Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

53
PENGURANGAN RISIKO BENCANA UNTUK KOTA BANDUNG Dr. Ir. Krishna S. Pribadi Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung RAPAT KERJA - 25 Mei 2011 Ruang Tengah Balaikota Bandung Jl. Wastukencana 2 Bandung

description

Pengurangan Resiko Bencana Alam

Transcript of Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Page 1: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

PENGURANGAN RISIKO BENCANA UNTUK KOTA BANDUNG

Dr. Ir. Krishna S. Pribadi

Pusat Penelitian Mitigasi Bencana

Institut Teknologi Bandung

RAPAT KERJA - 25 Mei 2011

Ruang Tengah Balaikota Bandung

Jl. Wastukencana 2 Bandung

Page 2: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Bencana dan Risiko Bencana(UU No.24/2007 mengenai Penanggulangan Bencana)

“Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.”

Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan

akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu

yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,

hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan

harta, dan gangguan kegiatan masyarakat

Page 3: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Pengertian bahaya, kerentanandan bencana

ANCAMAN

BAHAYA

BENCANABat

u

Rumah hancur,

korban jiwa/

cedera, harta

rusak

KONDISI

YANG

RENTAN

Gempa

!

Risiko

Bencan

a

Page 4: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Upaya Pengurangan Risiko Bencana

(PRB)

Page 5: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Siklus Penanggulangan Bencana

Sumber : Pedoman Penyusunan Rencana PenanggulanganBencana Di Daerah, Bakornas,2004

Fase penguranganrisiko sebelumbencana terjadi

Fase pemulihansetelah bencana

terjadi

ManajemenRisiko

ManajemenDampak

Page 6: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Mengurangi Risiko Bencana

Risiko Bencana =

Mengurangi Risiko Bencana:

• Mengurangi Bahaya (tidak

selalu bisa)

• Mengurangi Kerentanan

• Meningkatkan Kapasitas

Ancaman Bahaya x Kerentanan

Kapasitas Menangani Bencana

Page 7: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

HFAHyogo Framework of Action

Kerangka Aksi Hyogo

Kesepakatan Global untuk

Mengurangi Risiko Bencana

Terdiri dari 5 tindakan

prioritas

Page 8: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

5 Prioritas Aksi HFA1. Memastikan bahwa pengurangan risiko bencana

merupakan sebuah prioritas nasional dan lokal dengan dasar kelembagaan yang kuat untuk pelaksanaannya

2. Mengidentifikasi, mengkaji dan memonitor risiko-risiko bencana dan meningkatkan peringatan dini

3. Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun sebuah budaya keselamatan dan ketahanan di semua tingkat

4. Mengurangi faktor-faktor risiko yang mendasar

5. Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua tingkatan

Page 9: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

KERANGKA HUKUM PB diIndonesia

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PENANGGULANGAN BENCANA

Peraturan Pemerintah

Penyelenggaraan PB (PP. No. 21/2007)

Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana

(PP. No. 22/2007)

Peran Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah (PP. No. 23/2007)

Peraturan Presiden

Pembentukan BNPB (No. Perpres 8/2008)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Peraturan Daerah :

Propinsi

Kabupaten/Kota

Mengenai :

Penanggulangan Bencana (Propinsi/Kabupaten/Kota)

Pembentukan BPBD (Propinsi/Kabupaten/Kota)

Page 10: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Paradigma PB di Indonesia berdasar UU 24/2007

PENANGGULANGAN

BENCANA

URUSAN BERSAMA

PEMERINTAH-MASYARAKAT-DUNIA USAHA

KOMPREHENSIF-PROAKTIF

MANAJEMEN RISIKO BENCANA

BAGIAN DARI

PROSES PEMBANGUNAN

MEMBANGUN RESILIENSI/

KETANGGUHAN MASYARAKAT

SISTEM MANAJEMEN

LEGISLASI-ORGANISASI-PERENCANAAN-PENDANAAN-

SUMBERDAYA-PELAKSANAAN-PENGENDALIAN

Page 11: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Contoh Hasil Kajian Risiko Gempa

di Kota Bandung(RADIUS Project 1999-2000)

Page 12: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

KOTA BANDUNG

Ibukota Propinsi Jawa Barat

Ketinggian ± 700 m dpl, temperatur rata-rata 28,5º C dan curah hujan tahunan rata-rata 2045 mm

Berada di bekas danau purba di dataran tinggi Bandung, dikelilingi pegunungan dan gunung berapi yang aktif

Terletak di daerah hulu aliran sungai Citarum dan dialiri 32 anak sungai yang mengalir dari utara ke selatan

Luas Daerah 16,729 ha, jumlah penduduk 2,4 juta jiwa dan kepadatan rata-rata 16.000 jiwa per km2

Pertumbuhan penduduk ± 2,4% per tahun

Page 13: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Kondisi Alam dan Geologis Curah Hujan tinggi

Dikelilingi Gunung Berapi : Utara : G. Burangrang dan G. Tangkuban Perahu

Barat : G. Galunggung, G. Guntur dan G. Papandayan

Selatan : G. Patuha

Dikelilingi Sesar Aktif : Zona Subduksi Pulau Sumatra dan Jawa

Patahan Selat Sunda, Cimandiri, Baribis dan Bumiayu

Sesar patahan Lembang di sebelah Utara Kota (arah barat-timur)

Daerah dengan kelerengan curam dan tanah/batuan hasil pelapukan (sebagian Bandung Utara)

Daerah Bandung Timur dan Selatan relatif datar dan merupakan pertemuan daerah anak-anak sungai Citarum

Sedimentasi tanah alluvial di daerah bekas danau purba Bandung

Page 14: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Potensi Bahaya

Banjir genangan dan banjir bandang

Tanah longsor/pergerakan tanah

Gempa bumi dan bahaya sekundernya

Erupsi gunung api

Bahaya akibat ulah manusia :

kebakaran

bahaya dari kegagalan teknologi (ledakan dan kebocoran

bahan explosif dan bahan berbahaya) dari daerah industri

dan penyimpanan bahan (kimia, amunisi, BBM dsb…)

Page 15: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

KONDISI KERENTANAN

Kepadatan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi

Pembangunan yang kurang terkendali

Kurangnya prasarana, laju pembangunan dan pertambahan penduduk tidak seimbang

Bangunan-bangunan yang rentan (perumahan, sekolah, fasilitas umum)

Potensi bahaya kebakaran cukup tinggi

Akses yang sulit di daerah padat penduduk

Kurangnya perencanaan menghadapi keadaan/kondisi darurat

Page 16: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Kerentanan Bangunandi Kota Bandung

Page 17: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Zonasi Percepatan Gempadi Kota Bandung

Asian Disaster Preparedness Center

Asian Institute of Technology

Indonesian Urban Disaster

Mitigation Project

Page 18: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

ANALISIS KERUSAKAN

Gempa siang hari

Bangunan yang terpengaruh(rusakberat/ringan) : 223.251

Luka Ringan : 264.612, Luka Berat : 21.169, Meninggal: 2.646

ANALISIS KERUSAKAN INFRASTRUKTUR Analisis dilakukan dengan menerapkan fungsi kerusakan

infrastruktur (vulnerability function) dari kota/negara lain ( Kota Quito dan standar ATC-25 dari Amerika Serikat)

Analisis kerusakan meliputi infrastruktur : Jalan dan Jembatan

Listrik (Power Plant)

Sarana Air bersih

Telekomunikasi

Jaringan Kereta Api

Page 19: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

PETA POTENSI LIQUIFAKSI KOTA BANDUNG

PETA POTENSI LONGSOR KOTA BANDUNG

Page 20: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

PETA KERUSAKAN JALAN PETA KERUSAKAN JEMBATAN

PETA KERUSAKAN JARINGAN LISTRIK PETA KERUSAKAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI PDAM

Page 21: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

PETA KERUSAKAN JARINGAN PIPA PRIMER PDAM PETA KERUSAKAN SUMUR PDAM

PETA KERUSAKAN JARINGAN PIPA PRIMER PDAMPETA KERUSAKAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Page 22: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk membantu Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kota Bandung dalam memitigasi bencana gempa yang dapat terjadi setiap saat, dengan mengidentifikasi, menganalisa, memfokuskan dan mengintegrasi kegiatan manajemen risiko untuk menghasilkan strategi kota dalam menghadapi bencana di masa mendatang

MEMUAT

12 Sasaran jangka panjang

Tiap sasaran dilengkapi alternatif kegiatan mitigasi

Matriks hubungan tanggung jawab organisasi yang ada dengan kegiatan mitigasi

Inisiatif yang telah/sedang dilaksanakan

Prioritas inisiatif

Strategi pelaksanaan

RENCANA TINDAK MITIGASI BENCANA GEMPA KOTA BANDUNG(RADIUS Project 1999-2000)

Page 23: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

PROSES PENYUSUNAN

Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan

Pengumpulan Data dan Informasi

Diskusi Kel. Kerja Skenario Gempa Kuesioner/Interview

Penyusunan Draft Rencana Manajemen Risiko Bencana Gempa

Lokakarya Draft Rencana

Validasi & Verifikasi Sosialisasi

Evaluasi & Review

Rencana Manajemen Risiko Bencana Gempa

untuk Kota Bandung

Kuesioner/Interview

Page 24: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

12 SASARAN JANGKA PANJANG

1. Memperkuat institusi penanggulangan bencana

2. Memperbaiki kemampuan tanggap darurat kota

3. Meningkatkan kepedulian dan kesiapan masyarakat pada masalah yang terkait dengan risiko kegempaan

4. Meningkatkan keamanan terhadap gempa pada sistem infrastruktur dan utilitas

5. Meningkatkan keamanan terhadap gempa pada bangunan strategis dan penting

6. Meningkatkan keamanan terhadap gempa pada daerah perumahan dan fasilitas umum

7. Meningkatkan keamanan terhadap gempa pada bangunan industri dan kawasan industri

8. Meningkatkan keamanan terhadap gempa pada bangunan sekolah dan anak-anak sekolah

9. Memperhatikan keamanan terhadap gempa dan kaidah bangunan tahan gempa dalam proses pembuatan konstruksi baru

10. Meningkatkan pengetahuan para ahli mengenai fenomena gempa, kerentanan terhadap gempa dan teknik-teknik mitigasi

11. Memasukkan prosedur risiko bencana gempa kedalam perencanaan tata ruang/penggunaan jalan

12. Meningkatkan kemampuan pemulihan masyarakat dalam jangka panjang setelah terjadi gempa besar

Page 25: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Rekomendasi untukupaya PRB di Kota

Bandung sesuaidengan HFA/KAH

Page 26: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Penerapan HFA di Kota Bandung

KAH 1: Menjadikan PRB sebagai prioritas kota Bandung

Membangun institusi/lembaga PB/PRB yang kuat di kota Bandung, termasuk perangkat hukum terkaitPRB

Membentuk Forum Kota Bandung untuk PRB yang melibatkan semua pemangku kepentingan

KAH 2: memonitor dan mengkaji risiko bencana kota

Bandung secara periodik

Membangun sistem peringatan dini

Page 27: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Perkuatan KelembagaanPenanggulangan Bencana

Penyusunan PROTAP PB

DISKUSI NASIONAL MITIGASI

BENCANA PERKOTAAN

Page 28: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Penerapan HFA di Kota Bandung

KAH 3: Memanfaatkan IPTEK bekerjasama dengan masyarakat

ilmiah di Kota Bandung untuk membangun ketahanan masyarakat

Memanfaatkan pendidikan pada semua tingkatan untuk membangun membangun kesadaran publik atas pentingnya budaya aman

KAH 4 : Menerapkan upaya-upaya mitigasi (penataan ruang,

penyiapan infrastruktur, pengelolaan lingkungan, memastikan fasilitas publik yang aman, meningkatkan keselamatan bangunan hunian, penyuluhan dsb)

KAH 5 : Memperkuat kemampuan dalam kesiapsiagaan

masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana

Memasukkan upaya mitigasi dalam setiap tindakan penanganan pasca bencana

Page 29: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Pelatihan pengawasan dan pengendalianbangunan untuk staf Dinas Bangunan

Page 30: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Meningkatkan Kesadaran & Kesiapan

Page 31: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Contoh Program Keselamatan SekolahTerhadap Gempabumi

Program SESI di Bandung(2007-2008)

Page 32: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

KONSEP PROGRAM SESI (UNCRD)

MEMBANGUN BUDAYA AMAN

Perkuatan

Bangunan Sekolah

DemonstrasiPendidikan

Membangun Kesadaran

Motivasi

Pelatihan

Transfer Teknologi

Membangun

Kapasitas

Sekolah yang lebih aman

Masyarakat yang lebih aman

Page 33: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Pilot Proyek SESI di Indonesia (ITB- Kota Bandung-Kabupaten Bandung - UNCRD)

Maksud : Memastikan agar anak sekolah yang tinggal

di daerah gempa memiliki sekolah yang aman terhadap gempa dan masyarakat sekitar dapat membangun kemampuan menghadapi bahaya gempa

Tujuan: Meningkatkan keselamatan sekolah

terhadap gempa melalui perkuatan bangunan sekolah, pendidikan bencana, pelatihan guru dan murid

Membangun masyarakat yang lebih aman melalui percontohan, pelatihan dan lokakarya masyarakat

Mendiseminasikan budaya sekolah yang aman dan masyarakat yang aman

Page 34: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Komponen Proyek SESI

1. Perkuatan Bangunan Sekolah Pedoman Bangunan Sekolah Tahan Gempa

2. Pelatihan Tehnisi dan Tukang Manual Pelatihan

3. Program Kesadaran Masyarakat dan Publikasi (Pelatihan dan dril untuk guru dan murid)

• Poster, buklet guru dan murid : bagaimana menghadapi gempa

4. Diseminasi praktek-praktek tersebut di tingkat lokal, nasional dan internasional Lokakarya lokal, nasional , international

Page 35: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Pihak-pihak yang terlibat

UNCRD (Promotor inisiatif, dana)

PMB-ITB

Dinas Pendidikan Kota Bandung

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung

Sekolah SDN Cirateun 1-2 Bandung

Sekolah SDN Padasuka 2 Soreang

Kontraktor

Masyarakat sekitar lokasi

Hanshin Dept store Labor Union (Donatur)

Page 36: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Sekolah Yang Terlibat

SD Cirateun 1-2, Kota Bandung : Di Kecamatan Sukasari, Bandung Utara

Terdiri dari 2 bangunan @ 4 kelas/lokal

luas total 223 m2.

423 murid, 14 guru,

Digunakan dari jam 7 pagi sampai jam 13, bahkan sampai jam 16.

Dibangun tahun 1960an (No.1) dan 1970an (No.2), sudah mendapat rehab pada 2000an

2 1

Page 37: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

SD Padasuka II

Berlokasi di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung

Terdiri dari 2 bangunan @ 4 kelas/lokal.

400 murid,

Digunakan dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, kadang2 sampai sore.

Dibangun sekitar 1990an.

Sekolah Yang Terlibat

Page 38: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Sumber dana dan pelaksanaan

dana bantuan dari Hanshin Dept.

Store Labor Union sejumlah 3,5

juta Yen + dana role-sharing

rehabilitasi sekolah

Pelaksanaan: Juni s/d Desember

2007

dana hibah dari UNCRD

sejumlah US$ 30,000

Pelaksanaan: Juni 2008 s/d Maret

200938

Page 39: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Tahapan Pekerjaan Retrofit

Memilih sekolah bersama Dinas Pendidikan setempat

Diskusi dan kesepakatan dengan komite sekolah dan pengurus sekolah

Kesepakatan antara donor dan komite sekolah dan pengurus sekolah

Penilaian kondisi struktur dan desain perkuatan

Pemilihan dan penunjukkan kontraktor oleh komite sekolah

Pelaksanaan Retrofit :

Pelatihan kontraktor dan tukang mengenai pekerjaan retrofit

Pekerjaan retrofit

Supervisi : pemeriksaan, pengawasan dan bimbingan dan pengarahan

Penyelesaian dan pemanfaatan bangunan

Page 40: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Masalah-masalah struktur yang ada

Balok pengikat tidak ada

Sambungan rangka atap lemah

Kolom pilaster bata

-tidak ada balok sloof-pondasi tidak memadai

Rangka atap sudah lapuk

Retak-retak akibat gempa

Page 41: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Desain Retrofit (SD Cirateun)

Type I Type II

Page 42: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Desain Retrofit (SD Padasuka)

Perkuatan Tembok

dengan Kawat ayam

diplester

Page 43: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Pelaksanaan Retrofit SD Cirateun

Pemasangan Pondasi

Telapak

Pemasangan balok sloof dan kolom

Pengangkeran dinding

Pemasangan kawat ayam

Page 44: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

44

Bangunan 1 SDN Cirateun

Page 45: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

45

Bangunan 1 SDN Cirateun

Page 46: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

46

Bangunan 2 SDN Cirateun

Page 47: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Sekolah yang sudah siap

Hasil:1 ruang kepala sekolah

7 ruang kelas

2 MCK

1 gudang

Page 48: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Peresmian SDN Cirateun yang sudahdiperkuat

Page 49: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Retrofit SD Padasuka 2 Bangunan 1

Page 50: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

50

Perkuatan Kolom-Balok-Dinding, Rangka AtapBangunan 2 SDN Padasuka 2, Soreang

Page 51: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Finished SDN Padasuka 2, Soreang

Page 52: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

Manfaat yang didapat dari Program SESI di Bandung

Murid, guru, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua murid, masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah paham mengenai pentingnya sekolah yang aman dari gempa dan bagaimana mencapainya

Teknisi, tukang, kontraktor paham cara memperkuat gedung sekolah agar aman terhadap gempa

Perkuatan bangunan sekolah dan meningkatkan keselamatan masyarakat sekolah terhadap gempa telah ditunjukkan dapat dilakukan

Page 53: Pengurangan Resiko Bencana Alam Di Kota Bandung

SEKIAN DAN TERIMAKASIH ……