfi ayat 29, balasan orang yang kufur adalah berada

pada neraka yang apinya ....

a. Bergejolak

b. Bergetar

c. Bergenang

d. Bergemuruh

e. Bergulung

5. Berikut ini yang termasuk perbuatan kufur secara akidah, yaitu ....

a. Menolak membayar zakat

b. Meyakini keberadaan akhirat

c. Meninggalkan shalat fardhu

d. Mengingkari keesaan Allah

e. Menolak membayar hutang

6. Cara yang tepat untuk menunjukkan konsep kebenaran dalam perbedaan,

yaitu ....

a. Berdebat

b. Berdialog

c. Bermusyawarah

d. Bersepakat

e. Berdamai

7. Berikut manfaat dari toleransi, kecuali ....

a. Terciptanya perilaku terpuji

b. Terciptanya persaudaraan

c. Terciptanya persatuan masyarakat

d. Terciptanya perdamaian

e. Terciptanya persahabatan

8. Cara bersikap dalam menghadapi perbedaan agama yaitu dengan ....

a. Mengikuti keyakinannya

b. Tidak menyalahkannya karena memiliki perbedaan agama

c. Mengikuti tata cara ibadahnya

d. Memahami ajaran agamanya

e. Mengerti pemahaman keyakinan

9. Kalimat “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu” terdapat dalam

Al-Qur’an surah ....

a. Al-Kafirun (109) ayat 1-6

b. Al Maidah (5) ayat 32

c. Yunus (10) ayat 40-41

d. Ali Imran (3) ayat 64

e. Al-Kahf (18) ayat 28

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

10. Cara yang tepat untuk menciptakan kerukunan dalam hidup bermasyarakat

adalah ....

a. Bersilaturahim setiap hari

b. Berperilaku sewajarnya

c. Melakukan prinsip gotong royong dalam segala urusan

d. Menumbuhkan sikap peduli sesama masyarakat

e. Menujukkan kelebihan masing-masing

II. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian toleransi! Serta jelaskan hukum bacaan potongan ayat

bergaris bawah berikut beserta alasannya !

2. Terangkanlah kandungan surah Al Maidah ayat 32!

3. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya kekerasan!

4. Apa yang dimaksud dengan tindak kekerasan!

5. Jelaskan cara mencegah terjadinya kekerasan dari diri sendiri!

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

LEMBAR SOAL POST TEST

SIKLUS II

Nama : .........................................

No.Absen : .........................................

Kelas/Semester :.........................................

Materi : Toleransi, Kerukunan, dan Menghindarkan Diri dari

Tindak Kekerasan

III. Pilihan Ganda!

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E!

1. Islam mengajarkan toleransi karena realitas memberi bukti bahwa setiap

manusia memiliki perbedaan. Pernyataan yang tidak menggambarkan

toleransi adalah ....

a. Membiarkan oranglain memeluk agama yang berbeda

b. Menerima kenyataan adanya agama yang bermacam-macam

c. Mengikuti upacara keagamaan dan peribadahan agama lain

d. Menghargai perbedaan dengan saling bersilaturahim

e. Saling menasehati agar menjadi pemeluk agama masing-masing

dengan baik

2. Sikap yang harus dikembangkan didalam masyarakat yang plural

(multiagama, suku, dan lain-lain) adalah ....

a. Membiarkan pemeluk agama lain mencela kita

b. Menasehati pemeluk agama lain agar menjalankan ibadah salat

c. Mengajak teman lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan kita

d. Membiarkan pemeluk agama lain melakukan ibadah dengan tenang

e. Menunjukkan kepada pemeluk agama lain bahwa keyakinan mereka

itu sesat

3. Allah swt menciptakan manusia berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan

tersebut dapat menjadi kekuatan apabila ....

a. Bersatu dan bekerjasama

b. Bermusuhan

c. Acuh tak acuh

d. Bersatu demi kekuasaan

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

e. Kolusi dan nepotisme

4. Q.S Yunus ayat 41 mengajarkan pada kita, dalam menyikapi orang yang

mendustakan al-Qur’an, dengan cara mengatakan ....

a. Bagiku agamaku dan bagimu agamamu

b. Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu

c. Kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah

d. Tuhanku tidak sama dengan Tuhanmu

e. Aku tidak bertanggungjawab atas Tuhanmu

5. Sebagai wujud toleransi kepada sesama muslim jika ada salah seorang

anggota masyarakat muslim mengalami kesulitan maka warga lain

hendaknya ....

a. Biasa saja

b. Membiarkannya

c. Menegurnya

d. Membicarakannya

e. Membantunya dengan ikhlas

6. Berikut ini adalah upaya menghindari konflik yang terjadi di masyarakat,

agar terciptanya kerukunan adalah dengan ....

a. Berada didalam rumah tanpa pernah bersosialisasi

b. Tidak pernah mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan

c. Menjalin silaturahim dengan keluarga dan tetangga

d. Pura-pura tidak tau jika ada tetangga yang kesusahan

e. Sibuk dengan pekerjaan sendiri

7.

Hukum bacaan potongan ayat yang bergaris bawah adalah ....

a. Idzhar

b. Ikhfa’

c. Iqlab

d. Idghom bighunnah

e. Ghunnah

8. Agama Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk saling ....

a. Bekerjasama sekali kali saja

b. Mempengaruhi dan menguasai

c. Menolong dengan mengharap upah

d. Bekerjasama dalam kemungkaran

e. Menghargai dan menjaga kerukunan

9. Berikut ini adalah manfaat menjaga kerukunan, kecuali

a. Terciptanya stabilitas nasional

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

b. Dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang merugikan dan

membahayakan

c. Terhindar dari perpecahan

d. Waktu terbuang sia-sia hanya untuk bekerjasama

e. Terjalinnya ukhuwah yang baik dan saling menghargai

10.

Potongan ayat yang bergaris bahwah mengandung hukum bacaan ....

a. Mad wajib muttasil

b. Mad iwad

c. Iqlab

d. Idzhar

e. Ikhfa’

11. Menurut WHO kekerasan adalah tindakan yang dapat menimbulkan

akibat-akibat berikut, kecuali ....

a. Perpecahan

b. Timbulya dendam

c. Kerukunan

d. Kemungkinan besar bisa melukai

e. Kesenjangan

12. Kita harus mencegah bersama-sama apabila Islam dituduh sebagai agama

yang mengajarkan kekerasan. Sikap yang tidak sejalan dengan kandungan

Q.S Al-Maidah/5:32 adalah ....

a. Membalas kekerasan yang setimpal

b. Tidak berbuat kerusakan

c. Menghormati hak hidup orang lain

d. Tidak melakukan tindakan kekerasan

e. Sikap peduli terhadap kepentingan umum

13. Tindakan agresi dan pelanggaran, seperti penyiksaan, pemukulan,

pemerkosaan, dan lain sebagainya yang menyebabkan penderitaan atau

dimaksudkan untuk menyakiti orang lain adalah pengertian dari ...

a. Toleransi

b. Kerukunan

c. Saling menghargai

d. Tindak kekerasan

e. Tindak kebaikan

14. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk-bentuk kekerasan adalah ....

a. Kekerasan fisik

b. Kekerasan psikis

c. Kekerasan moral

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

d. Kekerasan ekonomi

e. Kekerasan atas nama agama

15. Perhatikan pernyataan berikut,

1) Menghargai perbedaan agama

2) Memaafkan kesalahan orang lain

3) Peduli dengan keadaan orang lain

4) Membalas kesalahan dengan setimpal

5) Memberantas kemungkaran tanpa memperhatikan aturan

Pernyataan yang mendukung terwujudnya kerukunan dan kehidupan yang

damai ditunjukkan pada nomor ....

a. 1,2, dan 3

b. 1,3, dan 4

c. 1,3, dan 5

d. 2,4, dan 5

e. 3,4,dan 5

IV. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Mengapa kita perlu melakukan toleransi? Jelaskan!

2. Jelaskan bagiaman menerapkan toleransi!

3. Sebutkan tindakan yang menciptakan kerukunan di sekolah dan

dimasyarakat!

4. Jelaskan pembagian kekerasan sesuai dengan bentuknya!

5. Hukum bacaan potongan ayat yang bergaris bawah berikut adalah?

Berikan alasannya!

=

=

=

=

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Lembar Observasi Guru Siklus I

No

Aspek Yang Dinilai

Skor

A B C D

Kemampuan guru membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa √

2. Memberi motivasi awal siswa √

3. Memberikan apresiasi (kaitan dengan materinya) √

4. Meyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Memberikan acuan bahan pelajaraan yang akan

dipelajari

Penugasan bahan belajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang dibuat RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √

Kegiatan belajar mengajar

8. Keseuaian model pembelajaran dengan bahan ajar

yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau

indikator yang telah ditetapkan

10. Ketepatan dalam mengalokasikan waktu

pembelajaran

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

11. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

Kemampuan dalam menaplikasikan model

contextual teaching learning

12. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai √

13. Menyajikan materi sebagai pengantar √

14. Memaparkan contoh materi dalam kehidupan sehari-

hari

15. Mengatur jalannya diskusi siswa √

16. Menyampaikan kesimpulan atau rangkuman materi √

Evaluasi Pembelajaran

17. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

18. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

19. Meninjau kembali materi yang diberikan √

20. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan

21. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √

Tindak lanjut/follow up

22. Memberikan tugas kepada siswa √

23. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan

dipelajari berikutnya

24. Memberikan motivasi √

Jumlah 12 33 20

Total 65

Kategori Sedang

Keterangan :

A = 4 (sangat baik)

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori total kinerja guru

76-100 = baik

51-75 = sedang

25-50 = kurang

Lembar Observasi Guru Siklus II

No

Aspek Yang Dinilai

Skor

A B C D

Kemampuan guru membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa √

2. Memberi motivasi awal siswa √

3. Memberikan apresiasi (kaitan dengan materinya) √

4. Meyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Memberikan acuan bahan pelajaraan yang akan

dipelajari

Penugasan bahan belajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang dibuat RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √

Kegiatan belajar mengajar

8. Keseuaian model pembelajaran dengan bahan ajar

yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau

indikator yang telah ditetapkan

10. Ketepatan dalam mengalokasikan waktu

pembelajaran

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

11. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

Kemampuan dalam menaplikasikan model

contextual teaching learning

12. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai √

13. Menyajikan materi sebagai pengantar √

14. Memaparkan contoh materi dalam kehidupan sehari-

hari

15. Mengatur jalannya diskusi siswa √

16. Menyampaikan kesimpulan atau rangkuman materi √

Evaluasi Pembelajaran

17. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

18. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

19. Meninjau kembali materi yang diberikan √

20. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan

21. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √

Tindak lanjut/follow up

22. Memberikan tugas kepada siswa √

23. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan

dipelajari berikutnya

24. Memberikan motivasi √

Jumlah 44 39

Total 83

Kategori Baik

Keterangan :

A = 4 (sangat baik)

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori total kinerja guru

76-100 = baik

51-75 = sedang

25-50 = kurang

Lembar Observasi Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor Keterangan

1 2 3 4

1. Merespon apresiasi yang diberikan

guru

√ Baik

2. Memperhatikan penjelasan guru √ Sedang

3. Menjawab pertanyaan guru √ Kurang

4. Aktif dalam diskusi √ Sedang

5. Berani bertanya kepada guru √ Sedang

6. Menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

√ Baik

7. Mengerjakan evaluasi √ Sedang

Keterangan =

1 = Kurang

2 = Sedang

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,

Lembar Observasi Siswa Siklus II

No. Aspek yang diamati Skor Keterangan

1 2 3 4

1. Merespon apresiasi yang diberikan

guru

√ Baik

2. Memperhatikan penjelasan guru √ Sedang

3. Menjawab pertanyaan guru √ Kurang

4. Aktif dalam diskusi √ Sedang

5. Berani bertanya kepada guru √ Sedang

6. Menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

√ Baik

7. Mengerjakan evaluasi √ Sedang

Keterangan =

1 = Kurang

2 = Sedang

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,
Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5408/1... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI MATERI TOLERANSI, KERUKUNAN,