Pengujian Instrumen
Click here to load reader
-
Upload
putu-andika-prasetya-prasetya -
Category
Documents
-
view
6 -
download
3
description
Transcript of Pengujian Instrumen
G.10 Pengujian Instrumen
G.10.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2006), uji validitas adalah pengujian yang dilakukan
terhadap isi dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya didalam suatu penelitian. Di dalam penelitian ini uji validitas digunakan
untuk memeriksa apakah kuesioner sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin
diukur dan cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan oleh
kecilnya presentase jawaban responden yang tidak terlalu menyimpang dari
jawaban responden lainnya.
Metode statistik yang digunakan dalam untuk menguji validitas konstruk
adalah analisis faktor konfirmatori. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman untuk
validitas adalah melihat korelasi KMO atau Barlett's test. Besarnya KMO minimal
0.5 dan jika nilai KMO dibawah 0.5 maka analisis faktor tidak bisa digunakan.
Disamping itu, pedoman lain yang dipakai adalah nilai MSA, PCA, dan factor
loading dengan nilai minimal 0,5 dengan nilai total variabel comulative minimal
0,6 seperti terlihat pada label G.I
44
Tabel G.I Nilai Validitas Konstruk
Nilai Validitas Cut-off Value
KMO (Kaiser - Meyer - Olkin) >0,5
Signiflcanse Chi Square <0,05
Eigen value >1,00
Varians Kumulatif >0,60
Anti Image >0,50
Pricipal Component Analysis (PCA) > 0,5
Factor loading >0,5
Sumber : Hair dalam Widia Santi 2011
Dari variabel-variabel dan data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan model analisis faktor, dengan model:
Xi = Ai1 F, + Ai2 F2 + Ai3 F3... + Aim Fm + ViUi.......(2)
Dimana :
Xi = Variabel standar ke-i
Aji = Koefisien regresi dari variabel i pada faktor umum j
F = Faktor Umum
Vj = Faktor khusus bagi variabel i
Uj = Faktor unik untuk variabel i
M = Jumlah dari faktor-faktor umum
Faktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
variabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut:
Fi = Wi1 X, + Wi2 X2 + Wi3 X3 + .... WikXik ...............(3)
45
Dimana :
F1 = Estimasi faktor ke-i
Xj = Variabel ke-i
Wj = Bobot atau koeflsien nilai faktor
K = Jumlah variabel
Dalam proses analisis faktor untuk membentuk variabel laten, jumlah
faktor yang dibuat hanya satu untuk mewakili variabel indikator sebagai variabel
pembantu.
Oleh karena itu tidak perlu dilakukan rotasi faktor, sebab hasilnya akan
sama meskipun dilakukan rotasi. Apabila dalam proses analisis faktor kriteria
validitas konstruk seperti yang tercantum pada tabel belum terpenuhi, maka
langkah pertama secara bertahap mengeluarkan (remove) variabel terukur yang
memiliki anti image terkecil, sehingga semua variabel terukur memiliki anti
image minimal 0,50, jika masih ada kriteria validitas belum terpenuhi, langkah
kedua adalah dengan mengeluarkan (remove) variabel terukur yang memiliki
faktor muatan (factor loading) terendah, terutama yang nilai dibawah 0,50.
Selanjutnya interpretasi dilakukan terhadap faktor yang terbentuk dengan
memperhatikan besarnya loading dari faktor tersebut pada masing-masing
variabel indikator. G.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengukuran yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi maksudnya adalah pengukuran yang menghasilkan data
yang reliabel. Ide pokok dari konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari
suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam
46
beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama. Sugiyono (2006:110) menyatakan bahwa nilai suatu instrumen
dikatakan reliabel apabila nilai alpha crobach > 0,60.
G.11. Teknik Analisis Data
G.11.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis linier berganda akan dipergunakan sebagai model analisis dalam
menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. Analisis ini
bertujuan untuk menganalisis penagruh variabel bebas yang terdiri dari periklanan
(X1), Promosi (X2), Publisitas (X3), Hubungan masyrakat dan sponsorship (X4),
dan penjualan langsung (direct selling) (X5) terhadap variabel terikat yaitu
keputusan pembelian (Y). Dalam penelitian ini, peneliti akan dibantu dengan
program komputer yaitu Statitical Package of Social Science (SPSS). Model
regresi linier berganda sebagai berikut (Wirawan, 2002:293).
Y = bo + β1X1+ β2X2 + β3X3+ β4X4+ β5X5+ e.............. (4)
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
XI = Periklanan
X2 = Promosi
X3 = Publisitas
X4 = Hubungan masyarakat & sponsirship
X5 = Penjualan Langsung (direct selling)
b0 = Konstanta
bl..b5 = Koefisien regresi variabel indepedent
47
e = Kesalahan estimasi
G.11.2 Asumsi Klasik
Dalam suatu penelitian kemungkinan akan munculnya masalah dalam
analisis regresi sering terjadi dalam mencocokkan model prediksi ke dalam
sebuah model yang telah dimasukkan ke dalam serangkaian data. Masalah ini
sering disebut dengan masalah pengujian asumsi klasik yang di dalamnya
termasuk pengujian normal itas, multikolinieritas dan heterokedastisitas.
G.11.2.1 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau mendekati normal bisa dilakukan uji statistik non
parametik Kolmogrov - Smirnov (KS) test. Jika nilai Kolmogrov -Smirnov
tidak signifikan pada (p>0,05) dengan kata lain residual berdistribusi
normal.
Uji Normalitas dapat diketahui dengan menggunakan Statiscal
Package for Social Science (SPSS) dengan mengamati histograf masing-
masing variabel dan dengan melihat tingkat kecondongan yang merupakan
selisih antara rata-rata dari nilai tengah. Hal ini menunjukkan simetri
tidaknya distribusi data.
G.11.2.2 Uji Multikolineritas
Dalam permasalahan regresi linier berganda selain dilakukan uji di
atas, juga perlu diadakan pengujian yang berkaitan dengan
multikolineritas, Dikarenakan hal tersebut dapat mempengaruhi bisa
tidaknya kesimpulan suatu analisa regresi berganda. Multikolinearitas
48
adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara
variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar (Ghozali,
2006:95). Hal ini akan menyebabkan perkiraan keberartian koefisien
regresi yang diperoleh. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi yaitu dengan melihat variabel dan
Variance Inflation Factor (VIF).
G.11.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali dalam Utama (2007:93), uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidalsamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Metode yang digunakan
untuk menguji adanya heteroskedastisitas adalah uji Glejser.
G.11.3 Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini
dilakukan uji F dan uji t. Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat kepercayaan
(cofldence internal) = 95% (a = 5%).
1) Uji F (Uji Regresi Secara Simultan)
Adapun rumus Fhitung menurut Wirawan (2002:304) adalah
sebagai berikut:
F …………………………………………………… (5)
Dimana :
F = Nilai Fhitung
R2 = Koefisien determinasi
49
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
HO : β1, β2, β3, β4 , β5 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
periklanan (X1), Promosi (X2), Publisitas (X3), hubungan masyrakat dan
sponsorship (X4), dan penjualan langsung (direct selling) (X5) secara simultan
terhadap keputusan pembelian.
H1 : β1, β2, β3, β4 , β5 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara periklanan
(X1), Promosi (X2), Publisitas (X3), hubungan masyrakat dan sponsorship (X4),
dan penjualan langsung (direct selling) (X5) secara simultan terhadap keputusan
pembelian
Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak yaitu dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2) Uji Parsial (Uji t)
Adapun rumus Thitung adalah sebagai berikut:
ti = ………………………………………………………………. (6)
Dimana :
bj = Koefisien regresi parsial yang ke-I dari regresi sampel
pi = Koefisien parsial yang ke-I dari regresi populasi
Sbi = Kesalahan standar (standar error) koefisien regresi sampel
50
Langkah-langkah pengujian hipotesis untuk uji t yaitu sebagai
berikut :
H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signiflkan antara Komunikasi
pemasaran yang terdiri dari periklanan, Promosi, Publisitas, hubungan masyrakat
dan sponsorship, dan penjualan langsung (direct selling) secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
H0 : β1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi pemasaran
yang terdiri dari periklanan, Promosi, Publisitas, hubungan masyrakat dan
sponsorship, dan penjualan langsung (direct selling) secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian).Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau
ditolak yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
51