PENILAIAN HASIL BELAJAR -...
-
Upload
nguyenduong -
Category
Documents
-
view
242 -
download
4
Transcript of PENILAIAN HASIL BELAJAR -...
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Disajikan oleh: SunandarWorkshop Pekerti
UNIMUS – Kopertis 6 Semarang, 30 Januari – 3 Februari 2017
PERTANYAAN
1. Apakah evaluasi dalam pembelajaran
diperlukan?
2. Mengapa evaluasi dalam pembelajaran
diperlukan?
3. Komponen/ aspek apa saja yang harus
dievaluasi?
4. Bagaimana cara mengevaluasinya?
5. Instrumen apa saja yang digunakan untuk
mengevaluasi?
6. Siapa pihak yang mengevaluasi?
7. Apa kegunaan hasil evaluasi?
3
Kompetensi: 1.Menyusun perencanaan tes hasil belajar
(dalam bentuk tabel spesifikasi, kisi-kisi, dan
rumusan tujuan pembelajaran)
2.Mengkonstruksi butir soal objektif dan uraian
berdasarkan jenjang kognitif dan prinsip
HOTS
3.Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif
terhadap butir dan perangkat tes yang
meliputi: validitas, reliabilitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran, dan efektivitas distraktor.
4.Menyusun pedoman penskoran tes objektif
dan uraian
Standar Penilaian Pembelajaran
Pasal 19(Permenristekdikti/ 44/2015)
(1) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria
minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
(2) Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
• a. prinsip penilaian;
• b. teknik dan instrumen penilaian;
• c. mekanisme dan prosedur penilaian;
• d. pelaksanaan penilaian;
• e. pelaporan penilaian; dan
• f. kelulusan mahasiswa. 4
Pasal 19 & 20
• Pasal 19
• Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (2) huruf a mencakup prinsip
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Pasal 20
• Teknik penilaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b terdiri
atas observasi, partisipasi, unjuk kerja,
tes tertulis, tes lisan, dan angket.5
6
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN
Nilai dan Sikap
(Affective)
Kemampuan
Berpikir
(Cognitive)
Keterampilan
(Psychomotor)
C6 Evaluasi
(evaluation)C5 Sintesis
(synthesis)
C4 Analisis
(analysis)C3 Penerapan
(application)C2 Pemahaman
(comprehension)
C1 Ingatan
(knowledge)
A5 Menjadikan pola
hidup
(characterization)
A4 Mengatur diri
(organization)
A3 Menghargai
(valuing)
A2 Menanggapi
(responding)
A1 Menerima
(receiving)
P5 Naturalisasi
(naturalization)
P4 Perangkaian
(articulation)P3 Ketepatan
(precision)P2 Penggunaan
(manipulation)P1 Peniruan
(imitation)
Aspek pengetahuan (C1) meliputi
pengetahuan faktual dan pengetahu an
hafalan atau untuk diingat seperti rumus,
batasan, definisi, istilah, pasal dalam
undang-undang, nama-nama tokoh, nama-
nama kota dll.
Dilihat dari segi proses belajar, istilah-
istilah tersebut memang perlu dihafal dan
diingat agar dapat dikuasainya sebagai
dasar bagi pengetahuan atau pemahaman
konsep-konsep lainnya
8
1. Apa itu moral?
2. Sebutkan rumus Pythagoras.
3. Sebutkan ciri-ciri mahluk hidup.
4. Apa yang dimaksud dengan banjir?
5. Sebutkan definisi kode etik profesi guru.
6. Sebutkan tingkat perkembangan kognitif
menurut Piaget?
7. …………………..
Pemahaman (C2) adalah kesanggupan memahami
setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Ada 3
tingkatan:
Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai
dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, pemahaman
mengartikan Bhineka Tunggal Ika, dll
Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni
menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang
diketahui berikutnya, atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan
pokok
Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah
pemahaman ekstrapolasi.
10
1. Berikan 2 contoh perbuatan yang bermoral dan
tidak bermoral.
2. Tentukan panjang sisi miring suatu segi tiga siku-
siku dengan sisi siku-sikunya 6 cm dan 8 cm.
3. Jelaskan, apa fungsi makanan bagi mahluk hidup.
4. Jelaskan, faktor-faktor yang menyebabkan banjir.
5. Jelaskan mengapa guru harus bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat
perkembangan operasi formal.
7. ………..
Aplikasi (C3) adalah penggunaan abstraksi
pada situasi kongkret atau situasi khusus.
Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori,
rumus, hukum, prinsip, generalisasi dan
pedoman atau petunjuk teknis. Menerapkan
abstraksi ke dalam situasi baru disebut
aplikasi.
Mengetengahkan problem baru hendaknya
lebih didasarkan atas realitas yang ada di
masyarakat atau realitas yang ada di dalam
kehidupan siswa sehari-hari.
12
1. Bagamana cara menerapkan moral pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Pak Narto adalah seorang tukang, dia bekerja di
rumah pak Budi untuk membuatkan 3 buah kuda-
kuda rumah yang berbentuk segitiga siku-siku
dibagian atas, lebar kuda-kuda 8 m dan tinggi 3 m.
Berapa meter kayu yang dibutuhkan?
3. Jelaskan bagaimana proses makanan yang
dimakan oleh mahluk hidup berubah menjadi
tenaga?
4. Jelaskan bagaimana proses terjadinya banjir.
5. Jelaskan bagaimana cara seorang guru dalam
menegakkan aturan.
6. Bagaimana cara guru matematika SMA
mengajarkan materi Bangun Ruang?
7. ……………
Analisis (C4) adalah usaha memilah suatu
integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian sehingga jelas hierarkinya dan
susunannya. Analisis merupakan suatu kecakapan
yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan
dari ketiga tipe hasil belajar sebelumnya. Dengan
kemampuan analisis diharapkan siswa
mempunyai pemahaman yang komprehensif
tentang sesuatu dan dapat memilah atau
memecahnya menjadi bagian-bagian yang
terpadu baik dalam hal prosesnya, cara
bekerjanya, maupun dalam hal sistematikanya.
14
1. Mengapa pada zaman modern ini cenderung banyak
orang yang perbutannya tidak bermoral?
2. Bagaimana langkah pembuktian Teorema Pythagoras?
3. Pada musim kemarau panjang terjadi kekurangan bahan
makanan bagi masyarakat, karena padi yang ditanam
tidak tumbuh bagus disebabkan kekurangan air.
Bagimana cara mengatasi kekurangan bahan makanan
bagi masyarakat agar tetap dapat bertahan hidup?
4. Jelaskan mengapa kota Jakarta setiap tahun selalu
dilanda banjir?
5. Jelaskan mengapa seorang guru dapat melanggar kode
etik profesi guru?
6. Guru matematika SD mengajarkan materi bangun
Ruang di kelas V tanpa menggunakan alat peraga.
Lakukan analisis berdasarkan teori perkembangan
kognitif.
7. ………………..
Berpikir sintesis (C5) adalah berpikir divergen.
Mensintesis adalah menyatukan unsur-unsur
menjadi suatu integritas yang mempunyai arti.
Berpikir sintesis merupakan sarana untuk dapat
mengembangkan berpikir kreatif. Seseorang
yang kreatif sering menemukan atau
menciptakan sesuatu. Kreatifitas juga beroperasi
dengan cara berpikir divergen. Dengan
kemampuan sintesis, siswa dimungkinkan
untuk menemukan hubungan kausal, urutan
tertentu, astraksi dari suatu fenomena dll
16
1. Bagaimana upaya menyelamatkan generasi muda
dari perbuatan yang tidak bermoral?
2. Gunakan dengan 2 cara atau lebih untuk
membuktikan suatu rumus , misal: cara untuk
memperoleh akar persamaan kuadrat.
3. Jelaskan bagaimana cara untuk mengatasi
kekurangan pangan.
4. Jelaskan bagaimana cara mengatasi banjir.
5. Jelaskan bagaimana cara seorang guru
mengendalikan diri agar tidak melanggar etika
profesi guru.
6. Jelaskan bagaimana cara yang harus ditempuh
seorang untuk mencapai proses dan hasil
pembelajaran matematika yang optimal pada
jenjang pendidikan SD.
7. ………………….
Evaluasi (C6) adalah pemberian keputusan tentang
nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari tujuan,
gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi,
dll.
Oleh karena itu maka dalam evaluasi perlu adanya
suatu kriteria atau stándar tertentu. Untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
evaluasi, maka soal-soal yang dibuat harus
menyebutkan kriterianya secara eksplisit.
Kemampuan evaluasi memerlukan kemampuan
dalam pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis.
Artinya tipe hasil belajar evaluasi mensaratkan
dikuasainya tipe hasil belajar sebelumnya
18
1. Bandingkan konsep moral yang berlaku di Indonesia
dengan negara-negara barat.
2. Dari keempat cara, cara mana yang tercepat dan akurat
untuk mendapatkan akar-akar suatu persamaan
kuadrat?
3. Bandingkan teknik pengolahan terasiring dan non
terasiring untuk mendapatkan produksi tanaman
pengan yang lebih baik.
4. Bandingkan teknik mana yang lebih efektif antara teknik
pendekatan personal dan teknik mekanistik dalam
mengatasi banjir.
5. Pendekatan mana (agamis/ sosial) yang lebih efektif
bagi seorang guru dalam mengendalikan diri untuk
menghindari dari perbuatan melanggar etika.
6. Teori belajar mana yang lebih efektif digunakan dalam
pembelajaran matematika antara aliran behaviorisme
dan kognitivisme.
7. ……………
DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001)
KATEGORI PROSES CONTOH
Mengingat(Remember)
a. Mengenal/ identifikasi
b. Menghafal/ telusuri
(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangkapanjang)
Mengenal tanggal penting tertentu
Menghafal tanggal penting tertentu
Mengerti (understand)
a. Interpretasi
b. Eksemplifikasi
c. Klasifikasi
d. Merangkum
e. Inferensi
f. Komparasi
g. Eksplanasi
(Membangun makna dari pesan pembelajaran)
Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi
Menemukan contoh spesifik, ilustrasi
Mengelompokkan, mengkategorikan
Berabstraksi, generalisasi
Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi
Mengontraskan, memetakan, mencocokkan
Membangun hubungan sebab akibat
Menerapkan (apply)
a. Melaksanakan
b. Implementasi
(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu)
Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum
Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus
Menguraikan (analyze)
a. Diferensiasi
b. Organisasi
c. Dekonstruksi
(Menguraikan bagian-bagian tertentu danmenentukan hubungan-hubungannya)
Membedakan, memfokuskan, menyeleksi
Memadukan, menentukan, membuat struktur
Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian
Menilai (Evaluate) :
a. Mencek
b. Mengkritik
(Membuat pertimbangan berdasarkan criteria dan standar)
mengkoordinasikan, memonitor, menguji
Menimbang/ mempertimbangkan
Mencipta (create) :
a. Menurunkan/berhipotesis
b. Merencanakan
c. Menghasilkan/membangun
(Memasang unsure-unsur untuk membentukkesatuan yang fungsional; mereorganisasibagian-bagian pola/ struktur baru)
Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria
Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas
Menemukan suatu produk
HOTS
• HOTS “Higher Order Thinking
Skill” atau keterampilan berpikir tingkat
tinggi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu pemecahan masalah, membuat
keputusan, berpikir kritis dan berpikir
kreatif (Presseisen dalam Costa,
1985).
• HOTS adalah keterampilan berpikir secara
sistematis, analitis, kritis, dan kreatif, serta
meta kognitif.
Definisi Berpikir Kritis• Kemampuan untuk menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan masalah
(Chance,1986)
• Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil
mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi,
untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven
& Paul, 1992)
Keterampilan Inti Berpikir Kritis(Sumber: Bhisma Murti)
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
• Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa
1. Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada lainnya
Taksonomi Bloom tentang domain kognitif:
• Knowledge (Pengetahuan)
• Comprehension (Pemahaman)
• Application (Penerapan)
• Analysis (Analisis)
• Synthesis (Sintesis)
• Evaluation (Evaluasi)
Membandingkan Taksonomi
Bloom dalam Berpikir Kritis
Lebih
superfisial
Lebih
mendalam
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis Evaluasi
Berpikir Kreatif Berpikir Kritis
Membandingkan Taksonomi
Bloom dalam Berpikir Kritis
Klasifikasi Huitt’s (1992) tentang teknik pemecahan
masalah:
• Berpikir kritis—linier dan berseri (berurutan),
lebih terstruktur, lebih rasional dan analitik, lebih
berorientasi kepada tujuan Konvergen
• Berpikir kreatif—holistik dan paralel, lebih intuitif
(bisikan kalbu) dan emosional, lebih kreatif, lebih
visual, dan lebih taktual/ kinestetik Divergen
Membandingkan Taksonomi
Bloom dalam Berpikir Kritis
Jembatan Berpikir Kritis-Berpikir Kreatif
Berpikir kritis•Evaluasi
Berpikir kreatif•Sintesis
•Analisis•Penerapan•Pemahaman•Pengetahuan
Perbedaan Berpikir Kreatif dan
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
1. Analitis
2. Mengumpulkan
3. Hirarkis
4. Kepastian
5. Memutuskan
6. Memusat
7. Obyektif
8. Jawaban tunggal
9. Otak kiri
10.Kata-kata
11.Sejajar
12.Ya, akan tetapi.......
1. Mencipta
2. Meluaskan
3. Bercabang
4. Kemungkinan
5. Menggunakan keputusan
6. Menyebar
7. Subyektif
8. Jawaban tidak tunggal
9. Otak kanan
10.Gambaran
11.Hubungan
12.Ya, dan ………
Keterampilan berpikir yang dikembangkan
Linn dan Gronlund
NoKeterampilan
BerpikirBentuk Pertanyaan
1 Membandingkan - Apa persamaan dan perbedaan antara … dan…
- Bandingkan dua cara berikut tentang ….
2 Hubungan sebab-
akibat
- Apa penyebab utama …
- Apa akibat …
3 Memberi alasan
(justifying)
- Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?
- Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju
dengan pernyataan tentang ….
4 Meringkas - Tuliskan pernyataan penting yang termasuk …
- Ringkaslah dengan tepat isi …
5 Menyimpulkan - Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari
data ….
- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan
peristiwa berikut ….
6 Berpendapat
(inferring)
- Berdasarkan …, apa yang akan terjadi bila
- Apa reaksi A terhadap …
Keterampilan berpikir yang
dikembangkan Linn dan GronlundNo
Keterampilan
BerpikirBentuk Pertanyaan
7 Mengelompokkan- Kelompokkan hal berikut berdasarkan ….
- Apakah hal berikut memiliki …
8 Menciptakan - Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda
tentang ….
- Lengkapilah cerita … tentang apa yang akan terjadi
bila ….
9 Menerapkan - Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah
….
- Tuliskan … dengan menggunakan pedoman….
10 Analisis - Manakah penulisan yang salah pada paragraf ….
- Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama .
11 Sintesis - Tuliskan satu rencana untuk pembuktian …
- Tuliskan sebuah laporan …
12 Evaluasi - Apakah kelebihan dan kelemahan ….
- Berdasarkan kriteria …, tuliskanlah evaluasi tentang
Contoh Pertanyaan
1. Diantara dua metode, Newton-Raphson dan
Lagrange, metode mana yang memberikan galat
terkecil?
2. Apa penyebab utama terjadinya banjir? Akibat apa
yang ditimbukan oleh banjir?
3. Jelaskan mengapa anda memilih cara pemfaktoran
untuk menentukan akar persamaan kuadrat?
4. Buatlah ringkasan dari wacana yang telah anda baca.
5. Dari beberapa data yang telah disajikan di atas,
tariklah kesimpulannya.
6. Apa yang terjadi bila nilai tukar rupiah terus melemah
terhadap US dollar?
Contoh Pertanyaan
7. Kelompokkanlah mana yang merupakan bangun ruang,
dan mana yang bangun datar.
8. Kemukakan gagasan anda, bagaimana cara
menanggulangi kemiskinan di Indonesia?
9. Carilah akar persamaan kuadrat berikut ini dengan cara
melengkapkan kuadrat sempurna.
10. Mengapa prestasi belajar matematika siswa cenderung
rendah?
11. Buatlah laporan hasil observasi lapangan tentang
perkembangan peserta didik di SMP X.
12. Pendekatan manakah (kuantitatif atau kualitatif) yang
lebih mendalam dalam mengungkapkan suatu kasus
pembelajaran di sekolah Y?
Instrumen Penilaian Pengetahuan
TesLisan
Penugasan
TesTertulis
PG, Isian, Jawaban
singkat, menjodohkan,
benar-salah, uraian
Daftar pertanyaan
Lembar penugasan
(PR, kliping)
Pilihan
Ganda
Biasa
Pilihan
Ganda
Hub
Antar
Hal
Pilihan
Ganda
Analisis
Kasus
Pilihan
Ganda
Komplek
Pilihan
Ganda
Membaca
Diagram/
Grafik/
Gambar
Terbuka Terbatas Benar-
Salah
Menjodohkan Pilihan Ganda
URAIAN OBJEKTIF
T E S
ANALISIS SOAL
menulis soal telaah/revisi soal merakit tes
ujicoba
analisis soal
soal jelek seleksi soal
(kuali & kuanti)
soal baik
kalibrasi
bank soal
Tabel Spesifikasi Terintegrasi (ranah
kognitif, afektif, psikomotor)
KA C1%
C2%
C3%
C4%
C5%
C6%
A1%
A2%
A3%
A4%
A5%
P1%
P2%
P3%
P4%
P5%
Jml
1
2
…..
Ke-n
Jml
Tabel Spesifikasi Ranah Kognitif
Kemampuanakhir
Tingkat/ jenjang kognitif Jumlah
C1 (ingatan)
C2 (pemahaman)
C3 (penerapan) C4 (analisis)
C5 (evaluasi) C6 (kreasi)
Ke-1 (..%)
Ke-2 (..%)
…..
Ke-n (..%)
Jumlah
Tabel Spesifikasi Ranah Psikomotor
(Keterampilan)
KemampuanAkhir
Tingkat/ jenjang psikomotorik Jumlah
P1 (peniruan)
P2 (manipulasi)
P3 (ketepatan)
P4 (artikulasi)
P5 (naturalisasi)
Ke-1
Ke-2
…..
Ke-n
Jumlah
Tabel Spesifikasi Ranah Afektif
KemampuanAkhir
Tingkat/ jenjang afektif Jumlah
A1 (penerimaan)
A2 (penanggapan)
A3 (penilaian) A4 (pengorganisasian
)
A5 (karakterisasi)
Ke-1
Ke-2
…..
Ke-n
Jumlah
Contoh isian: Tabel Spesifikasi Ranah
Kognitif
Kemam-puan akhir
Tingkat/ jenjang kognitif Jumlah(100%)
C1 (inga-tan)10%
C2 (pema-haman)
16,7%
C3 (pene-rapan)26,7%
C4 (ana-lisis)30%
C5 (eva-luasi)10%
C6 (kre-asi)6,6%
Ke-1 (5%) 1 1 2
Ke-2 (7%) 1 1 1 3
Ke-3 (10%) 1 1 1 1 4
….. …. …. …. …. …. …. …..
Ke-n (8%) 1 1 1 3
Jumlah 4 7 11 12 4 2 40 btr
Contoh isian: Kisi-kisi Tes Ranah
Kognitif (nomor butir)
KAD C1 C2 C3 C4 C5 C6 jml
md sd sk md sd sk md sd sk md sd sk md sd sk md Sd sk
1 1 2 2
2 3 4 5 3
3 6 7 8 9 4
…
…
16 38 39 40
jml 40
44
1. Saripati permasalahan harus ditempatkan pada
pokok soal (Stem)
2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam
pilihan
3. Hindari rumusan kata yang berlebihan
4. Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum
lengkap, maka kata yang melengkapi harus
diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di
tengah-tengah kalimat
5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan
sederhana
45
6. Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang
aneh atau mentereng
7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan
dimungkinkan sebagai jawaban yang benar
8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu
ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah
9. Hindari adanya petunjuk / indikator pada jawaban
yang benar
10. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua
yang di atas benar” atau “tidak satu pun yang di
atas benar”
46
11. Gunakan tiga atau lebih alternatif
pilihan
12. Pokok soal diusahakan tidak
menggunakan ungkapan atau kata-kata
yang bermakna tidak tentu
13. Pokok soal sedapat mungkin dalam
pernyataan atau pertanyaan positif
PRINSIP PENULISAN SOAL TES URAIAN/ESAI
1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur
hasil belajar yang cocok
2. Beritahulah bahwa tes akan menggunakan butir
soal tipe uraian
3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti
4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk
mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja
5. Jangan terlalu banyak digunakan untuk
mengukur kemampuan mengingat
6. Kemampuan dan ketrampilan menulis peserta
tes haruslah menjadi pertimbangan utama
7. Jangan memberikan butir soal yang dapat
dipilih atau dapat tidak dikerjakan
8. Setiap soal harus jelas, apakah jenis terbatas
atau jenis bebas
9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap
perangkat soal makin baik
10.Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan
petunjuk untuk setiap butir soal harus rinci
11. Waktu yang tersedia haruslah cukup
12. Hendaknya pertanyaan menuntut respon
atau jawaban yang bersifat baru/pemikiran
peserta tes
13. Hendaknya selalu ada kombinasi jenis tes
uraian terbatas dan jenis tes uraian bebas
14. Pergunakanlah kata-kata deskriptif
15. Dalam setiap butir soal harus dijelaskan
skor maksimal yang dapat diperoleh
16. Janganlah mulai kalimat butir soal dengan
kata-kata seperti "apa" dan "siapa"
PERTANYAAN: Hitunglah nilai X dari persamaan: X (X-5) = 4X-14
Contoh Pedoman Penilaian
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
ASPEK / KONSEP YANG DINILAI
X (X-5) = 4X - 14
X . X - 5 . X = 4X - 14 (KONSEP DISTRIBUTIF)
X2 - 5X = 4X - 14 (KONSEP KOMUTATIF)
X2 - 5X - 4X = 4X - 4X - 14 (KONSEP ADITIF)
X2 - 9X = -14
X2 - 9X + 14 = 0
a. X1,2 = atau b. (x - 7) (x - 2) = 0
X1,2 =
X1,2 = X - 7 = 0
X - 2 = 0
X1 = = 7
X1 - 7 = 0
X2 = = 2 X2 - 2 = 0
Skor Maksimum
SKOR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
-b + b2 - 4ac
2a
9 + 81 - 56
2
9 + 25
29 + 25
29 - 5
2
}
}
DIAGRAM VALIDITAS
VALIDITAS
TEORETIK EMPIRIK
KONTEN KONSTRUK KONKUREN PREDIKTIF
FACE LOGICAL
SKOR DIKOTOMI SKOR KONTINUM
(0,1) (1,2,3, …..)
judgment Para Ahli Korelasi Point Korelasi Product
Biserial Moment
Kaidah penelaahan butir-butir
• Segi Materi (Substansi)
(1) Materi sudah dipelajari oleh siswa
(2) Butir soal sesuai dengan indikator
(3) Antar butir tidak saling tergantung
• Segi Konstruksi
(1) Pokok soal dirumuskan dengan singkat dan jelas
(2) Pokok soal bebas dari pernyataan yang dapat menimbulkan penafsiran ganda
(3) Butir soal tidak tergantung kepada jawaban butir soal yang lain
(4) Pengecohnya sudah disusun dengan baik
• Segi Bahasa
(1) Soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(2) Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
(3) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
INSTRUMEN TELAAH BUTIR SECARA KUALITATIF (UMUM)
No Pedoman 1 2 3 … … n
1. Kunci jawaban yang benar hanya satu
2. Soal sesuai dengan indikator
3. Semua pilihan jawaban logis
4. Rumusan soal jelas
5. Tidak ada petunjuk pada jawaban yang benar
6. Tidak menggunakan negatif ganda
7. Semua pilihan jawaban paralel
8. Panjang kalimat jawaban hampir sama
9. Tidak menggunakan pilihan “semua salah” atau
“semua benar”
10. Jawaban dalam bentuk angka diurutkan
11. Mengunakan tata bahasa yang baku
12. Menggunakan bahasa yang komunikatif
INSTRUMEN TELAAH BUTIR SECARA KUALITATIF (KHUSUS)
No
Butir
Indikat
or
Tujuan
Pembelajaran
Soal Kunci
Jawaban
Hasil Validasi
Materi Konstruksi Bahasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst.
DIAGRAM RELIABILITAS
RELIABILITAS
STABILITAS INTERNAL KONSISTENSI
PARALEL TEST-RETEST BELAH DUA SKOR GABUNGAN BUTIR
SPEARMAN-BROWN PRODUCT MOMENT KR-20
FLANAGAN ALPHA-CRONBACH
Tingkat Kesukaran Butir Soal
• Sebuah butir mempunyai tingkat kesukaranbaik, dalam arti dapat memberikan distribusi yang menyebar, jika tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah
• Tidak ada uji signifikansi untuk tingkat kesulitan
• Pada instrumen untuk variabel terikat dituntut mempunyai tingkat kesukaran yang memadai dalam rangka untuk membuat variansi yang besar pada variabel terikat
Daya Beda Butir Soal
• Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika kelompok siswa pandai menjawab benar butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai
• Daya beda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang pandai dan tidak pandai
• Sebagai tolok ukur pandai atau tidak pandai adalah skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis
Daya Beda Butir Soal
• Tidak ada uji signifikansi untuk daya pembeda
• Rentangan daya beda adalah -1.0 ≤ D ≤ 1.0
• Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika D ≥ 0.30.
• Ada beberapa cara untuk mengukur daya pembeda
Berdasar nilai
kelompok
Berdasarkan kriteria yang
terukur/terskala
PENILAIAN ACUAN
NORMA
(PAN)
PENILAIAN
ACUAN PATOKAN
(PAP)
PENDEKATAN PENILAIAN
DUA MACAM STANDAR
(Norma, Kriteria, Acuan)
1. PAP = Penilaian Acuan Patokan
= Criterian Based Evaluation
= Criterian Referenced Evaluation
= Standar Mutlak = Norma Ideal
2. PAN = Penilaian Acuan Norma
= Norm Based Evaluation
= Norm Referenced Evaluation
= Standar Relatif = Norma Empiris
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
• Patokan yang dimaksud adalah tujuan yang dicita-citakan, yaitu menguasai seluruh materi (100%), bila tidak mampu diperhitungkan berapa % dari 100% tsb.
• Patokan 100% tsb. Adalah:
* angka 100 (skala penilaian 1-100)
* angka 10 (skala penilaian 1-10)
* angka 4/A (skala penilaian 0-4 / E-A)
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
• Contoh:
Nilai tertinggi yang ditetapkan = 100.
Jumlah soal/materi yang harus dikuasai = 10.
Siswa A hanya menguasai 5.
Nilai siswa A = (5:10) X 100 = 50.
Nilai 60 tetap 60, berapapun nilai teman-temannya,
tidak tergantung perolehan teman, tentang lulus/tidak lulus ada
kriteria sendiri, misalnya nilai 60, jadi siswa tersebut tidak lulus.
PENILAIAN ACUAN NORMA
(PAN)
• Norma yang dimaksud adalah nilai
tertinggi yang diperoleh kelompok /
kelasnya (norma empiris), bersifat relatif,
tergantung perolehan teman satu kelas /
kelompoknya.
• Untuk menentukan kedudukan setiap
siswa di dalam kelompoknya digunakan
acuan kurve normal, maka disebut
penilaian acuan norma.
STANDAR PENILAIAN
(MENGACU KURVE NORMAL)
• Ada beberapa standar: (1) standar seratus, (2)
tandar sebelas, (3) standar sembilan, dan (4) standar lima.
• Teknik penghitungan menggunakan kurve normal dengan langkah: (1) menyusun kategori, (2) menghitung angka batas kategori, dan (3) memberi
nilai (menyatakan skor seorang siswa termasuk dalam
kategori yang mana).
PENILAIAN DENGAN STANDAR LIMA
• Skor terbagi atas lima kategori: A, B, C, D, E
atau 1, 2, 3, 4, 5.
• Ada tiga cara menentukan angka-angka batas
kategori, yaitu:
1. Mx ±0,50 SD dan ±1,50 SD.
2. Mx ±1,00 SD dan ±2,00 SD.
3. Penghitungan persentil tertentu, yaitu:
P10, P30, P70, dan P90
1. PENGHITUNGAN PENILAIAN STANDAR LIMA
DENGAN:
MEAN ±0,50 SD DAN ±1.50 SD
• 6.68% 24,17% 38,30% 24,17% 6,68%
• ( 7% ) ( 24% ) ( 38% ) ( 24% ) (7% )
- 1,5 SD - 0,50 SD + 0,50 SD + 1,5 SD
E D C B A
0 1 2 3 4
P7 P31 P69 P93
1. PENGHITUNGAN PENILAIAN STANDAR LIMA
DENGAN:
MEAN ±0,50 SD DAN ±1.50 SD
• Berdasar perhitungan di atas, bila batas
lulusnya nilai 2 (C), maka:
1. Yang lulus minimal nilai 55.
2. Jumlah yang lulus = 69% (38%+24%+7%).
3. Yang tidak lulus nilai kurang dari 55.
4. Jumlah yang tidak lulus 31% (7%+24%).
TUGAS
• BUAT TABEL SPESIFIKASI
• BUAT KISI-KISI
• TULIS SOAL PILIHAN GANDA 10 BUTIR
DAN URAIAN 5 BUTIR
• TULIS KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN
PENYEKORANNYA
• LAKUKAN ANALISIS KUALITATIF
• LAKUKAN ANALISIS KUANTITATIF
• TENTUKAN RUMUS NILAI AKHIR
TUGAS (1)
• BUAT TABEL SPESIFIKASI
• BUAT KISI-KISI
• TULIS SOAL PILIHAN GANDA 10 BUTIR
DAN URAIAN 5 BUTIR SESUAI DENGAN
KD DAN INDIKATOR DAN
MEMPERHATIKAN PRINSIP HOTS
• TULIS KUNCI JAWABAN DAN
PEDOMAN PENYEKORANNYA
• TENTUKAN RUMUS NILAI AKHIR
TUGAS (2)
Data hasil ujian ditunjukkan pada tabel di bawah ini,
hitunglah validitas butir, reliabilitas tes, daya pembeda
butir, tingkat kesukaran butir, dan efektivitas distraktor
1 2 3 4 5 JUMLAH
ANI 1 1 0 1 0
BUDI 0 1 0 0 1
CECEP 1 1 1 1 1
DEDE 0 1 0 0 1
EVI 0 1 1 1 1
FANI 1 1 0 1 1
GAGUK 0 1 0 1 1
HARUN 1 1 0 1 0
IRA 1 1 0 0 1
JONO 1 1 1 1 0
JUMLAH
TUGAS (3)
Data hasil ujian ditunjukkan pada tabel di bawah ini,
hitunglah validitas butir, reliabilitas tes, daya pembeda
butir, tingkat kesukaran butir, dan efektivitas distraktor
1 2 3 4 5 JUMLAH
ANI 60 75 80 85 90
BUDI 75 70 75 80 85
CECEP 80 75 70 65 60
DEDE 70 75 70 75 70
EVI 50 55 60 60 65
FANI 40 75 60 65 80
GAGUK 75 70 80 85 90
HARUN 80 75 70 65 60
IRA 65 65 75 75 70
JONO 60 60 70 70 75
JUMLAH
AKHIRUL KALAM
• Jangan pernah menyepelekan apapun yang telah kamu miliki,
karena mungkin yang kamu miliki itu sangat diinginkan oleh orang
lain.
• Ikhlas menerima kesalahan, dan belajar dari setiap kesalahan,
karena itu yang akan menjadikanmu kuat dalam menjalani
kehidupan.
• Anak-anak harus dididik, tetapi mereka juga harus dibiarkan untuk
mendidik diri mereka sendiri. (Ernest Dimnet)
• Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat
perlindungan dalam kesulitan. (Aristotle)
• Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. (Albert Einstein)
• Hanya cinta yang dapat memberikan semangat kehidupan bagi
orang lain yang bermanfaat. (Albert Einstein)
• Kesepian Tanpa Kekasih - Cukup Sekian Terima Kasih
• WABILLAHI TAUFIQ WALHIDAYAH – WASSALAM WR WB.