PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR...

85
PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STROKE PADA MASYAKARAT BINAAN KPKM BUARAN FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH TAHUN 2015 Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh: Riza Mawaddatar Rohmah NIM: 1112103000101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M

Transcript of PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR...

Page 1: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STROKE

PADA MASYAKARAT BINAAN KPKM BUARAN

FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH TAHUN 2015

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

Riza Mawaddatar Rohmah

NIM: 1112103000101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2015 M

Page 2: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

ii

Page 3: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

iii

Page 4: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

iv

Page 5: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan karunia

yang senantiasa tercurahkan kepada penulis. Segala kemudahan, kesehatan, dan

kesemangatan senantiasa dilimpahkan oleh-Nya kepada penulis sehingga mampu

menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa, shalawat serta salam penulis haturkan ke

jungjungan Nabi Besar Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya

yang telah menjadi suri tauladan bagi penulis. Dalam penelitian ini, penulis

menyadari bahwa banyak sekali pihak yang turut memberikan bantuan serta

dukungan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arif Sumantri SKM Mkes selaku dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH, Maftuhah,

M.Kep, Ph.D, dan Fase Badriah, SKM, Mkes, Ph.D selaku pembantu

dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. dr. Achmad Zaki, SpOT, M.Epid selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. dr. Marita Fadhilah, PhD selaku pembimbing 1 yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan motivasi dan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. dr. Zulhafdy M, Sp.M selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi saran dan kritik dalam membantu penulis

menyelesaikan penelitian ini.

5. dr. Nouval Shahab, Sp.U, FICS FACS dan dr. Flori Ratna Sari, PhD

selaku penanggung jawab riset PSPD 2012 yang telah memfasilitasi

penulis untuk melakukan penelitian ini.

6. dr. Dwi Tyastuti, MPH, PhD selaku ketua KPKM Buaran yang ikut serta

memberi saran dan kritiknya untuk uji validasi dan reliabilitas dalam

penelitian ini.

7. Ummi dan Buya atas doa, dukungan riil maupun materiil, motivasi, dan

saran yang tidak pernah berhenti diberikan untuk penulis baik untuk

penelitian ini maupun segala studi yang sedang penulis jalani.

Page 6: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

vi

8. Adinda tersayang : Obi, Ayang dan Niswa yang telah mewarnai kehidupan

penulis.

9. UNO: anis, pupink, muthi and vio for bring me joyful and spirit to finish

this. May our friendship long last till the end. Especially to Anis & Pupink

who helped me a lot in the last critical day. I can’t thankyou enough for

you both.

10. Teman-teman sekelompok, Irvan Fathurohman, Melia Fatrani R, Raka

Petra Prazasta, Aliefa Asyifa yang mulai dari perancangan judul hingga

mengolah data selalu bersama-sama, semoga selalu saling menolong

hingga sukses nanti.

11. Seluruh penghuni Rumah Semut: Mulia, Wana, Afi, Eka, Novput, Bre,

Bebel, Haps terima kasih sudah meramaikan rumah dan hari-hari penulis.

Special thanks to : Abqariyyah dan Silvi.

12. Kemenag yang telah memberikan beasiswa santri berprestasi dan seluruh

anggota CSS 2012, terimakasih sudah menjadi keluarga kedua peneliti.

13. Seluruh teman sejawat PSPD 2012 tersayang yang tidak pernah berhenti

memberikan semangat untuk selalu berjuang belajar disini. Semoga

setelah tiga tahun bersama membuat kekompakan ini semakin erat hingga

menjadi dokter nanti.

Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis

berharap mendapatkan saran dan kritik demi kebaikan di kemudian hari.

Demikian laporan penelitian ini penulis susun, semoga dapat memberikan manfaat

di dunia dan akhirat.

Ciputat, 15 Oktober 2015

Riza Mawaddatar Rohmah

Page 7: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

vii

ABSTRAK

Riza Mawaddatar Rohmah. Program Studi Pendidikan Dokter. Penilaian

Tingkat Risiko dan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Stroke pada

Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Tahun

2015.

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyumbang penyebab

utama kematian dan kecacatan terbesar didunia. Untuk mencegah terjadinya

stroke dan komplikasinya maka diperlukan pencegahan primer untuk menurunkan

angka kejadian tersebut. Pencegahan primer dapat diawali dengan menilai

seberapa banyak risiko yang dimiliki oleh seseorang untuk mengalami stroke

menggunakan Stroke Risk Scorecard. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui tingkatan risiko stroke pada masyarakat sekitar KPKM Buaran dan

apa saja sebaran faktor risikonya. Penelitian ini menggunakan desain cross

sectional dengan responden sejumlah 134 orang yang terbagi dari tiga RW dan

RT yang diambil berdasarkan two stage cluster sampling. Responden mengisi

kuesioner dan dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, gula darah puasa,

tekanan darah, kolesterol total dan regularitas nadi. Hasil yang didapatkan adalah

masyarakat binaan KPKM Buaran memiliki tingkatan risiko untuk mengalami

stroke sebesar 39,6% pada risiko tinggi, 27,6% pada risiko sedang, dan 32,8%

pada risiko rendah. Berdasarkan analisis Chi-square didapatkan hubungan yang

bermakna antara tingkatan risiko dengan sebaran faktor risikonya yaitu pada

variabel jenis kelamin, tekanan darah, perokok, kadar gula darah puasa, aktivitas

fisik, indeks massa tubuh dan riwayar stroke pada keluarga (p<0,05).

Kata kunci: Stroke, tingkatan risiko, Stroke Risk Scorecard, pencegahan primer.

ABSTRACT

Riza Mawaddatar Rohmah. Medical Education Study Program. The

Assessment of Stroke Risk Levels and Related Factors in the Community of

KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah in the year of 2015.

Stroke is one of non-communicable disease that can be the major causes of death

and disability in the world. To prevent the occurrence of stroke and its

complication will require primary prevention to reduce the incidence. Primary

prevention can be initiated by assessing how much risk that one person may have

using Stroke Risk Scorecard. The aims of this study was to determine the risk

levels of stroke in community around KPKM Buaran and the distribution of the

risk factor. This study used cross sectional design with 134 respondents were

divided into three RT and RW and taken by two stage cluster sampling.

Respondents filled out a questionnaire and examination of weight, height, fasting

blood sugar, blood pressure, total cholesterol, and regularity of the pulse. The

results of this study was the community around KPKM Buaran had risk levels of

Stroke respectively 39,6% at high risk, 27,6% at moderate risk, and 32,8% at low

risk. Based on Chi-square analysis, this study found a significant relationship

between the risk levels with the distribution of risk factor there was gender, blood

pressure, smoking, fasting blood sugar levels, physical activity, body mass index,

and history of stroke in family (p<0,05).

Keywords: Stroke, the risk levels, Stroke Risk Scorecard, primary prevention.

Page 8: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ........................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3. Hipotesis .................................................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori .......................................................................................... 6

2.1.1 Definisi Stroke .................................................................................. 6

2.1.2 Etiologi & Faktor Risiko .................................................................. 6

2.1.3 Patogenesis dan patofisiologi ........................................................... 14

2.1.4 Gejala dan Tanda Stroke ................................................................... 16

2.1.5 Klasifikasi Stroke .............................................................................. 16

2.1.6 Pencegahan Stroke ............................................................................ 18

2.2. Stroke Risk Scorecard ................................................................................ 19

2.3. Peranan Penilaian Risiko Penyakit Degeneratif ........................................ 20

2.4. Kerangka Teori .......................................................................................... 23

2.5. Kerangka Konsep ...................................................................................... 24

2.6. Definisi Operasional .................................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 28

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 28

3.2.1. Lokasi .............................................................................................. 28

3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................. 28

3.3. Populasi dan Sampel .................................................................................. 28

3.3.1. Populasi ........................................................................................... 28

3.3.2. Estimasi Besar Sampel .................................................................... 28

3.3.3. Cara pengambilan sampel ................................................................ 29

3.3.4. Kriteria Inklusi ................................................................................. 29

3.3.5. Kriteria Eksklusi .............................................................................. 30

Page 9: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

ix

3.4. Cara Kerja Penelitian ................................................................................. 30

3.5. Manajemen Data ........................................................................................ 30

3.5.1. Pengumpulan data ........................................................................... 30

3.5.1.1 Instrumen Penelitian ............................................................ 30

3.5.1.2 Prosedur Pengumpulan Data ............................................... 31

3.5.1.3 Alur Pengumpulan Data ...................................................... 31

3.5.2. Pengolahan Data .............................................................................. 32

3.5.3 Analisis Data ................................................................................... 32

3.5.4. Penyajian Data ................................................................................. 32

3.6. Etika Penelitian .......................................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Masyarakat Binaan KPKM Buaran Data ..................... 33

4.1.1 Demografi Kelurahan Buaran ........................................................... 33

4.2. Uji validitas dan reliabilitas ....................................................................... 35

4.2.1. Uji validitas ..................................................................................... 35

4.2.2. Uji reliabilitas .................................................................................. 38

4.3. Analisis univariat ....................................................................................... 41

4.3.1. Gambaran karakteristik responden .................................................. 41

4.3.2. Gambaran Faktor Risiko Stroke pada Responden berdasarkan Stroke

Risk Scorecard ................................................................................. 43

4.3.3. Gambaran Tingkatan Risiko Stroke ................................................. 46

4.4. Analisis bivariat ......................................................................................... 47

4.4.1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Risiko Stroke ..... 47

4.4.2. Hubungan antara Tekanan Darah dengan Tingkat Risiko Stroke .... 48

4.4.3. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Tingkat Risiko

Stroke................................................................................................ 49

4.4.4. Hubungan antara Kadar Gula Darah Puasa dengan Tingkat

Risiko Stroke .................................................................................... 50

4.4.5. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tingkat Risiko Stroke ..... 51

4.4.6. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Tingkat Risiko

Stroke................................................................................................ 52

4.4.7. Hubungan antara Riwayat Stroke dalam Keluarga dengan

Tingkat Risiko Stroke ....................................................................... 53

4.5. Kelebihan penelitian .................................................................................. 54

4.6. Keterbatasan penelitian.............................................................................. 54

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 56

5.2. Saran .......................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

LAMPIRAN ...................................................................................................... 62

Page 10: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII ................................... 8

Tabel 2.2 Kadar lipid serum ............................................................................. 11

Tabel 2.3 Kadar glukosa dalam darah untuk diagnosis diabetes ...................... 12

Tabel 2.4 Klasifikasi kategori IMT untuk Asia ................................................ 13

Tabel 2.5 Stroke Risk Scorecard ...................................................................... 20

Tabel 2.6 Definisi Operasional ........................................................................ 25

Tabel 4.1 Demografi Kelurahan Buaran (N=13.064) ...................................... 33

Tabel 4.2 Hasil uji validitas pada item pemeriksaan (N=30) ........................... 35

Tabel 4.3 Hasil uji validitas pada item kuesioner (N=30) ............................... 36

Tabel 4.4 Nilai Alpha uji reliabilitas ................................................................ 39

Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas pada item kuesioner (N=30) ............................ 39

Tabel 4.6 Sebaran karakteristik responden ...................................................... 41

Tabel 4.7 Sebaran faktor risiko stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard pada

responden (N=134) .......................................................................... 43

Tabel 4.8 Sebaran tingkat resiko stroke (N=134) ............................................ 47

Tabel 4.9 Sebaran responden berdasarkan Jenis kelamin dan

Tingkat risiko stroke ....................................................................... 47

Tabel 4.10 Sebaran responden berdasarkan Tekanan darah dan

Tingkat risiko stroke ........................................................................ 48

Tabel 4.11 Sebaran responden berdasarkan Kebiasaan

Merokok dan Tingkat risiko stroke ................................................. 49

Tabel 4.12 Sebaran responden berdasarkan kadar gula darah

puasa dan Tingkat risiko stroke ....................................................... 50

Tabel 4.13 Sebaran Responden berdasarkan Aktivitas Fisik

dan Tingkat Risiko Stroke ................................................................ 51

Tabel 4.14 Sebaran Responden berdasarkan Indeks Massa

Tubuh (IMT) dan Tingkat Risiko Stroke ......................................... 52

Tabel 4.15 Sebaran Responden berdasarkan Riwayat Stroke

dalam Keluarga dan Tingkat Risiko Stroke ..................................... 53

Page 11: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patofisiologi Stroke Iskemik .................................................. 17

Gambar 2.2 Patofisiologi Stroke Hemorargik ............................................ 18

Page 12: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

xii

DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Skema program kesehatan pribadi dan hubungan antara pasien

dengan komponen lainnya ..................................................... 21

Gambar 2.2 Aplikasi pelayanan prospektif di komunitas .......................... 22

Gambar 2.3 Kerangka teori ........................................................................ 23

Gambar 2.4 Kerangka konsep .................................................................... 24

Gambar 3.1 Alur Pengumpulan Data ......................................................... 31

Page 13: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar surat persetujuan responden...................................... 62

Lampiran 2 Stroke Risk Scorecard ............................................................ 64

Lampiran 3 Kuesioner penelitian .............................................................. 65

Lampiran 4 Daftar riwayat hidup .............................................................. 72

Page 14: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian secara global.

Setiap tahunnya, penyebab kematian manusia banyak disebabkan oleh penyakit

kardiovaskular dibandingkan dengan penyakit lain. Berdasarkan data dari seluruh

dunia pada tahun 2008 sekitar 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit

kardiovaskular. Angka itu mewakili dari 30% penyebab kematian di dunia.1

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyumbang penyebab

kematian tertinggi di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), definisi

stroke adalah suatu manifestasi klinis yang berkembang secara cepat akibat

gangguan otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang

jelas selain vaskuler.3

Sejumlah orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular terutama

disebabkan oleh penyakit jantung dan stroke, diperkirakan jumlah kematian ini

akan mencapai 23,3 juta orang pada tahun 2030.2

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), stroke

membunuh hampir 130 ribu orang Amerika tiap tahunnya dan menyumbang 1

penyebab kematian dari 20 penyebab kematian.22 Rata-rata, 1 orang Amerika

meninggal karena stroke setiap 4 menit sekali. Setiap tahunnya, lebih dari 795

ribu orang di United States (US) menderita stroke. Sekitar 610 ribu dari kasus

tersebut merupakan kejadian stroke baru dan sekitar 185 ribu (kira-kira 1 dari 4

orang) mempunyai riwayat pernah mengalami stroke. Jenis stroke iskemik

merupakan jenis stroke terbanyak yaitu sekitar 87%, sedangkan insiden stroke

hemorargik antara 15%-30%.23

Di negara-negara ASEAN, penyakit stroke juga merupakan masalah

kesehatan utama yang menyebabkan kematian. Dari data South East Asian

Medical Information Centre (SEAMIC) diketahui bahwa angka kematian stroke

terbesar terjadi di Indonesia, yang kemudian diikuti secara berurutan oleh Filipina,

Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.4

Page 15: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

2

Di Indonesia, data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010-

2011 menyebutkan bahwa pada tahun 2009 penyakit dengan Case Fatality Rate

(CFR) tertinggi adalah stroke (12,68%) diikuti oleh penyakit jantung (9,17%).

Sedangkan pada tahun 2010, penyakit dengan CFR tertinggi adalah stroke dan

penyakit jantung (8,7%).5 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013

menunjukkan peningkatan prevalensi stroke dari 8,3 per mil pada tahun 2007

menjadi 12,1 per mil pada tahun 2013. Prevalensi stroke juga meningkat seiring

peningkatan usia, tertinggi pada usia ≥75 tahun (43,1 per mil dan 67,0 per mil).

Provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi adalah Sulawesi Utara (10,8 per mil),

diikuti DI Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-

masing 9,7 per mil. 21

Data dari beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa stroke merupakan

penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian. Sekitar 23,6 juta

orang diperkirakan akan meninggal akibat penyakit jantung dan stroke pada tahun

2030. Menurut Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit (SP2RS), stroke

termasuk dalam 10 peringkat utama penyakit sistem vaskular dalam rumah sakit

di Indonesia.24

Sampai saat ini, penyakit stroke masih merupakan hal yang menakutkan

karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Kematian paling tinggi dijumpai

pada satu bulan pasca serangan stroke. Kematian akibat stroke ditemukan pada

10-30% pasien yang dirawat. Stroke merupakan penyebab utama kecacatan seperti

kelumpuhan anggota gerak pada orang dewasa. Stroke juga berdampak besar dari

segi ekonomi karena pengobatan stroke membutuhkan biaya yang relatif mahal

namun tidak menjamin adanya kesembuhan total. Dan berdampak pula pada segi

sosial yaitu berkurangnya kemampuan untuk bekerja seperti semula karena

kecacatan dan komplikasi yang ditimbulkan setelah serangan sehingga menjadi

beban sosial di masyarakat. Sifat stroke yang multikausal menyebabkan sampai

sekarang belum ada pengobatan yang efektif dan efisien. 25

Upaya pencegahan untuk menderita stroke merupakan salah satu cara yang

paling efektif dan efisien untuk mengurangi angka kejadian stroke. Dengan

mencegah timbulnya stroke, dapat mencegah kecacatan dini serta dapat menekan

biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan stroke. Tentunya, upaya pencegahan ini

Page 16: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

3

akan lebih efektif lagi bila disesuaikan dengan faktor risiko yang dimiliki masing-

masing individu.20 Tindakan pencegahan yang efektif bisa dimulai dengan penilaian

faktor risiko stroke menggunakan Stroke Risk Scorecard.

Penilaian risiko ini meliputi penentuan faktor risiko seorang individu

untuk mengalami stroke, mendeteksi onset stroke sedini mungkin, dan mencegah

atau mengintervensi sedini mungkin penyakit stroke untuk meminimalisir

komplikasi lebih lanjut. Tujuan dilakukannya penilaian tingkat risiko stroke pada

masing-masing individu agar penatalaksanaannya berdasarkan faktor risiko yang

dimiliki per individu. Dengan penatalaksanaan secara individual dan dilakukan

sedini mungkin, diharapkan akan meminimalisir perkembangan lebih lanjut dari

penyakit stroke dengan mencegah atau memperlambat penyakit stroke.20 Oleh

karena itu, penelitian ini dilakukan untuk deteksi dini faktor-faktor risiko stroke

yang terdapat pada masing-masing individu.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat risiko stroke berdasarkan Stroke Risk

Scorecard pada masyarakat binaaan KPKM Buaran pada tahun 2015?

2. Bagaimana sebaran faktor risiko stroke berdasarkan Stroke Risk

Scorecard pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015?

3. Bagaimana hubungan antara tingkat risiko stroke dengan faktor risiko

jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan merokok, kadar gula darah

puasa, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan riwayat stroke dalam

keluarga?

1.3. Hipotesis

1. Lebih dari 50% masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015

memiliki risiko tinggi untuk terkena stroke berdasarkan Stroke Risk

Scorecard.

2. Pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015, sebaran

faktor risiko yang memiliki persentase paling tinggi adalah tekanan

darah tinggi, kolesterol total yang tinggi, dan obesitas.

Page 17: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

4

3. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat risiko stroke dengan

faktor risiko jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan merokok, kadar

gula darah puasa, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan riwayat

stroke dalam keluarga.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

1. Mengetahui tingkat risiko stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard

pada masyarakat binaaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

2. Mengetahui sebaran faktor risiko stroke berdasarkan Stroke Risk

Scorecard pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui persentase masyarakat yang memiliki risiko rendah ,

sedang, dan tinggi untuk menderita stroke berdasarkan Stroke Risk

Scorecard pada masyarakat KPKM Buaran pada tahun 2015.

2. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan

merokok, kadar gula darah puasa, aktivitas fisik, indeks massa tubuh,

dan riwayat stroke dalam keluarga dengan tingkatan risiko mengalami

stroke.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Institusi (FKIK & KPKM)

- Sebagai referensi mengenai gambaran risiko stroke pada masyarakat

binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

- Dengan mengetahui pengelompokan masyarakat terhadap faktor

risiko stroke, pihak KPKM dapat melakukan tindakan preventif lebih

lanjut terhadap masyarakat sesuai tingkat faktor risiko.

Page 18: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

5

1.5.2. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi dan pengetahuan bagi masyarakat agar dapat

meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit stroke sehingga

dapat melakukan pencegahan sedini mungkin, terutama kelompok yang

berisiko tinggi.

1.5.3. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan

dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan,

terutama materi tentang riset dan stroke.

Page 19: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori

2.1.1. Definisi Stroke

American Heart Association (AHA) mendefinisikan stroke sebagai defisit

neurologis yang menunjukkan adanya cedera lokal akut gangguan sistem saraf

pusat yang disebabkan oleh kelainan vaskular, termasuk infark serebral,

perdarahan intra-serebral dan perdarahan subarakhnoid yang merupakan penyebab

utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia.9

Menurut WHO, stroke adalah gangguan fungsional otak secara sebagian

atau menyeluruh yang berkembang secara cepat atau akut yang berlangsung lebih

dari 24 jam sampai menyebabkan kematian yang disebabkan oleh gangguan

peredaran darah otak.9

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stroke merupakan defisit

neurologis yang terjadi secara akut yang disebabkan kelainan pembuluh darah

otak.

2.1.2. Etiologi & Faktor Risiko

Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor risiko

atau biasa disebut multikausal. Menurut AHA (2012), ada 2 tipe faktor risiko

terjadinya stroke10, yaitu:

a. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor risiko yang tidak

dapat dilakukan intervensi, karena sudah merupakan karakteristik individu sejak

awal kehidupan. Berikut merupakan faktor-faktor risiko yang tidak dapat

dimodifikasi:

1. Umur

Semakin meningkatnya umur, semakin tinggi risiko menderita stroke.

Risiko untuk menderita stroke hampir 2 kali dalam satu dekade kehidupan

setelah usia diatas 55 tahun. Meskipun stroke pada orang lanjut usia biasa

Page 20: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

7

terjadi, tetapi stroke juga banyak mengenai orang-orang yang berusia

dibawah 65 tahun. Semakin bertambahnya umur semakin bertambah pula

risiko untuk terkena stroke.10 Pada tahun 2009, 34% pasien yang dirawat

karena stroke berusia dibawah 65 tahun.8

2. Riwayat Keluarga

Risiko stroke akan meningkat bila ada riwayat keluarga yang pernah

mengalami stroke. Beberapa stroke mungkin merupakan gejala dari

kelainan genetik seperti Cerebral Autosomal Dominant Arteriopathy with

Sub-cortical Infarcts and Leukoencephalopathy (CADASIL). Suatu

penyakit yang menyebabkan mutasi gen sehingga terjadi kerusakan di

pembuluh darah otak, menyumbat aliran darah. Sebagian besar orang-

orang dengan CADASIL mempunyai riwayat kelainan pada keluarga.10

3. Ras

Ras Afrika & ras Amerika berisiko terkena stroke 2 kali lipat

dibanding ras Kaukasia. Ini disebabkan oleh ras kulit hitam mempunyai

risiko yang lebih tinggi mengalami hipertensi, diabetes dan obesitas10. Ras

Hispanik dan ras Asia Pasifik juga berisiko lebih tinggi dari pada ras

Kaukasia.11

4. Jenis Kelamin

Insidensi stroke lebih banyak pada laki-laki, namun lebih banyak

wanita yang meninggal karena stroke dibanding laki-laki. Penggunaan pil

KB, kehamilan, riwayat preeklampsia /eklampsia atau diabetes gestasional,

penggunaan kontrasepsi oral, merokok, dan terapi hormon pasca

menopause dapat merupakan faktor risiko stroke khusus wanita.3

5. Riwayat Penyakit Dahulu

Risiko stroke meningkat pada orang yang memiliki riwayat stroke

sebelumnya, Transient Ischemic Attacks (TIA), dan serangan jantung.10

Page 21: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

8

Artinya, orang-orang tersebut memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk

mengalami stroke yang selanjutnya dibanding orang tanpa riwayat.

b. Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah faktor risiko yang dapat

dilakukan intervensi untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Faktor risiko ini

bukan merupakan suatu karakteristik mutlak dari seseorang yang dipengaruhi oleh

banyak hal, terutama perilaku dan gaya hidup. Berikut merupakan faktor risiko

yang dapat dimodifikasi :

1. Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam

kejadian stroke. Tekanan darah yang tinggi atau yang lebih dikenal dengan

istilah hipertensi merupakan penyebab stroke nomor satu. Erat kaitannya

dengan jejas endotel. Hal ini disebabkan karena tekanan darah yang tinggi

dapat mendorong Low Density Lipoprotein (LDL) untuk lebih mudah masuk

ke dalam lapisan intima dinding pembuluh darah dan menurunkan elastisitas

dari pembuluh darah tersebut sehingga memicu proses aterosklerosis.15

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII34

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan darah

sistolik

Tekanan darah

diastolik

Normal <120 mmHg <80 mmHg

Prehipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg

Hipertensi derajat 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Hipertensi derajat 2 160 mmHg 100 mmHg

Orang yang bertekanan darah tinggi memiliki risiko setengah atau lebih

dari masa hidupnya untuk terkena stroke dibanding orang bertekanan darah

normal. Tekanan darah tinggi menyebabkan stress pada dinding pembuluh

darah. Hal tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga bila

kolesterol atau substansi fat-like lain terperangkap di arteri otak akan

menghambat aliran darah otak, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke.

Page 22: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

9

Selain itu, peningkatan stress juga dapat melemahkan dinding pembuluh

darah sehingga memudahkan pecahnya pembuluh darah yang dapat

menyebabkan perdarahan otak.3

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama, baik

pada stroke iskemik maupun stroke hemorargik. Hal ini disebabkan oleh

hipertensi dapat memicu proses atherosklerosis. Tekanan darah yang tinggi

dapat lebih mudah mendorong Low Density Lipoprotein (LDL) untuk lebih

mudah masuk ke dalam lapisan intima lumen pembuluh darah. Lama

kelamaan, LDL yang menumpuk akan menyebabkan penyempitan lumen

pembuluh darah dan kelenturan dinding pembuluh darah berkurang.12

Semakin tinggi tekanan darah maka akan semakin tinggi risiko terkena

stroke. Perubahan gaya hidup dan terapi farmakologis memegang peranan

penting dalam pengendalian hipertensi. Dalam sebuah studi meta-analisis, 23

randomized trials yang membandingkan orang yang diberikan obat anti-

hipertensi dengan orang tanpa terapi anti-hipertensi menunjukkan bahwa

terjadi penurunan risiko stroke sebanyak 32% pada orang yang mendapatkan

terapi anti-hipertensi.11

2. Kebiasaan Merokok

Orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki 3 kali lipat lebih

berisiko untuk terkena stroke dibanding yang tidak merokok. Sekitar 100.000

perokok meninggal setiap tahunnya di Inggris. Penyebab utama kematiannya

adalah karena kanker paru dan penyakit dada lainnya, seperti bronkitis dan

emfisema.7

Zat yang terkandung dalam rokok dapat merusak sistem kardiovaskular

dalam banyak cara. Sekitar 7.000 zat beracun termasuk karbon monoksida,

formaldehid, dan hidrogen sianida terkandung dalam satu hisapan ketika

merokok. Zat-zat kimia ini akan masuk ke paru lalu ke pembuluh darah dan

merusak sel-sel tubuh. Juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Rokok

akan mengurangi jumlah kolesterol baik (HDL kolesterol) di pembuluh darah

dan meningkatkan jumlah kolesterol jahat (LDL kolesterol).

Ketidakseimbangan lipoprotein akan menyebabkan kecenderungan kolesterol

LDL yang menumpuk di dinding pembuluh darah. Sehingga risiko untuk

Page 23: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

10

hipertensi yang berlanjut pembentukan plak di pembuluh-pembuluh darah

lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Zat-

zat rokok yang terhirup juga dapat menyebabkan kekakuan pembuluh darah

dan produksi jumlah platelet.7

Nikotin dapat menyebabkan vasokonstriksi sehingga terjadi peningkatan

resistensi perifer dan peningkatan tekanan darah. Darah manusia cenderung

untuk mengikat karbon monoksida dibanding oksigen. Semakin banyak

karbon monoksida yang terhirup, maka kedudukan oksigen di sel darah

merah akan semakin berkurang. Hal ini menyebabkan pasokan oksigen di

darah jadi berkurang.13

Hal-hal tersebut akan meningkatkan perkembangan atherosklerosis yang

menurunkan aliran darah sehingga sumbatan darah mudah terbentuk. Bila

pembentukan clot (sumbatan) terjadi di arteri yang menuju otak, maka dapat

menyebabkan penyumbatan total dan memutus aliran darah lalu terjadilah

stroke. Merokok menyebabkan risiko untuk stroke iskemik 2 kali lebih besar.

Perokok yang memiliki hipertensi berisiko 15x lebih banyak untuk menjadi

perdarahan subarachnoid.14 Penggunaan kontrasepsi oral bersamaan dengan

merokok akan sangat meningkatkan faktor risiko stroke.9

3. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan lipid serum

diatas batas normal. Lipid plasma yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan

asam lemak bebas berasal dari makanan (eksogen) dan dari sintesis lemak

(endogen).2

Dalam aterogenesis, kolesterol dan trigliserida adalah lipid yang paling

berperan13. Kolesterol atau plak yang terbentuk di arteri oleh low-density

lipoproteins (LDL) dan trigliserida dapat menghambat aliran darah ke otak

sehingga dapat menyebabkan stroke. 10

Page 24: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

11

Lipid plasma tidak dapat beredar bebas dalam darah sehingga

dibutuhkan protein yang disebut lipoprotein. Lipoprotein terbagi menjadi

empat kelas di dalam darah, yaitu13:

- Kilomikron yang mengandung banyak trigliserida,

- Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) yang kandungannya sama

seperti kilomikron,

- Lipoprotein densitas rendah (LDL) yang memiliki kadar paling tinggi

kolesterolnya,

- Lipoprotein densitas tinggi (HDL) yang kandungan proteinnya lebih

tinggi dari kolesterol.

4. Diabetes Mellitus dan Hiperglikemia

Diabetes bukan merupakan faktor risiko yang berdiri sendiri. Diabetes

tidak secara langsung menjadi faktor risiko stroke. Banyak orang yang

menderita diabetes mellitus juga mengalami hipertensi dan overweight.

Ketiganya dapat sangat meningkatkan risiko terkena stroke. Ketika diabetes

telah diatasi, keberadaan penyakit ini tetap meningkatkan risiko stroke.10

Diabetes adalah keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme yang dapat

berupa kerusakan pankreas sehingga membuat defisiensi insulin ataupun

Tabel 2.2. Kadar lipid serum35

Lipid Optimal Borderline Tinggi/sangat tinggi

Kolesterol

total

< 200 200-239 240

HDL-C 60 40-59 (laki-laki)

50-59 (perempuan)

< 40 (laki-laki)

< 50 (perempuan)

LDL-C < 100

( 100-129

mendekati optimal)

130-159 160-189 (tinggi)

190 (sangat tinggi)

Trigliserida < 150 150-199 200-499 (tinggi)

500 (sangat tinggi)

Page 25: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

12

terjadinya resistensi insulin pada sel-sel tubuh sehingga dampak dari kedua

keadaan tersebut adalah terjadinya peningkatan glukosa darah. 17

Tabel 2.3 Kadar glukosa dalam darah untuk diagnosis diabetes12

Kategori Glukosa darah puasa

(mg/dL)

Glukosa darah

sewaktu (mg/dL)

Diabetes > 126 > 200

Prediabetes 100 - 125 140 – 199

Normal < 99 < 139

Kadar gula darah sewaktu yang normal adalah di bawah 200 mg/dl dan

kadar gula darah puasa yang normal adalah dibawah 126 mg/dl. Jika kadar

gula darah melebihi dari itu disebut hiperglikemia, maka orang tersebut

dicurigai memiliki penyakit diabetes mellitus. Kadar gula darah dapat dengan

cepat berubah-ubah, tergantung pada makanan yang kita makan dan seberapa

banyak makanan itu mengandung gula.4

Keadaan hiperglikemi dan berlangsung kronik dapat memberikan dampak

yang tidak baik pada jaringan tubuh, salah satunya adalah mempercepat

terjadinya aterosklerosis dengan baik. Dengan kata lain, kadar gula darah

yang tinggi dapat menjadi faktor risiko stroke.25

5. Penyakit Jantung

Penyakit atau kelainan pada jantung dapat mengakibatkan iskemia otak.

Hal ini disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur dan tidak efisien

dapat menurunkan total curah jantung yang mengakibatkan aliran darah di

otak berkurang. Seseorang dengan penyakit atau kelainan pada jantung

mendapatkan risiko untuk terkena stroke 3 kali lebih tinggi dari orang yang

tidak memiliki penyakit atau kelainan jantung.25

Gangguan irama jantung juga dapat menyebabkan stroke yaitu melalui

mekanisme darah beku. Pada orang yang memiliki irama jantung tidak teratur

maka kecendrungan darah untuk menggumpal akan lebih besar dikarenakan

semprotan dari jantung yang tidak adekuat. Bila gumpalan darah tersebut

Page 26: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

13

berhasil diedarkan di vaskular sehingga akan menyumbat arteri yang sempit

yang banyak terdapat di otak.10

6. Atrial Fibrilasi

Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung. Atrium jantung tidak

berdetak dengan sempurna, sehingga menyebabkan adanya genangan darah

dan terbentuk sumbatan. Bila sumbatannya pecah, masuk ke pembuluh darah

dan bila ke otak dan menyumbat maka terjadilah stroke. Orang dengan atrial

fibrilasi memiliki risiko 4-5 kali untuk terkena stroke iskemik dibanding

dengan orang tanpa atrial fibrilasi.10,19

7. Obesitas

Obesitas adalah kondisi dimana Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 30 kg/m2

yaitu keadaan dimana terjadi kelebihan kandungan lemak di jaringan adiposa

sehingga dampaknya adalah peningkatan indeks massa tubuh dan lingkar

pinggang. Obesitas dipicu oleh asupan kalori yang masuk dari makanan tidak

seimbang dengan asupan kalori yang keluar sehingga terjadi penumpukan

karbohidrat, lemak, dan protein pada sel-sel adiposit sebagai trigliserida.

Untuk obesitas sentral diukur dari lingkar pinggang yang diinterpretasikan

jika lingkar pinggang 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan.12

Tabel 2.4. Klasifikasi kategori IMT untuk Asia12

IMT (kg/m2) Klasifikasi

< 18,5 Underweight

18,5 – 22,9 Normal

23,0 – 24,9 Overweight

25,0 – 29,9 Obesitas I

30,0 Obesitas II

Obesitas sering menjadi faktor pemicu dari diabetes mellitus, hipertensi,

dan hiperlipidemia sehingga obesitas dapat dijadikan faktor risiko dari

penyakit jantung coroner dan stroke. Menurut World Heart Federation, 58%

Page 27: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

14

dari diabetes mellitus dan 21% dari penyakit jantung iskemik disertai oleh

peningkatan indeks massa tubuh diatas 21.10,36

Dalam suatu studi meta-analisis menyebutkan bahwa setiap peingkatan 5

kg/m2 dari individu yang memiliki IMT lebih dari 25 kg/m2 maka akan diikuti

peningkatan mortalitas stroke sebanyak 40%. Maka dari itu, dianjurkan

penurunan berat badan pada orang dengan obesitas sehingga dapat

menurunkan tekanan darah dan risiko stroke.19

8. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik atau olahraga merupakan bentuk pemberian rangsangan

berulang pada tubuh. Aktivitas fisik sangat berhubungan dengan faktor risiko

stroke, yaitu hipertensi dan aterosklerosis. Orang yang memiliki aktivitas fisik

yang tinggi dapat menurunkan risiko stroke. Hal ini disebabkan oleh aktivitas

fisik yang dapat membuat lumen pembuluh darah menjadi lebih lebar dan

lebih elastis. Oleh karena itu, darah dapat melalui pembuluh darah dengan

lebih lancar.25.

Rekomendasi aktivitas fisik dari Central for Disease Control and

Prevention (CDC) / American College of Sports Medicine (ACSM) consensus

statement and surgeon General’s Report adalah melakukan aktivitas sedang

30 menit atau lebih setiap harinya. Aktvitas sedang yang dimaksud adalah

kegiatan yang sebanding dengan berjalan cepat sekitar 2 sampai 4 mil per jam

yaitu berbagai tugas rumah tangga, bersepeda, berenang, dan lain-lain.

Dengan melakukan 30 menit dari aktivitas sedang harian tersebut energi yang

dikeluarkan per minggu adalah 600-1200 kalori.13

2.1.3. Patogenesis & Patofisiologi Stroke

Stroke merupakan gangguan pasokan aliran darah otak yang dapat terjadi

dimana saja di dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus Wilisi: arteri karotis

interna dan sistem vertebrobasiler atau semua cabang-cabangnya. Apabila aliran

darah ke jaringan terputus selama 15-20 menit, akan terjadi infark atau kematian

jaringan. Oklusi di satu arteri tidak selalu menyebabkan infark di daerah otak

yang diperdarahi oleh arteri tersebut, karena kemungkinan ada sirkulasi kolateral

Page 28: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

15

yang cukup untuk daerah tersebut. Proses patologis yang mendasari mungkin

salah satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah otak.

Patologinya dapat berupa: 16

1. Kelainan pada pembuluh darah itu sendiri, contoh : aterosklerosis,

trombosis, ruptur pembuluh darah atau peradangan

2. Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, contoh:

syok atau hiperviskositas darah

3. Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang

berasal dari jantung atau ekstrakranium

4. Ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subarakhnoid

Stroke merupakan penyakit multikausal, antar faktor risiko saling

berkaitan untuk menyebabkan stroke. Penyebab terbesar untuk stroke adalah

aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit dimana kumpulan lemak

disebut plak yang mengisi dinding dalam pembuluh darah. Plak dapat mengeras

dan mempersempit pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke organ dan

jaringan. Plak tersebut bisa ruptur atau pecah sehingga menyebabkan platelet

menempel di tempat cedera dan membentuk sumbat darah (blood clots). Sumbat

darah ini dapat menyumbat sebagian ataupun seluruh lumen arteri.10

Pecahan plak tersebut mengikuti sirkulasi tubuh dan dapat terjebak di

arteri yang berukuran kecil seperti arteri otak. Hal ini membuat aliran darah yang

membawa oksigen dan nutrisi jadi terhambat, sehingga sel yang tidak mendapat

asupan akan mati. Penyempitan pembuluh darah oleh penumpukan plak juga

dapat meningkatkan resistensi perifer dan terjadi peningkatan tekanan darah.

Tekanan darah yang tinggi bila mengenai pembuluh darah yang mudah pecah

seperti pada aneurisma. Bila pembuluh darah tersebut pecah maka akan

terjadi ”sudden bleeding” atau perdarahan mendadak. Darah akan keluar ke

jaringan dan menyebabkan pembengkakan jaringan dan peningkatan tekanan

intrakranial.10

Page 29: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

16

2.1.4. Gejala dan Tanda Stroke

Stroke semakin cepat ditangani maka prognosisnya akan semakin baik

pula. Setiap 1 menit yang terlewati tanpa penanganan sehingga aliran darah ke

otak tetap tersumbat, maka akan ada 1,9 juta neuron yang hilang. Berikut 5 gejala

stroke15:

- Merasa kebas/mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, kaki,

terutama hanya satu sisi tubuh secara tiba-tiba.

- Menjadi bingung, sulit berbicara, dan sulit memahami secara tiba-tiba.

- Mengalami masalah dalam melihat pada satu mata atau pada kedua

mata secara tiba-tiba.

- Ada masalah dalam berjalan, merasa pusing, kehilangan keseimbangan

atau koordinasi secara tiba-tiba.

- Nyeri kepala hebat tanpa sebab yang jelas secara tiba-tiba.

Tanda bahaya lainnya juga bisa terjadi “double vision”, mengantuk, dan

mual muntah. Terkadang tanda-tanda bahaya tersebut hanya beberapa enit

kemudian menghilang. Episode singkat ini disebut dengan transient ischemic

attacks (TIAs) atau mini-stroke.15 Setiap tatalaksana yang tepat dapat mengurangi

kerusakan akibat stroke. Pasien yang sampai di ruang gawat darurat dalam 3 jam

dari onset gejala akan 3 kali lebih sehat dibanding pasien yang penangananya

terlambat.16

2.1.5. Klasifikasi Stroke

2.1.5.1. Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika arteri yang menyuplai oksigen

tersumbat. Sumbat darah sering menyebabkan stroke iskemik. Ada dua

tipe stroke iskemik, yaitu stroke trombotik dan stroke embolik. Pada stroke

trombotik, pembentukan sumbat darah atau trombus terjadi di arteri yang

menyuplai otak. Pada stroke embolus, sumbat darah atau zat lain (seperti

plak, material lemak) berjalan melalui pembuluh darah dan tersangkut di

arteri otak. Sumbat darah ini dinamakan embolus. Diperkirakan sekitar

Page 30: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

17

duapertiga stroke iskemik adalah karena trombosis, sedangkan

sepertiganya disebabkan oleh emboli.3, 18

Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah menuju otak

yang mengakibatkan sel saraf dan sel lainnya mengalami gangguan karena

terhentinya suplai oksigen dan glukosa yang dibawa oleh darah. Penurunan

atau terhentinya aliran darah ini dapat menyebabkan neuron berhenti

berfungsi. Bila gangguan suplai darah ini berlanjut maka dapat

menyebabkan kematian sel. Akan tetapi, apabila aliran darah dapat

diperbaiki segera, maka kerusakan yang terjadi dapat sangat minimal.15

2.1.5.2. Stroke Hemorargik

Stroke hemorargik terjadi apabila arteri otak pecah. Tekanan yang

ditimbulkan oleh darah yang bocor menyebabkan kerusakan sel otak. Ada

dua tipe stroke hemorargik, yaitu stroke hemorargik intra serebral dan

stroke hemorargik sub-arakhnoid. Pada stroke hemorargik intra serebral,

pembuluh darah yang ruptur berada di dalam serebral atau otak.

Sedangkan stroke hemorargik sub-arachnoid, pembuluh darah yang ruptur

berada di permukaan otak, tepatnya di lapisan sub-arachnoid. Perdarahan

Gambar 2.1. Patofisiologi Stroke Iskemik18

Sumber : National Heart, Lung, and Blood Institute, 2014

Page 31: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

18

ini terjadi diantara lapisan dalam dan lapisan tengah membran yang

melapisi otak. Stroke hemorargik dapat menyebabkan bocornya darah dari

plasma ke jaringan sekitar otak dan menyebabkan peningkatan intra

kranial. Pembengkakan dan tekanan menyebabkan kerusakan jaringan di

otak dan bisa mendorong batang otak.18

2.1.6. Pencegahan Stroke

Dalam merumuskan cara pencegahan bagi suatu penyakit, maka patut

diketahui terlebih dahulu. Stroke bisa dicegah, terutama dengan mengontrol faktor

risiko masing-masing individu.19

A. Pencegahan Primer

Dalam pencegahan primer, yaitu pasien belum pernah mengalami TIA

ataupun stroke dan sangat dianjurkan. Pencegahan primer dapat dilakukan

dengan mengetahui secara dini pengendalian faktor risiko, caranya adalah

dengan mempertahankan gaya hidup sehat, yaitu :37

1. Hentikan kebiasaan merokok

2. Penurunan berat badan atau dipertahankan sesuai berat badan ideal (IMT

<25 kg/m2.

3. Makan makanan sehat: perbanyak buah dan sayur.

Gambar 2.2. Patofisiologi Stroke Hemorargik18

Sumber : National Heart, Lung, and Blood Institute, 2014

Page 32: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

19

4. Olahraga yang cukup dan teratur dengan melakukan aktivitas fisik yang

punya nilai aerobik seperti jalan cepat, bersepeda dan berenang minimal

30 menit dan minimal 3 kali dalam seminggu.

5. Pemeriksaan rutin kolesterol. Kadar kolesterol dalam darah harus kurang

dari 200 mg/dl.

6. Pemeriksaan rutin gula darah. Kadar gula darah uasa harus dibawah 100

mg/dl.

7. Pemeriksaan rutin tekanan darah. Pertahankan tekanan darah 120/80

mmHg.

8. Penggunaan obat anti-hipertensi, warfarin, anti-platelet, statin bila

diperlukan dan sesuai petunjuk dokter.

B. Pencegahan Sekunder19

Dilakukan pada orang yang pernah mengalami TIA atau memiliki riwayat

stroke sebelumnya agar tidak terjadi stroke berulang, yaitu dengan A,B,C,D,E :

1. Anti-platelet (aspirin, klopidogrel, extended-release diprydamole,

ticlopidine) dan antikoagulan (warfarin)

2. Blood pressure (penurunan tekanan darah)

3. Cessation of cigarette smoking (berhenti merokok), cholesterol-lowing

medications (konsumsi obat-obatan penurun kolesterol), carotid

revascularization (revaskularisasi arteri karotis)

4. Diet: diet yang dianjurkan adalah Dietary Approaches to Stop

Hypertension (DASH) atau Mediterranean diets.

5. Exercise (latihan) sesuai anjuran AHA.

2.2. Stroke Risk Scorecard

Stroke Risk Scorecard adalah salah satu skoring yang digunakan untuk

mengetahui tingkat faktor risiko stroke individu yaitu low risk (risiko rendah),

caution (risiko sedang) dan high risk (risiko tinggi). Faktor risiko yang dipakai

pada tools ini adalah tekanan darah, kolesterol, merokok, kadar gula darah puasa,

aktivitas fisik, indeks massa tubuh, riwayat stroke pada keluarga dan riwayat atrial

fibrilasi/regularitas nadi. Stroke Risk Scorecard banyak digunakan untuk

memprediksi risiko seorang individu untuk terkena stroke.

Page 33: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

20

Tabel 2.5. Stroke Risk Scorecard

Faktor Risiko Risko Tinggi Risiko Sedang Risiko Rendah

Tekanan darah >140 /90 120-139 / 80-89 <120 /80

Regularitas nadi Irreguler Tidak tahu Reguler

Merokok Ya merokok Trying to quit Tidak merokok

Kolesterol >240 200 - 239 < 200

Gula darah puasa Tinggi Borderline Rendah

Aktivitas fisik Rendah Sedang Tinggi

Indeks Massa Tubuh Obesitas Overweight Ideal

Riwayat keluarga Ada Tidak yakin Tidak ada

Total skor

Keterangan:

Dikatakan risiko tinggi bila pada kotak risiko tinggi terdapat ≥ 3 point.

Dikatakan risiko sedang bila pada kotak risiko sedang terdapat 4-6 point.

Dikatakan risiko rendah bila pada kotak risiko rendah terdapat 6-8 point.

2.3. Peranan Penilaian Risiko Penyakit Degeneratif

Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Kehidupan

manusia akan terus berjalan baik dengan diiringi kesehatannya yang terjaga. Bila

telah terjadi suatu penyakit, maka akan dilakukan pengobatan. Mengobati suatu

penyakit bukan berarti akan meniadakan penyakit tersebut, terkadang hanya

menurunkan gejala-gejala yang timbul karena suatu proses penyakit. Bahkan,

beberapa penyakit bisa menimbulkan komplikasi serius yang tidak akan hilang

walau telah diobati. Pengobatan pun tak semuanya bisa dijangkau oleh setiap

elemen masyarakat. Obat-obatan dan tindakan-tindakan untuk mencoba

menghilangkan penyakit tersebut, banyaknya meneriakkan kata mahal dan kurang

efisien, terutama pengobatan penyakit-penyakit degenerative yang kebanyakan

bersifat kronik. Maka dari itulah salah satu cara untuk menikmati kesehatan terus

berlanjut adalah dengan mencegah timbulnya suatu penyakit.20

Page 34: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

21

Bagan 2.1. Skema program kesehatan pribadi dan hubungan antara pasien

dengan komponen lainnya20

Sumber : R. Synderman & R. Sanders W, 2003

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan ini salah satunya

dengan melakukan penilaian risiko. Penilaian risiko ini meliputi penentuan faktor

risiko seorang individu untuk mengalami suatu penyakit, mendeteksi onset suatu

penyakit sedini mungkin, dan mencegah atau mengintervensi sedini mungkin

untuk meminimalisir komplikasi lebih lanjut. Untuk memenuhi hal ini,

dibutuhkan suatu program untuk menilai faktor risiko per individu. Sehingga akan

menghasilkan tindakan pencegahan yang terbaik untuk masing-masing individu.

Program ini dinamakan “Personalized health plan” atau program kesehatan

pribadi.20

Program kesehatan personal ini akan diisi dengan profil kesehatan,

deskripsi status kesehatan sekarang, analisis risiko kesehatan (aspek genetik,

lingkungan, dan gaya hidup), dan tindakan pencegahan untuk 1 tahun kedepan

dan untuk jangka panjang. Dengan adanya penilaian risiko ini, diharapkan untuk

mencegah atau memperlambat perkembangan suatu penyakit. Jadi, walaupun

tanpa meneliti secara genetik, penilaian risiko ini sudah dapat menentukan risiko

seorang individu untuk berkembang menjadi suatu penyakit.20

Page 35: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

22

Bagan 2.2. Aplikasi pelayanan prospektif di komunitas20

Sumber : R. Synderman & R. Sanders W, 2003

Hasil dari penilaian risiko ini akan membuat penatalaksaan penyakit

tersebut berdasarkan faktor risiko masing-masing individu. Penatalaksanaan ini

akan diterapkan kepada individu berdasarkan kebutuhan individual.

Page 36: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

23

2.4. Kerangka Teori

Merokok Hipertensi

Atherosklerosis, hiperkoagulasi,

Aktivitas fisik rendah

Faktor risiko yang tidak bisa

diubah : riwayat keluarga, jenis

kelamin, usia, ras

Faktor-faktor risiko stroke yang dapat

dimodifikasi

Perdarahan intraserebral

Perembesan darah dalam

parenkim otak

Penekanan jaringan otak

infark otak, edema, herniasi

otak Emboli serebral

Bekuan darah, lemak, udara

Oklusi pembuluh darah otak

Pembuluh darah oklusi

Iskemik jaringan otak

Edema dan kongesti jaringan

sekitar

Trombosis Serebral

Atrial fibrilasi, katup jantung

rusak, mikoard endokarditis

Tingginya biaya penyembuhan Menurunnya kemampuan self-

care Kerusakan mobilitas fisik

Defisit neurologis

STROKE

Obesitas, hiperlipidemia

Identifikasi Faktor Risiko Stroke - Risiko rendah

- Risiko sedang

- Risiko tinggi

Pompaan jantung inadekuat

blood clotting

Hiperglikemia,

diabetes mellitus

23

Page 37: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

24

2.5. Kerangka Konsep

Faktor-faktor risiko stroke yang

dapat dimodifikasi

Atrial

fibrilasi

Hiperglikemia

Faktor risiko yang

tidak bisa diubah

Riwayat stroke

pada keluarga

Identifikasi Faktor Risiko

Risiko Tinggi

Risiko Sedang

Risiko Rendah

Merokok

Obesitas

Aktivitas fisik

rendah

Hiperlipidemia

Hipertensi

STROKE

??

Faktor-faktor risiko

stroke

Bagan 2.4 Kerangka Konsep

Bagan 2.3 Kerangka Teori

24

Page 38: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

25

2.6. Definisi Operasional

Tabel 2.6 Definisi Operasional

N

O VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

ALAT

UKUR CARA UKUR

SKALA

UKUR HASIL UKUR

1 Tekanan Darah Ukuran tekanan darah pasien baik sistolik

maupun diastolik yang didapat saat

dilakukan pengukuran.34

Spigmo-

manometer

Pemeriksaan tekanan

darah diukur di lengan

kanan dan responden

diperiksa dua kali dengan

rentang waktu lima menit

Ordinal 1. Normal (Sistolik <120 atau diastolic

<80 mmHg)

2. Pre-Hipertensi (Sistolik 120-139

mmHg atau Diastolik 80-89 mmHg)

3. Hipertensi (Sistolik 140 atau

diastolic 90 mmHg)

2 Kolesterol total Kadar kolesterol dalam darah pada saat

terakhir kali pengukuran.35

Kolesterol

strip test

Mengambil darah dari

kapiler ujung jari dengan

lancet dan dimasukkan ke

alat pengukur kolesterol

Ordinal 1 Optimal = <200 mg/dl

2 Borderline = 200-239 mg/dl

3 Tinggi = 240 mg/dl

3 Diabetes Mellitus Status pernah didiagnosa oleh tenaga

kesehatan bahwa pasien memiliki penyakit

diabetes mellitus.12

Kuisioner Memindahkan informasi

dari pasien ke dalam

kuesioner pengumpulan

data (wawancara)

Nominal 1 = Pasien tidak menderita penyakit

gula

2 = Pasien ragu-ragu

3 = Pasien ada penyakit gula

25

Page 39: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

26

4. Gula Darah

Puasa

Kadar gula dalam darah pada saat terakhir

kali pengukuran dalam keadaan puas 8-10

jam.12

Gluko-test Mengambil darah dari

kapiler ujung jari dengan

lancet dan dimasukkan ke

alat pengukur glukosa.

Ordinal 1 Normal = <110

2 Borderline = 110-125

3 Tinggi = ≥ 126

5. Merokok Menilai kebiasaan merokok responden,

dengan 3 kategori, yaitu14 :

c. Bukan perokok adalah bila

mengonsumsi rokok kurang dari 100

buah seumur hidup.

d. Trying to quit atau sedang mencoba

berhenti merokok adalah bila merokok

lebih dari 100 rokok tetapi tidak

merokok selama 28 hari terakhir

e. Perokok aktif bila responden

merokok lebih dari 100 batang rokok

dan masih merokok sampai sekarang

Kuisioner Memindahkan informasi

dari pasien ke dalam

kuesioner pengumpulan

data (wawancara).

Ordinal 1 = Bukan perokok

2 = Trying to quit

3 = Perokok aktif

6. Indeks Massa

Tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh merupakan hasil dari

berat badan (BB) dibagi dengan tinggi

badan kuadrat dalam meter.12

1.

Timbangan

berat

badan.

2. Stature

meter

Mengukur BB dan TB

lalu dimasukkan dalam

rumus

IMT = BB (kg) / TB (m)2

Ordinal Hasil IMT

1. Ideal = <23,0

2. Overweight = ≥ 23 – 24.9

3. Obesitas = ≥ 25

26

Page 40: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

27

7. Riwayat stroke

dalam keluarga

Status penyakit keluarga (ayah, ibu, anak,

saudara kandung, nenek kandung, kakek

kandung) yang pernah didiagnosa stroke.13

Kuisioner Memindahkan informasi

dari pasien ke dalam

kuesioner pengumpulan

data

Nominal 1. Tidak ada

2. Tidak yakin

3. Ada

8 Riwayat Atrial

Fibrilasi

Status pernah mengalami riwayat jantung

berdebar atau riwayat detak jantung yang

tidak teratur.15

Kuisioner Memindahkan informasi

dari pasien ke dalam

kuesioner pengumpulan

data (wawancara)

Ordinal 1 = Detak jantung selalu teratur

2 = Tidak tahu atau tidak yakin atau

tidak ingat

3 = Ya, detak jantung tidak teratur

9. Aktivitas fisik Jumlah aktivitas fisik yang dilakukan

responden dalam waktu 1 minggu.36

1. Tinggi apabila responden melakukan

kegiatan fisik berat minimal 150 menit

atau kegiatan fisik sedang minimal 30

menit dalam satu minggu.

2. Sedang apabila melakukan kegiatan

fisik berat minimal 75 menit atau

kegiatana fisik sedang minimal 150 menit

dalam satu minggu.

3. Aktivitas fisik rendah apabila kegiatan

fisik responden tidak memenuhi kriteria

aktivitas fisik sedang dan tinggi.

Kuisioner Wawancara Ordinal 1. Aktivitas fisik rendah

2. Aktivtas fisik sedang

3. Aktivitas fisik rendah

27

Page 41: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis & Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif-

analitik dengan desain studi cross-sectional untuk mengetahui tingkat risiko

stroke.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah binaan KPKM Buaran FKIK UIN

Syarif Hidayatullah, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang

Selatan. RT 001/003, RT 001/004, dan RT 003/005 di daerah KPKM Buaran

FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan September tahun 2014 sampai

Agustus tahun 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah masyarakat di RT 001/003,

RT 001/004, dan RT 003/005 di daerah Buaran yang berusia 35 tahun atau lebih

pada tahun 2015.

3.3.2 Estimasi Besar Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus

untuk penelitian analitik. Besar sampel analitik kategorik tidak berpasangan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 42: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

29

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Zα = Deviat baku alfa pada derajat kepercayaan 95% dengan hipotesis

dua arah yaitu sebesar 1,96.

Zβ = Deviat baku beta pada derajat kepercayaan 80% yaitu sebesar 0,84

P1 = Proporsi kejadian stroke yang mendapat pengaruh dari faktor risiko

merokok sebesar 0,6.27

P2 = Proporsi kejadian stroke yang tidak mendapat pengaruh dari faktor

risiko merokok sebesar 0,4.27

P = Proporsi total: (P1+P2)/2 = 0,5

P1 – P2 = 0,2

Q1 = 1- P1 = 0,4

Q2 = 1- P2 = 0,6

Q = 1- P = 0,5

n1 = n2 = 95,25

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan bahwa jumlah total sampel

minimal yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 96 orang.

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan two-stage cluster random sampling. Pertama,

dari masing-masing 3 RW binaan KPKM dipilih 1 RT secara random, kemudian

di setiap RT yang terpilih dilakukan randomisasi untuk memenuhi sampel yang

telah dihitung pada setiap RT.

3.3.4. Kriteria Inklusi

- Masyarakat yang tinggal di wilayah binaan KPKM Buaran FKIK UIN

Jakarta.

- Usia responden 35 tahun atau lebih.

Page 43: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

30

3.3.5. Kriteria Eksklusi

- Masyarakat yang menolak menjadi responden

- Wanita yang sedang hamil (karena berat badan pada ibu hamil adalah

bukan berat badan yang sebenarnya).

- Responden dengan asites (karena berat badan pada pasien asites adalah

bukan berat badan yang sebenarnya).

3.4. Cara Kerja Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuisioner yang diadaptasi dari Stroke Risk

Scorecard untuk menilai faktor risiko seseorang terhadap penyakit stroke. Setelah

itu dilakukan pemeriksaan berupa tinggi badan, berat badan, tekanan darah,

regularitas nadi, kolesterol total, kadar gula darah puasa.

3.5. Manajemen Data

3.5.1. Pengumpulan Data

Data primer yaitu usia, jenis kelamin, IMT, tekanan darah, aktivitas fisik,

riwayat berdebar, riwayat diagnosis atrial fibrilasi, riwayat keluarga dengan

stroke, kebiasaan merokok, regularitas nadi, kadar gula darah puasa dan kadar

kolesterol.

3.5.1.1. Instrumen Penelitian

A. Alat Pemeriksaan

Untuk mengukur berat badan digunakan timbangan injak jarum dengan

ketelitian 0,1 Kg, sedangkan untuk mengukur tinggi badan dan lingkar pinggang

digunakan tali meteran dengan ketelitian 0.1 cm. Untuk mendapatkan hasil IMT

maka digunakan kalkulator. Tekanan darah diukur dengan menggunakan

sfigmomanometer dan stetoskop Riester. Untuk pemeriksaan regularitas nadi

menggunakan jari pemeriksa selama 1 menit untuk melihat regularitas nadi.

Untuk pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol menggunakan Easy Touch

GCU dan strip glukosa untuk mengukur kadar gula darah , begitu pun dengan

strip kolesterol untuk mengukur kadar kolesterol.

Page 44: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

31

B. Kuesioner

Pertanyaan dalam kuesioner merupakan pertanyaan yang diadaptasi dan

di modifikasi dari Stroke Risk Scorecard.

3.5.1.2. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi responden secara

langsung di rumahnya. Peneliti mendampingi responden ketika mengisi kuesioner

untuk mengantisipasi jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti responden.

Selanjutnya dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang

dan regularitas nadi secara langsung dengan menggunakan instrumen yang telah

disebutkan. Selanjutnya, responden diminta untuk puasa 8-10 jam sebelum

dilakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Responden yang memenuhi

syarat puasa sebelum pemeriksaan akan di ukur kadar gula darah puasa dan

kolesterol total.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mendatangi kantor

Kelurahan Buaran untuk mendapatkan gambaran masyarakat di Kelurahan

Buaran.

3.5.1.3. Alur Pengumpulan Data

Bagan 3.1 Alur Pengumpulan Data

• masyarakat binaan KPKM

Buaran

• usia ≥ 35 tahun

• Bersedia menjadi responden

Penulisan laporan penelitian Analisis data

Pengolahan data

• Dilakukan wawancara.

• Diukur TD, BB, TB,

regularitas nadi, kadar

kolesterol, kadar GDP.

Pengambilan data

Pemilihan sampel

Persiapan penelitian

Page 45: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

32

3.5.2 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari responden kemudian

diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 22.0.

Tahapan pengolahan data terdiri dari coding, editing, entry data, dan cleaning.

3.5.3. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis univariat dan

analisis bivariat. Analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi dari setiap variabel penelitian. Hasil dari analisis univariat akan

ditampilkan dalam bentuk tabel serta akan dinarasikan.

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan Uji Chi-square karena semua variabel berupa data

kategorik dan untuk hipotesis kategorik tidak berpasangan.

Melalui uji statistik Chi-square akan diperoleh derajat kemaknaan

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yaitu nilai p. Dalam

penelitian ini digunakan derajat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua

variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti Ho

ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p >

0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

3.5.4. Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

3.6. Etika Penelitian

Penelitian ini sudah diajukan ke komite etik, namun sedang dalam proses

persetujuan. Peneliti menyediakan lembar informed consent untuk responden

sebagai bukti persetujuan responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 46: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Masyarakat Binaan KPKM Buaran

Kelurahan Buaran terletak dibagian selatan kecamatan Serpong dengan

luas wilayah 379,98 Ha. Batas utara dari kelurahan Buaran yaitu kelurahan Ciater,

batas timur yaitu kecamatan Pamulang, batas selatan dan barat yaitu kecamatan

Setu. Jumlah RT/RW pada kelurahan Buaran ini sebanyak 9 RW dan 33 RT

dengan jumlah penduduk yaitu sebanyak 13.064 jiwa dengan jumlah penduduk

berdasarkan usia diatas 35 tahun sebanyak 6.022 jiwa.

Wilayah binaan KPKM Buaran hanya sebatas pada 3 RW yaitu RW 3, 4,

dan 5 dengan jumlah masing-masing RT adalah 4, 3, dan 4. Dalam penelitian ini

RT yang terpilih adalah RT 001/003, RT 001/004, dan RT 003/005 dengan

masing-masing jumlah penduduk berdasarkan usia lebih dari 35 tahun adalah 313,

335, dan 201 jiwa.

4.1.1. Demografi Kelurahan Buaran

Tabel 4.1 Demografi Kelurahan Buaran (N=13.064)

No. Variabel Kategori

Jumlah

n Persentase

(%)

1. Jenis Kelamin Perempuan 6332 48,5

Laki-laki 6732 51, 5

2. Usia <45 9166 70,2

45-54 2141 16,4

>55 1757 13,4

3. Pendidikan

Terakhir

Tidak sekolah 2433 18,6

SD 2504 19,2

SMP 2834 21,7

SMA 9246 29,9

Perguruan tinggi

1385 10,6

Page 47: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

34

4. Pekerjaan Tidak bekerja 934 7,1

Mengurus rumah tangga 3445 26,4

Pelajar / mahasiswa 3025 23,2

Pensiunan 50 0,4

Pegawai negara sipil 77 0,6

Tentara Nasional Indonesia 30 0,2

Polisi Republik Indonesia 29 0,2

Pedagang 1279 9,8

Petani 9 0,1

Peternak 6 0,0

Karyawan 2833 21,7

Buruh Harian Lepas 1020 7,8

Guru 136 1,0

Dosen 5 0,0

Dokter 16 0,1

Perawat 17 0,1

Bidan 17 0,1

Yang lain 126 1,0

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebaran penduduk cukup

merata untuk laki-laki dan perempuan dengan persentase sebanyak 48,5% untuk

perempuan dan 51,5% untuk laki-laki. Penduduk berusia kurang dari 45 tahun ada

916 orang (70,2%), sedangkan penduduk berusia antara 45-54 tahun sebanyak

2141 (16,4%) orang dan penduduk berusia lebih dari 55 tahun sebanyak 1757

(13,4%) orang. Berdasarkan pendidikan terakhir, kebanyakan penduduk adalah

lulusan SMA yaitu sebesar 29,9%, dikuti lulusan SMP, SD, tidak sekolah, dan

perguruan tinggi dengan persentase sebesar 21,7%, 19,2%, 18,6%, dan 10,6%.

Jenis pekerjan penduduk sangat bervariasi dengan persentase terbesar adalah

pengurus rumah tanga (23,2%), pelajar/ mahasiswa(23,2%), karyawan (21,7%),

pedagang (9,8%), buruh harian lepas (7,8%), dan penduduk yang belum/ tidak

bekerja (7,1%). Jumlah penduduk dengan jenis pekerjan lain tidak lebih dari 2%

total jumlah penduduk Kelurahan Buaran.

Page 48: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

35

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner

perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Pada penelitian ini dilakukan uji

validitas dan reabilitas kepada 30 responden yang merupakan masyarakat binaan

KPKM Buaran. Kuesioner yang akan di lakukan uji validitas dan reabilitas pada

penelitian ini di adaptasi dari Stroke Risk Scorecard yang telah teruji validitas dan

reabilitasnya, yang kemudian dimodifikasi untuk kepentingan penelitian. Uji

validitas dan reabilitas ini menggunakan SPSS versi 22.

4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid,

valid artinya ketepatan dan kecermatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat

untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Hasil dari uji validitas adalah

menentukan mana item kuesioner yang valid dan kurang valid.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas pada Item Pemeriksaan (N=30)

No. Item Pemeriksaan Pearson

Correlation

R tabel Keterangan

1. Berat badan 0,386 0,361 Validitas baik

2. Tinggi badan 0,215 0,361 Validitas kurang baik

3. Tekanan darah sistolik 0,746 0,361 Validitas baik

4. Tekanan darah diastolik 0,656 0,361 Validitas baik

5. Gula darah puasa 0,625 0,361 Validitas baik

6. Kolesterol total 0,764 0,361 Validitas baik

7. Regularitas nadi constant 0,361 Validitas tidak bisa

dihitung

Suatu item dikatakan memiliki nilai validitas yang baik apabila memiliki

nilai Pearson correlation (r hitung) lebih dari r tabel. Dan jika nilai r hitung lebih

kecil dari r tabel, maka item tersebut dinyatakan kurang valid. Nilai r tabel yang

digunakan pada pengujian ini adalah 0,361. Nilai ini didapatkan berdasarkan

jumlah sampel dan tingkat signifikan yang dipilih yaitu 30 responden dan 5%.

Page 49: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

36

Berdasarkan tabel 4.2, item yang mempunyai validitas yang baik adalah

pemeriksaan berat badan, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, gula

darah puasa dan kolesterol total. Sedangkan item yang mempunyai validitas yang

kurang baik adalah tinggi badan. Dan item yang tidak bisa dihitung validitasnya

adalah pemeriksaan regularitas nadi.

Tinggi badan yang kurang valid dan regularitas nadi yang validitasnya

tidak bisa dihitung dipengaruhi oleh faktor jumlah sampel validitas yang kurang

banyak sehingga hasil kurang variasi sehingga korelasinya dengan skor total

masih kurang mencapai angka r tabel. Namun, kedua item ini akan tetap dipakai

untuk kepentingan skoring di Stroke Risk Scorecard dan analisis data.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas pada Item Kuesioner (N=30)

No. Item Kuesioner Pearson

Correlation R tabel Keterangan

1. Berapakah tekanan darah

Anda biasanya?

0,504 0,361 Validitas baik

2. Apakah Anda pernah

meminum obat darah

tinggi?

0,488 0,361 Validitas baik

3. Berapa gula darah Anda

biasanya?

0,533 0,361 Validitas baik

4. Pernahkah anda mempunyai

kadar gula darah yang

tinggi?

0,677 0,361 Validitas baik

5. Apakah Bapak / Ibu

mempunyai penyakit

diabetes / penyakit gula /

kencing manis?

0,630 0,361 Validitas baik

6. Apakah Anda meminum

obat diabetes / penyakit

gula/ kencing manis secara

rutin?

0,270 0,361 Validitas kurang

baik

Page 50: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

37

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas pada Item Kuesioner (N=30) (lanjutan)

No. Item Kuesioner Pearson

Correlation

R tabel Keterangan

6. Apakah Anda meminum

obat Diabetes / penyakit

gula/ kencing manis secara

rutin?

0,270 0,361 Validitas kurang

baik

7. Berapa kadar kolesterol

total Anda biasanya?

0,607 0,361 Validitas baik

8. Apakah Anda pernah

merasakan jantung berdebar

-debar / deg-degan dengan

detak jantung yang tidak

teratur?

0,567 0,361 Validitas baik

9. Apakah Anda pernah sakit

jantung dan di diagnosis

Atrial Fibrilasi?

Constant 0,361 Validitas tidak bisa

dihitung

10. Apakah Anda seorang

perokok?

0,595 0,361 Validitas baik

11. Berapa hari dalam

seminggu Anda biasanya

melakukan Kegiatan Fisik

Berat ?

0,421 0,361 Validitas baik

12. Berapa hari dalam

seminggu Anda biasanya

melakukan Kegiatan Fisik

Sedang ?

0,397 0,361 Validitas baik

Page 51: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

38

13. Apakah ada anggota

keluarga Anda yang

memiliki riwayat penyakit

stroke (lumpuh sebelah

badan, bicara pelo, lumpuh

wajah satu sisi)

0,342 0,361 Validitas kurang

baik

Berdasarkan tabel di atas didapatkan item nomor 1, 2, 3, 4,5,7,8, 10, 11,

dan 12 memiliki nilai validitas yang baik karena memiliki nilai Pearson

Correlation lebih dari 0,361. Sementara item nomor 6 dan 13 memiliki nilai

Pearson Correlation kurang dari 0,361 sehingga item-item tersebut memiliki nilai

validitas yang kurang baik.

Hal tersebut terjadi karena pertanyaan yang dibuat sulit di mengerti oleh

responden sehingga berpengaruh kepada jawaban responden atau jawaban dari

responden yang kurang bervariasi. Untuk item nomor 9 tidak bisa dihitung

validasinya karena responden menjawab dengan jawaban yang sama sehingga

jawaban tidak bervariasi. Item yang kurang valid tidak akan dianalisis dalam

penelitian ini kecuali item nomor 9 dan 13 akan tetap di masukkan kedalam

kuesioner karena untuk kepentingan skoring di Stroke Risk Scorecard.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah.

Dalam statistik SPSS uji reabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat

kekonsistensian kuesioner yang digunakan oleh peneliti sehingga kuesioner ini

bisa dihandalkan, walaupun penelitian dilakukan berulangkali dengan kuesioner

yang sama. Suatu instrument dikatakan memiliki nilai reabilitas yang baik jika

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dibanding nilai r tabel. Pada

Page 52: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

39

penelitian ini didapatkan nilai r tabel sebesar 0,361 untuk jumlah sampel 30 dan

tingkat signifikan. Uji reabilitas dalam hal ini mengacu pada nilai Alpha yang

dihasilkan dalam output SPSS. Hasil uji reabilitas dapat dilihat dari kriteria

pembagian interpretasi nilai Cronbach alpha, yaitu:

1. Kurang reliabel: Cronbach’s Alpha 0,00 - 0,20

2. Agak reliabel: Cronbach’s Alpha 0,21 - 0,40

3. Cukup reliabel: Cronbach’s Alpha 0,42 - 0,60

4. Reliabel: Cronbach’s Alpha 0,61 - 0,80

5. Sangat reliabel: Cronbach’s Alpha 0,81 - 1,00.

Tabel 4.4. Nilai Alpha Uji Reabilitas

Cronbach’s Alpha N of items

0,703 12

Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha yang dilakukan

uji reabilitas pda 12 item sebesar 0,703. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan

nilai r tabel juga dalam kriteria interpretasi masuk kedalam kriteria reliabel,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini memiliki reabilitas yang baik.

Tabel 4.5. Hasil Uji Reabilitas pada Item Kuesioner (N=30)

No. Item Kuesioner Cronbach’s Alpha if

item deleted Keterangan

1. Berapakah tekanan darah Anda

biasanya?

0,711 Reliabel

2. Apakah Anda pernah meminum

obat darah tinggi?

0,677 Reliabel

3. Berapa gula darah Anda

biasanya?

0,682 Reliabel

Page 53: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

40

Tabel 4.5.Hasil Uji Reabilitas pada Item Kuesioner (N=30) (lanjutan)

No. Item Kuesioner

Cronbach’s Alpha if

item deleted

Keterangan

4. Pernahkah anda mempunyai

kadar gula darah yang tinggi?

(misalnya diberitahu oleh

pemeriksa atau diketahui pada

saat pemeriksaan kesehatan,

ketika sakit atau ketika hamil)

0,647 Reliabel

5. Apakah Bapak / Ibu mempunyai

penyakit diabetes/ penyakit gula/

kencing manis?

0,644 Reliabel

6. Apakah Anda seorang perokok? 0,661 Reliabel

7. Berapa kadar kolesterol total

Anda biasanya?

0,669 Reliabel

8. Apakah Anda pernah merasakan

jantung berdebar-debar / deg-

degan dengan detak jantung

yang tidak teratur?

0,671 Reliabel

9. Berapa hari dalam seminggu

Anda biasanya melakukan

Kegiatan Fisik Berat ?

0,703 Reliabel

10. Berapa hari dalam seminggu

Anda biasanya melakukan

Kegiatan Fisik Sedang ?

0,715 Reliabel

11. Apakah Anda pernah sakit

jantung dan di diagnosis Atrial

Fibrilasi?

0,709 Reliabel

Page 54: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

41

12. Apakah ada anggota keluarga

Anda yang memiliki riwayat

penyakit stroke (lumpuh sebelah

badan, bicara pelo, lumpuh

wajah satu sisi) atau (perdarahan

otak bukan karena trauma /

kecelakaan)

0,718 Reliabel

Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh item kuesioner yang diuji

reabilitasnya memiliki hasil yang reliabel, dilihat dari seluruh item yang memiliki

nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Seluruh item yang reliabel dapat

disimpulkan bahwa kuesioner ini akan tetap konsinten sehingga dapat digunakan

di tempat yang berbeda dan responden yang berbeda.

4.3. Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini akan digambarkan distribusi frekuensi dari

masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat.

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan

terakhir dan faktor-faktor risiko stroke. Sedangkan variabel terikatnya adalah

risiko rendah, sedang dan tinggi dari stroke. Penelitian ini dilakukan pada 134

responden.

4.3.1. Gambaran Karakteristik Responden

Sebaran karakteristik responden pada penelitian ini yaitu sebaran

responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan terakhir.

Tabel 4.6. Sebaran Karakteristik Responden (N=134)

No. Variabel Kategori N %

1. Usia 35-59 tahun 108 80,6

≥ 60 tahun 26 19,4

2. Jenis Kelamin Laki-laki 41 30,6

Perempuan 93 69,4

Page 55: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

42

3. Pekerjaan Bekerja 47 35,1

Tidak bekerja 87 64,9

4. Pendidikan

terakhir

Tidak sekolah 23 17,2

SD 48 35,8

SMP 26 19,4

SMA 35 26,1

Perguruan tinggi 2 1,5

Berdasarkan tabel 4.6, didapatkan sebaran usia responden di dominasi oleh

usia 35-59 tahun yaitu sebanyak 108 orang (80,6%). Untuk sebaran usia lebih dari

sama dengan 60 tahun didapatkan sebanyak 26 orang (19,4%).

Dilihat dari tabel diatas, sebaran jenis kelamin responden tidak merata. Ini

terlihat dari banyaknya jumlah responden jenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 93 orang (69,4%) sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

41 orang (30,6%). Hal ini disebabkan waktu pengambilan data di lakukan pada

jam kerja sehingga kebanyakan laki-laki sedang tidak berada di rumah. Ini

merupakan salah satu faktor yang membuat tidak meratanya sebaran responden

berdasarkan jenis kelamin.

Sebaran responden berdasarkan pekerjaan, dari 134 responden didapatkan

sebanyak 47 (35,1%) orang yang bekerja dan 87 (64,9%) orang yang tidak bekerja.

Banyaknya sebaran responden yang tidak bekerja disebabkan kebanyakan

responden adalah perempuan yang mayoritasnya tidak bekerja.

Untuk sebaran pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah

responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 48 orang (35,8%), diikuti pendidikan

SMA, SMP, tidak sekolah, dan perguruan tinggi masing-masing 35 orang (26,1%),

26 orang (19,4%), 23 orang (17,2%), dan 2 orang (1,5%).

Page 56: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

43

4.3.2. Gambaran Faktor Risiko Stroke pada Responden berdasarkan Stroke

Risk Scorecard

Variabel faktor risiko pada penelitian ini adalah tekanan darah sistolik,

tekanan darah diastolik, tekanan darah total, regularitas nadi, riwayat berdebar tak

teratur, perokok, kolesterol total, gula darah puasa, aktivitas fisik, indeks massa

tubuh (IMT), dan riwayat stroke dalam keluarga.

Tabel 4.7. Sebaran Faktor Risiko Stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard

pada Responden (N=134)

No. Variabel Kategori N %

1. Tekanan darah sistolik < 120 mmHg 21 15,7

120-139 mmHg 66 49,3

>140 mmHg 47 35,1

2. Tekanan

darah diastolik

<80 mmHg 16 11,9

80-89 mmHg 40 29,9

≥ 90 mmHg 78 58,2

3. Tekanan darah total Normal 14 10,4

Pre-hipertensi 39 29,1

Hipertensi 81 60,4

4. Regularitas nadi Reguler 134 100

Irreguler 0 0

5. Riwayat berdebar tidak

teratur

Tidak pernah 111 82,8

Pernah 23 17,2

6. Perokok Tidak merokok 100 74,6

Trying to quit 5 3,7

Merokok 29 21,6

7. Kolesterol total Optimal 32 23,9

Borderline 38 28,4

Tinggi 64 47,8

8. Gula darah puasa Normal 46 34,3

Borderline 67 50,0

Tinggi 21 15,7

Page 57: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

44

9. Aktivitas Fisik Tinggi 83 61,9

Sedang 26 19,4

Rendah 25 18,7

10. Indeks Massa Tubuh

(IMT)

Normal 43 32,1

Berlebih 26 19,4

Obesitas 65 48,5

11. Riwayat stroke dalam

keluarga

Tidak ada 115 85,8

Ada 19 14,2

Berdasarkan tabel di atas, hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik

didapatkan bahwa yang memiliki jumlah responden terbanyak di kategori tekanan

darah sistolik 120-139 mmHg (pre-hipertensi) yaitu 66 orang (49,3%) dan yang

terkecil adalah 21 orang (15,7%) memiliki tekanan darah sistolik kurang dari 120

mmHg (normotensi) dan 47 orang (35,1%) memiliki tekanan darah sistolik lebih

dari 140 mmHg (hipertensi).

Dari hasil pemeriksaan tekanan darah diastolik didapatkan bahwa yang

memiliki jumlah responden terbanyak yaitu 78 orang (58,2%) memiliki tekanan

darah diastolik yang lebih dari sama dengan 90 mmHg (hipertensi) dan yang

terbanyak selanjutnya adalah 40 orang (29,9%) responden yang memiliki tekanan

darah diastolik 80-89 mmHg (pre-hipertensi) dan yang terkecil yaitu sebanyak 16

orang (11,9%) memiliki tekanan darah dibawah 80 mmHg (normotensi).

Tekanan darah dikatakan hipertensi bila sistol atau diastolik memenuhi

kriteria hipertensi, yaitu bila sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih dari

sama dengan 90 mmHg. Bila tekanan darah memenuhi salah satu hal ini yaitu

sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg, maka tekanan darah ini

masuk ke kategori pre-hipertensi. Dan untuk kategori normotensi, bila sistolik

kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80.

Berdasarkan tabel 4.7. jumlah responden terbanyak yang memenuhi syarat

untuk kategori hipertensi sebanyak 81 orang (60,4%), dan 39 orang (29,1%)

masuk ke dalam kategori pre-hipertensi, dan jumlah responden terkecil yaitu 14

orang (10,4%) masuk ke dalam kategori normotensi.

Page 58: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

45

Pemeriksaan regularitas nadi ditujukan untuk memeriksa adanya

ketidakteraturan nadi selama 1 menit, ini merupakan screening sederhana untuk

mendeteksi adanya Atrial Fibrilasi (AF). Untuk hasil pemeriksaan regularitas nadi

semua responden yaitu 134 orang (100%) memiliki denyut nadi yang regular.

Hasil yang constant ini dipengaruhi pemeriksaan regularitas nadi ini hanya dalam

satu waktu sehingga tidak bisa menilai secara keseluruhan denyut nadi.

Hasil dari pertanyaan “apakah Anda memiliki riwayat berdebar yang tidak

teratur?”, sebanyak 111 orang (82,8%) menjawab pernah sedangkan sisanya yaitu

23 orang (17,2%) menjawab tidak pernah. Hasil yang tidak bervariasi ini bisa

dipengaruhi oleh pertanyaan yang dibuat sulit di engerti oleh responden sehingga

berpengaruh kepada jawaban responden. Selain itu juga dipengaruhi oleh recall

bias responden karena tidak setiap orang mengerti bagaimana berdebar tidak

terartur dan tidak setiap orang mengingat pernah berdebar tidak teratur.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa jumlah responden terbanyak yaitu

100 orang (74,6%) tidak mempunyai kebiasaan merokok dan jumlah terkecil

sebanyak 5 orang (3,7%) yang trying to quit smoking dan 29 orang (21,6%)

lainnya mempunyai kebiasaan merokok. Banyaknya persentase yang tidak

merokok dipengaruhi oleh banyaknya responden perempuan yang tidak memiliki

kebiasaan merokok dibandingkan responden laki-laki.

Dari hasil pemeriksaan kolesterol didapatkan bahwa jumlah responden

terbanyak yaitu 64 orang (47,8%) memiliki kadar kolesterol ≥ 240 mg/dl

kemudian 38 orang (28,4%) memiliki kadar kolesterol 200-239 mg/dl dan

sebanyak 32 orang (23,9%) memiliki kadar kolesterol <200 mg/dl. Dapat

disimpulkan bahwa 47,8% masyarakat di sekitar KPKM Buaran memiliki kadar

kolesterol yang cukup tinggi.

Kadar gula darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl masuk ke kategori GDP tinggi,

kadar GDP 100-125 masuk ke kategori borderline, dan kadar GDP <100

merupakan GDP normal. Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden terbanyak

yaitu 67 orang (50%) memiliki kadar GDP yang borderline yaitu 100-125 mg/dl,

sedangkan jumlah terkecil sebanyak 21 orang (15,7%) yang memiliki kadar GDP

Page 59: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

46

tinggi yaitu ≥ 126 mg/dl dan 46 orang (34,3%) lainnya memiliki kadar GDP yang

normal yaitu <100 mg/dl.

Aktivitas fisik dibagi menjadi 3 kategori yaitu aktivitas tinggi, sedang dan

rendah. Pengelompokan ini berdasarkan jenis kegiatan fisik dan waktu. Aktivitas

tinggi bila dalam satu minggu, responden melakukan kegiatan fisik berat minimal

selama 150 menit atau melakukan kegiatan fisik sedang minimal selama 300

menit. Aktivitas sedang bila dalam satu minggu, responden melakukan kegiatan

fisik berat minimal selama 75 menit atau melakukan kegiatan fisik sedang

minimal selama 150 menit. Sedangkan aktivitas rendah adalah bila kegiatan fisik

responden tidak memenuhi kriteria aktivitas fisik sedang dan tinggi.

Dari tabel di atas, didapatkan bahwa 83 orang (61,9%) masuk ke dalam

kategori aktivitas fisik tinggi, sedangkan responden yang masuk ke dalam

kategori sedang dan rendah memiliki jumlah responden yang hampir sama yaitu

sebanyak 26 orang (19,4%) dan 25 orang (18,7%).

Indeks massa tubuh (IMT) dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu

normal, berat badan berlebih (overweight, dan obesitas. IMT kurang dari 23,0

dimasukkan ke dalam kategori normal, IMT antara 23,0-24,9 dimasukkan ke

dalam kategori berat badan berlebih, dan IMT 25,0 atau lebih dimasukkan ke

dalam kategori obesitas. Berdasarkan IMT, jumlah terbanyak responden yaitu 65

orang (48,5%) masuk ke dalam kategori obes, sedangkan jumlah terkecil

sebanyak 26 orang (19,4 %) masuk kategori berat badan berlebih dan 43 orang

(32,1%) lainnya masuk ke dalam kategori normal.

Lingkup riwayat keluarga pada penelitian ini adalah ayah, ibu, anak,

saudara kandung, kakek dan nenek kandung. Sebanyak 115 orang (85,8%)

menjawab tidak ada riwayat keluarga yang mengalami stroke sedangkan 19 orang

(14,2%) menjawab ada riwayat keluarga yang mengalami stroke.

4.3.3. Gambaran Tingkatan Risiko Stroke

Penilaian tingkat risiko stroke ini berdasarkan pada Stroke Risk Scorecard.

Berikut merupakan hasil penilaian tingkat risiko stroke pada masyarakat binaan

KPKM Buaran tahun 2015 :

Page 60: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

47

Tabel 4.8. Sebaran tingkat risiko stroke (N=134)

Tingkatan risiko N %

Risiko rendah 44 32,8

Risko sedang 37 27,6

Risiko tinggi 53 39,6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 134 responden , sebanyak

53 orang (39,6%) memiliki risiko tinggi, 44 orang (32,8%) memiliki risko rendah,

dan 37 orang (27,6%) memiliki risko sedang untuk mengalami stroke. Penilaian

tingkat risiko berdasarkan Stroke Risk Scorecard.

4.4. Analisis Bivariat

Pada penelitian ini dilakukan uji analisis bivariat. Uji ini bertujuan untuk

mengetahui adanya hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan

variabel terikat. Analisis bivariat ini menggunakan Chi-square test. Jika p value <

0,05 maka terdapat hubungan yang bermakna dari variabel-variabel yang diteliti

dengan derajat kepercayaan yaitu 95%.

4.4.1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Risiko Stroke

Tabel 4.9 Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Risiko

Stroke

Jenis

Kelamin

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Laki-laki 5 12,2 16 39,0 20 48,8 41 100

Perempuan 39 41,9 21 22,6 33 36,8 93 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value=0,003

Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat risiko stroke

diperoleh bahwa jumlah responden laki-laki yang memiliki risiko tinggi lebih

banyak (48,8%) dibandingkan dengan responden perempuan (36,8%). Sementara

jumlah responden laki-laki dan risiko rendah lebih sedikit (12,2%) daripada

Page 61: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

48

responden perempuan (41,9%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,003 (p

<0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis

kelamin dengan tingkat risiko stroke.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Mutmainna et al di Makassar yang

menyatakan adanya hubungan bermakna dengan risiko 1,29 kali mengalami

stroke pada responden laki-laki dibandingkan dengan responden perempuan.26

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rico J dkk yang mencari faktor

risiko stroke pada usia <40 tahun yang menyatakan bahwa jenis kelamin tidak

memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko stroke (p=1,000), namun jenis

kelamin laki-laki memiliki risiko terkena stroke 0,69 kali lebih tinggi dibanding

responden perempuan.29

Tidak adanya hubungan jenis kelamin dengan kejadian stroke dapat

disebabkan faktor penyebab kejadian stroke yang multifaktorial, bukan hanya

karena jenis kelamin, diantaranya karena diabetes melitus, hiperkolesterolemia,

merokok, dan penyakit jantung.

4.4.2. Hubungan antara Tekanan Darah dengan Tingkat Risiko Stroke

Tabel 4.10 Sebaran Responden berdasarkan Tekanan Darah dan Tingkat Risiko

Stroke

Tekanan

Darah

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Normal & Pre-

Hipertensi

23 43,4 23 43,4 7 13,2 53 100

Hipertensi 21 25,94 14 17,3 46 56,8 81 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,000

Hasil analisis hubungan antara tekanan darah dengan tingkat risiko stroke

diperoleh bahwa jumlah responden dengan normotensi & pre-hipertensi yang

Page 62: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

49

memiliki risiko tinggi lebih sedikit (13,2%) dibandingkan responden dengan

hipertensi (36,8%). Sebaliknya, jumlah responden dengan normotensi & pre-

hipertensi yang memiliki risiko rendah lebih banyak (43,4%) dibandingkan

responden dengan hipertensi (25,94%) Dari hasil uji statistik didapatkan nilai

p=0,000 (p <0,01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara

jenis kelamin dengan tingkat risiko stroke.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Fazidah AS yang menyatakan risiko

terjadinya stroke pada orang yang mempunyai riwayat hipertensi 51,11 kali

dibandingkan dengan orang yang tidak hipertensi.27 Mutmainna dkk menyatakan

bahwa pasien yang memiliki riwayat hipertensi memiliki risiko 16,22 kali lebih

besar mengalami stroke dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat

hipertensi.26

4.4.3. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Tingkat Risiko Stroke

Tabel 4.11 Sebaran Responden berdasarkan Kebiasaan Merokok dan Tingkat

Risiko Stroke

Kebiasaan

Merokok

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Tidak 40 40 25 25 35 35 100 100

Ya & Try To

Quit

4 11,8 12 35,3 18 52,9 34 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,010

Hasil analisis hubungan antara perokok dengan tingkat risiko stroke

diperoleh bahwa jumlah responden dengan kebiasaan merokok & responden yang

mencoba keluar dari kebiasaan merokok (trying to quit) yang memiliki risiko

tinggi lebih banyak yaitu sebanyak 52,9% dibandingkan dengan responden yang

tidak memiliki kebiasaan merokok yaitu 35%. Sebaliknya, jumlah perokok &

trying to quit yang memiliki risiko rendah lebih sedikit (11,8%) dibandingkan

dengan responden yang tidak memiliki kebiasaan merokok (40%). Dari hasil uji

Page 63: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

50

statistik didapatkan nilai p=0,010 (p <0,05). Hal ini menunjukkan adanya

hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan tingkat risiko stroke.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Reena SS dan John WC di Baltimore

yang menyatakan bahwa merokok meningkatkan risiko terjadinya stroke 3 sampai

4 kali dibandingkan orang yang tidak merokok. Dan perokok pasif memiliki risiko

1,5 kali menderita stroke dibanding bukan perokok pasif.28 Hal yang sama juga

dipaparkan oleh Mutmainna dkk bahwa pasien yang memiliki kebiasaan merokok

berisiko 2,68 kali lebih besar mengalami stroke pada dewasa awal dibandingkan

dengan yang tidak.26

4.4.4. Hubungan antara Kadar Gula Darah Puasa dengan Tingkat Risiko

Stroke

Tabel 4.12 Sebaran Responden berdasarkan Kadar Gula Darah Puasa (GDP) dan

Tingkat Risiko Stroke

Kadar

GDP

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Normal 20 43,5 8 17,4 18 39,1 46 100

Borderline 17 25,4 28 41,8 22 32,8 67 100

Tinggi 7 33,3 1 4,8 13 61,9 21 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,002

Hasil analisis hubungan antara kadar gula darah puasa (GDP) dengan

tingkat risiko stroke diperoleh bahwa responden yang memiliki kadar GDP tinggi

yang memiliki risiko tinggi lebih banyak (61,9%) daripada responden dengan

kadar GDP borderline (32,8%) ataupun responden dengan kadar GDP normal

(39,1%). Sementara jumlah responden yang memiliki kadar GDP normal yang

memiliki risiko rendah lebih banyak (43,5%) daripada responden dengan GDP

tinggi (33,3%) ataupun kadar GDP borderline (25,4%). Dari hasil uji statistik

didapatkan nilai p=0,002 (p <0,01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna antara kadar gula darah puasa dengan tingkat risiko stroke.

Page 64: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

51

Hasil ini berbeda pada penelitian Rico J et al di RS Kota Semarang yang

menyatakan bahwa kadar gula darah terbukti tidak memiliki hubungan yang

bermakna dengan kejadian stroke pada usia muda p=0,42 (p>0,05).Namun, risiko

untuk terjadinya stroke pada usia muda pada responden dengan kadar GDP ≥126

mg/dl 1,51 kali lebih besar dibanding dengan responden yang memiliki kadar

GDP <12 mg/dl.29 American Diabetes Association (ADA) memaparkan bahwa

responden yang diabetes memiliki risiko terkena stroke 2-4 kali lebih besar

dibanding responden yang bukan diabetes.30

4.4.5. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tingkat Risiko Stroke

Tabel 4.13 Sebaran Responden berdasarkan Aktivitas Fisik dan Tingkat Risiko

Stroke

Aktivitas

Fisik

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Tinggi 40 48,2 20 24,1 23 27,7 83 100

Sedang 3 11,5 15 57,7 8 30,8 26 100

Rendah 1 4 2 8 22 88 25 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,000

Hasil analisis hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat risiko stroke

diperoleh bahwa responden dengan aktivitas fisik rendah yang memiliki risiko

tinggi lebih banyak (88%) daripada responden dengan aktivitas fisik sedang

(30,8%) ataupun responden dengan aktivitas fisik tinggi (27,7%). Sedangkan

jumlah responden dengan aktivitas fisik rendah yang memiliki risiko rendah lebih

sedikit (4%) daripada responden dengan aktivitas fisik sedang (11,5%) ataupun

responden dengan aktivitas fisik tinggi (48,2%). Dari hasil uji statistik didapatkan

nilai p=0,000 (p <0,01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna

antara tingkat aktivitas fisik dengan tingkat risiko stroke.

Hasil ini mendukung penelitian Yusuf Budi et al yang menyatakan bahwa

secara statistik ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik pada pria

Page 65: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

52

dengan stroke iskemik akut. Laki-laki dengan aktivitas fisik yang rendah berisiko

13,95 kali untuk mengalami stroke iskemik daripada orang dengan aktivitas fisik

tinggi.31

Jian Li dan Johannes S. dalam penelitiannya memaparkan bahwa aktivitas

fisik tingkat tinggi mempunyai efek menguntungkan pada kesehatan

kardiovaskular dengan menurunkan risiko stroke pada laki-laki dan perempuan

sebanyak 20-30%, sedangkan aktivitis fisik tingkat sedang menurunkan risiko

cardiovascular disease (CVD) sebanyak 10-20%.32

4.4.6. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Tingkat Risiko Stroke

Tabel 4.14 Sebaran Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan

Tingkat Risiko Stroke

Indeks

Massa

Tubuh

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Ideal 25 58,1 8 18,6 10 23,3 43 100

Overweight 9 34,6 11 42,3 6 23,1 26 100

Obesitas 10 15,4 18 27,7 37 56,9 65 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,000

Hasil analisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan tingkat

risiko stroke diperoleh bahwa responden dengan obesitas yang memiliki risiko

tinggi lebih banyak (56,9%) daripada responden dengan overweight (23,1%)

ataupun responden dengan IMT ideal (23,3%). Sedangkan jumlah responden

dengan obesitas yang memiliki risiko rendah lebih sedikit (15,4%) daripada

responden dengan overweight (34,6%) ataupun responden dengan IMT ideal

(58,1%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 (p <0,01). Hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan

tingkat risiko stroke.

Page 66: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

53

Hasil ini mendukung penelitian Lely Ophine pada 42 sampel di RSUP H.

Adam Malik Medan yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara

obesitas dan stroke dengan nilai p = 0,013 (p<0,05). 33 Penelitian di RS di Medan

oleh Fazidah AS menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kegemukan dengan

terjadinya stroke dengan p=0,029 (p<0,05).27

4.4.7. Hubungan antara Riwayat Stroke dalam Keluarga dengan Tingkat

Risiko Stroke

Tabel 4.15 Sebaran Responden berdasarkan Riwayat Stroke dalam Keluarga dan

Tingkat Risiko Stroke

Riwayat

Stroke dalam

Keluarga

Tingkat Risiko Stroke Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Tidak ada 42 36,5 32 27,8 41 35,7 115 100

Ya 2 10,5 5 26,3 12 63,2 19 100

Total 44 32,8 37 27,6 53 39,6 134 100

p-value= 0,039

Dari hasil analisis hubungan antara riwayat stroke dalam keluarga dengan

tingkat risiko stroke diperoleh bahwa responden yang tidak memiliki riwayat

stroke dalam keluarga dengan risiko tinggi lebih sedikit (35,7%) daripada

responden yang memiliki riwayat stroke dalam keluarga (63,2%). Sedangkan

jumlah responden yang tidak memiliki riwayat stroke dalam keluarga dengan

risiko rendah lebih banyak (36,5%) daripada responden yang memiliki riwayat

stroke dalam keluarga (10,5%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,039

(p <0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara riwayat

stroke dalam keluarga dengan tingkat risiko stroke.

Hal ini sejalan dengan penelitian Rico J dkk di RS di Semarang yang

menyatakan bahwa riwayat stroke dalam keluarga memberikan pengaruh yang

bermakna kepada anggota keluarga untuk mengalami stroke dengan p = 0,006 (p

<0,01) dengan tingkat risiko 3,91 kali dibandingkan dengan yang tidak memiliki

riwayat stroke dalam keluarga.29

Page 67: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

54

Hasil analisis ini mendukung penelitian yang dilakukan Fazidah AS di

RSUP di Medan dengan 110 sampel yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

bermakna antara riwayat stroke dalam keluarga dengan risiko kejadian stroke (p =

0,0005) dengan tingkat risiko pada yang memiliki riwayat stroke dalam keluarga

7,75 kali dibandingkan yang tidak memiliki riwayat stroke dalam keluarga.27

4.5. Kelebihan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang lebih efektif dan

efisien dibandingkan dengan desain penelitian lainnya untuk tujuan penilaian

tingkat risiko. Penelitian untuk menilai tingkat risiko masih jarang dilakukan di

Indonesia, terutama untuk penilaian risiko stroke per individu, padahal hasil dari

penelitian ini dapat digunakan sebagai bagian dari upaya preventif terjadinya

stroke terutama di komunitas. Penilaian tingkat risiko stroke memang ditujukan

agar bisa dipakai dalam komunitas, sehingga sangat sesuai dilakukan di fasilitas

pelayanan primer seperti KPKM dan puskesmas sebagai lini terdepan untuk

penerimaan pasien. Sehingga diharapkan semakin banyak orang tahu tingkat

risiko pada diri sendiri akan meningkatkan awareness terhadap penyakit stroke.

Penelitian ini menggunakan kuesioner penilaian resiko yang dibuat simple &

hanya terdiri dari 8 poin dan bisa diaplikasikan baik di layanan kesehatan primer

maupun pengisian kuesioner secara pribadi.

4.6. Keterbatasan Penelitian

Pada kuesioner terdapat item riwayat atrial fibrilasi (AF) yang tidak bisa

diuukur karena di Indonesia pemeriksaan AF jarang sekali di lakukan jika tanpa

indikasi. Dan terbatasnya pengetahuan responden tentang AF, serta adanya faktor

recall bias terhadap diagnosis AF mempengaruhi jawaban responden. Sehingga

pada penelitian yang berbasis komunitas ini semua responden menjawab tidak

pernah memiliki riwayat AF. Untuk mengatasi keterbatasan pada item riwayat AF

di setting komunitas maka akan diberikan tambahan pertanyaan bila responden

menjawab tidak pernah, yaitu “apakah responden pernah merasakan deg-

degan/detak jantung tidak teratur secara tiba-tiba?” dan pemeriksaan regularitas

nadi selama 1 menit.

Page 68: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

55

Pemeriksaan regularitas nadi ini juga mengalami keterbatasan, karena

denyut nadi yang tidak teratur merupakan salah satu gejala AF, sedangkan AF

jarang bergejala dan denyut nadi yang tidak teratur tidak selalu muncul dalam

waktu 24 jam. Untuk mengatasi keterbatasan ini agar hasilnya akurat, responden

diharuskan memeriksa denyut nadinya sendiri ketika merasa berdebar-debar lalu

mencatatnya, dengan syarat responden sudah memahami perbedaan denyut nadi

yang regular dan irregular.

Page 69: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

56

56

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Persentase masing-masing tingkat risiko mengalami stroke pada

masyarakat binaan KPKM Buaran adalah sebagai berikut: 39,6% risiko

tinggi, 27,6% risiko sedang dan 32,8% risiko rendah.

2. Pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2015, sebaran faktor risiko stroke paling banyak adalah kolesterol

total yang tinggi, tekanan darah tinggi, dan obesitas.

3. Variabel yang terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat

risiko stroke (p < 0,05) adalah jenis kelamin, tekanan darah, kebiasaan

merokok, kadar gula darah puasa (GDP), aktivitas fisik, indeks massa

tubuh (IMT), dan riwayat stroke dalam keluarga.

5.2 SARAN

5.2.1 Bagi KPKM Buaran

Melihat bahwa faktor risiko stroke bisa dicegah, maka sebaiknya pihak

KPKM Buaran dapat mengembangkan program pencegahan primer untuk

penyakit stroke, salah satunya adalah penilaian risiko stroke sehingga bisa

melakukan penatalaksanaan kepada masyarakat binaan KPKM Buaran sesuai

dengan tingkat risiko stroke yang telah didapatkan pada penelitian ini.

5.2.2 Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer lain

Berdasarkan hasil dari penelitian ini respnden yang memiliki risiko tinggi

lebih banyak dibanding risiko sedang dan rendah, maka sebaiknya instansi

kesehatan seperti Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat dapat

melakukan sosialisasi mengenai faktor risiko stroke dan pencegahnnya kepada

masyarakat.

Pengaplikasian kuesioner ini untuk penilaian risiko stroke di tiap fasilitas

kesehatan kepada masyarakat binaannya sehingga dapat melakukan

Page 70: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

57

penatalaksanaan lebih lanjut kepada masyarakat binaannya sesuai dengan tingkat

risiko stroke yang telah didapatkan pada penelitian ini, jika gambaran

karakteristik masyarakat binaannya sama.

5.2.3 Bagi peneliti lain

1. Melakukan penelitian serupa di fasilitas pelayanan primer yang memiliki

karakteristik masyarakat yang berbeda dari karakteristik masyarakat pada

penelitian ini dan

2. Diharapkan penelitian dilanjutkan kembali dengan penambahan jumlah

sampel agar bisa diketahui tingkatan risiko stroke dalam cakupan yang

lebih luas dari penelitian ini.

.

Page 71: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

58

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Global Status Report on Noncommunicable

Diseases 2010. Geneva : WHO ; 2011 [cited 2015 Aug 15]. Available at:

http://www.who.int/nmh/publications/ncd_report_full_en.pdf

2. Mathers CD, Loncar D. Projections of global mortality and burden of disease

from 2002 to 2030. PLoS Med ; 2006. [cited 2015 Sept 13]. Available at

http://journals.plos.org/plosmedicine/article?id=10.1371/journal.pmed.003044

2

3. Mackay J, Mensah G. The Atlas of Heart Disease and Stroke. Geneva: WHO ;

2009. [Cited 2015 Sept 23]. Available at

http://www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/

4. A, Basjiruddin ; darwin Amir (ed.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)

edisi 1 [Hal 55-78]. Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas; 2008.

5. Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Penyakit Tidak

Menular. Vol. 2, Semester 2. Jakarta : Kemenkes RI ; 2012

6. AHA Statistical Update. Heart Disease and Stroke Statistics—2010 Update: A

Report from American Heart Association. AHA ; 2010.

7. Bustan M,N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta ;

2007

8. Hall MJ, Levant S, De Frances CJ. Hospitalization for Stroke in US Hospitals,

1989-2009. NCHS data brief, no. 95. Hyattsville, MD: National Center for

Health Statistic; 2012.

9. AHA Journal. An updated Definition of Stroke for the 21st Century. AHA ;

2013

10. American Stroke Association. Stroke Risk Factors. Last updated : October 23,

2012. [cited 2015 Aug 23]. Available at :

http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/Understanding

Risk/Understanding-Stroke-Risk_UCM_308539_SubHomePage.jsp

Page 72: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

59

11. National Stroke Association. Preventing a Stroke. Centennial: NSA; 2014.

[cited 2015 Aug 15]. Available at http://www.stroke.org/understand-

stroke/preventing-stroke

12. National Diabetes Information Clearinghouse. Diagnosis of Diabetes and

Prediabetes. [place unknown] : NDIC ; 2014. [cited 2015 June 03]. Available

at : http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/diagnosis_508.pdf

13. Center for Disease Control and Prevention. Stroke : Risk Factors. [place

unknown]: CDC; 2014.

14. Stroke Association. Smoking and the risk of stroke. London; Stroke

Associations’s Information Service; April 2012. [cited 2015 July 20]. Available:

https://www.stroke.org.uk/sites/default/files/smoking_and_the_risk_of_stroke

.pdf

15. National Stroke Association. Understand Stroke. Centennial; 2014. [cited 2015

Aug 29]. Available at : http://www.stroke.org/understand-stroke

16. National Institue of Neurological Disorders at Stroke. Brain Basics: Preventing

Stroke. Bethesda: NINDS; 2015.

17. Center for Disease Control and Prevention. Stroke : Stroke Facts. [place

unknown]: CDC; August 2014.

18. National Heart, Lung, and Blood Institute. Stroke. Last updated : March

26,2014. Available at : nhlbi.nih.gov

19. Anderson P. New AHA/ASA Guidelines on Primary Stroke Prevention.

Medsape Medical News. Available at:

http://medscape.com/viewarticle/834187. Last updated : Jan 14,2015

20. Ralph Snyderman, MD, and R. Sanders Williams, MD. Prospective Medicine:

The Next Health Care Transformation. Academic Medicine, Vol. 78, No.11.

November 2003

21. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. Riset

Kesehatan Dasar (RisKesDas) 2013. Jakarta: Kemenkes; 2013.

Page 73: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

60

22. CDC, NCHS. Underlying Cause of Death 1999-2013 on CDC WONDER

Online Database. USA; CDC; August 2015. [cited 2015 Sept 7]. Available at :

http://wonder.cdc.gov/wonder/help/ucd.html

23. Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, et al. Heart disease and stroke

statistic2015 update: a report from the American Heart Association.

Circulation. 2015 ;e29-322. USA: AHA Journals; 2015

24. Bustan, M. N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta ;

2007

25. Dian Nastiti. Gambaran Faktor Resiko Kejadian Stroke Pada Pasien Stroke

Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. [Skripsi]. FKM UI ;

2012

26. Mutmainna Burhanuddin, Wahiduddin, Jumriani. Faktor risiko kejadian pada

dewasa awal (18-40 tahun) di kota Makassar tahun 2010-2012. Makassar :

Universitas Hassanudin ; 2012.

27. Fazidah Aguslina Siregar. Determinan Kejadian Stroke pada Penderita Rawat

Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Medan : Universitas Sumatera Utara ;

2012.

28. Reena S Shah & John W Cole. Smoking and Stroke : the more you smoke the

more you stroke. Baltimore : University of Maryland School Medicine ; May

2011. [cited 2015 Oct 3]. Availabe at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2928253/pdf/nihms226907.pd

f

29. Rico J. Sitorus, Suharyo Hadisaputro, Endang Kustiowati. Faktor-Faktor

Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke Pada Usia Muda Kurang Dari 40

Tahun (Studi Kasus Di Rumah Sakit Di Kota Semarang). Semarang : 2007.

30. American Diabetes Association. Toolkit No. 24 : All About Stroke. 2012.

[Internet]. Accesed : 10 Oct 2015. Available at :

http://professional.diabetes.org/admin/UserFiles/2014%20CMR%20English/

All%20About%20Stroke.pdf

Page 74: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

61

31. Yusuf Budi H, Agus Soedomo, Lilik Wijayanti. Hubungan Derajat Aktivitas

Fisik pada Laki-laki dengan kejadian Stroke Iskemik di RSUD dr Moewardi

Surakarta. Surakarta : 2013.

32. Jian Li, Johannes Siegrist. Physical Activity and Risk of Cardiovascular

Disease—A Meta-Analysis of Prospective Cohort Studies [Review Journal].

Int. J. Environ. Res. Public Health ; Jan 2012. Accesed on 10 Oct 2015.

33. Lely Ophine. Hubungan antara obesitas dengan stroke pada pasien rawat inap

di bagian ilmu penyakit saraf FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan. Medan:

FK USU; 2010.

34. JNC 7 Express: The Seventh report of the joint national committee on

Prevention, detectiom, evaluation and treatment of high blood pressure. US:

Departement of health and human services, National Institutes of Health; 2003.

35. Paul SJ, dkk. American Association of clinical endocrinologists guidelines for

management of dyslipidemia and prevention of atherosclerosis. Endocrine

Practice. 2012; 18 (suppl 1):10

36. World Heart Organization [Internet]. Physical Activity. [place unknown]:

World Heart Organization; [date unknown] [last update 2015, cites 2015 Oct

13]. Available at http://www.who.int/topics/physical_activity/en/

37. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia dan Yayasan Stroke Indonesia.

Mengenal Gejala dan Kiat Mencegah Stroke. Jakarta : Perdossi dan Yastroki ;

[date unknown], cites 2015 Oct 13. Available at

http://yastroki.or.id/file/strokemengenal.pdf

Page 75: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

62

Lampiran 1

Lembar Surat Perjetujuan Responden

KUESIONER PENELITIAN

Penilaian Faktor Risiko dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stroke

SURAT PERSETUJUAN PARTISIPAN

Assalamualaikum Wr.Wb.

Saat ini, kami mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Dokter dalam Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah sedang melakukan penelitian

sebagai salah satu syarat menjadi sarjana kedokteran. Penelitian ini tentang penilaian faktor

risiko terhadap penyakit usia lanjut yaitu stroke.

Pada penelitian ini kami akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat

kesehatan Bapak/Ibu dan keluarga. Setelah itu kami akan melakukan pemeriksaan berupa

berat badan, tinggi badan, gula darah puasa, kolesterol, dan tekanan darah.

Dengan surat ini, kami meminta persetujuan Bapak/Ibu untuk menjadi partisipan

penelitian kami. Data dari Bapak/Ibu hanya akan kami gunakan sebagai bahan penelitian

dan akan kami rahasiakan.

Atas pengertian dan pertisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Ciputat, 28 April 2015

Riza Mawaddatar Rohmah

1112103000101

Page 76: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

63

Lampiran 2

Lembar Surat Persetujuan Responden (lanjutan)

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN

Setelah membaca penjelasan diatas, bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : _____________________________

Usia : ___________ tahun

Alamat : _____________________________

No. Hp : _____________________________

Dengan ini menyetujui menjadi partisipan dalam penelitian oleh mahasiswa/I

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Segala hal yang menyangkut

kerahasiaan tentang partisipan akan terjaga dengan baik oleh peneliti.

Buaran, .… Mei 2015

(___________________)

Partisipan

Page 77: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

64

Lampiran 2. Stroke Risk Scorecard

Page 78: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

65

Lampiran 3. Kuesioner

KUESIONER PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG BERHUBUNGAN DENGAN STROKE

Silakan isi pada titik-titik yang tersedia dan centang pada pilihan yang sesuai

A. IDENTITAS RESPONDEN

NO. VARIABEL HASIL INDIKATOR

A01 Nama .....................................................................................

A02 Usia ........ tahun o 35 - 39 tahun

o 40 - 49 tahun

o 50 – 59 tahun

o > 60 tahun

A03 Jenis Kelamin o Perempuan

o Laki – laki

A04 Pekerjaan

o PNS

o Wiraswasta

o Karyawan

o Honorer

o TNI/ABRI/ POLISI

o Satpam

o Ibu Rumah Tangga

o Lainnya ..........

A05 Pendidikan

Terakhir

o Tidak sekolah

o SD

o SMP

o SMA

o Sempat/sedang kuliah

o Diploma

o Sarjana

o Pascasarjana

Page 79: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

66

Lampiran 3 (lanjutan)

B. RIWAYAT KESEHATAN PRIBADI

NO. Pertanyaan Jawaban

B01

Apakah Anda pernah medical check-

up atau tes kesehatan lengkap di

sebuah instansi kesehatan?

o Tidak pernah

o Ya, saya pernah. Hasilnya

bagaimana? _________

(hasil boleh ditunjukkan ke peneliti

bila masih ada)

B02 Berapa tekanan darah Anda

biasanya?

Tekanan darah saya biasanya sebesar ........

mmHg

o Kurang dari 120/80 mmHg

o (120-139) / (80-89) mmHg

o 160/90 mmHg atau lebih

o Tidak tahu

B03 Apakah Anda pernah meminum

obat darah tinggi?

o Tidak, saya tidak pernah minum

obat darah tinggi

o Tidak tahu

o Ya, saya pernah minum obat darah

tinggi. Nama obatnya adalah

....................................

B04

Apakah Anda pernah merasakan

jantung berdebar-debar / deg-degan

dengan detak jantung yang tidak

teratur ?

o Tidak, detak jantung saya selalu teratur

o Saya tidak tahu/tidak ingat

o Ya, saya pernah merasakan detak

jantung saya tidak teratur. Seberapa

sering? ___________________

B05

Apakah setelah melakukan hal-hal

berikut, jantung Anda berdebar-

debar lebih sering, cepat dan tidak

teratur? (biasanya >140x/menit)

(boleh centang lebih dari satu)

o Setelah meminum banyak kopi atau teh

atau minuman untuk menambah energi

o Setelah atau ketika merokok

o Setelah meminum alkohol

o Setelah memakai narkoba (terutama

amfetamin atau cocaine)

Page 80: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

67

Lampiran 3 (lanjutan)

B06

Centanglah pilihan di samping jika

Anda pernah merasakan gejala-

gejala tersebut!

(boleh centang lebih dari satu)

o Sering merasa lelah, bahkan saat

istirahat

o Sering sakit kepala ringan

o Sering merasa sulit bernafas,

bahkan saat istirahat

o Pernah nyeri dada yang menjalar

ke lengan kiri

B07 Apakah Anda pernah dipasang EKG

ketika di RS?

o Tidak pernah

o Ya, pernah. Apa hasilnya menurut

dokter? _______________

B08 Apakah Anda pernah sakit jantung

dan di diagnosis Atrial Fibrilasi?

o Tidak pernah

o Ya, saya pernah didiagnosis Atrial

Fibrilasi

Pada tahun ...........

B09 Berapa kadar gula

darah Anda biasanya?

o Tidak tahu

o Gula darah tanpa saya puasa terlebih dahulu biasanya

sebesar ........ mg/dL

o Gula darah setelah saya berpuasa 8 sampai 10 jam

biasanya sebesar .......... mg/dL

o Gula darah setelah saya berpuasa 8 sampai 10 jam

kemudian diberi cairan gula kemudian puasa lagi

selama 2 jam biasanya sebesar ............... mg/dL

B10

Apakah Anda

mempunyai penyakit

diabetes / penyakit

gula / kencing manis?

o Tidak

o Ragu-ragu / tidak tahu

o Ya

B11

Apakah Anda meminum obat

diabetes / penyakit gula / kencing

manis secara rutin?

o Tidak, saya tidak meminum obat

diabetes secara rutin

o Ya, saya minum secara rutin

Page 81: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

68

Lampiran 3 (lanjutan)

B12 Berapa kadar kolesterol total Anda

biasanya?

o Saya tidak tahu / belum pernah

diperiksa

o Kurang dari 200 mg/dl

o 200-239 mg/dl

o 240 mg/dl atau lebih

B11

Apakah Anda meminum obat

diabetes / penyakit gula / kencing

manis secara rutin?

o Tidak, saya tidak meminum obat

diabetes secara rutin

o Ya, saya minum secara rutin

B12 Berapa kadar kolesterol total Anda

biasanya?

o Saya tidak tahu / belum pernah

diperiksa

o Kurang dari 200 mg/dl

o 200-239 mg/dl

o 240 mg/dl atau lebih

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

C01

Apakah ada anggota keluarga Anda

yang memiliki riwayat penyakit

stroke (lumpuh sebelah badan,

bicara pelo, lumpuh wajah satu

sisi) atau (perdarahan otak bukan

karena trauma/kecelakaan)

o Tidak ada

o Saya tidak yakin /

tidak tahu

o Ya, ada :

o Ayah

o Ibu

o Anak

o Saudara

kandung

o Kakek/nenek

kandung

Page 82: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

69

Lampiran 3 (lanjutan)

D. KEBIASAAN

D01 Apakah Anda seorang

perokok?

o Saya bukan perokok (bila merokok kurang

dari 100 rokok dan tidak merokok dalam 1

bulan terakhir)

o Saya sedang mencoba untuk berhenti

merokok (bila merokok lebih dari 100 rokok

tetapi sudah tidak merokok dalam 1 bulan

terakhir)

o Ya, saya seorang perokok (bila merokok lebih

dari 100 rokok dan tetap merokok dalam 1

bulan terakhir)

D02 Berapa jumlah rokok yang

Anda konsumsi?

o Kurang dari 1 bungkus per hari

o 1-2 bungkus per hari

o Lebih dari 2 bungkus per hari

(sekitar......bungkus)

D03

Berapa hari dalam seminggu Anda biasanya

melakukan Kegiatan Fisik Berat?

(Yaitu kegiatan yang membuat otot Anda bekerja

kuat dan membuat Anda sulit bernapas. Contoh:

lari, bersepeda, panjat tebing, berenang dengan cepat,

tenis, bulu tangkis, lompat tali, bermain bola,

berkebun berat (menggali misalnya), mengangkat

barang berat, yoga)

o .......... hari dalam 1

minggu

o Saya biasanya tidak

melakukan

kegiatan fisik berat

sama sekali dalam 1

minggu

Jika ada kegiatan fisik berat yang Anda lakukan dalam 1 minggu, lanjut ke D04 ; Jika tidak ada

lanjut ke D05

D04 berapa lama Anda melakukan Kegiatan Fisik Berat

biasanya dalam satu hari?

o .................. jam /

hari

Page 83: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

70

Lampiran 3 (lanjutan)

D05

Berapa hari dalam seminggu Anda biasanya

melakukan Kegiatan Fisik Sedang?

(Yaitu kegiatan yang membuat otot Anda bekerja

tidak terlalu kuat dan membuat Anda bernapas

cukup sulit. Contoh: berjalan, berjalan cepat,

menari, berenang dengan santai, berkebun ringan

seperti menyiram tanaman, menyapu, mengepel,

memasak, menjemur, naik turun tangga)

o ........... hari

dalam 1 minggu

o Saya biasanya

tidak melakukan

kegiatan fisik

sedang sama

sekali dalam 1

minggu

Jika ada kegiatan fisik sedang yang Anda lakukan dalam 1 minggu, lanjut ke D11; Jika tidak ada

maka Anda telah selesai mengisi kuesioner ini.

D06 Berapa lama Anda melakukan Kegiatan fisik sedang

biasanya dalam satu hari?

o .................. jam

/ hari

Page 84: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

71

Lampiran 3 (lanjutan)

LEMBAR PENGUKURAN (diisi oleh peneliti)

NO. VARIABEL HASIL INDIKATOR

E01 Berat Badan (BB)

Tinggi Badan (TB)

BB = ............. kg

TB = .................. cm

E02 Indeks Massa Tubuh

(IMT)

IMT= ............. o 18,5 – 22,9

o 23,0 – 24,9

o 25,0 atau lebih

E04 Tekanan Darah

Hasil

Pengukuran 1:

.........

Pengukuran 2:

.........

Rerata : .........

o kurang dari 120/80 mmHg

o (120-139) / (80-89) mmHg

o 140/90 mmHg atau lebih

E05

Pengukuran denyut

arteri radialis (kali per

menit)

Hasil a.radialis kanan:

Frekuensi nadi: …..

Isi :

Reguler / Irreguler

Hasil a.radialis kiri:

Frekuensi nadi : ……

Isi :

Reguler / Irreguler

E06 Gula Darah Puasa

(GDP)

GDP = ...........

mg/dl

o Kurang dari 110 mg/dl

o 110-125 mg/dl

o 126 mg/dl atau lebih

E07 Kadar kolesterol

Total

Kadar Kolesterol

Total =

.............. mg/dl

o Kurang dari 200 mg/dl

o 200-239 mg/dl

o 240 mg/dl atau lebih

TERIMA KASIH

Page 85: PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN FAKTOR- FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29538/1/RIZA... · Tujuan dari penelitian ini adalah ... Respondents filled out a

72

Lampiran 4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Riza Mawaddatar Rohmah

Tempat, tanggal lahir : Palembang, 20 Maret 1996

Alamat : Perum. OPI Jl. OPI 3 Lr. Cendrawasih 8 Blok J RT 49

No. 49 Kel. 15 Ulu Palembang, SumSel.

No. HP : 089682226992

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SDN 43 Palembang (2001-2002)

2. MI Hijriah II Palembang (2002-2007)

3. SMP Az-Zahro’ Palembang (2007-2010)

4. MAN 3 Palembang (2010-2012)

5. PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-Sekarang)