Penguat Basis Bersama (CB) Ok
-
Upload
ariesfranandapanjaitan -
Category
Documents
-
view
354 -
download
24
description
Transcript of Penguat Basis Bersama (CB) Ok
1. UNIT PERCOBAAN:
Penguat Basis Bersama (CB)
2. RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 1.1 Rangkaian penguat transistor dengan konfigurasi Common Base (CB)
Keterangan :
a. Transistor PNP 9012
b. RD = 1 k
c. RE = 120 k
d. RB = 100
e. RC = 4.7 k
f. RL = 1 k
3. LANGKAH PERCOBAAN
a. Membuat rangkaian penguat CB seperti pada gambar 1 diatas.
b. Memberi tegangann dengan menetapkan besarnya frekuensi dari AFG kemudian
mengatur amplitudonya sampai sinyal keluaran Vo berbentuk sinus murni.
c. Mencatat / menggambar ragam gelombang Vs, Vi dan Vo., untuk setiap nilai
frekuensi yang ditetapkan.
d. Mengulangi langkah diatas dengan variasi frekuensi sebanyak 18 kali.
4. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
a. Digital Multimeter DT9205A
b. Osiloskop Kenwood CS-4125
c.Regulated DC power supply
5. TEORI SINGKAT TENTANG PERCOBAAN
Penguat common base (CB) merupakan bentuk aplikasi dari rangkaian
prasikap tegangan konfigurasi transistor CB yang bekerja pada daerah aktif. Pada
daerah kerja aktif, persambungan kolektor diberi prategangan balik (Junction C
bernilai negatif) dan persambungan emitter diberi prategangan maju (Junction E
bernilai positif).
Penguat basis bersama paling cocok digunakan dalam rangkaian ynag
membutuhkan kenaikan tingkat teganga (V) hal ini disebabkan bati tegangannnya
memiliki nilai yang cukup tinggi (hampir sama dengan harga konfigurasi
CE)sedsangkan nilai bati arusnya kurang dari.Untuk nilai Ri memiliki nilai yang
sangat kecil sedangkan nilai Ro memiliki nilai yang sangat besar daripada ketiga
konfigurasi yang lain.Penggunaan konfigurasi CB diperalatan elektronik berfungsi
sebagai penyearah (match) sumber berimpedansi rendah dengan beban berimpedansi
tinggi yang di gerakannya atau juga dapat berfungsi sebagai penguat tak
terinversi(non inverting amplifier)dengan bati tegangan yang lebih dari
satu .Konfigurasi ini juga dapat digunakan sebagai sumber arus tetap misalnya
sebagai rangkaian lejang atau rangkaian sweep (sweep circuit)untuk mengisi kapasitor
secara linier.
Gambar 1.2 Rangkaian penguat common base (CB)
Gambar diatas melukiskan penguat basis yang ditanahkan atau basis bersama.
Catu membias forward dioda emitter, dan catu membias reverse dioda
kolektor. Arus emitter dc sama dengan tegangan pada resistor emitter dibagi dengan
resistansi. Dalam symbol:
Tegangan kolektor ke tanah sama dengan tegangan catu dikurangi penurunan
pada resistor kolektor.
Gambar dibawah menunjukkan rangkaian ekivalen ac. Tegangan output ac adalah
Gambar 1.3 Rangkaian ekivalen ac
Dan tegangan input ac adalah
Karena itu, penguatan tegangan adalah
Identik dengan penguatan tegangan dari penguat CE.
Penguat CB jarang digunakan karena impedansi inputnya rendah. Dengan
melihat ke emitter, sumber ac hanya melihat
Tingkat tersebut hanya mempunyai impedansi input sebesar
Atau
Karena secara tipikal jauh lebih besar dari . Karena itu untuk ,
impedansi input kira-kira dari CB hanya 25Ω.
Impedansi input dari penguat CB adalah rendah sekali sehingga membebani
lebih kebanyakan sumber sinyal. Karena ini, penguat CB hampir tidak pernah
digunakan pada frekuensi rendah, dia kadang-kadang digunakan dalam pemakaian
frekuensi diatas 10MHz dimana impedansi sumber rendah adalah umum.
Perhitungan terhadap bati tegangan ,bati arus ,hambatan masukan dan
hambatan keluaran dapat digunakan persamaan dibawah ini;
Gambar 1.4 Rangkaian penguat transistor dengan konfigurasi Common Base
Dari gambar diatas didapatkan nilai :
Bati Arus
……………………(1)
Dimana nilai arus masukan (Ii) adalah: …………………(2)
Dan arus keluaran adalah …….(3)
Bati tegangan
……………………………(4)
Trans resistans (Rm)
…………………(5).
Transkonduktivitas(Gm)
……………………(6)
6. PEMBAHASAN
6.1 Data Percobaan
Berdasarkan gambar data percobaan yang terdapat dalam laporan sementara,
dapat disajikan dalam table berikut ini :
Tabel 1.1 Data percobaan tegangan masukan dan tegangan keluaran
6.2 Perhitungan Parameter - Parameter Penguat
Rangkaian Penguat CB :
NoFrekuensi
(KHz)
Vsumber
(Volt)
V masukan
(mVolt)
Vkeluaran
(mVolt)
1103 2.5 24 32
2127 2.5 24 28
3175 2.5 22 28
4261 2.5 48 64
5296 2.5 48 56
6368 2.5 48 40
7478 2.5 48 48
8621 2.5 48 76
9790 2.5 48 84
10864 2.5 120 88
11956 2.5 120 88
121100 2.5 1000 120
131345 2.5 1100 100
141493 2.5 1100 100
151619 2.5 1200 90
161860 2.5 1200 90
172336 2.5 1100 80
182870 2.5 1100 80
Gambar 1.5 Rangkaian penguat transistor dengan konfigurasi Common Base
Untuk menentukan parameter-parameter transistor maka rangkaian tersebut
harus diganti dengan untai setara yang disederhanakan sebagai berikut :
Gambar 1.6. Penyederhanaan untai setara CB
dimana RL’=RL//Re
= 1000.1000/(1000+1000)
= 500 Ω
Nilai parameter h untuk penguat CB dapat dihitung dari parameter h untuk penguat
CE dimana:
hic=hie=1100Ω
hrc=1
hfc= -(1+hfe)= -(1+50)=51
hoc=hoe=25.10-6 mho
Dari rangkaian diatas maka persamaan pada keluaran:
IL= -Io
Vo=IL.RL’=-Io.RL’
Io=I + hfc Ii
=hoc Vo+hfc Ii
=hoc(-Io RL’)+hfc Ii
hfc Ii=Io(1+hoc RL’)
Berdasarkan persamaan-persamaan diatas, sehingga dapat dicari parameter
parameter rangkaian penguat common collector sebagai berikut :
a. Arus masukan (ii) dan arus keluaran (io)
Arus masukan ;
Ii = 0.000258mA
Arus keluaran
iO = hoeVo + hfeii
Io = 0.013325mA
b. Peroleh arus AI
Dari rangkaian diatas, besarnya perolehan arus dapat dicari sebagai berikut:
c. Peroleh tegangan AV
d. Peroleh transresistans (RM = )
Nilai Rm dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
RM =
RM =
RM = 25193.8
e. Peroleh Transkonduktans (GM = )
Nilai dapat dihitung dari nilai Av yaitu sebagai berikut:
GM =
GM =
GM = 0.000173mho
]
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus – rumus persamaan
seperti diatas didapatkan parameter-parameter Ai, AV, RM, GM yang disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1.2 Perhitungan parameter-parameter penguat transistor CE hasil percobaan
No Frekuensi Vi (mV) Vo (mV) Av Ai Gm Rm (Kohm)
1 103 24 32 1.333333 0.022727273 0.1 0.22727273
2 127 24 28 1.166667 0.030959752 0.1 0.30959752
3 175 22 28 1.272727 0.044827586 0.1 0.44827586
4 261 48 64 1.333333 0.054945055 0.1 0.54945055
5 296 48 56 1.166667 0.068 0.097142857 0.68
6 368 48 40 0.833333 0.075 0.097297297 0.75
7 478 48 48 1 0.108910891 0.1 1.08910891
8 621 48 76 1.583333 0.132596685 0.1 1.32596685
9 790 48 84 1.75 0.2 0.1 2
10 864 120 88 0.733333 0.329896907 0.1 3.29896907
11 956 120 88 0.733333 1.121212121 0.097368421 11.2121212
12 1100 1000 120 0.12 0.266666667 0.01 2.66666667
13 1345 1100 100 0.090909 -1.86956522 0.097727273-
18.6956522
14 1493 1100 100 0.090909 -1.33333333 0.097777778-
13.3333333
15 1619 1200 90 0.075 -0.85185185 0.09787234-
8.51851852
16 1860 1200 90 0.075 -0.73846154 0.1-
7.38461538
17 2336 1100 80 0.072727 -0.28571429 0.084745763-
2.85714286
18 2870 1100 80 0.072727 -0.47663551 0.098076923-
4.76635514
6.2 Grafik Hubungan Av dan Vs (f)
Dari tabel hasil perhitungan parameter-parameter diatas dapat kita cuplik perbandingan
Av dan Vs (f ) sebagai berikut :
Tabel 4.2 nilai perhitungan hasil percobaan AV vs f
frekuensi Av
103 1.333333127 1.166667175 1.272727261 1.333333296 1.166667368 0.833333478 1621 1.583333790 1.75864 0.733333956 0.733333
1100 0.121345 0.0909091493 0.0909091619 0.0751860 0.0752336 0.0727272870 0.072727
Diperoleh garfik sebagai berikut :
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara Av dengan Vs (f)
6.3 Grafik Hubungan AI dan Vs (f)
Dari tabel hasil perhitungan parameter-parameter diatas dapat kita cuplik perbandingan
Ai dan Vs (f ) sebagai berikut :
Tabel 4.3 nilai perhitungan hasil percobaan Ai vs f
frekuensi Ai103 -0.14884127 -0.13023175 -0.14359261 -0.14066296 -0.12308368 -0.08791478 -0.10549621 -0.16703790 -0.18462864 -0.07489956 -0.07489
1100 -0.012031345 -0.009111493 -0.009111619 -0.007521860 -0.007522336 -0.007292870 -0.00729
Diperoleh garfik sebagai berikut :
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara Ai dengan Vs (
6.4 Grafik Hubungan RM dan Vs (f)
Dari tabel hasil perhitungan parameter-parameter diatas dapat kita cuplik perbandingan
Rm dan Vs (f ) sebagai berikut :
Tabel 4.4 nilai perhitungan hasil percobaan Rm vs f
frekuensi Rm (Kohm)
103 -1.48837127 -1.30233175 -1.4359261 -1.40659296 -1.23077368 -0.87912478 -1.05495621 -1.67033790 -1.84615864 -0.74894956 -0.74894
1100 -0.12031345 -0.091121493 -0.091121619 -0.075161860 -0.075162336 -0.072892870 -0.07289
Diperoleh garfik sebagai berikut :
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara RM dengan Vs
6.5 Grafik Hubungan GM dan Vs (f)
Dari tabel hasil perhitungan parameter-parameter diatas dapat kita cuplik perbandingan
Gm dan Vs (f ) sebagai berikut :
Tabel 4.5 nilai perhitungan hasil percobaan Gm vs f
frekuensi Gm (mho)103 0.133333
127 0.116667175 0.127273261 0.133333296 0.116667368 0.083333478 0.1621 0.158333790 0.175864 0.073333956 0.073333
1100 0.0121345 0.0090911493 0.0090911619 0.00751860 0.00752336 0.0072732870 0.007273
Diperoleh garfik sebagai berikut:
Gambar 4.17 Grafik hubungan antara GM dengan Vs (f)
6.6 Perhitungan ii/io
Nilai Ai adalah –io/ii, sehingga untuk menghitung nilai ii/io akan sama dengan
menghitung nilai –1/Ai. Hasil perhitungan nilai ii/io disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.6 perhitungan ii/io
frekuensi Ai Io / Ii103 -0.14884 6.71875127 -0.13023 7.678571175 -0.14359 6.964286261 -0.14066 7.109375
296 -0.12308 8.125368 -0.08791 11.375478 -0.10549 9.479167621 -0.16703 5.986842790 -0.18462 5.416667864 -0.07489 13.35227956 -0.07489 13.35227
1100 -0.01203 83.1251345 -0.00911 109.751493 -0.00911 109.751619 -0.00752 133.05561860 -0.00752 133.05562336 -0.00729 137.18752870 -0.00729 137.1875
Sehingga diperoleh grafik berikut :
Gambar 4.18 Grafik hubungan antara Ii/Io dengan Vs (f)
Berdasarkan hasil penghitungan didapatkan nilai Av rata-rata sebesar 0.073845
hal ini tidak sesuai dengan teori penguat basis bersama, idealnya bati tegangannya adalah
lebih dari satu, karena mengalami penguatan, sehingga tegangan keluaran lebih besar dari
pada masukan.. Sedangkan nilai Ai rata-rata sebesar 51.67 sehingga pada penguat CB
arus juga mengalami penguatan yang cukup besar, yaitu mencapai nilai 50-an. Hal ini
tidak sesuai dengan teori, karena dalam keadaan ideal, penguat CB hanya akan
menguatkan tegangan saja.
7. KESIMPULAN
1. Penguat basis bersama (CB) memiliki Av yang sangat besar dan nilai Ai yang
kurang dari satu(Ai kecil).
2. Nilai Ai dan Avantara percobaan dengan teori berbeda hal ini dikarenakan pada
percobaan transistor tidak berada pada daerah aktif tetapi cenderung pada daerah
jenuh.
3. Penguat CB memiliki nilai Ri dan Ro yang kecil yaitu hanya berorde ohm sehingga
tidak cocok digunakan sebagai penguat arus
4. Penguat basis bersama (CB) memiliki Av yang besar dan AI yang kecil, sehingga
cocok digunakan untuk penguat tegangan
5. Penguat CB memiliki nilai Rm yang besar artinya bahwa dengan arus yang kecil maka
dapat menghasilkan tegangan keluaran yang besar. Sedangkan nilai Gm-nya kecil hal
ini berarti tegangan masukan yang kecil akan menghasilkan arus keluaran yang kecil
pula.
.