Peniaian Kemampuan Mengatasi Masalah

5
Penilaian Kemampuan Mengatasi Masalah Tabel 1. Fungsi-fungsi dalam keluarga Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan Pembina untuk fungsi keluarga yang bersangkutan Biologis (Sikap-perilaku keluarga dalam menghadapi risiko masalah biologis, pencegahan, cara mengatasi & beradaptasi dengan masalah biologis (masalah fisik jasmaniah)) Pada pasien a.n Ny.Rohani, 61 tahun ini mengalami sakit DM & TBC. Pasien lebih dulu mengalami DM, lalu mengalami TBC dengan riwayat keluarga yaitu menantu lebih dahulu terkena TBC. Riwayat pengobatan DM maupun TBC sudah teratur. Berdasarkan penilaian pembina maka fungsi biologis keluarga pasien berjalan dengan baik. Pasien sudah sabar akan penyakitnya dan sadar untuk berobat agar memiliki tubuh yang sehat dan tidak menulari lingkungan sekitar. Psikologis (Sikap-perilaku keluarga selama ini dalam membangun hubungan psikologis internal antar anggota keluarga, termasuk dalam hal memelihara kepuasan psikologis seluruh anggota dan manajemen dalam menghadapi masalah psikologis) Pasien tinggal bersama dengan 1 anak, menantu dan cucu. kemudian mereka pisah beberpa meter dari rumah tersebut. Komunikasi selalu dilakukan oleh pasien dan keluarganya sehingga walaupun pasien sakit DM dan TBC pasien tetap merasa diperhatikan. Hal tersebut membantu proses penyembuhan Berdasarkan penilaian pembina maka fungsi psikologis pasien adalah baik, karena pasien tidak merasa stress, tidak merasa tidak dipedulikan keluarga.

description

i

Transcript of Peniaian Kemampuan Mengatasi Masalah

Penilaian Kemampuan Mengatasi MasalahTabel 1. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi KeluargaPenilaianKesimpulan Pembina untuk fungsi keluarga yang bersangkutan

Biologis

(Sikap-perilaku keluarga dalam menghadapi risiko masalah biologis, pencegahan, cara mengatasi & beradaptasi dengan masalah biologis (masalah fisik jasmaniah))Pada pasien a.n Ny.Rohani, 61 tahun ini mengalami sakit DM & TBC. Pasien lebih dulu mengalami DM, lalu mengalami TBC dengan riwayat keluarga yaitu menantu lebih dahulu terkena TBC. Riwayat pengobatan DM maupun TBC sudah teratur.

Berdasarkan penilaian pembina maka fungsi biologis keluarga pasien berjalan dengan baik. Pasien sudah sabar akan penyakitnya dan sadar untuk berobat agar memiliki tubuh yang sehat dan tidak menulari lingkungan sekitar.

Psikologis(Sikap-perilaku keluarga selama ini dalam membangun hubungan psikologis internal antar anggota keluarga, termasuk dalam hal memelihara kepuasan psikologis seluruh anggota dan manajemen dalam menghadapi masalah psikologis)Pasien tinggal bersama dengan 1 anak, menantu dan cucu. kemudian mereka pisah beberpa meter dari rumah tersebut. Komunikasi selalu dilakukan oleh pasien dan keluarganya sehingga walaupun pasien sakit DM dan TBC pasien tetap merasa diperhatikan. Hal tersebut membantu proses penyembuhan TBC nya yang saat ini sudah teratur dalam waktu 2 bulan.

Berdasarkan penilaian pembina maka fungsi psikologis pasien adalah baik, karena pasien tidak merasa stress, tidak merasa tidak dipedulikan keluarga.

Sosial(Sikap-perilaku keluarga selama ini dalam mempersiapkan anggota keluarga untuk terjun ke tengah masyarakat. Termasuk didalamnya pendidikan formal dan informal untuk dapat mandiri)Ekonomi & Pemenuhan Kebutuhan(Sikap-perilaku keluarga selama ini dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, tersier)

Jenjang pendidikan yang diikuti pasien yaitu sampai kelas 2 SD, hubungan dengan tetangga sekitar cukup baik, pasien selalu mengikuti pengajian, karya wisata dengan karang taruna. Pekerjaan pasien adalah pedagang nasi di pasar sampai dengan tahun 2003.Pemenuhan kebutuhan pada pasien dan keluarga yaitu tidak terlalu mewah dan tidak terlalu kurang. Melainkan cukup untuk sandang, pangan, papan standar. Pasien tidak suka makan yang aneh-aneh, pasien tidak suka ikan kecuali ikan asin, pasien juga memakan nasi hanya 1/4 liter untuk 1 minggu. Hal tersebut bukan untuk menghemat pengeluaran, tetapi pasien yang kurang bernafsu makan.Berdasarkan penilaian pembina maka fungsi sosial pasien adalah baik, walaupun pasien sakit DM dan TBC namun warga sekitar tidak mendiskriminasikan. Pasien justru lebih semangat sembuh agar dapat mengikuti kegiatan di lingkungan rumah.Berdasarkan penilaian pembina maka didapatkan ekonomi & pemebuhan keluarga pasien cukup baik. Di rumah juga terdapat elektronik sepert televisi untuk hiburan. Makan-makanan yang standar dan tidak suka sesuatu yang terlalu mewah. Sehingga pasien tidak stress dengan keuangan dan pemenuhan kebutuhan.

Tabel 2. Data Risiko Internal KeluargaPerilakuSikap & Perilaku keluarga yang menggambarkan perilaku tersebutKesimpulan pembina untuk perilaku yang bersangkutan

Kebersihan Pribadi & Lingkungan

(Termasuk tampilan individual&lingkungan bersih, terawat, bagaimana kebiasaan perawatan kebersihannya)

Tampilan pasien sendiri adalah standar, rumah yang ditempati kurang ventilasi dan pencahayaan. Lingkungan rumah sedang banyak bangunan yang dibangun disekitar tempat tinggal, sehingga banyak debu di lingkungan pasien.Memang lebih baik rumah dengan pencahayaan & ventilasi untuk keadaan pasien karena menderita TBC namun pembina hanya bisa menyarankan agar pintu dibuka sehingga sirkulasi udara tetap teratur dan pencahayaan bisa masuk.

Pencegahan Spesifik(Termasuk perilaku imunisasi, ANC, Gerakan pencegahan penyakit lainnya (Penyakit menular atau tidak menular))Pasien dan keluarganya tidak terlalu memperhatikan perilaku pencegahan penyakit. Hanya ada kegiatan penggunaan masker karena disekitar rumah banyak debu.Karena keluarga pasien tidak terlalu memprehatikan hal detail tentang pencegahan penyakit. Pembina menyarankan agar cucu pasien juga diperiksa Test Mantoux dan Rontgen untuk deteksi dini penyakit TBC

Gizi Keluarga(Pengaturan makan keluarga, mulai cara pengadaan, kuantitas dan kualitas makanan serta perilaku terhadap diet yang dianjurkan bagi penyakit tertentu pada anggota keluarga)Keluarga tidak memiliki pantangan apapun karena hanya pasien yang memiliki masalah kesehatan. Pasien mengikuti anjuran dokter untuk penyakit DM nya. Hanya saja Pasien tidak menyukai ikan laut kecuali ikan asin yang terkadang membuat tekanan darahnya naik, namun sekarang pasien sudah tidak mengkonsumsi ikan asin kembali.Pasien mudah untuk diedukasi untuk tidak memakan ikan asin karena dapat meperburuk keadaannya. sehingga ikan asin tidak dikonsumsu kembali.

Asah asih asuh(Perilaku keluarga dalam memelihara & mengoptimalkan pertumbuhan & perkembangan jasmani & rohani anak-anak)Saat kunjungan, diketahui hanya pasien yang selalu mengikuti kegiatan keagamaan sehingga walaupun sakit tapi pasien tetap ikhlas, tawakal dan bahagia.Keluarga mendukung kegiatan positif pasien. Keluarganya tidak se-rajin pasien dikarenakan kesibukan kegiatan mereka.

Kesehatan Reproduksi(Termasuk usia pernikahan, perilaku seks sehat & keluarga berencana)

Latihan Jasmani/Aktivitas fisik(Kegiatan keseharian untuk menggambarkan apakah cukup teratur latihan jasmaninya)Setiap pagi hari pasien selalu berjalan kaki di sekeliling rumahnya bersama tetangga sekitar.Perilaku tersebut sangat postif untuk jiwa dan raga pasien. Dan kami selaku pembina selalu mendukung kegiatan tersebut.

Penggunaaan Yankes(Perilaku keluarga apakah datang ke posyandu, puskesmas, untuk preventif maupun kuratif)Pasien selalu berobat ke Puskesmas Sukmajaya untuk mengobati DM dan TBC nya. Pasien berkata bahwa Dokter disana ramah kepadanya.Perilaku tersebut baik, karena pasien sadar pengobatan di Puskesmas gratis sehingga pasien juga tidak sungkan untuk berobat di Puskesmas.

Kebiasaan/Perilaku Buruk lainnyaPasien tidak suka memakan ikan lautSelaku pembina hanya dapat mengedukasi mengenai gizi yang baik dari ikan.