pengukuran LOT dengan metode PPB

22
MENEJEMEN OPERASIONAL II PENGUKURAN LOT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENYEIMBANGAN SEBAGIAN PERIODE ( PPB)

Transcript of pengukuran LOT dengan metode PPB

Page 1: pengukuran LOT dengan metode PPB

MENEJEMEN OPERASIONAL II

PENGUKURAN LOT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PENYEIMBANGAN SEBAGIAN PERIODE ( PPB)

Page 2: pengukuran LOT dengan metode PPB

PENGUKURAN LOT DENGAN METODE PENYEIMBANGAN SEBAGIAN PERIODE ( PART PERIODE BALANCING )

Metode Penyeimbangan Sebagian Periode ( Part Periode Balancing ) merupakan salah satu pendekatan dalam menentukan ukuran LOT untuk suatu kebutuhan material yang tidak seragam, yang bertujuan memperkecil biaya total persediaan. Meskipun tidak menjamin diperolehnya biaya total yang minimum, metode ini memberikan pemecahan yang cukup baik.

Page 3: pengukuran LOT dengan metode PPB

Seperti model EOQ, metode ini berusaha untuk membuat biaya penyimpanan sama dengan biaya pemesanan. Namun, berbeda dengan model EOQ, metode ini dapat menggunakan jumlah pesanan yang berbeda untuk setiap pesanan. Yang dikarenakan jumlah permintaan setiap periode tidak sama. Ukuran LOT dicari dengan menggunakan pendekatan sebagian periode ekonomis ( Economic Part Periode ) yaitu dengan membagi biaya pemesanan ( biaya set up untuk kasus produksi ) dengan biaya penyimpanan per unit per periode.

Page 4: pengukuran LOT dengan metode PPB

EPP = BIAYAPEMESANAN BIAYA PENYIMPANAN PER UNIT/ PERIODE

Kebutuhan diakumulasikan periode demi periode sampai mendekati nilai EPP, akumulasi persedian yang mendekati nilai EPP merupakan ukuran LOT yang dapat memperkecil biaya persediaan.

Page 5: pengukuran LOT dengan metode PPB

Contoh soal :PT. Edherlite, suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan lampu hias. Mempunyai kebutuhan atas suatu komponen selama 8 minggu berturut-turut sebagai berikut : 30, 40, 50, 40, 60, 30, 40, dan 30 unit. Biaya pemesanan sebesar Rp. 50.000 untuk setiap pesanan, dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 500 per unit/ minggu. Tentukanlah biaya total dengan metode PPB.

Page 6: pengukuran LOT dengan metode PPB

PERIODE KEBUTUHAN

LAMA

PENYIMPANAN

( PERIODE )

PERIODE

BAGIAN

AKUMULASI

PERIODE

BAGIAN

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

1

1, 2

1, 2, 3

4

4, 5

4, 5, 6

7

7, 8

30

40

50

40

60

30

40

30

0

1

2

0

1

2

0

1

0

40

100

0

60

60

0

30

0

40

140

0

60

120

0

30

Page 7: pengukuran LOT dengan metode PPB

Dalam kasus PT. Edherlite, dengan munggunakan rumus EPP, dapat dihitung sebagai berikut:

EPP= Rp 50.000 / Rp 500 = 100 Periode bagian.

Page 8: pengukuran LOT dengan metode PPB

Selanjutnya, penentuan besarnya LOT dapat dijelaskan menggunakan tabel diatas.Pada baris pertama, pemesanan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan periode 1 saja, sehingga tidak ada persediaan yang disimpan. Pada baris kedua, pemesanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan periode 1 dan 2 sekaligus, sehingga selama periode itu terdapat 40 unit (kolom 2) yang belum digunakan yang tersimpan selama 1 periode (kolom 3). Kolom 4 menunjukan periode bagian, yang dalam hal ini sebesar 40x1. Jika pemesanan dilakukan untuk memenuhi tiga periode sekaligus, terdapat 50 unit tambahan yang tersimpan selama 2 periode, periode bagian sebesar 100, sehingga akumulasi periode bagian (kolom 5) menjadi 40 + 100 = 140.

Page 9: pengukuran LOT dengan metode PPB

Angka 140 telah melebihi nilai EPP, perhitungan sementara selesai dan dilakukan evaluasi. Angka 140 lebih dekat ke 100 (EPP) dibandingkan 40. Ini berarti pemesanan LOT pertama dilakukan sekaligus untuk kebutuhan periode 1, 2, dan 3 sebanyak 140 unit.

Pada perhitungan untuk LOT berikutnya diperoleh nilai akumulasi periode bagian sebesar 120, yang lebih dekat ke 100 dari pada 60. Berarti, LOT kedua dipesan sebanyak 120 unit, yang mencakup kebutuhan untuk periode 4, 5, dan 6. Dengan cara yang sama diperoleh pesanan untuk LOT ketiga mencakup kebutuhan untuk periode 7 dan 8.

Berdasarkan perhitungan ukuran LOT tersebut, rencana kebutuhan material dan jumlah biaya total dapat dihitung sebagai berikut.

Page 10: pengukuran LOT dengan metode PPB

Tabel bagan MRP dengan metode PPB

MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8

KEBUTUHAN BERSIH

RENCANA PENERIMAAN

PROYEKSI PERSEDIAAN

30

120

90

40

50

50 40

130

90

60

30

30 40

70

30

30

Biaya pemesanan = 30 x Rp 50.000 = Rp 150.000

Biaya penyimpanan = 290 x Rp 500 = Rp 145.000

Biaya total = Rp 295.000

Page 11: pengukuran LOT dengan metode PPB

SOAL : BAYU SEGARAPT. JEFFLER, suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sepatu. Mempunyai kebutuhan atas suatu komponen selama 8 minggu berturut-turut sebagai berikut : 90, 100, 70, 60, 80, 90, 80, dan 70 unit. Biaya pemesanan sebesar Rp. 130.000 untuk setiap pesanan, dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 650 per unit/ minggu. Tentukanlah biaya total dengan metode PPB.

Page 12: pengukuran LOT dengan metode PPB

EPP = BIAYA PEMESANAN BIAYA PENYIMPANAN PER UNIT/ PERIODE

= Rp 130.000 Rp 650

= 200 periode bagian

Page 13: pengukuran LOT dengan metode PPB

PERIODE KEBUTUHAN

LAMA

PENYIMPANAN

( PERIODE )

PERIODE

BAGIAN

AKUMULASI

PERIODE

BAGIAN

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

1

1, 2

1, 2, 3

4

4, 5

4, 5, 6

7

7, 8

90

100

70

60

80

90

80

70

0

1

2

0

1

2

0

1

0

100

140

0

80

180

0

70

0

100

240

0

80

260

0

70

Page 14: pengukuran LOT dengan metode PPB

Tabel bagan MRP dengan metode PPB

MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8

KEBUTUHAN BERSIH

RENCANA PENERIMAAN

PROYEKSI PERSEDIAAN

90

260

170

100

70

70 60

230

170

80

90

90 80

150

70

70

Biaya pemesanan = 3 x Rp 130.000 = Rp 390.000

Biaya penyimpanan = 570 x Rp 650 = Rp 370.500

Biaya total = Rp 760.500

Page 15: pengukuran LOT dengan metode PPB

SOAL : ZAMHARILPT. AWESOME, suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan kamera. Mempunyai kebutuhan atas suatu komponen selama 8 minggu berturut-turut sebagai berikut : 120, 100, 130, 100, 80, 90, 80, dan 120 unit. Biaya pemesanan sebesar Rp. 250.000 untuk setiap pesanan, dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 500 per unit/ minggu. Tentukanlah biaya total dengan metode PPB.

Page 16: pengukuran LOT dengan metode PPB

EPP = BIAYA PEMESANAN BIAYA PENYIMPANAN PER UNIT/ PERIODE

= Rp 250.000 Rp 500

= 500 periode bagian

Page 17: pengukuran LOT dengan metode PPB

PERIODE KEBUTUHAN

LAMA

PENYIMPANAN

( PERIODE )

PERIODE

BAGIAN

AKUMULASI

PERIODE

BAGIAN

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

1

1, 2

1, 2, 3

4

4, 5

4, 5, 6

4, 5, 6, 7

8

120

100

130

100

80

90

80

120

0

1

2

0

1

2

3

0

0

100

260

0

80

180

240

0

0

100

360

0

80

260

500

0

Page 18: pengukuran LOT dengan metode PPB

Tabel bagan MRP dengan metode PPB

MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8

KEBUTUHAN BERSIH

RENCANA

PENERIMAAN

PROYEKSI PERSEDIAAN

120

350

230

100

130

130 100

350

250

80

170

90

80

80

120

120

Biaya pemesanan = 3 x Rp 250.000 = Rp 750.000

Biaya penyimpanan = 860 x Rp 500 = Rp 430.000

Biaya total = Rp 1.180.000

Page 19: pengukuran LOT dengan metode PPB

SOAL : WIRA

PT. MAX, suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan jam tangan. Mempunyai

kebutuhan atas suatu komponen selama 8 minggu berturut-turut sebagai berikut : 90, 100, 70,

60, 80, 90, 80, dan 70 unit. Biaya pemesanan sebesar Rp. 150.000 untuk setiap pesanan, dan

biaya penyimpanan sebesar Rp. 500 per unit/ minggu. Tentukanlah biaya total dengan metode

PPB.

Page 20: pengukuran LOT dengan metode PPB

EPP = BIAYA PEMESANAN

BIAYA PENYIMPANAN PER UNIT/ PERIODE

= Rp 150.000

Rp 500

= 300 periode bagian

Page 21: pengukuran LOT dengan metode PPB

PERIODE KEBUTUHAN

LAMA

PENYIMPANAN

( PERIODE )

PERIODE

BAGIAN

AKUMULASI

PERIODE

BAGIAN

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

1

1, 2

1, 2, 3

4

4, 5

4, 5, 6

7

7, 8

90

100

70

60

80

90

80

70

0

1

2

0

1

2

0

1

0

100

140

0

80

180

0

70

0

100

240

0

80

260

0

70

Page 22: pengukuran LOT dengan metode PPB

Tabel bagan MRP dengan metode PPB

MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8

KEBUTUHAN BERSIH

RENCANA PENERIMAAN

PROYEKSI PERSEDIAAN

90

260

170

100

70

70 60

230

170

80

90

90 80

150

70

70

Biaya pemesanan = 3 x Rp 150.000 = Rp 450.000

Biaya penyimpanan = 570 x Rp 500 = Rp 285.000

Biaya total = Rp 735.000