Pengujian Tahan Kusut

4
PENGUJIAN KEMAMPUAN KAIN UNTUK KEMBALI DARI KEKUSUTAN I. Maksud dan tujuan I.1. Maksud Mengetahui dan memahami prinsip pengujian ketahanan kusut kain. I.2. Tujuan Mencari besar/ nilai kemampuan kain contoh uji untuk kembali dari kekusutan/ lipatan II. Teori dasar Serat selulosa merupakan serat yang mudah kusut dan usaha – usaha untuk memperbaiki kekurangan ini banyak dilakukan dalam proses penyempurnaan. Wol merupakan serat yang elastisitasnya sangat baik, sehingga mudah pulih dari kekusutan. Sifat ini menjadi dasar untuk mengukur sudut kembali dari kekusutan. Kemampuan kembali dari kekusutan adalah sifat dari kain yang memungkinkan untuk kembali dari lipatan. Alat uji ketahanan terhadap kekusutan ada dua jenis, yaitu: a. Pengujian Total Prinsip pengujian dengan cara ini adalah kain dipotong dengan ukuran 4 cm x 1 cm, kemudian dilipat dan ditekan dengan beban 500 gram untuk mengusutkan selama 5 menit. Kain diambil dan digantungkan pada kawat selama 3 menit supaya kembali dari kekusutannya, setelah itu jarak antara kedua ujung pita (V) diukur. Untuk wol yang memiliki mutu crease recovery yang baik antara kedua ujung pita 33 – 35 mm. b. Pengujian dengan alat Shirley Crease Rcovery Tester

description

pengujian tahan kusut

Transcript of Pengujian Tahan Kusut

Pengujian kemampuan kain untuk kembali dari kekusutan

PENGUJIAN KEMAMPUAN KAIN UNTUK KEMBALI DARI KEKUSUTAN

I. Maksud dan tujuan1.1. MaksudMengetahui dan memahami prinsip pengujian ketahanan kusut kain.1.2. TujuanMencari besar/ nilai kemampuan kain contoh uji untuk kembali dari kekusutan/ lipatanII. Teori dasarSerat selulosa merupakan serat yang mudah kusut dan usaha usaha untuk memperbaiki kekurangan ini banyak dilakukan dalam proses penyempurnaan. Wol merupakan serat yang elastisitasnya sangat baik, sehingga mudah pulih dari kekusutan. Sifat ini menjadi dasar untuk mengukur sudut kembali dari kekusutan.Kemampuan kembali dari kekusutan adalah sifat dari kain yang memungkinkan untuk kembali dari lipatan. Alat uji ketahanan terhadap kekusutan ada dua jenis, yaitu:a. Pengujian TotalPrinsip pengujian dengan cara ini adalah kain dipotong dengan ukuran 4 cm x 1 cm, kemudian dilipat dan ditekan dengan beban 500 gram untuk mengusutkan selama 5 menit. Kain diambil dan digantungkan pada kawat selama 3 menit supaya kembali dari kekusutannya, setelah itu jarak antara kedua ujung pita (V) diukur. Untuk wol yang memiliki mutu crease recovery yang baik antara kedua ujung pita 33 35 mm.b. Pengujian dengan alat Shirley Crease Rcovery TesterPrinsip pengujiannya sama seperti Tootal tetapi yang diukur adalah sudut (V) nya bukan jaraknya. Tepat pada 0 dipasang penjepit untuk menjepit contoh uji. Tepat dibawah poros piringan, pada dudukan terdapat lempeng penunjuk. Disamping itu, terdapat pula garis penunjuk sudut pada skala.Prinsip pengujiannya dengan cara kain dipotong berbentuk pita keudian dilipat dan ditekan dengan beban tertentu selama waktu tertentu. Kemudian contoh uji dipasang pada lempeng busur derajat, dibiarkan pulaih dari lipatan dari lipatan dan diatur ujung contoh uji yang bebas lurus dengan lempeng penunjuk. Setelah waktu tertentu, atur kembali penunjuk sesuai arah ujung kain dan baca sudut kembali dari kekusutan tersebut.Prinsip pengujian dari Shirley dan AATCC sama tetapi kondisi pembebanan dan waktu pembebanan serta waktu pembacaan sudut berbeda.

III. Alat dan bahan1. Crease Recovery Tester (Shirley)2. Beban yang dipakai 800 gram dengan waktu 3 menit3. Gunting4. Pinset 5. Penggaris6. Stopwatch7. Penjepit logam8. Penjepit plastik9. Kain contoh uji (kain tenun)

IV. Langkah kerja1. Memberi tanda anak panah searah lusi pada kain contoh uji2. Membentuk pola contoh uji dengan ukuran 1,5 cm x 4 cm sebanyak 4 lusi dan 4 pakan ( 8 contoh uji)3. Menggunting masing masing contoh uji tersebut (sesuai pola)4. Melipat contoh uji menjadi dua bagian ke arah panjang5. Menjepit contoh uji dengan pinset dan meletakkan di bawah beban penekan 500 gram, dan membiarkannya selama 5 menit6. Setelah lima menit, kemudian mengambil salah satu ujung kain contoh uji dengan pinset, lalu memasukkan ujung contoh uji yang lain ke dalam penjepit pada alat. Posisi bagian lipatan menempel tepat pada ujung penjepit dan ujung lainnya menjuntai ke bawah segaris dengan garis penunjuk vertical, dan mendiamkannya lagi selama 5 menit7. Setelah 5 menit, mengatur kembali posisi contoh uji yang menjuntai agar segaris dengan penunjuk vertical. Membaca penunjuk sampai derajat terdekat dari busur belakang8. 1,5 cm4 cmMelakukan pengujian untuk lipatan arah muka dan belakang kain pada contoh uji yang berbeda9. Mencatat data data yang diperoleh

V. Data Pengujian dan PerhitunganBeban yang dipakai: 800 gramWaktu: 3 menit

ArahBesar sudut kembali bagian

MukaBelakang

LUSI94106

9298

PAKAN11280

11090

Perhitungan1. Lusi

2. Pakan

VI. DiskusiPada praktikum kali ini tidak mendapatkan kesulitan yang terlalu sulit, hanya saja pada saat pengujian mahasiswa menggunakan alat uji yang memliki pembebanan 800 g sehingga dalam penempatan contoh uji harus dilakukan menggunakan pinset serta lama pengujian menjadi 3 menit.

VII. KesimpulanBerdasarkan hasil pengujian, didapatkan kesimpulan: Harga rata rata sudut kembali arah lusi adalah 97.5 Harga rata rata sudut kembali arah pakan adalah Muka= 111Belakang= 85