PENGUJIAN DAN ANALISIS -...
-
Upload
nguyendang -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of PENGUJIAN DAN ANALISIS -...
37
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian.
Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah
diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian keseluruhan sistem.
4.1. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan
Sistem ini terdiri dari 2 modul seperti modul ekualiser dan modul remote. Setelah
menggabungkan modul - modul tersebut maka terbentuklah suatu sistem secara keseluruhan.
Pengujian sistem secara keseluruhan adalah menguji modul ekualiser secara manual dan
dengan menggunakan remote. Pengujian secara manual dilakukan dengan menekan keypad
pada ekualiser dan pada lcd akan menampilkan menu pengaturan bati ekualiser untuk 10
band yaitu 32 Hz, 64 Hz, 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz,1 kHz, 2 kHz, 4 kHz, 8 kHz, 16 kHz yg
mana yg akan diatur dan Pengaturan volume atau gain untuk keseluruhan band. Sedangkan
untuk pengujian dengan menggunakan remote dilakukan dengan memilih menu pada android
dan pada lcd ekualiser akan menampilkan pengaturan yang sudah dipilih user. Yang diuji
adalah gain di setiap band dan frekuensi di setiap band dengan menggunakan oscilloscope
dan function generator dalam modul ekualiser.
Pengujian dengan menggunakan multimeter untuk potensiometer digital hanya dilihat
dari bekerja tidaknya koneksi antara wipper dengan potensio terminal A dan potensio
terminal b. Pegujian potensio digital ini mirip dengan potensio mekanikal bedanya hanya
pada potensio digital nilai step yang menentukan rasio resistansinya atau wipper.
Gambar 4.1.Untai Setara Potensiometer
38
Nilai Vo didapat dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
=
× (1)
Karena pada potensio digital nilai RA dan RB diganti menjadi nilai step maka perhitungannya
menjadi :
=
× (2)
dengan :
RA = Potensio terminal A
RB = Potensio terminal B
Vi = Tegangan Masukan
Vo = Tegangan Keluaraan
Max Step = 256
Tabel 4.1. perhitungan matematis dan uji potensio dengan multimeter
STEP HITUNGAN MATEMATIS PENGUKURAN DENGAN
MULTIMETER
255 4,98 V 4,95 V
254 4,96 V 4,929 V
253 4,94 V 4,908 V
252 4,92 V 4,88 V
250 4,88 V 4,84 V
245 4,78 V 4,742 V
128 2,5 V 2,43 V
100 1,95 V 1,919 V
80 1,56 V 1,5 V
05 0,097 V 0,1023 V
03 0,058 V 0,062 V
02 0,039 V 0,043 V
01 0,019 V 0,02 V
Jadi dari hasil pengujian modul potensiometer digital sudah sesuai dengan yang diinginkan.
39
Perhitungan matematis untuk penguatan maksimum dan penguatan minimum ekualiser yaitu
Dengan nilai R1 = 330
R2 = 330 Ω
R3 = 10 kΩ
Rp = Rpotensio = R = 100 kΩ
Maka nilai penguatan maksimum dan penguatan minimum menghasilkan penguatan sebesar :
(min) = 1 +
= 1 +
= 1 +.
.
= 1.041
(maks) = 1 +
= 1 +
= 1 +.
.
= 13.476
penguatan maksimum menghasilkan = 20 (maks)
= 20 13.476
= 22.59
Penguatan minimum menghasilkan = 20 (min)
= 20 1.041
= 0.349
Simulasi pengujian Ekualiser dengan menggunakan Circuit Maker
Dibawah ini merupakan gambar simulasi pengujian dari band 32 Hz ditunjukkan oleh gambar
4.2.
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 32Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.527 dB. Tanggapan frekuensi yang diha
gambar 4.3.
32Hz
-9V
9V
+
C447nF
C32.2uF
125 Hz
-100m/100mV
R7470
R6470k
R810k
40
Ekualiser dengan menggunakan Circuit Maker (CM):
gambar simulasi pengujian dari band 32 Hz ditunjukkan oleh gambar
Gambar 4.2. Simulasi Pengujian pada Band 32 Hz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 32Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.527 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 32 Hz ditunjukkan pada
Gambar 4.3. Tanggapan Frekuensi pada Band 32Hz
-9V
9V
+
C5150pF
Rp41p
Rp3100k
R5330 R3
330
R915k
R1010k
gambar simulasi pengujian dari band 32 Hz ditunjukkan oleh gambar
Gambar 4.2. Simulasi Pengujian pada Band 32 Hz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 32Hz, menghasilkan penguatan
2 Hz ditunjukkan pada
Frekuensi pada Band 32Hz
Vo1
-9V
9V
+ A
R410k
330
AA
41
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 64 Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.614 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 64 Hz ditunjukkan pada
gambar 4.4.
Gambar 4.4. Tanggapan Frekuensi pada Band 64Hz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 125 Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.454 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 125 Hz ditunjukkan pada
gambar 4.5.
Gambar 4.5. Tanggapan Frekuensi pada Band 125 Hz
0.000 Hz 10.00 Hz 20.00 Hz 30.00 Hz 40.00 Hz 50.00 Hz 60.00 Hz 70.00 Hz 80.00 Hz 90.00 Hz 100.0 Hz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 64.094 Y: 25.614
50.00 Hz 75.00 Hz 100.0 Hz 125.0 Hz 150.0 Hz 175.0 Hz 200.0 Hz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 125.13 Y: 25.454
42
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 250 Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.489 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 250 Hz ditunjukkan pada
gambar 4.6.
Gambar 4.6. Tanggapan Frekuensi pada Band 250 Hz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 500 Hz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.551 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 500 Hz ditunjukkan pada
gambar 4.7.
Gambar 4.7. Tanggapan Frekuensi pada Band 500 Hz
0.000kHz 0.100kHz 0.200kHz 0.300kHz 0.400kHz 0.500kHz 0.600kHz 0.700kHz 0.800kHz 0.900kHz 1.000kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 500.25 Y: 25.551
0.000kHz 0.100kHz 0.200kHz 0.300kHz 0.400kHz 0.500kHz 0.600kHz 0.700kHz 0.800kHz 0.900kHz 1.000kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 250.19 Y: 25.489
43
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 1 kHz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.619 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 1kHz ditunjukkan pada
gambar 4.8.
Gambar 4.8. Tanggapan Frekuensi pada Band 1 kHz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 2 kHz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.510 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 2 kHz ditunjukkan pada
gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tanggapan Frekuensi pada Band 2 kHz
0.000kHz 1.000kHz 2.000kHz 3.000kHz 4.000kHz 5.000kHz 6.000kHz 7.000kHz 8.000kHz 9.000kHz 10.00kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 2.0012k Y: 25.510
0.000kHz 0.500kHz 1.000kHz 1.500kHz 2.000kHz 2.500kHz 3.000kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 1.0175k Y: 25.619
44
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 4 kHz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.378 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 4 kHz ditunjukkan pada
gambar 4.10.
Gambar 4.10. Tanggapan Frekuensi pada Band 4 kHz
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 8 kHz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.059 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 8 kHz ditunjukkan pada
gambar 4.11.
Gambar 4.11. Tanggapan Frekuensi pada Band 8 kHz
0.000kHz 1.000kHz 2.000kHz 3.000kHz 4.000kHz 5.000kHz 6.000kHz 7.000kHz 8.000kHz 9.000kHz 10.00kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 4.0112k Y: 25.378
0.000kHz 5.000kHz 10.00kHz 15.00kHz 20.00kHz 25.00kHz 30.00kHz 35.00kHz
27.50 dB
22.50 dB
17.50 dB
12.50 dB
7.500 dB
2.500 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 8.0000k Y: 25.059
45
Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian pada band 16 kHz, menghasilkan penguatan
sebesar 25.885 dB. Tanggapan frekuensi yang dihasilkan pada band 16 kHz ditunjukkan pada
gambar 4.12.
Gambar 4.12. Tanggapan Frekuensi pada Band 16 kHz
0.000kHz 5.000kHz 10.00kHz 15.00kHz 20.00kHz 25.00kHz 30.00kHz 35.00kHz 40.00kHz
30.00 dB
25.00 dB
20.00 dB
15.00 dB
10.00 dB
5.000 dB
0.000 dB
A: vo1
Measurement Cursors
1 vo1 X: 16.038k Y: 24.885
46
Pengujian Ekualiser untuk 10 band yaitu 32Hz, 64Hz, 125Hz, 250Hz, 500Hz,1kHz,
2kHz, 4kHz, 8kHz, 16kHz dengan menggunakan osiloskop dan function generator
mendapatkan hasil sebagai berikut :
Pada potensio 1 (band 32 Hz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan potensio
yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan pada band frekuensi 32 Hz
menghasilkan penguatan sebesar 20.08 dB.
Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 32 Hz untuk potensio 1.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Potensio 1 untuk Band Frekuensi 32 Hz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 1 (band 32 Hz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
12.41 0.224 0.960 12.64 11.04
16.95 0.216 1.40 16.23 14.27
21.19 0.216 1.76 18.22 17.59
25.00 0.216 2.10 19.75 20.67
32.77 0.224 2.20 19.84 25.65
35.11 0.224 2.06 19.27 25.37
37.97 0.216 1.86 18.70 24.06
41.21 0.216 1.64 17.61 22.21
43.50 0.216 1.56 17.17 21.00
46.17 0.216 1.40 16.23 19.81
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 32 Hz yaitu sebesar 20.08 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 32
Hz yaitu sebesar 19.84 sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.65.
47
Grafik variasi frekuensi di sekitar 32 Hz ditunjukkan pada gambar 4.13.
Gambar 4.13. Variasi Frekuensi Pada Potensio 1 Disekitar 32 Hz
Pada potensio 2 (band 64 Hz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan potensio
yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan pada band frekuensi 64 Hz
menghasilkan penguatan sebesar 18.98 dB.
Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 64 Hz untuk potensio 2.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Potensio 2 untuk Band Frekuensi 64 Hz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 2 (band 64 Hz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada Cm (dB)
45.87 0.212 0.976 13.26 18.57
49.87 0.208 1.05 14.06 20.32
54.82 0.208 1.16 14.92 22.67
60.12 0.204 1.43 16.91 24.84
64.66 0.208 1.85 18.98 25.65
70.18 0.216 0.904 12.43 24.90
72.82 0.216 0.872 12.12 24.15
76.55 0.220 0.840 11.63 22.93
79.05 0.216 0.824 11.62 22.13
83.17 0.216 0.784 11.19 20.92
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
0
50
Pe
ngu
ata
n (
dB
)Frekuensi (Hz)
Potensio 1Penguatan (dB)
48
frekuensi center 64 Hz yaitu sebesar 18.98 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 64
Hz yaitu sebesar 18.98 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.65 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 64 Hz ditunjukkan pada gambar 4.14.
Gambar 4.14. Variasi Frekuensi Pada Potensio 2 Disekitar 64 Hz
Pada potensio 3 (band 125 Hz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan
potensio yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan
penguatan sebesar 19.40dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 125
Hz untuk potensio 3.
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Potensio 3 untuk Band Frekuensi 125 Hz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 3 (band 125 Hz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
91.90 0.212 0.980 13.29 16.20
110.5 0.212 1.20 15.05 21.87
114.9 0.212 1.26 15.48 23.40
121.8 0.212 1.88 18.95 25.15
125.1 0.212 1.98 19.40 25.45
134.3 0.212 1.70 18.08 24.14
150.7 0.212 1.46 16.76 19.91
166.7 0.212 1.38 16.27 16.93
190.2 0.208 1.20 15.22 14.07
200.0 0.204 0.920 13.08 13.19
0
20
40
Pe
ngu
ata
n (
dB
)
Frekuensi (Hz)
Potensio 2penguatan
penguatan Cm
49
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 125 Hz yaitu sebesar 19.40 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar
125 Hz yaitu sebesar 19.40 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.45 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 125 Hz ditunjukkan pada gambar 4.15.
Gambar 4.15. Variasi Frekuensi Pada Potensio 3 Disekitar 125 Hz
Pada potensio 4 (band 250 Hz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan
potensio yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan
penguatan sebesar 20.16 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 250
Hz untuk potensio 4.
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Potensio 4 untuk Band Frekuensi 250 Hz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 4 (band 250 Hz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM
(dB)
109.3 0.216 0.840 11.79 10.60
112.4 0.216 0.860 12.00 10.86
125.2 0.208 0.920 12.90 11.99
152.3 0.216 1.80 18.41 14.57
200.1 0.212 1.88 18.95 20.05
250.01 0.208 2.12 20.16 25.01
270.3 0.216 1.50 16.83 24.96
299.7 0.212 1.24 15.34 22.24
325.9 0.208 1.08 14.30 19.94
360.8 0.212 0.940 12.93 17.57
0
10
20
30
Pe
ngu
atan
(d
B)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan pada CM
Potensio 3
50
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 250 Hz yaitu sebesar 20.16 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar
250 Hz yaitu sebesar 20.16 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.01 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 250 Hz ditunjukkan pada gambar 4.16.
Gambar 4.16. Variasi Frekuensi Pada Potensio 4 Disekitar 250 Hz
Pada potensio 5 (band 500 Hz) dibuat memaksimalkan penguatan dan potensio yang
lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan penguatan sebesar
19.30 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 500 Hz untuk potensio
5.
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Potensio 5 untuk Band Frekuensi 500 Hz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 5 (band 500 Hz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
350.8 0.212 1.22 15.20 18.09
402.7 0.208 1.52 17.27 19.87
436.6 0.212 1.72 18.18 22.32
471.5 0.208 1.88 19.12 24.64
500.2 0.208 1.92 19.30 25.55
566.8 0.220 1.72 17.86 23.08
602.4 0.212 1.52 17.11 21.15
649.6 0.212 1.30 15.75 18.99
671.1 0.208 1.22 15.36 18.16
704.2 0.212 1.16 14.76 17.04
0
10
20
30
Pe
ngu
atan
(d
B)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan CM
Potensio 4
51
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 500 Hz yaitu sebesar 19.30 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar
500 Hz yaitu sebesar 19.30 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.55 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 500 Hz ditunjukkan pada gambar 4.17.
Gambar 4.17. Variasi Frekuensi Pada Potensio 5 Disekitar 500 Hz
Pada potensio 6 (band 1 kHz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan potensio
yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan penguatan
sebesar 18.95 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 1 kHz untuk
potensio 6.
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Potensio 6 untuk Band Frekuensi 1 kHz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 6 (band 1 kHz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
490.2 0.212 0.920 12.74 13.23
592.9 0.212 1.12 14.45 15.70
714.3 0.212 1.46 16.76 18.83
806.5 0.208 1.74 18.44 21.42
1000 0.212 1.88 18.95 25.40
1205 0.216 1.50 16.83 23.05
1402 0.212 1.20 15.05 19.63
1600 0.212 1.00 13.47 17.14
1826 0.212 0.900 12.55 15.07
2025 0.204 0.840 12.29 13.71
0
10
20
30
Pe
ngu
ata
n (
dB
)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan CM
Potensio 5
52
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 1 kHz yaitu sebesar 18.95 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 1
kHz yaitu sebesar 18.95 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.40 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 1 kHz ditunjukkan pada gambar 4.18.
Gambar 4.18. Variasi Frekuensi Pada potensio 6 Disekitar 1 kHz
Pada potensio 7 (band 2 kHz) dibuat memaksimalkan penguatan dan potensio yang
lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan penguatan sebesar
19.12 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi 2 kHz untuk potensio 7.
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Potensio 7 untuk Band Frekuensi 2 kHz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 7 (band 2 kHz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
1066 0.212 0.960 13.11 14.06
1208 0.208 1.12 14.62 15.90
1427 0.208 1.40 16.56 18.86
1635 0.212 1.72 18.18 21.93
2013 0.208 1.88 19.12 25.53
2226 0.212 1.66 17.87 23.86
2414 0.212 1.50 16.99 22.26
2609 0.208 1.36 16.30 20.38
2809 0.216 1.22 15.03 18.77
3022 0.208 1.12 14.62 17.34
0
10
20
30
Pe
ngu
ata
n (
dB
)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan CM
Potensio 6
53
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 2 kHz yaitu sebesar 19.12 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 2
kHz yaitu sebesar 19.12 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.53 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 2 kHz ditunjukkan pada gambar 4.19.
Gambar 4.19. Variasi Frekuensi Pada Potensio 7 Disekitar 2 kHz
Pada potensio 8 (band 4 kHz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan potensio
yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan penguatan
sebesar 18.86 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 4 kHz untuk
potensio 8.
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Potensio 8 untuk Band Frekuensi 4 kHz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 8 (band 4 kHz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
3090 0.212 1.48 16.87 20.17
3400 0.204 1.66 18.20 22.67
3590 0.212 1.78 18.48 24.07
3780 0.212 1.84 18.76 25.08
4030 0.212 1.86 18.86 25.36
4400 0.204 1.78 18.81 23.79
4620 0.212 1.70 18.08 22.48
4800 0.204 1.62 17.99 21.43
5070 0.212 1.52 17.11 19.99
5380 0.208 1.36 16.30 18.56
0
10
20
30
Pe
ngu
ata
n (
dB
)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan CM
Potensio 7
54
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 4 kHz yaitu sebesar 18.86 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 4
kHz yaitu sebesar 18.86 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.36 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 4 kHz ditunjukkan pada gambar 4.20.
Gambar 4.20. Variasi Frekuensi Pada Potensio 8 Disekitar 4 kHz
Pada potensio 9 (band 8 kHz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan potensio
yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan penguatan
sebesar 19.56 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 8 kHz untuk
potensio 9.
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Potensio 9 untuk Band Frekuensi 8 kHz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 9 (band 8 kHz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
6140 0.208 1.62 17.82 20.77
6570 0.212 1.70 18.08 22.00
7040 0.208 1.80 18.74 23.35
7220 0.208 1.82 18.84 23.79
7570 0.208 1.86 19.02 24.36
8020 0.204 1.94 19.56 25.09
8600 0.212 1.86 18.86 25.05
8970 0.212 1.84 18.76 24.81
9560 0.204 1.73 18.56 23.97
1020 0.216 1.68 17.81 22.78
0
10
20
30
Pe
ngu
atan
(d
B)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Potensio 8
55
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 8 kHz yaitu sebesar 19.56 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar 8
kHz yaitu sebesar 19.56 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 25.09 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 8 kHz ditunjukkan pada gambar 4.21.
Gambar 4.21. Variasi Frekuensi Pada Potensio 9 Disekitar 8 kHz
Pada potensio 10 (band 16 kHz) dibuat dengan memaksimalkan penguatan dan
potensio yang lain (band frekuensi lain) dibuat minimum penguatan dan menghasilkan
penguatan sebesar 18.34 dB. Dibawah ini merupakan tabel variasi frekuensi disekitar 16
kHz untuk potensio 10.
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Potensio 10 untuk Band Frekuensi 16 kHz
Variasi Frekuensi untuk Potensio 10 (band 16 kHz)
Frekuensi
(Hz)
VIN
(V)
VOUT
(V)
Penguatan
(dB)
Penguatan
yang terukur
pada CM (dB)
10780 0.208 0.980 13.46 18.35
12220 0.204 1.20 15.39 20.65
14160 0.208 1.48 17.04 23.58
14920 0.208 1.59 17.66 24.36
16010 0.208 1.72 18.34 24.87
18530 0.204 1.54 17.55 23.18
19230 0.204 1.48 17.21 22.39
21040 0.204 1.34 16.34 20.36
22210 0.208 1.21 15.29 19.17
25000 0.200 1.00 13.97 16.78
0
10
20
30
Pe
ngu
atan
(d
B)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan CM
Potensio 9
56
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggapan frekuensi sudah
sesuai dengan yang diinginkan berupa bandpass filter dengan puncak penguatan terjadi di
frekuensi center 16 kHz yaitu sebesar 18.34 dB. Nilai penguatan variasi frekuensi di sekitar
16 kHz yaitu sebesar 18.34 dB sedangkan yang terukur dengan CM sebesar 24.87 dB.
Grafik variasi frekuensi di sekitar 8 kHz ditunjukkan pada gambar 4.22.
Gambar 4.22. Variasi Frekuensi Pada Potensio 10 Disekitar 16 kHz
Hasil pengujian pada frekuensi 32 Hz ditunjukkan pada gambar 4.23.
Gambar 4.23. Pengukuran Input Dan Output Pada Frekuensi 32 Hz
Hasil pengujian pada frekuensi 500 Hz ditunjukkan pada gambar 4.24.
Gambar 4.24. Pengukuran Input Dan Output Pada Frekuensi 500 Hz
0
10
20
30
Pe
ngu
ata
n (
dB
)
Frekuensi (Hz)
Penguatan (dB)
Penguatan pada CM
Potensio 10
57
Hasil pengujian pada frekuensi 2 kHz ditunjukkan pada gambar 4.25.
Gambar 4.25. Pengukuran Input dan Output Pada Frekuensi 2 kHz
Hasil pengujian pada frekuensi 8 kHz ditunjukkan pada gambar 4.26.
Gambar 4.26. Pengukuran Input dan Output pada frekuensi 8 kHz
Dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian memiliki bentuk tanggapan frekuensi yang
sudah sesuai dengan yang diinginkan berupa band pass filter dengan pusat penguatan yang
terjadi di frekuensi center tiap band. Nilai gain yang disimulasikan pada circuit maker
menghasilkan gain sebesar 25 dB pada frekuensi center tiap band. Sedangakan yang terukur
pada pengujian menggunakan osiloskop dan function generator menghasilkan gain sebesar 18
dB – 20 dB pada frekuensi center tiap band dan nilai gain yang terukur secara matematis
menghasilkan penguatan sebesar 26 dB.
58
Pengujian secara manual dapat dilihat pada gambar 4.27.
Gambar 4.27. Pengujian Pada Band 500 Hz
Pengujian secara manual sudah dapat berjalan sesuai dengan pengaturan band frekuensi serta
volume yang diinginkan pengguna.
Pengujian dengan menggunkan remote ditunjukkan pada gambar 4.28.
Gambar 4.28. Pengujian Dengan Menggunakan Remote Yang Tertampil Di LCD
Ekualiser
Pengujian dengan menggunakan remote untuk mengendalikan ekualiser sudah dapat berjalan
dengan mengatur band frekuensi dan volume sesuai dengan yang diinginkan pengguna.
59
Pengujian SNR dan THD pada Ekualiser
Pengujian Total harmonic distortion (THD) dengan menggunakan alat ukur yaitu Automatic
Distortion Meter. Pada pengujian THD ini yang di uji adalah THD dari ekualiser dan THD
dari function generator pada frekuensi 400 Hz, 1 kHz dan 10 kHz.
Pada Function Generator (FG)
Frekuensi 400 Hz : 0.48 × 1% = 0.48%
Frekuensi 1 kHz : 0.46 × 1% = 0.46%
Frekuensi 10 kHz : 0.38 × 1% = 0.38%
Gambar 4.29. Hasil pengujian THD pada FG dengan menggunakan automatic distortion
meter pada frekuensi 400 Hz
Pada Ekualiser
Frekuensi 400 Hz : 0.52 × 1% = 0.52%
Frekuensi 1 kHz : 0.54 × 1% = 0.54%
Frekuensi 10 kHz : 0.48 × 1% = 0.48%
Gambar 4.30. Hasil pengujian THD pada ekualiser dengan menggunakan automatic
distortion meter pada frekuensi 1 kHz
60
Pengujian Signal to Noise Ratio (SNR) dengan cara mengamati keluaran atau output dari
ekualiser pada osiloskop. Pada ekualiser dihasilkan output sebesar 2.73 mV.
Perhitungan untuk nilai dari SNR yaitu = 20 log
()
VRMS = 2.73mV
SNR = 20 log
.
= 51.3 dB
Gambar 4.31. Hasil pengujian SNR pada ekualiser menghasilkan VRMS sebesar 2.73mV