Pengukuran Sel Bakteri

download Pengukuran Sel Bakteri

of 12

Transcript of Pengukuran Sel Bakteri

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    1/12

    LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    (PENGUKURAN SEL BAKTERI)

    Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Praktikum Mikrobiologi yang dibinaoleh Prof. Dr. Utami Sri Hastuti, M.Pd dan Dr. Endang Suarsini, M. Kes

    Oleh Kelompok 2

    Agung Pambudiono 140341807121

    Mardiana 140341807227

    Mia Asnimulia 140341807913

    Ummul Hasanah 140341807556

    Wasiatus Sadiyah 140341807533

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    SEPTEMBER 2014

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    2/12

    A. Topik

    Pengukuran Sel Bakteri

    B. Tujuan

    1. Untuk memperoleh keterampilan menera harga skala mikrometer okuler.

    2. Untuk mengukur sel bakteri.

    C. Waktu Pelaksanaan

    Jumat, 12 September 2014

    D. Dasar TeoriMikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup)

    dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang mengkaji

    tentang mikrobia seperti virus, archeae, bakteri, fungi, algae, dan protozoa.

    Mikrobia bukan nama dari suatu kelompok organisme seperti hewan dan

    tumbuhan. Istilah mikrobia (mikroorganisme) digunakan untuk menyatakan

    suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak

    dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop(Ali, 2005).

    Pengetahuan mengenai morfologi dan struktur halus bakteri diperoleh

    dalam dua kurun waktu yang berbeda. Pengamatan-pengamatan yang dibuat

    oleh Leeuwenhoek dengan mikroskopnya yang sederhana menampakkan

    penampilan kasar mikroorganisme, termasuk bakteri. Gambar-gambarnya

    yang telah dibuatnya dengan hati-hati mengenai apa yang kini kita kenal

    sebagai bakteri menampakkan bentuk-bentuk sel yang bundar, seperti batangatau spiral. Perbaikan-perbaikan selanjutnya dalam mikroskopi cahaya,

    termasuk teknik-teknik pewarnaan telah memungkinkan untuk mengamati

    dengan lebih tepat bentuk khas sel-sel ini, ukurannya, sebagian dari struktur

    luarnya serta pola penataannya. Ukuran, bentuk, serta penataan merupakan

    ciri morfologi kasar sel suatu spesies bakteri (Pelczar dan Chan, 2008).

    Ukuran dan bentuk banyak sekali dipergunakan di dalam identifikasi

    dan klasifikasi sel-sel mikroorganisme. Dimensi sel pada umumnya

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    3/12

    dinyatakan dalam satuan mikrometer (m), yaitu suatu satuan pengukuran

    yang besarnya 1/1000 mm. Berbagai jenis mikroorganisme mempunyai

    ukuran yang beragam, dari mulai kurang dari 1 m sampai dengan beberapa

    m. Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara

    menyisipkan suatu mikrometer okular pada lensa okular mikroskop yang

    digunakan untuk mengamati sel tersebut. Mikrometer okular pada umumnya

    merupakan suatu piringan kaca bundar yang pada salah satu permukaannya

    terukir skala pengukuran. Sebelum digunakan untuk mengukur sel,

    mikrometer okular ini terlebih dahulu harus ditera terhadap mikrometer

    pentas yang sudah memiliki skala yang pasti (Hadioetomo, 1985).

    Kebanyakan bakteria merupakan jasad yang transparan (tembus

    cahaya) dengan indeks bias yang sama dengan indeks bias cairan suspensi di

    mana bakteri tersebut hidup. Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan

    mikroskop, morfologi bakteria dapat dibedakan menjadi bakteri yang

    berbentuk bulat (kokus), bakteri yang berbentuk batang (basil), dan bakteri

    yang berbentuk spiril (Tarigan, 1988). Pada umumnya bakteri itu kecil sekali,

    sehingga kita memerlukan mikroskop untuk dapat mengamatinya. Kokus ada

    yang berdiameter 0.5 , ada pula yang diameternya sampai 2.5 . Basil adayang lebarnya antara 0.2 sampai 2.0 , sedang panjangnya ada yang 1 sampai

    15 (Dwidjoseputro, 1989).

    E. Alat dan Bahan

    1. Alat:

    a. Mikroskop

    b.

    Mikrometer okuler ( ocular micrometer)c. Mikrometer meja ( stage micrometer )

    2. Bahan:

    a. Sediaan bakteri yang telah diwarnai secara gram

    b. Kertas penghisap

    c. Kertas lensa

    d. Alkohol 70%

    e. Lisol

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    4/12

    f. Sabun cuci

    g. Lap kain

    F. Prosedur Kerja

    1. Peneraan Mikrometer Okuler

    Memasangkan mikrometer okuler pada bagian mikroskopyang biasanya dipakai sebagai tempat lensa okuler

    Memasangkan mikrometer meja pada meja benda pada

    mikroskop

    Mengatur posisi garis skala mikrometer okuler danmikrometer meja sehingga titik nol kedua mikrometer ini

    berada pada satu garis lurus

    Mengamati garis skala ke berapakah dari mikrometerokuler yang berada pada satu garis lurus dengan garis skala

    mikrometer meja (selain titik nol)

    Menghitung harga 1 skala mikrometer okuler pada pembesaran lensa yang digunakan saat peneraan

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    5/12

    2. Pengukuran Sel Bakteri

    Melepas mikrometer meja dari meja benda mikroskop,kemudian pasanglah sediaan bakteri yang telah diwarnai

    secara gram pada tempat tersebut

    Mengatur posisi sel-sel bakteri sehingga berada pada bidang skala mikrometer okuler (dapat dilakukan dengan

    memutar mikrometer okuler)

    Mengatur posisi sel bakteri hingga berada pada bidangskala mikrometer okuler

    Melakukan pengukuran dan menentukan panjang &diameter sel bakteri dalam satuan skala

    Mengubah hasil harga skala yang ditemukan ke dalamsatuan milimeter berdasar harga tiap skala mikrometer

    okuler yang telah ditera

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    6/12

    G. Hasil Pengamatan

    Gambar 1. Koloni 1

    Gambar 2. Koloni 2

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    7/12

    Tabel 1. Data hasil pengukuran sel bakteri

    No.

    Koloni

    Lokasi No. Sel Bentuk Diameter Panjang

    1 Kanopi

    Biologi

    1 Streptococcus 1 skala -

    2 Streptococcus 1 skala -

    3 Streptococcus 1 skala -

    2 Kanopi

    FMIPA

    1 Streptobacillus 6 skala skala

    2 Streptobacillus 6 skala skala

    3 Streptobacillus 3 skala skala

    H. Analisis Data

    1. Peneraan Mikrometer Okuler

    Peneraan dilakukan pada mikroskop cahaya nomor 10 dan

    mikrometer okuler nomor 2. Perbesaran yang digunakan adalah perbesaran

    10 x 40 dan 10 x 100. Pada perbesaran 10 x 40 didapatkan jumlah garis

    pada mikrometer okuler yang sejajar jumlah garis mikrometer meja/objektif

    adalah 41 skala mikrometer okuler berbanding 10 skala mikrometer

    objektif.. Pada perbesaran 10 x 100 didapatkan jumlah garis pada

    mikrometer okuler yang sejajar jumlah garis mikrometer meja/objektif

    adalah 10 skala mikrometer okuler berbanding 1 skala mikrometer objektif.

    Untuk mencari harga 1 skala mikrometer okuler dapat dilakukan sebagai

    berikut:

    a. Perbesaran 10 x 40

    41 skala mikrometer okuler = 10 skala mikrometer objektif

    = 10 x 0.01 mm

    = 0.1 mm

    1 skala mikrometer okuler =

    = 0.0024 mm

    = 2.4 m

    b. Perbesaran 10 x 100

    10 skala mikrometer okuler = 1 skala mikrometer objektif

    = 1 x 0.01 mm

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    8/12

    = 0.01 mm

    1 skala mikrometer okuler =

    = 0.001 mm

    = 1 m

    2. Pengukuran Sel Bakteri

    a. Koloni 1 (Kanopi Biologi)

    1 = 1 skala x 1 m = 1 m

    2 = 1 skala x 1 m = 1 m

    3 = 1 skala x 1 m = 1 m

    b. Koloni 2 (Kanopi FMIPA)1 = skala x 1 m = 0.5 m P 1 = 6 skala x 1 m = 6 m

    2 = skala x 1 m = 0.5 m P 2 = 6 skala x 1 m = 6 m

    3 = skala x 1 m = 0.5 m P 3 = 3 skala x 1 m = 3 m

    I. Pembahasan

    1. Peneraan Mikrometer Okuler

    Peneraan mikrometer okuler dilakukan pada mikroskop cahaya bernomor 10 dan mikrometer okuler bernomor 2. Berdasarkan hasil

    pengamatan, perbedaan pembesaran memberikan harga skala yang

    berbeda pula. Pada perbesaran 10 x 40 diperoleh 1 skala mikrometer

    okuler sama dengan 2.4 m. Sedangkan pada perbesaran 10 x 100

    diperoleh bahwa 1 skala mikrometer okuler sama dengan 1 m.

    Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan

    cara menyisipkan suatu mikrometer okular pada lensa okular mikroskop

    yang digunakan untuk mengamati sel tersebut. Mikrometer okular pada

    umumnya merupakan suatu piringan kaca bundar yang pada salah satu

    permukaannya terukir skala pengukuran. Sebelum digunakan untuk

    mengukur sel, mikrometer okular ini terlebih dahulu harus ditera terhadap

    mikrometer pentas yang sudah memiliki skala yang pasti

    (Hadioetomo, 1985).

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    9/12

    2. Pengukuran Sel Bakteri

    Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bakteri tangkapan yang

    diperoleh dari kedua lokasi berbeda juga memiliki struktur yang berbeda.

    Pada lokasi I yaitu pada kanopi Biologi diperoleh koloni bakteri yang

    berbentuk streptococcus . Sedangkan pada lokasi II pada kanopi FMIPA

    diperoleh koloni bakteri berbentuk streptobacillus .

    Pengukuran sel bakteri dari kedua jenis koloni memperlihatkan

    ukuran yang berbeda. Koloni I berupa streptococcus (bulat berantai)

    memperlihatkan ukuran dari 1 dimensi saja yaitu diameter. Hal ini

    dikarenakan bentuk dasarnya berupa bulat. Data pengukuran menunjukkan

    bahwa ketiga sel yang diamati dari koloni I semuanya berdiameter 1 m.

    Menurut Dwidjoseputro (1989), kokus ada yang berdiameter 0.5 , ada

    pula yang diameternya sampai 2.5 . Adapun koloni II berupa

    streptobacillus (basil/batang berantai) memperlihatkan ukuran dari 2

    dimensi, yaitu diameter dan panjang. Data pengukuran menunjukkan

    ketiga sel memiliki diameter yang sama, sedangkan dari segi ukuran

    panjang berbeda. Kedua sel pertama yang diukur memiliki panjang 6 m

    dan sel ketiga berukuran 3 m. Menurut Dwidjoseputro (1989), basil adayang lebarnya antara 0.2 sampai 2.0 , sedang panjangnya ada yang 1

    sampai 15

    J. Diskusi

    1. Mengapa perlu dilakukan peneraan harga skala mikrometer okuler, baik

    pada perbesaran 40x maupun 100x?

    Peneraan harga skala mikrometer okuler perlu dilakukan agar dapatdiketahui harga skala mikrometer pada mikroskop yang digunakan. Hal

    ini disebabkan setiap mikroskop memiliki harga skala yang berbeda.

    Begitu pula dengan perbesaran yang digunakan. Jika perbesarannya

    berbeda maka harga skalanya juga akan berbeda. Jadi perlu diketahui

    masing-masing harga skalanya, sebab kedua jenis perbesaran ini yang

    digunakan dalam pengukuran.

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    10/12

    2. Mengapa dapat terjadi variasi ukuran sel bakteri pada spesies bakteri yang

    berbeda?

    Adanya variasi dikarenakan perbedaan nutrisi dan metabolisme dari

    masing-masing bakteri. Selain itu hal ini dikarenakan adanya fungsi yang

    berbeda dari bakteri tersebut.

    K. Kesimpulan

    1. Peneraan harga 1 skala mikrometer pada perbesaran 10 x 40 sama dengan

    2.4 m dan pada perbesaran 10 x 100 sama dengan 1 m.

    2. Kedua koloni yang diukur menunjukkan bentuk yang berbeda. Pada

    koloni I menunjukkan bentuk streptococcus jadi hanya memiliki dimensi

    diameter dalam pengukurannya. Sedangkan pada koloni II memiliki dua

    dimensi pengukuran berupa diameter dan panjang.

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    11/12

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid I . Makassar: State University of

    Makassar Press.

    Dwidjoseputro, D. 1989. Dasar-dasar Mikrobiologi . Jakarta: Penerbit Djambatan

    Hadioetomo, Ratna Siri. 2005. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium . Jakarta: Gramedia

    Hastuti, Utami Sri. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi untuk Program S2 Biologi . Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

    Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan, 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi . Jakarta:UI-Press

    Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi . Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan

  • 8/10/2019 Pengukuran Sel Bakteri

    12/12