Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

73

description

Capacity Building DPRD Kota Singkawang diMerlynn Park Hotel-Jakarta, 12 Desember 2010

Transcript of Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Page 1: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual
Page 2: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

MateriMateri• Tupoksi DPRDTupoksi DPRD• Best Practices • Orientasi Dasar Politik DPRD

– Agenda Politik Nyata– Argumentasi Politik Mendasar

P iki S l l M i– Pemikiran yang Selalu Mencari Upaya Perbaikan

– Membangun Sistem Umpan Balikg p• Perumusan Positioning Differentiation

Brand (PDB)Pen s nan Perat ran Daerah ang• Penyusunan Peraturan Daerah yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 3

Page 4: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 4

Page 5: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Wadah Perwakilan RakyatWadah Perwakilan RakyatWadah Perwakilan RakyatWadah Perwakilan Rakyat

M li d k dPemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat

Mana yang paling dekat dengan rakyat dan secara nyata sering memperjuangkan kepentingan rakyat? 

DPRD sebagai organisasi politik Negara yang berpihak dan berjuang untuk kepentingan rakyat

y

Organisasi mana yang terkait langsung memperjuangkan kepentingan rakyat? 

Berbagai partai politik yang seharusnya menjadi organisasi politik sipil tertinggi dari rakyat

Lembaga dan organisasi mana yang mempunyai sumberdaya pembangunan yang dapat 

LSM dan berbagai bentuk asosiasi yang menjadi wadah fungsional atas perjuangan kepentingan tertentu

didayagunakan untuk secara nyata dan cepat memenuhi kebutuhan hidup rakyat? 

Organisasi mana yang mempunyaip j g p g

Berbagai organisasi kemasyarakatan yang dibentuk mulai dari tingkat dusun sampai tingkat nasional

Organisasi mana yang mempunyai dasar pijakan kuat dan konkrit di lingkungan rakyat?

dadang-solihin.blogspot.com 5

dusun sampai tingkat nasional

Page 6: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Struktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam PembangunanStruktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam Pembangunan

Bentuk Kebijakan dan Program Pembangunan

PemdaKebijakan dan 

Program Pembangunan

DPRDProduk‐produk Fungsi DPRD

ParpolProgram partai 

dan janji kampanye

LSMKebijakan dan program khusus 

LSM

OrmasAgenda lobi dan tekanan politik

g p y

Lingkungan

Arena Pembangunan

Sosial Ekonomi KelembagaanLingkungan yang sehat 

dan lestariKesejahteraan sosial bagi seluruh warga

Pertumbuhan dan pemerataan

Pembuatan keputusan partisipatif

PemdaKDH, Sekda, SKPD 

DPRDPimpinan, Komisi, F k i K k

ParpolPimpinan Partai, Bi bi d l

LSMBerbagai bentuk d j i LSM

OrmasBerbagai bentuk d j i O

Lembaga Intermediary

Fraksi, Kaukus Biro‐biro dalam Partai

dan jenis LSM dan jenis Ormas

Kelompok median pendukung pemilu dan political entrepreneur

GenderLaki

EkonomiKaya

DomisiliTetap

KeamananMapan

OrganisasiKelompok

Warga Negara dan Kepentingan‐kepentingannya

6

Laki

Perempuan

Kaya

Miskin

Tetap

Tidak Tetap

Mapan

Rentan

Kelompok

Individual Sumber: ADEKSI, KAS, GTZ, ProLH (2005)

dadang-solihin.blogspot.com

Page 7: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Fungsi DPRDFungsi DPRDFungsi DPRDFungsi DPRDFungsi DPRD Fungsi DPRD menurut UUmenurut UU 27/200927/2009

Fungsi DPRD Fungsi DPRD menurut UUmenurut UU 27/200927/2009

Legislasi1.1.

Anggaran2.2.

Pengawasan3.3.

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Fungsi LegislasiFungsi LegislasiFungsi LegislasiFungsi Legislasi

l d l h k b h ( d )• Fungsi Legislasi adalah kewenangan pembuatan Peraturan Daerah (Perda), yaitu menginisiasi lahirnya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan juga membahas dan menyetujui/menolak Raperda yang diusulkan oleh eksekutif.

• Perda akan menjaga keberlanjutan sebuah kebijakan di daerah. 

P d j di d h k ti d k i t h k li j di• Perda menjadi dasar hukum tindakan pemerintahan sekaligus menjadi instrumen perlindungan hukum bagi rakyat di daerah. 

• Perda dapat difungsikan sebagai instrumen pembangunan. p g g p g

dadang-solihin.blogspot.com 8

Page 9: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Fungsi AnggaranFungsi AnggaranFungsi AnggaranFungsi Anggaran• Fungsi Anggaran adalahkewenangan menyetujui atau menolak dan 

k d l l b h hmenetapkan RAPBD menjadi APBD, melalui proses pembahasan Arah Kebijakan Umum, pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kepala daerah, dan menerapkan Perda tentang APBD.

• APBD harus semakin berorientasi kepada kepentingan rakyat melalui model perencanaan kebijakan yang integratif, antara rakyat, DPRD dan pemerintah daerahpemerintah daerah. 

• APBD merupakan dokumen kebijakan yang memiliki pengaruh nyata terhadap prioritas dan arah kebijakan pemerintahan dalam satu tahun anggaran. 

• Dari APBD akan sangat mudah diidentifikasi kebijakan politik anggaran daerah, dimana di dalamnya terungkap: “kepada kelompok mana , y g p p ppemerintah berpihak, dan untuk kegiatan apa pemerintah bertindak”.

dadang-solihin.blogspot.com 9

Page 10: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Fungsi PengawasanFungsi PengawasanFungsi PengawasanFungsi Pengawasan

d l h k d k l k k• Fungsi Pengawasan adalah kewenangan dewan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya, pengawasan pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah dalam  pelaksanaan pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah.

• Adanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkan adanyaAdanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkan adanya kebijakan daerah yang progresif memihak masyarakat. 

• Sebagai stakeholder utama dalam penyediaan pelayanan publik daerah, DPRD dih k d d i k k liDPRD diharapkan mampu mendorong adanya peningkatan kualitas pelayanan publik. 

• Sebagai pilar utama dalam pemerintaran daerah, DPRD perlu lebih g p p , presponsif dengan memperkuat fungsi pengawasan terhadap penyediaan pelayanan publik di daerah.

dadang-solihin.blogspot.com 10

Page 11: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Peran dan Fungsi DPRD (1966Peran dan Fungsi DPRD (1966 1998)1998)Peran dan Fungsi DPRD (1966Peran dan Fungsi DPRD (1966‐‐1998)1998)

DPRD h t j i k k k tif k k it d• DPRD hanya menyetujui konsep eksekutif karena  kapasitas dan kewenangannya terbatas untuk menganalisis kebijakan yang diprakarsai eksekutif. 

• Anggota dewan saat itu tidak memiliki kekuatan dan keahlian untuk melakukan analisa secara independen atau untuk meminta masukan dari masyarakat.masyarakat. 

• Hal ini semakin memperlemah fungsi perwakilan DPRD dan kemampuan mereka dalam memastikan bahwa program, pelayanan, dan anggaran 

i t h d h t l h i k i it k titpemerintah daerah telah mencerminkan prioritas konstituen. 

• Pemilihan umum direkayasa secara seksama untuk memilih anggota DPRD yang loyal pada rezim. 

dadang-solihin.blogspot.com 11

Page 12: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)

DPRD t i i l bih d d k t dib di k di l l• DPRD saat ini lebih cerdas dan kompeten dibandingkan di masa lalu. 

• Anggota DPRD secara aktif terlibat dalam penyusunan peraturan daerah , tidak hanya menyetujui draf yang dipersiapkan oleh pemerintah, dan memainkan peran penting dalam proses penganggaran daerah. 

• Pemerintah daerah berkonsultasi dengan DPRD mengenai keputusan‐keputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara aktif mengambilkeputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara aktif mengambil bagian dalam perencanaan untuk pengembangan ekonomi dan masyarakat di daerahnya. 

• Melalui pemilihan umum yang jujur dan adil, anggota DPRD kini lebih representatif dibandingkan di masa lalu, di mana masyarakat memiliki harapan yang tinggi terhadap lembaga ini. 

dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Tantangan bagi DPRD yang EfektifTantangan bagi DPRD yang Efektif1/21/2

Tantangan bagi DPRD yang EfektifTantangan bagi DPRD yang Efektif

S ti di b k t t l i di d i liti i i k li t lih t• Seperti di banyak tempat lain di dunia, para politisi seringkali terlihat sebagai orang‐orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan mereka tidak terjangkau, terpisah dari realita kemiskinan dan kesengsaraan lain yang masih mewarnai kehidupan sehari‐hari di Indonesia. 

• Banyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan merasaBanyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan merasa bahwa sebagai wakil terpilih yang berbicara dan bertindak atas nama masyarakat, mereka berhak menuntut perlakuan khusus dan kemudian menjauhkan diri dari masyarakat biasamenjauhkan diri dari masyarakat biasa. 

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Tantangan bagi DPRD yang EfektifTantangan bagi DPRD yang Efektif2/22/2

Tantangan bagi DPRD yang EfektifTantangan bagi DPRD yang Efektif

T d h k i d l h b d blik t• Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya publik yang terus menghiasi catatan DPRD di daerah juga akan dapat mengikis kepercayaan publik. 

• Menurut data  Indonesian Corruption Watch pada Juni 2006, lebih dari 1.000 anggota DPRD di seluruh Indonesia sedang dalam penyelidikan karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi.karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi.

• DPRD banyak yang kurang efektif. Kebanyakan DPRD hanya menyetujui satu atau dua PERDA dalam setahun walaupun merencanakan untuk 

b t l bih b k l imembuat lebih banyak lagi. 

• Anggaran daerah sering pula tertunda karena keterlambatan DPRD untuk menyetujuinya. 

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Mengapa Hal Ini Terjadi?Mengapa Hal Ini Terjadi?Mengapa Hal Ini Terjadi?Mengapa Hal Ini Terjadi?

Si t t i t t b t t DPR/D j di l bih• Sistem partai yang terpusat membuat anggota DPR/D menjadi lebih berpihak kepada partai sebagai sumber legitimasi daripada berpihak pada pemilih dan masyarakat. 

• Partai politik melihat anggotanya sebagai sumber pengumpulan dana untuk pemilihan umum berikut, sehingga kebanyakan anggota DPRD memang secara teratur harus memberikan sebagian gaji mereka kepadamemang secara teratur harus memberikan sebagian gaji mereka kepada partai. 

• Bagi banyak anggota DPRD, para pemilih hanya perlu dimintai pendapat li t h k li b i b i d i k ilih k b lilima tahun sekali, sebagai bagian dari kampanye pemilihan kembali.

• “Hubungan Konstituensi” berarti memelihara kelompok kepentingan tertentu yang mendukung para anggota DPRD untuk dipilih, dan seringkali melibatkan uang.

dadang-solihin.blogspot.com 15

Page 16: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Kemauan untuk MereformasiKemauan untuk MereformasiKemauan untuk MereformasiKemauan untuk Mereformasi

A t DPRD if d b iki f i ki d• Anggota DPRD yang progresif dan berpikiran reformis semakin sadar bahwa kebutuhan untuk mendengarkan masyarakat tidak hanya terjadi selama kampanye saja tetapi dalam praktek sehari‐hari. 

• Anggota DPRD semakin tanggap dan inovatif serta memahami permasalahan yang muncul akibat  ketidakpercayaan  rakyat pada para politisi.politisi.  

• DPRD telah melakukan reformasi di beberapa bidang yang memungkinkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan transparansi. 

dadang-solihin.blogspot.com 16

Page 17: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 17

Page 18: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Best PracticesBest Practices1/41/4

Best PracticesBest Practices

P t D h t t T i d P ti i iPeraturan Daerah tentang Transparansi dan Partisipasi

• Beberapa Pemda telah mengesahkan Perda yang transparan dan memberikan kesempatan masyarakat untuk dimintai pendapatnya dalam proses pembuatan keputusan.

P M R B kPenggunaan Masa Reses yang Bermakna

• Setiap tahun, DPRD memiliki dua kali masa reses, untuk melakukan konsultasi dengan para konsituennya. 

• Beberapa DPRD telah menggunakan reses ini dengan sangat baik, misalnya dengan mengikuti Musrenbang di daerah masing‐masing.

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Best PracticesBest Practices2/42/4

Best PracticesBest Practices

K t lib t P blik d l P P t D hKeterlibatan Publik dalam Penyusunan Peraturan Daerah

• DPRD dan pemerintah daerah membuka pintunya untuk masukan dari kelompok‐kelompok masyarakat sipil. 

• Dalam beberapa kasus, hal ini telah dilembagakan melalui kebijakan lokal untuk melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan peraturan daerahperaturan daerah. 

• Dengan memperbolehkan masyarakat terlibat aktif dalam proses pembuatan peraturan daerah, perangkat hukum menjadi lebih mantap dan mudah dilaksanakan.

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Best PracticesBest Practices3/43/4

Best PracticesBest Practices

D P d t P blikDengar Pendapat Publik

• Sudah semakin lazim bagi DPRD untuk berkonsultasi dengan masyarakat melalui dengar pendapat publik. 

• Beberapa DPRD telah memanfaatkan fasilitator dan mekanisme konsultatif yang lebih interaktif dibandingkan dengan komunikasi satu arah tradisional dan sosialisasi dari atas ke bawaharah tradisional dan sosialisasi dari atas ke bawah. 

• Ruang sidang paripurna DPRD dipersiapkan sedemikian rupa guna meningkatkan komunikasi diantara para peserta, dan pertemuan ini pun difasilitasi oleh fasilitator yang terlatih.

dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Best PracticesBest Practices4/44/4

Best PracticesBest Practices

T i ATransparansi Anggaran

• Banyak DPRD kini telah membuka pintu bagi masyarakat untuk mengakses dokumen anggaran, bahkan telah menyebarkannya kepada publik dalam bentuk poster. 

• Beberapa DPRD telah melakukan dialog interaktif melalui program radio untuk membicarakan anggaran daerahuntuk membicarakan anggaran daerah. 

Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penganggaran

• Di beberapa daerah delegasi yang mewakili masyarakat dari forum Musrenbang dapat mengikuti pertemuan persiapan DPRD untuk Kebijakan Umum Anggaran dalam rangka penyusunan APBDKebijakan Umum Anggaran dalam rangka penyusunan APBD. 

dadang-solihin.blogspot.com 21

Page 22: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 22

Page 23: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Agenda Politik NyataAgenda Politik NyataAgenda Politik NyataAgenda Politik Nyata

Agenda politik yang sangat nyata dan langsung memenuhi kebutuhan warga.

Penanggulangan kemiskinan;

Peningkatan aksesibilitas dan kualitas didik d k h tpendidikan dan kesehatan;

Pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.

dadang-solihin.blogspot.com 23

Page 24: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Argumentasi Politik MendasarArgumentasi Politik MendasarggArgumentasi politik yang dibangun adalah sangat mendasar dan tidak klise.mendasar dan tidak klise.

Dengan membawa dukungan politik nyata dari warga, anggota DPRD akan dapat memperkuat ij k k d l li ikpijakan mereka dalam proses politik yang 

berlangsung dalam berbagai sidang DPRD. 

Dengan informasi dan pengetahuan yang langsung g p g y g g gdiperoleh dari warga masyarakat, para anggota DPRD akan mampu membawakan semua kepentingan warga ke dalam proses pembuatan Peraturanwarga ke dalam proses pembuatan Peraturan Daerah, penentuan APBD dan pengawasan politik.

dadang-solihin.blogspot.com 24

Page 25: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Pemikiran Pemikiran yyang Selalu ang Selalu Mencari Upaya PerbaikanMencari Upaya Perbaikan

.

k l l d Anggota DPRD akan selalu dituntut untuk berpikir positif dan konstruktifdalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 

Sering tanpa disadari kebiasaan ini justru meningkatkan kapasitas modaljustru meningkatkan kapasitas modal politik yang memang dibutuhkan oleh anggota DPRD dan struktur politik pendukungnyapendukungnya.

dadang-solihin.blogspot.com 25

Page 26: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Membangun Sistem Umpan BalikMembangun Sistem Umpan BalikMembangun Sistem Umpan BalikMembangun Sistem Umpan BalikMembangun dan memperkokoh sistem umpanbalik yang cepat dan efektifumpanbalik yang cepat dan efektif.

Para anggota DPRD dan partai politiknya dapat selalu melakukan up‐date terhadap informasi dan program kerjanya. 

Partai politik yang diwakili oleh anggota DPRD tersebut juga secara terus menerusDPRD tersebut juga secara terus menerus mengevaluasi diri apakah mereka mempunyai akar yang kuat di tingkat akar rumput atau justru berkembang menjadirumput atau justru berkembang menjadi partai politik yang mengambang.

dadang-solihin.blogspot.com 26

Page 27: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil Rakyat

M d t litik b if t t d ti b h k t Mandat politik yang bersifat sementara mengandung arti bahwa rakyat hanya memberikan sebagian hak‐haknya untuk diwakili oleh anggota DPRD yang terpilih dalam proses pengambilan keputusan. 

Rakyat masih dapat menggunakan haknya secara langsung untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan. 

Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan mereka yang Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan mereka yang memilihnya, maka kekuasaan perwakilan itu dapat dicabut oleh para pemilih melalui mekanisme Pemilu lima tahun yang akan datang. 

Dalam jeda waktu di antara dua pemilihan umum, apabila seorang wakil rakyat tidak dapat mewakili kepentingan para pemilihnya, maka secara politik yang bersangkutan akan mengalami delegitimasi di mata publik. p y g g g g p

dadang-solihin.blogspot.com 27

Page 28: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil RakyatR A K Y A T

PEMILU

Representasi Rakyat (keterwakilan)

Hubungan dengan Pemilih

DPRD Fungsi Legislasi

Hubungan dengan media dan kelompok

kepentingan

MEMBUAT KEPUTUSAN

POLITIKFungsi Anggaran

Sumber daya (anggaran, staf, riset

dan informasi)Fungsi Pengawasan

Perlindungan hak‐hak Individu dan

Peningkatan Kesejahteraan I di id d M k

dadang-solihin.blogspot.com 28Sumber: NDI, LGSP

hak Individu dan masyarakat

Individu dan Masyarakat

Page 29: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Indikator Pelaksanaan Mandat yang BaikIndikator Pelaksanaan Mandat yang Baik1/21/2

Indikator Pelaksanaan Mandat yang BaikIndikator Pelaksanaan Mandat yang Baik

D l l k d t k t d l k d t Dalam pelaksanaan mandat rakyat, dewan selayaknya dapat menghasilkan keputusan politik/ kebijakan publik yang berdampak positif melalui instrumen fungsi‐fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. 

Semua pelaksanaan fungsi tersebut merupakan inti dari politik perwakilan.perwakilan. 

DPRD sebagai representasi rakyat menjalankan amanah keterwakilan, yang mengharuskan seorang wakil rakyat bersikap dan bertindak sesuai d k h d k k di ik l ik l l i k l kdengan kehendak rakyat, yang diartikulasikan melalui peran kelompok‐kelompok dalam masyarakat maupun individu‐invidu warga negara.

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Indikator Pelaksanaan Mandat yang BaikIndikator Pelaksanaan Mandat yang Baik2/22/2

Indikator Pelaksanaan Mandat yang BaikIndikator Pelaksanaan Mandat yang Baik

S b t i l Secara substansial 

perlindungan hak 

peningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspekpeningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspek 

Secara prosedural 

mengikuti prosedur hukum yang benar

melibatkan masyarakat di dalam prosesnya

Komunikasi dan hubungan dengan konstituen, media, serikat, ormas, LSM i i d l i l iLSM, perguruan tinggi, dan lain‐lain.

Sistem pendukung (supporting system) memadai antara lain mencakup anggaran, staf, riset dan informasi. gg , ,

dadang-solihin.blogspot.com 30

Page 31: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 31

Page 32: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Positioning Differentiation Brand (PDB)Positioning Differentiation Brand (PDB)

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

BRANDBRANDBRANDBRAND

dadang-solihin.blogspot.com 32

Page 33: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

PDB Triangle: Provinsi GorontaloPDB Triangle: Provinsi Gorontalo

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Provinsi Jagung

POSITIONINGPOSITIONING

Agro Bisnis  Jagung

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

BRANDBRAND

Visi Provinsi GorontaloGorontalo

dadang-solihin.blogspot.com 33

Page 34: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

34dadang-solihin.blogspot.com

Page 35: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

PDB Triangle: Kabupaten LamonganPDB Triangle: Kabupaten Lamongan

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Kabupaten dengan pemerintahan 

entrepreneurship untuk

POSITIONINGPOSITIONING

Pelajaran Bahasa Mandarin di Sekolah dan 

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

entrepreneurship untuk mendukung TTI

Pesantren

BRANDBRAND

Visi Kabupaten LamonganLamongan

dadang-solihin.blogspot.com 35

Page 36: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

36dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

PDB Triangle: Kota SawahluntoPDB Triangle: Kota Sawahlunto

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Kota Pariwisata Budaya Pertambangan

POSITIONINGPOSITIONING

Lokasi Historis Kuno, DaerahPertambangan

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

Pertambangan DaerahPertambangan Batu Bara, Lahan Alami

BRANDBRAND

Visi Kota SawahluntoSawahlunto

dadang-solihin.blogspot.com 37

Page 38: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

38dadang-solihin.blogspot.com

Page 39: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

dadang-solihin.blogspot.com 39

Page 40: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Peraturan DaerahPeraturan DaerahPeraturan DaerahPeraturan DaerahPeraturan Daerah adalah Produk Hukum seperti:

• Perda tentang RPJPDP d t t RPJMD

• Perda tentang Pajak DaerahP d t t R t ib i

Peraturan Daerah adalah Produk Hukum, seperti:

• Perda tentang RPJMD• Perda tentang APBD

• Perda tentang Retribusi Daerah,

• Dll

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Tata Urutan HukumTata Urutan Hukum(UU 10/2004 ttg Pembentukan Peraturan PerUU)

No Produk Hukum Penetapan Oleh FungsiNo Produk Hukum Penetapan Oleh Fungsi1. UUD 1945 MPR Sumber hukum Tertinggi dari segala

hukum2 UU DPR d P l k k tit i (UUD 1945)2. UU DPR dan

ditandatangani oleh Presiden

Pelaksana konstitusi (UUD 1945)

3 Perat ran Presiden Setingkat dengan ndang ndang3. Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang (PERPU)

Presiden Setingkat dengan undang-undang Selanjutnya harus diserahkan

kepada DPR untuk ditetapkan atau ditolak menjadi undang-undangg ( ) j g g

4. Peraturan Pemerintah

Presiden setelah disetujui oleh Menteri

Pelaksanaan undang-undang

5. Peraturan Daerah DPRD Penyelesaian tugas, kewajiban dan hak pemerintah daerah

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Apa itu HukumApa itu Hukum??Apa itu HukumApa itu Hukum??Hukum adalah keseluruhan dari alat yang mengatur kehidupan Negara y g g p g

dan Warga Negara termasuk seluruh peraturan dan kebijakan pemerintah baik tertulis maupun tidak tertulis dan penegakan hukum

oleh aparat penegak hukum

Hukum juga bisa Hukum bisa menjadi alat

menjelma dalam menciptakan keadilan di 

masyarakat dan b t i

Hukum bisa menjadi alat sah suatu rezim yang 

otoriter untuk mengatur masyarakat secara 

membatasi penguasa agar tidak semena‐

mena.

ysemena‐mena dan tidak 

adil. 

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

BBentuk Hukumentuk HukumBBentuk Hukumentuk HukumHukum Tertulis (hukum formil)Hukum Tertulis (hukum formil)• Salah satu ciri dari konsepsi hukum

modern yang harus mengatur serta l i k hid dmelayani kehidupan modern.

Hukum Tidak Tertulis (hukum materiil)• Perkembangan budaya dan masyarakat.g y y• Saat ini tradisi, kebiasaan, kepercayaan

atau budaya tidak dapat diandalkan lagi.

dadang-solihin.blogspot.com 43

Page 44: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Asas Pembentukan Asas Pembentukan Peraturan PerundangPeraturan Perundang--undanganundangan

1. Asas Kejelasan Tujuan: Harus mempunyai tujuan yang jelas dan yang hendak dicapai.

2. Asas Kelembagaan atau Organ Pembentuk yang tepat: Harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan Harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan

perundang-undangan yang berwenang. Dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh

3. Asas Kesesuaian antara Jenis dan Materi Muatan:

lembaga atau pejabat atau peraturan yang lebih tinggi.

3. Asas Kesesuaian antara Jenis dan Materi Muatan:Harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya.

dadang-solihin.blogspot.com 44

Page 45: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

4. Asas Dapat Dilaksanakan: Karena benar benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengaturKarena benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Asas Kejelasan Rumusan: Harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan

perundang undangan sistematika dan pilihan kata atauperundang-undangan, sistematika dan pilihan kata atau terminologi,

Bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak y j g ggmenimbulkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya.

6. Asas Keterbukaan: Dalam proses perencanaan, persiapan, penyusunan, dan pembahasan seluruh lapisan masyarakat perlu diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengetahui dan memberikan masukan dalam proses pembuatan peraturan perundang-undangan.

dadang-solihin.blogspot.com 45

p p p p g g

Page 46: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

7. Asas Tata Susunan Peraturan Perundang-undangan atau lex superior derogate lex inferiori:superior derogate lex inferiori: Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

8 A l i li d t l li8. Asas lex specialis derogate lex generalis: Peraturan perundang-undangan yang lebih khusus mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih

9 A l t i d t l i i

g y p g p p g g y gumum.

9. Asas lex posterior derogate lex priori: Peraturan perundang-undangan yang lahir kemudian mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lahir g y p g p p g g y gterlebih dahulu jika materi yang diatur peraturan perundang-undangan tersebut sama.

dadang-solihin.blogspot.com 46

Page 47: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

10. Asas Keadilan:Setiap peraturan perundang-undangan harus mencerminkan keadilan bagi setiap warga negara tanpa terkecualikeadilan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali.

11 Asas kepastian hukum:11. Asas kepastian hukum: Setiap peraturan perundang-undangan harus dapat menjamin kepastian hukum dalam upaya menciptakan ketertiban dalam

12 Asas pengayoman:

masyarakat.

12. Asas pengayoman: Setiap peraturan perundang-undangan harus berfungsi memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan k kketentraman masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 47

Page 48: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

13. Asas Mengutamakan Kepentingan Umum:g p gDalam peraturan perundang-undangan harus memperhatikan keseimbangan antara berbagai kepentingan dengan mengutamakan kepentingan umummengutamakan kepentingan umum.

14. Asas Kenusantaraan:Setiap peraturan perundang-undangan merupakan bagian dari sistem hukum nasional berdasarkan kesatuan wilayah Indonesia atau wilayah tertentu sesuai jenis peraturan perundang-

15 Asas Kebhinekatunggalikaan:

atau wilayah tertentu sesuai jenis peraturan perundangundangan.

15. Asas Kebhinekatunggalikaan:Materi muatan peraturan perundang-undangan harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan golongan, kondisi khusus daerah, sistem nilai masyarakat daerah khususnya yang menyangkut masalah-masalah yang sensitif dalam kehidupan masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 48

p y

Page 49: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Syarat Penyusunan PerdaSyarat Penyusunan PerdaSyarat Penyusunan PerdaSyarat Penyusunan Perda1. Hindari pemberian kewenangan yang p g y g

berlebihan; 2. Hindari pengaturan dan persyaratan

yang tidak perlu berlebihan dan sulityang tidak perlu, berlebihan, dan sulit diterapkan;

3. Akomodasi ketetapan yang bersifat transparan, akuntabel, dan melewati proses pengambilan keputusan yang benar; ;

4. Libatkan tokoh masyarakat setempat; 5. Gunakan proses pelibatan publik

lyang luas; 6. Tingkatkan efektivitas mekanisme

penegakan hukum.

dadang-solihin.blogspot.com 49

penegakan hukum.

Page 50: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Prinsip Dasar 1/31/3Proses Penyusunan PerdaProses Penyusunan Perda

1. Transparansi/keterbukaan. Informasi tentang akan

ditetapkannya suatu kebijakan, Peluang bagi masyarakat

untuk memberikan masukanuntuk memberikan masukan dan melakukan pengawasan terhadap pemerintah.

dadang-solihin.blogspot.com 50

Page 51: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Prinsip Dasar 2/32/3

2 P i i i

Proses Penyusunan PerdaProses Penyusunan Perda2. Partisipasi:

Mendorong terciptanya komunikasi publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap prosesmeningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan pemerintah,

Mendorong keterbukaan informasi pemerintah yang lebih b ik t k k di di k b d lbaik untuk kemudian menyediakan gagasan baru dalam memperluas pemahaman komprehensif terhadap suatu isu.

Mengurangi kemungkinan terjadinya konflik dalam menerapkan suatu keputusan dan mendukung penerapan akuntabilitasakuntabilitas.

dadang-solihin.blogspot.com 51

Page 52: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Prinsip Dasar 3/33/3Proses Penyusunan PerdaProses Penyusunan Perda

3. Koordinasi dan Keterpaduan. Koordinasi dan keterpaduan/integrasi berkaitan dengan

hubungan antara pemerintah dan organisasi dalamhubungan antara pemerintah dan organisasi dalam pemerintah.

Menyediakan mekanisme yang melibatkan instansi lain dalam y y gpengambilan keputusan secara utuh.

Keterpaduan memerlukan kombinasi yang harmonis antara wawasan dan aksi koordinasi menekan konflik membatasiwawasan dan aksi koordinasi, menekan konflik, membatasi ketidakefektifan, dan yang terpenting membatasi jumlah produk hukum.

dadang-solihin.blogspot.com 52

Page 53: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Perumusan SubstansiPrinsip Dasar Perumusan Substansi1/31/3

pp

1. Akurasi Ilmiah dan Pertimbangan Sosial-Ekonomi1. Akurasi Ilmiah dan Pertimbangan Sosial Ekonomi. Setiap peraturan hendaknya disusun berdasarkan kajian

keilmuan di dalamnya. Suatu peraturan tidak bersifat normatif semata, melainkan

juga harus mencerminkan isu dan permasalahan sebenarnya, berikut strategi pemecahan yang dibutuhkan y , g p y gmasyarakat.

Untuk dapat memastikan kebutuhan yang sebenarnya dari para pemangku kepentingan suatu kajian akademispara pemangku kepentingan, suatu kajian akademis terhadap peraturan yang tengah dirancang atau ditetapkan perlu dilakukan, dengan menekankan pertimbangan ilmiah,

i l d k i di d lsosial, dan ekonomi di dalamnya.

dadang-solihin.blogspot.com 53

Page 54: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Perumusan SubstansiPrinsip Dasar Perumusan Substansi2/32/3

pp

2. Pendanaan Berkelanjutan2. Pendanaan Berkelanjutan. Diperlukan dukungan pendanaan yang cukup untuk

mengimplementasikan suatu peraturan. Pendanaan tersebut digunakan untuk keperluan

administrasi dan operasional, dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk pelaksanaan program dan y g g p p gpembangunan.

Keterbatasan kemampuan dalam mendukung pendanaan merupakan salah satu alasan utama lemahnya penegakanmerupakan salah satu alasan utama lemahnya penegakan hukum di Indonesia.

dadang-solihin.blogspot.com 54

Page 55: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip Dasar Perumusan SubstansiPrinsip Dasar Perumusan Substansi3/33/3

pp

3. Kejelasan3. Kejelasan. Peraturan dapat diterima untuk kemudian dilaksanakan

dengan baik hanya apabila memiliki kejelasan dan dapat di h i l h k tdipahami oleh masyarakat.

Kejelasan mengacu pada bagaimana suatu peraturan dirumuskan dan masyarakat mengerti akan kandungan yang y g g y gterdapat di dalamnya.

dadang-solihin.blogspot.com 55

Page 56: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip dalam Penerapan HukumPrinsip dalam Penerapan Hukum1/21/2

Prinsip dalam Penerapan HukumPrinsip dalam Penerapan Hukum1. Akuntabilitas

Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan;Ad k i dit t k t k l h t k l l i Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan;

Adanya output dan outcome yang terukur.y p y g2. Kepastian Hukum

Adanya peraturan perundang-undangan yang tegas dan konsisten;

Adanya penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif; Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum; Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum; Adanya kesadaran dan kepatuhan kepada hukum.

dadang-solihin.blogspot.com 56

Page 57: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Prinsip dalam Penerapan HukumPrinsip dalam Penerapan Hukum2/22/2

3. Keleluasaan Aministratif

Prinsip dalam Penerapan HukumPrinsip dalam Penerapan Hukum

Tak satupun peraturan yang dapat secara efektif memprediksi semua kegiatan, fakta, dan situasi yang dibutuhkan. K l l d t dit k k li it d i li it Keleluasaan dapat dituangkan secara eksplisit dan implisit dalam suatu peraturan.

4. Keadilan Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan

hukum dan berhak mendapatkan keadilan. Hukum ditegakkan bukan atas dasar kepentingan kekuasaan

ataupun golongan kepentingan tertentu, melainkan demi tegaknya keadilan. g y

Keadilan harus didukung oleh keberadaan institusi hukum dan aparat penegak hukum yang jujur, profesional dan tidak terpengaruh oleh golongan manapun

dadang-solihin.blogspot.com 57

terpengaruh oleh golongan manapun.

Page 58: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Tahapan Penyusunan PerdaTahapan Penyusunan Perdap yp y

1Identifikasi

isu & masalah

2Identifikasi legal baseline atau 

landasan hukum, dan bagaimana Perda baru dapat memecahkan

3Penyusunan Naskah 

AkademikPerda baru dapat memecahkan masalah

Akademik

54

Penulisan Raperda

5Penyelenggaraan Konsultasi Publik: Revisi Rancangan Perda; Apabila diperlukan, melakukan 

6Pembahasan di 

DPRD

7

Raperdapab a d pe u a , e a u akonsultasi publik tambahan

DPRD

7Penetapan Perda

dadang-solihin.blogspot.com 58

Page 59: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Identifikasi isu & masalahIdentifikasi isu & masalah1 Identifikasi isu & masalahIdentifikasi isu & masalah1.

1. Identikasi isu dan masalah.2 Id tik i i t k it d l h2. Identikasi siapa yang terkait dengan masalah.3. Gunakan metode pemecahan masalah yang sesuai.4 Identikasi dampak pemecahan masalah4. Identikasi dampak pemecahan masalah.5. Pembuatan skala prioritas masalah yang akan diatasi.

dadang-solihin.blogspot.com 59

Page 60: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Metode M4EMetode M4EMetode M4EMetode M4EM4E = Men, Money, Managerial, Method, EnvironmentM4E Men, Money, Managerial, Method, Environment

Men (manusia) Dilakukan pengujian bagaimana perilaku manusia (subyek

hukum) melaksanakan atau bertindak sehingga timbul masalah;masalah;

Money (uang/anggaran) Pengujian dilakukan dengan mengidentifikasi bagaimana g j g g g

kedudukan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan sehingga menimbulkan masalah;

dadang-solihin.blogspot.com 60

Page 61: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Managerial Managerial Dilakukan pengujian dan riset apakah pola managerial baik dari

sistem maupun sub sistem dapat mendukung atau tidak terhadap aturan-aturan yang ada.

Perlu diperbaharui aturan yang lama atau membentuk aturan yang baru.yang baru.

Method (metode) Terkait dengan hubungan antara subyek hukum (pelaku) dengan

obyek hukum, Bagaimana model dan pola hubungannya tersusun dalam

sebuah metodesebuah metode. Environment (lingkungan)

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap hadirnya persoalan g g g p g p y pyang terjadi.

Lingkungan ini terkait juga pengaruh dari luar (globalisasi).

dadang-solihin.blogspot.com 61

Page 62: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Identifikasi legal baseline (1)Identifikasi legal baseline (1)2 Identifikasi legal baseline (1)Identifikasi legal baseline (1)

1 Id ik i l h d d d

2.

1. Identikasi seluruh peraturan perundang-undangan yang ada terkait dengan permasalahan, mulai dari undang-undang sampai dengan peraturan perundang-undangan terbawah.

2. Identikasi instansi pelaksana.3. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada,

d ti b k lidengan mempertimbangkan penulisannya:a. Kejelasan pasal dan ayat; danb Kepastian preskripsi hukumb. Kepastian preskripsi hukum.

dadang-solihin.blogspot.com 62

Page 63: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Identifikasi legal baseline (2)Identifikasi legal baseline (2)2 Identifikasi legal baseline (2)Identifikasi legal baseline (2)

4 E l i f k i i d d d

2.

4. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada, dengan mempertimbangkan pelaksanaannya:a. Ketersediaan dana pelaksanaan;a. Ketersediaan dana pelaksanaan;b. Kapasitas administrasi; danc. Penegakan hukum.

5. Identikasi peraturan perundang-undangan yang paling berpotensi untuk dapat memecahkan masalah, apabila keefektifannya ditingkatkan atau dibuat revisiditingkatkan atau dibuat revisi.

6. Identikasi macam-macam instrumen hukum yang mungkin dapat memecahkan masalah.

dadang-solihin.blogspot.com 63

Page 64: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penyusunan Naskah Akademik (1)Penyusunan Naskah Akademik (1)3. Penyusunan Naskah Akademik (1)Penyusunan Naskah Akademik (1)3.

1. Bentuk tim penyusun secara resmi.a. Keanggotaan tidak terlalu besarb Masukkan wakil wakil stakeholdersb. Masukkan wakil-wakil stakeholdersc. Penuhi kebutuhan wakil-wakild Identifikasi staf pendukungd. Identifikasi staf pendukunge. Formalkan dengan Surat Keputusan

2. Komitmen tim penyusun.a. Komitmen waktu memadaib. Ruangan – satu ruangan pertemuanc. Anggaran – jasa-jasa pendukung

3. Aturan prosedural tim penyusun.

dadang-solihin.blogspot.com 64

Page 65: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penyusunan Naskah Akademik (2)Penyusunan Naskah Akademik (2)3. Penyusunan Naskah Akademik (2)Penyusunan Naskah Akademik (2)3.

4. Identifikasi kelompok penasehat/ pengarah.a. Identifikasi pakarb. Identifikasi stakeholdersc. Tentukan cara komunikasi teratur

5 S j d l l i k j5. Susun jadwal penyelesaian pekerjaan.6. Mulai penyusunan (drafting)

a Identifikasi isu dan masalaha. Identifikasi isu dan masalahb. Buat sistematika, tulis teksc. Perbaiki terusd. Buat notulensi setiap pertemuan

dadang-solihin.blogspot.com 65

Page 66: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penyusunan Naskah Akademik (3)Penyusunan Naskah Akademik (3)3. Penyusunan Naskah Akademik (3)Penyusunan Naskah Akademik (3)3.

7. Selenggarakan pertemuan stakeholders dan konsultasi publik untuk membahas draft dan memperoleh masukan:

Ki i li ( ) d ft b l ta. Kirim salinan (copy) draft sebelum pertemuanb. Sediakan data pendukung sebelum pertemuan

8 Revisi dan finalisasi8. Revisi dan finalisasi.

dadang-solihin.blogspot.com 66

Page 67: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penulisan RaperdaPenulisan Raperda4 Penulisan RaperdaPenulisan Raperda4.

1. Penamaan (Judul) – jenis peraturan;

t it i l/ il h h k / idik i ( d h d d b)– teritorial/wilayah hukum/yuridiksi (negara, daerah, desa dsb);– nomor peraturan;– tahun pembuatan;– nama peraturan.

Contoh:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYARNOMOR 17 TAHUN 2007

TENTANGTENTANGPERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR

NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

A A A A G A A

dadang-solihin.blogspot.com 67

DAERAH KABUPATEN GIANYAR

Page 68: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

2 Frase/Klausul Permanen2. Frase/Klausul PermanenContoh:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI BEKASI,

3. Pembukaan terdiri atas konsiderans atau dasar pemikiran, dasar hukum pembentukannya dan judulpembentukannya dan judul.

4. Batang Tubuh1. Ketentuan Umum 2. Ketentuan Substansi 3. Ketentuan Sanksi

5. Penutup6. Lampiran/Penjelasan

dadang-solihin.blogspot.com 68

Page 69: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penyelenggaraan Konsultasi PublikPenyelenggaraan Konsultasi Publik5 Penyelenggaraan Konsultasi PublikPenyelenggaraan Konsultasi Publik5.

• Interaksi dengan masyarakat merupakan upaya yang lentur, dan harus diintegrasikan ke dalam proses penulisan rancangan Perda.rancangan Perda.

• Proses konsultasi dan penulisan bersifat interaktif, saling mengisi dan mempengaruhi.

dadang-solihin.blogspot.com 69

Page 70: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Pembahasan di DPRDPembahasan di DPRD6 Pembahasan di DPRDPembahasan di DPRD6.

• Pembahasan di DPRD merupakan salah satu bentuk dari dilaksanakannya konsultasi publik.dilaksanakannya konsultasi publik.

• Pembahasan di DPRD tidak dilakukan oleh DPRD semata, melainkan bekerja sama dengan kepala daerah, seperti apa yang di tk d l UU N 10 T h 2004 t tdiamanatkan dalam UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

dadang-solihin.blogspot.com 70

Page 71: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Penetapan PerdaPenetapan Perda7 Penetapan PerdaPenetapan Perda

• Salah satu faktor penting keberhasilan pelaksanaan sebuah

7.

Salah satu faktor penting keberhasilan pelaksanaan sebuah Perda baru adalah masa transisinya, yaitu tanggal mulai diberlakukannya Perda baru. S b h P d b b ik d t kt t• Sebuah Perda baru sebaiknya ada tenggang waktu antara disahkannya sebuah Perda dengan tanggal mulai diberlakukannya.

• Hal ini dimaksudkan agar lembaga/instansi pemerintah terkait dan masyarakat dapat melakukan persiapan-persiapan yang memadai untuk pelaksanaan secara efektifmemadai untuk pelaksanaan secara efektif.

• Persiapan pelaksanaan meliputi pembentukan kesadaran masyarakat tentang ketentuan-ketentuan hukum yang baru,

l didik d l ih b i i iserta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi instansi pelaksana dan aparat penegak hukum mengenai ketentuan-ketentuan spesifik dari Perda yang baru tersebut.

dadang-solihin.blogspot.com 71

Page 72: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Terima KasihTerima KasihTerima KasihTerima Kasih

72dadang-solihin.blogspot.com

Page 73: Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Kontekstual

Nama : Dadang SolihinTempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961P k j Di kt E l i Ki jPekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248p ( )HP : 0812 932 2202Email : [email protected] :

http://dadang-solihin.blogspot.com

73dadang-solihin.blogspot.com