PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

127
PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN UNIT HOTEL PT.GX KANTOR AKUNTAN PUBLIK KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI & REKAN LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana CHINTYA ANDINA CITRASARI 1116 28829 PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE YKPN YOGYAKARTA AGUSTUS 2020

Transcript of PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

Page 1: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN

UNIT HOTEL PT.GX

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI & REKAN

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

CHINTYA ANDINA CITRASARI

1116 28829

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

STIE YKPN YOGYAKARTA

AGUSTUS 2020

Page 2: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta

pertolongan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan program magang di KAP

Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan selama enam bulan serta

menyelesaikan laporan aktivitas magang ini dengan tepat waktu. Laporan aktivitas

magang ini berisi uraian atas pengalaman penulis selama melaksanakan program

magang di KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan yang dibuat

sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di

program studi S1 Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Selama melaksanakan program magang dan menyelesaikan laporan

magang ini, penulis menerima banyak saran, bantuan serta dukungan dari berbagai

pihak yang telah memberikan motivasi dan solusi bagi penulis. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam - dalamnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis serta kakak dan adik penulis yang selalu

memberikan saran, dukungan, serta hiburan sehingga penulis bisa

merasakan kebahagiaan yang tak terhingga dan menjalani semua proses ini

dengan lancar dan mudah.

2. Bapak Fachmi Pachlevi Yandra, SE, M.Sc sebagai dosen pembimbing yang

telah membimbing dan memberikan saran yang sangat membantu penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Sugeng Pamudji dan Rekan terutama

kepada bapak Dr. Kumalahadi, M.Si., Ak., CA., CPA selaku managing

Page 3: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

ii

partner yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

program magang selama enam bulan.

4. Para senior auditor di KAP KKSP dan Rekan, bapak Junardi, SE., Ak., CA,

selaku supervisor penulis dan Rahmat Sukses Sejati S.Ak selaku ketua tim

yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis

melaksanakan program magang dengan sabar dan tanpa pamrih. Ibu Galih

Endah Prihartini, SE., Ak., CA dan Aprilia Rahajeng, SE., Ak., CA yang

telah memberikan saran dan wawasan baru bagi penulis. Serta rekan

anggota tim audit penulis, Nurdhianto, Hilman, dan Arkhamul yang telah

bekerja sama dengan penulis dengan kompak dan seru selama enam bulan

ini.

5. Sahabat - sahabat penulis, Suzan Rizky dan Retno Kusumawati yang selalu

memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis serta menemani penulis

selama menjalani masa perkuliahan dari awal hingga akhir.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata

sempurna, karena adanya kekurangan pengalaman dan pengetahuan oleh

penulis.Namun penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca

dan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan dalam jurusan

akuntansi.

Yogyakarta, Agustus 2020

Penulis

Page 4: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

iv

ABSTRAK

Perkembangan ekonomi di era saat ini membuat penulis menyadari bahwa

pengalaman kerja merupakan hal penting untuk menjadi pekerja yang berkualitas.

Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melaksanakan program magang di

Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan yang

berada di Jalan Kranji No.90, Serang Baru Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman,

Yogyakarta 55581. Selama melaksanakan program magang selama enam bulan,

penulis menempati posisi sebagai staf auditor yang bertugas untuk membantu

senior auditor dan koordinator dalam melaksanakan audit laporan keuangan PT.GX

periode 31 Desember 2019.

Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, penulis turut andil dalam

melaksanakan prosedur audit dimulai dari awal perikatan hingga tahap pelaporan.

Selain itu, penulis juga melaksanakan pengujian – pengujian yang relevan terhadap

prosedur audit sesuai dengan pembagian unit – unit usaha PT.GX yang telah

ditetapkan, salah satunya adalah pengujian pengendalian terhadap siklus penjualan

unit hotel dengan menggunakan aplikasi ATLAS (Audit Tools and Linked Archive

System) yang menjadi topik utama dalam laporan magang ini.

Selama melaksanakan program magang ini, menulis memiliki beberapa

masalah baik secara internal maupun eksternal yang diikuti dengan solusi dan

rekomendasi yang dapat membantu penyelesaian masalah tersebut. Pengalaman

program magang ini membuat penulis menyadari bahwa kondisi praktik tidak selalu

sama dengan teori yang ada, namun teori dapat menjadi pedoman utama bagi

auditor dalam melaksanakan atau mengembangkan prosedur audit.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

ABSTRAK............................................................................................................. iv

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 21.2 Tujuan Magang......................................................................................... 4

1.2.1 Tujuan Umum....................................................................................... 41.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 4

1.3 Manfaat Magang....................................................................................... 51.3.1 Bagi Penulis .......................................................................................... 51.3.2 Bagi Perguruan Tinggi.......................................................................... 51.3.3 Bagi Kantor Akuntan Publik ................................................................ 5

1.4 Sistematika Penulisan Laporan ................................................................ 6BAB II PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... 8

2.1 Profil Kantor Akuntan Publik .................................................................. 82.2 Visi, Misi, dan Tujuan Kantor Akuntan Publik...................................... 10

2.2.1 Visi ........................................................................................................ 102.2.2 Misi........................................................................................................ 102.2.3 Tujuan.................................................................................................... 11

2.3 Struktur Organisasi................................................................................. 112.4 Strategi Bisnis Perusahaan ..................................................................... 11

2.4.1 Memperluas Bisnis ............................................................................. 122.4.2 Menerima Klien Skala Atas................................................................ 122.4.3 Mengikuti Perkembangan Zaman....................................................... 132.4.4 Menambah Tenaga Kerja.................................................................... 13

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

vi

2.5 Aspek Manajemen.................................................................................. 142.6 Aspek Keuangan..................................................................................... 142.7 Aspek Pemasaran ................................................................................... 152.8 Aspek Sumber Daya Manusia ................................................................ 152.9 Lingkup Unit Kerja ................................................................................ 16

2.9.1 Jasa Asurans........................................................................................ 172.9.2 Jasa Non Asurans................................................................................ 18

2.10 Lokasi Kantor Akuntan Publik............................................................... 222.10.1 Kantor Pusat .................................................................................... 222.10.2 Kantor Cabang ................................................................................ 22

2.11 Profil Singkat PT.GX ............................................................................. 232.12 Lingkup Penugasan Sebagai Staf Auditor.............................................. 232.13 Rencana dan Jadwal Pelaksanaan Program Magang.............................. 24

2.13.1. Tahap Persiapan .............................................................................. 252.13.2. Tahap Pelaksanaan.......................................................................... 272.13.3. Tahap Pelaporan.............................................................................. 27

BAB III AKTIVITAS MAGANG...................................................................... 29

3.1 Realisasi Kegiatan Magang .................................................................... 293.1.1 Tahap Awal......................................................................................... 303.1.2 Tahap Pelaksanaan Audit Lapangan................................................... 333.1.3 Tahap Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Rinci ........ 383.1.4 Tahap Pelaporan ................................................................................. 48

3.2 Relevansi Teori dan Praktik ................................................................... 513.2.1 Landasan Teori ................................................................................... 513.2.2 Kondisi Praktik ................................................................................... 703.2.3 Perbandingan Teori dan Praktik ......................................................... 91

BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN....................................... 95

4.1. Kurangnya Kejelasan Terhadap Pengarahan dan Pembagian TugasSetiap Anggota................................................................................................... 954.2. Kurangnya Ketepatan Waktu dan Keakuratan Data dari Klien ............. 96

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................. 98

5.1. Kesimpulan............................................................................................. 985.2. Rekomendasi .......................................................................................... 98

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

vii

5.2.1. Rekomendasi Bagi Kantor Akuntan Publik........................................ 995.2.2. Rekomendasi Bagi Calon Peserta Magang Selanjutnya ..................... 995.2.3. Rekomendasi Bagi Pihak Kampus...................................................... 99

BAB VI REFLEKSI DIRI ................................................................................ 101

6.1 Memiliki Pengalaman untuk Bertemu dengan Orang - OrangBerpengalaman di Bidangnya.......................................................................... 1016.2 Memiliki Pengalaman untuk Menganalisis Sebuah Perusahaan .......... 1016.3 Memiliki Pengalaman dalam Menjaga Komunikasi dalam Tim.......... 1026.4 Memiliki Pengalaman untuk Menambah Wawasan Baru di BidangAccounting dan Auditing.................................................................................. 1026.5 Penulis Menyadari Beberapa Kekurangan Sebagai Bahan Pembelajarandi Masa Depan ................................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105

LAMPIRAN....................................................................................................... 107

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KAP KKSP dan Rekan (telah diolah) ................11

Gambar 2.2 Tampak Depan Aplikasi ATLAS.......................................................26

Gambar 2.3 Tampak Beranda Aplikasi ATLAS....................................................26

Gambar 2.4 Tampak Konten Aplikasi ATLAS .....................................................27

Gambar 3.1 Format Berita Acara Pemeriksaan Cash Opname Halaman 1 ...........34

Gambar 3.2 Format Berita Acara Pemeriksaan Cash Opname Halaman 2 ...........35

Gambar 3.3 Hasil Vouching Sebagian Terhadap Transaksi Penjualan Unit Apotekdan Klinik...............................................................................................................40

Gambar 3.4 Hasil Traceback Kas Kecil Pada Unit Konsultan ..............................41

Gambar 3.5 Hasil Cut Off Kas Kecil Pada Unit Bengkel ......................................42

Gambar 3.6 Hasil Rekapitulasi Konfirmasi Piutang Usaha PT.GX ......................43

Gambar 3.7 Hasil Rekonsiliasi Kas di Bank Halaman 1 .......................................44

Gambar 3.8 Hasil Rekonsiliasi Kas di Bank Halaman 2 .......................................45

Gambar 3.9 Hasil Mutasi Beban Pokok Usaha......................................................46

Gambar 3.10 Hasil Perhitungan Ulang Penyusutan Aset Tetap Tambahan ..........47

Gambar 3.11 Hasil Perhitungan Ulang Aset Tetap Tanpa Tambahan...................47

Gambar 3.12 Hasil Perhitungan Pelunasan Utang dan Penambahan Utang SetelahTanggal Neraca ......................................................................................................48

Gambar 3.13 Hasil Worksheet PT.GX Periode 1 Jan 2019 - 31 Des 2019............49

Gambar 3.14 Catatan Atas Laporan Keuangan PT. GX Periode 1 Januari 2019 - 31Desember 2019 ......................................................................................................50

Gambar 3.15 Hubungan Asersi Manajemen, Tujuan Audit Umum dan Tujuan AuditSpesifik pada Golongan Transaksi (telah diolah) ..................................................58

Gambar 3.16 Skema Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian ..............59

Gambar 3.17 Komponen Pengendalian Internal ....................................................60

Gambar 3.18 Matriks Pengujian Pengendalian......................................................64

Gambar 3.19 Tabel Perancangan Pengujian Pengendalian Internal ......................66

Gambar 3.20 Tabel Ukuran Sampel.......................................................................69

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

ix

Gambar 3.21 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Lingkungan Pengendalian ...................................................................71

Gambar 3.22 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Proses Penilaian Risiko dan Aktivitas Pengendalian ..........................72

Gambar 3.23 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Informasi dan Komunikasi serta Pemantauan atas Pengendalian .......73

Gambar 3.24 Siklus Penjualan Unit Hotel PT.GX (telah diolah) ..........................75

Gambar 3.25 Kesimpulan Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Tingkat Entitas .......................................................................................................78

Gambar 3.26 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Spesifik.........................79

Gambar 3.27 Tabel Hasil Rancangan Pengujian Pengendalian .............................82

Gambar 3.28 Tabel Test of Control .......................................................................83

Gambar 3.29 Hasil Vouching Penjualan Unit Hotel Halaman 1............................86

Gambar 3.30 Hasil Vouching Penjualan Unit Hotel Halaman 2............................87

Gambar 3.31 Tabel Upper Deviation Limit ...........................................................88

Gambar 3.32 Hasil Pengujian Pengendalian Penjualan Unit Hotel .......................89

Gambar 3.33 Hasil Kesimpulan Pengujian Pengendalian .....................................91

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sistematika Penulisan Laporan ................................................................6

Tabel 3.1 Perbandingan Teori dan Kondisi Praktik dalam Merancang PengujianPengendalian ..........................................................................................................92

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

1

DAFTAR LAMPIRAN

A. Berita Acara Serah Terima Magang............................................................. 107

B. Surat Pernyataan Kesepakatan Magang ....................................................... 108

C. Sertifikat Pelatihan Audit ............................................................................. 109

D. Hasil Evaluasi Magang................................................................................. 110

E. Daftar Absensi dan Agenda Kegiatan .......................................................... 111

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian di dunia kini semakin pesat, agar dapat mengikuti

perkembangan tersebut sebagian perusahaan akan menerima pekerja dengan

kualitas terbaik. Kualitas terbaik dapat dilihat dari kemampuan pekerja, kecepatan

dan ketepatan, serta kedisiplinan pekerja. Selain itu, pekerja yang memiliki

pengalaman kerja juga merupakan salah satu kriteria yang banyak dicari oleh

perusahaan. Bagi mahasiswa tingkat akhir, ada beberapa cara untuk mencari

pengalaman kerja sebelum memperoleh kelulusan dan mencari pekerjaan. Salah

satunya adalah dengan mengikuti kegiatan magang.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan pasal 1 ayat 11 “Pemagangan adalah bagian dari sistem

pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga

pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan

instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi

barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai ketrampilan atau

keahlian tertentu.” Oleh karena itu, magang dapat menjadi sarana untuk

mengaplikasikan teori - teori yang telah diterima penulis untuk dibandingkan

dengan kasus - kasus pekerjaan yang ada di dunia pekerjaan sebagai seorang

akuntan.(Kementrian Ketenagakerjaan 2003)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

3

Salah satu tempat yang telah menjadi referensi bagi penulis untuk

melaksanakan aktivitas magang sebagai jurusan akuntansi adalah di Kantor

Akuntan Publik. Magang di Kantor Akuntan Publik dapat memberikan penulis

berbagai macam kasus akuntansi dan audit karena penulis akan membantu auditor

dalam melakukan jasa - jasa audit seperti jasa asurans dan jasa non asurans.

Jasa asurans merupakan jasa yang dapat memberikan keyakinan bagi

pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan atau non

keuangan berdasarkan suatu kriteria. Contoh dari jasa asurans adalah jasa audit dan

jasa atestasi. Jasa non asurans merupakan jasa yang memberikan layanan selain

memberikan opini atau pendapat tertulis. Contoh jasa non asurans adalah jasa

review sistem informasi akuntansi, jasa konsultasi manajemen, jasa review

pengendalian internal, jasa restrukturisasi utang serta jasa perpajakan.

Poin utama penulis dalam melaksanakan aktivitas magang ini adalah dapat

memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait proses audit serta pengujian -

pengujian yang bersangkutan. Penulis dapat memiliki pengalaman secara praktik

untuk melaksanakan prosedur audit sesuai yang telah di pelajari dalam mata kuliah

pengauditan. Tidak hanya dalam bidang pengauditan saja, namun penulis berharap

dapat mendapat pengalaman terkait analisis laporan keuangan serta bidang

akuntansi lainnya. Kemudian penulis dapat memberikan perbandingan antara

kondisi praktik dalam bekerja di kantor akuntan publik dengan teori yang sudah

penulis terima selama masa kuliah. Penulis berharap dengan melaksanakan

kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng

Pamudji, dan Rekan penulis dapat memperoleh pembelajaran yang baru,

pengalaman, serta kualitas penulis sebagai calon akuntan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

4

1.2 Tujuan Magang

1.2.1 Tujuan Umum

1. Penulis dapat menerapkan teori - teori dan materi yang telah diterima

di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN selama tujuh semester di KAP

Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, dan Rekan.

2. Penulis dapat meningkatkan proses pembelajaran dan pemahaman

penulis tentang dunia akuntansi.

3. Penulis dapat menyiapkan diri lebih baik dengan melaksanakan praktik

kerja secara langsung, sebelum penulis melakukan pekerjaan

sesungguhnya sebagai seorang akuntan.

4. Penulis mampu melengkapi persyaratan kelulusan di Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi YKPN dengan melakukan magang matakuliah

berjumlah 6 SKS.

5. Penulis mampu menyelesaikan aktivitas magang dan membuat laporan

magang agar dapat diuji dalam sidang akhir laporan magang di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Penulis mampu mendapatkan pemahaman terkait pengujian

pengendalian atas siklus penjualan unit hotel selama proses audit

laporan keuangan PT.GX.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

5

2. Penulis mampu memberikan perbedaan pengujian pengendalian antara

teori dengan praktik.

1.3 Manfaat Magang

1.3.1 Bagi Penulis

1. Penulis dapat menerima pemahaman dan pengetahuan baru yang

diterima selama melakukan kegiatan magang.

2. Penulis dapat meningkatkan kualitas diri dan menambah kemampuan

(skill) sebelum bekerja.

1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi

1. Perguruan Tinggi dapat meningkatkan kerja sama dan hubungan baik

dengan Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng

Pamudji dan Rekan.

2. Perguruan tinggi dapat menerima saran dan masukan terkait

kesesuaian kurikulum akademik yang dimiliki dengan kondisi

pekerjaan bidang akuntansi di era saat ini.

1.3.3 Bagi Kantor Akuntan Publik

1. KAP dapat menerima bantuan tenaga tambahan dari mahasiswa yang

melakukan kegiatan magang.

2. Kantor akuntan publik dapat lebih dikenal banyak mahasiswa yang

mungkin nantinya akan memperoleh mahasiswa yang memiliki

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

6

kualitas tinggi melalui proses rekruitmen agar dapat meningkatkan

kinerja kantor akuntan dan memperoleh keuntungan.

1.4 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan aktivitas magang ini disusun berdasarkan sistematika laporan sebagai

berikut.

Tabel 1.1 Sistematika Penulisan Laporan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan menguraikan tentang latar belakang dan tujuan

penulis dalam memilih program magang, serta manfaat yang

diterima oleh penulis, kampus dan kantor akuntan selama

melaksanakan aktivitas magang di KAP KKSP dan Rekan.

Bab II Profil Perusahaan

Pada bab ini akan menguraikan tentang profil kantor akuntan

publik, visi, misi dan tujuan kantor akuntan publik, strategi bisnis,

aspek manajemen, aspek produksi, aspek keuangan, aspek

pemasaran, aspek sumber daya manusia, lingkup unit kerja, lokasi

kantor akuntan publik, lingkup penugasan penulis, profil singkat

PT.GX, serta rencana dan penjadwalan kerja.

Bab III Aktivitas Magang

Bab ini akan menguraikan realisasi magang, dari tahap awal, tahap

audit lapangan tahap pengujian hingga tahap pelaporan,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

7

selanjutnya adalah pembahasan terkait teori untuk merancang

pengujian pengendalian internal atas transaksi penjualan yang

akan dibandingkan dengan kondisi praktiknya.

Bab IV Permasalahan dan Pembahasan Solusi

Pada bab ini akan menguraikan tentang masalah yang ditemukan

penulis selama melaksanakan aktivitas magang, dimulai dari latar

belakang, dampaknya terhadap penulis dan tim audit serta solusi

yang dilakukan oleh penulis.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan yang dapat

diambil dari aktivitas magang, masalah - masalah, serta solusi

yang ditemukan. Selain itu terdapat rekomendasi dari penulis

kepada pihak kantor akuntan publik, calon peserta magang

selanjutnya, serta pihak kampus agar program magang ke depan

dapat berjalan lebih baik.

Bab VI Refleksi Diri

Pada bab ini akan menguraikan hal - hal positif dan manfaat yang

diterima oleh penulis serta hal - hal yang menyadarkan penulis

terhadap kekurangan penulis selama melaksanakan aktivitas

magang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

8

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan berbagai informasi tentang

gambaran umum perusahaan yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan magang.

Informasi tersebut berupa profil perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi, aspek

legalitas dan struktur organisasi, serta pembahasan singkat terkait PT.GX.

2.1 Profil Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji & Rekan ("KAP

KKSP dan Rekan") didirikan pada tanggal 28 September 2015. KAP KKSP

merupakan gabungan dari tiga KAP individu yaitu KAP Kumalahadi, KAP

Kuncara dan KAP Sugeng Pamudji, yang masing-masing berada di Yogyakarta,

Jakarta dan Semarang. KAP Kumalahadi dan KAP Sugeng Pamudji sebelumnya

memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman, dan untuk menjaga lingkungan dan tugas

profesional, kedua KAP telah bergabung pada Januari 2015 untuk menjadi KAP

Kumalahadi dan Sugeng Pamudji di bawah persetujuan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor: KEP29 / KM.1 / 2015 tanggal 21 Januari 2015.

Selanjutnya, mulai September 2015 KAP Kuncara mulai bergabung dengan KAP

Kumalahadi dan Sugeng Pamudji dan nama KAP diubah menjadi KAP

Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan (selanjutnya disebut "KAP

KKSP dan Rekan"). KAP KKSP dan Rekan berkantor pusat di Yogyakarta dan

memiliki dua kantor cabang yang berlokasi di Jakarta dan Semarang dan mulai

tahun 2019 memiliki tiga cabang baru di Bandung, Bekasi dan Solo.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

9

KAP KKSP dan Rekan cabang Yogyakarta sudah memiliki lisensi dari

beberapa lembaga pemerintah resmi dan industri perbankan sebagai berikut:

1. Surat tanda terdaftar Kantor Akuntan Publik di Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) No: 269 / STT / I / 2016 tanggal 13 Januari 2016.

2. Surat tanda terdaftar Akuntan Publik Industri Keuangan Non-Bank dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No: 064 / NB.122 / STTD-AP / 2016 tanggal

31 Oktober 2016.

3. Surat tanda terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Otoritas Jasa

Keuangan, No: 116 / PM.22 / STTD-AP / 2017 tanggal 12 Januari 2017

4. Tanda surat terdaftar sebagai Auditor Bank dari Otoritas Jasa Keuangan, No:

S-8 / PB.122 / 2016 tanggal 20 Januari 2016.

5. Tanda surat terdaftar sebagai Auditor Bank Syariah dari Otoritas Jasa

Keuangan, No: S-47 / PB.122 / 2016 tanggal 26 Maret 2016.

6. Tanda surat terdaftar sebagai mitra PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Khususnya di bidang jasa akuntan publik untuk klasifikasi B (pekerjaan untuk

debitur / debitur batas kredit hingga di bawah Rp 100 miliar) No: DSB.R07 /

KAR-1381/2016 berlaku hingga 22 Juni 2019.

7. Tanda surat terdaftar sebagai mitra PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

di Kantor Wilayah Yogyakarta berdasarkan Sertifikat No: B-309-KW.VII/

ADK / 03/2017 tanggal 1 Januari 2017 dan berlaku hingga 31 Desember 2017.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

10

8. Tanda surat terdaftar dalam daftar mitra PT Perusahaan Pengelola Aset

(Persero) untuk jenis konsultan jasa akuntan publik No: STT-446 / PPA / 0817,

tanggal 10 Agustus 2017.

2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Kantor Akuntan Publik

2.2.1 Visi

Menjadikan KAP KKSP dan Rekan sebagai organisasi jasa yang profesional untuk

bisnis kelas menengah dan atas yang diakui secara nasional dan internasional yang

didukung oleh para staf yang memiliki loyalitas yang tinggi.

2.2.2 Misi

Memberikan pelayanan jasa keuangan asurans dan non asurans berdasarkan multi

disiplin yang berorientasi untuk memberikan value bagi klien. Nilai –nilai utama

KAP mencakup:

1. Menjadikan perilaku beretika dan mutu pelayanan sebagai prioritas utama;

pertimbangan komersial tidak boleh mengalahkan mutu perikatan yang

dilakukan;

2. Menjaga data KAP dan klien, informasi bisnis dan klien, serta informasi

personal aman dan rahasia sesuai dengan slogan KAP KKSP dan Rekan yaitu

“Komitmen Partner dan Staf Kami adalah Menjaga Rahasia Klien”

3. Senantiasa membaca, memahami, dan mengikuti kode etik profesi;

4. Senantiasa menjaga independensi; dan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

11

5. Senantiasa memenuhi ketentuan, pengembangan profesional berkelanjutan

termasuk memelihara catatan sebagai bukti.

2.2.3 Tujuan

Sampai tahun 2025 menjadi kantor pemberi jasa asurans dan non-asurans yang

menjadi mitra pilihan klien sampai di luar negeri dan menjadi rujukan KAP lain.

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KAP KKSP dan Rekan (telah diolah)

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

2.4 Strategi Bisnis Perusahaan

KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan adalah salah satu dari 20

besar KAP terpilih di Otoritas Jasa Keuangan dan 10 besar KAP terpilih di Badan

Pemeriksa Keuangan. Prestasi ini dapat tercapai berkat strategi - startegi bisnis yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

12

terus diperbaharui untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan di KAP KKSP dan

Rekan. Strategi bisnis ini dirancang dan didiskusikan oleh bapak Dr. Kumalahadi,

SE., M.Si., CA., CPA bersama dengan seluruh partner KAP KKSP dan Rekan.

Berikut adalah strategi - strategi bisnis yang telah dirancang dan telah diterapkan

dalam KAP KKSP dan Rekan.

2.4.1 Memperluas Bisnis

Memperluas bisnis adalah tujuan penting bagi semua perusahaan dalam segala

bidang, sebab bisnis yang berkembang luas dapat menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut telah sukses dan ternama. KAP KKSP dan Rekan menjadikan tujuan

tersebut sebagai dasar untuk menyusun strategi bisnis.

Untuk dapat memperluas bisnis KAP KKSP dan Rekan terus menambah

kantor cabang yang dimiliki. KAP KKSP dan Rekan yang awalnya berpusat di

Yogyakarta dan memiliki 2 cabang yaitu di Semarang dan Jakarta. Kini KAP KKSP

dan Rekan telah menambah kantor cabangnya di Bandung, Bekasi dan Solo. Selain

itu, menambah partner merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan agar nama

KAP KKSP dan Rekan dapat lebih dikenal oleh banyak orang sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan klien untuk menggunakan jasa audit di KAP KKSP dan

Rekan.

2.4.2 Menerima Klien Skala Atas

KAP KKSP dan Rekan memberikan jasa kepada seluruh klien dengan jenis

perusahaan dari berbagai bidang. Perusahaan Go Public, Lembaga Nirlaba, Badan

Usaha Milik Daerah, Bank Perkreditan Rakyat, Dana Pensiun, Hotel, Biro

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

13

Perjalanan, Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta dan bidang lainnya dari skala atas

hingga menengah. Dari semua klien tersebut, menangani perusahaan Go Public

skala atas menjadi klien yang lebih diutamakan oleh pihak KAP KKSP dan Rekan.

Hal ini dilakukan supaya KAP KKSP dan Rekan dapat lebih dikenal oleh

masyarakat, sehingga dapat menambah jumlah klien yang ditangani serta

menambah profit yang diterima untuk memperluas melakukan ekspansi bisnis.

2.4.3 Mengikuti Perkembangan Zaman

KAP KKSP dan Rekan terus memperbarui semua sistem dan kualitas pelayanan

yang dimiliki, namun tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dilakukan

supaya KAP KKSP dan Rekan dapat terus mengikuti perkembangan perubahan

zaman yang terus terjadi secara cepat. Salah satunya adalah meningkatkan

penggunaan audit berbasis IT (Ilmu Teknologi). Penggunaan audit berbasis ilmu

teknologi ini dapat mempermudah dan mempercepat auditor dalam melaksanakan

proses audit, serta dapat mengurangi risiko - risiko yang timbul dalam pelaksanaan

proses audit. Selain itu mengikuti ketentuan - ketentuan peraturan yang terus

berubah yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pemeriksa

Keuangan adalah bentuk kepatuhan KAP KKSP dan Rekan terhadap peraturan

yang diberikan.

2.4.4 Menambah Tenaga Kerja

KAP KKSP dan Rekan telah memiliki profit hingga lebih dari Rp 10 miliar per

tahun. Hal ini tercapai karena KAP KKSP dan Rekan dapat melayani lebih dari 30

klien dalam setahun dan pelayanan ini terus diperluas agar tujuan utama KAP

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

14

KKSP dan rekan dapat tercapai. Dalam melayani banyaknya klien, KAP KKSP

membutuhkan tambahan tenaga kerja, sehingga KAP KKSP dan Rekan terus

membuka lowongan bagi para pencari kerja maupun para mahasiswa yang ingin

menambah pengalamannya di dunia kerja melalui program magang. Selain itu,

meningkatkan kualitas tenaga kerja juga menjadi hal yang diperhatikan, seperti

memprioritaskan tenaga kerja yang memiliki kemampuan IT (Ilmu Teknologi),

mengingat bahwa KAP KKSP dan Rekan memiliki strategi untuk meningkatkan

pelayanan audit berbasis ilmu teknologi.

2.5 Aspek Manajemen

KAP KKSP dan Rekan memiliki managing partner sebagai pengelola utama dalam

mengatur segala operasional di KAP KKSP dan Rekan. Untuk pengelolaan kantor

cabang, KAP KKSP dan Rekan memiliki kepala cabang yang diberikan kekuasaan

otonom dalam mengelola cabangnya. Namun, agar tidak terjadi perselisihan dan

untuk mengurangi risiko - risiko yang timbul, KAP KKSP dan Rekan terus

mengadakan pertemuan untuk membahas segala kebijakan manajemen agar

menjadi satu pemahaman.

2.6 Aspek Keuangan

KAP KKSP dan Rekan memiliki pengelolaan keuangan yang digunakan untuk

operasional perusahaan. Segala pendapatan yang diterima oleh KAP KKSP dan

Rekan akan digunakan untuk modal kerja dan perluasan bisnis. Modal kerja yang

dimaksud adalah modal yang dikeluarkan untuk membayar biaya - biaya dalam

melakukan proses audit kepada klien, terlebih jika KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

15

mendapat klien dari pemerintah yang akan melunasi pembayaran proyek setelah

proses perikatan audit selesai. Hal tersebut menjadi pengeluaran yang perlu di

antisipasi sehingga ketika KAP KKSP dan Rekan menerima klien dari pemerintah,

KAP KKSP dan Rekan tidak terhambat oleh biaya dan dapat memberikan

pelayanan jasa audit dengan baik.

2.7 Aspek Pemasaran

Media sosial saat ini menjadi sumber informasi utama dan tercepat untuk segala

bidang, penggunaan media sosial oleh masyarakat terus meningkat setiap tahunnya.

Hal ini menjadi keuntungan bagi KAP KKSP dan Rekan untuk menyusun strategi

pemasaran bagi KAP KKSP. Menurut bapak Kumalahadi, strategi pemasaran yang

lebih efektif pada saat ini adalah menggunakan media sosial dan internet. Seperti

membuat akun Instagram dan Facebook serta memiliki website yang terus

memberikan konten - konten kreatif dan menarik seputar kegiatan - kegiatan baik

audit maupun non audit yang dilakukan di KAP KKSP dan Rekan.

2.8 Aspek Sumber Daya Manusia

KAP KKSP dan Rekan memiliki sumber daya manusia yang dipilih dengan proses

yang selektif, hal ini bertujuan untuk memiliki sumber daya manusia yang unggul,

dan memiliki kompetensi dan pengalaman yang baik, sehingga dapat memberikan

jasa audit yang andal dan relevan. Selain itu, memilih sumber daya yang memiliki

keahlian khusus dalam bidang ilmu teknologi dan sistem informasi akuntansi lebih

diutamakan oleh KAP KKSP dan Rekan, karena KAP KKSP dan Rekan telah

menerapkan prosedur audit berbasis ilmu teknologi, sehingga dapat mempermudah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

16

pemahaman setiap karyawan dalam proses pelaksanaan audit. KAP KKSP dan

Rekan juga menjadikan karyawan magang untuk ikut membantu proses

pelaksanaan audit. Hal ini bertujuan untuk menambah sumber daya manusia

sehingga dapat mempercepat proses pelaksanaan audit. Selain itu juga memberikan

tempat bagi karyawan magang sebagai tempat belajar dan tempat untuk menambah

wawasan dalam bidang audit.

2.9 Lingkup Unit Kerja

Sebagai Kantor Akuntan Publik ternama, KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng

Pamudji dan Rekan melakukan berbagai jenis pelayanan jasa audit dan non audit

bagi lembaga bisnis dan lembaga nirlaba, seperti:

1. Lembaga Nirlaba Internasional dan Lokal, serta Yayasan

2. Badan Usaha Milik Daerah

3. BPR dan BPRS

4. Dana Pensiun

5. Perusahaan Go Public

6. Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

7. Koperasi

8. Lembaga Keuangan Milik Pemerintah Daerah

9. Perusahaan Dagang

10. Rumah Sakit

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

17

11. Hotel dan Biro Perjalanan

KAP KKSP Pusat di Yogyakarta memiliki kurang lebih 30 klien dalam

setahun baik untuk perusahaan di dalam maupun di luar Yogyakarta. Berikut adalah

jasa - jasa yang diberikan di KAP KKSP dan Rekan. (REKAN 2020)

2.9.1 Jasa Asurans

Setiap akhir tahun perusahaan akan membuat sebuah informasi kinerja perusahaan

yang digunakan untuk pengambilan keputusan sebagai dasar untuk memperbaiki

kinerja perusahaan agar menjadi lebih baik ke depannya. Namun, informasi ini

perlu di evaluasi kembali secara independen agar kualitas informasi tersebut dapat

lebih baik. Untuk dapat memperoleh kualitas informasi tersebut, perusahaan sering

kali menggunakan jasa independen yang di berikan oleh kantor akuntan publik.

Dalam bidang pengauditan terdapat jasa yang merupakan jasa penjaminan

atau jasa profesional yang berguna untuk meningkatkan kualitas informasi

perusahaan klien bagi para pengambil keputusan yang disebut jasa asurans

(Assurans Services). Jasa asurans sangat mengutamakan independensi setiap

individu - individu yang melaksanakan jasanya, selain independensi diperlukan

kompetensi dan pengalaman agar menunjang relevansi dan keandalan informasi,

karena hasil akhir dari jasa ini merupakan pemberian opini atau pendapat atas hasil

pemeriksaan dan pengevaluasian informasi klien.

Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan

memberikan jasa asurans dengan kualitas layanan berbasis nilai inti (Core Values)

yang diterapkan bagi seluruh karyawan. Selain itu, untuk menunjang kualitas jasa

yang diberikan KAP KKSP dan Rekan selalu menyertakan rekomendasi atas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 29: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

18

temuan - temuan audit terkait tentang kelemahan - kelemahan yang dimiliki

perusahaan, agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan keberhasilan dengan

mudah baik dari sisi keuangan maupun dari sisi operasional.

2.9.2 Jasa Non Asurans

Kantor akuntan publik tidak hanya memberikan jasa terkait dengan laporan

keuangan saja, melainkan memberikan jasa yang berhubungan selain dengan

laporan keuangan. Jasa ini disebut jasa non asurans (Non Assurance Services). Jasa

non asurans tidak memberikan hasil akhir dalam bentuk opini atau pendapat,

temuan - temuan, atau bentuk lain yang memberikan penjaminan atau keyakinan.

Berikut adalah jasa - jasa non asurans yang disediakan oleh KAP KKSP dan Rekan.

2.9.2.1 Jasa Review Sistem Informasi Akuntansi

Perusahaan - perusahaan pada era saat ini sangat familiar dengan sistem informasi

akuntansi, hal ini dikarenakan dapat mempermudah perusahaan dalam menjalankan

bisnisnya dengan bantuan teknologi terbaru. Namun, penggunaan sistem informasi

akuntansi perlu disesuaikan dengan jenis bisnis yang dimiliki agar tepat dan sesuai

sehingga teknologi informasi yang dimiliki dapat efisien serta bermanfaat bagi

perusahaan. Agar perusahaan mengetahui apakah sistem informasi akuntansi yang

diterapkan saat ini sudah sesuai, perusahaan dapat menggunakan jasa review sistem

informasi akuntansi yang disediakan oleh KAP KKSP dan Rekan. Jasa ini memiliki

fokus pada prosedur - prosedur akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dan

mengevaluasi terhadap sistem informasi yang tidak efisien serta memberikan

rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki sistem informasi akuntansi yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 30: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

19

dimiliki. Jasa review ini memiliki cakupan yang cukup luas, dimulai dari tahap

penyusunan laporan keuangan yang di dalamnya termasuk sistem akuntansi biaya,

prosedur pengadaan barang, penjualan, penerimaan dan pengeluaran kas,

pencatatan utang dan piutang, prosedur penggajian, prosedur produksi dan prosedur

pengendaliannya.

2.9.2.2 Konsultasi Manajemen

KAP KKSP dan Rekan memiliki sumber daya manusia yang profesional serta

memiliki keahlian dalam mengoptimalkan bisnis klien melalui jasa konsultasi

manajemen. Jasa ini penting bagi perusahaan agar perusahaan mendapatkan solusi

dan rekomendasi sehingga dapat menjalankan proses bisnisnya lebih mudah dan

lancar. Konsultasi - konsultasi yang berikan berupa konsultasi proses pembuatan

informasi bisnis yang relevan dan dapat diandalkan, sehingga pengambilan

keputusan dapat dilaksanakan dengan baik, kemudian konsultasi terkait masalah -

masalah bisnis yang perlu ditangani, dimulai dari perencanaan hingga proses

pelaksanaan penanganan masalah bisnis, dan yang terakhir konsultasi terkait

pemahaman bisnis dan tujuan baru untuk perencanaan bisnis selanjutnya di masa

yang akan datang.

2.9.2.3 Restrukturisasi Utang

Setiap perusahaan pasti membutuhkan utang untuk menunjang keuangan yang

berguna untuk operasional bisnis, baik untuk pengembangan bisnis atau untuk

operasional sehari - hari agar bisnis dapat bertahan lama. Namun, utang dapat

menjadi hal yang ditakutkan oleh perusahaan karena risikonya yang tinggi, salah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 31: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

20

satunya adalah risiko utang yang tidak terbayar, baik disebabkan karena fraud atau

masalah bisnis lainnya. Kondisi tersebut dapat semakin memburuk apabila utang

yang dimiliki tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu KAP KKSP dan Rekan

memberikan jasa restrukturisasi utang untuk melakukan telaah forensik dan

penilaian terhadap operasi dan keuangan, sehingga dapat memberikan solusi yang

tepat dan cepat untuk memastikan masalah keuangan ini tidak bertambah buruk.

Cakupan jasa restrukturisasi utang ini mencakup hal - hal yang dapat mengurangi

beban atau melakukan proses negosiasi dengan pihak bank dan para pemegang

saham, yang kemudian memberikan solusi seperti perubahan kepemimpinan atau

perubahan proses bisnis yang dapat mengembalikan kesehatan keuangan

perusahaan sehingga para kreditor dapat memberikan keyakinannya kembali

kepada perusahaan.

2.9.2.4 Review Pengendalian Internal

Perusahaan yang efektif adalah perusahaan yang memiliki sistem pengendalian

internal yang baik, sistem pengendalian internal yang baik adalah sistem yang dapat

mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memperoleh tujuan

perusahaan dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dengan cara yang

efektif yang efisien. Memiliki sistem pengendalian internal yang baik merupakan

cita - cita setiap perusahaan, karena bukanlah hal yang mudah untuk mencapai cita

- cita tersebut. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan review setiap tahunnya

agar dapat menjadi dasar untuk memperbaiki kekurangan serta kelemahan yang

dimiliki perusahaan. KAP KKSP dan Rekan melakukan review pengendalian

internal dengan tahap awal yaitu telaah organisasi untuk mengetahui risiko - risiko

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 32: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

21

yang mungkin muncul dalam proses bisnis klien. Selanjutnya melakukan telaah atas

pemisahan tugas setiap jabatan untuk mengetahui adanya rangkap jabatan atau

tugas, pencatatan, operasi, atau penyimpanan yang dapat menimbulkan risiko bagi

perusahaan. Kemudian dilaksanakan evaluasi terhadap pengendalian yang

dilaksanakan oleh karyawan selama kegiatan operasional sehari - hari. Evaluasi ini

dilakukan untuk memperoleh data yang berasal dari wawancara dengan manajemen

atau staf karyawan atau melakukan observasi lapangan secara langsung khusus

pada jabatan - jabatan penting atau pekerjaan - pekerjaan yang sering muncul risiko.

2.9.2.5 Jasa Perpajakan

Pajak sering kali menjadi hal yang sering dihindari oleh perusahaan, karena

menganggap pembayaran dapat mengurangi banyak keuntungan yang diterima

perusahaan. Oleh karena itu jasa konsultasi pajak sering dipakai perusahaan agar

pembayaran pajak tidak lebih dan tidak kurang, serta patuh terhadap peraturan

undang - undang perpajakan yang berlaku. Jasa konsultasi pajak yang disediakan

oleh KAP KKSP dan Rekan adalah jasa untuk memaksimalkan penghematan pajak

dan meminimalkan pajak yang dibayar tanpa harus melanggar peraturan undang -

undang pajak. Jasa konsultasi pajak yang berikan berupa perencanaan dan estimasi

pajak, taksiran perhitungan pembayaran pajak, penyusunan dan penyerahan SPT

pajak pendapatan tahunan, penyusunan dan penyerahan SPT Pajak bulanan

termasuk VAT, konsultasi pajak value added, dan lain - lain.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 33: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

22

2.10 Lokasi Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan

memiliki kantor pusat dan kantor cabang yang berada di Jakarta dan Semarang.

2.10.1 Kantor Pusat

Alamat: Jalan Kranji No.90, Serang Baru Mudal, Sariharjo, Ngaglik,

Sleman, Yogyakarta 55581

Nomor Telepon: (0274) 4463648

Email: [email protected]

2.10.2 Kantor Cabang

a. Jakarta

Alamat: CEO Suite Sahid Sudirman Center 56th floor, Jalan Jendral,

Sudirman Kav 86, Jakarta 10220

Nomor Telepon: (021) 8063 1809

Email: [email protected]

b. Semarang

Alamat: Perum Pondok Bukit Agung, Jalan Bukit Agung Blok AA

No.1, Semarang

Nomor Telepon: (024) 7499850

Email: [email protected]

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 34: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

23

2.11 Profil Singkat PT.GX

PT. GX (selanjutnya disebut “Perusahaan”) merupakan sebuah perusahaan multi

bisnis yang didirikan pada 24 Juni 2000. Perusahaan ini bergerak di bidang

pertanian, industri, perdagangan, penelitian, hiburan, jasa, pos dan kurir,

akomodasi, ketenagakerjaan, produksi, penyiaran, konsultasi, dan kesehatan.

Perusahaan ini memiliki 7 unit usaha dan 5 anak perusahaan. 7 unit usaha tersebut

bergerak di bidang perhotelan, konsultan, jasa keuangan, pos dan kurir, bengkel,

apotek dan klinik, serta minimarket yang berada dalam pengawasan dan

pengelolaan langsung oleh kantor pusat PT GX. Sedangkan lima anak perusahaan

bergerak di bidang teknologi, penelitian, akomodasi, penyiaran, dan perdagangan.

2.12 Lingkup Penugasan Sebagai Staf Auditor

Penulis sebagai staf auditor bertugas untuk membantu senior auditor dan

koordinator dalam melaksanakan kegiatan auditing. Tugas - tugas yang dikerjakan

meliputi:

1. Melakukan pemahaman terhadap Sistem Pengendalian Mutu KAP KKSP dan

Rekan, Kode Etik Profesi, dan SAK ETAP.

2. Diskusi dengan tim audit

3. Melakukan pertemuan dengan Manager Office bersama dengan tim auditor.

4. Melaksanakan audit lapangan

5. Melakukan pengujian pengendalian dan substantif rinci berdasarkan data yang

telah diperoleh

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 35: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

24

6. Membuat draft laporan keuangan

7. Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan dengan menggunakan aplikasi ATLAS

Sebelum memulai semua tugas - tugas yang telah diberikan, penulis

diberikan pengarahan oleh bapak Dr. Kumalahadi, SE., M.Si., CA., CPA selaku

managing partner terkait prosedur - prosedur yang akan dilakukan, gambaran

umum tentang client, pembagian tim yang terdiri dari supervisor, ketua tim, dan

tiga anggota tim yang merupakan staf auditor termasuk penulis, dan pengarahan

terkait Audit Berbasis Risiko (Risk Based Auditing) yang digunakan oleh KAP

KKSP dan Rekan.

Audit Berbasis Risiko merupakan metodologi pemeriksaan yang bertujuan

untuk mengevaluasi risiko - risiko finansial dan non finansial yang dimiliki

perusahaan, agar dapat memperkecil risiko tersebut sehingga kegiatan bisnis

perusahaan dapat berjalan lebih baik. Klien yang telah di audit merupakan klien

perikatan tahun ketiga di KAP Kumlahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan.

Hal ini sedikit memberikan kemudahan bagi penulis dan tim audit untuk

melaksanakan kegiatan auditing karena cukup memperhatikan perkembangan

risiko - risiko yang tahun lalu sangat membahayakan perusahaan, serta memberikan

perbandingan apakah perusahaan sudah dapat memperkecil risiko tersebut sehingga

dapat berkurang dan dapat menjadi lebih baik.

2.13 Rencana dan Jadwal Pelaksanaan Program Magang

Penulis melaksanakan program magang di Kantor Pusat Kantor Akuntan Publik

Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan di Yogyakarta dan telah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 36: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

25

melaksanakan serah terima magang pada hari Senin, 10 Febuari 2020. Berikut

adalah rincian tahap rencana dan pelaksanaan magang di KAP KKSP:

2.13.1. Tahap Persiapan

Sebelum memulai kegiatan magang, penulis diwajibkan untuk mengikuti Program

Pelatihan Audit dan Pemahaman Atas Proses Audit selama dua hari, pada hari

Rabu, 5 Febuari 2020 dan Kamis, 6 Febuari 2020. Pelatihan audit ini bertujuan

untuk memberikan pemahaman terkait:

a. Perencanaan Audit

b. Pengujian Pengendalian

c. Pengujian Substantif

d. Penyelesaian Audit

e. Pelaporan Audit

f. Praktik Audit

Semua materi yang diterima diberikan dalam bentuk sebuah aplikasi

software bernama “Audit Tools and Linked Archive System” yang digunakan di

KAP KKSP dan Rekan untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan proses

audit. Berikut adalah bentuk aplikasi ATLAS:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 37: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

26

Gambar 2.2 Tampak Depan Aplikasi ATLAS

Sumber: Aplikasi ATLAS

Gambar 2.3 Tampak Beranda Aplikasi ATLAS

Sumber: Aplikasi ATLAS

Bagian Beranda berisikan data identitas auditor dan data umum klien serta

data informasi perikatan seperti penguditan dilakukan untuk periode tahun buku

tahunan, triwulanan, dan lain - lain. Kemudian tipe perikatan apakah perikatan

berada di tahun pertama, kedua, atau ketiga. Jenis perikatan adalah jenis jasa yang

diberikan dan yang telah disetujui dalam surat perikatan. Terakhir adalah standar

audit dan standar akuntansi apa yang digunakan oleh auditor dan perusahaan klien.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 38: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

27

Gambar 2.4 Tampak Konten Aplikasi ATLAS

Sumber: Aplikasi ATLAS

Bagian konten ini berisi prosedur - prosedur yang dilakukan dalam proses

audit, dimulai dari perencanaan audit hingga pelaporan audit.

2.13.2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan magang dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai pada hari

Senin, 10 Febuari 2020 Hingga 10 Agustus 2020. Kantor KAP Kumalahadi,

Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan beroperasi dari hari senin hingga sabtu dua

pilihan jam kerja, yaitu dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB atau

dimulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Jam istirahat kantor adalah

pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Sedangkan khusus hari sabtu jam kerja

dilaksanakan dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.

2.13.3. Tahap Pelaporan

Penulis menyusun laporan aktivitas magang untuk diujikan sebagai tugas akhir

mata kuliah magang dan sebagai syarat kelulusan Program Studi Akuntansi S1

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 39: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

28

sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Penulis mulai menyusun

laporan aktivitas magang pada awal bulan Maret 2020 dan selesai pada bulan

Agustus 2020.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 40: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

29

BAB III

AKTIVITAS MAGANG

Pada bab ini, penulis akan menguraikan segala aktivitas - aktivitas yang

dilakukan oleh penulis selama bekerja di KAP KKSP dan Rekan yang akan

diuraikan pada sub bab realisasi kegiatan magang. Kemudian, penulis juga akan

menguraikan teori - teori yang berhubungan dengan kegiatan magang dan

membandingkannya dengan situasi praktik yang akan diuraikan pada sub bab

relevansi teori dan praktik.

3.1 Realisasi Kegiatan Magang

Penulis telah melaksanakan enam bulan praktik magang di KAP KKSP dan Rekan

sebagai staf auditor dengan penugasan audit laporan keuangan terhadap PT. GX

untuk periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 yang merupakan

perusahaan dengan tahun perikatan ketiga. Penugasan audit diberikan kepada tim

audit yang beranggotakan lima orang anggota yang terdiri dari supervisor, ketua

tim atau koordinator, dan tiga staf auditor termasuk penulis. Proses pelaksanaan

audit dilakukan pada unit - unit usaha dan kantor pusat PT GX, proses audit dimulai

pada Rabu, 19 Febuari 2020 yang dimulai dari tahap awal perencanaan audit hingga

penyelesaian audit.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 41: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

30

3.1.1 Tahap Awal

3.1.1.1 Memahami Sistem Pengendalian Mutu dan Kode Etik Profesi

Pada hari pertama, penulis diberikan tugas oleh ketua tim untuk memahami sistem

pengendalian mutu dan kode etik profesi, hal ini merupakan dasar pengetahuan bagi

seluruh karyawan KAP KKSP dan Rekan untuk menaati standar profesional,

persyaratan, peraturan perundang - undangan yang berlaku serta laporan perikatan

yang tepat sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Sistem Pengendalian Mutu (SPM) merupakan sebuah panduan bagi

karyawan kantor akuntan publik dalam melaksanakan jasa audit supaya kualitas

pelayanan yang diberikan dapat dikendalikan dan sesuai dengan standar atau

peraturan yang berlaku yaitu menurut Dewan Standar Profesional Akuntan Publik

Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI). Sistem pengendalian mutu setiap

KAP berbeda sesuai dengan kebijakan masing - masing KAP. Namun, unsur - unsur

sistem pengendalian mutu harus dapat memberikan keyakinan memadai kepada

klien bahwa setiap anggota KAP memahami dan menaati standar profesional dan

peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian mutu di KAP KKSP dan Rekan berisi

kebijakan terkait pertanggungjawaban setiap partner dan staf, independensi,

pertanggungjawaban KAP, rotasi partner, rotasi personel perikatan, penerimaan

dan keberlanjutan dengan klien, sumber daya manusia, prosedur pelaksanaan

perikatan, pemantauan dan dokumentasi. Sedangkan, kode etik profesi merupakan

peraturan terkait prinsip dan etika yang harus dipatuhi untuk menjaga etika auditor

untuk menjaga profesionalitas dalam memberikan jasa audit. Kode etik profesi

terdiri atas dua bagian, yaitu Bagian A yang menjelaskan tentang prinsip - prinsip

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 42: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

31

dasar etika profesi yang terdiri atas prinsip integritas, objektivitas, kompetensi,

kecermatan dan kehati - hatian profesional, kerahasiaan, serta perilaku profesional.

Sedangkan Bagian B menjelaskan tentang konsep ancaman dan pencegahan, serta

pedoman - pedoman etika profesi bagi KAP terhadap situasi tertentu, seperti

penunjukan praktisi KAP, benturan kepentingan, pendapat kedua, imbalan jasa

profesional dan bentuk remunerasi lainnya, pemasaran jasa profesional,

penerimaan hadiah atau bentuk keramah - tamahan lainnya, penyimpanan aset

milik klien, objektivitas dalam semua jasa profesional, dan independensi dalam

perikatan asurans.

3.1.1.2 Memahami SAK ETAP

Pada hari berikutnya, penulis diberikan tugas untuk melakukan pemahaman terkait

Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar

akuntansi ini digunakan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik. Akuntabilitas

publik yang dimaksud adalah melaporkan pertanggungjawaban entitas atas kinerja

perusahaan kepada publik, sehingga entitas hanya membuat laporan keuangan

untuk tujuan umum perusahaan yaitu bagi pengguna eksternal seperti investor dan

kreditor. Standar akuntansi ini memiliki berbagai macam perbedaan dengan PSAK

pada umumnya, secara ringkas standar akuntansi ini memiliki standar yang lebih

sederhana dan ringkas dibandingkan dengan PSAK, namun tetap dengan prosedur

yang tepat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 43: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

32

3.1.1.3 Diskusi Tim Audit

Sebelum melakukan pertemuan dengan klien, penulis melakukan diskusi dengan

partner pengelola, senior auditor, koordinator serta ke tiga anggota lainnya untuk

membahas beberapa hal terkait perencanaan audit. Dalam diskusi tersebut, penulis

diberikan penjelasan terkait gambaran umum perusahaan klien dan evaluasi

program audit tahun sebelumnya untuk memperbaiki program audit tahun ini agar

lebih efektif dan efisien. Partner pengelola mengatakan bahwa program audit tahun

ini akan lebih memperhatikan pada risiko - risiko setiap unit bisnis, mengingat hasil

audit tahun sebelumnya banyak ditemukan temuan pada unit - unit bisnis, sehingga

tahun ini auditor berharap dapat memperbaiki sistem pengendalian internal dan

sistem akuntansi yang dirancang dan diterapkan. Selain itu, partner memberikan

arahan terkait program audit yang akan dilakukan dan penugasan setiap anggota

yang dibagi berdasarkan unit yang akan ditangani. Penulis sendiri diberikan tugas

untuk memperhatikan unit hotel dan unit konsultan, baik dari segi pengendalian

internal dan segi akun yang dicatat dan disajikan untuk dilakukan pengujian.

3.1.1.4 Pertemuan Tim Audit dengan Manager Office Seluruh Unit PT.GX

Rabu, 19 Febuari 2020 penulis dan tim mengunjungi kantor perusahaan untuk

melakukan pertemuan, perkenalan tim auditor dan diskusi dengan para manager -

manager klien yang bertanggung jawab atas penggunaan keuangan dan

pengelolaan kantor sesuai dengan unit -unit usaha yang ada di perusahaan.

Pertemuan pada hari itu membahas terkait evaluasi - evaluasi dari hasil audit tahun

sebelumnya, identifikasi risiko - risiko dan kendala dalam pelaksanaan auditing

baik dari pihak tim auditor maupun dari pihak klien, serta penjelasan dari senior

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 44: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

33

auditor terkait prosedur lapangan yang akan dilakukan di kantor klien dan data -

data apa saja yang perlu disiapkan oleh klien yang berguna sebagai bukti

pendukung dalam melakukan prosedur audit.

Melalui pertemuan tersebut penulis dan tim memiliki pemahaman terkait

gambaran umum klien, risiko bisnis klien, dan unit - unit usaha atau akun - akun

yang perlu menjadi hal yang diperhatikan bagi penulis dalam melaksanakan

prosedur audit. Sehingga, tidak ada hal yang tertinggal dan semua prosedur dapat

dilaksanakan secara detail dan tepat. Setelah memahami risiko - risiko tersebut

ditemukan bahwa risiko tertinggi berada pada transaksi utang piutang antar unit

usaha dan antar anak dan induk perusahaan. Hal ini yang menjadi evaluasi penting

bagi perusahaan berkaitan dengan evaluasi audit tahun sebelumnya. Selain itu

transaksi penjualan dan pembelian juga menjadi risiko yang diperhatikan, terkait

pada kemungkinan kesalahan pencatatan yang akan menimbulkan salah saji

material.

3.1.2 Tahap Pelaksanaan Audit Lapangan

Mulai hari Kamis, 20 Febuari 2020 penulis mulai melaksanakan aktivitas lapangan

di kantor klien yaitu menjalankan mandatory prosedur. Prosedur ini terdiri dari:

3.1.2.1 Cash Opname

Pada tanggal 20 Febuari, 2020 pukul 07.30 penulis dan tim memulai cash opname

di kantor klien. Cash opname merupakan prosedur untuk menghitung jumlah uang

fisik yang berada di kas kemudian dibandingkan dengan catatan atau data yang ada

di klien. Dari hasil cash opname tersebut, dapat diketahui ada tidaknya selisih

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 45: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

34

antara bukti fisik kas dengan pencatatan kas. Sebelum memulai perhitungan fisik,

auditor perlu menunjukan dan mengisi berita acara pemeriksaan sebagai bukti

dokumentasi bahwa telah dilaksanakan prosedur cash opname.

Gambar 3.1 Format Berita Acara Pemeriksaan Cash Opname Halaman 1

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 46: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

35

Gambar 3.2 Format Berita Acara Pemeriksaan Cash Opname Halaman 2

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Selama melakukan perhitungan cash opname auditor tidak diperbolehkan

memegang atau menghitung sendiri uang fisiknya, hanya pemegang uang kas dan

penanggung jawab kas yang boleh menghitungnya. Auditor hanya boleh

mengamati perhitungan dan mengamati bagaimana penyimpanan dan pemisahan

uang kas. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan perhitungan dan

menimbulkan adanya kesalahpahaman antara auditor dengan klien.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 47: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

36

Perhitungan uang fisik dihitung berdasarkan berapa jumlah lembar atau

koin setiap uang kertas dan uang koin, kemudian dijumlahkan untuk mengetahui

total uang kas fisik. Saat terjadi selisih antara uang fisik dengan catatan, penulis

segera meminta penjelasan kepada pemegang kas terkait selisih yang ada, jika

pemegang kas tidak dapat menjelaskan penyebab selisih tersebut, maka akan

menjadi catatan penting bagi auditor untuk melakukan pengujian kas. Setelah

perhitungan selesai, penulis menandatangani berita acara serta meminta tanda

tangan dari pemegang kas dan penanggung jawab kas.

3.1.2.2 Stock Opname

Mulai pada tanggal 2 Maret 2020 penulis dan tim audit melakukan prosedur Stock

Opname. Stock Opname merupakan prosedur untuk menghitung jumlah fisik

persediaan yang ada di gudang kemudian dibandingkan dengan catatan kartu

persediaan yang dimiliki klien. Sebelum memulai prosedur ini, penulis harus

menunjukkan dan mengisi berita acara pemeriksaan sebagai bukti dokumentasi

bahwa telah dilaksanakan prosedur stock opname. Perhitungan fisik persediaan

hanya dilakukan oleh karyawan gudang dan penanggung jawab gudang, auditor

hanya mengamati dan mencatat jumlah fisik yang telah dihitung. Saat terjadi

selisih, penulis segera meminta penjelasan dari karyawan gudang terkait selisih

yang terjadi. Umumnya selisih terjadi disebabkan adanya barang retur yang belum

dicatat, hilangnya barang jika barang tersebut kecil, adanya barang masuk yang

belum dicatat. Persediaan yang dihitung hanyalah persediaan yang termasuk dalam

sampel yang sudah dihitung sebelumnya oleh tim audit. Pada saat itu, tim audit

menetapkan ada 88 sampel atau 88 item persediaan yang perlu dihitung dengan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 48: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

37

ketentuan persediaan yang memiliki nominal besar. Prosedur ini memerlukan

waktu hampir 1 hari jam kerja, dikarenakan banyaknya item yang harus dihitung

serta tambahan waktu untuk mencari letak persediaan tersebut.

3.1.2.3 Fixed Aset Opname

Pada tanggal 5 Maret 2020, penulis dan tim audit melakukan prosedur Fixed Aset

Opname. Fixed Aset Opname merupakan prosedur untuk melihat kondisi fisik aset

tetap dan membandingkan dengan catatan aset yang dimiliki klien. Kondisi fisik

yang dipertimbangkan yaitu:

a. Keberadaan dan Jumlah

Keberadaan dan jumlah aset tetap perlu diperhatikan untuk menghindari

kekurangan dan kelebihan pencatatan aset tetap (Undervalue atau Overvalue). Aset

yang dicatat lebih besar pasti akan menguntungkan bagi perusahaan, karena akan

meyakinkan para kreditor bahwa perusahaan mampu membayar segala utang

dengan aset yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan cek fisik untuk

mencegah hal tersebut.

b. Kelayakan

Standar kelayakan tergantung pada setiap aset tetap yang dinilai. Selain itu umur

ekonomis setiap aset tetap juga diperhatikan, aset tetap yang sudah habis nilai

bukunya serta umur ekonomisnya sebaiknya sudah tidak dipakai, sehingga tidak

mengurangi efisiensi penggunaan aset dan menghindari kelebihan beban

pemeliharaan aset yang akan merugikan perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 49: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

38

c. Penyimpanan dan Pemeliharaan Aset

Penyimpanan dan pemeliharaan aset berkaitan dengan pengendalian internal

perusahaan terhadap aset. Jika aset disimpan dan dirawat dengan baik maka akan

menguntungkan perusahaan, karena aset dapat digunakan sesuai dengan umur

ekonomisnya, namun jika tidak disimpan dan dirawat dengan baik akan merusak

aset lebih cepat, sehingga perusahaan perlu mengeluarkan anggaran lebih yang

akan merugikan perusahaan. Cek fisik aset tetap dilakukan secara sampling dari

semua aset tetap dari bangunan, peralatan kantor, mebel, dan kendaraan. Penulis

dan tim audit menggunakan 88 sampel atau 88 item aset tetap yang dinilai.

3.1.3 Tahap Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Rinci

3.1.3.1 Pengujian Pengendalian

Penulis melaksanakan pengujian pengendalian melalui beberapa prosedur seperti

observasi terhadap kinerja karyawan dalam menerapkan pengendalian internal

selama jam kerja, wawancara kepada karyawan yang bersangkutan, serta vouching

atas penjualan dan pembelian milik kantor pusat dan seluruh unit.

Vouching adalah prosedur untuk memeriksa keberadaan bukti - bukti yang

mendukung transaksi yang akan mendukung asersi keberadaan dan keterjadian.

Vouching dimulai dengan menyiapkan bukti - bukti yang ada kemudian

dibandingkan dengan catatan di General Ledger. Pada klien yang di audit oleh

penulis, penjualan sebagian besar berupa hasil penjualan baik barang maupun jasa,

sedangkan pembelian berupa pembelian - pembelian kebutuhan serta pembayaran

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 50: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

39

beban operasional yang dikeluarkan sebesar jumlah yang telah dianggarkan. Bukti

- bukti dari hasil transaksi tersebut diperiksa berdasarkan atribut sebagai berikut:

a. Nomor Bukti

Kelengkapan nomor bukti dibutuhkan untuk memudahkan pencarian dokumentasi

kedepannya. Jika nomor bukti tidak dicatat, akan memberikan kesulitan bagi bagian

keuangan untuk mencari bukti transaksi.

b. Tanggal

Kelengkapan tanggal, bulan dan tahun dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan

pencatatan sehingga tidak ada selisih saat melakukan pengujian cut off.

c. Nominal

Setiap bukti transaksi wajib dilengkapi dengan nominal yang diterima atau

dikeluarkan, supaya tidak terjadi kesalahan pencatatan yang berakibat selisih kas

antara fisik dan catatan kas.

d. Otorisasi

Setiap penjualan dan pembelian perlu diketahui oleh manager atau direktur yang

kemudian di otorisasi melalui tanda tangan. Jika bukti transaksi tidak memiliki

tanda tangan para atasan, akan menimbulkan penyimpangan terhadap pengendalian

internal perusahaan, karena akan menimbulkan risiko penyalahgunaan kas oleh

karyawan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 51: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

40

Gambar 3.3 Hasil Vouching Sebagian Terhadap Transaksi Penjualan Unit Apotekdan Klinik

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Berdasarkan dari gambar tersebut, ditemukan bahwa seluruh bukti transaksi

penjualan memiliki nomor bukti, pencatatan tanggal, nominal yang tepat dengan

catatan buku besar serta telah di otorisasi oleh manajer.

3.1.3.2 Pengujian Substantif Rinci

A. Traceback

Traceback atau tarik mundur merupakan salah satu pengujian substantif untuk akun

kas di tangan dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil cash opname.

Cash opname dilakukan setelah tanggal neraca, oleh karena itu perlu dilakukan

tarik mundur untuk mengetahui saldo akhir fisik perlu dilakukan perhitungan

traceback. Perhitungan ini dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Penerimaan-nPengeluaraOpnameCashperSaldo

Perhitungan transaksi pengeluaran dan penerimaan hanya dihitung dari 1

januari setelah tanggal neraca sampai tanggal cash opname. Hasil perhitungan ini

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 52: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

41

akan menjadi saldo akhir per audit 31 Desember yang kemudian di bandingkan

dengan catatan saldo akhir perusahaan. Apabila data dan pencatatan penerimaan

dan pengeluaran benar, maka tidak ada selisih. Jika terjadi selisih, penulis segera

meminta keterangan dari pihak keuangan untuk menjelaskan penyebab terjadinya

selisih saldo. Menurut pengalaman penulis, selisih saldo biasanya disebabkan oleh

salahnya pencatatan nominal, atau salahnya pencatatan tanggal

Gambar 3.4 Hasil Traceback Kas Kecil Pada Unit Konsultan

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

B. Cut Off

Pengujian pisah batas atau cut off merupakan pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui ketepatan pencatatan transaksi berdasarkan tanggal atau waktu pisah

batas yang telah ditentukan. Sehingga, tidak ada transaksi dicatat di periode yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 53: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

42

salah. Sebagai contoh akun beban yang sebaiknya dicatat sesuai pada periode

tanggal neraca, namun setelah melakukan pengujian cut off ditemukan transaksi

beban yang dicatat setelah tanggal neraca dengan tujuan untuk mengurangi beban

sehingga dapat meningkatkan laba. Pengujian cut off dilakukan dengan melihat

transaksi satu minggu sebelum tanggal neraca dan satu minggu setelah tanggal

neraca. Pengujian cut off ini dilakukan untuk berbagai akun contohnya kas

ditangan, pendapatan dan beban.

Gambar 3.5 Hasil Cut Off Kas Kecil Pada Unit Bengkel

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

C. Prosedur Konfirmasi

Konfirmasi berguna untuk memastikan kebenaran saldo yang tercatat pada catatan

perusahaan. Konfirmasi dikirimkan oleh PT.GX ke pihak yang bersangkutan dan

dikembalikan ke kantor KAP KKSP dan Rekan. Kembali atau tidaknya surat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 54: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

43

konfirmasi memengaruhi hasil pengujian substantif, hal ini disebabkan akan

menimbulkan risiko salah saji karena tidak ada bukti kebenaran terhadap saldo.

Surat konfirmasi yang kembali atau surat konfirmasi yang tidak memiliki jawaban

di dokumentasikan dalam sebuah kertas kerja pendukung yang akan digunakan

sebagai bukti pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan. Setiap surat yang telah

diperiksa, wajib diberi tickmark yang merupakan simbol yang menunjukan apakah

respon konfirmasi lengkap, dimulai dari kebenaran saldo hingga tanda tangan pihak

debitur atau kreditur atau perlu dilaksanakan prosedur alternatif.

Gambar 3.6 Hasil Rekapitulasi Konfirmasi Piutang Usaha PT.GX

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 55: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

44

D. Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi merupakan pengujian yang bertujuan untuk membandingkan catatan

antara perusahaan dengan pihak yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah akun

kas dibank. Penulis sebagai auditor perlu membandingkan antara catatan

perusahaan dengan catatan di bank. Sebaiknya tidak terjadi selisih saldo antara

catatan perusahaan dengan bank, namun jika terjadi penulis harus segera meminta

keterangan dari perusahaan terkait selisih yang terjadi. Menurut pengalaman

penulis, selisih terjadi ketika bank mencatat beban bunga dan beban administrasi di

akhir bulan sesuai pada tanggalnya, namun perusahaan biasanya akan mencatat

beban tersebut sehari setelahnya, karena perusahaan baru menerima rekening koran

keesokan harinya. Hal ini yang dapat menjadikan selisih saldo akibat selisih

pencatatan transaksi antara kedua belah pihak.

Gambar 3.7 Hasil Rekonsiliasi Kas di Bank Halaman 1

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 56: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

45

Gambar 3.8 Hasil Rekonsiliasi Kas di Bank Halaman 2

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

E. Mutasi

Mutasi adalah pengujian untuk melihat perkembangan dan pergerakan transaksi

setiap bulannya, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kejanggalan transaksi

yang terjadi untuk mencegah terjadinya selisih saldo. Mutasi dilakukan dengan

menjumlahkan seluruh transaksi debit dan kredit setiap bulannya sesuai dengan

kelompok akun. Mutasi biasanya digunakan untuk pengujian terhadap akun kas di

tangan, kas di bank, beban, dan pendapatan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 57: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

46

Gambar 3.9 Hasil Mutasi Beban Pokok Usaha

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

F. Perhitungan Ulang

Perhitungan ulang merupakan pengujian yang bertujuan untuk memastikan

kebenaran dan ketepatan perusahaan dalam menghitung saldo akhir sebuah akun.

Perhitungan ulang berlaku pada berbagai akun sebagai contoh penyusutan aset

tetap, saldo akhir investasi, saldo laba, dan utang pajak. Auditor perlu menghitung

ulang sesuai dengan standar perhitungan yang benar menruut standar akuntansi

yang digunakan perusahaan untuk menghindari kesalahan perhitungan yang

menyebabkan selisih saldo. Pada kasus ini, penulis telah melakukan perhitungan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 58: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

47

terhadap penyusutan aset tetap menggunakan metode garis lurus, dan melakukan

perhitungan ulang terhadap investasi anak dengan menggunakan metode ekuitas.

Gambar 3.10 Hasil Perhitungan Ulang Penyusutan Aset Tetap Tambahan

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Gambar 3.11 Hasil Perhitungan Ulang Aset Tetap Tanpa Tambahan

Sumber : KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 59: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

48

G. Penambahan dan Pelunasan Utang atau Piutang

Pelunasan dan Penambahan Utang atau Piutang merupakan prosedur untuk

memastikan keberadaan utang dan piutang, supaya dapat mendeteksi adanya utang

piutang fiktif yang sering terjadi. Prosedur ini dilakukan ketika prosedur konfirmasi

utang piutang tidak kembali atau tidak ada respon positif dari pihak yang

bersangkutan.

Gambar 3.12 Hasil Perhitungan Pelunasan Utang dan Penambahan Utang SetelahTanggal Neraca

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

3.1.4 Tahap Pelaporan

3.1.4.1 Pembuatan Draft Laporan Keuangan

Setelah melakukan mandatory prosedur serta mengumpulkan data - data yang

dibutuhkan tim audit untuk melakukan penelusuran dan pemeriksaan. Penulis

diberikan tugas oleh senior auditor untuk membuat draft catatan atas laporan

keuangan (CALK). Sebelum membuat CALK penulis membuat worksheet yang

berisi mutasi bulanan atau jumlah transaksi debit dan kredit per bulan serta

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 60: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

49

penyesuaian dari seluruh akun. Dimulai dari aset lancar, aset tidak lancar,

kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, modal, pendapatan dan beban.

Gambar 3.13 Hasil Worksheet PT.GX Periode 1 Januari 2019 - 31 Desember 2019

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Setelah menambahkan mutasi per bulan, mutasi tersebut di jumlahkan,

kemudian untuk menghitung saldo akhir menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Untuk Saldo Akun Debit

KreditMutasiTotal-DebitMutasiTotal2019AwalSaldo

b. Untuk Saldo Akun Kredit

KreditMutasiTotalDebitMutasiTotal2019AwalSaldo

Kemudian, setelah menemukan saldo akhir, perlu ditambahkan koreksi -

koreksi yang ditemukan oleh auditor, yang berupa penyesuaian yang berasal dari

kesalahan pencatatan atau selisih yang ditemukan pada saat melakukan pengujian

akun. Dari hasil penjumlahan dan pengurangan saldo akhir dengan koreksi atau

penyesuaian tersebut, akan memperoleh hasil saldo menurut audit. Setelah saldo

menurut audit sudah lengkap, saldo tersebut dipindahkan ke catatan atas laporan

keuangan sesuai dengan kelompok akun yang sesuai.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 61: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

50

Gambar 3.14 Catatan Atas Laporan Keuangan PT. GX Periode 1 Januari 2019 -31 Desember 2019

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

3.1.4.2 Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan (Working Paper) dengan

Aplikasi ATLAS

Selama laporan auditor independen diterbitkan, penulis juga diberikan tugas oleh

senior auditor untuk membuat kertas kerja pemeriksaan. Kertas kerja pemeriksaan

diwajibkan agar lengkap dan teliti, jelas dan ringkas serta mudah dibaca dan

dipahami. Oleh karena itu, penulis menggunakan software ATLAS (Audit Tools

Linked Archive System) yang telah ditetapkan oleh KAP KKSP dan Rekan, software

ini telah membantu penulis untuk merangkum semua prosedur pemeriksaan audit

terhadap laporan auditor independen yang akan diterbitkan. Kertas kerja

pemeriksaan merupakan dokumen - dokumen yang telah di kumpulkan oleh auditor

serta temuan - temuan audit yang ditemukan selama melakukan proses audit

terhadap laporan keuangan perusahaan klien. Kertas kerja pemeriksaan akan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 62: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

51

menjadi bukti dokumentasi bahwa telah dilaksanakannya pemeriksaan terhadap

laporan keuangan klien. Kertas kerja pemeriksaan ini akan di review oleh managing

partner untuk memantau kinerja tim audit dalam melaksanakan pemeriksaan atau

proses audit. Proses review dilaksanakan dari awal perencanaan audit, pelaksanaan

audit dan pelaporan. Kertas kerja pemeriksaan juga membutuhkan kertas kerja

pendukung berupa hasil pengujian - pengujian substantif atau prosedur alternatif

yang dapat menambah keyakinan tim audit terhadap nilai akun yang telah diuji.

3.2 Relevansi Teori dan Praktik

Pada sub bab berikut, penulis akan membahas topik utama dalam laporan magang

ini, yaitu relevansi teori dan praktik dalam merancang pengujian pengendalian pada

siklus penjualan. Berikut penulis menguraikan teori yang mendasari dan diikuti

penjelasan secara rinci terkait kondisi praktik yang dialami oleh penulis.

3.2.1 Landasan Teori

3.2.1.1 Audit Berbasis Risiko

A. Konsep Dasar Audit

Menurut Kane, Alex & Jensen, Michael & Smith (1984), teori keagenan merupakan

konsep dasar yang menjelaskan tentang hubungan kontrak antara pihak pemberi

tugas atau perintah yang disebut principles kepada pihak lain yang disebut agent

yang akan melakukan semua kegiatan atas nama principles sebagai pengambil

keputusan. Dalam sebuah perusahaan pemegang saham (stakeholder) merupakan

principles, sedangkan manajer merupakan agent. Pemegang saham sebagai pihak

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 63: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

52

yang mempercayakan sumber dananya kepada perusahaan, mengharapkan manajer

untuk bekerja dengan baik dan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang

saham. Namun, menurut Copeland & Weston (1980), teori keagenan menyatakan

bahwa akan sulit bagi pemegang saham untuk mempercayai manajemen untuk

selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham, oleh karena itu

diperlukan pengawas dari pemegang saham terhadap manajemen. Sebagai manusia,

manajemen pasti akan mementingkan kepentingannya sendiri terlebih dahulu yang

akan menimbulkan konflik kepentingan. Untuk mengatasi konflik kepentingan

tersebut dibutuhkan pihak independen yang melakukan pengawasan dan

monitoring terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung di perusahaan, yaitu

auditor. Auditor sebagai pihak penengah antara principle dengan agent dalam

mengelola keuangan perusahaan, termasuk menilai kelayakan strategi manajemen

dalam mengatasi kesulitan keuangan melalui proses auditing.

Menurut Agoes (2004), auditing adalah “Suatu proses pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan - catatan pembukuan

dan bukti - bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

B. Pengertian dan Prosedur Audit Berbasis Risiko

Menurut O’Regan (2004), audit berbasis risiko merupakan proses audit yang

menggunakan objek dan perencanaan audit berdasarkan pada filosofi penilaian

risiko. Secara umum audit berbasis risiko adalah prosedur audit yang memusatkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 64: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

53

perhatiannya kepada risiko - risiko bisnis klien, sehingga manajemen dapat lebih

mengetahui risiko yang menjadi perhatian untuk dicegah dan diperbaiki.

Audit berbasis risiko merupakan prosedur audit baru yang diterapkan dalam

dunia praktik audit berdasarkan pada standar audit terbaru yang diadopsi di

Indonesia mulai awal tahun 2013, yaitu International Standards on Auditing (ISA).

Titik utama dalam audit berbasis risiko adalah penilaian auditor terhadap risiko

klien, serta pengujian - pengujian auditor untuk menanggapi risiko yang

diidentifikasi.

Dalam melaksanakan audit berbasis risiko, menurut Tuanakotta, (2014:95)

dalam bukunya yang berjudul Audit Berbasis ISA mengatakan, terdapat tiga

langkah kunci utama, yaitu:

a. Menilai Risiko (Risk Assessment)

Prosedur penilaian risiko ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko

salah saji material dalam laporan keuangan. Langkah pertama merupakan prosedur

penilaian risiko yang mengacu pada ISA (315.3) yang menjelaskan bahwa “The

objective of the auditor is to identify and assess the risk of material misstatement,

whether due to fraud or error, at the financial statement and assertion levels,

through understanding the entity and it’s environment, including the entity’s

internal control, there by providing a basis for designing and implementing

responses to the assessed risk of material misstatement”. Dalam melaksanakan

prosedur penilaian risiko auditor perlu mempertimbangkan risiko apa yang akan

terjadi sehingga dapat menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan.

b. Menanggapi Risiko (Risk Response)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 65: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

54

Langkah kedua adalah prosedur untuk menanggapi risiko yang telah dinilai.

Langkah kedua ini mengacu pada ISA (330.5) yang menjelaskan bahwa “The

auditor shall design and implement overall responses to address the assessed risks

of material misstatement at the assertion level” serta ISA (330.6) yang menjelaskan

bahwa “The auditor shall design and perform further audit procedures whose

nature, timing, and extent are bases on and are responsive to the assessed risks of

material misstatement at the assertion level”. Prosedur menanggapi risiko ini

bertujuan untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya untuk

menanggapi risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai pada tingkat laporan

keuangan dan asersi. Auditor perlu meneliti apakah risiko yang telah diidentifikasi

benar - benar terjadi dan menyebabkan kesalahan saji material dalam laporan

keuangan.

c. Pelaporan (Reporting)

Tahap terakhir merupakan tahap pelaporan. Tahap ini mengacu pada ISA (200.11)

yang menegaskan bahwa “In conducting and audit of financial statements, the

overall objectives of the auditor are: a) to obtain reasonable assurance whether the

financial statements as a whole are free from material misstatement, whether due

to fraud or error, thereby enabling the auditor to express an opinion on whether

the financial statements are prepared, in all material respects, in accordance with

an applicable financial reporting framework: and b) to report on the financial

statements, and communicate as required by the ISA’s, in accordance with the

auditor’s findings”. Tahap pelaporan ini merupakan tahap auditor merumuskan

pendapat atas kewajaran dan kelayakan laporan keuangan berdasarkan bukti yang

telah diperoleh selama pelaksanaan audit serta membuat dan menerbitkan laporan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 66: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

55

sesuai dengan opini yang telah dibuat. Dalam melaksanakan tahap ini auditor perlu

mempertimbangkan opini apa yang tepat yang harus diberikan atas laporan

keuangan berdasarkan bukti audit yang diperoleh.

C. Perbedaan Audit Berbasis Risiko dengan Standar Lama

Tuanakotta, (2014:11) menjelaskan terdapat enam perbedaan yang disebabkan oleh

adanya perubahan mendasar yang mencerminkan cara berpikir auditor yang

menjadi dasar untuk menentukan teknik audit tertentu, serta perubahan substantif

sebagai berikut.

1. Audit Berbasis Risiko

Teknik audit berbasis International Standards on Auditing (ISA) sering dikenal

dengan audit berbasis risiko. Teknik audit ini merupakan teknik audit yang

menekankan aspek risiko. Hal ini didasari oleh penegasan yang ditulis dalam ISA

bahwa auditor memiliki kewajiban (the auditor shall) untuk menilai risiko (to asses

risk), menanggapi risiko (to respond to assessed risk) dalam mengevaluasi risiko

ditemukan, baik yang akan dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi oleh entitas.

2. Dari Rules Based menjadi Principles Based Standards

ISA dan IFRS (International Financial Reporting Standards) merupakan standar

yang berbasis pada prinsip, yang menjadi perubahan dari standar sebelumnya yang

berbasis pada peraturan.

3. Berpaling dari Model Matematis

Model matematis memiliki kelemahan yaitu akan menjadikan auditor seperti robot

yang akhirnya membuat auditor berhenti berpikir. Selain itu model matematis

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 67: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

56

memiliki sifat yang rumit dan kompleks yang akan memberikan kesan bahwa

model matematis akan memberikan jawab yang tepat. Sedangkan, ISA menegaskan

bahwa auditor harus menggunakan profesional judgement dalam melakukan proses

audit, yang menjadikan perubahan bagi pola pikir auditor dalam mengaudit.

4. Kearifan Profesional dan Konsekuensinya

ISA menegaskan bahwa auditor harus menggunakan kearifan profesional.

Konsekuensinya adalah semakin besar keterlibatan partner yang memiliki

pengalaman dan jam terbang yang lebih tinggi dalam membuat keputusan audit.

5. Pengendalian Internal

Praktik audit terdahulu menjadikan proses review pengendalian internal dan

mendokumentasikan dalam bentuk rekomendasi perbaikan sistem (management

letter). Sedangkan menurut ISA, pengendalian internal merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari audit berbasis risiko, review atas pengendalian internal dan

prosedur audit selanjutnya merupakan hal yang tidak terpisahkan, bukan

independen satu sama lain.

6. Those Charged with Governance

ISA menegaskan perlunya Those Charged with Governance atau TCWG yang

merupakan pihak yang memiliki kewenangan untuk mengawasi entitas, auditor

wajib melakukan komunikasi dengan mereka baik dalam perencanaan audit atau

hasil audit.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 68: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

57

D. Penggunaan Asersi Manajemen untuk Jenis Transaksi

Menurut ISA 315.4, asersi merupakan representasi oleh manajemen, secara

eksplisit (dalam bentuk pernyataan) maupun implisit (tersirat) yang terkandung

dalam laporan keuangan. Representasi ini digunakan oleh auditor untuk

memperhatikan berbagai salah saji dalam laporan keuangan yang mungkin terjadi

Asersi ini dapat digunakan untuk tiga jenis, yaitu untuk jenis transaksi,

untuk saldo akun dan untuk penyajian dan pengungkapan. Asersi yang dapat

digunakan untuk jenis transaksi adalah sebagai berikut.

a. Keterjadian (Occurence)

Untuk memastikan bahwa transaksi yang telah dicatat benar - benar terjadi.

b. Kelengkapan (Completeness)

Untuk memastikan bahwa transaksi yang telah terjadi sudah dicatat ke

dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas

c. Ketepatan (Accuracy)

Untuk memastikan bahwa transaksi telah dicatat dengan jumlah dan

nominal yang benar dan tepat.

d. Pisah Batas (Cut Off)

Untuk memastikan bahwa transaksi telah dicatat pada tahun, bulan dan

tanggal yang tepat.

e. Penggolongan (Classification)

Untuk memastikan bahwa transaksi telah digolongkan dengan tepat

Menurut ISA 315.A112 auditor diperbolehkan untuk menyatakan asersi-

asersi tersebut dengan cara yang berbeda, namun dengan syarat semua aspek yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 69: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

58

telah dibahas di atas telah dicakup. Auditor dapat menggabungkan asersi – asersi

tersebut ke dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Gambar 3.15 Tabel Penggabungan Asersi

Sumber: Tuanakotta (2014:152)

3.2.1.2 Metodologi Merancang Pengujian Pengendalian Internal Siklus

Penjualan

Menurut Haryono, (2014:510) dalam merancang pengujian pengendalian, dimulai

dengan tahap pemahaman pengendalian internal atas penjualan, kemudian

menetapkan atau menilai risiko atas pengendalian internal yang telah dipahami,

selanjutnya auditor menentukan luasnya pengujian pengendalian atas risiko yang

telah dinilai, dan terakhir membuat rancangan pengujian pengendalian. Secara

ringkas, proses perancangan pengujian pengendalian menurut Haryono, (2014:510)

dapat dilihat pada gambar berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 70: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

59

Gambar 3.16 Skema Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian

Sumber: Haryono, (2014:510)

A. Memahami dan Mengevaluasi Pengendalian Internal

Menurut SA (315.12) auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas

pengendalian internal yang relevan dengan audit. Meski sebagian besar

pengendalian yang relevan dengan audit kemungkinan berhubungan dengan

pelaporan keuangan, namun tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan

pelaporan keuangan relevan dengan audit. Dalam memahami pengendalian

internal, auditor perlu memahami komponen pengendalian internal supaya auditor

dapat mengetahui aspek pengendalian internal pada perusahaan yang berbeda -

beda yang dapat memengaruhi audit. Menurut COSO (Committee of Sponsoring

Organizations of The Threadway Commission) komponen - komponen

pengendalian internal adalah sebagai berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 71: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

60

Gambar 3.17 Komponen Pengendalian Internal

Sumber: The 2013 COSO Framework and SOX Compliance (Junior 2013)

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian mencakup kebijakan, prosedur - prosedur serta tindakan

yang diterapkan dalam perusahaan yang mencerminkan perilaku manajemen

puncak. Apabila manajemen puncak memandang pengendalian internal merupakan

hal penting dalam perusahaan, maka karyawan yang berada di bawahnya akan

menganggap penting juga, sehingga pengendalian internal dapat berjalan secara

efektif dan menyeluruh. Lingkungan pengendalian memiliki unsur - unsur seperti

komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika, komitmen terhadap

kompetensi, partisipasi oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, filosofi

dan gaya operasi manajemen, struktur organisasi, pemberian wewenang dan

tanggung jawab, serta kebijakan dan praktik sumber daya manusia

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 72: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

61

2. Proses Penilaian Risiko Entitas

Proses penilaian risiko mencakup penilaian terhadap tindakan manajemen dalam

mengidentifikasi, mengestimasi, menilai kemungkinan keterjadiannya, tindakan

untuk merespon dan mengelola risiko bisnis yang berkaitan dengan penyusunan

laporan keuangan. Apabila manajemen menanggapi risiko bisnis secara efektif,

maka auditor hanya perlu mengumpulkan bukti audit yang lebih sedikit, sedangkan

apabila manajemen mengabaikan risiko bisnis, maka auditor perlu mengumpulkan

bukti audit lebih banyak.

3. Sistem Informasi, Proses Bisnis, Pelaporan Keuangan yang Relevan dan

Komunikasi

Kualitas sistem informasi akan memengaruhi manajemen dalam membuat

keputusan untuk mengelola dan mengendalikan aktivitas perusahaan dengan baik,

sehingga dapat menyusun laporan keuangan yang dapat diandalkan. Sistem

informasi yang relevan merupakan sistem yang mencakup metode pencatatan yang:

1. Mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang valid.

2. Mendeskripsikan transaksi secara rinci, tepat waktu dan dengan klasifikasi

transaksi yang tepat.

3. Mengukur nilai transaksi dengan cara yang tepat.

4. Menentukan periode terjadinya transaksi selaras dengan periode akuntansi yang

tepat.

5. Menyajikan dan mengungkapkan transaksi dengan tepat dalam laporan

keuangan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 73: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

62

4. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

manajemen agar dapat memenuhi tujuan pelaporan keuangan. Kebijakan dan

prosedur yang dimaksud adalah bagaimana perusahaan melakukan penelaahan

kinerja dengan membandingkan kinerja tahun sebelumnya, bagaimana perusahaan

mengolah informasi sistem akuntansi, bagaimana perusahaan melakukan

pengendalian atas fisik aset yang dimiliki, serta bagaimana perusahaan memisahkan

fungsi dan tugas dengan tepat.

5. Pemantauan Terhadap Pengendalian

Pemantauan terhadap pengendalian merupakan proses penilaian efektivitas

pengendalian internal perusahaan. Auditor akan menilai apakah pengendalian

internal yang telah ditetapkan, telah dilaksanakan oleh seluruh fungsi dan jabatan

dengan baik. Pemantauan ini dilakukan secara berkala dan tepat waktu, serta

melakukan tindakan perbaikan apabila perlu.

Untuk mendapatkan pemahaman sekaligus mengevaluasi pengendalian tersebut,

auditor biasanya menggunakan prosedur sebagai berikut.

a. Pemeriksaan kepada karyawan yang berwenang melalui wawancara dengan

pihak yang bersangkutan

b. Pemeriksaan terhadap dokumen, laporan atau softfile yang dapat membuktikan

hasil kinerja pengendalian. Dokumen yang digunakan dapat berupa deskripsi

tertulis tentang pengendalian internal klien, bagan alir, atau daftar pertanyaan

pengendalian internal yang ditanyakan ke pihak yang bersangkutan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 74: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

63

c. Observasi penerapan pengendalian oleh setiap anggota perusahaan

d. Mengaplikasikan ulang pengendalian perusahaan oleh auditor

B. Menetapkan Risiko Pengendalian

Penilaian risiko pengendalian bertujuan untuk menetapkan harapan auditor bahwa

pengendalian internal yang telah ditetapkan dapat mencegah terjadinya kesalahan

saji material atau mendeteksi dan memperbaiki apabila terjadi kesalahan saji

material. Penilaian risiko pengendalian dilakukan dengan dua tahap utama. Pertama

auditor akan menilai risiko pengendalian level entitas atau pengendalian pervasif

yang berhubungan dengan komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

dan pemantauan terhadap pengendalian. Kedua, auditor akan menilai pengendalian

atas transaksi yang dihubungkan dengan tujuan audit atas transaksi. Dari penilaian

kedua risiko pengendalian tersebut, auditor harus mengidentifikasi adanya

defisiensi. Terdapat tiga jenis defisiensi, yaitu:

1. Defisiensi Pengendalian

Defisiensi pengendalian terjadi ketika pengendalian internal yang tidak dirancang

dengan tepat (defisiensi rancangan) dan ketika pengendalian internal yang telah

dirancang tidak diterapkan dan dilaksanakan dengan baik (defisiensi

pengoperasian).

2. Defisiensi Signifikan

Defisiensi signifikan terjadi ketika terdapat defisiensi pada satu atau lebih

pengendalian yang kelemahannya tidak sebesar kelemahan material.

3. Kelemahan Material

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 75: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

64

Kelemahan material terjadi ketika adanya defisiensi signifikan yang

mengakibatkan pengendalian internal tidak dapat mencegah risiko salah saji

material dalam pelaporan secara tepat waktu.

Dalam menilai risiko pengendalian, auditor biasanya dapat menggunakan

standar rendah, moderat, tinggi atau berdasarkan standar matematis. Untuk

mendokumentasi kesimpulan penilaian risiko pengendalian ini dapat dihubungkan

antara pengendalian kunci, tujuan audit transaksi, serta defisiensi yang ditemukan

melalui matriks risiko pengendalian sebagai berikut.

Gambar 3.18 Matriks Pengujian Pengendalian

Sumber: Haryono (2014:387)

C. Menentukan Luas Pengujian Pengendalian

Luasnya pengujian pengendalian berdasarkan tingkat risiko pengendalian yang

ditetapkan oleh auditor. Semakin rendah maka semakin luas pengujian

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 76: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

65

pengendalian. Semakin luas pengujian pengendalian berarti semakin banyak bukti

yang harus dikumpulkan. Luasnya pengujian pengendalian terhadap klien baru

dapat lebih luas dibandingkan klien lama, hal ini disebabkan karena luas pengujian

pengendalian dapat menggunakan bukti dari proses audit tahun sebelumnya.

Namun, auditor harus memastikan bahwa tidak terjadi perubahan sistem

pengendalian internal atau perubahan kebijakan yang berkaitan dengan

pengendalian internal.

D. Merancang Pengujian Pengendalian

Menurut ISA (330.4), pengujian pengendalian atau test of controls adalah prosedur

audit yang dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian dalam

mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan saji material pada level asersi.

Menurut Mulyadi (2002), pengujian pengendalian merupakan salah satu unsur

kegiatan pemeriksaan intern yang bertujuan untuk menentukan dan mengawasi

apakah pelaksanaan aktivitas dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan

prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Secara umum, pengujian

pengendalian dapat diartikan sebagai prosedur audit untuk memeriksa

pengendalian internal perusahaan serta menguji apakah seluruh anggota perusahaan

telah menerapkan pengendalian internal yang telah ditetapkan. Dalam merancang

pengujian pengendalian auditor memperhatikan pengendalian kunci yang

didasarkan pada tujuan audit transaksi dan memeriksa efektivitasnya dan

mendokumentasikan defisiensi yang ditemukan sebagai dasar untuk melakukan

prosedur substantif. Berikut adalah tabel yang dapat memberikan ilustrasi

perencanaan pengujian pengendalian atas transaksi penjualan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 77: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

66

Gambar 3.19 Tabel Perancangan Pengujian Pengendalian Internal

Sumber: Haryono (2014:519)

Menurut Haryono (2014:510) dalam merancang pengendalian internal auditor

juga perlu menggunakan pertimbangan profesional terhadap beberapa faktor

berikut untuk mengumpulkan bukti yang akan mendukung pengujian pengendalian.

a. Prosedur Audit

Prosedur audit merupakan bentuk kegiatan yang akan dilakukan auditor dalam

melakukan pengujian pengendalian. Prosedur pengujian pengendalian umumnya

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 78: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

67

mencakup observasi, wawancara, inspeksi dokumen, dan melakukan prosedur klien

secara berulang. Prosedur ini dapat digunakan dalam tahap pemahaman

pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian serta dalam tahap pengujian

pengendalian. Melalui prosedur pengujian tersebut, auditor dapat menentukan

tingkat kepastian auditor untuk melakukan pengujian pengendalian. Semakin besar

maka semakin tinggi bukti yang dibutuhkan.

b. Ukuran Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel untuk pengujian pengendalian, auditor

umumnya menggunakan atribut sampling sebagai dasar untuk mengukur sampel

transaksi yang dibutuhkan untuk diuji. Untuk mengukur ukuran sampel bagi setiap

atribut, auditor perlu mempertimbangkan besarnya faktor berikut ini secara

numerik.

1. Risiko Pengendalian Terlalu Rendah

Risiko pengendalian terlalu rendah atau acceptable risk of assessing control risk

too low (ARACR) digunakan untuk menilai risiko yang dapat diterima bahwa

auditor mempercayai sistem pengendalian entitas padahal sistem pengendalian

internal yang dipercayai memiliki tingkat penyimpangan yang tinggi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 79: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

68

2. Tingkat Penyimpangan Bisa Ditoleransi

Tingkat penyimpangan bisa ditoleransi atau tolerable exception rate (TER)

digunakan untuk mengukur tingkat penyimpangan tertinggi yang dapat diterima

auditor dalam menguji pengendalian internal dan masih menyimpulkan bahwa

pengendalian internal berjalan efektif. Dalam menentukan TER, diperlukan

pertimbangan profesional auditor yang memadai. TER sangat memengaruhi ukuran

sampel, semakin tinggi presentase TER semakin rendah ukuran sampel yang

dibutuhkan. TER yang lebih rendah dibutuhkan bagi akun - akun yang signifikan

sehingga auditor perlu menggunakan ukuran sampel yang lebih besar untuk

mengumpulkan bukti yang cukup tentang efektivitas pengendalian internal atau

salah saji material.

3. Tingkat Penyimpangan Populasi

Tingkat penyimpangan populasi atau estimated population exception (EPER)

digunakan auditor untuk menentukan ukuran sampel yang tepat. Semakin rendah

EPER, berarti semakin kecil ukuran sampel yang akan memuaskan TER. Hal ini

disebabkan karena tingkat ketepatan yang dibutuhkan rendah. Untuk menentukan

EPER auditor biasanya menggunakan hasil audit tahun sebelumnya.

Berdasarkan tiga faktor tersebut, auditor dapat menentukan ukuran sampel

berdasarkan tabel berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 80: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

69

Gambar 3.20 Tabel Ukuran Sampel

Sumber: AICPA (2016)

c. Unsur yang dipilih

Setelah auditor menentukan jumlah sampel, auditor perlu memilih unsur - unsur

dalam populasi yang akan diikutsertakan dalam sampel. Auditor dapat

menggunakan metode probabilistik atau non - probabilistik. Untuk memperkecil

perubahan sampel yang disebabkan oleh klien, auditor sebaiknya merahasiakan

unsur yang akan dipilih. Selain itu, auditor juga perlu mempertimbangkan

perubahan unsur sampel setelah auditor menerima dokumen dari klien. Auditor

dapat menggunakan unsur sampel tambahan untuk mengganti unsur sampel yang

telah ditetapkan sebelumnya.

d. Saat

Waktu pengujian pengendalian dapat dilaksanakan pada dua periode yaitu periode

interim dan sepanjang periode laporan keuangan. Jika auditor melaksanakan

pengujian pengendalian pada periode interim, auditor hanya akan mendapatkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 81: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

70

bukti pengendalian yang berlangsung efektif pada periode tersebut, hal ini tidak

mencukupi untuk dijadikan bukti yang dapat mengevaluasi pengendalian internal

perusahaan. Idealnya pengujian pengendalian dilakukan sepanjang periode laporan

keuangan, sehingga bukti yang didapatkan efektif untuk mengevaluasi

pengendalian internal perusahaan.

3.2.2 Kondisi Praktik

3.2.2.1 Memahami dan Mengevaluasi Pengendalian Internal Unit Hotel

PT.GX

Penulis dan tim audit melakukan proses pemahaman dan evaluasi pengendalian

internal melalui empat metode sebagai berikut:

1. Wawancara dengan manajer dan staf PT.GX dan unit hotel atas standar

operasional prosedur yang berlaku, serta pertanyaan - pertanyaan lain yang terkait

dengan pengendalian internal

2. Observasi langsung atas penerapan pengendalian internal yang telah dirancang

selama jam kerja. Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan persamaan dengan audit

lapangan ketika melakukan mandatory prosedur.

3. Melakukan inspeksi atas dokumen dan laporan melalui standar operasional

prosedur dan bagan alir atau dokumen pendukung lainnya.

4. Menggunakan hasil evaluasi pengendalian internal melalui hasil tahun

sebelumnya sebagai pembanding yang di dokumentasi ke dalam ATLAS.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 82: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

71

A. Pengendalian Level Entitas

Indeks A.250.1 dalam aplikasi ATLAS membahas pemahaman auditor terhadap

pengendalian internal PT.GX berdasarkan lima komponen pengendalian internal

yaitu, lingkungan pengendalian internal, penilaian risiko entitas, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan atas pengendalian yang

diringkas melalui gambar berikut.

Gambar 3.21 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Lingkungan Pengendalian

Sumber: ATLAS A.250.1A

(Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2017)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 83: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

72

Gambar 3.22 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Proses Penilaian Risiko dan Aktivitas Pengendalian

Sumber: ATLAS A.250.1A

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 84: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

73

Gambar 3.23 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Komponen Informasi dan Komunikasi serta Pemantauan atas Pengendalian

Sumber: ATLAS A.250.1A

Berdasarkan hasil tabel diatas, penulis dan tim menilai setiap komponen dan

sub komponen pengendalian internal pada tingkat memadai dan tidak memadai.

Terlihat pada komponen proses penilaian risiko terkait bagaimana menangani risiko

bisnis yang relevan dengan laporan keuangan ada pada level tidak memadai. Hal

ini disebabkan karena manajemen tidak menjalankan rekonsiliasi catatan utang dan

piutang bulanan antara unit dan kantor pusat, sehingga auditor menemukan risiko

salah saji material antara akun utang dan piutang antara unit usaha dengan kantor

pusat dan selama proses audit akun utang piutang terdapat banyak selisih

pencatatan yang menyebabkan perbedaan saldo akhir tahun berjalan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 85: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

74

Kemudian pada komponen aktivitas pengendalian terkait otorisasi

manajemen pada transaksi yang terjadi, auditor menilai sub komponen ini pada

tingkat tidak memadai. Hal ini disebabkan karena auditor menemukan ada beberapa

transaksi yang tidak diotorisasi oleh manajemen, namun telah di catat ke dalam

catatan sistem atau buku besar. Risiko ini dinilai berdasarkan proses vouching yang

dilakukan oleh auditor. Kasus ini dapat menimbulkan adanya risiko kesalahan

(error) dan risiko kecurangan (fraud) yang dapat mempengaruhi risiko salah saji

material pada tingkat laporan keuangan.

Selanjutnya pada komponen pemantauan atas pengendalian internal, auditor

menilai komponen ini pada tingkat tidak memadai. Hal ini disebabkan karena

manajemen tidak merencanakan dan melaksanakan audit internal dalam

perusahaan. Audit internal sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk memantau

kinerja setiap unit usaha dan departemen yang ada, sehingga dapat mengurangi

berbagai risiko - risiko dan penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan dan

perusahaan dapat menjaga efektivitas dan efisiensi proses bisnis agar tujuan

perusahaan dapat tercapai. Namun sayangnya, dengan tidak adanya audit internal

di PT.GX menyebabkan tidak adanya pemantauan pengendalian internal secara

berkala yang dapat meningkatkan risiko pengendalian internal.

B. Pengendalian Level Akun

Untuk lebih memahami pengendalian internal spesifik atau pada tingkat transaksi,

penulis menggunakan bagan alir (flowchart) siklus penjualan unit hotel atas

penjualan kamar, fasilitas kamar serta penjualan food and beverage. Berikut adalah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 86: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

75

bagan alir siklus penjualan unit hotel yang dapat dijelaskan pada gambar di bawah

ini.

Gambar 3.24 Siklus Penjualan Unit Hotel PT.GX (telah diolah)

Sumber: Standard Operational Procedure Unit Hotel PT.GX

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 87: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

76

1. Pengolahan Pemesanan Kamar

Tahap pertama dalam siklus ini, dimulai ketika konsumen melakukan pemesanan

atau reservasi kamar melalui telepon, travel agent, atau secara langsung (walk in

guest). Setelah pemesanan kamar terpenuhi, bagian front office akan mengisi kartu

registrasi serta meminta identitas konsumen sebagai dokumen pelengkap.

Kemudian, front office akan memastikan kesiapan dan ketersediaan kamar yang

akan ditempati melalui koordinasi dengan bagian housekeeping. Terakhir, front

office akan memberikan kunci kamar kepada konsumen dan bell boy akan

mengantarkan konsumen ke lokasi kamar.

2. Pembayaran Deposit Oleh Konsumen

Konsumen dapat melakukan pembayaran deposit pada awal pemesanan kamar.

Pembayaran deposit dapat dilakukan secara tunai, transfer atau menggunakan kartu

kredit. Kasir akan membuat kuitansi sebagai bukti pembayaran deposit menjadi tiga

rangkap. Rangkap pertama untuk bagian kasir, rangkap kedua untuk bagian

accounting, rangkap ketiga untuk konsumen. Bagian accounting akan mencatat

uang deposit ini dalam pembukuan deposit yang nantinya akan dicatat ke dalam

laporan penjualan harian.

3. Pelunasan Tagihan Oleh Konsumen

Konsumen akan melunasi tagihan ketika konsumen akan melakukan proses check

out. Proses check out oleh konsumen akan di konfirmasi oleh bagian front office

dengan melakukan pemeriksaan atas kamar dan tambahan tagihan atas fasilitas

kamar dan food and beverage jika ada sebagai dasar untuk menyiapkan bill atau

rincian tagihan. Pelunasan tagihan dapat dilakukan secara tunai, transfer atau

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 88: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

77

menggunakan kartu kredit. Kemudian bagian kasir akan mencetak kuitansi sebagai

bukti pembayaran sebanyak 3 rangkap untuk diberikan kepada konsumen dan

bagian accounting dan sebagai arsip untuk bagian kasir.

4. Laporan Penjualan Harian dan Setoran Penjualan

Bagian accounting akan menerima hasil rekap atas penjualan harian serta dokumen

bukti - bukti penjualan selama hari yang bersangkutan. Dari data ini, bagian

accounting akan membuat laporan penjualan harian sebanyak dua rangkap, untuk

bagian accounting dan PT.GX beserta dengan bukti setor atas hasil penjualan ke

rekening bank BNI milik PT.GX.

3.2.2.2 Menetapkan Risiko Pengendalian

A. Pengendalian Level Entitas

Setelah menilai setiap komponen dan sub komponen, penulis dan tim audit

membuat kesimpulan berdasarkan indeks A.250 dengan kesimpulan bahwa

pengendalian internal PT.GX dalam tingkat entitas belum sepenuhnya memadai

atau pada risiko pengendalian moderat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 89: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

78

Gambar 3.25 Kesimpulan Evaluasi Pemahaman Pengendalian Internal

Tingkat Entitas

Sumber: ATLAS A.250.1

B. Pengendalian Level Akun

Setelah memahami siklus, auditor mengevaluasi pengendalian internal dan

mengidentifikasi risiko yang di dokumentasikan dalam bentuk tabel sesuai indeks

A.250.7 pada gambar berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 90: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

79

Gambar 3.26 Tabel Evaluasi Pemahaman Pengendalian Spesifik

Sumber: ATLAS A.250.7

Tabel di atas menjelaskan hasil identifikasi risiko oleh penulis dan tim audit

pada setiap uraian siklus penjualan, kemudian penulis mengidentifikasi akibat atas

identifikasi risiko tersebut yang ditulis dalam kolom “what can go wrong”. Risiko

yang diidentifikasi di nilai dalam kolom frekuensi transaksi yang berupa harian,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 91: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

80

mingguan atau bulanan. Kemudian penulis dan tim membandingkan dengan

pelaksanaan aktivitas pengendalian dan dokumen pengendalian yang dirancang dan

ditetapkan oleh manajemen. Seluruh siklus ini berkaitan dengan akun pendapatan

usaha, piutang dan kas serta asersi kelengkapan (completeness), keterjadian

(occurence), keakuratan (accuracy), pisah batas (cut off), serta pengelompokkan

(classification). Akun dan asersi ini akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan

risiko salah saji material pada level laporan keuangan dan asersi.

Pada kolom rely on control mengartikan apakah auditor mengandalkan

pengendalian internal yang telah dirancang dan apakah auditor yakin bahwa uraian

pengendalian internal yang telah dirancang dan ditetapkan akan efektif untuk

menekan risiko pengendalian pada tingkat yang dapat diterima.

3.2.2.3 Menentukan Luas Pengujian Pengendalian

Berdasarkan penilaian risiko pengendalian atas PT.GX dan siklus penjualannya

penulis dan tim menetapkan risiko pengendalian ada pada tingkat moderat,

sehingga luas pengujian pengendalian cukup luas dan didukung dengan tambahan

pengujian substantif.

3.2.2.4 Merancang Pengujian Pengendalian

A. Prosedur Audit

Prosedur audit yang digunakan adalah prosedur observasi, wawancara dan

vouching. Prosedur observasi ini digunakan untuk memeriksa apakah siklus

penjualan kamar yang sudah dirancang telah dilaksanakan oleh karyawan dengan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 92: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

81

baik. Observasi yang dilakukan antara lain memeriksa apakah front office sudah

mengisi kartu registrasi ketika tamu datang, apakah saat melakukan pemeriksaan

check out tamu, housekeeping telah memeriksa dengan teliti tambahan tagihan

tamu atas fasilitas kamar dan mengkonfirmasi kepada front office, dan lain - lain.

Prosedur wawancara digunakan untuk memeriksa apakah karyawan paham atas

pengendalian internal yang telah ditetapkan. Dalam merancang prosedur audit ini,

penulis dan tim tidak mendokumentasikannya ke dalam ATLAS, hanya

berdasarkan lisan dari arahan ketua tim. Oleh karena itu, penulis telah

meringkasnya dalam bentuk tabel pada gambar sebagai berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 93: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

82

Gambar 3.27 Tabel Hasil Rancangan Pengujian Pengendalian

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

B. Ukuran Sampel

Penulis dan tim audit mempertimbangkan tiga faktor untuk menentukan jumlah

sampel untuk prosedur vouching, yaitu:

1. Risiko pengendalian internal yang rendah

Penulis dan tim audit menentukan risiko pengendalian rendah sebesar 5% ini akan

berkaitan pada penilaian efektivitas audit. Penentuan ini berdasarkan judgement

auditor dan kebijakan KAP KKSP dan Rekan untuk perusahaan kelas menengah.

2. Tingkat deviasi yang dapat ditoleransi (TDR)

Tingkat deviasi atau penyimpangan yang dapat ditoleransi merupakan tingkat

deviasi maksimum yang masih dapat diterima auditor. Penulis dan tim audit

menetapkan TDR sebesar 5% sesuai kebijakan KAP KKSP dan Rekan dengan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 94: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

83

mempertimbangkan catatan akuntansi yang akan diuji, pengendalian internal unit

hotel dan tujuan evaluasi yang akan dilakukan.

3. Tingkat deviasi populasi yang diharapkan (EPDR)

Tingkat EPDR yang ditetapkan sebesar 1%. Penetapan ini berdasarkan kebijakan

KAP KKSP dan Rekan yang mempertimbangkan penilaian pada tahun sebelumnya.

Setelah menentukan ketiga faktor diatas, penulis menggunakan tabel test of

control pada gambar di bawah ini sebagai dasar untuk menentukan ukuran sampel.

Gambar 3.28 Tabel Test of Control

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa penulis

membutuhkan 93 sampel untuk melakukan vouching atas siklus penjualan. 93

sampel diambil dari bukti transaksi penjualan atas kamar, penjualan atas makanan

dan minuman dan atas fasilitas kamar selama satu tahun. Namun, untuk dapat lebih

spesifik, penulis dan tim melakukan sampel untuk tanggal yang akan dilakukan

vouching. Penulis tidak terlibat langsung atas pemilihan sampel tanggal, sehingga

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 95: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

84

penulis hanya menerima daftar tanggal yang akan dilakukan vouching. Berdasarkan

informasi yang diperoleh, pemilihan tanggal berdasarkan metode random dengan

hasil satu tanggal untuk satu bulan. Sebagai contoh pada bulan januari penulis

melakukan vouching untuk tanggal 4 dan seterusnya selama satu tahun atau dua

belas bulan.

C. Unsur - Unsur yang Digunakan

Unsur yang digunakan dalam melakukan pengujian pengendalian adalah bukti -

bukti pendukung atas transaksi penjualan seperti kuitansi atau receipt pembayaran

deposit, bill atau rincian tagihan, invoice, bukti transfer oleh konsumen, laporan

penjualan harian, bukti setor ke bank BNI.

D. Saat

Pelaksanaan pengujian pengendalian dilaksanakan selama periode perikatan yaitu

bulan Febuari sampai Maret 2020. Untuk prosedur observasi dan wawancara

dilaksanakan pada saat penulis melaksanakan audit lapangan sedangkan prosedur

vouching dilaksanakan selama satu minggu setelah audit lapangan selesai. Meski

waktu pelaksanaan pengujian pengendalian di lapangan berbeda, namun penulis

dan tim audit tetap menguji pengendalian berdasarkan prosedur pengendalian yang

telah ditetapkan pada tahun 2019, karena PT.GX serta unit hotel tidak memiliki

perubahan prosedur pengendalian untuk tahun berikutnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 96: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

85

3.2.2.5 Melaksanakan Pengujian Pengendalian

A. Vouching

Prosedur vouching dilakukan untuk menelusuri bukti - bukti transaksi penjualan

dengan catatan di buku besar dengan mempertimbangkan atribut sampling. Atribut

sampling yang digunakan adalah kesesuaian tanggal transaksi, kelengkapan

otorisasi dan nomor bukti, serta kecocokan nominal antara bukti transaksi dan

catatan di buku besar dan di laporan penjualan harian. Hasil prosedur vouching di

dokumentasikan dan akan digunakan sebagai supporting file yang berguna sebagai

bukti pendukung untuk ATLAS. Berikut adalah hasil vouching yang telah

dilaksanakan oleh penulis.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 97: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

86

Gambar 3.29 Hasil Vouching Penjualan Unit Hotel Halaman 1

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 98: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

87

Gambar 3.30 Hasil Vouching Penjualan Unit Hotel Halaman 2

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Berdasarkan hasil vouching di atas, seluruh hasil sampling memiliki nomor

bukti, nominal, tanggal yang telah dicatat sesuai dengan yang tercatat di buku besar

dan di laporan penjualan harian. Jumlah uang tunai yang telah disetor oleh bank

juga telah sesuai dan semua laporan penjualan harian telah diotorisasi oleh pihak

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 99: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

88

manajer. Sehingga, dari hasil vouching di atas dapat disimpulkan memiliki tingkat

penyimpangan nol atau tidak ada penyimpangan untuk sampel ini.

Kemudian untuk menentukan hasil pengujian pengendaliannya, penulis

perlu membandingkan tingkat penyimpangan di toleransi dengan batas maksimal

penyimpangan atau Upper Deviation Limit (UDL). Untuk menentukan tingkat

UDL, digunakan tabel sebagai berikut.

Gambar 3.31 Tabel Upper Deviation Limit

Sumber: KAP KKSP dan Rekan

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa penentuan jumlah

sampel pada tabel dipilih mendekati jumlah sampel yang dipakai. Jumlah sampel

terdekat adalah 90, dengan jumlah deviasi atau penyimpangan yang sesungguhnya

ditemukan adalah 0. Sehingga ditemukan bahwa batas maksimal penyimpangan

sebesar 3.3%. Sesuai dengan standar yang ditentukan, sebaiknya tingkat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 100: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

89

penyimpangan yang ditemukan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat

penyimpangan di toleransi atau UDL<TDR.

Pada awal penentuan sampel, auditor menentukan tingkat TDR adalah 5%,

sedangkan tingkat UDL yang ditemukan adalah 3.3%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tingkat UDL lebih kecil dari tingkat TDR yang mengartikan bahwa

pengendalian internal telah berjalan dengan efektif. Hasil pengujian pengendalian

ini, di dokumentasikan ke dalam ATLAS pada gambar berikut ini.

Gambar 3.32 Hasil Pengujian Pengendalian Penjualan Unit Hotel

Sumber: ATLAS A.250.7.3

B. Observasi dan Wawancara

Berdasarkan hasil observasi, penulis dan tim audit menemukan bahwa bagian -

bagian yang berkaitan dengan transaksi penjualan seperti front office, kasir front

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 101: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

90

office, accounting, housekeeping telah melaksanakan siklus penjualan sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan. Selain itu, penulis juga telah melakukan

wawancara dengan salah satu kasir front office terkait bagaimana mereka membuat

rekap penjualan, kasir front office tersebut dapat menjelaskan dengan baik dan

bahkan memberikan simulasi kepada penulis. Sehingga penulis menyimpulkan

bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dan berjalan secara efektif.

Hasil dari semua pengujian pengendalian tersebut, harus di dokumentasikan

ke dalam ATLAS. Dokumentasi ini ditulis ke dalam indeks ATLAS A.250.7 seperti

gambar berikut ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 102: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

91

Gambar 3.33 Hasil Kesimpulan Pengujian Pengendalian

Sumber: ATLAS A.250.7

3.2.3 Perbandingan Teori dan Praktik

Setelah melaksanakan program magang, penulis menemukan beberapa perbedaan

dalam merancang pengujian pengendalian antara teori yang telah dipelajari selama

masa kuliah dengan kondisi praktik yang penulis alami. Meskipun tidak semua,

namun penulis jadi lebih memahami bahwa kondisi praktik tidak sama dengan teori

yang ada, namun perbedaan yang terjadi harus tetap berdasarkan teori yang ada.

Perbandingan teori dan praktik tersebut, telah penulis ringkas dalam bentuk tabel

sebagai berikut.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 103: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

92

Tabel 3.1 Perbandingan Teori dan Kondisi Praktik dalam

Merancang Pengujian Pengendalian

Sumber: Penulis

Landasan Teori Kondisi Praktik

Memahami dan Mengevaluasi Pengendalian Internal

Dalam memahami pengendalian

internal, auditor perlu memahami

komponen pengendalian internal

supaya auditor dapat mengetahui aspek

pengendalian internal pada perusahaan

yang berbeda - beda yang dapat

memengaruhi audit.

Penulis telah memahami dan

mengevaluasi pengendalian internal

dalam tingkat entitas dan tingkat

transaksi. Hasil evaluasi pengendalian

internal tingkat entitas berupa moderat

atau belum sepenuhnya memadai,

sedangkan untuk tingkat transaksi

berupa memadai.

Menetapkan Risiko Pengendalian

Penilaian risiko pengendalian

dilakukan dengan dua tahap utama.

Pertama auditor akan menilai risiko

pengendalian level entitas atau

pengendalian pervasif yang

berhubungan dengan komponen

lingkungan pengendalian, penilaian

Hasil evaluasi pengendalian internal

tingkat entitas menghasilkan risiko

pengendalian moderat atau belum

sepenuhnya memadai, sedangkan

untuk tingkat transaksi bergantung

pada uraian siklus. Ada uraian siklus

yang memiliki risiko rendah dan ada

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 104: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

93

risiko, dan pemantauan terhadap

pengendalian. Kedua, auditor akan

menilai pengendalian atas transaksi

yang dihubungkan dengan tujuan audit

atas transaksi. Dari penilaian kedua

risiko pengendalian tersebut, auditor

harus mengidentifikasi adanya

defisiensi.

uraian siklus yang memiliki risiko

tinggi. Uraian siklus yang memiliki

risiko tinggi cenderung pada uraian

siklus yang akan memengaruhi nilai

pada laporan keuangan.

Menentukan Luas Pengujian Pengendalian

Luasnya pengujian pengendalian

berdasarkan tingkat risiko

pengendalian yang ditetapkan oleh

auditor. Semakin rendah maka semakin

luas pengujian pengendalian. Semakin

luas pengujian pengendalian berarti

semakin banyak bukti yang harus

dikumpulkan

Berdasarkan penentuan risiko

pengendalian, ditentukan risiko

pengendalian pada tingkat moderat,

sehingga luas pengujian pengendalian

pada tingkat cukup luas.

Merancang Pengujian Pengendalian

Dalam merancang pengendalian

internal auditor juga perlu

menggunakan pertimbangan

profesional terhadap beberapa faktor

berikut untuk mengumpulkan bukti

Prosedur yang dilakukan berupa

vouching, observasi dan wawancara.

Penulis juga melakukan prosedur

pengukuran sampel dengan hasil 93

sampel untuk dilakukan vouching.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 105: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

94

yang akan mendukung pengujian

pengendalian, yaitu:

A. Prosedur Audit

B. Ukuran Sampel

C. Unsur yang Dipilih

D. Saat

Unsur yang digunakan berupa bukti -

bukti yang mendukung transaksi

penjualan berupa kwitansi atau receipt

pembayaran deposit, bill atau rincian

tagihan, invoice, bukti transfer oleh

konsumen, laporan penjualan harian,

bukti setor ke bank BNI. Pelaksanaan

pengujian pengendalian dilaksanakan

selama periode perikatan yaitu bulan

Febuari sampai Maret 2020.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 106: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

95

BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan aktivitas magang tentu saja tidak selalu berjalan mulus, penulis

menemukan beberapa masalah - masalah yang menghambat proses audit serta

beberapa solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.

4.1. Kurangnya Kejelasan Terhadap Pengarahan dan Pembagian Tugas

Setiap Anggota

Sebagai peserta magang, penulis masih membutuhkan banyak bimbingan untuk

dapat beradaptasi terhadap proses - proses yang berjalan di dalam perusahaan.

Penulis masih mengalami kebingungan terkait bagaimana langkah - langkah

selanjutnya yang harus dikerjakan, karena ini merupakan pengalaman pertama

penulis dalam melakukan proses audit. Sebagai contoh, setelah melaksanakan

pengujian substantif akun kas, penulis belum mengerti apa langkah selanjutnya,

serta penulis tidak mengetahui apakah hasil pengujian substantif yang dikerjakan

oleh penulis sudah tepat. Oleh karena itu, bimbingan dari senior auditor dan ketua

tim sangat berarti bagi penulis. Namun sayangnya, pada pertengahan periode

aktivitas magang, penulis dan tiga anggota tim lain yang juga merupakan peserta

magang terpaksa harus berdiri sendiri dalam mengerjakan sisa pengujian lain serta

mengerjakan kertas kerja pemeriksaan. Hal ini disebabkan karena ketua tim penulis

ditugaskan untuk keluar kota oleh pemerintah serta senior auditor kami memiliki

terlalu banyak klien untuk dikerjakan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 107: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

96

Dengan situasi ini, sangat berdampak bagi penulis dan tim dalam

melaksanakan pengujian dan prosedur lain. Dampak yang diterima adalah

kurangnya pemantauan dan pengawasan atas hasil kinerja penulis dan tim,

kurangnya pembagian tugas yang jelas terkait apa yang sebaiknya dikerjakan

terlebih dahulu bagi penulis dan tiga anggota lainnya, sehingga kami tidak salah

dalam melaksanakan prosedur audit.

Solusi yang penulis lakukan adalah penulis banyak bertanya kepada anggota

lain yang memiliki durasi waktu magang yang lebih lama, yang lebih

berpengalaman dalam prosedur audit yang diterapkan dalam perusahaan untuk

mengumpulkan informasi - informasi yang dapat mengatasi masalah yang terjadi.

Seperti bagaimana cara melakukan pengujian substantif pada akun piutang,

bagaimana proses pembuatan draft catatan laporan keuangan dan lain - lain.

Kemudian penulis juga tetap melakukan kontak dengan ketua tim dan senior auditor

untuk melihat perkembangan kinerja tim serta memberikan evaluasi kepada penulis

dan tim. Selain itu, penulis dan tim selalu berdiskusi terkait pembagian tugas dan

selalu bekerja sama apabila salah satu dari kami mengalami kesulitan, supaya tidak

terjadi perselisihan terkait ketidakadilan dalam pembagian tugas. Yang terakhir,

penulis juga melakukan pembelajaran ulang materi - materi audit selama di masa

kuliah untuk membantu penulis dalam memberikan pemahaman dan kejelasan

terkait prosedur atau pengujian tertentu yang menjadi masalah penulis.

4.2. Kurangnya Ketepatan Waktu dan Keakuratan Data dari Klien

Data dari klien adalah hal yang paling dibutuhkan dalam proses pengujian dan

pembuatan kertas kerja pemeriksaan. Namun sayangnya, data dari klien memiliki

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 108: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

97

tingkat keakuratan yang rendah, sehingga tidak dapat diandalkan oleh auditor.

Klien sering melakukan perubahan data elektronik seperti buku besar, laba rugi,

neraca dan data elektronik lain. Selain itu, keterlambatan data dari klien juga

menghambat proses audit, karena penulis dan tim tidak dapat melakukan pengujian

yang berasal dari data klien. Sebagai contoh penulis membutuhkan data buku besar

setelah tanggal neraca pada bulan januari untuk melakukan pengujian tarik mundur

kas untuk melengkapi hasil pengujian cash opname. Namun, penulis baru

menerima data tersebut satu minggu setelah penulis meminta data. Dampak yang

terjadi adalah penulis harus melakukan pengujian yang lebih teliti terkait data yang

tidak akurat dan mengundur jadwal pengujian tertentu. Solusi yang dilakukan oleh

penulis adalah penulis selalu menghubungi pihak perusahaan untuk segera

mengirimkan data yang sudah benar sehingga pihak perusahaan tidak terlalu lama

mengirimkan data. Solusi lain adalah penulis tetap mengerjakan pengujian dan

prosedur lain yang masih bisa dikerjakan, supaya tidak membuang waktu dan

proses audit masih tetap berjalan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 109: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

98

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil aktivitas magang yang telah diuraikan di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa kondisi praktik tidak selalu sama dengan teori. Kondisi

praktik dalam merancang pengujian pengendalian sangat relatif dan sangat

bergantung pada perusahaan dan jenis bisnis yang di audit, data yang akan

diperiksa, dan tempat kantor akuntan publik yang juga memiliki prosedur dan

budaya yang berbeda - beda. Namun, teori dapat menjadi pedoman utama bagi para

auditor dalam melaksanakan proses audit.

Berdasarkan hasil aktivitas magang ini, penulis juga menyimpulkan bahwa

dalam melaksanakan pekerjaan pasti akan memiliki permasalahan - permasalahan

baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Dari setiap permasalahan

pasti akan menemukan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut, baik dari

pengumpulan informasi yang lebih banyak, diskusi atau dari teori yang telah

dipelajari selama masa kuliah.

5.2. Rekomendasi

Berikut adalah rekomendasi yang dapat penulis berikan kepada kantor akuntan

berkaitan dengan permasalahan - permasalahan yang terjadi, rekomendasi kepada

peserta magang selanjutnya agar aktivitas magang dalam berjalan lebih baik serta

rekomendasi kepada pihak kampus.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 110: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

99

5.2.1. Rekomendasi Bagi Kantor Akuntan Publik

Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di KAP KKSP dan Rekan, penulis

menerima banyak ilmu baru dan memahami bahwa pelayanan yang telah di berikan

KAP KKSP dan Rekan sudah sangat baik. Namun, alangkah lebih baik lagi apabila

KAP KKSP dan Rekan juga memperhatikan dan mengevaluasi kinerja peserta

magang serta memberikan arahan yang lebih rinci supaya peserta magang tidak

kehilangan arah dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh KAP KKSP dan

Rekan. Selain itu penulis berharap supaya KAP KKSP dan Rekan dapat

memberikan pembagian tugas lebih jelas kepada setiap peserta magang sehingga

tidak terjadi perselisihan terhadap ketidakadilan dalam pembagian tugas.

5.2.2. Rekomendasi Bagi Calon Peserta Magang Selanjutnya

Penulis memberikan rekomendasi bagi peserta magang untuk dapat

mempersiapkan diri sebelum melaksanakan aktivitas magang. Persiapan tersebut

dapat berupa memilih kantor magang yang tepat sesuai dengan minat masing -

masing jauh - jauh hari dan mempelajari ulang materi - materi yang mungkin akan

berkaitan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan selama aktivitas magang.

5.2.3. Rekomendasi Bagi Pihak Kampus

Penulis berterima kasih kepada pihak kampus karena telah menyelenggarakan

program magang ini, karena sangat membantu penulis untuk memahami dan

menerapkan teori - teori yang telah diterima selama tujuh semester. Namun,

alangkah lebih baik apabila pihak kampus terus melakukan pembaharuan terhadap

materi - materi yang diberikan kepada mahasiswa sesuai dengan kondisi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 111: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

100

perkembangan zaman atau sesuai dengan kondisi praktik sebagai seorang akuntan

atau seorang auditor. Pembaharuan lain juga dapat berupa referensi buku - buku

terbaru yang lebih disesuaikan dengan kondisi saat ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 112: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

101

BAB VI

REFLEKSI DIRI

Melalui aktivitas magang ini, penulis telah mendapat pengalaman dan

pembelajaran baru bagi penulis. Dari semua pengalaman dan pembelajaran tersebut

penulis juga menerima banyak hal positif serta hal - hal yang menyadarkan

kelebihan dan kekurangan penulis selama melaksanakan aktivitas magang. Hal -

hal positif tersebut berupa:

6.1 Memiliki Pengalaman untuk Bertemu dengan Orang - Orang

Berpengalaman di Bidangnya

Selama bekerja di KAP KKSP dan Rekan, penulis bertemu dan dibimbing oleh

managing partner, bapak Dr. Kumalahadi, SE., M.Si., CA., CPA, kemudian senior

auditor bapak Junardi, SE., Ak., CA, serta dibimbing oleh saudara Rahmat Sukses

Sejati, SE. selaku ketua tim. Selain itu, penulis juga bertemu dengan manager -

manager keuangan serta staf - staf keuangan di PT.GX yang telah bekerja bertahun

- tahun di bidangnya masing - masing. Hal ini membuat penulis belajar bagaimana

beliau - beliau melaksanakan pekerjaannya, bagaimana beliau mengelola sebuah

perusahaan atau sebuah tim, bagaimana ketekunan dan kegigihan beliau untuk

mencapai tujuan, baik tujuan perusahaan maupun tujuan dalam tim.

6.2 Memiliki Pengalaman untuk Menganalisis Sebuah Perusahaan

Selama melaksanakan proses auditing pada PT.GX, penulis memiliki pemahaman

baru dalam menganalisis perusahaan. Penulis memiliki pemahaman baru

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 113: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

102

bagaimana pentingnya pengendalian internal, pentingnya audit untuk sebuah

perusahaan, pentingnya komunikasi antar seluruh anggota perusahaan dari seluruh

jabatan yang ada, pentingnya identifikasi risiko bagi perusahaan serta banyak hal

lain yang akan menjadi dampak positif dan negatif bagi perusahaan.

6.3 Memiliki Pengalaman dalam Menjaga Komunikasi dalam Tim

Selama melaksanakan proses auditing pada PT.GX, penulis bekerja sepenuhnya

dalam tim, dimulai dari pembagian tugas sampai pembahasan terkait pendapat -

pendapat setiap anggota tim. Penulis belajar bagaimana menjaga komunikasi yang

baik untuk menunjang kinerja tim yang lebih baik, serta penulis belajar bahwa

pentingnya sebuah tim dalam mengerjakan sesuatu yang besar dapat menjadi lebih

mudah dikerjakan.

6.4 Memiliki Pengalaman untuk Menambah Wawasan Baru di Bidang

Accounting dan Auditing

Melalui aktivitas magang ini, penulis belajar bahwa bidang accounting dan auditing

sangat luas. Setiap perusahaan bahkan dengan jenis bisnis yang sama memiliki

proses accounting dan strategi auditing yang berbeda. Penulis juga belajar bahwa

semakin banyak pengalaman yang didapatkan semakin luas pengetahuan yang

diterima.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 114: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

103

6.5 Penulis Menyadari Beberapa Kekurangan Sebagai Bahan

Pembelajaran di Masa Depan

Selain itu, penulis juga menyadari banyak hal yang masih harus ditingkatkan

kembali, yaitu:

6.5.1 Penulis Perlu Mempelajari Ilmu Accounting dan Auditing Lebih Luas

Penulis menyadari akan kekurangan penulis dalam ilmu akuntansi dan pengauditan

yang telah memberikan kendala bagi penulis selama melaksanakan aktivitas

magang. Sehingga, penulis sebaiknya memperluas kedua ilmu tersebut, sehingga

ketika memasuki dunia pekerjaan, penulis dapat merasakan kemudahan dalam

menjalani pekerjaan.

6.5.2 Penulis Perlu Berlatih dalam Mengendalikan Emosi dan Ego Saat

Bekerja dalam Tim

Selama bekerja dalam tim, terkadang terjadi pertengkaran dan perdebatan yang

disebabkan oleh perbedaan pendapat antara satu anggota dengan anggota lain.

Penulis menyadari bahwa penulis masih harus mengendalikan ego dan emosi

supaya jika di masa depan harus bekerja dalam tim, penulis bisa lebih memahami

situasi terlebih dahulu dan memberikan pendapat yang bijak, bukan dengan

mengeluarkan emosi atau ego yang ada dalam diri penulis.

6.5.3 Penulis Perlu Menambah Ketelitian dan Ketekunan dalam Bekerja

Ketelitian dan ketekunan sangat dibutuhkan dalam semua jenis pekerjaan. Selama

melaksanakan proses auditing ketelitian dan ketekunan sangat dibutuhkan untuk

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 115: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

104

menghindari kesalahan dari auditor. Penulis menyadari bahwa selama

melaksanakan proses audit, penulis seringkali tidak teliti sehingga menimbulkan

salah perhitungan atau salah dalam menetapkan risiko yang disebabkan kurangnya

ketekunan penulis dalam memeriksa satu persatu data dari perusahaan. Oleh karena

itu, penulis belajar untuk meningkatkan ketelitian dan ketekunan supaya saat

memasuki dunia kerja tidak menimbulkan banyak kesalahan.

6.5.4 Penulis Perlu Menambah Keberanian dalam Mengutarakan Pendapat

Penulis menyadari bahwa selama bekerja dalam tim, penulis terkadang ragu - ragu

untuk berani mengutarakan pendapat untuk sebuah perubahan baru. Keraguan

tersebut menjadikan sebuah penyesalan bagi penulis yang terkadang bisa

memberikan masalah atau kendala baru bagi tim. Oleh karena itu, penulis belajar

untuk berani mengutarakan pendapat dengan memilih bahasa dan kalimat yang baik

dan bijak sehingga dapat didengarkan dan diterima dalam tim untuk didiskusikan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 116: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

105

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Pemeriksaan Akuntan (Auditing) Oleh Kantor Akuntan

Publik. 3rd ed. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

AICPA. 2016. Audit Guide: Audit Sampling - Appendix A: Attributes Statistical

Sampling Tab.

Copeland, Thomas E., and J. Fred Weston. 1980. The Journal of Finance Financial

Theory and Corporate Policy.

Haryono, Jusup Al. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). II. Yogyakarta:

Bagian Peneribtan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

IAPI. 2012. “Standar Audit 200 - Tentang Tujuan Keseluruhan Auditor Independen

Dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.” : 25.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2013. “Standar Audit (SA) 315

Pengidentifikasian Dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material

Melalui Pemahaman Atas Entitas Dan Lingkungannya.” http://www.iapi-

lib.com/spap/1/files/SA 300-400/SA 315.pdf.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2017. “Audit Tool Linked Archive

System (ATLAS).”

International Auditing and Assurance Standards Board. 2018. I International

Auditing and Assurance Standards Board Handbook of International Quality

Control , Auditing , Review , Other Assurance , and Related Services

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 117: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

106

Pronouncements 2013 Edition.

Junior, Stephen McNally. 2013. “The 2013 Coso Framework & SOX

Compliance.” : 4.

https://www.coso.org/documents/COSO McNallyTransition Article-Final

COSO Version Proof_5-31-13.pdf.

Kane, Alex & Jensen, Michael & Smith, Clifford. 1984. The Modern Theory of

Corporate Finance. The Journal of Finance.

Kementrian Ketenagakerjaan. 2003. Undang-Undang RI No 13 Tahun 2003

Tentang Ketenagakerjaan.

Mulyadi. 2002. Auditing, Buku Kedua. 6th ed. Jakarta: Salemba Empat.

O’Regan, David. 2004. Auditor’s Dictionary: Terms, Concepts, Processes, and

Regulations. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons.Inc.

REKAN, KAP KKSP DAN. 2020. “Services.”

https://kksppartnerspusat.com/services.php (April 20, 2020).

Tuanakotta, Theodorus M. 2014. Audit Berbasis ISA. Jakarta: Salemba Empat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 118: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

107

LAMPIRAN

Berikut adalah lampiran berupa bukti serah terima magang, hasil evaluasi magang,

absensi serta agenda kegiatan penulis selama melaksanakan program magang di

KAP KKSP dan Rekan.

A. Berita Acara Serah Terima Magang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 119: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

108

B. Surat Pernyataan Kesepakatan Magang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 120: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

109

C. Sertifikat Pelatihan Audit

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 121: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

110

D. Hasil Evaluasi Magang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 122: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

111

E. Daftar Absensi dan Agenda Kegiatan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 123: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

112

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 124: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

113

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 125: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

114

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 126: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

115

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 127: PENGUJIAN PENGENDALIAN ATAS SIKLUS PENJUALAN …

116

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id