Pengujian Empet Tipe Sensor Kelembaban Udara...

download Pengujian Empet Tipe Sensor Kelembaban Udara (RH)repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/36854/BAB I... · menggunakan dua sensor suhu dan dua sensor RH komersil berbasis

If you can't read please download the document

Transcript of Pengujian Empet Tipe Sensor Kelembaban Udara...

  • I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang lnformasi cuaca dihasilkan dari

    pengamatan yang dilakukan distasiun- stasiun cuaca. Output dari informasi bempa data hasil pengamatan, dalam jangka waktu lama dapat diguuakan untuk penentuan karakter atmosfer daerah tersebut. Kelembaban udara merupakan bagian dari unsur cuaca yang diamati. Pengukuran kelembaban udara yaitu dengan menentukan banyaknya uap air diudara Pengukuran kelembaban udara yang umum dilaporkan adalah kelembahan relatif (RH). Kelembaban relatif biasa diukur dengan alat higometer dan psikrometer (selisih bola basah dan bola kering).

    Kendala umum dalam pengumpulan data adalah ketersediaan alat pengukuran RH dan biaya yang tidak mwah dalam penyediannya. Untuk menanggulangi kendala tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengukwan RH. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan dua sensor suhu dan dua sensor RH komersil berbasis elektronik.

    1.2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk

    menguji kemampuan empat tipe sensor pengukur RH.

    11. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kelembaban Udara Penentuan kelembaban udara

    dipengmhi oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Kelembaban udara dapat dinyatakan dengan heberapa besaran diantaranya, total massa uap air persatuan volume udara disebut sebagai kelembahan ahsolut (absolt~te humidify) dengan satuan kg/m3. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut kelembaban spesifik (specific humidip) dengan satuan gkg. Sedangkan perbandingan antara tekanan uap air aktual yang terukur dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh disebut kelembaban relatif (relative hunridip) dalam persen.

    Kandungan uap air akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian seperti tejadi pada lapisan troposfer. Hal tersebut berkaitan dengan penurunan suhu dengan

    bertambahnya ketinggian. Dengan menurunnya suhu maka kapasitas udara menampung uap air semakin rendah yang berarti akan cepat menjadi jenuh. Penurunan suhu lehih lan.jut yang akan menyehahkan tejadinya kondensasi. Rendahnya suhu pada lapisan atas troposfer ini menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi. (Lakitan, B. 1999).

    2.2. Metode Pengukuran Kelembaban Udslra

    2.2.1. Metode ternodinamik Pengukuran kalembaban udara

    dengan besaran kelembaban relatif (RIi) yang umum dilakukan menggunakan metode termodinamik, alat pengukumya disebut psikrometer. Psikmmeter bekerja dengau prinsip psikrometrik yaitu mengukur suhu dengan dua sensor, bola basah dan bola kering. Sensor bola basah digunakan untuk mendapatkan nilai defidt tekanan uap air udara sedangkan sensor bola kering digunakan untuk mendapatkan nilai suhu udm. Penentuan nil& RH deugan prinsip psikrometer dengan melihat tabel psikrometrik.

    2.2.2. Metode berdasart6an perubahnn ukuran atau dirnensi bahan higroskopik Metode lain yang umum digunakan

    adalah metode berdasarkan perubahan ukuran atau dimensi bahan higmskopik dalam ha1 ini adalah rambut. Panjang rambut bewariasi sebagai fungsi dari kandungan kelengasan atau air. Dimana kandungan kelengasan berhubungan dengan kelembaban udara disekitamya. Huhungan antara perpanjmlgan ranlbut dan kelembaban nisbi u d m tidak linear. Hubungan yang tidak linear ini dikoreksi dengan desaian huhungan mekanis antara ramhut dan pena perekam. Alat pengukumya disebut higometer.

    2.2.3. Metode absorbsi Pemanfmtm pengaruh dari

    banyaknya kandungan air dalam suatu bahan terhadap sifat kelistrikannya, seperti tahanan atau konduktivitas listrik. Alat yang yang meng~unakan metode ini disebut higrometer absorbsi listrik.