peningkatan kemampuan pemahaman tata bahasa inggris melalui ...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5391/1/file...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5391/1/file...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS DONGENG DENGAN METODE OUTINGCLASS
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MAJEGAN
KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Di Susun Oleh :
Fisca Putri Geofani
NIM 23040150006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS DONGENG DENGAN METODE
OUTINGCLASS
PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 MAJEGAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN
KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Di Susun Oleh :
Fisca Putri Geofani
NIM 23040150006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Belajar tidak hanya melulu di kelas karena lingkungan sumber ilmu yang tak
terbatas
Persembahan
Bismillahirahmanhirohim
Ya Allah
waktu yang kujalani selama 4 tahun ini adalah waktu yang insyaallah adalah waktu
yang menjadi jihad, ibadah dan jalanku untuk menemui kesuksesanku
susah,sedih,bahagia kujalani demi cita-citaku untuk membahagiakan kedua
orangtuaku
Terimakasih Ya Allah
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai di penghujung awal
perjuanganku
Segala Puji Bagi Mu Ya Allah
Allahamdulliahhirabilallamin
Terimaksih Ya Allah atas segala nikmat yang telah engkau berikan kepada ku,
Terimakasih Ya Allah atas takdirmu kau jadikan aku manusia yang senantiasa
berpikir,berilmu dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga
keberhasilanku ini menjadi titik awal langkah awalku untuk melanjutkan hidupku ke
yang lebih baik untuk menggapai cita-cita besarku.
Sujud Syukurku yang tiada terkira dan rasa bahagia, untukmu. Sebuah karya kecil ini
ku persembahkan untuk kedua orangtuaku yang selama ini senantiasa untuk
mendoakanku di sepertiga malam dan dihari-harinya untuk keberhasilanku dan
kesuksesannku.
Teruntuk Bapakku Maryanto
Terimakasih pak selama ini telah berjuang sekuat tenaga untuk
mendidikku,menyekolahkanku, mendoakanku, dan membiayaiku hingga akhirnya
anakmu ini sudah lulus dari bangku kuliah. maaf kalau selama ini hanya
merepotkanmu belum bisa balas jasamu.maka dari itu karya ini adalah bukti dari
semua pengorbananmu selam ini.
Teruntuk Ibuku Alm.Sumarti
Walaupun ibu tidak melihat secara langsung perjuanganku saat berjuang di kampus,
tetapi aku yakin ibu akan melihat perjuanganku di Surga . Akhirnya saya bisa
mewujudkan cita-cita ibu untuk menjadi sarjana pendidikan. Terimakasih bu sudah
mengarahkanku, menasehatiku dan memberi contoh yang baik kepada ku. Walaupun
ibu tidak ada disni tetapi ini adalah hadiah kado special buat ibu di Surga
Teruntuk Adikku Ratna Dwi Puspitasari
Terimakasih dukunganya selama ini, akhirnya kakakmu ini menjadi sarja pendidikan
semoga kamu juga bisa meniru, dan termotivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi
dari kakak. tetap semangat sekolahnya.
kalian sungguh luar biasa
Teruntuk sahabat-sahabat ku Sekar, Mazia, Ririn
Terimakasih selama ini sudah banyak membantuku, mau menjadi teman curhaku di
kala susah dan sedih. terimakasih sudah mau menemanikku berhari-hari untuk
mencari buku kesana- kesini . untuk kalian saya hanya bisa mendoakan semoga
kalian lekas lulus jangan lama-lama di kampus. semoga karyaku ini bisa menjadi
cambukkan buat kalian untuk segera lulus
Semangat buat kalian
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang mana telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan karyanya dengan judul „‟ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia materi menulis dongeng dengan menggunakan metode outingclass Pada
siswa kelas V semester 2 di SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
Tahun Ajaran 2018/2019”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Selanjutnya
penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak . Oleh karena itu , dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd.,Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si.,Selaku Ketua Program Studi PGMI
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang
meluangkan waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran
5. Bapak Imam Mas Arum M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai
6. Bapak ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.
7. Bapak Supriyono S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SD N 1 Majegan Kecamatan
Tulung Kabupaten Klaten yang telah mengizinkan kepada penulis untuk
melakukan penelitian
8. Ibu Menik S. S.Pd SD Selaku Wali Kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan
Tulung Kabupaten Klaten yang telah membantu dalam penelitian
9. Kepada Seluruh Siswa-siswi Kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung
Kabupaten Klaten yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
Tidak ada kata yang dapat penuis ungkapan untuk menyampaikan rasa terima
kasih, melainkan doa semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan dicatat
sebagai amal shaleh.
Akhirnya Kepada Allah SWT, penulis kembalikan dengan selalu memohon
hidayah, taufiq serta ampunan-Nya. Tidak ada gading yang tak retak begitu pula
dengan skripsi ini. Hal tersebut merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang
penulis miliki . Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan saran dari beragai
pihak demi perbaikan yang datang untuk mencapai kesempurnaan.
Semoga Skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan juga para pembaca
dapat mencontoh atau menjadi wawasan dalam ilmu pendidikan.
Salatiga, 13 Maret 2019
Penulis
Fisca Putri Geofani
NIM.23040150006
ABSTRAK
Geofani, Fisca Putri. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng dengan menggunakan metode outingclass pada siswa kelas
V semester 2 di SD N 1 Majegan Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi,Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing : Imam
Mas Arum M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Outingclass
Menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang diajarkan
di sekolah dasar , merupakan sarana yang paling penting dikuasai oleh siswa agar
dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman dan perasaan dengan baik.
Dengan demikian, menulis perlu dibiasakan kepada siswa sejak dini agar menulis
menjadi kebiasaan anak didik khususnya menulis dongeng. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah Penerapan metode outingclass dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis dongeng di kelas V
Semester 2 di SD Negeri 1 Majegan Tulung Klaten Tahun pelajaran 2018/2019
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia materi menulis dongeng dengan menggunakan metode
outingclass pada siswa kelas V di SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung kabupaten
Klaten Tahum ajaran 2018/2019.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan , pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan melalui observasi,
tes dan dokumentasi. Analisis data dengan cara menghitung rata-rata dan menghitung
pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar,
hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu pra siklus nilai dari 19 siswa diketahui hanya 4
siswa atau (21%) siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan 15 siswa belum tuntas..
Kemudian pada siklus I belum ada perubahan yaitu 4 siswa atau (21%) siswa yang
nilainya tuntas dan 15 anak belum tuntas Tetapi pada Siklus II mengalami
peningkatan yang signifikan yaitu 18 siswa atau (91%) siswa yang tuntas dan 1 siswa
yang belum tuntas. Berdasarkan Hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa
melalui metode outingclass dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
materi menulis dongeng pada siswa kelas V semester 2 di SD N 1 Majegan
Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun pelajaran 2018/2019.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .....................................7
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................8
F. Definisi Operasional................................................................................9
1. Hasil belajar ......................................................................................9
2. Bahasa Indonesia ...............................................................................10
3. Menulis ..............................................................................................10
4. Dongeng ............................................................................................11
5. Metode outingclass ...........................................................................11
G. Metode Penelitian....................................................................................12
1. Rancangan Penelitian ........................................................................12
2. Lokasi,Waktu, dan Subjek penelitian................................................15
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................16
4. Instrumen Penilaian ...........................................................................17
5. Analisis Data .....................................................................................17
H. Sistematika Penulisan..............................................................................19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................21
1. Hasil belajar ......................................................................................21
a. Belajar .........................................................................................21
b. Hasil belajar ................................................................................27
2. Bahasa Indonesia ...............................................................................28
a. Pengertian Bahasa Indonesia.......................................................28
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia .....................................30
c. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia ...............................................31
d. SK dan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V ...............32
3. Metode Outingclass .........................................................................32
a. Pengertian outingclass ................................................................32
b. Kelebihan dan kekurangan metode outingclass ..........................34
c. Lokasi- lokasi yang dapat digunakan untuk outingclass.............35
d. Langkah-langkah penerapan metode outingclass........................36
4. Materi menulis dongeng ....................................................................40
a. pengertian menulis ......................................................................40
b. Dongeng ......................................................................................42
B. Kajian Pustaka .........................................................................................43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...............................................................48
1. Perencanaan Tindakan ......................................................................50
2. Pelaksanaan Tindaka .........................................................................50
3. Pengamatan/ Observasi .....................................................................52
4. Refleksi .............................................................................................55
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..............................................................57
1. Perencanaan Tindakan ......................................................................57
2. Pelaksanaan Tindakan .......................................................................58
3. Pengamatan/ Observasi .....................................................................59
4. Refleksi .............................................................................................62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil penelitian .......................................................................64
1. Deskripsi Pra Siklus ..........................................................................64
2. Deskripsi Data Siklus I......................................................................66
3. Deskripsi Data Siklus II ....................................................................67
B. Pembahasan .............................................................................................69
1. Siklus I ..............................................................................................71
2. Siklus II .............................................................................................76
3. Rekapitulasi Pra Siklus. Siklus I, Siklus II .......................................82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................84
B. Saran ........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................86
LAMPIRAN ........................................................................................................87
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa kelas V SD N 1 Majegan Tulung Klaten......................... 15
Tabel 1.2. Pedoman Penilaian menulis dongeng Siswa ....................................... 19
Tabel 2.1 SK dan KD Bahasa Indonesia kelas V semester 2 ................................ 32
Tabel 3.1 Format Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I ............................... 52
Tabel 3.2 Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus I ............................... 53
Tabel 3.3 Nilai Evaluasi Siklus I........................................................................... 54
Tabel 3.4 Format Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II .............................. 59
Tabel 3.5 Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus II .............................. 60
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................................ 61
Tabel 4.1 Nilai Murni Tugas Menulis Dongeng Kelas V ..................................... 65
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I........................................................................... 66
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi siklus II .......................................................................... 68
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ................................................ 69
Tabel 4.5 Hasil belajar Siswa Siklus I .................................................................. 71
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap siswa siklus I ............................................ 72
Tabel 4.7 Lembar Obsevasi terhadap Guru Siklus I ............................................ 74
Tabel 4.8 Hasil belajar Siswa Siklus II ............................................................... 76
Tabel 4.9 Lembar Observasi terhadap siswa siklus II .......................................... 78
Tabel 4.10 Lembar Obsevasi terhadap Guru Siklus ............................................. 80
Tabel 4.11 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................................ 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model tahap pelaksanaan PTK .......................................................... 14
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi siklus I ....................................................................... 72
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ..................................................................... 77
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ........................................................ 82
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penilaian
Lampiran 4 Soal Tugas Siklus I
Lampiran 5 Soal Tugas Siklus II
Lampiran 6 Jawaban Soal Siklus I
Lampiran 7 Jawaban Soal Siklus II
Lampiran 8 Nilai Murni Tugas Menulis Dongeng
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 14 Profil Sekolah
Lampiran 15 Lembar Konsultasi
Lampiran 16 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
Lampiran 17 Surat Keterangan Pengantar Lembaga
Lampiran 18 Surat Keterangan Penilaian
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya jadi setiap siswa mempunyai Hasil
belajar yang berbeda-beda tergantung oleh kemampuan yang dimilikinya atau
pemahaman yang didapat setelah melakukan pelajaran, Hasil belajar siswa
dapat dilihat setelah siswa melakukan tes baik itu tes tertulis ataupun tes lisan.
Menurut Gagne hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku
melalui stimulus respon (Sudjana, 2005:19). di sekolah hasil belajar dapat
dilihat dari penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah
didapatkannya atau setelah mereka melakukan proses pelajaran. Dalam
penelitian ini penulis melakukan penelitian tindakan kelas mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sangat penting di sekolah
karena belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar tentang komunikasi.
Salah satu karakter yang diharapkan ada dalam diri peserta didik adalah dalam
aktifitasnya berkomunikasi dengan sesamanya, dalam hal ini bagaimana
peserta didik menggunkan bahasa Indonesia dengan benar. Dan dalam
Permendiknas No.22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dan juga
bahasa juga dapat menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan manusia
Indonesia.
Pada dasarnya misi utama pendidikan adalah pembentukan
keterampilan hidup sebagaimana empat pilar pendidikan yang telah
dikemukakan di muka, bukan sekedar penguasaan materi pengetahuan. Di
dalam pelajaran bahasa Indonesia juga diajarkan empat keterampilan, yaitu
mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca.Dengan mata pelajaran ini
diharapkan para peserta didik mampu mengembangakan keterampilan mereka
dalam berkomunikasi baik bersifat lisan maupun tertulis.
Menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan di sekolah dasar , merupakan sarana yang paling penting dikuasai
oleh siswa agar dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman dan
perasaan dengan baik. Dengan demikian, menulis perlu dibiasakan kepada
siswa sejak dini agar menulis menjadi kebiasaan anak didik. khususnya adalah
menulis dongeng menurut Kusumo priyono (Kusumo Priyono, 2006:9)
mengemukakan bahwa dongeng sering diartikan sebagai suatu cerita bohong,
buatan atau cerita yang mengada-mangada dan tidak ada manfaatnya .. Tetapi
di dalam al-Quran sudah Dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 3 :
Akan tetapi sampai saat ini kemampuan menulis dongeng di SD
Negeri 1 Majegan belum menunjukkan kemampuan yang diharapkan. Hal ini
terjadi karena berbagai faktor penghambat yaitu Tulisan anak belum tergolong
benar sesuai ejaan yang berlaku kesulitan tersebut dapat berupa kesalahan
penggunaan huruf kapital, anak kesulitan mengungkapkan gagasan dalam
bentuk tulisan, anak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menulis,
Siswa belum bisa menuliskan alur dongengnya , siswa sulit mengungkapkan
kembali dongeng yang diceritakan guru melalui bahasa tulisan, Siswa juga
sering salah menggunakan istilah terkadang mereka sering menggunakan
bahasa daerah dalam tulisannya, serta metode yang digunakan oleh guru tidak
bisa memahamkan siswa kebanyakan guru hanya menggunakan metode
ceramah di kelas saja sehingga proses pembelajaran hanya monoton dan
konvensional sehingga menyebabkan siswa bosan dan malas untuk menulis
karena siswa tidak mendapatkan inspirasi untuk menulis dongeng dan kondisi
ini akan menghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dari beberapa masalah-masalah tersebut metode pembelajaran yang
paling mempengaruhi hasil belajar siswa tentang menulis dongeng karena
metode merupakan cara guru untuk memahamkan siswa atau dengan kata lain
metode pembelajaran menurut Djamarah yaitu metode pembelajaran sebagai
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam
pembelajaran, metode dibutuhkan dengan tujuan agar adanya variasi dalam
pembelajaranagar tujuan bisa dicapai setelah pembelajaran berakhir
(Muhammad affandy, 2003:16) kalau guru hanya menggunakan metode
ceramah yang hanya monoton dan konvesional di kelas saja maka siswa akan
bosan untuk belajar dan siswa hanya akan mengenal teori-teorinya saja.
Salah satu metode pembelajaran yang bisa dipilih dari sekian metode
pembelajaran yang ada, yaitu metode pembelajaran Outingclass
(pembelajaran luar kelas). Metode pembelajaran luar kelas bisa kita pahami
sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas sehingga
pembelajaran atau aktifitas belajar mengajar berjalan di luar kelas atau di alam
bebas (adelia vera, 2012:17). Pembelajaran luar kelas tidak hanya menjauhkan
peserta didik keluar dari rasa kebosanan karena setiap hari hanya belajar
didalam kelas saja, namun tujuan dari pembelajaran diluar kelas ini lebih luas
lagi, adapun tujuan dari pembelajaran luar kelas yaitu sebagai berikut (1)
mengembangkan bakat dan kreatifitas peserta didik seluas-luasnya di alam
terbuka; (2) menyediakan latar (Setting) yang berarti pembentuk sikap dan
mental peserta didik; (3) meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman
peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa
membangun hubungan baik dengan alam; (4) Membantu mengembangkan
segala potensi setiap peserta didik agar menjadi manusia sempurna, yaitu
memiliki perkembangan jiwa, raga dan spirit yang sempurna; (5) Memberikan
konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam tataran praktik
(Kenyataan di lapangan); (6) Menunjang keterampilan dan keterkaitan peserta
didik; (7) Mengenalkan berbagai kegiatan diluar kelas yang dapat membuat
pelajaran lebih kreatif. Dari sekian banyak tujuan dari metode Outingclass
maka dari itu saya memutuskan untuk menggunakan metode tersebut untuk
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas saat menulis
dongeng.
Berdasarkan hasil survey penulis kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia Ibu Menik beliau mengungkapkan bahwa dari 19 Siswa hanya 4
Siswa mendapatkan nilai di atas KKM dan 15 siswa (21%) masih dibawah
KKM. Adapun KKM untuk pelajaran Bahasa Indonesia yaitu > 73. Target
yang ditentukan oleh guru dalam ketuntasan minimal sebesar 85 % dari
sejumlah siswa. Padahal materi menulis Dongeng sangat penting dalam
pelajaran Bahasa Indonesia karena menulis bisa dikatakan hal pokok dalam
bahasa Indonesia.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu penulis ingin
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul ”Peningkatan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Dongeng Dengan Menggunakan
Metode outingclass Pada Siswa Kelas V Semester 2 Di SD Negeri 1 Majegan
Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun ajaran 2018/2019 “. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran outingclass dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menulis dongeng.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
Apakah Penerapan metode outingclass dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis dongeng di kelas V Semester 2
di SD Negeri 1 Majegan Tulung Klaten Tahun pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah
Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng di kelas V semester 2 di SD Negeri 1 Majegan Tulung Klaten
melalui penerapan metode outingclass
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang
hendak dipecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau jawaban sementara
yang hendak dipecahkan harus mempergunakan pengetahuan Ilmiah (ilmu)
sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban
yang dapat diandalkan. ( H.M. Basrowi dan Suwandi, 2008 : 90).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode
outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi
menulis Dongeng pada siswa kelas V SD Negeri 1 Majegan, Kecamatan
Tulung, Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indicator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menetukan keberhasilan penelitian. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia pada materi menulis dongeng . Indikator keberhasilan penelitian
ini sebagai berikut :
a. Secara Individual : nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah ditentukan di sekolah tersebut, yakni > 73.
b. Secara Klasikal : apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat skor
>73 harus mencapai persentase 85% dari semua siswa.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri 1 Majegan mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis dongeng
Tahun pelajaran 2018/2019
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
2) Guru menjadi lebih kreatif dalam mengemas dan menyampaikan
pembelajaran
3) Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi menulis dongeng
dengan menarik
b. Bagi Siswa
1) Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi dongeng
2) Menumbuhkan motivasi belajar kepada siswa karena menggunakan
metode yang menarik
c. Bagi Peneliti
1) Sebagai pengetahuan tentang penelitian dalam pelajaran Bahasa
Indonesia dalam materi Dongeng
d. Bagi Lembaga
1) Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
melalui penggunaan metode outingclass pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia
2) Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan
3) Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan professional guru
pada lembaga pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Menurut Gagne hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan
tingkah laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005:19). Jadi, hasil belajar
adalah kemampuan siswa yang didapat setelah melakukan proses
pembelajaran baik kemampuan kogniktif, afektif dan psikomotorik. Dalam
pengertian lainnya, Dimyati dan Mudjiono juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari
sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3)
Dalam penelitian ini, Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh oleh
siswa setelah siswa tersebut melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru
dan selanjutnya dibuktikan dengan nilai dari hasil evaluasi. Hasil belajar ini
biasanya disimbolkan dalam bentuk angka atau huruf yang masing-masing
mempunyai tingkatan yang berbeda - beda.
2. Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa lambang bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Sunoto ,
2011 : 3-5 ) Bahasa sebagai alat komunikasi mengandung beberapa sifat :
Sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, komunikatif. Bahasa anak dituntut
untuk menuntaskan atau menguasai emapt tugas pokok yang satu sama yang
lainnya saling berkaitan. Dari keempat tugas itu adalah pemahaman ,
pengembangan , pembendaraan kata , Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
dan ucapan. Jadi, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang
membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar.
3. Menulis
Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan
secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis
sebagai penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan
pembaca sebagai penerima pesan (Suparno& Mohamad Yunus 2007:1:29).
Jadi, menulis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
para siswa. dengan memiliki kemampuan menulis siswa dapat
mengkomunikaskan ide, dan pengalamannya melalui tulisan.
4. Dongeng
Dongeng sering didefinisikan sebagai suatu cerita bohong, buatan,
atau cerita yang mengada-ada dan tidak ada manfaatnya (Kusumo Priyono,
2006 : 9). Jadi, Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi yang
berisi tentang petualangan yang penuh imajinasi dan terkadang tidak masuk
akal dengan menampilkan situasi dan para tokoh yang luar biasa. Jenis-jenis
dongeng ada bermacam-macam yaitu dongeng binatang yaitu dongeng yang
ditokohi oleh binatang, binatang tersebut dalam cerita ini dapat berbicara
dan berakal budi seperti manusia, dongeng biasa yaitu dongeng yang
ditokohi manusia dan biasanya menceritakan kisah suka duka manusia,
dongeng lelucon yaitu dongeng yang bersifat lucu dan dongeng berumus
yaitu dongeng yang tidak memiliki akhir.
5. Metode Outingclass
Mengajar diluar kelas secara khusus adalah kegiatan belajar mengajar
antara guru dan murid, namun tidak dilakukan didalam kelas,tetapi
dilakukan diluar kelas atau alam terbuka. Metode mengajar diluar kelas juga
dipahami sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunkan
suasana luar kelas sebagai situasi pembelajaran terhadap berbagai
permainan, sebagai media transformasi konsep – konsep yang disampaikan
dalam pelajaran ( Adelia Vera, 2012 : 17)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan kelas
(PTK). Arikunto(2006) menjelaskan pengertia PTK secara lebih sistematis ,
Pertama, penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek yang
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
muatu suatu hal yang menarik minat dan pentngnya bagi peneliti. kedua
tindakan merupakan gerakakn yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. dalam PTK gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus
untuk kegiatan peserta didik. Ketiga, kelas adalah temapt dimana terdapat
sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran
dari guru yang sama. dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan.(Suyadi, 2010:18) Penelitian ini
rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari masing-masing siklus terdiri
dari perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia materi menulis dongeng dengan menggunakan metode
Outingclass. Dengan menggunakan metode dan media tersebut
diharapkan siswa tertarik sehingga siswa tidak bosan dalam melakukan
proses pembelajaran. Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan perencanaan sebagai berikut:
1). Menyiapkan Materi yang akan disampaikan kepada siswa
2). Membuat Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP)
3). Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan
4). Membuat instrument observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung sesuai dengan RPP
yang telah dibuat sebelumnya. peneliti mengamati proses pelaksanaan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia materi
menulis dongeng. dalam proses ini peneliti mengumpulkan data yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran,
Selanjutnya data tersebut dijadikan bahan refleksi. data tersebut berupa
data hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
c. Pengamatan
Tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada tahap pelaksanaan
tindakan. Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
tindakan yang dilakukan dengan rencana. Tahap Observasi berisi tentang
penjabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya tindakan.
Tujuan utama observasi adalah untuk mengetahui apakah terjadi kendala
pada saat pelaksanaan tindakan. Penelitian dalam tindakan observasi
berpedoman pada lembar observasi yang telah di siapkan.
d. Refleksi
Tahapan ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak selain itu
sebagai bahan acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya untuk
memperbaiki kelemahan pada siklus sebelumnya. Berikut ini merupakan
tahapan pelaksanaan siklus PTK. (Suyadi : 2012: 50)
Gambar 1.1 MODEL TAHAPAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PTK
Perencanaan
Tindakan Refleksi SIKLUS I
Observasi
Perencanaan
Tindakan SIKLUS II Refleksi
Observasi
Gambar 1. Alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan
kelas Model Stephen Kemmis dan Mc.Taggart
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD NEGERI 1 Majegan , yang
beralamat di Majegan, Tulung, Klaten.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada awal semester genap tahun pelajaran
2018/2019
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2019
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 januari 2019
c. Subjek penelitian
subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD N I majegan,
kecamatan Tulung, kabupaten Klaten tahun ajaran 2018/2019. yang
berjumlah 19 orang siswa.
TABEL 1.1
Daftar Siswa kelas V SD N 1 Majegan Tulung Klaten
NO Nama NIS Jenis Kelamin
1. Dimas Widiyanto 2054 Laki-laki
2. Puji lestari 2061 Perempuan
?
3. Tri Rahayu 2070 Perempuan
4. Arya Putra Priyanto 2073 Laki-laki
5. Rizky Choirul Anwar 2078 Laki-laki
6. Adiettya Restu Wahyudi 2079 Laki-laki
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 2080 Perempuan
8. Arifa Mauludina 2081 Perempuan
9. Hafida Noer Ainni 2082 Perempuan
10. Jesika Putri Agustina 2083 Perempuan
11. Muh.Arsya Satria 2085 Laki-laki
12. Muh. Hafish Habibullah 2086 Laki-laki
13. Muh. Ibrahim 2087 Laki-laki
14. Nadjwa Putri Amelia 2088 Perempuan
15. Nandana Aryaguna 2089 Laki-laki
16. Noviana Lala Adzani 2090 Perempuan
17. Reksa Hananta 2092 Laki-laki
18. Devi Ershavani 2093 Perempuan
19. Akmal Abid Mumtazah Laki-laki
3. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dari
sistematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi,2012 :69)
digunakan untuk mengetahui efektifitas penerapan metode pembelajaran
outingclass dalam usaha meningkatan hasil belajar bahasa Indonesia
materi menulis dongeng pada siswa kelas V semester 2 di SD N 1
Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran
2018/2019.
b. Tes Evaluasi
Tes Evaluasi adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama, 2010:78).
dalam penelitian ini peneliti mengunakan tes tertulis yang dilakukan
dengan menggunakan 2 siklus yang digunakan untuk mengetahui Hasil
belajar bahasa Indonesia materi menulis dongeng pada siswa kelas V
semester 2 di SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung kabupaten Klaten
Tahun Pelajaran 2018/2019.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan
untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Outingclass
4. Instrumen Penilaian
a. Tes tertulis yang digunakan untuk mengukur hasil belajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Menulis Dongeng pada Siswa kelas V semester
2 di SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung kabupaten Klaten Tahun
Pelajaran 2018/2019.
b. Lembar Observasi, digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi.
5. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang
diperoleh dari data yang dikumpulkan pada penelitian satu siklus. dalam
penelitian ini data diolah dengan teknik deskriptif kuantitatif dan juga
deskriptif kualitatif. analisi data kualitatif ini digunakan untuk menjelaskan
dan menggambarkan data yang tercatat dari lembar observasi. Semua data
dikaji dan dibahas oleh peneliti. Sedangkan,analisis data deskriptif
kuantitatif digunakan untuk mengolah data dari hasil belajar yang dicapai
dari materi menulis dongeng yang didapatkan daripelaksanaan hasil tes
untuk nilai rata-rata kelas dan persentase penerapan metode outingclass
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mata pelajaran bahasa Indonesia
Dalam memperoleh data dari hasil perhitungan dilakukan dalam
beberapa siklus, dari hasil beberapa siklus dan diukur persentase
peningkatan belajar, dimana peserta didik dikatakan tuntas, bila
mendapatkan nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang sudah
ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 73, dan
juga sebuah kelas dikatakan berhasil jika minimal 85% dari jumlah siswa
mencapai KKM yang telah ditetapkan Sekolah.
Rumusan yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dari penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
a. Menghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :
Ʃsiswa yang tuntas belajar ×100% (Daryanto,2011:192)
Ʃ siswa
b. Mencari Nilai rata-rata hitung (Mean)
keterangan :
x = Rata-rata (Mean)
∑x= Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek
c. Pedoman penilaian menulis dongeng
Tabel 1.2.
Pedoman Penilaian menulis dongeng Siswa
NO Indikator Nilai
1 2 3 4 5
1 Kelancaran dalam menuliskan
dongneg
a. kurang dari 150 kata
b. 150 - 200 kata
c. 250 – 300 kata
d. Lebih dari 350 kata
2 Kesesuaian judul dengan tema
dongeng
3 Penulisan ejaan ( tanda titik,
tanda koma )
4 Penulisan struktur kalimat
5 Kerapian tulisan
Nilai =
x 100
6. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudahkan pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil
penelitian tindakan kelas ini, penulis menguraikan sistematika sebagai
berikut :
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul,
persetujaun pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
tulisan,motto dan persembahan. kata pengantar,abstrak, daftar isi, daftar
table, daftar gambar, dan daftar lampiran. sistematika skripsi ini sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan : Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indicator
keberhasilan, Manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan
sistematika penulisan. Metode penelitian mencangkup rancangan penelitian,
lokasi, waktu, dan subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrument
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab II Landasan Teori : Bab ini berisi uraian tentang kajian teori
tentang definisi hasil belajar, Bahasa Indonesia, Menulis, dongeng , metode
outing class, Kajian Pustaka
Bab III Pelaksanaan penelitian : Bab ini berisi tentang diskripsi
pelaksanaaan siklus I dan Pelaksaan Siklus II
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasaan : Bab ini berisi tentang
uraian hasil deskripsi tiap siklus yang membahas mengenai data hasil
pengamatan, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi
pembahasan.
Bab V Penutup : Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar
diartikan sebagai berusaha memperoleh ilmu pengetahuan
(kepandaian dan keterampilan). Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian
atau ilmu . ( Bahrudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008 : 13)
Belajar menurut Susanto dalam bukunya yang berjudul Teori
Belajar dan pembelajaran di sekolah dasar adalah suatu aktivitas
yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau
pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang tersebut
berubah pelakunya, dan perubahan tersebuat relatif tetap baik
dalam berpikir, merasa, mapun bertindak (Susanto, 2013 : 4)
Sedangkan menurut Sardiman dalam bukunya yang berjudul
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar mengemukakan bahwa
yang disebut dengan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku melalui pendidikan. Perubahan tidak hanya mengenai
sejumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan,
kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri
dan mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang
(Sardiman, 2005 : 35)
Namun lain halnya dengan Hilgard dan Bowe, dalam bukunya
Theories of Learning (1975) mengemukkan “Belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya
kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya) (Ngalim Purwanto, 2007
: 84)
Dari penjelasan-penjelasan yang disebutkan di atas maka
dengan ini bisa disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan yang pada akhirnya ditandai dengan adanya
perubahan dari kedua aspek tersebut. Belajar dalam pengertian ini
bisa melalui proses pembelajaran atau pengalaman-pengalaman
yang sudah dilalui secara berulang-ulang sehingga akan adanya
akumulasi dari pengetahuan dan pada akhirnya aka nada penarikan
kesimpulan dari mereka tentang apa yang sudah mereka alami.
2) Ciri- ciri Belajar
Dari beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri belajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyudi, 2008 :
15), yaitu :
a) Belajar ditandai dengan adnya tingkah laku
b) Perubahan tingkah laku relative permanen
c) Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari latihan dan
pengalaman
d) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan
3) Prinsip – Prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra (1997) dalam buku
Baharuddin dan wahyuni (2008 : 16) di dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip belajar berikut :
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
d) Penguasaan yang sempurana dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
4) Tujuan Belajar
Belajar menurut Sudjana dalam bukunya yang berjudul
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar memiliki tujuan yaitu
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dilakukan
melalui sebuah aktifitas yang disebut dengan pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebuah aktiftas yang dijalankan melalui
interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam transformasi
ilmu. Untuk mengetahui pencapaian dari peserta didik maka perlu
dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian belajar mereka.
Pencapaian ini disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya (Nana Sudjana, 2010 : 22)
5) Faktor- faktor yang mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan atas 2
kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. (Baharuddin dan
Esa Nur Wahyuni, 2008:19)
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar individu yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
(1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan
menjadi 2 macam: pertama, keadaan tonus jasmani yang
pada umumnya mempengaruhi aktivitas belajar seseorang.
Kondisi jasmani yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu.
Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat proses belajar. Kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologi selama proses belajar berlangsung, peran
fungsi fisiologi tubuh manusia sangat mempengaruhi,
terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan
baik akan mempermudah aktifitas belajar.
(2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologi adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.
Beberapa faktor psikologi yang mempengaruhi proses
belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, dan
bakat.
b) Faktor Eksternal
Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan
yaitu:
(1) Lingkungan sosial
(a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas yang
mempengaruhi. Hubungan harmonis antar ketiganya
dapat menjadi motivasi bagi siswa.
(b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar
siswa.
(c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Hubungan antar
anggota keluarga yang harmonis akan membantu
siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
(2) Lingkungan nonsosial
(a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, tidak terlalu panas atau dingin, sinar yang
cukup, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan
tersebut dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Sebaliknya lingkungan alamiah yang tidak
mendukung akan menghambat aktivitas belajar.
(b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang
dapat digolongkan 2 macam. Pertama, hardware
seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar, lapangan olahraga. Kedua, software seperti
kurikulum, peraturan sekolah, silabi, dan lain
sebagainya.
(c) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu
juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan
dengan kondisi kondisi perkembangan siswa, maka
guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai
metode mengajar.
b. Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar adalah kemampuan – kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya,
sedangkan menurut Gagne hasil belajar harus didasrkan pada
pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005 :
19). Hasil belajar berkenaan dengan kemampuan siswa di dalam
memahami materi pelajaran. Menurut Hamalik (2007 : 31)
mengemukakan bahwa hasil belajar pola-pola perubuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, ablititas dan
keterampilan.
Hasil belajar tampak sebagai terjadi perubahan tingkah laku
pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.Perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya
(Hamalik, 2007 : 155)
Jadi menurut saya Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik yang didapat setelah mereka melakukan
proses pembelajaran dan bentuk dari hasil belajar itu dalam bentuk
nilai yang dapat dijadikan tolak ukur kemampuan mereka.
2. Bahasa Indonesia
a. Pengertian Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan bahasa adalah perkataan-perkataan yang
dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, Negara, dan daerah) (KBBI,
2008 : 116). Dalam pengertian tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa
bahasa bisa diartikan sebagai media komunikasi antar individu dalam
suatu komunitas. Lebih lanjut, sebagai masyarakat yang tinggal dan
menetap di Indonesia, maka perlu adanya suatu bahasa yang bisa
mempersatukan berbagai masyarakat yang notabene berbeda suku dan
bahasa setiap daerahnya. Keberagaman bahasa yang terdapat di setiap
daerah di Indonesia akan menyuliykan mereka berkomunikasi, maka
dengan ini perlu adanya bahasa pemersatu bagi mereka, bahasa
pemersatu tersebut beruba bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah
bahasa nasional menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 77 ayat 1 huruf C, Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang menjadi media dan alat komunikasi
warga masyarakat yang berada dinegara ini.
Menurut Ngalimun dan Noor dalam bukunya yang berjudul
Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia yaitu Bahasa
Indonesia selain menjadi bahasa pemersatu di negara Indonesia,
bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran wajib yang harus
diajarkan sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah dari tingkat dasar
sampai menengah bahkan perguruan tinggi, dimana pengajaran bahasa
Indonesia ini diselenggarakan dalam proses pembelajaran. Pengajaran
Bahasa Indonesia ini pada hakikatnya adalah mengajarkan
keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Tata
bahasa, kosa kata dan disajikan dalam konteks, yaitu dalam kaitannya
dengan keterampilan tertentu yang tengah diajarkan, bukan sebagai
pengetahuan tata bahasa, teori pengembangan tata kosa kata, teori
sastra sebagai pendukung atau alat penjelas (Ngalimun dan Noor
Alifulaila, 2014 : 5)
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam pandangan penulis
adalah sebuah cara untuk mempertahankan kemurnian bahasa
Indonesia di tengah-tengah arus globalisasi yang dewasa ini bisa
melunturkan kemurnian bahasa Indonesia. Pada zaman ini bahasa
Indonesia sudah tercampur aduk dengan bahasa yang entah dari mana
datangnya. Kaidah – kaidah dalam berbahasa Indonesia pun dalam
dewasa ini sudah tidak begitu dipedulikan. Kondisi ini akan
menjadikan bahasa Indonesia rusak seiring dengan tidak adanya
pengetahuan dan kepedulian terhadap kemurnian bahasa Indonesia,
bahasa yang sudah digemakan oleh pemuda Indonesia dalam Sumpah
Pemuda tahun 1928 sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan di tingkat sekolah dasar
atau madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk: (Barnayuda, 2012)
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intlektual serta kematangan emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intlektual manusia Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mencakup seluruh
c. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
Menurut Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) saat ini, Pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang sekolah
dasar atau madrasah ibtidaiyah mencangkup kompenen-kompenen
kemampuan berbahasa dan bersastra meliputi 4 aspek, yaitu : (1)
Mendengarkan (menyimak); (2) Berbicara; (3) Membaca, dan (4)
Menulis. Kemampuan bersastra untuk sekolah dasar bersifat apresiatif,
karena dengan sastra dapat menanmkan rasa peka terhadap
lingkungan, mengajarkan siswa begaimana menghargai orang lain,
mengerti hidup dan belajar menghadapi bebragai macam persoalan
(M.S.Zulela, 2012 : 5)
Keterampilan berbahasa Indonesia seperti yang sudah tersebut
di atas, bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu bersifat reseptif dan
produktif. Resektif adalah kemampuan berbahasa yang digunakan
untuk menangkap dan memahami informasi yang dismapikan melalui
bahasa lisan dan tertulis yang meliputi mendengarkan dan membaca.
sedangkan, kemampuan berbahasa yang sifatnya produktif maksudnya
adalah kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyampikan
informasi atau gagasan baik secara tertulis maupun lisan. Kemampuan
ini meliputi menulis dan berbicara.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia kelas V SD/MI
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
kelas V semester 2
Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, informasi, dan
fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan dan
dongeng
1. Meringkas isi buku yang
dipilih sendiri dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
2. Menulis dongeng
berdasarkan tahapan
(catatan, konsep awal,
perbaikan, final) dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
3. Menulis Dongeng
dengan pilihan kata
3.Metode Outingclass
a. Pengertian Outingclass
Mengajar diluar kelas secara khusus adalah kegiatan belajar
mengajar antara guru dan murid, namun tidak dilakukan didalam
kelas,tetapi dilakukan diluar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan
pembelajaran siswa. Metode mengajar diluar kelas juga dipahami
sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunkan suasana
luar kelas sebagai situasi pembelajaran terhadap berbagai permainan,
sebagai media transformasi konsep – konsep yang disampaikan dalam
pelajaran (Adelia Vera, 2012 : 17)
Dengan demikian, mengajar diluar kelas bisa kita pahami
sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehingga
kegiatan atau aktivitas belajar-mengajar berlangsung diluar kelas atau
di alam bebas. Metode ini mengajak siswa untuk lebih dekat dengan
sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat.
Disisi lain, mengajar diluar kelas merupakan upaya
mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa
membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan
sekitar. Jadi, mengajar di luar kelas lebih melibatkan siswa secara
langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi
yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu
pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh
pada kecerdasaan para siswa.
b. Kelebihan dan kekurangan metode Outingclass ( Adelia Vera,
2012: 28)
1) Kelebihan metode outingclass
(a) Dapat mendorong motivasi belajar kepada para siswa
(b) Guru bisa lebih mudah menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan bagi para siswa
(c) Kegiatan belajar mengajar diluar kelas mampu mengasah
aktivitas fisik dan kreativitas para siswa
(d) Disisi penggunaan media pembelajaran bisa menggunakan
media pembelajaran yang konkret dan memahami lingkungan
yang ada disekitarnya
(e) Para siswa dapat mengetahui pentingnya keterampilan hidup
dan pengalaman hidup dilingkungan dan alam sekitar.
(f) Para peserta didik akan dapat memiliki apresiasi terhadap
lingkungan dan alam sekitar
(g) Tidak memerlukan banyak peralatan
2) Kekurangan Metode Outingclass
(a) Para siswa bisa keluyuran kemana-mana karena berada dialam
bebas (diluar kelas)
(b) Gangguan konsentrasi
(c) Kurang tepat waktu (waktu akan tersita)
(d) Pengelolaan kelas lebih sulit
(e) Lebih banyak menguasai praktik dan minim teori
(f) Bisa terserang panas dan dingin
c. Lokasi - lokasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran di luar
kelas
Untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas,
guru dituntut cermat memilih lokasi yang dapat digunakan sebagai
tempat pembelajaran di luar kelas. Jika tidak, maka kegiatan ini tidak
efektif. Secara umum , ada dua lokasi yang bisa digunakan sebagai
belajar diluar kelas, yaitu lingkungan di dalam sekolah dan lingkungan
di luar sekolah.
1) Lingkungan di dalam sekolah
Adapun bagian-bagian lingkungan sekolah yang dapat menjadi
sumber inspirasi kegiatan belajar mengajar di luar kelas adalah
sebagai berikut :
(a) halaman sekolah
(b) taman bunga di sekolah
(c) pohon – pohon yang ada di halaman sekolah (termasuk lokasi
di bawah pohon)
(d) halaman belakang sekolah
(e) lapangan sekolah
(f) koperasi sekolah
(g) kolam yang ada di area sekolah
2) Lingkungan di luar sekolah
Adapun objek-objek lingkungan di luar sekolah yang bisa
dikunjungi untuk pembelajaran di luar kelas, diantaranya adalah :
(a) persawahan
(b) kebun binatang
(c) museum
(d) perusahaan (kerja proyek)
(e) sungai
(f) laut
(g) pemukiman penduduk
(h) pasar
(i) objek wisata
d. Langkah-langkah Penerapan metode Outing class
Menurut Sudjana dan Rivai, menggunakan lingkungan sebagai
media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran memerlukan
persiapan dan perencanaan yang seksama dari para guru. Tanpa
perencanaaan yang matang, kegiatan belajar siswa tidak bisa
terkendali sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri akan sulit
untuk dicapai dan siswa tidak melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Menurut Husamah dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
luar kelas Outingclass Ada beberapa langkah yang harus ditempuh
dalam melaksanakan pembelajaran yang berlangsung di luar kelas,
yakni persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. ( Husamah, 2013:12)
Ada beberapa langakah yang harus ditempuh dalam
melaksanakan pembelajaran yang berlangsung di luar kelas, yakni
persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
1) Persiapan
Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah
persiapan ini antara lain :
(a) Dalam hubungannya dengan pembahasan bidang study tertentu,
guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan
bisa diperoleh oleh para siswa berkaitan dengan penggunaan
lingkungan sebagi media dan sumber belajar. Misalnya, siswa
dapat menjelaskan proses kerja pembangkit listrik tenaga air
atau siswa dapat menjelaskan struktur pemerintahan tingkat
kecamatan
(b) Tentukan objek yang harus dipelajari . Dalam menentukkan
objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan relevansi
dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya, misalnya
murah dan cukup dekat, tidak memerlukan waktu yang lama,
tersediannya sumber-sumber belajar, keamanaan bagi siswa
untuk mempelajarinya dan memungkinkan dikunjungi dan
dipelajari oleh siswa
(c) Menetukkan cara belajar siswa saat kunjungan dilakukan.
Misalnya, mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,
bertanya atau wawancara dengan petugas apa yang harus
ditanyakannya dan kalau perlu siswa bisa melakukannya jika
dianggap perlu
(d) Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
Misalnya, mengirimkan dan membuat surat permohonan untuk
mengunjungi objek tersebut agar mereka dapat
mempersiapkannya.dalam surat tersebut dapat dijelaskan
mengenai kegiatan belajar mengajar dan tujuan yang
diharapkan dari kunjungan tersebut
(e) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti
tata tertib di perjalanan dan tempat tujuan, perlengkapan belajar
yang diperlukan, menyusun pertanyaan yang akan diajukan,
kalau ada kamera untuk mengambil foto, transportasi yang
digunakan, biaya, makan dan lain-lain
2) Pelaksanaan
Dalam langkah pelaksanaan ini adalah melakukan
pembelajaran di lapangan sesuai dengan apa yang telah ada dalam
rancangan perncanaan. dalam pelaksanaan ini, biasannya
pembelajaran diawali oleh penjelasan petugas mengenai objek yang
dikunjungi dengan permintaan yang telah disampaikan sebelumnya.
Dalam penjelasan tersebut, para siswa dapat mengajukkan
pertanyaan-pertanyaan melalui kelompoknya masing-masing
supaya wakutnya lebih cermat. Catatlah semua informasi yang
didapat. Setelah informasi atau penjelasaan diberikan oleh guru atau
petugas, maka setelah itu siswa dapat mengamati objek secara
mandiri. siswa dapat mencatat dan mempraktikkanya jika hal ini
memungkinkan. Berikutnya, para siswa dan kelompoknya
mendiskusikannya bersama kelompoknya dengan tujuan
mendapatkan laporan akhir berkaitan dengan materi yang sedang
dibahas.
Hal yang perlu menjadi catatan, apabila objek kunjungan
sifatnya bebas dan tak perlu ada petugas yang mendampingi, seperti
mengamati objek di luar kelas, mempelajari lingkungan, belajar di
kebun dan taman, belajar di halaman sekolah atau belajar di alam
terbuka lainnya, maka para siswa langsung mempelajari objek studi
atau aktivitas yang diarahkan oleh guru (yang sudah pula tertuang
dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP))
3) Tindak lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan belajar di atas adalah kegiatan
belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar
dari lingkungan. setiap kelompok atau individu melaporkan hasil-
hasilnya untuk dibahas bersama.
Guru dapat meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari
kegiatan belajar tersebut, di samping menyimpulkan materi yang
diperoleh dan dihubungan dengan bahan pengajaran bidang
studinya. Di lain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap
kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapainya. Tugas
lanjutan dari kegiatan tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan
rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap, membuat
pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan hasil kunjungan mereka
atau membuat karangan berkenaan dengan kesan kesan yang
diperoleh siswa dari kegiatan belajar.
4. Materi Menulis Dongeng
a. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan yang diharapkan
akan dikuasi oleh peserta didik setelah mereka mendapatkan
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah atau Madrasah. Dengan
memiliki kemampuan menulis siswa dapat mengkomunikasikan ide
dan pengalamanya melalui tulisan. Menulis merupakan suatu proses
kreatifitas mengungkapkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk
tujuan tertentu, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur.
Hasil kegiatan ini bisa disebut tulisan.
Menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
sebuah proses pembelajaran yang dialami siswa selama menuntut ilmu
tidak dapat dipungkiri bahwa peran guru dalam hal ini, memiliki peran
yang sangat penting karena guru harus mampu memberikan
pengarahan kepada siswanya agar mampu menulis dengan baik. dalam
kegiatan menulis sebagai bentuk komunikasi, kegiatan komunikasi
dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan penulis dapat
diterima atau dipahami oleh pembaca oleh karena itu, dilihat dari
posisi penulis, dalam kegiatan menulis seorang penulis harus berupaya
agar pesan komunikasi dapat tersampikan dengan sejelas-jelasnya.
Menulis adalah satu dari empat keterampilan (mendengar,
berbicara, membaca dan menulis) menjadi tujuan dari pembelajaran
bahasa Indonesia. menulis merupakan aktifitas yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka menuangkan ide, pikiran, gagasan, dan
bahkan perasaan mereka melalui secarik kertas yang berisi pesan yang
akan disampikan kepada para pembaca. Menulis merupakan
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau
mereka memahami lambang-lambang grafik tersebut ( Tarigan, 1982 :
21)
Suparno & Mohamad Yunus (2007 : 29) mengemukakan
bahwa menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian
pesan secara tertulis kepada pihak lain. aktivitas menulis melibatkan
unsur penulis sebagai penyampaian pesan atau isi tulisan, saluran atau
media tulisan dan pembaca sebagai penerima pesan.
b. Dongeng
1) Pengertian Dongeng
Kusumo Priyono (2007:29) mengemukakan bahwa dongne
sering diidentifikasikan sebagai suatu cerita bohong, bualan atau cerita
yang mengada-ada dan tidak ada manfaatnya. Bahkan ada yang
menganggap dongeng sebagai cerita yang tidak masuk akal. benar
dongeng adalah cerita rekaan , tetapi tidak berarti dongeng tidak
bermanfaat. Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan atau
keinginan dan nasihat yang tersirat maupun tersurat.
Menurut Danandjaja dongeng adalah cerita pendek kolektif
kesusastraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak
dianggap benar-benar terjadi , Dongeng diceritakan terutama untuk
hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran, ajaran
moral, ataupun sindiran.
Antti dan sitith Thompson membagi jenis dongeng kedalam
empat golongan besar, yakni :
a) Dongeng binatang (animal tales)
b) Dongeng berumus (Formula tales)
c) Dongeng biasa (ordinary folktales)
d) Lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
2) Hal yang harus diperhatikan saat menulis Dongeng
Menurut Nadine dalam artikelnya ada lima hal utama yang
harus diperhatikan dalam menulis dongeng, yaitu :
a) Tema sebelum menulis harus ditentukkan dulu, tema apa
yang akan ditulis bisa tentang persahabatan, alam
b) Tokoh, tentukan siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng
tersebut. peran atau karakter apa yang ada pada tokoh
tersebut
c) Alur cerita, buat bagaimana alur ceritanya klimaksnya dan
endingnya
d) Latar, latar disini bisa berupa kapan dimana kejadian cerita
e) Editing, setelah tulisan menjadi cerita dongeng hendaknya
tulisan dibaca ulang.
B. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang relevan adalah :
1. Penelitian ini dilakukan oleh Laras Dwi Rahayu ( 2016 )
Penelitian yang dilakukan oleh Laras Dwi Rahayu (2016), mahasiswa
Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto (IAIN) Purwokerto dengan judul
„‟ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penggunaan
Metode Outdoor Study Pokok Bahasan Menulis Puisi Bebas Siswa kelas V
MI Ma‟arif NU Kemangkon Purbalingga TahunPelajaran 2016/2017”.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menerapkan metode Outdoor
study dapat meningkatakan hasil belajar siswa dalam menulis puisi bebas.
Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian
yang akan penulis lakukan. Perbedaan penelitian ini adalah terletak pada
materi yang digunakan, penulis dalam penelitian ini akan menggunakan
materi menulis dongeng sedangkan penelitian tersebut menggunakan
materi menulis puisi bebas. Sedangkan persamaan dalam penelitian ini
adalah sama-sama menggunakan jenis penelitian yang bersifat Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan Pada Metode yang digunakan sama sama
menggunakan metode Outdoor Study ( Pembelajaran luar kelas).
2. Penelitian dilakukan oleh Arif Mustofa (2014)
Penelitian ini dilakukan oleh Arif Mustofa (2014) mahasiswa Jurusan
Pendidikam Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS) dengan judul „‟Penerapan Metode Pembelajaran
Outingclass untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karanggan
Deskripsi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 01
Jatiharjo Karanganyar Tahun ajaran 2013/2014“. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Outingclass dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 01 Jatiharjo
Kar+anganyar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini mempunyai
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan.
Perbedaan penelitian ini adalah terletak pada materi yang digunakan,
penulis dalam penelitian ini akan menggunakan materi menulis dongeng
sedangkan penelitian tersebut menggunakan materi menulis karangan
deskriptif. Sedangkan persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan jenis penelitian yang bersifat Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dan Pada Metode yang digunakan sama sama menggunakan
metode Outingclass ( Pembelajaran luar kelas).
3. Penelitian dilakukan oleh Fahrudin Rofiandana (2015)
Penelitian ini dilakukan oleh Fahrudin Rofiandana (2015) mahasiswa
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Pengelolaan Metode
Pembelajaran Outingclass di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Program Khusus Surakarta tahun ajaran 2014/2015‟‟. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa : (1) Latar belakang dilaksanakan metode outing
class salah satunya adalah metode yang menoton dan seringkali membuat
anak merasa bosan (2) Perencanaan Outing class di dalam sekolah
dilakukan guru kelas dalam sebuah lesson plan. Sedangkan perencanaan
Outing class di luar sekolah dilakukan oleh panitia yang dibentuk melalui
rapat. (3) Pelaksanaan Outing class di dalam sekolah dilaksanakan di
sekitar sekolah. Sedangkan outingclass di luar sekolah dilaksanakan pada
semester ganjil di pabrik dll. (4) Outingclass dievaluasi oleh guru,
sedangkan outingclass di luar sekolah dievaluasi oleh panitia. Penelitian
ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan. Perbedaan penelitian ini adalah pada penelitian yang
dilakukan oleh fahrudin hanya meneliti tentang pengelolaan metode
outing class saja tidak menggunkan materi pelajaran untuk
membuktikannya dan dalam penelitian ini fahrudin menggunakan
penelitian kualitatif sedangkan penulis menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas. Sedangkan persamaan dari penelitian ini yaitu sama sama meneliti
metode Outing class
4. Penelitian dilakukan oleh Sufance Anaci Niab
Penelitian ini dilakukan oleh Sufance Anaci Niab Dengan Judul “
Kemampuan Menulis dongeng pada siswa kelas V sekolah Dasar Negeri
Jarakan Sewon Bantul “.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah peneliti melakukan penelitian
kuantitatif yang menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Subjek dalam
penelitian ini merupakan siswa kelas V yang terdiri dari 47 orang dan
hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu
menulis dongeng dengan baik.dan dikatakkan baik karena siswa mampu
menulis dongeng dengan memenuhi kriteria penelitian yaitu isi gagasan
yang dikemukkan, organisasi isi, struktur tata bahasa, gaya pilihan kata,
dan ejaan tata bahasa. Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan
dengan peneliti yaitu perbedaan penelitian ini adalah pada penelitian yang
dilakukan Sufance menggunakan penelitiaan kuantitatif dan pada
penelitian ini sufance tidak menggunakan metode outingclass. Persamaan
dari metode ini peneliti dan sufance sama-sama meneliti kemampuan
menulis dongeng anak kelas V.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum SD N 1 Majegan
Penelitian ini dilakukan oleh penulis yaitu bertempat di SD N 1
majegan kecamatan Tulung kabupaten Klaten. SD N 1 majegan
merupakan sebuah lembaga pendidikan negeri yang didirakan pada
tanggal 08 Januari 1959. SD N 1 Majegan telah terakreditasi dengan
pridikat A pada tahun 2011 NPSN sekolah adalah 20310216. SD N 1
majegan terletak di dukuh Klegoan desa majegan kecamatan tulung
kabupaten klaten.
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi SD N 1 Majegan :
„‟Unggul Dalam Prestasi dan Santun Dalam Berperilaku”
b. Misi SD N 1 Majegan :
Mengacu pada visi sekolah maka misi sekolah adalah sebagai berikut :
1) Meningkatan kegiatan Belajar mengajar yang kreatif
menyenangkan dan berkualitas
2) Mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa secara optimal
3) Menciptakan suasana yang ramah, kondusif serta menerapkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa
4) Mencetak siswa agar berbudi luhur dan berakhlak mulia
5) Meningkatkan prestasi siswa
6) Mengembangkan segi kogniktif,aktif dan psikomotorik
B. Deskripsi Prasiklus
Sebelum diadakan penelitian, Kondisi siswa kelas V SD N 1 majegan
mempunyai nilai yang bisa dikatakan memprihatinkan dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi Menulis Dongeng. Mengapa bisa dikatakan
memprihatinkan karena kita ketahui empat aspek dalam bahasa Indonesia
selain membaca yaitu ada menulis, mendengarkan, dan berbicara apalagi di
kecamatan Tulung sendiri ada lomba menulis dongeng sederhana untuk anak-
anak SD khususnya kelas tinggi. Maka dari itu penulis akan melakukan
penelitian mengenai hal tersebut .
Dari hasil wawancara dengan guru sebelumnya guru sudah pernah
memberikan tugas menulis dongeng kepada siswa tetapi guru masih
menggunakan metode ceramah dan siswa merasa bosan dan banyak yang
belum bisa membedakan antara cerita deskriptif dengan dongeng. Dari tugas
yang diberikan guru dari 19 anak ada 15 anak yang belum tuntas dan 4 anak
sudah tuntas padahal KKM pelajaran bahasa Indonesia yaitu 73. artinya hanya
21% sajalah persentase pencapaian KKM ini padahal guru sudah
mentargetkan 85% pencapaian KKMnya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
yaitu sebagai berikut :
a. Menyusun scenario pembelajaran / RPP materi menulis dongeng
dengan menggunakan metode Outingclass
b. Mempersiapkan Fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Outingclass jadi
membutuhkan tempat untuk dijadikan tujuan atau tempat untuk
melakukan pembelajaran
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi menulis dongeng
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung
e. Menyiapkan instrument penelitian berupa soal evaluasi untuk
menggali data hasil belajar siswa
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana
PTK selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode outingclass
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Outingclass adalah
sebagai berikut :
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
b. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta didik
c. Guru mengabsen peserta didik
d. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
e. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran sebelumnya
f. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
bahasa Indonesia kelas V semester 2 hal
g. Guru mengajak siswa untuk pergi ke taman sekolah
h. Guru meminta siswa untuk mengamati sekeliling taman dan
lingkungan sekolah
i. Guru menjelaskan tenteng pengertian dongeng dan bagaimana cara
menulis dongeng
j. Guru meminta siswa untuk menulis dongeng dengan tema lingkungan
sekitar sekolah
k. Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan diberikan
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
m. Guru memberikan penguatan terhadap hasil belajar peserta didik
n. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan pujian
kepada siswa
o. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif
p. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
q. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
3. Observasi Pengamatan
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan dengan
mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk
mengamati aktivitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng melalui metode outingclass. Selanjutnya, dilakukan tes
evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi menulis
dongeng.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi terhadap guru merupakan alat yang digunakan
peneliti untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode outingclass . Berikut adalahlembar
observasi terhadap guru:
Tabel 3.1
Format Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
√
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi terhadap siswa merupakan alat yang digunakan
untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Outingclass . Berikut lermbar observasi
terhadap siswa :
Tabel 3.2.
Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus I
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas Widiyanto √
√
√
2 Puji lestari √
√
√
3 Tri Rahayu √
√
√
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa Mauludina √
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya Satria √
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√
√
√
13 Muh. Ibrahim √
√
√
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta √
√
√
18 Devi Ershavani √
√
√
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
5 7 5 2 3 8 5 3 0 0 1
6
3
Keterangan :
K = kurang B = baik
C= cukup SB = Sangat Baik
c. Nilai Evaluasi Siklus I
Dari Tes Evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus I. Adapun
rincian nilai evaluasi siklus I adalah sebagai berikut
Tabel 3.3
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai
1. Dimas Widiyanto 40
2. Puji lestari 40
3. Tri Rahayu 30
4. Arya Putra Priyanto 40
5. Rizky Choirul Anwar 50
6. Adiettya Restu Wahyudi 60
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 70
8. Arifa Mauludina 50
9. Hafida Noer Ainni 40
10. Jesika Putri Agustina 90
11. Muh.Arsya Satria 70
12. Muh. Hafish Habibullah 50
13. Muh. Ibrahim 80
14. Nadjwa Putri Amelia 70
15. Nandana Aryaguna 50
16. Noviana Lala Adzani 60
17. Reksa Hananta 70
18. Devi Ershavani 80
19. Akmal Abid Mumtazah 90
Rata-rata 59,47
4. Refleksi
Pada Tahap refleksi diketahui tingkat keberhasilan maupun tingkat
kelemahan dari kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis
Dongeng dengan menggunakan metode Outingclass yang dilakukan oleh
guru pada siklus I. Sehingga dapat digunakan untuk melakukan perbaikan
pada siklus berikutnya.
Beberapa kendala yang terjadi pada siklus I ialah pada saat guru
melaksanakan PTK ada sedikit gangguan yaitu pada saat melakukan PTK
guru hanya menerapkan media pebelajaran di luar kelas atau disekitar
sekolah saja dan guru hanya menentukan tema lingkungan sekolah saja
sehingga murid akan sulit berimajinasi karena lingkungan yang mereka
amati cuma terbatas dilingkungan sekolah saja. Jadi metode yang
digunakan belum diterapkan secara maksimal. Guru dalam menjelaskan
materi menulis dongeng juga belum maksimal karena guru hanya
menjelaskan cara cara menulis dongeng saja tidak mencontohkan dongeng
itu seperti apa. Pembelajaran yang dilakuakn guru juga kurang sesuai
dengan RPP karena guru hanya membaca RPP sekilas saja sehingga masih
banyak anak yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaran sehingga
siswa saat diajak keluar kelas untuk menulis dongeng siswa tidak bisa dan
bingung membedakan antara cerita deskriptif dengan dongeng.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I
tersebut peneliti ingin melakukan perbaikan supaya jumlah siswa yang
mencapai KKM lebih banyak dari pada siswa yang belum mencapai
KKM. Karena pada Siklus ini hanya 4 ( 21%) siswa yang bisa mencapai
KKM. Adapun rencana perbaikan tersebut adalah masih tetap
menggunakan metode outingclass , hanya saja pada siklus II guru harus
benar-benar melakukan pendampingan penuh selama proses berlangsung
dan siswa perlu diajak ke lingkungan yang lebih luas sehingga siswa bisa
berimajinasi lebih luas misalnya di sawah atau di taman . Untuk anak yang
tidak memperhatikan guru saat proses pembelajaran guru perlu mengganti
tempat duduk siswa sehingga anak anak yang tidak memperhatikan akan
lebih memperhatikan dan guru juga perlu mencontohkan dongeng
dongeng sederhana atau membacakan dongeng agar siswa juga
mendapatkan gambaran untuk menulis dongeng.
Pada Siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan,
maka penulis berharap adanya peningkatan pada siklus II sehingga
menunjukkan hasil yang lebih memuaskan.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut :
a. Menyusun skenario pembelajaran RPP materi menulis dongeng
dengan menggunakan metode Outingclass
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode outingclass
pada metode ini peneliti perlu menyiapkan tempat yang akan
digunakan untuk melakukan proses pembelajaran misalnya di kebun,
di sawah, di taman, atau di lingkungan sekitar sekolah
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi menulis dongeng
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
untuk mengeamati selama proses pembelajaran berlangsung
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa tugas menulis dongeng
dengan tema lingkungan sekitar sawah untuk menggali data hasil
belajar siswa
f. Penelitian melakukan koordinasi dengan guru kelas selaku pelaksana
PTK untuk membaca dengan sungguh-sungguh RPP yang telah
disiapkan oleh peneliti dan selanjutnya guru mengajar menggunakan
metode outingclass
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan hal – hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Outingclass adalah
sebagai berikut :
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pebelajaran
yang telah dibuat setelah Refleksi siklus 1 selesai
b. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
Bahasa Indonesia kelas V semester 1
c. Guru menjelaskan tentang pengertian Menulis dongeng dan contoh
dari dongeng sederhana beserta cara cara membuat dongeng yang baik
d. Guru menjelaskan bagiamana langkah langkah menulis dongeng
e. Guru meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar siswa
diminta untuk mencari judul yang tepat
f. Guru memnita siswa untuk mencari tema dan tokoh tokoh yang akan
dijadikan dongeng
g. Guru memberikan tugas pada siswa untuk menuliskan dongeng
sederhana
h. Guru memberikan penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran peserta didik
i. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa dan konfirmasi cerita siswa
j. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif
k. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
l. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
m. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
3. Pengamatan Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk mengisi data yang dilakukan
dengan mengamti kinerja guru dan mengamati aktivitas belajar siswa pada
proses pembelajaran dengan menggunakan metode outingclass. selain itu
untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama prosespelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode outingclass .
Tabel 3.4
Format Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
V
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi terhadap siswa merupakan alat yang digunakan
untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Outingclass . Berikut lermbar observasi
terhadap siswa :
Tabel 3.5.
Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus II
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas Widiyanto
√ √
√
2 Puji lestari
√
√
√
3 Tri Rahayu
√
√
√
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa Mauludina
√
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya Satria √
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√ √
√
13 Muh. Ibrahim √ √ √
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta
√
√
√
18 Devi Ershavani
√
√
√
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
0 2 9 8 0 3 7 9 0 0 1
8
4
Keterangan :
K = kurang B = baik
C= cukup SB = Sangat Baik
b. Nilai Evaluasi Siklus II
Dari Tes Evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus I.
Adapun rincian nilai evaluasi siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Nilai
1. Dimas Widiyanto 70
2. Puji lestari 80
3. Tri Rahayu 80
4. Arya Putra Priyanto 85
5. Rizky Choirul Anwar 80
6. Adiettya Restu Wahyudi 80
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 80
8. Arifa Mauludina 80
9. Hafida Noer Ainni 80
10. Jesika Putri Agustina 90
11. Muh.Arsya Satria 80
12. Muh. Hafish Habibullah 80
13. Muh. Ibrahim 80
14. Nadjwa Putri Amelia 90
15. Nandana Aryaguna 85
16. Noviana Lala Adzani 85
17. Reksa Hananta 80
18. Devi Ershavani 80
19. Akmal Abid Mumtazah 90
Rata-rata 81.84
4. Refleksi
Pada Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I, selain itu
juga berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. Melalui
metode Outingclass dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP
yang telah dirancang sebelumnya, hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis dongeng mengalami peningkatan. namun masih
ada 1 anak yang belum bisa mencapai KKN dikarenakan tidak mau
mengerjakan saat diberi tugas oleh guru.
Berdasarkan nilai hasil evaluasi tersebut dapat diketahui, ada
peningkatan nilai pada pelaksanaan siklus II, nilai yang didapatkan siswa
lebih tinggi dibanding dengan siklus I yakni jumlah keseluruhan siswa
(95%) 18 siswa mendapat nilai diatas KKM. hal itu berarti siswa tersebut
sudah tuntas dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu ketuntasan klasikal
pada pembelajaran siklus II ini mencapai 95%. sehingga dapat dikatakan
pembelajaran pada siklus II ini sudah mencapai apa yang diharapkan dan
peneliti merasa bahwa penelitian ini sudah cukup.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas V SD N 1 Majegan kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dengan
menggunakan metode outingclass Metode Outingclass merupakan sebagai
suatu kegiatan menyampiakan pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan
atau aktivitas belajar-mengajar berlangsung diluar kelas atau di alam
bebas. Metode ini mengajak siswa untuk lebih dekat dengan sumber
belajar yang sesungguhnya, yaitu alam. Peneliti menggunakan indicator
keberhasilan yakni menggunakan acuan KKM mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD N 1 Majegan kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
sebesar 73, serta menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL),
yakni sebesar 85%. Dalam penelitian siklus I dan II, Peneliti
menggunakan penugasan yaitu siswa diminta untuk menuliskan dongeng
yang sedang diamati setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan
untuk Pra siklus peneliti menggunakan data nilai murni tugas menulis
dongeng yang diberikan oleh guru sebelum menggunakan metode
outingclass.
Di bawah ini adalah data nilai murni tugas Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng yang diberikan oleh guru sebelum menggunakan metode
outingclass siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten
Klaten
Tabel 4.1
Nilai Murni Tugas Menulis Dongeng Kelas V
No Nama KKM Nilai
1. Dimas Widiyanto 73 30
2. Puji lestari 73 40
3. Tri Rahayu 73 30
4. Arya Putra Priyanto 73 40
5. Rizky Choirul Anwar 73 40
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 40
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 73 60
8. Arifa Mauludina 73 50
9. Hafida Noer Ainni 73 40
10. Jesika Putri Agustina 73 90
11. Muh.Arsya Satria 73 60
12. Muh. Hafish Habibullah 73 50
13. Muh. Ibrahim 73 80
14. Nadjwa Putri Amelia 73 60
15. Nandana Aryaguna 73 50
16. Noviana Lala Adzani 73 60
17. Reksa Hananta 73 90
18. Devi Ershavani 73 80
19. Akmal Abid Mumtazah 73 70
Nilai Keseluruhan 1060
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 30
Rata-rata 55,78
Ketuntasan Klasikal 21%
2. Deskripsi Data Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I melalui metode outingclass, sudah ada
peningkatan nilai siswa dan hasil belajar siswa belum memuaskan. Dari
hasil tugas yang diberikan oleh guru siklus I diperoleh data nilai 19 siswa
kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten . Adapun
rincian data nilai siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis
dongeng pada proses siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2.
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Dimas Widiyanto 73 40 Tidak
tuntas
2. Puji lestari 73 40 Tidak
tuntas
3. Tri Rahayu 73 30 Tidak
tuntas
4. Arya Putra Priyanto 73 40 Tidak
tuntas
5. Rizky Choirul Anwar 73 50 Tidak
tuntas
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 60 Tidak
tuntas
7. Anisa Kusumawati
Stevvianto 73 70 Tidak
tuntas
8. Arifa Mauludina 73 50 Tidak
tuntas
9. Hafida Noer Ainni 73 40 Tidak
tuntas
10. Jesika Putri Agustina 73 90 Tuntas
111. Muh.Arsya Satria 73 70 Tidak
tuntas
12. Muh. Hafish Habibullah 73 50 Tidak
tuntas
13. Muh. Ibrahim 73 80 Tuntas
14. Nadjwa Putri Amelia 73 70 Tidak
tuntas
15. Nandana Aryaguna 73 50 Tidak
tuntas
16. Noviana Lala Adzani 73 60 Tidak
tuntas
17. Reksa Hananta 73 70 Tidak
tuntas
18. Devi Ershavani 73 80 Tuntas
19. Akmal Abid Mumtazah 73 90 Tuntas
Nilai Keseluruhan 1130
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 30
Rata-rata 59,47
Ketuntasan Klasikal 21 %
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
diperoleh data 4 siswa tuntas dalam belajar dan 15 siswa masih belum
memenuhi kriteria ketuntasan,Dari Pelaksanaan siklus I tersebut,
diperoleh nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 30. Dan jumlah
keseluruhan nilai adalah 1130 Sehingga dapat diperoleh rata- rata 59,47
dengan ketuntasan klasikal 21 %. Oleh karena itu masih jauh dengan
apa yang diharapkan, Yakni berharap pada persentase ketuntasan berada
pada level 85 %.
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada Siklus II hasil belajar siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan
Tulung Kabupaten Klaten pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng menggunakan metode outingclass sangat memuaskan,
ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II.
Adapun rincian nilai siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Dimas Widiyanto 73 70 Tidak
tuntas
2. Puji lestari 73 80 Tuntas
3. Tri Rahayu 73 80 Tuntas
4. Arya Putra Priyanto 73 85 Tuntas
5. Rizky Choirul Anwar 73 80 Tuntas
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 80 Tuntas
7. Anisa Kusumawati
Stevvianto 73 80 Tuntas
8. Arifa Mauludina 73 80 Tuntas
9. Hafida Noer Ainni 73 80 Tuntas
10. Jesika Putri Agustina 73 90 Tuntas
11. Muh.Arsya Satria 73 80 Tuntas
12. Muh. Hafish Habibullah 73 80 Tuntas
13. Muh. Ibrahim 73 80 Tuntas
14. Nadjwa Putri Amelia 73 90 Tuntas
15. Nandana Aryaguna 73 85 Tuntas
16. Noviana Lala Adzani 73 85 Tuntas
17. Reksa Hananta 73 80 Tuntas
18. Devi Ershavani 73 80 Tuntas
19. Akmal Abid Mumtazah 73 90 Tuntas
Nilai Keseluruhan 1555
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 70
Rata-rata 81,84
Ketuntasan Klasikal 95%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
diperoleh data 18 siswa tuntas dalam belajar dan 1 siswa belum tuntas..
Dari Pelaksanaan siklus II tersebut, diperoleh nilai tertinggi yaitu 90 dan
nilai terendah yaitu 70. Dan jumlah keseluruhan nilai adalah 1555
Sehingga dapat diperoleh rata- rata 81,84 dengan ketuntasan klasikal 95
%.
B. Pembahasan
Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis dongeng dengan
menggunakan metode Outingclass mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar Pada siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten
Boyolali. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari
sebelum menggunakan metode outingclass nilai evaluasi siklus I dan evaluasi
siklus II selalu mengalami peningkatan. Adapun data perbandingan nilai
evaluasi antar siklus sebagai berikut
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No Nama Nilai
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus II
1. Dimas Widiyanto 30 40 70
2. Puji lestari 40 40 80
3. Tri Rahayu 30 30 80
4. Arya Putra Priyanto 40 40 85
5. Rizky Choirul Anwar 40 50 80
6. Adiettya Restu Wahyudi 40 60 80
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 60 70 80
8. Arifa Mauludina 50 50 80
9. Hafida Noer Ainni 40 40 80
10. Jesika Putri Agustina 90 90 90
11. Muh.Arsya Satria 60 70 80
12. Muh. Hafish Habibullah 50 50 80
13. Muh. Ibrahim 80 80 80
14. Nadjwa Putri Amelia 60 70 90
15. Nandana Aryaguna 50 50 85
16. Noviana Lala Adzani 60 60 85
17. Reksa Hananta 90 70 80
18. Devi Ershavani 80 80 80
19. Akmal Abid Mumtazah 70 90 90
Rata-rata 55,78 59,47 81,84
Ketuntasan Klasikal 21% 21% 95%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari pra
siklus ke siklus I belum mengalami peningkatan yakni dari 21% menjadi 21%.
Dengan siklus II yang mengalami peningkatan dari ketuntasan klasikal siklus I
yakni dari 21% menjadi 95 %. Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan PTK dengan menggunakan metode outingclass berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang
telah dilakukan pada siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung
Kabupaten Klaten sebagai berikut :
1. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test
dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai
hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai hasil belajar siswa
Tabel 4.5
Hasil belajar Siswa Pada Materi Menulis Dongeng Dengan Menggunakan
Metode Outingclass
Indikator Siklus I
KKM 73
Jumlah Siswa 19
Siswa Tidak Tuntas 15
Siswa Tuntas 4
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terrendah 30
Jumlah Nilai 1130
Rata-rata 59,47
Ketuntasan Klasikal 21%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
diperoleh data 4 siswa tuntas dalam belajar dan 15 siswa masih
belum tuntas. Dari Pelaksanaan siklus I tersebut, diperoleh nilai
tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 30. Dan jumlah
keseluruhan nilai adalah 1130 Sehingga dapat diperoleh rata- rata
59,47 dengan ketuntasan klasikal 21 %. Oleh karena itu masih jauh
dengan apa yang diharapkan, Yakni berharap pada persentase
ketuntasan berada pada level 85 %.Perolehan nilai hasil tes evaluasi
siklus I ini dapat dilihat pada gambar 4.1:
Gambar 4.1.Nilai evaluasi Siklus I
2) Hasil Pengamatan aktivitas Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati sktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode Outingclass Pada siklus
I :
Tabel 4.6
Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus I
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas Widiyanto √
√
√
2 Puji lestari √
√
√
Nilai Evaluasi Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
3 Tri Rahayu √
√
√
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa Mauludina √
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya Satria √
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√
√
√
13 Muh. Ibrahim √
√
√
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta √
√
√
18 Devi Ershavani √
√
√
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
5 7 5 2 3 8 5 3 0 0 1
6
3
Keterangan :
K = kurang B = baik
C= cukup SB = Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari aspek aspek
yang diamati saat siswa melakukan proses pembelajaran yaitu dari
apek partisipasi lebih dominan pada kategori cukup, aspek keaktifan
lebih dominan pada kategori cukup dan aspek kedisiplinan lebih
dominan pada kategori baik.
3. Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan untuk
mengamti kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan metode outingclass yang berlangsung pada siklus I :
Tabel 4.7
Lembar Obsevasi terhadap Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
√
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru
dalam proses pembelajaran pada siklus I berada dalam kategori
cukup. Adapun pembelajaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode outingclass pada siklus I adalah
sebagai berikut :
a. Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP
Guru pada saat melakukan pembelajaran tidak sesuai dengan
RPP guru juga kurang menjelaskan materi dengan lengkap
b. Guru mempersiapkan peralatan yang digunakan untuk
pembelajaran outingclass
Sebelum melakukan pembelajaran guru menyiapkan peralatan
yang digunakan untuk pembelajaran sehingga pada saat
pembelajaran dimulai semua peralatan yang dibutuhkan sudah
siap semua
c. Guru menggunakan metode outingclass sesuai dengan langkah-
langkah metode outingclass
Guru sudah menerapkan metode outingclass sesuai dengan
langkah-langkah metode outingclass tetapi hanya pada siklus I
ini guru belum penuh dalam menjelaskan materi pembelajaran
d. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa dijadikan untuk
menulis dongeng
Guru dalam menunjukkan objek-objek yang bisa dijadikan untuk
menulis dongeng karena dalam siklus I ini lokasi outingclass
hanya sebatas di lingkungan sekolah jadi objek- objek yang ada
pun juga terbatas
e. Guru membacakan contoh dongeng dengan suara Nyaring
Dalam membacakan contoh-contoh pada siklus ini guru masih
sangat kurang karena pada siklus ini guru tidak mencontohkan
kepada siswa apa itu dongeng.
f. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi Outingclass
saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
outingclass guru selalu melakukan mobilitas jadi siswa juga
merasa diperhatikan.
2. Siklus II
Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II Peneliti mempertimbangkan
beberapa kekurangan maupun kendala yang muncul selama proses
pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang dilakukan masih
sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan metode outingclass.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.8
Hasil belajar Siswa Pada Materi Menulis Dongeng Dengan Menggunakan
Metode Outingclass
Indikator Siklus II
KKM 73
Jumlah Siswa 19
Siswa Tidak Tuntas 1
Siswa Tuntas 18
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terrendah 70
Jumlah Nilai 1555
Rata-rata 81,84
Ketuntasan Klasikal 95 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
diperoleh data 18 siswa tuntas dalam belajar dan 1 siswa masih
belum memenuhi kriteria ketuntasan, yaitu minimal mendapatkan
nilai sebesar . Dari Pelaksanaan siklus II tersebut, diperoleh nilai
tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 70. Dan jumlah
keseluruhan nilai adalah 1555 Sehingga dapat diperoleh rata- rata
81,84 dengan ketuntasan klasikal 95 %.
Perolehan nilai hasil evaluasi siklus II ini dapat dilihat pada gambar
4.2 :
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar obervasi yang peneliti gunakan untuk
mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan metode outingclass yang berlangsung pada
siklus I :
Tabel 4.9
Lembar Observasi terhadap Siswa siklus II
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas
Widiyanto
√ √
√
2 Puji lestari
√
√
√
3 Tri Rahayu √ √ √
Nilai Evaluasi Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa
Mauludina
√
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya
Satria
√
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√ √
√
13 Muh. Ibrahim √
√
√
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta
√
√
√
18 Devi
Ershavani
√
√
√
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
0 2 9 8 0 3 7 9 0 0 1
8
4
Keterangan :
K = kurang B = baik
C = cukup SB = Sangat Baik
Dari apa yang tersaji pada tabel di atas, maka peneliti mengalami
peningkatan kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran tersebut
yaitu pada siklus kedua ini dalam aspek partisipasi siswa dalam
kategori baik, dalam aspek keaktifan pada kategori sangat baik dan
aspek kedisiplinan dalam kategori baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan untuk
mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan metode outingclass yang berlangsung pada siklus II
Tabel 4.10
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
V
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru
dalam proses pembelajaran pada siklus II. berada dalam kategori baik.
Adapun penjabaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan siklus II sebagai berikut :
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
Guru pada siklus II ini melakukan pembelajaran sudah sesuai
dengan RPP pembelajarannya pun sudah sangat baik
b. Guru mempersiapkan peralatan yang digunakan untuk
pembelajaran Outingclass
Sebelum melakukan proses pembelajaran guru mempersiapkan
peralatan terlebih dahulu
c. Guru menggunakan metode outingclass sesuai dengan langkah-
langkah metode outingclass
dalam menggunakan metode outingclass guru sudah sesuai
dengan langkah-langkah
d. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa dijadikan untuk menulis
dongeng
karena pada saat siklus II dilakukan di sawah guru juga lebih baik
dalam menunjukkan objek-objek yang dapat dijadikan untuk
menulis dongeng
e. Guru membacakan contoh dongeng dengan suara Nyaring
Sebelum menuju ke lokasi outingclass guru membacakan contoh
dongeng terlebih dahulu jadi di situ siswa sudah tau atau
mempunyai gambaran tentang dongeng itu seperti apa.
f. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi Outingclass
Guru sangat baik dalam melakukan mobilitas jadi semua siswa
dijangkau oleh guru dan siswa dapat bertanya atau siswa juga
merasa diperhatikan.
3. Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, siklus II
Tabel 4.11
Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Siklus Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus Tuntas 4 21%
Tidak Tuntas 15 79%
Siklus I Tuntas 4 21%
Tidak Tuntas 15 79%
Siklus II Tuntas 18 95%
Tidak Tuntas 1 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
mengalami peningkatan pada sertiap siklusnya. Pada Siklus I hasil belajar
belum mengalami peningkatan dari 4 (21%) siswa yang tuntas menjadi 4
(21%) siswa yang tuntas . Dan pada siklus II hasil belajar meningkat dari
4 (21%) siswa yang tuntas menjadi 18 (95%) siswa yang tuntas.Apabila
digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut
Gambar 4.3 Ketuntasan hasil belajar siswa
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia
materi menulis dongeng pada siswa kelas V SD N 1 Majegan Kecamatan
Tulung Kabupaten Klaten Semester 2 meningkat melalui penggunaan
metode outingclass.
0
5
10
15
20
Pra siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Jumlah
Ketuntasan
siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD N 1 Majegan
Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode outingclass dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi
menulis dongeng . peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai siswa yang
mencapai KKM sebesar 73, yakni pada pra siklus nilai dari 19 siswa diketahui
hanya 4 siswa atau (21%) siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan 15 siswa
belum tuntas nilai tertinggi pada prasiklus yaitu 90 dan nilai terendah adalah
30 . Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada prasiklus yaitu 55,78.
Kemudian pada siklus I belum ada perubahan yaitu 4 siswa atau (21%) siswa
yang nilainya tuntas dan 15 anak belum tuntas nilai tertinggi yaitu 90 dan
terendah 30. Rata-rata nilai pada siklus 1 yaitu 59,47. Tetapi pada Siklus II
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 18 siswa atau (91%) siswa
yang tuntas dan 1 siswa yang belum tuntas . Rata-rata nilai pada siklus II yaitu
81,84 Serta adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I
sebesar 21% dan siklus II sebesar 95 %.
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan di atas hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :
1. Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran agar siswa
tertarik untuk belajar dan guru hendaknya melibatkan lingkungan sekitar
untuk menjadi media belajar karena lingkungan merupakan contoh real
yang bisa menumbuhkan imajinasi siswa
2. Siswa
Siswa diharapkan berperan aktif untuk mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung dan siswa juga perlu cari tau sendiri hal-hal tentang pelajaran
di lingkungan sekitar ataupun media lainnya agar siswa tidak tergantung
hanya dengan guru saja
3. Sekolah
Hendaknya sekolah juga memberikan fasilitas yang mendukung
pembelajaran untuk siswa agar siswa juga dapat berperan aktif dan
mengenal lebih jauh lagi wawasan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad, dkk. 2003. Model dan Metode Pembelajaran di sekolah.
Semarang :Unissula Press
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Baharudin & Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta :
Ar-Ruz Media
Damayanti & Mujiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta
H.M. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor :
Ghalia Indonesia
Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Study. Jakarta : Prestasi
Pustakarya
M. Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
M.S. Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah
Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ngalimun & Noor Alifulaila. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Jogjakarta: Aswaja Pressindo
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Sukandarmidi. 2012. Metodologi Penelitian. Jogjakarta : Gajahmada University Press
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana Pradana Media Grup
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta : Diva Press
Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Cetakan VII. Jogjakarta : Diva
Press
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa
Vera, Adelia. 2012. Metode Megajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta
: Diva Pres
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
(RPP)
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Majegan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 5 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 Peremuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan dan dongeng
B. KOMPETENSI DASAR
Mengungkap pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan dan dongeng
C. INDIKATOR
1. Menulis Dongeng berdasarkan tahapan (catatan, Konsep awal, perbaikan,
final) dengan memperhatikkan penggunaan ejaan
2. Menulis Dongeng dengan pilihan kata yang tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menggunakan metode outingclass, siswa dapat menuliskan
dongeng dengan tepat
2. Dengan mengamati lingkungan sekitar siswa dapat berimajinasi sesuai
dengan apa yang ditulisnya
E. MATERI PEMBELAJARAN
3) Pengertian Dongeng
Kusumo Priyono (2007:29) mengemukakan bahwa dongne sering
diidentifikasikan sebagai suatu cerita bohong, bualan atau cerita yang
mengada-ada dan tidak ada manfaatnya. Bahkan ada yang menganggap
dongeng sebagai cerita yang tidak masuk akal. benar dongeng adalah
cerita rekaan , tetapi tidak berarti dongeng tidak bermanfaat. Pengisahan
dongeng mengandung harapan-harapan atau keinginan dan nasihat yang
tersirat maupun tersurat.
Menurut Danandjaja dongeng adalah cerita pendek kolektif
kesusastraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak
dianggap benar-benar terjadi , Dongeng diceritakan terutama untuk
hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran, ajaran
moral, ataupun sindiran.
Antti dan sitith Thompson membagi jenis dongeng kedalam
empat golongan besar, yakni :
e) Dongeng binatang (animal tales)
f) Dongeng berumus (Formula tales)
g) Dongeng biasa (ordinary folktales)
h) Lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
4) Hal yang harus diperhatikan saat menulis Dongeng
Menurut Nadine dalam artikelnya ada lima hal utama yang
harus diperhatikan dalam menulis dongeng, yaitu :
f) Tema sebelum menulis harus ditentukkan dulu, tema apa
yang akan ditulis bisa tentang persahabatan, alam
g) Tokoh, tentukan siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng
tersebut. peran atau karakter apa yang ada pada tokoh
tersebut
h) Alur cerita, buat bagaimana alur ceritanya klimaksnya dan
endingnya
i) Latar, latar disini bisa berupa kapan dimana kejadian cerita
j) Editing, setelah tulisan menjadi cerita dongeng hendaknya
tulisan dibaca ulang.
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Outingclass
G. SUMBER/ ALAT/ BAHAN
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester 2
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester yang lalu
b. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku pelajaran
Bahasa Indonesia kelas V semester 2 halaman 16
c. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang metode
outingclass
Elaborasi
a. Guru menjelaskan tentang pengertian Dongeng
b. Guru bertanya pada siswa apakah siswa sudah paham tentang materi
Pengertian dongeng
c. Guru menjelaskan kepada siswa bagaiamana cara menulis dongeng
yang baik
d. Guru bertanya pada siswa apakah sudah paham tentang bagaimana
cara menulis dongeng yang baik
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana langkah-langkah
dari metode outingclass kepada siswa
f. Guru meminta siswa untuk keluar kelas
g. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat atau menulis
dongeng dengan tema lingkungan sekolah
h. Guru memberikan waktu untuk siswa mengerjakan
Konfirmasi
a. Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan dongengnya
b. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berupa tepuk tangan
c. Guru memberikan penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran siswa
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa yang belum
berani maju kedepan agar berani maju kedepan
3. Kegiatan Penutup
a. Guru mengadakan Refleksi hasil pembelajaran
b. Guru memberikan pesan-pesan kepada siswa supaya rajin belajar
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
I. PENILIAN HASIL BELAJAR
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk tes : Penugasan (menulis dongeng)
c. Instrumen :
Buatlah Sebuah Dongeng dengan tema lingkungan sekolah Judul bebas
minimal 15 baris buku tulis
d. Pedoman penialian :
Pedoman Penilaian menulis dongeng Siswa
NO Indikator Nilai
1 2 3 4 5
1 Kelancaran dalam menuliskan dongneg
a. kurang dari 150 kata
b. 150 - 200 kata
c. 250 – 300 kata
d. Lebih dari 350 kata
2 Kesesuaian judul dengan tema dongeng
3 Penulisan ejaan ( tanda titik, tanda
koma )
4 Penulisan struktur kalimat
6 Kerapian tulisan
Nilai =
x 100
Klaten, 03
September 2018
Wali Kelas V Observer
Menik S,S.Pd,SD Fisca Putri
Geofani
NIP. 19600929 198201 2 013
NIM.23040150006
Kepala Sekolah
Supriyono,S.Pd
NIP.19600802 198012 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
(RPP)
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Majegan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 5 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 Peremuan)
J. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan dan dongeng
K. KOMPETENSI DASAR
Mengungkap pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan dan dongeng
L. INDIKATOR
3. Menulis Dongeng berdasarkan tahapan (catatan, Konsep awal, perbaikan,
final) dengan memperhatikkan penggunaan ejaan
4. Menulis Dongeng dengan pilihan kata yang tepat
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Dengan menggunakan metode outingclass, siswa dapat menuliskan
dongeng dengan tepat
4. Dengan mengamati lingkungan sekitar siswa dapat berimajinasi sesuai
dengan apa yang ditulisnya
N. MATERI PEMBELAJARAN
5) Pengertian Dongeng
Kusumo Priyono (2007:29) mengemukakan bahwa dongne sering
diidentifikasikan sebagai suatu cerita bohong, bualan atau cerita yang
mengada-ada dan tidak ada manfaatnya. Bahkan ada yang menganggap
dongeng sebagai cerita yang tidak masuk akal. benar dongeng adalah
cerita rekaan , tetapi tidak berarti dongeng tidak bermanfaat. Pengisahan
dongeng mengandung harapan-harapan atau keinginan dan nasihat yang
tersirat maupun tersurat.
Menurut Danandjaja dongeng adalah cerita pendek kolektif
kesusastraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak
dianggap benar-benar terjadi , Dongeng diceritakan terutama untuk
hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran, ajaran
moral, ataupun sindiran.
Antti dan sitith Thompson membagi jenis dongeng kedalam
empat golongan besar, yakni :
i) Dongeng binatang (animal tales)
j) Dongeng berumus (Formula tales)
k) Dongeng biasa (ordinary folktales)
l) Lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
6) Hal yang harus diperhatikan saat menulis Dongeng
Menurut Nadine dalam artikelnya ada lima hal utama yang
harus diperhatikan dalam menulis dongeng, yaitu :
k) Tema sebelum menulis harus ditentukkan dulu, tema apa
yang akan ditulis bisa tentang persahabatan, alam
l) Tokoh, tentukan siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng
tersebut. peran atau karakter apa yang ada pada tokoh
tersebut
m) Alur cerita, buat bagaimana alur ceritanya klimaksnya dan
endingnya
n) Latar, latar disini bisa berupa kapan dimana kejadian cerita
o) Editing, setelah tulisan menjadi cerita dongeng hendaknya
tulisan dibaca ulang.
O. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Outingclass
P. SUMBER/ ALAT/ BAHAN
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester 2
Q. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
4. Kegiatan Awal
d. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
e. Guru mengabsen siswa
f. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
5. Kegiatan Inti
Eksplorasi
d. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran yang lalu
e. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku pelajaran
Bahasa Indonesia kelas V semester 2 halaman 16
f. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang metode
outingclass
Elaborasi
i. Guru menjelaskan tentang pengertian Dongeng
j. Guru bertanya pada siswa apakah siswa sudah paham tentang materi
Pengertian dongeng
k. Guru menjelaskan kepada siswa bagaiamana cara menulis dongeng
yang baik
l. Guru bertanya pada siswa apakah sudah paham tentang bagaimana
cara menulis dongeng yang baik
m. Guru memberikan contoh-contoh dongeng sederhana
n. Guru bertanya pada siswa apakah sudah paham tentang contoh-contoh
dongeng
o. Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana langkah-langkah
dari metode outingclass kepada siswa
p. Guru mengajak siswa ke sawah
q. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat atau menulis
dongeng dengan tema lingkungan sawah
r. Guru memberikan waktu untuk siswa mengerjakan
Konfirmasi
e. Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan dongengnya
f. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berupa tepuk tangan
g. Guru memberikan penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran siswa
h. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa yang belum
berani maju kedepan agar berani maju kedepan
6. Kegiatan Penutup
e. Guru mengadakan Refleksi hasil pembelajaran
f. Guru memberikan pesan-pesan kepada siswa supaya rajin belajar
g. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
h. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
R. PENILIAN HASIL BELAJAR
e. Teknik penilaian : Tes tertulis
f. Bentuk tes : Penugasan (menulis dongeng)
g. Instrumen :
Buatlah Sebuah Dongeng dengan tema lingkungan sawah Judul bebas
minimal 15 baris buku tulis
h. Pedoman penialian :
Pedoman Penilaian menulis dongeng Siswa
NO Indikator Nilai
1 2 3 4 5
1 Kelancaran dalam menuliskan dongneg
a. kurang dari 150 kata
b. 150 - 200 kata
c. 250 – 300 kata
d. Lebih dari 350 kata
2 Kesesuaian judul dengan tema dongeng
3 Penulisan ejaan ( tanda titik, tanda
koma )
4 Penulisan struktur kalimat
6 Kerapian tulisan
Nilai =
x 100
Klaten, 03 September 2018
Wali Kelas V Observer
Menik S,S.Pd,SD Fisca Putri Geofani
NIP.19600929 198201 2 013 NIM.23040150006
Kepala Sekolah
Supriyono,S.Pd
NIP.19600802 198012 1 002
Gambar 1. Guru membuka Pelajaran Siklus I
Gambar 2. Siswa mendengarkan guru pada siklus I
Gambar 3. siswa mencari inspirasi di lingkungan sekolah
Gambar 4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru
Gambar 5 Siswa mengerjakan tugas dari guru siklus 2
Gambar 6 Siswa mencari inspirasi di sawah
Soal Tugas siklus I
Buatlah Sebuah Dongeng Sederhana dengan tema lingkungan sekolah !
Catatan :
Pedoman Penilaian
NO Indikator Nilai
1 2 3 4 5
1 Kelancaran dalam menuliskan dongneg
a. kurang dari 150 kata
b. 150 - 200 kata
c. 250 – 300 kata
d. Lebih dari 350 kata
2 Kesesuaian judul dengan tema dongeng
3 Penulisan ejaan ( tanda titik, tanda
koma )
4 Penulisan struktur kalimat
6 Kerapian tulisan
Soal Tugas siklus II
Buatlah Sebuah Dongeng Sederhana dengan tema lingkungan sawah !
Catatan :
Pedoman Penilaian
NO Indikator Nilai
1 2 3 4 5
1 Kelancaran dalam menuliskan dongneg
a. kurang dari 150 kata
b. 150 - 200 kata
c. 250 – 300 kata
d. Lebih dari 350 kata
2 Kesesuaian judul dengan tema dongeng
3 Penulisan ejaan ( tanda titik, tanda
koma )
4 Penulisan struktur kalimat
6 Kerapian tulisan
LEMBAR JAWABAN SISWA SIKLUS 1
LEMBAR JAWABAN SISWA SIKLUS 2
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS 1
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
√
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
Format Lembar Observasi terhadap siswa siklus I
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas Widiyanto √
√
√
2 Puji lestari √
√
√
3 Tri Rahayu √
√
√
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa Mauludina √
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya Satria √
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√
√
√
13 Muh. Ibrahim √
√
√
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta √
√
√
18 Devi Ershavani √ √ √
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
5 7 5 2 3 8 5 3 0 0 1
6
3
Keterangan :
K = kurang B = baik
C= cukup SB = Sangat Baik
Format Lembar Observasi terhadap Guru Siklus 2
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP
√
2. Guru mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk pembelajaran Outingclass
√
3. Guru menggunakan metode outingclass
sesuai dengan langkah-langkah metode
outingclass
√
4. Guru menunjukkan objek-objek yang bisa
dijadikan untuk menulis dongeng
√
5. Guru membacakan contoh dongeng dengan
suara Nyaring
√
6. Guru melakukan mobilitas saat dilokasi
Outingclass
√
Jumlah 1 2 3 1
Kriteria Penilaian
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang baik
Lembar Observasi terhadap Siswa siklus II
No Nama Siswa Aspek yang diamati
Partisipasi
Keaktifan Kedisiplinan
K C B S
B
K C B S
B
K C B S
B
1 Dimas
Widiyanto
√ √
√
2 Puji lestari
√
√
√
3 Tri Rahayu
√
√
√
4 Arya Putra
Priyanto
√
√
√
5 Rizky Choirul
Anwar
√
√
√
6 Adiettya Restu
Wahyudi
√
√
√
7 Anisa
Kusumawati
Stevvianto
√
√
√
8 Arifa
Mauludina
√
√
√
9 Hafida Noer
Ainni
√
√
√
10 Jesika Putri
Agustina
√
√
√
11 Muh.Arsya
Satria
√
√
√
12 Muh. Hafish
Habibullah
√ √
√
13 Muh. Ibrahim √
√
√
14 Nadjwa Putri
Amelia
√
√
√
15 Nandana
Aryaguna
√
√
√
16 Noviana Lala
Adzani
√
√
√
17 Reksa Hananta
√
√
√
18 Devi √ √ √
Ershavani
19 Akmal Abid
Mumtazah
√
√
√
Jumlah
0 2 9 8 0 3 7 9 0 0 1
8
4
Keterangan :
K = kurang B = baik
C = cukup SB = Sangat Baik
Nilai Murni Tugas Menulis Dongeng Kelas V
No Nama KKM Nilai
1. Dimas Widiyanto 73 30
2. Puji lestari 73 40
3. Tri Rahayu 73 30
4. Arya Putra Priyanto 73 40
5. Rizky Choirul Anwar 73 40
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 40
7. Anisa Kusumawati Stevvianto 73 60
8. Arifa Mauludina 73 50
9. Hafida Noer Ainni 73 40
10. Jesika Putri Agustina 73 90
11. Muh.Arsya Satria 73 60
12. Muh. Hafish Habibullah 73 50
13. Muh. Ibrahim 73 80
14. Nadjwa Putri Amelia 73 60
15. Nandana Aryaguna 73 50
16. Noviana Lala Adzani 73 60
17. Reksa Hananta 73 90
18. Devi Ershavani 73 80
19. Akmal Abid Mumtazah 73 70
Nilai Keseluruhan 1060
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 30
Rata-rata 55,78
Ketuntasan Klasikal 21%
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Dimas Widiyanto 73 40 Tidak
tuntas
2. Puji lestari 73 40 Tidak
tuntas
3. Tri Rahayu 73 30 Tidak
tuntas
4. Arya Putra Priyanto 73 40 Tidak
tuntas
5. Rizky Choirul Anwar 73 50 Tidak
tuntas
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 60 Tidak
tuntas
7. Anisa Kusumawati
Stevvianto 73 70 Tidak
tuntas
8. Arifa Mauludina 73 50 Tidak
tuntas
9. Hafida Noer Ainni 73 40 Tidak
tuntas
10. Jesika Putri Agustina 73 90 Tuntas
111. Muh.Arsya Satria 73 70 Tidak
tuntas
12. Muh. Hafish Habibullah 73 50 Tidak
tuntas
13. Muh. Ibrahim 73 80 Tuntas
14. Nadjwa Putri Amelia 73 70 Tidak
tuntas
15. Nandana Aryaguna 73 50 Tidak
tuntas
16. Noviana Lala Adzani 73 60 Tidak
tuntas
17. Reksa Hananta 73 70 Tidak
tuntas
18. Devi Ershavani 73 80 Tuntas
19. Akmal Abid Mumtazah 73 90 Tuntas
Nilai Keseluruhan 1130
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 30
Rata-rata 59,47
Ketuntasan Klasikal 21 %
Nilai Evaluasi siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Dimas Widiyanto 73 70 Tidak
tuntas
2. Puji lestari 73 80 Tuntas
3. Tri Rahayu 73 80 Tuntas
4. Arya Putra Priyanto 73 85 Tuntas
5. Rizky Choirul Anwar 73 80 Tuntas
6. Adiettya Restu Wahyudi 73 80 Tuntas
7. Anisa Kusumawati
Stevvianto 73 80 Tuntas
8. Arifa Mauludina 73 80 Tuntas
9. Hafida Noer Ainni 73 80 Tuntas
10. Jesika Putri Agustina 73 90 Tuntas
11. Muh.Arsya Satria 73 80 Tuntas
12. Muh. Hafish Habibullah 73 80 Tuntas
13. Muh. Ibrahim 73 80 Tuntas
14. Nadjwa Putri Amelia 73 90 Tuntas
15. Nandana Aryaguna 73 85 Tuntas
16. Noviana Lala Adzani 73 85 Tuntas
17. Reksa Hananta 73 80 Tuntas
18. Devi Ershavani 73 80 Tuntas
19. Akmal Abid Mumtazah 73 90 Tuntas
Nilai Keseluruhan 1555
Nilai tertinggi 90
Nilai terrendah 70
Rata-rata 81,84
Ketuntasan Klasikal 95%
PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SD N 1 Majegan
SD N 1 Majegan didirikan pada tahun 1959 pada tanggal 08 januari
1959. Tanah tersebut adalah milik pemerintah desa Majegan dengan luas
tanah 1,678 m2. Adapun lokasi Sd Negeri 1 majegan yaitu di desa Klegoan,
kelurahan majegan, kecamatan tulung, kabupaten klaten kode pos 57482. Saat
ini Sd N !1 Majegan Di kepala Sekolah I oleh bapak Supriyo S.Pd.Berdirinya
SD N 1 Majegan yaitu atas usulan dari warga sekitar dan pemerintahan desa
pada saat itu. SD N 1 Majegan bersatatus Akreditas A Pada tahun 2011.
NPSN sekolah yaiatu 20310216 .
B. Visi SD N 1 Majegan
„‟Unggul Dalam Prestasi dan Santun Dalam Berperilaku”
C. Misi SD N 1 Majegan
Mengacu pada visi sekolah maka misi sekolah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatan kegiatan Belajar mengajar yang kreatif menyenangkan dan
berkualitas
2. Mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa secara optimal
3. Menciptakan suasana yang ramah, kondusif serta menerapkan nilai-nilai
luhur budaya bangsa
4. Mencetak siswa agar berbudi luhur dan berakhlak mulia
5. Meningkatkan prestasi siswa
6. Mengembangkan segi kogniktif,aktif dan psikomotorik
D. Tujuan SD N 1 Majegan
1. Turut serta melaksanakan kebijakan pemerintah dan program
pembangunan Nasional khususnya dibidang pendidikan
2. Mendukung penyelenggaraan program pendidikan dasar yang berutut dan
berdaya saing kuat
3. mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia,
sehingga memiliki daya dukung yang tinggi dalam rangka proses
pembelajaran yang efektif dan efisien
4. Bersama seluruh orang atau wali murid tokoh masyarakat maupun komite
sekolah guna pencapian visi dan misi sekolah.
5. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang kreatif menyenagkan dan
berkualitas
6. Mewujudkan peserta didik yang disiplin terampil dalam kegiatan
pengembangan diri melalui pramuka, upacara bendera senam dan
computer
7. Memepersiapkan peserta didik agar mencapai SKL standar kompetensi
lulusan dan KKM yang ditentukan sekolah
8. Membentuk peserta didik agar melaksanakan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan masing-masing
9. Menciptakan suasana yang aman,ramah dan disiplin
10. Membiasakan peserta didik agar hidup bersih dan jujur
11. Mengembangkan bakat dan minat siswa secara optimal dengan kegiatan
seni tari jawa
12. Mempersiapkan peserta didik untuk menguasai Teknologi Informatika
dengan kegiatan tambahan pelajaran computer
13. Menciptakan suasana sekolah yang ramah, kondusif serta menerapkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa
SURAT PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : FISCA PUTRI GEOFANI
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Klaten, 28 April 1997
Kwarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Maryanto
Nama Ibu : Sumarti
Alamat : Margorejo Rt : 09/ Rw : 05, Majegan Tulung, Klaten
No HP : 085800481537
Email : [email protected]
Pendidikan : 1. TK PERTIWI MAJEGAN 1 : 2002 – 2003
2. SD NEGERI 1 MAJEGAN : 2004 – 2009
3. SMP NEGERI 1 TULUNG : 2010 – 2012
4. SMA NEGERI 1 JATINOM : 2013 - 2015