Pengukuran Panjang

download Pengukuran Panjang

of 13

Transcript of Pengukuran Panjang

Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku digunakan penggaris, untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos, dan untuk mengukur diameter gelas digunakan jangka sorong. Berdasarkan tingkat ketelitiannya terdapat beberapa macam alat ukur panjang, diantaranya adalah:

Pengukuran massa a. Jam pasir

b. Stopwatch adalah suatu alat ukur yang dugunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan yang memiliki ketelitian sampai tingkat detik.

Stopwatch ada dua jenis yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital dan

mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengukur lama waktu. Pengukuran volume Contoh soal: jika ada gelas ukur pada gelas a berisikan 30 ml dan gelas b 60 ml berisikan sebuah batu. Berapakah volume batu itu? Jawab: Vbatu = Vair+batu Vair =60 ml 30 ml =30 ml Jadi, volume batu trsbt 30 ml Alat ukur besaran kecepatan

Hal pertama yang perlu disepakai dalam menentukan kecepatan akses internet adalah ukuran baku dalam menentukan besaran badwidth yang disewa. Ukuran umum untuk menentukan bandwidth adalah bps (bit per second) bukan byte per second. Misalnya kita berlangganan 512 kbps (baca 512 kilo bit per second). Nilai 1 Bype = 8 bit, sehingga 512 kbps = 64 kBps. Sehingga dengan besar bandwidth yang disewa sebesar itu kecepatan koneksi internet yang kita peroleh dalam melakukan download adalah 64KBps.

Jenis-jenis Termometer Menurut Skala

Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Titik tetap bawah didasarkan pada saat air membeku (es melebur) dan titik atasnya berdasarkan pada saat air mendidih. Atau dengan kata lain penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada berbagai skala termometer. a. Termometer Celcius Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala. b. Termometer Reaumur Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala. c. Termometer Fahrenheit Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0F. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala. d. Termometer Kelvin Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi menjadi 100 skala. Perbandingan skala antara keempat jenis termometer tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : C : R: F C : R: F :K :K = 100 : 80 : 180 :100 :5

= 5: 4 : 9

Dimana C (derajat Celcius) R (derajat Reaumur) F (derajat Fahrenheit) K (Kelvin) Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0C = 0R = 32F, maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

Kelvin merupakan suhu mutlak. Dapatkah skala yang ada di termometer Celcius menunjukkan angka yang sama dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer Fahrenheit? Coba kalian ikuti penjelasan berikut ini. Rumus konversi antara Celcius dan Fahrenheit adalah

Misalnya nilai skala yang sama untuk Celcius dan Fahrenheit adalah X, sehingga tC = tF = X Maka rumus konversi di atas dapat dituliskan:

Sehingga skala yang sama ditunjukkan oleh termometer Celcius dan Fahrenheit adalah 40.

Contoh-contoh Asam

Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buahbuahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral. Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca. Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya. Berikut ini adalah tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.

Contoh-contoh Basa

Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah: 1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai 2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid) 3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:

Contoh-contoh Garam

Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa. Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral. Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat dan basa lemah. Contoh: NH4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH4NO3 (amonium nitrat). Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat. Contoh: KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat / soda kue), NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat). Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat. Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).

A. UNSUR Unsur adalah Suatu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Jumlah unsur yang telah dikenal sampai saat ini : 117 unsur yang terdiri dari 92 unsur yang ditemukan di alam dan 25 unsur buatan Berdasarkan sifatnya, unsur dibagi menjadi 2 yaitu :

1. unsur logam : ciri - cirinya --> mengkilap, dapat direntang menjadi kawat atau ditempa menjadi lempengan, bersifat konduktor, pada suhu kamar berwujud padat, kecuali raksa, sesium, fransium, galium yang berwujud cair. Contoh unsur logam : litium, magnesium, besi, tembaga, emas, perak, tembaga, besi 2. Unsur Non Logam : Ciri - cirinya --> pada suhu kamar berwujud padat atau cair, umumnya berwujud gas, bersifat isolator kecuali seperti karbon bersifat konduktor, umumnya tidak mengkilap, tidak dapat ditempa. Contoh unsur non logam : belerang, oksigen, nitrogen, fosforus, karbon B. Lambang Unsur Untuk membedakan antara unsur yang satu dengan unsur lainnya, setiap unsur diberi nama sendiri sendiri yang berbeda. setiap unsur ada nama dan lambang unsur yang diciptakan oleh Jons Jacob Berzelius. Contoh : 1. perak --> argentum --> lambang Ag 2. Emas --> Aurum --> lambang Au 3. Tembaga --> Cuprum --> lambang Cu 4. Klorin --> chlorium --> lambang Cl C. Senyawa Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia dapat diuraikan lagi menjadi zat - zat yang lebih sederhana. Ciri - ciri Senyawa : 1. Merupakan zat tunggal 2. terbentuk dari dua unsur atau lebih yang berbeda jensi dengan perbandingan tertentu dan tetap 3. sifat senyawa berbeda dengan sifat - sifat unsur penyusunnya 4. senyawa dapat diuraikan menjadi unsur - unsurnya dengan cara kimia Contoh : Senyawa Air --> terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen (keduanya berbentuk gas) akan tetapi sifat gabungan berbeda menjadi zat cair. D. CAMPURAN Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan tidak tetap, sifat - sifat zat asal masih tetap tampak dan dapat dipisahkan secara fisis. Contoh : udara, tanah, air sungai Campuran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Campuran homogen : terlarut sempurna --> air garam, air gula, sirop b. Campuran heterogen : tidak terlarut sempurna --> air + pasir Pemisahan Campuran : Penyaringan (filtrasi) Penyulingan (destilasi) kromatografi : pemisahan yang didasarkan pada perbedaan daya serap dari penyerap terhadap zat - zat yang akan dipisahkan kristalisasi

E. Partikel - partikel Materi : 1. ATOM --> partikel terkecil yang menysun suatu unsur 2. MOLEKUL --> gabungan dari dua atau lebih atom. Molekul Unsur : gabungan dua atom atau lebih dari unsur yang sama Molekul Senyawa : gabungan dua atom atua lebih dari unsur yang berbeda

F. Rumus Kimia Rumus kimia menggambarkan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur maupun molekul senyawa. Rumus kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur dan bilangan yang menyatakan jumlah atom masing - masing unsur yang membentuk molekul. Bilangan ini disebut angka indeks. Contoh : Molekul hidrogen tersusun dari 2 atom unsur hidrogen, maka rumus kimianya H2. Huruf H merupakan lambang unsur hidrogen, sedangkan angka 2 merupakan angka indeks Molekul Air tersusun dari 2 atom unsur hidrogen dan 1 atom unsur oksigen, maka rumus kimianya H2O

Catatan : angka indeks 1 tidak perlu dituliskan Cara menghitung jumlah atom dalam rumus kimia : 1. Jumlah atom dalam 5 molekul unsur belerang S8 adalah S = 5 x 8 = 40 atom 2. Jumlah atom masing - masing unsur dalam 3 molekul senyawa metana CH4 adalah : CH4 : atom karbon, C = 3 x 1 = 3 atom atom hodrogen, H = 3 x 4 = 12 atom Latihan : 1. Tuliskan rumus molekul senyawa amonia yang terdiri dari 1 atom unsur nitrogen dan 3 atom unsur hidrogen! 2. TUliskan jumlah atom masing - masing unsur yang terdapat pada molekul senyawa di bawah ini : 3 molekul SO2 2 molekul CHCl3 4 molekul C12H22O11

G. Tata Nama Senyawa : Tata cara penamaan senyawa dibagi menjadi dua, yaitu : 1. senyawa non logam - non logam --> diberi akhiran -ida 2. senyawa logam - non logam --> selalu ditulis pertama unsur logam baru non logam dan diberi akhiran - ida Contoh : HCl --> hidrogen klorida

HF --> hidrogen fluoride 1 = mono,2 = di,3 = tri,4 = tetra,5 = penta 6 = heksa,7 = hepta,8 = okta,9 = nona,10 = deka N2O2 = dinitrogen dioksida N2O4 = dinitrogen tetraoksida PCl5 = fosforus pentaklorid

1. Pengertian Zat Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekulmolekul yang menyusun zat tersebut.

Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun 2. Massa Jenis Zat (kerapatan zat; Ing: density)

Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat. Dalam huruf Yunani massa jenis dinyatakan dalam huruf (baca: rho) dan didefinisikan sebagai massa zat dibagi dengan volumenya.

Satuan dari massa jenis adalah kg/m3 Contoh massa jenis berbagai zat.

3. Wujud Zat Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya sebagai berikut: . Zat Gas

(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x ) 1. Letak molekulnya sangat berjauhan 2. Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri. 3. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas 4. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada 5. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah 6. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

Contoh : Udara

B. Zat Cair Contoh : air, minyak, oli 1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat. 2. Gerakan molekulnya cukup bebas3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena

masih terdapat gaya tarik menarik. 4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.

(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x ) C. Zat Padat 1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur. 2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas. 3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja. 4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah. 5. Contoh: kayu, batu, besi

4. ADHESI DAN KOHESI

Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang lainnya. Adhesi Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis. Contoh: Tinta dapat menempel di kertas Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis Semen dapat melekatkan batu dengan pasir Cat dapat menempel pada tembok