PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA...

205
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang) Skripsi Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: Tri Wahyuni Putri NIM: 108018300008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Transcript of PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA...

Page 1: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GROUP INVESTIGATION

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang)

Skripsi

Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh:

Tri Wahyuni Putri

NIM: 108018300008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 3: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 4: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 5: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

i

ABSTRAK

Tri Wahyuni Putri (108018300008), “Meningkatkan Aktivitas Belajar

Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation” Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan aktivitas belajar

matematika siswa melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation.

Penelitian dilaksanakan di SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang Tahun Ajaran

2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas,

wawancara, dan tes.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan model Pembelajaran

Kooperati tipe Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika

siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika siswa terlihat dari persentase pada

siklus I sebesar 62%, yaitu meliputi aktivitas visual 66%, aktivitas menulis 64%,

aktivitas oral 60% aktivitas mental 56%, dan aktivitas emosional 70%. Pada siklus II

meningkat menjadi 76% yang meliputi aktivitas visual 76,67%, aktivitas menulis

73,33%, aktivitas oral 76,67%, aktivitas mental 73,33%, dan aktivitas emosional

80%.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation, aktivitas belajar

matematika.

Page 6: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ii

ABSTRACT

Tri Wahyuni Putri (108018300008), “Improving Mathematics Learning

Activites Students through Cooperative Learning Model of Group Investigation

Type” Thesis Department of Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of

Tarbiyah Science and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta.

The purpose of this research is to analyze the increasing of students

mathematics learning activity through Cooperative Learning Model of Group

Investigation Type. This research was conducted at SDN West Kebayoran Lama 10

Evening in academic Year 2013/2014. The methods used in this research in Class

Action Research which consists of four stages of planning, implementation,

observation, and reflection. The research instrument used is the observation sheet

activities, interviews, and tests.

Research result revealed that the application of Cooperative Learning Models

of Group Investigation type can improve students mathematics learning activities.

The increase in student mathematics learning activity seen from the percentage in

first cycle by 62% which includes 66% of visual activity, 64% of writing activity, 60%

of oral activity, 56% of mental activity and 70% of emotional activity. In the second

cycle increased to 76% which includes 76,67% of visual activity, 73,33% of writing

activity, 76,67% of oral activity, 73,33% of mental activity, and 80% of emotional

activity.

Keywords: Cooperative Learning of Group Investigation Type, mathematics learning

activities.

Page 7: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta

umatnya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta. Disadari sepenuhnya

bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya

bimbingan, pengarahan, dukungan dan doa dari berbagai pihak sangat membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Khalimi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan

pengarahan dan motivasi kepada penulis.

3. Bapak Dr. Kadir, M.Pd selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran dan

perhatian yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Dra. Sururin M.Ag selaku dosen pembimbing akademik. Terima Kasih atas

bimbingan dan motivasi yang Ibu berikan selama ini, mulai dari awal kuliah

hingga sampai saat ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang

telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Page 8: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

iv

6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang

dibutuhkan.

7. Kepala sekolah SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang Bapak H. Muh. Sadelih,

S.Pd beserta guru stafnya yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam

proses penelitian skripsi ini.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua ayahanda (Jamal Neto) dan ibunda

(Tamimah) tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih

sayang, dan memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak-kakakku (Yeni Auliawati dan Fatwa Arifah) dan adikku (M. Khafid)

tercinta yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Sahabat-sahabat terbaikku Khusnul Khotimah, Amalina Mahmudah, Nurlaelah,

Anna Yuliana serta sahabt-sahabtku tercinta KOBE 08, dan teman-teman

seperjuangan Jurusan PGMI angkatan 2008, terima kasih atas ketersediannya

dalam memberikan dukungan, kasih sayang, semangat, canda tawa, dan perhatian

kepada penulis

Serta semua pihak dan para motivator yang tidak bisa disebutkan satu-persatu,

semoga bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan

menjadi pintu datanganya Ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah ilmu

pengetahuan pada umumnya.

Jakarta, Juni 2015

Penulis

Tri Wahyuni Putri

Page 9: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... ix

DAFATAR BAGAN ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5

D. Perumusan Masalah.................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

TINDAKAN

A. Kajian Teori............................................................................. 7

1. Aktivitas Belajar Matematika .................................................. 7

a. Pengertian Belajar ............................................................... 7

b. Pengertian Matematika........................................................ 9

c. Aktivitas Belajar Matematika .............................................. 11

d. Jenis-jenis Aktivitas Belajar Matematika ........................... 13

2. Hasil Belajar Matematika ......................................................... 14

3. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 16

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................... 16

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ........................................ 18

c. Prinsi-prinsip Pembelajaran Kooperatif .............................. 19

Page 10: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

vi

d. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ..................................... 20

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation..... 21

B. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 25

C. Hipotesis Tindakan ................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 28

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................. 28

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ................... 30

D. Peran dan Posisi dalam Penelitian ........................................... 30

E. Tahapan Intervensi Tindakan .................................................. 31

F. Indikator Keberhasilan Kinerja ................................................ 31

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................... 32

H. Data dan Sumber Data.............................................................. 32

I. Instrumen Penelitia .................................................................... 33

J. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi 34

L. Analisis Data ............................................................................. 36

M. Tindak Lanjut dan Pengembangan Perencanaan Tindakan ..... 36

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian............................................... 39

B. Pemeriksaan Keabsahan Data.................................................. 62

C. Analisis Data ........................................................................... 63

D. Pembahsan Penemuan Penelitian ............................................. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 74

Page 11: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Pada

Pembelajaran Siklus I ....................................................................... 49

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Matematika Siklus I ................................................... 54

Tabel 4.3 : Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Pada

Pembelajaran Siklus II ..................................................................... 59

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Matematika Siklus II .................................................. 61

Tabel 4.5 : Rekapitulasi persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa ......... 63

Tabel 4.6 : Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I dan II .................. 66

Page 12: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS ............................................. 52

Gambar 4.2 : Aktivitas Siswa Menjelaskan Hasil Kerja Kelompok ................. 53

Gambar 4.3 : Kegiatan Tes Akhir Siklus I ........................................................ 54

Gambar 4.4 : Kegiatan Tes Akhir Siklus II....................................................... 62

Page 13: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 : Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Berdasarkan

Indikator Aktivitas ...................................................................... 64

Diagram 4.2 : Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II .................................. 65

Diagram 4.3 : Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan II ......................... 67

Page 14: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 : Siklus Dalam PTK ......................................................................... 30

Page 15: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajarn…………………………… 74

Lampiran 2 : Bahan Ajar……………………………………………………. 98

Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa (LKS)……………………………………109

Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I

sebelum Uji Validitas…………………………………………..133

Lampiran 5 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I sebelum Uji

Validitas……………………………………………………….134

Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II

sebelum Uji Validitas………………………………………….138

Lampiran 7 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II sebelum Uji

Validitas……………………………………………………….139

Lampiran 8 : Lembar Wawancara dengan Guru Pra Penelitian……………..143

Lampiran 9 : Lembar Wawancara dengan Siswa Pra Penelitian………….....144

Lampiran 10 : Lembar Wawancara dengan Guru setelah Penelitian……….....145

Lampiran 11 : Lembar Wawancara dengan Siswa setelah Penelitian…………146

Lampiran 12 : Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa

Siklus I…………………………………………………………147

Lampiran 13 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I

setelah Uji Validitas……………………………………………148

Lampiran 14 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I setelah Uji

Validitas………………………………………….…………….149

Lampiran 15 : Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa

Siklus II..………………………………………………………153

Lampiran 16 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II

setelah Uji Validitas……………………………………………154

Lampiran 17 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II setelah Uji

Validitas……………………………………………………….155

Lampiran 18 : Daftar Nilai Tes Siklus I dan Siklus II………………………..159

Page 16: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xii

Lampiran 19 : Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pra Penelitian………………………………………………….163

Lampiran 20 : Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika

Siswa………………………………………………………….166

Lampiran 21 : Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Siklus I………………………………………………………..170

Lampiran 22 : Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Siklus II………………………………………………………..171

Lampiran 23 : Distribusi Frejuensi Hasil Belajar Siklus I……………………172

Lampiran 24 : Distribusi Frejuensi Hasil Belajar Siklus II…………………...174

Lampiran 25 : Hasil Wawancara dengan Guru Pra Penelitian………………..176

Lampiran 26 : Hasil Wawancara dengan Siswa Pra Penelitian……………….178

Lampiran 27 : Hasil Wawancara dengan Guru setelah Penelitian…………….180

Lampiran 28 : Hasil Wawancara dengan Siswa setelah Penelitian……………182

Page 17: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bernartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.1

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, aktivitas belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

aktivitas belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan

perilaku baik potensial maupun aktual yang bersifat relatif permanen sebagai

akibat dari latihan dan pengalaman. Sedangkan kegiatan pembelajaran adalah

kegiatan interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran siswa dituntut

keaktifannya. Aktif yang dimaksud adalah siswa aktif bertanya,

mempertanyakan, mengemukakan gagasan dan terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran, karena belajar memang merupakan suatu proses aktif dari siswa

dalam membangun pengetahuannya. Sehingga, jika pembelajaran tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka

pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.2

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2008), hal. 8 2 Joko Sulianto, Ryky Manadar Sary, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreatifitas

Siswa pada materi Matematika di Sekolah Dasar dengan Pembelajaran Pemecahan masalah,

(Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2013), h. 1

Page 18: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

2

Proses belajar membutuhkan aktivitas karena pada prinsipnya belajar

adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan

kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang penting di dalam interaksi belajar-mengajar.

Dalam pembelajaran, yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam

pembentukan diri adalah siswa, sedang guru memberikan bimbingan dan

merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh siswa.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari tingkat sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik

dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti,

dan kompetitif.

Mengingat betapa pentingnya pembelajaran matematika, maka cara untuk

meningkatkan aktivitas belajar matematika di Sekolah Dasar adalah dengan

menggunakan kurikulum, penguasaan materi, strategi mengajar, penggunaan

model pembelajaran, penggunaan metode dan media yang tepat dan sesuai

dengan pokok bahasan. Pelajaran matematika harus dikuasai oleh anak sejak

dari SD, sehingga anak terampil dan dapat menggunakan atau menerapkan

ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dari uraian tersebut secara

nyata menunjukkan bahwa mata pelajaran Matematika sangat penting dan

bermanfaat bagi peserta didik ke depan. Sehingga diharapkan pembelajaran di

sekolah dapat membantu peserta didik untuk bepikir kritis dan dapat

mengambil keputusan secara rasional. Pembelajaran matematika diharapkan

menggunakan model pembelajaran yang sesuai atau mudah diterima oleh

siswa agar aktivitas belajar meningkat dan tidak membuat siswa jenuh. Guru

Page 19: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

3

dikatakan berhasil dalam mengajar bila ada peningkatan dalam kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan.3

Pembelajaran matematika perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau

tugas dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang

lain. Disamping itu juga agar pembelajaran matematika terutama untuk kelas

V tidak membosankan dan monoton maka diperlukan langkah-langkah

pembelajaran yang sesuai dan terarah.

Langkah-langkah tersebut memrlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk

itu perlu adanya model pembelajaran yang melinatkan siswa secara langsung

dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah strategi

pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil

untuk saling berinteraksi.4 Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar

bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua

tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu

sesame anggota kelompok untuk belajar.

Dalam proses pembelajaran para siswa dibagi ke dalam kelompok-

kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah

ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk

memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam

proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian

besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi

dan berdiskusi memecahkan masalah.

Dari hasil observasi awal di SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang

kelas V, mengalami permasalah dalam proses pembelajaran, khususnya dalam

pembelajaran matematika. Pra penelitian diawali dengan melakukan observasi

di kelas selama kurang lebih seminggu. Setiap melakukan pengamatan selalu

3 Siti Hanisah, dkk, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika, (Universitas Sebelas Maret, 2013),

h. 1-2 4 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010), Cet ke-1,

h.203

Page 20: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

4

ditemukan masalah yang sama, yaitu persiapan siswa yang sangat kurang

dalam menerima pelajaran, aktivitas siswa masih belum Nampak pada saat

pembelajaran dan masih banyak siswa mendapatkan nilai dibawah KKM.

Masalah di atas ternyata terjadi pada setiap kelas, hal ini sesuai dengan

pernyataan guru kelas V yang dibenarkan dengan guru-guru lain yaitu untuk

pelajaran matematika jangan dilihat hasilnya terlebih dahulu tapi motovasi

siswa di sini untuk mengikuti pelajaran matematika sangat rendah.

Kecenderungan menggunakan metode ceramah di depan kelas masih

mendominasi strategi pembelajaran yang dipergunakan. Hal ini disebabkan

karena ceramah dirasa sangat praktis, mudah dilaksanakan oleh guru dan dapat

menyampaikan materi ajar yang jumlahnya cukup banyak. Guru tidak peduli

bahwa dengan ceramah, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sifatnya

hafalan (knowledge), mudah dilupakan, pasif, dan aktivitasnya rendah. Guru

sering mengatakan, “ paham atau tidak itu urusan dan tanggung jawab siswa”.

Rendahnya respon / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran antara lain

disebabkan oleh proses pembelajaran yang bersifat reseptif yaitu guru banyak

ceramah, guru kurang melatih mengembangkan potensi bertanya, semangat

belajar rendah, tidak tahu manfaat belajar. Penggunaan metode ceramah dalam

proses pembelajaran, akan melahirkan siswa yang lemah, pasif, duduk,

dengar, dan catat. Nilai ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan duduk,

dengar, dan catat bersifat mudah dilupakan. Untuk mengatasi permasalahan ini

ditawarkan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe group

investigation.

Group investigation adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 2

sampai 6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan

materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau

menghasilkan laporan kelompok.5 Pembelajaran kooperatif tipe group

5 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet ke-3,

h.220

Page 21: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

5

investigation adalah salah satu model pembelajaran yang mudah diterapkan

karena melibatkan aktivitas seluruh siswa.

Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka

masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap

kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti

dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung

jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya sebelum mengajukan

pertanyaan tersebut kepada guru.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti memberikan alternatif untuk

menjadikan pembelajaran matematika di kelas V menjadi suatu pembelajaran

yang menarik perhatian siswa dan siswa dapat mengetahui dengan jelas makna

dari pembelajaran matematika tersebut.

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil

belajar matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan

penelitian dengan judul: “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Melalui Model Pembelajran Kooperatif Tipe GI (Grouop Investigation)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah sebagai berikut, yaitu:

1. Orientasi pembelajaran masih berpusat pada guru

2. Rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika

3. Penggunaan metode dan strategi pembelajaran matematika belum

maksimal karena masih bersifat konvensional.

4. Pasifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika menyebabkan

rendahnya hasil belajar matematika.

Page 22: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan, maka masalah dalam penelitian

ini dibatasi pada peningkatan aktivitas belajar matematika siswa melalui

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar matematika siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation.

b. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran

kooperatif tipe group investigation.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu

sebagai berikut:

a. Bagi sekolah, melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang

baik bagi sekolah dalam rangka peningkatan mutu proses

pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika.

b. Bagi guru, menambah alternatif dalam menggunakan model dan

strategi pembelajaran di kleas yang selama ini masih menggunakan

proses pembelajaran yang konvensional menjadi proses yang

menyenangkan yang dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

c. Bagi siswa, melalui penelitian ini siswa dapat menggunakan model

pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses

Page 23: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

7

pembelajaran, sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar

matematikanya.

d. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian

selanjutnya yang berminat meneliti kembali mengenai pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar

matematika siswa atau penelitian yang terkait dengan itu.

Page 24: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Aktivitas Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Belajar dalam kacamata psikologi dan dunia pendidikan dapat

dijelaskan dan didefinisikan dengan beragam cara oleh kalangan

psikolog. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai tindakan dan

perilaku manusia yang kompleks yang hanya dialami oleh manusia itu

sendiri.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku. Perubahan

kearah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri

maupun orang lain baik dalam bidang keterampilan, kebiasaan, sikap,

dan lain sebagainya. Belajar juga merupakan suatu proses yang

kompleks yang terjadi pada semua orang serta berlangsung seumur

hidup. Satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tesebut baik

perubahan yang bersifat kognitif dan psikomotor maupun yang

menyangkut afektif.1

Menurut Ausubel belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua

dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau

materi pelajaran disajikan pada siswa melalui penerimaan atau

penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat

mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang sudah ada.

Adapun struktur kognitif ialah fajta-fakta, konsep-konsep, dan

generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.

Sudjana (1996) berpendapat, belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan

1 Haroan Sirega, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-1 SMAN 1 Tanjung Pura Pada

Pelajaran Kimia, (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, no. 1, Juni 2013), h. 42

Page 25: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

9

sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang

ada pada individu yang belajar. Sedangkan menurut John Dewey,

belajar merupakan bagian interaksi manusia dengan lingkungannya.

Hamalik (2003) menyajikan dua definisi yang umum tentang

belajar, yaitu:

1) Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman.

2) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu

melalui interaksi dengan lingkungan.2

Sejalan dengan pendapat di atas menurut Slameto, belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.3 Lebih

jauh Slameto memberikan ciri-ciri tentang perubahan tingkah laku

yang terjadi dalam belajar, yaitu perubahan terjadi secara sadar;

bersifat kontinu dan fungsional; bersifat positif dan aktif; bukan

bersifat sementara; bertujuan dan terarah; dan mencakup seluruh aspek

tingkah laku.

Dengan demikian, tidak semua perubahan perilaku adalah belajar

dan tidak selalu menghasilkan perbaikan ditinjau dari nilai-nilai sosial.

Perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau

kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah

tidak termasuk belajar.

Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi yang

2 Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008),

h.2 3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h.2

Page 26: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

10

terjadi dalam diri manusia sehingga tingkah laku, sikap, pemahaman,

kecakapan, kebiasaan, serta kepandaiannya berkembang dengan hasil

dari praktik atau pengalaman tertentu dalam interaksi dengan

lingkungannya.

b. Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang

mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematika yang berarti

mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang

berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematika

berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu

mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi

berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu

pengetahuan yang didapat dengn berpikir. Matematika lebih

menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan

menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika

terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan

ide, proses, dan penalaran.4

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “matematika adalah ilmu

yang mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan

prosedur operasional yang digunakan dalam penyelsaian masalah

mengenai bilangan.”5

Menurut beberapa ahli mengungkapkan, “James dan James

mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai

bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang berhubungan satu dengan

yang lainnya”. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu

aljabar, analisis dan geometri. Johnson dan Rising juga berpendapat,

matematika adalah pola mengorganisasika, pembuktian yang logis,

matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

4 Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI Press,

2006), h.3 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h.723

Page 27: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

11

didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahas simbol mengenai ide dari pada

mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang

terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif

berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau

teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang

keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,

keindahannya terdapat pada keteraturan dan keharmonisannya.6

Menurut Jhonson & Myklebust (1967:224) “matematika adalah

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya

adalah untuk memudahkan berfikir.”7

Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan-

hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan

dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Dapat dikatakan

juga bahwa matematika adalah bahasa yang melambangkan

serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan pada

orang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa:

1) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang struktur yang

terorganisir.

2) Matematika adalah ilmu deduktif.

3) Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan.

4) Matematika mencakup empat wawasan besar, yakni aritmatika,

aljabar, geometrid an analisis.

5) Matematika adalah ilmu tentang logika.

6) Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang serta

operasinya.

6 Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia, 2006), h.4 7 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h.252

Page 28: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

12

c. Aktivitas Belajar matematika

Belajar pada dasarnya dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Baik itu dilakukan di sekolah secara formal maupun di lingkungan non

formal seperi di alam sekitar. Pada kenyataannya sekolah lebih dikenal

sebagai pusat kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sadirman A.M. yang menyatakan bahwa “sekolah adalah salah satunya

pusat kegiatan belajar karena sekolah merupakan arena untuk

mengembangkan aktivitas”.8 Lebih lanjut ia mengatakan “pada

prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi

melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak aktivitas”.9 Ini

berarti seseorang yang belajar pasti mengalami perubahan tingkah laku

menjadi suatu kegiatan aktivitas.

Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya

“kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau

kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan

suatu aktifitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama

proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya

keinginan siswa untuk belajar. (Rosalia, 2005:2). Aktivitas siswa

merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar

mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa

bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan.10

Aktivitas dalam belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

sehari-hari di dalam kelas (dalam istilah kata proses belajar mengajar).

8 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), cet. 10. h. 100 9 Ibid., h. 95

10 Pengertian Aktivitas menurut Para Ahli, dalam

http://soddis.blogspot.com/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html, Tanggal 26

Desember 2013

Page 29: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

13

Aktivitas dalam belajar dilakukan bila keduanya hadir, adanya guru

dan siswa. Aktivitas itu sendiri berupa kehadiran, pembahasan materi

pelajaran, adanya diskusi antar guru dan siswa.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan

interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa

itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar

dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan

kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari

siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan

keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap,

dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara

sengaja.11

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukian dalam

proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan

belajar. Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses

belajar, mulai dari kegiatan fisik samapai kegiatan psikis. Kegiatan

fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan

psikis berupa ketermapilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu

mengobeservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan

terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variable, membuat tabulasi

data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan

antar variable, hipotesis, mengidentifikasi variable secara operasional,

merancang penelitian dana melaksanakan eksperimen.

11

Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran, dalam

http://www.zainalhakim.web.id/keaktifan-siswa-dalam-proses-pembelajaran.html, Tanggal 26

Desember 2013

Page 30: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

14

Jadi dapat dismpulkan bahwa aktivitas belajar matematika adalah

rangkaian kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika

sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa.

d. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian,

di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Oleh

karena itu, banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di

sekolah. Aktivita siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat

seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul B.

Deidrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa

yang antar lain dapat digolongkan sebgai berikut:12

1) Visual Activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi.

3) Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

4) Writing Activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan,

angket, menyalin.

5) Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta,

diagram, pola.

6) Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat

kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7) Mental Activities, seperti: menanggap, mengingat, memecahkan

soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional Activities, seperti menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

12

Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengaja, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), h.101

Page 31: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

15

Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan

psikologis bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui

pengamatan dan pengalaman sisiwa sendiri. Guru mempunyai tugas

merangsang keaktifan dan menyajikan bahan pelajaran, sedangkan

yang mengelola dan mencerna adalah siswa itu sendiri sesuai dengan

kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses dari

keaktifan siswa.

Dari aktivitas yang telah diuraikan di atas, penulis menyimpulkan

indikator aktivitas belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation, yaitu:

Indikator

Aktivitas

Aspek yang diamati

Visual Memperhatikan penjelasan guru atau teman

Oral -Menanyakan materi yang belum dipahami

-Merespon/menjawab pertanyaan

Writing -Menyalin/mencatat materi

-Mengerjakan tugas

Mental Memecahkan/menjawab permasalahan

Emotional Minat dan antusias siswa

2. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan

tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata

pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nila yang berupa huruf atau angka-

angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah

siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar

diharapkan siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta

perubahan-perubahan pada dirinya.

Page 32: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

16

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk

pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang

mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-

proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat

perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar, setelah

mengalam belajar siswa berubah perilakunya.

Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku

individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang

menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.13

Menurut Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.14

Di sisi lain Benyamin Bloom mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga

ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotorik, yakni gerakan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,

13

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h.44-45 14

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet. 14, h. 22.

Page 33: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

17

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan interpretatif.15

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas maka

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

sadar dan menyeluruh yang diperoleh seseorang setelah melakukan

kegiatan belajar. Hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kemampuan siswa dan juga dapat memberikan informasi

kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor dimana ketiga ranah tersebut saling

berhubungan satu sama lain.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja

atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam

struktur ini adalah lima unsur pokok (Jhonson & Jhinson, 1993), yaitu

saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi

personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam strategi

pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan untuk bisa juga bekerja,

mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individu.16

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara

empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen).17

15

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar,..., h.22-23 16

Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan

Islam DEPAG RI, 2009), Cet.1. h.232 17

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 7. h. 242.

Page 34: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

18

Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran

yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk

memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-

kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota

kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu

masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan

kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik

pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman

yang lain.18

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan

partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi

(Nurulhayati, 2002:25). Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa

belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa

memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya

sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa

belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat

melakukannya seorang diri.19

Melalui pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan

menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses pembelajaran,

melainkan bisa juga dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai

kesempatan untuk membelajarkan siswa lain.

Pada pembelajaran kooperatif, guru bukan lagi berperan sebagai

satu-satunya narasumber dalam proses pembelajaran, tetapi berperan

sebagai mediator, stabilisator, dan manajer pembelajaran.

Dari definisi para ahli tentang pembelajaran kooperatif, dapat di

simpulkan bahwa pendekatan kooperatif adalah suatu variasi

18

Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 56. 19

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. 3, h.203

Page 35: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

19

pendekatan pembelajaran yang sistematis dimana siswa bekerja pada

kelompok-kelompok kecil dan dalam kelompok kecil tersebut siswa

belajar dan saling bekerja sama dalam memahami suatu materi

pelajaran sesuai pada pengalaman individu maupun pengalaman

kelompok. Dalam kooperatif, dikatakan belajar belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran

karena dalam kelompok tersebut siswa berdiskusi dan berargumen

serta membantu teman sekelompok yang mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran. Sehingga kegiatan tersebut akan

membantu siswa yang lemah dalam memahami materi dan

memberikan pengutatn kepada siswa yang sudah memahami materi.

Mereka lebih banyak mendapatkan kesempatan berbicara, inisisatif,

menentukan pilihan dan secara umum mengembangkan kebiasaan

yang baik.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas

tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu:20

1) Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan

menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang

memiliki orientasi dan bahasa yang sama.

2) Pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan

latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agam,

kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

3) Untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan

sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya,

20

Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 60

Page 36: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

20

menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk

bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam

kelompok dan sebagainya.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson (Lie, 2008) ada lima unsur

dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:21

1) Prinsip ketergantungan positif, yaitu dalam pembelajaran

kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada

usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Kenerhasilan kerja

keompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota

kelompok.

2) Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasilan kelompok

sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh

karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

3) Interaksi tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan

interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima

informasi dari anggota kelompok lain.

4) Partisipasi dan komunikasi, yaitu melatih siswa untuk dapat

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

5) Evaluasi prose kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil

kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekrja sama dengan lebih

efektif.

21

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2010), Cet.3. h. 212

Page 37: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

21

d. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Slavin membagi pembelajaran kooperatif dalam beberapa tipe,

diantaranya: Student Teams Achievement Divisions (STAD), Teams

Games Tournament (TGT), JIGSAW, Team Assisted Individualization

(TAI) dan Group Investigation (GI). Dari semua tipe tersebut pada

dasarnya sama yaitu lebih mengutamakan kerja sama kelompok, akan

tetapi dalam pengelompokan tugas tipe-tipe tersebut berbeda.

1) Pembelajaran tipe STAD, materi dirancang untuk pembelajaran

kelompok, siswa secara kolaboratif mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan dalam bentuk LKS. Setiap anggota kelompok saling

membantu dan bertanggung jawab atas keberhasilan tugasnya

masing-masing sehingga semua anggota kelompok dapat materi

dengan tuntas.

2) Pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa belajar dalam

kelompoknya untuk mempersiapkan diri agar soal-soal yang

diberikan melalui turnamen dapat terselesaikan. Dalam turnamen

akademik ini, perwakilan dari masing-masing kelompok dengan

kemampuan akademik yang sama akan bersaing secara sehat.

3) Pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW, setiap kelompok

ditugaskan untuk mempelajari satu topik tertentu, kemudian akan

bertemu dengan anggota kelompok lain yang mempelajari topik

yang sama. Setelah berdiskusi dan bertukar pikiran, para siswa

kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan atau

mendiskusikan apa yang telah dipelajarinya kepada teman-teman

kelompoknya.

4) Dalam pembelajaran tipe TAI, siswa secara individu belajar dan

menyelasaikan tugas-tugas yang diberikan dalam jumlah tertentu,

selanjtunya siswa yang memiliki kemampuan unggul diminta untuk

memeriksa jawaban yang dibuat anggota kelompoknya apabila

menemui kesulitan, sehingga soal-soal yang diberikan dapat

terjawab semuanya.

Page 38: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

22

5) Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), salah satu

model yang cocok untuk mempersatukan proyek belajar yang

menuntut kemahiran dari setiap kelompok dalam menganalisis

untuk memecahkan permasalahan. Dari hasil analisis terbus

kemudian setiap kelompok melaporkannya dalam diskusi kelas.22

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

a. Model Pembelajaran Group Investigation (GI)

Model pembelajaran group investigation dikembangkan oleh

Sholomo dan Yeal Sharan di Universitas Tel Aviv. Pembelajaran

dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan

empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan

akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat

siswa siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi

jenis kelamin, klompok ras dan etnis atau klompok sosial lainnya.23

Strategi belajar kooperatif tipe GI dikembangkan oleh Sholomo

Sharan dan Yeal Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum

perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik

kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan

beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari

keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan

kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok.

Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan laporannya kepada

seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan

mereka. Menurut Slavin (1995), strategi kooperatif GI sebenarnya

dilandasi oleh filosofi belajar John Dewey. Teknik kooperatif ini telah

secara meluas digunakan dalam penelitian dan memperlihatkan

22

Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI Press,

2006), Cet.1, h.164 23

Robert E. Slavin, Cooperative Learning teori, riset dan praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2009), Cet. IV, h.24

Page 39: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

23

kesuksesannya terutama untuk program-program pembelajaran dengan

tugas-tugas spesifik.

Pengembangan belajar kooperatif GI didasarkan atas suatu premis

bahwa proses belajar di sekolah menyangkut kawasan dalam domain

sosial dan intelektual, dan proses yang terjadi merupakan

penggabungan nilai-nilai kedua doamin tersebut (Slavin, 1995). Oleh

karena itu, group investigation tidak dapat diimplementasikan ke

dalam lingkungan pendidikan yang tidak bisa mendukung terjadinya

dialog interpersonal (atau tidak mengacu kepada dimensi sosial-afektif

pembelajaran). Aspek sosial-afektif kelompok, pertukaran

intelektualnya, dan materi yang bermakna, merupakan sumber primer

yang cukup penting dalam memberikan dukungan terhadap usaha-

usaha belajar siswa. Interaksi dan komunikasi yang bersifat kooperatif

di antara siswa dalam satu kelas dapat dicapai dengan baik, jika

pembelajaran dilakukan lewat kelompok-kelompok belajar kecil.24

Group Investigation merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk

mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau

siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak

perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa

untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun

dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation

dapat melatih siswa untuk menumbunkan kemampuan berfikir

mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap

pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

24

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. Ke-3. h. 220-221

Page 40: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

24

b. Komponen Utama dalam Group Investigation

Menurut Sharan & Sharan, karakteristik unik investigasi kelompok

ada pada integrasi dari empat fitur dasar yaitu investigasi, interaksi,

penafsiran, dan motivasi intrinsik.25

1) Investigasi

Investigasi dimulai ketika guru memberikan masalah yang

menantang dan rumit kepada kelas. Ditengah-tengah

berlangsungnya penelitian mereka mencari jawaban masalah, siswa

membangun pengetahuan yang mereka peroleh, bukannya

menerima apa saja yang diberikan guru kepada mereka. Proses

investigasi menekankan inisiatif siswa, dibuktikan dengan

pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dengan sumber yang

mereka temukan, dan jawaban yang mereka rumuskan. Siswa

mencari informasi dan gagasan dengan bekerja sama dengan rekan

mereka menggabungkannya bersama pendapat, informasi, gagasan,

ketertarikan, dan pengalaman yang masing-masing mereka bawa

ketika mengerjakan tugas. Bersama-sama mereka menempa

informasi dan gagasan ke dalam pengetahuan baru melalui proses

penafsiran.

2) Interaksi

Interaksi di antara siswa penting bagi investigasi kelompok. Ini

adalah kendaraan yang dengannya siswa saling memberikan

dorongan, saling mengembangkan gagasan satu sama lain, saling

membantu untuk memfokuskan perhatian mereka terhadap tugas,

dan bahkan saling mempertentangkan gagasan dengan

menggunakan sudut pandang yang bersebrangan. Menurut Thelen,

bahwa interaksi sosial dan intelektual merupakan cara yang

digunakan siswa untuk mengolah lagi pengetahuan personal

25

Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 75-76

Page 41: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

25

mereka di hadapan pengetahuan baru yang didapatkan oleh

kelompok, selama berlangsungnya penyelidikan.

3) Penafsiran

Pada saat para siswa menjalankan penelitian, mereka secara

individual, berpasangan, dan dalam bentuk kelompok kecil, mereka

mengumpulkan banyak sekali informasi dari berbagai sumber

berbeda. Secara berkala mereka bertemu dengan anggota kelompok

mereka untuk bertukar informasi dan gagasan. Bersama-sama

mereka mencoba membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka.

Penafsiran atas temuan-temuan yang telah mereka gabung

merupakan proses negoisasi antara tiap-tiap pengetahuan pribadi

siswa dengan gagasan dan informasi yang diberikan oleh anggota

lain dalam kelompok itu. Dalam konteks ini, penafsiran merupakan

proses sosial-intelektual yang sesungguhnya.

4) Motivasi Intrinsik

Dengan mengundang siswa untuk menghubungkan masalah-

masalah yang akan mereka selidiki berdasarkan keingintahuan,

pengetahuan dan perasaan mereka, investigasi kelompok

meningkatkan minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang

mereka perlukan. Penyelidikan mereka mendatangkan motivasi

kuat lain yang muncul dari interaksi mereka dengan orang lain.

c. Implementasi Pembelajaran Group Investigation

Implementasi pembelajaran group investigation secara umum

dibagi menjadi enam langkah, yaitu:26

1) Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok (para siswa menalaah sumber-sumber informasi,

memilih topik, dan mengategorisasi saran-saran; para siswa

bergabung ke dalam kelompokbelajar dengan pilihan topik yang

26

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. 3. h. 221-222

Page 42: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

26

sama; komposisi kelompok didasarkan atas ketertarikan topik yang

sama dan heterogen; guru membantu atau memfasilitasi dalam

memperoleh informasi).

2) Merencanakan tugas-tugas belajar (direncanakan secara bersama-

sama oleh para siswa dalam kelompoknya masing-masing, yang

meliputi: apa yang kita selidiki; bagaimana kita melakukannya,

siapa sebagai apa-pembagian kerja; untuk tujuan apa topik ini

diinvestigasi).

3) Melaksanakan investigasi (siswa mencari informasi, menganalisis

data, dan membuat kesimpulan; setiap anggota kelompok harus

berkontribusi kepada usaha kelompok; para siswa bertukar pikiran,

mendiskusikan, mengklarifikasi, dan mensintesis ide-ide).

4) Menyiapkan laporan akhir (anggota kelompok menentukan pesan-

pesan esnsial proyeknya; merencanakan apa yang akan dilaporkan

dan bagaimana membuat presentasinya; membentuk panitia acara

untuk mengkoordinasikan rencana presentasi)

5) Mempresentasikan laporan akhir (presntasi dibuat untuk

keselurahan kelas dalam berbagai macam bentuk; bagian-bagian

presentasi harus secara aktif dapat melibatkan pendengar

(kelompok lainnya); pendengar mengevaluasi kejelasan presentasi

menurut kriteria yang telah ditentukan keseluruhan kelas).

6) Evaluasi (para siswa berbagi mengenai balikan terhadap topik yang

dikerjakan, kerja yang telah dilakukan, dan pengalaman-

pengalaman afektifnya; guru dan siswa berkolaborasi dalam

mengevaluasi pembelajaran; asesmen diarahkan untuk

mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Siti Hanisah, Tri Saptuti, H. Setyo Budi. “Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Peningkatan

Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan pada Siswa Kelas V SD”,

Page 43: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

27

memberikan kesimpulan bahwa pada pelaksanaan tindakan penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V.27

2. Titik Mugiati. “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika

Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Menggunakan Model Pembelajaran

Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 187/I Teratai”,

memberikan kesimpulan bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar matematika siswa kelas IV SDN 187/I Teratai.28

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran koopertaif tipe group investigation dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa.

2. Pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa.

27

Siti Hanisah, dkk, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika, (Universitas Sebelas Maret, 2013) 28

Titik Mugiati, Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan

Model Group Investigation, (Universitas jambi, 2013)

Page 44: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran

2013/2014, yaitu pada bulan April – Mei 2014 di SDN 10 Petang Kebayoran

Lama Selatan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan

dari guru yang dilakukian oleh siswa.1 PTK harus tertuju atau mengenail hal-

hal yang terjadi di dalam kelas. Istilah PTK mengandung makna sekelompok

peserta didik yang sedang belajar. Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan

mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran,

meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik.2

Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari rangkaian beberapa siklus yang

berulang. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran

kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula,3 dimana tiap-tiap siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan peneliti menentukan focus peristiwa yang

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat

sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama

tindakan berlangsung. Dalam tahap ini peneliti menentukan titik fokus

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research-

CAR), dalam Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-9,

h.3 2 Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan

Profesi Guru, dalam Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.61 3 Suharsimi Arikunto, penelitian Tindakan Kelas, …, h.20

Page 45: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

29

peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian bekerja sama dengan kolaborator (guru kelas) membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan disajikan dalam

proses pembelajaran di kelas. Pada tahap ini juga peneliti membuat

instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi aktivitas belajar,

catatan lapangan, lembar wawancara dan soal tes untuk akhir siklus.

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pada tahap ini, adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan tindakan

kelas.

3. Pengamatan (Observing)

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan

pada siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan

mengamati, menggali dan mendokumentasikan semua gejala indikator

yang terjadi selama proses penelitian. Peneliti melakukan pengamatan

dengan dibantu oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer dan

kolaborator. Sebagai observer yaitu mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran dan memberi penilaian terhadap peneliti dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan

dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah

kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau

masih perlu adanya perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan maksud

untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan

pada penelitian berikutnya.

Page 46: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

30

Adapun desain penelitian tindakan tindakan kelas yang akan dilaksanakan

digambarkan sebagai berikut.4

Bagan 3.1

Siklus Dalam PTK

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan

dilanjutkan dengan siklus II. Apanila dengan hasil dari siklus II sudah

menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian

dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka

penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai

acuannya.

C. Subjek/Partisipan yang terlibat dalam Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 10 Petang

Kebayoran Lama Selatan dan guru kelas V sebagai kolaborator dan observer.

Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika kelas membantu peneliti

mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h.16.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Siklus selanjutnya

Page 47: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

31

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini dimaksudkan

untuk mendapatakan informasi mengenai aktivitas belajar siswa dalam rangka

perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran penelti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian.

Peneliti bekerja sama dengan guru matematika kelas sebagai kolaborator dan

observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerja dalam hal membuat rancangan

pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada

siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu member penilaian terhadap peneliti

dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation dan mengamati aktivitas belajar matematika siswa selama

proses pembelajaran.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian ini diawali dengan mengamati kondisi real pembelajaran yang

terjadi di kelas, mencari akar masalahnya, kemudian peneliti mengidentifikasi

dan merumuskan masalah yang terjadi. Setelah itu, peneliti merencanakan

tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan. Hasil

perencanaan ini akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan tindakan pada

siklus I. Setelah semua rangkaian tahapan siklus I dilalui, hasilnya dianalisis

dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Jika hasil siklus I sudah

memenuhi indikator keberhasilan, maka untuk lebih meyakinkan lagi peneliti

akan memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus I dalam siklus II. Sebaliknya,

jika hasil siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian

tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan menggunakan hasil refleksi pada

siklus I. Jika hasil siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka

penelitian tindakan dihentikan. Sebaliknya, jika hasil siklus II belum

memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan

dengan siklus III dan seterusnya hingga memenuhi indikator keberhasilan.

Page 48: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

32

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan

sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar matematika

siswa menunjukan peningkatan aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan hasil persentase seluruh indikator aktivtas

mencapai rata-rata 70%.

2. Ketuntasan belajar (siswa yang memperoleh hasil belajar lebih dari atau

sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

sekolah yaitu 65) mencapai 70%.

Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian

tindakan ini berhasil dan tindakan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika salah

satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan

penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai dengan

adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data kualitatif: hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatan

evaluasi tindakan penelitian/keterangan, hasil wawancara guru dan siswa,

serta hasil dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran)

2. Data kuantitatif: hasil tes siswa pada setiap akhir siklus

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh siswa kelas V

SDN 10 Petang Kebayoran Lama Selatan tahun pelajaran 2013/2014

sebagai subjek penelitian, guru kolaborator dan peneliti.

H. Instrumen-instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis,

yaitu:

1. Instrumen Tes

Page 49: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

33

Instrumen tes berbentuk tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada

setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk memperoleh data pencapaian

hasil belajar subjek penelitian pada siklus tersebut.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut:

a. Instrumen aktivitas belajar matematika siswa, untuk mengukur

aktivitas belajar matematika siswa saat tindakan dikenakan terhadap

subjek penelitian tindakan.

b. Catatan evaluasi tindakan penelitian/keterangan, bertujuan untuk

mengevaluasi apakah pelaksanaan tindakan penelitian telah sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan hal-hal

lain yang terjadi selama pelaksanaan tindakan penelitian berlangsung.

Sehingga dapat memperbaiki tindakan selanjutnya.

c. Pedoman wawancara, wawancara dilakukan terhadap subjek penelitia.

Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa

pada indikator-indikator aktivitas serta hal-hal lain yang berkaitan

dengan model pembelajaran koopertif tipe group investigation.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan ini data-data yang dikumpulkan berupa

informasi tentang:

1. Data aktivitas belajar matematika siswa

Data aktivitas belajar matematika siswa dieproleh dari hasil observasi

aktivitas belajar matematika siswa, catatan evaluasi tindakan

penelitian/keterangan, hasil wawancara guru dan siswa, serta hasil

dokumentasi aktivitas pembelajaran saat tindakan berlangsung.

2. Data hasil belajar matematika siswa

Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari tes formatif setiap akhir

siklus.

Page 50: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

34

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study

Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi, yaitu:

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang

aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa,

dan memeriksa hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang

sama. Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas belajar siswa

dilakukan wawancara dengan guru dan siswa.

3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang kejangalan-

kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah valid dan reliabel,

maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini digunakan

validitas butir soal (empiris). Pengujian validitas butir soal instrument dalam

penelitian ini menggunakan rumus korelasi poin biserial, yaitu:5

Keterangan :

= koefisien korelasi point biserial

= mean (nilai rata-rata) skor dari subjek yang menjawab benar untuk

butir soal yang dicari validitasnya

= mean (nilai rata-rata) skor total

= Deviasi standar skor total

= proporsi subjek yang menjawab benar

= proporsi subjek yang menjawab salah (1-p)

5 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2005), cet. Ke-15, h. 258

Page 51: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

35

Hasil validitas/hasil uji coba menyimpulkan siklus I yang terdiri dari 25

butir soal (lampiran 4) terdapat 18 butir soal yang valid (lampiran 14) dan 7

tidak valid. Butir tidak valid adalah no 1, 9, 13, 20, 21, 23, dan 24. Pada siklus

II yang terdiri dari 25 butir soal (lampiran 6) terdapat 20 butir soal yang valid

(lampiran 18) dan 5 tidak valid. Butir tidak valid adalah no 4, 7, 16, 22, dan

25.

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengukur ketetapan atau keajegan alat

tes, untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder-

Richardson (KR-20).6

Rumus:

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

= banyaknya butir soal yang valid

1 = bilangan konstan

= Varian total

= proporsi siswa yang menjawab item soal dengan benar

= proporsi siswa yang menjawab item soal dengan salah

= jumlah hasil perkalian antara dan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reabilitas siklus I

adalah 0,69 (lampiran 13) dan nilai koefisien reabilitas siklus II adalah 0,83

(lampiran 17).

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh dalam penlitian ini, kemudian selanjutnya

diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang

ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara,2009), cet. Ke-9, h.101

Page 52: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

36

Data kuantitatif berupa data skor aktivtas belajar matematika siswa dan

nilai tes formatif akhir siklus. Data-data tersebut peneliti sajikan ke dalam

bentuk tabel, diagram batang (grafik), serta mengelompokannya ke dalam

tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan aturan sturgess. Kemudian

dianalisis dengan menggunakan analisis statistik, deskriptif berupa nilai

persentase, rata-rata (ukuran pemusatan data), nilai tertinggi, nilai

terendah, dan standar deviasi (ukuran penyebaran data). Statistik deskriptif

merupakan statistic yang berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan,

penganalisisan, dan penyajian sebagian atau seluruh data (pengamatan)

tanpa pengambilan keputusan.7

Rumus persentase yang digunakan adalah:8

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang akan dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Menganalisis data dengan standar deviasi bertujuan untuk mengukur

sejauh mana variabilitas atau sebaran/penyebaran data-data tersebut. Jika

semakin besar nilai standar deviasi maka kualitas data semakin tidak baik.

Sebaliknya semakin kecil nilai standar deviasi yang digunakan maka

kualitas data semakin baik pula.

Rumus standar deviasi yang digunakan adalah:9

Keterangan:

= Standar deviasi

7 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output

Program SPSS, (Jakarta: Rosemata Sempurna, 2010), h.4. 8 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), h. 43. 9 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output

Program SPSS, ..., h. 43.

Page 53: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

37

xi = Data ke-i

f = frekuensi

n = banyaknya individu

setelah menganalisis data-data, selanjutnya adalah memberikan interpretasi

terhadap nilai persentase, rata-rata, dan standar deviasi sehingga diperoleh

suatu kesimpulan yang tepat.

2. Data kualitatif

Data kualitatif berupa data aktivitas belajar matematika siswa yang

diperoleh dari instrument catatan observasi aktivitas belajar matematika

siswa, catatatan evaluasi tindakan penelitian, dan hasil wawancara peneliti

terhadap subjek penelitian. Dianalisi secara kualitatif dengan proses

koding untuk mengorganisasi data, selanjutnya membuat interpretasi data

dan mendeskripsikannya secara jelas atas dasar data sehingga menjadi

suatu kesimpulan.

L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan belum mencapai criteria keberhasilan yaitu peningkatan aktivitas

siswa dalam pembelajaran matematika maka sebagai rencana perbaikan

pembelajaran, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Siklus ini terdiri dari

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan

refleksi. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian

ini telah berhasil menguji penerapan pembelajaran kooperatif tipe group

investigation dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Kegiatan penelitian yang penulis lakukan diantaranya adalah

memepersiapkan instrument penelitian seperti lembar observasi aktivitas

belajar matematika siswa, lembar observasi aktivitas kelompok, LKS, soal-

soal tes formatif untuk menilai hasil belajar matematika siswa. Peneliti juga

dapat menggunakan lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti sendiri atau

yang dianjurkan oleh sekolah.

Page 54: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

38

Dalam melakukan penelitian, guru bidang studi berkolaborasi dengan

observer. Observer berperan dalam membantu kelancaran penelitian dan dapat

juga sebagai kolaborator untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus

selanjutnya.

Page 55: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

39

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN TEMUAN

PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Peneleitian

1. Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan dimulai dengan melakukan observasi ke SDN

Kebayoran Lama Selatan 10 Petang. Hasil observasi diperoleh berdasarkan

pengamatan proses pembelajaran serta wawancara terhadap guru dan siswa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8, 10, dan 12 April 2014.

Pada hari Selasa, tanggal 8 April 2014 peneliti menemui kepala sekolah

untuk menjelaskan tujuan kedatangan peneliti ke SDN Kebayoran Lama Selatan

10 Petang. Diperoleh informasi bahwa model Pembelajaran Kooepartif tipe Group

Investigation belum pernah diterapkan di SDN Kebayoran Lama Selatan 10

Petang karena biasanya guru matematika menerapkan pembelajaran konvensional

dan belum pernah menerapkan pembelajaran berkelompok seperti Pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation. Peneliti menjelaskan secara singkat contoh

penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation. Peneliti juga

menjelaskan bahwa kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas V.

Setelah diizinkan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, kepala sekolah

meminta peneliti menemui guru matematika kelas V.

Berdasarkan obesrvasi dan wawancara yang peneliti lakukan dalam survei

pendahuluan didapat bahwa aktivitas belajar matematika siswa, ada siswa yang

aktif, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga siswa yang kurang aktif. Pada saat

pembelajaran dimulai, terlihat sebagian siswa belum siap untuk memulai

pembelajaran. Guru pun berusaha untuk mengambil perhatian siswa dengan

menjelaskan materi. Metode yang digunakan pada saat pembelajaran adalah

eskpositori, tanya jawab, dan penugasan. Selama proses pembelajaran, perhatian

siswa pada saat guru menjelaskan materi hanya sekitar 20-30 menit saja selama

dua jam pelajaran, itupun masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang

mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Siswa terlihat mengobrol dan

Page 56: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

40

bercanda pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga guru harus berkali-kali

mengur siswa untuk tidak melakukan hal yang tidak bermanfaat selama proses

pembelajaran. Hanya beberapa siswa saja yang duduk dibagian depan yang benar-

benar memperhatikan. Setiap pertemun selama pembelajaran berlangsung,

beberapa siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat berdampak

kurang baik bagi siswa tersebut karena tidak mendengarkan penjelasan guru

secara keseluruhan.

Respon siswa dalam proses pembelajaran terlihat biasa-biasa saja, tidak ada

yang aktif mengemukakan pendapatnya, malah kebanyakan siswa acuh tak acuh

terhadap pembelajaran matematika. Pada saat guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya sebagian besar siswa hanya diam dan menunduk.

Jarang sekali siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan teman atau guru.

Bahkan dari 36 siswa hanya 20 siswa yang mencatat materi yang sudah guru

sampaikan dan catatan merekapun kurang lengkap. Mereka akan mencatat materi

jika disuruh atau ditegur guru saja.

Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal matematika dapat dikatakan

kurang. Ini terlihat dari respon siswa yang kurang menyukai ketika guru

memberikan tugas pada saat materi selesai. Sehingga ada beberapa siswa

menyalin tugas temannya dengan alasan tidak mengerti dan malas mengerjakan.

Berdasrkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa pada tanggal 10

dan 12 April 2014, dapat disimpulkan bahwa tidak banyak siswa yang menyukai

pelajaran matematika dengan alasan karena matematika itu pelajaran yang sulit

dan memusingkan. Siswa terlihat bosan pada saat mengikuti pelajaran

matematika. Siswa terlihat bosan pada saat mengikuti pelajaran matematika. Dari

observasi survei pendahuluan didapat bahwa hasil presentase aktivitas belajar

siswa, rata-ratanya hanya mencapai 47,5%.

Hasil observasi pembelajaran matematika di kelas dan wawancara tersebut

digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan pada siklus I nanti.

Page 57: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

41

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat

penting, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan

dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya.

Pada pembelajaran siklus I sub pokok bahasan yang disampaiakn yaitu mengenai

sifat-sifat bangun datar.

a) Tahap perencanan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti juga

membuat instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas belajar

siswa, lembar observasi kerjasama siswa dalam kelompok, lembar catatan

lapangan, alat dokumentasi, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, serta

LKS untuk tiap pertemuan dan soal tes untuk akhir siklus I.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat sendiri oleh peneliti sebagai alat bantu

proses pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Lembar soal tes siklus I

dibuat untuk mengetahui perkembangan hasil belajar matematika siswa. Lembar

observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation.

Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mengalami

peningkatan aktivitas belajar dengan model pembelajaran kooepratif tipe group

investigation.

b) Tahap Pelaksanaan dan observasi

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam enam pertemuan yang

terdiri dari 5x pertemuan untuk meberikan materi dan 1x pertemuan untuk tes

siklus I dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap peretemuannya..

1) Pertemuan ke-1 (Kamis, 17 April 2014)

Pertemuan pertama berlangsung selama 2x 35 menit (2 jam pelajaran) yang

dimulai dari pukul 13.50 sampai dengan 15.00 WIB, pokok bahasan yang dibahas

adalah sifat-sifat bangun datar segitiga.. Kegiatan ini diawali dengan membuka

Page 58: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

42

kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir di

kelas .

Guru mata pelajaran hadir sebagai observer untuk mengamati dan

memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat

pada lembar observasi.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran, memberikan penjelasan mengenai penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation dan langkah-langkah yang terdapat pada

pembelajaran tersebut serta menjelaskan bahwa setiap pembelajaran kooperatif

tipe group investigation dilakukan secara berkelompok, yang setiap kelompok

terdiri atas 6 orang siswa. Peneliti memberi penjelasan bahwa setiap kelompok

akan diberikan LKS yang di dalamnya terdapat perintah dan soal latihan, setelah

siswa mengerjakan seluruh perintah dan soal latihan dalam LKS (1) kemudian

siswa perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil

kerja kelompoknya dan kelompok yang lain ikut menanggapi.

Pembagian kelompok sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya yaitu

pada saat peneliti melakukan pra penelitian, peneliti bersama guru kelas membagi

siswa menjadi 6 kelompok dari 36 siswa yaitu 20 prempuan dan 16 laki-laki.

Sesuai perintah siswa duduk bersama kelompok yang telah ditentukan,

peneliti memberikan gambaran umum atau sedikit penjelasan mengenai materi

sifat bangun datar segitiga. Kemudian peneliti bersama observer membagikan

LKS (1) kepada masing-masing kelompok. Peneliti meminta kepada setiap siswa

untuk aktif dalam mengerjakan tugas dalam LKS (1) tanpa harus mengandalkan

salah satu siswa atau siswa yang pintar saja. Ketua dari setiap kelompok mulai

membagi tugas yang sesuai langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

GI. Misal ada siswa yang bertugas membaca soal dengan benar dan

mengumpulkan data, ada yang bertugas mencari penyelesaian soal, ada yang

bertugas mencatat jawaban akhir penyelsaian soal, dan ada yang melaporkan hasil

kerja kelompok ke depan kelas.

Masing-masing kelompok terlihat ribut karena berebutan tugas dengan

teman sekelompoknya. Peneliti mencoba menjelaskan bahwa setiap siswa dalam

Page 59: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

43

kelompok akan mendapatkan tugas secara bergiliran sesuai dengan yang

ditentukan oleh ketua kelompok. Dalam setiap pertemuan tugas akan dirolling.

Setelah semua siswa mendengar penjelasan peneliti, keributan kelas sedikit demi

sedikit berkurang dan semua siswa dalam kelompok sepakat atas tugas yang

didapatnya.

Selama siswa mengerjakan LKS, peneliti bersama observer berkeliling

memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk

memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat

itu pula peneliti bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap

aktivitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah dipegang.

Masing-masing kelompok membaca LKS yang diberikan oleh peneliti. Pada

awal pertemuan hanya sedikit kelompok yang benar-benar membaca LKS yang

diberikan peneliti. Yang lain masih terlihat benrcanda dan mengobrol dengan

teman kelompoknya, sehingga kelas terkadang berisik. Begitu pula pada saat

mengerjakan LKS sebagian besar siswa terlihat kurang memperhatikan apa yang

diperintahkan peneliti dan masih terlihat belum kompak dalam bekerja sama.

Banyak siswa yang mengandalkan siswa pintar dalam menrjakan LKS padahal

dalam kelompok siswa dituntut untuk bekerja sama walaupun dengan tugas yang

berbeda-beda.

Setelah semua kelompok menyelesaikan LKS dalam waktu kurang lebih 20

menit dan mencatat hasil diskusi dari kelomooknya, kini saatnya perwakilan dari

setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya

secara bergiliran. Terlihat siswa perwakilan dari semua kelompok kurang

bersemangat dan malu pada saat mempresentasikan hasil laporan kelompoknya di

depan kelas.

Pada pertemuan ini hanya sedikit siswa yang memberikan tanggapan atas

laporan kelompok lain. Berikut ini contoh siswa S13 dari kelompok 4 yang

menanggapi kelompok 1 pada saat siswa mempresentasikan hasil laporan

kelompoknya di depan kelas:

“Bu, kelompok 1 ada yang salah. Kenapa segitiga sama sisi setiap sudutnya

1800?, bukannya setiap sudut segitiga sama sisi 60

0. Dan penelitipun menjawab,

Page 60: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

44

“iya benar sekali”. Setiap sudut pada segitiga sama sisi adalah 600, kalau 180

0

adalah jumlah besar sudut pada setiap segitiga.”

Tanggapan kelompok 4 cukup bagus dalam menanggapi hasil laporan

kelompok 1. Lalu siswa dari kelompok 1 mencatat tanggapan yang diberikan oleh

siswa S13 dari kelompok 4.

Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 19 April 2014)

Peneliti mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan

menanyakan siswa yang yidak masuk pada hari tersebut. Tercatat dua orang siswa

tidak hadir. Pada pertemuan kedua ini sesuai perintah guru para siswa langsung

duduk berkumpul dengan kelompoknya sama seprti pertemuan sebelumnya.

Sebelum diskusi berlangsung, peneliti memberikan gambaran atau sedikit

penjelasan mengenai sifat-sifat bangun datar segi empat. Terlihat sebagian siswa

memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh peneliti.. Sama halnya

dengan pertemuan sebelumnya suasana kelas masih nampak terlihar ribut.

Masing-masing ketua pada setiap kelompok mulai membagi tugas. Pada

pertemuan kedua ini, siswa saling berpindah tugas atau mendapatkan tugas yang

berbeda dengan sebelumnya, missal siswa yang pertemuan pertama mendapat

tugas nomor 1, kini dipertemuan kedua mendapat tugas nomor 2. Begitu juga

seterusnya, sehingga ada perollingan tugas pada setiap pertemuan. Hal ini

bertujuan agar semua siswa pada setiap kelompok dapar merasakan tugas-tugas

yang berbeda.

Terliht masih ada saja siswa dari beberapa kelompok yang mengobrol dan

tidak melakukan apa yang diperintahkan peneliti. Ada 3 kelompok yaitu

kelompok 2, 3, dan 4 yang terlihat bekerja sama dalam melakukan tugas. Dalam

pertemuan kedua ini, masih terlihat belum banyak siswa yang aktif bertanya

kepada peneliti, hanya beberapa saja diantarnya siswa S09 yang menanyakan,

“Bu, besar sudut siku-siku 900 ya?”. Peneliti menjawab, “iya benar”.

Dipertemuan kedua ini masih banyak siswa sepertinya mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS, dan masih ada siswa

Page 61: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

45

yang mengandalkan siswa yang pintar. Setelah semua siswa menyelesaikan LKS,

setiap siswa perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk

melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dari hasil laporan 6 kelompok terlihat

sebagian besar kelompok dapat menjawab pertanyaan dalam LKS. Tapi ada 1

kelompok yang hasil laporannya salah yaitu kelompok 5.

Setelah semua kelompok malaporkan hasil kerja kelompoknya, peneliti

bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta diakhir

pertemuan peneliti memberikan jurnal harian kepada siswa.

3) Pertemuan ketiga (Kamis, 24 April 2014)

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengulang sedikit materi

sebelumnya, pada pertemuan ketiga ini seluruh siswa hadir. Siswa sudah mulai

mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah duduk dengan

kelompoknya masing-masing. Seperti biasa guru memberikan LKS (3) kepada

masing-masing kelompok. Keadaan kelas pada saat itu tidak seribut pertemuan-

pertemuan yang lalu. Siswa terlihat sibuk membagi tugas kepada teman-teman

dalam kelompoknya dan perollingan tugas pun dilakukan.

Selama mengerjakan LKS (3), peneliti bersama observer berkeliling seperti

sebelumnya untuk memamntau pekerjaan siswa dari kelompok satu ke kelompok

lainnya. Siswa masih sangat ribut ketika mengerjakan LKS (3) dan peneliti senang

karena antusias siswa mulai kelihatan meningkat dan siswa mulai aktif bertanya

kepada peneliti apa-apa yang mereka tidak mengerti walaupun kelas menjadi

berisik dan masih ada siswa yang masih malu-malu untuk bertanya. Observer

berusaha menenangkan siswa untuk tidak berisik dalam mengerjakan tugas-tugas

dalam LKS (3) dan siswa terlihat lebih tenang. Pada saat kelompok siswa bertanya

kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada

kelompok tersebut agar mereka menjadi paham.

Kelompok siswa sudah ada yang mulai terbiasa dengan langkah-langkah

Group Investigation dan tugas mereka masing-masing. Sehingga sebagian siswa

sudah mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Sebagian siswa pada masing-

masing kelompok sudah mulai terlihat kompak dalam bekerja sama, walaupun

masih ada siswa yang mengobrol dan mengganggu siswa yang lain, dan observer

Page 62: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

46

mengambil tindakan yang lebih tegas dengan cara siswa yang berisik akan berdiri

di depan kelas. Teguran tersebut membuat siswa diam dan melanjutkan aktivitas

bersama kelompoknya. Setelah waktu habis untuk menyelesaikan LKS (3), seperti

biasa secara bergiliran siswa perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan

kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya dan siswa lain bersiap mencatat

tanggapan dari kelomok lain.

Pada pertemuan ketiga ini, terlihat siswa dari kelompok 1 terlihat bingung

dengan soal latihan 3 nomor 2. Dan ini terlihat pada saat siswa perwakilan

kelompok 2 melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Ternyata

kelompok 2 tidak mengerjakan soal latihan nomor 2. Sehingga ketika ada siswa

lain dari kelompok 4 mempresentasikan hasil laporannya peneliti menyuruh siwa

tersebut untuk menulis jawaban soal nomor 2 di white board agar siswa dari

kelompok 2 mencatat jawaban yang ditulis oleh kelompok 4

Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari hari ini. Peneliti mengharapkan untuk pertemuan selanjutnya siswa

lebih aktif lagi dalam menjawab maupun pada saat diskusi di depan kelas. Dan

terakhir guru memberikan jurnal harian yang diisi oleh siswa.

4) Pertemuan keempat (Sabtu, 26 April 2014)

Pertemuan keempat berlangsung pukul 14.00-15.10 WIB. Kegitan

pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran dan apersepsi, pada

pertemuan keempat ini semua siswa hadir. Kelas sudah mulai rapih karena siswa

sudah duduk ditempatnya masing-masing.

Seperti biasa guru menjelaskan mengenai penerapan model Pembelajaran

Koopertaif tipe Group Investigation dan langkah-langkahnya. Siswa sudah begitu

menegrti tentang model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

sehingga guru tidak terlalu banyak menjelaskan kepada siswa. Sebelum

berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, peneliti menjelaskan materi

mengenai ketidak samaan pada sisi segitiga. Sebagian siswa sudah mulai

memperhatikan penjelasan tentang materi yang guru sampaikan. Kemudian siswa

mulai bergabung dengan kelompoknya. Masing-masing kelompok membagi

tugas, pergantian tugas pun dilakukan agar terjadi pemerataan tugas.

Page 63: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

47

Peneliti memberikan LKS (4) kepada masing-masing kelompok. Setiap

kelompok harus mebaca dengan cermat LKS tersebut. Proses Group Investigation

sudah mulai dilakukan, siswa terlihat aktif dalam melakukan tugasnya dan

kekompakan pu sudah mulai terlihat. Disela-sela diskusi timbul pertanyaan dari

siswa S05 yang kurang paham dengan perintah yang terdapat pada LKS (4).

Ternyata tidak hanya siswa S02 saja yang belum mengerti tentang perintah

yang terdapat pada LKS (4), siswa lainpun juga sama. Tetapi setelah guru

menjelaskan, siswa menjadi mengerti dan mulai melanjutkan aktivitasnya

kembali. Siswa yang bertugas mencatat sibuk mencatat apa yang diucapkan oleh

siswa lain.

Setelah waktu selesai, seperti biasa siswa perwakilan setiap kelompok mulai

bersiap-siap untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Terlihat

siswa mulai antusias utnuk memberikan tanggapan apabila ada jawaban hasil

laporan kelompok lain yang berbeda dengan hasil laporan kelompoknya.

Dilihat dari hasil laporan setiap kelompok sudah cukup bagus. Seluruh

kelompok sudah melaporkan hasil kerjanya di depan kelas. Seperti biasa peneliti

memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi hari ini. Diakhir pertemuan

peneliti meberikan jurnal harian kepada siswa.

5) Pertemuan kelima (Selasa, 29 April 2014)

Pada pertemuan kelima ini terdapat 1 orang siswa yang tidak hadir tanpa

keterangan yaitu siswa S01 dari kelompok 6. Peneliti mengulang pembelajaran

pada pertemuan sebelumnya untuk mengingatkan siswa agar tidak lupa. Kelas

sudah mulai rapih karena siswa sudah duduk ditempatnya masing-masing dan

sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini. Sebelum

pelajaran dimulai, seperti biasa peneliti menginformasikan pembelajaran yang

akan digunakan yaitu model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

dan menyampaikan prosedurnya.

Peneliti memberikan sedikit materi mengenai sifat bangun datar jajar

genjang kepada siswa. Kemudian siswa mulai berkumpul dengan teman

kelompoknya masing-masing. Pembagian tugas pun dilakukan, sama denga

pertemuan sebelumnya terjadi pertukaran tugas atau rolling. Masing-masing

Page 64: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

48

kelompok terlihat sudah siap untuk mengerjakan LKS (5). Peneliti bersama

observer membagikan LKS (5) kepada masing-masing kelompok. Setiap

kelompok sudah mulai sibuk membaca dan melakukan tugasnya masing-masing.

Siswa nomor 1 sibuk membaca soal dan mencari unsur-unsur yang dapat

membantu siswa nomor 2 dalam menyelesaikan soal, begitu pula dengan siswa

nomor 3 yang sibuk mencatat hal-hal yang akan dilaporkan oleh siswa selanjutnya

ke depan kelas.

Kejadian yang pada pertemuan ketiga terulang lagi, pada kelompok 6 ada

siswa yang tidak masuk sehingga seperti pertemuan lalu tugas siswa nomor 1

dilakukan bersama-sama. Sedangkan unutk tugas siswa nomor 1 dilakukan

bersama-sama. Sedangkan untuk tugas siswa noomor selanjutnya dapat

didiskusikan oleh teman kelompoknya. Pada pertemuan ke lima ini terlihat siswa

dari masing-masing kelompok sudah mengerti tentang tugas-tugasnya pada Group

Investigation.

Siswa dari masing-masing kelompok terlihat sibuk mencari penyelesaian

soal. Nampak siswa dari beberap kelompok tidak mengandalkan siswa yang pintar

saja dan kerja sama pun terlihat. Dalam mengerjakan soal, masih ada saja

kelompok yang kurang teliti dalam meyelesaikan soal. Ini terlihat setelah semua

kelompok selesai mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS.

6) Pertemuan keenam (Sabtu, 03 Mei 2014)

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memriksa absensi siswa, dan semua

siswa hadir. Pertemuan ini tidak kelompok karena akan dilaksanakan tes akhir

siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika

siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan

sebelumnya.

Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang

sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini

dilaksnakan selama 60 menit. Selama proses berlangsuang, suasan pun menjadi

sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan

teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa

Page 65: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

49

segera mengumpulkan lembar jawaban tes dan pada pertemuan ini siswa tidak

diberikan lembar jurnal harian siswa.

c) Tahap Observasi dan analisis

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada

setiap pertemuan. Guru dan observer melakukan pengamatan langsung terhadap

pelaksanaan model Pembelajaran Kooperati tipe Group Investigation dan aktivitas

belajar siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar

siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Pert.5

Rata-

rata

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada saat

kegiatan diskusi

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Memperhatikan guru atau

teman pada saat menjelaskan

materi dan pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 60%

Rata-rata aktivitas visual 40 % 50% 60% 70% 80% 66%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang guru

sampaikan

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 64%

Rata-rata aktivitas menulis 40% 60% 60% 80% 80% 64%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan

pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Menanggapi laporan hasil

kerja kelompok

2

(40%)

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

52%

Rata-rata aktivitas oral 40% 40% 50% 60% 80% 54%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah yang

terdapat dalam LKS

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Rata-rata aktivitas mental 40% 40% 60% 60% 80% 56%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa selama

belajar

3

(60%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 68%

Senang selama belajar 3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Rata-rata aktivitas emosional 60% 60% 70% 80% 80% 70%

Rata-rata Aktivitas Total

62 %

Page 66: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

50

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa pada

siklus I adalah sebagai berikut:

1) Visual Activities

Visual activities terdiri atas aktivitas membaca LKS pada saat kegiatan

diskusi dan aktivitas memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada

saat diskusi. Rata-rata persentase aktivitas visual mencapai 66%. Siswa yang

membaca LKS pada saat itu sebanyak 72%. Hal ini menunjukan bahwa siswa

yang membaca LKS pada saat kegiatan diskusi sudah cukup banyak. Namun,

masih ada siswa yang bercanda dan mengobrol dengan teman kelompoknya

maupun kelompok lain. Begitu pula dengan siswa yang memperhatikan guru pada

saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi sebanyak 60%. Persentase ini sudah

terbilang cukup baik karena sudah banyak siswa yang memperhatikan guru pada

saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi, walaupun masih saja ada siswa

yang suka mencari kesibukan sendiri seperti menggambar dan bercanda dengan

teman sebangkunya.hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya

perbaikan pada siklus II mengenai aktivitas membaca LKS pada saat kegiatan

diskusi dan aktivitas memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada

saat diskusi.

2) Oral activities

Oral activities terdiri atas mengajukan pertanyaan ketika kegiatan diskusi

dan menanggapi laporan hasil kerja kelompok lain. Rata-rata persentase aktivitas

oral sebanyak 60%. Siswa yang mengajukan pertanyaan ketika kegiatan diskusi

hanya sebanyak 56%. Persentase ini terbilang kurang, karena masih banyak siswa

yang belum berani bertanya kepada guru atau teman pada saat diskusi

berlangsung, walaupun terkadang masih ada beberapa siswa yang berani bertanya

dan menjawab pertanyaan yang diajukan temannya. Rata-rata persentase siswa

pada aktivitas menanggapi laporan hasil kerja kelompok lain sebanyak 52%. Hal

ini menunjukan bahwa siswa belum sepenuhnya berani memberikan tanggapan

terhadap hasil laporan kelompok lain. Berdasarkan penilaian observer siswa masih

banyak yang takut dan ragu pada saat mengemukakan pendapatnya jadi masih

banyak siswa yang hanya diam saja. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pada

Page 67: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

51

siklus II dengan membuat suasan belajar yang lebih santai dan menyenangkan,

dan peneliti juga memberikan motivasi yang lebih baik lagi agar siswa lebih

semangat dalam belajar.

3) Writing activities

Writing activities yang dinilai peneliti adalah mencatat materi yang guru

sampaikan. Rata-rata siswa yang mencatat sebanyak 64%. Dalam membuat

catatan siswa dinyatakan cukup baik karena siswa tidak hanya menulis apa yang

telah guru jelaskan dan tulis di papan tulis tetapi siswa melihat dari LKS yang

telah guru bagikan. Hanya beberapa dari mereka yang menambahkan catatannya

dari LKS padahal selain dari LKS siswa juga dapat menambahkan catatannya dari

buku cetak matematika.

4) Mental activities

Untuk mental activities yaitu aktivitas memecahkan maslah yang diberikan

guru di dalam LKS, persentase aktivitas siswa memecahkan masalah masih

kurang, karena hanya mencapai 56% saja, hal ini disebabkan soal yang ada di

dalam LKS terbilang susah menurut siswa karena siswa terlihat bingung pada saat

mengerjakan LKS.

5) Emotional activities

Rata-rata aktivitas emosional siswa mencapai 70% diantaranya minat siswa

dengan Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation mencapai 68%,

menurut observer siswa terlihat antusias dan bersemangat pada saat mengerjakan

tugas-tugas yang ada di LKS karena menurut siswa pembelajaran yang diterapkan

sangat menarik, siswa dilatih untuk memahami materi sendiri dan bekerja sama

dengan kelompoknya. Siswa terlihat senang dengan diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan persentase yang

diperoleh 72%. Walaupun masih ada siswa yang terlihat mengantuk dan bosan

dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena

bingung mengerjakannya. Tetapi karena setiap kelompok terdapat siswa yang

pandai jadi siswa yang kurang pandai jadi bersemangat karena dibantu siswa yang

lebih pandai.

Page 68: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

52

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran siklus I

rata-rata aktivitas yang dieproleh sebesar 62%. Rata-rata aktivitas siswa pada

siklus I ini meningkat dibandingkan pada saat penelitian yang hanya mencapai

47,5% tetapi rata-rata aktivitas siswa pada siklus I masih banyak yang kurang

yaitu keaktifan bertanya, menanggapi laporan hasil kerja kelompok, dan

memecahkan masalah. Hal ini perlu diperhatikan sebagai bahan perbaikan pada

siklus II. Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena aktivitas belajar siswa

belum mencapai 70%.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas yang diperoleh pada pembelajaran

siklus I aktivitas siswa memperoleh hasil yang cukup baik, hanya saja kendalanya

adalah kurang mengoptimalkan waktu pada saat diskusi dan mengerjakan LKS,

siswa masih terlihat bingung denga tugas-tugasnya, dan belum terbiasa siswa

mengerjakan secara berkelompok serta masih banyak juga siswa yang hanya

mengandalkan teman yang pintar saja sehingga menyebabkan kurang kerjasama

siswa dalam kelompok.

Selama proses diskusi, peneliti mengamati aktivitas belajar di dalam

kelompok siswa sebagaimana pada gambar berikut:

Gambar 4.1

Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS

Page 69: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

53

Gambar 4.1 menunjukan pada saat siswa kelompok berdiskusi terlihat serius

dan tampak pada gambar di atas bahwa siswa sedang berusaha menyelesaikan soal

dalam LKS dengan teman kelompoknya.

Pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dalam

menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe GI siswa masih terlihat kaku dan

bingung dalam pembagian tugas maupun dalam melaksanakan tugas, karena

belum pernah diajarkan belajar secara berkelompok apalagi berusaha membagi

tugas-tugas kepada anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil kerjanya di

depan kelas. Pada gambar di bawah ini terlihat siswa dari kelompok 5 yang

nampak malu dan berusah mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas.

Gambar 4.2

Aktivitas Siswa Menjelaskan Hasil Kerja Kelompok

Hasil belajar selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir siklus I pada

pertemuan ke-6, kriteria ketuntasan minimal (KKM) siklus I adalah 6,5. Berikut

merupakan tabel tes hasil belajar matematika siswa pada siklus I.

Page 70: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

54

Tabel 4.2

Hasil Belajar Matematika Siklus I

Interval F f relatif f relatif kumulatif ≥

33 – 41 2 5,5% 100%

42 – 50 4 11,1% 94,5%

51 -59 4 11,1% 83,4%

60 – 68 9 25% 72,3%

69 – 77 11 30,6% 47,3%

78 -86 6 16,7% 16,7%

Keterangan:

Nilai tertinggi = 83,33 Jumlah siswa = 36

Nilai terebdah = 33,33 Rata-rata = 64,77

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus I

ini mencapai rata-rata 64,77. Hal ini menunjukan bahwa indikator keberhasilan

penelitian belum tercapai, dimana rata-rata hasil belajar siswa harus mencapai

lebih dari atau sama dengan 65 (sesuai dengan KKM).

Gambar 4.3

Aktivitas Siswa Mengerjakan Tes Akhir Siklus I

Page 71: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

55

d) Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diperoleh persentase rata-rata

aktivitas siswa mencapai 62%. Hasil observasi yang telah didapat mengalami

peningkatan pada setiap pertemuan, namun belum menunjukan bahwa indikator

aktivitas belajar matematika siswa tercapai dari aspek yang diharapkan dan perllu

ditingkatkan lagi hingga rata-rat mencapai 70%.

Refleksi terhadap hasil tindakan kelas berdasarkan semua data dan fakta

yang terkumpul, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa pada tindakan siklus I

masih terdapat kekurangan-kekurangan. Kekurangan kekurangan tersebut

diantaranya:

1) Siswa terlihat belum mampu mengambil inisiatif untuk mengembangkan

potensinya karena sifat individual. Dengan permasalahan tersebut peneliti

berusaha meyakinkan pada siswaa bahwa ini adalah kepentingan kelompok

dan kelompok yang akan mendapat nilai.

2) Proses diskusi yang dilakukan siswa masih kurang optimal. Hal ini disebabkan

karena masih ada siswa yang terlihat kurang serius dalam berdiskusi.

Disamping itu siswa yang mempunyai kemampuan tinggi masih belum bisa

secara optimal membantu kelompoknya.

3) Proses presentasi masih terlihat monoton. Hal ini dikarenakan siswa masih

terlihat kurang berani untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

Hasil refleksi pada tindakan siklus I dievaluasi bersama rekan kolaborasi dan

diperoleh kesepakatan, bahwa perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan

yang diangkat pada penelitian ini sementara dapat disimpulkan. Kesimpulan dari

kekurangan pada siklus I, akan ditindak lanjuti dengan tindakan guru pada siklus

II, dengan beberapa perbaikan-perbaikan yang didsarkan pada hasil refleksi siklus

I.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan pembelajaran siklus II, dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak

3x pertemuan (6 x 35 menit) yang meliputi empat tahapan, yaitu tahap

Page 72: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

56

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi

tindakan.

a. Tahap perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini disesuaikan dengan hasil

refleksi pada siklus I.

1) Kelompok yang sudah dibentuk pada siklus II ditata kembali disesuaikan

dengan kondisi/kendala yang dijumpai pada siklus I.

2) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran siklus I agar lebih serius dalam mengikuti pembelajaran,

serta tetap memberikan semangat kepada siswa yang sudah berhasil dalam

pembelajaran siklus I. Memberikan reward bagi kelompok yang aktif.

3) Guru meningkatkan pengawasan agar diskusi dapat berjalan lebih baik

dibandingkan dengan siklus I. Guru meningkatkan intensitas bimbingan

pada setiap kelompok, agar hasil yang dicapai siswa lebih optimal.

4) Penggunaan alat peraga bangun ruang dan mendemonstrasikan alat peraga

dalam kegiatan pembelajaran yang mengacu pada proses eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi agar siswa dapat menerapkannya dalam

lingkungannya.

5) Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), instrumen-

instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa,

catatan lapangan dan membuat LKS serta tes akhir siklus II.

b. Tahap pelakasanaan

Siklus II ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 3 kali pertemuan

untuk pemberian materi dan 1 kali pertemuan untuk tes siklus II dengan

alokasi wakti (2x35 menit) tiap pertemuannya. Rencana pembelajaran siklus II

dapat dilihat pada lampiran.

1) Pertemuan ke-7 (Selasa, 06 Mei 2014)

Pertemuan ketujuh ini merupakan awal dari siklus II yang berlangsung

selama 2 x 35 menit dan dimulai pada pukul 14.00 s/d 15.10 WIB. Sebelum

pembelajaran dimulai guru memberi tahu hasil tes pada siklus I, siswa pun terlihat

Page 73: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

57

antusias untuk mengetahui hasil tes mereka. Guru mengulas kembali mengenai

penilaian observasi aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus I.

Selanjutnya guru menyampaikan bahwa pada pertemuan ke-7 ini materi

yang akan dipelajari adalah sifat-sifat bangun ruang. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi siklus II dan memberikan

penjelasan dan pengarahan agar proses pembelajaran lebih baik lagi dan siswa

semakin aktif dalam menerapkan model pembelajaran Group Investigation.

Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, siswa langsung diperintahkan untuk

duduk bersama kelompok sebelumnya.

Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok. Siswa sudah mulai

terbiasa dengan tugas-tugas yang ada di dalam LKS tanpa perintah peneliti

terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada

teman-teman kelompoknya. Aktivitas siswa mulai terlihat membaik ketika

mengerjakan LKS.

Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam

mengerjakan LKS, pada proses pembelajaran di pertemuan ini sudah terlihat

mengalami banyak peningkatan, walaupun masih saja ada dala kelompok siswa

yang hanya diam saja. Peneliti menegur siswa tersebut agar berperan aktif dalam

kelompoknya. LKS dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diinginkan

walaupun masih ada 1 kelompok yang belum tuntas tetapi peneliti harus menutup

sesi mengerjakan LKS sesuai perjanjian.

Setelah selesai mengerjakan LKS, dengan cara acak memilih kelompok

untuk mempresesntasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Semua

kelompok sudah mulai terlihat berani dan percaya diri untuk maju ke depan.

2) Pertemuan ke-8 (Kamis, 08 Mei 2014)

Pertemuan 8 berlangsung 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Kegiatan

pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran dan apersepsi, pada

pertemuan kedelapan ini terdapat 1 orang yang tidak hadir karena sakit. Kela

sudah mulai rapih karena siswa sudah duduk dengan masing-masing

kelompoknya, dan sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali

ini.

Page 74: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

58

Peneliti membagikan LKS yang berisi materi “sifat-sifat bangun ruang”

kepada setiap kelompok. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada

di dalam LKS tanpa diperintah terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah

sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Aktivitas siswa semakin

terlihat lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam

mengerjakan LKS, pada proses pembelajaran group investigation pada pertemuan

ini sudah terlihat mengalami banyak peningkatan. Siswa sudah tidak begitu ribut

dan peran peneliti pun sudah mulai berkurang karena siswa sudah paham dengan

sendirinya.

3) Pertemuan ke-9 (Sabtu, 10 Mei 2014)

Pertemuan 9 berlangsung 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Kegiatan

pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran dan apersepsi. Kelas sudah

mulai rapih karena siswa sudah duduk dengan masing-masing kelompoknya, dan

sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini.

Peneliti membagikan LKS yang berisi materi “sifat-sifat bangun ruang”

kepada setiap kelompok. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada

di dalam LKS tanpa diperintah terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah

sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Aktivitas siswa semakin

terlihat lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam

mengerjakan LKS, pada proses pembelajaran group investigation pada pertemuan

ini sudah terlihat mengalami banyak peningkatan. Siswa sudah tidak begitu ribut

dan peran peneliti pun sudah mulai berkurang karena siswa sudah paham dengan

sendirinya.

4) Pertemuan ke-10 (Kamis, 15 Mei 2014)

Pertemuan kesepuluh ini sama halnya dengan pertemuan sebelumnya yang

berlangsung 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 14.00-15.10.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka pembelajaran dan memerikasa

absensi siswa, dan semua siswa hadir.

Page 75: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

59

Pertemuan tidak dibagi kelompok karena akan dilaksanakan tes akhir siklus

II. Tes ini berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reabilitas soal,

soal berjumlah 20 soal. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil

belajar matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-

pertemuan sebelumnya.

Sebelum dilaksakan tes , 10 menit dilakukan review sekilas materi yang

telah dipelajari.

c. Tahap observasi dan analisis

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru

kelas (observer) melakukan pengamatan langsung tentang pelaksanaan

pembelajaran group investigation dan aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar melalu lembar observasi dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

pada Pembelajaran Siklus II

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Pert.7 Pert.8 Pert.9

Rata-

rata

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada saat

kegiatan diskusi

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 80%

Memperhatikan guru atau

teman pada saat menjelaskan

materi dan pada saat diskusi

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 73,33%

Rata-rata aktivitas visual 70 % 80% 80% 76,67%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang guru

sampaikan

4

(80%)

3

(60%)

4

(80%) 73,33%

Rata-rata aktivitas menulis 80% 60% 80% 73,33%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan pada

saat diskusi

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 80%

Menanggapi laporan hasil

kerja kelompok

4

(80%)

3

(60%)

4

(80%)

73,33%

Rata-rata aktivitas oral 80% 70% 80% 76,67%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah yang

terdapat dalam LKS

4

(80%)

3

(60%)

4

(80%) 73,33%

Rata-rata aktivitas mental 80% 80% 80% 73,33%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa selama

belajar

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 80%

Senang selama belajar 4 4 4 80%

Page 76: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

60

(80%) (80%) (80%)

Rata-rata aktivitas emosional 80% 80% 80% 80%

Rata-rata Aktivitas Total

76%

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar siswa

pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Visual Activities

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang meperhatikan penjelasan guru atau

teman pada saat diskusi sebanyak 76,67%. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang

memperhatikan guru atau teman pada saat diskusi berlangsung sudah cukup

banyak dan memperoleh nilai baik, akan tetapi masih ada beberapa siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru atau teman pada saat diskusi. Aspek ini

sudah menunjukan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan

dengan hasil persentase pada siklus I.

2) Oral Activities

Rata-rata persentase aktivitas oral mencapai 76,67%. Rata-rata persentase

mengajukan pertanyaan sebanyak 80%. Hal ini menunjukan bahwa pada saat

diskusi berlangsung sudah terbilang cukup, karena sudah banyak siswa yang

berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan temannya. Rata-rata

menanggapi pertanyaan guru atau teman pada saat diskusi sebanyak 73,33%. Hal

ini menunjukan bahwa pada saat memberi penjelasan siswa sudah berani

mengemukakan pendapatnya dan percaya diri akan pendapatnya. Kedua aspek ini

sudah menunjukan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan

dengan hasil persentase pada siklus I.

3) Writing Activities

Writing activities yang dinilai peneliti adalah mencatat materi yang

disampaikan guru dan membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok. Rata-rata

aktivitas menulis siswa mencapai 73,33% . dalam aktivitas ini siswa sudah

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I.

Page 77: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

61

4) Mental Activities

Untuk mental activities yaitu aktivitas memecahkan soal dalam bahan

diskusi, rata-rata persentase aktivitas mental mencapai 73,33% dengan persentase

aktivitas siswa memecahkan masalah mencapai 73,33%, siswa sudah mampu

mengerjakan soal-soal dengan kelompoknya. Aspek ini sudah menunjukan adanya

peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada

siklus I.

5) Emotional Activities

Rata-rata aktivitas emosional siswa mencapai 80% diantaranya minat siswa

dengan pembelajaran group investigation mencapai 80%, menurut observer siswa

terlihat antusias dan bersemangat pada saat mengerjakan tugas-tugas yang ada di

LKS karena menurut siswa pembelajaran yang diterapkan sangat menarik, siswa

dilatih untuk memahami materi sendiri. Siswa cukup senang dengan

diterapkannya model pembelajaran group investigation dengan persentase yang

diperoleh 80%. Kedua aspek ini sudah menunjukan adanya peningkatan yang

sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran siklus II

rata-rata aktivitas yang diperoleh sebesar 76%. Rata-rata aktivitas siswa pada

siklus II ini meningkat dibandingkan pada siklus I yang hanya mencapai 62%. Hal

ini menunjukan bahwa aktivitas siswa ketika proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran group investigation sudah cukup baik.

Hasil belajar selama siklus II diperoleh dari nilai tes akhir siklus II pada

pertemuan ke-10, kriteria ketuntasan minimal (KKM) siklus II adalah 6,5. Berikut

merupakan tabel tes hasil belajar matematika siswa pada siklus II.

Tabel 4.4

Hasil Belajar Matematika Siklus II

Interval F f relatif f relatif kumulatif ≥

55 – 60 9 25% 100%

61 – 66 3 8,3% 75%

67 – 72 6 16,7% 66,7%

Page 78: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

62

73 – 78 10 27,8% 50%

79 – 84 4 11,1% 22,2%

85 – 90 4 11,1% 11,1%

Keterangan:

Nilai tertinggi = 90 Jumlah siswa = 36

Nilai terebdah = 55 Rata-rata = 71

Dari tabel di atas terlihat nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang

diperoleh sebesar 71. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa

mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata siswa jauh lebih besar

dibandingkan dengan siklus I yang hanya mendapat nilai rata-rata 64,77. Pada

siklus II ini indikator keberhasilan penelitian sudah sepenuhnya tercapai dimana

rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 65 (sesuai

dengan KKM).

Gambar 4.4

Kegiatan Tes Akhir Siklus II

d. Tahap refleksi

Pada siklus II ini kemampuan siswa dalam memahami pelajaran matematika

sudah mengalami peningkatan sesuai dengan aktivitas yang diharapkan pada

Page 79: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

63

penelitian ini. Peningkatan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu

memperhatikan penjelasan guru, menanyakan materi yang belum dipahami,

merespon pertanyaan dari guru dan siswa lain, mencatat materi pelajaran,

memecahkan masalah/menyelsaikan soal yang diberikan.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II diperoleh persentase rata-rata

aktivitas siswa mencapai 76%, dengan hasil ini indikator keberhasilan telah

tercapai. Dengan adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dan

indikator keberhasilan sudah tercapai maka penelitian ini dihentikan.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

terdiri atas instrumen tes dan non tes. Instrument tes berupa soal dan dilaksanakan

pada setiap akhir siklus. Instrumen non tes berupa lembar observasi aktivitas

belajar matematika siswa, lembar wawancara siswa, serta catatan lapangan.

Lembar observasi aktivitas belajar diisi pada setiap pertemuan sedangkan

wawancara dilakukan pada akhir siklus II. Tes ini bertujuan untuk menganalisis

peningkatan hasil belajar matematika siswa pada tiap siklus sebagai implikasi dari

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Untuk mendapatkan data yang abash dilakukan teknik triangulasi. Hal ini

bertujuan untuk menggali data dari sumber yang sama yaitu siswa, dengan

menggunakan cara yang berbeda, yaitu: 1) melihat hasil observasi dari aktivitas

belajar matematika siswa, 2) menilai hasil tes siklus I dan II, dan 3)

mendiskusikan bersama kolaborator mengenai hasil catatan lap

angan beserta lembar observasi. Data dikatan abash jika ketiga cara tersebut

menghasilkan data yang sama, yaitu: 1) berdasarkan lembar observasi aktivitas

belajar matematika siswa menunjukan rata-rata aktivitas tinggi dan mencapai

indikator keberhasilan. 2) berdasarkan hasil tes siklus I dan II menunjukan rata-

rata nilai siswa mencapai sama dengan atau lebih dari 70%. 3) berdasarkan hasil

catatan lapangan dan lembar wawancara disimpulkan bahwa aktivitas belajar

siswa cukup baik dan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Page 80: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

64

C. Analisis data

1. Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Data mengenai aktivitas belajar matematika siswa, salah satunya diperoleh

dari instrument aktivitas belajar matematika siswa. Rata-rata persentase aktivitas

belajar matematika siswa pada siklus I dan II, penulis sajikan pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.4

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Siklus I Siklus II

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada saat kegiatan

diskusi (72%) (80%)

Memperhatikan guru atau teman pada

saat menjelaskan materi dan pada saat

diskusi

(60%) (73,33%)

Rata-rata aktivitas visual 66% 76,67%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang guru sampaikan (64%) (73,33%)

Rata-rata aktivitas menulis 64% 73,33%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan pada saat

diskusi (60%) (80%)

Menanggapi laporan hasil kerja

kelompok (60%) (73,33%)

Rata-rata aktivitas oral 60% 76,67%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah yang terdapat

dalam LKS (56%) (73,33%)

Rata-rata aktivitas mental 56% 73,33%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa selama belajar (68%) (80%)

Senang selama belajar (72%) (80%)

Rata-rata aktivitas emosional 70% 80%

Rata-rata Aktivitas Total 62% 76%

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan 14%. Data pada tabel tersebut juga

menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II telah dapat meperbaiki

atau meningkatkan sebagian besar aspek aktivitas yang masih rendah pada siklus

I. Rata-rata persentase setiap aktivitas belajar matematika siswa siklus I dan II,

penulis sajikan pada grafik di bawah ini:

Page 81: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

65

01020304050607080

visual writing oral mental emotional

siklus I 66 64 60 56 70

siklus II 76.67 73.33 76.67 73.33 80

Grafik 4.1

Persentase aktivitas belajar matematika siswa berdasarkan indikator

aktivitas

Berdasarkan grafik 4.1 di atas diketahui bahwa persentase aktivitas belajar

matematika pada siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan. Aspek

peningkatan tertinggi terjadi pada indikator mental activities yang meningkat

sebesar 20%. Peningkatan aspek aktivitas yang belum maksimal terjadi pada

writing activities yaitu hanya mengalami peningkatan sebesar 9%.

Rata-rata persentase aktivitas belajar matematika siswa siklus I dan siklus II

penulis sajikan pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.2

Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II

Page 82: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

66

Berdasarkan grafik 4.2 tersebut diketahui bahwa persentase aktivitas belajar

matematika siswa secara keseluruhan pada siklus II mengalami peningkatan

sebesar 14% dari siklus I 62% menjadi 76%, hal ini menunjukan bahwa tindakan

perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat memperbaiki dan meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan (penelitian

pendahuluan) diperoleh beberapa informasi diantaranya siswa jarang sekali

bertanya tentang materi pelajaran dan masih ada sebagian kecil siswa yang sering

tidak memperdulikan saat guru menjelaskan. Keterangan yang sama tersebut

diperoleh melalui wawancara siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa setelah siklus II

diperoleh informasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation yang diterapkan sudah dilaksanakan dengan sangat baik, beberapa

aktivitas yang dianggap kurang telah menunjukan peningkatan sehingga dapat

dikatakan berhasil.

3. Hasil Belajar Matematika Siswa

Hasil belajar belajar diperoleh dari tes akhir siklus I dan II, data persentase

ketuntasan hasil belajar siswa setiap akhir siklus. Perbandingan statistic hasil

belajar matematika siswa siklus I dengan siklus II dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.5

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I dan II

No Statistik Deskriptif Siklus I Siklus II

1 Nilai tertinggi 83,33 90

2 Nilai terendah 33,33 55

3 Jangkauan 50 35

4 Rata-rata 64,77 71

Page 83: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

67

5 Standar Deviasi 12,52 10,07

6 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 16 9

7 Jumlah siswa tuntas belajar 20 27

8 Persentase ketuntasan 55,56% 75%

9 Nilai Kriterian Ketuntasan Minimum (KKM) 65 65

Terlihat pada siklus I, rata-rata nilai siswa 64,77 dengan persentase siswa

yang tuntas hanya 55,56%, hal ini menunjukan penguasaan materi pada siklus I

masih rendah. Sedangkan standar deviasi yang relatif besar yaitu 12,52 ini

menunjukan hasil belajar belum merata, hal ini diperkuat dengan jangkauan yang

relatif besar yaitu 50 dengan nilai tertinggi 83,33 dan nilai terendah 33,33. Hasil

refleksi pada siklus I menjadi dasar untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan

hasil belajar yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan, terlihat dari

standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan siklus I yaitu menjadi 10,07 ini

berarti hasil belajar sudah cukup merata. Rata-rata nilai siswa pada siklus II

meningkat menjadi 71 dan persentase ketuntasan sebesar 75%. Dari hasil tersebut

menunjukan indikator keberhasilan kinerja sudah tercapai yaitu persentase siswa

yang tuntas belajar sudah mencapai ≥ 70.

Data hasil belajar matematika siswa siklus I dan siklus II penulis sajikan

juga dalam bentuk diagram batang (grafik) sebagai berikut:

Grafik 4.3

Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II

Page 84: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

68

Hasil yang diperoleh bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika

siswa pada siklus II. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata tes akhir siklus II mencapai

71 dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 75%. Sedangkan

standar deviasi data tes akhir siklus II relatif kecil yaitu 10,07.

D. Pembahasan Penemuan Penelitian

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

Penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa karena pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk mandiri,

aktif dalam memahami suatu materi. Jadi dalam setiap pembelaran yang lebih

berperan aktif adalah siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika pada

observasi pendahuluan diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa yaitu 47,5%. Dan

setelah tindakan siklus I diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 62%

sedangkan setelah tindakan siklus II diperoleh skor rata-rata aktivitas belajar

siswa sebesar 76% ini artinya terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran matematika, hal ini terjadi karena pada siklus II siswa sudah mulai

berani dalam mengemukakan pendapatnya. Pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaaran group investigation memberikan pengaruh yang besar terhadap

aktivitas belajar matematika siswa.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa

Seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan penerapan

model pembelajaran group investigation maka hasil belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari nilai

tes akhir siklus I menunjukan rata-rata yang cukup baik yaitu mencapai 64,77

dengan tingkat ketuntasan sebesar 55,56% . Rata-rata nilai pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 71 dengan tingkat ketuntasan sebesar 75%.

3. Pemberian reward berupa souvenier dalam pembelajaran kooperatif tipe

group investigation dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif.

Page 85: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

69

Pemberian reward adalah suatu yang berfungsi insentif, yaitu suatu yang

penting bagi anak yang dapat memperbesar kemungkinan bertambah giatnya

usaha untuk mempertinggi atau memperbaiki prestasi, maka pemberian reward

sangat penting untuk meningkatkan motivasi kegiatan yang produktif

(Kartamihardja dan Ardiwinata, 1997:142).

Pada siklus II diadakan reward berupa souvenier sebagai upaya untuk

perbaikan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Reward ini diberikan kepada

siswa yang paling aktif dan kelompok yang paling aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan reward ini masing-masing kelompok berusaha menunjukan

keaktifannya dalam pembelajaran.

4. Penerapan metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian

dapat memperkecil nilai standar deviasi tes formatif akhir siklus.

Pernyataan ini berdasrakan data statistik deskriptif nilai tes akhir siklus I dan

II. Nilai standar deviasi tes akhir siklus II lebih kecil dibandingkan siklus I,

artinya pada siklus II sebaran data nilai tes menyebar dan merata diantara siswa

berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini tidak terlepas dari

karakteristik kegiatan PTK yang berusaha dan berupaya memperbaiki tujuan akhir

penelitian yang tercantum dalam indikator keberhasilan kinerja.

Page 86: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsi data yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika

siswa ini dapat terlihat dari persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah

62% yaitu meliputi visual activities sebesar 66%, writing activities sebesar 64%,

oral activities sebesar 60%, mental activities sebesar 56%, dan emotional

activities sebesar 70%. Pada siklus II meningkat menjadi 76% yang meliputi

visual activities sebesar 76,67%, writing activities sebesar 73,33%, oral activities

sebesar 76,67%, mental activities sebesar 73,33%, dan emotional activities

sebesar 80% . Secara keseluruhan, indikator aktivitas belajar matematika siswa

meningkat pada setiap siklusnya.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa. Tingkat ketuntasan siswa dalam tes akhir siklus I masih

rendah yaitu 55,56% dengan rata-rata 64,77. Sedangkan hasil belajar matematika

pada siklus II telah mencapai tingkat ketuntasan sebesar 75% dengan rata-rata 71.

B. Saran

1. Apabila pembelajaran ini akan dilakukan maka guru perlu melakukan

persiapan yang matang agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Oleh

karena itu, perlu dipersiapkan beberapa hal diantaranya:

a. Mempersiapkan RPP, soal latihan, lembar observasi aktivitas siswa.

b. Mempersiapkan LKS yang menarik dan memuat strategi pembelajaran

kooperatif tipe group investigation dalam proses pembelajaran.

Page 87: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

71

c. Dalam membuat kelompok siswa sebaiknya terdapat siswa yang lebih

pintar pada setiap kelompoknya untuk mempermudah dalam diskusi.

2. Siswa sebaiknya bisa dilibatkan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran

pada siklus berikutnya agar peneliti mengetahui keinginan siswa sebagai

bahan pertimbangan perencanaan yang akan dipakai.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat menjadi salah

satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan dalam belajar matematika

terutama dari segi keaktifan siswa.

4. Bagi para pembaca yang berminat untuk meneliti agar dilakukan penelitian

lanjutan mengenai pembelajaran kooperatif tipe group investigation baik pada

strategi intruksional, variable penelitian, maupun pada jenjang pendidikan

yang lainnya. Sehingga turut memperkuat pembuktian teori-teori

pembelajaran kooperatif tipe group investigation secara empiris.

Page 88: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahma, Mulyono. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta, 2003.

AM, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research-

CAR), dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Bahri, Syaiful. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Defriahmadchaniago, Aktivitas Belajar, http://id.shvoong.com/social-

sciences/1961162-aktivitas-belajar/. (26 Desember 2013)

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2005.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Jihad, Asep, Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo,

2008.

Juliantara, Ketut, Aktivitas Belajar,

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/. (26

Desember 2013)

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output

Program SPSS. Jakarta: Rosemata Sempurna, 2010.

Masitoh, Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam DEPAG RI, 2009.

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011.

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.

Sajaya, Wina. Penetian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2010.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2010.

Page 89: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

73

Siregar, Haroan. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-1 SMAN

1 Tanjung Pura Pada Pelajaran Kimia. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas,

no. 1, Juni 2013.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, 2003.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2001.

Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2005.

Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi

Guru, dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Suwangsih, Erna, Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI

Press, 2006.

Taniredja, Tukiran, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta,

2011.

Page 90: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hunbungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga

Menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga

Ssiswa dapat menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun Datar Segitiga dan Sifat-sifatnya

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi

b. Mengingat kembali pelajaran tentang bangun datar

Page 91: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 75

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam belajar

matematika menggunakan model pembelajaran group investigation.

d. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa dalam kelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Guru menawarkan sebuah topik (segitiga) yang akan dipelajari hari ini

pada siswa.

b. Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman

kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.

c. Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Elaborasi

a. Siswa mengkaji, menginvestigasi dan mengumpulkan informasi

tentang sifat-sifat bangun datar segitiga secara kooperatif.

b. Siswa dalam kelompoknya saling memberikan kontribusi, saling

bertukar dan berdiskusi tentang semua gagasan.

c. Siswa secara berkelompok mengisi lembar kegiatan siswa yang telah

dibagikan.

d. Siswa merencanakan dan membuat laporan hasil diskusi.

e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topik.

f. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

g. Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya atau

memberikan tambahan jawaban pada kelompok penyaji, berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Page 92: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 76

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

c. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 93: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi

Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi panjang

Menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi panjang

Siswa dapat menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun datar segi empat (persegi dan persegi panjang)

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

Page 94: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 78

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi:

b. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

c. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

d. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

b. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas oada hari ini.

c. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun datar persegi dan

persegi panjang

Elaborasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat bangun

datar persegi dan persegi panjang.

b. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

c. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

d. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

f. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

Page 95: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 79

g. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

c. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

hari ini.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 96: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

3

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium

Mengambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium

Siswa dapat menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun datar trapesium

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

4. Kegiatan Awal (10 Menit)

e. Apersepsi dan motivasi:

f. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

Page 97: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 81

g. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

h. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

5. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

d. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

e. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas oada hari ini.

f. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun datar trapesium.

Elaborasi

h. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat bangun

datar trapesium.

i. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

j. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

k. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

l. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

m. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

n. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Page 98: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 82

Konfirmasi

d. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

e. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

f. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

6. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

hari ini.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 99: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

4

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun datar jajargenjang

Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat

Menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar jajargenjang

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat

Siswa dapat menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun datar segi empat (jajargenjang dan belah ketupat)

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

Page 100: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 84

D. Langkah-langkah Pembelajaran

7. Kegiatan Awal (10 Menit)

i. Apersepsi dan motivasi:

j. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

k. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

l. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

8. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

g. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

h. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas oada hari ini.

i. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun datar jajargenjang dan

belah ketupat.

Elaborasi

o. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat bangun

datar jajargenjang dan belah ketupat.

p. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

q. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

r. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

s. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

t. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

Page 101: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 85

u. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Konfirmasi

g. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

h. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

i. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

9. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

hari ini.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 102: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

5

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang

Meyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran

Menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang

Siswa dapat meyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran

Menggambarkan bangun datar sesuai sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun datar layang-layang dan lingkaran

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

Page 103: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 87

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi:

b. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

c. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.

d. Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai pada pertemuan

sebelumnya.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Masing-masing kelompok mengecek alat dan bahan yang diperlukan

untuk kegiatan hari ini.

b. Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman

kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.

c. Siswa belajar memahami konsep dan sifat-sifat bangun datar

jajargenjang secara berkelompok.

Elaborasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk untuk mengkaji sifat-sifat

bangun datar layang-layang dan lingkaran.

b. Siswa bekerja sama dalam kelompoknya untuk mengisi lembar

kegiatan siswa yang telah dibagikan.

c. Siswa secara kooperatif membuat laporan hasil investigasi materi yang

akan dipresentasikan di depan kelas.

d. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

e. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

f. Siswa dari kelompok lain memperhatikan kelompok penyaji dan

bersiap untuk memberikan pertanyaan atau tambahan jawaban

Page 104: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 88

terhadap materi yang disajikan, berdasarkan kriteria yang telah

disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

c. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

hari ini.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 105: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

7

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus

Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok

Menggambarkan bangun ruang sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok.

Siswa dapat menggambarkan bangun ruang sesuai dengan sifat-sifatnya.

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun ruang kubus dan balok

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

Page 106: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 90

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi:

b. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

c. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

d. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

b. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas pada hari ini.

c. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun ruang kubus dan

balok.

Elaborasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat bangun

ruang kubus dan balok.

b. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

c. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

d. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

f. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

Page 107: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 91

g. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

c. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

hari ini.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 108: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

8

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak

segitiga dan tabung

Menggambarkan bangun ruang sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak segitiga

dan tabung

Siswa dapat menggambarkan ruang sesuai dengan sifat-sifatnya

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun ruang prisma tegak segitiga dan tabung

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

Page 109: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 93

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi:

b. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

c. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

d. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

b. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas pada hari ini.

c. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak

segitiga dan tabung.

Elaborasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat prisma

tegak segitiga dan tabung.

b. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

c. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

d. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

f. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

Page 110: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 94

g. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

c. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 111: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester

Pertemuan Ke

:

:

V/2

9

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

Indikator : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas dan kerucut

Menggambarkan bangun ruang sesuai sifat-sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas dan kerucut

Menggambarkan bangun ruang sesuai dengan sifat-sifatnya.

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, rasa hormat dan perhatian, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, komunikatif, teliti dan percaya diri.

B. Materi Pembelajaran

Bangun ruang limas dan kerucut

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Group Investigation

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan, Latihan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

a. Apersepsi dan motivasi:

b. Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

Page 112: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 96

c. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

d. Siswa siswa diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai kelompok

yang telah disepakati pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Eksplorasi

a. Siswa bersama guru membahas tugas rumah yang telah diberikan pada

pertemua sebelumnya.

b. Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk

menyelesaik tugas oada hari ini.

c. Siswa memahami konsep dan sifat-sifat bangun ruang limas dan

kerucut..

Elaborasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mengkaji sifat-sifat limas dan

kerucut.

b. Siswa melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi secara

kooperatif yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

c. Siswa dengan bimbingan guru menjawab soal-soal yang ada di lembar

kegiatan siswa.

d. Siswa membuat laporan hasil investigasi materi yang telah diperoleh

secara kooperatif.

e. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung

dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

kendala dalam pengkajian topiknya masing-masing.

f. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan

kelas.

g. Siswa dari kelompok lain memperhatikan pemaparan hasil diskusi dari

kelompok penyaji dan bersiap untuk memberikan pertanyaan atau

tambahan jawab pada materi yang telah disajikan, berdasarkan kriteria

yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh kelompok.

Page 113: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 1 97

Konfirmasi

a. Guru mengumumkan perolehan poin yang telah diraih masing-masing

kelompok pada hari ini.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

c. Siswa bersama guru membuat refleksi untuk pembelajaran pada hari

ini.

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari

b. Guru memberikan tugas rumah pada siswa.

E. Alat Bahan dan Sumber Belajar

Alat bahan : Buku, Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : Matematika untuk SD/MI kelas 5

F. Penilaian

Jenis tagihan : Tugas kelompok (terlampir)

Mengetahui,

Jakarta, …………….2014

Guru Matematika

(________________)

Observer

(________________)

Page 114: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 98

Bahan Ajar

Bangun Datar

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis

lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata

yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai

tinggi atau tebal.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar

merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang

dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain segitiga, segi empat

(persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang),

dan lingkaran. Tiap bangun datar mempunyai sifat-sifat yang berbeda.

A. Segitiga

Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga buah ruas garis

yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi.

Jumlah ketiga sudutnya pada segitiga adalah 180o.

Segitiga ada bermacam-macam seperti disebutkan di bawah ini. Tiap jenis

segitiga memiliki sifat-sifat yang berbeda.

1. Segitiga berdasarkan besar sudut

a. Segitiga Lancip

Sifat-sifat segitiga lancip, yaitu:

a. Segitiga lancip ketiga sudutnya merupakan

sudut lancip.

b. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya

kurang dari 90o.

c. GHI, HIG, dan IGH merupakan

sudut lancip.

Page 115: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 99

b. Segitiga Siku-siku

Sifat-sifat segitiga siku-siku, yaitu:

a. Salah satu sudutnya merupakan sudut siku-

siku ABC=90o.

b. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak

lurus, yaitu AB dan BC

c. Mempunyai 1 buah sisi miring yaitu AC

c. Segitiga Tumpul

Sifat-sifat segitiga tumpul, yaitu:

a. Salah satu sudutnya adalah sudut tumpul.

QPR adalah sudut tumpul.

b. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya

lebih dari 90o.

2. Segitiga berdasarkan panjang sisi

a. Segitiga Sama Kaki

Sifat-sifat segitiga sama kaki adalah:

a. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang

AC=BC

b. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar

yaitu A= C

b. Segitiga Sama Sisi

Sifat-sifat segitiga sama sisi adalah:

a. Mempunyai 3 buah sisi sama panjang yaitu

DE=EF=DF

b. Sudut pada segitiga sama sisi sama besar

yaitu

603

180 sehingga ketiga sudut

pada segitiga sama sisi sama besar yaitu

D=E=F

Page 116: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 100

c. Segitiga sembarang

Sifat-sifat segitiga sembarang adalah:

a. Ketiga sisinya tidak sama panjang yaitu

AB BC AC

b. Ketiga sudutnya tidak sama besar yaitu

BAC ACB ABC

B. Segi empat

Segi empat adalah bangun datar yang dibentuk dengan menghubungkan

empat buah titik yang tidak segaris. Segi empat ada bermacam-macam seperti

disebutkan di bawah ini. Tiap jenis segi empat memiliki sifat-sifat yang

berbeda.

1. Persegi (Bujur Sangkar)

Persegi adalah suatu bangun datar segi empat yang keempat sisinya

adalah sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku

Sifat-sifat bangun persegi, adalah:

a. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang

AB=BC=CD=DA.

b. Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan

sama panjang AB//DC=AD//BC

c. Keempat sudutnya merupakan sudut

siku-siku.

Page 117: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 101

2. Persegi Panjang

Persegi panjang adalah suatu bangun datar segi empat yang kedua

sisinya berhadapan sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat bangun persegi panjang, adalah:

a. Memiliki 2 pasang sisi yang sama

panjang, AD=BC dan AB=DC

b. Memiliki 2 pasans sisi yang sejajar,

AD//BC dan AB//DC

c. Memiliki 2 buah diagonal sama panjang

d. Sudut yang dibentuk keempat sudutnya

masing-masing 90o atau sudut siku-siku.

3. Trapesium

Trapesium adalah bangun segi empat yang mempunyai sepasang sisi

yang berhadapan sejajar. Ada 3 jenis trapesium yaitu trapesium sama kaki,

trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang.

a. Trapesium Sembarang

Sifat-sifat trapesium sembarang, adalah:

a. Memiliki sepasang sisi yang sejajar,

sisi PS//QR.

b. Keempat sisinya tidak sama panjang,

sisi PQ QR RS SP.

c. Keempat sudutnya tidak sama besar,

P Q R S.

d. Diagonalnya tidak sama panjang.

Page 118: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 102

b. Trapesium Sama Kaki

Sifat-sifat trapesium sama kaki, adalah:

a. Memiliki sepasang sisi yang sejajar,

sisi PS//QR.

b. Memiliki sepasang sisi yang sama

panjang, sisi PQ=SR dan QR PS.

c. Memiliki 2 pasang sudut yang sama

besar, P=S dan Q=R.

d. Diagonal sama panjang.

c. Trapesium Siku-siku

Sifat-sifat trapesium siku-siku, adalah:

a. Memiliki sepasang sisi yang sejajar,

sisi PS//QR.

b. Sisi PQ QR RS SP.

c. Mempunyai 2 sudut siku-siku, yaitu

P =Q.

d. Diagonal tidak sama panjang.

4. Jajar genjang

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang sisi sejajarnya sama

panjang dan sudutnya yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat bangun jajar genjang, adalah:

a. Sisi-sisi yang sejajar sama panjang

b. Sudut yang berhadapan sama besar

c. Kedua diagonal berpotongan di

tengah dan membagi dua bagian yang

sama.

Page 119: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 103

5. Belah Ketupat

Belah ketupat adalah suatu bangun datar jajaran genjang yang keempat

sisinya sama dengan perpotongan diagonalnya membentuk sudut siku-

siku.

Sifat-sifat bangun belah ketupat, adalah:

a. Sisi yang berhubungan adalah sejajar

b. Kedua diagonalnya adalah sumbu

simetri

c. Kedua diagonalnya berpotongan tegak

lurus dan berpotongan ditengah

d. Sudut-sudut yang berhadapan sama

besar

6. Layang-layang

Sifat-sifat bangun layang-layang, adalah:

a. Memiliki 2 pasang sisi yang sama

panjang

b. Memiliki 2 sudut yang sama besar

A=C, dan B D

c. Diagonalnya saling berpotongan tegak

lurus

d. Salah satu diagonalnya membagi

diagonal yang lain sama panjang

Page 120: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 104

C. Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada semua

lingkaran dengan titik pusat (P) sama panjang.

Sifat-sifat bangun datar lingkaran, yaitu:

a. P adalah titik pusat lingkaran

b. Ruas garis AB adalah garis tengah atau

diameter (d) lingkaran.

c. PA=PB adalah radius (r) atau jari-jari

lingkaran. Jari-jari lingkaran adalah ruas

garis yang menghubungkan antar pusat

lingkaran dengan tepi garis pada

lingkaran. Panjang jari-jari lingkaran

adalah 2

1 kali diameter.

d. Besar sudutnya dalah 360o.

Page 121: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 105

Bangun Ruang

Bangun ruang adalah sebuah bidang yang mempunyai unsur panjang, lebar

dan volume. Bagian – bagian bangun ruang ada tiga, yaitu

1. Sisi yaitu bagian bangun ruang yang membatasi bagian dalam dan bagian luar

bangun ruang tersebut.

2. Rusuk yaitu garis pertemuan antara dua sisi pada bangun ruang tersebut.

3. Titik sudut yaitu pojok bangun ruang tersebut.

Contoh-contoh bangun ruang :

a. Kubus

Kubus adalah prisma siku-siku khusus. Semua sisinya berupa persegi atau

bujursangkar yang sama.

Perhatikan kubus berikut!

sisi

sisi

sisi

Rumus Volumenya adalah sisi x sisi x sisi

Sisinya = 6 buah, yaitu: ABCD,AEHD, DHGC, CGFB. BFEA, EFGH.

Rusuknya = 12 buah, yaitu: AB,BC, CD, DA, AE, BF, CG, DH, EF,FG, GH, HE.

Titik sudutnya = 8 buah, yaitu : A, B, C, D, E, F, G, H.

Page 122: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 106

Langkah-langkah untuk menggambar kubus adalah:

• Gambarlah belah ketupat sebagai alas. Panjang sisi belah ketupat sama dengan

panjang rusuk alas kubus.

• Gambarkan 4 ruas garis tegak lurus pada keempat titik sudut belah ketupat, yang

panjangnya sama dengan panjang rusuk alas kubus.

• Hubungkan ke-4 ujung ruas garis seperti tampak pada gambar.

• Jadilah kubus yang kita inginkan.

b. Balok

Balok adalah bangun ruang yang bagian atas dan bagian bawah sama.

Prisma tegak ABCD. EFGH pada gambar disamping disebut prisma tegak

segiempat atau balok.

Sisinya = 6 buah, yaitu: ABCD, EFGH, ABFE,

BCGF, CGHD, DHEA

Rusuknya = 12 buah, yaitu: AB, BC, CD, DA, AE,

BF, CG, DH, EF, FG, GH, HE.

Titik sudut= 8 buah, yaitu: A, B, C, D, E, F, G,H

Page 123: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 107

c. Prisma tegak segitiga

Prisma tegak segitiga adalah bangun ruang yang bagian atas dan bagian

bawahnya sama berbentuk segitiga

Sifat-sifatnya :

1. Memiliki 5 buah sisi, yaitu: DEF, ABC, ABED, BCFE, ACFD

2. Memiliki 9 rusuk yaitu: AD, BE, CF, DE, EF, CB, BA, AC, DF

3. Memiliki 6 titik sudut yaitu : A, B.C, D, E, F

4. Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga dan 3 sisi berbentuk persegi

panjang

d. Limas segi empat

Limas segi empat adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi alas yang

berbentuk segi empat dan segi empat yang bertemu pada satu titik puncak.

Sifat-sifatnya :

1. Memiliki 5 buah, yaitu:PQRS, PQT, QRT, RST, PST

2. Memiliki 8 rusuk yaitu: PT, PQ, QT, QR, RT, RS, ST,SP,

Memiliki 5 titik sudut yaitu : P, Q,R, S, T

4. Sisi alasnya berbentuk segi empat dan sisi lainnya berbentuk

segitiga

e. Limassegitiga

Limas segitiga adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi alas yang

berbentuk segitiga dan segitiga yang bertemu pada satu titik puncak

Sifat-sifatnya :

1. Memiliki 4 buah sisi, yaitu: KLM, KLT, LMT, MKT

2. Memiliki 6 rusuk yaitu: KL, LM, MK, KT, LT, MT

3. Memiliki 4 titik sudut yaitu : K, L, M, T

4. Memiliki 4 sisi berbentuk segitiga

Page 124: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 2 108

f. Tabung

Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan dan

sejajar, berbentuk lingkaran, dan satu sisi lengkung.

Perhatikan gambar tabung di samping:

P : titik pusat lingkaran

r : jari-jari

t : tinggi tabung

Sifat-sifat tabung :

1. Tidak mempunyai titik sudut

2. Tabung memiliki sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas,

sisi alas dan selimut tabung

3. Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran, dan 1 sisi lengkung

(selimut tabung)

4. Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung

g. Kerucut

Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh satu sisi alas yang

berbentuk lingkaran dan satu sisi lengkung

Sifat-sifatnya :

1. Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi

lengkung (selimut kerucut).

2. Mempunyai titik puncak. Jarak dari titik puncak

kebidang lingkaran (alas) disebut tinggi kerucut.

Page 125: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 109

Lembar Kegiatan Siswa 1

Alat dan bahan : gunting, penggaris busur, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas

pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

I. Tahap Pemilihan Topik

Pilihlah salah satu topik yang akan kalian pelajari dengan kelompok masing-masing.

a. Segitiga Siku-siku d. Segitiga Sama Kaki

b. Segitiga Lancip e. Segitiga Sama Sisi

c. Segitiga Tumpul f. Segitiga Sembarang

II. Tahap Perencanaan Kooperatif

1. Buatlah bentuk segitiga dari karton sesuai dengan topik yang kalian pilih. Kemudian

gambarlah segitiga tersebut pada lembar kegiatan!

2. Amati dan selidiki bentuk segitiga yang kalian buat. Kemudian identifikasikan sifat-

sifat bangun datar segitiga tersebut!

3. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Datar Segitiga

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 126: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 110

III. Tahap Implementasi

1. Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

2. Gunakan penggaris busur untuk mengetahui besar sudut-sudutnya

Gambar Sifat-sifat

IV. Tahap Analisis dan Sintesis

1. Tempelkan bentuk bangun bangun datar segitiga yang telah kalian buat pada kertas

pleno yang telah disediakan

2. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

3. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

V. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

Page 127: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 111

VI. Tahap Evaluasi

Buatlah rangkuman dari setiap topik yang telah disajikan serta gambarlah bentuk-

bentuk segitiganya!

No Jenis Segitiga Sifat-sifatnya

Berdasarkan besar sudut

1. Segitiga Lancip

2. Segitiga Siku-siku

3. Segitiga Tumpul

Berdasarkan panjang sisi

1. Segitiga Sama Sisi

2. Segitiga Sama Kaki

3. Segitiga Sembarang

Page 128: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 112

Lembar Kegiatan Siswa 2

Alat dan bahan : gunting, penggaris busur, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas

pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

VII. Tahap Pemilihan Topik

Pilihlah salah satu topik yang akan kalian pelajari dengan kelompok masing-masing.

a. Subtopik: sifat-sifat persegi (bujur sangkar)

Amati dan selidiki persegi di samping.

Berapa banyak sisi persegi?

Berapa banyak titik sudutnya?

Apakah semua sudutnya siku-siku?

b. Subtopik: sifat-sifat persegi panjang

Amati dan selidiki persegi panjang di samping.

Berapa banyak sisi persegi panjang?

Berapa banyak titik sudutnya?

Apakah semua sudutnya siku-siku?

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Datar Persegi dan Persegi Panjang

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 129: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 113

VIII. Tahap Perencanaan Kooperatif

4. Buatlah bentuk persegi (bujur sangkar) dari karton dengan panjang sisi 15 cm. Dan

untuk persegi panjang dengan panjang sisi 15 cm dan lebar 10 cm. Kemudian

gambarlah persegi atau persegi panjang tersebut pada lembar kegiatan!

5. Amati dan selidiki bentuk bangun datar yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun datar tersebut!

6. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

IX. Tahap Implementasi

3. Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

4. Gunakan penggaris busur untuk mengetahui besar sudut-sudutnya

Gambar Sifat-sifat

X. Tahap Analisis dan Sintesis

4. Tempelkan bentuk bangun bangun datar persegi yang telah kalian buat pada kertas

pleno yang telah disediakan

5. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

6. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

Page 130: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 114

XI. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XII. Tahap Evaluasi

Kerjakan soal di bawah ini dengan kelompok masing-masing!

a. Persegi (Bujur sangkar)

Identifikasikan sifat-sifat persegi (bujur sangkar di

samping!

KLMN berbentuk perseg (bujur sangkar)

a. Sisi yang sejajar dengan KL adalah . . . .

b. Apabila KLMN dilipat terhadap AC, tentukan

pasangan sudut yang berimpit . . . .

c. Apabila dilipat tehadap BD, tentukan pasangan

sudut yang berimpt . . . .

b. Persegi panjang

1. Sisi yang sejajar dengan sisi AB adalah sisi . . . .

2. Nama-nama sudut pada bangun di atas adalah . . . ,

. . . , . . . dan . . .

3. Sudut yang berhadapan dengan ABC adalah sudut .

. . .

4. Sisi BC sejajar dengan sisi . . . .

Page 131: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 115

Lembar Kegiatan Siswa 3

Alat dan bahan : gunting, penggaris busur, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas

pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XIII. Tahap Pemilihan Topik

Pilihlah salah satu topik yang akan kalian pelajari dengan kelompok masing-masing.

d. Trapesium Siku-siku

e. Trapesium Sama Kaki

f. Trapesium Sembarang

XIV. Tahap Perencanaan Kooperatif

7. Buatlah bentuk trapesium dari karton sesuai dengan topik yang kalian pilih. Kemudian

gambarlah trapesium tersebut pada lembar kegiatan!

8. Amati dan selidiki bentuk trapesium yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun datar trapesium tersebut!

9. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

XV. Tahap Implementasi

5. Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

6. Gunakan penggaris busur untuk mengetahui besar sudut-sudutnya

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Datar Trapesium

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 132: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 116

Perhatikan gambar trapesium di atas.

1. Berapa banyak sisi trapesium?

2. Berapa banyak titik sudurtnya?

3. Berapa pasang sisi yang sejajar?

4. Pada trapesium sama kaki, apakah sisi-sisi yang tidak sejajar sama panjang?

5. Pada trapesium siku-siku, ada berapa sudut siku-sikunya?

Gambar Sifat-sifat

XVI. Tahap Analisis dan Sintesis

7. Tempelkan bentuk bangun bangun datar trapesium yang telah kalian buat pada

kertas pleno yang telah disediakan

8. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

9. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

Page 133: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 117

XVII. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XVIII. Tahap Evaluasi

Gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

1. ABCD merupakan trapesium siku-siku.

Bad = 90o

ADC = 90o

ABC = . . .

BCD = . . .

AB // . . .

BAD + ADC = 180o dan ABC + BCD = . . . o

2. KLMN merupakan trapesium sama kaki.

LKN = 60o

KNM = 120o

LKM = . . .

LMN = . . .

KL // . . .

LKN + KNM = . . . o dan KLM + LMN = . . . o

3. PQRS merupakan trapesium sembarang.

PQS = . . .

PSR = . . .

PQR = . . .

QRS = . . .

PQ // . . .

QPS + PSR = . . . o dan PQR + QRS = . . .o

Dari kegiatan melengkapi di atas dapat diketahui sifat-sifat trapesium sebagai berikut:

a. Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.

b. Jumlah besar sudut yang berdekatan di antar sisi sejajar 180o.

c. Jumlah keempat sudutnya 360o.

Page 134: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 118

Lembar Kegiatan Siswa 4

Alat dan bahan : gunting, penggaris busur, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas

pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XIX. Tahap Pemilihan Topik

a. Sifat-sifat Jajargenjang b. Sifat-sifat Belah Ketupat

XX. Tahap Perencanaan Kooperatif

10. Buatlah bentuk bangun datar yang kalian pilih dari karton. Dengan ketentuan:

a. Jajargenjang : panjang sisi AB = 20 cm dan AD = 18 cm

b. Belah ketupat : panjang diagonal masing-masing 24 cm dan 18 cm

Kemudian gambarlah bangun datar tersebut pada lembar kegiatan!

11. Amati dan selidiki bentuk bangun datar yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun datar tersebut!

12. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Datar (Jajargenjang dan Belah Ketupat)

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 135: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 119

XXI. Tahap Implementasi

7. Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

8. Gunakan penggaris busur untuk mengetahui besar sudut-sudutnya

Gambar Sifat-sifat

XXII. Tahap Analisis dan Sintesis

10. Tempelkan bentuk bangun bangun datar yang telah kalian buat pada kertas pleno

yang telah disediakan

11. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

12. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

XXIII. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

Page 136: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 120

XXIV. Tahap Evaluasi

Kerjakan soal di bawah ini dengan kelompok masing-masing!

1. Diketahui ABCD jajargenjang

a. ADC = . . . o

b. DAB = . . . o

c. ABC = 55o

d. BCD = . . . o

e. AB sejajar dengan . . .

2. Diketahui EFGH jajargenjang

a. Panjang EO = . . . cm

b. Panjang OH = . . . cm

c. Panjang GH = . . . cm

d. HEF + EFG = . . . o

e. EF//HG dan FG// . . .

3. Perhatikan gambar di samping

a. Gambar di samping adalah bangun . . . .

b. Bangun di samping mempunyai . . . . pasang sisi sejajar

c. Sisi KL sejajar dengan sisi . . . .

d. Panjang sisi KL = . . . = . . . = . . . = . . .

e. KNM besarnya 50o, maka KLM adalah . . . .

Page 137: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 121

Lembar Kegiatan Siswa 5

Alat dan bahan : gunting, penggaris busur, jangka, spidol warna-warni, karton, lem, dan

kertas pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XXV. Tahap Pemilihan Topik

a. Sifat-sifat Layang-layang

Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang balasnya sama panjang dan

berimpit. Dari gambar di atas, didapat ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki

dengan alas AC.

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Datar (Layang-layang dan Lingkaran)

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 138: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 122

b. Sifat-sifat lingkaran

XXVI. Tahap Perencanaan Kooperatif

13. Buatlah bentuk bangun datar yang kalian pilih dari karton. Dengan ketentuan:

a. Layang-layang : panjang diagonal 1 = 25 cm dan diagonal 2 = 18 cm.

b. Lingkaran : panjang jari-jari 10 cm.

Kemudian gambarlah bangun datar tersebut pada lembar kegiatan!

14. Amati dan selidiki bentuk bangun datar yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun datar tersebut!

15. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

XXVII. Tahap Implementasi

9. Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

10. Gunakan penggaris busur untuk mengetahui besar sudut-sudutnya

11. Gunakan jangka untuk menggambar lingkaran

Gambar Sifat-sifat

Page 139: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 123

XXVIII. Tahap Analisis dan Sintesis

13. Tempelkan bentuk bangun bangun datar yang telah kalian buat pada kertas pleno

yang telah disediakan

14. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

15. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

XXIX. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XXX. Tahap Evaluasi

Kerjakan soal di bawah ini dengan kelompok masing-masing!

1. Diketahui PQRS berbentuk layang-layang

a. PQ = PS dan QR = . . .

b. PQR = . . . . = . . .o

c. Jenis segitiga PQR adalah segitiga . . . .

2. Coba amati lingkaran di samping.

a. Apakah PA = PE?

b. Apakah PB = PF?

c. Apakah PA = PB?

d. Apakah jarak titik P ke setiap titik

pada lingkaran sama panjang?

Page 140: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 124

Lembar Kegiatan Siswa 6

Alat dan bahan : gunting, penggaris, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XXXI. Tahap Pemilihan Topik

c. Sifat-sifat Kubus b. Sifat-sifat Balok

XXXII. Tahap Perencanaan Kooperatif

16. Gambarlah bentuk bangun ruang yang telah kalian pilih pada karton. Dengan

ketentuan:

c. Kubus : panjang sisi 15 cm

d. Balok : panjang = 15 cm, lebar = 10 cm dan tinggi = 10cm

Kemudian gambarlah bangun ruang tersebut pada lembar kegiatan!

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Ruang (Kubus dan Balok)

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 141: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 125

17. Amati dan selidiki bentuk bangun ruang yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun ruang tersebut!

18. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

XXXIII. Tahap Implementasi

Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

Gambar Sifat-sifat

XXXIV. Tahap Analisis dan Sintesis

16. Tempelkan bentuk bangun bangun ruang yang telah kalian buat pada kertas pleno

yang telah disediakan

17. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

18. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

Page 142: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 126

XXXV. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XXXVI. Tahap Evaluasi

Isilah titik-titik pada tabel di bawah ini!

NO Bangun Ruang

Sifat-sifat Bangun Ruang

Jumlah sisi Jumlah

rusuk

Jumlah

titik sudut

Ciri khusus

1 Kubus

2 Balok

Page 143: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 127

Lembar Kegiatan Siswa 7

Alat dan bahan : gunting, penggaris, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XXXVII. Tahap Pemilihan Topik

d. Sifat-sifat Prisma Tegak Segitiga

e. Sifat-sifat Tabung

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Ruang (Prisma Tegak Segitiga dan Tabung)

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 144: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 128

XXXVIII. Tahap Perencanaan Kooperatif

19. Gambarlah bentuk bangun ruang yang telah kalian pilih pada karton. Dengan

ketentuan:

e. Prisma tegak segitiga : panjang alas segitiga sama sisi 9 cm dan tinggi 15 cm

f. Tabung : jari jari alas 5 cm dan tinggi 15 cm

Kemudian gambarlah bangun ruang tersebut pada lembar kegiatan!

20. Amati dan selidiki bentuk bangun ruang yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun ruang tersebut!

21. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

XXXIX. Tahap Implementasi

Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

Gambar Sifat-sifat

XL. Tahap Analisis dan Sintesis

19. Tempelkan bentuk bangun bangun ruang yang telah kalian buat pada kertas pleno

yang telah disediakan

20. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

21. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

Page 145: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 129

XLI. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XLII. Tahap Evaluasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Perhatikan prisma tegak segitiga di bawah ini.

a. sebutkan sisi yang sama luas dengan ABC!

b. Sebutkan sisi yang sama luas dengan ABED!

c. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar dengan AD!

d. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB

e. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar dengan BC!

2. Perhatikan gambar tabung di bawah ini.

a. Tentukan banyak sisi, rusuk, dan titik sudutnya!

b. Tunjukan sisi-sisi yang sejajar!

c. Berbentuk apakah sisi-sisi yang sejajar itu?

Page 146: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 130

Lembar Kegiatan Siswa 8

Alat dan bahan : gunting, penggaris,jangka, spidol warna-warni, karton, lem, dan kertas

pleno

Petunjuk:

Bacalah setiap petunujuk sebelum melakukan kegiatan

Ikuti petunjuk tersebut untuk menuntunmu

Berilah kesimpulan dari kegiatan yang kamu lakukan

Tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang jelas

XLIII. Tahap Pemilihan Topik

a. Sifat-sifat Limas Segitiga c. sifat-sifat Limas segi empat

b. Sifat-sifat Kerucut

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

Subtopik : Sifat-sifat Bangun Ruang (Limas dan Kerucut)

Ketua Kelompok : . . . . . . . . . . . . Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . .

Anggota : 1 . . . . . . . . . . . . . . 4 . . . . . . . . . . . . . .

2 . . . . . . . . . . . . . . 5 . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . .

Page 147: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 131

XLIV. Tahap Perencanaan Kooperatif

22. Gambarlah bentuk bangun ruang yang telah kalian pilih pada karton. Dengan

ketentuan:

g. Limas segitiga : panjang alas segitiga sama sisi 9 cm dan tinggi 15 cm

h. Limas segi empat : panjang alas persegi 5 cm dan tinggi 15 cm

i. Kerucut : jari-jari alas 5 cm dan tinggi 15 cm

Kemudian gambarlah bangun ruang tersebut pada lembar kegiatan!

23. Amati dan selidiki bentuk bangun ruang yang kalian buat. Kemudian identifikasikan

sifat-sifat bangun ruang tersebut!

24. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota kelompoknya masing-masing.

XLV. Tahap Implementasi

Gunakan sumber yang ada disekitarmu untuk mengumpulkan informasi

Gambar Sifat-sifat

XLVI. Tahap Analisis dan Sintesis

22. Tempelkan bentuk bangun bangun ruang yang telah kalian buat pada kertas pleno

yang telah disediakan

23. Tulislah hasil kegiatan kalian pada kertas pleno tersebut untuk dipresentasikan di

depan kelas.

24. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan kalian

Page 148: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 3 132

XLVII. Tahap Presentasi

Pilih salah satu anggota kelompok kalian untuk mewakili presentasi hasil kegiatan kalian

di depan kelas!

XLVIII. Tahap Evaluasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

3. Gambar di bawah ini merupakan limas segitiga beraturan T.ABC

f. sebutkan rusuk-rusuk tegaknya!

g. Sebutkan sisi-sisi selimutnya!

h. Sebutkan rusuk-rusuk yang sama panjang dengan AT!

4. T.ABCD merupakan limas segi empat beraturan.

d. berapa banyak sisi limas T.ABCD?

e. Sebutkan rusuk-rusuk yang membentuk limas T.ABCD?

f. Sebutkan rusuk yang sama dengan AB!

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Sebutkan banyak rusuk, sisi, dan titik sudutnya

b. Berbentuk apakah alas kerucut?

Page 149: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

133 Lampiran 4

Kisi- Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

Sebelum Uji Validitas

Tingkat Satuan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester

Materi

:

:

V/2

Sifat-sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hunbungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

No. Indikator Tingkat Kemampuan

Jumlah C1 C2 C3

1. Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun datar

1, 3, 5, 6, 7,

8, 9,15, 16,

19, 21, 24

12

2.

Menjelaskan pengertian

dan jenis-jenis bangun

datar

10, 11, 12,

13, 14, 22,

23

7

3.

Menghitung besar salah

satu sudut apabila sudut

lainnya diketahui

2, 4, 17,

18, 20,25 6

Jumlah 25

Keterangan:

C1 : Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 150: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 5 134

Tes Hasil Belajar Siklus I (sebelum uji validitas)

Mata Pelajaran : Matematika Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Petunujuk Pengisian:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakannya

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah

4. Periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Sudut-sudut segitiga sama sisi besarnya ….

a. 90o b. 80

o c. 75

o d. 60

o

2. Segitiga sama kaki ABC, sudut B adalah 40o.

Besar sudut A adalah ….

a. 45o c. 60

o

b. 50o d. 70

o

3. Berikut ini termasuk sifat-sifat dari persegi, kecuali ….

a. keempat sisinya sama panjang c. besar seluruh sudutnya 180o

b. keempat sudutya siku-siku d. besar setiap sudutnya 90o

4. Besar sudut EFD pada segitiga di samping adalah ….

a. 30o c. 60

o

b. 45o d. 90

o

5. Berikut ini yang termasuk sifat bangun trapesium, kecuali ….

a. bangun segiempat c. mempunyai empat titik sudut

b. mempunyai 2 sudut siku-siku d. dua pasang sisinya sejajar

6. Jarak titik pusat ke tepi lingkaran disebut ….

a. garis tengah b. garis tegak c. jari-jari d. diameter

7. Pada belah ketupat sudut yang berhadapan besarnya ….

a. sama b. lebih kecil c. lebih besar d. 90o

Page 151: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 5 135

8. Garis AB disebut ….

a. jari-jari c. garis atas

b. diameter d. garis tegak

9. Bangun datar yang memiliki sepasang sisi sama panjang, sudut sama besar dan satu

sumbu simetri adalah ….

a. segitiga sama kaki c. layang-layang

b. trapesium d.. jajargenjang

10. Sisi yang sejajar dengan KN pada persegi di

samping adalah …

a. AC c. LM

b. KL d. BD

11. Garis yang sejajar dengan garis PS adalah ….

a. QR c. RS

b. PR d. PQ

12. Diagonal pada gamabar di samping adalah ….

a. KL dan KN c. LM dan NM

b. KM dan LM d. KM dan LN

13. Apabila KLMN dilipat terhadap AC, maka sudut

yang berimpit adalah ….

a. K dan M c. K dan N

b. N dan M d. L dan N

14. Sudut yang sama besar dengan PQR adalah ….

a. PSR c. SPQ

b. QRS d. OPQ

15. Segitiga yang memiliki sudut yang besarnya kurang dari 90o adalah ….

a. segitiga siku-siki c. segitiga lancip

b. segitiga tumpul d. segitiga sembarang

Page 152: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 5 136

16. Bangun datar yang mempunyai 2 buah sudut berhadapan sama besar disebut …

a. segitiga b. trapesium c. belah ketupat d. persegi panjang

17. Besar sudut KLM pada gambar di samping adalah ….

a. 50o c. 75

o

b. 60o d. 90

o

18. Besar sudut EFG adalah ….

a. 40o

c. 90o

b. 105o

d. 75o

19. Berikut ini merupakan sifat-sifat layang-layang, kecuali ….

a. memiliki dua pasang sisi yang sama panjang

b. kedua diagonalnya tidak saling berpotongan

c. jumlah besar sudutnya 360o

d. memiliki sepasang sudut yang sama besar

20. Panjang EO pada jajargenjang di samping adalah ….

a. 5 cm c. 10 cm

b. 7 cm d. 12 cm

21. Bangun di samping namanya ….

a. trapesium sama kaki c. trapesium sembarang

b. trapesium siku-siku d. jajargenjang

22. Berikut ini merupakan sifat bangun datar jajar genjang, yaitu ….

a. sisi-sisinya sama panjang c. diagonalnya berpotongan tegak lurus

b. memiliki dua sudut siku-siku d. sisi yang berhadapan sama panjang

23. Sisi yang sama panjang dengan AB adalah ….

a. CD c. BC

b. AD d. AC

24. Layang-layang mempunyai …. buah diagonal

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

25. Besar sudut BCD adalah ….

a. 35o c. 145

o

b. 90o d. 180

o

Page 153: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 5 137

KUNCI JAWABAN

1. D 11. A 21. A

2. D 12. D 22. D

3. C 13. B 23. A

4. C 14. A 24. B

5. D 15. C 25. C

6. C 16. C

7. A 17. A

8. B 18. B

9. A 19. B

10. C 20. C

Page 154: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

138 Lampiran 6

Kisi- Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

Sebelum Uji Validitas

Tingkat Satuan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester

Materi

:

:

V/2

Sifat-sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hunbungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

No. Indikator Tingkat Kemampuan

Jumlah C1 C2 C3

1. Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

1, 2, 3, 6, 9,

11, 15, 16, 23 9

2.

Menjelaskan pengertian

dan jenis-jenis bangun

ruang

4, 8, 10, 12,

18, 19, 21 7

3. Menentukan rusuk dan

sisi pada bangun ruang

5, 7, 13,

14, 17, 20,

22, 24, 25

9

Jumlah 25

Keterangan:

C1 : Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 155: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 7 139

TES HASIL BELAJAR SIKLUS II (sebelum uji validitas)

Mata Pelajaran : Matematika Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Petunujuk Pengisian:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakannya

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah

4. Periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Bangun yang mempunyai bentuk alas dan atap yang sama dinamakan ….

a. limas b. prisma c. kerucut d. lingkaran

2. Bangun ruang yang memiliki 12 rusuk, 8 sudut, 6 buah sisi sama besar adalah ….

a. kerucut b. kubus c. balok d. limas

3. Alas pada bangun di samping berbentuk ….

a. persegi c. jajargenjang

b. persegi panjang d. belah ketupat

4. Yang merupakan sifat bangun prisma segitiga adalah ….

a. Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga dan 3 sisi berbentuk persegi panjang

b. Memiliki 2 rusuk lengkung dan tidak mempunyai titik sudut

c. Memiliki 9 rusuk dan sisi alas dengan atap berbeda

d. Memiliki 4 sisi tegak dan 5 titik sudut

5. Yang bukan termasuk rusuk tegak pada bangun di

samping adalah ….

a. KN c. KL

b. LO d. MP

6. Jumlah sisi tabung adalah ….

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

7. Sisi yang saling sejajar atau berhadapan pada gambar

di samping adalah ….

a. ABED dan ABC c. ABC dan DEF

b. ACFD dan BCFE d. DEF dan BCFE

Page 156: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 7 140

8. Bangun ruang yang meiliki rusuk-rusuk tegak dan bertemu di satu titik adalah ….

a. limas b. tabung c. prisma d. kubus

9. Jumlah rusuk tegak pada limas segitiga adalah ….

a. 2 b. 3 c. 4 d. 5

10. Bangun ruang yang tidak memiliki titik sudut dan hanya memiliki 1 titik puncak

adalah ….

a. kubus b. limas c. kerucut d. tabung

11. Berikut ini merupakan sifat-sifat tabung, kecuali ….

a. sisi alas dan atap yang berbeda c. memiliki 2 buah rusuk

b. memiliki 3 buah sisi d. tidak mempunyai titik sudut

12. Kubus dan balok merupakan bangun ruang ….

a. prisma tegak segi empat c. limas segitiga

b. prisma tegak segitiga d. limas segi empat

13. Sisi alas limas segitiga di samping adalah ….

a. ADB c. ACD

b. ABC d. CBD

14. Sisi manakah yang berhadapan dengan sisi ABFE ….

a. CDHG c. BCGF

b. ADHE d. EFGH

15. Yang merupakan sifat limas segitiga adalah ….

a. mempunyai 3 sisi tegak dan 4 titik sudut

b. mempunyai 4 sisi tegak dan 5 titik sudut

c. mempunyai 3 sisi tegak dan 6 titik sudut

d. mempunyai 4 sisi tegak dan 8 titik sudut

16. Prisma tegak ABCD.EFGH mempunyai titik sudut

Sebanyak ….

a. 4 c. 8

b. 6 d. 24

Page 157: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 7 141

17. Bangun di samping mempunyai sisi sebanyak ….

a. 4 c. 8

b. 6 d. 10

18. Yang termasuk bangun ruang prisma adalah ….

a. kubus, balok, dan kerucut c. kubus, balok, dan tabung

b. tabung, kerucut, dan limas d. balok, prisma segitiga, kerucut

19. Bangun ruang yang sisi alas berbentuk persegi dan mempunyai empat sisi tegak

berbentuk segitiga adalah ….

a. prisma segitiga c. limas segitiga

b. prisma segi empat d. limas segi empat

20. Bidang-bidang yang sejajar pada bangun di

samping adalah ….

a. ABC//BCFE c. DEF//ABED

b. ABC//DEF d. ABED//BCFE

21. Yang termasuk bangun ruang limas adalah ….

a. kerucut dan tabung c. limas segi empat dan kerucut

b. limas segitiga dan balok d. tabung dan limas segitiga

22. Sisi-sisi selimut dari bangun ruang di samping adalah ….

a. ABC, BCT, dan ACT c. ABT, BCT, dan ACT

b. ACT, BCT, dan ABC d. BCT, ABC, dan ACT

23. Berikut ini merupakan sifat-sifat kerucut, kecuali ....

a. mempunyai satu rusuk c. mempunyai dua rusuk

b. tidak mempunyai titik sudut d. mempunyai dua sisi

24. Rusuk-rusuk yang membentuk limas T.ABCD adalah ….

a. AT, BT, AD, BC c. AD, AB, BC, CD

b. AT, BT, CT, DT d. AD, AB, AT, BT

25. Banyak rusuk bangun disamping adalah …. Buah

a. 18 c. 14

b. 16 d. 12

Page 158: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 7 142

KUNCI JAWABAN

1. B 11. A 21. C

2. B 12. A 22. C

3. B 13. B 23. C

4. A 14. A 24. B

5. C 15. A 25. B

6. C 16. C

7. C 17. C

8. A 18. C

9. B 19. D

10. C 20. B

Page 159: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 8 143

Lembar Wawancara dengan Guru

(Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika

di kelas tersebut.

Daftar pertanyaan:

1. Bagaimana tingkat kemampuan matematika siswa di kelas V ?

2. Metode apa saja yang bapak terapkan pada pembelajaran matematika di kelas?

3. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang bapak sampaikan?

4. Apakah usaha yang bapak lakukan dalam mengantipasi siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan tersebut?

5. Apakah siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah bapak

sampaikan?

6. Bagaimana antusias atau respon siswa saat bapak memberikan pertanyaan?

7. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada ssat pembelajaran matematika

berlangsung?

8. Bagaimana hasil belajar matematika siswa?

9. Upaya apa yang telah bapak lakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar

matematika siswa?

10. Apakah Bapak sudah pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation?

Page 160: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 9 144

Lembar Wawancara Siswa

(Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan

pembelajaran matematika

1. Apa yang kamu lakukan saat guru menjelaskan materi?

2. Jika ada materi yang kurang kamu mengerti, apakah kamu mencoba untuk

berdiskusi dengan teman lain?

3. Apabila ada teman yang mengajukan pendapat, bertanya pada guru atau

menjawab pertanyaan guru, apakah kamu memperhatikannya?

4. Apakah kamu pernah bertanya pada guru jika ada materi yang kurang kamu

mengerti?

5. Apa yang kamu rasakan selama belajar matematika?

Page 161: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

145 Lampiran 10

Lembar Wawancara dengan Guru

(Setelah Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan tanggapan guru mengenai penerapan pembelajaran dengan

model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

Daftar pertanyaan:

1. Menurut Bapak, apakah pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation ini

sudah diterapkan dengan baik?

2. Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa tersebut

mencoba untuk berdiskusi dengan siswa lainnya?

3. Bagaimana respon siswa pada saat pembelajaran matematika yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation?

4. Bagaiman perkembangan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika setelah

menggunakan model pembelajaran kooepratif tipe group investigation?

5. Berdasarkan aktivitas belajar siswa yang terjadi, apakah penelitian ini sudah dapat

dikatakan berhasil? Mengapa?

Page 162: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

146 Lampiran 11

Lembar Wawancara dengan Siswa

(Setelah Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan

penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Group Invetigation

Daftar pertanyaan:

1. Apa yang kamu rasakan selama belajar matematika dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation?

2. Apa yang kamu lakukan saat guru membahas materi?

3. Jika ada materi yang kurang kamu mengerti, apakah kamu mencoba untuk

berdiskusi dengan teman yang lain?

4. Apabila ada teman yang mengajukan pendapat, bertanya kepada guru atau

menjawab pertanyaan guru, apakah kami memperhatikannya?

5. Pada saat mengerjakan soal tes siklus I dan II, apakah kamu bisa mengerjakannya

dengan benar?

Page 163: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

lampiran 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

R1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 18 324

R2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 19 361

R3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 18 324

R4 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 12 144

R5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21 441

R6 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 169

R7 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 169

R8 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13 169

R9 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 13 169

R10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 17 289

R11 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 12 144

R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 21 441

R13 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 196

R14 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 196

R15 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 17 289

R16 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 12 144

R17 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 10 100

R18 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 169

R19 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9 81

R20 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 14 196

R21 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 196

R22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 21 441

R23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 15 225

R24 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 10 100

R25 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 9 81

R26 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361

R27 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484

R28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 441

∑ 16 19 18 15 20 9 22 9 22 15 19 8 9 19 20 18 18 14 22 17 13 17 19 26 20 424 6844

p 0.5714 0.6786 0.6429 0.5357 0.7143 0.3214 0.7857 0.3214 0.7857 0.5357 0.6786 0.2857 0.3214 0.6786 0.7143 0.6429 0.6429 0.5 0.7857 0.607 0.464 0.6071 0.6786 0.9286 0.7143

q 0.4286 0.3214 0.3571 0.4643 0.2857 0.6786 0.2143 0.6786 0.2143 0.4643 0.3214 0.7143 0.6786 0.3214 0.2857 0.3571 0.3571 0.5 0.2143 0.393 0.536 0.3929 0.3214 0.0714 0.2857

p/q 1.3333 2.1111 1.8 1.1538 2.5 0.4737 3.6667 0.4737 3.6667 1.1538 2.1111 0.4 0.4737 2.1111 2.5 1.8 1.8 1 3.6667 1.545 0.867 1.5455 2.1111 13 2.5

pq 0.2449 0.2181 0.2296 0.2487 0.2041 0.2181 0.1684 0.2181 0.1684 0.2487 0.2181 0.2041 0.2181 0.2181 0.2041 0.2296 0.2296 0.25 0.1684 0.239 0.249 0.2385 0.2181 0.0663 0.2041 5.321

Mp 16.375 16.526 16.556 16.933 16.2 17.444 16 17.778 14.636 17.667 16.316 18.125 13.889 16.474 16.4 16.556 16.278 16.714 16.136 15.12 15.31 16.353 14.789 15.231 16.2

Mt 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.143 15.14 15.14 15.143 15.143 15.143 15.143

St 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601 3.96 3.96 3.9601 3.9601 3.9601 3.9601

St2

15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.683 15.68 15.68 15.683 15.683 15.683 15.683

rpbis 0.3593 0.5076 0.4786 0.4857 0.4221 0.4 0.4145 0.4579 -0.245 0.6846 0.4303 0.4763 -0.218 0.4883 0.5019 0.4786 0.3845 0.3968 0.4804 -0.008 0.039 0.3799 -0.13 0.08 0.4221

rtabel 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388

Validts TV V V V V V V V TV V V V TV V V V V V V TV TV V TV TV V

r11 0.6851

Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda Siklus I

tinggi

Resp ∑ ∑2Nomor Item Pertanyaan

147

Page 164: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

148 Lampiran 13

Kisi- Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

Sesudah Uji Validitas

Tingkat Satuan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester

Materi

:

:

V/2

Sifat-sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hunbungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

No. Indikator Tingkat Kemampuan

Jumlah C1 C2 C3

1. Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun datar

3, 5, 6, 7, 8,

15, 16, 19 8

2.

Menjelaskan pengertian

dan jenis-jenis bangun

datar

10, 11, 12,

14, 22 5

3.

Menghitung besar salah

satu sudut apabila sudut

lainnya diketahui

2, 4, 17,

18, 25 5

Jumlah 18

Keterangan:

C1 : Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 165: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 14 149

Tes Hasil Belajar Siklus I (setelah uji validitas)

Mata Pelajaran : Matematika Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Petunujuk Pengisian:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakannya

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah

4. Periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Segitiga sama kaki ABC, sudut B adalah 40o.

Besar sudut A adalah ….

a. 45o c. 60

o

b. 50o d. 70

o

2. Berikut ini termasuk sifat-sifat dari persegi, kecuali ….

a. keempat sisinya sama panjang c. besar seluruh sudutnya 180o

b. keempat sudutya siku-siku d. besar setiap sudutnya 90o

3. Besar sudut EFD pada segitiga di samping adalah ….

a. 30o c. 60

o

b. 45o d. 90

o

4. Berikut ini yang termasuk sifat bangun trapesium, kecuali ….

a. bangun segiempat c. mempunyai empat titik sudut

b. mempunyai 2 sudut siku-siku d. dua pasang sisinya sejajar

5. Jarak titik pusat ke tepi lingkaran disebut ….

a. garis tengah b. garis tegak c. jari-jari d. diameter

6. Pada belah ketupat sudut yang berhadapan besarnya ….

a. sama b. lebih kecil c. lebih besar d. 90o

7. Garis AB disebut ….

a. jari-jari c. garis atas

b. diamter d. garis tegak

Page 166: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 14 150

8. Sisi yang sejajar dengan KN pada persegi di

samping adalah …

a. AC c. LM

b. KL d. BD

9. Garis yang sejajar dengan garis PS adalah ….

a. QR c. RS

b. PR d. PQ

10. Diagonal pada gamabar di samping adalah ….

a. KL dan KN c. LM dan NM

b. KM dan LM d. KM dan LN

11. Sudut yang sama besar dengan PQR adalah ….

a. PSR c. SPQ

b. QRS d. OPQ

12. Segitiga yang memiliki sudut yang besarnya kurang dari 90o adalah ….

a. segitiga siku-siki c. segitiga lancip

b. segitiga tumpul d. segitiga sembarang

13. Bangun datar yang mempunyai 2 buah sudut berhadapan sama besar disebut ….

a. Segitiga c. belah ketupat

b. trapesium d. persegi panjang

14. Besar sudut KLM pada gambar di samping adalah ….

a. 50o c. 75

o

b. 60o d. 90

o

15. Besar sudut EFG adalah ….

a. 40o

c. 90o

b. 105o

d. 75o

Page 167: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 14 151

16. Berikut ini merupakan sifat-sifat layang-layang, kecuali ….

a. memiliki dua pasang sisi yang sama panjang

b. kedua diagonalnya tidak saling berpotongan

c. jumlah besar sudutnya 360o

d. memiliki sepasang sudut yang sama besar

17. Berikut ini merupakan sifat bangun datar jajar genjang, yaitu ….

a. sisi-sisinya sama panjang c. diagonalnya berpotongan tegak lurus

b. memiliki dua sudut siku-siku d. sisi yang berhadapan sama panjang

18. Besar sudut BCD adalah ….

a. 35o c. 145

o

b. 90o d. 180

o

Page 168: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 14 152

KUNCI JAWABAN

1. D 11. A

2. C 12. C

3. C 13. C

4. D 14. A

5. C 15. B

6. A 16. B

7. B 17. D

8. C 18. C

9. A

10. D

Page 169: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

lampiran 15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

R1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 16 256

R2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 361

R3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 18 324

R4 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10 100

R5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 529

R6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7 49

R7 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 8 64

R8 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7 49

R9 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 9 81

R10 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 19 361

R11 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8 64

R12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361

R13 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 324

R14 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 169

R15 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 400

R16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 8 64

R17 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 9 81

R18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

R19 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 9 81

R20 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 19 361

R21 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 11 121

R22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 17 289

R23 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

R24 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 81

R25 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 9 81

R26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361

R27 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 441

R28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17 289

∑ 15 18 17 16 18 17 19 12 15 14 16 10 17 17 15 18 12 15 18 17 16 17 18 19 18 404 6624

p 0.5357 0.6429 0.607 0.571 0.643 0.607 0.679 0.429 0.536 0.5 0.571 0.357 0.607 0.607 0.536 0.643 0.429 0.536 0.643 0.607 0.571 0.607 0.643 0.679 0.643

q 0.4643 0.3571 0.393 0.429 0.357 0.393 0.321 0.571 0.464 0.5 0.429 0.643 0.393 0.393 0.464 0.357 0.571 0.464 0.357 0.393 0.429 0.393 0.357 0.321 0.357

p/q 1.1538 1.8 1.545 1.333 1.8 1.545 2.111 0.75 1.154 1 1.333 0.556 1.545 1.545 1.154 1.8 0.75 1.154 1.8 1.545 1.333 1.545 1.8 2.111 1.8

pq 0.2487 0.2296 0.239 0.245 0.23 0.239 0.218 0.245 0.249 0.25 0.245 0.23 0.239 0.239 0.249 0.23 0.245 0.249 0.23 0.239 0.245 0.239 0.23 0.218 0.23 5.944

Mp 17.733 16.111 16.94 14.94 16.22 16.63 13.42 17.83 18.53 17.43 16.56 18.9 17.06 16.29 17.4 13.94 17.42 16.8 16.06 17.18 17.94 14.18 17.11 16.63 13.67

Mt 14.429 14.429 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43 14.43

St 5.4258 5.4258 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426 5.426

St2

29.439 29.439 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44 29.44

rpbis 0.6543 0.416 0.576 0.108 0.444 0.503 -0.27 0.543 0.813 0.553 0.454 0.614 0.603 0.427 0.588 -0.12 0.477 0.469 0.402 0.63 0.747 -0.06 0.663 0.59 -0.19

rtabel 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388

Validts V V V TV V V TV V V V V V V V V TV V V V V V TV V V TV

r11 0.8277

Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda siklus II

tinggi

Resp ∑ ∑2Nomor Item Pertanyaan

153

Page 170: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

154 Lampiran 16

Kisi- Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

Sesudah Uji Validitas

Tingkat Satuan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester

Materi

:

:

V/2

Sifat-sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun dan hunbungan antar

bangun

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

No. Indikator Tingkat Kemampuan

Jumlah C1 C2 C3

1. Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

1, 2, 3, 6, 9,

11, 15, 23 8

2.

Menjelaskan pengertian

dan jenis-jenis bangun

ruang

8, 10, 12,

18, 19, 21 6

3. Menentukan rusuk dan

sisi pada bangun ruang

5, 13, 14,

17, 20, 24 6

Jumlah 20

Keterangan:

C1 : Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 171: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 17 155

TES HASIL BELAJAR SIKLUS II (setelah uji validitas)

Mata Pelajaran : Matematika Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Petunujuk Pengisian:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakannya

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah

4. Periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Bangun yang mempunyai bentuk alas dan atap yang sama dinamakan ….

a. limas b. prisma c. kerucut d. lingkaran

2. Bangun ruang yang memiliki 12 rusuk, 8 sudut, 6 buah sisi sama besar adalah ….

a. kerucut b. kubus c. balok d. limas

3. Alas pada bangun di samping berbentuk ….

a. persegi c. jajargenjang

b. persegi panjang d. belah ketupat

4. Yang bukan termasuk rusuk tegak pada bangun di

samping adalah ….

a. KN c. KL

b. LO d. MP

5. Jumlah sisi tabung adalah ….

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

6. Bangun ruang yang meiliki rusuk-rusuk tegak dan bertemu di satu titik adalah ….

a. limas b. tabung c. prisma d. kubus

7. Jumlah rusuk tegak pada limas segitiga adalah ….

a. 2 b. 3 c. 4 d. 5

8. Bangun ruang yang tidak memiliki titik sudut dan hanya memiliki 1 titik puncak

adalah ….

a. kubus b. limas c. kerucut d. tabung

9. Berikut ini merupakan sifat-sifat tabung, kecuali ….

a. sisi alas dan atap yang berbeda c. memiliki 2 buah rusuk

b. memiliki 3 buah sisi d. tidak mempunyai titik sudut

Page 172: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 17 156

10. Kubus dan balok merupakan bangun ruang ….

a. prisma tegak segi empat c. limas segitiga

b. prisma tegak segitiga d. limas segi empat

11. Sisi alas limas segitiga di samping adalah ….

a. ADB c. ACD

b. ABC d. CBD

12. Sisi manakah yang berhadapan dengan sisi ABFE ….

a. CDHG c. BCGF

b. ADHE d. EFGH

13. Yang merupakan sifat limas segitiga adalah ….

a. mempunyai 3 sisi tegak dan 4 titik sudut

b. mempunyai 4 sisi tegak dan 5 titik sudut

c. mempunyai 3 sisi tegak dan 6 titik sudut

d. mempunyai 4 sisi tegak dan 8 titik sudut

14. Bangun di samping mempunyai sisi sebanyak ….

a. 4 c. 8

b. 6 d. 10

15. Yang termasuk bangun ruang prisma adalah ….

a. kubus, balok, dan kerucut c. kubus, balok, dan tabung

b. tabung, kerucut, dan limas d. balok, prisma segitiga, kerucut

16. bangun ruang yang sisi alas berbentuk persegi dan mempunyai empat sisi tegak

berbentuk segitiga adalah ….

a. prisma segitiga c. limas segitiga

b. prisma segi empat d. limas segi empat

17. Bidang-bidang yang sejajar pada bangun di

samping adalah ….

a. ABC//BCFE c. DEF//ABED

b. ABC//DEF d. ABED//BCFE

Page 173: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 17 157

18. Yang termasuk bangun ruang limas adalah ….

a. kerucut dan tabung c. limas segi empat dan kerucut

b. limas segitiga dan balok d. tabung dan limas segitiga

19. Berikut ini merupakan sifat-sifat kerucut, kecuali ....

a. mempunyai satu rusuk c. mempunyai dua rusuk

b. tidak mempunyai titik sudut d. mempunyai dua sisi

20. Rusuk-rusuk yang membentuk limas T.ABCD adalah ….

a. AT, BT, AD, BC c. AD, AB, BC, CD

b. AT, BT, CT, DT d. AD, AB, AT, BT

Page 174: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 17 158

KUNCI JAWABAN

1. B 11. B

2. B 12. A

3. B 13. A

4. C 14. C

5. C 15. C

6. A 16. D

7. B 17. B

8. C 18. C

9. A 19. C

10. A 20. B

Page 175: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 18 159

NILAI TES AKHIR SIKLUS I

No Siswa Nilai Siklus I Kategori

1 S1 61,11 Tidak tuntas

2 S2 83,33 Tuntas

3 S3 72,22 Tuntas

4 S4 55,55 Tidak tuntas

5 S5 72,22 Tuntas

6 S6 55,55 Tidak tuntas

7 S7 44,44 Tidak tuntas

8 S8 55,55 Tidak tuntas

9 S9 72,22 Tuntas

10 S10 44,44 Tidak tuntas

11 S11 61,11 Tidak tuntas

12 S12 72,22 Tuntas

13 S13 83,33 Tuntas

14 S14 72,22 Tuntas

15 S15 72,22 Tuntas

16 S16 61,11 Tidak tuntas

17 S17 83,33 Tuntas

18 S18 61,11 Tidak tuntas

19 S19 44,44 Tidak tuntas

20 S20 83,33 Tuntas

21 S21 44,44 Tidak tuntas

22 S22 72,22 Tuntas

23 S23 33,33 Tidak tuntas

24 S24 72,22 Tuntas

25 S25 61,11 Tidak tuntas

Page 176: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 18 160

26 S26 61,11 Tidak tuntas

27 S27 72,22 Tuntas

28 S28 33,33 Tidak tuntas

29 S29 66,66 Tuntas

30 S30 72,22 Tuntas

31 S31 83,33 Tuntas

32 S32 66,66 Tuntas

33 S33 66,66 Tuntas

34 S34 83,33 Tuntas

35 S35 72,22 Tuntas

36 S36 55,55 Tidak tuntas

Rata-rata 64,77

Nilai tertinggi 83,33

Nilai terendah 33,33

Standar deviasi 12,52

Siswa yang tuntas 20

Siswa yang tidak tuntas 16

Persentase siswa yang tuntas 55,56 %

Page 177: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 18 161

NILAI TES SIKLUS II

No Siswa Nilai Kategori

1 S1 70 Tuntas

2 S2 80 Tuntas

3 S3 70 Tuntas

4 S4 60 Tidak tuntas

5 S5 70 Tuntas

6 S6 75 Tuntas

7 S7 55 Tidak tuntas

8 S8 65 Tuntas

9 S9 65 Tuntas

10 S10 60 Tidak tuntas

11 S11 75 Tuntas

12 S12 65 Tuntas

13 S13 90 Tuntas

14 S14 70 Tuntas

15 S15 60 Tidak tuntas

16 S16 75 Tuntas

17 S17 90 Tuntas

18 S18 60 Tidak tuntas

19 S19 60 Tidak tuntas

20 S20 85 Tuntas

21 S21 60 Tidak tuntas

22 S22 80 Tuntas

23 S23 60 Tidak tuntas

24 S24 70 Tuntas

25 S25 75 Tuntas

Page 178: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 18 162

26 S26 75 Tuntas

27 S27 75 Tuntas

28 S28 55 Tidak tuntas

29 S29 75 Tuntas

30 S30 80 Tuntas

31 S31 90 Tuntas

32 S32 70 Tuntas

33 S33 75 Tuntas

34 S34 80 Tuntas

35 S35 75 Tuntas

36 S36 75 Tuntas

Rata-rata 71

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 55

Standar deviasi 10,07

Siswa yang tuntas 27

Siswa yang tidak tuntas 9

Persentase siswa yang tuntas 75 %

Page 179: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 180: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 181: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 182: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 183: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 184: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 185: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 186: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 21 170

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Pert.5 Rata-rata

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada

saat kegiatan diskusi

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Memperhatikan guru

atau teman pada saat

menjelaskan materi dan

pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 60%

Rata-rata aktivitas visual 40 % 50% 60% 70% 80% 66%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang

guru sampaikan

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 64%

Rata-rata aktivitas menulis 40% 60% 60% 80% 80% 64%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan

pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Menanggapi laporan

hasil kerja kelompok

2

(40%)

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

52%

Rata-rata aktivitas oral 40% 40% 50% 60% 80% 54%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah

yang terdapat dalam

LKS

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Rata-rata aktivitas mental 40% 40% 60% 60% 80% 56%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa

selama belajar

3

(60%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 68%

Senang selama belajar 3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Rata-rata aktivitas emosional 60% 60% 70% 80% 80% 70%

Rata-rata Aktivitas Total

62 %

Page 187: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 21 170

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Pert.5 Rata-rata

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada

saat kegiatan diskusi

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Memperhatikan guru

atau teman pada saat

menjelaskan materi dan

pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 60%

Rata-rata aktivitas visual 40 % 50% 60% 70% 80% 66%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang

guru sampaikan

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 64%

Rata-rata aktivitas menulis 40% 60% 60% 80% 80% 64%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan

pada saat diskusi

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Menanggapi laporan

hasil kerja kelompok

2

(40%)

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

4

(80%)

52%

Rata-rata aktivitas oral 40% 40% 50% 60% 80% 54%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah

yang terdapat dalam

LKS

2

(40%)

2

(40%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%) 56%

Rata-rata aktivitas mental 40% 40% 60% 60% 80% 56%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa

selama belajar

3

(60%)

3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%) 68%

Senang selama belajar 3

(60%)

3

(60%)

4

(80%)

4

(80%)

4

(80%) 72%

Rata-rata aktivitas emosional 60% 60% 70% 80% 80% 70%

Rata-rata Aktivitas Total

62 %

Page 188: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

172 Lampiran 23

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Siklus I

1. Distribusi Frekuensi

a. Banyaknya data (n) = 36

b. Menentukan banyak kelas (K) = 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 36

= 1+ 3.3 (1,556)

= 6,134 = 6 (pembulatan ke bawah)

c. Menentukan rentang kelas (R) = data terbesar – data terkecil

= 83,33 – 33,33

= 50

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (P) =

= 8,33 = 9 (pembulatan ke atas)

e. Tabel Distribusi Frekuensi

No Interval Tepi

Atas

Frekuensi

.xi Absolut

( )

Kumulatif

1 33 – 41 41,5 37 2 2 1369 74 2738

2 42 – 50 50,5 46 4 6 2116 184 8464

3 51 – 59 59,5 55 4 10 3025 220 12100

4 60 – 68 68,5 64 9 19 4096 576 36864

5 69 – 77 76,5 72 11 30 5184 792 57024

6 78 – 86 85,5 81 6 36 6561 486 39366

Jumlah 36 22351 2332 156556

2. Perhitungan Mean

x = =

Page 189: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

173 Lampiran 23

3. Perhitungan Median (Me)

Me = Bbme + P [ ]

= 59,5 + 9 [ ]

= 59,5 + 9 [ ]

= 59,5 + 8

= 67,5

4. Perhitungan Modus (Mo)

Mo = Bbmo + P [ ]

= 68,5 + 9 [ ]

= 68,5 + 9 [ ]

= 68,5 + 2,6

= 71,1

5. Perhitungan Standar Deviasi

= 12,52

Page 190: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

174 Lampiran 24

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Siklus II

1. Distribusi Frekuensi

a. Banyaknya data (n) = 36

b. Menentukan banyak kelas (K) = 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 36

= 1+ 3.3 (1,556)

= 6,134 = 6 (pembulatan ke bawah)

c. Menentukan rentang kelas (R) = data terbesar – data terkecil

= 90 – 55

= 35

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (P) =

= 5,83 = 6 (pembulatan ke atas)

e. Tabel Distribusi Frekuensi

No Interval Tepi

Atas

Frekuensi

.xi Absolut

( )

Kumulatif

1 55 – 60 60,5 57,5 9 9 3306,25 517,5 29756,25

2 61 – 66 66,5 63,5 3 12 4032,25 190,5 12096,75

3 67 – 72 72,5 69,5 6 18 4830,25 417 28981,5

4 73 – 78 78,5 75,5 10 28 5700,25 755 57002,5

5 79 – 84 84,5 81,5 4 32 6642,25 326 26569

6 85 – 90 90,5 87,5 4 36 7656,25 350 30625

Jumlah 36 32167,5 2556 185031

2. Perhitungan Mean

x = =

Page 191: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

175 Lampiran 24

3. Perhitungan Median (Me)

Me = Bbme + P [ ]

= 66,5 + 6 [ ]

= 66,5 + 6 [ ]

= 66,5 + 6

= 72,5

4. Perhitungan Modus (Mo)

Mo = Bbmo + P [ ]

= 72,5 + 6 [ ]

= 72,5 + 6 [ ]

= 72,5 + 2,4

= 74,9

5. Perhitungan Standar Deviasi

= 10,078

Page 192: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 25 176

Hasil Wawancara dengan Guru

(Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa dan

permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas

tersebut.

Daftar pertanyaan:

1. Bagaimana tingkat kemampuan matematika siswa di kelas V ?

Tingkat kemampuan matematika siswa di kelas V secara keseluruhan sama seperti kelas-

kelas lainnya yaitu tinggi, sedang dan rendah. Di kelas V sendiri, ada 5 anak yang memiliki

kemampuan matematika paling rendah disbanding siswa lainnya.

2. Metode apa saja yang bapak terapkan pada pembelajaran matematika di kelas?

Biasanya saya menerapkan metode ceramah, penugasan, dan sesekali diskusi kelompok.

3. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi yang bapak sampaikan?

Selama pembelajaran berlangsung, paling hanya 1 jam pelajaran saja siswa dapat

memperhatikan penjelasan saya dengan baik. Selebihnya, siswa mulai mengobrol,

mengantuk, dan bahkan tidak memperhatikan sama sekali.

4. Apakah usaha yang bapak lakukan dalam mengantipasi siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan tersebut?

Untuk mengantipasinya saya bertanya pada siswa yang tidak memperhatikan. Biasanya

mereka kaget dan kembali memperhatikan penjelasan saya.

5. Apakah siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah bapak sampaikan?

Jarang sekali siswa yang mengajukan pertanyaan. Mereka lebih sering diam jika ditanya

apakah ada yang mau bertanya. Jika siswa bertanya biasanya mengenai soal yang sulit.

6. Bagaimana antusias atau respon siswa saat bapak memberikan pertanyaan?

Jika saya memberikan pertanyaan untuk keseluruhan, jarang sekali yang menjawab, sehingga

saya menunjuk salah satu siswa. Hanya beberapa siswa yang berani bertanya, itu juga tidak

setiap pembelajaran.

Page 193: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 25 177

7. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada ssat pembelajaran matematika berlangsung?

Aktivitas belajar matematika siswa masih kurang, banyak siswa yang suka mengobrol, main

handphone, bercanda.

8. Bagaimana hasil belajar matematika siswa?

Hasil belajar matematika siswa masih banyak yang di bawah KKM, dalam pembelajaran pun

hanya beberapa siswa yang terlihat aktif, dan tingkat pemahaman siswa pun masih rendah.

9. Upaya apa yang telah bapak lakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika

siswa?

Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa biasanya saya melakukan tanya

jawab seputar materi yang saya sampaiakan.

10. Apakah Bapak sudah pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation?

Saya belum pernah menggunakan model pembelajaran tersebut.

Page 194: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 26 178

Hasil Wawancara Siswa

(Pra Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan

pembelajaran matematika

1. Apa yang kamu lakukan saat guru menjelaskan materi?

S1 : kadang memperhatikan, kadang enggak

S2 : memperhatikan

S3 : memperhatikan

S4 : tergantung, kalau materinya mudah saya memperhatikan

S5 : memperhatikan

2. Jika ada materi yang kurang kamu mengerti, apakah kamu mencoba untuk

berdiskusi dengan teman lain?

S1 : jarang, biasanya langsung tanya ke guru

S2 : iya, soalnya kalau nanya guru malu

S3 : iya

S4 : iya

S5 : enggak

3. Apabila ada teman yang mengajukan pendapat, bertanya pada guru atau

menjawab pertanyaan guru, apakah kamu memperhatikannya?

S1 : kadang-kadang

S2 : memperhatikan

S3 : enggak

S4 : memperhatikan

S5 : jarang

Page 195: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 26 179

4. Apakah kamu pernah bertanya pada guru jika ada materi yang kurang kamu

mengerti?

S1 : iya, tapi paling sering nanya cara negrjain soal

S2 : jarang, lebih sering tanya teman

S3 : enggak

S4 : iya, paling sering nanya kalau lagi ngerjain soal

S5 : enggak

5. Apa yang kamu rasakan selama belajar matematika?

S1 : kadang-kadang senang

S2 : senang, soalnya gampang

S3 : tergantung, kalau materinya mudah saya senang

S4 : senang

S5 : kalau materinya susah saya enggak senang

Page 196: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 27 180

Hasil Wawancara dengan Guru

(Setelah Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan tanggapan guru mengenai penerapan pembelajaran dengan

model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

Daftar pertanyaan:

1. Menurut Bapak, apakah pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation ini

sudah diterapkan dengan baik?

Penerapannya menurut saya sudah baik, guru mengarahkan aktivitas siswa di

kelas dengan baik

2. Jika ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, apakah siswa tersebut

mencoba untuk berdiskusi dengan siswa lainnya?

Ya saya melihat siswa mau berdiskusi dengan teman lainnya jika ada materi yang

kuarang dimegerti oleh mereka.

3. Bagaimana respon siswa pada saat pembelajaran matematika yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation?

Saya melihat siswa merasa lebih senang dan antusias dalam pembelajaran ini,

walaupun masih ada siswa yang belum fokus dalam mengikuti pembelajaran.

4. Bagaiman perkembangan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika setelah

menggunakan model pembelajaran kooepratif tipe group investigation?

Perkembangan aktivitas siswa cukup bagus, siswa sudah mulai lebih

memperhatikan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa menjadi

lebih berani untuk maju ke depan kelas, bertanya dan menjawab pertanyaan, dan

mengajukan pendapatnya.

Page 197: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 27 181

5. Berdasarkan aktivitas belajar siswa yang terjadi, apakah penelitian ini sudah dapat

dikatakan berhasil? Mengapa?

Penelitian ini sudah dapat dikatakan berhasil, karena aktivitas siswa menjadi lebih

terarah dari sebelumnya. Jadi aktivitas-aktivitas siswa yang tidak terkait dengan

pembelajaran di kelas menjadi lebih berkurang.

Page 198: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 28 182

Hasil Wawancara dengan Siswa

(Setelah Penelitian)

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan

penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Group Invetigation

Daftar pertanyaan:

1. Apa yang kamu rasakan selama belajar matematika dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation?

S1: senang, bisa diskusi sama teman

S2: senang

S3: senang, jadi lebih paham

S4: senang sekali kalo belajarnys sama ibu

S5: senang

2. Apa yang kamu lakukan saat guru membahas materi?

S1: memperhatikan dan mengikuti pembahasan guru

S2: memperhatikan

S3: memperhatikan

S4: memperhatikan

S5: memperhatikan

3. Jika ada materi yang kurang kamu mengerti, apakah kamu mencoba untuk

berdiskusi dengan teman yang lain?

S1 : iya

S2 : iya

S3 : jarang

S4 : iya

Page 199: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lampiran 28 183

S5 : iya

4. Apabila ada teman yang mengajukan pendapat, bertanya kepada guru atau

menjawab pertanyaan guru, apakah kami memperhatikannya?

S1: memperhatikan, soalnya kan membahas materinya bersama-sama

S2: kadang-kadang

S3: memperhatikan, kalau nggak memperhatikan nanti nggak ngerti materinya

S4: memperhatikan

S5: jarang

5. Pada saat mengerjakan soal tes siklus I dan II, apakah kamu bisa mengerjakannya

dengan benar?

S1: bisa, walaupun susah-sisah soalnya

S2: ada yang bisa, ada yang nggak

S3: bisa

S4: bisa, tapi susah

S5: bisa, tapi ada yang nggak saya kerjain

Page 200: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 201: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 202: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 203: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 204: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 205: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28331/3/TRI... · MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION