PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3889/1/Tri...

160
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh : Tri Hidayah NIM : 11511035 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3889/1/Tri...

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA

PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II

MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Tri Hidayah

NIM : 11511035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA

PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II

MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Tri Hidayah

NIM : 11511035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

iv

v

vi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

يرفع هللا الذين ءامنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات وهللا بما تعملون خبير

Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku takdhimi (Bapak Sukididan Ibu Tumiyanah),

karena dengan bimbingan, arahan, dan do’a-do’a beliaulah aku bisa menjadi lebih baik dan

berprestasi.

Suami yang aku sayangi dan aku banggakan (Muhammad Slamet Rifai) aku berdo’a semoga

dikabulkan keinginannya dan dilancarkan rejekinya.

Anakku ( Vella Zahira Attaqi) ibu harap kelak jadi anak yang solekhah menjadi

kebanggaanorangtua, nusa dan bangsa.

Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepadaku,

memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sehingga

menjadikanku seperti sekarang ini. Aku hanya bisa berucap jazakumullahu khairal jaza’ jaza’an

katsiron.

Juga aku persembahkan kepada pembaca yang budiman.

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya

kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta

salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan

syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa

Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V Semester IIMIAsas Islam Kalibening kota

Salatiga tahun 2016/2017” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku KetuaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi PGMI

4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini;

ix

x

PUBLIKASI

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN

NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V

SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR

KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Abstrak : Hidayah, Tri. 2017. Peningkatan hasil belajar mata

pelajaran IPS Materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional

Melalui Metode Mind Mapping pada kelas V semester II MI Asas Islam

Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Muna Erawati

S.P.si, M.Si

Kata kunci : Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS dan metode Mind Mapping,

Pembelajaran IPS umumnya mengasah kemampuan siswa untuk melakukan pembelajaran

secara kontektual dengan pengamatan dan pengalaman langsung disertai dengan menghafal

materi, oleh sebab itu guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran

agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu

membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPS rendah.

Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Mind Mapping

meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan

Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Tahun 2016/2017?

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus

III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre-test, post test, dan dokumentasi.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk

mata pelajaran IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan Nasional pada siswa

kelas V semester II tahun 2016/2017. Melalui Mind Mapping adanya peningkatan hasil belajar

yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

observasi sebesar 61,2 atau 45% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 65,6

atau 75%, meningkat lagi pada siklus II menjadi 69 88% dan pada siklus III rata –rata nilai naik

menjadi 70,8 atau100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa

melalui Mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa

Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2016/2017.

Pengarang : a. Nama : Tri Hidayah

b. E-mail : [email protected]

Pembimbing : a. Nama : Dr. Muna Erawati, M.Si.

xi

b. E-mail : [email protected]

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jurusan : PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH (PGMI)

Jumlah hlm : 83 (Delapan puluh tiga)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i

LEMBAR LOGO .............................................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN .................................................................. v

PERYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ..................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii-xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan .................................................. 7

E. Kegunaan Penelitian ............................................................................................. 8

F. Definisi Operasional ............................................................................................. 9

G. Metode Penelitian ............................................................................................... 11

1. Rancangan Penelitian .................................................................................... 11

2. Subjek Penelitian .......................................................................................... 11

3. Langkah- langkah Penelitian......................................................................... 12

4. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 13

5. Pengumpulan Data ........................................................................................ 14

6. Analisis Data ................................................................................................. 15

H. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 18

xiii

A. Hasil Belajar........................................................................................................ 18

1. Pengertian Belajar ......................................................................................... 18

2. Ciri – ciri Belajar .......................................................................................... 19

3. Prinsip Belajar ............................................................................................... 19

4. Hasil Belajar.................................................................................................. 21

5. Maacam – macam Belajar ............................................................................. 22

6. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................................. 23

B. Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................................................... 23

1. Pengertian Ilmu pengetahuan Sosial ............................................................. 23

2. Ruang Lingkup Ilmu pengetahuan Sosial ..................................................... 24

3. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................................. 25

4. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan Nasioal ......................... 27

C. Metode Mind Mapping ....................................................................................... 32

1. Pengertian Metode Mind Mapping ............................................................. 34

2. Langkah- langkah Metode Mind Mapping ................................................. 36

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping .................................... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................................... 40

A. Gambaran Lokasi Penelitian ............................................................................... 40

1. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 40

2. Visi Misi MI Asas Islam ............................................................................... 40

3. Data Guru MI Asas Islam ............................................................................. 41

4. Data Siswa MI Asas Islam ............................................................................ 43

5. Karakteristik Siswa ....................................................................................... 43

6. Nilai Observasi.............................................................................................. 43

7. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 44

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian ............................................................ 45

1. Pelaksanaan Siklus I ..................................................................................... 45

2. Pelaksanaan Siklus II .................................................................................... 49

3. Pelaksanaan Siklus III ................................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 56

A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 56

xiv

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ............................................................... 57

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .............................................................. 58

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ............................................................. 89

B. Pembahasan......................................................................................................... 60

1. Rekapitulasi Hasil Tes .................................................................................. 77

2. Hasil Observasi ............................................................................................. 79

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 82

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................................... 82

1. Bagi Guru ...................................................................................................... 82

2. Bagi Siswa .................................................................................................... 83

3. Bagi sekolah .................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Daftar guru MI Asas Islam Kalibening- tingkir 41

2. Tabel 3.2 Daftar siswaa MI Asas Islam Kalibening - tingkir 42

3. Tabel 3.3 Data keadaan siswa kelas v MI Asas Islam Kalibening 43

4. Tabel 3.4 Daftar data observasi 44

5. Tabel 3.5 Daftra nilai hasil elajar siswa siklus I 48

6. Tabel 3.6 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus II 53

7. Tabel 3.7 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus III 57

8. Tabel 4.1 Nilai hasil observasi 60

9. Tabel 4.2 Nilai IPS siswa siklus I 64

10. Tabel 4.3 Nilai IPS siswa siklus II 67

11 Tabel 4.4 Nilai IPS siswa siklus III 71

12. Tabel 4.5 Pembahasan hasil penelitian 73

13. Tabel 4.6 Presentase rata- rata hasil belajar siswa 77

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1

Lampiran 2 Lembar Pengamatan siswa sikulus 1

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 6 Lembar Pegamatan Siswa Siklus III

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 Lembar konsultasi Skripsi

Lampiran 9 Nota Pembimbing

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 12 Daftar SKK

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia di dunia ini,

tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai manusia, karena kesempurnaan itulah

manusia dikaruniai berbagai potensi yang luar biasa diantaranya adalah diberi akal fikiran. Dengan

akal manusia bisa berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud

pengembangan sebagai manusia yang utuh. Dengan akal pula manusia juga dapat membedakan

antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, bahkan dengan akal manusia bisa

mengkaji dan meneliti sebab akibat dari setiap peristiwa pada alam semesta ini. Pada surah Adz

Dzariyat : 56 Allah berfirman

Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.”

Dalam surah tersebut mengandung arti agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta

menyembah kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi,

manusia juga mempunyai fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya, dalam hal ini

adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta

ini.

2

Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia juga merupakan ciri penting yang

membedakan manusia dari makhluk lain, kemampuan belajar ini memberi manfaat bagi individu

dan juga bagi masyarakat untuk menempatkan diri dalam makhluk yang berbudaya, dengan belajar

seseorang juga mampu mengubah perilaku, dan membawa pada perubahan individu-individu

belajar yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Martinis Yamin, 2005: 104)

Gage (1984) mendefiniskan belajar sebagai suatu proses dimana organisma berubah

perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar

terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Dari definisi dua ahli tersebut

mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman

yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru (Martinis Yamin, 2005:

99)

Pendidik sebaiknya bisa memahami karakteristik ataupun pemikiran anak dalam proses

pembelajaran. Karena para pendidik yang berkualitas adalah salah satu modal membangun

pemikiran anak didik agar lebih baik. Selain itu para pendidik hendaknya juga mulai memberi

pengajaran kepada anak mulai sejak dini agar dalam proses berfikir anak sudah mulai matang

(Yusep Nurjatmika, 2011)

Pada hakekatnya pembelajaran IPS meliputi kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan,

ketrampilan, penanaman sikap tertentu kepada peserta didik (smith, 2009:45). Kita juga perlu

memahami bahwa anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, ia memiliki potensi, tetapi

potensi tersebut hanya dapat berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan

perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, dalam

proses pembelajaran pada anak usia dini sampai sekolah dasar, pemahaman terhadap keunikan dan

3

tingkat pertumbuhan serta perkembangan pada diri setiap anak merupakan faktor penting yang

perlu diperhatikan oleh para pendidik (Conny R. Semiawan, 2008).

Seperti halnya pembelajara IPS yang perlu di berikan di sekolah dasar merupakan pendidikan

nilai (value education) yakni : pendidikan nilai yang baik merupakan norma – norma keluarga dan

masyarakat seperti menghormati hak- hak perorangan kesetaraan etoskerja, dan martabat manusia

sebagai upaya membangun kelas yang demokratis (Rasimin :2012).

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam

merencanakan pembelajaran. tujuan pembelajaran di perkenalkan pertama kali oleh Skinner pada

tahun 1950 yang diterapkan dalam ilmu perilaku (behavior science) dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran yang di lakukan dalam proses belajar mengajar. Perubahan

perubahan yang terjadi dalam struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam

program pendidikan termasuk didalamnya adalah pembelajaran ilmu pengetahuan sosial masih

belum tergambar secara jelas kerangka berpikir dan landasanya.

Salah satu pendekatan pembelajaran IPS yang dapat diterapkan adalah pendekatan

keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang

mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk

menemukan fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar

mengajar yang telah mengaktifkan peserta didik sehingga mampu menumbuhkan sejumlah

keterampilan tertentu pada diri peserta didik.Pada petunjuk pelaksanaan prosese balajar mengajar

dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan keterampilan proses adalah keterampilan peserta

didik untuk mengelola perolehan belajarnya yang didapat melalui proses belajar mengajar yang

memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan,

meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan mengkomonikasikannya. Pada dasarnya

4

keterampilan fisik dan mental serta pengembangan keterampilan proses telah dimiliki pula oleh

anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang masih rendah, kemampuan yang masih

perlu dituntut untuk diwujudkan.

Menurut Suryo Subroto (1995 : 75), ”Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan

memproseskan pendekatan belajar, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan

nilai yang dituntut seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses balajar-mengajar sejati

menciptakan kondisi cara belajar peserta didik aktif”. Menurut Azhar dalam Ade Sanjaya (1993:

7), ”Keterampilan proses merupakan kemampuan peserta didik untuk mengelola (memperoleh)

yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan seluas-

luasnya pada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan,

menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut”. Dengan

demikian, melalui pendekatan keterampilan proses itu diterapkan sentuhan untuk mengaktifkan

anak didik belajar untuk mempelajari sesuatu mewujudkan suatu minat yang akhirnya mengarah

kepada suatu keterlibatan yangdilandasi rasa tanggung jawab didalam menghadapi dan mangatasi

masalah-masalah dalam belajar. Proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan peserta

didik secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik antara lain

kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,

merencanakan dan pelaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk kepribadian manusia yang

seutuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang ada pada diri anak didik baik jasmani

maupun rohani. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga negara yang

baik, yakni sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan hidup di masyarakat dan memiliki fungsi. Fungsi yang di maksud adalah ilmu

5

pengetahuan sosial sebagai program pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program

pendidikan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari hari.

Artinya, ketrampilan melakukan sesuatu yng berhubungan dengan kepentingan hidup

bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong, sesama umat manuisa, dan

melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial di mayasrakat.

Faktor faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode pembelajaran adalah karakteristik

tujuan kegiatan dan karateristik yang materi diajar. Pada hakekatnya metode adalah penerapan

prinsip prinsip psikologi dan prinsip prinsip pendidikan bagi perkembangan peserta didik (Nana

syaodih. 2000 : 194). Adapun karakteristik tujuan pembelajaran adalah pengembangan kreatifitas,

bahasa, emosi, motorik, nilai, dan sikap melalui pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa dapat mempengaruhi aspek psikologis peserta didik seperti kognitif , afektif,

psikomotorik, perhatian, minat, bakat, dan cita-cita. Dampak dari kekuatan psikis mampu

menggerakkan aktivitas atau perbuatan peserta didik dalam belajar.

Dalam penerapan pembelajaran khususnya pada pelajaran IPS, belajar bukan hanya untuk

mendengar cerita, membaca buku, menghafalkan teori, tetapi juga proses penemuan, melakukan

eksplorasi, serta menyajikan pembelajaran yang menarik. Dengan demikian saat proses

pembelajaran siswa harus aktif bertanya, mencari tahu dan melakukan penyelidikan karena tidak

semua pembelajaran itu didapatkan dari guru.

Melihat keadaan yang demikian, maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat mencoba

suatu penelitian untuk mengatasi masalah yang ada dengan mencoba menerapkan metode yang

menyenangkan dan menarik bagi siswa agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dan

prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan. Metode yang digunakan peneliti dan guru yaitu metode

Mind Mapping. Metode ini merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan tanggung jawab

6

belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan. Dalam konteks pembelajaran Mind Mapping

adalah metode pencatatan kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal

yang umum ke hal- hal yang detail. Alur berpikir seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat

banyak informasi dan mempresentasikan secara akurat dan menyenagkan.Berdasarkan penjelasan

diatas diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya berfokus kepada

guru sebagai sumber materinya dan kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam

pembelajaran yang dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPS maka perlu diadakan penelitian

tindakan kelas yang berjudul” PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL

MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI

ASASISLAM KALIBENING KEC. TINGKIR KOTASALATIGA TAHUN PELAJARAN

2016/ 2017.

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan metode Mind mapping dapat meningkatkan Hasil belajar IPS

materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V

semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahuipenggunaan metode Mind mappingpada peningkatan Hasil

belajar IPS materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa

kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2016/2017

7

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan

1. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang akan diuji

melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Melalui

penggunaan Metode Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi

Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V MI Asas

Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Mind Mapping dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai

dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran IPS di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator yang

telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Adapun

indikator yang digunakan yaitu indikator individual, dimana setiap siswa diharapkan

dapat mencapai KKM atau sekor minimal 65 dan indikator klasikal siswa dinyatakan

berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor ≥65 mencapai

persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 80% atau dengan kata lain, 80% dari siswa

yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

kelas.

E. Kegunaan Penelitian

8

Penelitian ini akan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata

pelajaran IPS khususnya pada materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan

Nasional melalui metode Mind mapping dalam pembelajaran yang disampaikan guru

secara mendalam. Adapun adanya pelaksanaan penelitian ini akan berguna sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis yaitu memperkaya khasanah atau kajian dalam bidang

pengembangan metode pembelajaran IPS. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru

tentang pembelajaran IPS melalui metode Mind mapping pada siswa kelas V

semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2016/ 2017. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi

permasalahan yangada dalam proses belajar mengajar IPS sehingga hasil belajar

dapat tercapai sesuai target yang diharapkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa memperoleh pelajaran IPS yang lebih menarik, menyenangkan, dan

memungkinkan dirinya untuk meningkatkanprestasi belajar mata pelajaran IPS

meningkatkan keaktifan siswa dalam berkelompok serta meningkatkan

keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.

b. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran

IPS melalui metode yang tepat agar dapat meningkatkan kemampuan siswa

sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Sebagai acuan dan resensi

bagi guru yang sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran.

9

c. Bagi sekolah/madrasah

Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk mata pelajaran IPS dan

meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.

F. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan

beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan Hasil belajar IPS

Berasal dari kata “tingkat” yang mendapat imbuhan pe – an yang menunjukkan arti proses

perbuatan cara peningkatan (usaha kegiatan) dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2005: 1280).

Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan

perbuatan belajar (Snelbeker, 1974 : 12).

Jadi peningkatan hasil belajar merupakan proses peningkatan kemampuan baru yang

diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

2. Mata pelajaran IPS

Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu- ilmu sosial yang di sederhanakan untuk

tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ali Amran

Udin, 1967 : 47)

Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi

sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham

sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di

Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.

10

Jadi IPS dapat di simpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS menjadikan peserta

didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

3. Metode Mind Mapping

Tony Buzzan adalah penemu dari metode mind mapping, Beliau menyatakan

bahwa “your brain is like a sleeping giant”, hal ini disebabkan 99% kehebatan otak

manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Maksud dari metode mind mapping yaitu

metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah

otak ( otak kanan dan otak kiri ). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya

menggunakan gambar atau warna.

Metode pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) adalah metode pencatatan

kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal yang umum ke hal-

hal yang detail. Alur berpikir yang seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat banyak

informasi mempresentasikannya secara akurat dan menyenangkan.

Adapun model pembelajaran mind mapping yang dapat didefinisikan sebagai

berikut : mind mapping merupakan metode yang menggabungkan kerja otak kanan dan kiri

yang masing – masing memiliki kelebihan dan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda

– beda untuk setiap bagian dari otak.

Adapun yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah untuk memberikan

pemahaman kepada siswa sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa tersebut dalam

memahami materi yang disampaikan.

G. Metodologi Penelitian

11

Metode penelitian dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) merupakan deskripsi

tindakan yang akan dikenakan kepada siswa secara detail dan padat ( sumber : buku ).

Pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian praktis yang

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah

satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan memperbaiki

dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, metode penelitian dalam

PTK memuat langkah- langkah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.

Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,

dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

siklus 1

siklus II

Pengamatan/

pengumpulan

data I

Refleksi I

Pelaksanaan

tindakan II

t

Perencanaan

tindakan II

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Pengamatan/

pengumpulan

data II

Refleksi II

I

Pelaksanaan

tindakan III

t

Perencanaan

tindakan III

Permasalahan

baru hasil

refleksi II

permasalaha

n

Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

t

12

4. Lokasi, Waku Penelitian, dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Kelas V Semester IIWaktu penelitian dilakukan pada akhir semester II tahun ajaran

2016/2017 (a) Observasi dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2016/2017, (b) Siklus I

dilaksanakan pada tanggal 11 februari 2016/2017, (c) Sikus II dilaksanakan pada tanggal

15 februari 2016/ 2017, (d) Siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 februari 2016/2017.

5. Langkah- langkah penelitian

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) terdiri atas

rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang

ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat

dijelaskan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 2006: 74)

a. Perencanaan

1) Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping pada materi

Tokoh- tokoh pergerakan nasional

2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran

3) mempersiapkan instrumen penilaian

Pengamatan/

pengumpulan

data III

t

Refleksi III

13

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan perencanaan

tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu

pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan metode Team Quiz.

c. Pengamatan

Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan pengamatan yang

meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk

mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan

dalam melakukan refleksi.

d. Refleksi

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan peneliti bersama guru

kelas melakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang

dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan melalui metode Mind Mapping.

6. Instrumen penilaian

a. Lembar Evaluasi (lembar tes)

Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mappingdalam mata

pelajaran IPS MateriTokoh- tokoh pergerakan nasional. Dalam tes ini berisi soal-

soal uraian

b. Lembar Observasi

lembar observasi ini digunakan untuk mengamati tingkat pemahaman siswa

dalam proses pembelajaran berlangsung.

14

c. Pedoman Dokumentasi

Tekhnik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi belajar

pengamatan pembelajaran IPS materi tokoh- tokoh pergerakan nasional

menggunakan metode Mind Mapping. Disamping itu obsservasi juga

mendokumentasikan dengan foto-foto aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

7. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas. Data

penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam

menguasai materi perjuangan tokoh daerah melawan penjajah. Teknik tes ini

diberikan setelah pembelaran IPS dengan metode Mind Mapping dengan tujuan

untuk mendapatkan data akhir apakah ada peningkatan prestasi belajar antara siklus

satu dan siklus berikutnya.

b. Observasi

Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian

tindakan kelas. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah

data foto-foto kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu juga

berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa di MI Asas Islam

15

Kalibening sebelum diterapkan metode Mind Mappingpada materi Perjuangan

Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional.

8. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes

b. Menentukan kriteria nilai (65-100 tuntas dan 0-65 tidak tuntas)

c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika pembelajaran, prestasi

belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus. Nilai per tes untuk

mengetahui seberapa efektif penggunaan metode Mind Mapping dalam

pembelajaran IPS.

Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh nilai rata- rata tes

formatif maka dapat dirumuskan:

P = 𝐹

𝑁x 100%

Keterangan :

P= Nilai dalam persen

F = frekuensi

N= jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225 226)

H. Sistematika Penulisan

a. Bagian Awal

16

Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman sampul,lembar

persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, pernyataan keaslian

tulisan,motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

dan daftar lampiran

b. Bagian Inti

Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,

Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rancangan

Penelitian, Subjek Penelitian, langkah- langkah penelitian, Instrumen penelitian,

Pengumpulan data,dan Analisis data), dan Sistematika Penulisan.

Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup Prestasi Belajar, Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), dan Metode Mind Mapping

Bab III berisi tentang Pelaksanaan Penelitian yang mencakup (1) Deskripsi

Pelaksanaan pra Siklus (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data,

dan Refleksi). (2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I (Rencana, Pelaksanaan,

Pengamatan/ Pengumpulan data dan Refleksi), (3)Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data, dan Refleksi), (4)

Deskripsi pelaksanaan Siklus III (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan /

Pengumpulan data dan Refleksi)

Bab IV berisi tentang pemaparan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mencakup

analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis

Hasil Siklus III dan pembahasan.

Bab V berisi penutup (Kesimpulan dan Saran)

17

c. Bagian akhir terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Penulis.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

18

1. Pengertian Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu

yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan

ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia

mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki

sesuatu.(Susanto, 2013: 1)

Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu

pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman.

Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut :

(Daryanto, 2012: 16)

a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai

sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.

b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.

c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.

d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi,

emosional, sikap dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Belajar

Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin,

2008: 15)

19

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa

hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan

tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa

mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya

hasil belajar.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku

yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah.

Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses

belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat

itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan

beberapa prinsip belajar berikut: (Dimyati, 2012: 42)

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai

dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan

membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey

menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa

20

untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya

sekedar membimbing dan mengarahkan.

c. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam

belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung

tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d. Pengulangan

Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat,

membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.

e. Tantangan

Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi

selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan

itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi

maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan

baru.

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang

baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik

bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya

untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.

g. Perbedaan Individual

21

Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian

dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan

oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut

K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. (Susanto, 2013: 4)

(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar

mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh

Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau

psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah.

5. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013: 6)

22

a. Pemahaman Konsep

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau

bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa

mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca

, yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi

langsung yang ia lakukan.

Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu

pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang

telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu

pengertian.

b. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak

kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

c. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode,

pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu

maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan

seseorang.Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada

pengertian pemahaman konsep.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

23

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi

dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses

belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19)

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat

mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:

a) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan

fungsi jasmani/fisiologis.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu sosial dalam bahasa inggris di sebut social science Ilmu pengetahuan sosial

(IPS) dalam bahasa inggris social studies adalah sekelompok disiplin akademis yang

mempelajari aspek –aspek yangberhubungan denan humaniora karena menekankan

peggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan

kualitatif.

Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi

sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham

sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di

Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.

24

Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu- ilmu sosal yang di

sederhankan untuk tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan

menengah (elemantary and secondary school)

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu kajian terpadu yang merupakan

penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi diorganisasikan dari konsep- konsep

keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi (Puskur, 2001:9).

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Somantri (2001:79) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program

pendidikan yang ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Sebagai bidang

pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengethun sosial adalah berupa kehidupan manusia

dalam bermasyrakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15).

Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial perlu di ketahui ciri-

cirinya. Salah satu ciri –ciri utamanya adalah bekerja sama antara disiplin ilmu

pendidikan dengan displin ilmu- ilmu sosial untuk mencapai tujuan endidikan.

Kerjasama disiplin ilmu pendidikan adalah adanya seperangkat kemampuan yang

berguna sebgai berikut : 1) memilih bahan pendidikan dari displin ilmu- ilmu sosial dan

humanities untuk tujuan pendidikan; 2) mengorganisasikan bahan pendidikan secara

ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan; 3) meyajkan (metode) pendidikan secara

ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan dan ; 4) menilai hasil belajar ilmu

pengetahuan sosial.

Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosia berkaitan dengan masalah- masalah nyata

dalam kehidupan masyarakat, maka pemantapan ilmu pengetahuan sosialdalam

pendidikan secara langsung dapat dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau

25

mata kuliah yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial

maupun pendidikan kewargaan.

Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari baik yang berhubungan dengan

sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semua yang bersumber

dari masyarakat. oleh sebab itu masyarakat bisa di katakan sebagai laboratorium

demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan memiliki nilai- nilai

yang harus di kembangkan agar harapan tersebut dapat tercapai. Nilai- nilai yang di

maksud adalah : 1) Nilai Edukatif, 2) Nilai Praktis, 3) Nilai Teoritis, 4) Nilai Filsafat, 5)

Nilai Ketuhanan.

4. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan ilmu pengetahuan sosial sama halnya dengan bidang- bidang yang lain.

Tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara herarki, tujuan

pendidikan nasional pada dasarnya oprasional tiap jenis dan jenjang pendidikan.

Selanjutnya pencapain tujuan institusional ini, secara praktis di jabarkan dalam tujuan

kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang

– kurangnya meliputi: a) membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan masyarakat, b) membekali peserta didik dengan kemampuan

dan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan maslah sosial

yang terjadi dalam kehiduan di masyarakat, c) membekali peserta didik

dengankemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan

berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian, d) membekali peserta didik dengan

kesadaran, sikap mental yang positif dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup yang

26

menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak terpisahkan, e) membekali peserta didik

dengan kemampuan mengembangakan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan

perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.

Dari tujuan- tujuan tesebut terdapat tujuan kunci yakni menjadikan peserta didik

menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab bermakna peserta

didik tahu kewajiban dan tahu haknya. Oleh karena itu guru harus mampu mengarahkan

pembelajaran IPS dalam rangka pencapaian tujuan IPS yakni peserta didik yang

bertanggung jawab.

Tujuan IPS di SD/MI adalah siswa memiliki kemampuan sebagai berikut

(Ahmad, 2013 : 145)

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungan,

melalui pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasa dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu- ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah- masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model- model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaru perhatian terhadap isu- isu dan masalah- masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang

tepat.

27

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

5. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional

A. Latar Belakang Timbulnya Pergerakan Nasional

Lahirnya pergerakan nasional disebabkan oleh penderitaan rakyat dan

adanya semangat nasionalisme. Penjajahan menyebabkan rakyat bodoh, miskin,

lemah, dan terbelakang di semua bidang. Tokoh- tokoh bangsa yang dipelopori

oleh para pelajar bertekad memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di

berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan pendidikan. Dengan satu

tujuan yaitu Indonesia Merdeka.

a) Tokoh- Tokoh Pergerakan Nasional

Ki Hajar Dewantara. Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah R.M.

Suwardi Suryaningrat. Beliau keturunan priyayi yang beruntung dapat

memperoleh pedidikan. Bersama- sama dengan Douwes Dekker (Danudirja

Setiabudi), Ki Hajar Dewantara pernah di buang ke Belanda karena kegiatannya

di Indische Partij yang dapat membahayakan Belanda. Setelah kembali ke

Indonesia, pada tanggal 3 juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman

Siswa yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam proses pengajarannya, Ki

Hajar Dewantara menggunsksn prinsip Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo

Mangun Karsa, Tutwuri Handayani.

R.A. Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau putri dari

Bupati Jepara. Kartini merupakan tokoh wanita yang sangat perhaian terhadap

28

nasib wanita pada zamannya. Dia melihat wanita diperlakukan tidak adil,

terutama dalam hal pendidikan. Hak untuk sekolah hanya diberikan kepada anak

laki- laki, sedangkan wanita terbelenggu oleh adat.

keprihatinan kartini tentsng ketidak adilan tersebu tertuang dalam surat-

surat yang dia kirim untuk teman- temannya di Belanda. Surat- surat tersebut di

kumpulkan dan di terbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Habis Gelap

Terbitlah Terang. untuk mengatasi keterbelakangan para wanita pada zaannya,

Kartini mendirikan sebuah kelas kecil di rumahnya, wanita- wanita tersebut di

ajari cara dan menulis, menjahit, memasak, serta membuat berbgai kerajinann.

Kartini meninggal tahun 1904 pada usia 25 tahun.

E. E. Douwes Dekker, Ernest Eugine Douwes Dekker adalah seorang

keturunan (Indo) yang melihat ketidak adilan di Indonesia dan diskriminasi

anatara kaum penjajah dan peribumi.

E. E. Douwes Dekker yang kemudian terkenal dengan nama Dr.

Danudirdja Setibudi kemudian mendirikan Indische Partij. Indische partij berdiri

pada tanggal 25 Desember 1912 bersama dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan

Suwardi Suryadiningrat. Karena organisasi bergerak di bidang politik dan

membahayakan pemerintah kolonial Belanda maka Indische Partij kemudian di

larang dan di bubarkan Belanda pada TAHUN 1913. Douwes Dekker di buang

ke Belanda atas pilihanya sendiri. Setelah kembali dari pembuangan, ia bekerja

sebagai guru di Bandung. Pada tahun 1923 ia mendirikan Ksatriyan school yang

kemudian menjadi Ksatriyan Instituut.

29

Dewi Sartika merupakan salah seorng pahlawan nasional wanita dari Jawa

Barat. Nama lengkapnya Raden Dewi Sartika, lahir pada tahun 1884. Ia

mendirikan sebuah sekolh pada tahun 1904. Sekolah yang di khususkan untuk

para wanita tersebut semula bernama sekolah istri namun kemudian diubah

menjadi keutaman istri. Sekolah tersebut berkembang dan tersebar di berbagai

tempat di Jawa Barat. Pada tahun1912, sekolah keutamaan istri sudah mencapai 9

sekolah (50% dari jumlah seluruh sekolah di Jawa Barat waktu itu). Dewi Sartika

meninggal pada tahun 1947. Dewi Sartika sangat gigih dalam berjuang untuk

meninggikan derajat kaum wanita. Sampai akhir hayatnya pun ia masih sibuk

mengurus sekolah- sekolahnya.

Haji SamanhudiNama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada

tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911,

terjadi persaingan yang tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang

Cina. Pedagang pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda,

sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda.

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang

perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam

(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.

Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat

singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada

tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat

Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.

Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena

kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan

30

pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28

Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.

Muhammad Husni TamrinDilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894.

Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan

Belanda. Beliau sangat memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta)

khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan

kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena

kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak

menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa

Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan

membentuk fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil

rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk

meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai

Indonesia Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun

1939,beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan

istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada

tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari

1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.

Otto Iskandar dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada

masa belanda beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi

guru SMA di Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di

Pekalongan dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi

anggota Dewan kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang

mengakibatkan penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham

bahkan sampai bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.

Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi

Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang

Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.

Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober

31

1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh

di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di

pindahkan Bandung.

B. SUMPAH PEMUDA

Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi

bangsa Indoesia.Sumpah pemuda merupakan suatu pengajuan dari pemuda pemudi

bangas Indonesia.Megikrarkan suatu tanah air, satu bangsa da satu bahasa. Sumpah

pemuda dibacakan padatanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari kerapatan

kongres pemuda- pemudi atau kongres pemuda II Indonesia yang higga kini setiap

tahunnnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.

Kongres pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh

organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indoesia (PPPI) yang beranggotakan

pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai

wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong

Sumatranen Bond, Jong Islameiten Bond, Jong Ambon, dsb.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas

ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir

kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah

Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang

Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).

32

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa

Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung

BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.

Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928

pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang

oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus

menyanyikannya.

C. MASA PENDUDUKAN JEPANG

Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh

tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda

Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang

dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi

serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch

Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas

di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah

Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan ini

ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima Angkatan perang

Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai pimpinan angkatan

perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.

kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut

dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai

dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu

Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras

rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.

Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang

dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa

adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-

33

benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-

goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan

juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda

Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot

Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga

keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.

Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi

tentara peta.

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan

segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah

menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena

itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan

rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;

1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;

a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun

1943

b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,

Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943

c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943

2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan

kehendak pemerintah jepang, antara lain ;

a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943

b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943

c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni

d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943

3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;

a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun

1942

b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang

dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944

34

c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh

Haji Zaenal Mustofa tahun 1943

d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14 Februari

1945

D. Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

a) Pengertian Mind Mapping (peta pikiran)

Mind Mapping adalah merupakan alat paling hebat yang membantu otak

berfikir secara teratur (Buzan, 2006 : 4). Mind Mapping merupakan cara paling

mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil

informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam

membuat catatan, sehingga boleh dikatakan Mind Mapping benar- benar

“memetakan” pikiran (Buzan, 2006 : 6).Mind Mapping menggunakan garis

lambang kata- kata serta gambar berdasarkan seperangkap aturan yang sederhana

mendasar alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Mapping daftar

infomasi sepanjang dan menjemukan bisa di ubah menjadi diagram yang

berbentuk warna- warni mudah di ingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan

cara otak secara alami ( Buzan, 2006 : 7).

Mind Mapping juga di sebut dengan Peta Pikiran. Mind Mapping juga

merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman. Mind

Mapping menggunakan pengingat visual dan sensorik dari suatu pola dan ide- ide

yng berkaitan. Peta Pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan citra

visual dan prasarana lainnya untuk membentuk kesan pada otak.

35

Teknik Mind Mapping adalah teknik baru untuk mencatat yang bekerja

disesuaikan dengan bekerja dua belah otak (otak kanan dan otak kiri ). Metode ini

mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunkan gambar atau warna. Mind

Mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif dan efektif, dan secara harfiah

akan memetakan pikiran- pikiran. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang

memudahkan ingatan dari kemungkinan menyusun fakta dan pikiran. Tetapi juga

cara kerja alami otak yang dilibatkan sejak awal. Selain itu, Mind Mapping adalah

sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk

perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan.

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual

dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam,memperkuat dam

mempertajam kembali informasi yang telah di pelajari. Mind mapping adalah satu

teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Dengan adanya

keterlibatan kedua belah otak maka akan mempermudahkan seseorang untuk

mengatur dan mengingat segaka bentuk informasi, baik secara tertulis maupun

secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, dan bentuk,sebagainya

memudahkan otak dalam menyerapkan informasi yang diterima.

a) Langkah- langakah metode Mind mapping

Mind mapping mudah dibuat, demikian alami sifatnya, bahan- bahannya

pun untuk membuat peta pikiran atau Mind Mapping juga sangat sedikit,

(Buzan, 2006 : 10) yaitu:

a. Kertas kosong tak bergaris

b. Pena dan pensil warna

36

c. Otak

d. Imajinasi

Untuk meningkatkan kreatifitas memberi penjelasan tuju cara membuat Mind

mapping antara lain :

1. Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas yang diletakkan dalam posisi

memanjang.kenapa begitu ? karena memulai dari tengah- tengah permulaan kertas

akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memancarkan segala

arah dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

2. Gunakan gambar untuk gagasan sentral. Suatu gambar bernilai seribu kata dan

membuat anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah- tengah

akan lebih tampak menarik, dan membantu tetap fokus dan juga

membantumemusatkan pikiran dan membantu otak semakin aktif dan sibuk.

3. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Bagi otak, warna warni tidak kalah

menarik dari gambar. Warna membuat mind mapping tampak jelas dan hidup,

meningkatkan kekuatan dahsyat cara berfikir kreatif dan juga menyenangkan.

4. Hubungkan cabang- cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-

cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua dan seterusnya.

Dengan adanya gambar seperti ini dapat membantu otak bekerja dengan asosiasi.

Jika diri kita menggunakan cabang- cabang akan mudah dalam memahami dan

mengingat.

5. Buatlah cabang- cabang mind mapping dengan melengkung bukan garis lurus.

Karena dapat membuat otak menjadi lebih cepat bosan. Cabang- cabang sebuah

pohon jauh menarik dan lebih indah bagi mata.

37

6. Gunakan satu kata kunci perbaris. Karena kunci tunggal akan menjadi kan mind

mapping lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal ,

seperti pengganda yang melahirkn sendiri rangkaian asosiasi dan penghubung

yang khusus. Bila menggunakan kata- kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh

karena itu juga lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan- gagasan baru.

7. Gunakan gambar di seluruh mind mapping . karena setiap gambar seperti, gambar

sentral juga bernilai lebih atau seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar

pada mind mapping sudah senilai dengan sepuluh ribu catatan.

a) Kegunaan Mind Mapping

Kegunaan mind mapping sangat banyak. Mind mapping juga

dapatmembantuorang dalam berbagai cara (Buzan, 2006 : 10).

Mind mapping juga dapat membantu seseorang dalam :

a. Menjadi lebih kreatif

b. Memecahkan masalah

c. Berkonsentrasi

d. Mengatur dan menjernihkan pikiran

e. Lulus ujian dengan baik

f. Mengingat dengan lebih baik

g. Belajar lebih efisien dan cepat

h. Belajar lebih mudah

i. Melihat gambaran keseluruhan

j. Membuar rencana

k. Berkomunikasi

38

b) Kelebihan dan kelemahan mind mapping

Kelebihan mind mapping dalam

(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran -berbasis-peta-pikiran-

mind-mapping/ di akses pada tanggal 02 februari 2017 pukul 21.47 WIB) yaitu

sebagai berikut :

1. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2. Dapat bekerja sama denga yang lain

3. Catatan lebih padt dan jelas

4. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan

5. Catatn lebih terfokus ke inti materi

6. Mudah melihat gambaran keseluruhan

7. Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkn dan

membuat hubungan

8. Memudahkan sekaligus menambah informasi baru

9. Pengkajian ulang bisa lebih cepat

10. Setiap peta bersifat unik.

Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping

(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-

mind-mapping/ diakses pada tanggal 02 februari 2017 pada pukul 21.47 WIB) yaitu

sebagai berikut :

1. Hanya siswa yang aktif terlibat dalam metode ini

2. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar

39

3. Mind mapping milik siswa berbagai macam, jadi guru akan

kewalahan memeriksa mind mapping siswa.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

40

1. Gambaran Umum Mi Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga

a. Lokasi Penelitian:

Alamat penelitian : Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota

Salatiga

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi pokok : Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan

Nasional

Kelas/semester : V/II

b. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening-Salatiga

1. Visi

Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan amanat agama,

pancasila dan UUD 1945.

2. Misi

a) Menumbuhkan pengkajian agama islam secara keomprehensif melalui

pembinaan keimanan, keislaman dan akhlakul karimah

b) Melaksanakan pembelajaranaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan manajemen

partisipasif.

c. Keadaan Guru MI Asas Islam Kalibening Salatiga

Tabel: 3.1

Daftar Guru MI Asas Islam Kalibening – Tingkir Salatiga

41

No Nama NIP Pang kat / Gol

Status Jen Kel

Ijazah Tertinggi

1 Asa Anfaida

M,S.Pd.I - -

KA.MA

D P S I/09

2 Zulfa Anturida,S.Pd 19701112 200501

1 002 III/d Guru L S I/94

3 S.Miskiyah. B,

S.Pd.I

19710429 200312

2 001 III/b Guru P SI/08

4 Siti Khairiyah S.Pd.I 19830608 200901

2 009 III/a Guru P S I/08

5 Purwati, A.ma 19810717 200701

2 007 III/a Guru P S I/08

6 Yuli arifah , S.Pd.I - - Guru P S I/06

7 Eka S Budiharni,

S.Pd - - Guru P S I/04

8 Atina Amalia S,

S.Pd.I - - Guru P S I/09

9 Sa’adatul M, S.Pd.I - - Guru P SI/13

10 Febrina Yuani P,

S.Pd - - Guru P

SI/13`

11 Sulis Setyowati,

S.Pd.I - - Guru P SI/14

12 Syarifatul Umami,

S.Pd.I - - Guru P SI/13

13 Betty Widya Asri,

S.Pd - - Guru P SI/14

14 Gatran Catur

Septian R, S.S - - Guru L SI/13

15 Ernawati, S.Pd - - Guru P SI/06`

16 Nurul Fadlilah,

S.Pd.I - - Guru P SI/14

17 Tika Laras Wati,

S.Pd - - Guru P SI/15

18 Solhan Hadi - - Penjaga L SMA

42

Data Siswa Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel: 3.2

Daftar Siswa MI Asas Islam Kalibening Salatiga

NIS : 110030, NSM : 111233730005, NPSN : 20328491

Kelas Jumlah Rombongan Awal Bulan Masuk

L P Jml L P Jml

I 3 34 40 76 - - -

II 3 38 44 82 - - -

III 2 34 27 61 - - -

IV 2 30 28 57 - - -

V 2 29 20 49 - - -

VI 2 26 21 47 - - -

Jumlah 194 178 372

d. Karakteristik Siswa

Siswa kelas V MI ASAS ISLAM tahun 2016/2017 berjumlah 25 siswa terdiri

dari 15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Data keadaan peserta

didik di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Salatiga adalah sebagai berikut

:

Tabel: 3.3

Data Keadaan Siswa

No Nama Siswa Keterangan

Laki-laki Perempuan

1.

M Tri Aditya

2.

Abdul Haris Febriyanto

3.

Afifah Ratna Fauziah

4.

Annisa Isnaini H

43

5.

Ashfa Sariati

6.

Fajar Eka Nawawi

7.

Fattahi Risqiania

8.

Inna Syarifah

9.

Lu'luatin Nailissifa

10.

Maulida Rahmawati

11.

M Ardi Firmansyah

12.

M Faruq Aji

13.

M Hendrawan

14.

M Syafii Maarif

15.

M Syafi Aficena A

16.

M Viki Setyawan

17.

M Muslim Abiyyu

18.

Nabila Khoirunnisa

19.

Nazal Rizki Alvandi

20.

Rahmad Rido Yupito

21

Salwa Adinda F.Z

22

Silvia Rizki R

23

Syaltar Arzak Khoiron

24

Satria Rizki

25

Khoirul Anam

44

e. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS materi Perjuanan Pada

Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada kelas V semester II.Penelitian

menggunakan metode mind mappingdilaksanakan dalam 3 siklus.Penelitian tersebut

menggunakan jam mata pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran IPS kelas V MI

Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan untuk observasi pada tanggal 09 Februari 2017.

2) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2017.

3) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017.

4) Kegiatan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2017.

B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester II, pada tanggal 11 Februari

2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPS kelas V

Semester II.Standar kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar

mendiskripsikan perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan

pokok materi perlawanan abad ke- 20.

45

Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur

perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),

secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian

kegiatan belajar mengajar menggunakan metodemind mapping dengan materi

perlawanan pada abad ke-20.

b. Menyiapkan seperangkat metode mind mapping dan lembar kerja untuk didiskusikan

dalam kelompok yang berhubungan dengan materi perlawanan pada abad ke-20..

c. Menyiapkan bahan ajar serta benda berkaitan dengan materi perlawanan pada abad ke-

20.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui

metode mind mapping.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat

sebelumnya.

b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.

c. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

f. Siswa membaca intensif materi tentang perlawanan pada abad ke-20.

46

g. Gurumenjelaskan materi perlawanan pada abad ke-20.

h. Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang tokoh- tokoh para pejuang pada

masa abad ke- 20.

i. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan

imajinasi peserta didik.

j. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

k. Guru membagikan soal kepada peserta didik.

l. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.

m. Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan

n. Guru menutup dengan salam.

3. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi

sebagai berikut:

Tabel 3.4

HASIL OBSERVASISISWA SIKLUS 1

47

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 5

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 7

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

4. Refleksi

Hasil belajar siklus Iini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusiasdalam melaksanakan proses pembelajaran

metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator,

pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat semua siswa

48

aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru..

Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu;

a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.

b. Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan

pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester II, pada tanggal 11Februari

2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran IPSkelas V Semester II. Standar

kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar mendiskripsikan

perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan materi Dengan

pokok materi perlawanan abad ke- 20.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur

perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),

secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil perolehan nilai pada

siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yang

dilakukan oleh peneliti adalah:

49

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian

kegiatan belajar mengajar menggunakan metode mind mapping. Adapun materi yang

dibahas adalah Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional .

b. Menyiapkan seperangkat pembelajaran mind mapping dan lembar kerja untuk

didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi Perjuangan Pada Masa

Penjajahan dan Pergerakan Nasional.

c. Menyiapkan bahan ajar.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui

Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.

b. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Siswa membaca intensif materi tentang peranan sumpah pemudadalam mempersatukan

indonesia

e. Guru menjelaskan materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan indonesia

f. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan

imajinasi peserta didik.

g. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

h. Guru membagikan soal kepada peserta didik.

i. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.

j. Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan

50

k. Guru menutup dengan salam.

3. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui

pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 3.5

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

4. Refleksi

51

Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan

proses pembelajaranm metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator,

pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode Mind

mapping membuat semua siswa aktif.Berdasarkan untuk kerja dan perolehan nilai dapat

diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pada saat siklus I.

D. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan semester II, pada tanggal 18 Februari

2017.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPS kelas V

Semester II.Standar kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan memprtahankan kemerdekaan Indonesia. dengan kompetensi dasar

mendiskripsikan perjuangan paratokoh pejuang pada penjajahan belanda dan jepang. Dengan

pokok materi Perjuangan pada masa penjajahan dan pergerakan nasional.

Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur

perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)dan refleksi (reflecting),

secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian

kegiatan belajar mengajar menggunakan metode mind mapping dengan materi

Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional.

52

b. Menyiapkan seperangkat metode mind mapping dan lembar kerja untuk

didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi perjuangan pada

masa penjajahan danpergerakan nasional.

c. Menyiapkan bahan ajar serta benda berkaitan dengan materi perjuangan pada masa

penjajahan dan pergerakan nasional.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui

metode mind mapping.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang

dibuat sebelumnya.

b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.

c. Guru melakukanice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Siswa membaca intensif materi tentang perjuangan pada masa penjajahan dan

pergerakan nasional

f. Guru menjelaskan materi perjuangan padamasa penjajahan dan pergerakan

nasional

g. Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan keinginan dan

imajinasi peserta didik.

h. Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

53

i. Guru membagikan soal kepada peserta didik.

j. Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.

k. Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah disampaikan

l. Guru menutup dengan salam.

3. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi

sebagai berikut:

Tabel 3.6

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7

5. Ashfa Sariati √ √ √ 7

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 7

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 7

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

54

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 7

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6

24. Satria Rizki √ √ √ 7

25. Khoirul Anam √ √ √ 8

4. Refleksi

Hasil belajar siklus IIIini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusiasdalam melaksanakan proses pembelajaran

metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator,

pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat semua siswa

aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru.

Pada siklus III banyak mengalami peningkatan dan perubahan dalamproses

pembelajaran diantaranya:

1. Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode mind mapping

2. Siswa aktif saat pembelajaran berlangsung

3. Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan

4. Banyak siswa nilainya mencapai KKM

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi

55

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi, yang dilaksanakan

pada hari Rabu tanggal 09 februari 2017 selama 2 jam pelajaran. Dalam observasi ini

peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam

mengikuti pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas V dalam

menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan selama observasi ini, hal

ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti

pembelajaran dan selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas

V dalam mengelola pembelajaran .

Dalam obervasi ini yang didapatkan bahwa siswa pada saat mengikuti pembelajaran

kurang memperhatikan guru pada saat menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang

bercerita sendiri dll, dan selanjutnya bahwa saat observasi ini guru yang mengajar kelas

V menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan pembelajaran tetapi siswa

tidak di beri stimulasi membongkar media nyata terlebih dahulu dan ketika membuat

tidak dilibatkan secara individu dan banyak menggunakan pembelajaran secara

konvesional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas.

a) Hasil Observasi Siklus I

Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari observasi yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Siswa Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang di nilai Jml

56

Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 5

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 7

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

b) Hasil Observasi Siklus II

Tabel 4.2

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II

57

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

c) Hasil Observasi Siklus III

Tabel 4.3

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III

No Nama Siswa Aspek yang di nilai Jml

58

Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7

5. Ashfa Sariati √ √ √ 7

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 7

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 7

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 7

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6

24. Satria Rizki √ √ √ 7

25. Khoirul Anam √ √ √ 8

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K.

Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

59

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. (Susanto, 2013: 4)

(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar

mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh

Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau

psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah.

a. Hasil Belajar siklus I

➢ Kegiatan Perencanaan Siklus I

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus I adalah: 1). Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan, media, dan

60

sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen pembelajaran

tersebut terlampir dalam lampiran.

➢ Proses Pembelajaran Siklus I

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal

11 februari 2017 selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: perlawanan padaabad ke-20

3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).

4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan

abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:

113-120.

5) Kegiatan pokok pembelajaran:

a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa. b

b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Siswa membaca intensif materi tentang perlawanan pada abad ke-20.

e) Guru menjelaskan materi perlawanan pada abad ke-20.

f) Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang tokoh- tokoh para pejuang

pada masa abad ke- 20.

g) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan

keinginan dan imajinasi peserta didik.

h) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan

dengan materi yang disampaikan.

i) Guru membagikan soal kepada peserta didik.

61

j) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.

k) Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

l) Guru menutup dengan salam.

6) Metode yang diterapkan : mind mapping

➢ Evaluasi: Setiap anak maju kedepan menjelaskan materi tentang perlawanan

abad ke-20

➢ Pendukung pelaksanaan siklus I

a) Antusiasme siswa karena pada proses pembelajaran menggunakan media yang

nyata, sehingga anak mengalami pengalaman secara langsung.

b) Antara siswa satu dengan yang lain saling kerjasama.

➢ Penghambat pelaksanaan siklus I

a) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.

b) Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.

➢ Hasil Belajar evaluasi siklus I

Tabel 4.4

Daftar Hasil Belajar Evaluasi IPS Siklus I

No Nama KKM Nilai Keterangan

1.

M Tri Aditya

65 65 Tuntas

62

2.

Abdul Haris Febriyanto

65 80 Tuntas

3.

Afifah Ratna Fauziah

65 65 Tuntas

4.

Annisa Isnaini H

65 70 Tuntas

5.

Ashfa Sariati

65 60 Tidak Tuntas

6.

Fajar Eka Nawawi

65 65 Tuntas

7.

Fattahi Risqiania

65 65 Tuntas

8.

Inna Syarifah

65 60 Tidak Tuntas

9.

Lu'luatin Nailissifa

65 80 Tuntas

10.

Maulida Rahmawati

65 65 Tuntas

11.

M Ardi Firmansyah

65 70 Tuntas

12.

M Faruq Aji

65 65 Tuntas

13.

M Hendrawan

65 60 Tidak Tuntas

14.

M Syafii Maarif

65 65 Tuntas

15.

M Syafi Aficena A

65 80 Tuntas

16.

M Viki Setyawan

65 65 Tuntas

17.

M Muslim Abiyyu

65 60 Tidak Tuntas

18.

Nabila Khoirunnisa

65 50 Tidak Tuntas

19.

Nazal Rizki Alvandi

65 60 Tidak Tuntas

20.

Rahmad Rido Yupito

65 65 Tuntas

21

Salwa Adinda F.Z

65 75 Tuntas

22

Silvia Rizki R

65 70 Tuntas

23

Syaltar Arzak Khoiron

65 60 Tidak Tuntas

24

Satria Rizki

65 60 Tidak Tuntas

63

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai tuntas

dengan KKM 65 adalah sebanyak 16 siswa atau 75% dan yang belum tuntas sebanyak

9 siswa atau 25%. Dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI ASAS ISLAM

KALIBENING dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 65,6.

b. Hasil Belajar Siklus II

➢ Kegiatan perencanaan siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah: 1). Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan, media, dan

sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen pembelajaran

tersebut terlampir dalam lampiran.

➢ Proses pembelajaran siklus II

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 18

februari 2017 selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan

indonesia

3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).

25

Khoirul Anam

65 60 Tidak Tuntas

Jumlah nilai

1640

Rata-rata nilai kelas

65,6

64

4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan

abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:

113-120.

5) Kegiatan pokok pembelajaran:

a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.

b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Siswa membaca intensif materi tentangperanan sumpah pemuda dalam

mempersatukan indonesia

e) Guru menjelaskan materi peranan sumpah pemudadalam mempersatukan

indonesia

f) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan

keinginan dan imajinasi peserta didik.

g) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan

dengan materi yang disampaikan.

h) Guru membagikan soal kepada peserta didik.

i) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal tersebut.

j) Guru meberikan pengautan serta menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

k) Guru menutup dengan salam.

6) Metode yang diterapkan: mind mapping.

➢ Evaluasi: Setelah guru menjelaskan siswa di minta untuk maju kedepan

menyampaikan materi yang telah guru sampaikan.

65

➢ Pendukung pelaksanaan siklus II

a) Hasil belajar siswa pada siklus I yang meningkat dari pembelajaran IPS

sebelumnya membuat siswa semakin termotivasi.

b) Upaya mencapai hasil belajar IPS bagi siswa relatif tinggi.

➢ Penghambat pelaksanaan siklus II

1) Siswa belum paham pengertian mind mapping

➢ Hasil Belajar evaluasi siklus II

Tabel 4.5

Daftar Hasil Belajar evaluasi IPS siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

1.

M Tri Aditya

65 65 Tuntas

2.

Abdul Haris Febriyanto

65 80 Tuntas

3.

Afifah Ratna Fauziah

65 65 Tuntas

4.

Annisa Isnaini H

65 70 Tuntas

5.

Ashfa Sariati

65 60 Tidak Tuntas

6.

Fajar Eka Nawawi

65 65 Tuntas

7.

Fattahi Risqiania

65 65 Tuntas

8.

Inna Syarifah

65 60 Tidak Tuntas

9.

Lu'luatin Nailissifa

65 80 Tuntas

10.

Maulida Rahmawati

65 65 Tuntas

11.

M Ardi Firmansyah

65 70 Tuntas

12.

M Faruq Aji

65 65 Tuntas

13.

M Hendrawan

65 60 Tidak Tuntas

66

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai tuntas dengan

KKM 65 adalah sebanyak 22 siswa atau 88% dan yang tidak tuntas mencapai 3 siswa

atau 12% Dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI asas islam kalibening dengan

nilai rata-rata kelasnya adalah 69. Tetapi nilai pada siklus II ini, peneliti belum puas

dengan hasilnya karena masih ada beberapa siswa yang belum benar-benar paham.

c. Hasil Belajar Siklus III

➢ Kegiatan perencanaan siklus III

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III adalah: 1).

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2). Menyiapkan bahan,

14.

M Syafii Maarif

65 65 Tuntas

15.

M Syafi Aficena A

65 75 Tuntas

16.

M Viki Setyawan

65 65 Tuntas

17.

M Muslim Abiyyu

65 75 Tuntas

18.

Nabila Khoirunnisa

65 70 Tuntas

19.

Nazal Rizki Alvandi

65 80 Tuntas

20.

Rahmad Rido Yupito

65 65 Tuntas

21

Salwa Adinda F.Z

65 75 Tuntas

22

Silvia Rizki R

65 70 Tuntas

23

Syaltar Arzak Khoiron

65 75 Tuntas

24

Satria Rizki

65 70 Tuntas

25

Khoirul Anam

65 70 Tuntas

Jumlah nilai 1725

Rata-rata nilai kelas 69

67

media, dan sumber pembelajaran, 3).Menyiapkan alat evaluasi.Dokumen-dokumen

pembelajaran tersebut terlampir dalam lampiran.

➢ Proses pembelajaran siklus III

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari sabtu

tanggal selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan

Nasional.

3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%).

4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas asturo, selotip, gambar tokoh perlawanan

abad k-20, buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelasV,pusat perbukuan. Hal:

113-120.

5) Kegiatan pokok pembelajaran:

a) Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa.

b) Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Siswa membaca intensif materi tentangPerjuangan Pada Masa Penjajahan

dan Pergerakan Nasional

e) Guru menjelaskan materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan

Pergerakan Nasional

f) Siswa diminta membuat mind mapping dengan bentuk sesuai dengan

keinginan dan imajinasi peserta didik.

g) Guru memberikan kesempatan pada pesrta didik untuk bertanya berkaitan

dengan materi yang disampaikan.

68

h) Guru membagikan soal kepada peserta didik.

i) Guru bersama- sama dengan peserta didik mengoreksi jawaban soal

tersebut.

j) Guru meberikan penguatan serta menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

k) Guru menutup dengan salam.

6) Metode yang diterapkan:Mind Mapping.

➢ Evaluasi: ketika siswa maju ke depan kelas menjelaskan materi

merupakan evaluasi dari proses pembelajaran yang berlangsung dari siklus

I sampai siklus III.

➢ Pendukung pelaksanaan siklus III

a) Respon positif siswa setiap mendapat penjelasan materi dari guru.

b) Nilai hasi belajar siswa yang mengalami peningkatan memacu siswa dalam

pembelajaran IPS

➢ Penghambat pelaksanaan siklus III.

a) Penghambat dalam pelaksanaan siklus III ini adalah ada satu dua siswa yang

masih memerlukan pantauan dan bimbingan individual.

➢ Hasil Belajar evaluasi siklus III

Tabel 4.6

Daftar Hasil Belajar evaluasi IPS siklus III

No Nama KKM Nilai Keterangan

69

1.

M Tri Aditya

65 65 Tuntas

2.

Abdul Haris Febriyanto

65 80 Tuntas

3.

Afifah Ratna Fauziah

65 65 Tuntas

4.

Annisa Isnaini H

65 70 Tuntas

5.

Ashfa Sariati

65 65 Tuntas

6.

Fajar Eka Nawawi

65 65 Tuntas

7.

Fattahi Risqiania

65 65 Tuntas

8.

Inna Syarifah

65 70 Tuntas

9.

Lu'luatin Nailissifa

65 80 Tuntas

10.

Maulida Rahmawati

65 80 Tuntas

11.

M Ardi Firmansyah

65 70 Tuntas

12.

M Faruq Aji

65 70 Tuntas

13.

M Hendrawan

65 75 Tuntas

14.

M Syafii Maarif

65 65 Tuntas

15.

M Syafi Aficena A

65 80 Tuntas

16.

M Viki Setyawan

65 70 Tuntas

17.

M Muslim Abiyyu

65 70 Tuntas

18.

Nabila Khoirunnisa

65 75 Tuntas

19.

Nazal Rizki Alvandi

65 70 Tuntas

20.

Rahmad Rido Yupito

65 65 Tuntas

21

Salwa Adinda F.Z

65 75 Tuntas

22

Silvia Rizki R

65 70 Tuntas

23

Syaltar Arzak Khoiron

65 75 Tuntas

70

24

Satria Rizki

65 65 Tuntas

25

Khoirul Anam

65 70 Tuntas

Jumlah nilai 1770

Rata-rata nilai kelas 70,8

71

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai tuntas dengan

KKM 65 adalah sebanyak 25 siswa atau 100%. Dari jumlah siswa yang ada di kelas

V MI ASAS ISLAM KALIBENING dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 70,8.Nilai

pada siklus III ini, peneliti puas dengan hasilnya karena masih hampir semua siswa

benar-benar paham dengan materiPerjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan

Nasional.

3. Refleksi

a. Refleksi Siklus I

Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses

pembelajaran metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan

motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mappingini membuat

semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru..

Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu;

c. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok berlangsung.

d. Beberapa siswa belum paham tentang metode mind mapping.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan

pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

b. Refleki Siklus II

Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan

proses pembelajaranm metode mind mapping. Guru berperan sebagai fasilitator,

72

pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode Mind

mapping membuat semua siswa aktif. Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai

dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik daripada saat siklus I.

c. Refleki Siklus III

Hasil belajar siklus III ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses

pembelajaran metode mind mapping . Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan

motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode mind mapping ini membuat

semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.

Pada siklus III banyak mengalami peningkatan dan perubahan dalamproses

pembelajaran diantaranya:

a) Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode mind mapping

b) Siswa aktif saat pembelajaran berlangsung

c) Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan

d) Banyak siswa nilainya mencapai KKM

73

B. Pembahasan hasil penelitian

Tabel 4.7

Hasil Penelitian

No Nama KKM Siklus1 Siklus 2 Siklus 3

1.

M Tri Aditya

65 65 65 65

2.

Abdul Haris Febriyanto

65 80 80 80

3.

Afifah Ratna Fauziah

65 65 65 65

4.

Annisa Isnaini H

65 70 70 70

5.

Ashfa Sariati

65 60 60 65

6.

Fajar Eka Nawawi

65 65 65 65

7.

Fattahi Risqiania

65 65 65 65

8.

Inna Syarifah

65 60 60 70

9.

Lu'luatin Nailissifa

65 80 80 80

10.

Maulida Rahmawati

65 65 65 80

11.

M Ardi Firmansyah

65 70 70 70

12.

M Faruq Aji

65 65 65 70

13.

M Hendrawan

65 60 60 75

14.

M Syafii Maarif

65 65 65 65

15.

M Syafi Aficena A

65 80 75 80

16.

M Viki Setyawan

65 65 65 70

17.

M Muslim Abiyyu

65 60 75 70

74

18.

Nabila Khoirunnisa

65 50 70 75

19.

Nazal Rizki Alvandi

65 60 80 70

20.

Rahmad Rido Yupito

65 65 65 65

21

Salwa Adinda F.Z

65 75 75 75

22

Silvia Rizki R

65 70 70 70

23

Syaltar Arzak Khoiron

65 60 75 75

24

Satria Rizki

65 60 70 65

25

Khoirul Anam

65 60 70 70

Jumlah nilai 1640 1725

1770

Rata-rata nilai kelas 65,6 69

70,8

75

Setelah dilakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus sampai diberikan

tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III, banyak hal yang terjadi pada proses kegiatan

pembelajaran. Pada kegiatan observasi di dapatkan bahwa siswa belum sepenuhnya mengikuti

proses pembelajaran di karenakan guru kurang melibatkan siswa dalam menggunakan media

pembelajaran dan banyak menggunakan ceramah. Oleh karena itu, hasil pada observasi ini

dijadikan acuan dalam membuat RPP pada siklus I. Penyusunan RPP siklus I dirancang oleh guru

dan peneliti, dalam siklus I ini siswa kurang mengikuti proses pembelajaran karena dalam satu

kelompok hanya ada beberapa media jadi tidak semua anak memegang media yang ada. Hal ini

menyebabkan siswa kurang paham dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Hasil pada siklus

I menjadi acuan RPP pada siklus II, pada proses pembelajaran siklus II, siswa sudah mengikuti

kegiatan dalam pembelajaran dan hasilnya siswa paham dengan materi pelajaran yang dipelajari

dan hasil prestasinya meningkat tapi dengan rata-rata yang masih belum memuaskan peneliti. Oleh

karena itu peneliti melakukan siklsu III. Pada siklus ini, dilakukan evaluasi dari materi awal sampai

akhir dan hasilnya menunjukkan prestasi yang meningkat dan menunjukan bahwa pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini berhasil. Berikut data hasil penelitian pada observasi, siklus

I, siklus II, dan siklus III pada pelajaran IPS perjuangan pada masa penjajahan dan pergerakan

nasional.

76

Tabel 4.8

NilaiIPS Siswa

Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari observasi, siklus I, siklus II dan siklus III di

atas dapat digambarkan pada perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di bawah ini:

Gambar 4.1 DiagramNilai IPS Siswa

Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui bahwa dari observasi

sampai setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

Rata-rata kelas yang diperoleh kelas V juga meningkat pada observasi rata-rata kelas

mencapai 61,2dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥65 mencapai 11 siswa dan siswa

yang mendapat nilai ≤65 atau belum tuntas ada 14 siswa.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

observasi

Siklus1

Siklus 2

Siklus 3

77

Rata-rata ini didapatkan pada pembelajaran sebelum diberi metode mind mapping,

untuk itu mulai pada siklus I diberi metode mind mappingdan hasilnya menunjukan

peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas mencapai 65 dengan siswa yang tuntas dengan

nilai ≥65 mencapai 16 siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤65 atau belum tuntas ada 9

siswa, yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang belum tuntas adalah

siswa dilibatkan secara individu dalam proses pembelajaran pada siklus II meskipun sudah

ada kelompok belajar. Pelibatan siswa secara individu pada siklus II diharapkan dapat

berjalan dengan baik, sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil

belajarnya dan siswa yang sudah tuntas dapat mempertahankan dan meningkatkan

ketuntasan belajarnya.

Siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas meningkat menjadi 69. Siswa yang

tuntas dengan mendapat nilai ≥65 bertambah mencapai 22 siswa dan siswa yang mendapat

nilai ≤65 atau belum tuntas 3 siswa. Tapi pada siklus II ini peneliti belum merasa puas dengan

nilai yang di hasilkan oleh siswa, untuk itu dilakukan siklus III dengan cara memberikan

pengulangan dan evaluasi.

Siklus III rata-rata kelas telah mencapai 70,8 siswa yang tuntas dengan nilai ≥65 mencapai

25 siswa.Yang perlu dilakukan guru denagn memberinya latihan/unjuk kerja siswa untuk maju

kedepan kelas menjelaskan materi yang sudah dipelajari

Sedangkan perbandingan prosentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas V dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini:

78

Tabel 4.9

Prosentase rata-rata hasil belajar siswa

No Pelaksanaan

Penelitian

Jumlah Rata-

rata

kelas

% Ketuntasan

Tuntas Belum

tuntas

1 Observasi 1530 61,2 55 11 14

2 Siklus I 1640 65,6 75 15 9

3 Siklus II 1725 69 88 20 3

4 Siklus III 1770 70,8 100 20 -

Tabel 4.10 yaitu tentang prosentase hasil belajar siswa dapat digambarkan dalam diagram

dibawah ini:

Gambar 4.2prosentase rata-rata hasil belajar siswa

Rekapitulasi presentase ketuntasan yang diperoleh dari oservasi sampai setiap siklus juga

mengalami peningkatan.Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian materi Perjuangan

Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional melalui metode mind mappingyaitu apabila

56

58

60

62

64

66

68

70

72

Observasi Siklus I Siklus II Siklus III

prosentase

prosentase

79

presentase ketuntasan klasikal mencapai ≥ 80% maka penelitian dikatakan berhasil. Pada

presentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 55% dengan siswa yang tuntas dengan

indikator keberhasilan ≥65 mencapai 11 siswa.Siklus I siswa yang tuntas meningkat menjadi

16 siswa dengan presentase 75%.Siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 siswa

dengan presentase 88%, tetapi karena rata-rata nilainya masih kurang bagi peneliti maka

dilakukan siklus III.Siklus I siswa yang tuntas 25 siswa dengan presentase 100% dan rata-rata

nilai kelasnya memuaskan.Karena pada siklus III sudah mencapai indikator yang ditetukan

dan rata-rata nilai kelas memuaskan maka tidak perlu diadakan penelitian lagi. Penelitian

menggunakan metode mind mapping dikatakan berhasil dengan baik karena presentase sudah

melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.

Ada empat pilar yang perlu diberdayakan agar siswa nantinya mampu untuk berbuat untuk

memeperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan

lingkungan fisik, sosial maupun budaya sehingga mampu membangun pemahaman (learning

to know).Dengan demikian, siswa dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya

(learning to be).Kesempatan untuk berinteraksi dengan individu maupun kelompok yang

bervariasi (learning to live together).

Penggunaan metode mind mapping ini ternyata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran

dan secara aktif terlibat secara langsung dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru dengan baik. Prestasi belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses

adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan

prestasi belajar adalah kemampuam-kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotorik

yang di capai siswa.

80

Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan metode mind mapping mampu

membuat siswa mengalami secara langsung proses pembelajaran. Selain itu aktivitas siswa

dalam proses mampu membuat siswa berpikir kritis, membangun sendiri pemahamannya

sehingga ketika permasalahan yang baru diberikan, siswa mampu menyelesaikannya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa dapat ditingkatkan

melalui metode mind mapping Hasil analisis tindakan ini mendukung hipotesis tindakan yang

diajukan yaitu melalui metode mind mapping pada siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening

Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2016/2017.

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah diperoleh, dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS

materi Perjuangan Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V MI Asas

Islam Kalibening, Kecamatan TingkirKota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Peningkatan

hasil belajar siswa tersebut dapat dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum

tindakan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 11 siswa atau 45%, dan yang

belum tuntas adalah 14 siswa atau 56%. Pada siklus II presentase siswa yang mencapai nilai

KKM adalah 22 siswa atau 88% dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 12%.

Selanjutnya pada siklus III presentase siswa yang telah mencapai nilai KKM adalah sebanyak

25 siswa atau 100%.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Bagi guru

a. Pembelajaran dengan metode mind mapping diharapkan menjadi alternatif dalam

kegiatan belajar mengajar pembelajaran IPS. Siswa dapat lebih aktif belajar karena

situasi pembelajaran yang menyenangkan, bervariasi dan kreatif.

b. Guru sebaiknya menerapkan metode mind mapping pada pelajaran IPS untuk

meningkatkan hasil belajar IPS.

82

2. Bagi siswa

a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Metode mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar yang

diperoleh semakin meningkat.

3. Bagi sekolah

Sekolah hendaknya selalu memberi dorongan kepada para guru yang menggunakan

metode pembelajaran yang bersifat kreatif dan inovatif dengan memberikan fasilitas sarana

dan prasarana yang dibutuhkan dan mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru SD, SLB dan TK.

Bandung: Yama Widya

Arikunto,Suharsimi.2007.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Asnawir, H. Usman,Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:CiputatPress.

Djamarah, Syaiful bahri.2011. Psikologi Belajar: Edisi II. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Hasbullah, 2009.Dasar- dasarilmu pendidikan :Umum dan agama islam. Jakarta:

Rajawali Pers.

Huda, Miftahul.2014.Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu –Isu Me

TodisDan Paradigmatis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kastolani.2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori Dan Aplikasi. Salatiga: Stain

Salatiga Press

Melvin L Siberman,2011. Active Learning.101 cara belajar siswa aktif. Bandung:

Nuansa.

Mulyasa,E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:Kemandi

rianGuru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara

Rasimin,2012.Pembelajaran IPS.Salatiga: STAIN salatiga Press

Rusman, 2011. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rusmono.2012.Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu

Meningkatkan Profesionalitas Guru.Bogor: Ghalia Indonesia

Sams, Rosma Hartiny.2010. Model penelitian tindakan kelas ( PTK). Yogyakarta:

Teras

Slavin,E Robert. Cooperative Learning: Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa

Media

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori Dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyadi,2012.Buku panduan Guru Profesional : penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Taniredja, Tukiran.2012. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : MI Asas Islam Kalibening

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ semester : V/II

Alokasi waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

C. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan

Jepang

D. Indikator

- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia

- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

E. Materi Pembelajaran

a. Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)

b. SumpahPemuda

c. MasaKependudukanJepang

MATERI

A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20

Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka cara

perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan

organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari penjajah

Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah mencatat beberapa

organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indonesia

sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat

Islam, Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai

Nasional Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan segala

perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan pribadinya

untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Raden Ajeng Kartini

R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati

Sostroningrat. Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara.

Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi

wanita. Beliau mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar

mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan

untuk sekolah, m di larang oleh orang tuanya.

Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa

pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap

perempuan pada masa itu.

Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi

terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita

yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul

niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,

ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang

bernamaAdipatiJoyodiningrat.

Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah dengan orang

yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah sekolah kartini

di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai daerah, seperti

di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain- lain.

Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-

temannya di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan

keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-

suratnya itu di terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah

Terang.

R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih

muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,

setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.

2) Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu

Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau

merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha

memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan

derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin

mendirikan sekolah perempuan.

Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya

dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.

Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.

Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan

Sumatera.

3) Ki Hajar Dewantara

Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2

Mei 1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama

dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan indische

partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913 selama 6 tahun.

Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah pendidikan. Setelah

partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau adlah melalui

jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan

ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani

dengan baik.

Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik

penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat

kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan

oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.

4) Douwes Dekker

Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo

keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober

1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi

pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang

lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.

Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.

Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi

surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau

menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang

penjajahan Belanda.

Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.

Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang

bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap

membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh

organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.

5) Haji Samanhudi

Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau

belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang

tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi

sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang

CinamendapatbantuandariBelanda.

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang

perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam

(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.

Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat

singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada

tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat

Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.

Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena

kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan

pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28

Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.

6) Muhammad Husni Tamrin

Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS

(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat

memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa

Indonesia umumnya.

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewankota Batavia (Jakarta). Di Dewan

kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena

kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak

menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa

Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan

membentuk fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil

rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk

meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai

Indonesia Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun

1939,beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan

istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada

tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari

1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.

7) Otto Iskandar

Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda

beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di

Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan

dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan

kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan

penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai

bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.

Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi

Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang

Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.

Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober

1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh

di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di

pindahkan Bandung.

B. SUMPAH PEMUDA

Sumpahpemudaadalahsalahsatutonggaksejarah yang

pentingbagibangsaIndoesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemuda

pemudibangasIndonesia.Mengikrarkansuatutanah air, satubangsa dan

satubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928

hasilrumusandarikerapatan kongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II

Indonesia yang hinggakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.

KongrespemudaII dilaksanakantigasesi di

tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang

beranggotakanpelajardariseluruhwilayah

Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu

Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten

Bond, Jong Ambon, dsb.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas

ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir

2

kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah

Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang

Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa

Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung

BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.

Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928

pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang

oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus

menyanyikannya.

C. MASA PENDUDUKAN JEPANG

Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh

tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda

Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang

dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi

serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch

Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas

di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah

Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan ini

ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima

Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai

pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.

kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut

dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai

dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu

Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras

rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.

Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang

dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa

adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-

benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-

goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan

juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda

Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot

Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga

keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.

Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi

tentara peta.

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan

segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah

menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena

itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan

rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;

4) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;

d. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun

1943

e. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,

Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun1943

f. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943

5) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan

kehendak pemerintah jepang, antara lain ;

e. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943

f. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943

g. Perjuangan yang dipimpin Sukarni

h. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943

6) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;

e. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun

1942

f. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang

dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944

g. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh

Haji Zaenal Mustofa tahun 1943

h. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14 Februari

1945

F. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya Jawab

- Mind Mapping

G. Media

- Gambar- gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

H. Sumber Belajar

- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120

I. Langkah- langkah pembelajaran

Waktu

1. Apersepsi

✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama

dipimpin ketua kelas

✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa

dan mengecek kesiapan belajar siswa

✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik

15 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan

kepada peserta didik

✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan

pada abad ke- 20

✓ Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara

singkat

✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada

abad ke – 20 melalui metode Mind Mappingyang

ditempel didepan

✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang

tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20

✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru

✓ Siswa disuruh membuat Mind Mappingdengan

bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi

peserta didik

b. Elaborasi

✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang

telah di sampaikan

45 menit

2

✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik

✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik

mengoreksi jawaban soal tersebut

c. Konfirmasi

✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang

belum dipahami

✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada

peserta didik, memberikan penguatan serta

menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

3. Penutup

a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas peserta

didik saat mengikuti pelajaran

c. Guru memberitahu materi yang akan datang

d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi yang

akan datang

e. Guru menutup dengan salam

10 menit

J. Penilaian

1. Jenis / teknik penilaian

a. Tes tertulis berbentuk uraian

2. Instrumen penilaian

Tes tertulis

1. Tulisan R.A.Kartini yang di kumpulkan dan akhirnya di terbitkan menjadi buku

berjudul...........

2. Tanggal berapa R.A.Kartini di lahirkan......

3. Cita – cita apa yang diinginkan oleh R.A.Kartini......

4. Tanggal berapa Dewi Sartika dilahirkan.........

5. Sekolah perempuan Dewi Sartika didirikan tanggal.....

6. Siapakah nama lain dari Ki Hajar Dewantara........

7. Bagaimanakah semboyan Ki Hajar Dewantara......

8. Siapa nama panggilan Douwes Dekker......

9. Nama partai politik yang didirikan oleh Douwes Dekker adalah....

10. Tahun berapa Ki Hajar Dewantara mendirikan taman siswa.......

jawaban

a. habis gelap terbitlah terang

b. 21 april 1879 di mayong

c. mengangkat derajat kaum perempuan

d. 4 desember 1884 di cicalengka

e. 16 januari 1904

f. suwardi suryaningrat

g. ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani

h. danu dirdja setiabudhi

i. indische partij

j. tahun 1922

Skor Penilaian

Nilai = jumlah benar x 10 = 100

2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : MI Asas Islam Kalibening

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ semester : V/II

Alokasi waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

C. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan

Jepang

D. Indikator

- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia

- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

E. Materi Pembelajaran

a) Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)

b) SumpahPemuda

c) MasaKependudukanJepang

MATERI

A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20

Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka

cara perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan

organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari

penjajah Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah

mencatat beberapa organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi

perjalanan bangsa Indonesia sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat

Islam, Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai

Nasional Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan

segala perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan

pribadinya untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai

berikut :

1) Raden Ajeng Kartini

R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati

Sostroningrat. Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara.

Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi

wanita. Beliau mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar

mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan

untuk sekolah, m di larang oleh orang tuanya.

Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa

pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap

perempuan pada masa itu.

Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi

terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita

yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul

niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,

ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang

bernama Adipati Joyodiningrat.

Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah dengan orang

yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah sekolah kartini

di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai daerah, seperti

di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain- lain.

Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman- temannya

di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan keinginannya

untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat- suratnya itu di

terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih

muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,

setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.

2) Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu

Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau

merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha

memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan

derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin

mendirikan sekolah perempuan.

Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya

dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.

Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.

Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan

Sumatera.

3) Ki Hajar Dewantara

Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2

Mei 1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama

dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan

indische partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913

selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah

pendidikan. Setelah partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau

adlah melalui jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan

ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani

dengan baik.

Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik

penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat

kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan

oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.

7) Douwes Dekker

Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo

keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober

1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi

pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang

lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.

Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.

Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi

surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau

menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang

penjajahan Belanda.

Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.

Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang

bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap

membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh

organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.

8) Haji Samanhudi

Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau

belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan

yang tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang

pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang

Cina mendapat bantuan dari Belanda.

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang

perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam

(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.

Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat

singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada

tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat

Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.

Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena

kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan

pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28

Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.

9) Muhammad Husni Tamrin

Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS

(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat

memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa

Indonesia umumnya.

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan

kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena

kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak

menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa

Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk

fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil rakyat, beliau

bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau

nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai Indonesia

Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun 1939,beliau

mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan

istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada

tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari

1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.

10) Otto Iskandar

Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda

beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di

Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan

dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan

kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan

penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai

bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.

Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi Muhamadiyah.

Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang Jakarta. Berat

usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah. Akhirnya beliau

terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober 1945, beliau di

culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh di daerah Mauk

Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di pindahkan Bandung.

B. SUMPAH PEMUDA

Sumpahpemuda adalahsalahsatutonggaksejarah yang

pentingbagibangsaIndoesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemuda

pemudibangas Indonesia.Megikrarkansuatutanah air, satubangsa dan

satubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928 hasil

rumusandarikerapatankongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II Indonesia

yang higgakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.

Kongrespemuda II dilaksanakantigasesi di

tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang

beranggotakanpelajardariseluruhwilayah

Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu

Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten

Bond, Jong Ambon, dsb.

2

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas

ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir

kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah

Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang

Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa

Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung

BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.

Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928

pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang

oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus

menyanyikannya.

C. MASA PENDUDUKAN JEPANG

Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh

tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda

Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang

dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi

serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch

Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan

bermarkas di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret

1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima

Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai

pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.

kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut

dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai

dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu

Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras

rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.

Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang

dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa

adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-

benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-

goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan

juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda

Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot

Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga

keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.

Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi

tentara peta.

2

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan

segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah

menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena

itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan rakyat

Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;

1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;

a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun 1943

b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,

Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943

c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943

2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan

kehendak pemerintah jepang, antara lain ;

a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943

b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943

c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni

d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943

3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;

a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun

1942

b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang

dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944

c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin

oleh Haji Zaenal Mustofa tahun 1943

d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14

Februari 1945

F. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya Jawab

- Mind Mapping

G. Media

- Gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

3

H. Sumber Belajar

- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120

I. Langkah- langkah pembelajaran

Waktu

1. Apersepsi

✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama

dipimpin ketua kelas

✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa

dan mengecek kesiapan belajar siswa

✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik

15 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan

kepada peserta didik

✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan

pada abad ke- 20

✓ Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara

singkat

✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada

abad ke – 20 melalui metode Mind Mapping yang

ditempel didepan

✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang

tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20

✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru

✓ Siswa disuruh membuat Mind Mapping dengan

bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi

peserta didik

b. Elaborasi

45 menit

4

✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang

telah di sampaikan

✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik

✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik

mengoreksi jawaban soal tersebut

c. Konfirmasi

✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang

belum dipahami

✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada

peserta didik, memberikan penguatan serta

menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

3. Penutup

a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas

peserta didik saat mengikuti pelajaran

c. Guru memberitahu materi yang akan datang

d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi

yang akan datang

e. Guru menutup dengan salam

10 menit

J. Penilaian

Jenis / teknik penilaian

Tes tertulis berbentuk uraian

Instrumen penilaian

Tes tertulis

Soal

1. Sebutkan 3 nama - namatokohpergerakanNasional

2. Dimanakah R.A. Kartinidilahirkan?

3. Sebutkanprinsipdari Ki HajarDewantara !

4. Bagaimanakahlatarbelakangtimbulnyapergerakannasional?

5. TanggalberapakahDewiSartikadilahirkan?

6. Apakahnamabuku R.A. Kartini yang terkenal

7. TanggalberapakahHaripendidikanNasional?

8. Siapakah yang memperolehgelarBapakPedidikan?

9. Apakahnamasekolah yang di dirikaoleh Ki HajarDewantara?

10. SiapakahPenulisbuku Max Haveler?

Jawaban

1. Ki HajarDewantara, R.A.Kartini, DewiSartika

2. Mayongkabupatenjepara, 21 April

3. Ingngarsongtulodho (di depan member teladan), Ingmadyamangunkarso (di

tengahmembangkitkan), tut wurihandayani (di belakangmegikuti da

mendorong)

4. Rasa senasibdansepenaggungan

5. 04 Desember 1884

6. HabisGelapTerbitlahTerang

7. 02 Mei

8. Ki HajarDewantara

9. Sekolah Taman Siswa

10. Douwes Dekker

2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Sekolah : MI Asas Islam Kalibening

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ semester : V/II

Alokasi waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

- Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

C. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menjelaskan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan

Jepang

D. Indikator

- Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia

- Menyebutkan nama- nama tokoh pejuang pada penjajahan Belanda dan Jepang

E. Materi Pembelajaran

a. Perlawanan pada abad ke- 20 (kelas V IPS)

b. SumpahPemuda

c. MasaKependudukanJepang

MATERI

A. PERLAWANAN PADA ABAD KE- 20

Pada tahun 1900, di saat bangsa indonesia mulai terbuka dalam berpikir, maka cara

perjuangan untuk merebut kemerdekaan juga mulai menggunakan pendekatan

organisasi pergerakan, hal itu did dukung juga oleh perubahan kebijakan dari penjajah

Belanda dengan mengizinkan berdirinya sekolah pribumi. Sejarah mencatat beberapa

organisasi pergerakan kemerdekaan yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indonesia

sampai dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Adapun organisasi pergerakan tersebut antara lain adalah Budi Utomo, Sarekat Islam,

Muhamadiyah, Gerakan Pemuda, Taman Siswa, Gerakan Wanita, Partai Nasional

Indonesia (PNI), dan Gerakan Buruh.

Sejarah bangsa Indonesia mencatat beberapa tokoh bangsa indonesia dengan segala

perjuangan dan pengorbanannya. Mereka merelakan berbagai kepentingan pribadinya

untuk membela rakyat. Tokoh- tokoh tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Raden Ajeng Kartini

R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati Sostroningrat.

Di lahirkan tanggal 21 April 1879 di mayong kabupaten Jepara. Beliau adalah

perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau

mempunyai cita- cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan

kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, m di

larang oleh orang tuanya.

Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa

pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap

perempuan pada masa itu.

Kegemaran beliau dalah membaca. Dengan membaca pikiran beliau menjadi

terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita

yang ada di negeri barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul

niatannya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Kebersamaan dengan itu,

ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang

bernama Adipati Joyodiningrat.

Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik, beliau menikah

dengan orang yang memahami betul keinginanya, sebagai permulaan di bukalah

sekolah kartini di rumahnya. Selanjynta, bermunculan sekolah kartini di berbagai

daerah, seperti di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-

lain.

Sejak muda R.A.Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman- temannya

di negeri Belanda, di dalam suratnya, R.A.Kartini selalu menuliskan keinginannya

untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat- suratnya itu di

terbikan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

R.A.Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih

muda yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Beliau,

setiap tanggal 21 April di peringati hari Kartini.

2) Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu

Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di cicalengka, Jawa Barat. Beliau

merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha

memperjuangkan kemajuan kaum wanita indonesia agar memiliki kedudukan dan

derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita- cita ingin

mendirikan sekolah perempuan.

Akhirnya cita- cita beliau tersebut dapat di capai pada usia ke- 18 tahun. Tepatnya

dengan mendirikan sakola istri(sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904.

Pada tahun 1910, sekolah itu berganti nama menjadi skola kautamaan istri.

Gerakan yang dilakuakan beliau didikuti oleh tokoh- tokoh lain di Jawa Barat dan

Sumatera.

3) Ki Hajar Dewantara

Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 2 Mei

1889 dan di besarkan di lingkungan kelarga bangsawan Yogyakarta. Bersama

dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan

indische partij. Beliau pernah di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913

selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah- maslah

pendidikan. Setelah partainya mengalamai kemunduran, alat perjuangan beliau

adlah melalui jalur pendidikan. Menurutnya kemunduran, kemerosotan, dan

ketertinggalan rakyat Indonesia adlah masalah pendidikan yang belum di tangani

dengan baik.

Pada tahun 1992, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik

penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat

kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Jerih payah beliau sangat dirasakan

oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang.

4) Douwes Dekker

Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo

keturunan campuran anatara Belanda dan Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober

1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi

pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang

lebih banyak mendapatkan tekanan dari membela pemerintah Hindia Belanda.

Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.

Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi

surat kabar De Ekspress dan Het Tijdchrif. Melalui media tersebut, beliau

menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama- sama menentang

penjajahan Belanda.

Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama dengan teman- temannya, yaitu Dr.

Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang

bernama Indische partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dibuang dianggap

membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh

organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.

5) Haji Samanhudi

Nama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada tahun 1886. Beliau

belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang

tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi

sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Cina

mendapat bantuan dari Belanda.

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang

perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam

(SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja.

Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat

singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada

tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat

Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914.

Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lgi didalam kegiatan partai karena

kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan

pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28

Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.

6) Muhammad Husni Tamrin

Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS

(setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat

memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa

Indonesia umumnya.

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan

kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena

kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak

menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa

Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk

fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil rakyat, beliau

bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau

nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai Indonesia

Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun 1939,beliau

mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan

istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada

tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari

1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.

7) Otto Iskandar

Dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda beliau

menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di

Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan

dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan

kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan

penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai

bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.

Otto Iskandar pindah ke Jakarta dan mengajar di perguruan tinggi

Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan paguyuban pasundan cabang

Jakarta. Berat usahanya, paguyuban pasundan banyak mendirikan sekolah.

Akhirnya beliau terpilih mejadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober

1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh

di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di

pindahkan Bandung.

B. SUMPAH PEMUDA

Sumpahpemudaadalahsalahsatu tonggaksejarah yang pentingbagibangsa

Indonesia.Sumpahpemudamerupakansuatupengajuandaripemudapemudibangsa

Indonesia.Mengikrarkansuatutanah air,

satubangsadansatubahasa.Sumpahpemudadibacakanpadatanggal 28 Oktober 1928

hasilrumusandarikerapatankongrespemuda- pemudiataukongrespemuda II

Indonesia yang hinggakinisetiaptahunnnyadiperingatisebagaihariSumpahPemuda.

Kongrespemuda II dilaksanakantigasesi di

tigatempatberbedaolehorganisasiPerhimpunanPelajarPelajarIndoesia (PPPI) yang

beranggotakanpelajardariseluruhwilayah

Indonesia.Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu

Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten

Bond, Jong Ambon, dsb.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas

ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir

kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah

Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang

Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa

Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung

BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.

Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928

pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang

oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus

menyanyikannya.

C. MASA PENDUDUKAN JEPANG

Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh

tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda

Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang

dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi

serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British

Dutch Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell

dan bermarkas di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret

1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima

Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai

pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.

kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut

dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai

dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu

Ir.Soeksrno,Drs.Moh.Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya,jepang memeras

rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu.

Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang

dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus berkerja tanpa

adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-

benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-

goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan

juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda

Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot

Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga

keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang.

Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi

tentara peta.

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan

segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah

menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena

itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan

rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;

1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara

lain ;

a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH,

tahun 1943

b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh

Ir.Soekarno, Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas

Mansur tahun 1943

c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943

2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan

dengan kehendak pemerintah jepang, antara lain ;

a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943

b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943

c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni

d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943

3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;

a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku

AbdulJaliltahun 1942

b. Perjuangan rakyat Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu

yang dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944

c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang

dipimpin oleh Haji Zaenal Mustofa tahun 1943

d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14

Februari 1945

F. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya Jawab

- MindMapping

G. Media

- Gambar- gambar tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

H. Sumber Belajar

- Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. Pusat Perbukuan. Hlm : 113- 120

I. Langkah- langkah pembelajaran

Waktu

1. Apersepsi

✓ Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama

dipimpin ketua kelas

✓ Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakain siswa

dan mengecek kesiapan belajar siswa

✓ Guru mengenalkan diri kepada peserta didik

15 enit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

✓ Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan

kepada peserta didik

✓ Guru menyampaikan materi tentang perlawanan

pada abad ke- 20

✓ Guru menyuruh siswa untum membaca materi ecara

singkat

✓ Guru menjelaskan tentang materi perlawanan pada

abad ke – 20 melalui metode Mind Mapping yang

ditempel didepan

✓ Guru memberikan contoh- contoh gambar tentang

tokoh – tokoh para pejuang pada masa abad ke – 20

✓ Siswa mendengarkan penjelasan guru

✓ Siswa disiruh membuat Mind Mapping dengan

bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi

peserta didik

45 enit

2

b. Elaborasi

✓ Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya yang berkaitan dengan materi yang

telah di sampaikan

✓ Guru membagikan soal kepada peserta didik

✓ Guru bersama- sama dengan peserta didik

mengoreksi jawaban soal tersebut

c. Konfirmasi

✓ Guru bertanya kepada peserta didik tentang hal yang

belum dipahami

✓ Guru memberikan jawaban yang benar kepada

peserta didik, memberikan penguatan serta

menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

3. Penutup

a. Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

b. Guru memberikan komentar terhadap aktifitas peserta

didik saat mengikuti pelajaran

c. Guru memberitahu materi yang akan datang

d. Guru meminta peserta didik untuk belajar materi yang

akan datang

e. Guru menutup dengan salam

10 menit

f. Penilaian

Jenis / teknik penilaian

Tes tertulis berbentuk uraian

Instrumen penilaian

Tes tertulis

Soal

1. Jelaskanartidarisumpahpemuda

2. Siapasajakah yang mengikutikongres II?

3. Siapakah yang menulisrumusansumpahpemuda?

4. Tuliskanisisumpahpemuda yang keduadanketiga

5. Siapakah yang menciptakanlagu Indonesia Raya?

Jawaban

1. Sumpahpemudaadalahsalahsatutonggaksejarah yang pentingbagibangsa

Indonesia. Sumpah

2. Kongrestersebutdihadiriolehberbagaiwakilorganisasikepemudaanyaitu Jong

Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten Bond,

Jong Ambon.

3. MoehammadYamin

4. Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

BerbangsaYangSatu,BangsaIndonesiadanKami Putra dan Putri Indonesia,

Menjunjung BahasaPersatuan,BahasaIndonesia.

5. W.R. Soepratman.

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 5

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 4

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 7

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 7

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 6

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 7

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 7

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

Salatiga, 09 Februari 2017

Mengetahui,

Kepala MI Asas Islam

Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I

NIP ; -

Guru Kelas V

Syarifatul Umami, S.Pd.I

NIP ; -

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 4

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 5

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 6

5. Ashfa Sariati √ √ √ 4

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 5

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 5

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 6

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 6

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 4

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 6

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 7

24. Satria Rizki √ √ √ 5

25. Khoirul Anam √ √ √ 5

Salatiga, 09 Februari 2017

Mengetahui,

Kepala MI Asas Islam

Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I

NIP ; -

Guru Kelas V

Syarifatul Umami, S.Pd.I

NIP ; -

Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

No Nama Siswa

Aspek yang di nilai

Jml Keaktifan

siswa

Perhatian

siswa

Penguasaan

materi

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. M Tri Aditya √ √ √ 9

2. Abdul Haris Febriyanto √ √ √ 8

3. Afifah Ratna Fauziah √ √ √ 7

4. Annisa Isnaini H √ √ √ 7

5. Ashfa Sariati √ √ √ 7

6. Fajar Eka Nawawi √ √ √ 7

7. Fattahi Risqiania √ √ √ 7

8. Inna Syarifah √ √ √ 6

9. Lu’luatin Nailissifa √ √ √ 7

10. Maulida Rahmawati √ √ √ 7

11. M Ardi Firmansyah √ √ √ 9

12. M Faruq Aji √ √ √ 7

13. M Hendrawan √ √ √ 7

14. M Syafii Maarif √ √ √ 8

15. M Syafi Aficena A √ √ √ 7

16. M Viki Setyawan √ √ √ 7

17. M Muslim Abiyyu √ √ √ 7

18. Nabila Khoirunnisa √ √ √ 7

19. Nazal Rizki Alvandi √ √ √ 9

20. Rahmad Rido Yupito √ √ √ 8

21. Salwa Adinda F.Z √ √ √ 9

22. Silvia Rizki R √ √ √ 7

23. Syaltar Arzak Khoiron √ √ √ 6

24. Satria Rizki √ √ √ 7

25. Khoirul Anam √ √ √ 8

Salatiga, 09 Februari 2017

Mengetahui,

Kepala MI Asas Islam

Asa Anfaida Maslina, S.Pd.I

NIP ; -

Guru Kelas V

Syarifatul Umami, S.Pd.I

NIP ; -

DOKUMEN HASIL PENELITIAN

Penyelesaian tugas atau soal yang diberikan kepada peserta didik

Pengarahan pada saat membuat mind mapping sesuai imajinasi peserta didik

Pelaksanaan evaluasi dibantu oleh guru kelas

Contoh model mind maaping

Penyampaian guru kepada siswa berkaitan dengan metode mind mapping

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode mind mapping, siswa yng belum paham maju kedepan

untuki mengetahui lebih lanjut

2

3

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : TRI HIDAYAH

NIM : 115-11-035

Jurusan : PGMI

DosenPembimbingAkademik : Drs. M. Choderin, M.A

No. NamaKegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 OPAK STAIN SALATIGA 2011

“RevitalisasiGerakanMahasiswa Di

Era Modern UntukKejayaan

Indonesia”

20-22

Agustus

2011

Peserta 3

2 Achievement Motivation Trainning (

AMT)

“MembangunMahasiswaCerdasEmos

i, Spiritual, Dan IntelektualMelalui

Achievement Motivation Trainning”

23

Agustus

2011

Peserta 2

3 ODK ( OrientasiDasarKeislaman)

“MenemukanMuaraSebagaiMahasis

waRohmatallilalamin”

24

Agustus

2011

Peserta 2

4 KoprasiMahasiswa ( KOPMA )

&Kajian Study Ekonomi Islam ( KSEI

) “SEMINAR NASIONAL

ENTREPRENEURSHIP DAN

KOPRASI

25 Agustus

2011

Peserta 2

5 UPT PERPUSTAKAAN “ User

Education ( PendidikanPemakai )”

19

September

2011

Peserta 2

6 LPM DINAMIKA SEMINAR

NASIONAL

JURNALISTIKdengantema “

ReorientasiPeranJurnalistikDalamPer

spektif Social Dan BudayaPada Era

Post Modern”

06

Oktober

2011

Peserta

7 Seminar Keperempuanan KORPS

HMI-wati (KOHATI Salatiga)

denganTema “ Jilbabperspektif agama

dan social”

04

November

2011

Peserta 2

8 Kegiatan Kemah Taaruftingkat

MI/SD , di BUPER MI

NegeriDoplangKecamatanBawenKab

upaten Semarang

17-19

Desember

2011

Pembimbing

9 Seminar HMI dengantema

“MenujuPendidikan Islam Yang

Ideal”

28

Desember

2011

Peserta

10 PRAKTIKUM PENDIDIKAN

KEPRAMUKAAN “program studi

PGMI”

07-08

Februari

2012

Peserta 2

11 Biro konsultasiPsikologi TAZKIA

“PelatihanMengatasiKecemasanTam

pil di DepanUmum”

09

Juni

2012

Peserta 2

12 JQH dalamacaraTabligh Akbar

Bertajuk “

TafsirTematikDalamUpayaMenjawa

bPersoalan Israel danPalestina”

01

Desember

2012

Peserta 2

13 PIK SAHAJASA

(PusatInformasi&konselingSahabatR

emajaSalatiga) “Seminar

PencegahanBahaya NAPZA (

Narkotika, Psikotropoka,

danZatAdiktif), HIV/AIDS”

MewaspadaiPergaulanBebasUntukM

embentukRemaja Yang Tangguh”

29

April

2013

Peserta

2

14 SEMINAR NASIONAL

ENTREPRENEURSHIP dengantema

“MenumbuhkanJiwa Entrepreneur

GenerasiMuda”

27 Mei

2013

Peserta

15 SEMINAR NASIONAL HMJ

TARBIYAH STAIN SALATIGA

dengantema “Guru

KreatifdalamImplementasiKurikulum

2013”

18

November

2013

Peserta 8

16 Seminar KesehatanWanitabersama

AVAIL ( Always Very Active In Life

)

01

Desember

2013

Peserta 2

17 BIMBINGAN MUQRI’ YANBU’A ,

diKampuslembagapendidikan Haji

SoebandiKadipaten, Harjosari,

BawenKabupaten Semarang

30

Januari

2014

Peserta 2

18 HMPS PerbankanSyariah“Training

and TOEFL Tests”

08-09

November

2014

Peserta

2

3

4

K.