Pengukuran Beda Tinggil Memanjang

17
Laporan Beda Tinggi Memanjang Page 1 BAB I PENGUKURAN MEMANJANG Cara Pengukuran Sipatdatar( levelling ) adalahsuatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan ta Sebuah bidang datar acuan, atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik yang d tadi. Pengukuran sipat datar memanjang digunakan apabila jarak antara dua stasiun yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan. Sedang pengukuran sipat datar memanjang double stand merupakan salah satu jenis dari sekian banyak macam pengukuran sipat datar memanjang. Pengukuran sipat datar memanjang doublestand dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan mengadakan dua k pengukuran. Pengukuran sipatdatar profil memanjang adalah pengukuran yang dilakukanuntuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu. Kegunaan dari pengukuran adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan-jalan yang berada ditambang dsb. Pengukuran sipatdatar profil memanjang sendiri digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis memanjang yang tegak lur dengan garis sumbu proyek. Operasi sifat datar membutuhkan kerja sama dari dua petugas, yaitu pemegang alat dan pemegang rambu ukur pada saat pembacaan demi dicapainya hasilyang konsisten. Ketepatan surveytergantung dariketelitian membuat garis bidik horizontal , kemampuan pemegang rambu ukur dalam memegang rambu ukur secara vertical , dan presisi rambu ukur yang dibaca. Ketepatan alat yang memakai nivo gelembung gas

Transcript of Pengukuran Beda Tinggil Memanjang

BAB I PENGUKURAN MEMANJANGCara Pengukuran Sipat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan, atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik yang di ukur tadi. Pengukuran sipat datar memanjang digunakan apabila jarak antara dua stasiun yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan. Sedang pengukuran sipat datar memanjang double stand merupakan salah satu jenis dari sekian banyak macam pengukuran sipat datar memanjang. Pengukuran sipat datar memanjang double stand dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan mengadakan dua kali pengukuran. Pengukuran sipat datar profil memanjang adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu. Kegunaan dari pengukuran ini adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan-jalan yang berada ditambang dsb. Pengukuran sipat datar profil memanjang sendiri digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis memanjang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek. Operasi sifat datar membutuhkan kerja sama dari dua petugas, yaitu pemegang alat dan pemegang rambu ukur pada saat pembacaan demi dicapainya hasil yang konsisten. Ketepatan survey tergantung dari ketelitian membuat garis bidik horizontal, kemampuan pemegang rambu ukur dalam memegang rambu ukur secara vertical, dan presisi rambu ukur yang dibaca. Ketepatan alat yang memakai nivo gelembung gas

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 1

juga harus memperhatikan penyetelan tabung nivo dan presisi sejajar suatu nivo dan garis bidik. Tidak boleh terjadi penurunan alat di antara waktu bidik belakang dan bidik muka pada stasiun alat. (Wirshing, 1995)

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 2

BAB II TEORIPengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar (waterpass). Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri vertical. Maka beda tinggi dapat dicari dengan menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.

Gambar Cara Pengukuran

Rumus Beda Tinggi Antara 2 Titik : BT = BTB BTA Keterangan : BT : Benang Tengah BTA : Benang Tengah A BTB : Benang Tengah B

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 3

Sebelum mendapatkan bedatinggi antara dua titik, diperlukan dulu pembacaan benang tengah titik tersebut, dengan menggunakan rumus : BT = (BA + BB) / 2 Keterangan : BT : Benang Tengah BA : Benang Atas BB : Benang Bawah

Untuk mencari jarak optis antara dua titik dapat digunakan rumus sebagai berikut J = (BA BB) x 100 Keterangan : J = Jarak Datar Optis BA = Benang atas BB = Benang bawah 100 = Konstanta pesawat

Untuk mencari jarak antara Pesawat dengan rambu/titik A, gunakanlah rumus: dA=(BA A BB A)x100 Keterangan : dA = Jarak Pesawat ke Titik A BA A = Benang Atas Titik A BB A = Benang Bawah Titik A 100 = Konstanta Pesawat

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 4

Jarak dari Pesawat ke Titik/Rambu B dapat juga dihitung dengan rumus : dB=(BA B BB B)x100 Keterangan : dB = Jarak Pesawat ke Titik B BA B = Benang Atas Titik B BB B = Benang Bawah Titik B 100 = Konstanta Pesawat Menghitung jarak antara kedua titik (A dan B) : AB=dA+dB Keterangan : AB = Jarak Titik A ke Titik B dA = Jarak dari Pesawat ke Titik A dB = Jarak dari Pesawat ke Titik B

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 5

BAB III PERALATANa) Pesawat Penyipat Datar (PPD)

Gambar Alat Penyipat Datar Merupakan Alat dan sekaligus syarat utama dalam melakukan pengukuran. Kelebihan dari alat sipat datar ini yaitu teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang yang menyudut 90o terhadap sumbu rotasinya. Alat ini adalah alat yang paling sederhana. Bagian dari alat ini meliputi:

Landasan alat ini terletak di atas dari tripod (statif) dan merupakan landasan datar tempat alat ukur tersebut diletakan dan diatur sebelum melakukan pengukuran. Sekrup penyetel berfungsi untuk mendatarkan alat ukur di atas landasan alat tersebut, juga untuk mendatarkan sebuah bidang nivo yaitu bidang yang tegak lurus terhadap garis gaya gravitasi. Tribach adalah platform ataupun penghubung statip dan alat sipat datar.

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 6

Teropong ini duduk di atas tribach dan kedudukan mendatarnya diatur oleh ketiga sekrup penyetel yang terdapat pada tribach diatas. Teropong ini dilengkapi dengan sekumpulan peralatan optis dan peralatan untuk dapat memperbesar bayangan, reticule dengan benang diafragma, serta peralatan penyetel lainnya.

Nivo, pada alat ukur sipat datar ini umumnya terdapat dua buah nivo. Dari jenis kotak yang terletak pada tribach dan jenis tabung yang terletak di atas teropong. Nivo kotak tersebut digunakan untuk mendatarkan bidang nivo dari alat tersebut, yaitu agar tegak lurus pada garis gravitasi dan nivo tabung digunakan untuk mendatarkan teropong pada jurusan bidikan. b) Statif Penyangga atau yang biasa kita sebut sebagai kaki tiga, berfungsi sebagai penyelaras PPD dengan bentuk Bumi.

Gambar Statif

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 7

c) Rambu Ukur (Minimal 2) Memiliki fungsi seperti meteran, namun selain berbeda dalam hal fisik, juga berbeda penggunaannya. Dalam pengukuran ini, rambu yang digunakan minimal dua. Hal ini disebabkan karena ada dua titik yang harus dibaca sekaligus, yaitu yang terletak dibagian depan PPD dan yang berada dibagian belakang PPD.

Gambar Alat Ukur d) Kertas dan Alat Hitung (additional) Kertas untuk mencatat hasil pembacaan benang pada PPD, karena kita dapat membawa data hasil pembacaan dan menghitungnya di rumah. e) Data Board dan Alat Tulis Data Board akan sangat berguna bila lapangan tempat kita mengambil data merupakan tempat yang tidak rata. Sedangkan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran. f) Payung Payung akan menjadi syarat yang sangatlah penting ketika kita akan pergi melakukan pengukuran. Keterjaminannya kondisi alat PPD tentu merupakan tanggung jawab yang begitu besar bagi kita. fungsi sebenarnya dari payung ini adalah melindungi Pesawat PPD yang kita gunakan agar terhindar dari terik matahari dan hujan

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 8

BAB IV LANGKAH KERJA

1.

Menentukan letak titik yang akan dibidik dengan jarak antar titik adalah (contoh) 25m. Titik awal (P1) adalah titik BM dan untuk titik selanjutnya (P2) berjarak 25m dari titik P1. Kemudian tandai titik tersebut dengan cat. 2. Sket lokasi titik yang telah ditentukan pada selembar kertas. 3. Mendirikan PPD di antara kedua titik tersebut, kemudian menyetel PPD hingga siap untuk digunakan. 4. Membidik rambu ukur pada titik pertama (P1), kemudian catat bacaan benangnya pada tabel sebagai bacaan benang belakang stand 1. 5. Membidik rambu ukur pada titik kedua (P2), kemudian catat bacaan benangnya pada tabel sebagai bacaan benang muka stand 1. 6. Pindahkan PPD ke arah depan atau ke arah belakang, kemudian menyetel PPD hingga siap untuk digunakan. 7. Membidik rambu ukur pada titik pertama (P1), kemudian catat bacaan benangnya pada tabel sebagai bacaan benang belakang stand 2. 8. Membidik rambu ukur pada titik kedua (P2), kemudian catat bacaan benangnya pada tabel sebagai bacaan benang muka stand 2. 9. Lakukan pembidikan bak ukur ke arah memanjang titik kedua dengan cara pindahkan rambu ukur ke arah kanan dan kiri titik kedua. 10. Catat bacaan benang setiap pembidikan arah memanjang, kemudian ukur jarak antar titik-titik memanjang dan sket lokasi titik-titik melintang. 11. Lakukan langkah-langkah tersebut di atas untuk membidik rambu ukur pada titik-titik selanjutnya hingga titik terakhir (P16) 12. Setelah kegiatan praktek selesai, lakukan pengolahan data untuk mendapatkan beda tinggi antar titik, tinggi tiap titik, dan jarak optis antar titik.

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 9

BAB V KESELAMATAN KERJA

1. Menggunakan pakaian kerja (wearpack) dan helm.

\

Gambar Wearpack dan Helm 2. Pergunakan alat sesuai dengan kegunaan dan fungsinya. 3. Menggunakan sepatu untuk melindungi kaki.

Gambar Sepatu Safety

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 10

4. Melindungi PPD dari menggunakan payung.

sinar

matahari

langsung

dengan

Gambar Payung 5. Serius dan tidak bersenda gurau ketika praktek serta melaksanakan praktek sesuai dengan instruksi guru pembimbing.

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 11

BAB VI DATA HASIL PENGUKURANTabel Hasil Pengukuran NO. TTK BELAKANG (A) BB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1240 1690 1330 3630 1132 1499 0333 BT 1275 1705 1345 3670 1135 1515 0367 BA 1310 1720 1360 3710 1138 1530 0400 BB 0659 1160 0991 0222 1200 1131 2010 MUKA (B) BT 0662 1188 0992 0224 1245 1134 2055 BA 0665 1215 0993 0225 1290 1136 2100 SUDUT

BT = (BA + BB) / 2

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 12

BAB VII ANALISA DATA

a)

Benang Tengah BT

= = = =

(BA + BB) / 2 (1310 + 1240) / 2 2550 / 2 1275

b)

Beda Tinggi BT

= = =

BTB BTA 613 - 517 96 (BA BB) x 100 (1310 0659) x 100 651 x 100 65.100 ( 65 m) (BA A BB A) x100 ((1310 1240) x 100 70 x 100 7000 ( 7 m)

c)

Jarak Optis J

= = = =

d)

Jarak P ke Titik A dA

= = = =

e)

Jarak P ke Titik B dB

f)

= = = = Jarak Titik A ke Titik B AB = = =

(BA B BB B) x 100 (665 659) x 100 6 x 100 600 ( 0,6 m) dA + dB 7000 + 600 7600 (7,6 m)

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 13

BAB VIII DATA HASIL PERHITUNGANJARAK BENANG TENGAH BEDA TINGGI 613 517 353 3446 (110) 381 (1688) TINGGI TITIK 1613 2130 2483 5929 5819 6200 4512

NO TTK

Muka Belakang Muka Belakang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1 2 3 4 5 6 7 600 5500 200 300 9000 500 9000 7000 3000 3000 8000 600 3100 6700 0662 1188 0992 0224 1245 1134 2055 1275 1705 1345 3670 1135 1515 0367

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 14

BAB IX GAMBAR HASIL PENGUKURAN

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 15

DAFTAR PUSTAKAa) http://listiyonobudi.blogspot.com/2011/09/pengukuran-sipatdatar-memanjang-dan.html b) http://geomatika07.wordpress.com/2008/07/18/pengukuranbeda-tinggi/ c) http://geomatika07.files.wordpress.com/2008/08/bedatinggi1 .jpg d) http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah e) http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/ilmu-ukurtanah.html f) http://www.anneahira.com/contoh-pendahuluan-karyatulis.htm g) Buku Catatan Pelajaran Pengukuran Beda Tinggi dengan PPD Cara Memanjang. Oleh : Rahman Rachmadhani dan Bersumber dari : Paulus M,Pd.

Laporan Beda Tinggi Memanjang

Page 16