PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA
DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA
KELAS XI TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SRI WAHYUNI
NIM: 111-14-297
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
Achmad Maimun, M. Ag
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Sri Wahyuni
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi Saudari :
Nama : Sri Wahyuni
NIM : 11114297
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA
DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA TKR 1
SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dapat
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb.
Salatiga, 2 Juli 2018
Pembimbing
Achmad Maimun, M. Ag.
NIP. 19700510 199803 1 003
iv
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA
DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA
KELAS XI TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun oleh:
Sri Wahyuni
NIM. 11114297
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Agustus 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Ulfah Susilowati, M. Si.
Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M. Pd. I.
Penguji I : Roviin, M. Ag.
Penguji II : Muh. Hafidz, M. Ag.
Salatiga, 20 Agustus 2018
Dekan,
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 10002
v
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sri Wahyuni
NIM : 11114297
Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Naskah skripsi ini boleh dipublikasikan oleh lembaga IAIN Salatiga
tanpa menuntut konsekuensi apapun.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi
Salatiga, 7 Juni 2018
Yang menyatakan
Sri Wahyuni
NIM. 11114297
vi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan“
(QS. Al-Insyirah: 5)
vii
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kupersembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan ridlo Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan dapat saya
persembahkan kepada:
1. Kepada ibunda saya (Darmi), yang telah berjuang membesarkan saya seorang
diri dari lahir hingga saya mendapat pendamping hidup dan almarhum
ayahanda saya Joko Prayitno yang tak sempat saya bahagiakan di dunia.
2. Suamiku tercinta Budi Wahyono dan kakakku Heri Susilo yang selalu
memberikan motivasi kepada saya dalam keadaan apapun.
3. Dosen pembimbing yang tiada lelah memberikan pengarahan dan
bimbingannya kepada saya.
4. Kedua mertua saya dan keluarga yang telah menyemangati dalam penulisan
skripsi ini.
5. Kepada sahabat-sahabatku, Dita Ayu Yustia, Intan Suci, Setyaning Surya
Utami, Fauziya Fatmawati, Alfi Aidzan Fasikha dan teman seperjuangan yang
sama dosen pembimbing dengan saya, yang selalu ada dan memotivasi sampai
terselesaikan skripsi ini.
6. Seluruh sahabat seperjuanganku angkatan 2014 khususnya jurusan PAI.
7. Dan seluruh pembaca serta orang-orang yang membantu menyelesaikan skripsi
ini.
Semoga amalnya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT amiin...
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuk dan pertolongan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini sesuai yang telah direncanakan dan telah dilaksanakan dengan judul:
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN
METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK
MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-
orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini menghaturkan rasa terima
kasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Bapak Suwardi, M.Pd.
3. Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.
4. Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Heni Satar N, S.H., M.Si.
5. Bapak Achmad Maimun, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi
terima kasih atas bimbingannya sehingga skripsi ini selesai.
ix
6. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan IAIN Salatiga.
7. Bapak dan ibu Dosen yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat
menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
8. Bapak-Ibu Guru SMK Muhammadiyah Salatiga dan siswa kelas XI
TKR SMK Muhammadiyah Salatiga saya ucapkan terima kasih atas
kerja sama selama penelitian berlangsung.
Kepada semua pihak yang ikut membantu penyelesaian skripsi ini,
penulis mengucapkan terima kasih dan mendoakan semoga amal baik semuanya
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga 24 Juni 2018
Peneliti
Sri Wahyuni
NIM. 11114297
x
ABSTRAK
Wahyuni, Sri. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqh Materi Riba dengan Metode
Make A Match pada Siswa Kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiah Dan Ilmu
Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Achmad Maimun, M. Ag.
Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar dan Metode Make A Match
Skripsi ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam penggunaan
metode pembelajaran yang menjadikan hasil belajar siswa menjadi kurang baik.
Hal itu didapat dari hasil belajar siswa pada nilai UTS. Dalam kasus yang terjadi
di SMK Muhammadiyah Salatiga ini guru masih menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran, dimana guru lebih aktif berbicara dan siswa cenderung diam
untuk mendengarkannya. Penyampaian seperti ini menyebabkan siswa cenderung
pasif dan merasa bosan sehingga siswa tidak dapat menguasai materi dengan baik.
Untuk mengatasi itu semua peneliti menyarankan untuk menggunakan metode
baru sebagai cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode make a match
adalah metode yang dapat mengaktifkan anak dalam pembelajaran, dengan ciri
utama yaitu menggunakan kartu dalam pembelajaran.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Fiqh materi riba pada siswa kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah
Salatiga setelah diterapkan metode make a match. Dengan penerapan metode
make a match dapat diketahui hasil belajar Fiqh materi riba pada siswa kelas XI
TKR 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan. Dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini dapat diketahui
peningkatan hasil belajar melalui 2 (dua) siklus.
Berdasarkan hasil siklus 1 dan siklus 2 dengan melihat data dari pra
siklus maka dapat diperoleh data bahwa, siswa yang belum tuntas pada pra siklus
mencapai 47% atau 14 siswa dari 30 siswa. Sedangkan yang sudah tuntas sebesar
53% atau 16 siswa. Sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 23,
4% atau 7 siswa yang belum mencapai ketuntasan, 76, 6% atau 23 siswa telah
mencapai ketuntasan. Pada siklus II mengalami peningkatan semakin tinggi
dengan 3, 4% atau 1 siswa yang belum tuntas dan 96, 6% atau 29 siswa telah
mencapai ketuntasan. Melihat peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus 1
sampai siklus 2 yang mengalami perkembangan, maka penerapan metode make a
match dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh materi riba pada siswa kelas XI
TKR 1 SMK Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN BERLOGO IAIN SALATIGA ............................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. v
MOTTO .................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................... .......... viii
ABSTRAK ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 4
1. Manfaat Teoretis ........................................................................ 4
2. Manfaat praktis .......................................................................... 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............................
F. Definisi operasional ........................................................................ 6
xii
1. Hasil Belajar .............................................................................. 6
2. Fiqh ........... ................................................................................ 6
3. Metode Make A Match ............................................................ 7
G. Metode Penelitian ........................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian ................................................... ............. 8
2. Subjek Penelitian ....................................................................... 10
3. Langkah-Langkah Penelitian ..................................................... 10
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 13
5. Instrumen Penelitian .................................................................. 14
6. Analisis Data .............................................................................. 14
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................................... 18
1. Hasil Belajar .............................................................................. 18
a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 18
b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 19
c. Penilaian Hasil Belajar ........................................................... 23
2. Fiqh.... ........................................................................................ 2
a. Pengertian Fiqh ...................................................................... 2
b. Mata Pelajaran Fiqh ............................................................... 28
3. Materi Riba ................................................................................ 32
a. Pengertian Riba ...................................................................... 32
b. Hukum Riba ........................................................................... 32
c. Jenis Riba ............................................................................... 33
d. Dampak Riba ......................................................................... 34
xiii
4. Metode Make a match ............................................................... 35
a. Pengertian Metode Make a match ......................................... 35
b. Kekurangan dan Kelebihan .................................................. 36
c. Langkah- Langkah Metode Make a match ............................ 3
B. Kajian Pustaka ................................................................................ 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 42
1. Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah Salatiga .................. 42
2. Profil Sekolah ............................................................................ 43
a. Identitas Sekolah .................................................................... 43
b. Kondisi Siswa ........................................................................ 44
c. Data Siswa sebagai Objek Penelitian ..................................... 46
d. Sarana dan Prasarana ............................................................. 4
e. Data Keadaan Tanah .............................................................. 48
f. Kondisi Guru dan Karyawan .................................................. 49
g. Daftar Guru dan Karyawan .................................................... 50
h. Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah Salatiga ............. 52
3. Visi, Misi dan Tujuan SMK Muhammadiyah Salatiga ............. 52
a. Visi ......................................................................................... 52
b. Misi ........................................................................................ 53
c. Tujuan Pendidikan SMK Muhammadiyah Salatiga .............. 53
d. Tujuan SMK Muhammdiyah ................................................. 54
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 54
1. Pra Siklus ................................................................................... 54
2. Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 56
xiv
a. Perencanaan ........................................................................... 57
b. Pelaksanaan ........................................................................... 5
c. Pengamatan ............................................................................ 59
d. Refleksi .................................................................................. 60
3. Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 61
a. Perencanaan ........................................................................... 62
b. Pelaksanaan ........................................................................... 62
c. Pengamatan ............................................................................ 64
d. Refleksi .................................................................................. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ............................................. 66
1. Siklus I ....................................................................................... 66
a. Tahap perencanaan ................................................................ 66
b. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 66
c. Tahap pengamatan ................................................................. 68
d. Refleksi .................................................................................. 77
2. Siklus II ...................................................................................... 78
a. Perencanaan ........................................................................... 78
b. Pelaksanaan ........................................................................... 78
c. Pengamatan/Observasi ........................................................... 7
d. Refleksi .................................................................................. 8
B. Pembahasan .................................................................................... 8
1. Siklus I ....................................................................................... 8
2. Siklus II ...................................................................................... 8
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
1. DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X ................................................................... 44
Tabel 3.2 Data Siswa Kelas XI ................................................................. 45
Tabel 3.3 Data Siswa kelas XII ................................................................. 45
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas XI TKR 1 ..................................................... 46
Tabel 3.5 Data Sarana dan Prasarana ........................................................ 46
Tabel 3.6 Data Keadaan Tanah Atas ......................................................... 48
Tabel 3.7 Data Keadaan Tanah Bawah ..................................................... 49
Tabel 3.8 Kondisi Guru dan Karyawan ..................................................... 49
Tabel 3.9 Data Daftar Guru dan Karyawan ............................................... 50
Tabel 3.10 Data Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah .................... 52
Tabel 3.11 Data Nilai UTS Siswa Kelas XI TKR I Tahun Pelajaran 2017/2018
SMK Muhammadiyah Salatiga pada Mata pelajaran Fiqh ....................... 55
Tabel 4.1 Hasil Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I ................. 68
Tabel 4.2 Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................. 70
Tabel 4.3 Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas Siswa dan Guru ........... 75
Tabel 4.4 Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus I .......................................... 75
Tabel 4.5 Hasil Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II ....... 79
Tabel 4.6 Hasil Lembar Pengamatan Guru pada Siklus II ........................ 81
Tabel 4.7 Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas Siswa dan Guru ........... 85
Tabel 4.8 Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus II ......................................... 86
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Nilai Per Siklus ........................................... 89
2. Daftar gambar
Gambar 1.1 Skema Siklus PTK....................................................... ........ .. 10
xvii
DAFTAR lAMPIRAN
1. Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
2. Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
3. Lampiran 3 Surat Telah Melakukan Penelitian
4. Lampiran 4 Lembar Konsultasi
5. Lampiran 5 RPP Siklus I
6. Lampiran 6 RPP Siklus II
7. Lampiran 7 Silabus Fiqh Materi Riba
8. Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
9. Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
10. Lampiran 10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
11. Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
12. Lampiran 12 Dokumentasi
13. Lampiran 13 SKK
14. Lampiran 14 daftar Riwayat Hidup
15. Lampiran 15 Sampel Hasil Tes Siklus I dan II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan diharuskan dapat mengimbangi perkembangan zaman
sekarang ini. Sebagai warga yang baik maka, mampu bertanggung jawab
dengan perkembangan pendidikan saat ini. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yang sudah tercantum dalam Undang- Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu:
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Penjabaran dari tujuan pendidikan nasional salah satunya dapat
dilaksanakan melalui Pendidikan Agama Islam (PAI). Dimana, Pendidikan
Agama Islam adalah pendidikan yang wajib diikuti oleh umat Islam.
Berkaitan dengan hal tersebut Majid (2012: 11) menyatakan sebagai
berikut.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan agama Islam dari sumber utamanya kitab suci
Al-Qur‟an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, serta penggunaan pengalaman.
Pada umumnya Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi satu mata
pelajaran akan tetapi di SMK Muhammadiyah Salatiga membagi Pendidikan
Agama Islam (PAI) dalam mata pelajaran yang terdiri dari; Akidah, Akhlak,
Tarikh, Kemuhammadiyahan, Fiqih, Dan Qur‟an Hadis. Mata pelajaran akan
2
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, dimana guru dan siswa memilki
peran yang sangat sentral di dalamnya.
SMK Muhammadiyah Salatiga untuk kelas XI dan XII masih
menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dimana guru
masih banyak yang menggunakan metode yang masih dianggap monoton
yaitu metode ceramah. Maka dalam pembelajaran siswa menjadi kurang
semangat dan tidak aktif karena hanya mendengarkan dari guru.
Hasil observasi pada guru agama Islam yaitu Bapak. Amir, ada
beberapa siswa yang nilai mata pelajaran Fiqh masih kurang memuaskan.
Beberapa siswa nilainya masih dibawah KKM yang ditentukan dengan nilai
yaitu 76. Peneliti berfokus pada siswa kelas XI TKR 1 dengan jumlah siswa
30. Nilai yang dicapai siswa kelas TKR 1 berdasarkan hasil UTS adalah 47%
belum mencapai KKM yaitu 14 siswa dengan nilai 63-73. Sedangkan nilai
yang sudah mencapai KKM sebesar 53% adalah 16 siswa dengan nilai 76-82
siswa. Maka dari nilai tersebut hasil belajar siswa masih bisa ditingkatkan.
Mata pelajaran Fiqh yang dipilih adalah materi riba, materi riba
harus terlebih dahulu dituntaskan dan ditingkatkan karena berkaitan dengan
materi selanjutnya yaitu materi Bank. Selain itu melakukan perbuatan riba
dilarang dalam kehidupan sehari-hari, maka siswa perlu adanya pemahaman
sejak dini tentang riba dan menghindari riba. Pengertian riba itu tidak lain
adalah keinginan seseorang yang ingin menguasai harta orang lain atau
bahkan memakan harta milik orang lain dalam proses interaksi yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3
Dari permasalahan di atas peneliti akan menerapkan metode yang
baru, yang sesuai dengan mata pelajaran Fiqh dalam materi riba. Sehingga,
mata pelajaran Fiqh materi riba menjadi menyenangkan dan siswa menjadi
aktif serta mudah memahami pelajaran. Metode yang peneliti ingin terapkan
adalah metode make a match dalam pembelajaran Fiqh materi riba. Metode
make a match adalah metode yang meminta siswa untuk aktif mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban atau pertanyaan materi tertentu
dalam pembelajaran. Metode ini memiliki ciri utama yaitu memasangkan
kartu yang telah disediakan oleh guru dengan kartu jawaban yang telah
disediakan oleh guru yang telah dibagi pada siswa. Metode pembelajaran
make a match dapat membantu siswa untuk berperan aktif dan berfikir.
Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas. Peneliti ingin menerapkan metode make a match
pada materi riba agar hasil belajar Fiqh dapat ditingkatkan. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengangkat judul yaitu ”PENINGKATAN HASIL
BELAJAR FIQH MATERI RIBA MENGGUNAKAN METODE MAKE
A MATCH PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK
MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka
peneliti dapat menentukan rumusan permasalahan dalam penelitian ini
sebagai berikut “Apakah penerapan metode make a match dapat
4
meningkatkan hasil belajar Fiqh materi riba pada siswa kelas XI TKR 1
Tahun Pelajaran 2017/2018?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang ada, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode make a match
dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh materi riba pada siswa kelas XI TKR 1
Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Setelah adanya data dan informasi yang diperoleh dari penelitian
tentang meningkatkan hasil belajar Fiqh materi riba maka harapan peneliti ini
dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoretis, yaitu :
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah
diperoleh selama mengikuti kuliah, sehingga penelitian ini merupakan
sarana untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki penulis.
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian di
bidang ilmu pengetahuan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan untuk guru atau calon guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam memilih metode pembelajaran
dan sebagai alternatif selain metode yang biasa digunakan
meningkatkan hasil belajar.
5
b. Bagi siswa
Diharapkan pembelajaran lebih efektif menyenangkan dengan
metode make a match dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang secara teoretis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya
(Munawaroh, 2012: 27). Peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskan, dengan mengumpulkan data-data yang
relevan berdasarkan teori yang relevan guna membuktikan suatu hipotesis.
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara yang diambil berdasarkan
teori yang relevan, belum didasarkan melalui data yang empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2016: 99). Sehingga,
hipotesis akan dapat diterima jika data yang relevan dan terbukti
kebenarannya dari penelitian, tetapi tidak dapat diterima jika data yang ada
tidak relevan dan tidak terbukti kebenarannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan oleh
peneliti dalam tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut “Dengan
menerapkan metode make a match dalam mata pelajaran Fiqh materi riba
maka hasil belajar pada siswa kelas XI TKR 1 tahun pelajaran 2017/2018
dapat meningkat”.
6
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Presentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya ke siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 76.
2. Pemahaman siswa berdasarkan tes siklus dikatakan meningkat apabila
dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntas pemahaman dari siklus sebelumnya ke siklus selanjutnya dengan
kriteria 85% dari total siswa dalam kelas.
F. Definisi operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa
yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik (Rusman, 2016:
67).
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh dari proses belajar dan usaha serta didapat dari
pengalaman-pengalaman yang dilalui kemudian mempengaruhi setiap
perubahan perilaku secara keseluruhan baik kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Fiqh
Fiqh adalah ilmu mengenai pemahaman tentang hukum-hukum
syara‟ yang berkaitan dengan amaliah, orang mukalaf, baik amaliah
anggota badan maupun amaliah berdasarkan hati, dan hukum-hukum syara‟
7
yang ambil berdasarkan Al- Qur‟an dan Hadis dengan cara ijtihad
(Amiruddin, 2009: 5).
Objek kajian yang dibahas dalam Ilmu Fiqh adalah tentang jual
beli, sewa-menyewa, penggadaian, salat, puasa, haji, zina, pencurian dan
lainnya yang harus diketahui manusia untuk mengetahui hukum-hukum
syara‟ dalam perbuatan yang dilakukan manusia (Jumantoro, 2005: 66).
Maka Fiqh bisa menjadi mata pelajaran tersendiri yang tetap masuk dalam
Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kajian perbuatan manusia yang
ditinjau dari segi hukum syara‟ yang tetap baginya.
Mata pelajaran Fiqh adalah mata pelajaran yang mempelajari
ketentuan dan hukum- hukum Islam. Sedangkan riba adalah praktik
manusia yang menghasilkan keuntungan atau melebihkan sesuatu dari hasil
peminjaman berupa uang atau barang-barang yang dapat merugikan orang
lain.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa riba adalah materi yang masuk di
dalam Fiqh karena mempelajari tentang hukum syara‟ yang dilakukan oleh
manusia yang seharusnya tidak boleh dilakukan manusia karena riba
dilarang dalam hukum Islam.
3. Metode Make A Match
Metode pembelajaran make a match adalah metode yang
pelaksanaannya harus didukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak
mencari pasangan dengan kartu yang sesuai dengan jawaban atau
pertanyaan dalam kartu tersebut (Shoimin, 2014: 98). Metode make a match
8
ini menggunakan beberapa kartu yang berisi topik yang telah dipaparkan
oleh guru. Jadi, sebagian kartu berisi tentang pertanyaan dan sebagian kartu
berisi jawaban dari pertanyaan yang menyangkut topik. Kartu- kartu
tersebut kemudian dibagikan kepada siswa dan siswa diminta untuk mencari
atau mencocokkan pasangan kartu yang telah diberikan. Siswa akan
mendapat poin jika kartu cocok dengan pasangannya dalam waktu yang
diberikan. Jika, sudah selesai dalam babak pertama maka bisa diulang
kembali dengan kartu dikocok terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan
smapai beberapa kali sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Jadi yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah upaya untuk
meningkatkan hasil belajar melaui metode pembelajaran aktif yaitu metode
make a match dengan menggunakan media kartu sebagai penguji keaktifan
siswa untuk penilaian terhadap sikap dan hasil belajar siswa yang dapat
mencocokkan jawaban atas pertanyaan dari kartu dengan benar, diuji
kembali dengan tes yang sesuai dengan topik atau materi pembelajaran.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang diterapkan oleh
peneliti berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa
Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan
kelas adalah suatu metode penelitian, dimana suatu kelompok orang yang
juga peneliti dalam mengorganisasi suatu kondisi, mereka dapat
mempelajari secara intensif pengalaman dan membuat pengalaman mereka
9
dapat diakses orang lain (Sukardi, 2015: 20). Oleh karena itu, peneliti
memilih pada satu kelas dan satu mata pelajaran yang akan diteliti agar
lebih fokus dalam penelitian yang dilakukan.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar maka diperlukan
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas digunakan untuk
mengetahui sejauh mana metode yang diterapkan dalam meningkatkan hasil
belajar. Seperti pada umumnya peneliti menggunakan empat tahap dalam
setiap siklus nya. Tahap yang dilalui dari pertama yaitu tahap perencanaan,
kedua tahap pelaksanaan, ketiga tahap pengamatan dan terakhir tahap
refleksi. Peneliti merencanakan mulai dari siklus I dengan empat tahapan
tersebut, kemudian dilanjutkan siklus II dengan tahapan yang sama. Jika,
belum terjadi peningkatan pada siklus I ataupun II maka penelitian akan
dilanjutkan sampai terjadi peningkatan dan tidak ada masalah di dalam
penelitian. Penelitian akan diberhentikan apabila sudah terjadi peningkatan
dan tidak ada permasalahan yang terjadi.
Keempat tahap kegiatan diatas akan terjadi terus menerus
membentuk sebuah siklus yaitu terjadi secara berurutan yang kembali pada
langkah semula (Arikunto, 2014: 20). Berikut ini gambaran rancangan
penelitian yang terbentuk dalam skema siklus PTK:
10
Gambar 1.1 Skema Siklus PTK (Arikunto, 2014: 16)
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai peneliti yaitu siswa kelas XI TKR 1 SMK
Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30
siswa yang terdiri dari laki-laki
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah- langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan ( planning)
Langkah pada tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah
melakukan perencanaan secara matang dan maksimal. Untuk itu peneliti
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
aksanaan
Refleksi
Dst.
11
mempersiapkan beberapa rancangan agar mempermudah jalanya
penelitian tindakan kelas.
Rancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan mata pelajaran Fiqh materi Riba.
3) Merencanakan tindakan dengan ilustrasi PTK antara guru dan peneliti
sebagai mitra kolaboratif agar pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti lebih cermat dan hasilnya akan lebih objektif, dengan
menerapkan metode make a match pada mata pelajaran Fiqh materi
riba.
4) Menyusun jadwal kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5) Mempersiapkan alat yang digunakan dalam penerapan metode make a
match yaitu membuat kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban
yang sudah berpasangan
6) Membuat soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar setelah
melakukan penerapan metode.
7) Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru sebagai pengamatan
dalam proses belajar.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Langkah kedua adalah tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan
sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang oleh peneliti. Dalam
tindakan ini peneliti lebih memperhatikan jalan dari sebuah penelitian
dan pelaksanaan penerapan metode make a match pada mata pelajaran
12
Fiqh materi riba. Dengan berfokus pada kesesuaian prosedur yang telah
dirancang dan jalanya penelitian yang sudah direncanakan peneliti tanpa
unsur rekayasa agar hasil penelitian dapat berjalan sesuai rencana dan
hasil dapat maksimal.
c. Pengamatan (observing)
Langkah ketiga adalah tahap pengamatan, kegiatan yang
dilakukan peneliti dengan melakukan penilaian terhadap penerapan
metode make a match pada mata pelajaran Fiqh materi riba sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat
peneliti. Dengan berfokus pada objek yang diteliti yaitu aktivitas belajar
siswa selama proses pembelajaran dan kendala yang dihadapi dalam
penerapan metode pembelajaran. Aspek pengamatan yang dinilai adalah
keaktifan siswa, ketepatan siswa dalam mencocokkan kartu dengan
pasangannya, dan kedisiplinan siswa.
d. Refleksi (reflecting)
Langkah keempat tahap refleksi, yaitu dengan mengemukakan
kembali apa yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan yaitu diskusi
dengan guru dengan menitikberatkan kelebihan dan kekurangan
pelaksanaan penelitian dan materi yang disampaikan. Jika ada
kekurangan atau kelebihan maka peneliti dapat menentukan sikap yang
harus dilakukan pada siklus berikutnya.
13
Pada tahap refleksi diperlukan analisis data untuk mengetahui
sejauh mana tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sehingga dapat
ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau penelitian
dihentikan. Maka dari hasil refleksi tersebut dapat diperoleh informasi
mengenai bagaimana penerapan metode make a match.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2014: 266). Tes juga merupakan hal
yang hendak diukur adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap
bahan pelajaran yang telah diajarkan (Sudaryono, 2012: 101-102).
Metode pengumpulan data menggunakan tes ini digunakan peneliti untuk
mengetahui seberapa pencapaian hasil belajar siswa pada setiap siklus
nya, sehingga akan didapat data yang relevan setiap siklus nya dan
mengetahui hasil belajar siswa dapat meningkat atau tidak.
b. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data
yang harus dikumpulkan dalam penelitian (Satori, 2017: 105). Oleh
karena itu observasi dipandang tepat untuk digunakan sebagai
pengamatan dalam proses belajar mengajar yang bersifat keterampilan,
ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati (Pramono,
2014: 196). Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan
14
untuk mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.
Penelitian ini mengharuskan peneliti untuk terjun langsung ke
lapangan untuk mendapatkan data yang benar dalam proses pengamatan.
Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data yang dimiliki
siswa pada sikap dan perilaku siswa, proses kegiatan belajar mengajar,
keaktifan siswa saat pelajaran berlangsung dan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendektan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2014: 274).
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk
mengetahui data yang berhubungan dengan SMK Muhammadiyah
Salatiga tentang struktur organisasi sekolah, jumlah guru, data siswa
yaitu jumlah siswa, absensi kelas, dan data- data yang lain yang berkaitan
dengan penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti untuk membatu
penelitian yang berlangsung, dan alat yang digunakan harus sesuai dengan
teknik pengambilan data yang dipakai oleh peneliti. Sehingga instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi.
15
6. Analisis Data
Penyusunan dan pengolahan data dapat dianalisis oleh peneliti
melalui data-data yang diperoleh dari hasil tes dan observasi. Penganalisisan
yang tepat dari data yang diperoleh sangat dibutuhkan untuk dapat
menyimpulkan secara logis dan relevan sesuai data yang diperoleh, agar
tindakan per siklus dapat berjalan sesuai yang telah direncanakan.
Analisis data digunakan untuk menjelaskan peningkatan hasil
belajar siswa, sehingga dapat diketahui dengan menentukan ketuntasan hasil
belajar. Dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM
yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 76. Nilai maksimal yang dapat
diperoleh oleh siswa adalah 100. Untuk menilai hasil tes dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Skor= x 100
Keterangan:
B: banyaknya butir jawaban yang benar
N: banyaknya butir soal
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak,
bisa dilihat dari kenaikan rata-rata siswa yaitu menentukan akhir perbaikan.
Melalui siklus-siklus digunakan pengukuran kriteria ketuntasan klasikal.
Adapun kriteria ketuntasan klasikal yang dipilih sebesar 85%. Untuk
mengetahui persentase ketuntasan klasikal digunakan rumus sebagai berikut
(Djamarah, 2000: 226):
16
P = x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F: Jumlah siswa yang tuntas belajar
N: Jumlah semua siswa
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi ditulis menjadi tiga bagian dan terdiri dari lima
bab Masing-masing bagian berisi sebagai berikut; bagian pertama berisi Pada
bagian awal terdiri dari: halaman sampul, judul skripsi, lembar berlogo,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran. Bagian kedua berisi; tentang tindakan penelitian
yang dilakukan. Bagian terakhir berisi tentang daftar pustaka sebagai
landasan teori dan lampiran- lampiran sebagai data yang relevan dari
penelitian yang dilakukan.
Bagian kedua berisi lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
17
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini terdiri dari kajian teori yang dibahas yaitu; hasil belajar,
pembelajaran Fiqh, materi riba dan metode make a match dan kajian
pustaka sebagai landasan teori.
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum SMK
Muhammadiyah Salatiga, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan
deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang deskripsi per siklus dan
pembahasan.
BAB V: PENUTUP
Penutup yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir
dilengkapi daftar pustaka dan lampiran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena siswa mencapai penugasan atas
sejumlah bahan diberikan dalam proses belajar mengajar (Purwanto
2010: 46). Dalam pengertian yang lain hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya
(Rusman, 2016, 67). Hasil belajar merupakan proses untuk mengukur
kemampuan siswa yang didapat dari proses belajarnya. Dimana siswa
harus melakukan serangkaian kegiatan belajar dan akan dinilai dengan
evaluasi pada tahap akhir kegiatan.
Belajar adalah suatu usaha atau suatu kegiatan yang dilakukan
secara sadar supaya mengetahui atau dapat melakukan sesuatu,
sedangkan hasil kegiatan belajar adalah perubahan diri, dari tindakan
yang tidak diketahui dan tidak mampu menjadi tahu dan mampu
melakukannya (Hamdayama, 2016: 28).
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh dari proses belajar dan usaha serta didapat
dari pengalaman-pengalaman yang dilalui kemudian mempengaruhi
setiap perubahan perilaku secara keseluruhan baik kognitif, afektif dan
19
psikomotorik. Karena dalam hasil belajar ada tiga aspek yang harus
dinilai yaitu kognitif berupa pengetahuan yang didapat siswa dalam
menerima dan mempelajari materi, afektif yang berupa perilaku dan
sikap siswa selama mengikuti pelajaran dan psikomotorik yaitu
keterampilan siswa dalam proses belajar. Kemampuan siswa dalam
memahami dan menerima pelajaran ingin di ujikan dalam sebuah
evaluasi pembelajaran. Evaluasi sebagai tahapan akhir untuk mengetahui
nilai siswa dan seberapa jauh siswa dapat menerima pelajaran.
b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Kualitas proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar umumnya
terdapat dari dalam diri siswa atau internal dan dari luar diri siswa yaitu
eksternal. Tetapi masih ada satu kemungkinan yang menjadi faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu pendekatan belajar yang digunakan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut akan
saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Kurniawan, 2014: 22).
Berikut ini penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya adalah:
1) Faktor eksternal
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar bisa terjadi dari luar
siswa itu sendiri. Faktor tersebut bisa berasal dari lingkungan sosial
yaitu yang langsung berinteraksi dengan manusia serta non sosial atau
tidak langsung berhubungan dengan manusia atau berhubungan
20
dengan alam dan keadaan sekitar. Adapun faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar dari faktor eksternal dapat dibagi menjadi:
a) Faktor sosial
Lingkungan sosial yang menjadi faktor yang
mempengaruhi hasil belajar terdiri dari keluarga, guru dan staf
sekolah, masyarakat dan teman (Kurniawan, 2014: 23). Faktor
sosial yang mencangkup faktor keluarga dimana keluarga menjadi
tempat yang pertama untuk mendidik anak dan mencapai
keberhasilan belajar siswa.
Faktor lingkungan sosial sekolah yang merupakan tempat
untuk menimba ilmu secara formal menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu ada juga faktor sosial
masyarakat dan teman sebaya dimana kondisi masyarakat tempat
tinggal siswa dan teman dalam pergaulan juga sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b) Faktor non sosial
Faktor- faktor yang termasuk dalam faktor eksternal non
sosial adalah keadaan rumah, sekolah, peralatan dan alam. Faktor
lingkungan alamiah misalnya suhu, dan kelembapan akan
mempengaruhi suasana belajar di dalam kelas. Selain itu fasilitas
yang dimiliki dan disediakan sekolah sangat mendukung terjadinya
proses belajar yang baik sehingga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Fasilitas ini termasuk kedalam
21
faktor instrumental yang dibutuhkan siswa untuk menentukan hasil
belajar siswa.
Faktor pendekatan pembelajaran menjadi salah satu
penyebab kualitas hasil belajar, faktor ini tidak lain adalah jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi
pelajaran atau belajar.
Dari pendekatan pembelajaran ini bisa dilihat dan diamati
apakah cara pembelajaran yang disampaikan oleh guru sudah benar
dan terlaksana atau belum. Hal ini berkaitan dengan strategi ajar
guru, yang mencangkup metode apa yang digunakan guru.
Sehingga strategi yang baik dan metode yang baik akan
mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru yang menyampaikan
metode yang baik kepada siswa akan ditangkap dan menjadi
pembelajaran baru untuk siswa. Siswa yang biasanya hanya
monoton akan menjadi lebih aktif, sehingga daya fikir siswa akan
lebih digunakan secara maksimal. Pemahaman materi dan
pendalaman materi akan lebih mudah jika dilakukan sesuai
prosedur. Tidak hanya kegiatan atau sesuatu yang berhungan
dengan manusia, akan tetapi kegiatan atau yang berhubungan
dengan alam, kondisi dan situasi akan menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar.
22
2) Faktor internal
a) Faktor fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan letih, tidak dalam
keadaan cacat jasmani dan lain sebagainya. Hal tersebut
mempengaruhi siswa dalam kemampuan menerima pembelajaran.
Faktor ini bersifat jasmaniah, karena jasmani siswa
berbeda-beda. Siswa dengan jasmani yang normal atau tidak cacat
fisik dan dalam keadaan sehat, bugar dan prima akan mudah
menerima pelajaran, berbeda dengan siswa yang tidak normal, dan
sedang dalam keadaan tidak sehat, capek dan letih mereka akan
mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
b) Faktor psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal itu
mempengaruhi hasil belajar. beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif,
dan daya nalar siswa (Rusman, 2016: 68).
Faktor ini berkaitan dengan keadaan rohaniah siswa.
Dimulai dari IQ siswa yang berbeda- beda, dari siswa yang
memilki IQ yang tinggi sampai IQ rendah. Selanjutnya perhatian
dan minat siswa terhadap pelajaran yang sedang dipelajari akan
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika siswa cenderung
23
tidak perhatian dan minat dalam pelajaran maka akan mempersulit
siswa untuk menerima pelajaran.
Selanjutnya adalah motif dan motivasi apa yang ingin
siswa capai, jika siswa tidak memiliki motif dan motivasi akan
lebih menyepelekan pelajaran. Siswa yang berbakat maka
kemampuan kognitif nya akan berkembang tanpa adanya perintah.
Tetapi siswa juga perlu bimbingan dari guru untuk menemukan
bakat siswa. Karena tanpa adanya kemampuan kognitif yang cukup
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar, sehingga hal itu
akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
c. Penilaian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu
ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif (Ratnawulan, 2015:
57). Penilaian hasil belajar mencangkup tiga ranah yaitu:
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir
termasuk kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Menurut Bloom dalam Rusman (2016: 69) menjelaskan
bahwa ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu:
a) Pengetahuan (Knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui
24
adanya konsep, prinsip, fakta, atau istilah tanpa harus mengerti atau
dapat menggunakannya.
b) Pemahaman (Comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang
materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat
memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal lain.
c) Penerapan (Application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menggunakan ide-ide umu, tata cara ataupun
metode, prinsip dan teori dalam situasi baru dan konkret.
d) Annalisa (Analysis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menguraikan situasi atau keadaan tertentu ke
dalam unsur-unsur atau komponen pembentukannya.
e) Sintesis (Synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara
menggabungkan berbagai faktor.
f) Evaluasi (Evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan,
pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat,
konsep diri, nilai, dan moral. Pada umumnya seseorang yang memiliki
pengetahuan yang luas dan tinggi maka bisa merubah sikap sesorang.
Contoh ranah afektif dalam tingkah laku siswa adalah perhatian
25
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, dan hubungan sosial.
Sebagai hasil belajar ada beberapa kategori yang termasuk dalam
ranah afektif diantaranya (Ratnawulan, 2015: 57):
a) Menerima atau memperhatikan yang mencakup kepekaan tentang
hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
b) Menanggapi (Responding) mencakup kerelaan dna perhatian dalam
menanggapi dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c) Penilaian (Valuing) mencakup penerimaan terhadap suatu nilai.
d) Organisasi (Organization) mencakup kemampuan membentuk
suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaian nya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot
dan kekuatan fisik, misalnya menulis, memukul, melompat dan
sebagainya. Penekanan untuk ranah psikomotorik siswa menghasilkan
bentuk penilaian hasil belajar yang berkaitan dengan gerak tubuh.
Menurut Simpson dalam Aunurrahman (2016: 52) ranah
psikomotorik terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik,
yaitu:
a) Persepsi yang mencangkup kemampuan memilah-milahkan
(mendeskripsikan) sesuatu secara khusus dan menyadari adanya
perbedaan antara sesuatu tersebut.
26
b) Kesiapan yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam
suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian
kegiatan, kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani.
c) Gerakan terbimbing mencakup kemampuan melakukan gerakan
sesuai contoh atau gerakan peniruan.
d) Gerakan terbiasa mencakup kemampuan melakukan gerakan-
gerakan tanpa contoh.
e) Gerakan kompleks yang mencakup kemampuan melakukan
gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara
lancar.
f) Penyesuaian pola gerakan yang mencakup kemampuan
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan
persyaratan khusus yang berlaku.
g) Kreativitas mencakup kemampuan melahirkan pola-pola, gerak-
gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
2. Fiqh
a. Pengertian Fiqh
Secara etimologis Fiqh mempunyai arti Al-fahmu (paham),
sedangkan secara definitif, Fiqh berarti ilmu tentang hukum-hukum
syar’i yang bersifat amaliah yang digali dan ditentukan dari dalil-dalil
yang tafsili (Mardani, 2016: 1).
27
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan fiqh secara istilah,
dalam Amiruddin (2009: 3) mengatakan banhwa ada pendapat yang
berbeda diantara para ahli tersebut adalah:
1) Al-Imam Muhammad abu zahro‟ mendefinisikan fiqh yaitu ilmu yang
berkaitan dengan hukum-hukum syara‟ amaliyah dari dalil-dalilnya
yang terperinci.
2) Abdul Hamid Hakim mendefinisikan fiqh adalah ilmu yang berkaitan
dengan hukum-hukum syara‟ yang hukum-hukum itu didapatkan
dengan cara berijtihad.
Pengertian fiqh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa fiqh
adalah ilmu yang berhubungan atau berkaitan dengan hukum syara‟ atau
perbuatan yang dilakukan manusia yang diperoleh dari dasar hukum yang
terperinci yaitu Al-Qur‟an, Hadits, ijma‟ dan qiyas dan bisa dengan cara
berijtihad. Fiqh ada yang berhubungan dengan Fiqh ibadah dan Fiqh
muamalah.
Dalam penelitian ini lebih berfokus pada Fiqh muamalah.
Pengertian muamalah itu sendiri adalah hukum-hukum syara‟ yang
berhubungan dengan urusan dunia untuk melanjutkan eksistensi
kehidupan seseorang seperti jual-beli, pinjam- meminjam, sewa-
menyewa, utang-piutang dan lain sebagainya (Mardani: 2016: 2). Jadi,
fiqh muamalah adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum syara‟ yang
berhubungan dengan urusan dunia yang diperoleh dari dalil-dalil
28
terperinci untuk mengatur tindakan yang dilakukan seseorang dengan
orang lain dalam hal atau bidang ekonomi.
Dalam pembelajaran Fiqh seorang guru dituntut untuk dapat
mengajak anak siswa untuk memanfaatkan Al- Qur‟an dan sunah sebagai
sumber belajar Fiqh yang paling autentik dan tidak akan habis, artinya
kehidupan selalu menuntut agama untuk selalu mengadakan hukum
sesuatu yang perlu ditinjau ulang dengan pertimbangan perubahan
realitas kehidupan (Rahmatullah, 2014: 7). Maka dalam pendidikan mata
pelajaran fiqh salah satu yang dipelajari adalah fiqh muamalah berkaitan
tentang riba dan Bank. Tetapi masih banyak yang lainnya dalam
pembahasan Fiqh.
b. Mata Pelajaran Fiqh
Fiqh adalah salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam
pendidikan agama Islam (PAI). Mata pelajaran Fiqh adalah salah satu
mata pelajaran pendidikan agama Islam yang merupakan peningkatan
dari fiqh yang telah dipelajari oleh siswa di Madrasah Tsanawiyah/SMP
(Soewarno, 2015: 1). Maka pembelajaran fiqh menjadi suatu peningkatan
untuk siswa agar mempraktekkan langsung dan menerapkan hukum-
hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari dan
memperdalam fiqh baik yang menyangkut aspek ibadah ataupun
muamalah yang dilandasi oleh dasar-dasar hukum dalam ilmu fiqh maka,
siswa sebagai objek yang dituju dalam pembelajaran mampu
mempersiapkan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi atau
29
untuk terjun langsung dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang terkait dengan mata pelajaran fiqh perlu diketahui
diantara diantaranya tentang:
1) Tujuan Pembelajaran Fiqh
Mata pelajaran Fiqh memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum
Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah
SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnya ataupun lingkungannya. Maka tujuan mata pelajaran Fiqh
untuk (Soewarno, 2015: 1):
a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tata
cara pelaksanaan hukum Islam yang baik yang menyangkut aspek
ibadah muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan
pribadi dan sosial.
b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan
benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam
menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia
dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama
manusia dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan
lingkungannya.
30
2) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqh
Ruang lingkup dalam mata pelajaran Fiqh terfokus pada
aspek: Fiqh ibadah, Fiqh Mu‟amalah, Fiqh Jianayah dan Fiqh siyasah
(Rahmatullah, 2014: 23). Dalam aspek-aspek Fiqh tersebut manusia
akan diberi beberapa peraturan dan beberapa hukum-hukum yang
bersangkutan dengan Fiqh. Yang menjadi sumber hukum dan
pedoman dalam Fiqh tidak lain adalah Al-Qur‟an dan Sunah. Yang
kemudian berkembang seiring beragam masalah kehidupan maka
perlu adanya ijma‟, Qiyas, dan lain sebagainya.
Hukum yang diatur dalam fiqh Islam itu terdiri dari hukum
wajib, sunah, mubah, makruh dan haram; di samping itu ada pula
dalam bentuk yang lain seperti sah, batal, benar, salah dan
sebagainya. Semua hukum yang berbentuk amaliah untuk diamalkan
oleh setiap mukalaf. Mukalaf artinya orang yang sudah dibebani atau
diberi tanggungjawab melaksanakan syariat Islam dengan tanda-tanda
seperti balig, berakal, sadar, sudah masuk Islam. Oleh karena itu
setiap manusia yang mempunyai ciri-ciri atau tanda-tanda tersebut
harus dikenai hukum. Diantara ruang lingkup secara khusus dalam
mata pelajaran Fiqh yaitu (Alfan, 2013: 1):
a) Memahami Syariah, Fiqh dan ibadah
b) Pengurusan Jenazah
c) Ketentuan Zakat dalam Islam
d) Haji dan umrah
31
e) Qurban dan Aqiqah
f) Kepemilikan
g) Perekonomian dalam Islam
h) Pelepasan dan Perubahan Harta
i) Wakalah dan Shulhu
j) Dhaman dan Kafalah
k) Riba, Bank dan Asuransi
Dari ruang lingkup dalam mata pelajaran Fiqh ini maka siswa
harus mengetahui dan memahami apa yang ada pada ruang lingkup
bahasan Fiqh. Jika siswa tidak mengetahui dari dini maka dalam
kehidupan sehari0-hari hanya akan menanamkan sikap tidak tahu dan
bisa bertindak tidak semestinya, karena tidak mengetahui hukum yang
sebenarnya.
3) Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar (KD) ini sudah ditentukan di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum sebagaimana Permendikbud Nomor 67
tahun 2013 untuk , Nomor 68 tahun 2013 untuk SMP/MTs, Nomor 69
tahun 2013 untuk jenjang SMA/MA, Nomor 70 tahun 2013 untuk
SMK/MAK (Rahmatullah, 2014: 26).
Maka Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pada mata
pelajaran Fiqh materi Riba adalah sebagai berikut:
32
Tabel. 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1. Memahami riba dan
Menghindarinya
a. Menjelaskan pengertian
riba
b. Menjelaskan dalil riba
c. Mengetahui macam-
macam riba
d. Memberikan contoh
perilaku riba di
masyarakat
e. Mengidentifikasi dampak
riba
3. Materi Riba
a. Pengertian Riba
Secara etimologis riba berasal dari kata سبب يش ب berarti Ziyadah
(tambahan) tumbuh dan membesar (Al- Habsyi, 1990: 120). Secara
terminologi Fiqh riba yaitu pengambilan tambahan dari pokok atau
modal secara tidak baik atau bertentangan dengan prinsip syariah
(Mardani, 2016: 22). Riba juga mengandung pengertian bahwa suatu
bentuk akad atau perjanjian yang terjadi dalam tukar menukar barang
atau piutang dengan syarat adanya ganti atau imbalan sebagai kelebihan
pembayaran. Jadi riba adalah sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang
yang mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari orang lain dengan
mengambil tambahan modal atau pokok dari pinjaman ataupun harta
yang dimiliki.
Riba sudah dilakukan sejak zaman jahiliah dan sudah menjadi
tradisi yang sulit dilarang secara spontan karena itu riba dalam Islam
33
bersifat gradual (bertahap) dalam menghukumnya. Oleh karena itu
pemahaman tentang riba harus ditanamkan sedini mungkin agar tidak
menggunakan harta dari hasil riba.
b. Hukum Riba
Allah memberi hukum riba sebagai sesuatu yang diharamkan,
hal tersebut berdasarkan dalil tentang hukum riba (Mardani, 2016: 20).
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al- Baqarah ayat 275
yaitu:
بب فوي ... م الش حش البيع أحل الل بب ا إوب البيع هثل الش ن قل رلك بأ
أهش إلى الل تى فل هب سلف فب عظة هي سب (۵۷۲.. ) جبء ه
Artinya: ...Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah... (Q.S. Al-Baqarah: 275).
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengharamkan riba
dan menghalalkan jual beli, akan tetapi sesuatu yang lebih dari dasar
modal adalah riba, sedikit atau banyak, jadi setiap modal dasar yang
ditentukan sebelumnya kaاrena semata-mata imbalan bagi berlakunya
waktu adalah riba.
c. Jenis Riba
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua yaitu riba
dalam hal utang piutang dan riba dalam hal jual beli. Kedua kelompok
34
tersebut masih dibedakan atau dikelompokkan kembali diantaranya
adalah :
1) Riba fadl yaitu riba yang terjadi melalui tukar- menukar benda atau
barang yang sejenis dengan tidak sama jumlah atau volumenya.
Contohnya seseorang meminjam seekor sapi dan harus
mengembalikan seekor sapi yang lebih besar atau seorang meminjam
emas 15 gram dan harus mengembalikan dengan emas 17 gram.
2) Riba Qord yaitu riba yang disebabkan karena adanya proses utang
piutang atau pinjam meminjam dengan syarat menarik keuntungan
(bunga) dari orang yang meminjam atau orang yang berhutang.
Contohnya aji meminjam uang Ragil Rp. 10.000,- dan Aji harus
mengembalikan Rp. 12. 000,-.
3) Riba Nasi’ah yaitu tambahan yang diisyaratkan oleh orang yang
mengutangi kepada orang yang meminjam sebagai imbalan atas
penangguhan pembayaran hutangnya. Contoh Ahmad meminjam uang
kepada Roby sebesar Rp. 10.000,- dan jatuh tempo pembayaran
adalah tanggal 20 maret namun sampai tanggal tersebut Ahmad belum
bisa melunasi nya oleh karena itu Roby menangguhkan pembayaran
hutangnya satu bulan tetapi dengan syarat Ahmad harus membayar
uang kepada Roby sebesar Rp. 12.000,- uang kelebihan Rp. 2.000,-
merupakan riba atas penangguhan pembayaran hutangnya.
4) Riba Yad yaitu riba yang disebabkan berpisah dari tempat akad jual
beli sebelum serah terima antara penjual dan pembeli. Contoh Fatimah
35
membeli 50 liter minyak tanah kepada Marisa, setelah dibayar Marisa
sebagai menjual langsung pergi sedangkan minyak tanah tersebut
belum jelas apakah sudah 50 liter atau belum.
d. Dampak Riba
Pada kehidupan sehari- hari banyak sekali dampak yang terjadi
karena melakukan riba. Walaupun banyak orang yang tidak menyadari
dan tidak memperhatikan dampak riba pada kehidupan sehari-hari, tetapi
dampak riba membawa keburukan diantaranya sebagai berikut:
1) Riba merupakan perbuatan amoral karena dapat mengikis sifat kasihan
dan rasa kemanusiaan. Allah SWT melarang praktik riba karena pada
hakikatnya dapat merugikan kedua belah pihak.
2) Praktik riba dapat menimbulkan permusuhan antar sesama manusia.
3) Bagi kehidupan pribadi, orang yang memakan harta riba akan
dimasuki sifat-sifat syaithoniah, sehingga perilakunya tak ubahnya
seperti perilaku setan.
4) Riba merupakan bentuk penindasan dan penjajahan manusia terhadap
manusia.
5) Riba akan menyebabkan terputusnya sikap yang baik antara sesama
manusia dalam bidang pinjam meminjam.
4. Metode Make a match
a. Pengertian Metode Make a match
Menurut Nasution dalam Asmani (2014: 19) metode adalah
jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.
36
Dalam pengertian lain metode adalah cara yang digunakan guru dalam
menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Hamzah, 2015: 7)
Jadi, metode adalah cara yang digunakan oleh seorang guru
dalam mengaplikasikan suatu strategi yang berfungsi untuk penyajian
atau langkah-langkah dalam pembelajaran dan menjadi alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Shoimin (2014: 98) metode make a match adalah
metode yang dikembangkan oleh loma Curran, metode make a match ini
adalah salah satu dari aplikasi pembelajaran PAIKEM, dimana
pembelajaran ini termasuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Ciri utama dan karakteristik metode ini adalah dimana
siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau
pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran.
b. Kekurangan dan Kelebihan
Metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran hampir
tidak pernah sepenuhnya mengalami kesempurnaan. Karena di dalam
suatu metode akan terdapat kelebihan ataupun kekurangan masing-
masing. Dalam metode make a match ini terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan yang harus diperhatikan diantara kelebihan dan kekurangan
dalam metode ini adalah:
1) Kelebihan
37
Kelebihan yang bisa diunggulkan dalam metode ini sebagai salah satu
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah dimana tercipta
suasana kegembiraan yang dapat tumbuh dalam proses pembelajaran,
terjalin kerja sama antar sesama siswa yang dapat berjalan secara
dinamis dan munculnya dinamika gotong-royong yang merata di
seluruh siswa.
2) Kekurangan
Kekurangan yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah
diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran,
suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain
dan guru harus mempersiapkan bahan dan alat yang memadai
(Shoimin, 2014: 99).
c. Langkah- Langkah Metode Make a match
Metode make a match merupakan metode pembelajaran yang
dapat mengaktifkan siswa. Siswa diminta untuk berfikir, bergerak aktif
mencari pasangan dari jawaban kartu yang diperoleh. Dalam proses
pembelajaran guru akan lebih mudah untuk proses penilaian karena
dalam metode ini akan mencakup 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Oleh karena itu ada beberapa langkah yang harus dilalui
dalam metode ini untuk mendapatkan hasil penilaian dalam proses
belajar mengajar.
Langkah-langkah yang digunakan dalam metode ini adalah
sebagai berikut:
38
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik, yang cocok untuk sesi review. Sebagian kartu berisi soal dan
bagian lainnya berisi jawaban.
2) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.
3) Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya.
4) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (kartu
soal dengan kartu jawaban).
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu,
diberi point.
6) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
7) Siswa diminta untuk membaca didepan kelas pertanyaan dan jawaban
kemudian membuat kesimpulan dari kegiatan yang baru saja
dilakukannya. Guru kemudian menutup pembelajaran (Asmani, 2014:
45).
B. Kajian pustaka
Metode yang digunakan peneliti sudah dibuktikan terlebih dahulu oleh
peneliti lainnya dalam penelitian terdahulu. Peneliti menemukan beberapa
judul skripsi yang relevan dengan judul skripsi yang dibuat oleh peneliti.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penerapan dan penggunaan
metode pembelajaran yang relevan digunakan untuk mendukung judul dan
metode pembelajaran yang dilakukan peneliti, diantaranya adalah:
39
Pertama, skripsi yang berjudul pengaruh Penerapan Metode Make a
match Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Fiqh di
Madrasah Ibtidaiyah Daarul Aitam Palembang yang Ditulis oleh Fitriyani NIM
13270041 jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah Fakultas Ilmu Tarbiah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2017. Hasil
penelitiannya yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa
kelas eksperimen yang menerapkan metode Make a match dan hasil belajar
siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan metode Make a match, dengan hasil
belajar siswa kelas VB (kelas eksperimen) yang menerapkan metode make a
match menunjukkan tergolong tinggi dengan angka persentase sebesar 24%,
tergolong sedang dengan angka persentase 62% dan tergolong rendah dengan
angka persentase 14%, hal ini dilihat dari nilai post-test. Sedangkan hasil
belajar siswa kelas VA (kelas Kontrol) yang tidak menerapkan metode Make a
match menunjukkan angka yang tergolong tinggi dengan angka persentase
sebesar 49%, tergolong sedang dengan angka persentase 16% dan tergolong
rendah dengan angka persentase 35%, dilihat dari nilai hasil post- test.
Kedua, skripsi yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Make a
match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika untuk Materi Bangun
Datar Pada Siswa Kelas 1 (Satu) MI Baitul Halim Khusus Yatim/ Yatim Piatu
Palembang ditulis oleh Nur Azizah NIM 1303090 Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI) Fakultas Tarbiah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Fatah Palembang. Hasil penelitiannya adalah terjadinya peningkatan
hasil belajar yang signifikan pada pelajaran matematika untuk materi bangun
40
datar di kelas 1 mi baitul halim khusus yatim/yatim piatu palembang dengan
berdasarkan pada data pembelajaran pra siklus, siswa dengan ketuntasan
belajar hanya 9 siswa (37,5%) dengan nilai rata-rata 56,6. Kemudian hasil
penelitian pada siklus I dengan melihat hasil belajar, siswa dengan ketuntasan
belajar mencapai 16 siswa (66,7%) dengan rata-rata nilai 70,8 dan hasil
penelitian pada siklus II dengan melihat hasil belajar, siswa dengan ketuntasan
belajar telah mencapai 24 siswa (100%) dengan nilai rata-rata 9,2.
Persamaan dan perbedaan pada skripsi terdahulu dengan skripsi yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Pertama, Persamaan penelitian pertama dengan yang kedua dan
penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan penelitian
dengan penerapan metode yang sama yaitu make a match, akan tetapi
penelitian yang dilakukan penulis hanya berfokus untuk meneliti penerapan
metode make a match dalam peningkatan hasil belajar fiqh materi riba pada
siswa.
Perbedaan penelitian yang pertama dengan penelitian yang dilakukan
peneliti yaitu penelitian yang pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai objek penelitian
untuk mengetahui pengaruh penerapan metode make a match pada hasil belajar
fiqh, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti hanya berfokus pada satu
kelas yang Dilakukan dengan beberapa siklus yaitu siklus I kemudian
dilanjutkan siklus II dan seterusnya.
41
Perbedaan penelitian yang kedua dengan penelitian yang dilakukan
penulis yaitu hasil penelitian yang kedua tentang peningkatan hasil belajar pada
mata pelajaran matematika dengan metode make a match dan objeknya adalah
siswa kelas 1 MI, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah
peningkatan hasil belajar fiqh materi riba dengan metode make a match
sedangkan objeknya adalah siswa kelas XI SMK.
Dari penelitian- penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
make a match dapat menjadi suatu metode yang baik jika diterapkan dalam
pembelajaran, dan penelitian yang dilakukan oleh penulis benar-benar
dilakukan tindak penelitian.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah Salatiga
Seiring dengan perkembangan zaman yang maju dan menuntut
untuk menciptakan tenaga yang terampil dan cekatan, oleh karena itu
pimpinan daerah Muhammadiyah Salatiga yang telah memilki Lembaga
Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA Muhammadiyah mempunyai
keinginan untuk mendirikan SMK/STM Muhammadyah di Salatiga.
SMK/STM Muhammadiyah Salatiga diresmikan pada tahun 1990
dengan tempat lokasi di Jl. KH Ahmad Dahlan dengan SK DEPDIKBUD,
KANWIL PROF JAWA TENGAH NO. 348/103/I/1991 dan NSS: 32 2
0362 04 004. Pada saat itu Kepala Sekolah di jabat oleh Bapak Drs. Agung
Wibowo dengan tiga lokal yang terdiri dari 1 jurusan listrik dan 2 jurusan
mesin.
Pada Tahun 1995 mengalami perkembangan yang pesat dengan
memilki 12 lokal dan 4 bengkel serta melakukan akreditasi dengan hasil
Terdaftar menjadi Diakui untuk semua jurusan. Perkembangan menjadi
lebih stabil dan lebih berkembang lagi. Sampai pada tahun 2008 SMK/STM
Muhammadiyah telah memilki 25 lokal dan 5 Bengkel, 2 Laboratorium
Bahasa, 1 Laboratorium Komputer. Pada tahun itu SMK/STM
Muhammadiyah telah melaksanakan akreditasi dengan hasil ter akreditasi
43
“B” untuk semua jurusan. mulai tahun 2008 SMK/STM Muhammadiyah
telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000.
Pada tahun 2009 dengan dipimpin kepala sekolah Bapak Drs.
Surono, M.Pd SMK/STM Muhammadiyah telah mempunyai 26 lokal yang
terdiri dari 2 jurusan Garmen, 3 jurusan Listrik, 12 jurusan Teknik
Permesinan dan 9 jurusan Teknik Otomotif. Pada tahun 2009 sampai
sekarang SMK/STM Muahammadiyah menerapkan Sistem Manajemen
Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Demikian sejarah singkat SMK/STM
Muhammadiyah.
Dari tahun 2014 sampai sekarang dengan kepala sekolah Drs.
Muahammad Busri, M. Pd sekolah SMK Muhammadiyah Salatiga telah
mempunyai banyak siswa dan memilki 4 program keahlian dengan
akreditasi A pada Teknik Permesinan dan 3 jurusan yaitu Teknik Otomotif,
Listrik, dan Tata Busana dengan akreditasi B. Itulah sedikit sejarah singkat
dari SMK Muhammadiyah.
2. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama sekolah : SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA
NPSN : 20328458
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jl. KH. Ahmad Dahlan
Kode Pos : 50714
44
Kelurahan :Sidorejo Lor
Kecamatan : Kec. Sidorejo
Kabupaten/Kota : Kota Salatiga
Provinsi : Prov. Jawa Tengah
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : 7, 3041 Lintang 110,4906 Bujur
b. Kondisi Siswa
Jumlah siswa tahun 2017/2018
Kondisi siswa kelas X
Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X
NO KELAS X L P Jumlah Total
1 TABUS 0 21 21
2 LISTRIK 1,
LISTRIK 2 44 6 50
3 TP 1, TP 2, TP
3 104 0 104
4 TKR 1, TKR
2, TKR 3 106 2 108
Jumlah Total 254 29 283
45
Kondisi siswa kelas XI
Tabel 3.2 Data Siswa Kelas XI
NO KELAS XI L P Jumlah Total
1 TABUS 0 20 20
2 LISTRIK 38 3 41
3 TP1, TP 2,
TP 3 108 1 109
4
TKR 1, TKR
2, TKR 3,
TKR 4
121 3 124
Jumlah Total 267 27 294
Kondisi siswa kelas XII
Tabel 3.3 Data Siswa kelas XII
NO KELAS
XII L P Jumlah
1 TABUS 0 18 18
2 LISTRIK 42 4 46
3 TP1, TP2,
TP3 106 2 108
4
TKR1,
TKR2,
TKR3
97 3 100
Jumlah Total 245 27 272
46
c. Data Siswa sebagai Objek Penelitian
Data Siswa Kelas XI TKR 1 Tahun Ajaran 2017/2018
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas XI TKR 1
NO NISN/NIS Nama Siswa
1 9983696627/7606 Abdul Aziz
2 0002066059/7607 Abdul Kharis
3 0012724387/7608 Abimanyu Rafly Ardiasyah
4 0012094042/7609 Achmad Alan Ikhtiardi
5 9998532038/7610 Achmad Alfarizi
6 0001473168/7611 Achmad Cahyadi
7 0021541926/7613 Aditya Effendi
8 0012896048/7614 Agung Kuncoro Ari
9 0012911197/7617 Ahmad Hidayatullah
10 0013971978/7618 Akhmad Mashudi
11 0008026142/7619 Akhmad Ulinnuha
12 9999578723/7620 Al Fandrian Saelana
13 0000535944/7621 Anang Putro
14 0017230694/7622 Anas Ma'ruf
15 9993246460/7623 Anas Setyovani
16 0012798981/7624 Andi Riyanto
17 9990830571/7625 Andika Dimas W. P
18 9977005523/7626 Andreawan Eko Susanto
19 0004907642/7627 Andriyanto Eko Wuryanto
20 9989793873/7628 Angga Wahyu Kurniawan
21 0012267445/7630 Ardanis Akbar Sofandi
22 0016256779/7631 Ardian Prahmana
23 0005440825/7632 Argho Dewa Setiawan
47
24 0006394885/7635 Arya Bayu Eka Saputra
25 0013275742/7636 Arya Dwi Laksono
26 0000532044/7637 Arya Resza Aldiolas
27 000257227/7638 Astaguna Restu Salma
28 0016204647/7639 Aza Ishomi Surya Pradipta
29 0017254298/7640 Bagas Pratama
30 0013971981/7641 Bagus Budi Laksono
d. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.5 Data Sarana dan Prasarana
No. Nama Ruang Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Kantor Guru 1
3 Ruang kelas 24
4 Kantor BK 1
5 Kantor wakasek 1
6 Kantor waka 2
7 Ruang Tata Usaha 1
8 Ruang Komputer 1
9 Masjid 1
10 Ruang Audio Visual 1
11 Ruang UKS 1
12 Ruang OSIS 1
13 Ruang Perpustakaan 1
14 Ruang IPA 1
48
e. Data Keadaan Tanah
1) Keliling tanah seluruhnya 8373 m yang sudah dipagar permanen
(termasuk pagar hidup) 120 m.
2) Luas tanah/persil yang diakui sekolah menurut status pemilikan dan
penggunaan.
Lokasi tanah pertama (Atas)
Tabel 3.6 Data Keadaan Tanah Atas
No. Luas Tanah Seluruhnya 8,373 m2
Status Tanah
Nama lokasi Penggunaan
1 Gedung 3,589 m2 Sertifikat
2 Halaman 800 m2
Sertifikat
3 Lap. Olah raga 400 m2
Sertifikat
4 Lain-lain 3,834 m2
Sertifikat
15 Ruang Praktik Tata Busana 1
16 Ruang CNC 1
17 Ruang Praktik Permesinan 1
18 Ruang Praktik Listrik 1
19 Ruang Praktik Otomotif 2
20 Koperasi 1
21 Kantin 2
22 Pos satpam 2
23 Toilet 3 (2 siswa, 1 guru)
49
Lokasi tanah kedua (Bawah)
Tabel 3.7 Data Keadaan Tanah Bawah
No. Luas Tanah Seluruhnya 774 m2
Status Tanah
Nama lokasi Penggunaan
1 Gedung 245 m2 Sertifikat
2 Halaman 529 m2
Sertifikat
f. Kondisi Guru dan Karyawan
Tabel 3.8 Kondisi Guru dan Karyawan
Pendidikan
Terakhir Guru dan
Karyawan
Jumlah Status
S2 4 Kepala sekolah dan guru
SI 46 Guru dan Karyawan
DI 1 Karyawan
D2 1 Karyawan
SMK/SMA 7 Karyawan
SMP 1 Karyawan
SD 3 Karyawan
g. Daftar Guru dan Karyawan
Tabel 3.9 Data Daftar Guru dan Karyawan
No. Nama Status
Kepegawaian
Jenis PTK
1 Agus Budi Santoso GTY Guru Mapel
2 Amir Hafilin GTY/PTY Guru Mapel
50
3 Ani Indrijanti Honor Daerah Guru Mapel
4 Ary Srimaryanto Guru Honor Sekolah Guru Mapel
5 Asih Pujawati GTY/PTY Guru Mapel
6 Bambang Siswanto GTY/PTY Guru Mapel
7 Chadzikul Fikri Guru Honor Sekolah Guru Mapel
8 Dian Andriyanto PNS Guru Mapel
9 Edi Suharmanto GTY/PTY Administrasi
10 Eko Budi Cahyono GTY/PTY Guru Mapel
11 Eko Lestiyawati Guru Honor Sekolah Guru Mapel
12 Endang Budi H PNS Diperbantukan Guru Mapel
13 Fajar Rosiati Jati PNS Diperbantukan Guru Mapel
14 Fatchan Rafiqi Guru Honor Sekolah Guru Mapel
15 Gunanto GTY/PTY Keamanan
16 Gunawan Akhyani GTY/PTY Guru Mapel
17 Haris Prihantomo PNS Diperbantukan Guru Mapel
18 Hary Supriyadi GTY/PTY Guru Mapel
19 Heni Sulistyawati GTY/PTY Guru Mapel
20 Ismiyati GTY/PTY Administrasi
21 Istianatun Toyibah GTY/PTY Guru Mapel
22 Joko Wahyono GTY/PTY Guru BK
23 Karsini GTY/PTY Guru Mapel
24 Karyono Karji Honor Sekolah Tukang Kebun
25 Kasdi GTY/PTY Tukang Kebun
26 Kurnia Setiawan Guru Honor Sekolah Guru Mapel
27 Mohammad Nurdin GTY/PTY Guru Mapel
28 M. Khudlori GTY/PTY Guru Mapel
29 Muhamad Busri GTY/PTY Kepala Sekolah
30 Nanik Rahmawati GTY/PTY Guru Mapel
31 Nanik Sugiarti Guru Honor Sekolah Guru Mapel
32 Nurul Aeni Guru Honor Sekolah Guru Mapel
51
33 Parmin GTY/PTY Administrasi
34 Premono GTY/PTY Guru Mapel
35 Raditya Wisnu W GTY/PTY Guru Mapel
36 Rahmadi GTY/PTY Guru BK
37 Ratna Tri H GTY/PTY Guru Mapel
38 Risda Mila Shanti GTY/PTY Guru Mapel
39 Sardi GTY/PTY Guru Mapel
40 Sipta Novianto GTY/PTY Guru Mapel
41 Sisyono GTY/PTY Guru Mapel
42 Siti Maslikah GTY/PTY Administrasi
43 Siti Rondiyah GTY/PTY Guru Mapel
44 Siti Haryati GTY/PTY Perpustakaan
45 Sri Rejeki PNS Diperbantukan Guru Mapel
46 Sukeni GTY/PTY Administrasi
47 Sumindaharyati GTY/PTY Guru Mapel
48 Suparmi Guru Honor Sekolah Guru Mapel
49 Sumiyati GTY/PTY Guru Mapel
50 Surana GTY/PTY Guru Mapel
51 Suratilah PNS Diperbantukan Guru Mapel
52 Surono GTY/PTY Guru Mapel
53 Surono GTY/PTY Administrasi
54 Suryono GTY/PTY Guru Mapel
55 Suwarno GTY/PTY Guru BK
56 Tugimin Guru Honor Sekolah Guru Mapel
57 Tugini Honor Daerah Guru Mapel
58 Zamahsari GTY/PTY Guru Mapel
59 Zumri GTY/PTY Guru BK
52
h. Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah Salatiga
Tabel 3.10 Data Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah
Nama Jabatan
Drs. H. Yahya Syarif Komite sekolah
Drs. Muhammad Busri, M.pd Kepala sekolah
M. Nurdin ST WAKASEK I
Bambang Siswanto, S. Pd. WAKASEK II
Drs. Muh. Khudlori WAKASEK III
Suryono, S. Pd. WAKASEK III
Drs. Amir Hafilin WAKASEK III
Sisyono, s. Pd/Siti Rondiyah, S Pd. SIE. PENGAJARAN
Siptan ST KAPROG MO
Raditya W S. Pd. KAPROG PEMESISNAN
Istiyanatun Thoyibah, S.T. KAPROG PTL
Nanik Rahmawati, S. Pd. KAPROG TGM
Rahmadi, BA Koordinator BP
Sri Haryanti KA PERPUSTAKAAN
Ismiyati KA TATA USAHA
3. Visi, Misi dan Tujuan SMK Muhammadiyah Salatiga
a. Visi
Menciptakan Tamatan Unggulan yang berkualitas, Inovatif, Islamic,
Terampil dan Mampu Menjawab Tuntutan Zaman.
b. Misi
1) Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan serta Profesionalisme
seluruh Personil Sekolah sesuai dengan Profesinya.
53
2) Menyelenggarakan Pendidikan dan Pembelajaran yang berkualitas,
Inovasi dan Islamic.
3) Mewujudkan IPTEK dan Sumber daya Manusia yang berakhlak
karimah, Terampil dan Kompetitif dalam Bidang Keahliannya.
4) Menghasilkan tamatan yang berpotensi, andal dan bersifat
professional serta mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan
kebutuhan kerja.
5) Membimbing Peserta Didik dan Alumni dalam Berwirausaha yang
Kompetitif.
c. Tujuan Pendidikan SMK Muhammadiyah Salatiga
1) Mempersiapkan Siswa untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan
atau meluaskan Pendidikan Dasar.
2) Meningkatkan kemampuan Siswa sebagai Anggota Masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
Sosial, Budaya dan Alam sekitar.
3) Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan dan pengetahuan Teknologi dan
Kesenian.
4) Menyiapkan Siswa untuk memasuki lapangan kerja dan
mengembangkan sikap Profesional.
54
d. Tujuan SMK Muhammdiyah
1) Menghasilkan Outcome yang berkepribadian, bertakwa dan
berakhlak karimah.
2) Menghasilkan tamatan yang memiliki keunggulan dalam
mengembangkan konsep Teori dan Praktik sesuai dengan Program
keahlian.
3) Menghasilkan tamatan yang siap memasuki dunia kerja serta mampu
mengembangkan sikap professional.
4) Terciptanya jaringan kerja yang harmonis dengan instansi terkait dan
DUDI.
5) Terciptanya tamatan yang terampil, kompetitif mandiri dan berjiwa
wirausaha.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pra Siklus
Pra siklus adalah keadaan dimana peneliti memperoleh data yang
digunakan untuk melakukan tindak lanjut dari penelitian. Pra siklus
dilakukan sebelum melakukan penelitian dan memulai siklus penelitian.
Sesuai skema gambar 1.1 tentang skema siklus penelitian yang ingin
dilaksanakan peneliti pada SMK Muhammadiyah Salatiga, maka sebelum
memasuki Siklus I terlebih dahulu melaksanakan Pra Siklus. Pra siklus yang
dilaksanakan oleh peneliti tidak menggunakan pre test dengan mencari
ruang dan jam khusus, melainkan mencari data dari hasil nilai UTS sebagai
nilai sebelum dilakukan penelitian.
55
Peneliti memperoleh informasi dari guru mata pelajaran terkait
dengan materi dan objek penelitian yang akan diteliti. Hasil dari informasi
guru berupa hasil nilai UTS yang digunakan acuan sebelum penelitian. Dari
hasil UTS terdapat siswa yang nilainya masih di bawah nilai KKM dengan
nilai KKM yaitu 76. Data yang diperoleh dari nilai UTS murni siswa kelas
XI TKR 1 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Data Nilai UTS Siswa Kelas XI TKR I Tahun Pelajaran
2017/2018 SMK Muhammadiyah Salatiga pada Mata pelajaran Fiqh
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan Angka KKM
1 Abdul Aziz 78 70 Tuntas
2 Abdul Kharis 78 70 Tuntas
3 Abimanyu Rafly A 71 70 Tidak Tuntas
4 Achmad Alan Ikhtiardi 65 70 Tidak Tuntas
5 Achmad Alfarizi 80 70 Tuntas
6 Achmad Cahyadi 81 70 Tuntas
7 Aditya Effendi 67 70 Tidak Tuntas
8 Agung Kuncoro Ari 78 70 Tuntas
19 Ahmad Hidayatullah 70 70 Tidak Tuntas
10 Akhmad Mashudi 68 70 Tidak Tuntas
11 Akhmad Ulinnuha 73 70 Tidak Tuntas
12 Al Fandrian Saelana 65 70 Tidak Tuntas
13 Anang Putro 82 70 Tuntas
14 Anas Ma'ruf 80 70 Tuntas
15 Anas Setyovani 73 70 Tidak Tuntas
16 Andi Riyanto 73 70 Tidak Tuntas
56
17 Andika Dimas W. P 68 70 Tidak Tuntas
18 Andreawan Eko S 78 70 Tuntas
19 Andriyanto Eko W 73 70 Tidak Tuntas
20 Angga Wahyu K 77 70 Tuntas
21 Ardanis Akbar S 73 70 Tidak Tuntas
22 Ardian Prahmana 80 70 Tuntas
23 Argho Dewa Setiawan 77 70 Tuntas
24 Arya Bayu Eka S 68 70 Tidak Tuntas
25 Arya Dwi Laksono 80 70 Tuntas
26 Arya Resza Aldiolas 77 70 Tuntas
27 Astaguna Restu Salma 63 70 Tidak Tuntas
28 Aza Ishomi Surya P 76 70 Tuntas
29 Bagas Pratama 79 70 Tuntas
30 Bagus Budi Laksono 78 70 Tuntas
Jumlah Nilai 2229
Rata-Rata Nilai 74,3
Jumlah Ketuntasan 16
Persentase 53%
Data tersebut menunjukkan 47% siswa yang belum KKM yaitu 14
siswa dengan nilai 63-73 dan siswa yang sudah KKM sebesar 53% yaitu 16
siswa dengan nilai 76-82. Oleh karena itu, nilai hasil UTS tersebut dapat
digunakan peneliti sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
setelah penelitian.
2. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I peneliti merencanakan penelitian dengan empat tahapan
sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada umumnya. Kegiatan
57
yang dilakukan peneliti akan dijabarkan melalui empat tahapan yang diawali
dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Maka
penjabaran kegiatan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perlunya pematangan dan perencanaan secara maksimal oleh
peneliti guna menentukan langkah-langkah penelitian pada tahap
berikutnya. Oleh karena itu, kegiatan perencanaan ini sangat penting
dan harus dilakukan secara maksimal. Jika perencanaan dilakukan
dengan benar dan pelaksanaan dilakukan dengan sesuai maka akan
mengurangi terjadinya kegagalan dalam penelitian.
Adapun rancangan atau perencanaan yang ingin dilakukan
peneliti pada tahap ini adalah melakukan sebagai berikut:
8) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
9) Menyiapkan mata pelajaran Fiqh materi Riba.
10) Merencanakan tindakan dengan ilustrasi PTK antara guru dan
peneliti sebagai mitra kolaboratif agar pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti lebih cermat dan hasilnya menjadi lebih objektif,
dengan menerapkan metode make a match pada mata pelajaran Fiqh
materi riba.
11) Menyusun jadwal kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
12) Mempersiapkan alat yang digunakan dalam penerapan metode
make a match yaitu membuat kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan
jawaban yang sudah berpasangan.
58
13) Membuat soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar setelah
melakukan penerapan metode.
14) Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru sebagai
pengamatan dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua ini penelitian dilaksanakan pada tanggal yang
telah direncanakan peneliti dan disepakati oleh guru mata pelajaran
yaitu pada hari selasa tanggal 24 April 2018. Jadwal pelajaran yaitu
pada jam 7-8 atau jam terakhir dan dilakukan selama 90 menit. Hal
yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan rancangan telah
direncanakan sebelumnya. Guru melaksanakan kegiatan sesuai prosedur
yang ada di dalam RPP.
Peneliti membantu guru mempersiapkan yang dibutuhkan
guru, untuk melaksanakan metode yang di tawarkan peneliti. Peneliti
sebagai pengamat menyiapkan serta mengisi lembar observasi untuk
siswa dan guru. Guru mulai membuka pelajaran dengan penuh
semangat diawali dengan salam dan doa bersama kemudian dilanjutkan
absensi dan penyampaian materi. Pada kegiatan inti guru sebelum
memulai menggunakan metode yang ingin diteliti peneliti yaitu
penggunaan metode make a match, guru terlebih dahulu memberikan
kesempatan pada siswa untuk menggali informasi dengan membaca
buku paket dan menggali informasi yang didapat siswa dengan tanya
jawab. Guru mengawali membagikan kartu yang telah disediakan
59
kepada siswa. Siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang berisi
materi riba. Guru memberi batasan waktu untuk menemukan pasangan
kartu kemudian memberi poin yaitu 5 poin untuk siswa yang
menemukan pasangan paling cepat. Selain itu memberikan apresiasi
berupa pujian dan tepuk tangan untuk siswa yang mendapatkan poin
paling banyak. Guru mengambil dan mengacak kartu kembali untuk
dibagikan kepada siswa, hal itu dapat diulang 3-5 kali. Guru kemudian
meminta siswa untuk membacakan hasil pasangan kartu yang benar dan
menyimpulkannya. Kegiatan yang terakhir pada kegiatan ini adalah
mengadakan evaluasi tertulis dari pembelajaran materi riba dengan
metode make a match tersebut.
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti sebagai observer atau orang yang
mengamati kegiatan yang telah dilakukan siswa dan guru. Peneliti
mengamati kegiatan pembelajaran siswa dari awal hingga akhir dengan
lembar observasi dan kriteria yang telah ditentukan.
Aspek yang diamati oleh peneliti pada siswa adalah keaktifan,
ketepatan dalam mencocokkan kartu pasangan yang berisi materi riba,
kecepatan dan kerja sama siswa dalam menemukan pasangan kartu
yang berisi materi riba. Peneliti juga mengamati kejujuran dalam
mengerjakan soal dan sikap dan perilaku seperti kesopanan siswa
selama mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir.
60
Peneliti juga mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru.
Pengamatan yang dilakukan yaitu kesesuaian guru dalam mengikuti
prosedur di dalam RPP, mulai dari bagaimana guru membuka pelajaran,
bagaimana guru mengeksplorasi siswa, bagaimana pemamah guru
menggunakan metode, bagaimana ketepatan guru dalam menggunakan
metode dan bagaimana guru menutup pelajaran. Kegiatan itu di amati
oleh peneliti dengan menyesuaikan RPP yang telah dibuat.
d. Refleksi
Tahap refleksi adalah tahap paling akhir dari kegiatan
penelitian dimana jika terjadi ke ganjalan dalam penelitian ini maka
dapat diperbaiki pada penelitian berikutnya. Hal yang dilakukan peneliti
adalah berdiskusi atau merefleksikan kegiatan kembali dengan guru
mata pelajaran. Guru diminta peneliti menyampaikan kekurangan dan
kelebihan apa yang ada pada kegiatan yang sudah dilaksanakan
menurut pemahaman guru. Sebaliknya peneliti juga menyampaikan
tentang hasil yang diamati selama proses pembelajaran.
Kegiatan refleksi ini akan terjadi saling tukar informasi antara
peneliti dan guru. Peneliti dan guru akan memutuskan untuk
melanjutkan penelitian karena masih banyak kekurangan di dalam
penelitian yang pertama. Dari hasil catatan dan analisis yang dilakukan
peneliti pada kegiatan evaluasi yang dilakukan dapat memperoleh suatu
kesimpulan. Adapun kekurangan dan kelebihan dari penerapan metode
61
make a match dalam meningkatkan hasil belajar pada siklus I
diantaranya adalah:
1) Kelebihan pada penelitian siklus I adalah siswa lebih aktif dalam
pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan
tetapi belum maksimal.
2) Kekurangan pada penelitian siklus I diantaranya :
a) Pengelolaan waktu kurang maksimal.
b) Guru tidak demonstrasi terlebih dahulu bagaimana mencari
kartu pasangan dalam metode make a match sehingga siswa
kesulitan dalam menerapkan metode.
c) Pengendalian kelas ketika mencari kartu pasangan belum
maksimal sehingga murid kurang disiplin dalam pencarian
kartu pasangan.
d) Siswa belum dapat bekerja sama dengan baik.
e) Sebagian siswa belum sepenuhnya memahami materi.
f) Siswa belum sepenuhnya tertib dan disiplin.
3. Pelaksanaan Siklus II
Tahap pelaksanaan siklus II sama dengan tahap pelaksanaan siklus
I, hanya pada beberapa tahapan lebih diperbaiki kembali cara dan tindakan
kegiatan setelah di ketahui hasil siklus I dari hasil refleksi antara guru dan
peneliti. Maka dalam siklus II tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
62
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti dalam siklus II ini hampir
sama dengan Persiapan pada Siklus I. Dengan mempersiapkan RPP,
menyiapkan materi, mendemonstrasikan dan mengilustrasikan dengan
guru tentang penggunaan metode make a match, guru dan peneliti
sebagai mitra kolaboratif dengan menerapkan metode make a match
pada mata pelajaran Fiqh materi riba, merencanakan jadwal penelitian
pada siklus II, mempersiapkan alat, membuat soal evaluasi dan
mempersiapkan lembar observasi.
Pada siklus ini peneliti lebih mendemonstrasikan dan
mengilustrasikan metode make a match pada guru pengajar untuk
nantinya di demonstrasi terlebih dahulu kepada siswa. Peneliti
merencanakan menaikan nilai poin pada metode untuk siswa lebih
semangat dalam melakukan pelajaran. Peneliti juga untuk mengajak
siswa untuk lebih teliti dan bekerja sama dalam mencari kartu pasangan
dari materi riba.
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 8 Mei 2018
pada jam ke 7-8 selama 90 menit pada mata pelajaran Fiqh dengan
materi Riba.
Dalam tahap ini guru melaksanakan sesuai dengan prosedur
RPP yang telah dibuat. Untuk mengoptimalkan waktu maka guru
membatasi waktu untuk mengulang mengacak dan mengulang
63
membagikan kartu pasangan. Adapun beberapa inti pelaksanaan guru
dari pendahuluan sampai evaluasi adalah sebagai berikut:
1) Tahap eksplorasi
a) Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum memulai
pembelajaran
b) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pembelajaran untuk
lebih semangat dalam belajar.
c) Guru memberi kesempatan siswa membaca buku paket materi
riba dan memahaminya
d) Guru meminta siswa untuk benar-benar memahami materi riba.
2) Tahap Elaborasi
a) Guru mendemonstrasikan kembali metode make a match dalam
mencari pasangan kartu dan meminta siswa untuk lebih teliti
dalam menemukan jawaban pasangan kartu dan lebih disiplin
dalam mencari serta kerja sama.
b) Guru memberikan poin 10 kepada 3 pasangan pertama yang
berhasil menjawab dengan benar dengan waktu yang ditentukan.
c) Guru membatasi pengulangan penggunaan metode make a match
agar waktu dapat maksimal.
d) Guru meminta semua siswa untuk menyimpulkan dan membaca
kembali kartu dan pasangan yang tadi diperoleh.
64
3) Evaluasi
Setelah semua dilaksanakan guru meminta siswa mengingat-
ingat dan memahami apa yang telah disampaikan dalam
pembelajaran sehingga siswa dalam mengerjakan tes evaluasi benar-
benar dikerjakan secara teliti dan mendapat hasil yang maksimal.
c. Pengamatan
Siklus II dilaksanakan dengan prosedur dan tahapan sama
seperti siklus I. Dalam siklus II lebih memperbaiki dari hasil siklus I.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa banyak
kemajuan dan semua tahapan dilakukan sesuai prosedur.
Pada tahap pengamatan ini peneliti tidak menemukan
kejanggalan atau permasalahan yang terjadi. Hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqh materi riba mengalami peningkatan yang
signifikan dari siklus I. Lembar observasi siswa dan guru menunjukkan
peningkatan dalam hal keaktifan siswa. Jadi dalam pengamatan yang
dilakukan peneliti sudah sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
d. Refleksi
Tahap terakhir yaitu refleksi dimana peneliti dan guru mulai
berdiskusi kembali dan mengulas kembali kegiatan yang telah
dilakukan. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dimulai dengan
mengamati, menganalisis proses kegiatan pembelajaran pada siklus II
tidak terjadi ke ganjalan. Guru mengemukakan pendapat yang sama
yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar dalam proses pembelajaran
65
menggunakan metode make a match. Sehingga peneliti dapat menarik
kesimpulan diantaranya adalah :
1) Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik.
2) Hasil observasi menunjukkan bahwa guru dan siswa sangat aktif
dan bersemangat dalam pembelajaran.
3) Siswa telah mencapai KKM (Kriteria ketuntasan Minimum) pada
siklus II ini.
4) Penerapan metode make a match yang dilaksanakan guru dapat
menarik keaktifan siswa, kedisiplinan dan merangsang daya pikir
siswa sehingga hasil belajar mata pelajaran Fiqh materi riba dapat
meningkat.
Kesimpulan tersebut dapat menjadi acuan bagi peneliti dan
guru untuk tidak melanjutkan penelitian kembali. Karena hasil yang
diperoleh siswa yang sudah mencapai KKM sudah lebih dari 85%
sehingga penelitian dapat dihentikan.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Siklus I
Peneliti menggunakan empat tahap pada setiap siklus nya. Dari
tahap-tahap tersebut menunjukkan hasil yang berupa deskripsi dan data
yang nyata yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil dari penelitian pada
siklus I ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu dengan
membuat RPP, mengilustrasikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan guru terkait metode yang ingin diterapkan dalam penelitian,
mempersiapkan alat, mempersiapkan tes formatif dan lembar observasi
siswa dan observasi guru dan menyepakati dengan menyusun jadwal
dengan guru. Dengan penelitian dilakukan pada hari selasa tanggal 24
April 2018 pada jam terakhir yaitu jam 7-8 selama 90 menit.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian pada siklus I dilakukan pada tanggal 24
April 2018 pada jam terakhir yaitu jam ke 7-8 selama 90 menit.
Penelitian pada kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah Salatiga
menunjukkan kemajuan hasil belajar. Proses belajar pada penelitian ini
mengacu pada RPP atau Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang telah
dipersiapkan. Guru menggunakan metode make a match sebagai salah
67
satu metode untuk penyampaian materi ajar. Mula-mula guru membuka
pelajaran seperti biasanya, kemudian guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk membaca buku paket yang telah disediakan dan melakukan
tanya jawab untuk menggali sejauh mana pengetahuan siswa. Selanjutnya
guru menerapkan metode dengan membagikan kartu kepada semua
siswa. Kartu yang berisi sebagian soal dan sebagian jawaban dari soal di
acak kemudian dibagikan satu-satu kepada siswa. Setiap siswa harus
memegang 1 kartu untuk dipasangkan. Guru kemudian meminta siswa
untuk mencari jawaban kartu tersebut, kemudian siswa yang sudah
menemukan jawaban diminta maju ke depan untuk membacakan
pasangan yang telah ditemukan. Untuk maju ke depan guru membatasi
waktu 5 menit untuk 3 orang pertama yang menemukan kartu kemudian
diberi beri poin 5 setiap pasangan. Siswa yang memperoleh poin
terbanyak akan diberi apresiasi berupa pujian dari guru dan tepuk tangan
dari seluruh teman 1 kelas. Guru akan mengacak kartu kembali sampai
waktu yang ditentukan selesai. Selanjutnya siswa diminta untuk
menyimpulkan.
Pada kegiatan akhir siswa diminta mengerjakan soal evaluasi
yang telah dipersiapkan. Peneliti melaksanakan pengamatan kepada
siswa dan guru sesuai lembar pengamatan yang telah di buat oleh
peneliti. Lembar pengamatan berdasarkan RPP, metode dan proses
pembelajaran.
68
c. Tahap pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti berdasarkan RPP,
metode dan proses pembelajaran. Hasil pengamatan selama proses
berlangsung bisa diperhatikan pada lembar pengamatan di bawah ini:
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : XI TKR1/ 2
Alokasi waktu : 2 X 45 menit
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 24 April 2018
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati.
Tabel 4.1 Hasil Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan
guru saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat
dibagikan kartu yang mencari
pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban
pasangan kartu
√
69
6. Kecepatan dan kerja sama siswa
dalam menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam
mencocokkan pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam
mengerjakan soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran
selesai
√
Total Skor 8 12 8 0
Skor Akhir 28
Persentase 70%
Kualifikasi Baik
Adapun lembar pengamatan guru pada siklus I dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Nama Guru : Amir Hafilin
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 24 April 2018
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati
70
Tabel 4.2 Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Tanda Skor
1 2 3 4
1.
Pendahuluan
Kegiatan dan kemampuan guru
saat masuk kelas dan membuka
pelajaran.
√
a. Guru mengucapkan salam dan
mengajak siswa untuk berdoa.
√
b. Guru memeriksa kehadiran
siswa.
√
c. Guru menyampaikan
kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
d. Guru mengaitkan materi
pembelajaran hari ini dengan
materi sebelumnya.
√
2.
Eksplorasi
Kegiatan dan kemampuan guru
dalam kegiatan mengeksplorasi
√
a. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk membaca buku
paket.
√
b. Guru mengadakan tanya jawab
kepada siswa.
√
c. Guru menerapkan metode make
a match.
√
3. Elaborasi
Kecermatan dan ketepatan guru
71
dalam menggunakan metode make
a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa
kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba,
kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu
tersebut kepada siswa, masing-
masing siswa mendapat satu
kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dan
menemukan pasangan kartu
yang telah diberikan.
d. Guru memberi poin 5 untuk
siswa yang telah menemukan
pasangan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan
siswa yang dapat poin
terbanyak akan diberi apresiasi
berupa pujian dan tepuk tangan
seluruh siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah
terlaksana maka kartu kembali
di acak dan dibagikan bisa di
ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai
waktu yang telah ditentukan.
√
72
f. Guru meminta beberapa siswa
membuat kesimpulan.
√
4. Kemampuan guru dalam
menguasai metode make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa
kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba,
kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu
tersebut kepada siswa, masing-
masing siswa mendapat satu
kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dan
menemukan pasangan kartu
yang telah di berikan.
d. Guru memberi poin 5 untuk
siswa yang telah menemukan
pasangan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan
siswa yang dapat poin
terbanyak akan diberi apresiasi
berupa pujian dan tepuk tangan
seluruh siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah
terlaksana maka kartu kembali
√
73
di acak dan dibagikan bisa di
ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai
waktu yang telah ditentukan.
f. Guru meminta beberapa siswa
membuat kesimpulan.
√
5.
Konfirmasi
Kemampuan guru dalam
mengonfirmasi kegiatan
pembelajaran kembali
√
a. Guru mengajak siswa mengulas
kembali apa yang telah di
lakukan.
√
b. Guru memberikan klarifikasi
dan menyimpulkan terhadap
kegiatan yang telah dilakukan
siswa.
√
c. Guru memberikan tes tertulis
untuk evaluasi siswa.
√
6.
Penutup
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran.
√
a. Guru dan peserta didik
merefleksikan proses
pembelajaran.
√
b. Menyampaikan tindakan tindak
lanjut.
c. Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
√
74
d. Guru mengakhiri pelajaran
dengan mengajak peserta didik
berdoa dan diakhiri salam.
√
Total Skor 0 0 6 16
Skor Akhir 22
Persentase 91,6%
Kualifikasi Sangat Baik
Keterangan pengisian skor pengamatan siswa dan guru :
1. Untuk kriteria pengamatan siswa terlampir (lampiran 8)
2. Untuk penilaian pengamatan guru adalah sebagai berikut:
a. Untuk kegiatan nomor 1 dan 6 :
1) Skor 1 jika guru melakukan 1 poin a, b, c dan d
2) Skor 2 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
b. Untuk kegiatan nomor 2 dan 5 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan semua poin
2) Skor 2 jika guru melakukan 1 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
c. Untuk kegiatan nomor 3 dan 4 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan 2 poin dari a, b, c, d, e dan f
2) Skor 2 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c, d, e dan f
3) Skor 3 jika guru melakukan 4 poin dari a, b, c, d, e dan f
4) Skor 4 jika guru melakukan 5 sampai 6 poin a, b, c, d, e dan f
Keterangan pedoman penskoran hasil aktivitas siswa dan guru
dapat dilihat pada tabel berikut:
75
Tabel 4.3 Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas Siswa dan
Guru
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
Pada hasil pembelajaran siswa diberi tes formatif dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Hasil tes yang dilakukan siswa kelas
XI TKR 1 SMK Muhammadiyah salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa Nilai
Keterangan Angka KKM
1 Abdul Aziz 88 70 Tuntas
2 Abdul Kharis 85 70 Tuntas
3 Abimanyu Rafly A 88 70 Tuntas
4 Achmad Alan I 78 70 Tuntas
5 Achmad Alfarizi 73 70 Tidak Tuntas
6 Achmad Cahyadi 88 70 Tuntas
7 Aditya Effendi 73 70 Tidak Tuntas
8 Agung Kuncoro A 68 70 Tidak Tuntas
9 Ahmad H 88 70 Tuntas
10 Akhmad Mashudi 78 70 Tuntas
11 Akhmad Ulinnuha 80 70 Tuntas
76
12 Al Fandrian S 78 70 Tuntas
13 Anang Putro 85 70 Tuntas
14 Anas Ma'ruf 88 70 Tuntas
15 Anas Setyovani 80 70 Tuntas
16 Andi Riyanto 80 70 Tuntas
17 Andika Dimas W P 73 70 Tidak Tuntas
18 Andreawan Eko S 80 70 Tuntas
19 Andriyanto Eko W 73 70 Tidak Tuntas
20 Angga Wahyu K 83 70 Tuntas
21 Ardanis Akbar S 90 70 Tuntas
22 Ardian Prahmana 73 70 Tidak Tuntas
23 Argho Dewa S 80 70 Tuntas
24 Arya Bayu Eka S 80 70 Tuntas
25 Arya Dwi Laksono 80 70 Tuntas
26 Arya Resza A 73 70 Tidak Tuntas
27 Astaguna Restu S 78 70 Tuntas
28 Aza Ishomi S P 80 70 Tuntas
29 Bagas Pratama 83 70 Tuntas
30 Bagus Budi L 85 70 Tuntas
Jumlah Nilai 2409
Rata-Rata Nilai 80,3
Jumlah Ketuntasan 23
Persentase Ketuntasan 76,6%
Berdasarkan hasil lembar observasi siswa belum sepenuhnya
paham mengenai metode, sehingga siswa belum bisa disiplin dan belum
bisa kerja sama dengan baik untuk menemukan pasangan dengan hasil
persentase 70% dan kualifikasi baik. Sedangkan hasil observasi pada
77
guru sudah menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan hasil
persentase sebesar 91,6% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil dari nilai
tes di atas menunjukkan bahwa siswa mengalami kenaikan persentase
hasil belajar dari pra siklus ke siklus I. Akan tetapi belum mengalami
kenaikan yang signifikan karena masih terjadi kejanggalan dalam proses
pembelajaran. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I naik
menjadi 76, 6% dari persentase ketuntasan hasil belajar pra siklus yaitu
53%. Maka telah terjadi kenaikan sebesar 23, 6% dari pra siklus ke siklus
I.
d. Refleksi
Pengamatan dari hasil proses belajar pada siklus I dapat
diperoleh bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan RPP,
akan tetapi siswa masih belum melaksanakan kegiatan dengan baik dan
proses pemahaman siswa dengan metode masih kurang. Siswa masih
belum bisa disiplin dan kerja sama dalam menemukan pasangan masih
kurang. Selain kurangnya waktu dalam mengulang membagikan kartu
menjadi kendala. Guru mengemukakan hal yang sama dengan peneliti
maka perlu adanya tindak lanjut pada siklus berikutnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka siswa perlu
diberikan demonstrasi terlebih dahulu penggunaan metode atau cara
mencari pasangan kartu tersebut agar siswa dapat mengerti dan
memahami. Sehingga siswa dapat tertib dan dapat kerja sama dengan
baik. Guru juga memberikan poin dari 5 poin menjadi 10 poin untuk
78
menyemangati siswa yang mencari pasangan kartu dan membatasi waktu
agar tepat dalam menggunakan waktu. Guru dan peneliti merencanakan
waktu yang sesuai untuk penelitian siklus selanjutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilakukan sma dengan siklus I akan tetapi ada tahap-tahap
yang harus diperbaiki agar kesalahan yang terjadi dalam siklus I tidak
terulang kembali. Berikut hasil dari penelitian pada siklus II :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini hampir sama dengan siklus
I yang sedikit membedakan yaitu perbaikan RPP dari siklus I ke siklus II.
Sedangkan untuk lembar observasi siswa dan guru dan lembar tes untuk
siswa disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Sehingga perencanaan
pada siklus II ini adalah hasil dari kekurangan pada siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 8 Mei 2018 pada siswa
kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah Salatiga pada jam terakhir yaitu
jam 7-8 selama 90 menit. Proses pembelajaran mengacu pada RPP
dengan memperhatikan dan memperbaiki siklus I, sehingga kekurangan
pada siklus I tidak terulang kembali pada siklus II.
Guru mendemonstrasikan terlebih dahulu metode sebelum
menggunakan metode. Sehingga siswa lebih memahami dan menjadikan
siswa lebih tertib disiplin dan dapat bekerja sama dengan baik.
79
c. Pengamatan/Observasi
Pengamatan pada siklus II ini dilakukan lebih teliti dengan hasil
yang diinginkan oleh peneliti. terjadi kenaikan persentase dari siklus I ke
siklus II dengan pemaparan data hasil pengamatan siklus II pada tabel
lembar observasi/pengamatan dan tabel hasil nilai tes sebagai berikut :
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : XI TKR1/ 2
Alokasi waktu : 2 X 45 menit
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 8 Mei 2018
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati.
Tabel 4.5 Hasil Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan
guru saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat
dibagikan kartu yang mencari
pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban √
80
pasangan kartu
6. Kecepatan dan kerja sama siswa
dalam menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam mencocokkan
pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran
selesai
√
Total Skor 16 18 0 0
Skor Akhir 33
Persentase 85%
Kualifikasi Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengamatan kegiatan
siswa pada siklus II mengalami kenaikan dari siklus I dari persentase
70% menjadi persentase 85% dengan kualifikasi sangat baik. Sedangkan
hasil lembar pengamatan pada kegiatan guru juga mengalami
peningkatan sebagai berikut:
Nama Guru : Amir Hafilin
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
81
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 8 Mei 2018
Petunujuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati
Tabel 4.6 Hasil Lembar Pengamatan Guru pada Siklus II
No. Aspek yang diamati Tanda Skor
1 2 3 4
1.
Pendahuluan
Kegiatan dan kemampuan guru saat
masuk kelas dan membuka pelajaran.
√
a. Guru mengucapkan salam dan
mengajak siswa untuk berdoa.
√
b. Guru memeriksa kehadiran siswa. √
c. Guru menyampaikan kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran dan
indikator pencapaian kompetensi.
√
d. Guru mengaitkan materi
pembelajaran hari ini dengan
materi sebelumnya.
√
2.
Eksplorasi
Kegiatan dan kemampuan guru dalam
kegiatan mengeksplorasi
√
a. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk membaca buku paket.
√
b. Guru menerapkan metode make a
match.
√
c. Guru mendemonstrasikan metode
make a match.
√
82
3. Elaborasi
Kecermatan dan ketepatan guru dalam
menggunakan metode make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau
topik yang berkaitan dengan materi
riba, kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu
tersebut kepada siswa, masing-
masing siswa mendapat satu kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dan
menemukan pasangan kartu yang
telah diberikan.
√
d. Guru memberi poin 10 untuk siswa
yang telah menemukan jawaban
tercepat pertama dalam batasan
waktu 5 menit dan siswa yang
mendapat poin terbanyak akan
diberi apresiasi berupa pujian dari
guru dan tepuk tangan oleh seluruh
siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah terlaksana
maka kartu kembali di acak dan
dibagikan bisa di ulang sapai 3 atau
4 kali sesuai waktu yang telah
ditentukan.
√
f. Guru meminta semua siswa
membuat kesimpulan.
√
83
4. Kemampuan guru dalam menguasai
metode make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau
topik yang berkaitan dengan materi
riba, kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu
tersebut kepada siswa, masing-
masing siswa mendapat satu kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk
memikirkan jawaban dan
menemukan pasangan kartu yang
telah di berikan.
√
d. Guru memberi poin 10 untuk siswa
yang telah menemukan jawaban
tercepat pertama dalam batasan
waktu 5 menit dan siswa yang
mendapat poin terbanyak akan
diberi apresiasi berupa pujian dari
guru dan tepuk tangan oleh seluruh
siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah terlaksana
maka kartu kembali di acak dan
dibagikan bisa di ulang sapai 3 atau
4 kali sesuai waktu yang telah
ditentukan.
√
f. Guru meminta semua siswa
membuat kesimpulan.
√
84
5.
Konfirmasi
Kemampuan guru dalam
mengonfirmasi kegiatan pembelajaran
kembali
√
a. Guru mengajak siswa mengulas
kembali apa yang telah di lakukan.
√
b. Guru memberikan klarifikasi dan
menyimpulkan terhadap kegiatan
yang telah dilakukan siswa.
√
c. Guru memberikan tes tertulis untuk
evaluasi siswa.
√
6.
Penutup
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran.
√
a. Guru dan peserta didik
merefleksikan proses
pembelajaran.
√
b. Menyampaikan tindakan tindak
lanjut.
√
c. Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
d. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengajak peserta didik berdoa dan
diakhiri salam.
√
Total Skor 0 0 3 20
Skor Akhir 23
Persentase 95,8%
Kualifikasi Sangat Baik
85
Keterangan pengisian skor pengamatan siswa dan guru :
1. Untuk kriteria pengamatan siswa terlampir (lampiran 10)
2. Untuk penilaian pengamatan guru adalah sebagai berikut:
a. Untuk kegiatan nomor 1 dan 6 :
1) Skor 1 jika guru melakukan 1 poin a, b, c dan d
2) Skor 2 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
b. Untuk kegiatan nomor 2 dan 5 :
5) Skor 1 jika guru tidak melakukan semua poin
6) Skor 2 jika guru melakukan 1 poin dari a, b, c dan d
7) Skor 3 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
8) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
c. Untuk kegiatan nomor 3 dan 4 :
5) Skor 1 jika guru tidak melakukan 2 poin dari a, b, c, d, e dan f
6) Skor 2 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c, d, e dan f
7) Skor 3 jika guru melakukan 4 poin dari a, b, c, d, e dan f
8) Skor 4 jika guru melakukan 5 sampai 6 poin a, b, c, d, e dan f
Keterangan pedoman penskoran hasil aktivitas siswa dan guru
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas Siswa dan
Guru
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
86
Pada tabel hasil lembar pengamatan guru di atas menunjukkan
bahwa persentase keberhasilan guru dalam mengajar mencapai 95, 8%.
Persentase ini mengalami kenaikan dari siklus I dengan persentase 91,
6%. Dari siklus I ke siklus II lembar pengamatan guru dan siswa
mengalami peningkatan yang signifikan sehingga hal tersebut
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II ini juga mengalami
peningkatan. Hasil tes siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.8 Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Keterangan Angka KKM
1 Abdul Aziz 85 70 Tuntas
2 Abdul Kharis 83 70 Tuntas
3 Abimanyu Rafly A 83 70 Tuntas
4 Achmad Alan I 80 70 Tuntas
5 Achmad Alfarizi 85 70 Tuntas
6 Achmad Cahyadi 88 70 Tuntas
7 Aditya Effendi 78 70 Tuntas
8 Agung Kuncoro A 73 70 Tidak Tuntas
9 Ahmad H 83 70 Tuntas
10 Akhmad Mashudi 80 70 Tuntas
11 Akhmad Ulinnuha 85 70 Tuntas
12 Al Fandrian S 85 70 Tuntas
13 Anang Putro 83 70 Tuntas
14 Anas Ma'ruf 95 70 Tuntas
87
15 Anas Setyovani 83 70 Tuntas
16 Andi Riyanto 80 70 Tuntas
17 Andika Dimas W P 90 70 Tuntas
18 Andreawan Eko S 85 70 Tuntas
19 Andriyanto Eko W 83 70 Tuntas
20 Angga Wahyu K 85 70 Tuntas
21 Ardanis Akbar S 88 70 Tuntas
22 Ardian Prahmana 80 70 Tuntas
23 Argho Dewa S 85 70 Tuntas
24 Arya Bayu Eka S 83 70 Tuntas
25 Arya Dwi Laksono 78 70 Tuntas
26 Arya Resza A 80 70 Tuntas
27 Astaguna Restu S 83 70 Tuntas
28 Aza Ishomi S P 85 70 Tuntas
29 Bagas Pratama 83 70 Tuntas
30 Bagus Budi L 88 70 Tuntas
Jumlah Nilai 2505
Rata-Rata Nilai 83,5
Jumlah Ketuntasan 29
Persentase Ketuntasan 96,6%
Dari tabel di atas dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa
dari siklus I dengan persentase 76, 6% ke siklus II dengan persentase 96,
6%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan persentase 76, 6%
menjadi 96, 6% mengalami peningkatan sebesar 20%. Dengan jumlah
ketuntasan 29 siswa dari 30 siswa. Hal tersebut tidak menjadikan
kejanggalan karena peningkatan hasil belajar melebihi ketuntasan yang
diinginkan yaitu sebesar 85%.
88
d. Refleksi
Hasil pengamatan dan hasil tes siswa pada siklus II telah
mengalami peningkatan melebihi indikator yang diinginkan yaitu
mencapai 96, 6%. Peneliti dan guru menganggap bahwa penelitian ini
tidak mengalami kejanggalan pada proses pembelajaran. Kualifikasi
lembar pengamatan siswa dan guru menjadi sangat baik dan hasil tes
siswa sudah melebihi persentase kelulusan yang ingin dicapai. Dengan
lebih dari 85% siswa telah mencapai KKM. Maka peneliti dan guru
menghentikan penelitian sampai pada siklus II. Peneliti berharap siswa
lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih disiplin dalam pembelajaran.
B. Pembahasan
1. Siklus I
Penelitian pada siklus I masih mengalami banyak kendala, seperti
siswa kurang memahami materi, cara mencari pasangan kartu masih belum
tepat dan siswa tidak disiplin, kurangnya kerja sama siswa dalam mencari
jawaban dari pasangan kartu. Guru tidak mendemonstrasikan terlebih
dahulu cara mencari pasangan kartu. Masalah-masalah yang terjadi akan
mengakibatkan kendala dalam proses pembelajaran.
2. Siklus II
Kendala siklus II dapat diatasi dari kekurangan pada siklus I
dengan cara guru akan lebih memberikan pengarahan kepada siswa dan
mendemonstrasikan terlebih dahulu cara mencari pasangan kartu sampai
jika berhasil menemukan pasangan akan mendapat poin. Hal tersebut
89
dilakukan agar siswa lebih semangat dan lebih tertib sehingga siswa dapat
bekerja sama dengan baik ketika mencari jawaban pasangan kartu. Hal
tersebut dilakukan agar semua materi pelajaran dapat tersampaikan dengan
baik sehingga siswa mudah mengingat-ingat karena kartu dibagikan
berulang-ulang beberapa kali dan siswa diminta membacakan dan
menyimpulkan ketika sudah menemukan jawaban kartu.
Pembelajaran seperti ini akan lebih memudahkan siswa dalam
memahami dan mengingat karena dilakukan berulang-ulang dan setiap
siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Selain itu
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan karena
siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Melalui hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan
meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode make a match
pada siswa kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah Salatiga dari pra siklus,
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Nilai Per Siklus
No. Perbandingan Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Jumlah Nilai 2229 2409 2505
2 Rata-Rata Nilai 74,3 80,3 83,5
3 Nilai Tertinggi 82 90 95
4 Nilai Terendah 63 68 73
5 Siswa Tuntas 16 23 29
6 Siswa Belum Tuntas 14 7 1
7 Persentase Ketuntasan 53% 76, 6% 96, 6%
90
Berdasarkan hasil data rekapitulasi di atas diketahui bahwa hasil
evaluasi dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Siswa yang
belum tuntas tau belum mencapai KKM pada pra siklus mencapai 47%
atau 14 siswa dari 30 siswa. Sedangkan yang sudah mencapai KKM
sebesar 53% atau 16 siswa. Sedangkan pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 23, 4% atau 7 siswa yang belum mencapai KKM, 76,
6% atau 23 siswa telah mencapai KKM. Pada siklus II mengalami
peningkatan semakin tinggi dengan 3, 4% atau 1 siswa yang belum
mencapai KKM dan 96, 6% atau 29 siswa telah mencapai KKM. Peneliti
menarik kesimpulan bahwa, hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sampai
siklus II mengalami peningkatan pada mata pelajaran Fiqh materi Riba.
Peningkatan tersebut dipengaruhi karena siswa sangat aktif dan tepat
dalam mencari jawaban serta dapat kerja sama dengan baik terhadap
teman. Di samping itu guru mampu menguasai metode dengan baik,
mampu mengkondisikan kelas dan mampu memberi motivasi untuk siswa
agar lebih semangat dalam belajar dengan menerapkan metode make a
match pada mata pelajaran Fiqh materi Riba
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam dua kali
siklus dengan pra siklus diambil dari nilai UTS pada mata pelajaran Fiqh
materi Riba yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode make a match pada mata pelajaran Fiqh materi Riba pada siswa
kelas XI TKR 1 SMK Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
dengan jumlah siswa 30 dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar dari pra siklus siswa
yang belum tuntas atau belum mencapai KKM mencapai 47% atau 14
siswa dari 30 siswa. Sedangkan yang sudah mencapai KKM sebesar 53%
atau 16 siswa. Sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi
23, 4% atau 7 siswa yang belum mencapai KKM, 76, 6% atau 23 siswa
telah mencapai KKM. Pada siklus II mengalami peningkatan semakin
tinggi dengan 3, 4% atau 1 siswa yang belum mencapai KKM dan 96, 6%
atau 29 siswa telah mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini peneliti memberikan saran
kepada sekolah adalah agar pihak sekolah hendaknya pihak sekolah
mendukung kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan melengkapi
peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, menyediakan sarana dan
92
prasarana sekolah serta memperketat dan mendisiplinkan siswa pada saat
berada di sekolah. Untuk guru mata pelajaran Fiqh hendaknya dalam
proses pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab, akan tetapi hendaknya menggunakan metode yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya itu pemilihan
metode agar disesuaikan dengan mata pelajaran dan materi yang diberikan.
Saran untuk siswa, semoga siswa dalam proses pembelajaran
dapat memperhatikan guru dan lebih disiplin serta berlaku sopan terhadap
guru dan sesama teman. Sebelum dimulai pembelajaran hendaknya siswa
membaca terlebih dahulu materi yang akan disampaikan, agar dalam
proses pembelajaran siswa mampu memahami dengan saksama.
93
DAFTAR PUSTAKA
Al- Habsyi, Husin. Cet V. 1991. Kamus Al- Kautsar Lengkap Arab-Indonesia.
Yayasan Pesantren Islam: Bangil.
Amiruddin, Zein. 2009. Ushul Fiqh. Yogyakarta: Teras.
Arikunto, Suharsimi. Cet. XV. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. Cet. XII. 2014. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksra.
Asmani, Ma‟mur jamal. Cet. X. 2014. 7 Ttips Aplikasi Paikem. Jogjakarta: Diva
press.
Aunurrahman. 2016. Cet. X. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Djamarah dan Bahri, Syaiful. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamdayana, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzah dan Nurdin, Mohamad. Cet. VI. 2015. Belajar dengan Pendekatan
Paikem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jumantoro. Totok dan Munir Amin, Samsul. 2005. Kamus Ilmu Ushul Fikh.
Jakarta: HAMZAH.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pemebelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.
Mardani, 2016. Cet. IV. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: kencana.
Nurdyansyah dan Fahyuni, Eni Fariyatul. Pemebelajaran Sesuai Kurikulum 2013.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center
Pramono, Sigit. 2014. Panduan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jogjakarta:
Diva Press.
Purwanto 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rahmatullah. Hamid, Rusnila dan Mansur. 2014. Pembelajaran Fikih.
Kalimantan Barat: IAIN Pontianak Press.
94
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Rusman. 2016. Cet. II. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori Praktik dan
Penilaian. Jakarta: Rajawali Pers.
Satori, Djam‟an dan Komariah, Aan. Cet VII. 2017. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR- RUZZ MEDIA.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung:
ALFABETA.
Sukardi. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembanganya. Jakarta: Bumi Aksara.
95
96
97
98
99
100
101
Lampiran 5 RPP Siklus I
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : SMK Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran : FIQH
Kelas/ Semester : XI TKR 1/ GASAL
Pertemuan : 1 (pertama)
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Standar Kompetensi
1.1 Melaksanakan Muamalah Sesuai Ketentuan Islam
B. Kompetensi Dasar
2.1 Memahami riba dan menghindarinya
C. Indikator Dasar
3.1.1 Menjelaskan pengertian riba
3.1.2 menjelaskan dalil riba
3.1.3 Memberikan contoh perilaku riba di masyarakat
D. Tujuan pembelajaran
Melalui metode make a match siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian riba baik secara bahasa atau istilah
2. Menjelaskan dan menyebutkan dalil riba
3. Memberikan contoh yang sesuai mengenai perilaku riba di
masyarakat
102
E. Materi pembelajaran
Secara etimologis riba berarti Ziyadah (tambahan), tumbuh dan
membesar, secara terminologi Fiqh riba yaitu pengambilan tambahan dari
pokok atau modal secara tidak baik atau bertentangan dengan prinsip syariah .
menurut istilah riba adalah suatu bentuk akad perjanjian yang terjadi dalam
tukar menukar barang atau piutang dengan persyaratan adanya ganti atau
imbalan sebagai kelebihan pembayaran. Jadi riba adalah sesuatu yang
dikerjakan oleh seseorang yang mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya
dari orang lain dengan mengambil tambahan modal atau pokok dari pinjaman
ataupun harta yang dimiliki.
Riba sudah dilakukan sejak zaman jahiliah dan sudah menjadi tradisi
yang sulit dilarang secara spontan karena itu riba dalam Islam bersifat gradual
(bertahap) dalam menghukumnya. Oleh karena itu pemahaman tentang riba
harus ditanamkan sedini mungkin agar tidak menggunakan harta dari hasil
riba.
e. Hukum Riba
Islam melarang praktik riba dan hukum riba adalah haram. Banyak
ayat yang menunjukkan larangan melakukan praktik riba. Allah memberi
hukum riba sebagai sesuatu yang diharamkan, hal tersebut berdasarkan dalil
tentang hukum riba (Mardani, 2016: 20). Sebagaimana firman Allah dalam
Al-Qur‟an Surat Al- Baqarah ayat 275 yaitu:
103
ى إلا كوب يقم الزي يتخبط الشيطبى هي الوس رلك ه ببلا يق ى الش الزيي يأ كل
البيع أحل الل بب ا إوب البيع هثل الش ن قل بأ عظة هي سب بب فوي جبء ه م الش حش
ى هي عبد فألئك أصحبة البسن فيب خبلذ أهش إلى الل تى فل هب سلف فب
Artinya “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),
Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalam”
(Q.S Al- Baqarah: 275)
Keterangan dari ayat di atas adalah sebagai berikut:
1) Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti
orang kemasukan syaitan.
2) Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak
dikembalikan.
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengharamkan riba
dan menghalalkan jual beli, akan tetapi sesuatu yang lebih dari dasar
modal adalah riba, sedikit atau banyak, jadi setiap modal dasar yang
ditentukan sebelumnya karena semata-mata imbalan bagi berlakunya
waktu adalah riba.
104
Selain itu hukum riba terdapat pada Q.S Ali Imran ayat 130.
Sebagaimana Firman Allah yaitu:
لعلك ا زيي اه يب أيب ال ا الل اتق بب أضعبفب هضب عفة ا الش ن لا تأ كل
ى تفلح
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan.” ( Q.S Ali Imran: 130)
Maksud dari kandungan ayat di atas adalah yang dimaksud Riba
di sini ialah Riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa Riba
nasi‟ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada
dua macam: nasi’ah dan fadl. Riba nasi’ah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadl ialah penukaran
suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya
karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti
penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba
yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasi’ah yang berlipat ganda yang
umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliah.
f. Macam-macam Riba dan Contohnya
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua yaitu riba
dalam hal utang piutang dan riba dalam hal jual beli. Kedua kelompok
tersebut masih dibedakan atau dikelompokkan kembali diantaranya adalah :
5) Riba fadl yaitu riba yang terjadi melalui tukar- menukar benda atau
barang yang sejenis dengan tidak sama jumlah atau volumenya.
Contohnya seseorang meminjam seekor sapi dan harus mengembalikan
105
seekor sapi yang lebih besar atau seorang meminjam emas 15 gram dan
harus mengembalikan dengan emas 17 gram.
6) Riba Qord yaitu riba yang disebabkan karena adanya proses utang
piutang atau pinjam meminjam dengan syarat menarik keuntungan
(bunga) dari orang yang meminjam atau orang yang berhutang.
Contohnya aji meminjam uang Ragil Rp. 10.000,- dan Aji harus
mengembalikan Rp. 12. 000,-.
7) Riba Nasi’ah yaitu tambahan yang diisyaratkan oleh orang yang
mengutangi kepada orang yang meminjam sebagai imbalan atas
penangguhan pembayaran hutangnya. Contoh Ahmad meminjam uang
kepada Roby sebesar Rp. 10.000,- dan jatuh tempo pembayaran adalah
tanggal 20 maret namun sampai tanggal tersebut Ahmad belum bisa
melunasi nya oleh karena itu Roby menangguhkan pembayaran
hutangnya satu bulan tetapi dengan syarat Ahmad harus membayar uang
kepada Roby sebesar Rp. 12.000,- uang kelebihan Rp. 2.000,- merupakan
riba atas penangguhan pembayaran hutangnya.
8) Riba Yad yaitu riba yang disebabkan berpisah dari tempat akad jual beli
sebelum serah terima antara penjual dan pembeli. Contoh Fatimah
membeli 50 liter minyak tanah kepada Marisa, setelah dibayar Marisa
sebagai menjual langsung pergi sedangkan minyak tanah tersebut belum
jelas apakah sudah 50 liter atau belum.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, dan Make A Match
106
G. Media dan Alat Pembelajaran
2. Media Pembelajaran : Buku Paket Siswa dan Lembar Kerja Siswa
3. Alat Pembelajaran : Kartu yang berisi sebagian jawaban dan
sebagian pertanyaan.
H. Sumber Belajar
1. Buku Paket Siswa
2. Buku dari Suroyo, Agus. Pendidikan Ibadah/Muamalah SMA/SMK/MA
Muhammadiyah. Cet ke-4. (Yogyakarta: Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah PWM DI Yogyakarta, 2015).
3. Mardani, 2016. Cet. IV. Fiqh ekonomi syariah. Jakarta: kencana.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdoa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi.
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran hari ini
dengan materi sebelumnya.
15 Menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
membaca buku paket.
b. Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa.
c. Guru menerapkan metode make a match.
b. Elaborasi
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi
beberapa konsep atau topik yang berkaitan
dengan materi riba, kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian jawaban.
60 Menit
107
2) Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
3) Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah diberikan.
4) Guru memberi poin 5 untuk siswa yang telah
menemukan pasangan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan siswa yang dapat
poin terbanyak akan diberi apresiasi berupa
pujian dan tepuk tangan seluruh siswa.
5) Jika satu putaran sudah terlaksana maka kartu
kembali di acak dan dibagikan bisa di ulang
sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu yang telah
ditentukan.
6) Guru meminta siswa beberapa siswa
membuat kesimpulan.
c. Konfirmasi
d. Guru mengajak siswa mengulas kembali apa
yang telah di lakukan.
e. Guru memberikan klarifikasi dan
menyimpulkan terhadap kegiatan yang telah
dilakukan siswa.
f. Guru memberikan tes tertulis untuk evaluasi
siswa.
3. Penutup
e. Guru dan peserta didik merefleksikan proses
pembelajaran.
f. Menyampaikan tindakan tindak lanjut.
g. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
h. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak
peserta didik berdoa dan diakhiri salam.
15 Menit
J. Penilaian
1. Jenis : Tertulis
2. Bentuk : Pilihan ganda dan uraian
3. Prosedur Penilaian :
108
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Non Tes (pengamatan) Proses KBM
2. Pengetahuan Tes Setelah KBM
3. Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
Keterangan :
1. penilaian sikap dan keterampilan berupa lembar observasi siswa
(terlampir)
2. Soal Tes (pengetahuan) berupa 10 butir pilihan ganda dan 5 butir soal
uraian (terlampir)
Penilaian pengamatan sikap dan keterampilan siswa
a. Menghitung persentase aktivitas siswa
Persentase =
∑ skor diperoleh
X 100%
∑ Skor maksimal
b. Pedoman penskoran dan kriteria hasil aktivitas Siswa
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
109
Pedoman penskoran soal Tes
a. Bobot nilai dengan jumlah soal pilihan ganda 10 : @1 X 10 = 10
b. Bobot nilai dengan jumlah soal uraian 5 : @ 2 X 5 = 10
c. Total nilai : 20 X 5 = 100
Salatiga 23 April 2018
Mengetahui
Guru Pengajar
Drs. Amir Hafilin
NBM: 727 336
Peneliti
Sri wahyuni
Kepala sekolah
Drs. Muhammad Busri, M. P
NBM 752 928
110
Lampiran No. I Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu yang mencari pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban
pasangan kartu
√
6. Kecepatan dan kerja sama siswa dalam
menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam mencocokkan
pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran selesai √
Total Skor 8 12 8 0
Skor Akhir 28
Persentase 70%
Kualifikasi Baik
111
Kriteria Penskoran Lembar Observasi Siswa
No. Aspek yang diamati Skala
Nilai Kriteria penilaian
1. Siswa duduk dengan
rapi saat guru masuk
kelas
A Sangat baik dengan semua siap
duduk dengan rapi
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak siap
dengan duduk tidak rapi (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa siap dan
duduk dengan rapi (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak siap
dan tidak duduk dengan rapi (22-23
siswa)
2. Siswa berdoa
sebelum memulai
pelajaran
A Sangat baik dengan semua siswa
berdoa
B Baik dengan ≤10% siswa tidak
berdoa (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa berdoa
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
berdoa (22-23 siswa)
3. Siswa
memperhatikan
guru saat
menyampaikan
A Sangat baik dengan semua
memperhatikan guru
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
memperhatikan (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa
memperhatikan (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
memperhatikan (22-23 siswa)
4.
Siswa tertib atau
disiplin saat
dibagikan kartu yang
mencari pasangan
A Sangat baik dengan semua siswa
tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
tertib dan disiplin saat kartu
dibagikan (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tertib dan
disiplin saat dibagikan kartu
112
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
tertib dan tidak disiplin saat
dibagikan kartu (22-23 siswa)
5. Siswa aktif saat
mencari jawaban
kartu yang dibawa
A Sangat baik dengan semua siswa
aktif saat mencari jawaban kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak aktif
saat mencari jawaban kartu (2-3
siswa)
C Cukup dengan 50% siswa aktif
mencari jawaban kartu (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak aktif
mencari jawaban kartu (22-23 siswa)
6. Kecepatan dan kerja
sama siswa dalam
menemukan
pasangan kartu
A Sangat baik dengan semua siswa
dapat bekerja sama
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak dapat
bekerja sama (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tidak
dapat bekerja sama (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
dapat bekerja sama (22-23 siswa)
7. Ketepatan siswa
dalam mencocokkan
pasangan kartu
A Sangat baik dengan semua siswa
tepat dalam mencocokkan kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak tepat
dalam mencocokkan kartu (2-3
siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tepat
dalam mencocokkan kartu (setengah
dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
tepat dalam mencocokkan kartu (22-
23 siswa)
8.
Kejujuran siswa
dalam mengerjakan
soal evaluasi
A Sangat baik dengan semua siswa
jujur dalam mengerjakan soal
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak jujur
(2-3siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tidak jujur
113
dalam mengerjakan soal (setengah
dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
jujur dalam mengerjakan soal (22-23
siswa)
9. Sikap dan perilaku
siswa selama
mengikuti
pembelajaran (sopan
santun)
A Sangat baik dengan semua siswa
sopan dalam mengikuti pelajaran
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
sopan (2-3siswa)
C Cukup dengan 50% siswa sopan
(setengah dari jumlah siswa)
D Semua siswa tidak memberi
tanggapan dan kesimpulan
10. Siswa berdoa setelah
pelajaran selesai
A Sangat baik dengan Semua siswa
berdoa
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
berdoa (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa berdoa
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
berdoa (22-23 siswa)
114
Lampiran No. 2 Siklus I
Tes ( pengetahuan)
Tes Tertulis
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini!
A. Pilihan Ganda
1. Menurut bahasa riba berarti az ziyadah yang artinya ....
a. Tambahan c. Pungutan
b. Paksaan d. Pengurangan
2. Pengambilan tambahan dalam praktik riba merupakan perbuatan ....
a. Terpuji c. Terkutuk
b. Mulia d. Telanjur
3. “hai orang-rang yang beriman jangan kamu memakan riba dengan
berlipat ganda” ayat tersebut merupakan dalil larangan riba yang
terdapat dalam ....
a. Q.S Ali Imran : 130 c. Q.S Al-Baqarah : 275
b. Q.S Al-Baqarah : 276 d. Q. S. Ar-Rum : 30
4. Dibawah ini yang merupakan larangan riba adalah ....
a. Memerangi riba
b. Mengambil keuntungan dalam jual beli
c. Memakan harta riba
d. Bersahabat dengan orang-orang yang berbuat riba
115
5. Menukar bensin 2 liter dengan bensin 2,5 liter termasuk ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba yad d. Riba nasi’ah
6. Meminjamkan uang dengan mencari keuntungan disebut ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba yad d. Riba nasi’ah
7. Hukum dilarangnya riba terdapat dalam Qur‟an surat ....
a. Al-Baqarah 275 c. Al-Baqarah 276
b. Al-Baqarah 277 d. Al-Baqarah 278
8. Meminta tambahan karena terlambat membayar termasuk ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba yad d. Riba nasi’ah
9. Hukum riba adalah ....
a. Haram c. Makruh
b. Mubah d. Wajib
10. Macam-macam riba ada ... yang perlu diketahui dalam kehidupan
sehari-hari
a. 2 macam c. 3 macam
b. 7 macam d. 4 macam
B. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian riba secara istilah!
2. Sebutkan dalil-dalil yang melarang melakukan perbuatan riba!
116
3. Sebutkan macam-macam riba!
4. Jelaskan maksud dari Q.S Ali Imran ayat 130 dibawah ini!
لعلكن ا يب أيب الزيي اه ا الل اتق بب أضعبفب هضب عفة ا الش لا تأ كل
ى تفلح
5. Jelaskan pengertian riba fadl !
JAWABAN
117
Kunci jawaban
A. JAWABAN PILIHAN GANDA
1. A
2. C
3. A
4. D
5. A
6. C
7. A
8. D
9. A
10. D
B. JAWABAN URAIAN
1. Riba secara istilah adalah suatu bentuk akad perjanjian yang terjadi dalam
tukar menukar barang atau piutang dengan persyaratan adanya ganti atau
imbalan sebagai kelebihan pembayaran.
2. Q.S Albaqarah ayat 275 dan Q.S Ali Imran ayat 130.
3. Riba ada 4 yaitu riba yad, riba fadl, riba qord dan riba nasi‟ah
4. Dilarang memakan harta riba dengan lipat ganda riba karena hukumnya
haram
5. riba fadl adalah riba yang terjadi melalui tukar menukar benda atau barang
yang sejenis tetapi beda jumlah dan volumenya.
118
Lampiran 6 RPP Siklus II
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : SMK Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran : FIQH
Kelas/ Semester : XI TKR 1/ GASAL
Pertemuan : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
A. Standar Kompetensi
1.1 Melaksanakan Muamalah Sesuai Ketentuan Islam
B. Kompetensi Dasar
2.1 Memahami riba dan menghindarinya
C. Indikator Dasar
3.1.1 Menjelaskan macam-macam riba
3.1.3 Menjelaskan dampak riba
D. Tujuan pembelajaran
Melalui metode make a match siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan macam-macam riba.
2. Membedakan contoh-contoh dari macam-macam riba.
3. Menjelaskan dan menyebutkan dampak riba.
119
E. Materi pembelajaran
a. Macam-macam Riba dan Contohnya
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua yaitu riba
dalam hal utang piutang dan riba dalam hal jual beli. Kedua kelompok
tersebut masih dibedakan atau dikelompokkan kembali diantaranya adalah :
1) Riba fadl yaitu riba yang terjadi melalui tukar- menukar benda atau
barang yang sejenis dengan tidak sama jumlah atau volumenya.
Contohnya seseorang meminjam seekor sapi dan harus mengembalikan
seekor sapi yang lebih besar atau seorang meminjam emas 15 gram dan
harus mengembalikan dengan emas 17 gram.
2) Riba Qord yaitu riba yang disebabkan karena adanya proses utang
piutang atau pinjam meminjam dengan syarat menarik keuntungan
(bunga) dari orang yang meminjam atau orang yang berhutang.
Contohnya aji meminjam uang Ragil Rp. 10.000,- dan Aji harus
mengembalikan Rp. 12. 000,-.
3) Riba Nasi’ah yaitu tambahan yang diisyaratkan oleh orang yang
mengutangi kepada orang yang meminjam sebagai imbalan atas
penangguhan pembayaran hutangnya. Contoh Ahmad meminjam uang
kepada Roby sebesar Rp. 10.000,- dan jatuh tempo pembayaran adalah
tanggal 20 maret namun sampai tanggal tersebut Ahmad belum bisa
melunasi nya oleh karena itu Roby menangguhkan pembayaran
hutangnya satu bulan tetapi dengan syarat Ahmad harus membayar uang
120
kepada Roby sebesar Rp. 12.000,- uang kelebihan Rp. 2.000,- merupakan
riba atas penangguhan pembayaran hutangnya.
4) Riba Yad yaitu riba yang disebabkan berpisah dari tempat akad jual beli
sebelum serah terima antara penjual dan pembeli. Contoh Fatimah
membeli 50 liter minyak tanah kepada Marisa, setelah dibayar Marisa
sebagai menjual langsung pergi sedangkan minyak tanah tersebut belum
jelas apakah sudah 50 liter atau belum.
b. Dampak Riba
Pada kehidupan sehari- hari banyak sekali dampak yang terjadi
karena melakukan riba. Walaupun banyak orang yang tidak menyadari dan
tidak memperhatikan dampak riba pada kehidupan sehari-hari, tetapi
dampak riba membawa keburukan diantaranya sebagai berikut:
1) Riba merupakan perbuatan amoral karena dapat mengikis sifat kasihan
dan rasa kemanusiaan. Allah SWT melarang praktik riba karena pada
hakikatnya dapat merugikan kedua belah pihak.
2) Praktik riba dapat menimbulkan permusuhan antar sesama manusia.
3) Bagi kehidupan pribadi, orang yang memakan harta riba akan dimasuki
sifat-sifat syaithoniah, sehingga perilakunya tak ubahnya seperti perilaku
setan.
4) Riba merupakan bentuk penindasan dan penjajahan manusia terhadap
manusia.
5) Riba akan menyebabkan terputusnya sikap yang baik antara sesama
manusia dalam bidang pinjam meminjam.
121
F. Model pembelajaran Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, dan Make A Match
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Buku Paket Siswa dan Lembar Kerja Siswa
2. Alat Pembelajaran : Kartu yang berisi sebagian jawaban dan
sebagian pertanyaan
2. Sumber Belajar
1. Buku Paket Siswa
2. Buku dari Suroyo, Agus. Pendidikan Ibadah/Muamalah SMA/SMK/MA
Muhammadiyah. Cet ke-4. (Yogyakarta: Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah PWM DI Yogyakarta, 2015).
3. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdoa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi.
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran hari ini
dengan materi sebelumnya.
15 Menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
membaca buku paket.
b. Guru menerapkan metode make a match.
c. Guru mendemonstrasikan metode make a
match kepada siswa
b. Elaborasi
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi
60 Menit
122
beberapa konsep atau topik yang berkaitan
dengan materi riba, kartu berisi sebagian
pertanyaan dan sebagian jawaban.
2) Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
3) Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah diberikan.
4) Guru memberi poin 10 bagi siswa yang
menemukan jawaban tercepat pertama dalam
batasan waktu 5 menit, dan siswa yang
mendapat poin paling banyak akan diberi
apresiasi dengan pujian dari guru dan tepuk
tangan oleh seluruh siswa.
5) Jika satu putaran sudah terlaksana maka kartu
kembali di acak dan dibagikan bisa di ulang
sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu yang telah
ditentukan.
6) Guru meminta semua siswa membuat
kesimpulan.
c. Konfirmasi
1) Guru mengajak siswa mengulas kembali apa
yang telah di lakukan.
2) Guru memberikan klarifikasi dan
menyimpulkan terhadap kegiatan yang telah
dilakukan siswa.
3) Guru memberikan tes tertulis untuk evaluasi
siswa.
3. Penutup
a. Guru dan peserta didik merefleksikan proses
pembelajaran.
b. Menyampaikan tindakan tindak lanjut.
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak
peserta didik berdoa dan diakhiri salam.
15 Menit
123
4. Penilaian
1. Jenis : Tertulis
2. Bentuk : Pilihan ganda dan uraian
3. Prosedur Penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Non Tes (pengamatan) Proses KBM
2. Pengetahuan Tes Setelah KBM
3. Keterampilan Non Tes (Pengamatan) Proses KBM
Keterangan :
1. penilaian sikap dan keterampilan berupa lembar observasi siswa (terlampir)
2. Soal Tes (pengetahuan) berupa 10 butir pilihan ganda dan 5 butir soal uraian
dan jawaban soal (terlampir)
Penilaian pengamatan sikap dan keterampilan siswa
a. Menghitung persentase aktivitas siswa
Persentase =
∑ skor diperoleh
X 100%
∑ Skor maksimal
b. Pedoman penskoran dan kriteria hasil aktivitas Siswa
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
124
Pedoman penskoran soal Tes
a. Bobot nilai dengan jumlah soal pilihan ganda 10 : @1 X 10 = 10
b. Bobot nilai dengan jumlah soal uraian 5 : @ 2 X 5 = 10
c. Total nilai : 20 X 5 = 100
Salatiga 7 Mei 2018
Mengetahui
Guru Pengajar
Drs. Amir Hafilin
NBM: 727 336
Peneliti
Sri Wahyuni
Kepala sekolah
Drs. Muhammad Busri, M. P
NBM 752 928
125
Keterangan
Lampiran No. I Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu yang mencari pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban
pasangan kartu
√
6. Kecepatan dan kerja sama siswa dalam
menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam mencocokkan
pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran selesai √
Total Skor 16 18 0 0
Skor Akhir 33
Persentase 85%
Kualifikasi Sangat Baik
126
Kriteria Penskoran Lembar Observasi Siswa
No. Aspek yang diamati Skala
Nilai Kriteria penilaian
1. Siswa duduk dengan
rapi saat guru masuk
kelas
A Sangat baik dengan semua siap
duduk dengan rapi
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak siap
dengan duduk tidak rapi (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa siap dan
duduk dengan rapi (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak siap
dan tidak duduk dengan rapi (22-23
siswa)
2. Siswa berdoa
sebelum memulai
pelajaran
A Sangat baik dengan semua siswa
berdoa
B Baik dengan ≤10% siswa tidak
berdoa (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa berdoa
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
berdoa (22-23 siswa)
3. Siswa
memperhatikan
guru saat
menyampaikan
A Sangat baik dengan semua
memperhatikan guru
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
memperhatikan (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa
memperhatikan (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
memperhatikan (22-23 siswa)
4.
Siswa tertib atau
disiplin saat
dibagikan kartu yang
mencari pasangan
A Sangat baik dengan semua siswa
tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
tertib dan disiplin saat kartu
dibagikan (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tertib dan
disiplin saat dibagikan kartu
127
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
tertib dan tidak disiplin saat
dibagikan kartu (22-23 siswa)
5. Siswa aktif saat
mencari jawaban
kartu yang dibawa
A Sangat baik dengan semua siswa
aktif saat mencari jawaban kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak aktif
saat mencari jawaban kartu (2-3
siswa)
C Cukup dengan 50% siswa aktif
mencari jawaban kartu (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak aktif
mencari jawaban kartu (22-23 siswa)
6. Kecepatan dan kerja
sama siswa dalam
menemukan
pasangan kartu
A Sangat baik dengan semua siswa
dapat bekerja sama
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak dapat
bekerja sama (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tidak
dapat bekerja sama (setengah dari
jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
dapat bekerja sama (22-23 siswa)
7. Ketepatan siswa
dalam mencocokkan
pasangan kartu
A Sangat baik dengan semua siswa
tepat dalam mencocokkan kartu
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak tepat
dalam mencocokkan kartu (2-3
siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tepat
dalam mencocokkan kartu (setengah
dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
tepat dalam mencocokkan kartu (22-
23 siswa)
8.
Kejujuran siswa
dalam mengerjakan
soal evaluasi
A Sangat baik dengan semua siswa
jujur dalam mengerjakan soal
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak jujur
(2-3siswa)
C Cukup dengan 50% siswa tidak jujur
128
dalam mengerjakan soal (setengah
dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
jujur dalam mengerjakan soal (22-23
siswa)
9. Sikap dan perilaku
siswa selama
mengikuti
pembelajaran (sopan
santun)
A Sangat baik dengan semua siswa
sopan dalam mengikuti pelajaran
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
sopan (2-3siswa)
C Cukup dengan 50% siswa sopan
(setengah dari jumlah siswa)
D Semua siswa tidak memberi
tanggapan dan kesimpulan
10. Siswa berdoa setelah
pelajaran selesai
A Sangat baik dengan Semua siswa
berdoa
B Baik dengan ≤ 10% siswa tidak
berdoa (2-3 siswa)
C Cukup dengan 50% siswa berdoa
(setengah dari jumlah siswa)
D Kurang dengan 75% siswa tidak
berdoa (22-23 siswa)
129
Lampiran No. 2 Siklus II
Tes ( pengetahuan)
Tes Tertulis
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini!
A. Pilihan Ganda
1. Ahmad meminjam seekor sapi yang kecil kepada Heru dan ahmad harus
mengembalikan seekor sapi yang lebih besar, ini merupakan contoh dari ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba sasiah d. Riba yad
2. Riba yad disebut juga ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba yad d. Riba ba‟i
3. Dalam Q.S Al- Baqarah ayat 275 Allah memberi hukuman bagi orang-orang
yang melakukan perbuatan riba adalah ....
a. Masuk surga
b. Mendapat ganjaran
c. Mendapat tambahan
d. Masuk neraka dan kekal di dalamnya
4. Riba yang disebabkan karena adanya proses utang piutang atau pinjam
meminjam dengan syarat menarik keuntungan adalah pengertian dari ....
a. Riba fadl c. Riba nass
b. Riba qord d. Riba yad
130
5. Riba yang disebabkan berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah
terima antar penjual dan pembeli ....
a. Riba fadl c. Riba qord
b. Riba yad d. Riba nasi’ah
6. Orang yang memakan riba sama halnya memasukan ... kedalam perut
a. Uang c. Buah
b. Api d. Air
7. Riba akan menimbulkan sifat Ananiyah maksudnya ....
a. Kebersamaan c. Egoisme
b. Mandiri d. Optimisme
8. Berikut ini yang tidak termasuk istilah sejenis riba adalah ....
a. Bunga Bank c. Bunga induk
b. Induk Bank d. Renten
9. Dampak dari riba jika melakukan praktik riba maka akan ....
a. Persaingan c. Permusuhan antar sesama
b. Kerja sama d. Keuntungan
10. Jika seseorang telah melakukan praktik riba dan memakan harta riba maka
orang yang dirugikan adalah ....
a. Dipinjam
b. Meminjami
c. Kedua belah pihak yang melakukan riba
d. Orang yang musyrik
131
B. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian riba yad!
2. Berilah contoh riba qord!
3. Jawablah soal a dan b di bawah ini!
a. Bunga membeli emas 30 gram dan dipinjamkan kepada Diva 15 gram,
tetapi Bunga meminta Devi mengembalikan emas tersebut sebesar 17
gram maka kelebihan 2 gram emas ini termasuk riba apa?
b. Dimas meminjam uang kepada Abi uang sejumlah Rp 100.000., dengan
waktu 1 bulan sudah harus mengembalikan. Tetapi dalam waktu 1 bulan
Dimas belum bisa mengembalikan uang Abi, maka abi memberi
kelonggaran waktu kepada Dimas 2 minggu lagi untuk mengembalikan
dengan syarat Dimas harus mengembalikan uang Abi dari Rp 100.000.,
Rp. menjadi 125. 000 maka uang Rp 25.000., termasuk dalam riba?
4. Apa saja dampak riba bagi kehidupan pribadi atau bagai diri sendiri?
5. Sebutkan dampak riba bagi sesama manusia!
JAWABAN:
132
Kunci jawaban
A. Kunci jawaban pilihan ganda
1. A
2. D
3. D
4. B
5. B
6. B
7. C
8. B
9. C
10. C
B. Kunci jawaban uraian
1. Riba yang disebabkan berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah
terima antar penjual dan pembeli.
2. Aji meminjam uang Ragil Rp. 10.000,- dan Aji harus mengembalikan Rp.
12.000,-
3. a. Fadl. b. nasi‟ah.
4. orang yang memakan harta riba akan dimasuki sifat-sifat syaithoniah,
sehingga perilakunya tak ubahnya seperti elaku setan, dapat menimbulkan
sifat egoisme pada diri sendiri.
5. Riba akan memutuskan sikap baik antara sesama manusia dalam pnjam
meminjam, dan merupakan penjajahan terhadap manusia.
133
Lampiran 7 Silabus Mata Pelajaran Fiqh Materi Riba
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (Fiqh)
Kelas/Semeeter : XII/Genap
Standar Kompetensi : Melaksanakan Muamalah Sesuai Ketentuan Islam
Kode Kompetensi : 6
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
Kompete
nsi dasar
Indikator Materi
pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
belajar
6.1Mema
hami
riba
dan
mengh
indari
nya.
Menjelas
kan
pengertia
n riba
Menjelas
kan dalil
riba
Memberi
kan
contoh
perilaku
riba di
masyarak
at
Menjalas
kan dan
menyebut
kn
macam-
macam
riba
Menjelas
kan
dampak
riba
Riba :
Pengertian
riba
Dalil dan
hukum riba
Contoh-
contoh riba
di msyarakat
Macam-
macam riba
dan
contohnya
Dampak riba
Membaca
buku paket
tentang riba
Melakukan
tanya jawab
Mencari
pasangan
kartu tentang
jawaban
materi riba
Menemukan
jawaban kartu
yang berisi
materi riba
Membacakan
hasil yang
menemukan
pasangan
kartu yang
berisi materi
riba
Menyimpulka
n materi riba
dari kegiatan
pembelajaran
Mengulang
kegiatan
kembali
Tes
tertulis
Lembar
pengam
atan
4 X 45
Menit
4. Buku
Paket
Siswa
5. Buku dari
Suroyo,
Agus.
Pendidik
an
Ibadah/M
uamalah
SMA/SM
K/MA
Muhamm
adiyah.
Cet ke-4.
(Yogyaka
rta:
Majelis
Pendidika
n Dasar
dan
Menenga
h PWM
DI
Yogyakar
ta, 2015).
6. Mardani,
2016.
Cet. IV.
Fiqh
ekonomi
syariah.
Jakarta:
kencana.
134
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu yang mencari pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban
pasangan kartu
√
6. Kecepatan dan kerja sama siswa dalam
menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam mencocokkan
pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran selesai √
Total Skor 8 12 8 0
Skor Akhir 28
Persentase 70%
Kualifikasi Baik
135
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS I
Nama Guru : Amir Hafilin
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 24 April 2018
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati.
No. Aspek yang diamati Tanda Skor
1 2 3 4
1.
Pendahuluan
Kegiatan dan kemampuan guru saat masuk
kelas dan membuka pelajaran.
√
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
√
b. Guru memeriksa kehadiran siswa. √
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran hari
ini dengan materi sebelumnya.
2.
Eksplorasi
Kegiatan dan kemampuan guru dalam
kegiatan mengeksplorasi
a. Guru memberikan kesempatan siswa √
136
untuk membaca buku paket. √
b. Guru mengadakan tanya jawab kepada
siswa.
√
c. Guru menerapkan metode make a match. √
3. Elaborasi
Kecermatan dan ketepatan guru dalam
menggunakan metode make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba, kartu berisi
sebagian pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah diberikan.
d. Guru memberi poin 5 untuk siswa yang
telah menemukan pasangan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dan siswa
yang dapat poin terbanyak akan diberi
apresiasi berupa pujian dan tepuk tangan
seluruh siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah terlaksana maka
kartu kembali di acak dan dibagikan bisa
di ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu
yang telah ditentukan.
√
f. Guru meminta beberapa siswa membuat
kesimpulan.
√
137
4. Kemampuan guru dalam menguasai metode
make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba, kartu berisi
sebagian pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah di berikan.
d. Guru memberi poin 5 untuk siswa yang
telah menemukan pasangan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dan siswa
yang dapat poin terbanyak akan diberi
apresiasi berupa pujian dan tepuk tangan
seluruh siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah terlaksana maka
kartu kembali di acak dan dibagikan bisa
di ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu
yang telah ditentukan.
√
f. Guru meminta beberapa siswa membuat
kesimpulan.
√
5.
Konfirmasi
Kemampuan guru dalam mengonfirmasi
kegiatan pembelajaran kembali
a. Guru mengajak siswa mengulas kembali
apa yang telah di lakukan.
√
138
b. Guru memberikan klarifikasi dan
menyimpulkan terhadap kegiatan yang
telah dilakukan siswa.
√ √
c. Guru memberikan tes tertulis untuk
evaluasi siswa.
√
6.
Penutup
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran.
√
a. Guru dan peserta didik merefleksikan
proses pembelajaran.
√
b. Menyampaikan tindakan tindak lanjut.
c. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
√
d. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengajak peserta didik berdoa dan
diakhiri salam.
√
Total Skor 0 0 6 16
Skor Akhir 22
Persentase 91,6%
Kualifikasi Sangat Baik
Keterangan pengisian skor :
3. Untuk kegiatan nomor 1 dan 6 :
1) Skor 1 jika guru melakukan 1 poin dari a, b, c dan d
2) Skor 2 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
4. Untuk kegiatan nomor 2 dan 5 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan semua poin
2) Skor 2 jika guru melakukan 1 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
139
5. Untuk kegiatan nomor 3 dan 4 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan 2 poin dari a, b, c, d, e dan f
2) Skor 2 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c, d, e dan f
3) Skor 3 jika guru melakukan 4 poin dari a, b, c, d, e dan f
4) Skor 4 jika guru melakukan 5 sampai 6 poin a, b, c, d, e dan f
c. Menghitung persentase aktivitas siswa dan Guru
Persentase =
∑ Skor yang diperoleh
X 100% ∑ Skor maksimal
d. Pedoman penskoran dan kriteria hasil aktivitas Siswa dan Guru
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
140
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS II
No. Aspek yang diamati Skala Nilai
A B C D
1. Siswa duduk dengan rapi saat guru
masuk kelas
√
2. Siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
saat pelajaran disampaikan
√
4. Siswa tertib dan disiplin saat dibagikan
kartu yang mencari pasangan
√
5. Siswa aktif saat mencari jawaban
pasangan kartu
√
6. Kecepatan dan kerja sama siswa dalam
menemukan pasangan kartu
√
7. Ketepatan siswa dalam mencocokkan
pasangan kartu
√
8. Sikap dan perilaku siswa selama
mengikuti pembelajaran (sopan
santun)
√
9. Kejujuran siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi
√
10. Siswa berdoa setelah pelajaran selesai √
Total Skor 16 18 0 0
Skor Akhir 33
Persentase 85%
Kualifikasi Sangat Baik
141
Lampiran 11 lembar pengamtan aktifitas guru siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS II
Nama Guru : Amir Hafilin
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi Pelajaran : Riba
Hari/ Tanggal : Selasa 8 Mei 2018
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang (√) pada kolom nilai yang
disediakan sesuai kegiatan yang diamati.
No. Aspek yang diamati Tanda Skor
1 2 3 4
1.
Pendahuluan
Kegiatan dan kemampuan guru saat masuk
kelas dan membuka pelajaran.
√
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
√
b. Guru memeriksa kehadiran siswa. √
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
√
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran hari
ini dengan materi sebelumnya.
√
2.
Eksplorasi
Kegiatan dan kemampuan guru dalam
kegiatan mengeksplorasi
142
a. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk membaca buku paket.
√
√
b. Guru menerapkan metode make a match. √
c. Guru mendemonstrasikan metode make a
match.
√
3. Elaborasi
Kecermatan dan ketepatan guru dalam
menggunakan metode make a match
√
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba, kartu berisi
sebagian pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
b. Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
√
c. Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah diberikan.
√
d. Guru memberi poin 10 untuk siswa yang
telah menemukan jawaban tercepat
pertama dalam batasan waktu 5 menit dan
siswa yang mendapat poin terbanyak akan
diberi apresiasi berupa pujian dari guru
dan tepuk tangan oleh seluruh siswa.
√
e. Jika satu putaran sudah terlaksana maka
kartu kembali di acak dan dibagikan bisa
di ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu
yang telah ditentukan.
√
143
f. Guru meminta semua siswa membuat
kesimpulan.
√
4. Kemampuan guru dalam menguasai metode
make a match
√
g. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep atau topik yang
berkaitan dengan materi riba, kartu berisi
sebagian pertanyaan dan sebagian
jawaban.
√
h. Guru membagikan kartu-kartu tersebut
kepada siswa, masing-masing siswa
mendapat satu kartu.
√
i. Guru meminta siswa untuk memikirkan
jawaban dan menemukan pasangan kartu
yang telah di berikan.
√
j. Guru memberi poin 10 untuk siswa yang
telah menemukan jawaban tercepat
pertama dalam batasan waktu 5 menit dan
siswa yang mendapat poin terbanyak akan
diberi apresiasi berupa pujian dari guru
dan tepuk tangan oleh seluruh siswa.
√
k. Jika satu putaran sudah terlaksana maka
kartu kembali di acak dan dibagikan bisa
di ulang sapai 3 atau 4 kali sesuai waktu
yang telah ditentukan.
√
l. Guru meminta semua siswa membuat
kesimpulan.
√
5.
Konfirmasi
Kemampuan guru dalam mengonfirmasi
kegiatan pembelajaran kembali
√
144
d. Guru mengajak siswa mengulas kembali
apa yang telah di lakukan.
√
e. Guru memberikan klarifikasi dan
menyimpulkan terhadap kegiatan yang
telah dilakukan siswa.
√
f. Guru memberikan tes tertulis untuk
evaluasi siswa.
√
6.
Penutup
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran.
√
e. Guru dan peserta didik merefleksikan
proses pembelajaran.
√
f. Menyampaikan tindakan tindak lanjut. √
g. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
h. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengajak peserta didik berdoa dan
diakhiri salam.
√
Total Skor 0 0 3 20
Skor Akhir 23
Persentase 95,8%
Kualifikasi Sangat Baik
Keterangan pengisian skor :
1. Untuk kegiatan nomor 1 dan 6 :
1) Skor 1 jika guru melakukan 1 poin a, b, c dan d
2) Skor 2 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
2. Untuk kegiatan nomor 2 dan 5 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan semua poin
145
2) Skor 2 jika guru melakukan 1 poin dari a, b, c dan d
3) Skor 3 jika guru melakukan 2 poin dari a, b, c dan d
4) Skor 4 jika guru melakukan semua poin a, b, c dan d
3. Untuk kegiatan nomor 3 dan 4 :
1) Skor 1 jika guru tidak melakukan 2 poin dari a, b, c, d, e dan f
2) Skor 2 jika guru melakukan 3 poin dari a, b, c, d, e dan f
3) Skor 3 jika guru melakukan 4 poin dari a, b, c, d, e dan f
4) Skor 4 jika guru melakukan 5 sampai 6 poin a, b, c, d, e dan f
e. Menghitung persentase aktivitas siswa dan Guru
Persentase =
∑ Skor yang diperoleh
X 100% ∑ Skor maksimal
f. Pedoman penskoran dan kriteria hasil aktivitas Siswa dan Guru
Tingkat keberhasilan
(%)
Keterangan Skor
85-100 % Sangat baik (A) 4
65-84 % Baik (B) 3
55-64 % Cukup (C) 2
0-54 % Kurang (D) 1
146
Lampiran 12 Dokumentasi
Kegiatan Proses Pembelajaran Pada Siklus I
1. kegiatan Guru saat memulai ingin menggunakan metode make a match
2. kegiatan peneliti saat membantu membagikan kartu kepada siswa
147
2. kegiatan siswa saat menemukan pasangan kartu
3. kegiatan siswa saat mengerjakan soal tes
148
Kegiatan Proses Pembelajaran Pada Siklus II
1. Kegiatan peneliti saat mengamati jalanya proses pembelajaran/ disaat guru
mendemonstrasikan metode make a match
2. Kegiatan siswa saat melaksanakan metode make a match
149
3. Kegiatan siswa saat menemukan pasangan kartu
4. Kegiatan guru setelah ketika mengamati proses mengerjakan soal.
150
Lampiran 13 Daftar SKK (Satuan Kredit Kegiatan)
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Sri Wahyuni
NIM : 111-14-297
Jurusan : PAI (Pendidikan Agama Islam)
Dosen Pembimbing Akademik : Heni Satar N, S.H., M.Si.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1 OPAK STAIN SALATIGA 2014
“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa
yang Beretika, Disiplin dan Berfikir
Terbuka”.
18-19
Agustus
2014
Peserta
3
2 OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga 2014 “Aktualisasi
Pendidikan Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi yang Religius,
Educative, dan Humanis”.
20-21
Agustus
2014
Peserta
3
3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
“Pemahaman Islam Rahmatan Lil
„Alamin Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa Berkarakter”
yang diselenggarakan oleh LDK
Darul Amal & ITTAQO STAIN
Salatiga.
21 Agustus
2014
Peserta
2
4 Achievement Motivation Training
“Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi” yang
diselenggarakan oleh CEC & JQH
STAIN Salatiga.
23 Agustus
2014
Peserta
2
5 Library User Education (Pendidikan
Pemustaka) yang diselenggarakan
oleh UPT Perpustakaan STAIN
28 Agustus
2014
Peserta
2
151
Salatiga
6 Acara “Training Pembuatan
Makalah” yang diselenggarakan oleh
LDK Darul Amal STAIN Salatiga
17
September
2014
Peserta
2
7 Seminar Nasional Bahasa Arab
ITTAQO “Implementasi Kurikulum
2013 Pada Mapel Bahasa Arab
Tingkat Dasar, dan Tingkat
Menengah dalam Upaya Menjawab
Tantangan Pengajaran Bahasa Arab”
4 November
2014
Peserta
8
8 Seminar Nasional “Berkontribusi
Untuk Negeri Melalui Televisi/TV”
yang diselenggarakan oleh Program
Studi KPI STAIN Salatiga
5 November
2014
Peserta
8
9 “Pelatihan Pertanian, Peternakan,
Perikanan dan Fermentasi” yang
diselenggarakan oleh Yayasan
Pondok Pesantren Nurul Asna
31 Januari
2015
Panitia
2
10 Acara “GEMA (Gerbang Masuk)
ITTAQO”
9 Desember
2015
Peserta
2
11 Acara Seminar Nasional HMJ PAI
IAIN Salatiga denagn tema
“Pendidikan Agama Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era
Modern”
21 Mei
2016
Peserta
8
12 Acara Seminar Nasional dengan
tema “Esensi Dakwah Kotemporer”
dalam Rangka Milad LDK Ke- 14
21 Mei
2016
Peserta
8
13 Acara Seminar Nasional PIK
SAHAJA dengan tema “LGBT
dalam Perspektif Psikologi dan
Kesehatan”
26 Mei
2016
Peserta
8
14 Acara Seminar Nasional ITTAQO 30 Mei Peserta
152
dengan tema “Menciptakan Peluang
Ekonomi Kreatif Berbasis Bahasa
Arab Melalui Implementasi
Edupreneurship”
2016 8
15 Acara Seminar Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)” yang
diselenggarakan oleh HMJ PGMI
IAIN Salatiga
2 Juni
2016
Peserta
8
16 Acara Seminar Nasional
“Reaktualisasi hadis dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Berbudaya” diselenggarakan oleh
HMJ
19 Oktober
2016
Peserta
8
17 Acara Seminar Nasional
“Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
Melalui Usaha Online untuk
Masyarakat Ekonomi mandiri”
diselenggarakan oleh HMI
10
Desember
2016
Peserta
8
18 Acara “Pesantren Kilat Ramadhan
LDK Fathir Ar Rasyid”
12-15 Juni
2016
Pemateri
4
19 Kegiatan dengan tema “Sosialisasi
Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika (P4GN) bagi
Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat
kota Salatiga” yang diselenggarakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik Kota Salatiga
21
November
2017
Peserta
2
20 Kegitan Penerimaan Anggota Baru
Grakan Jum‟at Berbagi FTIK IAIN
Salatiga dengan tema “Generasi
Muda Pembangun Seangat
Bersedekah”
23-24
Desember
2017
Panitia
3
21 Workshop Literasi “Merawat NKRI 13 April Peserta
153
dengan Membangun Budaya
Literasi” yang diselenggarakan oleh
DEMA FTIK IAIN Salatiga
2018 2
22 Acara Seminar Nasional dengan
tema “Nilai-nilai Kebudayaaan
dalam Pendidikan Islam Indonesia”
5 Mei 2018 Peserta
8
Jumlah 109
Salatiga, 23 Mei 2018
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag
NIP. 19700510 199803 1 003
154
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa:
Nama : Sri Wahyuni
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali 06 September 1992
Agama : Islam
Jurusan/Progdi : FTIK/Pendidikan Agama Islam (PAI)
Alamat : Pasah Rt 01/04, Senden, Kec. Selo Kab. Boyolali
Motto : “Sesudah Kesuliatan Pasti Terdapat Kemudahan”
Riwayat Pendidikan
1. SD N Tarubatang II Lulus Tahun 2002/2003
2. SMP N 1 Selo Lulus Tahun 2006/2007
3. SMKN 1 Selo Lulus Tahun 2013/2014
4. Fakultas Tarbiah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Di Institut Agama Islam
Negeri (Iain) Salatiga Mengambil Jurusan S1 Program Studi PAI
(Pendidikan Agama Islam) Sampai Sekarang.
Demikian Saya Buat Yang Sebenar-Benarnya.
Salatiga, 30 Juni 2018
Penulis
Sri Wahyuni
155
156
157
158
159
160