Pengukuran Arus Galvanik
-
Upload
jennifer-abella-brown -
Category
Documents
-
view
560 -
download
48
description
Transcript of Pengukuran Arus Galvanik
LAPORAN PRAKTIKUM
TOPIK : Pengukuran Arus GalvanikGRUP : 17 Tanggal Praktikum : 23 November 2011No. Nama Nomor Mahasiswa
1. Tantia Cita Dewanti 8646
2. Dhinintya Hyta Narissi 8650
3. Herliena Dyah Indriani 8652
4. Mufidana Azis 8654
5. Fariz Ramadhan 8656
6. Tri Kurniasari 8660
PEMBIMBING : Dr. drg. Widjiono, SU
1. Hasil Praktikum
NoJenis logam
Arus Galvanik (mA)Arus Sebenarnya
(μA)Hitam Merah
1 Orden Amalgam -0,70 mA =700 µA 4,78 µA
2 Orden Matesil -0,55 mA = 550 µA 3,75 µA
3 Orden Antamal -0,63 mA =630 µA 4,30 µA
4 Amalgam Matesil -0,15 mA =150 µA 1,02 µA
5 Amalgam Antamal -0,62 mA = 620 µA 4,23 µA
6 Matesil Antamal -0,08 mA = 80 µA 0,55 µA
2. Pembahasan
Arus galvanik timbul diakibatkan oleh perbedaan potensial listrik antara logam yang
berbeda jenis pada gigi yang berlawanan atau berdekatan yang berkontak dengan sealiva
sebagai elektrolit. (Craig, 2002)
Reaksi galvanik yang berada atau berhubungan dengan kedokteran gigi adalah reaksi
korosi air. Arus galvanik terjadi didalam mulut, ketika restorasi logam yang berbeda melakukan
kontak sementara, seperti melakukan mastikasi. Sedangkan kontak dalam jangka waktu lama
tidak menimbulkan arus kuat, atau sakit, karena dapat terjadi polarisasi. (Combe, 1992)
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari arus galvanik adalah timbulnya korosi. Korosi
adalah suatu keadaan dimana permukaan yang terkikis dari tumpatan oleh reaksi bahan kimia
atau elektrokimia. (Williams, 1987)
Korosi elektrokimia jarang bahkan tidak pernah berdiri sendiri. Umumnya korosi
dikarenakan dua mekanisme yang bekerja bersamaan. Situasi ini dapat ditunjukan melalui
korosi logam yang tidak sejenis antara, misalnya antara inlay dan restorasi amalgam. Jika dua
buah restorasi saling berkontak, korosi galvanik pada logam akan terjadi karena adanya
perbedaan dari kedua bahan logam tersebut dan karena karakter logam lain yang lebih mulia.
(Anusavice, 2004)
Saliva buatan (NaCl fisologis) sebagai larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik,
karena aton natrium dan klorida menjadi terionisasi, anion klorida akan bergerak ke arah anoda
dan kation natrium ke arah katoda, sehingga timbulah arus listrik. Arus tersebut hanya muncul
saat mastikasi karena tersedia ruang bagi saliva saat gerakan mengunyah, sedangkan saat
kedua logam berkontak arus akan berhenti karena polarisasi.
Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di
lingkungan korosif (elektrolit). Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi
(pelepasan ion), sementara logam lainnya akan terlindungi dari serangan korosi dan juga terikat
ion logam lawannya (penyepuhan). Logam yang mengalami korosi adalah logam yang memiliki
potensial yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang
memiliki potensial yang lebih tinggi. Beda potensial dapat terjadi akibat EMF(Electro Motif
Force) yang timbul akibat dari sifat bahan kimia. (Momoi, 1986)
Korosi dapat menyebabkan kekasaran pada permukaan restorasi, mengurangi kekuatan
restorasi, dan menyebabkan terjadinya pembebasan elemen dari logam atau aloy (Adya et al,
2005). Menurut Anusavice (2004) terlepasnya logam terseut bisa mengakibatkan berbagai
penyakit seperti lesi lichenoid, leukoplakia, kanker, dan kelainan ginjal. Namun, efek arus ini
pada perubahan patologis jaringan mulut atau jaringan lain barangkali terlalu dilebih – lebihkan.
Sebagian peneliti berpendapat bahawa arus ini memang ada tetapi tidak menimbulkan efek
yang berbahaya bagi tubuh, hanya saja dapat menimbulkan rasa tidak enak pada pasien.
Sensitivitas pasien terhadap arus galvanik memiliki pengaruh yang besar apakah ia
akan merasakan sakit atau tidak. Beberapa pasien mungkin merasa sakit pada angka 10 µA
dan lainnya 110 µA (rata – rata: 20 sampai 50 µA). Itulah sebabnya beberapa pasien terganggu
oleh tindakan galvanik dan beberapa pasien tidak, terlepasnya dari kondisi yang sama didalam
mulut. (Craig, 2002)
3. Kesimpulan
1. Perbedaan potensial antar logamdalam larutan elektrolit dapat menimbulkan arus
galvanik.
2. Logam mengalami korosi akibat adanya arus galvanik.
4. Daftar Pustaka
Adya, et al. 2005. Corrosion in Titanium Dental Implants. Journal of Indian Prosthodontic
Society. Vol. 5, issue 3 page 126 – 131.
Anusavice, K.J. 2004. Philips’ Science of Dental Material. 10th edition. WB Saunders Company.
Philadelphia
Combe, E. C.1992. Restorative Dental materials, 10th edition. Mosby Inc: Missouri
Craig, Robert G and John M Powers. 2002. Restorative Dental Materials. 11th edition. Mosby,
St.Louis
Momoi. Y, Asanuma, A. Kohno. 1986. A Measurement of Galvanic Current and electrical
Potential in Extracted Human Teeth. J DENT RES 1986 65: 1441.
Williams, J. 1987. Dental Materials : Properties and Manipulation. Mosby Inc : Toronto