Pengukuran Laju Produksi

5
3.4. Pengukuran Laju Produksi Pengukuran laju produksi atau disebut juga tes produksi dilakukan untuk mengetahui kondisi produksi suatu sumur yang dilakukan secara rutin. Data produksi yang diperoleh dari pengukuran ini antara lain adalah laju produksi (minyak, gas dan air), perbandingan air- minyak (water-oil ratio) dan perbandingan gas-minyak (gas-oil ratio). Pengukuran terhadap laju produksi masing-masing fluida dilakukan pada fluida yang telah dipisahkan dengan separator. Untuk mengukur laju produksi gas digunakan orifice-meter, sedangkan untuk laju produksi cairan (minyak dan air) diukur dengan barrel-meter. 3.4.1. Pengukuran Laju Produksi Gas Prinsip kerja dari orifice meter yang digunakan dalam pengukuran laju produksi gas adalah dengan menghitung besarnya volume yang didasarkan pada besarnya kehilangan tekanan, atau dapat ditulis dengan : ....................... (3-93) dimana : q g sc = laju aliran gas pada kondisi standar, scf/hr/psi C ‘ = konstanta orifice meter, scf/hr/inch

description

Tugas Teknik Produksi

Transcript of Pengukuran Laju Produksi

Page 1: Pengukuran Laju Produksi

3.4. Pengukuran Laju Produksi

Pengukuran laju produksi atau disebut juga tes produksi dilakukan untuk

mengetahui kondisi produksi suatu sumur yang dilakukan secara rutin. Data

produksi yang diperoleh dari pengukuran ini antara lain adalah laju produksi

(minyak, gas dan air), perbandingan air-minyak (water-oil ratio) dan

perbandingan gas-minyak (gas-oil ratio).

Pengukuran terhadap laju produksi masing-masing fluida dilakukan pada

fluida yang telah dipisahkan dengan separator. Untuk mengukur laju produksi gas

digunakan orifice-meter, sedangkan untuk laju produksi cairan (minyak dan air)

diukur dengan barrel-meter.

3.4.1. Pengukuran Laju Produksi Gas

Prinsip kerja dari orifice meter yang digunakan dalam pengukuran laju

produksi gas adalah dengan menghitung besarnya volume yang didasarkan pada

besarnya kehilangan tekanan, atau dapat ditulis dengan :

......................................................................... (3-93)

dimana :

qg sc = laju aliran gas pada kondisi standar, scf/hr/psi

C ‘ = konstanta orifice meter, scf/hr/inch

Pf = tekanan statik, psi

3.4.2. Pengukuran Laju Produksi Minyak

Laju produksi cairan yang keluar dari separator test diukur dengan

menggunakan barrel meter, biasanya berupa turbin meter atau velocity-meter,

yang mempunyai sensitivitas sebanding dengan kecepatan alir fluida.

Prinsip pengukuran yang digunakan barrel meter dalam mengukur laju alir

minyak didasarkan pada persamaan berikut :

qo ............................. (3-94)

Page 2: Pengukuran Laju Produksi

dimana :

qo = laju produksi minyak, pada kondisi standar, bo/day

Fm = koefisien barrel meter

K = faktor koreksi volume terhadap temperatur aliran

Shr = shrinkage factor, ditentukan dengan shrinkage tester

BS&W = kandungan air dan padatan

R = selisih pembacaan barrel meter pada T jam

T = waktu pengetesan

3.4.3. Pengukuran Laju Produksi Air

Jika separator yang digunakan adalah separator yang memisahkan cairan

dan gas, maka laju produksi air (qw, bw/day) ditentukan dengan menggunakan

persamaan :

qw .............................................................................. (3-95)

dimana :

qtotal = total produksi fluida terukur, bbl/day

qo = laju produksi minyak, bo/day

3.4.4. Pengukuran Water-oil Ratio

Water-oil ratio didefinisikan sebagai perbandingan antara besarnya laju

alir air terhadap laju alir minyak yang terproduksi, pada kondisi reservoir

dinyatakan dengan persamaan :

(WOR)Res .............................................................. (3-96)

Besarnya laju produksi minyak dipermukaan (stock tank barrel oil, STBO)

harus dikoreksi terhadap faktor volume formasi minyak (Bo). Hal ini berkaitan

dengan besarnya volume gas yang terbebaskan dari minyak akibat dari besarnya

kelarutan gas dalam minyak.

Sedangkan untuk air, laju produksi air di permukaan akan sama dengan

laju produksi air di reservoir, karena gas mempunyai harga kelarutan yang kecil

Page 3: Pengukuran Laju Produksi

terhadap gas. Dengan demikian besarnya water-oil ratio untuk kondisi di

permukaan dinyatakan dengan :

(WOR)Surf ................................................................. (3-97)

dimana :

Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/bbl

Bw = faktor volume formasi air, bbl/bbl

3.4.5. Pengukuran Gas-oil Ratio

Water-oil ratio didefinisikan sebagai perbandingan antara besarnya laju

alir gas terhadap laju alir minyak yang terproduksi, atau dinyatakan dengan

persamaan :

(GOR)Res ............................................................... (3-98)

Untuk menentukan besarnya gas-oil ratio pada kondisi permukaan, faktor

yang berpengaruh antara lain adalah besarnya gas terlarut dalam minyak (R s, SCF

gas per STB minyak) dan konversi parameter tekanan dan temperatur dari kondisi

reservoir ke dalam kondisi standar, sehingga besarnya gas-oil ratio pada kondisi

permukaan dinyatakan dengan :

(GOR)Surf ....................................... (3-99)

dimana :

Rs = gas terlarut @ kondisi reservoir, scf/stb

pf = tekanan reservoir, psi

psc = tekanan standar, atm

Tf = temperatur reservoir, oF

Tsc = temperatur standar, oR

z = z faktor (relevansi dari hukum gas nyata).