pengukuran tekanan darah ra.doc

download pengukuran tekanan darah ra.doc

of 7

description

vgjvh

Transcript of pengukuran tekanan darah ra.doc

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Hasbuan, 2010).Darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya (Sondakh, 2013).Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan sangat penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Selain itu juga tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg) ( Isnaeni, 2006).

Tekanan darah adalah tekanan yang terdapat dalam pembuluh darah. Besarnya tekanan itu diukur dengan seberapa kuat ia dapat menekan naik air raksa (Hg) yang ada dalam tabung pengukur tekanan darah. Oleh karena itu satuan tekanan darah adalah mmHg, yaitu berapa milimeter air raksa (Hg) dalam tabung pengukur tekanan darah dapat ditekan naik. Tekanan itu sangat penting artinya, sebab dialah yang menyebabkan darah dapat mengalir sampai di seluruh bagian-bagian tubuh dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat. Kekuatan jantung memompa harus diimbangi dengan menguncup dan mengembangnya pipa-pipa pembuluh darah (Guyton, 1997).Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung beranggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan dan manusia akan mati. Gerak memompa yang dilakukan jantung merupakan kekuatan utama yang dapat menjamin kelancaran aliran darah. Otot jantung berkontraksi terus-menerus tanpa mengalami kelelahan (Isnaeni, 2006).

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah karena tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis. Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan alat sphygmomanometer dan stetoskop (Sondakh, 2013).Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri dan berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang cukup besar terhadap dinding pembuluh. Untuk menahan tekanan tersebut, arteri harus mempunyai dinding yang cukup tebal dan kuat. Kekuatan tekanan darah tersebut sebenarnya berasal dari kekuatan yang dihasilkan jantung ketika berkontraksi. Dengan demikian, keberadaan serabut elastis pada dinding arteri sangat penting untuk memastikan aliran darah yang konstan ke kapiler (Isnaeni, 2006). 1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktifitas terhadap denyut nadi.BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh. Satuan tekanan yang standar hampir selalu dinyatakan dalam millimeter air raksa (mmHg) karena manometer air raksa telah dipakai sejak lama sebagai rujukan baku untuk pengukuran tekanan darah. Bila seseorang mengatakan bahwa tekanan dalam pembuluh darah 50 mmHg, hal itu berarti bahwa daya yang dihasilkan cukup untuk mendorong kolam air raksa melawan gravitasi sampai tinggi 50 milimeter. Bila tekanan adalah 100 mmHg, kolam air raksa akan didorong setinggi 100 milimeter (Hasbuan, 2010).

Aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi darah dalam periode waktu tertentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam milliliter per menit atau liter per menit, tetapi dapat juga dinyatakan dalam milliliter per detik atau setiap satuan aliran lainnya. Secara keseluruhan aliran darah pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000 ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya (Sondakh, 2013).

Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan dikendalikan oleh respon dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan tekanan arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Fungsi arteri adalah untuk mentraspor darah ke jaringan dibawah tekanan yang tinggi. Karena alasan inilah, arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri (Guyton, 1997).

Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Takanan sistemik atau arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh, adalah indicator yang baik tentang kesehatan kardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi ke tekanannya rendah. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik (Isnaeni, 2006).

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Guyton, 1997).

Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah di dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan mengempis atau mengembangnya pembuluh darah (Isnaeni, 2006). Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung (Sondakh, 2013).

Tekanan darah seseorang ditandai dengan dua ukuran, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik, yang dinyatakan dalam mmHg. Tekanan darah Anda disebut normal apabila tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Anda dikatakan mulai terkena penyakit darah tinggi (pra-hipertensi) jika tekanan darah sistolik Anda berada pada kisaran 120139 mmHg atau tekanan darah diastolik Anda berada pada kisaran 8089 mmHg. Jika keadaan ini Anda biarkan, maka kemudian Anda akan benar-benar terkena penyakit darah tinggi (hipertensi fase- 1), yaitu ketika tekanan darah sistolik Anda mencapai kisaran 140 59 mmHg atau tekanan darah diastolik Anda mencapai kisaran 90 - 99 mmHg (Hasbuan, 2010).

Tekanan darah rendah adalah keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari tekanan yang diperlukan oleh tubuh, sehingga setiap organ dari badan tidak mendapat aliran darah yang cukup dan menyebabkan timbulnya gejala hipotensi. Seseorang yang memiliki tekanan darah yang rendah umumnya tidak mampu untuk berdiri dan atau duduk terlalu lama, karena akan timbul rasa pusing ketika ia beranjak dari posisi sebelumnya, contoh ketika duduk terlalu lama, lalu langsung berdiri tekanan darah akan memacu jantung lebih cepat secara tiba-tiba, tekanan darah akan meningkat secara cepat. Seseorang yang mempunyai tekanan darah rendah membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengembalikan tekanan darah kembali normal (Isnaeni, 2006).

Ukuran tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada orang dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivits fisik. Tekanan akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan akan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah satu hari juga berbeda-beda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Sondakh, 2013).

Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Jadi tekanan di atas dapat diartikan sebagai peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi skunder (Hasbuan, 2010).BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 01 Oktober 2015, pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, Indralaya.3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, manset, spygnomanometer dan stetoskop. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah praktikan.

3.3. Cara Kerja

Diukur tekanan darah dengan sphygnomanometer dengan posisi terlentang untuk systole dan diastole. Diletakan manset dilengan bagian atas. Diletakkan bel stetoskop diatas arteri brakialis (tengah lengan). Kemudian dinaikan tekanan dengan memompa kantong karet dalam manset. Kemudian tekanan dilepaskan perlahan-lahan dan bunyi menutupnya katup jantung dapat didengar dimana bunyi tersebut berhubungan langsung dengan tekanan dalam darah. Diukur tekanan darah. Pada titik tertingginya sebagai tekanan sistolik, berupa bunyi terakhir yang didengar. Pada titik terndahnya sebagai tekanan diastolic, berupa bunyi terakhir yang didengar.

DAFTAR PUSTAKAGuyton AC, Hall JE, Alih bahasa Irawati Setiawan. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGCHasbuan, Rosmaini. 2010. Terapi sederhana menekan gejala penyakit degeneratif. Jurnal ilmu keolahragaan. Volume 8(2). 1-6 hlm.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: KanisiusSondakh, J. Dan Engka, N. 2013. Gambaran Denyut Nadi Pada Pemain Musik Di Toms Yamaha Music School Manado. Jurnal E-Biomedik (Ebm). 1(2). 7. 836-842 hlm.Universitas Sriwijaya