Penilaian Pembelajaran

64

Transcript of Penilaian Pembelajaran

Page 1: Penilaian Pembelajaran
Page 2: Penilaian Pembelajaran

KELOMPOK 3AISYAH AMINI

EGYTA AGNES AMBA BUNGAJUSRIANI

NURMAWADDAHNURSUCI ARFIANY

NURULDIN AL ISLAMIRIJALSERLY

SIDIQ ALMIEN SYAHWI

Page 3: Penilaian Pembelajaran

PENILAIANPEMBELAJARAN

Page 4: Penilaian Pembelajaran

PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENGERTIAN

TEKNIK INSTRUMEN

Page 5: Penilaian Pembelajaran

Pengertian Penilaian

Page 6: Penilaian Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran

Page 7: Penilaian Pembelajaran

Tes Kinerja

Page 8: Penilaian Pembelajaran

Demonstrasi

Page 9: Penilaian Pembelajaran

Observasi

Page 10: Penilaian Pembelajaran

Penugasan

Page 11: Penilaian Pembelajaran

Portofolio

Page 12: Penilaian Pembelajaran

TesTertulis

Page 13: Penilaian Pembelajaran

Tes Lisan

Page 14: Penilaian Pembelajaran

Jurnal

Page 15: Penilaian Pembelajaran

Wawancara

Page 16: Penilaian Pembelajaran

Inventori

Page 17: Penilaian Pembelajaran

Penilaian Diri

Page 18: Penilaian Pembelajaran

Penilaian Antar Teman

Page 19: Penilaian Pembelajaran

Tes Non Tes Syarat-Syarat Alat Ukur

Page 20: Penilaian Pembelajaran

Tes Tertulis

Tes Uraian Tes Objektif

Page 21: Penilaian Pembelajaran

Tes Lisan

Page 22: Penilaian Pembelajaran

Tes Perbuatan

Page 23: Penilaian Pembelajaran

Rating Scale

Page 24: Penilaian Pembelajaran

Kuesioner

Page 25: Penilaian Pembelajaran

Menjodokan

Page 26: Penilaian Pembelajaran

Wawancara

Page 27: Penilaian Pembelajaran

Pengamatan

Page 28: Penilaian Pembelajaran

Riwayat Hidup

Page 29: Penilaian Pembelajaran

Validitas dan Reliabilitas

Page 30: Penilaian Pembelajaran

Objektivitas

Page 31: Penilaian Pembelajaran

Praktikabilitas

Page 32: Penilaian Pembelajaran

Ekonomis

Page 33: Penilaian Pembelajaran

Taraf Kesukaran

Page 34: Penilaian Pembelajaran

Daya Pembeda

Page 35: Penilaian Pembelajaran

PENGERTIAN PENILAIANpenilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu

Page 36: Penilaian Pembelajaran

PENGERTIAN PEMBELAJARANPembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan terjadinya belajar pada diri pebelajar. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan secara terencana pada setiap tahapan yaitu perencanan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran serta pembelajaran tindak lanjut.

Page 37: Penilaian Pembelajaran

TES KINERJATes ini dapat menggunakan berbagai bentuk, seperti tes keterampilan tertulis, tes identifikasi, tes simulasi, uji petik kerja, dan sebagainya. Melalui tes kinerja ini, peserta didik mendemonstrasikan unjuk kerja sebagai perwujudan kompetensi yang telah dikuasainya.

Page 38: Penilaian Pembelajaran

DEMONSTRASITeknik ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Page 39: Penilaian Pembelajaran

OBSERVASITeknik ini dapat dilakukan secara formal maupun informal. Secara formal, observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik. Secara informal, observasi dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen.

Page 40: Penilaian Pembelajaran

PENUGASANTeknik ini dapat dilakukan dengan model proyek yang berupa sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan dan diselesaikan oleh peserta didik di luar kegiatan kelas dan harus dilaporkan baik secara tertulis maupun lisan. Penugasan ini dapat pula berbentuk tugas rumah yang harus diselesaikan peserta didik.

Page 41: Penilaian Pembelajaran

PORTOFOLIOTeknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar, dan prestasi belajar.

Page 42: Penilaian Pembelajaran

TES TERTULISTeknik ini dapat dilakukan dengan cara uraian (essay) maupun objektif, seperti : benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi.

Page 43: Penilaian Pembelajaran

TES LISANTeknik ini menuntut jawaban lisan dari peserta didik. Untuk itu dalam pelaksanaannya pendidik harus bertatap muka secara langsung dengan peserta didik. Pendidik juga harus membuat daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

Page 44: Penilaian Pembelajaran

JURNALYaitu catatan peserta didik selama berlangsungnya prosese pembelajaran. Jurnal berisi deskripsi proses pembelajaran termasuk kekuatan dan kelemahan peserta didik terkait dengan kinerja ataupun sikap.

Page 45: Penilaian Pembelajaran

WAWANCARAYaitu cara untuk memperoleh informasi secara mendalam yang diberikan secara lisan dan spontan tentang wawasan pandangan atau aspek kepribadian peserta didik.

Page 46: Penilaian Pembelajaran

INVENTORIYaitu skala psikologis yang digunakan untuk mengungkap sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap obje psikologis ataupun fenomena yang terjadi.

Page 47: Penilaian Pembelajaran

PENILAIAN DIRIYaitu teknik penilaian yang digunakan agar peserta didik dapat mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal.

Page 48: Penilaian Pembelajaran

PENILAIAN ANTAR TEMANTeknik ini dilakukan dengan meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan teman dalam berbagai hal. Penilaian ini dapat pula berupa sosiometri untuk untuk mendapat informasi anak-anak yang favorit dan anak-anak yang terisolasi dalam kelompoknya.

Page 49: Penilaian Pembelajaran

TES TERTULISTes tertulis merupakan instrumen penilaian yang dijawab oleh siswa• Tes bentuk uraian menuntut kemampuan siswa untuk

mengorganisasi dan merumuskan jawaban dengan kata-kata sendiri. Penilaian pada setiap satuan program di sekolah hendaknya lebih banyak menggunakan tes bentuk uraian karena dapat lebih mengungkapkan proses berpikir.• Tes bentuk objektif, yaitu semua bentuk tes yang mengharuskan

siswa memilih diantara kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom titik-titik yang telah disediakan.

Page 50: Penilaian Pembelajaran

TES LISANTes lisan merupakan instrumen penilaian yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan-kemampuan berupa proses berpikir siswa dalam memecahkan suatu masalah, mempertanggungjawabkan pendapat, penggunan bahasa, dan penguasaan amteri pelajaran.

Page 51: Penilaian Pembelajaran

TES PERBUATANTes perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas-tugas. Pelaksanaannya dalm bentuk penampilan atau perbuatan (praktek pengalaman lapangan, praktek kerja lapangan, praktek olahraga, praktek laboratorium, praktek kesenian, dll).

Page 52: Penilaian Pembelajaran

RATING SCALERating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka. Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan terhadap angka yang lain.

Page 53: Penilaian Pembelajaran

KUESIONERKuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori.

Page 54: Penilaian Pembelajaran

MENJODOHKAN / MENCOCOKKANMenjodohkan/Mencocokan adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (v) pada jawaban yang ia anggap sesuai.

Page 55: Penilaian Pembelajaran

WAWANCARAWawancara suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara.

Page 56: Penilaian Pembelajaran

PENGAMATAN / OBSERVASIObservasi adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.

Page 57: Penilaian Pembelajaran

RIWAYAT HIDUPEvaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.

Page 58: Penilaian Pembelajaran

VALIDITAS DAN RELIABILITAS• Sebuah Instrumen Evaluasi dikatakan baik manakala

memiliki validitas yang tinggi. Yang dimaksud validitas disini adalah kemampuan instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. • Instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi

manakala instrumen tersebut dapat menghasilkan hasil pengukuran yang Ketetapan. Tinggi rendahnya reliabilitas ini dapat dihitung dengan uji reliabilitias dan dinyatakan dengan koefisien reliabilitas.

Page 59: Penilaian Pembelajaran

OBJEKTIVITASInstrumen evaluasi hendaknya terhindar dari pengaruh-pengaruh subjektifitas pribadi dari si evaluator dalam menetapkan hasilnya. Dalam menekan pengaruh subjektifitas yang tidak bisa dihindari hendaknya evaluasi dilakukan mengacu kepada pedoman tertama menyangkut masalah kontinuitas dan komprehensif. Evaluasi harus dilakukan secara kontinu (terus-menerus).

Page 60: Penilaian Pembelajaran

PRAKTIKABILITASSebuah intrumen evaluasi dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila bersifat praktis mudah pengadministrasiannya dan memiliki ciri: mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada audiens mengerjakan yang dianggap mudah terlebih dahulu. Mudah pemeriksaannya artinya dilengkapi pedoman skoring, kunci jawaban. Dilengkapi petunjuk yang jelas sehingga dapat dilaksanakan oleh orang lain.

Page 61: Penilaian Pembelajaran

EKONOMISPelaksanaan evaluasi menggunakan instrumen tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal tenaga yang banyak dan waktu yang lama.

Page 62: Penilaian Pembelajaran

TARAF KESUKARANInstrumen yang baik terdiri dari butir-butir instrumen yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Butir soal yang terlalu mudah tidak mampu merangsang audiens mempertinggi usaha memecahkannya sebaliknya kalau terlalu sukar membuat audiens putus asa dan tidak memiliki semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Di dalam istilah evaluasi indeks kesukaran ini diberi simbul p yang dinyatakan dengan “proporsi”.

Page 63: Penilaian Pembelajaran

DAYA PEMBEDADaya pembeda sebuah instrumen adalah kemampuan instrumen tersebut membedakan antara audiens yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan audiens yang tidak pandai (berkemampuan rendah). Indek daya pembeda ini disingkat dengan D dan dinyatakan dengan Indeks Diskriminasi.

Page 64: Penilaian Pembelajaran