PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

14
TIM: Anaka Agung Gede Sutapa I Kade Era Kurniawan Ida Ayu Made Budiwati PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT, MORTAR, DAN PASANGAN DINDING

Transcript of PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

Page 1: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

TIM:

Anaka Agung Gede Sutapa

I Kade Era Kurniawan

Ida Ayu Made Budiwati

PENGUJIAN MEKANIS

KUAT TEKAN UNIT,

MORTAR, DAN

PASANGAN DINDING

Page 2: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

Dinding (Masonry) merupakan elemen pada struktur bangunan yang terdiri atas batu bata ataupun batako (unit) dan

spesi (mortar) yang dirangkai dengan pola tertentu. Perilaku dinding tersebut menyerupai beton yang memiliki kuat

tekan jauh lebih besar dari kuat tariknya

Di Indonesia belum ada standar nilai dari data propertis pasangan dinding dan material pembentuknya. Propertis

material DP yang digunakan dalam mendesain bangunan RDP, umumnya yaitu kuat tekan dan modulus elastisitas.

Penelitian ini dilakukan dengan pengujian dari unit (bata merah, bata ringan dan batako), mortar dan

pasangan dinding bata merah, bata ringan dan batako yang diproduksi oleh produsen di Bali serta di

variasikan spesi dari mortar dengan perbandingan 1 : 3 dan 1 : 4.

Hasil penelitian oleh Budiwati dan Sukrawa (2017) menunjukkan bahwa struktur rangka dinding pengisi (RDP)

mampu meningkatkan kekuatannya dalam menahan beban gaya geser dasar akibat gempa dan mengurangi

besarnya simpangan yang terjadi akibat beban lateral.

LATAR BELAKANG

Page 3: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

BATA MERAH

PENGUJIAN KUAT TEKAN UNIT

Berdasarkan SNI 15-2094-2000 :

Kuat tekan unit dihitung dengan persamaan

𝑓𝑐𝑖 = 𝑃𝐴

Keterangan :

𝑓𝑐𝑖 = Kuat tekan, satuan N/mm²

P = Beban tekan, satuan N

A = Luas bidang tekan mm²

Page 4: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

HASIL PENGUJIAN

BATA MERAH

Kode Bata Merah Absorpsi Bata Merah

(%)

Bma 1 29,08

Bma 2 32,72

Bma 3 35,78

Bma 4 36,52

Bma 5 35,92

Rata-rata 34,00

Ukuran bata merah dari produsen Tulikup – Gianyar yaitu panjang (P) 22,5 cm, lebar (b) 11 cm dan tebal

(t) 5,1 cm. Bata merah Tulikup termasuk bata merah modul M-6a berdasarkan SNI 15-2094-2000.

Kode Bata

Merah

fci

(MPa)

Kode Bata

Merah

fci

(MPa)

Kode Bata

Merah

fci

(MPa)

Bm 1 3,36 Bm 11 3,99 Bm 21 5,16

Bm 2 5,86 Bm 12 4,65 Bm 22 5,02

Bm 3 5,08 Bm 13 4,80 Bm 23 4,63

Bm 4 6,38 Bm 14 4,74 Bm 24 4,99

Bm 5 5,34 Bm 15 6,15 Bm 25 6,09

Bm 6 5,27 Bm 16 5,85 Bm 26 5,13

Bm 7 3,85 Bm 17 4,60 Bm 27 4,52

Bm 8 4,46 Bm 18 5,00 Bm 28 5,68

Bm 9 5,41 Bm 19 4,96 Bm 29 5,70

Bm 10 7,14 Bm 20 4,69 Bm 30 5,95

Rata -rata 5,15

Nilai Kuat Tekan Bata Merah Penyerapan Air Bata Merah

Page 5: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR

Berdasarkan SNI 03-6825-2002 :

Page 6: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

HASIL PENGUJIAN

MORTAR

Nilai Kuat Tekan Mortar

Kode Benda Uji m

(MPa) Kode Benda Uji

m

(MPa)

M13 A 21 M14 A 13,2

M13 B 27 M14 B 15

M13 C 18 M14 C 13,6

M13 D 23,2 M14 D 13,2

M13 E 26,8 M14 E 10

M13 F 30,4 M14 F 15,2

Rata-rata 24,4 Rata-rata 13,37

Page 7: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

PENGUJIAN KUAT TEKAN PASANGAN DINDING

Berdasarkan BS EN 1052 – 1 : 1999

i

i

iA

Ff

max,

Kuat tekan pasangan dinding dihitung dengan persamaan Kuat tekan karakteristik pasangan dinding ditentukan dengan persamaan

2,1/ffk

Page 8: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

HASIL PENGUJIAN

PERKIRAAN KUAT TEKAN KARAKTERISTIK

PASANGAN DINDING

Perkiraan kuat tekan karakteristik pasangan dinding

bata merah berdasarkan BS 5628-1-1992

2,5

No Kode

Benda Uji

W Fi,max fi fi rata-rata fk

(kg) (N) (N/mm2) (N/mm2) (N/mm2)

1 BM13 A 32,1 82,5 2,01

1,92 1,6 2 BM13 B 30,7 83 1,83

3 BM13 C 30,8 79 1,93

4 BM14 A 30,2 77,5 1,71

1,54 1,28 5 BM14 B 31,2 65 1,44

6 BM14 C 30,4 60 1,46

NILAI KUAT TEKAN PASANGAN DINDING

Page 9: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

GRAFIK TEGANGAN REGANGAN

TEKAN PASANGAN DINDING

No Kode Benda

Uji

Modulus

Elastisitas

(N/mm2)

Modulus Elastisitas Rata-rata

(N/mm2)

1 BM13 A 113,02

155,94 2 BM13 B 253,34

3 BM13 C 101,46

4 BM14 A 305,23

186,71 5 BM14 B 65,28

6 BM14 C 189,59

MODULUS ELASTISITAS PASANGAN DINDING

HASIL PENGUJIAN

Page 10: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

POLA RETAK PASANGAN DINDING

BM13 BM14

HASIL PENGUJIAN

Page 11: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

Ukuran dari bata merah Tulikup adalah panjang (P) 22,5 cm, lebar (b) 11 cm dan tebal (t) 5,1 cm. Bata merah Tulikup

memiliki kuat tekan 5,15 N/mm2 dengan peyerapan air 34%. Menurut SNI 15-2094-2000 termasuk kelas bata 50.

Menurut BS EN 5628-1-1992 termasuk bata merah kelas 2 (class 2).

Nilai kuat tekan rata-rata mortar campuran 1 : 3 sebesar 24,4 N/mm2. Menurut BS

EN 5628-1-1992 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar kelas (i), sedangkan

menurut ASTM C 270 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar tipe M. Nilai kuat

tekan rata-rata mortar campuran 1 : 4 sebesar 13,37 N/mm2. Menurut BS EN 5628-

1-1992 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar kelas (ii), sedangkan menurut

ASTM C 270 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar tipe S.

Nilai kuat tekan karakteristik pasangan dinding bata merah BM13 dan BM14

masing-masing sebesar 1,6 N/mm2 dan 1,28 N/mm2. Modulus elastisitas pasangan

dinding BM13 dan BM14 diperoleh sebesar 155,94 N/mm2 dan 186,71 N/mm2

SIMPULAN

Page 12: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

SIMPULAN

Hubungan propertis pasangan dinding dengan propertis pembentuknya yaitu semakin kuat nilai kuat tekan

propertis pemebentuk maka semakin kuat nilai kuat tekan pasangan dinding. Seperti ditunjukkan pada

penggunaan variasi campuran mortar, dimana nilai kuat tekan mortar semakin kuat yang digunakan dengan

material unit yang sama memberikan nilai kuat tekan pasangan dinding lebih kuat.

Hubungan modulus elastisitas dengan kuat tekan pasangan dinding diperoleh konstanta untuk

pasangan dinding BM13 dan BM14 yaitu 97,45 fk dan 145,74 fk. Dibandingkan dengan persamaan

menurut BS 5628-1-1992 modulus elastisitas pasangan dinding yaitu 900 fk dan persamaan

menurut Eurocode 6 1000 fk, modulus elastisitas pasangan dinding dari pengujian langsung

konstanta yang didapat masih dibawah dari persamaan tersebut.

Pola retak pasangan dinding pada pengujian kuat tekan berupa retak vertical,

diagonal yang cenderung terjadi pada unit pembentuk pasangan dinding

Page 13: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

TERIMA KASIH

Mohon maaf apabila ada salah kata baik

disengaja maupun tidak disengaja

Page 14: PENGUJIAN MEKANIS KUAT TEKAN UNIT TIM: MORTAR, DAN

CN o z 9{ CN

{fr*

H ll A raA

-li

aj

H=

!. rf =

3*r

+ a

FU

) f

a.

i!i:

*zE

H H.F

-a

l!.

2 t

1e

-' ?

FX

5

0t,

-r HJ T

FE

d

5\o

I -.

iF ra-. f_< -.

or}.

rtl, \r-

{9 r- F}

F}\ F|f

-\ -a 91 FI

P Pg

crE

O=

CL

So

3ln

Ag

t sp T' o,

(n G r wl

e 7 - oa o tt (D a 3ra

JT F=

gtt 3Z

=b EF

0q E7

-H

>.E

3q

o

-z-t

-a ir'u

=l

*)

6t

F=

-=

BF

O

'9

- O

'E

E

JF

E!

g t'.

.-1

ZII o'

li

>O

=F ^E gE

itl

II G r.l

G s S

= P t I o I o o o o tr| o o h)

!t

xir

6r'

!e!t

a)

l-t

.ra

!ili 5:

EW =!9 Nr'

lA

ltl

tiG \o t

9 (?

ag rF H*

',:

'f

o a o -t o 3 f =

& E : l' o o o o o tl o io U! o o o